PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL) PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI SKRIPSI Oleh: Lilik Dwi Wahyuni 09140028 PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2013 PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL) PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: Lilik Dwi Wahyuni 09140028 PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2013 ii LEMBAR PERSETUJUAN PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL) PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI SKRIPSI Oleh: Lilik Dwi Wahyuni NIM: 09140028 Telah diperiksa dan Disetujui Pada Tanggal 02 Juli 2013 Oleh Dosen Pembimbing: Dr.Muhammad Walid, M.A NIP. 197308232000031002 Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Dr. Hj. Sulalah, M.Ag NIP. 196511121994032002 iii PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL) PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI SKRIPSI Dipersiapkan dan disusun oleh : Lilik Dwi Wahyuni (09140028) telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 12 Juli 2013 dengan dinyatakan LULUS serta diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( S.Pd.I ) Panitia Ujian Tanda Tangan Ketua Sidang, Drs. A. Zuhdi, M.Ag NIP.196902111995031002 Sekretaris Sidang, Dr.Muhammad Walid, M.A NIP. 197308232000031002 Pembimbing, Dr.Muhammad Walid, M.A NIP. 197308232000031002 Penguji Utama, Dr. Marno, M.Ag NIP.197208222002121001 Mengesahkan, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN MALIKI Malang Dr. H. Nur Ali, M.Pd NIP. 196504031998031002 iv PERSEMBAHAN Segala puji kepada sang pencipta Allah SWT Sholawat serta salam terlanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW Dari dalam lubuk hati yang terdalam kupersembahkan karya ini untuk yang terkasih yang selalu memberiku kasih sayang Ayah dan Ibu Sutrisno – Sudarning Dengan cinta kasihnya yang diiringi dengan do’a beliau berdua aku selalu optimis untuk meraih kesuksesan yang gemilang dalam hidup ini. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan kasih sayang pada beliau berdua. AMIIN……. v MOTTO َّ صلَّى سلَّ َم يَت ََخ َّولُنَا بِا ْل َم ْو ِعظَ ِة فِي َ س ُعو ٍد قَا َل َك ْ عَنْ ا ْب ِن َم َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ان النَّبِ ُّي (سآ َم ِة َعلَ ْينَا (رواه البخارى َّ ْاْلَيَّ ِام َك َرا َهةَ ال Artinya: Dari Ibnu Mas'ud, Nabi SAW. selalu menyelingi hari-hari belajar untuk kami untuk menghindari kebosanan kami. (HR. Bukhari) vi Dr. Muhammad Walid, MA Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang NOTA DINAS PEMBIMBING Hal : Skripsi Lilik Dwi Wahyuni Malang, 02 Juli 2013 Lamp : 4 (empat) Eksplar Yang Terhormat, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Di Malang Assalamu’alaikum Wr.Wb Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini: Nama : Lilik Dwi Wahyuni NIM : 09140028 Jurusan : PGMI Judul Skripsi : Penerapan Pembelajaran Tematik Dengan Model Jaring Laba-laba (Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan Mojosari Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Pembimbing, Dr. Muhammad Walid, MA NIP. 197308232000031002 vii SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Malang, 29 Juni 2013 Lilik Dwi Wahyuni viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kehadirat Ilahi Robbi, Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Pembelajaran Tematik Dengan Model Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan Mojosari , tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa tetap terlimpahkan kepada baginda rosululloh Muhammad SAW sebagai sang revolusioner yang telah berhasil membawakan kemenangan kepada kita semua yaitu Ad-Dinul Islam. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat jasa-jasa, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh ta’dhim, dari lubuk hati yang paling dalam penulis sampaikan terima kasih kepada: 1. Ibunda Sudarning dan ayahanda Sutrisno yang telah mencurahkan cinta dan kasihsayang teriring do’a dan motivasinya, sehingga penulis selalu optimis dalam menggapai kesuksesan hidup di dunia ini. 2. Bapak Prof. Dr. H. Mudjia Rahardja, M.Si, selaku Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 3. Bapak Dr. H. Nur ali, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 4. Ibu Dr. Hj. Sulalah, M.Ag, selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. ix 5. Bapak Dr. Muhammad Walid, MA, selaku pembimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Atas bimbingan, arahan, saran, motivasi dan kesabarannya, penulis sampaikan Jazakumullah Ahsanal Jaza’. 6. Kepala Madrasah, seluruh dewan guru dan karyawan MIN Seduri Mojosari, yang telah meluangkan waktu bagi penulis untuk menyelesaikan tugas penelitian, penulis ucapkan beribu-ribu terima kasih. 7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Malang, yang telah mendidik, membimbing, mengajarkan dan mencurahkan ilmu 8. Kakakku Budi Eko Purnomo dan Lilik Nur Azizah. Motivasi dan do’amu menjadikanku terus berkarya. 9. Ibu Khoril Hidayati, S.Pd.I selaku guru kelas 2b terimah kasih atas bimbingan dan kesempatan untuk penilitian skripsi 10. Calon suamiku yang senantiasa memberikan do’a, motivasi dan membantu kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini. 11. Sahabat-sahabat karibku (Lailatul Izza, Lailatul Fitria, Mifta Farida) terimah kasih atas motivasi yang dapat memberikan saya untuk menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman Fakultas Ilmu Tarbiyah Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang khususnya Jurusan PGMI angkatan 2009, yang telah mewarnai perjalanan hidupku. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Begitu juga dalam penulisan skripsi ini, yang tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena x itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan Skripsi ini. Akhirnya dengan bentuk kekurangan dan kesalahan , penulis berharap semoga karya ilmiah yang berbentuk skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua, terutama bagi diri penulis sendiri. Amin ya Mujibassailin... Malang, 29 Juni 2013 Penulis xi PEDOMAN TRNSLITERERASI ARAB LATIN Penulisan transliterasi Arab – Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Mentri Agama RI dan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI no 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikit: A. Huruf ا ز =z ق =q = بb س =s ك =k = تt ش = sy ل =l = ثts ص = sh م =m = جj ض = dl ن =n = حh ط = th و =w = خkh ظ = zh ه =h د =d ع =’ ء =, ذ = dz غ = gh ي =y ر =r ف =f =a B. Vokal Panjang C. Vokal Diftong Vokal (a) panjang = a = َواaw Vokal (i) panjang = i = ياay Vokal (u) panjang = u = ُواu = ياi xii DAFTAR TABEL Table 4.1 Sarana dan Prasarana Sekolah....................... ............................................ 50 Table 4.2 Data Kelas 2B ............................................................................................ 50 Tabel 4.3 Pemetaan KD .......................... .................................................................. 52 xiii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Separated Subject Curriculum ............................................... 8 Gambar 2.2 Model Intregated Curriculum ............................................................ 11 Gambar 2.3 Bagan Penyusunan Tema Pembelajaran ........................................... 14 Gambar 2.4 Bagan langkah pengembangan tema ................................................. 15 Gambar 2.5 Ilustrasi Pengembangan Tema .......................................................... 16 Gambar 2.6 Ilustrasi Kegiatan yang dapat dikembangkan dalam Pembelajaran Tematik ........................................................... 17 Gambar 2.7 Gambar Model Terpadu .................................................................... 33 Gambar 2.8 Gambar Model Keterhubungan ......................................................... 33 Gambar 2.9 Gambar Model Jaring Laba-laba ....................................................... 34 xiv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Penelitian Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 3 : Bukti Konsultasi Lampiran 4 : Pedoman Wawancara Lampiran 5 : Perangkat Pembelajaran Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Lampiran 7 : Biodata Peneliti xv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .. ...................................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v NOTA DINAS PEMBIMBING........................................................................ vi SURAT PERNYATAAN .................................................................................. vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii HALAMAN TRANSLITERASI ...................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. xiii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xiv DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xv ABSTRAK…………………………………………………………………….. xvii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5 E. Definisi Istilah ................................................................................... 5 BAB II: KAJIAN PIUSTAKA A. Pembelajaran Tematik .................................................... .................. xvi 6 1. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Tematik……………. 12 2. Karakteristik Pembelajaran Tematik .................................... 23 3. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik ................................... 27 4. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik .................................. 30 5. Implikasi Pembelajaran Tematik .......................................... 30 6. Model Pembelajaran Tematik ............................................... 33 B. Model Jaring Laba-laba (Webbed Model)...................... .................. 35 BAB III: METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................... 37 B. Kehadiran Peneliti ......................................................................... 39 C. Lokasi Penelitian ........................................................................... 39 D. Data dan Sumber Data .................................................................. 39 E. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 39 F. Analisis Data ................................................................................. 41 G. Pengecekan Keabsahan Data......................................................... 42 H. Tahap-tahap Penelitian .................................................................. 43 BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Obyek Penelitian.................................................. 45 1. Sejarah Berdirinya MIN Seduri Mojosari ............................... 45 2. Visi Misi MIN Seduri Mojosari .............................................. 47 3. Denah Lokasi MIN Seduri Mojosari ....................................... 48 4. Sarana dan Prasarana MIN Seduri Mojosari ........................... 49 5. Data Kelas IIb ......................................................................... 50 xvii B. Paparan Data ... ............................................................................. 51 1. Perencanaan Pembelajaran Tematik ....................................... 51 2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik ........................................ 56 3. Evaluasi Pembelajaran Tematik .............................................. 65 BAB V : PEMBAHASAN HASIL PENILITIAN A. Perencanaan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Mojosari...................................................................... 68 B. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Mojosari......................... ............................................ 70 C. Penilaian Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Mojosari...................................................................... 73 BAB VI : PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 75 B. Saran ............................................................................................... 77 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79 Lampiran-lampiran xviii ABSTRAK Dwi Wahyuni, Lilik. 2013. Penerapan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba (Webbed Model) pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari. Skripsi, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing Dr. Muhammad Walid, MA Kata Kunci : Penerapan Pembelajaran Tematik Penelitian ini dilakukan dengan judul Penerapan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba (Webbed Model) pada Siswa Kelas 2B MIN Seduri Kecamatan Mojosari, dengan tujuan: 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran tematik dengan model jarring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari. 2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jarring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari. 3. Mendeskripsikan penilaian pembelajaran tematik dengan model jarring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan datanya dengan observasi partisipatif, interview dan dokumentasi. Teknik analisa datanya adalah pengolahan, klasifikasi atau pengorganisasian data, dan penerikan kesimpulan atau temuan. Proses pengecekan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan mengumpulkan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini diketahui langkah-langkah dalam membuat perencanaan dalam pembelajaran tematik, antara lain: 1. Menentukan tema. 2. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. 3. Membuat jaring tema. 4. Membuat silabus. 5. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pelaksanaan pembelajaran tematik terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti yang terdiri dari ekplorasi, elaborasi, konfirmasi. Dan kegiatan yang terakhir adalah kegiatan penutup. Pelaksanaan pembelajaran tematik model jaring laba-laba (webbed model) terdiri dari beberapa indikator dari beberapa mata pelajaran yang dipadukan dalam satu tema dalam tiap pertemuan. Penilaian dalam pembelajaran tematik dilakukan secara terpisah di masing-masing indikator mata pelajaran. Penilaian dalam pembelajaran tematik tidak hanya melihat hasil saja tetapi juga proses pembelajarannya. Alat penilaian yang dapat digunakan dalam pembelajaran tematik dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes perbuatan, dan portofolio. xix ABSTRACT Dwi Wahyuni, Lilik. 2013. Application of Thematic Learning with Spider Net Model (Webbed Model) in Class 2b MIN Seduri Mojosari District. Thesis, Elementary School Teacher Education, Faculty of Tarbiyah, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor Dr. Muhammad Walid, MA Keywords:Thematic Learning Application This research was conducted under the title of Thematic Learning Application with Nets Model Spiders (Webbed Model) in Class 2B District MIN Seduri Mojosari, with the aim of: 1. Describing planning thematic learning model with spider nets (webbed models) in grade 2b MIN Seduri Mojosari District. 2. Describing the implementation of thematic learning model with spider nets (webbed models) in grade 2b MIN Seduri Mojosari District. 3. Describing the thematic learning assessment model with spider nets (webbed models) in grade 2b MIN Seduri Mojosari District. The study, conducted by researchers is using a qualitative research approach with a qualitative descriptive type. The data collection method with participatory observation, interview and documentation. Data analysis technique is to record and analyze the data, classification, and penerikan conclusions or findings. Data checking process carried out in this study to collect triangulation. The results of this research note the steps in planning the thematic learning, among others: 1. Determine the theme. 2. Mapping Competency Standards, and Indicators Basic Competence. 3. Make a web theme. 4. Making syllabus. 5. Making learning implementation plan (RPP). Implementation of thematic learning activities consist of an opening, core activities consist of exploration, elaboration, confirmation. And activities of the latter is the closing. Implementation of thematic learning model of spider webs (webbed models) consists of several indicators of some subjects integrated into a single theme in each meeting. Assessments in thematic learning is carried out separately on each indicator subjects. Assessments in thematic learning not only see the results but also the process of learning. Assessment tool that can be used in thematic learning can be a written test, an oral test, test actions, and portfolios. xx BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan kebutuhan peserta didik. Adapun karakteristik dan kebutuhan peserta didik kelas bawah (kelas 1, 2, dan 3) yang harus difahami oleh seorang pendidik. Karakteristik-karakteristik tersebut diantaranya yaitu senang bermain, senang bergerak, senang bekerja kelompok, senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.1 Dengan demikian, sebagai 1 Nursidik Kurniawan,http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3.sabtu.pkl.15.26 1 2 pendidik ketika merancang model pembelajaran hendaknya memperhatikan karakteristik atau kebutuhan-kebutuhan peserta didiknya. Agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan melihat karakteristik-karakteristik tersebut, model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di MI/SD adalah pembelajaran tematik khususnya di kelas bawah (kelas 1,2,3). Sebagaimana yang sekarang mengharuskan setiap sekolah dasar untuk menerapkan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang disajikan secara terpadu antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain yang berpusat pada satu tema, dan tema yang digunakan tersebut harus dekat dengan kehidupan atau kebiasaan siswa. Pada kelas rendah ditingkat pendidikan dasar, yaitu guru kelas 1,2,3 atau guru pada pendidikan usia dini, proses pembelajaran dilakukan oleh guru kelas, sehingga setiap mata pelajaran dilakukan oleh guru itu saja, sehingga guru tersebut harus menguasai keseluruhan mata pelajaran (kecuali agama dan penjaskes). Karena proses pembelajaran untuk semua bidang studi dilakukan oleh satu guru, maka kesinambungan proses antar mata pelajaran dengan tema yang sama dapat lebih baik dibandingkan dengan berbeda-beda guru.2 Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat menggiring siswa-siswi untuk dapat berfikir luas dan mendalam, karena dalam pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman 2 Sugeng Listyo Prabowa dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran (Malang: UIN Press, 2010), hlm.154 3 langsung kepada siswa dan mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dari peserta didik. Hal itu sesuai dengan karakteristik peserta didik yang masih duduk di kelas bawah (kelas 1,2 dan 3) yaitu psesrta didik masih membutuhkan sesuatu yang konkrit dalam memahami pelajaran. Pembelajaran tematik juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Uraian di atas adalah alasan yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 2B Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri di kecamatan Mojosari. Alasan yang mendasari penetapan madrasah ini sebagai objek penelitian tidak terlepas dari statusnya sebagai madrasah negeri yang biasanya memiliki kelebihan di banding madrasah swasta baik dari segi tenaga pendidiknya ataupun sarana dan prasarananya. Melihat dari tenaga pendidiknya, semua tenaga pendidiknya mempunyai ijazah S1 dan sebagian juga sudah memiliki ijazah S2. Begitupula untuk pendidik di kelas bawah (kelas 1,2 dan 3). Semua guru kelas bawah (kelas 1,2 dan 3) juga sudah bisa dan sudah menerapkan pembelajaran tematik baik di kelas A maupun di kelas B. Semakin bertambahnya tahun, semakin banyak juga orang tua yang berminat mendaftarkan anaknya di MIN Seduri. Hal ini dikarenakan MIN Seduri sudah dianggap masyarakat mempunyai nilai lebih baik dibandingkan madrasahmadrasah swasta ataupun negeri yang ada di kota Mojokerto. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penerapan pembelajaran tematik pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari baik dari segi perencanaannya, pelaksanaan dan penilaian atau evaluasi dalam pembelajaran tematik di MIN Seduri Kecamatan Mojosari. Berkaitan dengan hal 4 tersebut, maka penulis menuangkan permasalahan dalam judul “Penerapan Pembelajaran Tematik Dengan Model Jaring Laba-Laba (Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2B MIN Seduri Kecamatan Mojosari”. B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yitu: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari? 3. Bagaimana penilaian pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari? C. Tujuan Penelitian Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari 2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari 3. Mendeskripsikan penilaian pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari 5 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi guru : Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk mendorong semua civitas akademik untuk penerapan pembelajaran tematik pada siswa kelas bawah khususnya di mata pelajaran umum. 2. Bagi peserta didik : (a) Agar mempunyai motivasi tinggi untuk mengikuti pembelajaran, karena pembelajaran tematik dikaitkan dengan kehidupan nyata peserta didik. (b) Dengan pembelajaran tematik, siswa-siwi digiring untuk berfikir luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubunganhubungan konsep pembelajaran tematik yang disajikan oleh guru. (c) Menciptakan suasan belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. 3. Bagi penulis : Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam menerapkan pembelajaran tematik di kelas bawah setelah terjun ke dunia pendidikan nanti. E. Definisi istilah Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik Model jaring laba-laba adalah model pembelajaran yang model pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi. 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Tematik Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar (KD) dan indikator dari kurikulum/Standart Isi (SI) dari beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu tema. Dengan adanya kaitan tersebut maka peserta didik akan memperoleh kemampuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran tematik memiliki tiga landasan, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis dan landasan yuridis. Landasan filosofis bagi pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh 3 aliran, yaitu (1) Progresivisme, (2) Kontruktivisme, dan (3) Humanisme (Panduan lengkap KTSP,2007). Aliran Progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural) dan memperhatikan pengalaman siswa-siswi. Aliran kontruktivisme melihat pengalaman langsung siswa-siswi (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkontruksi pengetahuan melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswa-siswi, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa siswi. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus, keaktifan siswa-siswi yang diwujudkan oleh rasa ingin tahu sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Sedangkan aliran humanism melihat siswa-siswi dari segi keunikan/kekhasan, potensi, dan motivasi yang dimilikinya. Landasan psikologis bagi pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa-siswi dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi materi pembelajaran tematik yang diberikan agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan siswa-siswi. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa-siswi dan bagaimana pula mereka harus mempelajarinya. Landasan yuridis bagi pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. Landasan yuridis tersebut adalah UndangUndang No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bab V Pasal 1 b) menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.1 Menerut beberapa ahli kurikulum, model kurikulum tematik meliputi pengorganisasian dan pengklasifikasian. Menurut Nasution,S. dilihat dari organisasi kurikulum pada umumnya, ada tiga tipe kurikulum pembelajaran, yakni: Separated Subject Curriculum, Correlated Curriculum, dan Intregated Curriculum. Separated Subject Curriculum yaitu pada tipe ini dikelompokkan pada mata pelajaran yang sempit, di dalamnya antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain menjadi terpisah-pisah, terlepas dan tidak mempunyai kaitan sama sekali, sehingga banyak jenis mata pelajaran menjadi sempit ruang lingkupnya. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gb. 2.1 Model Separated Subject Curriculum IPA Agama IPS 1 hlm.9 Biologi Geografi Sejarah Bahasa Sugiyar,dkk. Pembelajaran Tematik (Surabaya: Lapis-PGMI,2009 Apprinta), Correlated Curriculum yaitu suatu bentuk kurikulum yang menunjukkan adanya suatu hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, tetapi tetap memperhatikan ciri (karakteristik) tiap bidang studi tersebut. Hubungan (korelasi) antar mata pelajaran tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain: 1. Incidental, artinya secara kebetulan ada hubungan antar mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya. Sebagai contoh; bidang studi IPA juga disinggung tentang Geografi, Antropologi, dan sebaagainya. 2. Hubungan yang lebih erat. Misalnya suatu pokok permasalahan yang diperbincangkan dalam berbagai bidang studi. 3. Batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan, yaitu dengan menghilangkan batasan masing-masing mata pelajaran tersebut, disebut dengan Broasd Field. Di dalam kurikulum dikenal lima macam Broad Field yaitu: (a) Ilmu Pengetahuan Sosial, peleburan dari mata pelajaran ekonomi, koperasi, sejarah, geografi, akuntansi, dan sejenisnya. (2)Bahasa, peleburan dari mata pelajaran membaca, tata bahasa, menulis, mengarang, menyimak, sastra, apresiasi dan pengetahuan bahasa, (3) Ilmu Pengetahuan Alam, peleburan dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia, astronomi dan kesehatan, (4) Matematika, peleburan dari aljabar, aritmatika, geometrid an statistic, (5) Kesenian, peleburan dari seni tari, seni music, seni suara, seni lukis, seni pahat dan seni drama. Intregated Curriculum secara istilah intregasi yang memiliki sinonim dengan perpaduan, atau penggabungan dari dua objek atau lebih. Hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Poerwardaminta, intregasi adalah penyatuan supaya menjadi satu kebulatan atau menjadi utuh. Dalam intregated curriculum, pelajaran dipusatkan pada suatu masalah atau topic tertentu, misalnya suatu masalah di mana semua mata pelajaran dirancang dengan mengacu pada topik tertentu. Apa yang disajikan di sekolah, disesuaikan dengan kehidupan siswa-siswi di luar sekolah. Pelajaran di sekolah membantu siswa-siswi dalam menghadapi berbagai persoalan di luar sekolah. Biasanya bentuk kurikulum semacam ini dilaksanakan melalui unit, di mana suatu unit mempunyai tujuan yang mengandung makna bagi siawa-siswi yang dituangkan dalam bentuk masalah. Untuk pemecahan masalah, pembelajaran dirahkan untuk melakukan kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Gb. 2.2 Model Intregated Curriculum Sejarah Biologi IPS Agama Bahasa IPA Geografi Pada skala praktis Intregated Curriculum menurut Nurdin,S., dan Usman,B.M. memiliki beberapa kelebihan dam manfaat, antara lain: a) Segala permasalahan yang dibicarakan dalam unit sangat bertalian erat b) Sangat sesuai dengan perkembangan modern tentang belajar mengajar c) Memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan masyarakat d) Sesuai dengan ide demokrasi, di mana siswa-siswi dirangsang untuk berpikir sendiri, bekerja sendiri, dan memikul tanggungjawab bersama dan bekerja sama dalam kelompok e) Penyajian bahan disesuaikan dengan kemampuan individu, minat, dan kematangan siswa-siswi baik secara individu maupun secara kelompok Selain kelebihan sebagaimana dikemukakan di atas, Intregated Curriculum menurut Nurdin,S., dan Usman,B.M. juga memilki kelemahankelemahan yaitu: a) Guru tidak dilatih melakukan kurikulum semacam ini b) Organisasinya tidak logis dan kurang sistematis c) Terlalu memberatkan tugas-tugas guru, karena bahan pelajaran yang mungkin berubah setiap tahun sehingga mengubah pokok-pokok permasalahan dan juga isi/materi d) Kurang memungkinkan untuk dilaksanakan ujian umum e) Siswa-siswi di anggap tidak mampu ikut serta dalam menentukan kurikulum f) Sarana prasarana yang kurang memadai yang dapat menunjang pelaksanaan kurikulum tersebut 1. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Secara umum, prosedur penerapan pembelajaran tematik mengikuti tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian (motivasi). a. Perencanaan Pada tahap perencanaan, seorang guru harus mampu memilih dan mengembangkan tema secara cepat. Memang, guru yang baru mulai menggunakan pendekatan tematik sedikit mengalami kebingungan dalam proses pemilihan tema. Sebetulnya hal ini tidak perlu terjadi. Selama ini, hampir semua guru sudah mampu melaksanakan pembelajaran. Hanya saja, kemungkinan sebelumnya tidak terlalu memperhatikan kompetensi yang terkandung pada setiap sub-sub mata pelajaran dan satuan pembelajaran. Dengan pendekatan tematik, guru justru lebih bebas mengembangkan kreativitasnya dalam menyusun rencana pembelajaran. Sebab, yang dilakukan dalam merencanakan pembelajaran tematik adalah dengan memilih tema.2 Dari pemaparan sebelumnya sudah banyak disinggung pentingnya posisi tema dalam pembelajaran tematik. Tanpa harus dijelaskan kembali dalam sub-sub ini, tentu kita sudah mampu menebak keberadaan tema yang begitu vital tersebut. Sebagai gambaran sederhana, dibawah ini kita akan melihat sejauh mana peran tema dalam sebuah pembelajaran yang berbasis pada tema:3 2 Mamat SB,dkk. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik (Jakarta: Departement Agama RI,2005), hlm.33 3 Ibid hlm.34 a) Mempermudah peserta didik dalam memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu. b) Mempermudah peserta didik dalam mempelajari pengetahuan, sekaligus mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran melalui tema yang sama. c) Meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran secara lebih mendalam dan berkesan. d) Mengembangkan kompetensi komunikasi (bahasa) peserta didik secara lebih baik. Sebab, pada saat yang bersamaan peserta didik akan mengaitkan mata pelajaran dengan pengalaman pribadinya e) Meningkatkan rasa akan kemanfaatan dan makna belajar dalam diri peserta didik. Sebab, materi disajikan dalam konteks yang khusus dan tema yang jelas. f) Meningkatkan gairah belajar peserta didik. Sebab, mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulis deskripsi, menulis surat dan sebagainya. Semuanya diarahkan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, sehingga hal ini bisa membantu mereka dalam mempelajari mata pelajaran la in. g) Memperhemat waktu pembelajaran guru. Sebab, mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan secara sekaligus dan diberikan hanya dalam 2 kali atau 3 kali pertemuan. Sementara sisa waktu yang masih banyak, dapat diguanakan untuk kegiatan perbaikan hasil pembelajaran (remedial teaching), pemantapan,dan pengayaan materi. h) Menjadikan proses pembelajaran peserta didik menjadi lebih realistik. Sebab, tema yang dipilih sesuai dengan konteks, lingkungan dan yang lebih penting adalah dekat dengan jangkauan pemikiran mereka. i) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui terjalinnya komunikasi dan kerjasama antara guru di lintas bidang studi. j) Melatih kepekaan peserta didik dan guru untuk meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan, baik fenomena alam maupun realitas sosial yang terjadi disekitar mereka. Berikut ini beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun tema-tema pembelajaran: Gambar 2.3 Bagan penyusunan tema pembelajaran Mengenali tema Mengenali bidang study yang akan dikaitkan Mengenali kompetensi lain yang akan dikaitkan Lebih dekat dengan kehidupan peserta didik Fenomena alam, perayaanperayaan lokal, pahlawan, tokoh, hewan asli, tranportasi, makanan, laut, benda disekitar kita Menyusun rencana pembelajaran terpadu dan reflektif Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan tema yang sudah dipilih atau ditentukan. Gambar 2.4 Bagan langkah pengembangan tema Langkah 1 Pahami dan diskusikan tema yang telah dipilih secara komprehensif Langkah 2 Peluang dan realisasi aktivitas dan ide-ide pengembangan tema Langkah 3 Kaitkan dan satukan kompetensi masingmasing bidang studi dengan tema Dari bagan di atas, bisa dilihat dan dipahami bahwa langkah pertama memegang peran penting untuk mempersiapkan dan melakukan tahapan selanjutnya. Hal ini disebabkan langkah pertama menjadi pijakan dan garis perkembangan dari perspektif spektrum kurikulum atas tema yang telah dipilih. Untuk langkah kedua, ilustrasi berikut ini dapat membantu memudahkan pemahaman terhadap pengembangan tema dan perancangan aktivitas pembelajaran.4 Bagan 2.5 Ilustrasi Pengembangan Tema Tujuan mengapa memilih topik Refeleksi sejauh man tujuan Sumber daya apa yang digunakan Starategui penilaian yang ditentukan Bahan apa yang murah dan ilmiah Tema yang dipilih Apa ada pengalaman yang akan dipelajari Startegi belajar yang efektif Dalam konteks pengembangan tema, muncul sebuah sebuah pertanyaan, pengalaman apa yang perlu ingin dicapai dan diperoleh oleh peserta didik? Pertanyaan ini perlu dijawab dalam realisasi proses pembelajaran. Secara otomatis, peluang dan fleksibilitas dalam pengembangan kegiatan atau aktivitas menjadi penting dilakukan.5 4 Ibid,hlm. 38-39 Ibid, hlm.39 5 Bagan di bawah ini mengilustrasikan kegiatan-kegiatan yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran tematik. Bagan 2.6 Ilustrasi Kegiatan yang dapat dikembangkan dalam Pembelajaran Tematik Bertanya apa, mengapa & bagaimana dapat berubah Perluasan tema ini dari sudut lain Refleksi Tema Apakah kegiatan ini efektif yang Perubahan bagaiman ia dapat berubah dipilih Efvaluasi proses dan produk Fungsi bagaimana obyek atau benda ini Keterkaitan bagaimana keterkaitan dengan lingkungan? Pendekatan tematik mengandalkan tejadinya prosesdiskusi antar guru bidang study dalam rangka memilih, mengelompokkan, mengaitkan dan menentukan tema yang menarik serta aktual bagi peserta didik. Upaya kerjasama antar guru dan lintas bidang study ini merupakan sarana yang efektif untuk mencerdaskan SDM guru dan menigkatkan pembelajaran tematik memerlukan kesungguhan dalam perencanaan, kecermatan dalam penentuan kompetensi, sehingga tidak ada yang terlewati, serta kepekaan dalam penentuan tema.6 Untuk itu, lembar observasi atau lembar cek untuk mengontrol rencana pembelajaran terpadu menjadi penting. Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan dalam proses penyusunan pembelajaran tematik: 1. Menghitung berapa waktu yang tersedia dan dibutuhkan untuk setiap kompetensi. Pada langkah ini yang mendasar adalah memperhatikan berapa jumlah kompetensi atau indikator, kedalaman materi, dan jumlah tatap muka. 2. Menempatkan materi secara urut dan logis, berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai. Dalam hal ini, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah ketercapaian kompetensi lainnya, sumber belajar yang relevan, dan pertimbangan strategi-strategi belajar mana yang digunakan. 3. Menyusun rencana pembelajaran. Yang perlu dipersiapkan dalam rencana pembelajaran kegiatan adalah kesesuaian dengan silabus yang disusun. Perlu diingat, bahwa silabus hanya memuat hal-hal yang dilakukan oleh peserta didik untuk menuntaskan kompetensi secara utuh. Artinya, silabus berpeluang merangkaikan kompetensi menjadi satu, sehingga perkiraan waktu lebih panjang dan masih sulit ditentukan berapa kali rencana pertemuannya. Hanya saja, dalam 6 Ibid,hlm.40 silabus sudah diisyaratkan materi apa yang secara minimal harus dikuasai oleh peserta didik, terutama untuk ketercapaian kompetensi. Dalam penyusunan pembelajaran tematik, guru harus memperhatikan beberapa ketentuan di bawah ini: 1. Pembelajaran tematik tidak bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku 2. Kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap menjadi bahan pembelajaran, baik melalui tema maupun disajikan secara tersendiri. 3. Guru harus memilih tema-tema yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, lingkungan, dan daerah setempat. 4. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan tingkat tumbuh kembang, potensi dan kebutuhan peserta didik. 5. Kegiatan pembelajaran dirancang menerik dan tidak membosankan. Sebab pembelajaran bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, hasil belajar akan mampu bertahan lebih lama pada diri peserta didik, karena proses pembelajaran terkesan dan bermakna. 6. Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan keterampilan berfikir peserta didik, sesuai dengan permasalahn yang dihadapi. Selain itu, pembelajaran juga diharapkan akan menumbuhkan kecakapan sosial, seperti kemampuan bekerja sama dengan orang lain, mempunyai sikap toleransi, dapat berkomunikasi dengan baik dan tanggap terhadap gagasan orang lain. 7. Pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan alokasi waktu setiap tema dan memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang tersedia dilingkungan. 8. Memilih tema yang terdekat dengan peserta didik, aktual serta kontekstual. 9. Pembelajaran sangat mengutamakan ketercapaian, kompetensi dasar yang tercermin dari indikator-indikator yang termuat dalam tema. 10. Khusus untuk peserta didik tingkat dasar (SD/MI) pada kelas awal atau kelas bawah, kegiatan pembelajaran menekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilainilai moral. Dalam prakteknya, pembelajaran tematik sangat memperhatikan efisiensi dalam hal penggunaan waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik dalam upaya memberikan pengalaman belajar yang nyata kepada peserta didik untuk mencapai kompetensi yang tepat. Untuk itu, pemahaman terhadap pengembangan silabus, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, strategi belajar, sumber belajar, urutan logis, penyusunan tema, dan penyusunan rencana pembelajaran terpadu menjadi penting. Baik atau tidaknya persiapan seorang guru dalam mempersiapkan dilakukannya pembelajaran tematik tentu bukan hanya ditentukan oleh guru sendiri, melainkan juga sekolah, masyarakat bahkan orang tua peserta didik itu sendiri. 7 7 Ibid,hlm.41-43 b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, penerapan pembelajarannya dapat mengikuti langkah-langkah berikut:8 1) Kegiatan Pembukaan Kegiatan pembukaan merupakan kegiatan untuk apersepsi yang sifatnya pemanasan. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali pengalaman peserta didik tentan tema yang akan disajikan. Selain itu guru juga harus mampu memfasilitasi suatu kegiatan yang mampu menarik peserta didik mengenai tema yang akan diberikan. Diantaranya kegiatan yang dapat menarik perhatian peserta didik adalah bercerita, menyanyi, atau kegiatan olah raga. 2) Kegiatan Inti Kegiatan inti dalam kegiatan tematik difokuskan pada kegiatankegiatan yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung bagi peserta didik. Dalam kegiatan ini, pembelajaran menekankan pada pencapaian indikator yang ditetapkan. Untuk menghindari kejenuhan peserta didik pada kelas-kelas bawah tingkat pendidikan dasar (SD/MI), pendekatan pembelajaran yang tepat diguanakan alah pembelajaran yang langsung dilakukan oelh peserta didik. 3) Penutup Kegiatan penutup dilakukan dengan mengungkapkan hasil pembelajaran, yaitu dengan cara menanyakan kembali materi yang 8 Ibid,hlm.43 sudah disampaikan dalam kegiatan inti. Pada tahap penutup, guru juga harus pintar-pintar menyimpulkan hasil pembelajaran dengan mengedepankan pesan-pesan moral yang terdapat pada setiap materi pembelajaran. c. Penilaian (evaluasi) Dalam pembelajaran tematik, penilaian merupakan usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai, baik berkaitan dengan proses maupun hasil pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian (evaluasi) pembelajaran tematik dilakukan pada dua hal, yaitu penilaian terhadap proses kegiatan dan penilaian hasil kegiatan. Dengan melakukan penilaian, guru diharapkan dapat: a. Mengetahui pencapaian indikator yang telah ditetapkan b. Memperoleh umpan balik, sehingga dapat diketahui hambatan yang terjadi dalam pembelajaran maupun efektifitas pembelajaran. c. Memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik. d. Menjadikan acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut (remedial, pengayaan, dan pemantapan) Penilaian pembelajaran tematik dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang terdapat dalam tema pembelajaran. Dengan kata lain, penilaian tidak lagi terpadu pada tema melainkan sudah dipisah-pisah sesuai dengan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator mata pelajaran. Untuk pendidikan tingkat dasar (SD/MI), penilaian dilakukan pada masing-masing mata pelajaran berikut:9 a. Pendidikan agama b. Kewarganegaraan c. Bahasa indonesia d. Matematika e. Berpusat pada siswa-siswi, hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa-siswi sebagai subyek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yakni memberikan kemudahan-kemudahan siswa-siswi untuk melakukan aktivitas belajar. f. Sains g. Pengetahuan sosial 2. Karakteristik Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistic), sehingga pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berfikir holistic dan membuat kesulitan bagi peserta didik. Atas dasar pemikiran di atas pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas satu, dua dan tiga 9 Ibid,hlm.41-46 lebih sesuai jika dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui pendekatan pembelajaran tematik.10 Pembelajaran tematik mempunyai beberapa karakteristik, antara lain yaitu:11 a. Memberikan pengalaman langsung, pembelajaran yang prosesnya dapat memberikan pengalaman langsung (direct experiences) bagi siswa-siswi. Siswa-siswi dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. b. Pemisahan antar matapelajaran tidak begitu jelas, fokus pembelajarannya lebih diarahkan pada tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan nyata siswa-siswi sehari-hari. c. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran dalam suatu proses pembelajaran sehingga siswa-siswi mampu memahami konsepkonsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa-siswi dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. d. Pembelajaran tematik bersift fleksibel (luwes), guru dapat mengaitkan bahan ajar dari matapelajaran dengan mata pelajaran lain bahkan dapat mengaitkannya dengan kehidupan siswa-siswinya dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa siswi berada. e. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, dalam proses pembelajaran tematik tersebut peserta didik 10 Sugiyar,dkk. Pembelajaran Tematik (Surabaya: Lapis-PGMI,2009 Apprinta), hlm.8 11 Ibid memperoleh kesempatan banyak untuk mengoptimalkan potensi yang telah dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya. f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan, dalam proses pembelajaran tematik tidak menjemukan atau membosankan bahkan dalam suasana bermain yang menyenangkan mereka dapat memperoleh pengetahuan baru secara utuh yang sangat bermakna. Dari karakteristik tersebut, pembelajaran tematik juga mempunyai keunggulan dan kelemahan. Beberapa keunggulan dan kelemahan pembelajaran tematik dibandingkan pembelajaran konvensional menurut Saud (2006) sebagai berikut:12 1) Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas, sehingga guru dituntut untuk memiliki wawasan, pemahaman, dan kreatifitas tinggi karena adanya tuntutan untuk memahami keterkaitan antara satu pokok bahasan lain dari berbagai mata pelajaran. Guru dituntut memiliki kecermatan, kemampuan analitik, dan kemampuan antagorik agar dapat memahami keterkaitan atau kesamaan material maupun metodologik suatu pokok bahasan. 2) Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna dengan keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan peserta didik. Dalam kaitan ini, pembelajaran terpadu memberikan 12 Ibid,hlm.9 peluang terjadinnya pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tema atau pokok bahasan yang disampaikan. 3) Mempermudah dan memotivasi peserta didik untuk mengenal, menerima, menyerap dan memahami keterkaitan atau hubungan antar konsep, pengetahua nilai dan tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang studi. Dengan menggunakan model pembelajaran terpadu, secara psikologis peserta didik digiring berfikir luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubunganhubungan konsep pembelajaran tematik yang disajikan guru. Selanjutnya peserta didik akan terbiasa berfikir terarah, utuh dan menyeluruh, sistematik dan analitik. 4) Menghemat waktu, tenaga, dan sarana serta biaya pembelajaran. Disamping itu juga menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena proses pemaduan atau penyatuan sejumlah unsur tujuan, materi maupun langkah pembelajaran yang dipandang memiliki kesamaan atau keterkaitan. Disamping kelebihan dari pembelajaran tematik tersebut, adapun kelemahan yang dimiliki pemelajaran tematik ini, antara lain: 1) Dilihat dari aspek guru, model ini menuntuk tersedianya peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreatifitas tinggi, keterampilan metodologik dan handal, kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi. Akibat akademiknya, guru dituntut untuk menggali informasi atau pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan salah satu strateginya harus membacabuku (literatur) secara mendalam. Tanpa adanya hal tersebut, model pembelajaran tematik akan sulit diwujudkan. 2) Dilihat dari aspek peserta didik, pembelajaran tematik termasuk memiliki peluang untuk mengembangkan kreatifitas akademik, yang menuntut kemampuan belajar peserta didik relatif baik, baik dari aspek intelegensi maupun kreatifitasnya. Hal tersebut terjadi karena model ini menekankan pada pengembangan kemampuan analitik (menjiwai), kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan), dan kemampuan eksploratif atau elaboratif (menemukan dan menggali). Bila kondisi tersebut tidak dimiliki, maka sangat sulit pembelajaran model diterapkan. 3) Dilihat dari aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematikmemerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan berguna, seperti yang dapat menunjang dan memperkaya serta mempermudah pengembangan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan. Dengan demikian, jika pembelajaran tematik ini hendak dikembangkan maka perpustakaan perlu dikembangkan pula secara bersamaan. Bila keadaan yang dituntut tersebut tidak dapat terpenuhi, maka akan sulit untuk menerapkan pembelajaran tematik. 4) Dilihat dari aspek kurikulum, pembelajaran tematik memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya. Kurikulum harus bersifat luwes, dalam arti kurikulum yang berorientasi pada pencapaian pemahaman peserta didik terhadap materi. 3. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memiliki prinsip-prinsip dasar penggalian tema, pengelolaan pembelaajaran, prinsip evaluasi, dan prinsip reaksi. Prinsipprinsip ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Penggalian Tema Penggalian tema merupakan prinsip utama dalam pembelajaran tematik. Artinya tema-tema yang saling tumpang tindih da nada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. Dengan demikian dalam penggalian tema tersebut hendaklah memperhatikan beberapa persyaratan sebagai berikut: 1) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran 2) Tema harus bermakna, maksudnya adalah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa-siswi untuk belajar selanjutnya 3) Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak 4) Tema harus mewadahi sebagian besar minat anak 5) Tema hendaknya berkaitan dengan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar 6) Tema hendaknya sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi) 7) Tema hendaknya sesuai dengan ketersediaan dengan sumber belajar. b. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran Dalam pembelajaran tematik, guru hanya fasilitator dan mediator maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) guru tidak menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran 2) pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerjasama kelompok 3) guru harus mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan. c. Prinsip Evaluasi Berkaitan dengan evaluasi ini diperlukan langkah-langkah positif antara lain: 1) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi diri sendiri (self evaluation) 2) guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kiriteria keberhasilan pencapaian tujuan. d. Prinsip Reaksi Pada umumnya dampak pengiring yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh dalam pembelajaran. Karena itu guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa-siswi dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan hal ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan hal-hal yang dicapai sebagai dampak pengiring.13 4. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Tidak semua mata pelajaran dipadukan b. Kemungkinan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak bias diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri. d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara sendiri. e. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, serta penanaman nilai-nilai moral. f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat dan lingkungan, dan daerah setempat. 5. Implikasi Pembelajaran Tematik Terdapat beberapa implikasi dalam pelaksanaan pembelajaran tematik meliputi implikasi guru, prasarana/sumber/media, sebagai berikut: 13 Ibid.hlm 11 siswa-siswi, sarana dan a. Implikasi Bagi Guru Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif, baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi siswa-siswi, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai matapelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh. b. Implikasi Bagi Siswa-siswi 1) Siswa-siswi harus siap mengikuti pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan, kelompok kecil atau klasikal. 2) Siswa-siwaharus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah. c. Implikasi Terhadap Sarana, Prasarana, Sumber Belajar dan Media 1) Pembelajaran tematik pada hakikatnya menekankan pada siswasiswi baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistic dan otentik. Maka dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar. 2) Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagi sumber belajar baik yang sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pembelajaran (by desain) maupun sumber belajar yang tersedia dilingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization). 3) Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswasiswi dalam memahami konsep-konsep yang abstrak. 4) Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada ini masing-masing matapelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi. d. Implikasi Terhadap Pengaturan Ruangan 1) Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan 2) Susunan bangku siswa-siswi dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung 3) Siswa-siswi tidak selalu duduk dikursi tetapi dapat duduk ditikar/karpet 4) Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas 5) Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya siswa-siswi dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar. 6) Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan siswa-siswi untuk menggunakan dan menyiapkan kembali.14 14 Sukayati,dkk.2009.Pembelajaran Tematik SD.Sleman:Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.hlm 16-17 e. Implikasi Terhadap Pemilihan Metode Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu dipersiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaab, bermain peran, Tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.15 6. Model Pembelajaran Tematik Setelah keterkaitan antar konsep diperoleh, maka pengembangan pembelajaran tematiknya dapat dilakukan melaui beberapa alternatif. Secara garis besar, pembelajaran tematik dapat dikembangkan melalui beberapa model. Seperti yang diilustrasikan sebagai berikut:16 Gb. 2.7 Gambar Model Terpadu Gb. 2.8 Gambar Model Keterhubungan Gambar model keterhubungan Gambar model terpadu (connected model) (integrated) 15 Sugiyar,Op.cit.hlm14 Sutirjodan Sri Istuti Mamik, Tematik Pembelajaran Efektif Dalam Kurikulum 2004 (Malang: Bayumedia Publishing,2005), hlm. 123 16 Gb. 2.9 Gambar Model Jaring Laba-laba Gambar model jaring laba-laba (webbed model) Gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:17 1. Model Terpadu Yaitu keterpaduan di beberapa disiplin ilmu. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan perioritas kurikuler dan menemukan keterampilan , konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih didalam beberapa bidang studi. 2. Model Keterhubungan/Terkait Menurut Trianto dalam bukunnya yang berjudul model pembelajaran terpadu menjelaskan bahwa model pembelajaran terkait (connected model) adalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan suatu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, dan dapat juga mengaitkan 17 Sugiyar,op.cit. hlm.9-14 pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam satu bidang ilmu. 3. Model Jaring Laba-laba Dalam bukunya Sukayati (2004) dijelaskan bahwa model jaring laba-laba (webbed model) adalah model pembelajaran yang model pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi. B. Model Jaring Laba-laba (Webbed Model) Dalam bukunya Sukayati (2004) menjelaskan bahwa pembelajaran model webbed adalah model pembelajaran yang model pengembangannya di mulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi. Pada model pembelajaran tematik jaring laba-laba guru menyajikan pembelajaran dengan tema yang menghubungkan antar mata pelajaran. Model jaring laba-laba adalah pembalajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. 18 Adapun kelebihan dan kelemahan dari model jaring laba-laba (webbed), diantaranya yaitu:19 1) Kelebihan dari Model Jaring Laba-laba (webbed) a) Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar b) Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman 18 ibid hlm.14-15 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Prestasi Pustaka), hlm.45-46 19 c) Memudahkan perencanaan d) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa-siswi e) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatankegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait 2) Kelemahan dari Model Jaring Laba-laba (webbed) a) Sulit dalam menyeleksi tema b) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal c) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep. BAB III METODE PENELETIAN Bab ini menguraikan tentang: desain dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber dan jenis data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data; dan tahapan penelitian. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dilihat dari segi tema dan judul yang diangkat, maka penelitian ini termasuk penelitian dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan pada kondisi obyek yang dialami, peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, data yang dihasilkan bersifat deskriptif, dan analisis data dilakukan secara induktif, serta lebih menekankan makna dari pada generalisasi.1 Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya,. Dari hasil penelaahan kepustakaan ditemukan bahwa Bogdan dan Biklen mengajukan lima ciri, salah satunya adalah deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah di teliti.2 Pendapat lain lain mengatakan bahwa penelitian deskriptif menuturkan dan menafsirkan data yang 1 Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian (Bandung: CV. Mandar Maju, 2002), hlm. 33 2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 11 berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Bentuk yang diamati bisa berupa sikap dan pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan antara variabel (korelatif), pertentangan dua kondisi atau lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi atau pebedaan-perbedaan antar fakta. Pada penelitian deskriptuif, peneliti tidak melakukan pengontrolan keadaan saat penelitian berlangsung, seperti pemberian treatment, dan kontrol terhadap variabel luar.3 Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian dan data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi.4 Adapun jenis penelitiannya yang sesuai dengan judul skripsi ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan suatu variabel, gejala, atau keadaan yang diteliti secara apa adanya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status atau gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.5 3 Subana,Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung:CV Pustaka Setia, 2001), hlm.89 4 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm.7 5 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), hlm. 309 Jadi, dalam penelitian ini penulis berusaha meneliti bagaimana penerapan pembelajaran tematik yang sudah di terapkan di MIN seduri, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya. B. Kehadiran peneliti Sesuai dengan pendekatan dan jenis penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kehadiran peneliti mutlak hadir selama kegiatan penelitian berlangsung. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik penelitian kualitatif, yaitu manusia sebagai alat/instrument.6 Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian. C. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada pesera didik kelas 2 di MIN Seduri. Yang berlokasi di Jln. Hamengku Buwono 56 Rt.003/Rw.010 Desa Seduri, Dusun tuwiri kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. D. Data dan Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.7 Dalam penelitian ini kata dan tindakan orang yang diamati atau 6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002),hal. 9 7 Ibid, hlm. 157 diwawancarai adalah sumber data utama. Sedangkan sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi merupakan sumber data kedua. E. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian yang dilaksanakan di MIN Seduri ini dilkukan dengan beberapa macam cara dalam mengumpulkan data, diantaranya yaitu: 1. Observasi Partisipatif Yaitu peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang sedang digunakan sebagai sumber data penelitian.8 Dengan begitu peneliti akan memperoleh data yang lebih lengkap karena peneliti sendiri ikut merasakan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Metode ini digunakan untuk memperoleh data sebagai berikut: a. Pelaksanaan pembelajaran tematik yang diterapkan di MIN Seduri b. Kesesuaian RPP yang telah dibuat guru dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas c. Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran tematik 2. Data Interview Yaitu kegiatan tanya jawab lisan antara pewawancara dengan nara sumber. Dalam kegiatan wawancara, dimungkinkan bagi pewawancara untuk memperhatikan ekspresi wajah, gerak tubuh dan intonasi suara dari 8 Sugiyono,Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta2010) hal.227 nara sumber yang diwawancarainya.9 Interview dilakukan kepada narasumber yaitu guru dan siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari. Interview yang dilakukan kepada guru dimaksudkan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pembelajaran tematik. Interview juga dilakukan kepada siswa juga dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran tematik yang setiap hari dilakukan. 3. Dokumentasi Dokumentasi ialah mengumpulkan data secara tertulis dan tidak tertulis. Dokumen bisa berupa tulisan,gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.10 Dokumen yang digunakan yaitu berupa tulisan dan foto. Melalui data dokumentasi, peneliti mendapatkan berbagai data yang membutuhkan bukti konkrit seperti: a. Latar belakang MIN Seduri kecamatan Mojosari, berupa catatan tentang sejarah berdirinya madrasah. b. Data siswa kelas 2b MIN Seduri kecamatan Mojosari c. Data perangkat pembelajaran tematik, meliputi : pemetaan KD, jaring tema, silabus dan RPP, prota dan promes. 9 Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Tindakan Sekolah (Yogyakarta: Gava Media 2011), hlm.81 10 Ibid.hlm. 240 F. Analisis Data Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi mengatakan bahwa analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.11 Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, maka untuk menganalisisnya digunakan teknik analisis deskriptif, artinya peneliti yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan suatu gejala peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.12 Tahap analisis data dibagi menjadi tiga, yaitu: pertama, tahap pendahuluan atau pengolahan data (kelengkapan data yang diperoleh, keterbatasan tulisan, kejelasan makna dan kesesuaian data satu dengan data lainnya). Tahap kedua, tahap pengorganisasian data yang merupakan inti dari analisis data. Tahap ketiga, tahap penemuan hasil. Tahap analisis data dimulai dari data awal yang diperoleh peneliti selama peneliti terjun ke lokasi penelitian. Hasil penelitian dikoreksi/diperiksa/dicek kembali dalam rangka mendapatkan keabsahan dan kredibilitas data yang diperoleh peneliti. G. Pengecekan Keabsahan Data Agar penelitian menjadi ilmiah, maka data yang diperoleh perlu diperiksa keabsahannya. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan, 11 Nana Sudjana, dkk., Penelitian dan Nilai Pendidikan, ( Bandung: Sinar Baru, 1989) Hlm.197-198 12 Nana Sudjana, Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan (Bandung:Sinar Baru,1989). Hlm.64 keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. Masing-masing kriteria tersebut menggunakan teknik pemeriksaan yang berbeda. Misalnya kriteria derajat kepercayaan, pemeriksaan keabsahan datanya dilakukan dengan teknik Triangulasi.13 Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lain. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu bisa dicapai dengan jalan: pertama, membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Kedua, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. Ketiga, membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. Keempat, membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. Kelima, membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.14 13 14 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rosdakarya,--), hlm. 324 Ibid. Hlm. 330 Dalam proses pengecekan data akan dilakukan dalam penelitian ini, peneliti lebih memilih dengan menggunakan triangulasi sumber. Yaitu dengan menganalisis dan mengaitkan data-data yang sudah diperoleh baik melalui observasi, wawancara, maupun dokumentasi. Pengecekan data ini akan dilakukan peneliti ketika peneliti sudah memperoleh data yang diperlukan dan membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil pengamatan dan dokumentasi.15 H. Tahap-tahap Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data 1. Tahap Pra Lapangan Ada enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian lapangan. Antara lain yaitu: menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian,mengurus perizinan, menjajaki dan menialai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian, dan persoalan etika penelitian. 15 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung: Alfabeta, 2007).Hlm 274 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Uraian tentang tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian, yaitu: (1) memahami latar penelitian dan persiapan diri, (2) memasuki lapangan, dan (3) berperan serta sambil mengumpulkan data. 3. Tahap Analisis Data Pada bagian ini dibahas prinsip pokok, tetapi tidak akan dirinci bagaimana cara analisis data itu dilakukan karena ada bab khusus yang mempersoalkannya.16 16 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002),hal. 127 BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini mendeskripsikan tentang keberadaan obyek penelitian dan hasil paparan ketika proses belajar mengajar berlangsung, yaitu ketika menerapkan pembelajaran tematik pada kelas 2b MIN Seduri kecamatan Mojosari di Mojokerto. A. Latar Belakang Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MIN Seduri Mojosari Di desa Seduri, pada tahun 1950, berdirilah sebuah Sekolah Rakyat Islam dengan nama “MIFTAHUL ULUM“. Sekolah Rakyat tersebut didirikan oleh Bapak Hasan Bisri dengan pengasuh dari lulusan pondok pesantren. Mulai tahun 1965, Sekolah Rakyat ini mendapat bantuan guru negeri dari Departemen Agama. Pada tahun 1978, tepatnya tanggal 20 Maret dikeluarkanlah piagam terdaftar bagi Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum. Tahun 1979, Bapak Hasan Bisri mewaqafkan tanahnya seluas 2.475 m2 dan diusulkan untuk dibangun gedung Madrasah yang permanen. Alhamdulillah pada tahun 1980/1981 dibangun lagi ruang belajar sebanyak 3 lokal beserta kamar mandi dan WC, kantor Kepala Sekolah dan kantor guru. Kemudian pada tahun 1981/1982 dibangun lagi ruang belajar sebanyak 3 lokal beserta kamar mandi dan WC. Gedung sekolah tersebut diresmikan dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Negeri Fillial (Kelas Jauh) dan diresmikan pemakaiannya oleh Menteri Agama RI (H. Alamsyah Ratu Prawiranegara) tanggal 21 April 1982. Pada tahun 1987/1988, mendapat bantuan tenaga guru umum dari Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mojokerto sebanyak 6 orang dan tenaga guru dari Departemen Agama Kabupaten Mojokerto sebanyak 5 orang. Pada tahun ajaran 1989/1990, mendapat bantuan dari pemerintah berupa sebuah gedung yang berukuran 4 X 7,5 m2 yang dipergunakan untuk ruang UKS, perpustakaan dan koperasi siswa. Pada tahun ajaran 1991/1992, mendapat bantuan gedung lagi berupa sebuah gedung pertemuan berukuran 6 X 14 m2 dan juga musholla dari Departemen Agama dengan ukuran 6 X 7 m2. Pada tahun 1998/1999, mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa dana rehab gedung Madrasah dan juga dibangun satu lokal bantuan pemerintah daerah dan swadaya masyarakat. Pada tahun 2005 Mendapat bantuan Dari Kantor Wilayah Departemen Agama Jawa Timur berupa 3 ruang kelas baru, tahun 2008 bantuan gedung perpustkaan, tahun 2009 bantuan 2 ruang kelas baru dan tahun 2010 mendapakan bantuan gedung kelas dan kantor. Pada tahun pelajaran 2001/2002, jumlah murid mencapai 286 siswa. Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan pada pagi hari, yaitu jam 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.05 WIB. Tahun 2003/2004, jumlah murid sudah mencapai 312 siswa. Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.05 WIB. Dan pada tahun ajaran 2006/2007 ini, jumlah murid sudah mencapai 338 siswa. Pada tahun pelajaran 2010/2011 siswa madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri terus meningkat mencapai 382 siswa. Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.10 WIB setiap hari Senin sampai dengan Kamis dan Sabtu, sedangkan setiap hari Jum’at, kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.25 WIB. Untuk kegiatan extrakulikuler dilaksanakan pada waktu setelah pulang sekolah yaitu pukul 14.00 sampai dengan pukul 16.00. Pada tahun ini, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri sudah menerapkan kurikulum yang terbaru, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan kurikulum PERMENAG 2008 untuk pelajaran agamanya, yang didalam perangkat pembelajaran dua kurikulum tersebut menggunakan dan menerapkan pendidikan karakter. Dalam pengelompokan kelas, masing-masing kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas VI mempunyai istilah/sebutan yaitu , kelas 1 adalah Kelas Alam Semesta, kelas II adalah Kelas Lingkungan, kelas III adalah Kelas Akhlakul Karimah, kelas IV adalah Kelas Budaya, kelas V adalah Kelas Transportasi dan kelas VI adalah Kelas Khulafaur Rosyidin. Demikian sekilas tentang Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. 2. Visi dan Misi MN Seduri Mojosari Sebagaimana lembaga formal lainnya MIN Seduri Mojosari memiliki visi, misi dan motto dalam menunjang pelaksanaan mutu pendidikan, guna bersaing secara sehat dengan sekolah-sekolah lain (fastabiqu al khairat). Visi dan misi inilah yang selalu ditanamkan pada diri siswa melalui pendidikan dan bimbingan di sekolah. Adapun visi, misi dan motto tersebut adalah: a. Visi Terwujudnya madrasah yang Unggul Terampil cerdas dan Taqwa b. Misi 1) Menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan yang berbasis life skill 2) Menciptakan suasana madrasah yang kondusif, menerapkan tehnologi pembelajaran secara optimal dalam upaya mencetak kader bangsa yang unggul, trampil, cerdas dan taqwa serta memiliki kemantapan akhlaq dan mampu merespon tantangan masa depan 3) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat 4) Membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berfikir,bakat, ketrampilan dan imtaqnya dalam merespon sosial lingkungan 5) Menciptakan satuan tata usaha yang tertib, teratur dan professional 3. Denah Lokasi MIN Seduri Mojosari Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto terletak di Jl. Hamengkubuwono No. 56 Dusun Tuwiri Desa Seduri Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Lokasinya sangat strategis karena letaknya dekat dengan Sekolah Menengah Pertama favorit, yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mojosari. Lokasinya juga dekat dengan salah satu Sekolah Menengah Atas favorit, yaitu Sekolah Menengah Atas 1 Mojosari. Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto juga berhadapan dengan Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Atas Terpadu Al-Raudlah. Selain itu letaknya juga dekat dengan beberapa kantor pemerintahan daerah yang turut meramaikan daerah tersebut. Untuk sampai di lokasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto, dari jalan raya kira-kira jaraknya 500 meter, lokasinya juga mudah dijangkau oleh kendaraan apapun. Suasana Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto bisa dikatakan sangat sejuk. Di halamannya terdapat taman bunga serta pohon-pohon yang tinggi dan rindang sehingga dapat menjadikan lingkungan sekolah yang sejuk dan indah. Selain itu, masih ada lagi yang mendukung strategisnya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto, yaitu karena sekolah ini dekat dengan Pondok Pesantren Modern “Raudlatul Ulum“ Tuwiri. Dengan adanya pondok pesantren tersebut memungkinkan siswa yang rumahnya jauh untuk menimba ilmu ganda, yaitu mempelajari ilmu umum di sekolah dan juga mempelajari ilmu agama di pondok pesantren yang terletak dekat dengan sekolah tersebut. Dari situlah muncul daya tarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto sebagai lembaga pendidikan yang membangun generasi Islam untuk menciptakan generasi rokhani yang unggul, trampil, cerdas, taqwa dan kreatif serta selalu berprestasi. 4. Sarana dan Prasarana MIN Seduri Mojosari Mojokerto Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu system pendidikan yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu proses pendidikan. Sarana dan prasarana yang dimiliki suatu sekolah mencerminkan kemajuan dari sekolah tersebut. Sarana dan prasarana merupakan penunjang dari keefektifan proses pembelajaran. Tabel 4.1 Data sarana dan prasarana MIN Seduri Mojosari Mojokerto Gedung / Ruang Jumlah Keterangan Ruang Kelas 11 Ruang Baik Jumlah Komputer 7 unit Baik Perpustakaan 1 ruang Baik Jumlah kursi / bangku / 419 buah Baik meja 5. Data Kelas II b Dalam penelitian ini kelas 2b dijadikan sebagai obyek penelitian dengan jumlah siswa sebagai berikut: Table 4.2 Data siswa kelas 2b No Jenis Kelamin Banyak Siswa 1. Laki-laki 10 2. Perempuan 14 Jumlah 24 B. Paparan Data 1. Perencanaan Pembelajaran Tematik Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 22 maret 2013, pada tahap perencanaan ada sedikit perbedaan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran antara pembelajaran tematik dengan pembelajaran konvensional, seperti yang dituturkan oleh bu Iril di bawah ini : “Ya pasti ada perbedaannya, kalau pembelajaran tematik itu sedikit rumit dalam membuat perangkatnya. Misalnya kita harus benar-benar memahami SK dan KD nya, menetukan tema, membuat jaring-jaring tema, kemudian baru membuat perangkat yang lainnya, misalkan silabus dan RPP sesuai dengan tema-tema yang sudah kita tentukan. Kalau pembelajaran konvensional kan kita gak perlu mikir tema, gak mikir SK KD man yang bisa dipadukan dalam satu tema, gak perlu buat jaring tema juga. La itu beda nya.”1 1 Wawancara dengan ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b pada tanggal 22 maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru Menurut bu Iril ada beberapa perangkat yang harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan pembelajaran tematik, sebagaimana yang diungkapkan di bawah ini: “Kalau menentukan hari efektif sudah pasti itu ya mbk...gak bisa gak itu. Menentukan waktu dalam setiap indikator itu sebenarnya yang paling sulit mbak. Pertama ya kita tentukan temanya apa saja yang akan kita gunakan. Ingat tema harus sesuai dengan lingkungan atau dekat kehidupan dari siswa. Kemudian setelah tema menetukan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang bisa dipadukan dalam satu tema. Selanjutnya membuat jaring-jaring tema atau yang biasa disebut matriks setelah itu membuat Prota kalau diawal tahun pemelajaran ya.....kalau di semester dua ini ya langsung ke promes, kemudian silabus dan RPP.”2 Ada juga tahap-tahap atau langkah-langkah dalam pembuatan perangkat pembalajaran dalam pembelajaran tematik, berikut ini adalah penjelasan langkah-langkah bu Iril dalam menyusun perangkat pembelajaran tematik: 1. Menentukan beberapa tema yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam satu semester. Berikut ini pemamaran dari ibu Iril: “Kalau saya langkah pertama biasanya menetukan tema terlebih dahulu. Menurut saya itu lebih mudah daripada mengaitkan beberapa KD dan indikator baru menetukan temanya. Kan ada yang seperti itu. Yang menentukan SK KD dan indikatornya yang dapat dipadukan baru menentukan tema yang sesuai. Tapi Itu terserah dari masing-masing guru ya mbak. Tapi Kalau saya ya itu tadi menentukan temanya dulu.” 2 Wawancara dengan ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b pada tanggal 22 maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru 2. Menentukan atau pemetaan standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang akan dipadukan ke dalam satu tema. Berikut penjelasan Ibu Iril: “Setelah menetukan temanya apa saja yang akan saya gunakan kemudian dilihat SK KD dan indikatornya, masuk tema mana yang bisa digunakan untuk KD tersebut. Contohnya yang bahasa indonesia ini, ini bisa masuk pada tema diri sendiri, jadi di kolom tema diri sendiri ini kita beri tanda centang. Begitu sampai seterusnya. Atau dengan cara seperti ini: Table 4.3 Pemetaan KD NO TEMA IPS IPA 1 Aku dan keluargaku 1.1 1.1 1.3 1.4 2 3 Kesehatan dan kebersihan 2.3 1.2 1.2 1.3 Lingkungan sekitar 2.2 2.1 2.3 2.2 2.3 3.1 3.2 4 Persahabatan 1.4 3.2 1.2 3.3 PKn Mat B.Ind 5 Wisata alam/rekreasi 1.2 2.1 1.4 2.3 3.1 3.3 6 Peristiwa penting 2.1 3.2 1.2 Ibu iril juga menjelaskan mengenai masalah Kompetensi Dasar yang tidak dapat dipadukan ke dalam tema-tema yang sudaah ditentukan: “Ya seumapama nanti ada KD yang tidak bisa dimasukkan dalam beberapa tema yang sudah saya tentukan itu tadi, ya jangan dipaksakan untuk dimasukkan pada tema-tema yang sudah ditentukan tadi. Akan tetapi tetap aja materi atau KD tersebut di ajarkan di luar tema atau diajarkan tersendiri. Atau boleh juga dimasukkan dalam tema, tapi dengan syarat harus diberi tanda. Misalnya tulisannya itu warna biru ”3 3. Untuk langkah yang ke tiga yaitu membuat jaring tema, berikut pemaparan dari bu Iril: “Langkah selanjutnya setelah pemetaan SK KD yaitu membuat jaring tema, cara membuat jaring tema ini ya sudah gak ribet lagi mbak. Soalnya tinggal mindah yang ini tadi. Kan tadi sudah tahu mana KD dan indikator yang masuk tema diri sendiri, liburan, dan seterusnya ini . nah sekarang kita tinggal mindah misalnya tema diri sendiri, mata pelajaran apa saja ini tadi yang bisa masuk dalam tema diri sendiri. Terus SK KD nya apa saja yang masuk dalam tema diri sendiri ini. Pokoknya kalau langkah awal tadi uda dilakukan, kesinisininya uda mudah.4 3 Wawancara dengan Ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru 4 Wawancara dengan Ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru 4. Menyusun SILABUS Untuk langkah selanjutnya setelah membuat jaring tema adalah menyusun silabus. Sebagaimana yang di jelaskan oleh bu Iril di bawah ini: “Kalau sudah membuat jaring tema baru membuat silabus. Silabusnya ini juga sesuai dengan temanya. Seperti ini. Jadi silabusnya ini juga tematik tidak sendiri-sendiri seperti kelas 4 keatas. Silabusnya berdasarkan tema-tema yang sudah dipilih tadi. Tapi tetap komponen-komponen dalam pembuatan silabusnya ya sama saja seperti silabus-silabus biasanya, hanya saja kalau di silabus tematik dicantumkan temanya.” 5. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Di bawah ini penjelasan Ibu Iril: “Nah kalau silabus sudah di buat langkah selanjutnya ya membuat RPP mbak. RPP nya ini juga kita buatnya tiap tema. Untuk komponen-komponen nya hamper sama seperti RPP biasanya, yaitu terdiri dari nama sekolah, kelas, tapi kalau RPP tematik ada temanya apa, kemudian alokasi waktu,standar kompetensi dari beberapa mata pelajaran yang masuk dalam tema lingkungan, kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter apa yang mau ditanamkan ke siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan,media, dan penilaian.” Mengenai pertanyaan peneliti tentang waktu yang digunakan dalam satu tema, Ibu Iril menjawab: “Terserah satu tema mau dibuat satu minggu, dua minggu atau beberapa minggu, itu tiap tema pasti berbeda-beda waktunya mbak. Kita lihat hari efektifnya, kemudian kita bagi ke dalam tema-tema yang sudah kita tentukan sebelumnya. Tapi ingat dalam pembagian waktunya ini kita harus melihat tema mana yang indikator-indikatornya membutuhkan waktu yang banyak dan tema mana yang hanya membutukhan waktu sedikit. Jadi setiap tema membutuhkan waktu yang berbeda-beda” Mengenai waktu yang dibutuhkan dalam setiap tema yang sudah dibuat oleh Ibu Iril, beliau menjawab: “Kalau saya ada yang satu tema itu dibuat untuk dua minggu, ada yang tiga minggu dan ada juga yang empat minggu.” Dalam penyusunan RPP, Ibu Iril membuat RPP yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dengan jangka waktu yang lama. Hal itu dibenarkan dengan pemaparan Ibu Iril di bawah ini: “Seperti yang saya jelaskan tadi, kalau saya satu tema ada yang saya gunakan untuk satu minggu bahkan lebih. RPP yang saya buat satu tema satu RPP. Jadi satu RPP saya gunakan sesuai dengan alokasi waktu tema. Sebenarnya RPP yang baik dibuat secara detail disetiap pertemuannya ya. Kalau dulu memang iya mbak saya buatnya secara detail apa saja yang harus dilakukan siswa di tiap pertemuan. Tapi kalau sekarang tidak lagi mbak. Selain dipengaruhi waktu, juga karena ada beberapa masalah dari pihak sekolah. Begitu juga dengan guru-guru yang lain ”5 Data hasil dokumentasi berupa RPP yang telah dibuat oleh ibu Iril terbukti bahwa dalam pembuatan RPP tidak terlalu diperhatikan. Hal itu terlihat di langkah-langkah pembelajaran yang tidak dijelaskan secara detail oleh ibu Iril. Dan perangkat-perangkat pembelajaran lain yang telah dijelaskan di atas dapat di lihat dilampiran. “Ya begini mbak dalam pembuatan perangkat pembelajarannya kita sekarang asal-asalan. Pokoknya kita buat. Gak seperti dulu, kalau dulu masing-masing guru berlomba-lomba bagus-bagusan dalam membuat perangkat pembelajarannya mbak. Tapi kalau sekarang yang kita fikirkan hanya bagaimana pelaksanaan pembelajarannya dikelas. Itu yang terpenting mbak. Soalnya dari sekolah kurang perhatian dan ada sedikit masalah jadi teman-teman guru disini juga agak males mbak 5 Wawancara dengan Ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru kalau gethu-gethu (rajin) bikin perangkat tapi sama sekolah gak ada timbal baliknya.”6 Ibu Iril ini termasuk guru yang sudah faham dengan konsep pembelajaran tematik, karena beliau sering dikirim sekolah untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik. Berikut hasil wawancara saya dengan bu Iril mengenai pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik yang pernah diikuti: “Saya sering ikut pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik ini, soalnya guru yang biasanya yang mewakili sekolah ya saya sama bu Malikah itu. Saya pernah mengikuti di balai diklat Surabaya Depag sejatim, kemudian tematik nasional di MAN 3 Malang tahun 2004, Unesco tingkat kabupaten Mojokerto, tingkat tematik berkarakter nasional kementrian dispendidikan, kanwil depag. Tapi disini ya ada saja mbak guru yang belum faham dengan pembelajaran tematik, sudah kita kasih tau tapi ya tetap aja seperti itu. Ya sudah saya biarkan.“ 7 Jadi menurut hasil paparan di atas, perencanaan seperti RPP, silabus dan lain sebagainya sesuai dengan perangkat pembelajaran tematik secara umumnya. Hanya saja dalam membuat RPP kurang detail dalam menjelaskan kegitan siswa. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memang sesuai dengan karakteristik siswa yang berada di kelas bawah (kelas 1,2 dan 3), yaitu siswa yang masih suka bermain dan membutuhkan hal-hal yang nyata dalam pembelajaran. 6 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru 7 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 4 April 2013. Pukul 11.30 di Ruang Guru Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Iril selaku guru kelas 2b, mengatakan: “Pembelajaran yang tepat untuk kelas 2 memang sesuai kalau menggunakan model pembelajaran tematik. Soalnya pembelajaran tematik itu sesuai dengan kehidupan siswa, kehidupan nyata siswa dan siswanya pun lebih senang, karena dalam pembelajaran tematik siswa lebih sering bermain sehingga tidak membuat siswa itu jenuh dalam belajar.”8 Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sama seperti pelaksanaan pembelajaran biasanya, yaitu terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan penutup. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dilakukan oleh bu Iril, beliau menjelaskan bahwa: “Pembelajaran tematik sama saja dengan pembelajaran konvensional yaitu yang terdiri dari kegiatan pembuka atau apersepsi, kemudian kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Setelah itu kegiatan akhir atau penutup.”9 Berdasarkan hasil wawancara, Ibu Iril Menjelaskan kegiatan yang biasanya beliau lakukan dikegiatan pembuka sebagai berikut: “Kalau dikegiatan pembuka biasanya saya isi dengan lagu biar anak gak jenuh, tapi gak setiap hari juga….tapi sering saya lakukan…ya lagu apa saja yang penting bisa buat anak-anak di kelas senang dan semangat untuk ngikuti pelajaran saya. Tapi kalau bias ya ada hubungannya dengan materi”10 8 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru 9 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru 10 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru Berdasarkan hasil observasi di lapangan, penulis juga membuktikan bahwa: “Kegiatan pembuka yang dilakukan di kelas pada tanggal 25 Maret tahun 2013 di kelas 2b pada pukul 07.08 di isi dengan lagu ayo bermain dan belajar dan siswa pun mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh ibu Iril. Siswa di kelas menjadi senang dan semangat untuk belajar. Siswa juga senang mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh ibu Iril.”11 Dalam proses belajar mengajar, suasana kelas bisa dibilang kondusif dibandingkan kelas lain atau kelas 2a. Ada beberapa hal yang membuat kelas bisa kondusif dan kegiatan pembelajaran berjalan lancar, berikut keterangan langsung dari ibu Iril: “Saya selalu di awal pembelajaran itu membuat kontrak belajar, dan saya benar-benar menerapkan yang menjadi kesepakatan bersama itu. Jadi, siswa saya gak ada yang berani melanggar aturan yang sudah dibuat atas kesepakatan bersama tadi. Saya juga selalu mengubah posisi tempat duduk siswa. Itu saya lakukan setiap hari, kenapa? Agar semua siswa merasakan duduk di bangku paling depan dan tidak ramai sendiri.”12 Berikut hasil wawancara dengan Eva Dyah Rahma siswa kelas 2b tentang pembelajaran yang dilaksanakan dan cara pengajaran yang dilakukan oleh Ibu Iril: “Ngge enak...gelek dulinan. Ngge kadang jalan-jalan. Kadang belajare dek jobo. Kadang dek setelno dek Laptope bu Iril dek kelas kono. Tapi arek-arek wedi nek gak ngerjakno PR re bu Iril. Nek gak ngerjakno diokom ambek bu Iril. Ambek disengeni. ( ya enak...sering bermain. Ya terkadang jalan-jalan. Kadang belajar di luar. Kadang diperlihatkan Video di Laptopnya Bu Iril di kelas sana. Tapi teman-teman takut kalau 11 Hasil Observasi di Kelas 2b pada tanggal 25 Maret 2013. Pukul 07.08 WIB Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 25 Maret 2013. Pukul 09.30 WIB di Ruang Kelas 2b. 12 tidak mengerjakan tugasnya Bu Iril. Kalau tidak mengerjakan dihukum sama Bu Iril. Dan juga dimarahi.”13 Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran, metode dan media yang digunakan sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran. Berdasarkan penelitian di lapangan, dilihat dari segi metode dan media yang digunakan di kelas 2b tersebut, metode yang digunakan sedikit monoton karena pembelajaran sering menggunakan metode diskusi di kelas. Dari hasil wawancara, ibu Iril menjelaskan bahwa: “Media pembelajaran itu memang penting apalagi dalam pembelajaran tematik, namun pemakaian media itu tidak harus digunakan ditiap pertemuan, karena tidak semua materi bisa disampaikan dengan menggunakan media. Tapi memang saya akui pembelajaran di kelas sekarang tidak terlalu saya fikirkan seperti dulu, karena sekarang sudah sibuk dengan persiapan ujiannya anak kelas enam. Dan saya juga harus manyelesaikan pembuatan soal ujian sekolah mata pelajaran Al-Qur’an hadis yang nanti di buat ujian MIN di wilayah Mojokerto mbak.” Dari hasil wawancara, Ibu Iril menceritakan pengalaman kegiatan pembelajaran dipertemua-pertemuan sebelumnya. Berikut pemaparannya: “Kalau awal-awal dulu masih enak. Anak-anak seneng soalnya anakanak biasanya tak ajak jalan-jalan pakek mobil kelinci itu. Saya ajak ke tempat-temapat umum. Disini kan deket dengan tempat umum seperti pasar tradisional, pasar modern, terminal, gereja, klenteng, masjid, kantor pos, sampai ke pos polisi. La disitu anak-anak saya minta kenalan langsung dengan bapak polisinya. Nah di pertemuan-pertemuan berikutnya saya tinggal mengaitkan materi dengan pengalaman yang yang sudah dialami langsung. Dengan begitu siswa cepat nangkap materi yang saya ajarkan. Tapi kalau sekarang sudah tidak bisa saya 13 Wawancara dengan Eva Dyah Rahma, Siswi kelas 2b. Pada Tanggal 23 Maret 2013 Pukul 09.00 WIB di Ruang Kelas 2b. lakukan. Sekarang saya sering mengandalkan pembelajaran yang ada dilingkungan siswa saja.”14 media-media Berdasarkan hasil observasi di lapangan, Ibu Iril kurang bervariatif dalam penggunaan metode pembelajaran. Beliau sering menggunakan metode diskusi atau tugas kelompok dalam kelas. Misalkan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013 ibu Iril mengajak siswa untuk belajar diluar kelas, dapat diuraikan sebagai berikut: “Setelah kegitan pembuka, ibu Iril memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya. Setelah itu ibu Iril menjelaskan materi secara sekilas kepada siswa. Siswa pun mendengarkan penjelasan ibu Iril dengan serius dan tidak ada yang bergurau sama sekali. Sebelum ibu Iril memberikan tugas kepada siswa, ibu Iril memberikan siswa kesempatan untuk bertanya dan setelah itu membentuk kelompok dan menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Ibu Iril juga memberikan batasan waktu untuk menyelesaikan tugas kelompoknya, yaitu 30 menit sebelum bel semua siswa harus berkumpul di dalam kelas. Siswa terlihat sangat senang dan antusias dalam mengerjakan tugas kelompoknya di luar kelas tersebut. Setelah selesai tugasnya, ibu Iril meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya di meja guru dan bersama-sama membahas hasil kerja kelompok yang telah dikumpulkan dengan meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempresenntasikan didepan kelas.”15 Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan ke-empat yang tepatnya pada tanggal 28 Maret 2013 pukul 07.00, adapun kegiatan pemebelajaran tematik di kelas 2b berjalan sebagai berikut:16 14 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Depan Kelas 2b 15 Hasil Observasi di Kelas 2b Pada Tanggal 25 Maret 2013 16 Hasil observasi di kelas pada tanggal 28 Maret 2013 1. Kegiatan awal - Guru mengucapkan salam - Membaca Basmalah bersama-sama - Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan bernyanyi dengan menggerakkan anggota tubuh - Guru memberikan kuis 3 pertanyaan tentang materi sebelumnya, dan siswa berebut untuk menjawab pertanyaan dari guru - Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya - Guru memberikan sanksi bagi siswa yang tidak mengerjakan PR 2. Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru membentuk siswa menjadi tujuh kelompok - Masing-masing kelompok diberi 1 lemabar kertas yang berisi cerita binatang - Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk membaca cerita Elaborasi - Masing-masing kelompok di minta untuk menyiapkan 1 lembar kertas - Siswa mendengarkan soal yang dibacakan oleh guru - Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang isi dari cerita yang terdapat unsur perkalian didalamnya - Guru memberikan pertanyaan perkalian kepada siswa secara acak Konfirmasi - … 3. Kegiatan Akhir - Siswa di minta untuk mengembalikan meja ketempat semula - Guru mengingatkan siswa untuk belajar membaca bagi siswa yang kurang lancer dalam membaca - Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari dipertemuan berikutnya - Guru mengucapkan salam Untuk pertemuan di hari lain, kegitan pembelajaran di Kelas 2B dapat saya uraikan sebagai berikut: “Pada kegitan awal guru masuk kelas dengan mengucapkan salam, kemudian siswa bersama-sama siswa membaca do’a. setelah itu guru menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang tidak masuk. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah diberikan sebelumnya. Sebelum masuk ke kegiatan inti, guru memberikan kuis sebanyak 5 soal. Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar cerita yang sudah disiapkan sebelumnya kepada setiap siswa. Siswa diberikan waktu kurang lebih 15 menit untuk memahami isi cerita. Kemudian guru menjelaskan isi cerita dan meminta siswa untuk menyelesaikan soal pembagian sesuai dengan yang ada di dalam cerita. Masing-masing siswa mengerjakan di buku tugas individu. Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasilnya di depan kelas. Guru memberikan pujian kepada siswa yang mempunyai jawaban benar. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum faham dengan soal pembagian. Guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk mengetahui kefahaman siswa dengan materi. Bagi siswa yang sudah selesai mengerjakan di suruh untuk mengumpulkan di meja guru. Pada kegiatan penutup guru memberikan pesan siswa untuk lebih giat belajar lagi dan memberikan pujian kepada siswa yang sudah mampu mengerjakan soal latihan yang di telah diberikan oleh guru. Dan kegiatn belajar di tutup dengan bacaan hamdalah dan salam.” Dari uraian kegiatan pembelajaran di atas, bahwa kegiatan pembelajaran di kelas tidak sesuai dengan apa yang telah jelaskan di RPP. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Iril pada tanggal 22 Maret 2013: “Ya begini mbak dalam pembuatan perangkat pembelajarannya kita sekarang asal-asalan. Pokoknya kita buat. Gak seperti dulu, kalau dulu masing-masing guru berlomba-lomba bagus-bagusan dalam membuat perangkat pembelajarannya mbak. Tapi kalau sekarang yang kita fikirkan hanya bagaimana pelaksanaan pembelajarannya dikelas. Itu yang terpenting mbak. Soalnya dari sekolah kurang perhatian dan ada sedikit masalah jadi teman-teman guru disini juga agak males mbak kalau gethu-gethu (rajin) bikin perangkat tapi sama sekolah gak ada timbal baliknya.”17 17 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru Mengenai pertanyaan yang diajukan peneliti tentang penyediaan media pembelajaran, beliau menjawab sebagai berikut: “Sebenarnya setiap saya membuat RPP, pasti sudah saya rencanakan media apa yang akan saya gunakan nanti. Tapi yaitu salah saya, hanya rencana saja gak langsung saya siapkan. Jadi kalau uda mau dipakai baru buat. Jadi seumpama sibuk gak ada waktu ya gak jadi bikin media mbak. Tapi ya tetap saya upayakan dapat gunakan media yang ada. Biasanya punyanya bu Malikah yang saya pinjam. Atau cari media disekitar sekolah yang dapat di manfaatkan. Gitu saja mbak.”18 Ibu Iril juga menjelaskan bahawa terdapat juga kelas multimedia yang bebas di gunakan. Berikut penjelasannya: “Disini ada kelas multimedia yang bebas digunakan, kadang anak-anak ya saya ajak ke kelas multimedia biar mereka gak jenuh. Seperti yang saya bilang tadi, saya jarang buat media karena waktunya ini yang tidak mendukung. Tapi sebenarnya di lingkungan sekolah ini saja banyak media yang dapat mendukung siswa untuk cepat memahami materi.”19 Di Min seduri tersebut juga menggunakan buku paket tematik yang digunakan sebagai pegangan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Berikut penuturan ibu Iril: “Ada buku paketnya, tapi buku paketnya jarang saya gunakan. Biasanya saya gunakan kalau mengerjakan soal-soal latihan saja. Dan buku paketnya itu tidak saya gunakan tiap pertemuan mbak. Soalnya proses pembelajaran di kelas saya tidak berpacu pada buku paket itu, soalnya 18 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013. Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b. 19 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013. Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b. dalam buku paket tersebut terkadang ada indikator yang tidak tercantumkan.”20 Dalam mengatasi masalah siswa yang tidak faham dengan materi, ibu Iril mempunyai solusinya. Berikut pemaparan hasil wawancara dengan ibu Iril: “Setiap siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda kan? Ada yang pintar, ada yang setengah pintar da nada juga yang benar-benar tidak bisa menguasai materi yang saya sampaikan. Tapi ya paling 1 atau 2 anak saja. Bagi anak yang benar-benar kurang faham dengan materi yang sudah saya samapaikan, saya selalu memberi jam tambahan bagi anak-anak tersebut, eantah itu setengah jam atau satu jam. Itu pasti itu tapi ya tidak tiap hari juga mbak.”21 Kegiatan penutup adalah kegiatan akhir dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Melalui wawancara, ibu Iril menjelaskan beberapa unsur yang harus ada dalam kegiatan penutup: “Sama saja. Ya kegiatan menyimpulkan materi, pemberian motivasi bagi siswa yang belum bisa. Kemudian memberikan pesan-pesan, dan pemberian tugas.” 22 Namun hasil observasi penulis yang telah dilakukan di kelas 2b tidak senada dengan hasil wawancara dengan ibu Iril. Berdasarkan hasil observasi kegiatan penutup dilakukan sebagai berikut: “Dipertemuan pertama sampai ketiga kegiatan penutup di isi dengan menanyakan kembali materi dan menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Kemudian memberikan pesan-pesan moral, memberitahukan materi yang akan di pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas rumah. Dipertemuan keempat, ibu Iril tidak menyampaikan pesan moral 20 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013. Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b. 21 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013. Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b. 22 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru. dan tidak menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Dan dipertemuan-pertemuan selanjutnya ibu Iril jarang melakukan unsurunsur yang ada dikegiatan penutup karena sering keduluan bel.”23 Berikut hasil wawancara dengan ibu Iril mengenai penerapan pembelajara tematik di MIN Seduri, beliau menjelaskan bahwa: “Pembelajaran tematik sebenarnya sudah lama diterapkan disini. Namun penerapannya tidak berjalan sempurna. Karena disini masih banyak guru kelas bawah yang belum faham tentang pembelajaran tematik. Pada tahun ajaran kemarin, hanya beberapa guru yang dapat faham dan penerapkan pembelajaran tematik. Akan tetapi untuk tahun ajaran tahun ini, guru yang mengajar di kelas bawah harus memiliki kemampuan mengajar di kelas bawah dan memahami model pembelajaran tematik. Jadi guru-guru yang di anggap belum bisa mengajar kelas bawah di pindah di kelas atas. Tapi ya gitu mbak masih ada aja guru kelas bawah yang belum bisa menerapkan pembelajaran tematik.”24 3. Evaluasi Dalam Pembelajaran Tematik Penilaian (evaluasi) pembelajaran tematik dilakukan pada dua hal, yaitu penilaian terhadap proses kegiatan dan penilaian hasil kegiatan. Penilaian tidak lagi terpadu pada tema melainkan sudah dipisah-pisah sesuai dengan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator mata pelajaran. Pernyataan tersebut senada dengan hasil wawancara dengan guru pengajar kelas 2b yang benama Ibu Khoiril hidayati yang biasanya di panggil ibu iril tersebut : “Ya kalau dalam pembelajarannya memang antar pelajaran di padukan mbak, tapi kalau evaluasinya tidak lagi dipadukan sesuai tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai nama mata pelajarannya. Ya misalnya Bahasa Indonesia ya Bahasa Indonesia sendiri, Matematika ya 23 Hasil Observasi di Kelas 2b Pada Tanggal 25-28 Maret 2013 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru. 24 Matematika sendiri. Jadi soalnya sudah tidak lagi di gabungkan jadi satu seperti pembelajaran biasanya.” 25 Berdasarkan hasil observasi selama penelitian berlangsung, penilaian terhadap kemampuan siswa juga dilakukan sebagai berikut: “Pemberian kuis disetiap pertemuan, tugas individu, tugas kelompok, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran misalnya yang aktif memberi tanggapan dan bertanya.”26 Berikut penuturan ibu Iril mengenai waktu evaluasi: “Kalau saya evaluasinya terkadang di akhir pembelajaran, tetapi terkadang saya lakukan di lain waktu atau dipertemuan berikutnya jika waktu yang dibutuhkan lama. Kegiatan penilaian itu berbeda antar guru kelas mbak, karena penilaiannya dilakukan sesuai minat guru masingmasing.”27 Mengenai jumlah soal ulangan, Ibu Iril meyebutkan sebagai berikut: “Saya tidak pasti mbak, lihat indikatornya dulu. Kalau biasanya ya kadang saya kasih 25 soal, 15 pilihan ganda dan yang 10 esay. Terkadang ya Cuma buat 10 soal saja. Ya tergantung materinya juga mbak.”28 Mengenai masalah siswa yang nilai ulangannya di bawah KKM, Ibu menjelaskan sebagai berikut: 25 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru. 26 Observasi selama penelitian di kelas 2b 27 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru. 28 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru. “Kita beri kesempatan remidi sampai tiga kali. Kalau tetap nilainya di bawah KKM ya kita ambil nilai yang tertinggi.”29 Jika dilihat dari nilai yang diperoleh dari hasil tugas maupun ulangan, pembelajaran di kelas 2b dapat dikatakan sukses. Pembelajaran dapat peneliti katakan sukses karena nilai yang didapat rata-rata di atas KKM. Hal itu dapat dibuktikan dengan dokumentasi berupa daftar nilai siswa. 29 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru. BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan paparan data hasil penelitian sebagaimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa temuan di MIN Seduri adalah: 1) perencanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari, 2) Pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jaring labalaba (webbed model) pada siswa kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari, 3) penilaian pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari A. Perencanaan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba (Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari Model pembelajaran tematik jaring laba-laba merupakan pembelajaran yang menghubungkan antar mata pelajaran dengan tema. Model jaring laba-laba adalah pembalajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema. Dalam pembelajaran tematik terdapat tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Dalam tahap perencanaan, guru perlu banyak mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran tematik. Dengan kata lain banyak tahap yang harus dilakukan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran tematik dibandingkan dengan membuat perencanaan pembelajaran yang bukan tematik. Berdasarkan hasil interview langkah awal yang dilakukan adalah menentukan tema yang dekat dengan kehidupan dan lingkungan siswa. Lagkah kedua dalam pembelajaran tematik yaitu pemetaan KD. Dalam pemetaan KD, guru harus faham dengan SK, KD dan indikator yang akan di capai dalam pembelajaran. Dalam pemetaan SK, KD danindikator, Ibu Iril membuat tabel terdahulu untuk menentukan tema yang dapat digunakan. Contohnya dapat dilihat dilampiran. Langkah yang ke tiga adalah membuat jaring tema. Jaring tema ini mudah untuk di buat karena tinggal memindahkan hasil dari pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tersebut. Untuk selanjutnya yaitu membuat silabus dan RPP. Silabus dan RPP juga harus dibuat sesuai dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Unsur-unsur dalam silabus tematik, sama seperti silabus pembelajaran biasanya yaitu terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, materi, pengalaman belajar, indikator pencapaian, penilaian, alokasi waktu dan media pembelajaran. Begitu juga dengan RPP tematik, komponen-komponen dalam RPP tematik juga sama seperti RPP biasanya, bedanya hanya pada tema. Komponen RPP tematik terdiri dari identitas sekolah, kelas, tema, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter yang ingin ditanamkan pada siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan, media dan penilaian. Dari hasil observasi, memang tidak terbukti secara langsung bahwasannya guru telah mengikuti prosedur pembuatan perencanaan dalam pembelajaran tematik. Hal tersebut dikarenakan semua perencanaan pembelajaran mulai dari prota, promes, jaringan tema, silabus dan RPP sudah di buat di awal pengajaran. Namun langkah-langkah tersebut telah dijelaskan oleh guru kelas 2b secara lagsung kepada peneliti. Dalam interview guru juga mengungkapkan bahwasannya pembuatan perangkat pembelajaran tidak terlalu diperhatikan. Namun guru lebih memperhatikan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Menurut guru kelas 2b, Pembelajaran di kelas terkadang tidak sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Dari hasil observasi, hal itu tidak dapat dibuktikan apakah RPP yang telah dibuat sesuai dengan kegiatan pembelajaran di kelas atau tidak karenakan RPP yang dibuat tidak terlalu detail dalam menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa. Berdasarkan data hasil dari dokumentasi RPP tersebut tidak dibuat secara rinci. RPP tersebut tidak mencantumkan semua kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa melainkan secara luas yang hanya memaparkan indikator-indikator yang akan dicapai. Sehingga tidak diketahui langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa disetiap pertemuan, karena RPP tersebut dibuat untuk waktu yang lama. Padahal RPP yang baik adalah dibuat untuk tiap pertemuan agar kegiatan pembelajaran bisa terarah dan dapat berjalan sesuai rencana. Bentuk RPP tersebut dapat dilihat di lampiran. B. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba (Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari Pendekatan tematik memang sesuai diterapkan di kelas bawah yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 karena karakteristik dalam pembelajaran tematik sesuai dengan karakteristik siswa yang masih suka bermain dan perlu hal-hal nyata yang dapat memudahkan pemahaman siswa. Dalam penerapan pembelajaran tematik, siswa akan dihubungkan dengan lingkungan atau kehidupan siswa. Data hasil interview guru menjelaskan bahwa pembelajaran tematik juga memiliki tiga tahap kegiatan dalam pelaksanaannya, yaitu tahap pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pembukaan guru selalu berusaha untuk membuat siswa mempunyai motivasi tinggi dalam belajar. Dari hasil observasi, guru mengajak siswa bernyanyi dan menggerakkan badan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Ternyata siswa pun juga senang dengan nyanyian yang diberikan oleh guru dan semangat mengikuti gerkan yang dicontohkan oleh gurunya. Kegiatan itu terbukti dapat membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil observasi, dalam kegiatan inti guru terkadang mengajak siswa untuk belajar di luar kelas dan di kelas multimedia. Tapi kegiatan pembelajaran sering dilakukan di dalam kelas yang menggunakan metode diskusi. Berdasarkan hasil observasi, metode yang digunakan sedikit monoton. Metode yang sering digunakan adalah metode diskusi, padahal tema yang diguanakan adalah lingkungan. Media yang digunakan juga sangat sederhana. Media yang digunakan merupakan media bersama, karena media yang digunakan terkadang meminjam ke guru lain. Akan tetapi jika dilihat dari jalannya kegiatan pembelajaran, siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan nyaman, tenang dan menyenangkan. Berdasarkan hasil interview, guru kelas 2b mengungkapkan bahwa pembelajaran sekarang tidak dilaksanakan sebaik diawal pembelajaran. Hal ini dikarenakan beliau sibuk dengan pembuatan soal ujian. Guru kelas 2b juga menuturkan bahwa media-media pembelajaran yang digunakan adalah media apa adanya. Berbeda dengan awal-awal pembelajaran, di awal-awal pembelajaran guru sangat memperhatikan kegiatan belajar siswa. Bahkan dulu sering mengajak siswa keluar sekolah untuk mengunjungi tempat-tempat umum yang dapat meningkatkan kefahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Tetapi guru juga selalu berusaha untuk membuat proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan dapat mencapai indikator yang diinginkan. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 Maret, siswa di ajak untuk belajar diluar kelas dengan membawa tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru dan tugas tersebut dapat diselesaikan di luar ruangan. Dalam satu kelas, masing-masing siswa memiliki kemampuan berbedabeda dalam memahami materi yang telah disampaikan. Ada siswa yang cepat menangkap materi yang disampaikan, ada pula siswa yang memiliki kemampuan atau kecerdasan sedang dan ada pula yang memiliki kemampuan rendah dalam memahami materi. Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah siswa yang tidak faham dengan materi yang diajarkan yaitu dengan memberikan waktu tambahan sepulang sekolah untuk menjelaskan kembali materi yang belum dimengerti. Dalam kegiatan pembelajaran tematik ada tahap terakhir yaitu tahap penutup. Tahap penutup merupakan tahap untuk guru mengungkapkan hasil pembelajaran dan menyimpulkan hasil pembelajaran melalui pesan-pesan moral kepada siswa. Namun, berdasarkan observasi, hal tersebut jarang dilakukan guru di kelas, guru hanya memberikan tugas dan memberitahukan materi yang akan dipelajari dipertemuan berikutnya. Berdasarkan temuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru harus faham dengan konsep pembelajaran tematik. Pembelajaran tidak akan dapat berjalan dengan baik jika guru kurang faham dan pembelajaran akan terlihat kaku dan guru juga akan bingung untuk memedukan materi yang terkait. Dalam pembelajaran, guru juga wajib mempunyai sikap yang tegas dan disiplin karena hal itu juga mempengaruhi proses pembelajaran di kelas dahn hasil pembelajaran yang akan diperoleh siswa. C. Penilaian Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba (Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari Penilaian pembelajaran tematik dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang terdapat dalam tema pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik, penilaian atau evaluasi tidak lagi terpadu, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan nama matapelajarannya. Berdasarkan hasil observasi di MIN Seduri khususnya di kelas 2b, penilaian atau evaluasi biasanya dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran dengan pemberian tugas. Penialaian terkadang juga dilakukan dipertemuan berikutnya jika waktu untuk evaluasi tidak cukup dipertemuan pada hari tersebut. Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran tematik tidak hanya penilaian hasil belajar yang berupa pengetahuan atau kefahaman siswa dengan materi, melainkan penilaian proses juga diperhatikan. Penialaian proses bisa dilihat dari keaktifan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Jadi bukan hanya kefahaman materi saja yang dinilai dalam pembelajaran. Alat penilaian yang dapat digunakan dalam pembelajaran tematik dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes perbuatan dan portofolio. Bagi siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM ketika ulangan, guru memberikan kesempatan remidi sampai tiga kali. Berdasrakan dokumentasi yang berkaitan dengan hasil nilai siswa, pembelajaran dapat dikatakan sukses karena sebagian besar siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Dokumentasi tersebut dapat dilihat di lampiran. BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan data dan analisis yang telah diuraikan peneliti dapat disimpulkan bahwa: 1. Perencanaan Pembelajaran Tematik Dalam merencanakan pembelajaran tematik perlu banyak yang harus dipersiapkan. Adapun langkah-langkah dalam membuat perangkat pembelajaran tematik, yaitu: a. Langkah per-tama yang perlu dilakukan adalah menetukan tema yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam memilih tema, tema tersebut harus dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. b. Lagkah yang ke-dua adalah menentukan atau memilah Standart Kompetensi, Kompetensi Dasar beserta Indikatornya yang dapat masuk kedalam tema-tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat tabel terdahulu atau yang biasa disebut pemetaan Standart Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. c. Untuk langkah yang ke-tiga adalah membuat jaring tema. d. Langkah yang ke-empat adalah membuat silabus. Unsur-unsur dalam silabus tematik sama seperti silabus biasa yang non tematik. Bedanya hanya kalau dalam silabus tematik dibuat sesuai dengan tema. e. Terakhir adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sama halnya dengan silabus, unsur-unsur dalam RPP tematik sama halnya dengan RPP non tematik. Bedanya hanya RPP tematik disusun sesuai dengan tema. Apabila dalam memetakan Kompetensi Dasar, dan terdapat Kompetensi Dasar yang tidak dapat dimasukkan ke dalam tema yang telah ditentukan, maka Kompetensi Dasar tersebut di ajarkan tersendiri atau di luar tema. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Pelaksanaan pembelajaran tematik sama halnya dengan pembelajaran biasa, yaitu terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pembuka di isi dengan kegiatan memotivasi siswa untuk belajar, misalkan melalui bernyanyi. Setelah itu bisa diisi dengan kegiatan mengingatkan siswa dengan materi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan cara memberi pertanyaan. Untuk selanjutnya yaitu kegiatan inti, yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan inti dalam pembelajaran tematik adalah penyampaian materi kepada siswa yang menyangkut beberapa indikator dari beberapa mata pelajaraan yang sudah ditemakan. Kegiatan pembelajaran tersebut harus dapat mengembangkan kemampuan siswa dengan cara menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai. Hal ini yang membedakan pembelajaran tematik dengan pembelajaran biasa. Dan yang terakhir adalah kegiatan penutup yang diisi dengan kegiatan menyimpulkan hasil pembelajaran, pemberian tugas serta memotivasi siswa yang masih kurang aktif dalam pembelajaran. Dan disertai juga penyampaian pesan-pesa moral untuk siswa. 3. Evaluasi pembelajaran Tematik Evaluasi dalam pembelajaran tematik tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan terpisah-pisah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator dari masing-masing mata pelajaran. Evaluasi dalam pembelajaran tematik tidak hanya dilakukan diakhir pembelajaran saja, akan tetapi penilaian juga dilakukan pada proses pembelajaran. Alat penilaian dalam pembelajaran tematik dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes perbuatan, dan portofolio. B. Saran Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat memberikan solusi bagi guru SD/MI yang belum bisa menerapkan pembelajaran tematik khususnya yang mengajar dikelas bawah ( kelas 1,2,3). Berdasarkan hasil penelitian di atas maka peneliti memberikan saran kepada : 1. Guru a) Diharapkan untuk lebih detail dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b) Diharapkan lebih variatif dalam menetuan metode dan media dalam pembelajaran. 2. Bagi pihak madrasah, alangkah baiknya jika membantu guru untuk menyediakan media pembelajaran. 3. Bagi Peneliti lain penelitian ini masih terbatas pada tema tertentu, untuk itu perlu ada penelitian yang lebih lanjut dengan tema dan pembahasan yang lebih luas. KAJIAN PUSTAKA Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif .Jakarta: Rosdakarya Rusyan, Tabrani.1989.Pendekatan dalam proses belajar mengajar.Bandung:CV remaja rosdakarya Sutirjo,Sri Istuti Mamik.2005.Tematik Pembelajaran efektif dalam kurikulum 2004.Malang: Bayumedia Publishing Mamat SB,Abdul Munir,dkk.2005.Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.Jakarta: Departement Agama RI Arikunto, Suharsimi.1993.Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta Hamalik,Oemar.Proses Belajar Mengajar.2001.Bandung: Bumi aksara Sukayati,dkk.2009.Pembelajaran Tematik SD.Sleman:Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika. Kadi.2009.Pembelajaran tematik.Surabaya: Lapis-PGMI Apprinta Sugiyono.2010.Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta Syah,Muhibbin.2004.Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.Bandung :PT Remaja Rosda Karya Hamalik,Oemar.proses belajar mengajar.2001.Bandung: Bumi aksara Sugiyar,dkk.2009.Pembelajaran Tematik.Surabaya:Aprinta Trianto.2007.Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek.Jakarta: Prestasi Pustaka Sedarmayanti,dkk.2002.Metodologi Penelitian.Bandung:CV Mandar Maju Subana,dkk.2001.Dasar-dasar Penelitian Ilmiah.Bandung: CV Pustaka Setia Azwar, Saifudin.1999.Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Daryanto.2011.Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.Yogyakarta: Gava Media Sudjana,Nana,dkk.1989.Penelitian dan Nilai Pendidikan.Bandung: Sinar Baru Nursidik kurniawan,http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3.sabtu.pukul 15.26 PEDOMAN WAWANCARA Nara Sumber : Khoiril Hidayati,S.PdI selaku guru kelas 2b 1. Apakah perbedaan pembelajaran tematik dengan pembelajan yang non tematik jika dilihat dari segi perencanaan? “Ya pasti ada perbedaannya, kalau pembelajaran tematik itu sedikit rumit dalam membuat perangkatnya. Misalnya kita harus benar-benar memahami SK dan KD nya, menetukan tema, membuat jaring-jaring tema, kemudian baru membuat perangkat yang lainnya, misalkan silabus dan RPP sesuai dengan tema-tema yang sudah kita tentukan. Kalau pembelajaran konvensional kan kita gak perlu mikir tema, gak mikir SK KD man yang bisa dipadukan dalam satu tema, gak perlu buat jaring tema juga. La itu beda nya.” 2. Apakah saja yang perlu dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran tematik? “Kalau menentukan hari efektif sudah pasti itu ya mbk...gak bisa gak itu. Menentukan waktu dalam setiap indikator itu sebenarnya yang paling sulit mbak. Pertama ya kita tentukan temanya apa saja yang akan kita gunakan. Ingat tema harus sesuai dengan lingkungan atau dekat kehidupan dari siswa. Kemudian setelah tema menetukan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang bisa dipadukan dalam satu tema. Selanjutnya membuat jaring-jaring tema atau yang biasa disebut matriks setelah itu membuat Prota kalau diawal tahun pemelajaran ya.....kalau di semester dua ini ya langsung ke promes, kemudian silabus dan RPP.” 3. Bagaimana langkah-langkah dalam membuat perangkat pembelajaran tematik? “Kalau saya langkah pertama biasanya menetukan tema terlebih dahulu. Menurut saya itu lebih mudah daripada mengaitkan beberapa KD dan indikator baru menetukan temanya. Kan ada yang seperti itu. Yang menentukan SK KD dan indikatornya yang dapat dipadukan baru menentukan tema yang sesuai. Tapi Itu terserah dari masing-masing guru ya mbak. Tapi Kalau saya ya itu tadi menentukan temanya dulu.” “Setelah menetukan temanya apa saja yang akan saya gunakan kemudian dilihat SK KD dan indikatornya, masuk tema mana yang bisa digunakan untuk KD tersebut. Contohnya yang bahasa indonesia ini, ini bisa masuk pada tema diri sendiri, jadi di kolom tema diri sendiri ini kita beri tanda centang. Begitu sampai seterusnya. “Langkah selanjutnya setelah pemetaan SK KD yaitu membuat jaring tema, cara membuat jaring tema ini ya sudah gak ribet lagi mbak. Soalnya tinggal mindah yang ini tadi. Kan tadi sudah tahu mana KD dan indikator yang masuk tema diri sendiri, liburan, dan seterusnya ini . nah sekarang kita tinggal mindah misalnya tema diri sendiri, mata pelajaran apa saja ini tadi yang bisa masuk dalam tema diri sendiri. Terus SK KD nya apa saja yang masuk dalam tema diri sendiri ini. Pokoknya kalau langkah awal tadi uda dilakukan, kesinisininya uda mudah. “Kalau sudah membuat jaring tema baru membuat silabus. Silabusnya ini juga sesuai dengan temanya. Seperti ini. Jadi silabusnya ini juga tematik tidak sendiri-sendiri seperti kelas 4 keatas. Silabusnya berdasarkan tema-tema yang sudah dipilih tadi. Tapi tetap komponen-komponen dalam pembuatan silabusnya ya sama saja seperti silabus-silabus biasanya, hanya saja kalau di silabus tematik dicantumkan temanya.” “Nah kalau silabus sudah di buat langkah selanjutnya ya membuat RPP mbak. RPP nya ini juga kita buatnya tiap tema. Untuk komponen-komponen nya hamper sama seperti RPP biasanya, yaitu terdiri dari nama sekolah, kelas, tapi kalau RPP tematik ada temanya apa, kemudian alokasi waktu,standar kompetensi dari beberapa mata pelajaran yang masuk dalam tema lingkungan, kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter apa yang mau ditanamkan ke siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan,media, dan penilaian.” 4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas 2b? “Nah kalau silabus sudah di buat langkah selanjutnya ya membuat RPP mbak. RPP nya ini juga kita buatnya tiap tema. Untuk komponen-komponen nya hamper sama seperti RPP biasanya, yaitu terdiri dari nama sekolah, kelas, tapi kalau RPP tematik ada temanya apa, kemudian alokasi waktu,standar kompetensi dari beberapa mata pelajaran yang masuk dalam tema lingkungan, kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter apa yang mau ditanamkan ke siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan,media, dan penilaian.” 5. Apakah setiap pembelajaran ibu selalu menggunakan media? “Media pembelajaran itu memang penting apalagi dalam pembelajaran tematik, namun pemakaian media itu tidak harus digunakan ditiap pertemuan, karena tidak semua materi bisa disampaikan dengan menggunakan media. Tapi memang saya akui pembelajaran di kelas sekarang tidak terlalu saya fikirkan seperti dulu, karena sekarang sudah sibuk dengan persiapan ujiannya anak kelas enam. Dan saya juga harus manyelesaikan pembuatan soal ujian sekolah mata pelajaran Al-Qur’an hadis yang nanti di buat ujian MIN di wilayah Mojokerto mbak.” 6. Media apa saja yang biasanya ibu gunakan dalam pembelajaran? “Sebenarnya setiap saya membuat RPP, pasti sudah saya rencanakan media apa yang akan saya gunakan nanti. Tapi yaitu salah saya, hanya rencana saja gak langsung saya siapkan. Jadi kalau uda mau dipakai baru buat. Jadi seumpama sibuk gak ada waktu ya gak jadi bikin media mbak. Tapi ya tetap saya upayakan dapat gunakan media yang ada. Biasanya punyanya bu Malikah yang saya pinjam. Atau cari media disekitar sekolah yang dapat di manfaatkan. Gitu saja mbak” 7. Bagaimana ibu mengkondisikan kelas agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar? 8. Bagaimana jika ada siswa yang beluma faham dengan materi jelaskan atau daya tangkapnya lemah dalam memahami pelajaran? “Setiap siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda kan? Ada yang pintar, ada yang setengah pintar da nada juga yang benar-benar tidak bisa menguasai materi yang saya sampaikan. Tapi ya paling 1 atau 2 anak saja. Bagi anak yang benar-benar kurang faham dengan materi yang sudah saya samapaikan, saya selalu memberi jam tambahan bagi anak-anak tersebut, eantah itu setengah jam atau satu jam. Itu pasti itu tapi ya tidak tiap hari juga mbak.” 9. Bagaimana penilaian atau evaluasi dalam pembelajaran tematik? “Ya kalau dalam pembelajarannya memang antar pelajaran di padukan mbak, tapi kalau evaluasinya tidak lagi dipadukan sesuai tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai nama mata pelajarannya. Ya misalnya Bahasa Indonesia ya Bahasa Indonesia sendiri, Matematika ya Matematika sendiri. Jadi soalnya sudah tidak lagi di gabungkan jadi satu seperti pembelajaran biasanya.” 10. Kapan ibu melakukan penilaian terhadap kemampuan siswa? “Kalau saya evaluasinya terkadang di akhir pembelajaran, tetapi terkadang saya lakukan di lain waktu atau dipertemuan berikutnya jika waktu yang dibutuhkan lama. Kegiatan penilaian itu berbeda antar guru kelas mbak, karena penilaiannya dilakukan sesuai minat guru masing-masing.” 11. Berapakan soal yang biasanya ibu buat untuk soal ulangan? “Saya tidak pasti mbak, lihat indikatornya dulu. Kalau biasanya ya kadang saya kasih 25 soal, 15 pilihan ganda dan yang 10 esay. Terkadang ya Cuma buat 10 soal saja. Ya tergantung materinya juga mbak.” 12. Bagaimana dengan siswa mendapatkan nilai di bawah KKM pada saat ulangan? “Kita beri kesempatan remidi sampai tiga kali. Kalau tetap nilainya di bawah KKM ya kita ambil nilai yang tertinggi.” PERANGKAT PEMBELAJARAN PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DENGAN TEMA Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Tematik : SD/MI : II / 2 Nama Guru NIP/NIK Sekolah : Khoiril Hidayati, S.PdI : 198004122003122000 : MIN Seduri Mojosari KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DENGAN TEMA KELAS II SEMESTER 2 Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 B.Indonesia Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 Kese hatan 2 Mendengarkan 1. Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan Menyampaika n pesan pendek yang didengarkanny a kepada orang lain. Berbicara 2. Mengungka pkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskrips ikan benda dan bercerita Menceritakan kembali isi dongeng yang di dengarkan. Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata Mencatat isi pesan. Menulis pesan ke dalam beberapa kalimat. Menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan isi cerita yang didengarkan. Menceritakan kembali cerita yang didengarkan dengan menggunakan kata- √ √ √ √ √ √ √ Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 √ Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 sendiri. Membaca 3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati Menulis 4. Menulis permulaan dengan mendeskrips ikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak Menyebutkan isi teks agak panjang (20 – 25 kalimat) yang dibaca dalam hati. kata sendiri. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi Membaca nyaring teks sebanyak 15 – 20 kalimat Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 Membaca lancar dengan pemahaman teks cerita agak panjang . Menjelaskan isi teks yang telah dibaca dalam hati. Menulis pengalaman dengan huruf sambung (memperhatikan ketepatan dan kecepatan Menikmati kegiatan membaca. Memilih bacaan yang disenangi. √ √ √ √ √ Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 √ √ Kese hatan 2 Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat. Mendeskripsik an tumbuhan atau binatang sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Menyampaikan pesan pendek yang didengarkan kepada orang lain. Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Menulis karangan tentang kegiatan cara menanam bunga Mencatat isi pesan. Menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain. Menyalin kalimat cetak menjadi kalimat tegak bersambung sebanyak 5 kalimat. Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 √ √ Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 √ √ √ Kese hatan 2 Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung Mendeskripsik an tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciricirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah di pahami orang lain. Menceritakan kembali cerita anak yang Menuliskan karangan pendek dengan melanjutkan sebuah cerita yang sudah disediakan. Menirukan gerak dan suara binatang tertentu. Menjelaskan cirri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci baik itu nama-nama cirri khasnya, suaranya, tempat hidupnya, dengan pilihan kata runtut. Mendeskripsikan cirriciri benda, tumbuhan oleh seorang teman dan teman lainnya menebaknya. Menjawab pertanyaan tentang isi cerita. Menceritakan kembali Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 Kese hatan 2 √ √ Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 √ √ √ √ √ √ √ Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri Mendeskripsik an tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung cerita yang didengar menggunakan katakata sendiri. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan kata yang berhubungan dengan tumbuhan dan binatang. Melengkapi cerita tentang data keluarga dengan kata yang tepat. Menulis nama orang tua, pekerjaan dan nama anggota keluarga dengan menggunakan huruf kapital dan tanda baca. Menyalin kalimat cetak menjadi tegak bersambung sebanyak 5 kalimat. Menulis karangan dengan melanjutkan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 √ √ √ √ √ √ Kese hatan 2 Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 yang rapi sebuah cerita yang sudah disediakan. Menulis karangan sederhana tentang kesukaan / ketidak sukaan dengan tulisan yang rapi dan kecepatan tertentu. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 √ √ Kese hatan 2 Mata pelajaran IPS Standar Kompetensi 2 Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Mendeskripsik an kedudukan dan peran anggota keluarga. Menceritakan pengalaman dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga. Memberi contoh bentukbentuk kerjasama di Menunjukkan dokumen diri dan keluarga. Menceritakan peristiwa yang terkesan waktu kecil tentang diri dan keluarganya melalui dokumen (foto dan akte). Menjelaskan pentingnya memelihara dokumen dan koleksi barang keluarga. Menceritakan cara memelihara dokumen dan koleksi barang keluarga. Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan keluarga. Menceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah Peristi wa 2 √ √ Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 √ √ √ √ Kese hatan 2 √ √ √ √ √ √ √ Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 √ √ √ Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 lingkungan tetangga Memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan alam disekitar kia Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 √ Kese hatan 2 √ Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 IPA Energi dan Perubahannya Mengidentifikasi kan sumber3. Mengenal sunber energi berbagai (panas, listrik, sumber cahaya dan energi yang bumi) yang ada sering di lingkungan dijumpai sekitar dalam Mengidentifikasi kehidupan jenis energi yang sehari-hari paling sering dan digunakan di kegunaannya lingkungan sekitar dan cara penghematannya Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 Mencari sumber yang menghasilkan panas, bunyi dan cahaya melalui alat-alat rumah tangga. Menunjukkan sumber yang menghasilkan panas, bunyi, dan cahaya. Memberikan contoh jenis energi yang sering digunakan sehari-hari. Memberi alasan penggunaan jenis energi listrik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Menceritakan kedudukan matahari (pagi, siang dan sore hari). Membedakan panas matahari pada pagi, √ √ √ √ √ √ Bumi dan Alam Semesta 4. Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 Kese hatan 2 Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 kehidupan sehari-hari Mendeskripsik an kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari siang dan sore hari. Menceritakan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan baying-bayang yang terbentuk. Menjelaskan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari. Menyebutkan pengaruh panas dan cahaya matahari terhadap manusia. Memperagakan cara yang aman untuk menghindari pengaruh panas dan cahaya matahari Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 Kese hatan 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 PKN 3. Menampilkan sikap demokratis Mengenal kegiatan bermusyawarah Menghargai suara terbanyak. 4. Menampilkan nilai-nilai Pancasila Menampilkan sikap mau menerima kekalahan. Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan dan senang bekerja Menyebutkan cara bermusyawarah yang benar. Mengerjakan tugas dengan cara berkelompok. Membiasakan melakukan musyawarah dalam kegiatan sehari-hari. Membiasakan menghargai pendapat orang lain dalam suatu diskusi. Menghargai hasil keputusan bersama atas dasar kesepakatan dan suara terbanyak. Membiasakan untuk bersikap lapang dada. Menyebutkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan √ Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kese hatan 2 Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 dalam kehidupan sehari-hari. Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Menjelaskan cara dan manfaat hidup jujur, disiplin dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari Membiasakan untuk jujur, disiplin dan senang bekerja dalam kegiatan sehari-hari √ Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 √ √ √ √ √ √ Kese hatan 2 Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 Matematika Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 Bilangan 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. Melakukan pembagian dua angka / bilangan dua angka. Melakukan operasi bilangan campuran. Mengingat pakta perkalian sampai 50 dengan berbagai cara Mengingat pakta pembagian sampai 50 dengan berbagai cara. Menghitung secara cepat perkalian dan pembagian bilangan sampai 50. Mengelompokkan bilangan datar, menurut bentuknya. Menggunakan bangun datar menurut ukurannya. √ √ √ √ √ √ √ √ Geometri dan Pengukuran 4. Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana Mengelompok kan bangun datar. Mengenal sudut bangun datar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 √ Kese hatan 2 Mata pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Peristi wa 2 Menentukan unsure bangun datar yaitu titik sudut, garis, sisi. Menentukan unsureunsur bangun datar yaitu sudut. Menggambar dan membuat bangun persegi, segitiga, segi empat, persegi panjang dengan menunjukkan sudut. Tema dan Waktu Per Minggu Kegiatan Kegema Budi Lingku Sehariran Pekerti ngan Hari 2 2 4 3 √ √ Mengetahui, Kepala MIN Seduri Mojokerto, Januari 2013 Guru Tematik Kelas II Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI NIP. 1972701 199703 1 002 Khoiril Hidayati, S.PdI NIP. 19800412200312200 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 Kese hatan 2 Jaringan Kd/Indikator Dengan Tema Tematik PERANGKAT PEMBELAJARAN JARINGAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mata Pelajaran : Tematik Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas/Semester : II / 2 Nama Guru : Khoiril Hidayati, S.PdI NIP/NIK : 19800412200312200 Sekolah : MIN Seduri Mojosari KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Tematik Untuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 Jaringan Kd/Indikator Dengan Tema Tematik JARINGAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI B. Indonesia Menirukan gerak dan suara binatang tertentu. Menjelaskan cirri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci baik itu nama-nama cirri khasnya, suaranya, tempat hidupnya, dengan pilihan kata runtut. Mendeskripsikan cirri-ciri benda, tumbuhan oleh seorang teman dan teman lainnya menebaknya. Menjawab pertanyaan tentang isi cerita. Menceritakan kembali cerita yang didengar menggunakan kata-kata sendiri. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan kata yang berhubungan dengan tumbuhan dan binatang. Melengkapi cerita tentang data keluarga dengan kata yang tepat. Menulis nama orang tua, pekerjaan dan nama anggota keluarga dengan menggunakan huruf kapital dan tanda baca. Menyalin kalimat cetak menjadi tegak bersambung sebanyak 5 kalimat. Menulis karangan dengan melanjutkan sebuah cerita yang sudah disediakan. Menulis karangan sederhana tentang kesukaan / ketidak sukaan dengan tulisan yang rapi dan kecepatan tertentu. SAINS/ IPA Mencari sumber panas, bunyi dan cahaya melalui alat rumah tangga. Mencari contoh alat rumah tangga yang menggunakan energi. Memberi contoh jenis energi yang sering digunakan sehari-hari. Memberi alasan penggunaan jenis energi listrik. Menceritakan kedudukan matahari pagi, siang dan sore hari. Membedakan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari. Menceritakan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan baying-bayang yang terbentuk. Menjelaskan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari. Tema Lingkungan Matematika Mengingat pakta perkalian sampai 50 dengan berbagai cara. Mengingat pakta pembagian sampai 50 dengan berbagai cara. Menghitung secara cepat perkalian dan pembagian bilangan sampai 50.mengelompokkan bilangan datar, menurut bentuknya. Menggunakan bangun datar menurut ukurannya. Menentukan unsure bangun datar yaitu titik sudut, garis, sisi. Menentukan unsure-unsur bangun datar yaitu sudut. Menggambar dan membuat bangun persegi, segitiga, segi empat, persegi panjang dengan menunjukkan sudut Tematik Untuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2 IPS Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan keluarga. Memperagakan peran tentang diri sendiri. Menceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah. Memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan alam di sekitar kita. Menceritakan pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar rumah.Membiasakan menghargai pendapat orang lain dalam suatu diskusi. Menghargai hasil keputusan bersama atas dasar kesepakatan dan suara terbanyak. Membiasakan untuk bersikap lapang dada. Menyebutkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Menjelaskan cara dan manfaat hidup jujur, disiplin dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari. TEMATIK KELAS II SEMESTER 2 PROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan : MIN SEDURI MOJOSARI Kelas : II Semester : II Tahun : 2012/2013 Smtr Tema Stándar Kompetensi 2 PERISTIWA B. Indonesia : Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan Kompetensi Dasar Menyampaikan pesan pendek yang didengarkannya kepada orang lain. Menceritakan kembali isi dongeng yang di dengarkan. Menceritakan Mengungkapkan kembali cerita secara lisan anak yang beberapa didengarkan informasi dengan dengan mendeskripsikan menggunakan benda dan kata-kata sendiri. bercerita Menyebutkan isi Memehami ragam teks agak wacana tulis panjang (20 – 25 dengan membaca kalimat) yang nyaring dan dibaca dalam membaca dalam hati. hati Menyalin puisi Menulis anak dengan permulaan dengan huruf tegak mendeskripsikan bersambung yang benda di sekitar rapi dan menyalin puisi anak IPS : Memahami Mendeskripsikan kedudukan dan kedudukan dan peran anggota peran anggota dalam keluarga keluarga. dan lingkungan Menceritakan AW KET tetangga IPA : Mengenal berbagai sumbar energi yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari dan kegunaannya KEGEMARAN pengalaman dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga. Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga Mengidentifikasi kan sumbersunber energi (panas, listrik, cahaya dan bumi) yang ada di lingkungan sekitar. Mengidentifikasi Memahami kenampakan peristiwa alam dan matahari pada pengaruh matahari pagi, siang dan dalam kehidupan sore hari. sehari-hari Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari B. Indonesia : Memahami ragam Membaca wacana tulis nyaring teks dengan membaca sebanyak 15 –20 nyaring dan kalimat dengan membaca dalam memperhatikan lafal dan intonasi hati. yang tepat. Mendeskripsikan Menulis tumbuhan atau permulaan dengan binatang sekitar mendeskripsikan secara sederhana benda di sekitar dengan bahasa dan menyalin puisi tulis anak IPS : Memahami Mendeskripsikan kedudukan dan kedudukan dan peran anggota peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga BUDI PEKERTI LINGKUNGAN B. Indonesia : Mendengarkan : memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan. keluarga. Menyampaikan pesan pendek yang didengarkan kepada orang lain. Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung Berbicara : mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda Menulis : Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak IPS : Memahami Mengenal kedudukan dan kegiatan peran anggota bermusyawarah dalam keluarga Menghargai dan lingkungan suara terbanyak. tetangga Menampilkan sikap mau menerima kekalahan. Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari B. Indonesia : Berbicara : Mendeskripsikan tumbuhan atau Mengungkapkan binatang di secara lisan sekitar sesuai beberapa ciri-cirinya informasi dengan dengan mendeskripsikan menggunakan benda dan kalimat yang mudah di pahami orang lain. Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri Menulis : Mendeskripsikan Menulis permulan tumbuhan atau dengan binatang di mendeskripsikan sekitar secara benda di sekitar sederhana dan menyalin puisi dengan bahasa anak. tulis. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi Matematika Bilangan : Melakukan melakukan perkalian perkalian dan bilangan yang pembagian hasilnya bilangan bilangan sampai dua angka. dua angka. Melakukan pembagian dua angka / bilangan dua angka. Melakukan operasi bilangan campuran. Mengelompokka Geometri : n bangun datar. mengenal unsure Mengenal sudut bangun datar bangun datar sederhana IPA Mengenal Mengidentifikasi berbagai sumber sumber-sumber energi yang sering energi panas, dijumpai dalam listrik, cahaya kehidupan seharidan bunyi yang hari dan ada di lingkungan kegunaannya. sekitar. bercerita. KEGIATAN SEHARI-HARI Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya. Mengidentifikasi Memahami kenampakan peristiwa alam dan matahari pada pengaruh matahari pagi, siang dan dalam kehidupan sore hari. sehari-hari Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari IPS Memahami Menceritakan kedudukan dan pengalaman peran anggota dalam dalam keluarga melaksanakan dan lingkungan peran dalam tetangga anggota keluarga. Memberi contoh bentuk kerjasama di lingkungan tetangga PKn Membiasakan Mengenal hidup bergotong pentingnya hidup royong rukun, saling berbagi dan tolong menolong Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam IPS Memahami Memanfaatkan peristiwa penting dokumen dan dalam keluarga benda penting secara kronologis keluarga sebagai sumber cerita Matematika Melakukan Membandingkan pengurangan dan bilangan sampai penjumlahan 500 bilangan sampai Menentukan nilai 500 IPA Mengenal bagianbagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makhluk hidup B. Indonesia Berbicara Mengucapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya, tempat ratusan, puluhan dan satuan Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500 Menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam Mengukur dan menggunakan alat ukur panjang Mengukur dan menggunakan alat ukur berat Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan berat benda Mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan Mengidentifikasi ciri-ciri benda padat dan cair yang ada di sekitar Mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan Bertanya kepada orang lain dalam menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun dalam berbahasa berbicara dan deklamasi Membaca Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak Menulis Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte KESEHATAN B. Indonesia Mendengarkan Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dengan bercerita. Mendeklamasika n puisi dengan ekpresi yang tepat Menceritakan kegiatan seharihari dengan bahasa yang mudah dipahami orang lain Mengumpulkan teks pendek ( 15 kalimat yang dibaca dengan membaca lancar Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca Melaengkapi cerita sesuai dengan kata yang tepat Menuliskan kalimat sederhana yang di diktekan guru dengan menggunakan huruf sambung dengan memperhatikan penulisan huruf kapital dan cetak Menyampaikan pesan pendek yang didengarkannya kepada orang lain Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain Memahami Membaca wacana tulis nyaring teks dengan membaca sebanyak 15 – 20 nyaring dan kalimat dengan membaca dalam memperhatikan lapal dan intonasi hati yang tepat. Meyalin puisi Menyalin puisi anak dengan anak dengan hurup hurup tegak tegak bersambung bersambung yang yang rapi rapi IPA Memahami Mendeskripsikan peristiwa alam kegunaan panas danpengaruh dan cahaya matahari dalam matahari dalam kehidupan seharikehidupan hari sehari-hari. IPS Memahami Memberi contoh kedudukan dan bentuk-bentuk peran anggota kerjasama di dalam keluarga lingkungan dan lingkungan tetangga tetangga Jumlah Mengetahui Kepala Sekolah Mojokerto, Januari 2013 Guru Kelas II Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI NIP. 1972701 199703 1 002 Khoiril Hidayati,S. PdI NIP. 198004122003122000 PROGAM SEMESTER TAHUN AJARAN 2012-2013 Tema 1: Lingkungan Kelas : 2/4 minggu No 1. Kompetensi Dasar/Indikator Bahasa Indonesia 6.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah di pahami orang lain. Siswa dapat menirukan gerak dan suara binatang. Siswa dapat menjelaskan ciri binatang secara rinci sehingga dapat mendeskripsikannya dengan teman. 6.2 Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan katakata sendiri 1 Januari 2 3 4 5 Februari 1 2 3 4 5 1 Maret 2 3 4 5 1 April 2 3 4 5 1 Mei 2 3 4 5 1 Juni 2 3 4 5 Ket Siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan cerita. Siswa dapat menuliskan yang didiktekan guru. Siswa dapat melengkapi cerita tentang data keluarga. 8.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis Siswa dapat menulis dengan baik dan benar serta penggunaan hurup kapital dan tanda baca dengan tepat. Siswa dapat membuat karangan sederhana dengan bantuan gambar yang tersedia 8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi Menyalin kalimat cetak menjadi tegak bersambung sebanyak 5 kalimat. 2. Menulis karangan dengan melanjutkan sebuah cerita yang sudah disediakan. Menulis karangan sederhana tentang kesukaan / ketidak sukaan dengan tulisan yang rapi dan kecepatan tertentu Matematika 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. Mengingat pakta perkalian sampai 50 dengan berbagai cara 3.2 Melakukan pembagian dua angka / bilangan dua angka. Mengingat pakta pembagian sampai 50 dengan berbagai cara 3.3 Melakukan operasi bilangan campuran. Menghitung secara cepat perkalian dan pembagian bilangan sampai 50 4.1 Mengelompokkan bangun datar. 3. Mengelompokkan bilangan datar, menurut bentuknya. Menggunakan bangun datar menurut ukurannya 4.3 Mengenal sudut bangun data Menentukan unsure bangun datar yaitu titik sudut, garis, sisi. Menentukan unsureunsur bangun datar yaitu sudut Menggambar dan membuat bangun persegi, segitiga, segi empat, persegi panjang dengan menunjukkan sudut IPA 3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas, listrik, cahaya dan bunyi yang ada di lingkungan sekitar. Mencari sumber panas, bunyi dan cahaya melalui alat rumah tangga. Mencari contoh alat rumah tangga yang menggunakan energi. 3.2 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya. Memberi contoh jenis energi yang sering digunakan sehari-hari. Memberi alasan penggunaan jenis energi listrik 4.1 Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari Menceritakan kedudukan matahari pagi, siang dan sore hari. Membedakan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari. Menceritakan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan baying-bayang yang terbentuk 4.2 Mendeskripsikan kegunaan panas dan 4. cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari. IPS 2.2 Menceritakan pengalaman dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan keluarga. Memperagakan peran tentang diri sendiri. 2.3 Memberi contoh bentuk kerjasama di lingkungan tetangga Menceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah. Memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan alam di sekitar kita. Menceritakan pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar rumah. Evaluasi Ket: : KBM : Evaluasi Mengetahui Mojokerto, Januari 2013 Guru Tematik Kelas II Kepala Sekolah MIN Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI NIP. 1972701 199703 1 002 Khoiril Hidayati, S.PdI NIP. 19800412200312200 PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN TEMA : LINGKUNGAN Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Tematik : SD/MI : II / 2 Nama Guru NIP/NIK Sekolah : Khoiril Hidayati, S.PdI : 198004122003122000 : MIN Seduri Mojosari KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2 SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2 TEMA: LINGKUNGAN Standar Kompetensi B. Indonesia : Berbicara : Mengungkapka n secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsika n benda dan bercerita. Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Kegiatan Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat B. Indonesia Mendeskripsik an tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciricirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah di pahami orang lain. 4 Mendeskripsi Siswa dapat Menirukan gerak Tertulis kan cirri menirukan gerak dan suara Perbuatan minggu tumbuhan dan suara binatang. binatang tertentu. Lesan dan hewan. Siswa dapat Menjelaskan menjelaskan cirri cirri-ciri binatang secara rinci tumbuhan dan sehingga dapat binatang secara mendeskripsikannya rinci baik itu nama-nama cirri dengan teman. khasnya, Siswa dapat suaranya, tempat menjawab hidupnya, pertanyaan sesuai dengan pilihan dengan cerita kata runtut. Mendeskripsikan cirri-ciri benda, tumbuhan oleh seorang teman dan teman lainnya menebaknya. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2 Buku tematik kelas II Pengembangan guru Gambar Siswa Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Kegiatan Belajar Menulis : Menulis permulan dengan mendeskripsika n benda di sekitar dan menyalin puisi anak. Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri Mendeskripsik an tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi Cara penulisan huruf kapital yang sesuai/benar. Mendeklama sikan puisi Siswa dapat menuliskan yang didiktekan guru. Siswa dapat melengkapi cerita tentang data keluarga. Siswa dapat menulis dengan baik dan benar serta penggunaan hurup kapital dan tanda baca dengan tepat. Siswa dapat membuat karangan sederhana dengan bantuan gambar yang tersedia Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2 Indikator Pencapaian Kompetensi Menjawab pertanyaan tentang isi cerita. Menceritakan kembali cerita yang didengar menggunakan kata-kata sendiri. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan kata yang berhubungan dengan tumbuhan dan binatang. Melengkapi cerita tentang data keluarga dengan kata yang tepat. Menulis nama orang tua, pekerjaan dan nama anggota keluarga dengan menggunakan huruf kapital dan Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Kegiatan Belajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2 Indikator Pencapaian Kompetensi tanda baca. Menyalin kalimat cetak menjadi tegak bersambung sebanyak 5 kalimat. Menulis karangan dengan melanjutkan sebuah cerita yang sudah disediakan. Menulis karangan sederhana tentang kesukaan / ketidak sukaan dengan tulisan yang rapi dan kecepatan tertentu. Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Standar Kompetensi Matematika Bilangan : melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka. Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Kegiatan Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. Melakukan pembagian dua angka / bilangan dua angka. Melakukan operasi bilangan campuran. Perkalian dan Siswa dapat mengingat pakta pembagian. perkalian dengan Bangun datar berbagai cara mulai dan unsure dari penjumlahan bangun datar berulang. Siswa dapat mengingat pakta pembagian dengan berbagai cara. Siswa dapat menghitung secara cepat perkalian dan pembagian Mengingat pakta perkalian sampai 50 dengan berbagai cara. Mengingat pakta pembagian sampai 50 dengan berbagai cara. Menghitung secara cepat perkalian dan pembagian bilangan sampai 50 Mengelompok Geometri : kan bangun mengenal unsur datar. bangun datar sederhana Siswa dapat mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya. Siswa dapat menentukan, menggambar bangun datar Mengelompokka n bilangan datar, menurut bentuknya. Menggunakan bangun datar menurut ukurannya. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2 Penilaian Tertulis Perbuatan Lesan Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Buku tematik kelas II Pengembangan guru Gambar Siswa Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mengenal sudut bangun datar Materi Pokok dan Uraian Materi Kegiatan Belajar dengan titik sudut, garis, sisi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2 Indikator Pencapaian Penilaian Kompetensi Menentukan unsure bangun datar yaitu titik sudut, garis, sisi. Menentukan unsure-unsur bangun datar yaitu sudut. Menggambar dan membuat bangun persegi, segitiga, segi empat, persegi panjang dengan menunjukkan sudut Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Standar Kompetensi IPA Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya. Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Kegiatan Belajar Mengidentifika Sumber si sumberpanas dan sumber energi energi serta panas, listrik, kegunaannya cahaya dan bunyi yang ada di lingkungan sekitar. Mengidentifika si jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya Siswa dapat mencari sumber bunyi alat yang menghasilkan bunyi, sumber energi yang menghasilkan panas, sumber energi yang menghasilkan cahaya. Siswa dapat memberi alasan yang tepat tentang penggunaan jenis energi Mengidentifika si kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari. Mendeskripsik an kegunaan panas dan cahaya matahari Siswa dapat menjelaskan kedudukan matahari pada pagi, siang dan sore hari. Siswa dapat menjelaskan perbedaan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2 Indikator Pencapaian Kompetensi Mencari sumber panas, bunyi dan cahaya melalui alat rumah tangga. Mencari contoh alat rumah tangga yang menggunakan energi. Memberi contoh jenis energi yang sering digunakan sehari-hari. Memberi alasan penggunaan jenis energi listrik. Menceritakan kedudukan matahari pagi, siang dan sore hari. Membedakan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari. Penilaian Tertulis Perbuatan Lesan Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Buku tematik kelas II Pengembangan guru Gambar Siswa Standar Kompetensi Kompetensi Dasar dalam kehidupan sehari-hari Materi Pokok dan Uraian Materi Kegiatan Belajar serta menjelaskan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan baying-bayang Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2 Indikator Pencapaian Penilaian Kompetensi Menceritakan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan baying-bayang yang terbentuk. Menjelaskan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari. Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Standar Kompetensi IPS Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga Kompetensi Dasar Menceritakan pengalaman dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga. Memberi contoh bentuk kerjasama di lingkungan tetangga Materi Pokok dan Uraian Materi Menceritaka n pengalaman Kegiatan Belajar Siswa dapat mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan keluarga. Siswa dapat memperagakan peran tentang diri sendiri serta keluarga. Siswa dapat menceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah. Siswa dapat memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan serta dapat menceritakannya dalam pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar rumah. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2 Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Mengungkapkan Tertulis Perbuatan pengalaman diri Lesan sendiri dan keluarga. Memperagakan peran tentang diri sendiri. Menceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah. Memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan alam di sekitar kita. Menceritakan pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar rumah. Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Buku tematik kelas II Pengembangan guru Gambar Siswa Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Kegiatan Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery ) Mengetahui Mojokerto, Januari 2013 Guru Tematik Kelas II Kepala Sekolah MIN Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI NIP. 1972701 199703 1 002 Khoiril Hidayati, S.PdI NIP. 19800412200312200 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2 PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK DENGAN TEMA : LINGKUNGAN Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Tematik : SD/MI : II / 2 Nama Guru NIP/NIK Sekolah : Khoiril Hidayati, S.PdI : 198004122003122000 : MIN Seduri Mojosari KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Tematik Untuk MIN kelas 2 RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah Kelas / Semester Tema Waktu : : : : MIN Seduri Mojosari 2b / 2 Lingkungan 4 minggu Standar Kompetensi B. Indonesia Berbicara Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan bercerita. Menulis permulan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak. Matematika Bilangan : melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka. Geometri : mengenal unsur bangun datar sederhana. IPA Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya. Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari IPS Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga. Kompetensi Dasar B. Indonesia Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah di pahami orang lain. Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan katakata sendiri Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi. Matematika Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. Melakukan pembagian dua angka / bilangan dua angka. Melakukan operasi bilangan campuran. Mengelompokkan bangun datar. Tematik Untuk MIN kelas 2 Mengenal sudut bangun datar. IPA Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas, listrik, cahaya dan bunyi yang ada di lingkungan sekitar. Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya. Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari. Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan seharihari. IPS Menceritakan pengalaman dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga. Memberi contoh bentuk kerjasama di lingkungan tetangga. Tujuan Pembelajaran: B. Indonesia Siswa dapat menirukan gerak dan suara binatang. Siswa dapat menjelaskan ciri binatang secara rinci sehingga dapat mendeskripsikannya dengan teman. Siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan cerita. Siswa dapat menuliskan yang didiktekan guru. Siswa dapat melengkapi cerita tentang data keluarga. Siswa dapat menulis dengan baik dan benar serta penggunaan hurup kapital dan tanda baca dengan tepat. Siswa dapat membuat karangan sederhana dengan bantuan gambar yang tersedia. Matematika Siswa dapat mengingat pakta perkalian dengan berbagai cara mulai dari penjumlahan berulang. Siswa dapat mengingat pakta pembagian dengan berbagai cara. Siswa dapat menghitung secara cepat perkalian dan pembagian Siswa dapat mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya. Siswa dapat menentukan, menggambar bangun datar dengan titik sudut, garis, sisi. IPA Siswa dapat mencari sumber bunyi alat yang menghasilkan bunyi, sumber energi yang menghasilkan panas, sumber energi yang menghasilkan cahaya. Siswa dapat memberi alasan yang tepat tentang penggunaan jenis energi Siswa dapat menjelaskan kedudukan matahari pada pagi, siang dan sore hari. Siswa dapat menjelaskan perbedaan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari serta menjelaskan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan bayingbayang. Tematik Untuk MIN kelas 2 IPS Siswa dapat mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan keluarga. Siswa dapat memperagakan peran tentang diri sendiri serta keluarga. Siswa dapat menceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah. Siswa dapat memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan serta dapat menceritakannya dalam pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar rumah. Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery ) Materi ajar (materi pokok): Mendeskripsikan ciri tumbuhan dan hewan. Cara penulisan huruf kapital yang sesuai/benar. Mendeklamasikan puisi. Perkalian dan pembagian. Bangun datar dan unsure bangun datar. Sumber panas dan energi serta kegunaannya. Menceritakan pengalaman. Lingkungan alam dan buatan. Metoda pembelajaran Demontrasi, latihan, ceramah, pemberian tugas, tanya jawab. Langkah-langkah A. Kegiatan awal Apresepsi/ Motivasi : Guru memberikan salam Guru mengkondisikan siswa Berdo’a bersama Memberikan motivasi belajar siswa Memberikan kuis Tematik Untuk MIN kelas 2 B. Kegiatan inti Minggu ke I Pertemuan pertama (B. Indonesia, Matematika, IPS). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Guru menjelaskan ciri tumbuhan dan binatang secara lisan dan dituangkan dalam tulisan. Mengingat fakta perkalian dengan penjumlahan berulang. Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dengan bercerita. Pertemuan kedua (B. Indonesia, Matematika). 4 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Dengan penjelasan tentang suara dan gerakan binatang siswa dapat menirukannya dengan riang dan gembira. Menjelaskan perkalian dengan penjumlahan berulang. Pertemuan ketiga (B. Indonesia, Matematika, IPA). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Mengungkapkan ciri tumbuhan dan hewan serta tempat hidupnya melalui bacaan atau cerita yang tersedia. Mengerjakan hitung perkalian dengan penjumlahan berulang. Melalui penjelasan guru diharapkan siswa mengerti dan paham serta dapat menyebutkan sumber bunyi, energi yang sering digunakan, sumber energi di lingkungan sekitar. Pertemuan keempat ( B. Indonesia, Matematika). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Membaca dengan intonasi yang benar dengan kecepatan, tentang cerita binatang. Menjawab pertanyaan sesuai isi cerita. Mendemontrasikan hitung perkalian 1 dan 2 . Pertemuan kelima (Matematika, B. Indonesia). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Menirukan suara binatang dan gerakannya kemudian dituangkan ke dalam tulisan tegak bersambung dan tidak lupa penggunaan huruf kapital. Mendemontrasikan hitung perkalian 1 – 3. Pertemuan keenam (Matematika, B. Indonesia). 2 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Tematik Untuk MIN kelas 2 Mengerjakan perkalian dengan penjumlahan berulang dari perkalian satu sampai tiga. Menyusun kalimat sederhana. Minggu ke 2 Pertemuan pertama (Matematika, B. Indonesia). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Mengerjakan hitung perkalian dengan penjumlahan berulang dari perkalian satu sampai lima. Membaca sebuah cerita dengan pelafalan dan intonasi yang benar secara seksama. Pertemuan kedua (IPS, Matematika, B. Indonesia). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Memperagakan peran tentang diri sendiri sebagai makhluk social yang memerlukan lingkungan sekitarnya. Melalui penjelasan guru diharapkan siswa mampu mengungkapkan dan hafal hitung perkalian. Menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi cerita yang dibacanya. Pertemuan ketiga ( B. Indonesia, Matematika). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Menuliskan yang didiktekan guru dengan tulisan tegak bersambung yang baik dan benar. Melalui penjelasan tentang pembagian diharapkan akan lebih memahami tekhnik pembagian dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan keempat (B. Indonesia, Matematika). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Membaca dan menjawab pertanyaan dari isi cerita kemudain dituangkan kedalam tulisan dengan bentuk karangan pendek. Mengerjakan hitung pembagian dengan pengurangan berulang sampai nol. Pertemuan Kelima (Matematika B. Indonesia) 2 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Mengerjakan hitung pembagian satu sampai 5 Menyusun kalimat sederhana. Tematik Untuk MIN kelas 2 Pertemuan keenam (B. Indonesia, IPA) 4x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Membaca kalimat bersuara nyaring dengan intonasi yang benar kemudain di tulis dengan menggunakan huruf sambung dan penerapan penggunaan huruf besar dan tanda baca. Melalui penjelasan guru tentang kegunaan energi, baik itu energi bunyi, panas dan energi listrik diharapkan siswa dapat mengungkapkan alasan yang tepat tentang penggunaan energi tersebut. Minggu ke 3 Pertemuan pertama (Matematika, B. Indonesia) 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Mengerjakan hitung pembagian dan penerapannya dalam kegiatan seharihari. Melalui penjelasan guru diharapkan siswa dapat membaca cerita dengan bantuan gambar. Pertemuan kedua (Matematika, B. Indonesia, IPS). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Pengerjaan hitung campuran perkalian dan pembagian. Melengkapi cerita tentang data keluarga ditulis menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang benar. Dari penjelasan guru, diharapkan siswa dapat menyebutkan perbedaan lingkungan alam dan buatan di sekitar lingkungan rumah. Pertemuan ketiga (IPA, B. Indonesia). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Guru menjelaskan energi yang sering digunakan sehari-hari serta memberi alasan penggunaan jenis energi listrik. Siswa membaca dengan bersuara tentang membersihkan halaman serta mengajukan dan menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan. Pertemuan keempat (B. Indonesia, Matematika). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Meringkas bacaan, melengkapi kalimat yang telah disediakan guru. Melalui penjelasan guru tentang pembagian sampai 50 Pertemuan kelima (Matematika, B. Indonesia). 2 x 35 Tematik Untuk MIN kelas 2 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Pembagian sebagai kebalikan perkalian Siswa mengerjakan soal cerita tentang perkalian dan pembagian. Menulis kalimat yang didiktekan guru. Pertemuan keenam (B. Indonesia, Matematika). 4 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Guru menjelaskan bangun datar, siswa mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya Siswa mengurutkan bangun datar menurut ukurannya. Guru menugaskan siswa untuk menyusun sebuah karangan dengan bentuk puisi. Siswa mendeklamasikan puisi tersebut di depan kelas. Minggu ke 4 Pertemuan pertama (Matematika). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Guru menjelaskan tentang sudut dan bangun datar Siswa menyimak penjelasan guru. Siswa menyebutkan unsur-unsur bangun datar. Siswa menggambarkan jenis-jenis bangun datar. Pertemuan kedua (B. Indonesia, Matematika, IPS). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan pendek. Siswa membuat karangan pendek dengan melanjutkan sebuah cerita yang sudah disediakan. Siswa melanjutkan materi berikutnya yaitu menggambar dan membuat bangun datar dengan ukuran tertentu. Siswa menceritakan pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar baik di rumah maupun di sekolah secara lisan ataupun tulisan. Pertemuan ketiga (Matematika). 3 x 35 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Guru menugaskan siswa untuk melanjutkan materi berikutnya. Siswa melaksanankan tugas yang diberikan guru yaitu membuat bidang datar dengan ukuran yang ditentukan guru dengan menggunakan alat bantu. Siswa menyebutkan benda yang termasuk banmgun datar di sekitar kelas. Pertemuan keempat (B. Indonesia, IPS). 3 x 35 Tematik Untuk MIN kelas 2 Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Guru menugaskan siswa untuk membuat kalimat berdasarkan gambar. Siswa membuat kalimat berdasarkan gambar. Siswa menyalin kalimat dari huruf cetak ke huruf tegak bersambung. Guru menugaskan siswa untuk mencari gambar yang berhubungan dengan lingkungan alam dan buatan dari berbagai media cetak untuk dibuat kliping. Pertemuan kelima (IPA). 2 x 35 Eksplorasi Guru mengulas materi yang telah disampaikan dan menyampaikan materi berikutnya. Siswa dibawa guru ke luar kelas untuk merasakan langsung pengaruh panas dan cahaya matahari terhadap makhluk hidup. Siswa membuat laporan apa yang di rasakannya. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugastugas tertentu yang bermakna; memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan C. Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir, guru: Mengadakan tanyajawab sekitar materi yang telah disampaikan. Memberikan penilaian hasil kerja siswa baik secara tertulis, lisan maupun perbuatan yang telah dilakukan siswa. Memberikan tugas atau PR Alat dan sumber : Buku paket Tematik Untuk MIN kelas 2 Alat peraga Media cetak Media elektronik Lingkungan sekitar Kreatifitas guru Penilaian Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik B. Indonesia Menirukan gerak dan suara tertulis, lisan, binatang tertentu. perbuatan Menjelaskan cirri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci baik itu namanama cirri khasnya, suaranya, tempat hidupnya, dengan pilihan kata runtut. Mendeskripsikan cirri-ciri benda, tumbuhan oleh seorang teman dan teman lainnya menebaknya. Menjawab pertanyaan tentang isi cerita. Menceritakan kembali cerita yang didengar menggunakan kata-kata sendiri. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan kata yang berhubungan dengan tumbuhan dan binatang. Melengkapi cerita tentang data keluarga dengan kata yang tepat. Menulis nama orang tua, pekerjaan dan nama anggota keluarga dengan menggunakan huruf kapital dan tanda baca. Menyalin kalimat cetak Bentuk Instrumen Contoh Instrumen B. Indonesia isian,essay, Bagaimana cara skala sikap, Menirukan gerak dan suara portofolio binatang tertentu. Jelaskan cirri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci baik itu namanama cirri khasnya, suaranya, tempat hidupnya, dengan pilihan kata runtut. Jelaskanlah cirri-ciri benda, tumbuhan oleh seorang teman dan teman lainnya menebaknya. Jelaskanlah pertanyaan tentang isi cerita. Ceritakan kembali cerita yang didengar menggunakan kata-kata sendiri. Tuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan kata yang berhubungan dengan tumbuhan dan binatang. Jelaskanlah cerita tentang data keluarga dengan kata yang tepat. Tuliskanlah nama orang tua, pekerjaan dan nama anggota keluarga dengan menggunakan huruf kapital dan tanda baca. Tematik Untuk MIN kelas 2 Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Bentuk Instrumen menjadi tegak bersambung sebanyak 5 kalimat. Menulis karangan dengan melanjutkan sebuah cerita yang sudah disediakan. Menulis karangan sederhana tentang kesukaan / ketidak sukaan dengan tulisan yang rapi dan kecepatan tertentu. Contoh Instrumen Salinkanlah kalimat cetak menjadi tegak bersambung sebanyak 5 kalimat. Tuliskanlah karangan dengan melanjutkan sebuah cerita yang sudah disediakan. Tuliskanlah karangan sederhana tentang kesukaan / ketidak sukaan dengan tulisan yang rapi dan kecepatan tertentu. Matematika Jelaskanlah pakta perkalian sampai 50 dengan berbagai cara. Jelaskanlah pakta pembagian sampai 50 dengan berbagai cara. Hitungkanlah secara cepat perkalian dan pembagian bilangan sampai 50.mengelompokkan bilangan datar, menurut bentuknya. Hitungkanlah bangun datar menurut ukurannya. Tentukanlah unsure bangun datar yaitu titik sudut, garis, sisi. Tentukan unsure-unsur bangun datar yaitu sudut. Bagaimana cara Menggambar dan membuat bangun persegi, segitiga, segi empat, persegi panjang dengan menunjukkan sudut. Matematika Mengingat pakta perkalian sampai 50 dengan berbagai cara. Mengingat pakta pembagian sampai 50 dengan berbagai cara. Menghitung secara cepat perkalian dan pembagian bilangan sampai 50.mengelompokkan bilangan datar, menurut bentuknya. Menggunakan bangun datar menurut ukurannya. Menentukan unsure bangun datar yaitu titik sudut, garis, sisi. Menentukan unsure-unsur bangun datar yaitu sudut. Menggambar dan membuat bangun persegi, segitiga, segi empat, persegi panjang dengan menunjukkan sudut. Tematik Untuk MIN kelas 2 Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen IPA Mencari sumber panas, bunyi dan cahaya melalui alat rumah tangga. Mencari contoh alat rumah tangga yang menggunakan energi. Memberi contoh jenis energi yang sering digunakan sehari-hari. Memberi alasan penggunaan jenis energi listrik. Menceritakan kedudukan matahari pagi, siang dan sore hari. Membedakan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari. Menceritakan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan bayingbayang yang terbentuk. Menjelaskan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan seharihari. IPA Sebutkanlah sumber panas, bunyi dan cahaya melalui alat rumah tangga. Sebutkanlah contoh alat rumah tangga yang menggunakan energi. Sebutkanlah contoh jenis energi yang sering digunakan sehari-hari. Jelaskanlah alasan penggunaan jenis energi listrik. Ceritakan kedudukan matahari pagi, siang dan sore hari. Bedakan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari. Ceritakan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan baying-bayang yang terbentuk. Jelaskan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari. IPS Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan keluarga. Memperagakan peran tentang diri sendiri. Menceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah. Memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan alam di sekitar IPS Ceritakan pengalaman diri sendiri dan keluarga. Peragakan peran tentang diri sendiri. Ceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah. Sebutkanlah contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan alam di sekitar kita. Tematik Untuk MIN kelas 2 Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Bentuk Instrumen kita. Menceritakan pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar rumah. . Contoh Instrumen Ceritakan pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar rumah. Kriteria Penilaian 1. Produk ( hasil diskusi ) No. 1. Aspek Konsep 2. Performansi No. Aspek 1. Kerjasama 2. Partisipasi Kriteria Skor * semua benar * sebagian besar benar * sebagian kecil benar * semua salah 4 3 2 1 Kriteria * bekerjasama * kadang-kadang kerjasama * tidak bekerjasama Skor 4 2 1 * aktif berpartisipasi * kadang-kadang aktif * tidak aktif 4 2 1 3. Lembar Penilaian No Nama Siswa Performan Kerjasama Partisipasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tematik Untuk MIN kelas 2 Produk Jumlah Skor Nilai CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10. Mengetahui, Kepala MIN Seduri Mojokerto, Januari 2013 Guru Tematik Kelas II Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI NIP. 1972701 199703 1 002 Khoiril Hidayati, S.PdI NIP. 19800412200312200 Tematik Untuk MIN kelas 2 DOKUMENTASI Sekolah tampak dari dalam Foto bersama Wawancara dengan Ibu Khoiril Hidayati, S.PdI Kegiatan Pembelajaran Wawancara dengan siswa Daftar Nilai Siswa Kelas: 2B No Nama 1 Annisa titta fathian 2 Ach. Maulana thobari satami 3 Ahmad basori ramadhan 4 Ahmad hakam muthohar 5 Arista widyaning tyas 6 Azzara rum mawangi 7 Bima rahmatul hidayatullah 8 Brian velma putra 9 Bustanul wahyudi 10 Dea devina aprilia 11 Diva febriana 12 Eva dyah rahma 13 Rochmatus sholichah 14 Indira purwita sari 15 Lisa rosdiana 16 Lisda fitria halim 17 M. Anshori setiawan 18 M. Ardiansyah 19 Nadila 20 Nazar zulfikar 21 Qur'anal fajar 22 Resa firdausy 23 Rika raudlatul jannah 24 Rina mulyanti Mengetahui, Kepala MIN Seduri Semester: Genap L/P KKM P L L L P P L L L P P P P P P P L L P L L P P P Nilai Nilai RataTugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5 Tugas 6 rata 70 77 78 80 85 80 1 75 75 Mata Pelajaran: IPA Ulangan Harian UTS 2 3 4 5 78 76 89 78 67 80 75 83 80 70 70 75 80 78 80 75 80 85 95 78 90 100 80 80 75 75 83 80 75 80 85 75 80 78 60 85 85 65 100 70 100 85 75 85 75 60 75 80 75 68 100 65 100 95 55 100 80 100 83 80 100 80 75 80 75 70 78 80 70 78 85 70 85 85 80 78 75 100 75 80 85 75 85 85 75 86 80 85 83 75 78 77 75 75 78 75 75 80 75 80 85 75 85 75 90 85 80 88 78 78 75 80 77 80 87 70 87 77 68 83 83 77 78 75 78 76 75 77 76 74 78 85 75 75 90 Mojokerto, Januari 2013 Guru Tematik Kelas II UAS Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI NIP. 1972701 199703 1 002 Khoiril Hidayati, S.PdI NIP. 19800412200312200 BIODATA MAHASISWA NAMA : LILIK DWI WAHYUNI NIM : 09140028 TEMPAT TANGGAL LAHIR : MOJOKERTO, 23 DESEMBER 1990 FAKULTAS : TARBIYAH JURUSAN : PGMI TAHUN MASUK : 2009 ALAMAT RUMAH : Dsn. Sekarputih Kec. Pungging Ds. Randuharjo Kab. Mojokerto RIWAYAT PENDIDIKAN NO SEKOLAH LULUS TAHUN 1. TK Miftahul Huda 1997 2. MI Thoriqul Huda 2003 3. SMP Islam Sedati 2006 4. MAN Mojosari 2009