survei megnetotellurik daerah panas bumi lili

advertisement
I.22
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
SURVEI MEGNETOTELLURIK DAERAH PANAS BUMI LILI-SEPPORAKI, KABUPATEN POLEWALI MANDAR, PROVINSI SULAWESI BARAT
Muhammad Kholid, Harapan Marpaung
KPP Bawah Permukaan
”Pengukuran Magnetotelurik (MT) telah dilakukan didaerah Lili-Sepporaki sebanyak 36 titik ukur.
Penyebaran titik ukur didesain untuk dapat mencakup manifestasi panas bumi daerah Lili-Sepporaki dan
Matangnga yaitu dengan jarak titik ukur antara 1000-2000 meter.
Hasil pengukuran MT memperlihatkan zona tahanan jenis < 100 Ohm-m yang diduga sebagai batuan
penudung / caprock dalam sistem panas bumi daerah ini. Zona tahanan jenis ini berada dibagian tengah
daerah survei yaitu disekitar mata air panas Lili-Sepporaki yang penyebarannya terus menerus sampai ke
utara yaitu kearah manifestasi mata air panas Matangnga.Tahanan jenis sedang ini terlihat pada kedalaman 1000 hingga 1500 meter dari model tahanan jenis 2D tahanan jenis tinggi yang diperkirakan sebagai
zona reservoir berada dibawah lapisan penudung tersebut.
Berdasarkan hasil survei MT di daerah panas bumi Lili-Sepporaki, daerah yang diperkirakan sebagai daerah prospek berada dibagian tengah meliputi mata airpanas Lili-Sepporaki dan mata air panas Matangnga
dan kemungkinan penyebarannya meluas kearah timur dan barat. Daerah prospek ini dibatasi oleh diskontinuitas tahanan jenis dan dibatasi oleh struktur geologi. Luas daerah prospek meliputi luas prospek
terduga sekitar 33 km2 dan luas prospek spekulatif sekitar 84 km2 .
”
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
PENDAHULUAN
Daerah panas bumi Lili-Sepporaki terletak
sekitar 250 km dari Kota Makasar dan secara
administratif masuk dalam wilayah Kabupaten
Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat (Gambar 1). Penelitian terpadu yang meliputi geologi,
geokimia dan geofisika (gaya berat, geomagnet
dan geolistrik) telah dilakukan didaerah ini
pada tahun 2010, namun hasil yang didapatkan
masih belum cukup untuk menjelaskan sistem
panas bumi didaerah ini.
Nilai konduktifitas merupakan parameter
penting yang biasanya digunakan untuk mengetahui karakteristik dari suatu sistem panas
bumi, tahanan jenis rendah biasanya berasosiasi dengan batuan yang telah mengalami
alterasi hidrotermal dan berfungsi sebagai
batuan penudung/ claycap dari suatu sistem
panas bumi. Metode geolistrik dan magnetotelurik merupakan metode yang secara umum
digunakan untuk mengetahui lapisan tahanan
jenis bawah permukaan, namun untuk daerah
panas bumi dimana target reservoir berada
pada kedalaman beberapa kilometer dibawah
permukaan, maka metode Magnetotelurik
merupakan metode yang paling efektif untuk
digunakan. Metode Magnetotellurik dapat
digunakan untuk mendeliniasi area prospek,
ketebalan dan kedalaman lapisan penudung
dan resevoir sehingga besarnya prospek panas
bumi dapat diketahui.
GEOLOGI
Daerah Lilli-Sepporaki didominasi oleh batuan
I.22
produk vulkanik, beberapa produk gunung api
terdiri dari aliran lava dan yang tersebar cukup
luas serta kubah-kubah vulkanik.(Gambar 2).
Sistem panas bumi di daerah panas bumi Lilli
terbentuk dalam zona depresi yang dicirikan
oleh sisa gawir yang terbentuk melengkung
hingga setengah radial yang diperkirakan
sebagai hasil collapse dari sumbu perlipatan yang terbentuk sebelumnya. Data geologi
menunjukkan adanya batuan yang memiliki
sifat impermeable dengan kandungan mineral
silika (silica cap) yang cukup tinggi pada daerah alterasi di sekitar air panas. Kenampakan
panas bumi permukaan ditandai dengan munculnya dua kelompok manifestasi panas bumi,
yaitu manifestasi panas bumi Lili-Sepporaki
dengan temperatur 97,0 oC dan manifestasi
panas bumi Matangnga dengan temperatur
84,2 oC.(Survei Terpadu 2010).
AKUISIS DATA DAN HASIL
Pengukuran MT telah dilakukan pada tahun
2011 didaerah Lili-Sepporaki dengan titik ukur
sebanyak 36 titik ukur. Luas area pengukuran
mencakup area manifestasi mata air panas
Lili-Sepporaki dan Matangnga yaitu dengan
jarak antara titik ukur 1000-2000 meter (Gambar 3).
Pengukuran MT dilakukan dari sore hingga pagi
hari dengan selang waktu antara 12 – 18 jam.
Data time series didapatkan dari pengukuran 2
komponen medan listrik (Ex dan Ey) serta 3 komponen medan magnet (Hx, Hy dan Hz), Alat yang
digunakan adalah Phoenix MTU-5A. Data MT
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
tidak dilengkapi dengan data remote reference,
sehingga data yang digunakan merupakan data
murni yang tidak dilakukan penghilangan noise
dari data remote reference. Data MT yang digunakan dari frekuensi 320 Hz – 0.01 Hz. (Gambar
4). Prosessing data menggunakan algortima
robust processing yaitu dengan menggunakan software SSMT2000, kemudian dilakukan
koreksi statik untuk mengurangi efek statik dari
data diantaranya yaitu pengaruh topografi dan
kondisi bawah permukaan yang tidak homogen. Koreksi statik ini menggunakan metode
geostatistik yaitu perata-rataan dari data-data
disekitar titik pengukuran yang akan dikoreksi
sehingga menjadi homogen (Gambar 5).
Sedangkan pemodelan tahanan jenis 2D dengan software WinGlink menggunakan algoritma
inversi 2D yang dijabarkan oleh Rodi & Mackie
(2001). Program ini dapat melakukan inversi TE
dan TM serta gabungan TE dan TM.
Hasil pengolahan data MT berupa peta tahanan
jenis semu yang dibagi dalam 3 perioda yaitu
perioda 0.1 detik, 1 detik dan 5 detik (Gambar 6),
peta tahanan jenis berdasarkan hasil pemodelan 2D pada elevasi -500 asl, -1000 asl, -1500
asl dan -2000 asl (Gambar 7) dan penampang
tahanan jenis 2D berarah baratdaya-timurlaut
(Gambar 8).
DISKUSI
Ohm-m diperkirakan berasosiasi dengan
batuan vulkanik tak terpisahkan dipermukaan
dan yang telah mengalami alterasi hidrotermal
Zona tahanan jenis < 100 Ohm-m ini diduga
sebagai batuan penudung/caprock dalam sistem panas bumi daerah ini, zona tahanan
jenis ini berada dibagian tengah daerah survei
yaitu disekitar mata air panas Lili-Sepporaki
yang penyebarannya menerus sampai ke utara
dimana mata air panas Matangnga berada,
tahanan jenis ini terlihat pada kedalaman 1000
hingga 1500 meter, dari model tahanan jenis 2D
tahanan jenis tinggi yang diperkirakan sebagai
zona reservoir berada dibawah lapisan penudung, zona reservoir dibagian utara dibatasi
oleh struktur geologi yang berarah relatif timurbarat yang mengontrol munculnya mata air
panas Matangnga sedangkan dibagian selatan
dibatasi oleh struktur yang berarah baratlauttenggara yang mengontrol munculnya mata air
panas Lili-Sepporaki, sedangkan zona tahanan
jenis sedang dibagian barat dan timur kemungkinan juga masih merupakan zona reservoir
tapi masih belum dapat dipastkan karena
didaerah ini belum terdapat data lainnya yang
mendukung
Zona prospek panas bumi dideliniasi berdasarkan sebaran tahanan jenis secara lateral
yang didukung dengan data geosain hasil pengukuran sebelumnya meliputi data geologi,
geokimia, gaya berat, geomagnet dan geolistrik.
Secara umum sebaran tahanan jenis semu
maupun tahanan jenis hasil pemodelan 2D
memperlihatkan nilai rendah mendominasi
daerah ini. Nilai tahanan jenis rendah < 100
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.22
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
KESIMPULAN
Batuan penudung yang merupakan batuan
ubahan akibat adanya interaksi antara fluida
panas dengan batuan ditunjukkan dengan respon tahanan jenis < 100 Ohm-m. Tahanan jenis
yang diinterpretasikan sebagai batuan penudung/ caprock ini terdapat pada elevasi -1000
asl dengan ketebalan antara 500 meter hingga
1000 meter.Reservoir panas bumi diperkirakan
berada di bawah batuan penudung yang terdapat di bagian tengah meliputi mata air panas
Lili-Sepporaki dan mata air panas Matangnga,
Puncak dari reservoir ini berada pada elevasi
-1000 asl dan kemungkinan semakin mendalam ke arah timur dan barat. Berdasarkan
kompilasi geosain terpadu daerah (Gambar 6),
luas daerah prospek panas bumi daerah LiliSepporaki terdiri dari luas prospek terduga
sekitar 33 km 2 dan luas prospek spekulatif
sekitar 84 km2.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyusunan makalah ini tentulah berkaitan
dengan informasi dan data yang telah tersedia di instansi pemerintah. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas digunakan-nya data - data
dari Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Lawless, J., 1995. Guidebook: An Introduction to
Geothermal System. Short course. Unocal Ltd.
Jakarta.
Rodi, W. & Mackie, R.L., 2001. Nonlinear
conjugate gradients algorithm for 2-D magnetotelluric inversions, Geophysics, 66, 174–187
Sjaiful Bachri, Muzil Alzwar., 1975. Inventarisasi kenampakan gejala panas bumi daerah
Sulawesi Selatan.
Telford, W.M. et al, 1982. Applied Geophysics.
Cambridge University Press. Cambridge.
Tim Survei Terpadu, 2010, Pusat Sumber Daya
Geologi, Badan Geologi – Kementrian ESDM,
Penyelidikan Panas Bumi Terpadu Geologi,
Geokimia, dan Geofisika Daerah Panas Bumi
Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi
Barat
Tim Survei Pendahuluan, 2009, Pusat Sumber
Daya Geologi, Badan Geologi – Kementrian
ESDM, Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi
Terpadu Daerah Panas Bumi Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. unpubl.
Van Bemmelen (1949) Geology of Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Djuri, Sudjatmiko, dkk, 1998, Peta Geologi Lembar Majene dan Bagian Barat Lembar Palopo,
Sulawesi, Edisi Kedua.
I.22
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
Gambar 1. Peta Indeks Daerah Lili-Sepporaki
Gambar 2. Peta Geologi Daerah Lili Sepporaki
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.22
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
Gambar 3. Distribusi Titik Ukur MT
Gambar 4.Contoh Data MT
I.22
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
Gambar 4. (a) Data MT sebelum dikoreksi statik dan (b) Data MT yang telah dikoreksi statik
Gambar 5. Peta Tahanan Jenis semu Daerah Lili Sepporaki
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.22
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
Gambar 6. Peta Tahanan Jenis Daerah Lili Sepporaki
I.22
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
Gambar 7. Penampang 2D Tahanan Jenis Daerah Lili Sepporaki
Gambar 8. Peta Kompilasi Geosain Daerah Lili Sepporaki
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.22
Download