PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (MATA UANG INDONESIA) PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI TBK DAN ENTITAS ANAK YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) Daftar Isi Halaman LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI I - II LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI III LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI IV LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI V CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1 - 39 PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 JUNI 2012 (tidak diaudit) 30 JUNI 2011 (tidak diaudit) ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Aset keuangan lancar lainnya Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Asset tidak lancar atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual Total Aset Lancar 2,203,387,617 922,855,073 44,967,952,867 6,915,736,727 98,494,992,379 3,419,672,636 478,147,881 122,485,026,738 50,166,617,547 10,252,614,043 7,210,471,929 166,171,758,839 2,527,684,636 1,185,159,844 122,485,026,738 278,964,916,844 360,922,188,649 223,562,800 1,891,125,000 240,955,436,261 - 1,950,751,016 1,891,125,000 281,067,000,574 - Total Aset Tidak Lancar 243,070,124,061 284,908,876,590 TOTAL ASET 522,035,040,905 645,831,065,239 ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi non-usaha Aset keuangan tidak lancar lainnya Investasi pada entitas asosiasi Properti Investasi Aset tetap Aset Tak berwujud Aset pajak tangguhan 2,4 2,5 9 2,7 2,8 2,11,22,25,26 12 2,10,23,24,35 2,11,22,25,26 2,7 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan III PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN (lanjutan) YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 JUNI 2012 (tidak diaudit) 30 JUNI 2011 (tidak diaudit) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Beban Akrual Utang pajak Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Liabilitas atas pembayaran berbasis saham jangka pendek Provisi jangka pendek Liabilitas terkait aset atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual Total Liabilitas Jangka Pendek 15 2,18 2,16 17 29,220,932,064 12,315,251,216 42,362,683,879 17,990,932,964 - LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank dan lembaga keuangan jangka panjang 2,13,14,20 Utang pihak berelasi non-usaha Utang sewa pembiayaan Utang Obligasi Sukuk Ijarah Obligasi konversi Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya Liabilitas atas pembayaran berbasis saham jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 34 Liabilitas pajak tangguhan 2,16 Utang subordinasi Provisi jangka panjang Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS III 41,268,582,517 22,698,496,970 40,994,401,242 26,200,078,274 - 101,889,800,123 131,161,559,003 144,209,488,331 - 176,598,188,099 - 3,261,553,486 10,916,763,765 158,387,805,581 3,476,740,715 3,329,734,174 183,404,662,988 260,277,605,705 314,566,221,991 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar - 2.616.000.000 saham - nilai nominal Rp. 500,- per saham (angka penuh) Modal ditempatkan dan disetor penuh 791.383.786 saham 395,691,893,000 395,691,893,000 429,747,489 (136,826,052,886) - 429,747,488 (67,728,852,746) - 259,295,587,602 328,392,787,742 2,461,847,598 2,872,055,506 TOTAL EKUITAS 261,757,435,200 331,264,843,248 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 522,035,040,905 645,831,065,239 Tambahan modal disetor - neto Selisih transaksi dengan pihak non pengendali Saham treasuri Saldo laba Pendapatan komperehensif lainnya 1,23 1,2,3,24 2, 3 TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Kepentingan Nonpengendali 2,22 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan III PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 JUNI 2012 (tidak diaudit) 30 JUNI 2011 (tidak diaudit) OPERASI YANG DILANJUTKAN Pendapatan 2,27 90,278,676,730 105,870,654,894 Beban Pokok Penjualan 2,28 (81,128,224,283) (83,655,446,437) 9,150,452,447 22,215,208,457 (24,944,187,232) (11,324,467,679) (20,153,796,979) (10,617,250,926) (27,118,202,464) (8,555,839,448) LABA BRUTO Pendapatan lainnya Beban Usaha Beban lainnya 2,29 30,31,32 LABA USAHA Biaya Keuangan Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan/atau ventura bersama 2 LABA (RUGI) DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN SEBELUM PAJAK 155,138,819 (26,963,063,645) Beban (penghasilan) pajak - LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN (26,963,063,645) OPERASI YANG DIHENTIKAN Laba (rugi) tahun berjalan dari operasi yang dihentikan setelah pajak - LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (26,963,063,645) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan III 66,938,304 (8,488,901,144) (8,488,901,144) - (8,488,901,144) PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 JUNI 2012 (tidak diaudit) PENDAPATAN KOMPEREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK 30 JUNI 2011 (tidak diaudit) - TOTAL LABA RUGI KOMPEREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Total laba rugi komperehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali (26,963,063,645) (8,488,901,144) (26,963,063,645) (8,488,901,144) (26,693,433,009) (269,630,636) (26,963,063,645) (8,404,012,133) (84,889,011) (8,488,901,144) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan III - PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 JUNI 2012 (tidak diaudit) LABA (RUGI) PER SAHAM UNTUK OPERASI YANG DILANJUTKAN Dasar dan Dilusian, laba dari operasi yang dilanjutkan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk 30 JUNI 2011 (tidak diaudit) (34) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan III (11) PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Pendapatan Komperehensif Lainnya**) Saldo pada 1 Januari 2011 (diaudit) Perubahan Kebijakan Akuntansi Catatan 2,3 Saldo yang disajikan kembali Perubahan Ekuitas pada Tahun 2011 Dividen Total laba rugi komprehensif tahun berjalan Saldo pada 31 Desember 2011 (diaudit) Perubahan Ekuitas pada Tahun 2012 (tidak diaudit) Penerbitan modal saham Dividen Total laba rugi komperehensif tahun berjalan Transfer ke saldo laba Saldo pada 30 Juni 2012 (tidak diaudit) Saldo Laba*) Yang Telah Yang Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya (58,647,552,086) - 327,000,000,000 - Tambahan Modal Neto 69,121,640,488 - Selisih Transaksi Pihak Non pengendali - 327,000,000,000 69,121,640,488 - - - - - - - 327,000,000,000 69,121,640,488 - - - - Modal Saham Saham Treasuri - Surplus Revaluasi Aset Penjabaran Laporan Keuangan Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Lindung Nilai Arus Kas Total - - - - - (58,647,552,086) - - - - - (50,116,807,260) - - - - - (108,764,359,346) - - - - (26,693,433,010) - - Kepentingan Non pengendali (592,399,516) Total - 336,881,688,886 - - (592,399,516) 336,881,688,886 - - (506,230,377) - - - (1,098,629,893) - - - (269,630,637) 2,3 - - - - - - - - - - - 327,000,000,000 69,121,640,488 - - - (135,457,792,355) - - - - - *) Saldo laba termasuk keuntungan akturial **) termasuk bagian pendapatan komperehensif lain dari entitas asosiasi dan/atau ventura bersama Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan - (1,368,260,530) (50,623,037,637) 286,258,651,250 (26,963,063,647) 259,295,587,603 PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran untuk beban usaha Pembayaran kepada karyawan Penerimaan bunga Pembayaran pajak Pembayaran bunga Penerimaan kas dari hibah pemerintah terkait dengan penghasilan Penerimaan (pembayaran) lainnya Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Operasi 30 JUNI 2012 (tidak diaudit) 30 JUNI 2011 (tidak diaudit) 143,240,700,966 (100,204,662,508) (10,266,415,435) (10,516,622,681) 15,406,478 (4,161,149,117) (6,437,891,660) (293,125) 11,669,072,919 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aset Tetap Penjualan Pembelian Properti Investasi Penjualan Pembelian Perolehan entitas anak, setelah dikurangi kas yang diperoleh Penambahan investasi di entitas asosiasi Penerimaan kas dari hibah pemerintah terkait dengan aset Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi 121,972,362,467 (104,372,384,968) 3,134,647 (14,000,113,797) (292,087,221) 3,310,911,128 11 26,699,000,000 (26,699,000,000) - - - - - Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan III 5,000,000 (28,049,500) (23,049,501) PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari penerbitan modal saham Hasil dari pelaksanaan opsi saham Biaya transaksi penerbitan saham Pembayaran utang sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Penerimaan Pembayaran Pembayaran deviden kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Pendanaan 30 JUNI 2012 (tidak diaudit) 30 JUNI 2011 (tidak diaudit) - Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas pada Awal Periode Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 4 4 (10,000,000,000) (3,000,000,000) (10,000,000,000) (3,000,000,000) 1,669,072,919 287,861,627 534,314,698 2,203,387,617 634,993,446 922,855,073 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan III - PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (Entitas) didirikan dengan nama PT Intikeramik Alamasri Indah berdasarkan akta No. 38 tanggal 26 Juni 1991 dan diubah dengan akta No. 16 tanggal 14 Desember 1991, keduanya dibuat dihadapan Raden Muhammad Hendarmawan, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Entitas dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-58.HT.01.01.Th.92 tanggal 3 Januari 1992 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 49 Tambahan No. 2817 tanggal 19 Juni 1992. Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., No. 69 tanggal 12 Agustus 2008 mengenai perubahan anggaran dasar Entitas untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peningkatan modal dasar Entitas dari Rp 459.000.000.000 menjadi Rp 1.308.000.000.000. Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-70946.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 7 Oktober 2008. Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas terutama bergerak dalam bidang industri ubin porselen dan menjual hasil produksinya di dalam dan luar negeri. Kantor pusat Entitas terletak di Jalan Pangeran Jayakarta No. 133, Jakarta Pusat. Lokasi pabrik Entitas terletak di Kawasan Industri Palem Manis, Tangerang, Banten. Entitas mulai berproduksi komersial sejak tanggal 1 Mei 1993. Hasil produksi dipasarkan di pasar lokal dan juga di ekspor ke beberapa negara antara lain ke Singapura, Thailand, Korea Selatan, Arab Saudi, Amerika Serikat dan Rusia. Dengan proporsi pemasaran lokal dan ekspor untuk periode 31 Desember 2011 sebesar 84% dan 16%, dan untuk periode 31 Desember 2010 sebesar 79% dan 21%. Kapasitas produksi konsolidasi Entitas yang dimanfaatkan untuk periode 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sekitar 40% dari kapasitas terpasang (tidak diaudit). b. Penawaran Umum Efek Entitas Pada tanggal 7 Mei 1997, Entitas memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-808/PM/1997 dari Ketua badan Pengawas pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan penawaran Umum perdana kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 setiap saham dan harga penawaran Rp 750 setiap saham. Entitas telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa efek jakarta dan Bursa efek Surabaya pada tanggal 4 Juni 1997. Kelebihan harga jual saham atas nilai nominal saham telah dibukukan sebagai agio saham (lihat catatan 24). Berdasarkan Surat Keputusan Ketua badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) No. SK-1553/BPPN/0802 tanggal 7 Agustus 2002, BPPN setuju untuk melakukan pengkonversian hutang Entitas menjadi 110.000.000 saham Entitas. Entitas telah memperoleh persetujuan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya untuk mencatatkan 110.000.000 saham di bursa efek masing-masing berdasarkan surat No. S2233/BEJ.EEM/09-2002 tanggal 4 september 2002 dan No. JKT-006/LIST-EMITEN/BES/IX/02 tanggal 5 September 2002. Kelebihan nilai hutang yang dikonversi menjadi saham Entitas dengan nilai nominal saham Entitas telah dibukukan sebagai agio saham (lihat Catatan24). 1. UMUM (Lanjutan) c. Struktur Entitas Anak Entitas memiliki Entitas Anak dengan persentase pemilikan saham sebesar 99%, yaitu PT Internusa Keramik Alamasri. Kegiatan usaha pokok Entitas Anak adalah bergerak dalam bidang industri ubin porselen dan menjual hasil produksinya di dalam dan luar negeri. Entitas Anak memulai kegiatan komersial sejak tanggal 30 April 1997, berkedudukan di Jakarta dan pabiknya berlokasi di Tangerang, Banten. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Entitas Anak memiliki jumlah aset sebesar Rp 478.621.133.723, dan Rp. 550.054.978.250. d. Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., masing-masing No. 127 tanggal 30 Juni 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Independen : : Lie In In Robby Tatang Poniman Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur : : : Lie Ju Tjhong Simin Sudi Budi Muljono Djunaedy Besarnya gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Entitas adalah sekitar Rp 2 miliar masing-masing untuk periode 31 Desember 2011 dan 2010. Entitas dan Entitas Anak memiliki sekitar 668 karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. e. Kuasi Reorganisasi Untuk menghilangkan saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2006, Entitas dan Entitas Anak melakukan Kuasi Reorganisasi. Kuasi Reorganisasi Entitas telah disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Juni 2007 yang diaktakan dengan akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., No. 152 tanggal 29 Juni 2007. Kuasi Reorganisasi Entitas Anak telah disetujui para pemegang saham dalam RUPSLB tanggal 29 Juni 2007 yang diaktakan dalam pernyataan keputusan rapat yang dibuat oleh notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dalam akta No. 180 tanggal 23 Agustus 2007. Saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 557.636.747.541 telah dieliminasi dan dibebankan ke akun "Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap" sebesar Rp 82.803.610.388, "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak" sebesar Rp 237.549.352.931. "Selisih Penilaian Kembali Aset dan Liabilitas" sebesar Rp 17.203.825.736 dan "Tambahan Modal Disetor" sebesar Rp 220.079.958.486. Lihat catatan 3 untuk penjelasann lebih rinci mengenai pelaksanaan Kuasi Reorganisasi. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost ), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak telah mengadopsi PSAK No. 1 (Revisi 2009), mengenai " Penyajian Laporan Keuangan" dan PSAK No. 2 (Revisi 2009), mengenai "Laporan Arus Kas", yang efektif untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. c. Prinsip Konsolidasi Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), mengenai "Laporan Keuangan Konsolidasi dan laporan Keuangan Tersendiri". Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Entitas. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu Entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu Entitas jika terdapat : - Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; - Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional Entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; - Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan Entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau - Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan Entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. Sesuai dengan PSAK No. 40 mengenai "Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi", selisih yang timbul dari transaksi ekuitas seperti perubahan ekuitas pada Entitas Anak disajikan dalam akun "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan" sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) Pada tahun 1999 Entitas Anak melakukan penilaian kembali aset tetap. Selisih atas penilaian kembali aset tetap Entitas Anak tercermin sebagai penambah akun ekuitas Entitas Anak dan disajikan sebagai "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan" pada laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Entitas. Seluruh transaksi antara Entitas dan Entitas Anak, saldo penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya. e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi" yang efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. g. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) . Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method ). Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih. h. Penyertaan Saham Sejak 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), mengenai "Investasi pada Entitas Asosiasi". Entitas asosiasi adalah suatu Entitas dimana induk Entitas atau Entitas Anak mempuntai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee . Hasil operasi dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi dicatat dalam laporan keuangan konsolidasi dengan metode ekuitas, kecuali bila investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dalam hal ini, dicatat sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), mengenai "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan". 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Penyertaan Saham (Lanjutan) Investasi pada Entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Entitas atau Entitas Anak atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan dikurangi penurunan nilai investasi secara individu, jika ada. Bagian Entitas atau Entitas Anak atas kerugian Entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Entitas atau Entitas Anak mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas entitas Anak yang dijaminnya oleh entitas atau entitas Anak, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut. Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Entotas asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antara Entitas dengan ekuitas asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Asosiasi, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. i. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) "Aset Tetap" yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) "Aset Tetap dan Aset Lainlain" dan PSAK No. 17 (1994) "Akumulasi Penyusutan", suatu Entitas harus memilih antara model biaya cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Entitas telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Entitas. Aset tetap Entitas dan Entitas Anak berupa mesin pada tahun 1999 telah dinilai kembali berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, dengan selisih penilaian kembali aset tetap milik Entitas disajikan pada akun "Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap" (lihat catatan 26), sedangkan bagian Entitas atas selisih penilaian kembali aset tetap milik Entitas Anak disajikan apad akun "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Abak" (lihat catatan 25). Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut : Tahun / Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabot kantor 20 15 4 4 Sesuai dengan PSAK No. 47, mengenai "Akuntansi Tanah", tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan tanah atau perpanjangan hak tanah atau hak guna usaha ditangguhkan dan diamortisasi selama periode berlakunya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ). Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atauu rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi tahun yang bersangkutan. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. Aset Tetap (Lanjutan) Aset Dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari bahan baku dan biaya lainnya termasuk bunga dan kerugian dari transaksi mata uang asing, khususnya yang berhubungan dengan pendanaan aset dalam penyelesaian sampai dengan ketika aset tersebut selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Entitas dan Entitas anak melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terjadi indikasi penurunan nilai atas aset pada akhir tahun, sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009) mengenai "Penurunan Nilai Aset", yang efektif sejak tanggal 1 Januari 2011. Apabila indikasi tersebut terjadi, Entitas dan Entitas Anak harus menentukan taksiran jumlah yang dapat dipulihkan kembali (recoverable amount ) atas nilai aset dan mengakui penurunan nilai aset sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Aset Sewa Pembiayaan Entitas dan Entitas Anak memilih untuk menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) secara proospektif. Dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi. Entitas dan Entitas Anak menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana Entitas dan Entitas Anak memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pemmbiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembiayaan sewa dialokasikan antara porsi pelunasan liabillitas dan beban keuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 12 bulan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasi selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan takksiran manfaat ekonomisnya. j. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ). k. Imbalan Kerja Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengenai "Imbalan Kerja", Entitas mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003, dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit . Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan pprogram imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l. Biaya Emisi Ekuitas Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010 tentang Perubahan Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penawaran efek tersebut. m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barangn kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di pelabuhan pengiriman. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut : EUR, Euro Eropa US$, Dolar Amerika Serikat SG$, Dolar Singapura o. 2012 2011 11,801 9,480 7,415 12,462 8,597 6,985 Pajak Penghasilan Pajak penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal, dan akumulasi rugi fiskal. p. Laba per Saham Dasar Menurut PSAK No. 56 (Revisi 2011) tentang Laba per Saham yang efektif untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012, perhitungan laba tahun berjalan pemilik entitas induk per saham dasar dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode pelaporan setelah disesuaikan dengan efek yang sifatnya berpotensi dilutif. q. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) tentang "Segmen Operasi" Entitas dan Entitas Anak mengklasifikasikan pelaporan segmen berdasarkan segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan terdiri dari Asia Pasifik dan Australia, Timur Tengah dan Afrika, Eropa dan Amerika. Manajemen Entitas dan Entitas Anak yakin bahwa pelapporan segmen berdasarkan segmen usaha tidak dapat diterapkan karena Entitas dan Entitas Anak hanya bergerak dalam usaha industri ubin porselen. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya risiko ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi sebelumnya. s. Kuasi Reorganisasi Pada tahun 2007, Entitas dan Entitas Anak melakukan Kuasi Reorganisasi untuk mengeliminasi saldo laba negatif (defisit) melalui penilaian aset dan liabilitas tercatat terhadap nilai wajarnya. Kuasi Reorganisasi dicatat sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) "Akuntansi Kuasi-Reorganisasi", berdasarkan PSAK ini Kuasi Reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur Entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghasilkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya, tanpa melalui reorganisasi secara hukum. Dalam melakukan Kuasi Reorganisasi, aset dan liabilitas harus dinilai kembali dengan nilai wajar. Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan sesuai dengan nilai pasar yang dapat menghasilkan peningkatan atau penurunan aset bersih dibandingkan dengan nilai tercatat sebelum penilaian kembali. Saldo akumulasi kerugian dieliminasi dengan urutan prioritas sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Cadangan umum Cadangan khusus Selisih penilaian aset dan liabilitas (termasuk di dalamnya selisih revaluasi aset tetap dan selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak) dan selisih penilaian sejenisnya. Tambahan setoran modal dan sejenisnya Modal saham Penentuan nilai wajar aset dan liabilitas Entitas dalam rangka Kuasi Reorganisasi ini dilakukan berdasarkan nilai pasar. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak menggambarkan nilai wajar yang sebenarnya, estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, atau dengan model arus kas diskontoan. 3. KUASI REORGANISASI Kondisi ekonomi Indonesia yang memburuk, yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997, yang terutama disebabkan oleh mata uang, yang ditandai dengan tidak stabilnya kurs tukar Rupiah terhadap mata uang asing dan tingginya tingkat sukuu bunga pinjaman, sangat langkanya likuiditas, serta menurunnya tingkat kepercayaan investor, telah memberikan dampak yang buruk terhadap perekonomian Indonesia. Industri ubin porselen, yang merupakan bidang usaha utama yang dijalankan oleh PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk dan Entitas Anak, termasuk salah satu bidang usaha yang terpengaruh oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Sebagian besar pinjaman yang diperoleh Entitas dan Entitas Anak merupakan pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Apresiasi/kenaikan yang luar biasa dolar Amerika Serikat nilai tukar Rupiah terhadap salah satu penyebab utama Entitas dan Entitas Anak mengalami kerugian yang mengakibatkan Entitas dan Entitas Anak mengalami defisit secara kumulatif sebesar Rp 557.636.747.541 pada tanggal 31 Desember 2006. Agar Entitas dan Entitas Anak dapat memulai awal yang baik (fresh start ), dengan laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi menunjukkan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit, maka Entitas dan Entitas Anak perlu melakukan kuasi-reorganisasi. Pada tanggal 29 Juni 2007, saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2006 telah dieliminasi. 4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari : 2012 2011 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Setara Kas (Bank) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain Dolar Amerika Serikat PT CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dolar Singapura PT Bank Central Asia tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Escrow 18,735,010 211,986,864 230,721,874 123,276,482 5,730,932 129,007,414 153,416,171 6,531,564 861,000 239,587,130 43,897,075 12,218,390 1,304,050 7,217,538 2,152,355 1,250,000 709,419,225 911,786 434,084,109 5,001,047 4,033,341 12,360,165 45,436,322 43,090,643 (0) 43,534,744 972,665,743 206,745 793,847,659 Deposito Rupiah Bank Sinar Mas Total Kas dan Setara Kas 5. 1,000,000,000 1,000,000,000 - 2,203,387,617 922,855,073 2012 2011 PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA DAN PIHAK BERELASI Akun ini terdiri dari : Rupiah PT Primanusa Citrakarya PT Ika Maestro Industri Sarana Graha Sentosa Vincentius Jandu PT Jaya Glassindo Abadi PT Graha Pelangi Jaya PT Adhi Karya PT Tiara Metropolitan Jaya PT Arah Sejahtera Abadi PT Multibangun Adhitama Konstruksi PT Murinda Iron Steel Toyibi PT Granite Jaya PT Artisan Wahyu PT Pembangunan Perumahan PT Trans Kalla Makassar 16,734,739,451 2,571,372,709 1,320,645,310 1,735,456,800 1,554,898,000 394,870,617 987,055,500 429,875,300 759,863,450 1,298,744,000 27,106,488,598 3,043,694,914 1,532,223,526 1,501,283,211 598,190,971 899,322,813 387,511,710 801,551,258 1,549,001,300 761,457,045 897,489,201 119,047,445 - Lain-lain 13,693,725,156 6,879,157,534 650,371,977 963,793,287 320,095,594 48,914,603 90,426,960 4,072,445,345 1,519,802,241 1,110,117,886 913,733,005 303,469,544 229,238,661 2,063,553,305 Jumlah 158,652,338 162,200,040 150,428,347 48,098,574,785 158,886,188 162,439,119 150,650,075 52,688,309,550 Penyisihan piutang ragu-ragu (3,130,621,918) (2,521,692,003) Bersih 44,967,952,867 50,166,617,547 Dolar Amerika Serikat Truly Dragon International Ltd., Hongkong Han Kook Ceramics Co., Korea Selatan Pasific West Inc., Amerika Serikat Euro Abrastones, Spanyol Bartoloni Ceramic, Spanyol LA Fenice SRL., Italy Lain-lain Dolar Singapura J.E.M Marble & Granite, Australia Marble Plus Pty, Ltd, Australia Lain-lain Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : 2012 2011 Pihak berelasi Belum jatuh tempo 10,209,629,043 Telah jatuh tempo : Kurang dari 30 hari 31 hari sampai dengan 60 hari 42,985,000 61 hari sampai dengan 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah 10,252,614,043 Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih 10,252,614,043 2012 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo : Kurang dari 30 hari 31 hari sampai dengan 60 hari 61 hari sampai dengan 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih 2011 16,985,445,906 8,742,754,259 4,898,020,376 3,799,836,444 2,534,565,006 19,880,707,053 48,098,574,785 (3,130,621,918) 44,967,952,867 7,003,034,554 4,651,181,165 3,380,815,690 28,910,526,882 52,688,312,550 (2,521,692,003) 50,166,620,547 Ada mutasi penyisihan piutang ragu-ragu untuk tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 3.130.621.918 dan Rp 2.521.692.003. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Pada tanggal 1 Desember 2010, Entitas telah mengadakan perjanjian pengalihan piutang usaha (cessie ) dengan PT Automotive Maximum International, dengan perjanjian No. 01/AMI/CS/2010. Berdasarkan perjanjian tersebut, Entitas memperoleh dana sebesar Rp 50.100.000.000 yang telah digunakan oleh Entitas untuk melunasi pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 6. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari : 2012 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Perlengkapan suku cadang Bahan pembantu Bahan bakar Jumlah 68,572,744,406 2,879,785,851 16,365,812,918 9,119,199,786 1,461,601,731 95,847,687 98,494,992,379 2011 93,619,990,428 29,150,629,621 27,625,258,488 11,867,120,264 3,801,793,279 104,679,958 166,169,472,038 Berdasarkan penelaahan terhadap akun persediaan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya sehingga tidak perlu penyisihan atas persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan. Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, persediaan tertentu dan aset tetap kecuali tanah yang dimiliki oleh Entitas dan Entitas Anak telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 46.143.350.000,- dan US$ 39,072,208.- (lihat catatan 11) Manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan dan aset tetap yang dipertanggungkan. Persediaan milik Entitas dan Entitas Anak sekitar Rp 143,4 miliar pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 digunakan sebagai jaminan atas liabilitas kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (lihat Catatan 13 dan 20). 7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Akun ini merupakan pajak penghasilan pasal 22 dibayar dimuka pada tanggal-tanggal 31 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2011 Entitas Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 56,654,536 56,654,536 Entitas Anak Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Jumlah 438,537,000 952,205,000 970,670,000 1,000,606,100 3,418,672,636 247,761,000 970,670,000 1,000,606,100 2,275,691,636 Entitas dan Entitas Anak telah memperoleh beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Kantor Pelayanan Pajak dengan rincian sebagai berikut : Entitas Berdasarkan SKPLB dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00119/406/07/054/09 tanggal 16 Juni 2009, Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan pasal 22 sebesar Rp 253.258.051 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun fiskal 2007. Entitas Anak Berdasarkan SKPLB dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00058/07/415/09 tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan pasal 22 sebesar Rp. 550.025.248 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun fiskal 2007. 8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari : 2012 Iklan dan promosi Asuransi Lain-lain Jumlah 9. 453,103,586 25,044,295 478,147,881 2011 732,383,811 159,016,489 293,759,543 1,185,159,843 ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari : 2012 Uang muka pembelian impor Uang muka pembelian lokal Setoran jaminan dan lainnya Jumlah 10. 2,985,221,343 2,113,133,940 1,817,381,443 6,915,736,727 2011 4,118,305,073 2,639,508,753 452,658,103 7,210,471,929 PENYERTAAN SAHAM Akun ini merupakan penyertaan dalam bentuk saham pada pihak yang berelasi dengan metode biaya perolehan (lihat Catatan 34) sebagai berikut : Persentase Pemilikan PT Inter Nusa Karya Megah Internusa Ceramic, Inc., Amerika Serikat Jumlah 15% 5% Biaya Perolehan 1,725,000,000 166,125,000 1,891,125,000 PT Inter Nusa Karya Megah didirikan pada tahun 1995, berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha distribusi ubin porselen. Internusa Ceramic, Inc. didirikan pada tahun 1998, berkedudukan di Amerika Serikat dan bergerak dalam bidang usaha distribusi ubin porselen. 11. ASET TETAP Akun ini terdiri dari : 2012 Saldo Awal Beginning Balance Penambahan Additions Pengurangan Disposals Reklasifikasi Reclassification Saldo Akhir Ending Balance Harga Perolehan 93,280,950,000 - 26,699,000,000 - 66,581,950,000 Bangunan dan prasarana 104,618,406,747 - - - 104,618,406,747 Mesin dan peralatan 521,856,882,751 - - - 521,856,882,751 1,127,366,877 - - - 1,127,366,877 Tanah Kendaraan Peralatan dan perabot 6,880,478,200 6,000,000 - - 6,886,478,200 727,764,084,575 6,000,000 26,699,000,000 - 701,071,084,575 224,126,719,818 - - - 224,126,719,818 186,960,000 - - - 186,960,000 Jumlah 224,313,679,818 - - - 224,313,679,818 Jumlah Nilai Tercatat 952,077,764,393 6,000,000 26,699,000,000 - 925,384,764,393 kantor Jumlah Aset Tersedia untuk Dijual Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana Akumulasi Penyusutan 64,495,329,608 2,016,354,212 - - 66,511,683,820 370,360,964,227 15,541,487,177 - - 385,902,451,404 963,232,797 158,250,907 - - 1,121,483,704 6,745,589,382 21,400,005 - - 6,766,989,387 442,565,116,013 17,737,492,301 - - 460,302,608,314 Mesin dan peralatan 101,641,693,080 - - - 101,641,693,080 Jumlah 101,641,693,080 - - - 101,641,693,080 544,206,809,093 17,737,492,301 - - 561,944,301,394 Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan - Peralatan dan perabot kantor Jumlah Aset Tersedia untuk Dijual Jumlah Akumulasi Penyusutan 407,870,955,300 Nilai Buku 363,440,462,999 2011 Saldo Awal Beginning Balance Penambahan Additions Pengurangan Disposals Reklasifikasi Reclassification Saldo Akhir Ending Balance Harga Perolehan 93,280,950,000 - - - 93,280,950,000 Bangunan dan prasarana 104,618,406,747 - - - 104,618,406,747 Mesin dan peralatan 521,439,803,569 - - - 521,589,803,569 1,127,366,877 - - - 1,127,366,877 Tanah Kendaraan Peralatan dan perabot 6,821,289,220 28,049,500 - - 6,849,338,720 727,287,816,413 28,049,500 - - 727,465,865,913 224,126,719,818 - - - 224,126,719,818 186,960,000 - - - 186,960,000 Jumlah 224,313,679,818 - - - 224,313,679,818 Jumlah Nilai Tercatat 951,601,496,231 28,049,500 - - 951,779,545,731 kantor Jumlah Aset Tersedia untuk Dijual Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana Akumulasi Penyusutan 59,132,019,711 3,801,680,994 - - 62,933,700,705 364,922,475,304 11,095,952,706 - - 376,018,428,010 869,441,889 46,895,454 - - 916,337,343 6,687,920,214 29,439,067 - - 6,717,359,281 431,611,857,118 14,973,968,221 - - 446,585,825,339 Mesin dan peralatan 101,641,693,080 - - - 101,641,693,080 Jumlah 101,641,693,080 - - - 101,641,693,080 533,253,550,198 14,973,968,221 - - 548,227,518,419 Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan - Peralatan dan perabot kantor Jumlah Aset Tersedia untuk Dijual Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 418,347,946,033 403,552,027,312 11. ASET TETAP (Lanjutan) Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dibebankan pada operasi sebagai berikut: Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi Jumlah beban penyusutan 2012 17,584,024,897 153,467,404 17,737,492,301 2011 14,897,633,700 76,334,521 14,973,968,221 Entitas dan Entitas Anak memiliki hak guna atas tanah (Hak Guna Bangunan) di Tangerang, Banten, masing-masing dengan luas 22.500 meter persegi dan 160.845 meter persegi. Hak atas tanah tersebut akan berakhir masing-masing pada tanggal 28 Oktober 2028 dan 24 September 2024 dan manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Untuk periode 30 Juni 2012 dan 2011, seluruh aset tetap berupa tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan, kendaraan serta peralatan dan perabot kantor digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 13 dan 20). Untuk periode 30 Juni 2012 dan 2011, persediaan tertentu dan aset tetap kecuali tanah yang dimiliki oleh Entitas dan Entitas Anak telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 46.143.350.000 dan US$ 39,072,208 (lihat catatan 6). Manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan dan aset tetap yang dipertanggungkan. Berdasarkan penelaahan manajemen Entitas dan Entitas Anak, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap secara signifikan untuk periode 30 Juni 2012 dan 2011. Sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, Entitas dan Entitas Anak dalam rangka kuasi-reorganisasi melakukan penilaian kembali aset dan liabilitasnya. Aset tetap Entitas berupa tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dinilai kembali dan memberikan penambahan sebesar Rp 17.203.825.736 dan dicatat dalam akun Penilaian Kembali Aset dan Kewajiban. Aset tetap Entitas Anak berupa tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dinilai kembali dan memberikan penambahan sebesar Rp 103.197.379.663 (lihat catatan 3, 25 dan 26). 12. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari : Uang muka pembelian aset Piutang karyawan Lain-lain Jumlah 13. 2012 130,000,000 79,200,000 14,362,800 223,562,800 2011 79,200,000 1,871,551,016 1,950,751,016 UTANG BANK Pada tanggal 29 September 2006, Bank Mandiri dan Entitas menandatangani perjanjian untuk mengabungkan fasilitas Non Cash Loan dengan fasilitas Trust Receipt dan fasilitas Kredit Modal Kerja Pre-export Financing menjadi fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving Switchable L/C dengan pagu kredit sebesar US$ 6,500,000. Saldo kredit modal kerja ini pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebesar US$ 6,480,747.71 atau ekuivalen dengan Rp 59.493.264.017 dan Rp 56.440.831.806. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 8% untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan (lihat catatan 5, 6, dan 11), jaminan perusahaan dari Entitas, Entitas Anak dan pihak yang berelasi dan jaminan pribadi dari pihak-pihak yang berelasi. Berdasarkan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri. Entitas dan Entitas Anak diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan. antara lain : 1. Menjaga rasio keuangan tertentu. 2. Mengasuransikan barang-barang jaminan. Entitas dan Entitas Anak wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Mandiri apabila akan melakukan transaksi - transaksi 3. tertentu. antara lain : a. b. c. Memindahtangankan barang jaminan; Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain; dan Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan dan INKA kepada pihak lain. d. Memberi pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang; e. Mengadakan rapat umum pemegang saham untuk merubah anggaran dasar, direksi, dewan komisaris dan pemegang saham; Melakukan merger, akuisisi, penjualan atau melepaskan hak atas harta kekayaan; Membagikan bonus dan atau deviden, kecuali apabila ditentukan lain oleh undang-undang pasar modal; Melakukan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain; dan Melakukan ekspansi usaha dan atau investasi baru. f. g. h. i. 14. UTANG LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Pada tanggal 23 November 2007, Entitas menandatangani perjanjian Promissory Notes dengan PT Investindo Nusantara Sekuritas-Fund Management Division, dimana Entitas mengeluarkan Promissory Notes sebesar Rp 22.111.200.000 dengan kupon tetap sebesar 11% per tahun, dan dapat diperpanjang setiap bulan. Berdasarkan perjanjian ini Entitas diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 15. Memberikan informasi dari waktu ke waktu berupa informasi sehubungan dengan usaha dan keuangan Entitas; Memastikan tidak ada perubahan dalam lingkup usaha tanpa ijin tertulis terlebih dahulu; Mematuhi segala peraturan dan perijinan sesuai dengan hukum di Indonesia; Entitas tidak diperbolehkan memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain; Entitas tidak diperbolehkan melakukan perubahan pada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris; Entitas tidak diperbolehkan mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Entitas kepada pihak lain; Entitas tidak diperbolehkan menjual, memindahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan dan Entitas tidak diperbolehkan mengubah stuktur permodalan, kecuali untuk keperluan peningkatan modal dasar. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari : 2012 2011 Rupiah PT Asada Mitra Packindo PT Industri Mineral Indonesia PT Satyamitra Kemas Lestari PT Garuda Artha Resources PT Irpau Hero Trully PT Delta Chemical Sejahtera PT Wana Hasil Nusantara CV Karya Sukses Mandiri PT Selatnasik Indokwarsa PT Sejahtera Utama PT Karya Pallet PT Verona Makmur Abadi Lain-lain Dolar Amerika Serikat Tesomac Kalemaden Endustriyel Hammaddeler A.S PT Verona Makmur Abadi Itaca SA Endeka Ceramics Sdn Bhd Sinluang Co. Ltd. PT Asada Mitra Packindo Lain-lain Euro Eropa Euro Abrastones Said S.P.A PT Tyrolit Vincent Lain-lain Jumlah 2,654,338,900 1,822,434,850 497,578,858 590,006,620 305,250,000 131,285,500 125,341,955 11,998,636,317 3,663,751,460 972,053,500 469,774,250 426,796,920 802,740,800 325,875,000 226,875,250 291,052,800 400,000,000 695,780,000 453,268,142 7,008,770,627 728,321,502 1,223,295,571 698,229,713 7,020,677,097 686,154,080 1,581,796,418 1,700,054,085 2,121,223,780 3,404,714,518 14,211,137,512 433,486,577 992,048,604 29,220,932,064 996,271,458 293,549,690 102,169,687 434,772,541 41,268,582,518 Rincian Utang Usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : 2012 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo : Kurang dari 30 hari 31 hari sampai dengan 60 hari 61 hari sampai dengan 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah 2011 13,015,510,794 7,725,779,801 2,837,900,535 2,345,678,900 2,134,589,390 8,887,252,445 29,220,932,064 5,963,439,357 8,960,125,115 5,629,105,941 12,990,132,305 41,268,582,519 Entitas dan Entitas Anak tidak memberikan jaminan atas utang usaha tersebut. 16. UTANG PAJAK Akun ini terdiri dari : Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 4(2) Pasal 23 Jumlah 16. 2012 38,194,846,112 2011 36,600,691,334 3,251,909,400 123,091,162 792,837,205 42,362,683,879 3,595,764,423 743,314,681 40,939,770,438 UTANG PAJAK (Lanjutan) Entitas dan Entitas Anak telah memperoleh beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dari Kantor Pelayanan Pajak dengan rincian sebagai berikut : Entitas Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Entitas dinyatakan terhutang PPh pasal 21 1. untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp 485.763.511. Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 21 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Entitas dinyatakan terhutang PPh Pasal 23 2. untuk tahun fiskal 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 sebesar Rp 530.236.800. Berdasar SKPKB Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2010 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Entitas dinyatakan 3. terhutang Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2002, 2004, dan 2005 sebesar Rp 1.751.641.004. Entitas Anak Berdasarkan SKPKB PPN barang dan jasa No. 00069/207/07/415/09 tanggal 10 Juni 2009 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen 1. Pajak), Entitas dinyatakan terhutang PPN barang dan jasa untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp 9.370.381.978,- dan denda sebesar Rp 3.373.337.512,-. Entitas telah melunasi pokok utang pajak pada tanggal 25 November 2009. . 2. 17. Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 No. 00039/203/07/415/09 tanggal 10 Juni 2009 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Entitas dinyatakan terhutang PPh pasal 23 untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp 48.706.792,- dan denda sebesar Rp 17.534.445,. Entitas telah melunasi pokok utang pajak pada tanggal 8 September 2009. Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Akun ini terdiri dari : 2012 Pembelian suku cadang mesin dan aset tetap Lain-lain Jumlah 18. 2011 16,573,503,430 1,417,429,535 17,990,932,964 19,505,242,499 6,694,835,775 26,200,078,274 2012 2,858,240,000 651,842,527 1,057,940,702 77,038,560 522,106,496 309,820,000 6,838,262,932 12,315,251,216 2011 7,277,800,200 6,586,708,205 2,633,447,225 990,316,711 468,069,666 104,880,600 4,637,274,363 22,698,496,970 BEBAN AKRUAL Akun ini terdiri dari : Bunga Listrik , air, telepon dan gas Pengangkutan Iklan Klaim dan asuransi Jasa profesional Lain-lain Jumlah 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari : 2012 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah 70,100,000,000 12,672,000,000 82,772,000,000 2011 89,100,000,000 12,672,000,000 101,772,000,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Saldo pinjaman Entitas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 Rp 82.772.000.000,- dan Rp 101.772.000.000,-. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 13% pada tahun 2012 dan 2011. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan (lihat Catatan 5, 6, dan 11), jaminan perusahaan dari Entitas, Entitas Anak dan pihak yang berelasi dan jaminan pribadi dari pihak-pihak yang berelasi. 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) Berdasarkan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri. Entitas dan Entitas Anak diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan. antara lain : 1. Menjaga rasio keuangan tertentu. 2. Mengasuransikan barang-barang jaminan. Entitas dan Entitas Anak wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Mandiri apabila akan melakukan transaksi - transaksi 3. tertentu. antara lain : a. Memindahtangankan barang jaminan; Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain; dan b. Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Entitas dan INKA kepada pihak lain. c. d. e. f. g. h. i. Memberi pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang; Mengadakan rapat umum pemegang saham untuk merubah anggaran dasar, direksi, dewan komisaris dan pemegang saham; Melakukan merger, akuisisi, penjualan atau melepaskan hak atas harta kekayaan; Membagikan bonus dan atau deviden, kecuali apabila ditentukan lain oleh undang-undang pasar modal; Melakukan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain; dan Melakukan ekspansi usaha dan atau investasi baru. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) Utang Entitas kepada Bank CIMB Niaga sebesar Rp 48.278.000.000 telah direstrukturisasi berdasarkan Perjanjian Pendahuluan dalam Rangka Restrukturisasi Hutang Perusahaan dengan Bank CIMB Niaga tanggal 6 Februari 2001 yang telah difinalisasi dengan Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman yang dinyatakan dengan akta notaris Myra Yuwono, S.H., No. 20 dan 21 tanggal 24 Januari 2002. Saldo pinjaman Entitas pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 berjumlah Rp 12.672.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan Entitas (lihat catatan 6) dan tidak dikenakan bunga. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi kredit dengan Bank CIMB Niaga, Entitas diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban, antara lain : Mengasuransikan semua persediaan, aset tetap, pabrik dan perlengkapan pada perusahaan asuransi yang bukan merupakan 1. pihak berelasi dengan Entitas. Entitas wajib memperoleh persetujuan tertulis dari CIMB Niaga apabila akan melakukan transaksi tertentu, antara lain: 2. a. b. Negative pledge , dengan pengecualian terbatas pada jaminan atas kekayaan baru yang dibeli dengan dana baru dan jaminan atas tagihan piutang; Memberikan pinjaman kepada pihak-pihak yang berelasi, kecuali kepada para karyawan dengan ketentuan jumlah pinjaman tidak melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN; c. d. e. Melepaskan aset-aset Entitas kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari; Melakukan pengeluaran modal/investasi baru melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN; Melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, selain dari pihak-pihak yang telah diungkapkan secara tertulis dan disetujui oleh BPPN; f. Melakukan pembagian dividen tunai, kecuali apabila tidak terjadi peristiwa kelalaian; pembayaran dividen tersebut tidak dilakukan dari laba tahun berjalan; angka untuk ekuitas para pemegang saham positif; dan/atau jumlah dari dividen yang dibagikan tidak melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN; g. Melakukan pembagian dividen; 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) h. i. j. 21. Melakukan investasi saham pada suatu Entitas dengan nilai yang melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN atau pada Entitas yang bergerak dalam industri yang berbeda dengan Entitas kecuali investasi saham pada PT Inter Nusa Karya Megah; Membubarkan atau melakukan penggabungan atau peleburan; dan Mengikatkan diri sebagai penjamin kecuali untuk jaminan-jaminan yang telah diberikan sebelum perjanjian ini. UTANG OBLIGASI KONVERSI MANDATORI Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Hutang Obligasi Konversi Mandatori merupakan hutang kepada Best Achieve Investments Limited. Pada tanggal 24 Desember 2009, Perusahaan telah menandatangani adendum perjanjian yang menyatakan bahwa HOKM akan dikonversi paling lambat tanggal 31 Desember 2010, dengan harga pelaksanaan yaitu sebesar Rp 500 per saham. 22. KEPENTINGAN NON PENGENDALI ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Pada tanggal-tanggal yang berakhir pada tanggal–tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, akun ini merupakan kepentingan non pengendali atas aset bersih PT Internusa Keramik Alamasri, Entitas Anak. 23. MODAL SAHAM Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, rincian pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut : Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Manajemen Lie Ju Tjhong (Direktur Utama) Non Manajemen PT Inti Karya Megah Best Achieve Investment Ltd Delnica Holdings Limited First Inertia Limited Masyarakat (di bawah 5%) Jumlah 24. Persentase Pemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%) Jumlah/ Amount 24,000,000 3.03 12,000,000,000 296,757,000 189,000,000 68,000,000 69,383,786 144,243,000 791,383,786 37.50 23.88 8.59 8.77 18.23 100 148,378,500,000 94,500,000,000 34,000,000,000 34,691,893,000 72,121,500,000 395,691,893,000 TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Tidak ada mutasi tambahan modal disetor - bersih pada tahun 2012 dan 2011. Rincian tambahan modal disetor - bersih pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : Agio saham terdiri dari : - Penerbitan saham untuk konversi hutang (lihat catatan 1) - Penawaran umum saham perdana kepada masyarakat Biaya emisi efek ekuitas Eliminasi dalam rangka kuasi-reorganisasi (lihat catatan 3) Jumlah 24. 200,651,771,931 25,000,000,000 (5,142,065,957) (220,079,958,486) 429,747,488 TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH (Lanjutan) Agio saham dari penerbitan saham untuk konversi hutang merupakan selisih antara jumlah nilai nominal per saham seperti yang tercantum dalam anggaran dasar Entitas dengan hasil yang diterima dari para pemegang saham sehubungan dengan pengkonversian hutang Entitas menjadi saham Entitas pada tahun 2002 (lihat catatan 1). Agio saham dari penawaran umum perdana merupakan selisih antara harga penawaran dengan jumlah nilai nominal per saham seperti yang tercantum dalam anggaran dasar Entitas sehubungan dengan penawaran saham perdana kepada masyarakat pada tahun 1997 (lihat catatan 1). Tambahan modal disetor sebesar Rp 220.079.958.486 telah dieliminasi dengan saldo defisit Entitas dalam rangka pelaksanaan kuasireorganisasi (lihat catatan 3) sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007. 25. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK Pada tanggal 31 Desember 2006 akun ini merupakan bagian Entitas atas selisih penilaian kembali aset tetap Entitas Anak (lihat catatan 26) setelah dikurangi dengan pajak tangguhan yang timbul sehubungan dengan penilaian aset tetap Entitas Anak (lihat catatan 2), dimana bagian Entitas yang dicatat pada akun ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak". Entitas Anak melakukan penilaian kembali atas aset tetap dalam rangka kuasi-reorganisasi (lihat catatan 3) dimana terdapat selisih penilaian kembali aset tetap pada nilai wajarnya sebesar Rp 103.197.379.663. Sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-025/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, dimana yang menjadi bagian dari Entitas sebesar 99,99% atau Rp 102.165.405.866, sehingga jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak menjadi sebesar Rp 237.549.352.931. Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak ini telah dieliminasi sebesar Rp 237.549.352.931 dengan saldo defisit Entitas dalam rangka pelaksanaan kuasireorganisasi (lihat catatan 3), sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007. 26. SELISIH PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998, Entitas dan Entitas Anak telah melakukan penilaian kembali aset tetap atas mesin (lihat catatan 2g). Penilaian kembali atas aset tetap tersebut dilakukan berdasarkan pendekatan nilai pasar sesuai dengan laporan perusahaan penilai PT Graha Karya Reksatama pada tanggal 15 April 1999. Entitas dan Entitas Anak mendapatkan persetujuan dari kantor pajak masing-masing berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa No. KEP018/WPJ.06/KP.0404/1999 tanggal 5 Mei 1999 dan Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Sawah Besar No. KEP01/WPJ.05/KP.0205/1999 pada bulan Juni 1999. Entitas melakukan penilaian kembali aset dan liabilitas Entitas dalam rangka kuasi-reorganisasi, dimana merupakan selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 17.203.825.736. Dalam rangka kuasi-reorganisasi sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, selisih tersebut telah dieliminasi dengan saldo defisit Entitas (lihat catatan 3). 27. PENDAPATAN BERSIH Akun ini terdiri dari : 2012 81,072,212,893 9,206,463,837 90,278,676,730 2011 88,537,895,568 17,332,759,326 105,870,654,894 Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Biaya pabrikasi Jumlah Beban Produksi 2012 25,213,497,289 9,619,844,423 48,582,360,524 83,415,702,235 2011 38,903,601,545 9,096,262,332 46,804,471,384 94,804,335,261 Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Produksi 3,153,379,116 (2,879,785,851) 83,689,295,500 28,357,917,463 (29,150,629,621) 94,011,623,103 65,942,909,576 68,763,613 (68,572,744,406) 81,128,224,283 81,939,006,046 1,324,807,716 (93,619,990,428) 83,655,446,437 Lokal Ekspor Jumlah 28. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari : Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun Jumlah 29. BEBAN USAHA Akun ini terdiri dari : 2012 Beban Usaha Iklan dan promosi Pengangkutan dan pengiriman Lain-lain Sub-jumlah Beban Lainnya Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perjalanan dinas Pos dan telekomunikasi Administrasi bank Representasi dan sumbangan Alat tulis dan cetakan Pemeliharaan dan perbaikan Pajak Bumi dan Bangunan Transportasi Jasa profesional Penyusutan Administrasi saham Penyesuaian piutang Manajemen bangunan Entertain Sewa bangunan dan kendaraan Lain-lain Sub-jumlah Jumlah 30. 2011 2,247,441,466 1,290,734,982 1,973,033,851 5,511,210,299 1,868,299,543 1,421,161,070 1,149,708,155 4,439,168,768 10,715,427,600 149,299,597 236,627,238 1,430,484,212 23,780,000 414,154,915 22,398,500 710,920,537 152,202,281 619,355,064 153,467,404 219,906,665 1,160,697,415 1,920,391,622 1,503,863,883 19,432,976,933 24,944,187,232 9,926,880,466 279,088,355 258,487,485 225,254,135 1,808,291,585 376,021,410 249,341,173 299,081,434 851,426,000 76,334,521 114,999,999 1,249,421,647 15,714,628,210 20,153,796,978 2012 8,541,747,209 8,541,747,209 2011 10,291,699,481 614,814,200 10,906,513,681 BEBAN BUNGA Akun ini terdiri dari : Bank Lembaga keuangan bukan bank Jumlah 31. DENDA PAJAK Denda pajak merupakan beban denda pajak sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak terhadap Entitas dan Entitas Anak masing–masing sebesar Rp 0,- dan Rp 2.412.718.069,- untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2012 dan 2011. 32. LABA (RUGI) KURS - BERSIH Akun ini merupakan realisasi kurs transaksi dalam mata uang asing dan selisih dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah yaitu berupa rugi kurs - bersih (Rp 8.929.729.664 ,-) dan laba kurs - bersih sebesar Rp 6.131.382.620,- masing-masing untuk tahun periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011. 33. LAIN-LAIN BERSIH Akun ini terdiri dari : 2012 Selisih pembulatan Penjualan Barang Sisa, Rusak dan lainnya Lain - lain Jumlah 2011 293,125 293,125 (37,000,000) (272,798) (37,272,798) 34 LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA Pada tahun 2011 dan 2010, Entitas telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengenai "Imbalan Kerja", Entitas mencatat liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan PT Ricky Leonard Jasatama Agnesia, aktuaria independen, berdasarkan laporannya masing-masing pada tanggal 28 Februari 2012 dan 29 Maret 2011 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Asumsi utama yang digunakan adalah sebagai berikut : Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Usia pensiun Desember'2011 10% 7% TMI 2 55 tahun Desember'2010 12% 7% TMI 2 55 tahun Analisa liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan beban imbalan kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut : a. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Desember'2011 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Biaya jasa lampau yang tidak dakui 34 (Kerugian) Keuntungan aktuarial yang tidak diakui 7,077,302,686 (471,638,644) (3,344,110,556) 3,613,622,236 (503,081,221) 366,199,700 Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasi (neraca) 3,261,553,486 3,476,740,715 LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) b. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : Desember'2011 Desember'2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya kewajiban yang diamortisasi Biaya jasa lalu - vested yang diakui langsung Amortisasi (Keuntungan) Kerugian aktuuarial Beban yang diakui pada tahun berjalan c. 782,256,039 387,167,754 31,442,576 (374,853,898) (366,199,700) 224,677,977 274,421,243 31,442,576 (89,741,640) (66,224,774) 459,812,771 374,575,383 Mutasi nilai bersih liabilitas diestimasi seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : Desember'2011 Saldo awal tahun Beban yang diakui pada tahun berjalan Pembayaran imbalan paska kerja Saldo akhir tahun 35 Desember'2010 3,476,740,715 459,812,771 (675,000,000) 3,261,553,486 Desember'2010 3,325,496,832 374,575,383 (223,331,500) 3,476,740,715 INFORMASI SEGMEN USAHA Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, manajemen Entitas dan Entitas Anak berpendapat bahwa pelaporan segmen yang dapat diterapkan adalah segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan. Informasi konsolidasi menurut segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan adalah sebagai berikut : Penjualan Hasil Segmen (laba kotor) Asia Pasific & Australia Timur Tengah & Afrika 88,585,594,522 387,163,967 Eropa 630,197,041 Amerika 675,721,200 Tidak dapat dialokasi Jumlah 90,278,676,730 8,978,845,277 39,242,107 63,875,416 68,489,647 Beban usaha 14,968,001,046 65,417,754 106,482,211 114,174,270 9,690,111,950 24,944,187,232 Rugi usaha (5,989,155,769) (26,175,648) (42,606,795) (45,684,623) (9,690,111,950) (15,793,734,785) (8,541,747,209) 15,333,449 (2,798,053,919) - (8,541,747,209) 15,333,449 (2,798,053,919) - (21,014,579,629) (27,118,202,464) 424,664,299,496 260,277,605,705 - 522,035,040,905 260,277,605,705 - Beban bunga Penghasilan bunga Penghasilan (beban) lain-lain Beban pajak pengh tangguhan Rugi sebelum kepentingan non pengendali atas rugi bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi (5,989,155,769) Informasi Lainnya Aset segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap Beban Penyusutan (26,175,648) (42,606,795) (45,684,623) 65,205,797,419 525,497,656 3,442,097,619 28,197,348,717 17,404,844,175 76,067,994 123,817,889 132,762,243 9,150,452,447 - 17,737,492,301 36 37 PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN a. Pada tanggal 22 Agustus 1996, Entitas menandatangani perpanjangan perjanjian penunjukan distributor penjualan ekspor produk Entitas kepada Inti Ceramic Pte., Ltd., pihak-pihak berelasi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun. Perjanjian telah diperpanjang beberapa kali dan yang terakhir pada tanggal 22 Agustus 2007 untuk perpanjangan jangka waktu 5 (lima) tahun. b. Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 23 Januari 1997 yang dinyatakan dengan akta notaris Leolin Jayayanti, S.H., sebagai notaris pengganti dari Machmudah Rijanto, S.H. No. 19 tanggal 6 Maret 1997, Entitas akan mengambil alih sebagian saham PT Inter Nusa Karya Megah (INKM) yang dimiliki oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Saham yang dimiliki Entitas dalam INKM, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, akan meningkat menjadi lebih dari 51%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, pengambilalihan tersebut belum dilaksanakan oleh Entitas. c. Pada tanggal 28 Oktober 1997, Entity menandatangani perjanjian penunjukkan distributor penjualan ekspor produk Entity kepada Internusa Ceramic, Inc., pihak-pihak berelasi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun. Perjanjian telah diperpanjang beberapa kali dan yang terakhir pada tanggal 28 Oktober 2008 untuk perpanjangan jangka waktu 5 (lima) tahun. KONDISI EKONOMI Krisis ekonomi global yang melanda dunia juga melanda Indonesia, dampak langsung dari krisis ini antara lain adalah sangat langkanya likuiditas, melemahnya nilai tukar mata uang, tingginya tingkat suku bunga dan juga menurunnya permintaan terutama permintaan dari negara-negara tujuan ekspor. Meskipun kondisi ekonomi di Indonesia menunjukkan perbaikan, kondisi ekonomi Indonesia akan tetap dipengaruhi oleh ketidakpastian dalam situasi sosial dan politik. Selain melakukan restrukturisasi hutang, Entitas dan Entitas Anak telah dan akan terus melakukan serangkaian tindakan pencegahan untuk mengurangi dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, antara lain dengan memenuhi kewajiban kepada para kreditur, meningkatkan penjualan terutama penjualan di pasar domestik, melakukan penelitian dan pengembangan produk dengan harga jual yang lebih murah, mengutamakan pemakaian bahan baku lokal sebagai substitusi bahan baku impor, meningkatkan kualitas produk dan produktivitas produksi serta peningkatan operasi Entitas menjadi lebih efektif dan lebih efisien dengan melakukan perbaikan atas sistem dan prosedur secara terus menerus. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Entitas dan Entitas Anak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, di mana Entitas dan Entitas Anak dapat merealisasikan aset dan melakukan pembayaran atas kewajibannya dalam kegiatan usaha normal. Namun, hal-hal yang diuraikan dalam paragraf sebelumnya, mengindikasikan bahwa terdapat ketidakpastian signifikan apakah Entitas dan Entitas Anak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya serta merealisasikan aset dan melakukan pembayaran atas kewajibannya dalam kegiatan usaha normal dan pada nilai yang dinyatakan pada laporan keuangan konsolidasi. Pemulihan atas memburuknya kondisi ekonomi yang berkesinambungan di Indonesia tergantung pada kebijakan-kebijakan yang telah dan akan ditempuh oleh Pemerintah untuk menyehatkan perekonomian, tindakan-tindakan yang berada di luar kendali Entitas dan Entitas Anak. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak memburuknya kondisi ekonomi yang berkesinambungan di masa yang akan datang terhadap likuiditas dan pendapatan Entitas dan Entitas Anak, termasuk dampak dari transaksi-transaksi dengan pelanggan, pemasok dan kreditur. Hasil akhir dari kondisi tersebut tidak dapat ditentukan saat ini. Laporan keuangan konsolidasi tidak mencakup penyesuaian atas dampak dari ketidakpastian tersebut. Dampak dari ketidakpastian tersebut akan dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasi apabila telah diketahui dan dapat diperkirakan. 38 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI a. Standar dan interpretasi revisi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 : - PSAK No. 10 (Revisi 2010), mengenai "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing" - PSAK No. 18 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya" - PSAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai "Imbalan kerja" PSAK No. 28 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi Asuransi Kerugian" - PSAK No. 33 (Revisi 2010), mengenai "Aktivitas Pengupasan Tanah dan pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum" - PSAK No. 34 (Revisi 2010), mengenai "Kontrak Konstruksi" 38 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI (Lanjutan) b. - PSAK No. 36 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi Asuransi Jiwa" - PSAK No. 45 (Revisi 2010), mengenai "Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba" - PSAK No. 46 (Revisi 2010), mengenai "Pajak Penghasilan" - PSAK No. 50 (Revisi 2010), mengenai "Instrumen Keuangan : Penyajian" - PSAK No. 53 (Revisi 2010), mengenai "Pembayaran Berbasis Saham" - PSAK No. 56 (Revisi 2010), mengenai "Laba per Saham" - PSAK No. 60 (Revisi 2010), mengenai "Instrumen Keuangan : Pengungkapan: - PSAK No. 61 (Revisi 2010), mengenai "Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah" - PSAK No. 62 (Revisi 2010), mengenai "Kontrak Asuransi" - PSAK No. 63 (Revisi 2010), mengenai "Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi" - PSAK No. 64 (Revisi 2010), mengenai "Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral" - ISAK No. 13 (Revisi 2010), mengenai "Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri" - ISAK No. 15 (Revisi 2010), mengenai "Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimun dan Interaksinya" - ISAK No. 16 (Revisi 2010), mengenai "Perjanjian Konsesi Jasa" - ISAK No. 18 (Revisi 2010), mengenai "Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi" - ISAK No. 19 (Revisi 2010), mengenai "Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK No. 63" - ISAK No. 20 (Revisi 2010), mengenai "Pajak Penghasilan Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya" - ISAK No. 22 (Revisi 2010), mengenai "Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan" - ISAK No. 23 (Revisi 2010), mengenai "Sewa Operasi - Insentif" - ISAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai "Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa" Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK No. 21, mengenai "Perjanjian Konstruksi Real Estate". Manajemen Entitas dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi. 39 PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Entitas dan Entitas Anak bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 26 Juli 2012