pt intikeramik alamasri industri tbk dan entitas anak

advertisement
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI TBK
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
(MATA UANG INDONESIA)
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI TBK
DAN ENTITAS ANAK
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Daftar Isi
Halaman
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
I - II
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
III
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
IV
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
V
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1 - 39
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 JUNI 2012
(tidak diaudit)
30 JUNI 2011
(tidak diaudit)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Aset keuangan lancar lainnya
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Asset tidak lancar atau kelompok lepasan
yang dimiliki untuk dijual
Total Aset Lancar
2,203,387,617
922,855,073
44,967,952,867
6,915,736,727
98,494,992,379
3,419,672,636
478,147,881
122,485,026,738
50,166,617,547
10,252,614,043
7,210,471,929
166,171,758,839
2,527,684,636
1,185,159,844
122,485,026,738
278,964,916,844
360,922,188,649
223,562,800
1,891,125,000
240,955,436,261
-
1,950,751,016
1,891,125,000
281,067,000,574
-
Total Aset Tidak Lancar
243,070,124,061
284,908,876,590
TOTAL ASET
522,035,040,905
645,831,065,239
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi non-usaha
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Investasi pada entitas asosiasi
Properti Investasi
Aset tetap
Aset Tak berwujud
Aset pajak tangguhan
2,4
2,5
9
2,7
2,8
2,11,22,25,26
12
2,10,23,24,35
2,11,22,25,26
2,7
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN (lanjutan)
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 JUNI 2012
(tidak diaudit)
30 JUNI 2011
(tidak diaudit)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha
Beban Akrual
Utang pajak
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Liabilitas atas pembayaran berbasis saham
jangka pendek
Provisi jangka pendek
Liabilitas terkait aset atau kelompok
lepasan yang dimiliki untuk dijual
Total Liabilitas Jangka Pendek
15
2,18
2,16
17
29,220,932,064
12,315,251,216
42,362,683,879
17,990,932,964
-
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank dan lembaga keuangan jangka panjang 2,13,14,20
Utang pihak berelasi non-usaha
Utang sewa pembiayaan
Utang Obligasi
Sukuk Ijarah
Obligasi konversi
Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya
Liabilitas atas pembayaran berbasis saham
jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
34
Liabilitas pajak tangguhan
2,16
Utang subordinasi
Provisi jangka panjang
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
III
41,268,582,517
22,698,496,970
40,994,401,242
26,200,078,274
-
101,889,800,123
131,161,559,003
144,209,488,331
-
176,598,188,099
-
3,261,553,486
10,916,763,765
158,387,805,581
3,476,740,715
3,329,734,174
183,404,662,988
260,277,605,705
314,566,221,991
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham
Modal dasar - 2.616.000.000 saham
- nilai nominal Rp. 500,- per saham
(angka penuh)
Modal ditempatkan dan disetor penuh
791.383.786 saham
395,691,893,000
395,691,893,000
429,747,489
(136,826,052,886)
-
429,747,488
(67,728,852,746)
-
259,295,587,602
328,392,787,742
2,461,847,598
2,872,055,506
TOTAL EKUITAS
261,757,435,200
331,264,843,248
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
522,035,040,905
645,831,065,239
Tambahan modal disetor - neto
Selisih transaksi dengan pihak non pengendali
Saham treasuri
Saldo laba
Pendapatan komperehensif lainnya
1,23
1,2,3,24
2, 3
TOTAL EKUITAS YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
Kepentingan Nonpengendali
2,22
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 JUNI 2012
(tidak diaudit)
30 JUNI 2011
(tidak diaudit)
OPERASI YANG DILANJUTKAN
Pendapatan
2,27
90,278,676,730
105,870,654,894
Beban Pokok Penjualan
2,28
(81,128,224,283)
(83,655,446,437)
9,150,452,447
22,215,208,457
(24,944,187,232)
(11,324,467,679)
(20,153,796,979)
(10,617,250,926)
(27,118,202,464)
(8,555,839,448)
LABA BRUTO
Pendapatan lainnya
Beban Usaha
Beban lainnya
2,29
30,31,32
LABA USAHA
Biaya Keuangan
Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan/atau
ventura bersama
2
LABA (RUGI) DARI OPERASI YANG
DILANJUTKAN SEBELUM PAJAK
155,138,819
(26,963,063,645)
Beban (penghasilan) pajak
-
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN
(26,963,063,645)
OPERASI YANG DIHENTIKAN
Laba (rugi) tahun berjalan dari operasi
yang dihentikan setelah pajak
-
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
(26,963,063,645)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
66,938,304
(8,488,901,144)
(8,488,901,144)
-
(8,488,901,144)
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 JUNI 2012
(tidak diaudit)
PENDAPATAN KOMPEREHENSIF LAIN
TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
30 JUNI 2011
(tidak diaudit)
-
TOTAL LABA RUGI KOMPEREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Laba rugi tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Total laba rugi komperehensif tahun
berjalan yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
(26,963,063,645)
(8,488,901,144)
(26,963,063,645)
(8,488,901,144)
(26,693,433,009)
(269,630,636)
(26,963,063,645)
(8,404,012,133)
(84,889,011)
(8,488,901,144)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
-
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 JUNI 2012
(tidak diaudit)
LABA (RUGI) PER SAHAM UNTUK
OPERASI YANG DILANJUTKAN
 Dasar dan Dilusian, laba dari operasi yang dilanjutkan
yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham biasa entitas induk
30 JUNI 2011
(tidak diaudit)
(34)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
(11)
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Pendapatan Komperehensif Lainnya**)
Saldo pada 1 Januari 2011 (diaudit)
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Catatan
2,3
Saldo yang disajikan kembali
Perubahan Ekuitas pada
Tahun 2011
Dividen
Total laba rugi komprehensif
tahun berjalan
Saldo pada 31 Desember 2011 (diaudit)
Perubahan Ekuitas pada
Tahun 2012 (tidak diaudit)
Penerbitan modal saham
Dividen
Total laba rugi komperehensif
tahun berjalan
Transfer ke saldo laba
Saldo pada 30 Juni 2012 (tidak diaudit)
Saldo Laba*)
Yang Telah
Yang Belum
Ditentukan
Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya
(58,647,552,086)
-
327,000,000,000
-
Tambahan
Modal
Neto
69,121,640,488
-
Selisih Transaksi
Pihak
Non pengendali
-
327,000,000,000
69,121,640,488
-
-
-
-
-
-
-
327,000,000,000
69,121,640,488
-
-
-
-
Modal
Saham
Saham
Treasuri
-
Surplus
Revaluasi
Aset
Penjabaran
Laporan
Keuangan
Aset Keuangan
Tersedia
untuk Dijual
Lindung
Nilai
Arus Kas
Total
-
-
-
-
-
(58,647,552,086)
-
-
-
-
-
(50,116,807,260)
-
-
-
-
-
(108,764,359,346)
-
-
-
-
(26,693,433,010)
-
-
Kepentingan
Non pengendali
(592,399,516)
Total
-
336,881,688,886
-
-
(592,399,516)
336,881,688,886
-
-
(506,230,377)
-
-
-
(1,098,629,893)
-
-
-
(269,630,637)
2,3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
327,000,000,000
69,121,640,488
-
-
-
(135,457,792,355)
-
-
-
-
-
*) Saldo laba termasuk keuntungan akturial
**) termasuk bagian pendapatan komperehensif lain dari entitas asosiasi dan/atau ventura bersama
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
-
(1,368,260,530)
(50,623,037,637)
286,258,651,250
(26,963,063,647)
259,295,587,603
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran untuk beban usaha
Pembayaran kepada karyawan
Penerimaan bunga
Pembayaran pajak
Pembayaran bunga
Penerimaan kas dari hibah pemerintah
terkait dengan penghasilan
Penerimaan (pembayaran) lainnya
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Operasi
30 JUNI 2012
(tidak diaudit)
30 JUNI 2011
(tidak diaudit)
143,240,700,966
(100,204,662,508)
(10,266,415,435)
(10,516,622,681)
15,406,478
(4,161,149,117)
(6,437,891,660)
(293,125)
11,669,072,919
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset Tetap
Penjualan
Pembelian
Properti Investasi
Penjualan
Pembelian
Perolehan entitas anak, setelah dikurangi kas
yang diperoleh
Penambahan investasi di entitas asosiasi
Penerimaan kas dari hibah pemerintah
terkait dengan aset
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi
121,972,362,467
(104,372,384,968)
3,134,647
(14,000,113,797)
(292,087,221)
3,310,911,128
11
26,699,000,000
(26,699,000,000)
-
-
-
-
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
5,000,000
(28,049,500)
(23,049,501)
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil dari penerbitan modal saham
Hasil dari pelaksanaan opsi saham
Biaya transaksi penerbitan saham
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Pinjaman jangka panjang
Penerimaan
Pembayaran
Pembayaran deviden kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Pendanaan
30 JUNI 2012
(tidak diaudit)
30 JUNI 2011
(tidak diaudit)
-
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas pada Awal Periode
Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
4
4
(10,000,000,000)
(3,000,000,000)
(10,000,000,000)
(3,000,000,000)
1,669,072,919
287,861,627
534,314,698
2,203,387,617
634,993,446
922,855,073
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
III
-
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a.
Pendirian dan Informasi Umum
PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (Entitas) didirikan dengan nama PT Intikeramik Alamasri Indah berdasarkan akta No. 38 tanggal 26 Juni 1991
dan diubah dengan akta No. 16 tanggal 14 Desember 1991, keduanya dibuat dihadapan Raden Muhammad Hendarmawan, S.H., Notaris di
Jakarta. Akta pendirian Entitas dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-58.HT.01.01.Th.92 tanggal 3 Januari 1992 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 49 Tambahan No. 2817 tanggal 19
Juni 1992. Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H.,
No. 69 tanggal 12 Agustus 2008 mengenai perubahan anggaran dasar Entitas untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas dan peningkatan modal dasar Entitas dari Rp 459.000.000.000 menjadi Rp 1.308.000.000.000. Akta perubahan
anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-70946.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 7
Oktober 2008.
Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas terutama bergerak dalam bidang industri ubin porselen dan menjual
hasil produksinya di dalam dan luar negeri.
Kantor pusat Entitas terletak di Jalan Pangeran Jayakarta No. 133, Jakarta Pusat. Lokasi pabrik Entitas terletak di Kawasan Industri Palem Manis,
Tangerang, Banten. Entitas mulai berproduksi komersial sejak tanggal 1 Mei 1993.
Hasil produksi dipasarkan di pasar lokal dan juga di ekspor ke beberapa negara antara lain ke Singapura, Thailand, Korea Selatan, Arab Saudi,
Amerika Serikat dan Rusia. Dengan proporsi pemasaran lokal dan ekspor untuk periode 31 Desember 2011 sebesar 84% dan 16%, dan untuk
periode 31 Desember 2010 sebesar 79% dan 21%.
Kapasitas produksi konsolidasi Entitas yang dimanfaatkan untuk periode 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sekitar 40% dari kapasitas
terpasang (tidak diaudit).
b.
Penawaran Umum Efek Entitas
Pada tanggal 7 Mei 1997, Entitas memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-808/PM/1997 dari
Ketua badan Pengawas pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan penawaran Umum perdana kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 500 setiap saham dan harga penawaran Rp 750 setiap saham. Entitas telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa efek
jakarta dan Bursa efek Surabaya pada tanggal 4 Juni 1997. Kelebihan harga jual saham atas nilai nominal saham telah dibukukan sebagai agio
saham (lihat catatan 24).
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) No. SK-1553/BPPN/0802 tanggal 7 Agustus 2002, BPPN
setuju untuk melakukan pengkonversian hutang Entitas menjadi 110.000.000 saham Entitas. Entitas telah memperoleh persetujuan dari Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya untuk mencatatkan 110.000.000 saham di bursa efek masing-masing berdasarkan surat No. S2233/BEJ.EEM/09-2002 tanggal 4 september 2002 dan No. JKT-006/LIST-EMITEN/BES/IX/02 tanggal 5 September 2002. Kelebihan nilai hutang
yang dikonversi menjadi saham Entitas dengan nilai nominal saham Entitas telah dibukukan sebagai agio saham (lihat Catatan24).
1.
UMUM (Lanjutan)
c.
Struktur Entitas Anak
Entitas memiliki Entitas Anak dengan persentase pemilikan saham sebesar 99%, yaitu PT Internusa Keramik Alamasri. Kegiatan usaha pokok
Entitas Anak adalah bergerak dalam bidang industri ubin porselen dan menjual hasil produksinya di dalam dan luar negeri. Entitas Anak memulai
kegiatan komersial sejak tanggal 30 April 1997, berkedudukan di Jakarta dan pabiknya berlokasi di Tangerang, Banten. Pada tanggal 30 Juni 2012
dan 2011, Entitas Anak memiliki jumlah aset sebesar Rp 478.621.133.723, dan Rp. 550.054.978.250.
d.
Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan akta notaris Paulus Widodo Sugeng
Haryono, S.H., masing-masing No. 127 tanggal 30 Juni 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Komisaris :
Komisaris Utama
Komisaris Independen
:
:
Lie In In
Robby Tatang Poniman
Direksi :
Direktur Utama
Direktur
Direktur
:
:
:
Lie Ju Tjhong
Simin Sudi
Budi Muljono Djunaedy
Besarnya gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Entitas adalah sekitar Rp 2 miliar masing-masing untuk
periode 31 Desember 2011 dan 2010. Entitas dan Entitas Anak memiliki sekitar 668 karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
e.
Kuasi Reorganisasi
Untuk menghilangkan saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2006, Entitas dan
Entitas Anak melakukan Kuasi Reorganisasi. Kuasi Reorganisasi Entitas telah
disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Juni 2007 yang diaktakan dengan akta notaris Paulus
Widodo Sugeng Haryono, S.H., No. 152 tanggal 29 Juni 2007. Kuasi Reorganisasi
Entitas Anak telah disetujui para pemegang saham dalam RUPSLB tanggal 29
Juni 2007 yang diaktakan dalam pernyataan keputusan rapat yang dibuat oleh
notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dalam akta No. 180 tanggal 23
Agustus 2007.
Saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 557.636.747.541 telah
dieliminasi dan dibebankan ke akun "Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap"
sebesar Rp 82.803.610.388, "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak"
sebesar Rp 237.549.352.931. "Selisih Penilaian Kembali Aset dan Liabilitas"
sebesar Rp 17.203.825.736 dan "Tambahan Modal Disetor" sebesar Rp
220.079.958.486.
Lihat catatan 3 untuk penjelasann lebih rinci mengenai pelaksanaan Kuasi
Reorganisasi.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Pernyataan Kepatuhan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan.
b.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi,
disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan konsep biaya
perolehan (historical cost ), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak telah mengadopsi PSAK
No. 1 (Revisi 2009), mengenai " Penyajian Laporan Keuangan" dan PSAK No. 2
(Revisi 2009), mengenai "Laporan Arus Kas", yang efektif untuk periode
pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung yang
dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi
adalah Rupiah.
c.
Prinsip Konsolidasi
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.
4 (Revisi 2009), mengenai "Laporan Keuangan Konsolidasi dan laporan
Keuangan Tersendiri".
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh Entitas Anak yang
dikendalikan oleh Entitas. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki
secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah
kekuasaan suara suatu Entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat
ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki setengah atau
kurang kekuasaan suara suatu Entitas jika terdapat :
-
Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan
investor lain;
-
Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional
Entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
-
Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan
direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan
mengendalikan Entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
-
Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan
direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan
mengendalikan Entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau
organ tersebut.
Sesuai dengan PSAK No. 40 mengenai "Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak
Perusahaan/Perusahaan Asosiasi", selisih yang timbul dari transaksi ekuitas
seperti perubahan ekuitas pada Entitas Anak disajikan dalam akun "Selisih
Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan" sebagai bagian dari ekuitas
pada laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c.
Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
Pada tahun 1999 Entitas Anak melakukan penilaian kembali aset tetap. Selisih atas penilaian
kembali aset tetap Entitas Anak tercermin sebagai penambah akun ekuitas Entitas Anak dan
disajikan sebagai "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan" pada laporan posisi
keuangan (neraca) konsolidasi.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansi
yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Entitas.
Seluruh transaksi antara Entitas dan Entitas Anak, saldo penghasilan dan beban dieliminasi pada
saat konsolidasi.
d.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya.
e.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan
dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi" yang efektif
berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
f.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun
piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
g.
Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) . Biaya perolehan ditentukan dengan
metode rata-rata tertimbang (weighted average method ). Penyisihan persediaan usang dan
penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan
pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih.
h.
Penyertaan Saham
Sejak 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), mengenai
"Investasi pada Entitas Asosiasi".
Entitas asosiasi adalah suatu Entitas dimana induk Entitas atau Entitas Anak mempuntai pengaruh
yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui
partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee .
Hasil operasi dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi dicatat dalam laporan keuangan
konsolidasi dengan metode ekuitas, kecuali bila investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual, dalam hal ini, dicatat sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), mengenai "Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan".
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h.
Penyertaan Saham (Lanjutan)
Investasi pada Entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasi
sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam
bagian kepemilikan Entitas atau Entitas Anak atas aset bersih entitas asosiasi
yang terjadi setelah perolehan dikurangi penurunan nilai investasi secara
individu, jika ada. Bagian Entitas atau Entitas Anak atas kerugian Entitas asosiasi
yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Entitas atau
Entitas Anak mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas entitas
Anak yang dijaminnya oleh entitas atau entitas Anak, dalam hal demikian,
tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas
Entotas asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antara Entitas dengan ekuitas
asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas Asosiasi, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban
pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
i.
Aset Tetap
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007)
"Aset Tetap" yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) "Aset Tetap dan Aset Lainlain" dan PSAK No. 17 (1994) "Akumulasi Penyusutan", suatu Entitas harus
memilih antara model biaya cost model) atau model revaluasi (revaluation model)
sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Entitas telah memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan
terhadap laporan keuangan Entitas.
Aset tetap Entitas dan Entitas Anak berupa mesin pada tahun 1999 telah dinilai
kembali berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, dengan selisih penilaian kembali
aset tetap milik Entitas disajikan pada akun "Selisih Penilaian Kembali Aset
Tetap" (lihat catatan 26), sedangkan bagian Entitas atas selisih penilaian kembali
aset tetap milik Entitas Anak disajikan apad akun "Selisih Transaksi Perubahan
Ekuitas Entitas Abak" (lihat catatan 25).
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line
method ) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang
bersangkutan dengan rincian sebagai berikut :
Tahun / Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan perabot kantor
20
15
4
4
Sesuai dengan PSAK No. 47, mengenai "Akuntansi Tanah", tanah dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu
sehubungan dengan perolehan tanah atau perpanjangan hak tanah atau hak
guna usaha ditangguhkan dan diamortisasi selama periode berlakunya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method ).
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya; pemugaran
dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah
tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan
laba atauu rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasi tahun yang bersangkutan.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
i.
Aset Tetap (Lanjutan)
Aset Dalam Penyelesaian
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari bahan baku dan biaya lainnya
termasuk bunga dan kerugian dari transaksi mata uang asing, khususnya yang
berhubungan dengan pendanaan aset dalam penyelesaian sampai dengan ketika aset
tersebut selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan
dan siap digunakan.
Entitas dan Entitas anak melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terjadi
indikasi penurunan nilai atas aset pada akhir tahun, sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi
2009) mengenai "Penurunan Nilai Aset", yang efektif sejak tanggal 1 Januari 2011.
Apabila indikasi tersebut terjadi, Entitas dan Entitas Anak harus menentukan taksiran
jumlah yang dapat dipulihkan kembali (recoverable amount ) atas nilai aset dan
mengakui penurunan nilai aset sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasi.
Aset Sewa Pembiayaan
Entitas dan Entitas Anak memilih untuk menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) secara
proospektif. Dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap
laporan keuangan konsolidasi.
Entitas dan Entitas Anak menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana Entitas
dan Entitas Anak memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset,
diklasifikasikan sebagai sewa pemmbiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal
masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini
pembayaran sewa minimum.
Setiap pembiayaan sewa dialokasikan antara porsi pelunasan liabillitas dan beban
keuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai
liabilitas jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari
12 bulan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur bunga dalam beban
keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasi selama masa sewa
yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang
diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan takksiran manfaat ekonomisnya.
j.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method ).
k.
Imbalan Kerja
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengenai "Imbalan Kerja", Entitas mencatat
imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003,
dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit . Keuntungan
atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing
program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban
imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan metode garis lurus. Biaya jasa lalu
yang timbul akibat pengenalan pprogram imbalan pasti atau perubahan kewajiban
imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja
tersebut telah menjadi hak karyawan.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l.
Biaya Emisi Ekuitas
Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010 tentang Perubahan Keputusan
Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek
ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari
penawaran efek tersebut.
m.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barangn kepada
pelanggan. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di
pelabuhan pengiriman. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
n.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang
berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
konsolidasi, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut yang dipublikasikan oleh Bank
Indonesia. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi
tahun berjalan.
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, adalah sebagai
berikut :
EUR, Euro Eropa
US$, Dolar Amerika Serikat
SG$, Dolar Singapura
o.
2012
2011
11,801
9,480
7,415
12,462
8,597
6,985
Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun
yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan
pengaruh pajak atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal,
dan akumulasi rugi fiskal.
p.
Laba per Saham Dasar
Menurut PSAK No. 56 (Revisi 2011) tentang Laba per Saham yang efektif untuk tahun
buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012, perhitungan laba tahun berjalan pemilik
entitas induk per saham dasar dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode pelaporan setelah
disesuaikan dengan efek yang sifatnya berpotensi dilutif.
q.
Informasi Segmen
Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) tentang "Segmen Operasi"
Entitas dan Entitas Anak mengklasifikasikan pelaporan segmen berdasarkan segmen
geografis berdasarkan lokasi pelanggan terdiri dari Asia Pasifik dan Australia, Timur
Tengah dan Afrika, Eropa dan Amerika. Manajemen Entitas dan Entitas Anak yakin
bahwa pelapporan segmen berdasarkan segmen usaha tidak dapat diterapkan karena
Entitas dan Entitas Anak hanya bergerak dalam usaha industri ubin porselen.
Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasi.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya risiko ketidakpastian yang
melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi sebelumnya.
s.
Kuasi Reorganisasi
Pada tahun 2007, Entitas dan Entitas Anak melakukan Kuasi Reorganisasi untuk
mengeliminasi saldo laba negatif (defisit) melalui penilaian aset dan liabilitas tercatat
terhadap nilai wajarnya. Kuasi Reorganisasi dicatat sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi
2003) "Akuntansi Kuasi-Reorganisasi", berdasarkan PSAK ini Kuasi Reorganisasi
merupakan prosedur akuntansi yang mengatur Entitas merestrukturisasi ekuitasnya
dengan menghasilkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya, tanpa
melalui reorganisasi secara hukum.
Dalam melakukan Kuasi Reorganisasi, aset dan liabilitas harus dinilai kembali dengan
nilai wajar. Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan sesuai dengan nilai pasar yang dapat
menghasilkan peningkatan atau penurunan aset bersih dibandingkan dengan nilai
tercatat sebelum penilaian kembali. Saldo akumulasi kerugian dieliminasi dengan urutan
prioritas sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Cadangan umum
Cadangan khusus
Selisih penilaian aset dan liabilitas (termasuk di dalamnya selisih revaluasi aset
tetap dan selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak) dan selisih penilaian
sejenisnya.
Tambahan setoran modal dan sejenisnya
Modal saham
Penentuan nilai wajar aset dan liabilitas Entitas dalam rangka Kuasi Reorganisasi ini
dilakukan berdasarkan nilai pasar. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak
menggambarkan nilai wajar yang sebenarnya, estimasi nilai wajar dilakukan dengan
mempertimbangkan harga aset sejenis, atau dengan model arus kas diskontoan.
3.
KUASI REORGANISASI
Kondisi ekonomi Indonesia yang memburuk, yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997, yang
terutama disebabkan oleh mata uang, yang ditandai dengan tidak stabilnya kurs tukar Rupiah
terhadap mata uang asing dan tingginya tingkat sukuu bunga pinjaman, sangat langkanya
likuiditas, serta menurunnya tingkat kepercayaan investor, telah memberikan dampak yang
buruk terhadap perekonomian Indonesia.
Industri ubin porselen, yang merupakan bidang usaha utama yang dijalankan oleh PT
Intikeramik Alamasri Industri Tbk dan Entitas Anak, termasuk salah satu bidang usaha yang
terpengaruh oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Sebagian besar pinjaman yang diperoleh
Entitas dan Entitas Anak merupakan pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
Apresiasi/kenaikan yang luar biasa dolar Amerika Serikat nilai tukar Rupiah terhadap salah satu
penyebab utama Entitas dan Entitas Anak mengalami kerugian yang mengakibatkan Entitas dan
Entitas Anak mengalami defisit secara kumulatif sebesar Rp 557.636.747.541 pada tanggal 31
Desember 2006.
Agar Entitas dan Entitas Anak dapat memulai awal yang baik (fresh start ), dengan laporan posisi
keuangan (neraca) konsolidasi menunjukkan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit,
maka Entitas dan Entitas Anak perlu melakukan kuasi-reorganisasi. Pada tanggal 29 Juni 2007,
saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2006 telah dieliminasi.
4.
KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari :
2012
2011
Kas
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Setara Kas (Bank)
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Lain-lain
Dolar Amerika Serikat
PT CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Dolar Singapura
PT Bank Central Asia tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Escrow
18,735,010
211,986,864
230,721,874
123,276,482
5,730,932
129,007,414
153,416,171
6,531,564
861,000
239,587,130
43,897,075
12,218,390
1,304,050
7,217,538
2,152,355
1,250,000
709,419,225
911,786
434,084,109
5,001,047
4,033,341
12,360,165
45,436,322
43,090,643
(0)
43,534,744
972,665,743
206,745
793,847,659
Deposito
Rupiah
Bank Sinar Mas
Total Kas dan Setara Kas
5.
1,000,000,000
1,000,000,000
-
2,203,387,617
922,855,073
2012
2011
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA DAN PIHAK BERELASI
Akun ini terdiri dari :
Rupiah
PT Primanusa Citrakarya
PT Ika Maestro Industri
Sarana Graha Sentosa
Vincentius Jandu
PT Jaya Glassindo Abadi
PT Graha Pelangi Jaya
PT Adhi Karya
PT Tiara Metropolitan Jaya
PT Arah Sejahtera Abadi
PT Multibangun Adhitama Konstruksi
PT Murinda Iron Steel
Toyibi
PT Granite Jaya
PT Artisan Wahyu
PT Pembangunan Perumahan
PT Trans Kalla Makassar
16,734,739,451
2,571,372,709
1,320,645,310
1,735,456,800
1,554,898,000
394,870,617
987,055,500
429,875,300
759,863,450
1,298,744,000
27,106,488,598
3,043,694,914
1,532,223,526
1,501,283,211
598,190,971
899,322,813
387,511,710
801,551,258
1,549,001,300
761,457,045
897,489,201
119,047,445
-
Lain-lain
13,693,725,156
6,879,157,534
650,371,977
963,793,287
320,095,594
48,914,603
90,426,960
4,072,445,345
1,519,802,241
1,110,117,886
913,733,005
303,469,544
229,238,661
2,063,553,305
Jumlah
158,652,338
162,200,040
150,428,347
48,098,574,785
158,886,188
162,439,119
150,650,075
52,688,309,550
Penyisihan piutang ragu-ragu
(3,130,621,918)
(2,521,692,003)
Bersih
44,967,952,867
50,166,617,547
Dolar Amerika Serikat
Truly Dragon International Ltd., Hongkong
Han Kook Ceramics Co., Korea Selatan
Pasific West Inc., Amerika Serikat
Euro Abrastones, Spanyol
Bartoloni Ceramic, Spanyol
LA Fenice SRL., Italy
Lain-lain
Dolar Singapura
J.E.M Marble & Granite, Australia
Marble Plus Pty, Ltd, Australia
Lain-lain
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai
berikut :
2012
2011
Pihak berelasi
Belum jatuh tempo
10,209,629,043
Telah jatuh tempo :
Kurang dari 30 hari
31 hari sampai dengan 60 hari
42,985,000
61 hari sampai dengan 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
10,252,614,043
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
10,252,614,043
2012
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo :
Kurang dari 30 hari
31 hari sampai dengan 60 hari
61 hari sampai dengan 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
2011
16,985,445,906
8,742,754,259
4,898,020,376
3,799,836,444
2,534,565,006
19,880,707,053
48,098,574,785
(3,130,621,918)
44,967,952,867
7,003,034,554
4,651,181,165
3,380,815,690
28,910,526,882
52,688,312,550
(2,521,692,003)
50,166,620,547
Ada mutasi penyisihan piutang ragu-ragu untuk tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 3.130.621.918
dan Rp 2.521.692.003.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen
Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Pada tanggal 1 Desember 2010, Entitas telah mengadakan perjanjian pengalihan piutang usaha (cessie ) dengan
PT Automotive Maximum International, dengan perjanjian No. 01/AMI/CS/2010. Berdasarkan perjanjian tersebut,
Entitas memperoleh dana sebesar Rp 50.100.000.000 yang telah digunakan oleh Entitas untuk melunasi
pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
6.
PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari :
2012
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Perlengkapan suku cadang
Bahan pembantu
Bahan bakar
Jumlah
68,572,744,406
2,879,785,851
16,365,812,918
9,119,199,786
1,461,601,731
95,847,687
98,494,992,379
2011
93,619,990,428
29,150,629,621
27,625,258,488
11,867,120,264
3,801,793,279
104,679,958
166,169,472,038
Berdasarkan penelaahan terhadap akun persediaan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat
bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya sehingga tidak perlu penyisihan atas persediaan
usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan.
Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, persediaan tertentu dan aset tetap kecuali tanah yang dimiliki oleh
Entitas dan Entitas Anak telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya
(all risks) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 46.143.350.000,- dan US$ 39,072,208.- (lihat catatan 11)
Manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas persediaan dan aset tetap yang dipertanggungkan.
Persediaan milik Entitas dan Entitas Anak sekitar Rp 143,4 miliar pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 digunakan sebagai jaminan atas liabilitas kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank CIMB Niaga
Tbk (lihat Catatan 13 dan 20).
7.
PAJAK DIBAYAR DI MUKA
Akun ini merupakan pajak penghasilan pasal 22 dibayar dimuka pada tanggal-tanggal 31 Juni 2012 dan 2011
adalah sebagai berikut:
2012
2011
Entitas
Tahun 2012
Tahun 2011
Tahun 2010
Tahun 2009
56,654,536
56,654,536
Entitas Anak
Tahun 2012
Tahun 2011
Tahun 2010
Tahun 2009
Jumlah
438,537,000
952,205,000
970,670,000
1,000,606,100
3,418,672,636
247,761,000
970,670,000
1,000,606,100
2,275,691,636
Entitas dan Entitas Anak telah memperoleh beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Kantor
Pelayanan Pajak dengan rincian sebagai berikut :
Entitas
Berdasarkan SKPLB dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00119/406/07/054/09 tanggal 16 Juni
2009, Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan pasal 22 sebesar Rp
253.258.051 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun fiskal 2007.
Entitas Anak
Berdasarkan SKPLB dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00058/07/415/09 tanggal 10 Juni 2009,
Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan pasal 22 sebesar Rp.
550.025.248 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun fiskal 2007.
8.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Akun ini terdiri dari :
2012
Iklan dan promosi
Asuransi
Lain-lain
Jumlah
9.
453,103,586
25,044,295
478,147,881
2011
732,383,811
159,016,489
293,759,543
1,185,159,843
ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari :
2012
Uang muka pembelian impor
Uang muka pembelian lokal
Setoran jaminan dan lainnya
Jumlah
10.
2,985,221,343
2,113,133,940
1,817,381,443
6,915,736,727
2011
4,118,305,073
2,639,508,753
452,658,103
7,210,471,929
PENYERTAAN SAHAM
Akun ini merupakan penyertaan dalam bentuk saham pada pihak yang berelasi dengan metode biaya perolehan
(lihat Catatan 34) sebagai berikut :
Persentase Pemilikan
PT Inter Nusa Karya Megah
Internusa Ceramic, Inc., Amerika Serikat
Jumlah
15%
5%
Biaya Perolehan
1,725,000,000
166,125,000
1,891,125,000
PT Inter Nusa Karya Megah didirikan pada tahun 1995, berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang
usaha distribusi ubin porselen.
Internusa Ceramic, Inc. didirikan pada tahun 1998, berkedudukan di Amerika Serikat dan bergerak dalam bidang
usaha distribusi ubin porselen.
11.
ASET TETAP
Akun ini terdiri dari :
2012
Saldo Awal
Beginning Balance
Penambahan
Additions
Pengurangan
Disposals
Reklasifikasi
Reclassification
Saldo Akhir
Ending Balance
Harga Perolehan
93,280,950,000
-
26,699,000,000
-
66,581,950,000
Bangunan dan prasarana
104,618,406,747
-
-
-
104,618,406,747
Mesin dan peralatan
521,856,882,751
-
-
-
521,856,882,751
1,127,366,877
-
-
-
1,127,366,877
Tanah
Kendaraan
Peralatan dan perabot
6,880,478,200
6,000,000
-
-
6,886,478,200
727,764,084,575
6,000,000
26,699,000,000
-
701,071,084,575
224,126,719,818
-
-
-
224,126,719,818
186,960,000
-
-
-
186,960,000
Jumlah
224,313,679,818
-
-
-
224,313,679,818
Jumlah Nilai Tercatat
952,077,764,393
6,000,000
26,699,000,000
-
925,384,764,393
kantor
Jumlah
Aset Tersedia untuk Dijual
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
Akumulasi Penyusutan
64,495,329,608
2,016,354,212
-
-
66,511,683,820
370,360,964,227
15,541,487,177
-
-
385,902,451,404
963,232,797
158,250,907
-
-
1,121,483,704
6,745,589,382
21,400,005
-
-
6,766,989,387
442,565,116,013
17,737,492,301
-
-
460,302,608,314
Mesin dan peralatan
101,641,693,080
-
-
-
101,641,693,080
Jumlah
101,641,693,080
-
-
-
101,641,693,080
544,206,809,093
17,737,492,301
-
-
561,944,301,394
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
-
Peralatan dan perabot
kantor
Jumlah
Aset Tersedia untuk Dijual
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
407,870,955,300
Nilai Buku
363,440,462,999
2011
Saldo Awal
Beginning Balance
Penambahan
Additions
Pengurangan
Disposals
Reklasifikasi
Reclassification
Saldo Akhir
Ending Balance
Harga Perolehan
93,280,950,000
-
-
-
93,280,950,000
Bangunan dan prasarana
104,618,406,747
-
-
-
104,618,406,747
Mesin dan peralatan
521,439,803,569
-
-
-
521,589,803,569
1,127,366,877
-
-
-
1,127,366,877
Tanah
Kendaraan
Peralatan dan perabot
6,821,289,220
28,049,500
-
-
6,849,338,720
727,287,816,413
28,049,500
-
-
727,465,865,913
224,126,719,818
-
-
-
224,126,719,818
186,960,000
-
-
-
186,960,000
Jumlah
224,313,679,818
-
-
-
224,313,679,818
Jumlah Nilai Tercatat
951,601,496,231
28,049,500
-
-
951,779,545,731
kantor
Jumlah
Aset Tersedia untuk Dijual
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
Akumulasi Penyusutan
59,132,019,711
3,801,680,994
-
-
62,933,700,705
364,922,475,304
11,095,952,706
-
-
376,018,428,010
869,441,889
46,895,454
-
-
916,337,343
6,687,920,214
29,439,067
-
-
6,717,359,281
431,611,857,118
14,973,968,221
-
-
446,585,825,339
Mesin dan peralatan
101,641,693,080
-
-
-
101,641,693,080
Jumlah
101,641,693,080
-
-
-
101,641,693,080
533,253,550,198
14,973,968,221
-
-
548,227,518,419
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
-
Peralatan dan perabot
kantor
Jumlah
Aset Tersedia untuk Dijual
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
418,347,946,033
403,552,027,312
11.
ASET TETAP (Lanjutan)
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dibebankan pada operasi sebagai berikut:
Beban pabrikasi
Beban umum dan administrasi
Jumlah beban penyusutan
2012
17,584,024,897
153,467,404
17,737,492,301
2011
14,897,633,700
76,334,521
14,973,968,221
Entitas dan Entitas Anak memiliki hak guna atas tanah (Hak Guna Bangunan) di Tangerang, Banten, masing-masing dengan luas 22.500
meter persegi dan 160.845 meter persegi. Hak atas tanah tersebut akan berakhir masing-masing pada tanggal 28 Oktober 2028 dan 24
September 2024 dan manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak
tersebut.
Untuk periode 30 Juni 2012 dan 2011, seluruh aset tetap berupa tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan, kendaraan serta
peralatan dan perabot kantor digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat
catatan 13 dan 20).
Untuk periode 30 Juni 2012 dan 2011, persediaan tertentu dan aset tetap kecuali tanah yang dimiliki oleh Entitas dan Entitas Anak telah
diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 46.143.350.000 dan US$ 39,072,208 (lihat catatan 6). Manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan dan aset tetap yang dipertanggungkan.
Berdasarkan penelaahan manajemen Entitas dan Entitas Anak, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan
yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap secara signifikan untuk periode 30 Juni 2012 dan 2011.
Sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, Entitas dan Entitas Anak
dalam rangka kuasi-reorganisasi melakukan penilaian kembali aset dan liabilitasnya. Aset tetap Entitas berupa tanah, bangunan dan
prasarana serta mesin dan peralatan dinilai kembali dan memberikan penambahan sebesar Rp 17.203.825.736 dan dicatat dalam akun
Penilaian Kembali Aset dan Kewajiban. Aset tetap Entitas Anak berupa tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dinilai
kembali dan memberikan penambahan sebesar Rp 103.197.379.663 (lihat catatan 3, 25 dan 26).
12.
ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari :
Uang muka pembelian aset
Piutang karyawan
Lain-lain
Jumlah
13.
2012
130,000,000
79,200,000
14,362,800
223,562,800
2011
79,200,000
1,871,551,016
1,950,751,016
UTANG BANK
Pada tanggal 29 September 2006, Bank Mandiri dan Entitas menandatangani perjanjian untuk mengabungkan fasilitas Non Cash Loan
dengan fasilitas Trust Receipt dan fasilitas Kredit Modal Kerja Pre-export Financing menjadi fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving
Switchable L/C dengan pagu kredit sebesar US$ 6,500,000. Saldo kredit modal kerja ini pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah
sebesar US$ 6,480,747.71 atau ekuivalen dengan Rp 59.493.264.017 dan Rp 56.440.831.806. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga
tahunan sebesar 8% untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan (lihat catatan 5, 6, dan
11), jaminan perusahaan dari Entitas, Entitas Anak dan pihak yang berelasi dan jaminan pribadi dari pihak-pihak yang berelasi.
Berdasarkan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri. Entitas dan Entitas Anak diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan. antara
lain :
1.
Menjaga rasio keuangan tertentu.
2.
Mengasuransikan barang-barang jaminan.
Entitas dan Entitas Anak wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Mandiri apabila akan melakukan transaksi - transaksi
3.
tertentu. antara lain :
a.
b.
c.
Memindahtangankan barang jaminan;
Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain; dan
Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan dan INKA kepada pihak lain.
d.
Memberi pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang;
e.
Mengadakan rapat umum pemegang saham untuk merubah anggaran dasar, direksi, dewan komisaris dan pemegang
saham;
Melakukan merger, akuisisi, penjualan atau melepaskan hak atas harta kekayaan;
Membagikan bonus dan atau deviden, kecuali apabila ditentukan lain oleh undang-undang pasar modal;
Melakukan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain; dan
Melakukan ekspansi usaha dan atau investasi baru.
f.
g.
h.
i.
14.
UTANG LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
Pada tanggal 23 November 2007, Entitas menandatangani perjanjian Promissory Notes dengan PT Investindo Nusantara Sekuritas-Fund
Management Division, dimana Entitas mengeluarkan Promissory Notes sebesar Rp 22.111.200.000 dengan kupon tetap sebesar 11%
per tahun, dan dapat diperpanjang setiap bulan.
Berdasarkan perjanjian ini Entitas diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
15.
Memberikan informasi dari waktu ke waktu berupa informasi sehubungan dengan usaha dan keuangan Entitas;
Memastikan tidak ada perubahan dalam lingkup usaha tanpa ijin tertulis terlebih dahulu;
Mematuhi segala peraturan dan perijinan sesuai dengan hukum di Indonesia;
Entitas tidak diperbolehkan memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain;
Entitas tidak diperbolehkan melakukan perubahan pada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris;
Entitas tidak diperbolehkan mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Entitas kepada pihak
lain;
Entitas tidak diperbolehkan menjual, memindahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan dan
Entitas tidak diperbolehkan mengubah stuktur permodalan, kecuali untuk keperluan peningkatan modal dasar.
UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari :
2012
2011
Rupiah
PT Asada Mitra Packindo
PT Industri Mineral Indonesia
PT Satyamitra Kemas Lestari
PT Garuda Artha Resources
PT Irpau Hero Trully
PT Delta Chemical Sejahtera
PT Wana Hasil Nusantara
CV Karya Sukses Mandiri
PT Selatnasik Indokwarsa
PT Sejahtera Utama
PT Karya Pallet
PT Verona Makmur Abadi
Lain-lain
Dolar Amerika Serikat
Tesomac
Kalemaden Endustriyel Hammaddeler A.S
PT Verona Makmur Abadi
Itaca SA
Endeka Ceramics Sdn Bhd
Sinluang Co. Ltd.
PT Asada Mitra Packindo
Lain-lain
Euro Eropa
Euro Abrastones
Said S.P.A
PT Tyrolit Vincent
Lain-lain
Jumlah
2,654,338,900
1,822,434,850
497,578,858
590,006,620
305,250,000
131,285,500
125,341,955
11,998,636,317
3,663,751,460
972,053,500
469,774,250
426,796,920
802,740,800
325,875,000
226,875,250
291,052,800
400,000,000
695,780,000
453,268,142
7,008,770,627
728,321,502
1,223,295,571
698,229,713
7,020,677,097
686,154,080
1,581,796,418
1,700,054,085
2,121,223,780
3,404,714,518
14,211,137,512
433,486,577
992,048,604
29,220,932,064
996,271,458
293,549,690
102,169,687
434,772,541
41,268,582,518
Rincian Utang Usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :
2012
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo :
Kurang dari 30 hari
31 hari sampai dengan 60 hari
61 hari sampai dengan 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
2011
13,015,510,794
7,725,779,801
2,837,900,535
2,345,678,900
2,134,589,390
8,887,252,445
29,220,932,064
5,963,439,357
8,960,125,115
5,629,105,941
12,990,132,305
41,268,582,519
Entitas dan Entitas Anak tidak memberikan jaminan atas utang usaha tersebut.
16.
UTANG PAJAK
Akun ini terdiri dari :
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 4(2)
Pasal 23
Jumlah
16.
2012
38,194,846,112
2011
36,600,691,334
3,251,909,400
123,091,162
792,837,205
42,362,683,879
3,595,764,423
743,314,681
40,939,770,438
UTANG PAJAK (Lanjutan)
Entitas dan Entitas Anak telah memperoleh beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dari Kantor Pelayanan Pajak dengan rincian sebagai
berikut :
Entitas
Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Entitas dinyatakan terhutang PPh pasal 21
1.
untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp 485.763.511.
Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 21 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Entitas dinyatakan terhutang PPh Pasal 23
2.
untuk tahun fiskal 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 sebesar Rp 530.236.800.
Berdasar SKPKB Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2010 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Entitas dinyatakan
3.
terhutang Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2002, 2004, dan 2005 sebesar Rp 1.751.641.004.
Entitas Anak
Berdasarkan SKPKB PPN barang dan jasa No. 00069/207/07/415/09 tanggal 10 Juni 2009 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen
1.
Pajak), Entitas dinyatakan terhutang PPN barang dan jasa untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp 9.370.381.978,- dan denda
sebesar Rp 3.373.337.512,-. Entitas telah melunasi pokok utang pajak pada tanggal 25 November 2009. .
2.
17.
Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 No. 00039/203/07/415/09 tanggal 10 Juni 2009 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak),
Entitas dinyatakan terhutang PPh pasal 23 untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp 48.706.792,- dan denda sebesar Rp 17.534.445,. Entitas telah melunasi pokok utang pajak pada tanggal 8 September 2009.
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Akun ini terdiri dari :
2012
Pembelian suku cadang mesin
dan aset tetap
Lain-lain
Jumlah
18.
2011
16,573,503,430
1,417,429,535
17,990,932,964
19,505,242,499
6,694,835,775
26,200,078,274
2012
2,858,240,000
651,842,527
1,057,940,702
77,038,560
522,106,496
309,820,000
6,838,262,932
12,315,251,216
2011
7,277,800,200
6,586,708,205
2,633,447,225
990,316,711
468,069,666
104,880,600
4,637,274,363
22,698,496,970
BEBAN AKRUAL
Akun ini terdiri dari :
Bunga
Listrik , air, telepon dan gas
Pengangkutan
Iklan
Klaim dan asuransi
Jasa profesional
Lain-lain
Jumlah
19.
UTANG BANK JANGKA PANJANG
Akun ini terdiri dari :
2012
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah
70,100,000,000
12,672,000,000
82,772,000,000
2011
89,100,000,000
12,672,000,000
101,772,000,000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Saldo pinjaman Entitas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 Rp 82.772.000.000,- dan Rp 101.772.000.000,-. Pinjaman ini dikenakan
tingkat bunga tahunan sebesar 13% pada tahun 2012 dan 2011.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan (lihat Catatan 5, 6, dan
11), jaminan perusahaan dari Entitas, Entitas Anak dan pihak yang berelasi dan jaminan pribadi dari pihak-pihak yang berelasi.
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Berdasarkan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri. Entitas dan Entitas Anak diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan. antara
lain :
1.
Menjaga rasio keuangan tertentu.
2.
Mengasuransikan barang-barang jaminan.
Entitas dan Entitas Anak wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Mandiri apabila akan melakukan transaksi - transaksi
3.
tertentu. antara lain :
a.
Memindahtangankan barang jaminan;
Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain; dan
b.
Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Entitas dan INKA kepada pihak lain.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Memberi pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang;
Mengadakan rapat umum pemegang saham untuk merubah anggaran dasar, direksi, dewan komisaris dan pemegang
saham;
Melakukan merger, akuisisi, penjualan atau melepaskan hak atas harta kekayaan;
Membagikan bonus dan atau deviden, kecuali apabila ditentukan lain oleh undang-undang pasar modal;
Melakukan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain; dan
Melakukan ekspansi usaha dan atau investasi baru.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)
Utang Entitas kepada Bank CIMB Niaga sebesar Rp 48.278.000.000 telah direstrukturisasi berdasarkan Perjanjian Pendahuluan dalam
Rangka Restrukturisasi Hutang Perusahaan dengan Bank CIMB Niaga tanggal 6 Februari 2001 yang telah difinalisasi dengan Perjanjian
Restrukturisasi Pinjaman yang dinyatakan dengan akta notaris Myra Yuwono, S.H., No. 20 dan 21 tanggal 24 Januari 2002.
Saldo pinjaman Entitas pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 berjumlah Rp 12.672.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan
persediaan Entitas (lihat catatan 6) dan tidak dikenakan bunga.
Berdasarkan perjanjian restrukturisasi kredit dengan Bank CIMB Niaga, Entitas diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan
kewajiban, antara lain :
Mengasuransikan semua persediaan, aset tetap, pabrik dan perlengkapan pada perusahaan asuransi yang bukan merupakan
1.
pihak berelasi dengan Entitas.
Entitas wajib memperoleh persetujuan tertulis dari CIMB Niaga apabila akan melakukan transaksi tertentu, antara lain:
2.
a.
b.
Negative pledge , dengan pengecualian terbatas pada jaminan atas kekayaan baru yang dibeli dengan dana baru dan
jaminan atas tagihan piutang;
Memberikan pinjaman kepada pihak-pihak yang berelasi, kecuali kepada para karyawan dengan ketentuan jumlah
pinjaman tidak melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN;
c.
d.
e.
Melepaskan aset-aset Entitas kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari;
Melakukan pengeluaran modal/investasi baru melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN;
Melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, selain dari pihak-pihak yang telah diungkapkan secara tertulis
dan disetujui oleh BPPN;
f.
Melakukan pembagian dividen tunai, kecuali apabila tidak terjadi peristiwa kelalaian; pembayaran dividen tersebut tidak
dilakukan dari laba tahun berjalan; angka untuk ekuitas para pemegang saham positif; dan/atau jumlah dari dividen yang
dibagikan tidak melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN;
g.
Melakukan pembagian dividen;
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
h.
i.
j.
21.
Melakukan investasi saham pada suatu Entitas dengan nilai yang melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN atau pada
Entitas yang bergerak dalam industri yang berbeda dengan Entitas kecuali investasi saham pada PT Inter Nusa Karya
Megah;
Membubarkan atau melakukan penggabungan atau peleburan; dan
Mengikatkan diri sebagai penjamin kecuali untuk jaminan-jaminan yang telah diberikan sebelum perjanjian ini.
UTANG OBLIGASI KONVERSI MANDATORI
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Hutang Obligasi Konversi Mandatori merupakan hutang kepada Best Achieve Investments
Limited.
Pada tanggal 24 Desember 2009, Perusahaan telah menandatangani adendum perjanjian yang menyatakan bahwa HOKM akan
dikonversi paling lambat tanggal 31 Desember 2010, dengan harga pelaksanaan yaitu sebesar Rp 500 per saham.
22.
KEPENTINGAN NON PENGENDALI ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
Pada tanggal-tanggal yang berakhir pada tanggal–tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, akun ini merupakan kepentingan non pengendali atas
aset bersih PT Internusa Keramik Alamasri, Entitas Anak.
23.
MODAL SAHAM
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, rincian pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
Manajemen
Lie Ju Tjhong (Direktur Utama)
Non Manajemen
PT Inti Karya Megah
Best Achieve Investment Ltd
Delnica Holdings Limited
First Inertia Limited
Masyarakat (di bawah 5%)
Jumlah
24.
Persentase
Pemilikan (%)/
Percentage of
Ownership (%)
Jumlah/
Amount
24,000,000
3.03
12,000,000,000
296,757,000
189,000,000
68,000,000
69,383,786
144,243,000
791,383,786
37.50
23.88
8.59
8.77
18.23
100
148,378,500,000
94,500,000,000
34,000,000,000
34,691,893,000
72,121,500,000
395,691,893,000
TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
Tidak ada mutasi tambahan modal disetor - bersih pada tahun 2012 dan 2011. Rincian tambahan modal disetor - bersih pada tanggal 30
Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :
Agio saham terdiri dari :
- Penerbitan saham untuk konversi hutang
(lihat catatan 1)
- Penawaran umum saham perdana kepada
masyarakat
Biaya emisi efek ekuitas
Eliminasi dalam rangka
kuasi-reorganisasi (lihat catatan 3)
Jumlah
24.
200,651,771,931
25,000,000,000
(5,142,065,957)
(220,079,958,486)
429,747,488
TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH (Lanjutan)
Agio saham dari penerbitan saham untuk konversi hutang merupakan selisih antara jumlah nilai nominal per saham seperti yang
tercantum dalam anggaran dasar Entitas dengan hasil yang diterima dari para pemegang saham sehubungan dengan pengkonversian
hutang Entitas menjadi saham Entitas pada tahun 2002 (lihat catatan 1).
Agio saham dari penawaran umum perdana merupakan selisih antara harga penawaran dengan jumlah nilai nominal per saham seperti
yang tercantum dalam anggaran dasar Entitas sehubungan dengan penawaran saham perdana kepada masyarakat pada tahun 1997
(lihat catatan 1).
Tambahan modal disetor sebesar Rp 220.079.958.486 telah dieliminasi dengan saldo defisit Entitas dalam rangka pelaksanaan kuasireorganisasi (lihat catatan 3) sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007.
25.
SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK
Pada tanggal 31 Desember 2006 akun ini merupakan bagian Entitas atas selisih penilaian kembali aset tetap Entitas Anak (lihat catatan
26) setelah dikurangi dengan pajak tangguhan yang timbul sehubungan dengan penilaian aset tetap Entitas Anak (lihat catatan 2),
dimana bagian Entitas yang dicatat pada akun ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak".
Entitas Anak melakukan penilaian kembali atas aset tetap dalam rangka kuasi-reorganisasi (lihat catatan 3) dimana terdapat selisih
penilaian kembali aset tetap pada nilai wajarnya sebesar Rp 103.197.379.663. Sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen,
Laporan No. Y-025/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, dimana yang menjadi bagian dari Entitas sebesar 99,99% atau Rp 102.165.405.866,
sehingga jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak menjadi sebesar Rp 237.549.352.931. Selisih transaksi perubahan
ekuitas Entitas Anak ini telah dieliminasi sebesar Rp 237.549.352.931 dengan saldo defisit Entitas dalam rangka pelaksanaan kuasireorganisasi (lihat catatan 3), sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007.
26.
SELISIH PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran
Dirjen Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998, Entitas dan Entitas Anak telah melakukan penilaian kembali aset tetap
atas mesin (lihat catatan 2g). Penilaian kembali atas aset tetap tersebut dilakukan berdasarkan pendekatan nilai pasar sesuai dengan
laporan perusahaan penilai PT Graha Karya Reksatama pada tanggal 15 April 1999. Entitas dan Entitas Anak mendapatkan persetujuan
dari kantor pajak masing-masing berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa No. KEP018/WPJ.06/KP.0404/1999 tanggal 5 Mei 1999 dan Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Sawah Besar No. KEP01/WPJ.05/KP.0205/1999 pada bulan Juni 1999.
Entitas melakukan penilaian kembali aset dan liabilitas Entitas dalam rangka kuasi-reorganisasi, dimana merupakan selisih penilaian
kembali aset tetap sebesar Rp 17.203.825.736. Dalam rangka kuasi-reorganisasi sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen,
Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, selisih tersebut telah dieliminasi dengan saldo defisit Entitas (lihat catatan 3).
27.
PENDAPATAN BERSIH
Akun ini terdiri dari :
2012
81,072,212,893
9,206,463,837
90,278,676,730
2011
88,537,895,568
17,332,759,326
105,870,654,894
Bahan baku yang digunakan
Upah buruh langsung
Biaya pabrikasi
Jumlah Beban Produksi
2012
25,213,497,289
9,619,844,423
48,582,360,524
83,415,702,235
2011
38,903,601,545
9,096,262,332
46,804,471,384
94,804,335,261
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Akhir tahun
Beban Pokok Produksi
3,153,379,116
(2,879,785,851)
83,689,295,500
28,357,917,463
(29,150,629,621)
94,011,623,103
65,942,909,576
68,763,613
(68,572,744,406)
81,128,224,283
81,939,006,046
1,324,807,716
(93,619,990,428)
83,655,446,437
Lokal
Ekspor
Jumlah
28.
BEBAN POKOK PENJUALAN
Akun ini terdiri dari :
Persediaan barang jadi
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
Jumlah
29.
BEBAN USAHA
Akun ini terdiri dari :
2012
Beban Usaha
Iklan dan promosi
Pengangkutan dan pengiriman
Lain-lain
Sub-jumlah
Beban Lainnya
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Perjalanan dinas
Pos dan telekomunikasi
Administrasi bank
Representasi dan sumbangan
Alat tulis dan cetakan
Pemeliharaan dan perbaikan
Pajak Bumi dan Bangunan
Transportasi
Jasa profesional
Penyusutan
Administrasi saham
Penyesuaian piutang
Manajemen bangunan
Entertain
Sewa bangunan dan kendaraan
Lain-lain
Sub-jumlah
Jumlah
30.
2011
2,247,441,466
1,290,734,982
1,973,033,851
5,511,210,299
1,868,299,543
1,421,161,070
1,149,708,155
4,439,168,768
10,715,427,600
149,299,597
236,627,238
1,430,484,212
23,780,000
414,154,915
22,398,500
710,920,537
152,202,281
619,355,064
153,467,404
219,906,665
1,160,697,415
1,920,391,622
1,503,863,883
19,432,976,933
24,944,187,232
9,926,880,466
279,088,355
258,487,485
225,254,135
1,808,291,585
376,021,410
249,341,173
299,081,434
851,426,000
76,334,521
114,999,999
1,249,421,647
15,714,628,210
20,153,796,978
2012
8,541,747,209
8,541,747,209
2011
10,291,699,481
614,814,200
10,906,513,681
BEBAN BUNGA
Akun ini terdiri dari :
Bank
Lembaga keuangan bukan bank
Jumlah
31.
DENDA PAJAK
Denda pajak merupakan beban denda pajak sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak terhadap
Entitas dan Entitas Anak masing–masing sebesar Rp 0,- dan Rp 2.412.718.069,- untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2012 dan 2011.
32.
LABA (RUGI) KURS - BERSIH
Akun ini merupakan realisasi kurs transaksi dalam mata uang asing dan selisih dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing ke dalam mata uang Rupiah yaitu berupa rugi kurs - bersih (Rp 8.929.729.664 ,-) dan laba kurs - bersih sebesar Rp
6.131.382.620,- masing-masing untuk tahun periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011.
33.
LAIN-LAIN BERSIH
Akun ini terdiri dari :
2012
Selisih pembulatan
Penjualan Barang Sisa, Rusak dan lainnya
Lain - lain
Jumlah
2011
293,125
293,125
(37,000,000)
(272,798)
(37,272,798)
34
LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA
Pada tahun 2011 dan 2010, Entitas telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengenai "Imbalan Kerja", Entitas mencatat liabilitas
diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan PT Ricky Leonard Jasatama Agnesia, aktuaria
independen, berdasarkan laporannya masing-masing pada tanggal 28 Februari 2012 dan 29 Maret 2011 dengan menggunakan metode
Projected Unit Credit. Asumsi utama yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Usia pensiun
Desember'2011
10%
7%
TMI 2
55 tahun
Desember'2010
12%
7%
TMI 2
55 tahun
Analisa liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan beban imbalan kerja karyawan
yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai
berikut :
a.
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
Desember'2011
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Biaya jasa lampau yang tidak dakui
34
(Kerugian) Keuntungan aktuarial yang tidak diakui
7,077,302,686
(471,638,644)
(3,344,110,556)
3,613,622,236
(503,081,221)
366,199,700
Nilai bersih liabilitas yang diakui
dalam laporan posisi keuangan
konsolidasi (neraca)
3,261,553,486
3,476,740,715
LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
b.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut :
Desember'2011
Desember'2010
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya kewajiban yang diamortisasi
Biaya jasa lalu - vested yang diakui langsung
Amortisasi (Keuntungan) Kerugian aktuuarial
Beban yang diakui pada tahun
berjalan
c.
782,256,039
387,167,754
31,442,576
(374,853,898)
(366,199,700)
224,677,977
274,421,243
31,442,576
(89,741,640)
(66,224,774)
459,812,771
374,575,383
Mutasi nilai bersih liabilitas diestimasi seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Desember'2011
Saldo awal tahun
Beban yang diakui pada tahun berjalan
Pembayaran imbalan paska kerja
Saldo akhir tahun
35
Desember'2010
3,476,740,715
459,812,771
(675,000,000)
3,261,553,486
Desember'2010
3,325,496,832
374,575,383
(223,331,500)
3,476,740,715
INFORMASI SEGMEN USAHA
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi
sumber daya yang dimiliki, manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa pelaporan segmen yang dapat diterapkan adalah
segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan.
Informasi konsolidasi menurut segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan adalah sebagai berikut :
Penjualan
Hasil Segmen (laba kotor)
Asia Pasific & Australia Timur Tengah & Afrika
88,585,594,522
387,163,967
Eropa
630,197,041
Amerika
675,721,200
Tidak dapat
dialokasi
Jumlah
90,278,676,730
8,978,845,277
39,242,107
63,875,416
68,489,647
Beban usaha
14,968,001,046
65,417,754
106,482,211
114,174,270
9,690,111,950
24,944,187,232
Rugi usaha
(5,989,155,769)
(26,175,648)
(42,606,795)
(45,684,623)
(9,690,111,950)
(15,793,734,785)
(8,541,747,209)
15,333,449
(2,798,053,919)
-
(8,541,747,209)
15,333,449
(2,798,053,919)
-
(21,014,579,629)
(27,118,202,464)
424,664,299,496
260,277,605,705
-
522,035,040,905
260,277,605,705
-
Beban bunga
Penghasilan bunga
Penghasilan (beban) lain-lain
Beban pajak pengh tangguhan
Rugi sebelum kepentingan non pengendali
atas rugi bersih
Entitas Anak
yang dikonsolidasi
(5,989,155,769)
Informasi Lainnya
Aset segmen
Kewajiban segmen
Perolehan aset tetap
Beban Penyusutan
(26,175,648)
(42,606,795)
(45,684,623)
65,205,797,419
525,497,656
3,442,097,619
28,197,348,717
17,404,844,175
76,067,994
123,817,889
132,762,243
9,150,452,447
-
17,737,492,301
36
37
PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN
a.
Pada tanggal 22 Agustus 1996, Entitas menandatangani perpanjangan perjanjian penunjukan distributor penjualan ekspor produk
Entitas kepada Inti Ceramic Pte., Ltd., pihak-pihak berelasi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun. Perjanjian telah
diperpanjang beberapa kali dan yang terakhir pada tanggal 22 Agustus 2007 untuk perpanjangan jangka waktu 5 (lima) tahun.
b.
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 23 Januari 1997 yang dinyatakan dengan akta notaris Leolin Jayayanti,
S.H., sebagai notaris pengganti dari Machmudah Rijanto, S.H. No. 19 tanggal 6 Maret 1997, Entitas akan mengambil alih sebagian
saham PT Inter Nusa Karya Megah (INKM) yang dimiliki oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Saham yang dimiliki
Entitas dalam INKM, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, akan meningkat menjadi lebih dari 51%. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2009, pengambilalihan tersebut belum dilaksanakan oleh Entitas.
c.
Pada tanggal 28 Oktober 1997, Entity menandatangani perjanjian penunjukkan distributor penjualan ekspor produk Entity kepada
Internusa Ceramic, Inc., pihak-pihak berelasi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun. Perjanjian telah diperpanjang
beberapa kali dan yang terakhir pada tanggal 28 Oktober 2008 untuk perpanjangan jangka waktu 5 (lima) tahun.
KONDISI EKONOMI
Krisis ekonomi global yang melanda dunia juga melanda Indonesia, dampak langsung dari krisis ini antara lain adalah sangat langkanya
likuiditas, melemahnya nilai tukar mata uang, tingginya tingkat suku bunga dan juga menurunnya permintaan terutama permintaan dari
negara-negara tujuan ekspor. Meskipun kondisi ekonomi di Indonesia menunjukkan perbaikan, kondisi ekonomi Indonesia akan tetap
dipengaruhi oleh ketidakpastian dalam situasi sosial dan politik.
Selain melakukan restrukturisasi hutang, Entitas dan Entitas Anak telah dan akan terus melakukan serangkaian tindakan pencegahan untuk
mengurangi dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, antara lain dengan memenuhi kewajiban kepada para kreditur, meningkatkan
penjualan terutama penjualan di pasar domestik, melakukan penelitian dan pengembangan produk dengan harga jual yang lebih murah,
mengutamakan pemakaian bahan baku lokal sebagai substitusi bahan baku impor, meningkatkan kualitas produk dan produktivitas
produksi serta peningkatan operasi Entitas menjadi lebih efektif dan lebih efisien dengan melakukan perbaikan atas sistem dan prosedur
secara terus menerus.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Entitas dan Entitas Anak dapat mempertahankan kelangsungan
usahanya, di mana Entitas dan Entitas Anak dapat merealisasikan aset dan melakukan pembayaran atas kewajibannya dalam kegiatan
usaha normal. Namun, hal-hal yang diuraikan dalam paragraf sebelumnya, mengindikasikan bahwa terdapat ketidakpastian signifikan
apakah Entitas dan Entitas Anak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya serta merealisasikan aset dan melakukan pembayaran
atas kewajibannya dalam kegiatan usaha normal dan pada nilai yang dinyatakan pada laporan keuangan konsolidasi.
Pemulihan atas memburuknya kondisi ekonomi yang berkesinambungan di Indonesia tergantung pada kebijakan-kebijakan yang telah dan
akan ditempuh oleh Pemerintah untuk menyehatkan perekonomian, tindakan-tindakan yang berada di luar kendali Entitas dan Entitas Anak.
Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak memburuknya kondisi ekonomi yang berkesinambungan di masa yang akan
datang terhadap likuiditas dan pendapatan Entitas dan Entitas Anak, termasuk dampak dari transaksi-transaksi dengan pelanggan,
pemasok dan kreditur. Hasil akhir dari kondisi tersebut tidak dapat ditentukan saat ini. Laporan keuangan konsolidasi tidak mencakup
penyesuaian atas dampak dari ketidakpastian tersebut. Dampak dari ketidakpastian tersebut akan dinyatakan dalam laporan keuangan
konsolidasi apabila telah diketahui dan dapat diperkirakan.
38
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI
a.
Standar dan interpretasi revisi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 :
-
PSAK No. 10 (Revisi 2010), mengenai "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing"
-
PSAK No. 18 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya"
-
PSAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai "Imbalan kerja"
PSAK No. 28 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi Asuransi Kerugian"
-
PSAK No. 33 (Revisi 2010), mengenai "Aktivitas Pengupasan Tanah dan pengelolaan Lingkungan Hidup pada
Pertambangan Umum"
-
PSAK No. 34 (Revisi 2010), mengenai "Kontrak Konstruksi"
38
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI (Lanjutan)
b.
-
PSAK No. 36 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi Asuransi Jiwa"
-
PSAK No. 45 (Revisi 2010), mengenai "Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba"
-
PSAK No. 46 (Revisi 2010), mengenai "Pajak Penghasilan"
-
PSAK No. 50 (Revisi 2010), mengenai "Instrumen Keuangan : Penyajian"
-
PSAK No. 53 (Revisi 2010), mengenai "Pembayaran Berbasis Saham"
-
PSAK No. 56 (Revisi 2010), mengenai "Laba per Saham"
-
PSAK No. 60 (Revisi 2010), mengenai "Instrumen Keuangan : Pengungkapan:
-
PSAK No. 61 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah"
-
PSAK No. 62 (Revisi 2010), mengenai "Kontrak Asuransi"
-
PSAK No. 63 (Revisi 2010), mengenai "Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi"
-
PSAK No. 64 (Revisi 2010), mengenai "Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral"
-
ISAK No. 13 (Revisi 2010), mengenai "Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri"
-
ISAK No. 15 (Revisi 2010), mengenai "Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimun dan Interaksinya"
-
ISAK No. 16 (Revisi 2010), mengenai "Perjanjian Konsesi Jasa"
-
ISAK No. 18 (Revisi 2010), mengenai "Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi"
-
ISAK No. 19 (Revisi 2010), mengenai "Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK No. 63"
-
ISAK No. 20 (Revisi 2010), mengenai "Pajak Penghasilan Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang
Sahamnya"
-
ISAK No. 22 (Revisi 2010), mengenai "Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan"
-
ISAK No. 23 (Revisi 2010), mengenai "Sewa Operasi - Insentif"
-
ISAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai "Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa"
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK No. 21, mengenai "Perjanjian Konstruksi Real
Estate".
Manajemen Entitas dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan
konsolidasi.
39
PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Entitas dan Entitas Anak bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada
tanggal 26 Juli 2012
Download