PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE – TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PENYUSUNAN ZONA PEMANFAATAN DAN KONSERVASI AIR TANAH PADA CEKUNGAN AIR TANAH (CAT) DI JAWA TENGAH DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 A. KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN Jenis paket pekerjaan yang dilakukan dalam Kegiatan Penyusunan Zona Pemanfaatan Dan Konservasi Air Tanah Pada Cekungan Air Tanah (Cat) Di Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 meliputi : 1. Pemetaan Potensi Air Tanah Pada Cekungan Air Tanah (CAT) Eromoko, Cekungan Air Tanah (CAT) Banyumudal, Cekungan Air Tanah (CAT) Majenang dan Cekungan Air Tanah (CAT) Nusakambangan. 2. Penyusunan Zona Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air tanah (CAT) Pati – Rembang dan Cekungan Air tanah (CAT) Karangkobar. B. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan untuk masing – masing paket pekerjaan diperkirakan dapat diselesaikan dalam jangka waktu : Pemetaan Potensi Air Tanah Pada Cekungan Air Tanah (CAT) Eromoko, Cekungan Air Tanah (CAT) Banyumudal, Cekungan Air Tanah (CAT) Majenang dan Cekungan Air Tanah (CAT) Nusakambangan : 180 hari kalender (masingmasing paket) 1. Penyusunan Zona Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air tanah (CAT) Pati – Rembang dan Cekungan Air tanah (CAT) Karangkobar. : 180 hari kalender (masingmasing paket) C. METODE PENGADAAN : Metode pengadaan yang digunakan adalah : 1. Pemetaan Potensi Air Tanah Pada Cekungan Air Tanah (CAT) Eromoko, Cekungan Air Tanah (CAT) Banyumudal, Cekungan Air Tanah (CAT) Majenang dan Cekungan Air Tanah (CAT) Nusakambangan : Seleksi Umum ( 4 paket ) 2. Penyusunan Zona Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air tanah (CAT) Pati – Rembang dan Cekungan Air tanah (CAT) Karangkobar : Seleksi Umum ( 2 Paket ) D. PAGU ANGGARAN : Pagu Anggaran yang digunakan dalam proses lelang adalah : Pemetaan Potensi Air Tanah Pada Cekungan Air Tanah (CAT) Eromoko, Cekungan Air Tanah (CAT) Banyumudal, Cekungan Air Tanah (CAT) Majenang dan Cekungan Air Tanah (CAT) Nusakambangan : Rp. 1.400.000.000,- (4 paket ) 1. Penyusunan Zona Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air tanah (CAT) Pati – Rembang dan dan Cekungan Air tanah (CAT) Karangkobar. : Rp. 760.000.000,- (2 Paket ) E. SPESIFIKASI TEKNIS : I. Pemetaan Potensi Air Tanah Pada Cekungan Air Tanah (CAT) Eromoko, Cekungan Air Tanah (CAT) Banyumudal, Cekungan Air Tanah (CAT) Majenang dan Cekungan Air Tanah (CAT) Nusakambangan. 1. Latar Belakang Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi di kawasan Pantai Selatan Jawa Tengah. Letak geografisnya yang strategis menjadi penyebab kemajuan pembangunan yang terus meningkat pesat. Kondisi yang demikian ini menyebabkan kebutuhan akan air bersih 1 terus meningkat di daerah ini, terutama untuk keperluan air minum dan industri di wilayah Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu pemahaman potensi air tanah secara dini di daerah Pantai Selatan Jawa Tengah terutama di di wilayah Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap, sehingga pengambilan air tanah dapat terkendali sesuai dengan ketersediaannya. Informasi keairtanahan yang berbasis cekungan airtanah untuk keperluan manajemen dan perlindungan air tanah ini dipandang penting, mengingat peta hidrogeologi yang telah tersedia di daerah ini dengan skala 1:100.000 tidak dapat dipergunakan untuk keperluan tersebut, karena informasi di dalamnya masih bersifat umum dan lebih diarahkan untuk keperluan perencanaan dan pengembangan sumberdaya airtanah. Bertitik tolak dari hal tersebut, pada tahun anggaran 2017, Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah memandang perlu adanya penyelidikan Potensi Air Tanah Pada Cekungan Air Tanah (CAT) Eromoko, Cekungan Air Tanah (CAT) Banyumudal, Cekungan Air Tanah (CAT) Majenang dan Cekungan Air Tanah (CAT) Nusakambangan, sebagai upaya untuk memenuhi tersedianya informasi keairtanahan bagi keperluan manajemen tersebut. 2. Maksud, Tujuan Penyelidikan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi potensi air tanah, termasuk di dalamnya konfigurasi akuifer, parameter akuifer, pergerakan air tanah, proses imbuhan dan lepasan, serta kualitas air tanah di CAT Eromoko, CAT Banyumudal, CAT, dan CAT Nusakambangan sehingga dapat dimanfaatkan untuk perencanaan pendayagunaan air tanah. Tujuannya ialah menyediakan informasi dasar berupa ketersediaan air tanah yang diperjelas dengan Peta Potensi Air Tanah skala 1:100.000 untuk digunakan sebagai dasar bagi keperluan pengelolaan air tanah, agar pemanfaatan air tanah dapat terus berlanjut untuk generasi sekarang dan mendatang. 3. Manfaat Hasil yang diharapkan dari Penyelidikan Potensi CAT Eromoko, CAT Banyumudal, CAT, dan CAT Nusakambangan adalah informasi keairtanahan yang akan disajikan dalam laporan penyelidikan berikut peta penyertanya. Dalam hal ini, penyajian dalam peta utama dan penyerta dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) sebagai berikut : a. Informasi keairtanahan yang tersaji dalam peta potensi airtanah Peta potensi airtanah merupakan peta utama yang menyertai laporan penyelidikan, dimana beberapa informasi yang akan ditampilkan dalam peta tersebut antara lain: Pengelompokan daerah penyelidikan berdasarkan potensi airtanahnya, baik kuantitas maupun kualitas yang ditampilkan dengan warna tertentu dalam peta skala 1 : 100.000, dilengkapi dengan penjelasannya dalam legenda peta serta penampang hidrogeologinya. 2 Kesamaan muka airtanah tertekan berikut arah aliran airtanahnya, ditampilkan dalam bentuk garis kontur yang diperhitungkan dalam meter di atas muka laut dan simbol anak panah yang menunjukkan arah alirannya. Hinge line berupa garis yang memisahkan daerah imbuhan (reharge area) dan lepasan airtanah (discharge area). Lokasi titik minatan hidrogeologi, seperti mataair, sumurbor, dan sumurgali. Kedalaman akuifer tertekan, ditampilkan dalam bentuk garis kontur, diperhitungkan dalam meter di bawah muka tanah setempat. b. Informasi keairtanahan yang tersaji dalam peta tematik Agar penulisan laporan dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami, di dalam naskah laporan akan ditampilkan beberapa peta tematik, antara lain : Beberapa penampang sebaran akuifer berdasarkan penyelidikan geolistrik dan korelasi data litologi pemboran. Peta kedalaman muka air tanah tidak tertekan, diperhitungkan dari muka tanah setempat. Peta kedalaman bagian bawah - atas akuifer tertekan. Peta kedalaman bagian bawah akuifer tidak tertekan. Peta aliran air tanah tidak tertekan, diperhitungkan dari muka laut. Peta aliran air tanah tertekan, diperhitungkan dari muka laut. Peta kualitas air tanah berupa sebaran pola Diagram Stiff air tanah di lokasi terpilih. 4. Ruang Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan penyelidikan ini, antara lain : a. Inventarisasi data hidrogeologi dan data terkait dari berbagai instansi, yang meliputi: Peta topografi skala 1 : 250.000, 1 : 50.000, dan 1 : 100.000 yang diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Geologi. Peta geologi skala 1 : 100.000 Lembar Banjarnegara - Pekalongan, dan Tegal - Purwokerto dari Puslitbang Geologi. Data pengeboran air tanah untuk irigasi yang pernah dilakukan oleh Direktorat Geologi, Proyek Pengembangan Air Tanah (P2AT) Departemen Pekerjaan Umum, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan perusahaan swasta. Data klimatologi seperti curah hujan, kelembaban relatif, suhu udara, evaporasi/penguapan, kecepatan angin, penyinaran matahari, dan lain-lain dari Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum di lapangan. Informasi kependudukan dan pemanfaatan air tanah dari Pemerintah Daerah setempat di lapangan. b. Pengumpulan data melalui pengamatan dan pengukuran secara langsung pada titik minatan hidrogeologi di lapangan, yakni : 3 Sumurbor dan sumurgali untuk mengetahui kondisi air tanah tertekan dan tak tertekan. Penyelidikan geolistrik dan uji pemompaan (pumping test) untuk mengetahui konfigurasi akuifer dan penilaian terhadap parameter akuifer dan sumur seperti kelulusan (K), keterusan (T), debit air (Q), dan debit jenisnya (Qs). Pemunculan air tanah secara alami berupa mataair yang antara lain diperlukan untuk identifikasi produktivitas dan keterdapatan akuifer tertentu. c. Pengukuran beberapa sifat fisika dan kimia air secara langsung di lapangan, seperti warna, bau, rasa, daya hantar listrik (DHL), temperatur, derajad keasaman (pH), serta pengumpulan beberapa percontoh air untuk pemeriksaan sifat fisika dan kimia secara lebih rinci di laboratorium. d. Evaluasi dan analisis data primer maupun sekunder. e. Menyajikan hasil penyelidikan dalam bentuk laporan survei yang dilengkapi dengan peta utama berupa Peta Potensi Air Tanah dan beberapa peta penyertanya. 5. Metoda Penyelidikan Untuk mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang telah dikemukakan terdahulu, penyelidikan air tanah di CAT Eromoko, CAT Banyumudal, CAT, dan CAT Nusakambangan ini dilaksanakan dengan metoda analisis data primer dan sekunder, yakni pengukuran dan pengamatan secara langsung di lapangan terhadap berbagai aspek hidrogeologi yang kemudian dievaluasi melalui pendekatan analitis dan statistik diskriptif, serta analisis data sekunder yang menyangkut aspek hidrogeologi maupun aspek lingkungan lain yang terkait. II. Penyusunan Zona Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air tanah (CAT) Pati – Rembang dan dan Cekungan Air tanah (CAT) Karangkobar. 1. Latar Belakang Air tanah sebagai sumber daya alam non hayati merupakan bagian dari lingkungan hidup sehingga terdapat interaksi antara sumber daya air tanah dengan lingkungan secara keseluruhan. Dengan kondisi yang demikian ini, ketersediaan air tanah sangat ditentukan oleh kondisi geologi, hidrogeologis dan komponen-komponen lingkungan hidup lain yang mempengaruhinya. Oleh sebab itu, keterdapatan air tanah bersifat sangat dinamis baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya dan memiliki ketersediaan yang variatif antara tempat yang satu dengan tempat lainnya. Pengambilan air tanah yang cenderung semakin intensif dan tidak sesuai dengan ketersediaan serta zona pemanfaatannya pada akhirnya akan berdampak terhadap kuantitas, kualitas dan daya dukung lingkungan setempat. Imbas dari semakin intensifnya pemanfaatan air tanah di cekungan ini berakibat pada terjadinya penurunan muka air tanah dan amblesan tanah. Sebagai upaya dalam rangka penanggulangan dan mengantisipasi terjadinya degradasi 4 lingkungan lebih jauh maka pengelolaan air tanah perlu dilakukan secara lebih bijaksana. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah di CAT Pati – Rembang dan CAT Karangkobar maka perlu dilakukan penzonasian wilayah pemanfaatan dan konservasi air tanah. Zonasi sangat diperlukan pada daerah pemanfaatan terutama dalam menentukan aman, kritis dan rusak sehingga pengendalian daya rusak air tanah dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi akuifer. Sedangkan dalam rangka konservasi pada daerah imbuhan sangat diperlukan deliniasi berdasarkan kondisi riel, hidrogeologi serta tata guna lahan terutama pada kawasan lindung, selain itu juga mempertimbangkan daerah resapan air, rencana tata ruang wilayah, keberadaan mata air sehingga akan tercapai penatagunaan air tanah yang berkelanjutan/ lestari. Bertitik tolak dari hal tersebut di atas, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada tahun anggaran 2016 ini memandang perlu untuk melaksanakan Kegiatan penyusunan zona pemanfaatan dan konservasi air tanah pada CAT Pati – Rembang dan CAT Karangkobar. 2. Maksud, Tujuan dan Manfaat Penyelidikan ini dimaksudkan untuk menginventarisasi, evaluasi, dan analisis data hidrogeologi secara menyeluruh, termasuk di dalamnya tata guna lahan, sebaran litologi, pola pergerakan air tanah, jenis dan sebaran tanah penutup, sistem dan kelulusan akuifer dan proses perlindungan air tanah pada CAT Pati – Rembang dan CAT Karangkobar. Tujuannya ialah menyediakan informasi tentang sebaran zona pemanfaatan yang meliputi Zona Aman, Kritis dan Rusak, dan zona perlindungan air tanah yang merupakan daerah imbuhan air tanah, baik pada sistem akuifer tertekan maupun akuifer tidak tertekan pada CAT Pati – Rembang dan CAT Karangkobar yang disajikan dalam peta Skala 1 : 100.000 dan/atau pada pada ukuran kertas Ao. 3. Manfaat. Penyelidikan atau kajian CAT Pati - Rembang diharapkan menjadi salah satu pertimbangan dalam penetapan daerah imbuhan air tanah yang akan menjadi dasar dalam kegiatan konservasi air tanah. Selain itu dapat menjadi panduan atau pertimbangan dalam penerbitan ijin pengambilan air yanah terutama penetapan debit dalam perijinan air tanah sehingga kelestarian dan keberlanjutan pemaafatan sumber daya air tanah dapat lestari dan berkelanjutan. Hasil penyelidikan ini terutama dituangkan dalam bentuk Peta Zona Konservasi Air Tanah pada CAT Pati – Rembang dan CAT Karangkobar Skala 1:100.000 atau ukuran Ao serta catatan penerangannya berupa laporan utuh yang memuat sajian data dan analisisnya. Peta zona konservasi air tanah tersebut pada prinsipnya memuat ketentuan mengenai konservasi dan pendayagunaan air tanah pada CAT Pati – Rembang dan CAT Karangkobar. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, hasil penyelidikan ini 5 bermanfaat bagi Pemerintah Prov. Jawa Tengah sebagai : a. bahan perencanaan konservasi air tanah, misalnya upaya peningkatan fungsi imbuhan air tanah di daerah imbuhan air tanah (groundwater recharge area) dan zona kritis dan/atau rusak, serta penentuan jaringan sumur pantau air tanah (monitoring wells); b. bahan perencanaan pendayagunaan air tanah, terutama untuk penerbitan rekomendasi teknik penggunaan air tanah yang meliputi pemakaian air tanah dan pengusahaan air tanah. 4. Ruang Lingkup Pekerjaan. Lingkup penyelidikan dalam penyusunan zona konservasi air tanah ini meliputi beberapa hal pokok sebagai berikut. - Pengumpulan data sekunder yang berkaitan dengan kondisi air tanah daerah penyelidikan. - Pengumpulan data dari titik minatan hidrogeologi di lapangan. - Inventarisasi dan analisis data rekaman muka air tanah dari sumur pantau. - Analisis fisika dan kimia percontoh air tanah di laboratorium. - Pengamatan dan inventarisasi dampak lingkungan akibat penggunaan air tanah. - Evaluasi dan analisis data. - Penyajian hasil evaluasi dan analisis data dalam bentuk peta zona konservasi air tanah dan catatan penerangannya. 5. Metoda Penyelidikan Metode dan tahapan kegiatan penyusunan peta pemanfaatan dan perlindungan air tanah dapat diuraikan secara berurutan sebagai berikut. a.) Tahap persiapan Pada tahap persiapan dilakukan beberapa kegiatan utama sebagai berikut. Pengumpulandan telaah peta rupa bumi, geologi, curah hujan, hidrogeologi regional, potensi air tanah, dan peta lainnya yang terkait. Penyiapan peralatan lapangan dan pengurusan administrasi seperti isin, dan sebagainya. Menyusun konsep dan rencana kerja lapangan. b.) Tahap penyelidikan lapangan Pada tahap kegiatan ini dilakukan pengumpulan data primer air tanah melalui pengamatan, pengukuran, dan pemantauan di lapangan serta data sekunder yang diperlukan dari instansi terkait. Secara keseluruhan dalam tahap ini dilakukan kegiatan sebagai berikut. Orientasi topografi dan kajian geomorfologi Pengamatan terhadap singkapan batuan untuk memahami sikap batuan terhadap air. 6 Inventarisasi keberadaan mata air. Pengukuran data air tanah pada sumur gali, sumur pasak, dan sumur bor produksi, serta sumur pantau meliputi pengukuran kedudukan muka air tanah, daya hantar listrik, suhu, dan pH air tanah, serta debit pemompaan Pengambilan percontoh air tanah dari sumur gali, sumur pasak dan sumur gali terpilih untuk dianalisis lengkap kimia dan fisika di laboratorium Pengiriman percontoh air tanah ke laboratorium di Semarang. Evaluasi data terkumpul dan pengecekan lapangan jika diperlukan Deliniasi zona perlindungan air tanah c.) Zona perlindungan air tanah ditentukan pada setiap cekungan air tanah. Penentuan zona perlindungan air tanah meliputi penentuan daerah imbuhan air tanah, zona perlindungan mata air, dan zona perlindungan lapangan sumur produksi air tanah untuk penyediaan air bersih masyarakat. d.) Penentuan zona konservasi Zona konservasi air tanah tersebut ditentukan berdasarkan hasil evaluasi dan analisis data. Berdasarkan hasil tersebut di atas, zona konservasi air tanah pada suatu cekungan air tanah dapat dibedakan menjadi zona perlindungan air tanah yang meliputi daerah imbuhan air tanah dan zona pemanfaatan air tanah yang meliputi zona aman, rawan, kritis, dan rusak F. BIAYA Perkiraan biaya yang diperlukan guna pelaksanaan yang meliputi : 1. Pemetaan Potensi Air Tanah Pada Cekungan Air Tanah (CAT) Eromoko, Cekungan Air Tanah (CAT) Banyumudal, Cekungan Air Tanah (CAT) Majenang dan Cekungan Air Tanah (CAT) Nusakambangan. 2. Penyusunan Zona Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air tanah (CAT) Pati – Rembang dan CAT Karangkobar. Total Biaya pelaksanaan pekerjaan sebesar : Rp. 2.300.000.000,- (dua milyar tiga ratus juta rupiah) Semarang, KEPALA BIDANG AIR TANAH DAN PANAS BUMI selaku Kuasa Pengguna Anggaran Ir. BAMBANG MANDALA PUTRA, MT Pembina Tk. I NIP. 19630311 199302 1 001 7