MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP Novio Mahendra Purnomo (L2F008070)1, DR. Ir. Joko Windarto,MT.2 1 Mahasiswa dan 2Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jalan Prof. Sudharto S.H Tembalang, Semarang Abstrak- Pemakaian energi yang terus meningkat disertai menipisnya sumber daya alam yang tak terbarukan telah memaksa manusia untuk terus mencari sumber-sumber energi alternative yang bisa membantu memenuhi kebutuhan energy tersebut. Sel surya adalah salah satu penemuan yang mampu mengubah energi yang berasal dari matahari menjadi energi listrik, Namun tanpa didukung dengan kesatuan system yang andal, energi listrik yang dihasilkan tidak mampu maksimal dan tidak dapat memiliki nilai kegunaan yang tinggi. Adapun komponen pendukung sel surya tersebut diantaranya adalah media penyimpanan, konverter, instalasi yang baik, dan juga pengontrolan system yang handal. konverter memegang peranan penting dalam system pembangkitan energy listrik menggunakan perangkat sel surya, yaitu guna mengubah energy listrik DC yang dihasilkan oleh panel surya menjadi listrik AC seperti yang biasa disuplai oleh PLN kata kunci: Energi alternative, sel surya, konverter I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki karunia sinar matahari. Hampir di setiap pelosok Indonesia, matahari menyinari sepanjang pagi sampai sore. Energi matahari yang dipancarkan dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya. Pembangkit listrik tenaga surya merupakan teknologi lingkungan, dan Sebagai salah menggantikan yang sangat satu ramah menjanjikan. alternatif pembangkit untuk listrik menggunakan uap (dengan minyak dan batubara). Pada saat ini penggunaan tenaga matahari (solar panel) masih dirasakan mahal karena tidak adanya subsidi. Listrik yang kita gunakan saat ini sebenarnya adalah listrik bersubsidi. Bayangkan perusahaan/ penambangan minyak tanah, batubara (yang merusak lingkungan), pembuatan pembangkit tenaga listrik uap, distribusi tenaga listrik, yang semuanya dibangun dengan biaya besar. Kemudian menjual energi listrik secara komersial, tentu harga tarif dasar listrik akan jauh d. meningkat dibandingkan saat ini. Sistem konverter Menumbuhkan jiwa engineer yang tanggap terhadap aplikasi yang ada di dalam sebuah PLTS memegang peranan yang penting lapangan. e. Sebagai media untuk memperoleh ilmu, dalam penyuplaian beban, sebab sebagian pengalaman berpikir kritis dan praktis, besar peralatan elektronik yang banyak melatih ketrampilan serta bertindak terdapat di pasaran menggunakan tegangan dalam lingkungan masyarakat industry AC, sedangkan daya listrik yang dihasilkan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang panel surya merupakan tegangan DC, di pelajari mahasiswa. sehingga converter ini dapat memudahkan f. Mampu Beradaptasi dengan para pengguna dalam mencari peralatan lingkungan kerja sesungguhnya dengan elektronik yang dibutuhkan. kualitas yang dipertanggungjawabkan. 1.2 Tujuan 1.2.2 Tujuan Khusus 1.2.1 Tujuan Umum a. a. Memperluas wawasan ilmu mahasiswa pemasangan tentang pembangkitan tenaga suya. orientasi teknologi pengembangan sumber daya energy b. pengetahuan dan mempelajari khususnya tentang Sistem mendatang, Penyimpanan dalam PLTS. sehingga diharapkan c. Melihat dan mengamati secara kenyataan yang dihadapi di lapangan. langsung alat-alat yang terdapat pada Menambah informasi dan pengetahuan PLTS mengenai kerjanya secara umum dari masing- prinsip yang dipelajari selama kuliah dengan aplikasinya di lapangan. c. Meningkatkan perngkat-perangkat terbarukan di masa sekarang dan mahasiswa dapat memahami teori dan b. Mengetahui dan mengikuti instalasi dan serta mengetahui prinsip masing alat. d. Mampu mengidentifikasi permasalahan Mengukur sejauh mana kemampuan dan menganalisa permasalahan yang analisa berhubungan dengan PLTS yang sesuai perbandingan secara dengan kondisi nyata di lapangan. teori bidang keilmuan elektro. 1.3 Batasan Masalah Dalam laporan kerja praktek ini hanya membahas sistem konverter yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1000Wp Sitting Ground 1. Daya input dari panel surya yang berupa arus searah (DC) 2. Daya input dari pembangkit alternative lain maupun PLN yang berupa arus Teknik Elektro UNDIP tanpa membahas rangkaian elektronik yang ada pada bagian dalam konverter tersebut. bolak-balik (AC) 3. Daya input untuk menyuplai pada keadaan darurat, biasanya berupa genset (AC) II. Konverter SSL series Konverter SSL series ini, tepatnya seri PM-1500SSL-24X adalah konverter yang terpasang pada sitting ground teknik elektro Universitas Diponegoro. Secara garis besar, konverter ini berfungsi sebagai pengubah daya listrik arus searah yang berasal dari panel surya dan baterai yang memiliki tegangan DC 26.4 V - 28.8 V, dan keluaran dari inverter adalah gelombang sinus murni 180 V – 240 Vdengan frekuensi Gambar 2.1 konverter SSL series PM-1500SSL- 50 Hz/ 60 Hz. Inverter ini juga memiliki 24X input dari sumber AC lainnya, misalnya PLN/genset. Untuk pengoperasian konverter tipe pada konverter tipe ini merupakan gabungan antara konverter dengan kontroler. Sebenarnya pada konverter ini memiliki tiga jenis sumber input daya listrik, yaitu: SSL series PM-1500SSL-24X dijelaskan pada gambar berikut ini dapat III. Analisa Dan Pembahasan Pada sitting ground teknik elektro Universitas Diponegoro telah dibangun sel surya dengan daya keluaran maksimal 1000WP, dimana tersusun dari 20 keping sel surya Gambar 2.2 pengoperasian converter Tabel 2.1 penjelasan dari tombol pada konverter dengan masing-masing daya keluarannya 5WP. Besarnya daya yang dihasilkan sell surya ini terpengaruh dengan intensitas cahaya matahari yang mengenai pada permukaan solar sell tersebut. Cara kerja dari solar sell adalah ketika ada cahaya matahari dengan panjang gelombang elektromagnetik yang cukup yang jatuh pada permukaan panel surya, maka akan terjadi lompatan elektron yang nantinya potensial Tabel 2.2 penjelasan lampu indikator pada konverter akan menyebabkan antara dua perbedaan kutub bahan semikonduktor tersebut, sehingga apabila kedua kutub tersebut terhubung dengan beban, akan ada arus listrik yang mengalir. Gambar 2.3 Rangkaian sederhana sollar sell Teknik Elektro UNDIP Setelah masuk pada konverter, lalu daya listrik langsung digunakan sebagai pengisi baterai (media penyimpanan daya listrik), kali ini baterai yang digunakan adalah jenis aki basah (aki yang memerlukan perawatan berkala dengan memperhatikan level cairan asam sulfat didalamnya). Pada suplai yang berasal dari panel surya dapat langsung digunakan sebagai Gambar 3.1 oscilloscope protection dengan skala 1:100 pengisi baterai karena merupakan arus searah, sedangkan daya listrik yang berasal Pada pengukuran dengan dari sumber lain yang memiliki arus bolak menggunakan ossiloscope protection seperti balik, nantinya harus disearahkan dulu diatas maka besar tegangan yang terukur dengan rectifier yang telah terdapat didalam pada layar osiloskop harus dikalikan dengan konverter SSL series. skala yang terdapat pada ossiloscope protection. 3.1 Pengujian Bentuk Gelombang Keluaran Konverter Seperti yang telah disebutkan di awal, bentuk gelombang keluaran AC yang dibentuk pada konverter SSL series telah mendekati bentuk sinyal sinus sempurna. Pada pengujian kali ini, sebelum masuk ke osiloskop, gelombang output dari konverter terlebih dahulu dilewatkan pada oscilocope protection yang memiliki skala 1:100 Gambar 3.2 contoh gelombang keluaran converter Tabel 3.1 data hasil percobaan pengujian membahayakan bentuk gelombang keluaran converter sendiri, karena apabila beban yang dipikul Tanpa suplai PLN mode terhadap konverter itu Dengan suplai PLN konverter melebihi batasan kemampuannya maka akan dapat menyebabkan kerusakan. Teganga Frekuens Teganga Frekuens n (volt) i (Hz) n (volt) i (Hz) Mode 1 200 49,8975 200 49,9444 Pada konverter tipe SSL series yang Mode 2 200 50,0150 200 49,9369 terpasang pada sitting ground elektro, 3 200 49,9039 200 49,0711 Mode konverter ini telah dilengkapi dengan Dari tabel diatas terlihat bahwa dari recloser, sehingga apabila terjadi kelebihan ketiga mode pada konverter menunjukkan beban yang terpasang, konverter akan secara gelombang keluaran berbentuk gelombang otomatis trip (membuka rangkaian sehingga sinus yang hampir sempurna, sedang pada suplai terhadap beban terputus) namun frekuensi yang tercatat pun mendekati dalam beberapa saat (sekitar 3 detik) frekuensi ideal tegangan AC, hanya saja konverter akan secara otomatis menutup pada tegangan yang terterta pada layar kembali (recloser), akan tetapi apabila osiloskop adalah 2V, berarti tegangan yang ternyata beban masih melampaui batas, masuk ke osiloskop tersebut adalah sebesar maka akan trip kembali, dan akan berlanjut 200V (AC), sedangkan apabila diukur hingga 3kali recloser. Apabila setelah tiga dengan voltmeter, tegangan keluaran dari kali recloser ternyata beban masih berlebih, konverter adalah 220V, perbedaan ini dapat makakonverter harus dihidupkan secara terjadi karena terbaginya tegangan yang manual. masuk ke inverter dengan tegangan pada ossiloscope protection. Pada pengujian beban maksimal ini, alat yang digunakan sebagai beban adalah lampu pijar dan semua sumber yang yang digunakan sebagai penyuplai daya telah mampu ditanggung tiap mode pada dilepas, sehingga hanya terdapat suplai daya konverter listrik yang berasal dari baterai, dengan 3.2 Pengujian beban maksimal Tiap-tiap konverter memiliki batasan demikian didapatkan besarnya daya listrik tersendiri terhadap beban yang mampu yang mampu di ubah inverter dari arus dc ditanggungnya agar sistem tetap terjaga yang berasal baterai menjadi arus ac yang dalam kondisi yang baik dan tetap tidak mampu digunakan sebagai penyuplai beban. Tabel 3.2 data pengujian beban maksimal diserap oleh converter guna pengoperasian pada converter converter itu sendiri. Pada saat pengujian Mode Daya beban maksimal ini, sumber yang berasal dari PLN dan PV yang dapat ditanggung telah dilepaskan, sehingga hanya ada sumber Mode 1 2,222kW Mode 2 2,222kW Mode inverter 2,266kW dari cadangan yang telah tersimpan pada baterai. Berikut data yang diperoleh Tabel 3.3 data pengujian converter ketika tanpa beban only Mode charge V (VOLT) I (A) P(WATT) 26,2 0,56 14,6 - only Dari table diatas dapat dilihat bahwa bahwa pada saat kondisi tanpa beban, converter besarnya daya listrik yang mampu disuplai menyerap 14,6 watt daya listrik guna tiap mode tanpa adanya suplai dari luar operasinya, sedangkan efisiensi tidak dapat selain baterai adalah sebesar 2,222kW dihitung karena tidak ada daya keluaran hingga 2,266kW, namun pada mode charge yang berasal dari converter. Dari table diatas terlihat only, ketika suplai PLN dilepas, maka daya yang mengalir pada beban AC pun tidak IV. PENUTUP ada, ini karena pada mode charge only Kesimpulan suplai daya listrik yang berasal dari PLN 1. Energi yang dihasilkan Sel surya tidak selain sebagai pengisi daya pada baterai, dia sama pun juga sebagai penyuplai daya listrik yang tergantung nantinya digunakan oleh beban, sehingga matahari yang ada pada saat itu. apabila tanpa suplai PLN tidak aka nada arus 2. yang mengalir melalui beban AC setiap waktunya, pada hal intensitas ini cahaya Gelombang keluaran dari konverter SSL series PM-1500SSL-24X memiliki benTuk yang menyerupai gelombang 3.3 Pengujian tanpa beban Pengujian tanpa beban sinus murni. dilakukan untuk mengetahui besarnya daya yang 3. Beban maksimal ditanggung konverter yang ketika mampu tidak 4. disuplai PLN untuk tiap mode (kecuali Yogyakarta: proyek pengembangan mode charge only) relatif sama. kurikulum DEPDIKNAS. Mode 1 memiliki efisiensi paling tinggi [4] SSL user manual ketika tidak ada suplai dari PLN dan PV. 5. Daya yang dikonsumsi konverter untuk operasinya sendiri adalah sebesar 14,6 BIODATA PENULIS Novio Mahendra Purnomo Watt. (L2F008070) Saran di 1. November Perlu adanya pemeliharaan berkala yang pendidikan di SDN lifetime dari sistem tersebut. Siliwangi 03, Diperlukan adanya sikap toleransi dari SMPN 30 Semarang, SMAN 3 Semarang, pengguna sitting ground untuk turut Dan saat ini masih menempuh pendidikan di menjaga Teknik Elektro Univertsitas Diponegoro kelangsungan dari sistem Semarang konsentrasi ketenagaan Semarang, Maret 2011 Mengetahui dan Mengesahkan, Dosen Pembimbing Sulasno, Ir. 2004. Dasar Teknik Konservasi Energi Listrik dan Sistem Pengaturan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Muhammad, Elektronika Indonesia H.Rasyid. Daya jilid Edisi 1993. bahasa I. Jakarta:PT. teknik UNY.2003. Prenhallindo, [3] 1989, komponen pada PLTS untuk menjaga DAFTAR PUSTAKA [2] 27 menempuh pada PLTS demi kenyamanan bersama. [1] Semarang masing-masing dilakukan 2. lahir Tim fakultas Teknik Dasar Rectifier Dan Inverter. D.R . Ir Joko Windharto, M.T NIP. 196405261989031002