2010-PMK No. 1438 th. 2010 ttg Standar Pelayanan Kedokteran

advertisement
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
I
PERATURANMET,ITERI
KESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
NOMOR1438/MENKES
IPENIXIaO
1O
TENTANG
STANDARPEIAYANANKEDOKTERAN
I; , t
DENGAN
RAHMAT
TUHANYANGMAHAESA
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA,
Menimbang : bahwa untukmelaksanakan
ketentuan
Pasal 44 ayat(3) Undang-
UndangNomor29 Tahun2004tentangPraktikKedokteran
perhr
menetapkanPeraturanMenteri Kesehatan tentang Standar
Pelayanan
Kedokteran;
Mengingat
1. Undang-Undang
Nomor zg Tahun zoo4 tentang praktik
Kedokteran
(Lembaran
NegaraRepubliktndonesia
Tahun2OO4
Nomor116,Tambahan
Lembaran
NegaraRepubliklndonesia
Nomor 4431);
2. Undang-Undang
Nomor32 Tahun2004tentangPemerintahan
Daerah(Lembaran
NegaraRepublikIndonesiaTahun ZOO4
Nomor125,Tambahan
Lembaran
NegaraRepublikIndonesia
Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah terakhirdengan
Undang-Undang
Nomor12 Tahun20OBtentangPerubahan
KeduaAtas undang-undang
Nomor92 Tahun 2ooqtentang
Pemerintahan
Daerah(LembaranNegaraRepublikIndonesii
Tahun2008Nomor59,Tambahan
Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia
Nomor4844);
3. Undang-Undang
Nomor36 Tahun 2009 tentangKesehatan
(Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia
Tahun2009Nomor144,'
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor5063);
4. Undang-Undang
Nomor44 Tahun2009tentangRumahsakit
(Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia
TahunZObgNomor1S3,
Tambahan
Lembaran
NegaraRepublik
tndonesia
Nomor5072);
5. Peraturan PemerintahNomor 38 Tahun 2oor tentang
lembagian Urusan Pemerintahanantara Pemerintafr,
Pemerintahan
Daerah Provinsi,dan Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Repubtik
Indonesia
Tahun
[?9*up"ten/Kota
2007 Nomor Bz, TambahanLembaranNegara Republik
MENTERIKESEHATAN
REPUBI.IK
INDONESIA
Nomor1575/Menkes/PerlXll2005
6. PeraturanMenteriKesehatan
Kerja DepartemenKesehatan
Tata
dan
tentang Organisasi
telahdiubahterakhirdenganPeraturanMenteri
sebagiiman-a
tentangPerubahan
KesehatanNomor439/Menkes/PerNll2009
Nomor
Kesehatan
Kedua Atas Peraturan Menteri
tentangOrganisasidan Tata Kerja
1575/Menkes/Per/X112005
Kesehatan;
Departemen
:
MEMUTUSKAN
sTANDAR
TENTANG
Menetapkan
'
FEffiJX,WKffi*^I<eSEHATAN
BABI
UMUM
KETENTUAN
Pasal1
if,,
dengan:
iniyangdimaksud
DalamPeraturan
adalahpedomanyang harusdiikutiolehdokter
Kedokteran
1 . StandarPelayanan
praktikkedokteran.
gigi
ataudolder dalamrnenyelenggarakan
SPOadalahsuatuperangkat
disingkat
selanjutnya
z . Standar
Prosedur
Operasional,
proseskerjarutin
yangdibakukan
untukmenyelesaikan
instruksi/langkah-langkah
bersama
konsensus
tertentu,ataulangkahyangbenardanterbaikberdasarkan
yangdibuatoleh
berbagaikegiatandanfungsipelayanan
dalammelaksanakan
profesi.
standar
fasilitaspelayanan
berdasarkan
kesehatan
doktergigi,dandoktergigi
3. Dokterdandoktergigiadalahdokter,dokterspesialis,
atau kedokterangigi baik di dalam
spesialislulusanpendidikankedokteran
sesuai
RepublikIndonesia
yang
Pemerintah
diakui
oleh
luar
negeri
maupundi
perundang-undangan.
denganperaturan
adalahtingkatanpelayananyangstandar
Kesehatan
4. ShataFasilitasPelayanan
yangdiberikan.
sesuaidengankemampuan
tenagadanperalatannya
kegiatanyangdilakukanoleh dokteratau
5. Praktikkedokteran
adalahrangkaian
pasiendalammelaksanakan
upayakesehatan.
doktergigiterhadap
upayapelayanan
pelayanan
6. Fasilitas
kesehatan
adalahtempatpenyelenggaraan
gigi.
yangdapatdigunakan
ataukedokteran
kesehatan
untU(praktikkedokteran
7, Kondisiadalahgambaran
klinisyangberupagejaladan/atautandayangtampak
padapasien.
profesiadalahlkatanDokterIndonesia
Dokter
8, Organisasi
besertaPerhimpunan
Spesialis
besertaPerhimpunan
untukdokterdanPersatuan
DokterGigiIndonesia
DokterGigiSpesialis
untukdoktergigi.
9. MenteriadalahMenteriyangmenyelenggarakan
di bidang
urusanpemerintahan
.t
MENTERIKESEHATAN
INDONESIA
REPUBLIK
BABII
TUJUAN
Pasal2
bertujuanuntuk:
StandarPetayananKedokteran
Penyusunan
jaminankepadapasienuntukmemperole!pelayana.lkedgkteran
a. Memberikan
yangberdasirkanpadahitaiitiniansesuaidengankebutuhanmedispasien;
b. Mempertahankandan meningkatkanmutu pelayanan kedokteran yang
diberikanolehdokterdan doktergigi.
BABIII
PRINSIPDASAR
Pasal3
(1) Standar pelayanan Kedokteran meliputi Pedoman Nasional Pelayanan
(PNPK)dan SPO.
Kedokteran
Pelayanan
(Z) pNpK sebagaimana
-yang dimaksudpada ayat..(1)merypakanStandar
bersifat nasionaldan dibuat oleh organisasiprofesi serta
Kedokteran
disahkanolehMenteri.
dimaksudpadaayat (1) dibuatdan ditetapkanoleh pimpinan
(3) SpO sebagaimana
fasilitaspelayanankesehatan.
Pasal4
disusunsecarasistematisdenganmenggunakan
(1) StandarpelayananKedokteran
pilihanpendekatan:
a. Pengelolaanpenyakitdalam kondisitunggal,yaitu tanpa penyakitlain atau
komplikasi;
b. Pengelolaanberdasarkankondisi.
(2') Standar pelayanan Kedokterandibuat dengan bahasa yang jelas, tidak
bermaknaganda, menggunakankata bantu kata kerja yang tepat, mudah
terukurdan realistik
dimengerti,
pelayananKedokteran
harussahihpadasaatditetapkan,mengacupada
(3)
Strandar
'
ierbaru dengandukunganbuktiklinis,dan dapat berdasarkanhasil
kepustakaan
penapisanilmu pengetahuandan teknologikedokteranyang dilaksanakanoleh
KementerianKesehatanatauinstitusipendidikankedokteran.
BABIV
KEDOKTERAN
PEIAYANAN
NASIONAL
PEDOMAN
Pasal5
untuk
penyusunan
dalamPasal3 ayat(2) dilakukan
dimaksud
PNPKsebagaimana
MENTERIKESEHATAN
REPUEUKINDONESIA
b. penyakitataukondisiyangmemilikirisikotinggi;
biayatinggi;
c. penyakitataukondisiyangmemerlukan
dalampengelolaannya.
yang
variasi/keragaman
penyakit
terdapat
kondisi
atau
d.
Pasal6
pNPK disusunoleh sekelompokpakar yang dapat melibatkan profesikedokteran,
kedokterangigi atau profesikesehatanlainnya,atau pihak lain yang dianggapperlu
dan disahkanolehMenteri.
Pasal7
PNPKmemuatpenyataanyang dibuatsecarasistematisyang didasarkanpada bukti
ifmiah (scientifii eiidence)'uniuk membantudokter dan dokter gigi serta pembuat
keputusanklinistentangtata taksanapenyakitataukondisiklinisyangspesifik.
Pasal8
ilmu
sesuaidenganperkembangan
PNPK harus ditinjaukembalidan diperbaharui
gigi.
pengetahuan
ataukedokteran
danteknologikedokteran
Pasal9
Pemerintahdan organisasiprofesimelakukansosialisasisetiap adanya perubahan
dan/atauperbaikanterhadapPNPK.
BABV
. STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Pasa|10''lil
(1) Pimpinanfasilitaspelayanankesehatanwajib memprakarsaipenyusunanSPO
sesuaidenganjenisdan stratafasilitaspelayanankesehatanyangdipimpinnya.
(2) PNPK harus dijadikanacuan pada penyusunanSPO di fasilitaspelayanan
kesehatan.
(3) SPO harus dijadikan panduan bagi seluruh tenaga kesehatandi fasititas
pelayanankesehatan.
pelayanankesehatandalammelaksanakan
(4) SPO disusundalam bentukPanduanPraktikKlinis(clinicalpracticeguidelines)
yang dapat dilengkapidenganalur klinis(clinicalpathway),algoritme,protokol,
proseduratau standingorder.
(5) PanduanPraktik Klinis sebagaimanadimaksudpada ayat (4) harus memuat
fisik,kriteria
sekurang-kurangnya
anamnesis,pemeriksaan
mengenaipengertian,
penunjang,
diagnosis,
diagnosisbanding,pemeriksaan
terapi,edukasi,prognosis
dan kepustakaan.
MENTERIKESEHATAN
REPUBLm
inrooNrsn
Pasal11
SPO disusunoleh staf medis pada fasilitaspelayanankesehatanyang dikoordinasi
olehKomiteMedisdan ditetapkanolehPimpinanfasilitaspelayanankesehatan.
Pasal12
2 (dua)tahun
SPOharusselaluditinjaukembalidan diperbaharui
sekurang-kurangnya
pengetahuan
atau
sekalisesuaidenganperkembangan
kedolderan
dan
teknologi
ilmu
gigi.
kedokteran
BABVI
KEPATUHAN
STANDAR
KEPADA
(D'SClj [MER)
DANPENYANGKATAN
Pasal13
(1) Dokterdan doktergigi sertatenagakesehatan
lainnyadi fasilitaspelayanan
kesehatan
klinisyang
harusmematuhi
PNPKdanSPOsesuaidengankeputusan
diambilnya,
(2) Kepatuhan
pelayanan
pemberian
kesehatan
kepadaPNPKdanSPOmenjamin
denganupayaterbaikdi fasilitaspelayanan
tetapitidakmenjamin
kesehatan,
pasien;
keberhasilan
upayaataukesembuhan
(3) Modifikasi
atasdasarkeadaan
terhadapPNPKdanSPOhanyadapatdilakukan
yangmemaksauntukkepentingan
pasien,antaralain keadaankhususpasien,
kedaruratan,
danketerbatasan
sumberdaya.
(4) Modifikasi
padaayat(3)harusdicatatdi
PNPKdanSPOsebagaimana
dimaksud
dalamrekammedis.
BABVII
PEMBINMNDANPENGAWASAN
Pasal14
(1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kotabersamadenganorganisasiprofesimelakukanpembinaandan
pengaryasanterhadap pelaksanaanstandar pelayanan kedokteran atau
gigi
kedokteran
(2) Dalam rangka pembinaandan pengawasan,Menteri, PemerintahDaerah
Provinsi, PemerintahDaerah Kabupaten/Kotasesuai dengan kewenangan
masing-masing
dapatmengambiltindakanadministratif.
(3) Tindakanadministratif
sebagaimana
dimaksudpadaayat(2) dapatberupa:
a. teguranlisan,
b. tegurantertulis,atau
c. pencabutanizin.
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
BABVIII
KETENTUAN
PERALIHAN
Pasal15
(1) Standar Pelayanan dan SPO yang telah disusun sebelum ditetapkannya
Peraturanini dinyatakanmasihberlakusepanjangtidak bertentangan
dan belum
diperbaharui.
(2) Organisasiprofesidalam menyusunPNPK,dan fasilitaspelayanankesehatan
dalammenyusunSPO harusmenyesuaikan
denganketentuan-ketentuan
dalam
Peraturanini palinglama2 (dua)tahunsejakberlakunyaPeraturanini.
BAB IX
KETENTUAN
PENUTUP
.II"
Pasal16
Peraturan
ini mulaiberlakupadatanggaldiundangkan.
Agar setiaporangmengetahuinya,
pengundangan
memerintahkan
PeraturanMenteri
ini denganpenempatannya
dalamBeritaNegaraRepublikIndonesia.
Ditetapkan
di Jakarta
padatanggal24 September
2010
KESEHATAN,
$-/
n
\?r
(*(
sVr6:j
G RAHAYUSEDYANINGSIH
Diundangkan
di Jakarta
padatanggal24 September
2010
MENTERIHUKUMDANHAKASASIMANUSIA,
BERITANEGAM REPUBLIKINDONESIA
TAHUN2O1O
NOMOR464
Download