Templat tesis dan disertasi

advertisement
10
3
STUDI KARAKTERISASI BAHAN FERROELEKTRIK FILM
Ba0,55Sr0,45TiO3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA
Pendahuluan
Sensor adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan sering
berfungsi untuk mengukur magnitude sesuatu. Sensor adalah jenis transduser yang
digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia
menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor biasanya dikatagorikan melalui
pengukuran dan memegang peranan penting dalam pengendalian proses pabrikasi
modern (Carr, 1993).
Fotodioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya.
Fotodioda merupakan sensor cahaya semikonduktor yang dapat mengubah
besaran cahaya menjadi besaran listrik (Iskandar, 2011).
Irzaman (2008) menjelaskan bahan ferroelektrik film BST dapat
digunakan untuk aplikasi sensor cahaya yang kemudian dapat dikembangkan
menjadi sel surya.
Nilai konduktivitas listrik suatu bahan material menunjukkan material
tersebut bersifat isolator, semikonduktor, atau konduktor. Iskandar (2011)
memaparkan nilai konduktivitas listrik film BST semakin meningkat berdasarkan
lama waktu annealing. Meningkatnya nilai konduktivitas listrik disebabkan oleh
ketebalan film yang semakin besar seiring lamanya waktu annealing (Iskandar,
2011).
Bahan dan Metode
Karakterisasi meliputi pengujian film BST sebagai sensor cahaya
(sensitivitas) dengan rangkaian bias maju dan bias mundur yang ditunjukkan pada
Gambar 6.
Si tipe-p
(anoda)
BST
(katoda)
(a)
Si tipe-p
(anoda)
BST
(katoda)
(b)
Gambar 6. Skema pengujian sensitivitas film BST: (a) bias maju, (b) bias
mundur.
Pengujian dilakukan dengan bantuan jembatan wheatstone, dengan tujuan
dapat menambah sensitivitas sensor. Rangkaian jembatan wheatstone ditunjukkan
pada Gambar 7.
11
1M
4,7 K
Jembatan
Wheatstone
V
100 Ω
Film
Ba0.55Sr0.45TiO3
Gambar 7. Rangkaian jembatan wheatstone
Film BST memiliki hambatan berkisar ±10 6 Ω [40]. Dengan menentukan
nilai R1 dan R3, maka besarnya nilai R 2 bisa diperoleh dengan menggunakan
persamaan R1.R3=R2.R4.
Langkah mendapatkan nilai R2 pada penelitian ini adalah, pertama
menentukan nilai R1 dan R3 sebesar 1 M dan 100 Ω. Kedua, pada rangkaian
jembatan wheatstone awalnya R2 menggunakan potensiometer 100 K, tujuannya
menjadikan V di potensiometer menjadi bernilai 0 volt. Kemudian potensiometer
dicabut, ukur hambatan pada potensiometer dengan multimeter. Nilai yang terbaca
pada multimeter adalah nilai hambatan yang digunakan sebagai R 2. Nilai
hambatan yang terbaca adalah 4, 68 K, sehingga digunakan R2 = 4,7 K.
Pengukuran dilakukan pada kaki 1 dan 3 potensiometer.
Mulai
Karakterisasi
sebagai sensor
cahaya
Sensitivitas
Bias maju
Bias mundur
Selesai
Gambar 8. Diagram alur karakterisasi film BST sebagai sensor cahaya
12
Hasil dan Pembahasan
Pengukuran sensitivitas sensor cahaya BST, dilakukan dengan cara sensor
diberikan rangsangan berupa cahaya. Dengan adanya rangsangan, sensor akan
merespon dan mengeluarkan output berupa tegangan tertentu. Untuk menambah
sensitivitas, saat pengukuran film dirangkai dengan rangkaian jembatan
wheatstone.
Pengukuran dilakukan pada dua kondisi, yaitu gelap (±2 lux) dan terang
(±452 lux). Hasil pengukuran ditunjukkan pada Tabel 1. Meningkatnya intensitas
cahaya maka semakin banyak elektron yang tereksitasi dari pita valensi ke pita
konduksi. Hal ini sesuai, bahwa elektron yang tereksitasi ke pita konduksi ini akan
meningkatkan pembawa muatan yang pada akhirnya akan meningkatkan
konduktivitas listrik (Kurniawan, 2011).
Sensitivitas film BST sebagai sensor cahaya ditunjukkan oleh perbandingan
antara perubahan tegangan dengan perubahan intensitas (∆V/∆I). Semakin besar
perubahan tegangan maka film semakin sensitif. Tabel 1 menunjukkan
pengukuran dengan bias maju memiliki nilai sensitivitas yang lebih besar
dibandingkan dengan pengukuran bias mundur. Hal ini dikarenakan ketika kondisi
bias maju (Si tipe-p dihubungkan ke V(+), BST tipe-n dihubungkan ke V(-)) arus
akan mengalir dari katoda ke anoda, sehingga film BST bersifat konduktor. Pada
Gambar 9 menunjukkan pula film dengan sampel enhancement-850 oC memiliki
sensitivitas terbaik sebagai sensor cahaya. Film inilah yang bagus dijadikan sensor
cahaya dan selanjutnya dapat diintegrasikan ke mikrokontroler.
0,2
Sensitivitas (∆V/∆lux)
Bias maju
0,15
Bias mundur
0,1
0,05
0
Film BST
Gambar 9. Sensitivitas film BST pada rangkaian bias maju dan bias mundur
13
14
Simpulan
Film BST menunjukkan perubahan nilai konduktivitas ketika intensitas
cahaya yang jatuh pada film berubah. Hal ini dikarenakan, meningkatnya
intensitas cahaya maka semakin banyak elektron yang tereksitasi dari pita valensi
ke pita konduksi. Sehingga elektron yang tereksitasi ke pita konduksi akan
meningkatkan pembawa muatan yang pada akhirnya akan meningkatkan
konduktivitas listrik.
Download