penerapan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba

advertisement
PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK
DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL)
PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI
SKRIPSI
Oleh:
Lilik Dwi Wahyuni
09140028
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
Juli, 2013
PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK
DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL)
PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Lilik Dwi Wahyuni
09140028
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
Juli, 2013
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK
DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL)
PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI
SKRIPSI
Oleh:
Lilik Dwi Wahyuni
NIM: 09140028
Telah diperiksa dan Disetujui Pada Tanggal 02 Juli 2013
Oleh Dosen Pembimbing:
Dr.Muhammad Walid, M.A
NIP. 197308232000031002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Dr. Hj. Sulalah, M.Ag
NIP. 196511121994032002
iii
PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK
DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL)
PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh :
Lilik Dwi Wahyuni (09140028)
telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 12 Juli 2013 dengan
dinyatakan
LULUS
serta diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar strata satu
Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( S.Pd.I )
Panitia Ujian
Tanda Tangan
Ketua Sidang,
Drs. A. Zuhdi, M.Ag
NIP.196902111995031002
Sekretaris Sidang,
Dr.Muhammad Walid, M.A
NIP. 197308232000031002
Pembimbing,
Dr.Muhammad Walid, M.A
NIP. 197308232000031002
Penguji Utama,
Dr. Marno, M.Ag
NIP.197208222002121001
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN MALIKI Malang
Dr. H. Nur Ali, M.Pd
NIP. 196504031998031002
iv
PERSEMBAHAN
Segala puji kepada sang pencipta Allah SWT
Sholawat serta salam terlanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW
Dari dalam lubuk hati yang terdalam kupersembahkan karya ini untuk yang
terkasih yang selalu memberiku kasih sayang
Ayah dan Ibu
Sutrisno – Sudarning
Dengan cinta kasihnya yang diiringi dengan do’a beliau berdua
aku selalu optimis untuk meraih kesuksesan yang gemilang dalam hidup ini.
Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan kasih sayang pada beliau
berdua.
AMIIN…….
v
MOTTO
َّ ‫صلَّى‬
‫سلَّ َم يَت ََخ َّولُنَا بِا ْل َم ْو ِعظَ ِة فِي‬
َ ‫س ُعو ٍد قَا َل َك‬
ْ ‫عَنْ ا ْب ِن َم‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫ان النَّبِ ُّي‬
(‫سآ َم ِة َعلَ ْينَا (رواه البخارى‬
َّ ‫ْاْلَيَّ ِام َك َرا َهةَ ال‬
Artinya: Dari Ibnu Mas'ud, Nabi SAW. selalu menyelingi
hari-hari belajar untuk kami untuk menghindari kebosanan
kami. (HR. Bukhari)
vi
Dr. Muhammad Walid, MA
Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal
: Skripsi Lilik Dwi Wahyuni
Malang, 02 Juli 2013
Lamp : 4 (empat) Eksplar
Yang Terhormat,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Di
Malang
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun
tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:
Nama
: Lilik Dwi Wahyuni
NIM
: 09140028
Jurusan
: PGMI
Judul Skripsi : Penerapan Pembelajaran Tematik Dengan Model Jaring
Laba-laba (Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri
Kecamatan Mojosari
Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan
untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing,
Dr. Muhammad Walid, MA
NIP. 197308232000031002
vii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, 29 Juni 2013
Lilik Dwi Wahyuni
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kehadirat Ilahi Robbi, Allah SWT yang
senantiasa mencurahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Pembelajaran Tematik Dengan Model
Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan
Mojosari , tepat waktu.
Shalawat serta salam senantiasa tetap terlimpahkan kepada baginda rosululloh
Muhammad SAW sebagai sang revolusioner yang telah berhasil membawakan kemenangan
kepada kita semua yaitu Ad-Dinul Islam.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat jasa-jasa, motivasi dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh ta’dhim, dari lubuk hati yang
paling dalam penulis sampaikan terima kasih kepada:
1. Ibunda Sudarning dan ayahanda Sutrisno yang telah mencurahkan cinta dan kasihsayang teriring do’a dan motivasinya, sehingga penulis selalu optimis dalam
menggapai kesuksesan hidup di dunia ini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Mudjia Rahardja, M.Si, selaku Rektor UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang.
3. Bapak Dr. H. Nur ali, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Ibu Dr. Hj. Sulalah, M.Ag, selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
ix
5. Bapak Dr. Muhammad Walid, MA, selaku pembimbing penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Atas bimbingan, arahan, saran, motivasi dan
kesabarannya, penulis sampaikan Jazakumullah Ahsanal Jaza’.
6. Kepala Madrasah, seluruh dewan guru dan karyawan MIN Seduri Mojosari, yang
telah meluangkan waktu bagi penulis untuk menyelesaikan tugas penelitian, penulis
ucapkan beribu-ribu terima kasih.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Malang, yang telah
mendidik, membimbing, mengajarkan dan mencurahkan ilmu
8. Kakakku Budi Eko Purnomo dan Lilik Nur Azizah. Motivasi dan do’amu
menjadikanku terus berkarya.
9. Ibu Khoril Hidayati, S.Pd.I selaku guru kelas 2b terimah kasih atas bimbingan dan
kesempatan untuk penilitian skripsi
10. Calon suamiku yang senantiasa memberikan do’a, motivasi dan membantu
kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat karibku (Lailatul Izza, Lailatul Fitria, Mifta Farida) terimah kasih
atas motivasi yang dapat memberikan saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman Fakultas Ilmu Tarbiyah Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang khususnya Jurusan PGMI angkatan 2009, yang telah mewarnai
perjalanan hidupku.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Begitu juga
dalam penulisan skripsi ini, yang tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
x
itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan Skripsi ini.
Akhirnya dengan bentuk kekurangan dan kesalahan , penulis berharap semoga karya
ilmiah yang berbentuk skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua, terutama
bagi diri penulis sendiri. Amin ya Mujibassailin...
Malang, 29 Juni 2013
Penulis
xi
PEDOMAN TRNSLITERERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab – Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman
transliterasi berdasarkan keputusan bersama Mentri Agama RI dan Mentri Pendidikan
dan Kebudayaan RI no 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar
dapat diuraikan sebagai berikit:
A. Huruf
‫ا‬
‫ز‬
=z
‫ق‬
=q
‫= ب‬b
‫س‬
=s
‫ك‬
=k
‫= ت‬t
‫ش‬
= sy
‫ل‬
=l
‫ = ث‬ts
‫ص‬
= sh
‫م‬
=m
‫= ج‬j
‫ض‬
= dl
‫ن‬
=n
‫= ح‬h
‫ط‬
= th
‫و‬
=w
‫ = خ‬kh
‫ظ‬
= zh
‫ه‬
=h
‫د‬
=d
‫ع‬
=’
‫ء‬
=,
‫ذ‬
= dz
‫غ‬
= gh
‫ي‬
=y
‫ر‬
=r
‫ف‬
=f
=a
B. Vokal Panjang
C. Vokal Diftong
Vokal (a) panjang = a
‫ = َوا‬aw
Vokal (i) panjang = i
‫ = يا‬ay
Vokal (u) panjang = u
‫ = ُوا‬u
‫ = يا‬i
xii
DAFTAR TABEL
Table 4.1 Sarana dan Prasarana Sekolah....................... ............................................ 50
Table 4.2 Data Kelas 2B ............................................................................................ 50
Tabel 4.3 Pemetaan KD .......................... .................................................................. 52
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Separated Subject Curriculum ...............................................
8
Gambar 2.2 Model Intregated Curriculum ............................................................
11
Gambar 2.3 Bagan Penyusunan Tema Pembelajaran ...........................................
14
Gambar 2.4 Bagan langkah pengembangan tema .................................................
15
Gambar 2.5 Ilustrasi Pengembangan Tema ..........................................................
16
Gambar 2.6 Ilustrasi Kegiatan yang dapat dikembangkan
dalam Pembelajaran Tematik ...........................................................
17
Gambar 2.7 Gambar Model Terpadu ....................................................................
33
Gambar 2.8 Gambar Model Keterhubungan .........................................................
33
Gambar 2.9 Gambar Model Jaring Laba-laba .......................................................
34
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Penelitian
Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 3 : Bukti Konsultasi
Lampiran 4 : Pedoman Wawancara
Lampiran 5 : Perangkat Pembelajaran
Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 7 : Biodata Peneliti
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .. ......................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................
v
NOTA DINAS PEMBIMBING........................................................................
vi
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................
vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................
viii
HALAMAN TRANSLITERASI ......................................................................
xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..
xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..
xiv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
xv
ABSTRAK……………………………………………………………………..
xvii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................
1
B. Rumusan Masalah..............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................
4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................
5
E. Definisi Istilah ...................................................................................
5
BAB II: KAJIAN PIUSTAKA
A. Pembelajaran Tematik .................................................... ..................
xvi
6
1. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Tematik…………….
12
2. Karakteristik Pembelajaran Tematik ....................................
23
3. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik ...................................
27
4. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik ..................................
30
5. Implikasi Pembelajaran Tematik ..........................................
30
6. Model Pembelajaran Tematik ...............................................
33
B. Model Jaring Laba-laba (Webbed Model)...................... ..................
35
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian....................................................
37
B. Kehadiran Peneliti .........................................................................
39
C. Lokasi Penelitian ...........................................................................
39
D. Data dan Sumber Data ..................................................................
39
E. Prosedur Pengumpulan Data .........................................................
39
F. Analisis Data .................................................................................
41
G. Pengecekan Keabsahan Data.........................................................
42
H. Tahap-tahap Penelitian ..................................................................
43
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Latar Belakang Obyek Penelitian..................................................
45
1. Sejarah Berdirinya MIN Seduri Mojosari ...............................
45
2. Visi Misi MIN Seduri Mojosari ..............................................
47
3. Denah Lokasi MIN Seduri Mojosari .......................................
48
4. Sarana dan Prasarana MIN Seduri Mojosari ...........................
49
5. Data Kelas IIb .........................................................................
50
xvii
B. Paparan Data ... .............................................................................
51
1. Perencanaan Pembelajaran Tematik .......................................
51
2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik ........................................
56
3. Evaluasi Pembelajaran Tematik ..............................................
65
BAB V : PEMBAHASAN HASIL PENILITIAN
A. Perencanaan Pembelajaran Tematik dengan
Model Jaring Laba-laba pada Siswa Kelas 2b
MIN Seduri Mojosari......................................................................
68
B. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik dengan
Model Jaring Laba-laba pada Siswa Kelas 2b
MIN Seduri Mojosari......................... ............................................
70
C. Penilaian Pembelajaran Tematik dengan
Model Jaring Laba-laba pada Siswa Kelas 2b
MIN Seduri Mojosari......................................................................
73
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
75
B. Saran ...............................................................................................
77
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
79
Lampiran-lampiran
xviii
ABSTRAK
Dwi Wahyuni, Lilik. 2013. Penerapan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring
Laba-laba (Webbed Model) pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Kecamatan
Mojosari. Skripsi, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas
Tarbiyah, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing Dr.
Muhammad Walid, MA
Kata Kunci : Penerapan Pembelajaran Tematik
Penelitian ini dilakukan dengan judul Penerapan Pembelajaran Tematik dengan
Model Jaring Laba-laba (Webbed Model) pada Siswa Kelas 2B MIN Seduri Kecamatan
Mojosari, dengan tujuan: 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran tematik dengan
model jarring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan
Mojosari. 2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jarring
laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari. 3.
Mendeskripsikan penilaian pembelajaran tematik dengan model jarring laba-laba
(webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari.
Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan datanya
dengan observasi partisipatif, interview dan dokumentasi. Teknik analisa datanya adalah
pengolahan, klasifikasi atau pengorganisasian data, dan penerikan kesimpulan atau
temuan. Proses pengecekan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
mengumpulkan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini diketahui langkah-langkah dalam membuat perencanaan
dalam pembelajaran tematik, antara lain: 1. Menentukan tema. 2. Pemetaan Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. 3. Membuat jaring tema. 4. Membuat
silabus. 5. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pelaksanaan
pembelajaran tematik terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti yang terdiri dari
ekplorasi, elaborasi, konfirmasi. Dan kegiatan yang terakhir adalah kegiatan penutup.
Pelaksanaan pembelajaran tematik model jaring laba-laba (webbed model) terdiri dari
beberapa indikator dari beberapa mata pelajaran yang dipadukan dalam satu tema dalam
tiap pertemuan. Penilaian dalam pembelajaran tematik dilakukan secara terpisah di
masing-masing indikator mata pelajaran. Penilaian dalam pembelajaran tematik tidak
hanya melihat hasil saja tetapi juga proses pembelajarannya. Alat penilaian yang dapat
digunakan dalam pembelajaran tematik dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes perbuatan,
dan portofolio.
xix
ABSTRACT
Dwi Wahyuni, Lilik. 2013. Application of Thematic Learning with Spider Net Model
(Webbed Model) in Class 2b MIN Seduri Mojosari District. Thesis,
Elementary School Teacher Education, Faculty of Tarbiyah, UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor Dr. Muhammad Walid,
MA
Keywords:Thematic Learning Application
This research was conducted under the title of Thematic Learning Application
with Nets Model Spiders (Webbed Model) in Class 2B District MIN Seduri Mojosari,
with the aim of: 1. Describing planning thematic learning model with spider nets
(webbed models) in grade 2b MIN Seduri Mojosari District. 2. Describing the
implementation of thematic learning model with spider nets (webbed models) in grade
2b MIN Seduri Mojosari District. 3. Describing the thematic learning assessment model
with spider nets (webbed models) in grade 2b MIN Seduri Mojosari District.
The study, conducted by researchers is using a qualitative research approach
with a qualitative descriptive type. The data collection method with participatory
observation, interview and documentation. Data analysis technique is to record and
analyze the data, classification, and penerikan conclusions or findings. Data checking
process carried out in this study to collect triangulation.
The results of this research note the steps in planning the thematic learning,
among others: 1. Determine the theme. 2. Mapping Competency Standards, and
Indicators Basic Competence. 3. Make a web theme. 4. Making syllabus. 5. Making
learning implementation plan (RPP). Implementation of thematic learning activities
consist of an opening, core activities consist of exploration, elaboration, confirmation.
And activities of the latter is the closing. Implementation of thematic learning model of
spider webs (webbed models) consists of several indicators of some subjects integrated
into a single theme in each meeting. Assessments in thematic learning is carried out
separately on each indicator subjects. Assessments in thematic learning not only see the
results but also the process of learning. Assessment tool that can be used in thematic
learning can be a written test, an oral test, test actions, and portfolios.
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.
Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai
materi saja, tetapi sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar
mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu
dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi
lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan
membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan
pelajaran tersebut.
Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai
dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seorang pendidik
mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan
kebutuhan peserta didik. Adapun karakteristik dan kebutuhan peserta didik kelas
bawah (kelas 1, 2, dan 3) yang harus difahami oleh seorang pendidik.
Karakteristik-karakteristik tersebut diantaranya yaitu senang bermain, senang
bergerak,
senang
bekerja
kelompok,
senang
merasakan
atau
melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.1 Dengan demikian, sebagai
1
Nursidik Kurniawan,http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3.sabtu.pkl.15.26
1
2
pendidik ketika merancang model pembelajaran hendaknya memperhatikan
karakteristik atau kebutuhan-kebutuhan peserta didiknya. Agar pembelajaran
bisa berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan
melihat karakteristik-karakteristik tersebut, model pembelajaran yang tepat
untuk diterapkan di MI/SD adalah pembelajaran tematik khususnya di kelas
bawah (kelas 1,2,3). Sebagaimana yang sekarang mengharuskan setiap sekolah
dasar untuk menerapkan pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang disajikan secara
terpadu antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain yang
berpusat pada satu tema, dan tema yang digunakan tersebut harus dekat dengan
kehidupan atau kebiasaan siswa. Pada kelas rendah ditingkat pendidikan dasar,
yaitu guru kelas 1,2,3 atau guru pada pendidikan usia dini, proses pembelajaran
dilakukan oleh guru kelas, sehingga setiap mata pelajaran dilakukan oleh guru
itu saja, sehingga guru tersebut harus menguasai keseluruhan mata pelajaran
(kecuali agama dan penjaskes). Karena proses pembelajaran untuk semua bidang
studi dilakukan oleh satu guru, maka kesinambungan proses antar mata pelajaran
dengan tema yang sama dapat lebih baik dibandingkan dengan berbeda-beda
guru.2
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat
menggiring siswa-siswi untuk dapat berfikir luas dan mendalam, karena dalam
pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman
2
Sugeng Listyo Prabowa dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran
(Malang: UIN Press, 2010), hlm.154
3
langsung kepada siswa dan mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata
dari peserta didik. Hal itu sesuai dengan karakteristik peserta didik yang masih
duduk di kelas bawah (kelas 1,2 dan 3) yaitu psesrta didik masih membutuhkan
sesuatu yang konkrit dalam memahami pelajaran. Pembelajaran tematik juga
dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.
Uraian di atas adalah alasan yang melatarbelakangi penelitian ini.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 2B Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Seduri di kecamatan Mojosari. Alasan yang mendasari penetapan madrasah ini
sebagai objek penelitian tidak terlepas dari statusnya sebagai madrasah negeri
yang biasanya memiliki kelebihan di banding madrasah swasta baik dari segi
tenaga pendidiknya ataupun sarana dan prasarananya. Melihat dari tenaga
pendidiknya, semua tenaga pendidiknya mempunyai ijazah S1 dan sebagian juga
sudah memiliki ijazah S2. Begitupula untuk pendidik di kelas bawah (kelas 1,2
dan 3). Semua guru kelas bawah (kelas 1,2 dan 3) juga sudah bisa dan sudah
menerapkan pembelajaran tematik baik di kelas A maupun di kelas B. Semakin
bertambahnya tahun, semakin banyak juga orang tua yang berminat
mendaftarkan anaknya di MIN Seduri. Hal ini dikarenakan MIN Seduri sudah
dianggap masyarakat mempunyai nilai lebih baik dibandingkan madrasahmadrasah swasta ataupun negeri yang ada di kota Mojokerto.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penerapan
pembelajaran tematik pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari baik
dari segi perencanaannya, pelaksanaan dan penilaian atau evaluasi dalam
pembelajaran tematik di MIN Seduri Kecamatan Mojosari. Berkaitan dengan hal
4
tersebut, maka penulis menuangkan permasalahan dalam judul “Penerapan
Pembelajaran Tematik Dengan Model Jaring Laba-Laba (Webbed Model)
Pada Siswa Kelas 2B MIN Seduri Kecamatan Mojosari”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yitu:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba
(webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba
(webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari?
3. Bagaimana penilaian pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba
(webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari?
C. Tujuan Penelitian
Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran tematik dengan model jaring
laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan
Mojosari
2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jaring
laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan
Mojosari
3. Mendeskripsikan penilaian pembelajaran tematik dengan model jaring
laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan
Mojosari
5
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi guru : Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk mendorong
semua civitas akademik untuk penerapan pembelajaran tematik pada siswa
kelas bawah khususnya di mata pelajaran umum.
2. Bagi peserta didik : (a) Agar mempunyai motivasi tinggi untuk mengikuti
pembelajaran, karena pembelajaran tematik dikaitkan dengan kehidupan nyata
peserta didik. (b) Dengan pembelajaran tematik, siswa-siwi digiring untuk
berfikir luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubunganhubungan konsep pembelajaran tematik yang disajikan oleh guru. (c)
Menciptakan suasan belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.
3. Bagi penulis : Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam
menerapkan pembelajaran tematik di kelas bawah setelah terjun ke dunia
pendidikan nanti.
E. Definisi istilah
Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk
mengaitkan
beberapa
mata
pelajaran
sehingga
dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik
Model
jaring
laba-laba
adalah
model
pembelajaran
yang
model
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang
menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik.
Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar
(KD) dan indikator dari kurikulum/Standart Isi (SI) dari beberapa mata pelajaran
menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu tema. Dengan adanya kaitan
tersebut maka peserta didik akan memperoleh kemampuan dan keterampilan
secara utuh sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran tematik memiliki tiga landasan, yaitu landasan filosofis,
landasan psikologis dan landasan yuridis. Landasan filosofis bagi pembelajaran
tematik sangat dipengaruhi oleh 3 aliran, yaitu (1) Progresivisme, (2)
Kontruktivisme, dan (3) Humanisme (Panduan lengkap KTSP,2007). Aliran
Progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada
pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah
(natural) dan memperhatikan pengalaman siswa-siswi. Aliran kontruktivisme
melihat pengalaman langsung siswa-siswi (direct experiences) sebagai kunci
dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi
atau bentukan manusia. Manusia mengkontruksi pengetahuan melalui interaksi
dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Pengetahuan tidak
dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswa-siswi, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa siswi. Pengetahuan bukan
sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus
menerus, keaktifan siswa-siswi yang diwujudkan oleh rasa ingin tahu sangat
berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Sedangkan aliran humanism
melihat siswa-siswi dari segi keunikan/kekhasan, potensi, dan motivasi yang
dimilikinya.
Landasan psikologis bagi pembelajaran tematik terutama berkaitan
dengan psikologi perkembangan siswa-siswi dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi materi pembelajaran
tematik yang diberikan agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan
tahap perkembangan siswa-siswi. Psikologi belajar memberikan kontribusi
dalam hal bagaimana isi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada
siswa-siswi dan bagaimana pula mereka harus mempelajarinya.
Landasan yuridis bagi pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai
kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di
sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. Landasan yuridis tersebut adalah UndangUndang No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa
setiap
anak
berhak
memperoleh
pendidikan
dan
pengajaran
dalam
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya (pasal 9). Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Bab V Pasal 1 b) menyatakan bahwa setiap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya.1
Menerut beberapa ahli kurikulum, model kurikulum tematik meliputi
pengorganisasian dan pengklasifikasian. Menurut Nasution,S. dilihat dari
organisasi kurikulum pada umumnya, ada tiga tipe kurikulum pembelajaran,
yakni: Separated Subject Curriculum, Correlated Curriculum, dan Intregated
Curriculum.
Separated Subject Curriculum yaitu pada tipe ini dikelompokkan pada
mata pelajaran yang sempit, di dalamnya antara mata pelajaran yang satu dengan
yang lain menjadi terpisah-pisah, terlepas dan tidak mempunyai kaitan sama
sekali, sehingga banyak jenis mata pelajaran menjadi sempit ruang lingkupnya.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gb. 2.1
Model Separated Subject Curriculum
IPA
Agama
IPS
1
hlm.9
Biologi
Geografi
Sejarah
Bahasa
Sugiyar,dkk. Pembelajaran Tematik (Surabaya: Lapis-PGMI,2009 Apprinta),
Correlated Curriculum yaitu suatu bentuk kurikulum yang menunjukkan
adanya suatu hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya, tetapi tetap memperhatikan ciri (karakteristik) tiap bidang studi
tersebut. Hubungan (korelasi) antar mata pelajaran tersebut dapat dilakukan
melalui beberapa cara, antara lain:
1. Incidental, artinya secara kebetulan ada hubungan antar mata pelajaran
yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya. Sebagai contoh; bidang
studi IPA juga disinggung tentang Geografi, Antropologi, dan
sebaagainya.
2. Hubungan yang lebih erat. Misalnya suatu pokok permasalahan yang
diperbincangkan dalam berbagai bidang studi.
3. Batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan, yaitu dengan
menghilangkan batasan masing-masing mata pelajaran tersebut, disebut
dengan Broasd Field. Di dalam kurikulum dikenal lima macam Broad
Field yaitu: (a) Ilmu Pengetahuan Sosial, peleburan dari mata pelajaran
ekonomi, koperasi, sejarah, geografi, akuntansi, dan sejenisnya.
(2)Bahasa, peleburan dari mata pelajaran membaca, tata bahasa, menulis,
mengarang, menyimak, sastra, apresiasi dan pengetahuan bahasa, (3) Ilmu
Pengetahuan Alam, peleburan dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia,
astronomi dan kesehatan, (4) Matematika, peleburan dari aljabar,
aritmatika, geometrid an statistic, (5) Kesenian, peleburan dari seni tari,
seni music, seni suara, seni lukis, seni pahat dan seni drama.
Intregated Curriculum secara istilah intregasi yang memiliki sinonim
dengan perpaduan, atau penggabungan dari dua objek atau lebih. Hal ini sejalan
dengan pengertian yang dikemukakan oleh Poerwardaminta, intregasi adalah
penyatuan supaya menjadi satu kebulatan atau menjadi utuh. Dalam intregated
curriculum, pelajaran dipusatkan pada suatu masalah atau topic tertentu,
misalnya suatu masalah di mana semua mata pelajaran dirancang dengan
mengacu pada topik tertentu. Apa yang disajikan di sekolah, disesuaikan
dengan kehidupan siswa-siswi di luar sekolah. Pelajaran di sekolah membantu
siswa-siswi dalam menghadapi berbagai persoalan di luar sekolah. Biasanya
bentuk kurikulum semacam ini dilaksanakan melalui unit, di mana suatu unit
mempunyai tujuan yang mengandung makna bagi siawa-siswi yang dituangkan
dalam bentuk masalah. Untuk pemecahan masalah, pembelajaran dirahkan
untuk melakukan kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan yang
lainnya.
Gb. 2.2
Model Intregated Curriculum
Sejarah
Biologi
IPS
Agama
Bahasa
IPA
Geografi
Pada skala praktis Intregated Curriculum menurut Nurdin,S., dan
Usman,B.M. memiliki beberapa kelebihan dam manfaat, antara lain:
a) Segala permasalahan yang dibicarakan dalam unit sangat bertalian erat
b) Sangat sesuai dengan perkembangan modern tentang belajar mengajar
c) Memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan masyarakat
d) Sesuai dengan ide demokrasi, di mana siswa-siswi dirangsang untuk
berpikir sendiri, bekerja sendiri, dan memikul tanggungjawab bersama
dan bekerja sama dalam kelompok
e) Penyajian bahan disesuaikan dengan kemampuan individu, minat, dan
kematangan siswa-siswi baik secara individu maupun secara kelompok
Selain kelebihan sebagaimana dikemukakan di atas, Intregated
Curriculum menurut Nurdin,S., dan Usman,B.M. juga memilki kelemahankelemahan yaitu:
a) Guru tidak dilatih melakukan kurikulum semacam ini
b) Organisasinya tidak logis dan kurang sistematis
c) Terlalu memberatkan tugas-tugas guru, karena bahan pelajaran yang
mungkin berubah setiap tahun sehingga mengubah pokok-pokok
permasalahan dan juga isi/materi
d) Kurang memungkinkan untuk dilaksanakan ujian umum
e) Siswa-siswi di anggap tidak mampu ikut serta dalam menentukan
kurikulum
f) Sarana prasarana yang kurang memadai yang dapat menunjang
pelaksanaan kurikulum tersebut
1. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Secara umum, prosedur penerapan pembelajaran tematik mengikuti tiga
tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian (motivasi).
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, seorang guru harus mampu memilih dan
mengembangkan tema secara cepat. Memang, guru yang baru mulai
menggunakan pendekatan tematik sedikit mengalami kebingungan
dalam proses pemilihan tema. Sebetulnya hal ini tidak perlu terjadi.
Selama ini, hampir semua guru sudah mampu melaksanakan
pembelajaran. Hanya saja, kemungkinan sebelumnya tidak terlalu
memperhatikan kompetensi yang terkandung pada setiap sub-sub mata
pelajaran dan satuan pembelajaran. Dengan pendekatan tematik, guru
justru lebih bebas mengembangkan kreativitasnya dalam menyusun
rencana pembelajaran. Sebab, yang dilakukan dalam merencanakan
pembelajaran tematik adalah dengan memilih tema.2
Dari pemaparan sebelumnya sudah banyak disinggung pentingnya
posisi tema dalam pembelajaran tematik. Tanpa harus dijelaskan kembali
dalam sub-sub ini, tentu kita sudah mampu menebak keberadaan tema
yang begitu vital tersebut. Sebagai gambaran sederhana, dibawah ini kita
akan melihat sejauh mana peran tema dalam sebuah pembelajaran yang
berbasis pada tema:3
2
Mamat SB,dkk. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik (Jakarta: Departement Agama
RI,2005), hlm.33
3
Ibid hlm.34
a) Mempermudah peserta didik dalam memusatkan perhatian pada satu
tema atau topik tertentu.
b) Mempermudah peserta didik dalam mempelajari pengetahuan,
sekaligus mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran
melalui tema yang sama.
c) Meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran secara
lebih mendalam dan berkesan.
d) Mengembangkan kompetensi komunikasi (bahasa) peserta didik
secara lebih baik. Sebab, pada saat yang bersamaan peserta didik
akan mengaitkan mata pelajaran dengan pengalaman pribadinya
e) Meningkatkan rasa akan kemanfaatan dan makna belajar dalam diri
peserta didik. Sebab, materi disajikan dalam konteks yang khusus
dan tema yang jelas.
f) Meningkatkan gairah belajar peserta didik. Sebab, mereka bisa
berkomunikasi dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya,
bercerita, menulis deskripsi, menulis surat dan sebagainya.
Semuanya
diarahkan
untuk
mengembangkan
keterampilan
berbahasa, sehingga hal ini bisa membantu mereka dalam
mempelajari mata pelajaran la in.
g) Memperhemat waktu pembelajaran guru. Sebab, mata pelajaran
yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan secara sekaligus
dan diberikan hanya dalam 2 kali atau 3 kali pertemuan. Sementara
sisa waktu yang masih banyak, dapat diguanakan untuk kegiatan
perbaikan hasil pembelajaran (remedial teaching), pemantapan,dan
pengayaan materi.
h) Menjadikan proses pembelajaran peserta didik menjadi lebih
realistik. Sebab, tema yang dipilih sesuai dengan konteks,
lingkungan dan yang lebih penting adalah dekat dengan jangkauan
pemikiran mereka.
i) Meningkatkan
kualitas
pembelajaran
melalui
terjalinnya
komunikasi dan kerjasama antara guru di lintas bidang studi.
j) Melatih kepekaan peserta didik dan guru untuk meningkatkan
kepekaan terhadap lingkungan, baik fenomena alam maupun realitas
sosial yang terjadi disekitar mereka.
Berikut ini beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan
dalam menyusun tema-tema pembelajaran:
Gambar 2.3
Bagan penyusunan tema pembelajaran
Mengenali tema
Mengenali
bidang study
yang akan
dikaitkan
Mengenali kompetensi
lain yang akan
dikaitkan
Lebih dekat dengan
kehidupan peserta didik
Fenomena alam, perayaanperayaan lokal, pahlawan, tokoh,
hewan asli, tranportasi, makanan,
laut, benda disekitar kita
Menyusun rencana
pembelajaran terpadu dan
reflektif
Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengembangkan tema yang sudah dipilih atau ditentukan.
Gambar 2.4
Bagan langkah pengembangan tema
Langkah 1
Pahami dan diskusikan tema yang telah dipilih
secara komprehensif
Langkah 2
Peluang dan realisasi aktivitas dan ide-ide
pengembangan tema
Langkah 3
Kaitkan dan satukan kompetensi masingmasing bidang studi dengan tema
Dari bagan di atas, bisa dilihat dan dipahami bahwa langkah
pertama memegang peran penting untuk mempersiapkan dan melakukan
tahapan selanjutnya. Hal ini disebabkan langkah pertama menjadi pijakan
dan garis perkembangan dari perspektif spektrum kurikulum atas tema
yang telah dipilih.
Untuk langkah kedua, ilustrasi berikut ini dapat membantu
memudahkan pemahaman terhadap pengembangan tema dan perancangan
aktivitas pembelajaran.4
Bagan 2.5
Ilustrasi Pengembangan Tema
Tujuan
mengapa
memilih
topik
Refeleksi
sejauh man
tujuan
Sumber daya
apa yang
digunakan
Starategui
penilaian
yang
ditentukan
Bahan apa
yang murah
dan ilmiah
Tema
yang
dipilih
Apa ada
pengalaman
yang akan
dipelajari
Startegi
belajar yang
efektif
Dalam konteks pengembangan tema, muncul sebuah sebuah
pertanyaan, pengalaman apa yang perlu ingin dicapai dan diperoleh oleh
peserta didik? Pertanyaan ini perlu dijawab dalam realisasi proses
pembelajaran. Secara otomatis, peluang dan fleksibilitas dalam
pengembangan kegiatan atau aktivitas menjadi penting dilakukan.5
4
Ibid,hlm. 38-39
Ibid, hlm.39
5
Bagan di bawah ini mengilustrasikan kegiatan-kegiatan yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran tematik.
Bagan 2.6
Ilustrasi Kegiatan yang dapat
dikembangkan dalam Pembelajaran
Tematik
Bertanya
apa,
mengapa &
bagaimana
dapat
berubah
Perluasan
tema ini
dari sudut
lain
Refleksi
Tema
Apakah
kegiatan ini
efektif
yang
Perubahan
bagaiman
ia dapat
berubah
dipilih
Efvaluasi
proses
dan
produk
Fungsi
bagaimana
obyek atau
benda ini
Keterkaitan
bagaimana
keterkaitan
dengan
lingkungan?
Pendekatan tematik mengandalkan tejadinya prosesdiskusi antar
guru bidang study dalam rangka memilih, mengelompokkan, mengaitkan
dan menentukan tema yang menarik serta aktual bagi peserta didik. Upaya
kerjasama antar guru dan lintas bidang study ini merupakan sarana yang
efektif untuk mencerdaskan SDM guru dan menigkatkan pembelajaran
tematik memerlukan kesungguhan dalam perencanaan, kecermatan dalam
penentuan kompetensi, sehingga tidak ada yang terlewati, serta kepekaan
dalam penentuan tema.6 Untuk itu, lembar observasi atau lembar cek untuk
mengontrol rencana pembelajaran terpadu menjadi penting. Berikut ini
adalah hal-hal yang dilakukan dalam proses penyusunan pembelajaran
tematik:
1. Menghitung berapa waktu yang tersedia dan dibutuhkan untuk setiap
kompetensi. Pada langkah ini yang mendasar adalah memperhatikan
berapa jumlah kompetensi atau indikator, kedalaman materi, dan
jumlah tatap muka.
2. Menempatkan materi secara urut dan logis, berkaitan dengan
kompetensi yang akan dicapai. Dalam hal ini, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah ketercapaian kompetensi lainnya, sumber belajar
yang relevan, dan pertimbangan strategi-strategi belajar mana yang
digunakan.
3. Menyusun rencana pembelajaran. Yang perlu dipersiapkan dalam
rencana pembelajaran kegiatan adalah kesesuaian dengan silabus
yang disusun. Perlu diingat, bahwa silabus hanya memuat hal-hal
yang dilakukan oleh peserta didik untuk menuntaskan kompetensi
secara utuh. Artinya, silabus berpeluang merangkaikan kompetensi
menjadi satu, sehingga perkiraan waktu lebih panjang dan masih sulit
ditentukan berapa kali rencana pertemuannya. Hanya saja, dalam
6
Ibid,hlm.40
silabus sudah diisyaratkan materi apa yang secara minimal harus
dikuasai oleh peserta didik, terutama untuk ketercapaian kompetensi.
Dalam penyusunan pembelajaran tematik, guru harus memperhatikan
beberapa ketentuan di bawah ini:
1. Pembelajaran tematik tidak bertentangan dengan tujuan kurikulum
yang berlaku
2. Kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang tidak tercakup
pada tema tertentu harus tetap menjadi bahan pembelajaran, baik
melalui tema maupun disajikan secara tersendiri.
3. Guru harus memilih tema-tema yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik, lingkungan, dan daerah setempat.
4. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan tingkat tumbuh kembang,
potensi dan kebutuhan peserta didik.
5. Kegiatan pembelajaran dirancang menerik dan tidak membosankan.
Sebab pembelajaran bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik.
Dengan demikian, hasil belajar akan mampu bertahan lebih lama pada
diri peserta didik, karena proses pembelajaran terkesan dan bermakna.
6. Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan keterampilan berfikir
peserta didik, sesuai dengan permasalahn yang dihadapi. Selain itu,
pembelajaran juga diharapkan akan menumbuhkan kecakapan sosial,
seperti kemampuan bekerja sama dengan orang lain, mempunyai
sikap toleransi, dapat berkomunikasi dengan baik dan tanggap
terhadap gagasan orang lain.
7. Pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan alokasi waktu setiap
tema dan memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang
tersedia dilingkungan.
8. Memilih tema yang terdekat dengan peserta didik, aktual serta
kontekstual.
9. Pembelajaran sangat mengutamakan ketercapaian, kompetensi dasar
yang tercermin dari indikator-indikator yang termuat dalam tema.
10. Khusus untuk peserta didik tingkat dasar (SD/MI) pada kelas awal
atau kelas bawah, kegiatan pembelajaran menekankan pada
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilainilai moral.
Dalam prakteknya, pembelajaran tematik sangat memperhatikan
efisiensi dalam hal penggunaan waktu, beban materi, metode, penggunaan
sumber belajar yang otentik dalam upaya memberikan pengalaman belajar
yang nyata kepada peserta didik untuk mencapai kompetensi yang tepat.
Untuk itu, pemahaman terhadap pengembangan silabus, kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, strategi belajar, sumber belajar, urutan logis,
penyusunan tema, dan penyusunan rencana pembelajaran terpadu menjadi
penting. Baik atau tidaknya persiapan seorang guru dalam mempersiapkan
dilakukannya pembelajaran tematik tentu bukan hanya ditentukan oleh
guru sendiri, melainkan juga sekolah, masyarakat bahkan orang tua peserta
didik itu sendiri. 7
7
Ibid,hlm.41-43
b. Pelaksanaan
Dalam
pelaksanaan
pembelajaran
tematik,
penerapan
pembelajarannya dapat mengikuti langkah-langkah berikut:8
1) Kegiatan Pembukaan
Kegiatan pembukaan merupakan kegiatan untuk apersepsi yang
sifatnya pemanasan. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali
pengalaman peserta didik tentan tema yang akan disajikan. Selain
itu guru juga harus mampu memfasilitasi suatu kegiatan yang
mampu menarik peserta didik mengenai tema yang akan diberikan.
Diantaranya kegiatan yang dapat menarik perhatian peserta didik
adalah bercerita, menyanyi, atau kegiatan olah raga.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam kegiatan tematik difokuskan pada kegiatankegiatan yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung bagi peserta didik. Dalam
kegiatan ini, pembelajaran menekankan pada pencapaian indikator
yang ditetapkan. Untuk menghindari kejenuhan peserta didik pada
kelas-kelas bawah tingkat pendidikan dasar (SD/MI), pendekatan
pembelajaran yang tepat diguanakan alah pembelajaran yang
langsung dilakukan oelh peserta didik.
3) Penutup
Kegiatan penutup dilakukan dengan mengungkapkan hasil
pembelajaran, yaitu dengan cara menanyakan kembali materi yang
8
Ibid,hlm.43
sudah disampaikan dalam kegiatan inti. Pada tahap penutup, guru
juga harus pintar-pintar menyimpulkan hasil pembelajaran dengan
mengedepankan pesan-pesan moral yang terdapat pada setiap
materi pembelajaran.
c. Penilaian (evaluasi)
Dalam pembelajaran tematik, penilaian merupakan usaha untuk
mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai, baik berkaitan dengan proses maupun
hasil pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian (evaluasi) pembelajaran
tematik dilakukan pada dua hal, yaitu penilaian terhadap proses kegiatan
dan
penilaian hasil kegiatan. Dengan melakukan penilaian, guru
diharapkan dapat:
a. Mengetahui pencapaian indikator yang telah ditetapkan
b. Memperoleh umpan balik, sehingga dapat diketahui hambatan
yang
terjadi
dalam
pembelajaran
maupun
efektifitas
pembelajaran.
c. Memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik.
d. Menjadikan acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut
(remedial, pengayaan, dan pemantapan)
Penilaian pembelajaran tematik dilakukan untuk mengetahui
ketercapaian kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran
yang terdapat dalam tema pembelajaran. Dengan kata lain, penilaian
tidak lagi terpadu pada tema melainkan sudah dipisah-pisah sesuai
dengan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator mata pelajaran.
Untuk pendidikan tingkat dasar (SD/MI), penilaian dilakukan pada
masing-masing mata pelajaran berikut:9
a. Pendidikan agama
b. Kewarganegaraan
c. Bahasa indonesia
d. Matematika
e. Berpusat pada siswa-siswi, hal ini sesuai dengan pendekatan
belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa-siswi
sebagai subyek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan
sebagai fasilitator yakni memberikan kemudahan-kemudahan
siswa-siswi untuk melakukan aktivitas belajar.
f. Sains
g. Pengetahuan sosial
2. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik sesuai dengan tahapan perkembangan anak
yang masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistic),
sehingga pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah
akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berfikir holistic
dan membuat kesulitan bagi peserta didik. Atas dasar pemikiran di atas
pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas satu, dua dan tiga
9
Ibid,hlm.41-46
lebih sesuai jika dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui pendekatan
pembelajaran tematik.10
Pembelajaran tematik mempunyai beberapa karakteristik, antara lain
yaitu:11
a. Memberikan pengalaman langsung, pembelajaran yang prosesnya
dapat memberikan pengalaman langsung (direct experiences) bagi
siswa-siswi. Siswa-siswi dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai
dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
b. Pemisahan
antar
matapelajaran
tidak
begitu
jelas,
fokus
pembelajarannya lebih diarahkan pada tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan kehidupan nyata siswa-siswi sehari-hari.
c. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran dalam suatu proses
pembelajaran sehingga siswa-siswi mampu memahami konsepkonsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu
siswa-siswi dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Pembelajaran tematik bersift fleksibel (luwes), guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari matapelajaran dengan mata pelajaran lain
bahkan dapat mengaitkannya dengan kehidupan siswa-siswinya dan
keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa siswi berada.
e. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta
didik, dalam proses pembelajaran tematik tersebut peserta didik
10
Sugiyar,dkk. Pembelajaran Tematik (Surabaya: Lapis-PGMI,2009 Apprinta),
hlm.8
11
Ibid
memperoleh kesempatan banyak untuk mengoptimalkan potensi
yang telah dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan,
dalam proses pembelajaran tematik tidak menjemukan atau
membosankan bahkan dalam suasana bermain yang menyenangkan
mereka dapat memperoleh pengetahuan baru secara utuh yang
sangat bermakna.
Dari karakteristik tersebut, pembelajaran tematik juga mempunyai
keunggulan dan kelemahan. Beberapa keunggulan dan kelemahan
pembelajaran tematik dibandingkan pembelajaran konvensional menurut
Saud (2006) sebagai berikut:12
1) Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas, sehingga guru
dituntut untuk memiliki wawasan, pemahaman, dan kreatifitas tinggi
karena adanya tuntutan untuk memahami keterkaitan antara satu pokok
bahasan lain dari berbagai mata pelajaran. Guru dituntut memiliki
kecermatan, kemampuan analitik, dan kemampuan antagorik agar dapat
memahami keterkaitan atau kesamaan material maupun metodologik
suatu pokok bahasan.
2) Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi
pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna dengan
keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan
peserta didik. Dalam kaitan ini, pembelajaran terpadu memberikan
12
Ibid,hlm.9
peluang terjadinnya pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan tema atau pokok bahasan yang disampaikan.
3) Mempermudah dan memotivasi peserta didik untuk mengenal,
menerima, menyerap dan memahami keterkaitan atau hubungan antar
konsep, pengetahua nilai dan tindakan yang terdapat dalam beberapa
pokok bahasan atau bidang studi. Dengan menggunakan model
pembelajaran terpadu, secara psikologis peserta didik digiring berfikir
luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubunganhubungan konsep pembelajaran tematik yang disajikan guru.
Selanjutnya peserta didik akan terbiasa berfikir terarah, utuh dan
menyeluruh, sistematik dan analitik.
4) Menghemat waktu, tenaga, dan sarana serta biaya pembelajaran.
Disamping itu juga menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran.
Hal tersebut terjadi karena proses pemaduan atau penyatuan sejumlah
unsur tujuan, materi maupun langkah pembelajaran yang dipandang
memiliki kesamaan atau keterkaitan.
Disamping kelebihan dari pembelajaran tematik tersebut, adapun
kelemahan yang dimiliki pemelajaran tematik ini, antara lain:
1) Dilihat dari aspek guru, model ini menuntuk tersedianya peran guru
yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreatifitas tinggi,
keterampilan metodologik dan handal, kepercayaan diri dan etos
akademik
yang
tinggi,
dan
berani
untuk
mengemas
dan
mengembangkan materi. Akibat akademiknya, guru dituntut untuk
menggali informasi atau pengetahuan yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan salah satu strateginya harus membacabuku (literatur)
secara mendalam. Tanpa adanya hal tersebut, model pembelajaran
tematik akan sulit diwujudkan.
2) Dilihat dari aspek peserta didik, pembelajaran tematik termasuk
memiliki peluang untuk mengembangkan kreatifitas akademik, yang
menuntut kemampuan belajar peserta didik relatif baik, baik dari aspek
intelegensi maupun kreatifitasnya. Hal tersebut terjadi karena model ini
menekankan pada pengembangan kemampuan analitik (menjiwai),
kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan), dan kemampuan
eksploratif atau elaboratif (menemukan dan menggali). Bila kondisi
tersebut tidak dimiliki, maka sangat sulit pembelajaran model
diterapkan.
3) Dilihat dari aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran
tematikmemerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup
banyak dan berguna, seperti yang dapat menunjang dan memperkaya
serta mempermudah pengembangan wawasan dan pengetahuan yang
diperlukan. Dengan demikian, jika pembelajaran tematik ini hendak
dikembangkan maka perpustakaan perlu dikembangkan pula secara
bersamaan. Bila keadaan yang dituntut tersebut tidak dapat terpenuhi,
maka akan sulit untuk menerapkan pembelajaran tematik.
4) Dilihat dari aspek kurikulum, pembelajaran tematik memerlukan jenis
kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya. Kurikulum harus
bersifat luwes, dalam arti kurikulum yang berorientasi pada pencapaian
pemahaman peserta didik terhadap materi.
3. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki prinsip-prinsip dasar penggalian tema,
pengelolaan pembelaajaran, prinsip evaluasi, dan prinsip reaksi. Prinsipprinsip ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penggalian Tema
Penggalian tema merupakan prinsip utama dalam pembelajaran
tematik. Artinya tema-tema yang saling tumpang tindih da nada
keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. Dengan
demikian dalam penggalian tema tersebut hendaklah memperhatikan
beberapa persyaratan sebagai berikut:
1) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah
digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran
2) Tema harus bermakna, maksudnya adalah tema yang dipilih
untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa-siswi untuk
belajar selanjutnya
3) Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis
anak
4) Tema harus mewadahi sebagian besar minat anak
5) Tema hendaknya berkaitan dengan peristiwa-peristiwa otentik
yang terjadi di dalam rentang waktu belajar
6) Tema hendaknya sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta
harapan masyarakat (asas relevansi)
7) Tema hendaknya sesuai dengan ketersediaan dengan sumber
belajar.
b. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran
Dalam pembelajaran tematik, guru hanya fasilitator dan
mediator maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) guru tidak menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan
dalam proses pembelajaran
2) pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas
dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerjasama kelompok
3) guru harus mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang
sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.
c. Prinsip Evaluasi
Berkaitan dengan evaluasi ini diperlukan langkah-langkah
positif antara lain:
1) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi diri
sendiri (self evaluation)
2) guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan
belajar yang telah dicapai berdasarkan kiriteria keberhasilan
pencapaian tujuan.
d. Prinsip Reaksi
Pada umumnya dampak pengiring yang penting bagi perilaku
secara sadar belum tersentuh dalam pembelajaran. Karena itu guru
dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi
terhadap aksi siswa-siswi dalam semua peristiwa serta tidak
mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh
dan bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan hal ini dan guru
hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan hal-hal yang
dicapai sebagai dampak pengiring.13
4. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik hendaknya memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak semua mata pelajaran dipadukan
b. Kemungkinan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas
semester
c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan
untuk dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak bias diintegrasikan
dibelajarkan secara tersendiri.
d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap
diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara sendiri.
e. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung, serta penanaman nilai-nilai moral.
f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa,
minat dan lingkungan, dan daerah setempat.
5. Implikasi Pembelajaran Tematik
Terdapat beberapa implikasi dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik
meliputi
implikasi
guru,
prasarana/sumber/media, sebagai berikut:
13
Ibid.hlm 11
siswa-siswi,
sarana
dan
a. Implikasi Bagi Guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif, baik
dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi siswa-siswi, juga
dalam
memilih
kompetensi
dari
berbagai
matapelajaran
dan
mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik,
menyenangkan, dan utuh.
b. Implikasi Bagi Siswa-siswi
1) Siswa-siswi harus siap mengikuti pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya
dimungkinkan
untuk
bekerja,
baik
secara
individual, pasangan, kelompok kecil atau klasikal.
2) Siswa-siwaharus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang
bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok,
mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.
c. Implikasi Terhadap Sarana, Prasarana, Sumber Belajar dan Media
1) Pembelajaran tematik pada hakikatnya menekankan pada siswasiswi baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara
holistic dan otentik. Maka dalam pelaksanaannya memerlukan
berbagai sarana dan prasarana belajar.
2) Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagi sumber belajar baik
yang sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pembelajaran
(by desain) maupun sumber belajar yang tersedia dilingkungan
yang dapat dimanfaatkan (by utilization).
3) Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswasiswi dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.
4) Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat
menggunakan buku ajar yang sudah ada ini masing-masing
matapelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku
suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.
d. Implikasi Terhadap Pengaturan Ruangan
1) Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang
dilaksanakan
2) Susunan bangku siswa-siswi dapat berubah-ubah disesuaikan
dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung
3) Siswa-siswi tidak selalu duduk dikursi tetapi dapat duduk
ditikar/karpet
4) Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di
dalam kelas maupun di luar kelas
5) Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya
siswa-siswi dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
6) Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga
memudahkan siswa-siswi untuk menggunakan dan menyiapkan
kembali.14
14
Sukayati,dkk.2009.Pembelajaran Tematik SD.Sleman:Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.hlm 16-17
e. Implikasi Terhadap Pemilihan Metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam
pembelajaran yang dilakukan perlu dipersiapkan berbagai variasi
kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaab,
bermain peran, Tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.15
6. Model Pembelajaran Tematik
Setelah keterkaitan antar konsep diperoleh, maka pengembangan
pembelajaran tematiknya dapat dilakukan melaui beberapa alternatif.
Secara garis besar, pembelajaran tematik dapat dikembangkan melalui
beberapa model. Seperti yang diilustrasikan sebagai berikut:16
Gb. 2.7
Gambar Model Terpadu
Gb. 2.8
Gambar Model Keterhubungan
Gambar model keterhubungan
Gambar model terpadu
(connected model)
(integrated)
15
Sugiyar,Op.cit.hlm14
Sutirjodan Sri Istuti Mamik, Tematik Pembelajaran Efektif Dalam Kurikulum
2004 (Malang: Bayumedia Publishing,2005), hlm. 123
16
Gb. 2.9
Gambar Model Jaring Laba-laba
Gambar model jaring laba-laba
(webbed model)
Gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:17
1. Model Terpadu
Yaitu keterpaduan di beberapa disiplin ilmu. Model ini diusahakan
dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan
perioritas kurikuler dan menemukan keterampilan , konsep, dan sikap yang
saling tumpang tindih didalam beberapa bidang studi.
2. Model Keterhubungan/Terkait
Menurut
Trianto
dalam
bukunnya
yang
berjudul
model
pembelajaran terpadu menjelaskan bahwa model pembelajaran terkait
(connected model) adalah pembelajaran yang dilakukan dengan
mengaitkan suatu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya,
mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain, mengaitkan satu
keterampilan dengan keterampilan yang lain, dan dapat juga mengaitkan
17
Sugiyar,op.cit. hlm.9-14
pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam satu
bidang ilmu.
3. Model Jaring Laba-laba
Dalam bukunya Sukayati (2004) dijelaskan bahwa model jaring
laba-laba (webbed model) adalah model pembelajaran yang model
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang
menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi.
B. Model Jaring Laba-laba (Webbed Model)
Dalam bukunya Sukayati (2004) menjelaskan bahwa pembelajaran model
webbed adalah model pembelajaran yang model pengembangannya di mulai
dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi
keterhubungan berbagai bidang studi. Pada model pembelajaran tematik jaring
laba-laba guru menyajikan pembelajaran dengan tema yang menghubungkan
antar mata pelajaran. Model jaring laba-laba adalah pembalajaran yang
mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui
keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. 18 Adapun kelebihan dan kelemahan
dari model jaring laba-laba (webbed), diantaranya yaitu:19
1) Kelebihan dari Model Jaring Laba-laba (webbed)
a) Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak
untuk belajar
b) Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman
18
ibid hlm.14-15
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta:
Prestasi Pustaka), hlm.45-46
19
c) Memudahkan perencanaan
d) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa-siswi
e) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatankegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait
2) Kelemahan dari Model Jaring Laba-laba (webbed)
a) Sulit dalam menyeleksi tema
b) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal
c) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada
kegiatan dari pada pengembangan konsep.
BAB III
METODE PENELETIAN
Bab ini menguraikan tentang: desain dan jenis penelitian, kehadiran peneliti,
lokasi penelitian, sumber dan jenis data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data; dan tahapan penelitian.
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dilihat dari segi tema dan judul yang diangkat, maka penelitian ini termasuk
penelitian dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang
dilakukan pada kondisi obyek yang dialami, peneliti sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara gabungan, data yang dihasilkan bersifat
deskriptif, dan analisis data dilakukan secara induktif, serta lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.1 Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang
membedakannya dengan penelitian jenis lainnya,. Dari hasil penelaahan
kepustakaan ditemukan bahwa Bogdan dan Biklen mengajukan lima ciri, salah
satunya adalah deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan
berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah di teliti.2 Pendapat lain lain
mengatakan bahwa penelitian deskriptif menuturkan dan menafsirkan data yang
1
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian (Bandung: CV. Mandar
Maju, 2002), hlm. 33
2
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 11
berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel dan fenomena yang terjadi saat penelitian
berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Bentuk yang diamati bisa berupa sikap
dan pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan antara variabel
(korelatif), pertentangan dua kondisi atau lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi
atau pebedaan-perbedaan antar fakta. Pada penelitian deskriptuif, peneliti tidak
melakukan pengontrolan keadaan saat penelitian berlangsung, seperti pemberian
treatment, dan kontrol terhadap variabel luar.3
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah menggambarkan secara
sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai
bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian dan
data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud
mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari
implikasi.4
Adapun jenis penelitiannya yang sesuai dengan judul skripsi ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk
menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan suatu variabel, gejala, atau keadaan
yang diteliti secara apa adanya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status atau gejala yang ada,
yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.5
3
Subana,Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung:CV Pustaka Setia, 2001),
hlm.89
4
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm.7
5
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), hlm. 309
Jadi, dalam penelitian ini penulis berusaha meneliti bagaimana penerapan
pembelajaran tematik yang sudah di terapkan di MIN seduri, baik dari segi
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya.
B. Kehadiran peneliti
Sesuai dengan pendekatan dan jenis penelitian yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka kehadiran peneliti mutlak hadir selama kegiatan penelitian
berlangsung. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik penelitian kualitatif,
yaitu manusia sebagai alat/instrument.6 Keikutsertaan peneliti sangat menentukan
dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam
waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar
penelitian.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada pesera didik kelas 2 di MIN
Seduri. Yang berlokasi di Jln. Hamengku Buwono 56 Rt.003/Rw.010 Desa Seduri,
Dusun tuwiri kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.
D. Data dan Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif
adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain.7 Dalam penelitian ini kata dan tindakan orang yang diamati atau
6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2002),hal. 9
7
Ibid, hlm. 157
diwawancarai adalah sumber data utama. Sedangkan sumber dari arsip, dokumen
pribadi dan dokumen resmi merupakan sumber data kedua.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian yang dilaksanakan di MIN Seduri ini dilkukan dengan beberapa
macam cara dalam mengumpulkan data, diantaranya yaitu:
1. Observasi Partisipatif
Yaitu peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang sedang digunakan sebagai sumber data penelitian.8
Dengan begitu peneliti akan memperoleh data yang lebih lengkap karena
peneliti sendiri ikut merasakan apa yang dikerjakan oleh sumber data.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pembelajaran tematik yang diterapkan di MIN Seduri
b. Kesesuaian RPP yang telah dibuat guru dengan pelaksanaan
pembelajaran di kelas
c. Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran tematik
2. Data Interview
Yaitu kegiatan tanya jawab lisan antara pewawancara dengan nara
sumber. Dalam kegiatan wawancara, dimungkinkan bagi pewawancara
untuk memperhatikan ekspresi wajah, gerak tubuh dan intonasi suara dari
8
Sugiyono,Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta2010)
hal.227
nara sumber yang diwawancarainya.9 Interview dilakukan kepada
narasumber yaitu guru dan siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari.
Interview yang dilakukan kepada guru dimaksudkan untuk mengetahui
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pembelajaran tematik.
Interview juga dilakukan kepada siswa juga dimaksudkan untuk mengetahui
pelaksanaan pembelajaran tematik yang setiap hari dilakukan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi ialah
mengumpulkan data secara tertulis dan tidak
tertulis. Dokumen bisa berupa tulisan,gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang.10 Dokumen yang digunakan yaitu berupa tulisan dan foto.
Melalui data dokumentasi, peneliti mendapatkan berbagai data yang
membutuhkan bukti konkrit seperti:
a. Latar belakang MIN Seduri kecamatan Mojosari, berupa catatan tentang
sejarah berdirinya madrasah.
b. Data siswa kelas 2b MIN Seduri kecamatan Mojosari
c. Data perangkat pembelajaran tematik, meliputi : pemetaan KD, jaring
tema, silabus dan RPP, prota dan promes.
9
Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Tindakan Sekolah (Yogyakarta:
Gava Media 2011), hlm.81
10
Ibid.hlm. 240
F. Analisis Data
Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi mengatakan bahwa analisis
data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan.11
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, maka untuk
menganalisisnya digunakan teknik analisis deskriptif, artinya peneliti yang berusaha
mendeskripsikan atau menggambarkan suatu gejala peristiwa, kejadian yang terjadi
pada saat sekarang.12
Tahap analisis data dibagi menjadi tiga, yaitu: pertama, tahap pendahuluan
atau pengolahan data (kelengkapan data yang diperoleh, keterbatasan tulisan,
kejelasan makna dan kesesuaian data satu dengan data lainnya). Tahap kedua, tahap
pengorganisasian data yang merupakan inti dari analisis data. Tahap ketiga, tahap
penemuan hasil. Tahap analisis data dimulai dari data awal yang diperoleh peneliti
selama
peneliti
terjun
ke
lokasi
penelitian.
Hasil
penelitian
dikoreksi/diperiksa/dicek kembali dalam rangka mendapatkan keabsahan dan
kredibilitas data yang diperoleh peneliti.
G. Pengecekan Keabsahan Data
Agar penelitian menjadi ilmiah, maka data yang diperoleh perlu diperiksa
keabsahannya. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan,
11
Nana Sudjana, dkk., Penelitian dan Nilai Pendidikan, ( Bandung: Sinar Baru, 1989)
Hlm.197-198
12
Nana Sudjana, Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan (Bandung:Sinar
Baru,1989). Hlm.64
keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. Masing-masing kriteria tersebut
menggunakan teknik pemeriksaan yang berbeda. Misalnya kriteria derajat
kepercayaan,
pemeriksaan
keabsahan
datanya
dilakukan
dengan
teknik
Triangulasi.13
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah
pemeriksaan
melalui
sumber
lain.
Triangulasi
dengan
sumber
berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu
bisa dicapai dengan jalan: pertama, membandingkan data hasil pengamatan dengan
data hasil wawancara. Kedua, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan
umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. Ketiga, membandingkan apa
yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang
dikatakannya sepanjang waktu. Keempat, membandingkan keadaan dan perspektif
seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,
orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.
Kelima, membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.14
13
14
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rosdakarya,--), hlm. 324
Ibid. Hlm. 330
Dalam proses pengecekan data akan dilakukan dalam penelitian ini, peneliti
lebih memilih dengan menggunakan triangulasi sumber. Yaitu dengan menganalisis
dan mengaitkan data-data yang sudah diperoleh baik melalui observasi, wawancara,
maupun dokumentasi. Pengecekan data ini akan dilakukan peneliti ketika peneliti
sudah memperoleh data yang diperlukan dan membandingkan data hasil wawancara
dengan data hasil pengamatan dan dokumentasi.15
H. Tahap-tahap Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap pra lapangan, tahap
pekerjaan lapangan, tahap analisis data
1. Tahap Pra Lapangan
Ada enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan
ini ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika
penelitian lapangan. Antara lain yaitu: menyusun rancangan penelitian, memilih
lapangan penelitian,mengurus perizinan, menjajaki dan menialai lapangan,
memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian,
dan persoalan etika penelitian.
15
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung: Alfabeta,
2007).Hlm 274
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Uraian tentang tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian, yaitu: (1)
memahami latar penelitian dan persiapan diri, (2) memasuki lapangan, dan (3)
berperan serta sambil mengumpulkan data.
3. Tahap Analisis Data
Pada bagian ini dibahas prinsip pokok, tetapi tidak akan dirinci bagaimana cara
analisis data itu dilakukan karena ada bab khusus yang mempersoalkannya.16
16
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002),hal. 127
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini mendeskripsikan tentang keberadaan obyek penelitian dan hasil
paparan ketika proses belajar mengajar berlangsung, yaitu ketika menerapkan
pembelajaran tematik pada kelas 2b MIN Seduri kecamatan Mojosari di Mojokerto.
A. Latar Belakang Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MIN Seduri Mojosari
Di desa Seduri, pada tahun 1950, berdirilah sebuah Sekolah Rakyat Islam
dengan nama “MIFTAHUL ULUM“. Sekolah Rakyat tersebut didirikan oleh Bapak
Hasan Bisri dengan pengasuh dari lulusan pondok pesantren. Mulai tahun 1965,
Sekolah Rakyat ini mendapat bantuan guru negeri dari Departemen Agama. Pada
tahun 1978, tepatnya tanggal 20 Maret dikeluarkanlah piagam terdaftar bagi
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum.
Tahun 1979, Bapak Hasan Bisri mewaqafkan tanahnya seluas 2.475 m2 dan
diusulkan untuk dibangun gedung Madrasah yang permanen. Alhamdulillah pada
tahun 1980/1981 dibangun lagi ruang belajar sebanyak 3 lokal beserta kamar mandi
dan WC, kantor Kepala Sekolah dan kantor guru.
Kemudian pada tahun 1981/1982 dibangun lagi ruang belajar sebanyak 3 lokal
beserta kamar mandi dan WC. Gedung sekolah tersebut diresmikan dengan nama
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Fillial (Kelas Jauh) dan diresmikan pemakaiannya oleh
Menteri Agama RI (H. Alamsyah Ratu Prawiranegara) tanggal 21 April 1982.
Pada tahun 1987/1988, mendapat bantuan tenaga guru umum dari Cabang
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mojokerto sebanyak 6 orang dan
tenaga guru dari Departemen Agama Kabupaten Mojokerto sebanyak 5 orang.
Pada tahun ajaran 1989/1990, mendapat bantuan dari pemerintah berupa
sebuah gedung yang berukuran 4 X 7,5 m2 yang dipergunakan untuk ruang UKS,
perpustakaan dan koperasi siswa. Pada tahun ajaran 1991/1992, mendapat bantuan
gedung lagi berupa sebuah gedung pertemuan berukuran 6 X 14 m2 dan juga
musholla dari Departemen Agama dengan ukuran 6 X 7 m2. Pada tahun 1998/1999,
mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa dana rehab gedung Madrasah dan
juga dibangun satu lokal bantuan pemerintah daerah dan swadaya masyarakat. Pada
tahun 2005 Mendapat bantuan Dari Kantor Wilayah Departemen Agama Jawa
Timur berupa 3 ruang kelas baru, tahun 2008 bantuan gedung perpustkaan, tahun
2009 bantuan 2 ruang kelas baru dan tahun 2010 mendapakan bantuan gedung kelas
dan kantor.
Pada tahun pelajaran 2001/2002, jumlah murid mencapai 286 siswa. Kegiatan
belajar-mengajar dilaksanakan pada pagi hari, yaitu jam 07.00 WIB sampai dengan
pukul 12.05 WIB. Tahun 2003/2004, jumlah murid sudah mencapai 312 siswa.
Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul
12.05 WIB. Dan pada tahun ajaran 2006/2007 ini, jumlah murid sudah mencapai
338 siswa.
Pada tahun pelajaran 2010/2011 siswa madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri
terus meningkat mencapai 382 siswa. Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan
mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.10 WIB setiap hari Senin sampai dengan
Kamis dan Sabtu, sedangkan setiap hari Jum’at, kegiatan belajar-mengajar
dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.25 WIB. Untuk kegiatan
extrakulikuler dilaksanakan pada waktu setelah pulang sekolah yaitu pukul 14.00
sampai dengan pukul 16.00.
Pada tahun ini, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri sudah menerapkan
kurikulum yang terbaru, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) dan kurikulum PERMENAG 2008 untuk pelajaran agamanya,
yang didalam perangkat pembelajaran dua kurikulum tersebut menggunakan dan
menerapkan pendidikan karakter. Dalam pengelompokan kelas, masing-masing
kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas VI mempunyai istilah/sebutan yaitu , kelas 1
adalah Kelas Alam Semesta, kelas II adalah Kelas Lingkungan, kelas III adalah
Kelas Akhlakul Karimah, kelas IV adalah Kelas Budaya, kelas V adalah Kelas
Transportasi dan kelas VI adalah Kelas Khulafaur Rosyidin. Demikian sekilas
tentang Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Kecamatan Mojosari Kabupaten
Mojokerto.
2. Visi dan Misi MN Seduri Mojosari
Sebagaimana lembaga formal lainnya MIN Seduri Mojosari memiliki visi,
misi dan motto dalam menunjang pelaksanaan mutu pendidikan, guna bersaing
secara sehat dengan sekolah-sekolah lain (fastabiqu al khairat). Visi dan misi inilah
yang selalu ditanamkan pada diri siswa melalui pendidikan dan bimbingan di
sekolah. Adapun visi, misi dan motto tersebut adalah:
a. Visi
Terwujudnya madrasah yang Unggul Terampil cerdas dan Taqwa
b. Misi
1) Menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan yang
berbasis life skill
2) Menciptakan suasana madrasah yang kondusif, menerapkan tehnologi
pembelajaran secara optimal dalam upaya mencetak kader bangsa yang
unggul, trampil, cerdas dan taqwa serta memiliki kemantapan akhlaq dan
mampu merespon tantangan masa depan
3) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat
4) Membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berfikir,bakat,
ketrampilan dan imtaqnya dalam merespon sosial lingkungan
5) Menciptakan satuan tata usaha yang tertib, teratur dan professional
3. Denah Lokasi MIN Seduri Mojosari
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto terletak di Jl.
Hamengkubuwono No. 56 Dusun Tuwiri Desa Seduri Kecamatan Mojosari
Kabupaten Mojokerto. Lokasinya sangat strategis karena letaknya dekat dengan
Sekolah Menengah Pertama favorit, yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Mojosari. Lokasinya juga dekat dengan salah satu Sekolah Menengah Atas favorit,
yaitu Sekolah Menengah Atas 1 Mojosari. Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri
Mojosari Mojokerto juga berhadapan dengan Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah
Menengah Atas Terpadu Al-Raudlah. Selain itu letaknya juga dekat dengan
beberapa kantor pemerintahan daerah yang turut meramaikan daerah tersebut.
Untuk sampai di lokasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari
Mojokerto, dari jalan raya kira-kira jaraknya 500 meter, lokasinya juga mudah
dijangkau oleh kendaraan apapun.
Suasana Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto bisa
dikatakan sangat sejuk. Di halamannya terdapat taman bunga serta pohon-pohon
yang tinggi dan rindang sehingga dapat menjadikan lingkungan sekolah yang sejuk
dan indah.
Selain itu, masih ada lagi yang mendukung strategisnya Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Seduri Mojosari Mojokerto, yaitu karena sekolah ini dekat dengan Pondok
Pesantren Modern “Raudlatul Ulum“ Tuwiri. Dengan adanya pondok pesantren
tersebut memungkinkan siswa yang rumahnya jauh untuk menimba ilmu ganda,
yaitu mempelajari ilmu umum di sekolah dan juga mempelajari ilmu agama di
pondok pesantren yang terletak dekat dengan sekolah tersebut.
Dari situlah muncul daya tarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya
di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Seduri Mojosari Mojokerto sebagai lembaga
pendidikan yang membangun generasi Islam untuk menciptakan generasi rokhani
yang unggul, trampil, cerdas, taqwa dan kreatif serta selalu berprestasi.
4. Sarana dan Prasarana MIN Seduri Mojosari Mojokerto
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu system pendidikan
yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu proses pendidikan. Sarana dan
prasarana
yang dimiliki suatu sekolah mencerminkan kemajuan dari sekolah
tersebut. Sarana dan prasarana merupakan penunjang dari keefektifan proses
pembelajaran.
Tabel 4.1
Data sarana dan prasarana MIN Seduri Mojosari Mojokerto
Gedung / Ruang
Jumlah
Keterangan
Ruang Kelas
11 Ruang
Baik
Jumlah Komputer
7 unit
Baik
Perpustakaan
1 ruang
Baik
Jumlah kursi / bangku /
419 buah
Baik
meja
5. Data Kelas II b
Dalam penelitian ini kelas 2b dijadikan sebagai obyek penelitian dengan
jumlah siswa sebagai berikut:
Table 4.2
Data siswa kelas 2b
No
Jenis Kelamin
Banyak Siswa
1.
Laki-laki
10
2.
Perempuan
14
Jumlah
24
B. Paparan Data
1. Perencanaan Pembelajaran Tematik
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 22 maret 2013, pada tahap
perencanaan ada sedikit perbedaan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran
antara pembelajaran tematik dengan pembelajaran konvensional, seperti yang
dituturkan oleh bu Iril di bawah ini :
“Ya pasti ada perbedaannya, kalau pembelajaran tematik itu sedikit
rumit dalam membuat perangkatnya. Misalnya kita harus benar-benar
memahami SK dan KD nya, menetukan tema, membuat jaring-jaring
tema, kemudian baru membuat perangkat yang lainnya, misalkan
silabus dan RPP sesuai dengan tema-tema yang sudah kita tentukan.
Kalau pembelajaran konvensional kan kita gak perlu mikir tema, gak
mikir SK KD man yang bisa dipadukan dalam satu tema, gak perlu buat
jaring tema juga. La itu beda nya.”1
1
Wawancara dengan ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b pada tanggal 22 maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru
Menurut bu Iril ada beberapa perangkat yang harus dipersiapkan
sebelum pelaksanaan pembelajaran tematik, sebagaimana yang diungkapkan di
bawah ini:
“Kalau menentukan hari efektif sudah pasti itu ya mbk...gak bisa gak
itu. Menentukan waktu dalam setiap indikator itu sebenarnya yang
paling sulit mbak.
Pertama ya kita tentukan temanya apa saja yang akan kita gunakan.
Ingat tema harus sesuai dengan lingkungan atau dekat kehidupan dari
siswa. Kemudian setelah tema menetukan Standart Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang bisa dipadukan dalam satu tema. Selanjutnya
membuat jaring-jaring tema atau yang biasa disebut matriks setelah itu
membuat Prota kalau diawal tahun pemelajaran ya.....kalau di semester
dua ini ya langsung ke promes, kemudian silabus dan RPP.”2
Ada juga tahap-tahap atau langkah-langkah dalam pembuatan
perangkat pembalajaran dalam pembelajaran tematik, berikut ini adalah
penjelasan langkah-langkah bu Iril dalam menyusun perangkat pembelajaran
tematik:
1. Menentukan beberapa tema yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dalam satu semester. Berikut ini pemamaran dari ibu Iril:
“Kalau saya langkah pertama biasanya menetukan tema terlebih
dahulu. Menurut saya itu lebih mudah daripada mengaitkan
beberapa KD dan indikator baru menetukan temanya. Kan ada yang
seperti itu. Yang menentukan SK KD dan indikatornya yang dapat
dipadukan baru menentukan tema yang sesuai. Tapi Itu terserah dari
masing-masing guru ya mbak. Tapi Kalau saya ya itu tadi
menentukan temanya dulu.”
2
Wawancara dengan ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b pada tanggal 22 maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru
2. Menentukan atau pemetaan standart kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator yang akan dipadukan ke dalam satu tema. Berikut penjelasan Ibu
Iril:
“Setelah menetukan temanya apa saja yang akan saya gunakan
kemudian dilihat SK KD dan indikatornya, masuk tema mana yang
bisa digunakan untuk KD tersebut. Contohnya yang bahasa
indonesia ini, ini bisa masuk pada tema diri sendiri, jadi di kolom
tema diri sendiri ini kita beri tanda centang. Begitu sampai
seterusnya. Atau dengan cara seperti ini:
Table 4.3
Pemetaan KD
NO
TEMA
IPS
IPA
1
Aku dan keluargaku
1.1
1.1
1.3
1.4
2
3
Kesehatan dan
kebersihan
2.3
1.2
1.2
1.3
Lingkungan sekitar
2.2
2.1
2.3
2.2
2.3
3.1
3.2
4
Persahabatan
1.4
3.2
1.2
3.3
PKn
Mat
B.Ind
5
Wisata alam/rekreasi
1.2
2.1
1.4
2.3
3.1
3.3
6
Peristiwa penting
2.1
3.2
1.2
Ibu iril juga menjelaskan mengenai masalah Kompetensi Dasar yang tidak
dapat dipadukan ke dalam tema-tema yang sudaah ditentukan:
“Ya seumapama nanti ada KD yang tidak bisa dimasukkan dalam
beberapa tema yang sudah saya tentukan itu tadi, ya jangan
dipaksakan untuk dimasukkan pada tema-tema yang sudah
ditentukan tadi. Akan tetapi tetap aja materi atau KD tersebut di
ajarkan di luar tema atau diajarkan tersendiri. Atau boleh juga
dimasukkan dalam tema, tapi dengan syarat harus diberi tanda.
Misalnya tulisannya itu warna biru ”3
3. Untuk langkah yang ke tiga yaitu membuat jaring tema, berikut pemaparan
dari bu Iril:
“Langkah selanjutnya setelah pemetaan SK KD yaitu membuat
jaring tema, cara membuat jaring tema ini ya sudah gak ribet lagi
mbak. Soalnya tinggal mindah yang ini tadi. Kan tadi sudah tahu
mana KD dan indikator yang masuk tema diri sendiri, liburan, dan
seterusnya ini . nah sekarang kita tinggal mindah misalnya tema diri
sendiri, mata pelajaran apa saja ini tadi yang bisa masuk dalam tema
diri sendiri. Terus SK KD nya apa saja yang masuk dalam tema diri
sendiri ini. Pokoknya kalau langkah awal tadi uda dilakukan, kesinisininya uda mudah.4
3
Wawancara dengan Ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru
4
Wawancara dengan Ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru
4. Menyusun SILABUS
Untuk langkah selanjutnya setelah membuat jaring tema adalah menyusun
silabus. Sebagaimana yang di jelaskan oleh bu Iril di bawah ini:
“Kalau sudah membuat jaring tema baru membuat silabus.
Silabusnya ini juga sesuai dengan temanya. Seperti ini. Jadi
silabusnya ini juga tematik tidak sendiri-sendiri seperti kelas 4
keatas. Silabusnya berdasarkan tema-tema yang sudah dipilih tadi.
Tapi tetap komponen-komponen dalam pembuatan silabusnya ya
sama saja seperti silabus-silabus biasanya, hanya saja kalau di
silabus tematik dicantumkan temanya.”
5. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Di bawah ini penjelasan Ibu Iril:
“Nah kalau silabus sudah di buat langkah selanjutnya ya membuat
RPP mbak. RPP nya ini juga kita buatnya tiap tema. Untuk
komponen-komponen nya hamper sama seperti RPP biasanya, yaitu
terdiri dari nama sekolah, kelas, tapi kalau RPP tematik ada temanya
apa, kemudian alokasi waktu,standar kompetensi dari beberapa
mata pelajaran yang masuk dalam tema lingkungan, kompetensi
dasar, indikator, tujuan, karakter apa yang mau ditanamkan ke
siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan,media, dan
penilaian.”
Mengenai pertanyaan peneliti tentang waktu yang digunakan dalam satu
tema, Ibu Iril menjawab:
“Terserah satu tema mau dibuat satu minggu, dua minggu atau beberapa
minggu, itu tiap tema pasti berbeda-beda waktunya mbak.
Kita lihat hari efektifnya, kemudian kita bagi ke dalam tema-tema yang
sudah kita tentukan sebelumnya. Tapi ingat dalam pembagian waktunya
ini kita harus melihat tema mana yang indikator-indikatornya
membutuhkan waktu yang banyak dan tema mana yang hanya
membutukhan waktu sedikit. Jadi setiap tema membutuhkan waktu
yang berbeda-beda”
Mengenai waktu yang dibutuhkan dalam setiap tema yang sudah dibuat
oleh Ibu Iril, beliau menjawab:
“Kalau saya ada yang satu tema itu dibuat untuk dua minggu, ada yang
tiga minggu dan ada juga yang empat minggu.”
Dalam penyusunan RPP, Ibu Iril membuat RPP yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran dengan jangka waktu yang lama. Hal itu dibenarkan
dengan pemaparan Ibu Iril di bawah ini:
“Seperti yang saya jelaskan tadi, kalau saya satu tema ada yang saya
gunakan untuk satu minggu bahkan lebih. RPP yang saya buat satu tema
satu RPP. Jadi satu RPP saya gunakan sesuai dengan alokasi waktu
tema. Sebenarnya RPP yang baik dibuat secara detail disetiap
pertemuannya ya. Kalau dulu memang iya mbak saya buatnya secara
detail apa saja yang harus dilakukan siswa di tiap pertemuan. Tapi kalau
sekarang tidak lagi mbak. Selain dipengaruhi waktu, juga karena ada
beberapa masalah dari pihak sekolah. Begitu juga dengan guru-guru
yang lain ”5
Data hasil dokumentasi berupa RPP yang telah dibuat oleh ibu Iril
terbukti bahwa dalam pembuatan RPP tidak terlalu diperhatikan. Hal itu terlihat
di langkah-langkah pembelajaran yang tidak dijelaskan secara detail oleh ibu
Iril. Dan perangkat-perangkat pembelajaran lain yang telah dijelaskan di atas
dapat di lihat dilampiran.
“Ya begini mbak dalam pembuatan perangkat pembelajarannya kita
sekarang asal-asalan. Pokoknya kita buat. Gak seperti dulu, kalau dulu
masing-masing guru berlomba-lomba bagus-bagusan dalam membuat
perangkat pembelajarannya mbak. Tapi kalau sekarang yang kita
fikirkan hanya bagaimana pelaksanaan pembelajarannya dikelas. Itu
yang terpenting mbak. Soalnya dari sekolah kurang perhatian dan ada
sedikit masalah jadi teman-teman guru disini juga agak males mbak
5
Wawancara dengan Ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru
kalau gethu-gethu (rajin) bikin perangkat tapi sama sekolah gak ada
timbal baliknya.”6
Ibu Iril ini termasuk guru yang sudah faham dengan konsep
pembelajaran tematik, karena beliau sering dikirim sekolah untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik. Berikut hasil wawancara
saya dengan bu Iril mengenai pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik
yang pernah diikuti:
“Saya sering ikut pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik ini,
soalnya guru yang biasanya yang mewakili sekolah ya saya sama bu
Malikah itu. Saya pernah mengikuti di balai diklat Surabaya Depag
sejatim, kemudian tematik nasional di MAN 3 Malang tahun 2004,
Unesco tingkat kabupaten Mojokerto, tingkat tematik berkarakter
nasional kementrian dispendidikan, kanwil depag. Tapi disini ya ada
saja mbak guru yang belum faham dengan pembelajaran tematik, sudah
kita kasih tau tapi ya tetap aja seperti itu. Ya sudah saya biarkan.“ 7
Jadi menurut hasil paparan di atas, perencanaan seperti RPP, silabus dan
lain sebagainya sesuai dengan perangkat pembelajaran tematik secara
umumnya. Hanya saja dalam membuat RPP kurang detail dalam menjelaskan
kegitan siswa.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memang sesuai dengan karakteristik siswa yang
berada di kelas bawah (kelas 1,2 dan 3), yaitu siswa yang masih suka bermain
dan membutuhkan hal-hal yang nyata dalam pembelajaran.
6
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru
7
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 4 April 2013.
Pukul 11.30 di Ruang Guru
Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Iril selaku guru kelas 2b,
mengatakan:
“Pembelajaran yang tepat untuk kelas 2 memang sesuai kalau
menggunakan model pembelajaran tematik. Soalnya pembelajaran
tematik itu sesuai dengan kehidupan siswa, kehidupan nyata siswa dan
siswanya pun lebih senang, karena dalam pembelajaran tematik siswa
lebih sering bermain sehingga tidak membuat siswa itu jenuh dalam
belajar.”8
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sama seperti pelaksanaan
pembelajaran biasanya, yaitu terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan
penutup. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dilakukan oleh bu Iril, beliau
menjelaskan bahwa:
“Pembelajaran tematik sama saja dengan pembelajaran konvensional
yaitu yang terdiri dari kegiatan pembuka atau apersepsi, kemudian
kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
Setelah itu kegiatan akhir atau penutup.”9
Berdasarkan hasil wawancara, Ibu Iril Menjelaskan kegiatan yang
biasanya beliau lakukan dikegiatan pembuka sebagai berikut:
“Kalau dikegiatan pembuka biasanya saya isi dengan lagu biar anak gak
jenuh, tapi gak setiap hari juga….tapi sering saya lakukan…ya lagu apa
saja yang penting bisa buat anak-anak di kelas senang dan semangat
untuk ngikuti pelajaran saya. Tapi kalau bias ya ada hubungannya
dengan materi”10
8
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru
9
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru
10
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, penulis juga membuktikan bahwa:
“Kegiatan pembuka yang dilakukan di kelas pada tanggal 25 Maret
tahun 2013 di kelas 2b pada pukul 07.08 di isi dengan lagu ayo bermain
dan belajar dan siswa pun mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh ibu
Iril. Siswa di kelas menjadi senang dan semangat untuk belajar. Siswa
juga senang mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh ibu Iril.”11
Dalam proses belajar mengajar, suasana kelas bisa dibilang kondusif
dibandingkan kelas lain atau kelas 2a. Ada beberapa hal yang membuat kelas
bisa kondusif dan kegiatan pembelajaran berjalan lancar, berikut keterangan
langsung dari ibu Iril:
“Saya selalu di awal pembelajaran itu membuat kontrak belajar, dan
saya benar-benar menerapkan yang menjadi kesepakatan bersama itu.
Jadi, siswa saya gak ada yang berani melanggar aturan yang sudah
dibuat atas kesepakatan bersama tadi. Saya juga selalu mengubah posisi
tempat duduk siswa. Itu saya lakukan setiap hari, kenapa? Agar semua
siswa merasakan duduk di bangku paling depan dan tidak ramai
sendiri.”12
Berikut hasil wawancara dengan Eva Dyah Rahma siswa kelas 2b
tentang pembelajaran yang dilaksanakan dan cara pengajaran yang dilakukan
oleh Ibu Iril:
“Ngge enak...gelek dulinan. Ngge kadang jalan-jalan. Kadang belajare
dek jobo. Kadang dek setelno dek Laptope bu Iril dek kelas kono. Tapi
arek-arek wedi nek gak ngerjakno PR re bu Iril. Nek gak ngerjakno
diokom ambek bu Iril. Ambek disengeni. ( ya enak...sering bermain. Ya
terkadang jalan-jalan. Kadang belajar di luar. Kadang diperlihatkan
Video di Laptopnya Bu Iril di kelas sana. Tapi teman-teman takut kalau
11
Hasil Observasi di Kelas 2b pada tanggal 25 Maret 2013. Pukul 07.08 WIB
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 25 Maret 2013.
Pukul 09.30 WIB di Ruang Kelas 2b.
12
tidak mengerjakan tugasnya Bu Iril. Kalau tidak mengerjakan dihukum
sama Bu Iril. Dan juga dimarahi.”13
Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran, metode dan media yang
digunakan sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam memahami
pelajaran. Berdasarkan penelitian di lapangan, dilihat dari segi metode dan
media yang digunakan di kelas 2b tersebut, metode yang digunakan sedikit
monoton karena pembelajaran sering menggunakan metode diskusi di kelas.
Dari hasil wawancara, ibu Iril menjelaskan bahwa:
“Media pembelajaran itu memang penting apalagi dalam pembelajaran
tematik, namun pemakaian media itu tidak harus digunakan ditiap
pertemuan, karena tidak semua materi bisa disampaikan dengan
menggunakan media. Tapi memang saya akui pembelajaran di kelas
sekarang tidak terlalu saya fikirkan seperti dulu, karena sekarang sudah
sibuk dengan persiapan ujiannya anak kelas enam. Dan saya juga harus
manyelesaikan pembuatan soal ujian sekolah mata pelajaran Al-Qur’an
hadis yang nanti di buat ujian MIN di wilayah Mojokerto mbak.”
Dari hasil wawancara, Ibu Iril menceritakan pengalaman kegiatan
pembelajaran dipertemua-pertemuan sebelumnya. Berikut pemaparannya:
“Kalau awal-awal dulu masih enak. Anak-anak seneng soalnya anakanak biasanya tak ajak jalan-jalan pakek mobil kelinci itu. Saya ajak ke
tempat-temapat umum. Disini kan deket dengan tempat umum seperti
pasar tradisional, pasar modern, terminal, gereja, klenteng, masjid,
kantor pos, sampai ke pos polisi. La disitu anak-anak saya minta kenalan
langsung dengan bapak polisinya. Nah di pertemuan-pertemuan
berikutnya saya tinggal mengaitkan materi dengan pengalaman yang
yang sudah dialami langsung. Dengan begitu siswa cepat nangkap
materi yang saya ajarkan. Tapi kalau sekarang sudah tidak bisa saya
13
Wawancara dengan Eva Dyah Rahma, Siswi kelas 2b. Pada Tanggal 23 Maret 2013
Pukul 09.00 WIB di Ruang Kelas 2b.
lakukan. Sekarang saya sering mengandalkan
pembelajaran yang ada dilingkungan siswa saja.”14
media-media
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, Ibu Iril kurang bervariatif
dalam penggunaan metode pembelajaran. Beliau sering menggunakan metode
diskusi atau tugas kelompok dalam kelas. Misalkan proses pembelajaran yang
dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013 ibu Iril mengajak siswa untuk belajar
diluar kelas, dapat diuraikan sebagai berikut:
“Setelah kegitan pembuka, ibu Iril memberikan pertanyaan kepada
siswa tentang materi sebelumnya. Setelah itu ibu Iril menjelaskan
materi secara sekilas kepada siswa. Siswa pun mendengarkan
penjelasan ibu Iril dengan serius dan tidak ada yang bergurau sama
sekali. Sebelum ibu Iril memberikan tugas kepada siswa, ibu Iril
memberikan siswa kesempatan untuk bertanya dan setelah itu
membentuk kelompok dan menjelaskan tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Ibu Iril juga memberikan
batasan waktu untuk menyelesaikan tugas kelompoknya, yaitu 30 menit
sebelum bel semua siswa harus berkumpul di dalam kelas. Siswa terlihat
sangat senang dan antusias dalam mengerjakan tugas kelompoknya di
luar kelas tersebut. Setelah selesai tugasnya, ibu Iril meminta siswa
untuk mengumpulkan tugasnya di meja guru dan bersama-sama
membahas hasil kerja kelompok yang telah dikumpulkan dengan
meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempresenntasikan
didepan kelas.”15
Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan ke-empat yang tepatnya
pada tanggal 28 Maret 2013 pukul 07.00, adapun kegiatan pemebelajaran
tematik di kelas 2b berjalan sebagai berikut:16
14
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Depan Kelas 2b
15
Hasil Observasi di Kelas 2b Pada Tanggal 25 Maret 2013
16
Hasil observasi di kelas pada tanggal 28 Maret 2013
1. Kegiatan awal
-
Guru mengucapkan salam
-
Membaca Basmalah bersama-sama
-
Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan bernyanyi
dengan menggerakkan anggota tubuh
-
Guru memberikan kuis 3 pertanyaan tentang materi
sebelumnya, dan siswa berebut untuk menjawab pertanyaan
dari guru
-
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya
-
Guru memberikan sanksi bagi siswa yang tidak
mengerjakan PR
2. Kegiatan Inti

Eksplorasi
-
Guru membentuk siswa menjadi tujuh kelompok
-
Masing-masing kelompok diberi 1 lemabar kertas yang
berisi cerita binatang
-
Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk membaca
cerita

Elaborasi
-
Masing-masing kelompok di minta untuk menyiapkan 1
lembar kertas
-
Siswa mendengarkan soal yang dibacakan oleh guru
-
Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas
-
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang isi dari
cerita yang terdapat unsur perkalian didalamnya
-
Guru memberikan pertanyaan perkalian kepada siswa
secara acak

Konfirmasi
-
…
3. Kegiatan Akhir
-
Siswa di minta untuk mengembalikan meja ketempat semula
-
Guru mengingatkan siswa untuk belajar membaca bagi siswa
yang kurang lancer dalam membaca
-
Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari
dipertemuan berikutnya
-
Guru mengucapkan salam
Untuk pertemuan di hari lain, kegitan pembelajaran di Kelas 2B dapat saya
uraikan sebagai berikut:
“Pada kegitan awal guru masuk kelas dengan mengucapkan
salam, kemudian siswa bersama-sama siswa membaca do’a. setelah itu
guru menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang tidak
masuk. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah
diberikan sebelumnya. Sebelum masuk ke kegiatan inti, guru
memberikan kuis sebanyak 5 soal.
Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar cerita yang sudah
disiapkan sebelumnya kepada setiap siswa. Siswa diberikan waktu
kurang lebih 15 menit untuk memahami isi cerita.
Kemudian guru menjelaskan isi cerita dan meminta siswa untuk
menyelesaikan soal pembagian sesuai dengan yang ada di dalam cerita.
Masing-masing siswa mengerjakan di buku tugas individu. Beberapa
siswa diminta untuk membacakan hasilnya di depan kelas. Guru
memberikan pujian kepada siswa yang mempunyai jawaban benar.
Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum
faham dengan soal pembagian. Guru memberikan latihan soal kepada
siswa untuk mengetahui kefahaman siswa dengan materi. Bagi siswa
yang sudah selesai mengerjakan di suruh untuk mengumpulkan di meja
guru.
Pada kegiatan penutup guru memberikan pesan siswa untuk lebih giat
belajar lagi dan memberikan pujian kepada siswa yang sudah mampu
mengerjakan soal latihan yang di telah diberikan oleh guru. Dan kegiatn
belajar di tutup dengan bacaan hamdalah dan salam.”
Dari uraian kegiatan pembelajaran di atas, bahwa kegiatan
pembelajaran di kelas tidak sesuai dengan apa yang telah jelaskan di RPP.
Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Iril pada
tanggal 22 Maret 2013:
“Ya begini mbak dalam pembuatan perangkat pembelajarannya kita
sekarang asal-asalan. Pokoknya kita buat. Gak seperti dulu, kalau dulu
masing-masing guru berlomba-lomba bagus-bagusan dalam membuat
perangkat pembelajarannya mbak. Tapi kalau sekarang yang kita
fikirkan hanya bagaimana pelaksanaan pembelajarannya dikelas. Itu
yang terpenting mbak. Soalnya dari sekolah kurang perhatian dan ada
sedikit masalah jadi teman-teman guru disini juga agak males mbak
kalau gethu-gethu (rajin) bikin perangkat tapi sama sekolah gak ada
timbal baliknya.”17
17
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru
Mengenai pertanyaan yang diajukan peneliti tentang penyediaan media
pembelajaran, beliau menjawab sebagai berikut:
“Sebenarnya setiap saya membuat RPP, pasti sudah saya rencanakan
media apa yang akan saya gunakan nanti. Tapi yaitu salah saya, hanya
rencana saja gak langsung saya siapkan. Jadi kalau uda mau dipakai
baru buat. Jadi seumpama sibuk gak ada waktu ya gak jadi bikin media
mbak. Tapi ya tetap saya upayakan dapat gunakan media yang ada.
Biasanya punyanya bu Malikah yang saya pinjam. Atau cari media
disekitar sekolah yang dapat di manfaatkan. Gitu saja mbak.”18
Ibu Iril juga menjelaskan bahawa terdapat juga kelas multimedia yang
bebas di gunakan. Berikut penjelasannya:
“Disini ada kelas multimedia yang bebas digunakan, kadang anak-anak
ya saya ajak ke kelas multimedia biar mereka gak jenuh. Seperti yang
saya bilang tadi, saya jarang buat media karena waktunya ini yang tidak
mendukung. Tapi sebenarnya di lingkungan sekolah ini saja banyak
media yang dapat mendukung siswa untuk cepat memahami materi.”19
Di Min seduri tersebut juga menggunakan buku paket tematik yang
digunakan sebagai pegangan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran tematik.
Berikut penuturan ibu Iril:
“Ada buku paketnya, tapi buku paketnya jarang saya gunakan. Biasanya
saya gunakan kalau mengerjakan soal-soal latihan saja. Dan buku
paketnya itu tidak saya gunakan tiap pertemuan mbak. Soalnya proses
pembelajaran di kelas saya tidak berpacu pada buku paket itu, soalnya
18
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013.
Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b.
19
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013.
Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b.
dalam buku paket tersebut terkadang ada indikator yang tidak
tercantumkan.”20
Dalam mengatasi masalah siswa yang tidak faham dengan materi, ibu
Iril mempunyai solusinya. Berikut pemaparan hasil wawancara dengan ibu Iril:
“Setiap siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda kan? Ada
yang pintar, ada yang setengah pintar da nada juga yang benar-benar
tidak bisa menguasai materi yang saya sampaikan. Tapi ya paling 1
atau 2 anak saja. Bagi anak yang benar-benar kurang faham dengan
materi yang sudah saya samapaikan, saya selalu memberi jam
tambahan bagi anak-anak tersebut, eantah itu setengah jam atau satu
jam. Itu pasti itu tapi ya tidak tiap hari juga mbak.”21
Kegiatan
penutup
adalah
kegiatan
akhir
dalam
pelaksanaan
pembelajaran tematik. Melalui wawancara, ibu Iril menjelaskan beberapa unsur
yang harus ada dalam kegiatan penutup:
“Sama saja. Ya kegiatan menyimpulkan materi, pemberian motivasi
bagi siswa yang belum bisa. Kemudian memberikan pesan-pesan, dan
pemberian tugas.” 22
Namun hasil observasi penulis yang telah dilakukan di kelas 2b tidak
senada dengan hasil wawancara dengan ibu Iril. Berdasarkan hasil observasi
kegiatan penutup dilakukan sebagai berikut:
“Dipertemuan pertama sampai ketiga kegiatan penutup di isi dengan
menanyakan kembali materi dan menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari. Kemudian memberikan pesan-pesan moral, memberitahukan
materi yang akan di pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas
rumah. Dipertemuan keempat, ibu Iril tidak menyampaikan pesan moral
20
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013.
Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b.
21
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013.
Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b.
22
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret
2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.
dan tidak menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Dan
dipertemuan-pertemuan selanjutnya ibu Iril jarang melakukan unsurunsur yang ada dikegiatan penutup karena sering keduluan bel.”23
Berikut hasil wawancara dengan ibu Iril mengenai penerapan
pembelajara tematik di MIN Seduri, beliau menjelaskan bahwa:
“Pembelajaran tematik sebenarnya sudah lama diterapkan disini. Namun
penerapannya tidak berjalan sempurna. Karena disini masih banyak
guru kelas bawah yang belum faham tentang pembelajaran tematik.
Pada tahun ajaran kemarin, hanya beberapa guru yang dapat faham dan
penerapkan pembelajaran tematik. Akan tetapi untuk tahun ajaran tahun
ini, guru yang mengajar di kelas bawah harus memiliki kemampuan
mengajar di kelas bawah dan memahami model pembelajaran tematik.
Jadi guru-guru yang di anggap belum bisa mengajar kelas bawah di
pindah di kelas atas. Tapi ya gitu mbak masih ada aja guru kelas bawah
yang belum bisa menerapkan pembelajaran tematik.”24
3. Evaluasi Dalam Pembelajaran Tematik
Penilaian (evaluasi) pembelajaran tematik dilakukan pada dua hal, yaitu
penilaian terhadap proses kegiatan dan penilaian hasil kegiatan. Penilaian
tidak lagi terpadu pada tema melainkan sudah dipisah-pisah sesuai dengan
kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator mata pelajaran. Pernyataan
tersebut senada dengan hasil wawancara dengan guru pengajar kelas 2b yang
benama Ibu Khoiril hidayati yang biasanya di panggil ibu iril tersebut :
“Ya kalau dalam pembelajarannya memang antar pelajaran di padukan
mbak, tapi kalau evaluasinya tidak lagi dipadukan sesuai tema,
melainkan sudah terpisah-pisah sesuai nama mata pelajarannya. Ya
misalnya Bahasa Indonesia ya Bahasa Indonesia sendiri, Matematika ya
23
Hasil Observasi di Kelas 2b Pada Tanggal 25-28 Maret 2013
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.
24
Matematika sendiri. Jadi soalnya sudah tidak lagi di gabungkan jadi satu
seperti pembelajaran biasanya.” 25
Berdasarkan hasil observasi selama penelitian berlangsung, penilaian
terhadap kemampuan siswa juga dilakukan sebagai berikut:
“Pemberian kuis disetiap pertemuan, tugas individu, tugas kelompok,
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran misalnya yang aktif
memberi tanggapan dan bertanya.”26
Berikut penuturan ibu Iril mengenai waktu evaluasi:
“Kalau saya evaluasinya terkadang di akhir pembelajaran, tetapi
terkadang saya lakukan di lain waktu atau dipertemuan berikutnya jika
waktu yang dibutuhkan lama. Kegiatan penilaian itu berbeda antar guru
kelas mbak, karena penilaiannya dilakukan sesuai minat guru masingmasing.”27
Mengenai jumlah soal ulangan, Ibu Iril meyebutkan sebagai berikut:
“Saya tidak pasti mbak, lihat indikatornya dulu. Kalau biasanya ya
kadang saya kasih 25 soal, 15 pilihan ganda dan yang 10 esay.
Terkadang ya Cuma buat 10 soal saja. Ya tergantung materinya juga
mbak.”28
Mengenai masalah siswa yang nilai ulangannya di bawah KKM, Ibu
menjelaskan sebagai berikut:
25
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.
26
Observasi selama penelitian di kelas 2b
27
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.
28
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.
“Kita beri kesempatan remidi sampai tiga kali. Kalau tetap nilainya di
bawah KKM ya kita ambil nilai yang tertinggi.”29
Jika dilihat dari nilai yang diperoleh dari hasil tugas maupun ulangan,
pembelajaran di kelas 2b dapat dikatakan sukses. Pembelajaran dapat peneliti
katakan sukses karena nilai yang didapat rata-rata di atas KKM. Hal itu dapat
dibuktikan dengan dokumentasi berupa daftar nilai siswa.
29
Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.
Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Berdasarkan paparan data hasil penelitian sebagaimana telah dipaparkan pada
bab sebelumnya bahwa temuan di MIN Seduri adalah: 1) perencanaan pembelajaran
tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2 MIN Seduri
Kecamatan Mojosari, 2) Pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jaring labalaba (webbed model) pada siswa kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari, 3) penilaian
pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas
2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari
A. Perencanaan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba
(Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari
Model pembelajaran tematik jaring laba-laba merupakan pembelajaran
yang menghubungkan antar mata pelajaran dengan tema. Model jaring laba-laba
adalah pembalajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman
belajar melalui keterpaduan tema. Dalam pembelajaran tematik terdapat tiga tahap,
yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Dalam tahap
perencanaan, guru perlu banyak mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam
pembelajaran tematik. Dengan kata lain banyak tahap yang harus dilakukan guru
dalam membuat perencanaan pembelajaran tematik dibandingkan dengan
membuat perencanaan pembelajaran yang bukan tematik.
Berdasarkan hasil interview langkah awal yang dilakukan adalah
menentukan tema yang dekat dengan kehidupan dan lingkungan siswa. Lagkah
kedua dalam pembelajaran tematik yaitu pemetaan KD. Dalam pemetaan KD, guru
harus faham dengan SK, KD dan indikator yang akan di capai dalam pembelajaran.
Dalam pemetaan SK, KD danindikator, Ibu Iril membuat tabel terdahulu untuk
menentukan tema yang dapat digunakan. Contohnya dapat dilihat dilampiran.
Langkah yang ke tiga adalah membuat jaring tema. Jaring tema ini mudah
untuk di buat karena tinggal memindahkan hasil dari pemetaan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar tersebut. Untuk selanjutnya yaitu membuat
silabus dan RPP. Silabus dan RPP juga harus dibuat sesuai dengan tema yang
sudah ditentukan sebelumnya. Unsur-unsur dalam silabus tematik, sama seperti
silabus pembelajaran biasanya yaitu terdiri dari standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi, pengalaman belajar, indikator pencapaian, penilaian, alokasi waktu
dan media pembelajaran. Begitu juga dengan RPP tematik, komponen-komponen
dalam RPP tematik juga sama seperti RPP biasanya, bedanya hanya pada tema.
Komponen RPP tematik terdiri dari identitas sekolah, kelas, tema, alokasi waktu,
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter yang ingin
ditanamkan pada siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan, media dan
penilaian.
Dari hasil observasi, memang tidak terbukti secara langsung bahwasannya
guru telah mengikuti prosedur pembuatan perencanaan dalam pembelajaran
tematik. Hal tersebut dikarenakan semua perencanaan pembelajaran mulai dari
prota, promes, jaringan tema, silabus dan RPP sudah di buat di awal pengajaran.
Namun langkah-langkah tersebut telah dijelaskan oleh guru kelas 2b secara
lagsung kepada peneliti.
Dalam interview guru juga mengungkapkan bahwasannya pembuatan
perangkat pembelajaran tidak terlalu diperhatikan. Namun guru lebih
memperhatikan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Menurut guru kelas 2b,
Pembelajaran di kelas terkadang tidak sesuai dengan RPP yang telah dibuat
sebelumnya.
Dari hasil observasi, hal itu tidak dapat dibuktikan apakah RPP yang telah
dibuat sesuai dengan kegiatan pembelajaran di kelas atau tidak karenakan RPP
yang dibuat tidak terlalu detail dalam menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang
dilakukan siswa.
Berdasarkan data hasil dari dokumentasi RPP tersebut tidak dibuat secara
rinci. RPP tersebut tidak mencantumkan semua kegiatan yang akan dilakukan oleh
siswa melainkan secara luas yang hanya memaparkan indikator-indikator yang
akan dicapai. Sehingga tidak diketahui langkah-langkah kegiatan yang dilakukan
siswa disetiap pertemuan, karena RPP tersebut dibuat untuk waktu yang lama.
Padahal RPP yang baik adalah dibuat untuk tiap pertemuan agar kegiatan
pembelajaran bisa terarah dan dapat berjalan sesuai rencana. Bentuk RPP tersebut
dapat dilihat di lampiran.
B. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba
(Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari
Pendekatan tematik memang sesuai diterapkan di kelas bawah yaitu kelas
1, kelas 2 dan kelas 3 karena karakteristik dalam pembelajaran tematik sesuai
dengan karakteristik siswa yang masih suka bermain dan perlu hal-hal nyata yang
dapat memudahkan pemahaman siswa. Dalam penerapan pembelajaran tematik,
siswa akan dihubungkan dengan lingkungan atau kehidupan siswa.
Data hasil interview guru menjelaskan bahwa pembelajaran tematik juga
memiliki tiga tahap kegiatan dalam pelaksanaannya, yaitu tahap pembuka,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pembukaan guru selalu
berusaha untuk membuat siswa mempunyai motivasi tinggi dalam belajar.
Dari hasil observasi, guru mengajak siswa bernyanyi dan menggerakkan
badan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Ternyata siswa pun juga
senang dengan nyanyian yang diberikan oleh guru dan semangat mengikuti gerkan
yang dicontohkan oleh gurunya. Kegiatan itu terbukti dapat membangkitkan
semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan hasil observasi, dalam kegiatan inti guru terkadang mengajak
siswa untuk belajar di luar kelas dan di kelas multimedia. Tapi kegiatan
pembelajaran sering dilakukan di dalam kelas yang menggunakan metode diskusi.
Berdasarkan hasil observasi, metode yang digunakan sedikit monoton.
Metode yang sering digunakan adalah metode diskusi, padahal tema yang
diguanakan adalah lingkungan. Media yang digunakan juga sangat sederhana.
Media yang digunakan merupakan media bersama, karena media yang digunakan
terkadang meminjam ke guru lain. Akan tetapi jika dilihat dari jalannya kegiatan
pembelajaran, siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan nyaman, tenang
dan menyenangkan.
Berdasarkan hasil interview, guru kelas 2b mengungkapkan bahwa
pembelajaran sekarang tidak dilaksanakan sebaik diawal pembelajaran. Hal ini
dikarenakan beliau sibuk dengan pembuatan soal ujian. Guru kelas 2b juga
menuturkan bahwa media-media pembelajaran yang digunakan adalah media apa
adanya. Berbeda dengan awal-awal pembelajaran, di awal-awal pembelajaran guru
sangat memperhatikan kegiatan belajar siswa. Bahkan dulu sering mengajak siswa
keluar
sekolah
untuk
mengunjungi
tempat-tempat
umum
yang
dapat
meningkatkan kefahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Tetapi guru juga
selalu berusaha untuk membuat proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan
dapat mencapai indikator yang diinginkan.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 Maret, siswa di ajak untuk
belajar diluar kelas dengan membawa tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru
dan tugas tersebut dapat diselesaikan di luar ruangan.
Dalam satu kelas, masing-masing siswa memiliki kemampuan berbedabeda dalam memahami materi yang telah disampaikan. Ada siswa yang cepat
menangkap materi yang disampaikan, ada pula siswa yang memiliki kemampuan
atau kecerdasan sedang dan ada pula yang memiliki kemampuan rendah dalam
memahami materi. Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah siswa
yang tidak faham dengan materi yang diajarkan yaitu dengan memberikan waktu
tambahan sepulang sekolah untuk menjelaskan kembali materi yang belum
dimengerti.
Dalam kegiatan pembelajaran tematik ada tahap terakhir yaitu tahap
penutup. Tahap penutup merupakan tahap untuk guru mengungkapkan hasil
pembelajaran dan menyimpulkan hasil pembelajaran melalui pesan-pesan moral
kepada siswa. Namun, berdasarkan observasi, hal tersebut jarang dilakukan guru
di kelas, guru hanya memberikan tugas dan memberitahukan materi yang akan
dipelajari dipertemuan berikutnya.
Berdasarkan temuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru harus
faham dengan konsep pembelajaran tematik. Pembelajaran tidak akan dapat
berjalan dengan baik jika guru kurang faham dan pembelajaran akan terlihat kaku
dan guru juga akan bingung untuk memedukan materi yang terkait. Dalam
pembelajaran, guru juga wajib mempunyai sikap yang tegas dan disiplin karena
hal itu juga mempengaruhi proses pembelajaran di kelas dahn hasil pembelajaran
yang akan diperoleh siswa.
C. Penilaian Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba (Webbed
Model) Pada Siswa Kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari
Penilaian pembelajaran tematik dilakukan untuk mengetahui ketercapaian
kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang terdapat dalam
tema pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik, penilaian atau evaluasi tidak lagi
terpadu, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan nama matapelajarannya.
Berdasarkan hasil observasi di MIN Seduri khususnya di kelas 2b, penilaian
atau evaluasi biasanya dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran dengan
pemberian tugas. Penialaian terkadang juga dilakukan dipertemuan berikutnya jika
waktu untuk evaluasi tidak cukup dipertemuan pada hari tersebut.
Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran tematik tidak hanya
penilaian hasil belajar yang berupa pengetahuan atau kefahaman siswa dengan
materi, melainkan penilaian proses juga diperhatikan. Penialaian proses bisa
dilihat dari keaktifan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dan motivasi
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Jadi bukan hanya kefahaman
materi saja yang dinilai dalam pembelajaran. Alat penilaian yang dapat digunakan
dalam pembelajaran tematik dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes perbuatan dan
portofolio.
Bagi siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM ketika ulangan, guru
memberikan kesempatan remidi sampai tiga kali. Berdasrakan dokumentasi yang
berkaitan dengan hasil nilai siswa, pembelajaran dapat dikatakan sukses karena
sebagian besar siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Dokumentasi tersebut dapat
dilihat di lampiran.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan data dan analisis yang telah diuraikan peneliti dapat
disimpulkan bahwa:
1. Perencanaan Pembelajaran Tematik
Dalam merencanakan pembelajaran tematik perlu banyak yang harus
dipersiapkan.
Adapun
langkah-langkah
dalam
membuat
perangkat
pembelajaran tematik, yaitu:
a. Langkah per-tama yang perlu dilakukan adalah menetukan tema yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam memilih tema, tema
tersebut harus dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari.
b. Lagkah yang ke-dua adalah menentukan atau memilah Standart
Kompetensi, Kompetensi Dasar beserta Indikatornya yang dapat masuk
kedalam tema-tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara membuat tabel terdahulu atau yang biasa disebut
pemetaan Standart Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator.
c. Untuk langkah yang ke-tiga adalah membuat jaring tema.
d. Langkah yang ke-empat adalah membuat silabus. Unsur-unsur dalam
silabus tematik sama seperti silabus biasa yang non tematik. Bedanya
hanya kalau dalam silabus tematik dibuat sesuai dengan tema.
e. Terakhir adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Sama halnya dengan silabus, unsur-unsur dalam RPP tematik sama halnya
dengan RPP non tematik. Bedanya hanya RPP tematik disusun sesuai
dengan tema.
Apabila dalam memetakan Kompetensi Dasar, dan terdapat
Kompetensi Dasar yang tidak dapat dimasukkan ke dalam tema yang telah
ditentukan, maka Kompetensi Dasar tersebut di ajarkan tersendiri atau di
luar tema.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Pelaksanaan pembelajaran tematik sama halnya dengan pembelajaran
biasa, yaitu terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Dalam kegiatan pembuka di isi dengan kegiatan memotivasi siswa untuk
belajar, misalkan melalui bernyanyi. Setelah itu bisa diisi dengan kegiatan
mengingatkan siswa dengan materi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan
cara memberi pertanyaan.
Untuk selanjutnya yaitu kegiatan inti, yang terdiri dari eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan inti dalam pembelajaran tematik adalah
penyampaian materi kepada siswa yang menyangkut beberapa indikator dari
beberapa mata pelajaraan yang sudah ditemakan. Kegiatan pembelajaran
tersebut harus dapat mengembangkan kemampuan siswa dengan cara
menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai. Hal ini yang
membedakan pembelajaran tematik dengan pembelajaran biasa.
Dan yang terakhir adalah kegiatan penutup yang diisi dengan kegiatan
menyimpulkan hasil pembelajaran, pemberian tugas serta memotivasi siswa
yang masih kurang aktif dalam pembelajaran. Dan disertai juga penyampaian
pesan-pesa moral untuk siswa.
3. Evaluasi pembelajaran Tematik
Evaluasi dalam pembelajaran tematik tidak lagi terpadu melalui tema,
melainkan terpisah-pisah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator dari
masing-masing mata pelajaran. Evaluasi dalam pembelajaran tematik tidak
hanya dilakukan diakhir pembelajaran saja, akan tetapi penilaian juga
dilakukan pada proses pembelajaran. Alat penilaian dalam pembelajaran
tematik dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes perbuatan, dan portofolio.
B. Saran
Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat memberikan solusi bagi guru
SD/MI yang belum bisa menerapkan pembelajaran tematik khususnya yang
mengajar dikelas bawah ( kelas 1,2,3). Berdasarkan hasil penelitian di atas maka
peneliti memberikan saran kepada :
1. Guru
a) Diharapkan untuk lebih detail dalam membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
b) Diharapkan lebih variatif dalam menetuan metode dan media dalam
pembelajaran.
2. Bagi pihak madrasah, alangkah baiknya jika membantu guru untuk
menyediakan media pembelajaran.
3. Bagi Peneliti lain penelitian ini masih terbatas pada tema tertentu, untuk itu
perlu ada penelitian yang lebih lanjut dengan tema dan pembahasan yang lebih
luas.
KAJIAN PUSTAKA
Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif .Jakarta: Rosdakarya
Rusyan, Tabrani.1989.Pendekatan dalam proses belajar mengajar.Bandung:CV remaja
rosdakarya
Sutirjo,Sri Istuti Mamik.2005.Tematik Pembelajaran efektif dalam kurikulum 2004.Malang:
Bayumedia Publishing
Mamat SB,Abdul Munir,dkk.2005.Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.Jakarta:
Departement Agama RI
Arikunto, Suharsimi.1993.Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik,Oemar.Proses Belajar Mengajar.2001.Bandung: Bumi aksara
Sukayati,dkk.2009.Pembelajaran Tematik SD.Sleman:Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.
Kadi.2009.Pembelajaran tematik.Surabaya: Lapis-PGMI Apprinta
Sugiyono.2010.Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta
Syah,Muhibbin.2004.Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.Bandung :PT Remaja Rosda
Karya
Hamalik,Oemar.proses belajar mengajar.2001.Bandung: Bumi aksara
Sugiyar,dkk.2009.Pembelajaran Tematik.Surabaya:Aprinta
Trianto.2007.Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek.Jakarta: Prestasi Pustaka
Sedarmayanti,dkk.2002.Metodologi Penelitian.Bandung:CV Mandar Maju
Subana,dkk.2001.Dasar-dasar Penelitian Ilmiah.Bandung: CV Pustaka Setia
Azwar, Saifudin.1999.Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Daryanto.2011.Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.Yogyakarta: Gava
Media
Sudjana,Nana,dkk.1989.Penelitian dan Nilai Pendidikan.Bandung: Sinar Baru
Nursidik kurniawan,http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3.sabtu.pukul 15.26
PEDOMAN WAWANCARA
Nara Sumber : Khoiril Hidayati,S.PdI selaku guru kelas 2b
1. Apakah perbedaan pembelajaran tematik dengan pembelajan yang non tematik jika
dilihat dari segi perencanaan?
“Ya pasti ada perbedaannya, kalau pembelajaran tematik itu sedikit rumit dalam
membuat perangkatnya. Misalnya kita harus benar-benar memahami SK dan
KD nya, menetukan tema, membuat jaring-jaring tema, kemudian baru
membuat perangkat yang lainnya, misalkan silabus dan RPP sesuai dengan
tema-tema yang sudah kita tentukan. Kalau pembelajaran konvensional kan kita
gak perlu mikir tema, gak mikir SK KD man yang bisa dipadukan dalam satu
tema, gak perlu buat jaring tema juga. La itu beda nya.”
2. Apakah saja yang perlu dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran tematik?
“Kalau menentukan hari efektif sudah pasti itu ya mbk...gak bisa gak itu.
Menentukan waktu dalam setiap indikator itu sebenarnya yang paling sulit
mbak.
Pertama ya kita tentukan temanya apa saja yang akan kita gunakan. Ingat tema
harus sesuai dengan lingkungan atau dekat kehidupan dari siswa. Kemudian
setelah tema menetukan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang bisa
dipadukan dalam satu tema. Selanjutnya membuat jaring-jaring tema atau yang
biasa disebut matriks setelah itu membuat Prota kalau diawal tahun pemelajaran
ya.....kalau di semester dua ini ya langsung ke promes, kemudian silabus dan
RPP.”
3. Bagaimana langkah-langkah dalam membuat perangkat pembelajaran tematik?
“Kalau saya langkah pertama biasanya menetukan tema terlebih dahulu.
Menurut saya itu lebih mudah daripada mengaitkan beberapa KD dan
indikator baru menetukan temanya. Kan ada yang seperti itu. Yang
menentukan SK KD dan indikatornya yang dapat dipadukan baru menentukan
tema yang sesuai. Tapi Itu terserah dari masing-masing guru ya mbak. Tapi
Kalau saya ya itu tadi menentukan temanya dulu.”
“Setelah menetukan temanya apa saja yang akan saya gunakan kemudian
dilihat SK KD dan indikatornya, masuk tema mana yang bisa digunakan untuk
KD tersebut. Contohnya yang bahasa indonesia ini, ini bisa masuk pada tema
diri sendiri, jadi di kolom tema diri sendiri ini kita beri tanda centang. Begitu
sampai seterusnya.
“Langkah selanjutnya setelah pemetaan SK KD yaitu membuat jaring tema,
cara membuat jaring tema ini ya sudah gak ribet lagi mbak. Soalnya tinggal
mindah yang ini tadi. Kan tadi sudah tahu mana KD dan indikator yang masuk
tema diri sendiri, liburan, dan seterusnya ini . nah sekarang kita tinggal
mindah misalnya tema diri sendiri, mata pelajaran apa saja ini tadi yang bisa
masuk dalam tema diri sendiri. Terus SK KD nya apa saja yang masuk dalam
tema diri sendiri ini. Pokoknya kalau langkah awal tadi uda dilakukan, kesinisininya uda mudah.
“Kalau sudah membuat jaring tema baru membuat silabus. Silabusnya ini juga
sesuai dengan temanya. Seperti ini. Jadi silabusnya ini juga tematik tidak
sendiri-sendiri seperti kelas 4 keatas. Silabusnya berdasarkan tema-tema yang
sudah dipilih tadi. Tapi tetap komponen-komponen dalam pembuatan
silabusnya ya sama saja seperti silabus-silabus biasanya, hanya saja kalau di
silabus tematik dicantumkan temanya.”
“Nah kalau silabus sudah di buat langkah selanjutnya ya membuat RPP mbak.
RPP nya ini juga kita buatnya tiap tema. Untuk komponen-komponen nya
hamper sama seperti RPP biasanya, yaitu terdiri dari nama sekolah, kelas, tapi
kalau RPP tematik ada temanya apa, kemudian alokasi waktu,standar
kompetensi dari beberapa mata pelajaran yang masuk dalam tema lingkungan,
kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter apa yang mau ditanamkan ke
siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan,media, dan penilaian.”
4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas 2b?
“Nah kalau silabus sudah di buat langkah selanjutnya ya membuat RPP mbak.
RPP nya ini juga kita buatnya tiap tema. Untuk komponen-komponen nya
hamper sama seperti RPP biasanya, yaitu terdiri dari nama sekolah, kelas, tapi
kalau RPP tematik ada temanya apa, kemudian alokasi waktu,standar
kompetensi dari beberapa mata pelajaran yang masuk dalam tema lingkungan,
kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter apa yang mau ditanamkan ke
siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan,media, dan penilaian.”
5. Apakah setiap pembelajaran ibu selalu menggunakan media?
“Media pembelajaran itu memang penting apalagi dalam pembelajaran tematik,
namun pemakaian media itu tidak harus digunakan ditiap pertemuan, karena
tidak semua materi bisa disampaikan dengan menggunakan media. Tapi
memang saya akui pembelajaran di kelas sekarang tidak terlalu saya fikirkan
seperti dulu, karena sekarang sudah sibuk dengan persiapan ujiannya anak kelas
enam. Dan saya juga harus manyelesaikan pembuatan soal ujian sekolah mata
pelajaran Al-Qur’an hadis yang nanti di buat ujian MIN di wilayah Mojokerto
mbak.”
6. Media apa saja yang biasanya ibu gunakan dalam pembelajaran?
“Sebenarnya setiap saya membuat RPP, pasti sudah saya rencanakan media
apa yang akan saya gunakan nanti. Tapi yaitu salah saya, hanya rencana saja
gak langsung saya siapkan. Jadi kalau uda mau dipakai baru buat. Jadi
seumpama sibuk gak ada waktu ya gak jadi bikin media mbak. Tapi ya tetap
saya upayakan dapat gunakan media yang ada. Biasanya punyanya bu
Malikah yang saya pinjam. Atau cari media disekitar sekolah yang dapat di
manfaatkan. Gitu saja mbak”
7. Bagaimana ibu mengkondisikan kelas agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar?
8. Bagaimana jika ada siswa yang beluma faham dengan materi jelaskan atau daya
tangkapnya lemah dalam memahami pelajaran?
“Setiap siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda kan? Ada yang
pintar, ada yang setengah pintar da nada juga yang benar-benar tidak bisa
menguasai materi yang saya sampaikan. Tapi ya paling 1 atau 2 anak saja. Bagi
anak yang benar-benar kurang faham dengan materi yang sudah saya samapaikan,
saya selalu memberi jam tambahan bagi anak-anak tersebut, eantah itu setengah
jam atau satu jam. Itu pasti itu tapi ya tidak tiap hari juga mbak.”
9. Bagaimana penilaian atau evaluasi dalam pembelajaran tematik?
“Ya kalau dalam pembelajarannya memang antar pelajaran di padukan mbak,
tapi kalau evaluasinya tidak lagi dipadukan sesuai tema, melainkan sudah
terpisah-pisah sesuai nama mata pelajarannya. Ya misalnya Bahasa Indonesia ya
Bahasa Indonesia sendiri, Matematika ya Matematika sendiri. Jadi soalnya sudah
tidak lagi di gabungkan jadi satu seperti pembelajaran biasanya.”
10. Kapan ibu melakukan penilaian terhadap kemampuan siswa?
“Kalau saya evaluasinya terkadang di akhir pembelajaran, tetapi terkadang saya
lakukan di lain waktu atau dipertemuan berikutnya jika waktu yang dibutuhkan
lama. Kegiatan penilaian itu berbeda antar guru kelas mbak, karena penilaiannya
dilakukan sesuai minat guru masing-masing.”
11. Berapakan soal yang biasanya ibu buat untuk soal ulangan?
“Saya tidak pasti mbak, lihat indikatornya dulu. Kalau biasanya ya kadang saya
kasih 25 soal, 15 pilihan ganda dan yang 10 esay. Terkadang ya Cuma buat 10
soal saja. Ya tergantung materinya juga mbak.”
12. Bagaimana dengan siswa mendapatkan nilai di bawah KKM pada saat ulangan?
“Kita beri kesempatan remidi sampai tiga kali. Kalau tetap nilainya di bawah
KKM ya kita ambil nilai yang tertinggi.”
PERANGKAT PEMBELAJARAN
PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR
DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
DENGAN TEMA
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
: Tematik
: SD/MI
: II / 2
Nama Guru
NIP/NIK
Sekolah
: Khoiril Hidayati, S.PdI
: 198004122003122000
: MIN Seduri Mojosari
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR
DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DENGAN TEMA
KELAS II SEMESTER 2
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
B.Indonesia
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
Kese
hatan
2
Mendengarkan
1. Memahami
pesan
pendek dan
dongeng
yang
dilisankan

Menyampaika 
n pesan

pendek yang
didengarkanny
a kepada orang
lain.
Berbicara

2. Mengungka
pkan secara
lisan
beberapa

informasi
dengan
mendeskrips
ikan benda
dan
bercerita
Menceritakan
kembali isi
dongeng yang
di dengarkan.
Menceritakan
kembali cerita
anak yang
didengarkan
dengan
menggunakan
kata-kata



Mencatat isi pesan.
Menulis pesan ke
dalam beberapa
kalimat.
Menyampaikan pesan
secara lisan kepada
orang lain.
Menyampaikan
pertanyaan sesuai
dengan isi cerita yang
didengarkan.
Menceritakan kembali
cerita yang
didengarkan dengan
menggunakan kata-
√
√
√
√
√
√
√
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
√
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
sendiri.
Membaca

3. Memahami
ragam
wacana tulis
dengan
membaca
nyaring dan
membaca
dalam hati
Menulis

4. Menulis
permulaan
dengan
mendeskrips
ikan benda
di sekitar
dan
menyalin
puisi anak

Menyebutkan
isi teks agak
panjang (20 –
25 kalimat)
yang dibaca
dalam hati.
kata sendiri.


Menyalin puisi
anak dengan

huruf tegak
bersambung
yang rapi
Membaca
nyaring teks
sebanyak 15 –
20 kalimat
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3


Membaca lancar
dengan pemahaman
teks cerita agak
panjang .
Menjelaskan isi teks
yang telah dibaca
dalam hati.
Menulis pengalaman
dengan huruf
sambung
(memperhatikan
ketepatan dan
kecepatan
Menikmati kegiatan
membaca.
Memilih bacaan yang
disenangi.
√
√
√
√
√
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
√
√
Kese
hatan
2
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
dengan
memperhatikan
lafal dan
intonasi yang
tepat.
 Mendeskripsik
an tumbuhan
atau binatang
sekitar secara
sederhana
dengan bahasa
tulis.
 Menyampaikan
pesan pendek
yang
didengarkan
kepada orang
lain.
 Menceritakan
kembali cerita
anak yang
didengarkan
dengan
menggunakan
kata-kata
sendiri.

Menulis karangan
tentang kegiatan cara
menanam bunga


Mencatat isi pesan.
Menyampaikan pesan
secara lisan kepada
orang lain.

Menyalin kalimat
cetak menjadi kalimat
tegak bersambung
sebanyak 5 kalimat.
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
√
√
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
√
√
√
Kese
hatan
2
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2


Menyalin puisi 
anak dengan
huruf tegak
bersambung
Mendeskripsik
an tumbuhan
atau binatang
di sekitar
sesuai ciricirinya dengan
menggunakan
kalimat yang
mudah di
pahami orang
lain.





Menceritakan
kembali cerita
anak yang

Menuliskan karangan
pendek dengan
melanjutkan sebuah
cerita yang sudah
disediakan.
Menirukan gerak dan
suara binatang
tertentu.
Menjelaskan cirri-ciri
tumbuhan dan
binatang secara rinci
baik itu nama-nama
cirri khasnya,
suaranya, tempat
hidupnya, dengan
pilihan kata runtut.
Mendeskripsikan cirriciri benda, tumbuhan
oleh seorang teman
dan teman lainnya
menebaknya.
Menjawab pertanyaan
tentang isi cerita.
Menceritakan kembali
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
Kese
hatan
2
√
√
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
√
√
√
√
√
√
√
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
didengarkan
dengan
menggunakan
kata-kata
sendiri



Mendeskripsik
an tumbuhan
atau binatang
di sekitar
secara
sederhana
dengan bahasa
tulis.



Menyalin puisi
anak dengan
huruf tegak

bersambung
cerita yang didengar
menggunakan katakata sendiri.
Menuliskan kalimat
yang didiktekan guru
dengan kata yang
berhubungan dengan
tumbuhan dan
binatang.
Melengkapi cerita
tentang data keluarga
dengan kata yang
tepat.
Menulis nama orang
tua, pekerjaan dan
nama anggota
keluarga dengan
menggunakan huruf
kapital dan tanda
baca.
Menyalin kalimat
cetak menjadi tegak
bersambung sebanyak
5 kalimat.
Menulis karangan
dengan melanjutkan
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
√
√
√
√
√
√
Kese
hatan
2
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
yang rapi

sebuah cerita yang
sudah disediakan.
Menulis karangan
sederhana tentang
kesukaan / ketidak
sukaan dengan tulisan
yang rapi dan
kecepatan tertentu.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
√
√
Kese
hatan
2
Mata
pelajaran
IPS
Standar
Kompetensi
2
Memahami
kedudukan
dan peran
anggota
dalam
keluarga dan
lingkungan
tetangga
Kompetensi
Dasar

Indikator Pencapaian
Kompetensi
Mendeskripsik 
an kedudukan
dan peran
anggota

keluarga.



Menceritakan 
pengalaman
dalam
melaksanakan
peran dalam

anggota
keluarga.
Memberi

contoh bentukbentuk
kerjasama di
Menunjukkan
dokumen diri dan
keluarga.
Menceritakan
peristiwa yang
terkesan waktu kecil
tentang diri dan
keluarganya melalui
dokumen (foto dan
akte).
Menjelaskan
pentingnya
memelihara dokumen
dan koleksi barang
keluarga.
Menceritakan cara
memelihara dokumen
dan koleksi barang
keluarga.
Mengungkapkan
pengalaman diri
sendiri dan keluarga.
Menceritakan keadaan
lingkungan alam dan
buatan di sekitar
rumah
Peristi
wa
2
√
√
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
√
√
√
√
Kese
hatan
2
√
√
√
√
√
√
√
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
√
√
√
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
lingkungan
tetangga

Memberikan contoh
cara memelihara dan
menjaga lingkungan
alam disekitar kia
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
√
Kese
hatan
2
√
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
IPA
Energi dan
Perubahannya
 Mengidentifikasi
kan sumber3. Mengenal
sunber energi
berbagai
(panas, listrik,
sumber
cahaya dan
energi yang
bumi) yang ada
sering
di lingkungan
dijumpai
sekitar
dalam
 Mengidentifikasi
kehidupan
jenis energi yang
sehari-hari
paling sering
dan
digunakan di
kegunaannya
lingkungan
sekitar dan cara
penghematannya




Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
Mencari sumber yang
menghasilkan panas,
bunyi dan cahaya
melalui alat-alat
rumah tangga.
Menunjukkan sumber
yang menghasilkan
panas, bunyi, dan
cahaya.
Memberikan contoh
jenis energi yang
sering digunakan
sehari-hari.
Memberi alasan
penggunaan jenis
energi listrik
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Menceritakan
kedudukan matahari
(pagi, siang dan sore
hari).
Membedakan panas
matahari pada pagi,
√
√
√
√
√
√
Bumi dan Alam
Semesta
4. Memahami
peristiwa
alam dan
pengaruh
matahari
dalam
 Mengidentifikasi 
kenampakan
matahari pada
pagi, siang dan
sore hari.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
Kese
hatan
2
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
kehidupan
sehari-hari


Mendeskripsik 
an kegunaan
panas dan
cahaya
matahari
dalam

kehidupan
sehari-hari

siang dan sore hari.
Menceritakan adanya
hubungan antara
kedudukan matahari
dengan baying-bayang
yang terbentuk.
Menjelaskan
kegunaan panas dan
cahaya matahari
dalam kehidupan
sehari-hari.
Menyebutkan
pengaruh panas dan
cahaya matahari
terhadap manusia.
Memperagakan cara
yang aman untuk
menghindari pengaruh
panas dan cahaya
matahari
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
Kese
hatan
2
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
PKN
3. Menampilkan
sikap
demokratis
 Mengenal
kegiatan
bermusyawarah



 Menghargai
suara terbanyak.


4. Menampilkan
nilai-nilai
Pancasila
 Menampilkan
sikap mau
menerima
kekalahan.
 Mengenal nilai
kejujuran,
kedisiplinan dan
senang bekerja


Menyebutkan cara
bermusyawarah yang
benar.
Mengerjakan tugas
dengan cara
berkelompok.
Membiasakan
melakukan
musyawarah dalam
kegiatan sehari-hari.
Membiasakan
menghargai pendapat
orang lain dalam suatu
diskusi.
Menghargai hasil
keputusan bersama
atas dasar kesepakatan
dan suara terbanyak.
Membiasakan untuk
bersikap lapang dada.
Menyebutkan nilai
kejujuran,
kedisiplinan, dan
√
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Kese
hatan
2
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
dalam kehidupan
sehari-hari.
 Melaksanakan

perilaku jujur,
disiplin, dan
senang bekerja
dalam kehidupan
sehari-hari

senang bekerja dalam
kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan cara dan
manfaat hidup jujur,
disiplin dan senang
bekerja dalam
kehidupan sehari-hari
Membiasakan untuk
jujur, disiplin dan
senang bekerja dalam
kegiatan sehari-hari
√
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
√
√
√
√
√
√
Kese
hatan
2
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2
Matematika
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
Bilangan
3. Melakukan
perkalian
dan
pembagian
bilangan
sampai dua
angka



Melakukan

perkalian
bilangan yang
hasilnya

bilangan dua
angka.
Melakukan

pembagian dua
angka /
bilangan dua
angka.
Melakukan
operasi
bilangan
campuran.
Mengingat pakta
perkalian sampai 50
dengan berbagai cara
Mengingat pakta
pembagian sampai 50
dengan berbagai cara.
Menghitung secara
cepat perkalian dan
pembagian bilangan
sampai 50.

Mengelompokkan
bilangan datar,
menurut bentuknya.
Menggunakan bangun
datar menurut
ukurannya.
√
√
√
√
√
√
√
√
Geometri dan
Pengukuran

4. Mengenal
unsur-unsur
bangun datar

sederhana
Mengelompok
kan bangun
datar.
Mengenal
sudut bangun
datar

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
√
Kese
hatan
2
Mata
pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Peristi
wa
2



Menentukan unsure
bangun datar yaitu
titik sudut, garis, sisi.
Menentukan unsureunsur bangun datar
yaitu sudut.
Menggambar dan
membuat bangun
persegi, segitiga, segi
empat, persegi
panjang dengan
menunjukkan sudut.
Tema dan Waktu Per Minggu
Kegiatan
Kegema
Budi
Lingku
Sehariran
Pekerti
ngan
Hari
2
2
4
3
√
√
Mengetahui,
Kepala MIN Seduri
Mojokerto, Januari 2013
Guru Tematik Kelas II
Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI
NIP. 1972701 199703 1 002
Khoiril Hidayati, S.PdI
NIP. 19800412200312200
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
Kese
hatan
2
Jaringan Kd/Indikator Dengan Tema Tematik
PERANGKAT PEMBELAJARAN
JARINGAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Mata Pelajaran
: Tematik
Satuan Pendidikan
: SD/MI
Kelas/Semester
: II / 2
Nama Guru
: Khoiril Hidayati, S.PdI
NIP/NIK
: 19800412200312200
Sekolah
: MIN Seduri Mojosari
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Tematik Untuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
Jaringan Kd/Indikator Dengan Tema Tematik
JARINGAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
B. Indonesia
 Menirukan gerak dan suara
binatang tertentu.
 Menjelaskan cirri-ciri tumbuhan
dan binatang secara rinci baik itu
nama-nama cirri khasnya,
suaranya, tempat hidupnya,
dengan pilihan kata runtut.
 Mendeskripsikan cirri-ciri benda,
tumbuhan oleh seorang teman dan
teman lainnya menebaknya.
 Menjawab pertanyaan tentang isi
cerita.
 Menceritakan kembali cerita yang
didengar menggunakan kata-kata
sendiri.
 Menuliskan kalimat yang
didiktekan guru dengan kata yang
berhubungan dengan tumbuhan
dan binatang.
 Melengkapi cerita tentang data
keluarga dengan kata yang tepat.
 Menulis nama orang tua,
pekerjaan dan nama anggota
keluarga dengan menggunakan
huruf kapital dan tanda baca.
 Menyalin kalimat cetak menjadi
tegak bersambung sebanyak 5
kalimat.
 Menulis karangan dengan
melanjutkan sebuah cerita yang
sudah disediakan.
 Menulis karangan sederhana
tentang kesukaan / ketidak sukaan
dengan tulisan yang rapi dan
kecepatan tertentu.
SAINS/ IPA







Mencari sumber panas, bunyi dan cahaya melalui alat rumah tangga.
Mencari contoh alat rumah tangga yang menggunakan energi.
Memberi contoh jenis energi yang sering digunakan sehari-hari.
Memberi alasan penggunaan jenis energi listrik.
Menceritakan kedudukan matahari pagi, siang dan sore hari.
Membedakan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari.
Menceritakan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan
baying-bayang yang terbentuk.
 Menjelaskan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan
sehari-hari.
Tema Lingkungan
Matematika
 Mengingat pakta perkalian sampai 50 dengan berbagai cara.
 Mengingat pakta pembagian sampai 50 dengan berbagai cara.
 Menghitung secara cepat perkalian dan pembagian bilangan
sampai 50.mengelompokkan bilangan datar, menurut bentuknya.
 Menggunakan bangun datar menurut ukurannya.
 Menentukan unsure bangun datar yaitu titik sudut, garis, sisi.
 Menentukan unsure-unsur bangun datar yaitu sudut.
 Menggambar dan membuat bangun persegi, segitiga, segi empat,
persegi panjang dengan menunjukkan sudut
Tematik Untuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2
IPS
 Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan
keluarga.
 Memperagakan peran tentang diri sendiri.
 Menceritakan keadaan lingkungan alam dan
buatan di sekitar rumah.
 Memberikan contoh cara memelihara dan
menjaga lingkungan alam di sekitar kita.
 Menceritakan pengalaman membersihkan
lingkungan di sekitar rumah.Membiasakan
menghargai pendapat orang lain dalam suatu
diskusi.
 Menghargai hasil keputusan bersama atas
dasar kesepakatan dan suara terbanyak.
 Membiasakan untuk bersikap lapang dada.
 Menyebutkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan
senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan cara dan manfaat hidup jujur,
disiplin dan senang bekerja dalam kehidupan
sehari-hari.
TEMATIK
KELAS II SEMESTER 2
PROGRAM TAHUNAN
Satuan Pendidikan : MIN SEDURI MOJOSARI
Kelas
: II
Semester
: II
Tahun
: 2012/2013
Smtr
Tema
Stándar
Kompetensi
2
PERISTIWA
B. Indonesia :
 Memahami pesan
pendek dan
dongeng yang
dilisankan
Kompetensi Dasar
 Menyampaikan
pesan pendek
yang
didengarkannya
kepada orang
lain.
 Menceritakan
kembali isi
dongeng yang di
dengarkan.
 Menceritakan
 Mengungkapkan
kembali cerita
secara lisan
anak yang
beberapa
didengarkan
informasi dengan
dengan
mendeskripsikan
menggunakan
benda dan
kata-kata sendiri.
bercerita

Menyebutkan isi
 Memehami ragam
teks agak
wacana tulis
panjang (20 – 25
dengan membaca
kalimat) yang
nyaring dan
dibaca dalam
membaca dalam
hati.
hati
 Menyalin puisi
 Menulis
anak dengan
permulaan dengan
huruf tegak
mendeskripsikan
bersambung yang
benda di sekitar
rapi
dan menyalin puisi
anak
IPS :
 Memahami
 Mendeskripsikan
kedudukan dan
kedudukan dan
peran anggota
peran anggota
dalam keluarga
keluarga.
dan lingkungan
 Menceritakan
AW
KET
tetangga
IPA :
 Mengenal
berbagai sumbar
energi yang sering
dijumpai dalam
kehidupan seharihari dan
kegunaannya
KEGEMARAN
pengalaman
dalam
melaksanakan
peran dalam
anggota keluarga.
 Memberi contoh
bentuk-bentuk
kerjasama di
lingkungan
tetangga
 Mengidentifikasi
kan sumbersunber energi
(panas, listrik,
cahaya dan bumi)
yang ada di
lingkungan
sekitar.
 Mengidentifikasi
 Memahami
kenampakan
peristiwa alam dan
matahari pada
pengaruh matahari
pagi, siang dan
dalam kehidupan
sore hari.
sehari-hari
 Mendeskripsikan
kegunaan panas
dan cahaya
matahari dalam
kehidupan
sehari-hari
B. Indonesia :
 Memahami ragam  Membaca
wacana tulis
nyaring teks
dengan membaca
sebanyak 15 –20
nyaring dan
kalimat dengan
membaca dalam
memperhatikan
lafal dan intonasi
hati.
yang tepat.
 Mendeskripsikan
 Menulis
tumbuhan atau
permulaan dengan
binatang sekitar
mendeskripsikan
secara sederhana
benda di sekitar
dengan bahasa
dan menyalin puisi
tulis
anak
IPS :
 Memahami
 Mendeskripsikan
kedudukan dan
kedudukan dan
peran anggota
peran anggota
dalam keluarga
dan lingkungan
tetangga
BUDI
PEKERTI
LINGKUNGAN
B. Indonesia :
 Mendengarkan :
memahami pesan
pendek dan
dongeng yang
dilisankan.
keluarga.
 Menyampaikan
pesan pendek
yang
didengarkan
kepada orang
lain.
 Menceritakan
kembali cerita
anak yang
didengarkan
dengan
menggunakan
kata-kata sendiri.
 Menyalin puisi
anak dengan
huruf tegak
bersambung
 Berbicara :
mengungkapkan
secara lisan
beberapa
informasi dengan
mendeskripsikan
benda
 Menulis :
Menulis
permulaan dengan
mendeskripsikan
benda di sekitar
dan menyalin puisi
anak
IPS :
 Memahami
 Mengenal
kedudukan dan
kegiatan
peran anggota
bermusyawarah
dalam keluarga
 Menghargai
dan lingkungan
suara terbanyak.
tetangga
 Menampilkan
sikap mau
menerima
kekalahan.
 Mengenal nilai
kejujuran,
kedisiplinan dan
senang bekerja
dalam kehidupan
sehari-hari
B. Indonesia :
Berbicara :
 Mendeskripsikan
tumbuhan atau
 Mengungkapkan
binatang di
secara lisan
sekitar sesuai
beberapa
ciri-cirinya
informasi dengan
dengan
mendeskripsikan
menggunakan
benda dan
kalimat yang
mudah di pahami
orang lain.
 Menceritakan
kembali cerita
anak yang
didengarkan
dengan
menggunakan
kata-kata sendiri
Menulis :
 Mendeskripsikan
 Menulis permulan
tumbuhan atau
dengan
binatang di
mendeskripsikan
sekitar secara
benda di sekitar
sederhana
dan menyalin puisi
dengan bahasa
anak.
tulis.
 Menyalin puisi
anak dengan
huruf tegak
bersambung yang
rapi
Matematika
 Bilangan :
 Melakukan
melakukan
perkalian
perkalian dan
bilangan yang
pembagian
hasilnya bilangan
bilangan sampai
dua angka.
dua angka.
 Melakukan
pembagian dua
angka / bilangan
dua angka.
 Melakukan
operasi bilangan
campuran.
 Mengelompokka
 Geometri :
n bangun datar.
mengenal unsure
 Mengenal sudut
bangun datar
bangun datar
sederhana
IPA
 Mengenal
 Mengidentifikasi
berbagai sumber
sumber-sumber
energi yang sering
energi panas,
dijumpai dalam
listrik, cahaya
kehidupan seharidan bunyi yang
hari dan
ada di
lingkungan
kegunaannya.
sekitar.
bercerita.
KEGIATAN
SEHARI-HARI
 Mengidentifikasi
jenis energi yang
paling sering
digunakan di
lingkungan
sekitar dan cara
menghematnya.
 Mengidentifikasi
 Memahami
kenampakan
peristiwa alam dan
matahari pada
pengaruh matahari
pagi, siang dan
dalam kehidupan
sore hari.
sehari-hari
 Mendeskripsikan
kegunaan panas
dan cahaya
matahari dalam
kehidupan
sehari-hari
IPS
 Memahami
 Menceritakan
kedudukan dan
pengalaman
peran anggota
dalam
dalam keluarga
melaksanakan
dan lingkungan
peran dalam
tetangga
anggota keluarga.
 Memberi contoh
bentuk kerjasama
di lingkungan
tetangga
PKn
 Membiasakan
 Mengenal
hidup bergotong
pentingnya hidup
royong
rukun, saling
berbagi dan
tolong menolong
 Melaksanakan
pemeliharaan
lingkungan alam
IPS
 Memahami
 Memanfaatkan
peristiwa penting
dokumen dan
dalam keluarga
benda penting
secara kronologis
keluarga sebagai
sumber cerita
Matematika
 Melakukan
 Membandingkan
pengurangan dan
bilangan sampai
penjumlahan
500
bilangan sampai
 Menentukan nilai
500





IPA
 Mengenal bagianbagian utama
tubuh hewan dan
tumbuhan,
pertumbuhan
hewan dan
tumbuhan serta
berbagai tempat
hidup makhluk
hidup
B. Indonesia
Berbicara
 Mengucapkan
pikiran, perasaan
dan pengalaman
secara lisan
melalui kegiatan
bertanya,
tempat ratusan,
puluhan dan
satuan
Melakukan
penjumlahan dan
pengurangan
bilangan sampai
500
Menggunakan
alat ukur waktu
dengan satuan
jam
Mengukur dan
menggunakan
alat ukur panjang
Mengukur dan
menggunakan
alat ukur berat
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
berat benda
 Mengenal
bagian-bagian
utama hewan dan
tumbuhan di
sekitar rumah
dan sekolah
melalui
pengamatan
 Mengidentifikasi
ciri-ciri benda
padat dan cair
yang ada di
sekitar
 Mengidentifikasi
benda-benda
yang dikenal dan
kegunaannya
melalui
pengamatan
 Bertanya kepada
orang lain dalam
menggunakan
pilihan kata yang
tepat dan santun
dalam berbahasa
berbicara dan
deklamasi
Membaca
 Memahami teks
pendek dengan
membaca lancar
dan membaca
puisi anak
Menulis
 Menulis
permulaan
melalui kegiatan
melengkapi cerita
dan dikte
KESEHATAN
B. Indonesia
Mendengarkan
 Memahami pesan
pendek dan
dongeng yang
dilisankan
 Mengungkapkan
secara lisan
beberapa
informasi dengan
mendeskripsikan
benda dengan
bercerita.
 Mendeklamasika
n puisi dengan
ekpresi yang
tepat
 Menceritakan
kegiatan seharihari dengan
bahasa yang
mudah dipahami
orang lain
 Mengumpulkan
teks pendek ( 15
kalimat yang
dibaca dengan
membaca lancar
 Menjelaskan isi
puisi anak yang
dibaca
 Melaengkapi
cerita sesuai
dengan kata yang
tepat
 Menuliskan
kalimat
sederhana yang
di diktekan guru
dengan
menggunakan
huruf sambung
dengan
memperhatikan
penulisan huruf
kapital dan cetak
 Menyampaikan
pesan pendek
yang
didengarkannya
kepada orang lain
 Mendeskripsikan
tumbuhan atau
binatang di
sekitar sesuai
ciri-cirinya
dengan
menggunakan
kalimat yang
mudah dipahami
orang lain
 Memahami
 Membaca
wacana tulis
nyaring teks
dengan membaca
sebanyak 15 – 20
nyaring dan
kalimat dengan
membaca dalam
memperhatikan
lapal dan intonasi
hati
yang tepat.
 Meyalin puisi
 Menyalin puisi
anak dengan
anak dengan hurup
hurup tegak
tegak bersambung
bersambung yang
yang rapi
rapi
IPA
 Memahami
 Mendeskripsikan
peristiwa alam
kegunaan panas
danpengaruh
dan cahaya
matahari dalam
matahari dalam
kehidupan seharikehidupan
hari
sehari-hari.
IPS
 Memahami
 Memberi contoh
kedudukan dan
bentuk-bentuk
peran anggota
kerjasama di
dalam keluarga
lingkungan
dan lingkungan
tetangga
tetangga
Jumlah
Mengetahui
Kepala Sekolah
Mojokerto, Januari 2013
Guru Kelas II
Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI
NIP. 1972701 199703 1 002
Khoiril Hidayati,S. PdI
NIP. 198004122003122000
PROGAM SEMESTER
TAHUN AJARAN 2012-2013
Tema 1: Lingkungan
Kelas : 2/4 minggu
No
1.
Kompetensi
Dasar/Indikator
Bahasa Indonesia
6.1 Mendeskripsikan
tumbuhan atau
binatang di sekitar
sesuai ciri-cirinya
dengan menggunakan
kalimat yang mudah di
pahami orang lain.
 Siswa dapat menirukan
gerak dan suara
binatang.
 Siswa dapat
menjelaskan ciri
binatang secara rinci
sehingga dapat
mendeskripsikannya
dengan teman.
6.2 Menceritakan kembali
cerita anak yang
didengarkan dengan
menggunakan katakata sendiri
1
Januari
2 3 4
5
Februari
1 2 3 4 5
1
Maret
2 3 4
5
1
April
2 3 4
5
1
Mei
2 3 4
5
1
Juni
2 3 4 5
Ket

Siswa dapat menjawab
pertanyaan sesuai
dengan cerita.
 Siswa dapat menuliskan
yang didiktekan guru.
 Siswa dapat melengkapi
cerita tentang data
keluarga.
8.1 Mendeskripsikan
tumbuhan atau
binatang di sekitar
secara sederhana
dengan bahasa tulis
 Siswa dapat menulis
dengan baik dan benar
serta penggunaan hurup
kapital dan tanda baca
dengan tepat.
 Siswa dapat membuat
karangan sederhana
dengan bantuan gambar
yang tersedia
8.2 Menyalin puisi anak
dengan huruf tegak
bersambung yang rapi
 Menyalin kalimat cetak
menjadi tegak
bersambung sebanyak 5
kalimat.

2.
Menulis karangan
dengan melanjutkan
sebuah cerita yang sudah
disediakan.
 Menulis karangan
sederhana tentang
kesukaan / ketidak
sukaan dengan tulisan
yang rapi dan kecepatan
tertentu
Matematika
3.1 Melakukan perkalian
bilangan yang hasilnya
bilangan dua angka.
 Mengingat pakta
perkalian sampai 50
dengan berbagai cara
3.2 Melakukan pembagian
dua angka / bilangan
dua angka.
 Mengingat pakta
pembagian sampai 50
dengan berbagai cara
3.3 Melakukan operasi
bilangan campuran.
 Menghitung secara
cepat perkalian dan
pembagian bilangan
sampai 50
4.1 Mengelompokkan
bangun datar.
3.
 Mengelompokkan
bilangan datar, menurut
bentuknya.
 Menggunakan bangun
datar menurut
ukurannya
4.3 Mengenal sudut
bangun data
 Menentukan unsure
bangun datar yaitu titik
sudut, garis, sisi.
 Menentukan unsureunsur bangun datar
yaitu sudut
 Menggambar dan
membuat bangun
persegi, segitiga, segi
empat, persegi panjang
dengan menunjukkan
sudut
IPA
3.1 Mengidentifikasi
sumber-sumber energi
panas, listrik, cahaya
dan bunyi yang ada di
lingkungan sekitar.
 Mencari sumber panas,
bunyi dan cahaya
melalui alat rumah
tangga.
 Mencari contoh alat
rumah tangga yang
menggunakan energi.
3.2 Mengidentifikasi jenis
energi yang paling
sering digunakan di
lingkungan sekitar dan
cara menghematnya.
 Memberi contoh jenis
energi yang sering
digunakan sehari-hari.
 Memberi alasan
penggunaan jenis energi
listrik
4.1 Mengidentifikasi
kenampakan matahari
pada pagi, siang dan
sore hari
 Menceritakan
kedudukan matahari
pagi, siang dan sore
hari.
 Membedakan panas
matahari pada pagi,
siang dan sore hari.
 Menceritakan adanya
hubungan antara
kedudukan matahari
dengan baying-bayang
yang terbentuk
4.2 Mendeskripsikan
kegunaan panas dan
4.
cahaya matahari
dalam kehidupan
sehari-hari
 Menjelaskan kegunaan
panas dan cahaya
matahari dalam
kehidupan sehari-hari.
IPS
2.2 Menceritakan
pengalaman dalam
melaksanakan peran
dalam anggota
keluarga
 Mengungkapkan
pengalaman diri sendiri
dan keluarga.
 Memperagakan peran
tentang diri sendiri.
2.3 Memberi contoh
bentuk kerjasama di
lingkungan tetangga
 Menceritakan keadaan
lingkungan alam dan
buatan di sekitar rumah.
 Memberikan contoh
cara memelihara dan
menjaga lingkungan
alam di sekitar kita.
 Menceritakan
pengalaman
membersihkan
lingkungan di sekitar
rumah.
Evaluasi
Ket:
: KBM
: Evaluasi
Mengetahui
Mojokerto, Januari 2013
Guru Tematik Kelas II
Kepala Sekolah MIN
Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI
NIP. 1972701 199703 1 002
Khoiril Hidayati, S.PdI
NIP. 19800412200312200
PERANGKAT PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
DENGAN TEMA : LINGKUNGAN
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
: Tematik
: SD/MI
: II / 2
Nama Guru
NIP/NIK
Sekolah
: Khoiril Hidayati, S.PdI
: 198004122003122000
: MIN Seduri Mojosari
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2
TEMA: LINGKUNGAN
Standar
Kompetensi
B. Indonesia :
Berbicara :
 Mengungkapka
n secara lisan
beberapa
informasi
dengan
mendeskripsika
n benda dan
bercerita.
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
B. Indonesia
 Mendeskripsik
an tumbuhan
atau binatang
di sekitar
sesuai ciricirinya dengan
menggunakan
kalimat yang
mudah di
pahami orang
lain.
4
 Mendeskripsi  Siswa dapat
 Menirukan gerak Tertulis
kan cirri
menirukan gerak
dan suara
Perbuatan minggu
tumbuhan
dan suara binatang.
binatang tertentu. Lesan
dan hewan.
 Siswa dapat
 Menjelaskan
menjelaskan cirri
cirri-ciri
binatang secara rinci
tumbuhan dan
sehingga dapat
binatang secara
mendeskripsikannya
rinci baik itu
nama-nama cirri
dengan teman.
khasnya,
 Siswa dapat
suaranya, tempat
menjawab
hidupnya,
pertanyaan sesuai
dengan pilihan
dengan cerita
kata runtut.
 Mendeskripsikan
cirri-ciri benda,
tumbuhan oleh
seorang teman
dan teman
lainnya
menebaknya.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2
Buku
tematik
kelas II
Pengembangan guru
Gambar
Siswa
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar

Menulis :
 Menulis
permulan
dengan
mendeskripsika
n benda di
sekitar dan
menyalin puisi
anak.
 Menceritakan
kembali cerita
anak yang
didengarkan
dengan
menggunakan
kata-kata
sendiri
 Mendeskripsik
an tumbuhan
atau binatang
di sekitar
secara
sederhana
dengan bahasa
tulis.
 Menyalin puisi
anak dengan
huruf tegak
bersambung
yang rapi
 Cara
penulisan
huruf kapital
yang
sesuai/benar.
 Mendeklama
sikan puisi

 Siswa dapat
menuliskan yang
didiktekan guru.
 Siswa dapat
melengkapi cerita

tentang data
keluarga.
 Siswa dapat menulis
dengan baik dan
benar serta
penggunaan hurup
kapital dan tanda
baca dengan tepat.

 Siswa dapat
membuat karangan
sederhana dengan
bantuan gambar
yang tersedia

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Menjawab
pertanyaan
tentang isi cerita.
Menceritakan
kembali cerita
yang didengar
menggunakan
kata-kata sendiri.
Menuliskan
kalimat yang
didiktekan guru
dengan kata yang
berhubungan
dengan
tumbuhan dan
binatang.
Melengkapi
cerita tentang
data keluarga
dengan kata yang
tepat.
Menulis nama
orang tua,
pekerjaan dan
nama anggota
keluarga dengan
menggunakan
huruf kapital dan
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
tanda baca.
 Menyalin
kalimat cetak
menjadi tegak
bersambung
sebanyak 5
kalimat.
 Menulis
karangan dengan
melanjutkan
sebuah cerita
yang sudah
disediakan.
 Menulis
karangan
sederhana
tentang kesukaan
/ ketidak sukaan
dengan tulisan
yang rapi dan
kecepatan
tertentu.
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
Standar
Kompetensi
Matematika
 Bilangan :
melakukan
perkalian dan
pembagian
bilangan
sampai dua
angka.
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
 Melakukan
perkalian
bilangan yang
hasilnya
bilangan dua
angka.
 Melakukan
pembagian dua
angka /
bilangan dua
angka.
 Melakukan
operasi
bilangan
campuran.
 Perkalian dan  Siswa dapat
mengingat pakta
pembagian.
perkalian dengan
 Bangun datar
berbagai cara mulai
dan unsure
dari penjumlahan
bangun datar
berulang.
 Siswa dapat
mengingat pakta
pembagian dengan
berbagai cara.
 Siswa dapat
menghitung secara
cepat perkalian dan
pembagian
 Mengingat pakta
perkalian sampai
50 dengan
berbagai cara.
 Mengingat pakta
pembagian
sampai 50
dengan berbagai
cara.
 Menghitung
secara cepat
perkalian dan
pembagian
bilangan sampai
50
 Mengelompok
 Geometri :
kan bangun
mengenal unsur
datar.
bangun datar
sederhana
 Siswa dapat
mengelompokkan
bangun datar
menurut bentuknya.
 Siswa dapat
menentukan,
menggambar
bangun datar
 Mengelompokka
n bilangan datar,
menurut
bentuknya.
 Menggunakan
bangun datar
menurut
ukurannya.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2
Penilaian
Tertulis
Perbuatan
Lesan
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
Buku
tematik
kelas II
Pengembangan guru
Gambar
Siswa
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
 Mengenal
sudut bangun
datar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
dengan titik sudut,
garis, sisi
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2
Indikator
Pencapaian
Penilaian
Kompetensi
 Menentukan
unsure bangun
datar yaitu titik
sudut, garis, sisi.
 Menentukan
unsure-unsur
bangun datar
yaitu sudut.
 Menggambar dan
membuat bangun
persegi, segitiga,
segi empat,
persegi panjang
dengan
menunjukkan
sudut
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
Standar
Kompetensi
IPA
 Mengenal
berbagai
sumber energi
yang sering
dijumpai dalam
kehidupan
sehari-hari dan
kegunaannya.
 Memahami
peristiwa alam
dan pengaruh
matahari dalam
kehidupan
sehari-hari
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
 Mengidentifika  Sumber
si sumberpanas dan
sumber energi
energi serta
panas, listrik,
kegunaannya
cahaya dan
bunyi yang ada
di lingkungan
sekitar.
 Mengidentifika
si jenis energi
yang paling
sering
digunakan di
lingkungan
sekitar dan cara
menghematnya
 Siswa dapat mencari
sumber bunyi alat
yang menghasilkan
bunyi, sumber
energi yang
menghasilkan
panas, sumber
energi yang
menghasilkan
cahaya.
 Siswa dapat
memberi alasan
yang tepat tentang
penggunaan jenis
energi
 Mengidentifika
si kenampakan
matahari pada
pagi, siang dan
sore hari.
 Mendeskripsik
an kegunaan
panas dan
cahaya
matahari
 Siswa dapat
menjelaskan
kedudukan matahari
pada pagi, siang dan
sore hari.
 Siswa dapat
menjelaskan
perbedaan panas
matahari pada pagi,
siang dan sore hari
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
 Mencari sumber
panas, bunyi dan
cahaya melalui
alat rumah
tangga.
 Mencari contoh
alat rumah
tangga yang
menggunakan
energi.
 Memberi contoh
jenis energi yang
sering digunakan
sehari-hari.
 Memberi alasan
penggunaan jenis
energi listrik.
 Menceritakan
kedudukan
matahari pagi,
siang dan sore
hari.
 Membedakan
panas matahari
pada pagi, siang
dan sore hari.
Penilaian
Tertulis
Perbuatan
Lesan
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
Buku
tematik
kelas II
Pengembangan guru
Gambar
Siswa
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
dalam
kehidupan
sehari-hari
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
serta menjelaskan
adanya hubungan
antara kedudukan
matahari dengan
baying-bayang
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2
Indikator
Pencapaian
Penilaian
Kompetensi
 Menceritakan
adanya hubungan
antara
kedudukan
matahari dengan
baying-bayang
yang terbentuk.
 Menjelaskan
kegunaan panas
dan cahaya
matahari dalam
kehidupan
sehari-hari.
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
Standar
Kompetensi
IPS
 Memahami
kedudukan dan
peran anggota
dalam keluarga
dan lingkungan
tetangga
Kompetensi
Dasar
 Menceritakan
pengalaman
dalam
melaksanakan
peran dalam
anggota
keluarga.
 Memberi
contoh bentuk
kerjasama di
lingkungan
tetangga
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
 Menceritaka
n
pengalaman
Kegiatan Belajar
 Siswa dapat
mengungkapkan
pengalaman diri
sendiri dan
keluarga.
 Siswa dapat
memperagakan
peran tentang diri
sendiri serta
keluarga.
 Siswa dapat
menceritakan
keadaan lingkungan
alam dan buatan di
sekitar rumah.
 Siswa dapat
memberikan contoh
cara memelihara
dan menjaga
lingkungan serta
dapat
menceritakannya
dalam pengalaman
membersihkan
lingkungan di
sekitar rumah.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
 Mengungkapkan Tertulis
Perbuatan
pengalaman diri
Lesan
sendiri dan
keluarga.
 Memperagakan
peran tentang diri
sendiri.
 Menceritakan
keadaan
lingkungan alam
dan buatan di
sekitar rumah.
 Memberikan
contoh cara
memelihara dan
menjaga
lingkungan alam
di sekitar kita.
 Menceritakan
pengalaman
membersihkan
lingkungan di
sekitar rumah.
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
Buku
tematik
kelas II
Pengembangan guru
Gambar
Siswa
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
 Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
Mengetahui
Mojokerto, Januari 2013
Guru Tematik Kelas II
Kepala Sekolah MIN
Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI
NIP. 1972701 199703 1 002
Khoiril Hidayati, S.PdI
NIP. 19800412200312200
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK
DENGAN TEMA : LINGKUNGAN
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
: Tematik
: SD/MI
: II / 2
Nama Guru
NIP/NIK
Sekolah
: Khoiril Hidayati, S.PdI
: 198004122003122000
: MIN Seduri Mojosari
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Tematik Untuk MIN kelas 2
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) TEMATIK
Nama Sekolah
Kelas / Semester
Tema
Waktu
:
:
:
:
MIN Seduri Mojosari
2b / 2
Lingkungan
4 minggu
 Standar Kompetensi
B. Indonesia
Berbicara
 Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan
bercerita.
 Menulis permulan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi
anak.
Matematika
 Bilangan : melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
 Geometri : mengenal unsur bangun datar sederhana.
IPA
 Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
dan kegunaannya.
 Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari
IPS
 Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga.
 Kompetensi Dasar
B. Indonesia
 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan
menggunakan kalimat yang mudah di pahami orang lain.
 Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan katakata sendiri
 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan
bahasa tulis.
 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.
Matematika
 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.
 Melakukan pembagian dua angka / bilangan dua angka.
 Melakukan operasi bilangan campuran.
 Mengelompokkan bangun datar.
Tematik Untuk MIN kelas 2
 Mengenal sudut bangun datar.
IPA
 Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas, listrik, cahaya dan bunyi yang ada
di lingkungan sekitar.
 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar
dan cara menghematnya.
 Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari.
 Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan seharihari.
IPS
 Menceritakan pengalaman dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga.
 Memberi contoh bentuk kerjasama di lingkungan tetangga.
 Tujuan Pembelajaran:
B. Indonesia
 Siswa dapat menirukan gerak dan suara binatang.
 Siswa dapat menjelaskan ciri binatang secara rinci sehingga dapat
mendeskripsikannya dengan teman.
 Siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan cerita.
 Siswa dapat menuliskan yang didiktekan guru.
 Siswa dapat melengkapi cerita tentang data keluarga.
 Siswa dapat menulis dengan baik dan benar serta penggunaan hurup kapital dan
tanda baca dengan tepat.
 Siswa dapat membuat karangan sederhana dengan bantuan gambar yang tersedia.
Matematika
 Siswa dapat mengingat pakta perkalian dengan berbagai cara mulai dari
penjumlahan berulang.
 Siswa dapat mengingat pakta pembagian dengan berbagai cara.
 Siswa dapat menghitung secara cepat perkalian dan pembagian
 Siswa dapat mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya.
 Siswa dapat menentukan, menggambar bangun datar dengan titik sudut, garis, sisi.
IPA
 Siswa dapat mencari sumber bunyi alat yang menghasilkan bunyi, sumber energi
yang menghasilkan panas, sumber energi yang menghasilkan cahaya.
 Siswa dapat memberi alasan yang tepat tentang penggunaan jenis energi
 Siswa dapat menjelaskan kedudukan matahari pada pagi, siang dan sore hari.
 Siswa dapat menjelaskan perbedaan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari
serta menjelaskan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan bayingbayang.
Tematik Untuk MIN kelas 2
IPS




Siswa dapat mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan keluarga.
Siswa dapat memperagakan peran tentang diri sendiri serta keluarga.
Siswa dapat menceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah.
Siswa dapat memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan serta
dapat menceritakannya dalam pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar
rumah.
 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
 Materi ajar (materi pokok):
 Mendeskripsikan ciri tumbuhan dan hewan.
 Cara penulisan huruf kapital yang sesuai/benar.
 Mendeklamasikan puisi.
 Perkalian dan pembagian.
 Bangun datar dan unsure bangun datar.
 Sumber panas dan energi serta kegunaannya.
 Menceritakan pengalaman.
 Lingkungan alam dan buatan.
 Metoda pembelajaran
 Demontrasi, latihan, ceramah, pemberian tugas, tanya jawab.
Langkah-langkah
A. Kegiatan awal
Apresepsi/ Motivasi :
 Guru memberikan salam
 Guru mengkondisikan siswa
 Berdo’a bersama
 Memberikan motivasi belajar siswa
 Memberikan kuis
Tematik Untuk MIN kelas 2
B. Kegiatan inti
Minggu ke I
Pertemuan pertama (B. Indonesia, Matematika, IPS). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan ciri tumbuhan dan binatang secara lisan dan dituangkan dalam
tulisan.
 Mengingat fakta perkalian dengan penjumlahan berulang.
 Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dengan bercerita.
Pertemuan kedua (B. Indonesia, Matematika). 4 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Dengan penjelasan tentang suara dan gerakan binatang siswa dapat menirukannya
dengan riang dan gembira.
 Menjelaskan perkalian dengan penjumlahan berulang.
Pertemuan ketiga (B. Indonesia, Matematika, IPA). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mengungkapkan ciri tumbuhan dan hewan serta tempat hidupnya melalui bacaan
atau cerita yang tersedia.
 Mengerjakan hitung perkalian dengan penjumlahan berulang.
 Melalui penjelasan guru diharapkan siswa mengerti dan paham serta dapat
menyebutkan sumber bunyi, energi yang sering digunakan, sumber energi di
lingkungan sekitar.
Pertemuan keempat ( B. Indonesia, Matematika). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Membaca dengan intonasi yang benar dengan kecepatan, tentang cerita binatang.
 Menjawab pertanyaan sesuai isi cerita.
 Mendemontrasikan hitung perkalian 1 dan 2
.
Pertemuan kelima (Matematika, B. Indonesia). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Menirukan suara binatang dan gerakannya kemudian dituangkan ke dalam tulisan
tegak bersambung dan tidak lupa penggunaan huruf kapital.
 Mendemontrasikan hitung perkalian 1 – 3.
Pertemuan keenam (Matematika, B. Indonesia). 2 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Tematik Untuk MIN kelas 2
 Mengerjakan perkalian dengan penjumlahan berulang dari perkalian satu sampai
tiga.
 Menyusun kalimat sederhana.
Minggu ke 2
Pertemuan pertama (Matematika, B. Indonesia). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mengerjakan hitung perkalian dengan penjumlahan berulang dari perkalian satu
sampai lima.
 Membaca sebuah cerita dengan pelafalan dan intonasi yang benar secara seksama.
Pertemuan kedua (IPS, Matematika, B. Indonesia). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Memperagakan peran tentang diri sendiri sebagai makhluk social yang
memerlukan lingkungan sekitarnya.
 Melalui penjelasan guru diharapkan siswa mampu mengungkapkan dan hafal
hitung perkalian.
 Menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi cerita yang dibacanya.
Pertemuan ketiga ( B. Indonesia, Matematika). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Menuliskan yang didiktekan guru dengan tulisan tegak bersambung yang
baik dan benar.
 Melalui penjelasan tentang pembagian diharapkan akan lebih memahami
tekhnik pembagian dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan keempat (B. Indonesia, Matematika). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Membaca dan menjawab pertanyaan dari isi cerita kemudain dituangkan kedalam
tulisan dengan bentuk karangan pendek.
 Mengerjakan hitung pembagian dengan pengurangan berulang sampai nol.
Pertemuan Kelima (Matematika B. Indonesia) 2 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mengerjakan hitung pembagian satu sampai 5
 Menyusun kalimat sederhana.
Tematik Untuk MIN kelas 2
Pertemuan keenam (B. Indonesia, IPA) 4x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Membaca kalimat bersuara nyaring dengan intonasi yang benar kemudain di tulis
dengan menggunakan huruf sambung dan penerapan penggunaan huruf besar dan
tanda baca.
 Melalui penjelasan guru tentang kegunaan energi, baik itu energi bunyi, panas dan
energi listrik diharapkan siswa dapat mengungkapkan alasan yang tepat tentang
penggunaan energi tersebut.
Minggu ke 3
Pertemuan pertama (Matematika, B. Indonesia) 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mengerjakan hitung pembagian dan penerapannya dalam kegiatan seharihari.
 Melalui penjelasan guru diharapkan siswa dapat membaca cerita dengan
bantuan gambar.
Pertemuan kedua (Matematika, B. Indonesia, IPS). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Pengerjaan hitung campuran perkalian dan pembagian.
 Melengkapi cerita tentang data keluarga ditulis menggunakan huruf kapital dan
tanda baca yang benar.
 Dari penjelasan guru, diharapkan siswa dapat menyebutkan perbedaan lingkungan
alam dan buatan di sekitar lingkungan rumah.
Pertemuan ketiga (IPA, B. Indonesia). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan energi yang sering digunakan sehari-hari serta memberi alasan
penggunaan jenis energi listrik.
 Siswa membaca dengan bersuara tentang membersihkan halaman serta mengajukan
dan menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan.
Pertemuan keempat (B. Indonesia, Matematika). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Meringkas bacaan, melengkapi kalimat yang telah disediakan guru.
 Melalui penjelasan guru tentang pembagian sampai 50
Pertemuan kelima (Matematika, B. Indonesia). 2 x 35
Tematik Untuk MIN kelas 2
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Pembagian sebagai kebalikan perkalian
 Siswa mengerjakan soal cerita tentang perkalian dan pembagian.
 Menulis kalimat yang didiktekan guru.
Pertemuan keenam (B. Indonesia, Matematika). 4 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan bangun datar, siswa mengelompokkan bangun datar menurut
bentuknya
 Siswa mengurutkan bangun datar menurut ukurannya.
 Guru menugaskan siswa untuk menyusun sebuah karangan dengan bentuk puisi.
 Siswa mendeklamasikan puisi tersebut di depan kelas.
Minggu ke 4
Pertemuan pertama (Matematika). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan tentang sudut dan bangun datar
 Siswa menyimak penjelasan guru.
 Siswa menyebutkan unsur-unsur bangun datar.
 Siswa menggambarkan jenis-jenis bangun datar.
Pertemuan kedua (B. Indonesia, Matematika, IPS). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan pendek.
 Siswa membuat karangan pendek dengan melanjutkan sebuah cerita yang sudah
disediakan.
 Siswa melanjutkan materi berikutnya yaitu menggambar dan membuat bangun
datar dengan ukuran tertentu.
 Siswa menceritakan pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar baik di
rumah maupun di sekolah secara lisan ataupun tulisan.
Pertemuan ketiga (Matematika). 3 x 35
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menugaskan siswa untuk melanjutkan materi berikutnya.
 Siswa melaksanankan tugas yang diberikan guru yaitu membuat bidang datar
dengan ukuran yang ditentukan guru dengan menggunakan alat bantu.
 Siswa menyebutkan benda yang termasuk banmgun datar di sekitar kelas.
Pertemuan keempat (B. Indonesia, IPS). 3 x 35
Tematik Untuk MIN kelas 2
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menugaskan siswa untuk membuat kalimat berdasarkan gambar.
 Siswa membuat kalimat berdasarkan gambar.
 Siswa menyalin kalimat dari huruf cetak ke huruf tegak bersambung.
 Guru menugaskan siswa untuk mencari gambar yang berhubungan dengan
lingkungan alam dan buatan dari berbagai media cetak untuk dibuat kliping.
Pertemuan kelima (IPA). 2 x 35
 Eksplorasi
 Guru mengulas materi yang telah disampaikan dan menyampaikan materi
berikutnya.
 Siswa dibawa guru ke luar kelas untuk merasakan langsung pengaruh panas dan
cahaya matahari terhadap makhluk hidup.
 Siswa membuat laporan apa yang di rasakannya.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugastugas tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
C. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir, guru:
 Mengadakan tanyajawab sekitar materi yang telah disampaikan.
 Memberikan penilaian hasil kerja siswa baik secara tertulis, lisan maupun
perbuatan yang telah dilakukan siswa.
 Memberikan tugas atau PR
Alat dan sumber :
 Buku paket
Tematik Untuk MIN kelas 2





Alat peraga
Media cetak
Media elektronik
Lingkungan sekitar
Kreatifitas guru
Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
B. Indonesia
 Menirukan gerak dan suara tertulis,
lisan,
binatang tertentu.
perbuatan
 Menjelaskan cirri-ciri
tumbuhan dan binatang
secara rinci baik itu namanama cirri khasnya,
suaranya, tempat hidupnya,
dengan pilihan kata runtut.
 Mendeskripsikan cirri-ciri
benda, tumbuhan oleh
seorang teman dan teman
lainnya menebaknya.
 Menjawab pertanyaan
tentang isi cerita.
 Menceritakan kembali cerita
yang didengar
menggunakan kata-kata
sendiri.
 Menuliskan kalimat yang
didiktekan guru dengan kata
yang berhubungan dengan
tumbuhan dan binatang.
 Melengkapi cerita tentang
data keluarga dengan kata
yang tepat.
 Menulis nama orang tua,
pekerjaan dan nama anggota
keluarga dengan
menggunakan huruf kapital
dan tanda baca.
 Menyalin kalimat cetak
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
B. Indonesia
isian,essay,
 Bagaimana cara
skala sikap,
Menirukan gerak dan suara
portofolio
binatang tertentu.
 Jelaskan cirri-ciri
tumbuhan dan binatang
secara rinci baik itu namanama cirri khasnya,
suaranya, tempat hidupnya,
dengan pilihan kata runtut.
 Jelaskanlah cirri-ciri
benda, tumbuhan oleh
seorang teman dan teman
lainnya menebaknya.
 Jelaskanlah pertanyaan
tentang isi cerita.
 Ceritakan kembali cerita
yang didengar
menggunakan kata-kata
sendiri.
 Tuliskan kalimat yang
didiktekan guru dengan
kata yang berhubungan
dengan tumbuhan dan
binatang.
 Jelaskanlah cerita tentang
data keluarga dengan kata
yang tepat.
 Tuliskanlah nama orang
tua, pekerjaan dan nama
anggota keluarga dengan
menggunakan huruf kapital
dan tanda baca.
Tematik Untuk MIN kelas 2
Indikator Pencapaian
Kompetensi


Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen

menjadi tegak bersambung
sebanyak 5 kalimat.
Menulis karangan dengan
melanjutkan sebuah cerita
yang sudah disediakan.
Menulis karangan sederhana
tentang kesukaan / ketidak
sukaan dengan tulisan yang
rapi dan kecepatan tertentu.


Contoh
Instrumen
Salinkanlah kalimat cetak
menjadi tegak bersambung
sebanyak 5 kalimat.
Tuliskanlah karangan
dengan melanjutkan
sebuah cerita yang sudah
disediakan.
Tuliskanlah karangan
sederhana tentang
kesukaan / ketidak sukaan
dengan tulisan yang rapi
dan kecepatan tertentu.
Matematika
 Jelaskanlah pakta perkalian
sampai 50 dengan berbagai
cara.
 Jelaskanlah pakta
pembagian sampai 50
dengan berbagai cara.
 Hitungkanlah secara cepat
perkalian dan pembagian
bilangan sampai
50.mengelompokkan
bilangan datar, menurut
bentuknya.
 Hitungkanlah bangun datar
menurut ukurannya.
 Tentukanlah unsure
bangun datar yaitu titik
sudut, garis, sisi.
 Tentukan unsure-unsur
bangun datar yaitu sudut.
 Bagaimana cara
Menggambar dan membuat
bangun persegi, segitiga,
segi empat, persegi
panjang dengan
menunjukkan sudut.
Matematika
 Mengingat pakta perkalian
sampai 50 dengan berbagai
cara.
 Mengingat pakta pembagian
sampai 50 dengan berbagai
cara.
 Menghitung secara cepat
perkalian dan pembagian
bilangan sampai
50.mengelompokkan
bilangan datar, menurut
bentuknya.
 Menggunakan bangun datar
menurut ukurannya.
 Menentukan unsure bangun
datar yaitu titik sudut, garis,
sisi.
 Menentukan unsure-unsur
bangun datar yaitu sudut.
 Menggambar dan membuat
bangun persegi, segitiga,
segi empat, persegi panjang
dengan menunjukkan sudut.
Tematik Untuk MIN kelas 2
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
IPA
 Mencari sumber panas,
bunyi dan cahaya melalui
alat rumah tangga.
 Mencari contoh alat rumah
tangga yang menggunakan
energi.
 Memberi contoh jenis
energi yang sering
digunakan sehari-hari.
 Memberi alasan
penggunaan jenis energi
listrik.
 Menceritakan kedudukan
matahari pagi, siang dan
sore hari.
 Membedakan panas
matahari pada pagi, siang
dan sore hari.
 Menceritakan adanya
hubungan antara kedudukan
matahari dengan bayingbayang yang terbentuk.
 Menjelaskan kegunaan
panas dan cahaya matahari
dalam kehidupan seharihari.
IPA
 Sebutkanlah sumber panas,
bunyi dan cahaya melalui
alat rumah tangga.
 Sebutkanlah contoh alat
rumah tangga yang
menggunakan energi.
 Sebutkanlah contoh jenis
energi yang sering
digunakan sehari-hari.
 Jelaskanlah alasan
penggunaan jenis energi
listrik.
 Ceritakan kedudukan
matahari pagi, siang dan
sore hari.
 Bedakan panas matahari
pada pagi, siang dan sore
hari.
 Ceritakan adanya
hubungan antara
kedudukan matahari
dengan baying-bayang
yang terbentuk.
 Jelaskan kegunaan panas
dan cahaya matahari dalam
kehidupan sehari-hari.
IPS
 Mengungkapkan
pengalaman diri sendiri dan
keluarga.
 Memperagakan peran
tentang diri sendiri.
 Menceritakan keadaan
lingkungan alam dan buatan
di sekitar rumah.
 Memberikan contoh cara
memelihara dan menjaga
lingkungan alam di sekitar
IPS
 Ceritakan pengalaman diri
sendiri dan keluarga.
 Peragakan peran tentang
diri sendiri.
 Ceritakan keadaan
lingkungan alam dan
buatan di sekitar rumah.
 Sebutkanlah contoh cara
memelihara dan menjaga
lingkungan alam di sekitar
kita.
Tematik Untuk MIN kelas 2
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen

kita.
Menceritakan pengalaman
membersihkan lingkungan
di sekitar rumah.
.

Contoh
Instrumen
Ceritakan pengalaman
membersihkan lingkungan
di sekitar rumah.
Kriteria Penilaian
1. Produk ( hasil diskusi )
No.
1.
Aspek
Konsep
2. Performansi
No.
Aspek
1.
Kerjasama
2.
Partisipasi
Kriteria
Skor
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
Kriteria
* bekerjasama
* kadang-kadang kerjasama
* tidak bekerjasama
Skor
4
2
1
* aktif berpartisipasi
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
4
2
1
3. Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Kerjasama Partisipasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tematik Untuk MIN kelas 2
Produk
Jumlah
Skor
Nilai
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Mengetahui,
Kepala MIN Seduri
Mojokerto, Januari 2013
Guru Tematik Kelas II
Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI
NIP. 1972701 199703 1 002
Khoiril Hidayati, S.PdI
NIP. 19800412200312200
Tematik Untuk MIN kelas 2
DOKUMENTASI
Sekolah tampak dari dalam
Foto bersama
Wawancara dengan Ibu Khoiril
Hidayati, S.PdI
Kegiatan Pembelajaran
Wawancara dengan siswa
Daftar Nilai Siswa
Kelas: 2B
No
Nama
1 Annisa titta fathian
2 Ach. Maulana thobari
satami
3 Ahmad basori
ramadhan
4 Ahmad hakam
muthohar
5 Arista widyaning tyas
6 Azzara rum mawangi
7 Bima rahmatul
hidayatullah
8 Brian velma putra
9 Bustanul wahyudi
10 Dea devina aprilia
11 Diva febriana
12 Eva dyah rahma
13 Rochmatus sholichah
14 Indira purwita sari
15 Lisa rosdiana
16 Lisda fitria halim
17 M. Anshori setiawan
18 M. Ardiansyah
19 Nadila
20 Nazar zulfikar
21 Qur'anal fajar
22 Resa firdausy
23 Rika raudlatul jannah
24 Rina mulyanti
Mengetahui,
Kepala MIN Seduri
Semester: Genap
L/P KKM
P
L
L
L
P
P
L
L
L
P
P
P
P
P
P
P
L
L
P
L
L
P
P
P
Nilai
Nilai RataTugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5 Tugas 6
rata
70
77
78
80
85
80
1
75
75
Mata Pelajaran: IPA
Ulangan Harian
UTS
2
3
4
5
78
76
89
78
67
80
75
83
80
70
70
75
80
78
80
75
80
85
95
78
90
100
80
80
75
75
83
80
75
80
85
75
80
78
60
85
85
65
100
70
100
85
75
85
75
60
75
80
75
68
100
65
100
95
55
100
80
100
83
80
100
80
75
80
75
70
78
80
70
78
85
70
85
85
80
78
75
100
75
80
85
75
85
85
75
86
80
85
83
75
78
77
75
75
78
75
75
80
75
80
85
75
85
75
90
85
80
88
78
78
75
80
77
80
87
70
87
77
68
83
83
77
78
75
78
76
75
77
76
74
78
85
75
75
90
Mojokerto, Januari 2013
Guru Tematik Kelas II
UAS
Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI
NIP. 1972701 199703 1 002
Khoiril Hidayati, S.PdI
NIP. 19800412200312200
BIODATA MAHASISWA
NAMA
: LILIK DWI WAHYUNI
NIM
: 09140028
TEMPAT TANGGAL LAHIR
: MOJOKERTO, 23 DESEMBER 1990
FAKULTAS
: TARBIYAH
JURUSAN
: PGMI
TAHUN MASUK
: 2009
ALAMAT RUMAH
: Dsn. Sekarputih
Kec. Pungging
Ds. Randuharjo
Kab. Mojokerto
RIWAYAT PENDIDIKAN
NO
SEKOLAH
LULUS TAHUN
1.
TK Miftahul Huda
1997
2.
MI Thoriqul Huda
2003
3.
SMP Islam Sedati
2006
4.
MAN Mojosari
2009
Download