strategi kepala sekolah dalam peningkatan mutu

advertisement
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DI SDS ANANDA ISLAMIC SCHOOL
PEGADUNGAN KALIDERES JAKARTA BARAT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapaih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
RIZKA UMAMI
NIM : 1110018200072
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
DI SDS ANANDA ISLAMIC SCHOOL
PEGADUNGAN KALIDERES JAKARTA BARAT
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapaih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
RIZKA UMAMI
NIM : 1110018200072
Yang mengesahkan,
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. MASYHURI, AM. M.Pd.
Dra. MANERAH
NIP. 19500518 197803 1002
NIP. 1968032 199403 2002
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi berjudul Strategi Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan di SDS Ananda Islamic School Pegadungan Kalideres Jakarta
Barat disusun oleh RIZKA UMAMI Nomor Induk Mahasiswa 1110018200072,
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 27
Agustus 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh
gelar Sarjana S1 (S. Pd.) dalam bidang Manajemen Pendidikan.
Jakarta, 03 September 2014
Panitian Ujian Munaqosah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan)
Tanggal
Tanda Tangan
Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd.
NIP. 19661009 199303 1 004
Sekertaris (Sekertaris Jurusan)
Dr. Zahrudin, LC, M. Pd.
NIP. 19730602 200501 1 002
Penguji I
Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd.
NIP. 19671020 200112 2 001
Penguji II
Dr. H. Salman Tumanggor, M. Pd.
NIP. 19570710 197903 1 002
Mengetahui.
Dekan,
Dra. Nurlena Rifa’I, MA, PHd.
NIP. 19591020 198603 2 001
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
: Rizka Umami
Tempat/Tgl. Lahir
: Tangerang, 4 Juni 1992
NIM
: 1110018200072
Jurusan/Prodi
: Manajemen Pendidikan
Judul Skripsi
: Strategi Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan
di
SDS
Ananda
Islamic
School
Pegadungan Kalideres Jakarta Barat.
Dosen Pembimbing :
1. Drs. Masyhuri, AM. MPd.
2. Dra. Manerah
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggungjawab secara akdemik atas apa yang saya tulis.
Peryataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqosah
Jakarta, 14 Agustus 2014
Mahasiswa Ybs.
Rizka Umami
1110018200072
iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Strategi Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Di SDS
Ananda Islamic School Pegadungan Kalideres Jakarta Barat disusun oleh Rizka Umami,
NIM. 1110018200072, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan
sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan
yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 14 Agustus 2014
Yang mengesahkan,
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. MASYHURI, AM. M.Pd.
Dra. MANERAH
NIP. 19500518 197803 1002
NIP. 1968032 199403 2002
iv
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul
“STRATEGI
KEPALA
SEKOLAH
DALAM
PENINGKATAN
MUTU
PENDIDIKAN DI SDS ANANDA ISLAMIC SCHOOL” yang disusun oleh
Rizka Umami NIM 1110018200072 Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta,
Telah disetujui kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal, 14
Agustus 2014.
Jakarta, 14 Agustus 2014
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembembing II
Drs. Masyhuri, AM. M. Pd
Dra. Manerah
NIP. 19500518 197803 1 002
NIP. 1968032 199403 2 002
v
ABSTRAK
Rizka Umami NIM 1110018200072. Strategi Kepala Sekolah dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di SDS Ananda Islamic School Pegadungan
Kalideres Jakarta Barat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan strategi yang
dijalankan kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SDS Ananda
Islamic School Pegadungan-Kalideres, Jakarta Barat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
pendekatan analisis deskriptif. Metode ini dilaksanakan sebagai upaya untuk
mencari informasi sedalam-dalamnya mengenai strategi yang telah dilakukan oleh
kepala sekolah melalui wawancara dan observasi langsung.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kepala sekolah telah melaksanakan
kepemimpinannya dengan baik sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai kepala
sekolah. Strategi kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SDS
Ananda Islamic School berdasarkan manajemen mutu terpadu.
Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa kepala sekolah telah melakukan
beberapa strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan di SDS Ananda Islamic
School diantaranya adalah (1) membuka usaha Rumah Sunat, hasil dari usaha
tersebut didonasikan untuk menunjang sarana prasarana yang dibutuhkan sekolah,
(2) mendatangkan guru dari luar negeri dengan maksud peserta didik mampu
bersaing pada dunia internasional.
vi
ABSTRACT
Rizka Umami NIM 1110018200072. Principal Strategies in Education
Quality Improvement in SDS Ananda Islamic School in Pegadungan Kalideres
Jakarta Barat .
The purpose of this study is to investigate and explain the strategy that
the principal in improving the quality of education at SDS Ananda Islamic School
Pegadungan - Kalideres , Jakarta Barat .
The method used in this study is a qualitative method of descriptive
analysis approach . This method is implemented in an attempt to find information
about the deepest strategy has been carried out by the principal through
interviews and direct observation .
The results showed that the principal leadership has conducted properly
in accordance with the role and function as a school principal . The principal
strategy in improving the quality of education at SDS Ananda Islamic School is
based on integrated quality management .
Conclusion The study shows that the principal has done several
strategies to improve the quality of education in SDS Ananda Islamic School
which are ( 1 ) open a home business Circumcision , the results of these efforts
was donated to support the infrastructure needs of the school , ( 2 ) bring in
teachers from abroad with the intention that students are able to compete on the
international world .
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan
ketenangan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat
serta salam tak lupa pula penulis sanjungkan kepada baginda Nabi besar
Muhammad SAW, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu tercurah kepadanya,
sahabat dan keluarganya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1. Dra. Nurlena Rifa’I, MA, Phd., Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Hasyim As’yari, M. Pd., Ketua jurusan Manajemen Pendidikan.
3. Drs. Masyhuri, AM, M. Pd., Dosen pembimbing I, yang senantiasa
meluangkan waktu untuk membimbing proses pembuatan skripsi penulis.
4. Dra. Manerah, Dosen pembimbing II, yang senantiasa bersedia dikunjungi ke
rumah untuk membimbing penulis dan memberikan arahan untuk kelancaran
proses pembuatan skripsi ini.
5. Ayah dan Ummi tercinta Bpk. Yunus dan Ibu Maswati, S.Pd.I. yang telah
membiayai penulis sehingga menjadi sarjana, senantiasa memberikan motivasi
serta do’a yang mengiringi langkah penulis setiap hari, sehingga penulis
diberikan kemudahan menyelesaikan skripsi dalam keadaan ketenangan batin.
6. Yudi Hardiansyah, kakaku tersayang yang seringkali menasehati penulis
dikala malas mengerjakan skripsi dan adik-adikku tercinta Shila Lutfiah
Rohma, Ais Yustina Farda, dan Siti Ezza Zahrizah yang telah memberikan
semangat dikala penulis lelah dan bosan dalam proses menulis skripsi ini.
7. Kedua Almarhumah Nenekku Hj. Uni dan Hj. Simah Imot, skripsi ini adalah
kado untuk kalian. Sebelum kalian meninggal kalian selalu berpesan agar aku
menjadi sarjana muda.
8. Sahabat terawetku Destri, Ade Nurfadillah, Sarah, Isni, Siska, Artika, Mella,
Sukma, Zahra, Tika, Anjar, Isan, Santa, Fity, kalian sahabat terbaik yang
vii
viii
selalu memberikan motivasi dan mengobati kegelisahan penulis dikala gundah
gulana.
9. Teman seperjuangan dari awal kuliah Nita, Atin, Ikoh, Lia, Ayu, Jehan, Tiara,
yang terkadang sama-sama gundah gulana karena pembuatan skripsi.
10. Keluarga Besar Manajemen Pendidikan Kelas-B angkatan 2010, bersama
kalian banyak cerita seru yang kita rangkai bersama.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
skripsi ini, karena penulis juga masih dalam proses belajar. Oleh karena itu
penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun. Penulis berharap
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya,
Amiiin….
Jakarta, 14 Agustus 2014
Penulis
RIZKA UMAMI
1110018200072
viii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul (Cover) ................................................................................... i
Halaman Judul .................................................................................................... ii
Surat Peryataan Keaslian Skripsi...................................................................... iii
Lembar Persetujuan/pengesahan Pembimbing ............................................... iv
Pengesahan Penguji ............................................................................................ v
Abstrak ................................................................................................................ vi
Kata Pengantar ................................................................................................... vii
Daftar Isi .............................................................................................................. ix
Daftar Tabel......................................................................................................... xi
Daftar Lampiran ................................................................................................. xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 5
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 5
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Tinjauan Tentang Strategi Kepala Sekolah
Dalam Melaksanakan Kepemimpinan
1. Konsep Dasar Kepemimpinan................................................. 7
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah .............................................. 9
3. Kunci Keberhasilan Kepala Sekolah ....................................... 14
4. Strategi Kepala Sekolah .......................................................... 15
ix
B. Konsep Dasar Peningkatan Mutu Pendidikan
1. Pengertian Mutu Pendidikan ............................................. 20
2. Standar Mutu Pendidikan .................................................. 21
3. Total Quality Management (TQM) di lembaga
pendidikan ......................................................................... 22
4. Manajemen peningkatan mutu sekolah ............................. 23
5. Upaya Kepala Sekolah Dalam Peningkatkan
Mutu Pendidikan ............................................................... 24
6. Hambatan Dalam Usaha Peningkatan Mutu ..................... 25
C. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 28
B. Latar Penelitian (Setting)............................................................... 29
C. Metode Penelitian.......................................................................... 29
D. Sumber Data .................................................................................. 30
E. Prosedur Pengumpulan dan Pengelolaan Data .............................. 30
F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ........................... 32
G. Analisa Data .................................................................................. 33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................... 34
B. Pembahasan ................................................................................... 40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 49
B. Saran .............................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 waktu pelaksanaan penelitian ............................................................ 28
Tabel 3.2 kisi-kisi instrument wawancara .......................................................... 31
Tabel 4.1 Data Siswa SDS Ananda Islamic School ............................................ 37
Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SDS
Ananda Islamic School ....................................................................................... 37
Tabel 4.3 Struktur organisasi SDS Ananda Islamic School ................................ 39
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat pernyataan karya sendiri
Lampiran 2
Lembar pengesahan pembimbing
Lampiran 3
Lembar pengesahan penguji
Lampiran 4
Biodata penulis
Lampiran 5
Surat keterangan telah melakukan penelitian
Lampiran 6
Lembar uji referensi
Lampiran7
1Berita wawancara dengan kepala sekolah
Lampiran 8
Berita wawancara dengan perwakilan guru
Lampiran 9
Action plan tiga tahun ananda Islamic school juli 2013-2016
Lampiran 10 Minutes of the meeting juli 2013
Lampiran 11 Program kerja kepala sekolah
Lampiran 12 Jadwal kegiatan kepala sekolah
Lampiran 13 Program kerja jangka panjang kepala sekolah
Lampiran 14 Fungsi dan tugas pengelola sekolah
Lampiran 15 Sosok kompetensi kepala sekolah
Lampiran 16 Jadwal laporan kerja tahunan
Lampiran 17 Program kinerja kepala sekolah
Lampiran 18 Agenda kegiatan kepala sekolah
Lampiran 19 Fungsi dan tugas pengelola sekolah
Lampiran 20 Rekapitulasi inventaris sekolah
Lampiran 21 Struktur organisasi sekolah
Lampiran 22 Tata tertib ananda islamis school
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan nasional bertujuan membentuk organisasi pendidikan yang
bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi dalam pendidikan untuk
menuju
suatu
lembaga
yang
beretika,
selalu
menggunakan
nalar,
berkemampuan komunikasi sosial yang positif dan memiliki sumber daya
manusia yang sehat dan tangguh.1
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.2
1
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2008), cet. Ke-11, h. 21.
2
UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 2, pasal 3.
1
2
Pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga dalam
bentuk peningkatan kualitas sumber daya insani untuk pembangunan suatu
bangsa. Kebesaran suatu bangsa diukur dari sejauhmana masyarakatnya
mengenyam pendidikan. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh suatu
masyarakat, maka semakin majulah bangsa tersebut. Kualitas pendidikan
yang dimiliki, dilihat dari sejauhmana output (lulusan) suatu pendidikan dapat
menjadikan manusia yang paripurna, sebagaimana tahapan pendidikan.
Untuk menjawab tantangan Nasional dan Internasional maka perlu
diterapkannya “pendidikan bermutu”. Dimana pendidikan bermutu merupakan
kunci untuk membangun manusia yang kompeten dan beradab dalam arti
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan masyarakat, baik dalam
kualitas pribadi, moral, pengetahuan maupun kompetensi kerja menjadi syarat
mutlak dalam kehidupan masyarakat. Dalam merealisasikan pendidikan
bermutu, dituntut penerapan program mutu yang terfokus pada upaya-upaya
penyempurnaan mutu seluruh komponen dan kegiatan pendidikan di sekolah.
Pendidikan yang bermutu tidak hanya dilihat dari kualitas lulusannya,
tetapi juga mencakup bagaimana sekolah mampu memenuhi kebutuhan
pelanggan sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Pelanggan dalam hal ini
adalah pelanggan internal (tenaga kependidikan) serta pelangan eksternal
(peserta didik, orang tua, masyarakat dan pemakai lulusan). 3
Dalam rangka perubahan dan transformasi diperlukan seorang pemimpin
yang memiliki mental kuat dan prima, mampu mengatasi masalah dan
tantangan, memiliki visi, dan berani mencoba inovasi. Kepemimpinan
merupakan sumber daya yang paling pokok dalam organisasi sebagai upaya
dalam pencapaian tujuan organisasi. Maka dikatakan lancar atau tidaknya
suatu sekolah dan tinggi rendahnya mutu sekolah tidak hanya ditentukan dari
jumlah guru dan kecakapannya, tetapi lebih banyak ditentukan oleh cara
kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya.
3
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, ( Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,
2010), cet. Ke-7, h. 175-180
3
Kepala
sekolah
diharuskan
memiliki
strategi
yang
tepat
untuk
meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik di sekolahnya, agar mampu
menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasihat kepada warga
sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga pendidik serta
melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Selain menjalankan
fungsinya, kepala sekolah mempunyai tugas untuk menyusun strategi dan misi
sehingga tahu kearah mana harus melangkah dan tahu bagaimana sampai
ketujuan agar dapat mencapai sasaran operasional suatu lembaga pendidikan.
Keberhasilan strategi sangat bergantung pada kemampuan dalam
kepemimpinan untuk membangun komitemen, menghubungkan strategi dan
visi yang tepat, mengatur sumber-sumber yang mendukung terlaksananya
strategi. 4
Berbicara mengenai strategi kepala sekolah dalam peningkatan mutu
pendidikan, maka di Jakarta Barat terdapat sekolah yang memiliki kurikulum
Nasional plus yaitu SDS Ananda Islamic School, sekolah ini berdiri sejak
tahun 2007 berawal dari tingkat pendidikan TK dan bangunan berbentuk
Ruko, tahap demi tahap sekolah tersebut mengalami peningkatan hingga
akhirnya memiliki gedung sendiri dengan kelengkapan fasilitas yang
bestandar sesuai ketentuan standai isi UU No. 20 th 2003 serta semakin
banyaknya siswa yang mendaftar bahkan sekolah tersebut berani mengambil
langkah untuk membuka SMP dan SMA.
Sekolah tersebut menggunakan kurikulum nasional yang diperkaya dengan
kurikulum dari Singapura. Untuk pelajaran tertentu buku sumber belajarnya di
impor langsung dari singapura, seperti pelajaran (Math, English, dan Science).
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan adalah inkuiri yaitu pengalaman
belajar yang dapat mendorong rasa ingin tahu peserta didik serta melatih
keterampilan penelitian sederhana sehingga siswa dapat menemukan dan
mengembangkan pengetahuannya secara mandiri. Di samping itu melalui
pembelajaran berbasis inkuiri ini peserta didik juga dilatih untuk
4
Sofan Amari, Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar &
Menengah, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), h. 18.
4
mengembangkan sikap positif dalam belajar serta karakternya. Dengan
demikian, diharapkan siswa tidak hanya menguasai pengetahuan namun
memiliki keterampilan dan karakter yang diperlukan untuk keberlangsungan
hidupnya kelak.5
Penulis memandang bahwa kepala sekolah merupakan motor penggerak,
penentu arah kebijakan sekolah yang akan menetukan bagaimana tujuantujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan. Sehubungan
dengan peningkatan mutu, kepala sekolah senantiasa dituntut untuk senantiasa
meningkatkan efektifitas kinerjanya. Dengan begitu usaha peningkatan mutu
pendidikan dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Sebagai motor penggerak maka kepala sekolah menyusun strategi dan
melakukan perbaikan secara terus menerus untuk meningkatkan mutu
pendidikan
di
pembangungan
sekolah
tersebut.
Strategi
gedung baru, pengadaan
diimplementasikan
fasilitas
melalui
pendukung seperti
membangun asrama guru serta menjalin kerjasama membuka usaha Rumah
Sunat dan Indomart sebagian hasilnya didonasikan untuk kepentingan
pemenuhan kebutuhan sekolah.
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan maka diperlukannya guru
yang berkualitas agar menghasilkan peserta didik yang berkualitas pula, maka
kepala sekolah membuat kebijakan dalam penerimaan guru baru dengan
beberapa proses seperti micro teaching, tes toefl, tes baca qur;an, wawancara,
dan mengajar dengan literature bahasa inggris. Namun pada kenyataannya
dalam penerimaan guru baru ada hal yang mengganjal karena kepala sekolah
tidak mempermasalahkan latar belakang guru berasal dari dunia pendidikan
atau tidak asalkan guru tersebut pasih berbahasa inggirs maka akan diterima
menjadi guru di skolah tersebut. Jika terjadi hal seperti ini maka akan menjadi
masalah baru dalam dunia pendidikan.
Maka dari itu kepala sekolah harus jeli dalam membaca peluang dan
ancaman yang akan datang, apabila kepala sekolah tidak memperhatikan
5
Hasil observasi langsung pada selasa, 13 Mei 2014, Jam 08:00-11:00 WIB. Tempat
penelitian SDS Ananda Islamic School
5
penerimaan guru baru maka dalam proses mengajar akan memberikan dampak
psikologis terhadap siswa. Peningkatan mutu pendidikan tidak semata-mata
dilihat bagaimana cara kepemimpinan kepala sekolah, namun perlunya
memperhatikan seluruh unsur pendukung untuk mencapai visi, misi dan tujuan
yang dicanangkan oleh sekolah.6
Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Strategi Kepala Sekolah dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di SDS Ananda Islamic School
Pegadungan Kalideres Jakarta Barat”.
B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya kepala sekolah dalam menerapkan manajemen mutu
terpadu (TQM).
2. Belum optimalnya kepala sekolah dalam merealisasikan strategi yang telah
direncanakan.
3. Belum optimalnya kepala sekolah dalam perekrutan tenaga pendidik.
4. Belum optimalnya kepala sekolah dalam menetukan pembiayaan sekolah.
5. Belum optimalnya kepala sekolah dalam transfaransi pembagian gaji guru.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya bahasan objek yang akan diteliti maka masalah dibatasi
pada strategi kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan meliputi :
1. Strategi kepala sekolah yang dimaksud adalah kepala sekolah mampu
membuat cara untuk mencapai tujuan organisasi menjadi unggul sehingga
mampu bersaing, dan tidak hanya terbatas pada pembentukan strategi saja,
tetapi juga konsep melaksanakan strategi itu agar bisa menjadi kenyataan.
6
Hasil observasi langsung pada selasa, 20 Mei 2014, Jam 08:00-11:00 WIB. Tempat
penelitian SDS Ananda Islamic School
6
2. Peningkatan mutu pendidikan yang dimaksud adalah lembaga pendidikan
mampu memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan standar mutu yang
berlaku.
D. Perumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
yang akan diteliti adalah: “Bagaimana Strategi Kepala Sekolah dalam
peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan visi, misi dan tujuan lembaga
pendidikan tersebut?”.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah penelitian di atas maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan strategi yang dijalankan kepala
sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan.
2. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan strategi
yang digunakan dalam peningkatan mutu pendidikan.
3. Memberikan motivasi kepada kepala sekolah untuk menjalakan fungsinya
sebagai pemimpin untuk menciptakan lingkungan sekolah dan suasana
pembelajaran yang kondusif.
4. Memberikan arahan kepada kepala sekolah dalam menyusun strategi
sesuai dengan misi yang telah dibuat agar tujuan pendidikan dapat tercapai
sesuai dengan yang telah direncanakan.
5. Bagi peneliti dapat memberikan informasi aktual dalam mengembangkan
diri sendiri.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Strategi Kepala Sekolah dalam Melaksanakan
Kepemimpinan
1. Konsep Dasar Kepemimpinan
Di lingkungan masyarakat, dalam organisasi formal maupun
nonformal selalu ada seseorang yang dianggap lebih dari yang lain.
Seseorang yang memiliki kemampuan lebih tersebut kemudian diangkat
atau ditunjuk sebagai orang yang dipercayakan untuk mengatur orang lain.
Biasanya orang seperti itu disebut pemimpin atau manajer, dari kata
pemimpin itulah kemudian muncul istilah kepemimpinan setelah melalui
proses yang panjang.1
a. Pengertian Kepemimpinan
Pada dasarnya kepemimpinan sangat diperlukan dalam segala hal,
baik memimpin diri sendiri maupun mempimpin suatu lembaga. Halhal yang saling berhubungan dengan kepemimpinan, yaitu adanya
1
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2003), h. 1.
7
8
pemimpin dan karakteristiknya, adanya pengikut, serta adanya situasi
kelompok, tempat pemimpin dan pengikut berinteraksi.
Kepemimpinan diterjemahkan ke dalam istilah berupa sifat-sifat,
perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi,
hubungan kerjasama antar peran, kedudukan dari suatu jabatan
administratif, dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh.2
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
mempengaruhi orang-orang yang diarahkan terhadap pencapaian
tujuan organisasi.3
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam
kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.4
Berdasarkan berbagai pendapat tentang definisi kepemimpinan,
maka
penulis
menyimpulkan
bahwa
yang
dimaksud
dengan
kepemimpinan adalah ilmu dan seni untuk mempengaruhi orang atau
kelompok agar bertindak seperti yang diharapkan untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
b. Tipologi kepemimpinan
Dari sekian banyak pemimpin mayoritas dari mereka memiliki cara
berbeda untuk menempuh tujuan pendidikan meskipun pada dasarnya
memiliki prinsip-prinsipnya tidak jauh berbeda. Hal ini disebabkan
karena kepala sekolah memiliki ciri khas serta gaya kepemimpinan
dengan menyertakan karakter yang ada dalam pribadi mereka sendiri
yang selanjutnya disebutkan dalam tipologi kepemimpinan.
Ada lima tipe kepemimpinan, yaitu:
1) Kepemimpinan Otoriter
Tipologi kepemimpinan seperti ini identik dengan seorang
diktator, dimana seorang memimpin dalam menggerakan
organisasi atau bawahannya dengan cara memaksa kelompok.
Namun keuntungan dari kepemimpinan otoriter ini yaitu,
pemimpin dapat dikontrol dan pekerjaan dapat berjalan dengan
2
Wahjosumidjo,
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah
Tinjauan
Teoritik
dan
Permasalahannya, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), h. 17.
3
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002) ,h.107.
4
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004), cet. Ke-7, h. 88.
9
baik hal ini disebabkan karena segala hal yang berkenaan dengan
organisasi berada di bawah satu kendali yaitu di tangan pemimpin.
2) Kepemimpinan pseduo-demokratis
Seorang pemimpin yang bersifat pseudo-demokratis sering
memakai “topeng”. Ia pura-pura memperlihatkan sifat demokratis
di dalam kepemimpinannya. Ia memberi hak dan kuasa kepada
bawahannya untuk menetapkan dan memutuskan sesuatu, tetapi
sesungguhnya ia bekerja dengan perhitungan. Ia mengatur siasat
agar kemauannya terwujud kelak.
3) Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire)
Kepemimpinan model ini sifatnya memberikan kebebasan
penuh kepada bawahan. Bawahan bebas berbuat apapun dan
mengeluarkan ide sesuai dengan keinginannya, pemimpin tidak
pernah memberikan kontrol atau koreksi.
4) Kepemimpinan Demokratis
Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang kooperatif
dan tidak dikatator. Dia selalu menstimulasi anggota-anggota
kelompoknya untuk bekerja bersama-sama dalam mencapai tujuan
bersama pula.5
Setiap pemimpin memiliki
cara
masing-masing untuk
mencapai tujuan pendidikan di sekolah yang mereka pimpin. Ada
yang memimpin secara demokratis, memimpin secara bebas
(Laissez Faire), mempin dengan cara berpura-pura demokratis
(pseduo-demokratis), dan memimpin secara otoriter.
Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
tipe kepemimpinan dalam penerapannya saling menunjang secara
bervariasi, yang disesuaikan dengan situasinya sehingga akan
menghasilkan kepemimpinan yang efektif.
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan dapat berperan melindungi organisasi dari berbagai
macam tantangan yang mengaruhi perkembangan organisasi. Oleh karena
itu peranan sentral kepemimpinan kepala sekolah dalam organisasi sekolah
yang bersifat kompleks perlu dipahami dan dikaji secara terkoordinasi
5
Sondang P. Siagian, Teori & Praktik Kepemimpinan¸(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003),
cet. Ke-5, h. 27-45.
10
mengenai hakikat kepemimpinan dan hakikat kepala sekolah, sehingga
peranan kepemimpinan kepala sekolah dapat dilaksanakan secara efektif.
Menurut Jamal Ma’mur Asmani, Kepala sekolah berasal dari dua kata
yaitu “kepala” dan “sekolah”. Kata “kepala” dapat diartikan “ketua” atau
“pemimpin” dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan
“sekolah” adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan
memberi pelajaran.
Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk
memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar-mengajar
atau tempat terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan
murid yang menerima pelajaran. 6
Dapat ditarik kesimpulan bahwa, kepemimpinan kepala sekolah yaitu
perilaku individu yang mampu memprakarsai pemikiran baru di dalam
proses interaksi di lingkungan sekolah dengan melakukan perubahan atau
penyesuaian tujuan, sasaran, konfigurasi, prosedur, input, proses atau
output dari suatu sekolah sesuai dengan tuntutan perkembangan.
a. Kewajiban Kepala Sekolah
Kewajiban ini menuntut kepala sekolah untuk aktif belajar
menguasai semua bidang, dan selalu mendorong dirinya dan jajaran
yang ada di bawahnya kearah profesionalisme kinerja guna mencapai
target yang telah ditetapkan lembaga.
Kepala sekolah tidak hanya menjalankan tugas dan fungsinya saja,
namun ada beberapa kewajiban yang perlu dipenuhi oleh seorang
kepala sekolah. dari beberapa kewajiban kepala sekolah makan akan
menghasilkan peningkatan mutu dan perbaikan secara terus menerus.
Kewajiban yang perlu dipenuhi oleh kepala sekolah yaitu,
menjabarkan visi ke dalam misi target mutu, merumuskan tujuan dan
target mutu yang akan dicapai, menganalisis tantangan, peluang,
kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah, membuat rencana kerja
strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan
6
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Jogjakarta: Diva
Press, 2012), h. 16.
11
mutu, bertanggungjawab dalam membuat
sekolah/madrasah. 7
keputusan anggaran
Dalam menjalankan kewajiban kepala sekolah tidak hanya sendiri
tetapi memerlukan bantuan dengan cara melibatkan guru dan komite
sekolah dalam pengambilan keputusan, melakukan komunikasi untuk
kepada orang tua/wali siswa dan masyarakat, dan meningkatkan
motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan, dengan menggunkan
sistem pemberian penghargaan atau prestasi serta sanksi atas
pelanggaran peraturan dan kode etik.
Kepala sekolah Bertanggungjawab atas perencanaan patisipatif
mengenai pelaksanaan kurikulum dan merealisasikan visi misi dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan. Dikatakan berhasil atau
tidaknya
sekolah
tergantung
kepada
kepala
sekolah
dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan kewajibannya dalam mencapai tujuan
pendidikan.
Penulis mengambil kesimpulan bahwa kepala sekolah dalam
menjalankan kewajiban dan tugasnya harus meningkatkan mutu
pendidikan, dimana mutu merupakan hasil dari kepemimpinan yang
dijalankan, apabila kepemimpinannya bagus maka mutu (output) yang
dihasilkanpun bagus.
b. Fungsi Kepala Sekolah
Dalam dunia pendidikan fungsi kepala sekolah sangat menetukan
kehidupan organisasi, kepala sekolah tidak hanya menguasai teori-teori
pendidikan,
namun
harus
serta
merta
memahami
dan
mengimplementasikan kemampuannya secara nyata.
Menurut wajosumidjo,8 ada empat macam fungsi yang penting
dimiliki seorang pemimpin yaitu, mendefinisikan misi dan peranan
7
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Jogjakarta: Diva
Press, 2012),h. 30.
8
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik
dan
Permasalahannya, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), h. 38.
12
organisasi,
seorang
pemimpin
merupakan
orang
yang
bertanggungjawab
dalam
pencapaian
tujuan
organisasi,
mempertahankan keutuhan organisasi, dan mengendalikan konflik
internal yang terjadi di dalam organisasi.
E. Mulyasa9 menyebutkan bahwa untuk mendorong visinya dalam
meningkatkan kualitas tenaga kependidikan maka kepala sekolah harus
menjalankan fungsinya dalam suatu lembaga pendidikan, yaitu:
a) Kepala Sekolah Sebagai Educator (Pendidik)
Kepala sekolah sebagai edukator harus memiliki strategi
yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik di
sekolahnya, menciptakan iklim sekolah yang kondusif,
memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan
kepada seluruh tenaga pendidik serta melaksanakan model
pembelajaran yang menarik.
b) Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai
manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau
kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan
dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.
c) Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Kepala sekolah sebagai administrator sangat diperlukan karena
kegiatan di sekolah tidak terlepas dari pengelolaan administrasi
yang bersifat pencatatan dan pendokumentasian seluruh program
sekolah. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif agar
administrasi sekolah dapat tertata dan terlaksana dengan baik.
d) Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka
mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga
seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian
efisien dan efektivitas pembelajaran.
e) Kepala sekolah sebagai leader
Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan
petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga
kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan
tugas.
f) Kepala sekolah sebagai inovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai
innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari
gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan
mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif.
9
E. Mulyasa., Op. Cit., h. 120.
13
g) Kepala sekolah sebagai motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki starategi
yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga
kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
Kepala sekolah perlu menjalankan fungsi kepemimpinan secara
operasional sesuai dengan kelembagaan. Maka kepala sekolah
perlu menjalankan fungsinya.
a) Fungsi instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai
komunikator merupakan pihak yang menentukan apa,
bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar
keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.
b) Fungsi konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap
pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin
kerapkali
memerlukan
bahan
pertimbangan
yang
mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang
dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi
yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap
berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang
dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan
sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk
memperoleh masukan berupa umpan balik (feedback) untuk
memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan.
c) Fungsi partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini, pemimpin berusaha
mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam
keikutsertaan
mengambil
keputusan
maupun
dalam
melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas melakukan
semuanya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah
berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil
pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam
fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksanaan.
d) Fungsi delegasi
Dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang
membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan
maupun tanpa persetujuan dari pemimpin. Fungsi delegasi itu
harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki
kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.
e) Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan
yang sukses (efektif) mengatur aktivitas anggotanya secara
terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga
14
memungkinkan tercapaiannya tujuan bersama secara maksimal.
Fungsi ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan,
pengarahan, koordinasi dan pengawasan. 10
Fungsi kepemimpinan membantu kepala sekolah dalam
menyelenggarakan kempimpinannnya di sekolah, tanpa adanya
tugas dan fungsi yang harus dijalankan oleh kepala sekolah
maka kepemimpinan yang dipegang tidak menentu arahnya.
Penulis menarik kesimpulan bahwa, seluruh fungsi
kepemimpinan
diselenggarakan
dalam
aktivitas
kepemimpinanya secara integral agar mencapai tujuan yang
diharapkan oleh sekolah tersebut.
3. Kunci keberhasilan kepala sekolah
Dari sisi tertentu kepala sekolah dapat dipandang sebagai pejabat
formal, sedang dari sisi lain seorang kepala sekolah dapat berperan sebagai
manajer, sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan yang tidak kalah penting
seorang kepala sekolah juga berperan sebagai staf.
a. Kepala sekolah sebagai pejabat formal
Di dalam lingkungan organisasi, kepemimpinan terjadi melalui dua
bentuk,
yaitu:
kepemimpinan
formal
(formal
leadership).
Kepemimpinan formal terjadi apabila di lingkungan organisasi jabatan
otoritas formal dalam organisasi tersebut diisi oleh orang-orang yang
ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi contohnya adalah Kepala
sekolah.
b. Kepala sekolah sebagai manajer
Seorang manajer atau seorang kepala sekolah pada hakikatnya
adalah seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang
pengendali.
10
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2003), h. 53
15
c. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin
kepala sekolah sebagai seorang pemimpin dituntut selalu:
1) Bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas untuk mencapai
tujuan sekolah.
2) Kepala sekolah bertanggungjawab menyediakan saran dan
prasarana sebagai penunjang proses KBM.
3) Memberikan motivasi kepada tenaga pendidik dan kependidikan
agar para staff dapat beperilaku baik.
4) Memiliki karakter yang kharismatik agar senantiasa dihargai oleh
bawahannya.
5) Memberikan bimbingan, mengadakan koordinasi kegiatan dan
memberikan arahan kepada staff dan guru.
Kepala sekolah bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, tidak
hanya sebagai seorang pemimpin terkadang kepala sekolah bisa
menjadi staff yang sama-sama mengurusi administrasi sekolah untuk
mencapai visi misi yang telah ditetapkan.
Penulis menarik kesimpulan bahwa kepemimpinan kepala sekolah
merupakan salah satu perwujudan kepemimpinan nasional, yaitu
kepemimpinan Pancasila, satu potensi atau kekuatan yang mampu
memberdayakan sumber daya masyarkat dan lingkungan dalam situasi
tertentu untuk mencapai kunci keberhasilan yang ia harapkan.
4. Strategi Kepala Sekolah
Sekolah yang sudah menerapkan suatu strategi dan bekerja secara
sistematis berdasarkan strategi yang telah direncanakan untuk membina
rasa kepatuhan, komitmen, pemahaman dan kepemilikan terhadap
sekolahnya dapat menghasilkan peserta didik yang sukses, dari pada
sekolah-sekolah yang tidak mempunyai identitas budaya.
16
Strategi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “strategos”. Kata
“strategos” ini berasal dari kata “stratos” yang berarti militer dan “ag”
yang artinya memimpin. 11
Strategi adalah sejumlah keputusan dan aksi yang ditunjuk untuk
mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan
peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industrinya.
Strategi bukan merupakan masalah penentuan tahunan. Strategi
membutuhkan waktu dan keamanan untuk berjalan lancar. Keberhasilan
akan terjadi karena strategi dijalankan dengan konsistensi dari waktu ke
waktu. Sedangkan kegagalan bisa terjadi karena strategi diubah-ubah.
Berdasarkan keseluruhan definisi di atas, maka penulis menarik
kesimpulan bahwa strategi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk sebuah
perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi
sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran,
dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis
yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan perspektif jangka
panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.
a. Tujuan Dasar dan Sasaran Strategi
Tujuan dan sasaran strategis merupakan unsur strategis yang sangat
vital karena pencapaian tujuan dasar dan sasaran strategis ini
merupakan acuan yang menjadi dasar pengukuran berhasil atau
tidaknya suatu strategis. 12
Apabila salah menetukan tujuan dasar dan sasaran strategis, maka
akan salah pula pemilihan alat ukur keberhasilan pencapaian suatu
strategi. Ini merupakan kesalahan fatal dalam merumuskan strategi,
karena penyusunan strtegi lanjutannya hanya menjadi pekerjaan sia-sia
dan kontra produktif.
11
Triton PB, Manajemen Strategis Terapan Perusahaan dan Bisnis, (Yogyakarta: Tugu
Publisher, cet.1, 2007), h. 13.
12
Triton PB, Manajemen Stretegis Terapan Perusahaan dan Bisnis, (Yogjakarta: Tugu
Publisher, cet.1, 2007), h. 17.
17
b. Implementasi strategi
Perencanaan yang telah dibuat oleh seorang pemimpin perlu
diujicobakan keberhasilannya dengan cara diimplementasikan. Dalam
penerapan rencana/strategi diperlukan controlling. Maka dari itu
kepala sekolah perlu menganalisis, mengawasi dan melakukan evaluasi
serta melakukan perbaikan berkala apabila strategi yang diterapkan
memiliki kekurangan.
Dalam penerepan strategi/perencanaan maka perlu dilakukannya
beberapa hal berikut:
1) Mengidentifikasi misi, sasaran, dan strategi organisasi
Setiap organisasi membutuhkan misi, dimana dalam merumuskan
misi organisasi kepala sekolah dituntut untuk mengidentifikasi
jangkau produk atau jasa dengan seksama.
2) Mengidentifikasi ancaman dan peluang
Setelah menganalisi lingkungan, kepala sekolah harus mengetahui
peluang apa yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi serta
ancaman apa yang akan dihadapi oleh organisasi tersebut.
3) Menganalisis sumber daya organisasi
Kepala sekolah tidak hanya melihat aspek dari luar organisasi,
namun sangat penting baginya menganalisis aspek internal yang
terdapat di dalam organisasi yang dipimpinnya.
4) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
Dalam merumuskan strategi jangka panjang, maka kepala sekolah
perlu melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan apa saja
yang dimiliki oleh organisasi yang dipimpinnya.
5) Merumuskan strategi
Perumusan strategi ini mengikuti proses pengambilan keputusan,
kepala sekolah perlu menyusun dan mengevaluasi alternatifalternatif strategi kemudian memilih strategi yang cocok
memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan kekuatan dan
peluang lingkungannya secara baik.
6) Melaksanakan strategi
Organisasi itu tidak dapat dikatakan berhasil seandainya strategi
yang sudah disusun tidak dilaksanakan semestinya.
7) Mengevaluasi hasil
Langkah akhir dalam proses strategi adalah mengevaluasi hasil.
Seberapa efektif strategi-strategi yang sudah disusun, maka perlu
adanya penyesuaian-penyesuaian strategi untuk memperbaiki
persaimgan organisasi, serta tindakan-tindakan diadakan perbaikan
dan perubahan. 13
13
Stephen P. Mary dan Robbins Coulter, Manajemen, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1999),
h. 231-232.
18
Penerapan merupakan hasil dari sebuah perencanaan, maka
sebelum melakukan perencanaan diperlukannya analisis. Hal-hal
yang perlu di analisis meliputi, kekuatan, kelemahan, peluang,
ancaman. untuk sampai pada tahap penerapan startegi maka perlu
disertai dengan perencanaa, struktur, aktualisasi, dan pengawasan
Penulis menarik kesimpulan bahwa peran penting seorang
kepala sekolah dalam membuat strategi, untuk mengetahui situasi
yang harus ditindaklanjuti dengan penggunaan teknik analisis
SWOT, meliputi aktivitas evaluasi terhadap kekuatan dan
kelemahan internal sistem pendidikan serta peluang dan ancaman
yang berasal dari nilai-nilai pendidikan.
B. Konsep Dasar Peningkatan Mutu Pendidikan
Berbagai Negara di dunia tidak pernah surut melakukan upaya
peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan
bahwa sistem penjaminan mutu pendidikan dibangun dari unit satuan
pendidikan, kelompok pendidik dan tenaga kependidikan profesioanal
menunjukan komitmen dan praktik-praktik yang terbaik (akuntabilitas
professional).
Paradigma penjaminan mutu telah bergeser dari praktik quality control ke
quality assurance and development. Hasil-hasil kajian menunjukan bahwa
peningkatan mutu tidak selalu berkaitan dengan peningkatan anggaran
pendidikan dan ketersediaan guru dalam jumlah dan kualifikasi. Peningkatan
mutu terjadi dalam perwujudan budaya mutu yang menunjukan perubahan
cara berpikir dan budaya kerja yang mengutamakan mutu. 14
Pendidikan itu bukanlah goods (barang) atau services (layanan). User
(pelanggan) pendidikan ada yang bersifat internal dan eksternal. Guru dan
peserta didik adalah pemakai jasa pendidikan yang bersifat internal.
Sedangkan orang tua, masyarakat dan dunia kerja adalah pemakai eksternal
14
Sofian Amari, Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar &
Menengah, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013,h. 32.
19
jasa pendidikan. Pemakai ini perlu mendapat perhatian karena mutu dalam
pendidikan harus memenuhi kebutuhan, harapan, dan keinginan semua
pemakai (stakeholders). Dalam hal ini pemakai yang menjadi fokus utama
pendidikan adalah “learners” (peserta didik). Peserta didik yang menjadi
alasan utama diselenggarakan pendidikan, dan peserta didik pula yang
menyebabkan keberadaan lembaga maupun sistem pendidikan.15
Manajemen mutu terpadu merupakan konsep manajemen sekolah sebagai
inovasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang diharapkan dapat
memberikan perubahan yang lebih baik sesuai dengan perkembangan,
tuntunan dan dinamika masyarakat
dalam menjawab permasalahan-
permasalahan pengelolaan pendidikan pada tingkat sekolah. komponen terkait
untuk meningkatkan mutu tersebut ialah mutu sekolah, guru, siswa,
kurikulum, dukungan dana, sarana dan prasaranan, serta peran orang tua
siswa.
Di antara komponen di atas, komponen yang paling berperan dalam
meningkatkan mutu pendidikan ialah meningkatkan peran dan fungsi guru
serta peran kepemimpinan kepala sekolah agar semakin professional dalam
melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu tranformasi menuju mutu terpadu
dalam pendidikan prosesnya dimulai dengan mengembangkan suatu visi mutu
sebagai berikut:
1. Difokuskan pada pemenuhan berbagai kebutuhan dari pelanggan.
2. Mempersiapkan secara total keterlibatan masyarakat dalam suatu program.
3. Menyusun beberapa sistem untuk mengukur nilai tambah dari pendidikan.
4. Sistem penunjang tempat staf dan peserta didik perlu mengelola
perubahan.
5. Melakukan upaya peningkatan dan perbaikan terus-menerus kemudian
senantiasa berusaha menghasilakan produk pendidikan kea rah yang lebih
baik. 16
15
Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep Dan Implikasi, (PT. Sarana Panca
Karya Nusa, 2009), h. 25.
16
Sri minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), cet. Ke-2, h. 320-321.
20
Kepala
sekolah
dan
guru
diharapkan
kemampuannya, dalam meningkatkan kinerja
mampu
meningkatkan
sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Usaha meningkatkan mutu pendidikan tersebut melalui
pendekatan konsep manajemen mutu terpadu. Dengan pendekatan konsep
manajemen mutu terpadu, diharapkan kepala sekolah dan guru mampu
meningkatkan kemampuannya secara maksimal dalam pengelolaan layanan
pembelajaran
peserta didik yang muaranya pada pengingkatan mutu
pendidikan.
1) Pengertian Mutu Pendidikan
Mutu memiliki arti yaitu kemampuan (ability) yang dimiliki oleh
suatu produk atau jasa (services) yang dapat memenuhi kebutuhan atau
harapan, kepuasan (satisfaction) pelanggan (customer). 17
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.18
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mutu
pendidikan adalah suatu usaha untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan pelanggan dalam mewujudkan suasana belajar melalui
tahap input (sekolah, guru, siswa, visi, misi dan sasaran yang ingin
dicapai sekolah), proces (proses belajar-mengajar) dan output
pendidikan (prestasi sekolah, prestasi akademik, dan lulusan yang
berkualitas) sesuai dengan yang diahrapakan oleh pelanggan eksternal
dan internal.
17
Suryadi, Manajemen Mutu Berbasi Sekolah, (Jakarta: PT. Sarana Panca Karya Nusa,
2009), ,h. 27.
18
ayat (1).
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 1
21
2) Standar Mutu Pendidikan
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan yang
diamanatkan dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), sebagai substansi dari UndangUndang SISDIKNAS tersebut nampak jelas dari visinya, yakni
terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manuasia yang berkualitas sehingga mampu proaktif
menjawab tantangan zaman.
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Nasional pada BAB IX menjelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan,
yaitu: Standar isi, Standar proses, Standar kompetensi lulusan,Standar
Standar tenaga kependidikan, Standar sarana dan prasarana, Standar
pengelolaan, Standar pembiayaan, dan Standar penilaian pendidikan yang
harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.19
Penulis menarik kesimpulan bahwa standar mutu pendidikam
merupakan tolak ukur atau batasan-batasan yang perlu dipenuhi agar apa
yang ingin dicapai bisa bekualitas dan pelanggan merasa puas.
3) Total Quality Management (TQM) di lembaga pendidikan
Manajemen mutu terpadu atau dikenal dengan Total Quality
Management (TQM) adalah suatu sistem manajemen yang berfokus
kepada orang yang bertujuan untuk meningkatkan secara keberlanjutan
kepuasan customers pada biaya sesungguhnya yang secara berkelanjutan
terus menerus.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, Hadari Nawawi yang
dikutip oleh Sri Minarti mengemukakan tentang karakteristik TQM
sebagai berikut:
a) Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.
b) Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.
19
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, BAB IX Standar Pendidikan
Nasional, Pasal 35 ayat 1.
22
c) Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah.
d) Memiliki komitmen jangka panjang.
e) Membutuhkan kerjasama tim.20
Penulis menarik kesimpulan bahwa manajemen mutu terpadu Total
Quality Management (TQM) merupakan unit layanan jasa, yakni
pelayanan pembelajran. Sebagai unit layanan jasa yang dilayani sekolah
(pelanggan sekolah) adalah pelanggan internal : guru, pustakawan,
laboran, teknisi, dan tenaga administrasi, pelanggan eksternal terdiri atas:
pelanggan primer (siswa), pelanggan sekunder (orang tua, pemerintah, dan
masyarakat), dan pelanggan tersier (pemakai/penerima lulusan baik di
perguruan tinggi maupun dunia bisnis).
4) Manajemen peningkatan mutu sekolah
Ada tiga faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan: kebijakan
dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan
educational production function atau input analisis tidak konsisten,
penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik, dan peran serta
masyarakat,
khususnya
orang
tua
siswa
dalam
penyelenggaraan
pendidikan sangat minim.
Manajemen peningkatan mutu sekolah adalah suatu metode
peningkatan mutu yang bertumpu pada sekolah, mengaplikasikan
sekumpulan teknik, mendasarkan pada kesediaan data kuantitatifkualitatif, dan pemberdayaan semua komponen sekolah untuk secara
berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan kemampuan organisasi
sekolah guna memnuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Berdasrkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa manajemen
peningkatan mutu memiliki prinsip-prinsip berikut:
a) Peningkatan mutu harus dilaksankan di sekolah.
b) Penigkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya
kepemimpinan yang baik.
20
Sri Minarti, Op. Cit., h. 338-340.
23
c) Peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan fakta, baik bersifat
kualitatif maupun kuantitaif.
d) Peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua unsur
yang ada di sekolah.
e) Peningkatan mutu memiliki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan
keupasan kepada siswa, orang tua dan masyarakat.21
Tujuan utama lembaga pendidikan adalah memiliki mutu yang
berkualitas. Maka diperlukannya manajemen
yang baik agar
pengelolaan implementasi dari visi misi bisa tercapai sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat.
Penulis menarik kesimpulan bahwa begitu pentingnya manajemen
peningkatan mutu sekolah, karena dapat dijadikan dasar atau prinsip
untuk pencapain mutu pendidikan yang lebih baik lagi dan berfokus
pada pelanggan.
5) Upaya Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Strategi dalam peningkatkan mutu pendidikan pada prinsipnya harus
dilakukan secara menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi
manusia Indonesia seutuhnya mulai dari aspek moral, akhlak, budi pekerti,
pengetahuan,
keterampilan,
seni,
olahraga,
dan
perilaku.
Untuk
mewujudkan perbaikan mutu pendidikan berkelanjutan, maka yang
diperlukan adalah pemimpin yang tidak hanya berhasil (success), tetapi
juga efektif (effective). Pemimpin yang efektif dalam organisasi
pendidikan adalah mereka yang memberikan pengaruhnya dan orang lain
bergerak ke arah tujuan secara sukarela dan senang tanpa merasa terpaksa.
Pengaruh ini berkelanjutan untuk mewujudkan mutu pendidikan sehingga
kinerja sekolah dapat dirasakan para pelanggan pendidikan dari lulusan
yang bermutu.
21
Sri Minarti, Op.Cit., h. 348-350.
24
Peranan kepala sekolah sangat penting sebagai upaya dalam
meningkatkan mutu produk (lulusan) dari sebuah organisasi, maka upaya
yang perlu dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu adalah
sebagai berikut:
a. Menunjukan kejelasan manajemen mutu jangka panjang.
b. Membentuk tim-tim mutu antar divisi.
c. Mengidentifikasi masalah yang sekarang ataupun yang potensial akan
timbul.
d. Meninjau biaya yang diperlukan untuk mutu dan menjelaskan
bagaimana hal itu digunakan sebagai alat manajemen.
e. Meningkatkan kesadaran dan komitmen pribadi semua pekerjaan
tentang mutu.
f. Mengambil tindakan secara cepat untuk memperbaiki masalah yang
telah teridentifikasi.
g. Melaksanakan program secara efektif dan efesien.
h. Melatih pengawas (kepala sekolah) untuk melaksanakan
tanggungjawabnya dalam program mutu.
i. Memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dalam melaksanakan
pekerjaan tanpa menunda.
j. Menyamakan visi, misi untukmencapai tujuan dalam peningkatan
mutu.
k. Menjalin komunikasi yang baik pada tim manajemen agar tak sungkan
menyampaikan hambatan yang dihadapi mereka dalam rangka
pencapaian tujuan-tujuan mutu.22
Manajemen
mutu
terpadu
merupakan
wadah
untuk
sekolah
mengidentifikas, menyusun, meingplementasikan dan mengevaluasi hasil
dari apa yang telah disusun untuk merealisasikan visi, misi. Maka dalam
hal ini fungsi kepala sekolah sangat dibutuhkan dalam menyusun strategi
atau master plan dalam mencapaian peningkatan mutu pendidikan.
Penulis menarik kesimpulan bahwa, sudah sangat jelas kewajiban
kepala sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, sekolah
bermutu
tergantung
dengan
cara
kepemimpinan
kepala
sekolah
menjalankan fungsinya.
22
Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep Dan Implikasi, (PT. Sarana Panca
Karya Nusa, 2009),, h. 190.
25
6) Hambatan dalam Usaha Peningkatan Mutu
Seandainya organisasi menganggap bahwa konsep Manajemen Mutu
Terpadu hanya merupakan salah satu inovasi manajemen saja, atau lebih
buruk lagi, sebagai sebuah alat perbaikan, maka usaha perbaikan
organisasi telah gagal sejak awal.
Hambatan pada perbaikan mutu yang harus dihindari oleh organisasi
yang bervisi untuk meningkatkan mutu adalah:
a. Tidak adanya tujuan yang tepat untuk perencanaan produk dan jasa
yang mempunyai pasar yang cukup untuk menjaga agar perusahaan
tetap berjalan dan pekerjaan tetap tersedia.
b. Hanya menggunakan data dan informasi yang kelihatan saja untuk
pengambilan keputusan.
c. Mengabaikan hal-hal yang tidak diketahui dan yang tidak dapat
diketahui, seperti biaya tunjangan pengobatan dan honor pegawai.23
Dalam setiap upaya peningkatan pasti mengalami hambatan, penulis
berasumsi bahwa hambatan pada perbaikan mutu dapat diminimalisir
dengan
menggunakan
manajemen
mutu,
dimana
kepala
sekolah
memegang peranan penting dalam memanajnya, adapun manajemen mutu
yang dapat dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam meminimalisir
hamtan
perbaikan
mutu,
yaitu:
melaksanakan
school
review,
menurumuskan (visi, misi, strategi dan program kerja), menentukan
Benchmarking
(kriteria),
memperluas
kepemimpinan
partisipatif,
melakukan intervensi pada berbagai level, mengembangkan kultur
sekolah, meningkatkan kemampuan guru, memobilisasi sumber dana, dan
hal yang paling penting adalah melakukan monitoring dan evaluasi.
23
Ibid., h. 214.
26
C. Hasil penelitian yang relevan
Untuk menghindari duplikasi, peneliti melakukan penelusuran terhadap
penelitian-penelitian terdahulu. Dari hasil penelusuran penelitian terdahulu,
diperoleh beberapa masalah yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti,
yaitu:
1. Abdul Mu’min Mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011, Penelitian ini merupakan
hasil Skripsi, yang berjudul “Peran kepala sekolah dalam meningkatkan
professionalisme guru di Sekolah Dasar Al-Ihsan Bambu Apus
Pamulang”, kesimpulan dari penelitian ini adalah peran kepala sekolah
dalam hal ini sudah berjalan dengan baik dalam rangka meningkatkan
professionalisme guru sangat dominan. Pemberdayaan tenaga pengajar,
karyawan, sarana belajar kesemuanya sudah berjalan baik, ditentukan
melalui peran kepala sekolah yang meliputi keenam dimensi tersebut
diatas.
a. Azimatul Ulya Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang pada tahun 2010, penelitian ini merupakkan hasil
Skripsi, dengan judul “Strategi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan
Mutu Tenaga Pendidik Di SDI Hidayatullah Semarang”, Berdasarkan
hasil penelitian yang telah penulis lakukan tentang manajemen
peningkatan mutu tenaga pendidik di SDI Hidayatullah Semarang,
dapat diambil kesimpulan bahwa strategi kepala sekolah SDI
Hidayatullah Semarang dalam meningkatkan mutu atau kompetensi
tenaga pendidik, yaitu melalui: 1) Kompetensi pedagogic, 2)
Kompetensi professional, 3) Kompetensi kepribadian, 4) Kompetensi
sosial.
Dari beberapa hasil penelitian terdahulu seperti pemaparan di atas,
terdapat kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis,
yaitu “Strategi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan”.
Akan tetapi dari penelitian tersebut tidak ada yang benar-benar sama
dengan masalah yang akan diteliti.
27
Dari pemaparan di atas telah jelas mengenai perbedaan dan persamaan
antara penelitian yang akan dilakukan dengan hasil penelitian-penelitian yang
sudah dilakukan. Oleh karena itu penelitian yang berjudul “Strategi Kepala
Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan”. dapat dilakukan karena
masalah yang akan diteliti bukan duplikasi dari penelitian–penelitian yang
sebelumnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDS Ananda Islamic School yang beralamatkan
di Jl. Tanjung Pura No. 34 Pegadungan, Kalideres-Jakarta Barat 11830,
peneliti memilih sekolah ini dijadikan objek penelitian berdasarkan informasi
dari masyarakat sekitar, siswa dan orang tua siswa yang menyatakan mutu
pendidikan di sekolah tersebut sangat cepat dalam mengalami perkembangan
dan peningkatan mutu.
Tabel 3.1
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada 6 Mei-19 Juni 2014.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
Mei
1
2
Observasi
1. Pengenalan lingkungan
2. Melihat guru mengajar
3. Bertemu dengan kepala Yayasan
4. Mengikuti pengajian bersama
28
Juni
3
4
1
2
3
4
29
komite
Wawancara
1. Wawancara kepala sekolah
5. Wawancara guru
6. Wawancara siswa
7. Wawancara komite
Studi dokumentasi
1. Rapat dengan dewan guru
2. Rapat
bersama
yayasan
beserta dewan guru
3. Mengikuti acara Graduation
2th siswa kelas VI
B. Latar Penelitian (Setting)
SDS Ananda Islamic School merupakan sekolah yang berdiri sejak tahun
2006, sejak berdiri sekolah ini terus menerus mengalami peningkatan setiap
tahunnya baik dari segi sarana prasarana maupun kualitas lulusannya.
Kepala sekolah berperan penting dalam proses peningkatan mutu di
sekolah ini, kepala sekolah membuat plan master dan membuat strategi untuk
mencapai peningkatan mutu yang lebih baik lagi serta melakukan perbaikan
terus menerus.
C. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif analisis yaitu metode penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang sebagai objek penelitian dan prilaku yang dapat diamati sehingga
merupakan rinci dari suatu fenomena yang diteliti. 1
Penelitian ini digunakan untuk mengungkap berbagai informasi dan
gambaran mengenai strategi kepala sekolah dalam peningkatkan mutu
1
h.137.
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: alfabeta, 2006),
30
pendidikan di SDS Ananda Islamic School Pegadungan Kalideres Jakarta
Barat.
D. Sumber Data
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah sedangkan
sumber data sekundernya adalah wakil kepala sekolah bidang Kurikulum,
perwakilan guru, dan komite sekolah.
E. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.2
Dalam observasi disini peneliti hanya sebagai pengamat yang tidak
mengikuti secara penuh kegiatan kepala sekolah dalam menyusun strategi
namun hanya sebagai pengamat dalam penerapan strategi yang sudah
dibuat oleh kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SD
Ananda Islamic School Pegadungan-Kalideres, Jakarta Barat.
Penulis melakukan observasi untuk mengamati kepala sekolah
dalam
mengimplementasikan
strategi
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan di SDS Ananda Islamic mulai dari 6 mei-12 juni 2014, penulis
juga ikut serta dalam proses KBM mulai dari jam 07:30-14:00 WIB, dan
mengikuti proses dimana kepala sekolah mengevaluasi guru-guru dan
seluruh unsur sekolah setiap pekan pada hari jumat jam 14:00-16:00 WIB.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti
ingin
melakukan
studi
pendahuluan
untuk
menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit /kecil.3
2
3
Sugiyono, Metode penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 203
Sugiyono, Ibid., h. 194.
31
Dalam penelitian ini penulis mewawancarai kepala sekolah sebagai
sumber data primer dan mewawancarai guru, komite dan karyawan
sekolah sebagagai sumber data tambahan untuk memperkuat jawaban dan
menguji kebenaran realitas dari penerapan strategi kepala sekolah dalam
peningkatan mutu pendidikan di SDS Ananda Islamic School Jakarta
Barat.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Intrument Wawancara
Strategi Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Indikator
1. Menunjukan kejelasan manajemen mutu jangka
panjang.
2. Membentuk tim-tim mutu antar divisi.
3. Mengidentifikasi di mana masalah yang sekarang
ataupun yang potensial akan timbul.
4. Meninjau biaya yang diperlukan untuk mutu dan
menjelaskan bagaimana hal itu digunakan sebagai
alat manajemen.
5. Meningkatkan kesadaran dan komitmen pribadi
semua pekerjaan tentang mutu.
6. Mengambil tindakan secara cepat untuk
memperbaiki masalah yang telah teridentifikasi.
7. Melaksanakan program secara efektif dan efisien.
8. Mengikuti pelatihan untuk melaksanakan
tanggungjawabnya dalam program mutu.
9. Memanfaatkan waktu semaksimal mungkin
dalam melaksanakan pekerjaan tanpa menunda.
10. Menyamakan visi, misi untuk mencapai tujuan
dalam peningkatan mutu.
11. Menjalin komunikasi yang baik pada tim
manajemen agar tak sungkan menyampaikan
hambatan yang dihadapi mereka dalam rangka
pencapaian tujuan-tujuan mutu.
Nomor
Jumlah
butir
soal
1, 2
2
3, 4, 5
3
6, 7, 8
3
9, 10, 11,
12, 13
5
14, 15
2
16, 17
2
18
1
19, 20
2
21
1
22, 23
2
24, 25
2
32
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi yang akan dijadikan teknik pengumpulan data berupa
action plan tiga tahun, minutes of the meeting, program kerja kepala
sekolah, program kerja jangka panjang kepala sekolah, fungsi dan tugas
pengelola sekolah, sosok kompetensi kepala sekolah, jadwal kegiatan
kepala sekolah, jadwal program kerja tahunan, program kinerja kepala
sekolah, agenda kegiatan kepala sekolah, dan fungsi dan tugas kepala
sekolah. (terlampir)
F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa aspek
yaitu sebagai berikut :
1. Uji kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan, peningkatan
ketekunan dalam penelitian. Hal ini memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan
dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun
kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri
peneliti sendiri.
Dalam uji peserkredibilitas peneliti senantiasa melakukan pendekatan
dengan kepala sekolah, guru-guru, pegawai sekolah, dan para peserta
didik, dengan melakukan berbagai pendekatan agar menunmbuhkan rasa
kepercayaan pihak sekolah kepada peneiliti. Apabila pihak sekolah sudah
merasa nyaman maka mempermudah peneliti untuk mendapatkan data
yang diharapkan.
2. Pengujian transferability
Pengujian transferability ini merupakan validitas eksternal dalam
penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukan derajat ketetapan atau
dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut
diambil. Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil
penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil
33
penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus
memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. 4
3. Pengujian Dependability
Dalam penelitian kualitatif, Dependability disebut realibilitas.
Suatu
penelitian
yang
relieb
apabila
orang
lain
dapat
mengulangi.merepleksi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian
kualitatif , uji Dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian.5
G. Analisis Data
Teknik pengelolaan dan analisis data dalam penelitian ini melalui proses
sebagai berikut:
1. Klasifikasi atau Deskripsi
Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar,
dirasakan dan ditanyakan. Peneliti biasanya baru mengenal sepintas
informasi yang diperolehnya.
2. Reduksi atau fokus
Peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap
pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Memilih data mana
yang menarik, penting dan berguna, serta baru. Kemudian data tersebut
dikelompokan dikategori yang ditetapkan dalam fokus penelitian.
3. Selection atau Interpretasi
Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi
lebih rinci.
4
Sugiyono, op.cit, h 270-277.
Sugiono, Ibid., h. 377.
5
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Sejarah SDS Ananda Islamic School
Ananda Islamic School adalah sekolah yang ada dibawah naungan
yayasan Ananda Dionita, suatu badan hukum yang didirikan oleh keluarga
besar ayah Murdioyono Abdul Latief. Tujuan utamanya yaitu untuk
menyelenggarakan pendidikan yang bertujuan pada globalisasi dengan
berlandaskan nilai islam yang cocok perkembangan ilmu dan pengetahuan
serta teknologi.
Kurikulum sebagai sekolah nasional plus, kurikulum sekolah Ananda
Islamic School didasarkan pada kurikulum pendidikan di Indonesia serta
Singapura.1
2. Visi misi SDS Ananda Islamic School
Visi :
“Berwawasan Internasional Berbasis Karakter”
Misi :
a. Menerapkan ajaran islam dan memelihara nilai-nilai islam.
b. Menumbuhkan kepercayaan diri dan melatih kemandirian sejak dini.
c. Menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, inovatif, dan
menyenangkan.
1
www.anandaislamicschool.co.id
34
35
Tujuan :
1) Menguasai IMTAQ dan IPTEK berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits.
2) Mengembangkan kemampuan nilai-nilai agama dan moral, sosial
emosional, kognitif serta berakhlak.
3) Membentuk generasi yang berprestasi dan berkopetensi.
4) Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas
berbasis pendidikan, budaya dan karakter bangsa.
5) Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari
pendidikan.
3. Identitas SDS Ananda Islamic School
Nama Sekolah
: SDS Ananda Islamic School
Nomor Induk
: 101130
Provinsi
: DKI Jakarta
Daerah
: Jakarta Barat
Kecamatan
: Kalideres
Desa/Kelurahan
: Pegadungan
Alamat
: Jl. Tanjung Pura No. 34
Kode Pos
: 11830
Telepon
: 021-54391187
Fax
: 021-54368517
Daerah
: Perkotaan
Status Sekolah
: Swasta
Tahun Berdiri
: 2007
Tahun Perubahan
: 2009
Luas Bangunan
: 2. 500 M 2
Organisasi Penyelenggara
: Organisasi yayasan
4. Sarana dan prsarana SDS Ananda Islamic School
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SDS Ananda Islamic untuk
menunjang proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
36
a. Gedung milik sendiri
b. Ruang kelas ber AC
c. Arena bemain lengkap
d. Perpustakaan
e. Lab. Komputer
f. Lab. Bahasa
g. Lab. Sains
h. Ruang audio visual
i. Ruang kesenian
j. Ruang keterampilan
k. Auditorium
l. Ruang UKS
m. Area parker
n. Musolah
o. Lapangan basket
p. Lapangan futsal
q. Lapangan badminton
r. Kantin
5. Keadaan siswa SDS Ananda Islamic School
SDS Ananda Islamic School merupakan sekolah yang berdiri sejak
tahun 2007 maka dari itu siswa perkelas hanya berisi belasan orang,
dikarenakan sekolah tersebut membatasi siswa perkelas minimal 10 orang.
SDS Ananda Islamic School sudah 2 kali menyelenggarkan Ujian
Nasional dimana ujian yang pertama masih menumpang di sekolah lain
karena belum mendapatkan akreditasi sedangkan Ujian Nasional yang
kedua sudah bisa melaksanakan UN secara mandiri. Meski jumlah siswa
hanya 127 orang mereka merupakan siswa-siswa pilihan yang telah lolos
seleksi penerimaan siswa baru, para siswa pasih berbahasa inggris dan
bahasa arab serta pandai menghafal surat-surat pendek.
37
Tabel 4.1
Data Siswa SDS Ananda Islamic School
No.
Kelas
Jumlah
1.
I
32 Orang
2.
II
41 Orang
3.
III
22 Orang
4.
IV
11 Orang
5.
V
10 Orang
6.
VI
11 Orang
Jumlah
127 Orang
6. Keadaan tenaga pendidik dan kependidikan SDS Ananda Islamic
School
SDS Ananda Islamic School merupakan sekolah yang baru
berjalan selama 8 tahun jadi sangat wajar ketika jumlah seluruh unsur
sekolah hanya 28 orang.
Tabel 4.2
Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SDS Ananda Islamic School
NO
NAMA
JABATAN
1
Toni Amrizal, S.PdI
Kepala Sekolah
2
Apriyanti, S.PdI
Sekretaris
3
Mutika Kurniati, S.Pd
Pengajaran
4
Winda, S.IP
Kesiswaan
5
Hana Zainalia Handayani, S.Pd
Guru
38
6
Achmat Hilmi, Lc
Keagamaan
7
Iik Iklimah, S.Pd
Guru
8
Della Febrianti,S.Pd
Guru
9
N. Ainunnajib, S.Pd
Guru
10
Sufyan Suri,S.Pd
Guru
11
Agustine, S.Pd
Guru
12
Mustatiroh, S.Pd
Guru
13
Ali Abdurahman, S.Pd.I
Guru
14
Ade Marwoto, Amd
Guru
15
Puspa Vitriani, S.Pd
Guru
16
Efarianti, S.Pd
Guru BK
17
A. Drani Titi Hayati, S.E
Operator /
Humas
18
Fauziah, S.E
Bendahara
19
Arsi Puspita Sari, S.Si
Tata Usaha
20
Siti Paojah
21
Ali Nurodin
22
Santoso
23
Ipah
24
T. Faisal
25
Fedrik
Satpam
26
Abdul Taufik
Satpam
27
Muhamad Mustofa
28
Nana
Administrasi
Penjaga
Sekolah
Cleaning
Service
Cleaning
Service
Koordinator
Satpam
Petugas
Perpustakaan
Pengemudi
Jumlah
28 orang
7. Struktur organisasi SDS Ananda Islamic School
Struktur organisasi di SDS Ananda Islamic School berbeda dengan
sekolah-sekolah
pada
umumnya
dikarenakan
mengadopsi
stuktur
organisasi pendidikan di singapura, namun dari perbedaan tersebut tidak
39
terlalu jauh berbeda dengan sekolah pada umumnya hanya perbedaan
nama dan tugas, fungsi dan tanggungjwabannya saja yang berbeda.
Tabel 4.3
Struktur organisasi SDS Ananda Islamic School
Hal-hal di bawah ini merupakan penjelasan dari struktur organisasi di atas,
yaitu:
1. Board of directors, merupakan kepala yayasan atau pemimpin pusat yang
memegang penuh kekuasaan.
2. Head of school, pimpinan kepala sekolah bertugas mengepalai kepal
sekolah TK, SD, SMP dan SMA.
3. School board/PTA, merupakan komite sekolah yang dibentuk secara
terstruktur.
4. Business manager, merupakan pihak administrasi yang mengatur
manajemen sekolah yang terdiri dari security, finance, IT/library, general
affair, marketing, dan publishin.
5. School administration manager (SAM), merupakan pihak administrasi
yang mengelola manajemen pendidikan untuk pengaplikasian peningkatan
mutu yang terdiri dari early childhood, lower primary, upper primary,
40
head of year. Dalam pengaplikasian peningkatan mutu dilaksanakan oleh
teacher (pendidik).
B. pembahasan
1. Kepemimpinan kepala sekolah SDS Ananda Islamic School
Kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala sekolah di SDS Ananda
Islamic School yaitu tergolong ke dalam tipe kepemimpinan demokraris.
Kepala sekolah memimpin dengan sikap yang kooperatif dan tidak
diktator. Dia selalu menstimulasi anggota-anggota kelompoknya untuk
bekerja bersama-sama dalam mencapai tujuan.2
Kepala sekolah telah menjalankan fungsinya secara baik itu
tercermin dari terciptanya iklim kerja yang menyenangkan dan tidak
membosankan, kepala sekolah tak memberikan batasan antara kepala
sekolah dengan guru-guru mereka semua membaur menjadi satu kesatuan.
Namun tetap adanya profesionalitas dimana ketika KBM berlangsung
semua serius mengerjakan masing-masing pekerjaannya, namu ketika
berkumpul di ruang guru disitulah terjadi suasana keakraban, banyak
candaan antara kepala sekolah dengan guru-guru.3
Pemimpin belum tegas mengambil sikap ketika perekrutan tenaga
pengajar, dalam proses rekrutmen kepala sekolah tak mempermasalahkan
latar belakang pendidikan tenaga pengajar, meski dalam proses rekrutmen
ada proses seleksi berkas surat lamaran, micro teaching, tes toefl, namun
yang menjadi penentu keputusan guru tersebut diterima mengajar adalah
guru paham dan fasih berbahasa inggris.4
Kepala sekolah mengadakan evaluasi setiap hari jumat jam 13:30
WIB. Pada saat rapat evaluasi mingguan biasanya membahasa kinerja guru
2
Hasil wawancara dengan Mr. Ade guru Komputer pada selasa, 13 Mei 2014
Hasil observasi peneliti sendiri setiap hari.
4
Hasil wawancara dengan guru yang sedang mengikuti proses seleksi tenaga pengajar,
selasa, 3 Juni 2014.
3
41
dan perkembangan belajar siswa, serta permasalahn apa saja yang terjadi
di sekolah kemudian mencari jalan keluarnya bersama guru. 5
Dalam menjalankan kepemimpinannya kepala sekolah melaksanakan
kewajiban dan perannya semaksimal mungkin agar peningkatan mutu
pendidikan di SDS Ananda Islamic School tercapai sesuai tujuan yang
diharapkan yaitu:
a. Kepala sekolah menjabarkan visi ke dalam misi untuk mencapai target
mutu.
Ada tiga poin realisasi visi ke dalam misi yaitu, Asembly
(pemberian nominasi untuk siswa dan guru terbaik, kenaikan level gaji
bagi setiap pegawai yang kinerjanya bagus), Internasioanl (coneting
internet dan mendatangi guru langsung dari Belanda), Berbasis
karakter (melaksanakan sholat dhuha bejamaah setiap jam 08:30 WIB,
setiap peserta didik diwajibkan hafal surat pendek, pada hari jumat
merupakan jadalnya “Arabic day”, setiap orang tua siswa apabila
menjemput anaknya ke sekolah diwajibkan mengenakan pakaian
muslimah, adanya pengajian komite setiap awal bulan bersama
ustadz).6
b. Kepala sekolah merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai
dengan membuat perencanaan jangka panjang dimulai dari juli 2013juli 2016.
c. Menganalisis
tantangan,
peluang,
kekuatan,
dan
kelemahan
sekolah/madrasah. Ketika terjadi suatu masalah yang mengancam
sekolah, maka hal yang pertama kali dilakukan kepala sekolah adalah
menganalisi dan mengidentifikasi permasalah yang terjadi, namun
kepala sekolah tidak langsung mengambil keputusan, ada beberapa
langkah penyelesaian masalah yang dijalankan di SDS AIS yang
pertama, yaitu wali kelas berkonsultasi dengan pihak orang tua, jika
langkah pertama tidak bisa menyelesaikan masalah selanjutnya
kelangkah kedua, yaitu pihak konselor (BK) turun tanagan, jika
5
6
Hasil wawancara dengan kepa sekolah, senin 26 Mei 2014.
Hasil observasi pada 6 Mei-10 Juni 2014
42
langkah ketiga tidak mendatangkan penyelesaian, maka kepala sekolah
mengambil tindakan mediasi dengan orang tua siswa lalu jalan terakhir
membuat surat keputusan.
d. Kepala sekolah membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja
tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu. Salah satu usahanya
adalah membeli saham Rumah Sunat dan Indomart, cara tersebut
dilakukan untuk menunjang keuangan sekolah.
e. Dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah kepala sekolah
hanya mengikuti kebijakan yang dibuat oleh ketua yayasan.
f. Melibatkan guru dan komite sekolah dalam pengambilan keputusan
penting sekolah. Dalam hal sekolah swasta, pengambilan keputusan
tersebut harus melibatkan penyelenggaraan sekolah.
g. Berkomunkasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang
tua/wali siswa dan masyarakat melalui communication book, seluruh
informasi dari sekolah disampaikan kepada orang tua melalui buku
tersebut secara tertulis.
h. Menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga
kependidikan, dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan
atau prestasi serta sanksi atas pelanggaran peraturan dan kode etik.
i. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
j. Menjalin kerjasama dengan orang tua/wali siswa serta masyarakat, dan
komite sekolah menaggapi kepentingan serta kebutuhan komunitas
yang beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat. Untuk
menjalin keakraban dengan orang tua kepala sekolah membentuk
komite yang terbagi dalam tiga bagian yaitu bidang akademik, bidang
fasilitas, dan bidang keagamaan, komite berperan dan ikut serta dalam
ketiga aspek tersebut.
k. Menjalankan fungsinya sebagai motivator dengan cara evaluasi rutin
setiap hari jumat, penanaman kerjasama tim yang baik, dan
memberikan support kepada guru agar menjalankan kinerjanya dengan
43
baik, memberikan penghargaan kepada guru, mengadakan seminar dan
pelatihan kepada para tenaga pengajar.7
Penulis menarik kesimpulan bahwa kepemimpinan yang dijalankan
oleh kepala sekolah di SDS Ananda Islamic School sudah berjalan dengan
baik, walaupun kepala sekolahnya masih terbilang muda namun tetap
memiliki sikap kepemimpinan yang karismatik bisa menenmpatkan diri
secara professional dan mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif
dan menyenangkan.
2. Strategi Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Kepemimpinan
Cara kepala sekolah dalam mengimplementasikan strategi di SDS
Ananda Islamic School yaitu, sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi misi, sasaran, dan strategi organisasi
Dalam menjalankan fungsinya sebagai seorang pemimpin, kepala
sekolah membuat beberapa perencanaan/strategi sebagai cara untuk
mewujudkan misi dan sasaran yang ingin dicapai untuk kemajuan
sekolah. beberapa stategi kepala sekolah SDS Ananda Islamic School
yaitu, sebagai berikut:
1) Menyusun delapan standar program kerja kepala sekolah, jadwal
kerja, program kerja tahunan, menjalankan fungsi dan tugas
sebagai pengelola sekolah, menjalankan kompetensi kepala sekolah
sebaik mungkin, dan menyusun program kinerja kepala sekolah
sesuai dengan komponen, aspek dan indicator yang ingin dicapai.
(terlampir)
2) Membuat minutes of the meeting bersama kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, sekertaris dan kordinator akademik yang
dilaksanakan pada 16 juli 2013. Agenda yang dibicarakan terdiri
dari beberapa poin seperti display kelas dan papan display, ATK,
penjemputan, kebijakan, duty, special event, teacher handbook,
parent handbook, mesin foto copy, administrasi guru kelas,
7
Hasil wawancara dengan kepala sekolah pada 16 Mei 2014
44
seragam guru, penilaian guru, HP, staff morning bulletin.
(terlampir)
3) Kepala sekolah membuat strategi jangka panjang untuk tiga tahun
kedepan mulai dari juli 2013-2016. (terlampir)
Dari semua strategi yang dibuat sudah banyak perubahan dan
peningkatan mutu yang dialami SDS Ananda Islamic School
diantaranya yaitu suasana kerja yang semakin kompak dan
menyenangkan, terealisasinya penerapan EMODO, adanya email
sekolah yang tehubung dengan seluruh elemen sekolah (masingmasing guru mempunyai server), pelaksanaan Asembley 2 minggu 1x.8
b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
Peran kepala sekolah ialah menjadi seorang manajer yang
berfungsi untuk mengaelola, mengatur dan menelaah bebrapa hal
kelemahan
menjadi
sebuah
kekuatan
untuk
sekolah,
berikut
identifikasi kepelasa sekolah:
Kekuatan
Mampu
Kelemahan
mendatangkan
guru Kurang
transfaransi
dalam
asal Belanda dengan tujuan pemberian honor terhadap guru.
memberikan pengalaman dan
pengarahan terhadap siswa agar
mampu
bersaing
dikanca
Internasional
Mampu membiayai diri sendiri apabila
tanpa
terlalu
tergantung
sepenuhnya dengan donasi dari hasil usaha
mengaharapkan bantuan dana maka
dari pemerintah, dikarenakan mengalami
perusahaan
kerugian
akan
usaha.
sekolah ini memiliki saham Dikarenakan tidak selamanya
pada
8
beberapa
perusahaan keuntungan dapat dirauih oleh
Hasil wawancara dengan kepala sekolah pada 26 Mei 2014.
45
ternama (Rumah Sunat dan usaha yang dijalankan.
Indomart), sebagian hasil dari
usaha
tersebut
didonasikan
untuk
menunjang
kebutuhan
sekolah.
Dengan
menggunakan Sekolah
kurikulum
singapura
nasional
sangat
harus
mengeluarkan
plus biaya besar untuk mengimpor
membantu langsung
buku
paket
mata
proses pembelajaran. Sistem ini pelajaran Math, Sience, English.
mengajarkan siswa dua langkah
lebih unggul dalam memahami
pelajaran yang biasa diajarkan
pada
sekolah-sekolah
pada
umumnya di Indonesia.
Menamamkan metode belajar Program Arabic day pada hari
selayaknya pesantren modern, jumat
tidak
berjalan
dengan cara mewajibkan siswa dikarenakan
sholat
dhuha,
berjamaah,
sholat
zuhur (guru,
mewajibkan
warga
siswa)
hapal surat-surat menggunakan
pendek, dan setiap hari jumat menjadi
peserta
efektif
sekolah
lebih
senang
bahasa
inggris
bahasa
keseharian
didik dilingkungan sekolah.
berbicara dengan menggunakan
bahasa arab.
Mengadakan Assembely sebagai Dalam pelaksanaan Assembely
sarana untuk penggalian bakat terlalu
peserta didik.
banyak
dikerluarkan
biaya
karena
yang
kegiatan
tersebut diadakan selama dua
pekan sekali.
46
Berdasarkan beberapa kelemahan dan kekuatan yang terdapat di SDS
Ananda Islamic School. Kepala sekolah mengutarakan bahwa tidak
ada lembaga pendidikan yang sempurna, setiap lembaga pendidikan
pasti memiliki kelemahan, namun di sekolah ini kepala sekolah
memiliki tekad tidak menjadikan sebuah kelemahan menjadi ancaman,
namun menjadikan kelemahan sebagai kekuatan untuk mencapai
peningkatan mutu. Kelemahan merupakan teguran keras untuk kepala
sekolah agar lebih perduli terhadap permasalahan-permasalahan yang
ada.
c. Mengidentifikasi ancaman dan peluang
Kepala sekolah mengidentifikasikan ancaman dan peluang yang terjadi
untuk sekolah agar tidak mengganggu atau mengancam sekolah.
berikut beberapa identifikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah:
Ancaman
Sedikitnya
minat
Peluang
masyarakat Letak sekolah yang strategis
untuk sekolah di SDS Ananda dan mudah dijangkau baik
Islamic
karena mahalnya biaya menggunakan
sekolah.
pribadi
kendaraan
maupun
angkutan
umum.
Persaingan dengan sekolah lain Orang tua siswa yang memiliki
yang memiliki mutu sama dengan perekonomian menengah ke
sekolah ananda islmic school, atas mencari sekolah yang
namun biaya sekolah terjangkau
berkualitas tanpa memikirkan
biaya mahal.
Tidak
terjalinnya
kerjasama Orang
tua
dengan sekolah swasta lain yang informasi
berstandar menengah kebawah Untuk
karena
merasa
sekolah
internasional.
telah
yang
yang
mencari
melalui
website.
membandingkan
menjadi keunggulan sekolah ini dengan
bertaraf sekolah yang lain.
47
Dari beberapa ancaman dan peluang yang terdapat di SDS Ananda
Islamic School kepala sekolah mengambil tindakan agar beberapa
ancaman yang akan mengganggu perkembangan sekolah dijadikannya
sebuah solusi untuk menjadi sebuah peluang yang menguntungkan
untuk perkembangan sekolah.
d. Menganalisis sumber daya organisasi
Guru- guru di Ananda Islamic School stiap bulan menghadapi
masa penilaian kinerja dengan jadwal yang sudah ditentukan, guru di
obervasi (diamatai, disupervisi, dinilai) oleh kepala sekolah kemudian
hasil dari penilaian tersebut apabila terjadi hal yang tidak sesuai maka
didiskusikan bersama guru yang bersangkutan. Di Ananda Islamic
School semua orang adalah pembelajar, guru dan orang tua siswa pun
diposisikan sebagai pembelajar sepanjang hayat. Diharapkan dengan
proses ini, semua guru yang mengajar merasa dihargai kompetensinya
di kelas sebagai guru professional.
Kepala sekolah mengupayakan peningkatan kinerja guru dengan
cara membuat pelatihan berupa Professional development, dimana
kegiatan tersebut sebagai sarana berbagi informasi, pelatihan, yang
menjadi narasumber yaitu guru sendiri dan saling bergantian, kegiatan
tersebut dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam satu periode.
Sumber daya organisasi merupakan unsur penting dalam sebuah
organisasi pendidikan. Apabila gurunya berkualitas makan akan
menghasilkan siswa-siswa yang berkualitas pula, maka dari itu agar
guru semangat kerja dan terus meningkatkan kinerjanya, maka pihak
sekolah membuat
penilaian sebagai hadiah berupa kenaikan gaji
melalui berbagai level.
e.
Mengevaluasi hasil
Cara kepala sekolah mengevaluasi kinerja guru dan pencapaian
tartget yang diinginkan dengan cara membuat agenda rapat rutin
internal sekolah, langkah-langkah yang dibuat yaitu membuat jadwal
rapat guru dan antar unit, melaksanakan rapat HOS dengan BOD,
48
membuat jadwal rapat GM, HIS, KS dan SAM, membuat jadwal siapa
yang menjadi chair dan notulen, menaruh minutes meeting di server
sebagai arsip, dan mengundang serta memberitahu guru untuk hadir di
meeting serta mencantumkan agenda apa saja yang akan dibahas.9
3. Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDS
Ananda Islamic School
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama satu bulan mulai 6
Mei-10 Juni 2014 di bawah ini merupakan beberapa upaya kepala sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDS Ananda Islamic School
yaitu:
a. Melakukan pengembangan ekskul dengan cara memberikan form
minat dan bakat untuk menentukan ekskul apa yang akan diikuti,
ekskul bisa berubah setiap tahun ajaran baru karena dilihat dari hasil
form yang diisi oleh siswa bersama orang tuanya.
b. Membuat agenda rapat rutin internal sebagai bahan introspeksi dan
perbaikan secara terus-menerus.
c. Menerapkan disiplin yang tidak membuat anak tertekan.
d. Menumbuhkan karakter keislaman melalui berbagai perayaan hari
besar agama islam.
e. Melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap guru baru dan guru
piket.
f. Melakukan penanaman karakter Ananda Islamic School sebagai
sekolah Islam dan Nasional Plus untuk semua tingkatan.
g. Menyelenggarakan Assembly sebagai wadah untuk pengembangan
bakat siswa.
h. Membentuk dan mengelola keterlibatan orang tua siswa PTA (parent
teacher association).
i. Promosi sekolah yang aktif dalam penerimaan siswa baru melalui
Banner, website , brosur yang menarik dan membuat standar tes siswa
baru.
j. Membuat sistem keselamatan di sekolah terhadap bencana (program
siap siaga bencana).
k. Mengelola dan meningkatkan aspek bilingual di sekolah.
l. Mengelola display di sekolah dengan cara meberikan pelatihan kepada
guru mengenai pentingnya display. Display berupa aspek fisik untuk
proses penyelenggaraan sekolah seperti sarana prasarana penunjang
KBM (ATK dan media belajar)
m. Menumbuhkan semangat berkompetisi di luar sekolah lewat
perlombaan akademis dan keagamaan.10
9
Arsip action plan kepala sekolah
Arsip program kerja kepala sekolah
10
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah penelitian mengenai Strategi Kepala
Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SDS Ananda Islamic School
pegadungan, Kalideres-Jakarta Barat, maka penulis menarik kesimpulan
bahwa:
1. Strategi kepala sekolah dalam bidang penerimaan guru
Pihak sekolah memberikan tahapan-tahapan dalam penerimaan guru baru
berupa micro teaching menggunakan bahasa inggris, wawancara, tes baca
Al-Qur’an, tes TOEFL.
2. Strategi kepala sekolah dalam bidang kesejahteraan guru
Dalam hal ini kepala sekolah beserta yayasan menyusun tingkatan
pembagian gaji dan memberikan tunjangan kepada guru berupa tunjangan
kesehatan, asrama guru, serta penghargaan loyalitas kerja. Maka bagi
setiap guru yang memiliki kinerja bagus akan memperoleh gaji pada level
tertinggi. Untuk menunjang proses ini pihak yayasan SDS Ananda Islamic
School menanam saham pada beberapa perusahaan seperti Rumah Sunat
dan Indomart, hasil dari usaha tersebut sebagian didonasikan kepada pihak
yayasan sebagai pemasukan tambahan keuangan sekolah.
49
50
3. Strategi kepala sekolah dalam bidang administrasi
Pada bidang ini pihak administrasi atau sekertaris sekolah kurang
maksimal dalam penyimpanan arsif berupa soft file. Hal yang dilakukan
sekolah dalam penyimpan data hanya berupa hard file.
4. Strategi kepala sekolah dalam bidang pemasaran/promosi
Sekolah melakukan promosi penerimaan peserta didik baru melalui
website, banner, brosur. Namun dalam hal ini sekolah hanya gencar
memberikan promosi melalui website saja, sehingga menyusahkan orang
tua yang kurang paham dengan teknologi seperti internet.
5. Strategi kepala sekolah dalam bidang manajemen waktu
Kepala sekolah beserta pihak yayasan sangat detil dalam merencanakan
target yang ingin dicapai, seperti yang tertera pada lampiran berupa
“action plan school pada juli 2013-juli 2016” semua dijelaskan target apa
saja yang ingin dicapai sekolah. dalam penjadwalan pelaksanaan
kurikulumpun begitu. Siswa masuk sekolah jam 07:00-14:00 WIB. Dan
guru pulang jam 16:.00 WIB. Ketika seluruh siswa pulang sekolah guru
diberikan waktu selama dua jam untuk mempersiapkan RPP dan materi
untuk pembelajaran esok hari. Apabila ada guru yang pulang lebih awal
maka akan langsung mendaptkan teguran melalui surat elektronil/e-mail.
6. Startegi kepala sekolah dalam bidang kepuasan pelanggan
Sekolah mengadakan pengajian bulanan bersama dengan orang tua siswa
dan menghadirkan narasumber. Setelah pengajian selesai biasanya ada
waktu sharing dengan kepala sekolah untuk menyampaikan keluhan atau
kepuasann yang orang tua rasakan terhadap sekolah Ananda Islamic
School.
B. SARAN
1. Sebaiknya kepala sekolah lebih memikirkan latar belakang pendidikan
calon guru dan tidak hanya menjadikan bahasa inggris menjadi tolak ukur
penentuan diterima atau ditolak menjadi guru.
2. Sebaiknya sekolah menggunakan dana bantuan dari pemerintah, untuk
menunjang keuangan sekolah. Apabila sekolah secara terus menerus
51
mengandalkan
donasi
dari
usaha
yang
dimiliki
maka
akan
mengakibatkan kerugian pada usaha tersebut.
3. Sebaiknya sekolah lebih meningkatkan promosi dalam perekrutan peserta
didik baru melalui proses pemasangan banner, dan penyebaran brosur.
4. Sebaiknya administrasi disimpan dalam file baik secara soft file maupun
hard file.
5. karena jam mengajar yang terlalu padat, sebaikanya sekolah memberikan
makan siang kepada guru.
6.
Sebaiknya pihak sekolah menerima kritikan dan saran yang diberikan
orang tua sebagai sarana perbaikan mutu pendidikan di SDS Ananda
Islamic School.
DAFTAR PUSTAKA
Amari, Sofan. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar & Menengah,
Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013.
Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Jogjakarta:
Diva Press, 2012.
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2002.
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2008.
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2011.
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidika, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2004.
http://id.m. Wikipedia. Org/wiki/kepala_sekolah, diunduh pada 25 maret 2013,
jam 22.55WIB.
Minarti, Sri. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan secara
Mandiri, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
PB, Triton. Manajemen Strategis Terapan Perusahaan dan Bisnis, Yogyakarta:
Tugu Publisher, cet.1, 2007.
P. Mary, Stephen dan Robbins Coulter, Manajemen, Jakarta: PT. Prenhallindo,
1999.
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: alfabeta,
2006.
Sugiyono, metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R&D, Bandung: alfabeta, 2007.
Suryadi. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah konsep dan aplikasi. PT. Sarana
Panca Karya Nusa. 2009.
Tampubolon, Manahan P.
2004.
manajemen operasional, Jakarta : Ghalia Indonesia,
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, BAB IX Standar Pendidikan
Nasional, Pasal 35 ayat 1.
Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 2, pasal 3.
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta:
PT Raja
Grafindo Persada, 2003.
Wahjosumidjo,
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah
Tinjauan
Teoritik
Permasalahannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.
dan
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
Pembimbing I
Pembimbing II
: RIZKA UMAMI
: 1110018200072
: Manajemen Pendidikan
: Stretegi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Di SDS Ananda Islamic School Pegadungan Kalideres Jakarta Barat
: Drs. Masyhuri, AM. M. Pd.
: Dra. Manerah
BAB I
No.
Foot Note
Judul Buku dan Nama Pengarang
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), cet. Ke-11.
UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 2, pasal 3.
1
2
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, ( Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2010), cet. Ke-7.
Sofan Amari, Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah
3
4
Dasar & Menengah, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013
BAB II
1
2
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2003.
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.
Halaman
Buku
Halaman
kutipan
skripsi
21
1
175-180
1
3
18
3
1
7
17
8
TTD
Pembimbing
I
TTD
Pembimbing
II
8
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT.
Rosdakarya, 2002).
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004), cet. Ke-7.
Sondang P. Siagian, Teori & Praktik Kepemimpinan¸(Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2003), cet. Ke-5
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional,
(Jogjakarta: Diva Press, 2012).
http://id.m. Wikipedia. Org/wiki/kepala_sekolah, diunduh pada 25
maret 2013, jam 22.55WIB.
Jamal Ma’mur Asmani, Op. Cit.
9
Jamal Ma’mur Asmani, Ibid.,
10
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010)
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (PT. Remaja
Rosdakarya: Bandung, 2004), cet. 3.
E. Mulyasa Op. Cit.,
3
4
5
6
7
11
12
13
14
15
16
17
18
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2003)
Wahjosumidjo, kepemimpinan kepala sekolah tinjauan teoritik dan
permasalahnnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, cet. 7, 2010).
Triton PB, Manajemen Strategis Terapan Perusahaan dan Bisnis,
(Yogyakarta: Tugu Publisher, cet.1, 2007)
Triton PB, Ibid.,
Stephen P. Mary dan Robbins Coulter, Manajemen, (Jakarta: PT.
Prenhallindo, 1999)
Stephen P. Mary dan Robbins Coulter, Ibid.,
107
8
88
8
27-45
9
16
10
-
10
28
10
30
11
38
12
98
12
120
14
53
14
84-119
16
13
18
17
18
224-226
18
231-232
21
19
Sofian
20
Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep Dan Implikasi,
(PT. Sarana Panca Karya Nusa, 2009)
Sri minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan
Secara Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), cet. Ke-2
21
Amari, Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah
Dasar & Menengah, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013
32
22
25
25
320-321
23
327
23
22
Sri minarti, Ibid.,
23
Suryadi, Manajemen Mutu Berbasi Sekolah, (Jakarta: PT.
Sarana Panca Karya Nusa, 2009),
27
23
24
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas, pasal 1 ayat (1).
-
24
25
-
26
26
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, BAB IX Standar
Pendidikan Nasional, Pasal 35 ayat 1.
Sri Minarti, Op. Cit.,
338-340
26
27
Sri Minarti, Op.Cit.,
348-350
27
28
Suryadi, Op.Cit,
84
27
29
Suryadi, Op.Cit,
190
28
30
Ibid.,
211
29
31
Ibid.,
214
29
1
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D,
(Bandung: alfabeta, 2006).
Sugiyono, Metode penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2007),
137
33
203
34
BAB III
2
3
Sugiyono, Ibid.,
194
34
4
Sugiyono, Ibid.,
270-277
36
5
Sugiyono, Ibid.,
377
37
Jakarta, 14 Agustus 2014
Penulis
Rizka Umami
BERITA ACARA
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah
SDS Ananda Islamic School Pegadungan, Kalideres-Jakarta Barat
1. Bagaimana bapak bisa terpilih menjadi kepala sekolah di SDS Ananda Islamic
School?
Jawab:
Pada tahun 2012 pertama kali mengajar di SDS Ananda setelah 8 bulan
mengajar menjadi guru pendidikan agama islam dan bahasa arab lalu diangkat
menjadi kepala sekolah bedasarkan penilaian ketua yayasan dan seluruh unsur
sekolah. saya perantau dan umur saya 27th itu merupakan sebuah kebanggaan
dan tanggungjawab besar untuk meningkatkan mutu pendidikan di SDS
Ananda Islamin School. (Kepala Sekolah SDS Ananda Islamic/Mr. Toni)
2. Bagaimana cara kepala sekolah dalam menyusun tujuan manajemen jangka
panjang?
Jawab:
Menyusun tujuan melalui musyawarah bersama tenaga pendidik dan
kependidikan karena tujuan itu merupakan keinginan bersama, maka alangkah
baiknya disusun bersama-sama dibawah pengawasan Yayasan.
3. Peningkatan apa saja yang dialami SDS ananda baik sarpras maupun mutu
lulusan?
Jawab:
peningkatan yang dialami oleh SDS Ananda Islamic, yaitu:
a. Bagunan yang berawal dari rukan menjadi gedung permanen yang terdiri
dari (ruang kelas, ruang guru, asrama guru, aula, besment, musholah,
perpustakaan, kantin, dll)
b. Sistem yang semakin membaik.
c. Kerjasama tim semakin kompak.
d. Suasana kerja lebih menyenangkan dan tindak ada batas-batas anatara
atasan dan bawahan.
e. Prestasi sekolah semakin banyak diraih oleh para siswa.
f. Dalam segi penanaman nilai agama semakin mengalami peningkatan
karena para siswa-siswi sudah terbiasa melaksanakan sholat dhuha dan
sholat zuhur berjamaah, serta hafalan surah-surat pendeknya semakin
banyak yang disetorkan kepada guru agama.
g. Penerapan EDMODO
h. Sekolah memiliki server sendiri dan difungsikan dengan baik, seperti para
guru ketika membuat soal UTS, UAS atau keperluan untuk menunjang
proses KBM ataupun arsip yang berhubungan dengan sekolah disimpan di
ID masing-masing guru.
i. Dan masih terus dilakukan perbaikan dan penambahan sarana prasarana,
seperti dilantai 4 akan dibangung lapangan basket dan hall bulu tangkis.
4. Bagaimana cara kepala sekolah membentuk tim-tim manajemen?
Jawab:
Semua tim manajemen sekolah telah ditentukan oleh ketua yayasan, hanya
saja peran kepala sekolah sebagai informan kepada ketua yayasan siapa-siapa
saja yang pantas mengisi struktur jabatan tersebut.
5. Bagaimana cara kepala sekolah membangun kerjasama tim manajemen antar
divisi?
Jawab:
Menyamakan persepsi untuk mencapai visi misi dan tujuan yang sama,
membuat suasana kerja yang nyaman, menumbuhkan sikap kerjasama yang
baik dan mengadakan evaluasi rutin untuk melakukan perbaikan secara terus
menerus.
6. Dengan cara apa kepala sekolah mengevaluasi tim antar divisi?
Jawab:
Menjalin komunikasi dengan baik, dan mengadakan rapat evaluasi biasanya
dilaksanakan pada satu minggu sekali setiap hari jumat jam 14:00 WIB.
7. Bagaiman kepala sekolah melakukan identifikasi masalah baik yang sedang
terjadi atau yang memiliki potensi di masa depan akan terjadi?
Jawab:
Apabila masalah yang terjadi oleh siswa cara penyelesaiannya sebagai berikut.
Sebelum masalah ditangani oleh kepala sekolah biasanya diserahkan terlebih
dahulu kepada wali kelas, wali kelas mengkomunikasikan dengan orang tua
siswa untuk mencari jalan tengah tas permasalahn yang terjadi, namun apabila
wali kelas tak mampu memberikan sulusi maka diserahkan kepada guru BK,
jika guru BK tak mampu menyelesaikannya maka kepala sekolah mengambil
tindakan, biasanya hal yang dilakukan adalah membicarakan permasalahan
tersebut dengan orang tua siswa, lalu diindentifikasikan apakah ini masalah
ringan atau berat, setelah dikomunikasikan kepala sekolah menggambil cara
mediasi namun apabila mediasi tak kunjung dapat menyelesaikan masalah
maka kepala sekolah mengambil tindakan pembuatan sanksi tegas.
8. Bagaimana cara kepala sekolah mengantisipasi ancaman yang masuk ke
sekolah yang dipimpinnya?
Jawab:
9. Bagaimana sikap kepala sekolah dalam menghadapi masalah yang dianggap
merugikan sekolah?
10. Bagaimana kepala sekolah menetukan RAPBS?
Jawab:
RAPBS ditentukan berdasarkan rapat bersama pihak yayasan, kepala sekolah,
dan komite.
11. Bersumber dari mana saja biaya yang masuk ke sekolah?
Jawab:
Sumber dana didapat dari SPP yang dibayar oleh orang tua siswa, dan donasi
tetap dari pihak yayasan karena Yayasan DIONITA memiliki beberapa
perusahaan yang keuntungannya didonasikan untuk sekolah.
12. Bagaimana kepala sekolah menetukan pengalokasian dana?
Jawab:
Anggaran dana sudah ditentukan oleh pihak yayasan, apabila kepala sekolah
ingin mengadakan kegiatan yang memerlukan dana besar maka kepala sekolah
memberikan instruksi kepada sekertaris untuk membuat proposal pengajuan
dana kepada pihak administrasi sekolah.
13. Untuk apa saja anggaran dana tersebut?
Jawab:
Dana diperuntukan untuk proses KBM, apabila guru membutuhkan beberapa
alat untuk menujang proses belajar mengajar maka guru tersebut menulis alatalat apa saja yang dibutuhkan lalu ditandatangi kepala sekolah dan diserahkan
kepada pihak adminitrasi keuangan sekolah.
14. Bagaimana LPJ pembiayaan dilakukan?
Jawab:
LPJ dilaksanakan pada akhir semester, dihadiri oleh pihak yayasan, kepala
sekolah, seluruh guru, dan pihak komite.
15. Bagaimana cara kepala sekolah memberikan motivasi kepada bawahan untuk
melaksanakan tujuan mencapai peningkatan mutu?
Jawab:
Kepala sekolah menanamkan prinsip kepada seluruh guru bahwa dalam
peningkatan mutu tidak hanya berdasarkan biaya yang besar namun
bagaimana memanfaatkan hal atau sesuatu yang sudah tidak berguna menjadi
suatu yang bermanfaat dan memiliki nilai tinggi. Jargon yang digunakan
kepala sekolah yaitu “pemanfaatan sumber daya yang biasa menjadi luar
biasa”. (Kepala sekolah SDS Ananda Islamic School).
16. Bagaimana tindakan yang dilakukan kepala sekolah untuk menumbuhkan
kesadaran dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah?
Jawab:
Memberikan arahan dan membuat selogan “menjadikan yang biasa menjadi
luar biasa”. Dengan slogan tersebut guru-guru bisa mengoptimalkan proses
pembelajaran menggunakan barang bekas menjadi suatu yang berguna, Karen
mutu itu tidak harus dengan biaya mahal. (ujar kepala sekolah)
17. Selain kepala sekolah, siapakah yang membantu memberikan solusi dalam
penyelesaian masalah yang dihadapi sekolah?
Jawab:
Wali kelas, guru Bk, orang tua.
18. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam menjalankan
program yang telah direncanakan dalam peningkatan mutu?
Jawab:
a. Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu.
b. Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai.
c. Menganalisis
tantangan,
peluang,
kekuatan,
dan
kelemahan
sekolah/madrasah.
d. Membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk
pelaksanaan peningkatan mutu.
e. Bertanggungjawab
dalam
membuat
keputusan
anggaran
sekolah/madrasah.
f. Melibatkan guru dan komite sekolah dalam pengambilan keputusan
penting sekolah. Dalam hal sekolah swasta, pengambilan keputusan
tersebut harus melibatkan penyelenggaraan sekolah.
g. Berkomunkasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua/wali
siswa dan masyarakat.
h. Menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga
kependidikan, dengan menggunkan sistem pemberian penghargaan atau
prestasi serta sanksi atas pelanggaran peraturan dan kode etik.
i. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi siswa.
j. Bertanggungjawab atas perencanaan patisipatif mengenai pelaksanaan
kurikulum.
k. Melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan
hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah.
l. Meningkatkan mutu pendidikan.
m. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
n. Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi
pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh
komunitas sekolah.
19. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengawasan dalam evaluasi program
peningkatan mutu?
Jawab:
Melakukan evaluasi, supervise, dan perbaikan terus menerus.
20. Bagaimana kepala sekolah mensupervisi seluruh unsur sekolah untuk
pencapaian tujuan dalam peningkatan mutu di SD Anand Islamic School,
kapan itu dilakukan?
Jawab:
Kegiatan supervise dilakukan 2x dalam setiap semester, sebelum mensupervisi
biasanya guru diberikan arahan.
21. Bagaimana kepala sekolah memanaj waktu agar efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan sekolah?
Jawab:
Membuat PROTA, PROMES, kalender pendidikan, semua kegiatan sekolah
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
22. Bagaimana straetgi kepala sekolah mengimplementasikan visi, misi sebagai
usaha dalam peningkatan mutu pendidikan?
Jawab:
a. Mengidentifikasi misi, sasaran, dan strategi organisasi
b. Mengidentifikasi ancaman dan peluang
c. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
d. Menganalisis sumber daya organisasi
e. Menganalisis sumber daya organisasi
f. Mengevaluasi hasil
23. Hal apa yang dilakukan kepala sekolah untuk memberikan arahan kepada
seluruh warga sekolah bahwa visi dan misi tidak hanya sebagai semboyan,
namum perlu diimplementasikan sebagai tujuan sekolah?
Jawab:
Memberikan pengertian mengenai tujuan sekolah Karena apabila warga
sekolah tidak mengetahui tujuan maka akan rancu dalam proses pembelajaran,
namun apabila semua warga sekolah paham akan visi misi, dan tujan sekolah
maka akan terjadi penyeragaman untuk mencapai tujuan tersebut.
24. Hal apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam menjalin komunikasi yang
baik pada tim manajemen?
Jawab:
Komunikasi
dilakukan
dengan
cara
tersirat
dan
tersurat,
biasanya
menggunakan email dan telepon, apabila ada seorang guru yang berhalangan
hadir maka si guru wajib memberikan informasi melalui email kepada kepala
sekolah dan memberikan tugas untuk siswa yang diberikan kepada kordinator
kelas atau pengawas harian.
25. Solusi apa yang diberikan kepala sekolah dalam menghadapi hambatan yang
terjadi?
Jawab:
a. Merumuskan isu pokok
b. Melakukan analisis SWOT
Jakarta, 16 Juni 2014
Sumber Data,
Observer,
Kepala Sekolah
SDS Ananda Islamic School
Toni Amrizal, S. Pd. I
Rizka Umami
NIM. 1110018200072
BERITA ACARA
Hasil Wawancara Guru mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah
SDS Ananda Islamic School Pegadungan, Kalideres-Jakarta Barat
1. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di SDS Ananda Islamic School?
Jawab:
Kepala sekolah menjalankan kepemimpinannya dengan gaya demokratis,
dimana pemimpin tak memberikan jarak antara atasan dan bawahan.
2. Bagaimana kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan?
Jawab:
Selama kepala sekolah menjabat menjadi kepala sekolah sudah ada beberapa
peningkatan seperti adanya kebijakan bagi setiap tamu menggunakan
nametage, semua guru memiliki server sendiri-sendiri sebagai sarana untuk
menyimpan file dalam bentuk softcopy.
3. Bagaimana cara kepala sekolah dalam mensupervisi?
Jawab:
Kepala sekolah dalam mensupervisi guru biasanya memberitahukan jadwal
kepada seluruh guru agar para guru menyiapkan bahan-bahan yang akan
disupervisi.
4. Bagaimana kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai motivator?
Jawab:
Memberikan arahan, nasihat dan wejangan-wejangan kepada guru-guru serta
memberikan pelatihan agar guru-guru semakin meningkatkan kinerjanya
dalam mengajar.
5. Inovasi apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatakan mutu
pendidikan di SDS Ananda Islamic?
Jawab:
a. Wifi sudah bisa digunakan dengan baik
b. Adanya ruang tunggu
c. Perubahan ruangan, ruang kepala sekolah menjadi satu dengan ruang guru,
dengan maksud terjalinnnya keakraban antar sesama guru dan kepala
sekolah.
6. Bagaimana kepala sekolah menjalin komunikasi dengan guru, karyawan,
orang tua dan siswa?
Jawab:
Adanya pengajian bulanan dengan orang tua siswa, makan bersama dengan
guru-guru, dan berbagi pengalaman dengan sesame, menjalankan komunikasi
baik secara tersurat maupun tersirat dengan median email-dan telepon,
membuat communication book sebagai penyampain informasi dari sekolah
kepada orang tua dan membuat media komunikasi melalui website agar bisa
dilihat oleh seluruh orang tua
7. Bagaimana kepala sekolah dalam memimpin rapat dan mengambil keputusan?
Jawab:
Kepala sekolah mempinpin rapat dan mengambil keputusan dengan cara
musyawarah dan mengambil keputusan bedasarkan solusi dan saran yang
diberikan oleh para peserta rapat.
Jakarta, 13 Mei 2014
Sumber Data,
Observer,
Guru Komputer
Ade Marwoto, Amd.
Rizka Umami
NIM. 1110018200072
BIODATA PENULIS
Nama : Rizka Umami, NIM 110018200072, Jurusan Manajemen
Pendidikan, angkatan 2010 lahir di Tangerang pada 04 Juni 1992 berasal dari
keluarga sederhaa ayah benama Yunus seorang wiraswasta, dan ibu bernama
Maswati seorang guru SD. Saya tinggal bersama orang ua di rumah sendiri JL.
Husein sastra Negara no. 84 RT. 05 RW. 08 kel. Jurumudi kec. Benda kota
tangerang provinsi Banten Kode pos 15124. Saya anak kedua dari lima
bersaudara, satu kakak laki-laki yang paling ganteng dan tiga adik perempuan
yang sekarang sedang duduk dibangku sekolah menengah pertama dan dua adik
kecil saya di sekolah dasar.
Saya pernah mengenyam pendidikan di MI Nurul Hikmah Tangerang
Lulus Tahun 2004, MTS Fajrul Islam Jakarta Lulus Tahun 2007, SMA Negeri 84
Jakarta Lulus Tahun 2010, sampai akhirnya saya kuliah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Angkatan 2010. Tidak hanya pendidikan formal nampun
pendidikan Non Formalpun saya ikuti untuk menambah keterampilan saya, saya
mengikuti kursus di Aya Sofiah English Course Tahun 2004-2006 dan LPK Fajrul
Islam Tahun 2004-2006.
Prestasi yang pernah saya raih selama hidup saya diantanranya ialah:
1. Juara II Lomba PASKIBRA Tingkat Jakarta Barat Tahun 2005
2. Harapan I Lomba P3K Tingkat Jakarta Barat Tahun 2007
3. Harapan I Lomba Pendidikan Remaja Sebaya Tingkat Jakarta Barat Tahun
2008
4. Juara I cerdas cermat tingkat propinsi DKI Jakarta dan Bandung di IT
TELKOM Bandung Tahun 2009
5. Ketua BTS (Buku Tahunan Sekolah) terbaik Tingkat SMA Negeri 84 Jakarta
Tahun 2009
Tidak hanya sekolah diam duduk pulang namun saya juga pernah mengikuti
berbagai organisasi diantaranya ialah :
1. Pengurus OSIS MTS FAJRUL ISLAM
Tahun 2005-2006
2. Pengurus OSIS SMA NEGERI 84 JAKARTA
Tahun 2008-2009
3. Ketua BTS SMA NEGERI 84 JAKARTA
Tahun 2008-2009
4. Wakil ketua PMR SMA NEGERI 84 JAKARTA
Tahun 2008-2009
5. Pengurus IRMA SMA NEGERI 84 JAKARTA
Tahun 008-2009
6. Pengurus FORPIS (Ikatan PMR se-Jakarta Barat)
Tahun 008-2009
7. Ketua Bakti Sosial Peduli Bencana Situ Gintung
Tahun 2009
8. Manajer Operasional Bimbel Ami Ar Rassyid
Tahun 2013
Jakarta, 14 Agustus 2014
Penulis
RIZKA UMAMI
Download