JURNAL KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI WEBSITE (Studi Analisis Isi Tentang Berita Mengenai Pesan Kegiatan CSR PT Unilever Indonesia Tbk Melalui Website Perusahaan www.unilever.co.id Periode 2012-2014) Disusun Oleh: NINDA ISWARA D0211071 Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI WEBSITE (Studi Analisis Isi Tentang Berita Mengenai Pesan Kegiatan CSR PT Unilever Indonesia Tbk Melalui Website Perusahaan www.unilever.co.id Periode 2012-2014) Ninda Iswara Sofiah Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Article number 66 in Limited Liability Company Law clearly stated that report of activities of PT, and reporting CSR activities. PT Unilever Indonesia Tbk is one of the big companies that are already doing a lot of CSR activities in several sectors of life. By means of the company's website, PT Unilever Indonesia Tbk communicates their CSR activities as a form of accountability to the stakeholders. This research is aimed to find out the tendency of the messages from news about CSR activities from PT Unilever Indonesia Tbk which presenting on company’s website www.unilever.co.id in the period of 2012-2014. This research is a quantitative research using a content analysis technique in the messages from news about CSR activities from PT Unilever Indonesia Tbk which is presenting on the company’s website www.unilever.co.id in the period of 2012-2014. The sampling used in this research is a census system that is used all of the population as the respondents. The tendency of the message is dividing into three indicators, which is CSR base principle, CSR program, and CSR theme. The result revealed that the messages from news about Corporate Social Responsibility (CSR) activities viewed from basic principle of 3P (profit, people, planet), it turns the principle of people superior to the principle of profit and planet, especially in the sector of health with a percentage of 54,5%. Besides, the CSR activities by PT Unilever Indonesia Tbk using Corporate Social Marketing (CSM) programmed is tend to be higher than other types of programs, such as Cause Promotions, Cause Related Marketing (CRM), Corporate Philanthropy, Community Volunteering, and Socially Responsible Business Practice. That is mean, the CSR activities undertaken at most through campaigns, especially in the 1 field of public health which amounted to 61,5% compared to other themes such as social services, education, the environment, and agriculture. Keywords: corporate social responsibility, CSR communication, company’s websites. Pendahuluan Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mempunyai kewajiban secara ekonomis saja, tetapi juga kewajiban yang bersifat etis. Tidak hanya terfokus pada keuntungan yang diperoleh, suatu perusahaan juga harus memikirkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat sebagai tujuan utama suatu perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kewajiban etis suatu perusahaan yang juga harus dipenuhi. Hal tersebut seperti tercantum dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Isi pasal 74 dalam UU tersebut menyebutkan bahwa; “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan,” Rusdianto (2013: 4). Kemunculan UU No. 40 Tahun 2007 ini tidak langsung berjalan dengan mulus. Kontroversi pun bermunculan sejak kebijakan tersebut ditetapkan. Beberapa perusahaan atau kalangan bisnis tertentu berpendapat bahwa pelaksanaan CSR seharusnya dilakukan secara sukarela dan bukan kewajiban. Kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tentu saja harus dikomunikasikan atau dipertanggungjawabkan kepada publik. Publik maupun stakeholder harus tahu kegiatan CSR apa saja yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan, praktik CSR tidak akan bermanfaat jika tidak banyak publik yang mengetahui bahwa perusahaan tersebut telah menjalankan program CSR. Dalam pengomunikasian kegiatan CSR ada beberapa bentuk yang sering digunakan, diantaranya yakni laporan tahunan atau laporan berkelanjutan, majalah internal, artikel, pemberitaan media, dan lain-lain. Peraturan-peraturan mengenai CSR selain diatur dalam Pasal 74 UUPT juga diatur di dalam Pasal 15 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang 2 Penanaman Modal (“UUPM”). Pada UUPM, resiko hukum bagi Perseroan yang tidak melaksanakan CSR diatur dalam Pasal 34 UUPM yaitu dikenakan sanksi administratif berupaperingatan tertulis; pembatasan kegiatan; pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal. Sedangkan, dalam UUPT ketentuan sanksi bagi Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban CSR tidak diatur secara spesifik, melainkan diserahkan dan dikenai sanksi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang terkait, yaitu dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan tersebut. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang memiliki banyak kegiatan CSR yang melibatkan para pemangku kepentingannya. Salah satu media yang digunakan oleh Unilever untuk mengomunikasikan kegiatan CSR mereka yakni website. Website merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk menampilkan klaim informasi terkait aktivitas suatu perusahaan. Unilever sebagai salah satu perusahaan besar sudah mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai kategori, beberapa diantaranya yakni Best Corporate Social Responsibility dari Finance Asia di tahun 2011, 2011 Indonesian Millennium Development Gold Award dari pemerintah Indonesia untuk program pemberdayaan kaum perempuan yang diterima di tahun 2012, Anugrah Business Review Award 2007 (Business Review Magazine) yang menempatkan Unilever Indonesia kedalam peringkat pertama kategori Korporasi Terbaik; Kinerja Keuangan Terbaik; Program Kepedulian/CSR Terbaik; Sistem Manajemen K3; Mutu dan Lingkungan Terbaik; Sekuritas Perusahaan Terbaik. Dari uraian permasalahan diatas, PT Unilever Indonesia Tbk sebagai salah satu dari lima perusahaan publik terbaik versi Indonesian Finance Review (IFR) dan sudah memperoleh banyak penghargaan, menjadi pertimbangan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap berita yang memuat pesan mengenai apa saja kegiatan CSR yang sudah dilakukan oleh PT Unilever Indonesia Tbk. 3 Rumusan Masalah Apa kecenderungan isi pesan dalam berita mengenai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Unilever Indonesia Tbk yang terpresentasi dalam website perusahaan www.unilever.co.id periode 2012-2014? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan isi pesan dalam berita mengenai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Unilever Indonesia Tbk yang terpresentasi dalam website perusahaan www.unilever.co.id periode 2012-2014? Tinjauan Pustaka a. Corporate Social Responsibility Pengertian terkini yang menjadi landasan pelaksanaan perusahaan adalah pengertian CSR dari ISO 26000 dalam Rusdianto (2013: 7). Perilaku CSR adalah tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan melalui perilaku transparan dan etis, yang: konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; memperhatikan kepentingan dari para stakeholder; sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional; terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik kegiatan, produk maupun jasa. Dalam menjalankan kegiatan CSR, Kotler dan Lee dalam Solihin (2009), dalam Rahman (2011) (http://www.rahmatullah.net/2013/11/ klasifikasi-csr-menurut-jenis-program.html), memberikan enam alternatif program CSR yang dapat dipilih perusahaan, yakni: 1) Cause promotion 2) Cause related marketing (CRM) 3) Corporate social marketing (CSM) 4 4) Corporate philanthropy 5) Community volunteering 6) Socially responsible business practice John Elkington dalam bukunya yang berjudul Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998) dalam Rusdianto (2013: 3), mengemas CSR dalam fokus 3P yakni profit, planet dan people. b. Komunikasi Corporate Social Responsibility Program tanggung jawab sosial atau CSR wajib dibuat dan dilaksanakan oleh semua perusahaan terkait dengan undang-undang yang sudah ditentukan. Untuk memperoleh kepercayaan dari publik melalui program CSRnya, suatu perusahaan tentu saja harus mengomunikasikannya dengan para stakeholders secara efektif. Hal ini dikarenakan, kunci keberhasilan aktivitas CSR dan memainkan peranan penting dalam membangun kekuatan merek (brand power). Komunikasi CSR merupakan proses pengomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Seperti dijelaskan Mette Morsing (2006) dalam Rusdianto (2013: 21), komunikasi CSR merupakan komunikasi yang dirancang dan didistribusikan oleh perusahaan tentang aktivitas CSR. c. Teori Stakeholder Perusahaan dalam menjalankan aktivitas CSR sebaiknya mengombinasikan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh masyarakat. Hal ini berarti, kegiatan CSR yang dilakukan oleh suatu perusahaan hendaknya memberikan keuntungan ekonomis yang dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan bisnis mereka dalam jangka panjang dan juga memberikan dampak yang 5 menguntungkan bagi masyarakat atau para pemangku kepentingan yang lainnya. Selain itu, teori stakeholder berpandangan bahwa keberadaan perusahaan tidak hanya untuk memaksimumkan kekayaan pemilik perusahaan atau pemegang saham, namun juga untuk melayani kepentingan stakeholders perusahaan tersebut, seperti para karyawan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat (Rusdianto, 2013: 8). d. Website World Wide Web atau yang juga dikenal dengan www atau web merupakan salah satu fitur utama internet yang salah satu karakter sekaligus kelebihannya adalah potensi interaktivitasnya. Severin & Tankard (2005) dalam jurnal Andre Rahmanto (2010) yang berjudul Wacana Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Website Perusahaan, mendefinisikan interaktivitas sebagai “tingkatan dimana pada proses komunikasi para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam dialog mutual mereka.” Menurutnya, kata kunci interaktivitas adalah adanya kesempatan komunikasi dua arah yang ditawarkan oleh website. Dalam praktiknya, informasi CSR yang diungkapkan perusahaan melalui website umumnya mengenai program-program CSR, keterlibatan masyarakat, penghargaan yang pernah diterima, dan informasi lainnya. Mengomunikasikan CSR kepada stakeholder akan memberikan manfaat kepada citra perusahaan dan idealnya, memberikan akses kepada stakeholder untuk dapat melakukan verifikasi dan memberi masukan atau kritik bagi pengembangan program kedepan (Wilcox, 2006; Tanaya, 2004) dalam Rusdianto (2013: 80). Publikasi juga bertujuan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas perusahaan (Amahorseya, 2007) dalam Rusdianto (2013: 80). Oleh karena itu, mengomunikasikan inisiatif CSR tidak hanya dapat dilakukan melalui laporan tahunan dan media tradisional, melainkan juga media baru, seperti melalui website, dalam Rusdianto (2013: 80). 6 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi kuantitatif, dengan obyek penelitian adalah berita yang diunggah oleh PT Unilever Indonesia kedalam website perusahaan www.unilever.co.id periode 2012-2014. Data diperoleh dengan mengumpulkan berita yang diunggah oleh PT Unilever Indonesia dalam website perusahaan www.unilever.co.id periode 2012-2014 dengan memberikan kode-kode tertentu dalam proses pengumpulan data pada lembar koding yang digunakan. Analisis data terdiri dari perumusan masalah, penarikan sampel, membuat alat ukur (koding), pengumpulan data, dan terakhir menganalisis data. Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data yang mencakup kegiatan mengkode (coding). Sajian dan Analisis Data A. Sajian Data Berita Mengenai Isi Pesan Kegiatan CSR PT Unilever Indonesia Tabel 1. Tahun Pelaksanaan Kegiatan CSR No Tahun Frekuensi Persentase 1. 2012 7 28% 2. 2013 8 32% 3. 2014 10 40% 25 100% Jumlah Sumber : Hasil Koding Peneliti Dalam penelitian ini, pada tahun 2012, berita mengenai PT Unilever Indonesia melaksanakan kegiatan CSR sebanyak 7 kegiatan dengan persentase 28%. Di tahun 2013 ada 8 kegiatan dengan persentase 32%. Sedangkan ditahun 7 2014 ada 10 kegiatan dengan persentase 40% dan total ada 25 berita mengenai kegiatan CSR periode 2012-2014. Tabel 2. Prinsip Dasar CSR No Prinsip dasar CSR Frekuensi Persentase 1. Profit 0 0% 2. People 22 84,6% 3. Planet 4 15,4% 26 100 % Jumlah Sumber : Hasil Koding Peneliti Dalam penelitian ini tidak ditemukan berita mengenai kegiatan CSR yang menggunakan prinsip dasar CSR profit yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia periode 2012-2014. Selain itu, ditemukan 22 berita mengenai kegiatan CSR dengan persentase 84,6% untuk kegiatan dengan prinsip people dan ada 4 berita mengenai kegiatan CSR menggunakan prinsip dasar planet dengan persentase 15,4% dari total frekuensi 26. 8 Tabel 3. Program CSR No Program CSR Frekuensi Persentase 1. Cause promotions 0 0% 2. Cause related marketing (CRM) 1 4% 3. Cause social marketing (CSM) 13 52% 4. Corporate philanthropy 2 8% 5. Community volunteering 7 28% 2 8% 25 100 % 6. Socially responsible business practice (community development) Jumlah Sumber : Hasil Koding Peneliti Dalam tabel tersebut tidak ditemukan berita mengenai kegiatan CSR yang masuk kedalam program cause promotions. Selain itu, dalam tabel tersebut ditemukan 1 berita mengenai kegiatan CSR yang masuk kedalam program cause related marketing (CRM) dengan persentase 4%, sedangkan program cause social marketing (CSM) merupakan berita dengan program CSR yang paling banyak dilakukan oleh PT Unilever Indonesia yakni 13 kegiatan dengan persentase 52%. Kemudian 2 berita mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia yang masuk kedalam program corporate philanthropy dengan persentase 8%, community volunteering ditemukan 7 kegiatan dengan persentase 28%, dan 2 berita mengenai kegiatan CSR dengan persentase 8% menggunakan program socially responsible business practice (community development). 9 Tabel 4. Tema Kegiatan CSR No Tema kegiatan CSR Frekuensi Persentase 1. Pelayanan sosial 7 21,9% 2. Pendidikan 5 15,6% 3. Kesehatan 12 37,5% 4. Lingkungan 7 21,9% 5. Pertanian 1 3,1% 32 100% Jumlah Sumber : Hasil Koding Peneliti Dalam tabel tersebut ditemukan 7 berita mengenai kegiatan CSR yang bertema pelayanan sosial dengan persentase 21,9%, 5 berita mengenai kegiatan CSR yang bertema pendidikan dengan persentase 15,6%, tema kesehatan ada 12 kegiatan dengan persentase 37,5%, tema lingkungan ada 7 kegiatan dengan persentase 21,9%, tema pertanian ada 1 kegiatan dengan persentase 3,1% dari total frekuensi 32. 10 B. Analisis Hasil Perhitungan Berita Mengenai Isi Pesan Kegiatan CSR PT Unilever Indonesia 1. Tabulasi Silang Berita Mengenai Isi Pesan Kegiatan CSR Antara Prinsip Dasar CSR dengan Tema Kegiatan CSR Tabel 5. Tabulasi Silang Berita Mengenai Isi Pesan Kegiatan CSR Antara Prinsip Dasar CSR dengan Tema Kegiatan CSR Prinsip dasar CSR No Tema kegiatan CSR Profit People Planet F % F % F % Jumlah 1. Pelayanan sosial 0 0 7 31,8 0 0 7 2. Pendidikan 0 0 5 22,7 0 0 5 3. Kesehatan 0 0 12 54,5 0 0 12 4. Lingkungan 0 0 4 18,2 4 100 7 5. Pertanian 0 0 1 4,5 0 0 1 Jumlah 0 22 4 25 Sumber: Hasil Koding Peneliti Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menggunakan multiple response. Hal ini dikarenakan, dalam satu berita mengenai kegiatan CSR mengandung lebih dari satu prinsip dasar atau tema kegiatan. Berdasarkan hasil tabulasi silang antara prinsip dasar CSR dengan tema kegiatan CSR seperti terlihat pada tabel, diketahui bahwa berita mengenai pesan kegiatan CSR dengan prinsip dasar people dengan tema pelayanan sosial ada 7 kegiatan atau 31,8%. Untuk tema pendidikan ada 5 kegiatan atau 22,7%, tema 11 kesehatan 12 kegiatan atau 54,5%, tema lingkungan 4 kegiatan atau 18,2%, dan tema pertanian 1 kegiatan atau 4,5% dari total 22 berita mengenai pesan kegiatan CSR dengan prinsip dasar CSR people. Sedangkan berita yang memuat pesan mengenai isi kegiatan CSR menggunakan prinsip dasar CSR planet dengan tema lingkungan ada 4 kegiatan atau 100%. Kemudian, berdasarkan hasil analisis tabulasi silang berita mengenai pesan kegiatan CSR antara prinsip dasar CSR dengan tema kegiatan CSR yang paling banyak dilakukan oleh PT Unilever Indonesia adalah kegiatan CSR menggunakan prinsip dasar people dengan tema kesehatan yakni ada 12 kegiatan atau 54,5% dari total 22 berita mengenai pesan kegiatan dengan prinsip dasar people. Dan untuk keseluruhan kegiatan ada 48% dari total 25 berita mengenai pesan kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia. 12 Tabel 6. Tabulasi Silang Berita Mengenai Isi Pesan Kegiatan CSR Antara Program CSR dengan Tema Kegiatan CSR Program CSR Cause No Tema kegiatan CSR promotion s Cause Cause related social marketing marketing (CRM) (CSM) Corporate philantrop y Communit Socially y responsibl volunteeri e business ng practice F % F % F % F % F % F % Jumlah 1 Pelayanan sosial 0 0 1 100 2 15,4 0 0 4 57,1 0 0 7 2 Pendidikan 0 0 0 0 3 23,1 0 0 2 28,6 0 0 5 3 Kesehatan 0 0 0 0 8 61,5 1 50 3 42,9 0 0 12 4 Lingkungan 0 0 0 0 2 15,4 1 50 3 42,9 1 50 7 5 Pertanian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 50 1 Jumlah 0 1 13 2 13 7 2 25 Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menggunakan multiple response. Hal ini dikarenakan, dalam satu berita mengenai pesan kegiatan CSR mengandung lebih dari satu tema kegiatan. Berdasarkan hasil tabulasi silang berita mengenai pesan antara program CSR dengan tema kegiatan CSR seperti terlihat pada tabel, diketahui bahwa tidak ada berita mengenai pesan kegiatan CSR yang menggunakan program cause promotions. Selanjutnya, berita mengenai kegiatan CSR menggunakan program CSR cause related marketing (CRM) dengan tema pelayanan sosial ada 1 kegiatan atau 50% dari total 1 berita mengenai pesan kegiatan dengan program tersebut. Sedangkan berita mengenai kegitan CSR menggunakan program CSR cause social marketing (CSM) dengan tema pelayanan sosial ada 2 kegiatan atau 15,4%. Untuk tema pendidikan ada 3 kegiatan atau 23,1%, tema kesehatan ada 8 kegiatan atau 61,5%, dan tema lingkungan ada 2 kegiatan atau 15,4% dari total 13 berita mengenai pesan kegiatan CSR dengan program cause social marketing (CSM). Berita mengenai pesan kegiatan CSR menggunakan program CSR corporate philanthropy dengan tema kesehatan ada 1 kegiatan atau 50% dan 1 kegiatan atau 50% dengan tema lingkungan dari total 2 berita mengenai pesan kegiatan CSR dengan program tersebut. Berita mengenai pesan kegiatan CSR menggunakan program CSR community volunteering dengan tema pelayanan sosial ada 4 kegiatan atau 57,1% dan juga 2 kegiatan atau 28,6% bertemakan pendidikan. Untuk tema kesehatan ada 3 kegiatan atau 42,9%, tema lingkungan 3 kegiatan atau 42,9% dari total 7 berita mengenai pesan kegiatan CSR dengan program community volunteering. Terakhir, berita mengenai pesan kegiatan CSR menggunakan program CSR socially responsible business practice (community development) dengan tema lingkungan dan pertanian masing-masing ada 1 kegiatan atau 50% dari total 2 berita mengenai pesan kegiatan dengan program socially responsible business practice (community development). Kemudian, berdasarkan hasil analisis tabulasi silang antara berita mengenai pesan kegiatan CSR menggunakan program CSR dengan tema kegiatan CSR yang paling banyak dilakukan oleh PT Unilever Indonesia 14 adalah kegiatan CSR menggunakan program cause social marketing (CSM) dengan tema kesehatan yakni ada 8 kegiatan atau 61,5% dari total 13 kegiatan dengan program cause social marketing (CSM). Dan untuk keseluruhan kegiatan ada 32% dari total 25 berita mengenai pesan kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia. Dari pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa kecenderungan isi pesan berita mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia periode 2012-2014 yang terpresentasi kedalam website perusahaan www.unilever.co.id yakni menggunakan prinsip dasar CSR people dan program corporate social marketing (CSM) dengan tema kesehatan. Hasil yang diperoleh dari penelitian di atas sesuai dengan pemahaman Teori Stakeholder. Hal ini dikarenakan teori ini menjelaskan bahwa perusahaan harus menggeser orientasi pragmatisnya, yang awalnya berorientasi pada keuntungan semata dan hubungan jangka pendek harus diubah menjadi hubungan yang bersifat jangka panjang (Rusdianto, 2013: 56). Dari hasil tersebut, isi pesan berita mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia periode 2012-2014 yang terpresentasi kedalam website perusahaan www.unilever.co.id, banyak yang berorientasi pada kepedulian dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan untuk mencari keuntungan perusahaan semata. Dapat dilihat dari hasil di atas, tidak ada berita mengenai kegiatan CSR yang menggunakan prinsip dasar profit. Kesimpulan Berita mengenai pesan kegiatan CSR yang terpresentasi kedalam website perusahaan www.unilever.co.id, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia yang terpresentasi kedalam website perusahaan periode 2012-2014 yakni, bahwa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dilihat dari prinsip dasar 3P (profit, people, planet) ternyata prinsip people lebih unggul dari prinsip profit dan planet. Hal ini berarti bahwa PT Unilever Indonesia sangat memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama dibidang kesehatan dengan persentase 54,5%. 15 Data selanjutnya menunjukkan bahwa, kepedulian PT Unilever Indonesia terhadap lingkungan atau prinsip planet masih kurang yakni hanya 15,4%. Sementara itu, fakta lain menunjukkan bahwa prinsip profit memiliki persentase yang paling rendah yakni 0% yang berarti tidak ada kegiatan CSR yang memakai prinsip dasar profit. Hal tersebut dikarenakan, dalam menjalankan prinsip CSR, PT Unilever Indonesia tidak hanya mementingkan keuntungan perusahaan semata, namun juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat serta memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan keanekaragaman hayati. Dari hasil penelitian, juga dapat disimpulkan bahwa berita mengenai pesan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan PT Unilever Indonesia menggunakan program Cause Social Marketing (CSM) cenderung tinggi dibandingkan dengan jenis program yang lainnya, seperti Cause Promotions, Cause Related Marketing (CRM), Corporate Philanthropy, Community Volunteering, dan Socially Responsible Business Practice. Hal ini berarti, kegiatan CSR yang dilakukan paling banyak melalui kampanye terutama dibidang kesehatan masyarakat yakni sebesar 61,5% dibandingkan dengan tema yang lainnya seperti pelayanan sosial, pendidikan, lingkungan, dan pertanian. Selain itu, kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia sudah sesuai dengan prinsip-prinsip Unilever Sustainable Living Plan (USLP), yang merupakan roadmap Unilever dalam mewujudkan visi pertumbuhan berkelanjutan. Unilever memiliki anggapan bahwa serangkaian aktivitas CSR sama pentingnya dengan operasional bisnis dalam mewujudkan misi menciptakan masa depan yang lebih cerah, membantu masyarakat merasa lebih nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan, dan menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan yang akan membuat perbedaan. Selain itu, program CSR PT Unilever Indonesia sudah selaras dengan tiga pilar dalam USLP yakni, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat; mengurangi dampak lingkungan; dan meningkatkan sumber penghidupan. 16 Saran Dari hasil penelitian tersebut, peneliti ingin memberikan saran secara keseluruhan bagi penelitian selanjutnya dan PT Unilever Indonesia, yakni, Unilever sebaiknya menambah kegiatan dengan tema pendidikan, lingkungan, pertanian atau pun menambah tema baru yakni ekonomi produktif. Penelitian ini hanya melihat kecenderungan berita mengenai pesan kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia yang terpresentasi kedalam website perusahaan www.unilever.co.id periode 2012-2014 dengan menggunakan metode analisis isi. Metode analisis isi hanya melihat isi permukaannya saja atau dengan kata lain, penulis hanya melihat dari pemberitaan yang ada pada website www.unilever.co.id saja. Oleh karena itu, diharapkan ada penelitian selanjutnya yang bisa melihat kegiatan CSR yang dilakukan suatu perusahaan secara lebih mendalam melalui metode indepth interview atau dapat langsung dikroscek keperusahaan yang bersangkutan. Daftar Pustaka Rahmanto, Andre. 2010. Wacana Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Website Perusahaan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Komunikasi Massa. http://www.jurnalkommas.com/docs/Jurnal%20Andre%20Rahmanto.pdf Diunduh pada 7 Mei 2015 Rahmatullah, Trianita Kurniati. 2011. Panduan Praktis Pengelolaan CSR. Yogyakarta: Samudra Biru. Rusdianto, Ujang. 2013. CSR Communications A Framework for PR Practitioners. Yogyakarta: Graha Ilmu. www.unilever.co.id/id 17