BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di suatu negara tidak terlepas dari peranan para pelaku ekonomi, yang terdiri dari konsumen, produsen, lembaga keuangan, pemerintah dan yang lainnya. Dalam situasi perekonomian pada saat sekarang ini para pelaku bisnis seperti perusahaan, membutuhkan sumber dana lain yang bisa diandalkan untuk keperluan jangka panjang agar mampu mempertahankan keberadaan usahanya dan juga agar perusahaan tetap bisa bersaing di pasaran dengan menciptakan inovasi-inovasi produk terbaru. Salah satu sumber dana lain ini bisa didapatkan melalui pasar modal, dengan ini pasar modal dapat digunakan sebagai sarana untuk mencari tambahan modal guna memperbaiki struktur permodalan di suatu perusahaan. Perusahaan yang telah masuk ke dalam pasar modal akan lebih dikenal oleh publik, hal itu akan lebih mudah untuk mencari hubungan relasi bisnis dengan perusahaan lain. Menurut Tandelilin (2010:28) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Menurut Samsul (2006:43) pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang umumnya lebih dari 1 (satu) tahun. 1 2 Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda utang (obligasi) atau bukti surat tanda kepemilikan (saham). Penerbitan saham merupakan salah satu pilihan dari suatu perusahaan ketika memutuskan untuk memperoleh tambahan dana. Selain itu, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih oleh para pemodal atau investor. Pada dasarnya transaksi yang dilakukan oleh para pemodal atau investor mempunyai tujuan tertentu diantaranya adalah dengan membeli atau memiliki saham akan mendapatkan keuntungan yaitu berupa dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan yang berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan, sedangkan Capital Gain merupakan selisih dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan saham dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli. Selain mempunyai keuntungan saham juga memiliki resiko diantaranya Capital Loss dan resiko likuidasi. Capital Loss merupakan suatu keadaan dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli, sedangkan likuidasi merupakan perusahaan yang sahamnya telah dimiliki dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut telah dibubarkan. Maka dari itu, untuk mendapatkan keuntungan yang telah ditentukan sebelumya dalam melakukan investasi, investor harus memahami tentang informasi pasar modal dan juga mencari informasi tentang perusahaan. Keputusan investasi merupakan salah satu masalah yang penting yang harus dihadapi para investor. Dalam melakukan investasi, investor harus mengetahui terlebih dahulu mengetahui bagaimana 3 kinerja perusahaan dan informasi yang relevan dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian perusahaan juga harus memberikan informasi kepada para pemegang saham ataupun masyarakat umum tentang usaha mereka. Informasi tersebut sangat berguna sebagai dasar pertimbangan untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Informasi perusahaan dapat diperoleh melalui kondisi laporan keuangan perusahaan. Untuk menilai kondisi keuangan, kinerja dan prestasi perusahaaan diperlukan suatu analisis keuangan. Tolak ukur yang sering dipakai dalam analisis keuangan adalah perhitungan rasio, yang mana dengan menggabungkan data keuangan beberapa perusahaan. Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat untuk dapat menilai keadaan atau kinerja dan perkembangan keuangan dari suatu perusahaan. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). Menurut Kasmir (2013:134) Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Menurut Kasmir (2013:157) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. 4 Menurut Kasmir (2013:156) Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Menurut Kasmir (2013:204) Return On Equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi modal sendiri. Menurut Fahmi (2012:138) Earning Per Share atau pendapatan per saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Dengan analisis tersebut, para investor dapat membuat perkiraan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi perubahan harga saham dan menerapkannya sehingga memperoleh taksiran harga saham. Harga suatu saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran. Semakin banyak investor yang membeli suatu saham, maka harga saham tersebut akan bergerak naik. Demikian pula sebaliknya, semakin banyak investor yang menjual saham maka harga saham tersebut akan cenderung turun. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah faktor internal perusahaan atau faktor fundamental yang terdiri dari rasio Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) dapat mempengaruhi perubahan harga saham pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5 Seiring dengan perkembangan zaman, pertumbuhan kendaraan yang ada di negara ini semakin banyak, maka para produsen Otomotif berlomba dalam mengeluarkan produk terbarunya sehingga industri Otomotif sangat dituntut untuk terus berinovasi dalam memproduksi produknya baik suku cadang, ban dan sebagainya. Di dalam melakukan inovasi diperlukan dana yang tidak sedikit jumlahnya, sehingga untuk mencukupi sumber dana tersebut, industri Otomotif dapat menghimpun dana dari sumber internal dan sumber eksternal. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti mengambil judul “PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 – 2012 secara simultan? 2. Apakah terdapat pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap perubahan harga saham 6 pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 – 2012 secara parsial? 3. Variabel bebas manakah yang memberikan pengaruh dominan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui secara simultan pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui variabel bebas manakah yang memberikan pengaruh dominan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 7 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai manfaat yang utama yaitu sebagai sarana untuk menyusun perencanaan dan membuat kebijakan dalam mengambil keputusan. Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian diharapkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu : a. Kontribusi Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk memberikan informasi tambahan kepada investor maupun perusahaan tentang bagaimana pengaruh perubahan harga saham terhadap perusahaan Otomotif sehingga dapat menambah kegiatan transaksi saham dan merumuskan strategi bersaing di dalam pasar modal. b. Kontribusi Teoretis Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan dalam mengevaluasi dan menilai rasio-rasio keuangan pada perusahaan Otomotif dan juga dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pasar modal. c. Kontribusi Kebijakan Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi di pasar modal, sehingga nantinya pengaruh rasio keuangan ini memberikan dampak ataupun hasil yang baik bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan kemakmuran bagi perusahaan sebagai pemilik modal. Hasil penelitian ini juga bisa menjadi bahan referensi dalam mengevaluasi kinerja laporan keuangan 8 khususnya dalam hal pengaruh rasio keuangan perusahaan terhadap perubahan harga saham. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian diperlukan untuk memberikan batasan-batasan permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti, sehingga pembahasan yang dilakukan dari judul tidak meluas. Sesuai dengan judul yang dipilih, maka yang akan dibahas dibatasi menjadi : 1. Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. Laporan keuangan utama yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi periode tahun 2008-2012. 3. Analisis rasio dilakukan dengan metode Time Series Analysis, yang merupakan suatu metode yang membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan melihat perubahan dalam rentang waktu tertentu. 4. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio yang pada umumnya telah digunakan di dalam analisis investasi di pasar modal.