TINGKAT PENGETAHUAN WUS - Portal Jurnal Online Dian Husada

advertisement
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA 21-50 TAHUN) TENTANG MANFAAT
PAP SMEAR
Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²
Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Pap smear adalah screening untuk mendeteksi perubahan sel sel yang terjadi
di dalam serviks uterus. Perubahan sel rahim yang terdeteksi secara dini akan
memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut
berkembang menjadi sel kanker. Fenomena yang ada di masyarakat menunjukkan
bahwasanya jumlah perempuan yang melakukan pap smear sebagai deteksi dini
kanker serviks masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat
pengetahuan WUS (Usia 21-50 Tahun) tentang manfaat Pap Smear Di Desa Sooko
Kabupaten Mojokerto.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif survey. Variabel dalam
penelitian ini adalah tingkat pengetahuan WUS tentang (usia 21-50 tahun) manfaat
Pap Smear Di Desa Sooko Kabupaten Mojokerto. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan jenis simple random
sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 83 WUS (usia 21-50
tahun).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, lebih dari separuh responden
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang PAP Smear yaitu sebanyak 53
responden (50,5%) dan hanya sebagian kecil responden yang mempunyai
pengetahuan yang kurang tentang PAP Smear yaitu sebanyak 15 responden
(14,3%)
Pengetahuan dalam kategori cukup ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
umur dan pekerjaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya
hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup. Semakin
cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan logis. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.
Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya sehingga
ibu tidak punya banyak waktu untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi
kesehatannya.
Kata Kunci : Pengetahuan WUS, Pap Smear
Halaman | 94
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
PENDAHULUAN
Pap smear adalah screening untuk
mendeteksi perubahan sel sel yang terjadi di
dalam serviks uterus. Perubahan sel rahim
yang
terdeteksi
secara
dini
akan
memungkinkan
beberapa
tindakan
pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut
berkembang menjadi sel kanker. Artinya,
semakin dini penyakit kanker diketahui maka
semakin mudah menanganinya (Candra,
2010). Kanker serviks dapat dicegah asalkan
gejalanya ditangani sejak sangat awal, melalui
pemeriksaan pap smear secara teratur setiap
tahun. Fenomena yang ada di masyarakat
menunjukkan bahwasanya jumlah perempuan
yang melakukan pap smear sebagai deteksi
dini kanker serviks masih rendah. Hal ini
dikarenakan
tidak
semua
perempuan
terjangkau informasi dan pengetahuan
tentang kanker serviks serta pentingnya
deteksi dini. Selain itu, biaya pemeriksaan
yang dianggap relatif mahal khususnya bagi
perempuan dari kalangan kurang mampu.
Sedangkan pemerintah belum memiliki
alokasi dana untuk melakukan program
deteksi dini secara masal (Indarti, 2009).
Hanya sekitar 3% wanita di Indonesia
yang melakukan pemeriksaan pap smear
secara teratur. Berdasarkan data World
Health Organization menyebutkan, angka
kejadian kanker serviks di Indonesia sekitar
90-100 orang per 100.000 penduduk. Riset
Kesehatan Dasar tahun 2007 memperkirakan
setidaknya ada 60 juta perempuan Indonesia
yang termasuk dalam kategori berisiko
terkena kanker serviks. Jumlah itu sangat
besar, dan tentunya cukup memprihatikan. Di
Kabupaten Mojokerto tercatat sebanyak
14.840 wanita yang telah melakukan Pap
Smear selama tahun 2002-2007. Dari hasil
studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
pada bulan Februari 2015, hingga bulan Maret
2015 jumlah WUS (usia 21-50 tahun) di Desa
Sooko Kabupaten Mojokerto sebanyak 120
WUS (Wanita Usia Subur). Dari hasil studi
pendahuluan yang telah dilakukan oleh
peneliti kepada 20 WUS (usia 15-49 tahun)
pada bulan Februaru - Maret 2015 di Desa
Sooko Kabupaten Mojokerto, sebagian besar
WUS (usia 21-50 tahun) mengatakan tidak
mengikuti pap smear yaitu sebanyak 18 WUS
(90%), dan
yang mengikuti pap smear
sebanyak 2 WUS (usia 21-50 tahun) (10%).
Hasil penelitian menunjukkan dari 105
responden memiliki pengetahuan yang cukup
yaitu sebanyak 53 responden (50,5%), ibu
mengatakan rutin melakukan Pap Smear dan
hanya sebagian kecil responden yang
mepunyai pengetahuan yang kurang yaitu
sebanyak
15
responden
(14,3%),ibu
mengatakan jtidak pernah melakukan Pap
Smear.
Pap smear merupakan pemeriksaan sel
- sel yang terlepas dari leher rahim , dinding
vagina
maupun
endometrium.
Tujuan
pemeriksaan ini adalah mengevaluasi sel -sel
yang terlepas dari organ wanita sehingga
dapat dilakukan deteksi dini kanker serviks.
Melalui pemeriksaan ini dapat dievaluasi
gambaran inti dan sitoplasma, dimana kanker
serviks pada tahap pra kanker sudah dapat
diidentifikasi tanda perubahannya. Metode
pemeriksaan Pap smear konvensional ini
dengan cara membuka rongga vagina
menggunakan speculum, dan digunakan
Spatula Ayre dibuat kerokan pada daerah
serviks kemudian dibuat hapusan pada gelas
obyek. Tahap selanjutnya adalah specimen
segera difiksasi dalam larutan alkohol 96%.
Pewarnaan
mengunakan
Papaniculaou
(Sidohutomo, 2008). Kanker serviks hingga
saat ini merupakan kanker tersering pada
wanita di Indonesia. Namun kesadaran wanita
di Indonesia untuk melakukan Pap Smear
masih rendah. Disamping karena masih
terbatasnya sarana pelayanan Pap Smear,
masih kurangnya informasi tentang manfaat
Pap Smear dan tingginya biaya yang harus
dikeluarkan untuk melakukan pemeriksaan
tersebut
menjadikan
permasalahan
penanganan dini kanker serviks semakin
lambat (Anna, 2008).
Dari masalah diatas, solusi terbaik
adalah dengan menggalakkan program KIE
kepada ibu WUS (usia 21-50 tahun) melalui
penyuluhan, pelatihan dan penyampaian
informasi mengenai pap smear yang meliputi
manfaat pap smear, cara melakukan pap
smear, dan persiapan yang harus dilakukan
untuk melaksanakan pap smear sebagai
metode deteksi dini kanker serviks pada
WUS. (usia 21-50 tahun).
Selain itu
penambahan
jumlah
fasilitas
yang
menyediakan pelayanan pap smear juga
penting dilakukan dengan harapan WUS (usia
21-50 tahun) dapat melakukan pap smear
tanpa harus berkunjung ke pelayanan
kesehatan yang jaraknya jauh. Yang terakhir
adalah peningkatan kualitas pelayanan dan
tenaga kesehatan yang bertugas untuk
melakukan pap smear. Dengan adanya
kemampuan petugas pelayanan pap smear
yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan
akan menjadi program pap smear sebagai
Halaman | 95
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
deteksi dini kanker serviks dapat berjalan
sesuai tujuannnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah
mengidentifikasi tingkat pengetahuan WUS
(Usia 21-50 Tahun) tentang manfaat Pap
Smear di Desa Sooko Kabupaten Mojokerto
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian deskriptif
survey Populasi dalam penelitian ini adalah
Semua WUS (Wanita Usia Subur) di Desa
Sooko
Kecamatan
Sooko
Kabupaten
Mojokerto sebanyak 120 WUS. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian WUS di Desa
Sooko
Kecamatan
Sooko
Kabupaten
Mojokerto yang memenuhi kriteria inklusi
sebanyak 105 WUS.. Teknik sampling yang
digunakan adalah probability sampling type
simple random sampling. Instrument yang
digunakan adalah kuesioner. Data yang
diperoleh dianalisis dan disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi
HASIL PENELITIAN
1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan
usia
Tabel
1.
Karakteristik
responden
berdasarkan usia responden di Desa
Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten
Mojokerto pada bulan April 2015
No
Usia Responden
F
%
1 21 – 35 tahun
34
32,4 %
2 36 – 50 tahun
71
67,6 %
3 > 50 tahun
0
0,0 %
Jumlah
105 100 %
Dari tabel diatas lebih dari sebagian
besar responden berusia 36-50 tahun yaitu
sebanyak 71 responden (67,6%) dan
kurang dari separuh responden berusia 2135 tahun yaitu sebanyak 34 responden
(32,4%)
2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan
pendidikan
Tabel
2.
Karakteristik
responden
berdasarkan pendidikan di Desa Sooko
Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto
pada bulan April 2015
No
Pendidikan
F
%
Responden
1 SD
13
12,4 %
2 SMP
9
8,6 %
3 SMA
79
75,2 %
4 Akademi / PT
4
3,8 %
Jumlah
105 100 %
Dari tabel 2 diatas sebagian besar
responden mempunyai latar belakang
pendidikan SMA yaitu sebanyak 79
responden (75,2%) dan hanya sebagian
kecil responden mempunyai latar belakang
pendidikan
3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan
pekerjaan
Tabel
3
Karakteristik
responden
berdasarkan pekerjaan di Desa Sooko
Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto
bulan April 2015
No
Pekerjaan
F
%
Responden
1 IRT
75
71,4 %
2 PNS
4
3,8 %
3 Wiraswasta
7
6,7 %
4 Swasta
19
18,1 %
Jumlah
105 100 %
Dari tabel 3 diatas sebagian besar
responden adalah IRT yaitu sebanyak 75
responden (71,4%) dan hanya sebagian
kecil responden mempunyai pekerjaan
sebagai PNS yaitu sebanyak 4 responden
(3,8%)
4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan
sumber informasi
Tabel 4.
Karakteristik
responden
berdasarkan sumber informasi di Desa
Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten
Mojokerto pada bulan April 2015
No
Sumber Informasi
F
%
Responden
1 Televisi / radio
53
50,5 %
2 Buku / majalah
34
32,4 %
3 Tenaga kesehatan
16
15,2 %
4 Lainnya
2
1,9 %
Jumlah
105 100 %
Dari tabel 4 diatas lebih dari separuh
responden mendapatkan informasi dari
televisi / radio yaitu sebanyak 53
responden (50,5%) dan hanya sebagian
kecil responden yang mendapatkan
informasi dari media lainnya semisal
internet yaitu sebanyak 2 responden
(1,9%).
Halaman | 96
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan
pengetahuan tentang PAP Smear
Tabel 5
Karakteristik
responden
berdasarkan pengetahuan PAP Smear di
Desa Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten
Mojokerto bulan April 2015
No
Pengetahuan
F
%
Responden
1 Baik
37
35,2 %
2 Cukup
53
50,5 %
3 Kurang
15
14,3 %
Jumlah
105 100 %
Dari tabel 5 diatas lebih dari separuh
responden mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang PAP Smear yaitu sebanyak
53 responden (50,5%) dan hanya sebagian
kecil
responden
yang
mempunyai
pengetahuan yang kurang tentang PAP
Smear yaitu sebanyak 15 responden
(14,3%)
PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang dilakukan di Desa
Gayaman
Kecamatan
Puri
Kabupaten
Mojokerto Tanggal 6 - 18 April 2015 terhadap
105 responden diperoleh data
sebagian
besar
(50,5%)
responden
mempunyai
pengetahuan cukup tentang pap smear
sebanyak 42 responden. Pengetahuan
responden pada penelitian ini dipengaruhi
oleh umur, pendidikan,pekerjaan, dan sumber
informasi.
Berdasarkan
umur
responden
menunjukkan bahwa sebagian besar (67,6%)
responden berusia 36-50 tahun. Berdasarkan
pendidikan responden diperoleh data bahwa
sebagian
besar
(75,2%)
responden
mempunyai latar belakang pendidikan SMA.
Berdasarkan pekerjaan responden diperoleh
data bahwa sebagian besar adalah ibu rumah
tanggan sebanyak (71,4%). Berdasarkan
sumber informasi diperoleh
data bahwa
sebagian
besar
(50,5%)
responden
memperoleh informasi dari televisi.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar (50,5%)
responden mempunyai pengetahuan cukup
tentang pap smear sebanyak 42 responden.
SARAN
1. Bagi Tempat Penelitian, Untuk para tenaga
kesehatan seperti bidan,perawat lebih aktif
memberikan informasi dan memotivasi
para wanita yang ada,agar melakukan test
PAP Smear sebagai metode deteksi dini
infeksi kanker serviks
2. Bagi Responden lebih aktif dan teratur
untuk melakukan test PAP Smear sebagai
metode deteksi dini infeksi kanker serviks
3. Bagi Peneliti berikutnya hasil penelitian
yang dilakukan dapat dijadikan sebuah
referensi dan masukan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai faktorfaktor yang berpengaruh terhadap motivasi
untuk melakukan kunjungan PAP Smear
DAFTAR PUSTAKA
Alimul. Aziz Hidayat. 2008. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis
Data, Cetakan Kedua. Jakarta ;
Salemba Medika
Anna, 2008. Pap Smear dan Kanker Leher
Rahim.
http://www.obi.or.id/index.
php?option=com_content&task=view
&id=129&Itemid=2
Arikunto,
Suharsimi.
2006.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Bobak, Lawdermilk, Jensen. 2005. Buku Ajar
Keperawatan Maternitas Edisi 4.
Jakarta : EGC
Depkes. 2008. Profil Kesehatan Indonesia
2007.
Jakarta
;
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Notoatmodjo Soekidjo. 2002. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Bhineka Cipta.
Nursalam dan Pariani, S, 2001, Pendekatan
Praktis
Metodologi
Riset
Keperawatan,
Jakarta
:
CV.
Infomedika.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan,
Pedoman Skripsi,
Tesis dan Instrumen Keperawatan
Edisi 2. Jakarta ; Salemba Medika
Saifudin, Azwar. 2002. Penyusunan Skala
Psikologi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Setiadi. 2007. Konsep Dan Penulisan Riset
Keperawatan
Edisi
Pertama.
Yogyakarta ; Graha Ilmu
Halaman | 97
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung ; CV
ALFABETA
Yogyakarta
Press
;
MITRA
CENDEKIA
Suyanto dan Ummi Salamah. 2009. Riset
Kebidanan Metodologi & Aplikasi.
Halaman | 98
Download