BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Penelitian tentang pengaruh corporate social responsibility
terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan sebagai
variabel moderasi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2013-2015 membutuhkan kajian teori sebagai
berikut :
1.
Teori Stakeholder
Stakeholder theory artinya kumpulan kebijakan dan praktik
yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan
ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta
komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan
secara berkelanjutan. Stakeholder merupakan semua pihak yang
keberadaannya sangat mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan,
seperti: karyawan, masyarakat, perusahaan pesaing dan pemerintah
(Purwanto, 2011). Daud dan Amri (2008) berpendapat bahwa
kelompok tersebut menjadi pertimbangan paling penting untuk
perusahaan mengungkapkan informasinya.
Batasan
stakeholder
di
atas
mengisyaratkan
bahwa
perusahaan hendaknya memperhatikan stakeholder karena mereka
adalah pihak yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik secara
langsung maupun tidak langsung atas aktivitas serta kebijakan yang
11
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
diambil dan dilakukan perusahaan. Jika perusahaan tidak
memperhatikan stakeholder kemungkinan akan menuai protes dan
dapat mengeliminasi legitimasi stakeholder (Susanti, 2014).
Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah
entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun
harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian,
keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan
yang diberikan stakeholder kepada perusahaan tersebut (Rosiana,
dkk, 2013). Dalam penelitian Waryanti (2009) menyatakan bahwa
stakeholder harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan oleh
manjemen karena stakeholder juga mempunyai hak terhadap
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan,
seperti halnya pemegang saham.
Selain
dalam
hal
pengambilan
keputusan,
dalam
pengungkapan tanggung jawab sosialpun perusahaan seharusnya
tidak terbatas pada tindakan memaksimalkan laba untuk pemegang
saham semata. Namun, lebih menitikberatkan pada kesejahteraan
yang diciptakan perusahaan untuk kepentingan pemegang saham
dan juga untuk kepentingan stakeholder, yaitu semua pihak yang
mempunyai keterkaitan atau klaim terhadap perusahaan (Untung,
2008).
12
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
2.
Teori Legitimasi
Legitimacy Theory merupakan kontrak sosial antara
perusahaan dengan masyarakat. Agar diterima oleh masyarakat
maka perusahaan harus mengungkapkan aktivitas sosialnya
sehingga akan menjamin kelangsungan hidup perusahaannya.
Pengungkapan
ini
digunakan
untuk
melegitimasi
aktivitas
perusahaan di mata masyarakat, karena pengungkapan aktivitas
sosial ini menunjukan tingkat kepatuhan perusahaan (Reverte,
2009).
Maka dari itu, perusahaan semakin menyadari bahwa
kelangsungan hidup suatu perusahaan juga bergantung dengan
hubungan masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan .
Handriyani dan Andayani (2013) menyebutkan bahwa
legitimasi merupakan sistem pengelolaan perusahaan
yang
berorientasi pada keberpihakan terhadap masyarakat (society),
pemerintah, individu dan kelompok masyarakat. Untuk itu, sebagai
suatu sistem yang mengedepankan keberpihakan kepada society,
operasi perusahaan harus sesuai dengan harapan masyarakat.
Pada
dasarnya
pengungkapan
tanggungjawab
sosial
perusahaan bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat
aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan dan pengaruhnya
terhadap masyarakat sekitar. Namun, tanggungjawab sosial tidak
semata-mata dilakukan kepada masyarakat tetapi juga kepada
13
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
stakeholdernya,
tanggungjawab
sosial
perusahaan
dimata
stakeholder dapat dilakukan dengan integritas pelaksanaan etika
dalam berbisnis (business ethics integrity) serta meningkatkan
tanggungjawab sosial perusahaan (social responsibility). Dengan
meningkatkan pengungkapan tanggungjawab sosial maka dapat
meningkatkan reputasi perusahaan, menjaga image dan strategi
perusahaan (Wibisono, 2007).
3.
Teori Sinyal (Signaling Theory)
Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan
untuk mengungkapkan informasi kepada pihak eksternal karena
terjadi asimetri informasi antara manajemen dengan pihak
eksternal. Oleh sebab itu, semua informasi perusahaan, baik itu
informasi keuangan maupun non keuangan harus diungkapkan oleh
perusahaan. Salah satu informasi tersebut adalah tentang aktivitas
CSR yang dilakukan perusahaan, yang diungkapkan dalam laporan
tahunan perusahaan. Perusahaan mengungkapkan CSR dengan
harapan dapat meningkatkan nilai perusahaan (Rustiarini, 2010).
4.
Corporate Social Responsibility
a.
Definisi Corporate Social Responsibility
Menurut
Hadi
(2011),
Corporate
Social
Responsibility (CSR) merupakan suatu bentuk tindakan
yang berangkat dari pertimbangan etis perusahaan yang
diarahkan untuk meningkatkan ekonomi, yang dibarengi
14
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
dengan peningkatan kualitas hidup bagi karyawan berikut
keluarganya, serta sekaligus peningkatan kualitas hidup
masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas.
Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya
menuntut
dipenuhinya
pertanggungjawaban
sosial
perusahaan.
Dengan corporate social responsibility perusahaan
diharapkan
dapat
meningkatkan
perhatian
terhadap
lingkungan, kondisi tempat kerja, hubungan perusahaan
masyarakat,
investasi
sosial
perusahaan,
dan
citra
perusahaan di mata publik menjadi baik, meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan dan akses kapital.
Dalam
aktifitasnya
setiap
perusahaan
akan
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Akibat dari
interaksi
itu
menuntut
adanya
timbal
balik
antara
perusahaan dan lingkungan sosialnya yang berimplikasi
pada timbulnya dampak-dampak sosial atas kegiatan
operasi
perusahaan
pada
lingkungannya.
Sepanjang
perusahaan menggunakan sumber daya manusia dan
komunitas yang ada, maka perusahaan memiliki tanggung
jawab untuk menghasilkan profit dan mengembalikan
sebagian profit tersebut bagi masyarakat (Utami, 2011).
15
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
Berkaitan dengan pelaksanaan CSR, perusahaan bisa
dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Meskipun
cenderung
menyederhanakan
realitas,
tipologi
ini
menggambarkan kemampuan dan komitmen perusahaan
dalam menjalankan CSR. Pengkategorian dapat memotivasi
perusahaan dalam mengembangkan program CSR, dan
dapat
pula
dijadikan
cermin
dan
guideline
untuk
menentukan model CSR yang tepat (Suharto, 2007).
Dengan menggunakan dua pendekatan, sedikitnya
ada delapan kategori perusahaan. Perusahaan ideal memiliki
kategori reformis dan 15 progresif. Tentu saja dalam
kenyataannya, kategori ini bisa saja saling bertautan.
1) Berdasarkan
proporsi
keuntungan
perusahaan
dan
besarnya anggaran corporate social responsibility :
a) Perusahaan Minimalis. Perusahaan yang memiliki
profit dan anggaran corporate social responsibility
yang rendah. Perusahaan kecil dan lemah biasanya
termasuk kategori ini.
b) Perusahaan Ekonomis. Perusahaan yang memiliki
keuntungan tinggi dan dengan anggaran corporate
social responsibility yang rendah. Perusahaan yang
termasuk kategori ini adalah perusahaan besar,
namun pelit.
16
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
c) Perusahaan Humanis. Meskipun profit perusahaan
rendah namun proporsi anggaran corporate social
responsibility
relatif
tinggi.
Perusahaan
pada
kategori ini disebut perusahaan dermawan atau baik
hati.
d) Perusahaan Reformis. Perusahaan ini memiliki profit
dan anggaran corporate social responsibility yang
tinggi. Perusahaan seperti ini memandang corporate
social
responsibility
bukan
sebagai
beban,
melainkan sebagai peluang untuk lebih.
2) Berdasarkan tujuan corporate social responsibility
apakah untuk promosi atau pemberdayaan masyarakat :
a) Perusahaan Pasif. Perusahaan yang menerapkan
CSR tanpa tujuan jelas, bukan untuk promosi, bukan
pula untuk pemberdayaan, sekadar melakukan
kegiatan karitatif. Perusahaan seperti ini melihat
promosi dan CSR sebagai hal yang kurang
bermanfaat bagi perusahaan.
b) Perusahaan Impresif. CSR lebih diutamakan untuk
promosi daripada untuk pemberdayaan. Perusahaan
seperti ini lebih mementingkan ”tebar pesona”
daripada ”tebar karya”.
17
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
c) Perusahaan Agresif. CSR lebih ditujukan untuk
pemberdayaan daripada promosi. Perusahaan seperti
ini lebih mementingkan karya nyata daripada tebar
pesona.
d) Perusahaan Progresif. Perusahaan menerapkan CSR
untuk tujuan promosi dan sekaligus pemberdayaan.
Promosi dan CSR dipandang sebagai kegiatan yang
bermanfaat dan menunjang satu-sama lain bagi
kemajuan perusahaan.
b.
Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Hendriksen
dalam
Nurlela
dan
Islahuddin
(2008)
mendefinisikan pengungkapan (disclosure) sebagai penyajian
sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara
optimal pasar modal efisien. Informasi diungkapkan dalam bentuk
laporan tahunan (company annual report), pengungkapan tersebut
terbagi menjadi dua, yaitu mandatory disclosure (pengungkapan
bersifat wajib) dan voluntary disclosure (pengungkapan bersifat
sukarela).
Menurut Kuntari dan Sulistyani (2007), ada tiga pendekatan
pelaporan kinerja sosial, yaitu :
1) Pemeriksaan Sosial (social Audit)
Pemeriksaan sosial mengukur dan melaporkan dampak
ekonomi, sosial dan lingkungan dari program-program yang
18
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
berorientasi
sosial
dari
operasioperasi
yang
dilakukan
perusahaan. Pemeriksaan sosial dilakukan dengan membuat
suatu daftar aktivitas-aktivitas perusahaan yang memiliki
konsekuensi sosial, lalu auditor sosial akan mencoba
mengestimasi
dan
mengukur
dampak-dampak
yang
ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut.
2) Laporan Sosial (Social Report)
Berbagai alternatif format laporan untuk menyajikan
laporan sosial telah diajukan oleh para akademis dan
praktisioner. Pendekatan-pendekatan yang dapat dipakai oleh
perusahaan
untuk
melaporkan
aktivitas-aktivitas
pertanggungjawaban sosialnya ini dirangkum menjadi empat
kelompok sebagai berikut (Kuntari dan Sulistyani, 2007) :
a) Inventory Approach
Perusahaan
mengkompilasikan
dan
mengungkapkan sebuah daftar yang komprehensif dari
aktivitas-aktivitas sosial perusahaan. Daftar ini harus
memuat semua aktivitas sosial perusahaan baik yang
bersifat positif maupun negatif.
b) Cost Approach
Perusahaan membuat daftar aktivitas-aktivitas
sosial
perusahaan
dan
mengungkapkan
jumlah
pengeluaran pada masing-masing aktivitas tersebut.
19
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
c) Program Management Approach
Perusahaan tidak hanya mengungkapkan aktivitasaktivitas pertanggungjawaban sosial tetapi juga tujuan
dari aktivitas tersebut serta hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
itu.
d) Cost Benefit Approach
Perusahaan
mengungkapkan
aktivitas
yang
memiliki dampak sosial serta biaya dan manfaat dari
aktivitas
tersebut.
Kesulitan
dalam
penggunaan
pendekatan ini adalah adanya kesulitan dalam mengukur
biaya dan manfaat sosial yang diakibatkan oleh
perusahaan terhadap masyarakat.
3) Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan (Disclosure In
Annual Report)
Pengungkapan sosial adalah pengungkapan informasi
tentang aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
lingkungan sosial perusahaan. Pengungkapan sosial dapat
dilakukan melalui berbagai media antara lain laporan tahunan,
laporan interim/laporan sementara, prospektus, pengumuman
kepada bursa efek atau melalui media masa.
Pada penelitian Handriyani (2013), Gurvy dan Kavei
menyebutkan
bahwa
setiap
perusahaan
yang
20
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
mengimplementasikan CSR dalam aktivitas usahanya akan
mendapatkan 5 (lima) manfaat utama sebagai berikut:
1) Meningkatkan profitabilitas dan kinerja finansial yang
lebih kokoh, misalnya lewat efisiensi lingkungan
2) Meningkatkan akuntabilitas, assessment dan komunitas
investasi
3) Mendorong
komitmen
karyawan,
karena
mereka
diperhatikan dan dihargai
4) Menurunkan kerentanan gejolak dengan komunitas
5) Mempertinggi reputasi dan corporate branding.
Dari beberapa manfaat di atas dapat diketahui bahwa
pengungkapan
corporate social responsibility berpengaruh
terhadap nilai perusahaan karena pengungkapan tanggungjawab
sosial merupakan salah satu media yang dipilih untuk
memperlihatkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat
sekitarnya.
Dari kepedulian perusahaan terhadap masyarakat
dapat memberikan keuntungan legitimasi dari masyarakat
maupun stakehoder
yang dapat memberikan eksistensi yang
tinggi dalam jangka panjang, sehingga stabilitas dan kemakmuran
ekonomi jangka panjang hanya dapat dicapai jika perusahaan
melakukan tanggung jawab sosial kepada masyarakat (Rustiarini,
2010).
21
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
Kategori
responsibility
indeks
pengungkapan
berdasarkan
GRI-G4
corporate
pengukuran
social
indeks
pengungkapan CSR menggunakan daftar (checklis) yaitu dengan
melihat 6 indikator dan 91 item pengungkapan (GRI-G4, 2013).
Indikator tersebut adalah :
1) Indikator ekonomi
2) Indikator lingkungan
3) Indikator tenaga kerja
4) Indikator HAM
5) Indikator masyarakat sosial
6) Indikator tanggungjawab produk
5.
Profitabilitas
Menurut Wahidahwati (2002) profitabilitas merupakan
gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan.
Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam seperti: laba operasi,
laba bersih, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat
pengembalian ekuitas pemilik. Rasio profitabilitas atau rasio
rentabilitas
menunjukkan
keberhasilan
perusahaan
dalam
menghasilkan keuntungan.
Kusumadilaga
(2010)
mengungkapkan
bahwa
rasio
profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukkan keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang
22
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan
setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh
semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan
dividennya. Para manajer tidak hanya mendapatkan dividen, tapi
juga akan memperoleh power yang lebih besar dalam menentukan
kebijakan perusahaan.
Dengan demikian semakin besar dividen (dividend payout)
akan semakin menghemat biaya modal, di sisi lain para manajer
(insider) menjadi meningkat powernya bahkan bisa meningkatkan
kepemilikannya
keuntungan
akibat
yang
penerimaan
tinggi.
Sehingga,
deviden
sebagai
profitabilitas
hasil
menjadi
pertimbangan penting bagi investor dalam keputusan investasinya.
Pentingnya profitabilitas dalam pengambilan keputusan
investasi perusahaan mendorong manajemen menjadi bebas dan
fleksibel
untuk
mengungkapkan
pertanggungjawaban
sosial
perusahaan kepada pemegang saham. Sehingga semakin tinggi
tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula
pengungkapan informasi sosial perusahaan (Kusumadilaga, 2010).
6.
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
nilai pasar, seperti halnya penelitian yang pernah dilakukan oleh
Nurlela dan Islahuddin (2008), karena nilai perusahaan dapat
memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum
23
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga
saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk
mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan
pengelolaannya kepada para professional. Para professional
diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris.
Suatu perusahaan dapat dikatakan mempunyai nilai yang
baik jika kinerja perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat
tercermin dari tingginya harga saham perusahaan, jika nilai
sahamnya tinggi dapat dikatakan nilai perusahaan juga baik. Setiap
perusahaan yang didirikan menginginkan harga saham yang dijual
memiliki potensi harga tinggi sehingga keadaan ini akan diminati
oleh investor karena dengan permintaan saham yang meningkat
menyebabkan nilai perusahaan juga akan meningkat. Karena tujuan
perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai
perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan
semakin sejahtera pula pemiliknya (Barbara dan Utami, 2008).
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian dengan tema ini telah banyak dilakukan. Termasuk
Astiari, dkk, 2014 yang meneliti tentang pengaruh pertanggungjawaban
sosial perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2012. Hasil penelitian tersebut menunjukan
bahwa corporate social responsibility berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Profitabilitas yang diproksikan
24
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
dengan ROA tidak mampu memoderasi hubungan antara corporate social
responsibility dengan nilai perusahaan.
Kusumadilaga (2010) juga melakukan penelitian tentang pengaruh
corporate
socialresponsibility
terhadap
nilai
perusahaan
dengan
profitabilitas sebagai variabel moderasi dimana hasil penelitiannya
menunjukkan variabel corporate social responsibility berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan dan variabel profitabilitas yang
diproksikan dengan ROA tidak dapat mempengaruhi hubungan corporate
social responsibility dan nilai perusahaan.
Penelitian lain yang dilakukan
oleh Handriyani dan Andayani
(2013) juga menyatakan hal yang sama, hasil penelitiannya menunjukan
bahwa corporate social responsibility berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. sedangkan profitabilitas yang di proksikan
dengan ROA tidak mampu memoderasi hubungan corporate social
responsibility dengan nilai perusahaan.
Nurlela dan Islahuddin (2008), Retno dan Priantinah (2012)
menyatakan bahwa variabel corporate social responsibility tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini diakibatkan
karena kualitas pengungkapan corporate social responsibility pada
perusahaan yang terdaftar di BEI untuk tahun penelitian tersebut sangat
rendah dan belum mengikuti standar yang dikeluarkan oleh GRI. Dengan
demikian kualitas pengungkapan corporate social responsibility di dalam
25
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
perusahaan menjadi faktor yang menyebabkan praktik corporate social
responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penelitian Agustine (2014) tentang pengaruh corporate sosial
responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai
variabe moderasi juga menyatakan hal yang sama bahwa pengungkapan
corporate social responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan dan profitabilitas yang di proksikan dengan ROA tidak mampu
memoderasi hubungan corporate social responsibility dengan nilai
perusahaan.
Penelitian Putra dan Andayani (2014) tentang pengaruh corporate
social responsibility pada nilai perusahaan dengan profitabilitas (ROE)
sebagai variabel moderating pada perusahaan manufaktur di BEI selama
tahun 2010-2012. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa corporate
social responsibility berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan, dan variabel profitabilitas (ROE) sebagai variabel moderasi
mampu mempengaruhi hubungan corporate social responsibility terhadap
nilai perusahaan.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian landasan teori diatas dalam tinjauan pustaka
yang telah diuraikan sebelumnya, maka model kerangka kajian yang
digunakan untuk memudahkan pemahaman konsep yang digunakan
sebagai berikut :
Profitabilitas
perusahaan(ROE)
26
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
Corporate social
Nilai
responsibility
perusahaan
)
Gambar 2.1 Model Penelitian
Dari model penelitian di atas, dijelaskan bahwa corporate social
responsibility dapat mempengaruhi nilai perusahaan dengan profitabilitas
yang diukur dengan Return On Equity (ROE) sebagai variabel moderasi.
Variabel moderasi adalah variabel independen yang akan memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap
variabel dependen. Dari gambar diatas profitabilitas (ROE) merupakan
variabel pemoderasi sehingga variabel tersebut dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan antara corporate social responsibility dengan
nilai perusahaan.
Penambahan
variabel
moderasi
profitabilitas
(ROE)
disini
dimaksudkan untuk memperkuat hubungan antara corporate social
responsibility dengan nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan faktor
yang
membuat
manajemen
menjadi
bebas
dan
fleksibel
untuk
mengungkapkan pertanggungjawaban sosial perusahaan kepada pemegang
saham. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka
semakin
besar
pula
pengungkapan
informasi
sosial
perusahaan
(Kusumadilaga, 2010).
27
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
Dengan
demikian,
apabila
corporate
social
responsibility
diinteraksikan dengan profitabilitas diharapkan berdampak positif terhadap
nilai perusahaan. Sehingga corporate social responsibility benar-benar
dapat meningkatkan nilai perusahaan, dan perusahaan harus selalu
memperhatikan tingkat profitabilitas.
D. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan
Teori legitimasi menyebutkan bahwa Corporate social
responsibility yaitu suatu bentuk aktivitas yang dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan ekonomi perusahaan sekaligus
peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya dan juga
kualitas
hidup
masyarakat
sekitar.
Namun
disisi
lain,
tanggungjawab sosial perusahaan tidak semata-mata dilakukan
kepada masyarakat tetapi juga kepada stakeholdernya, karena
stakeholder
merupakan
pihak
yang
keberadaanya
sangat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perusahaan.
Menurut Cheng dan Christiawan (2011), aktivitas corporate
social responsibility dapat memberikan banyak manfaat, seperti:
dapat meningkatkan citra dan daya tarik perusahaan di mata
investor serta analis keuangan penjualan, dapat menunjukan brand
28
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
positioning, dan dapat meningkatkan penjualan dan market share.
Pengungkapan corporate social responsibility merupakan proses
pemberian informasi kepada kelompok yang berkepentingan
tentang aktivitas perusahaan serta dampaknya terhadap sosial dan
lingkungan
Erni (2007) menyatakan bahwa mayoritas konsumen akan
meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau
diberitakan negatif. Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan
dengan pelaksanan corporate social responsibility, antara lain
produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati
investor. Beberapa manfaat di atas
dapat menjadi sinyal dan
dorongan kepada perusahaan agar pengungkapan CSRnya lebih
ditingkatkan lagi.
Pelaksanaan
corporate
social
responsibility
akan
meningkatkan nilai perusahaan dilihat dari harga saham dan laba
perusahaan (earning) sebagai akibat dari para investor yang
menanamkan saham di perusahaan. Nurlela dan Islahuddin (2008)
menyatakan bahwa dengan adanya praktik corporate social
responsibility yang baik, di harapkan nilai perusahaan akan dinilai
dengan baik oleh investor.
Dari penjelasan di atas, maka hipotesis pertama yang akan
di uji dalam penelitian ini adalah :
29
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
: Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan.
2. Pengaruh Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi dalam
Hubungan antara Corporate Social Responsibility dan Nilai
Perusahaan
Profitabilitas
perusahaan
merupakan
kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang
dilakukan pada periode akuntansi. Profitabilitas dapat menjadi
pertimbangan penting bagi investor dalam keputusan investasinya,
karena semakin besar dividen (dividend payout) akan semakin
menghemat biaya modal, di sisi lain para manajer (insider)
menjadi
meningkat
kepemilikannya
powernya
akibat
bahkan
penerimaan
bisa
deviden
meningkatkan
sebagai
hasil
keuntungan yang tinggi. Dengan tawaran mendapatkan hasil
keuntungan yang tinggi, diharapkan dapat menarik minat investor
dalam berinvestasi.
Berbeda
halnya
dengan
pernyataan
di
atas
teori
stakeholder menyebutkan bahwa pengungkapan tanggungjawab
sosial perusahaan seharusnya
tidak terbatas pada tindakan
30
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
memaksimalkan laba untuk pemegang saham atau investor
semata. Namun, lebih menitikberatkan pada kesejahteraan yang
dihasilkan
bagi
pemegang
saham
dan
stakeholdernya.
Tanggungjawab sosial perusahaan kepada stakeholder dapat
dilakukan dengan integritas pelaksanaan etika dalam berbisnis,
serta meningkatkan tanggungjawab sosial perusahaan. apabila
pelaksanaan CSR dilaksanakan dengan baik maka dapat
membangun hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat
dan lingkungan sekitarnya.
Hubungan baik yang terjadi antara perusahaan dengan
masyarakata dan lingkungan sekitarnya dapat menjadi sebuah
dorongan bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang
dimiliki
perusahaan,
salah
satunya
yaitu
CSR.
Dengan
pengungkapan CSR yang tinggi dapat membangun loyalitas
konsumen serta meningkatkan penjualan yang akan berdampak
pada semakin meningkatnya profitabilitas perusahaan.
Menurut Anggraini (2006) semakin tinggi tingkat
profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan
daftar informasi sosial yang dilakukan perusahaan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa, Corporate Social Responsibility akan
meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan
meningkat.
Hasil
mengindikasikan
penelitian
bahwa
Sahresti
perilaku
etis
(2014)
perusahaan
juga
berupa
31
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
tanggungjawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya memberikan
dampak positif mengenai prospek perusahaan di masa yang akan
datang, yang dalam jangka panjang akan tercermin pada
keuntungan
perusahaan
(profit)
dan
peningkatan
kinerja
keuangan.
Hasil penelitian Putra dan Andayani (2014) menyebutkan
bahwa
profitabilitas
sebagai
variabel
moderasi
dapat
mempengaruhi hubungan corporate social responsibility dengan
nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) dapat meningkatkan perusahaan pada saat
profitabilitas perusahaan tinggi, dan sebaliknya Corporate Social
Responsibility (CSR) juga dapat menurunkan nilai perusahaan
pada saat profitabilitas perusahaan rendah.
Dari penjelasan di atas, maka hipotesis kedua yang akan
diuji dalam penelitian ini adalah :
: Profitabilitas dapat memoderasi hubungan antara corporate
social
responsibility
dengan
nilai
perusahaan
32
Pengaruh Pengungkapan Corporate..., Meinawati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
Download