DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2015 KERUSAKAN TANAH DAN UPAYA MEMPERTAHANKAN KESUBURAN 1. a. b. c. PENYEBAB RUSAKNYA TANAH EROSI TEKNIK BUDIDAYA PEMBUKAAN LAHAN KURANG TERENCANA 2. MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAH a. KONSERVASI TANAH DAN AIR b. PENERAPAN SISTEM PERTANIAN TERPADU PENYEBAB RUSAKNYA TANAH a. EROSI b. TEKNIK BUDIDAYA c. PEMBUKAAN LAHAN KURANG TERENCANA Di bidang pertanian, tanah menjadi faktor terpenting yang menentukan keberhasilan produktivitas tanaman pertanian Apabila tanah sudah rusak, maka kesuburan berkurang/hilang sehingga mengakibatkan produktivitas tanaman pertanian menjadi berkurang atau rendah EROSI Erosi tanah adalah suatu proses atau peristiwa yang menyebabkan terlepasnya partikel-partikel tanah sebagai akibat tenaga air, angin atau salju dan pengalirannya ke daerah yang lebih rendah Erosi mengakibatkan merosotnya produktivitas tanah, menurunnya daya dukung tanah untuk memproduksi hasil pertanian dan terganggunya nilai keseimbangan lingkungan hidup Di daerah tropis basah seperti Indonesia, erosi terutama disebabakan oleh daya rusak air hujan. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebagian merembes ke dalam tanah, sebagian kecil menguap dan sebagian lagi mengalir di permukaan tanah menuju tempat yang rendah Aliran permukaan (run off) inilah yang menjadi penyebab erosi BENTUK EROSI Secara umum erosi dibedakan atas erosi alami/geologi dan erosi dipercepat 1.Erosi geologi/alami merupakan proses erosi yang berlangsung secara terus-menerus dalam rangkaian pembentukan tanah dan aliran tanah, serta mengatur secara alami keseimbangan kesuburan tanah untuk tumbuhnya vegetasi 2.Erosi dipercepat adalah erosi yang menyebabkan terjadinya pengangkutan tanah yang menimbulkan rusaknya tanah, sebagai akibat tindakan manusia yang mengganggu keseimbangan proses erosi geologi di atas. Erosi dipercepat inilah yang sebenarnya disebut dengan erosi dalam konservasi tanah dan air Berdasarkan penyebabnya erosi dibedakan atas erosi yang disebabkan oleh air dan erosi yang disebabkan oleh angin Di daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi, erosi air merupakan erosi yang paling menonjol. Pergerakan tanah dapat disebabkan oleh air hujan, misalnya tanah labil yang ada di pinggir-pinggir sungai apabila tertimpa hujan lebat akan lepas dan jatuh ke sungai Jika dilihat dari bentuk kerusakan yang ditimbulkannya, dikenal beberapa jenis erosi, yaitu: erosi permukaan (sheet erosion), erosi percikan (splash erosion), erosi alur (rill erosion), erosi parit (gully erosion), tanah longsor (land slides), erosi tebing (stream bank erosion) dan erosi dalam (internal erosion) (a) Erosi permukaan Erosi ini berlangsung pada permukaan tanah, gejalanya mudah dikenal, bagian yg terangkut pd bagian atas sehingga bekas erosi berwarna cerah. Hal ini disebabkan bahan organik telah hilang. Akibatnya produktivitas tanah menurun, pengolahan tanah menjadi lebih berat &tersembulnya perakaran tanaman dekat pangkal batang (b) Erosi alur Erosi alur ini terjadi karena air terkonsentrasi dan mengalir pada tempat-tempat tertentu di permukaan tanah, sehingga hilangnya lapisan tanah lebih banyak terjadi pada tempat tersebut. Erosi alur sering terjadi pada tanah yang sudah diolah atau tanah yang diolah menurut arah lereng (c) Erosi percikan Erosi percikan adalah erosi yang terjadi akibat terpecahnya butirbutir tanah oleh pukulan air hujan dan pengalirannya ke tempat yang lebih rendah d) Erosi parit Erosi parit merupakan kelanjutan dari erosi alur, tetapi alur ini telah berbentuk parit sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Jika parit itu dibiarkan terus lamakelamaan akan membentuk jurang e) Tanah longsor Tanah longsor adalah turunnya atau ambruknya tanah dan bebatuan ke bawah bukit. Hujan mempercepat longsornya tanah karena tanah menjadi longgar dan berat. Pelongsoran hanya terjadi pada lapisan luar yang terlepas dari permukaan tanah e) Erosi tebing Erosi ini terjadi pada tebing-tebing sungai yang disebabkan oleh arus sungai yang melanda tempat-tempat belokan atau tempat yang mudah hanyut. Erosi ini lebih cepat terjadi pada sungai yang daerah alirannya telah gundul f) Erosi internal Erosi internal terjadi di bawah permukaan tanah atau bagian dari horizon tanah. Erosi ini merupakan bahaya laten bagi kesuburan tanah yang mengakibatkan hilangnya bagian dalam profil tanah. Erosi dalam berlangsung sebagai akibat proses pelarutan bahan yang lapuk bersifat rapuh dari senyawa kapur yang mudah larut. Kelanjutan erosi internal ini menimbulkan lubang-lubang di bawah permukaan tanah yang peka terhadap tekanan luar EROSI EROSI TEKNIK BUDIDAYA Teknik budidaya yang salah yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip konservasi tanah dan air akan mempercepat rusaknya tanah pertanian Teknik budidaya yg menyebabkan kerusakan tanah adalah: 1.Usaha pertanian tanaman semusim yang menetap tanpa diikuti oleh pemupukan yang cukup dan teknik-teknik konservasi yang tepat. Tanaman semusim sebenarnya memerlukan unsur hara jauh lebih benyak daripada tanaman keras yang berumur panjang pada jangka waktu yang sama. Hal ini berarti semakin lama kesuburan tanah semakin menurun dan hasil yang diperoleh juga ikut turun 2.Teknik pengolahan tanah&penanaman yg searah dg lereng, akan memberikan peluang erosi lebih besar. Alur-alur antara barisan tanaman seakan-akan merupakan saluran air. Keadaan ini apabila dibiarkan cukup lama akan menimbulkan erosi parit, yg merusak kesuburan tanah TEKNIK BUDIDAYA 3. Tanah yang terbuka tidak ditanam pada waktu cukup lama akan menyebabkan agrgat-agregat tanah terpecah oleh tenaga air hujan. Akibatnya pori-pori tanah tersumbat dan tanah menjadi padat. Hal ini akan merusak aerasi tanah. Rusaknya aerasi tanah mengakibatkan berkurangnya jumlah oksigen dalam tanah. Kondisi ini berpengaruh pada kecepatan disimilasi (degradasi) bahan organik oeh mikro organism, sehingga proses mineralisasi dan humifikasi terganggu. Keterlambatan mineralisasi dan humifikasi akan menurunkan kesuburan tanah PEMBUKAAN HUTAN/LAHAN YANG KURANG TERENCANA Hutan merupakan kekayaan alam dan komponen ekosistem yang berperan dalam mendukung kesuburan tanah dan daerah aliran sungai Kerusakan hutan erat kaitannya dengan berkurangnya daya dukung lingkungan yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah areal bukaan baru pertanian Keadaan itu tidak dapat dipertahankan terus-menerus, karena kebutuhan akan lahan selalu mendesak. Akhirnya hutan dibuka dan dijadikan lahan pertanian. Apabila penebangan hutan ini tidak terencana, artinya tidak diikuti oleh usaha konservasi akan mewariskan tanah-tanah gundul yang sangat peka terhadap erosi PEMBUKAAN HUTAN/LAHAN YANG KURANG TERENCANA Pengelolaan hutan yang tidak tepat telah menambah luasnya lahan kritis Di lain pihak, menurunnya kemampuan lahan sebagai akibat peningkatan komposisi racun, pencucian basa-basa, salinitas, perubahan sifat fisik tanah yang mengancam kesuburan tanah Akibat dari hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi kemampuannya dalam menampung dan menahan air, sehingga tanah mudah tererosi PENCEMARAN TANAH Kerusakan/pencemaran tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah. Sebagaimana pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatan manusia. Pencemaran tanah bisa disebabkan oleh: 1.Limbah domestik 2.Limbah industri 3.Limbah pertanian PENCEMARAN TANAH 1. Limbah domestik Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/ tempat usaha hotel dll; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair. a. Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb. b. Limbah cair berbentuk; kotoran, deterjen, oli, cat, jika meresap ke dalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam tanah PENCEMARAN TANAH 2. Limbah industri Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah: pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair. a. Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll b. Limbah cair dari hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam PENCEMARAN TANAH 3. Limbah pertanian Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman PROSES KIMIAWI&PROSES MEKANIS AIR HUJAN Air hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui proses perubahan kimiawi dan sebagian lagi karena proses mekanis Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggores tanah di permukaannya sehingga bisa terbentuk selokan Pada daerah yang tidak bervegetasi, hujan lebat dapat menghanyutkan tanah berkubik-kubik Air hujan dapat pula menghanyutkan lumpur sehingga terjadi banjir lumpur MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAH 1.Konservasi Tanah dan Air 2.Penerapan Sistem Pertanian Terpadu KONSERVASI TANAH DAN AIR Kerusakan tanah dapat dikurangi dan dicegah melalui konservasi tanah. Konservasi tanah yaitu pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah secara teratur guna mengurangi dan mencegah kerusakan tanah dengan cara pelestarian. 1. 2. 3. 4. Strategi dalam konservasi tanah harus mengarah pada ketentuan sbb: Melindungi tanah dari hantaman air hujan dengan penutup permukaan tanah Mengurangi aliran permukaan dengan meningkatkan kapasitas infiltrasi Meningkatkan stabilitas agregat tanah Mengurangi kecepatan aliran permukaan dengan meningkatkan kekasaran permukaan lahan KONSERVASI TANAH DAN AIR Teknologi konservasi tanah diterapkan untuk mengendalikan erosi dan mencegah degradasi lahan Untuk memanen air dan mencegah kehilangan air melalui aliran permukaan, perkolasi, dan evaporasi diperlukan teknologi konservasi air. Secara umum ada tiga cara pendekatan pengendalian erosi yang dapat dilakukan dan satu sama lain harus menunjang, yaitu cara vegetatif, cara mekanis dan cara kimia. PENGENDALIAN EROSI 1. Cara Vegetasi Hutan, perkebunan dan pola tanam campuran (pertanian terpadu) perlu dikembangkan sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai pelindung tanah dari daya perusak. Termasuk dalam cara vegetatif dalam usaha konservasi tanah dan air antara lain adalah: • Rotasi atau pergiliran tanaman. • Penghijauan dan reboisasi. • Melaksanakan strip cropping. • Penanaman dengan rumput makanan ternak (permanent pasture). • Menutup tanah dengan mulsa. • Penanaman saluran-saluran pembuangan dengan rumput. PENGENDALIAN EROSI 2. Cara Mekanis Cara mekanis dlm pengawetan tanah&memelihara kesuburan tanah mrpkan penerapan teknologi sipil untuk mpertahankan, memulihkan, meningkatkan kesuburan tanah. Pd dasarnya bertujuan untuk mengurangi banyaknya tanah yg hilang dari tanah pertanian terutama lapisan top soil. Cara-cara mekanis ini meliputi: a. Pengolahan tanah (tillage) yang tepat, yaitu menurut arah contour atau memotong arah kemiringan lereng. b. Pembuatan galengan dan saluran menurut contour. c. Pembuatan waduk, penghambat, rorak, tanggul dan sebagainya. d. Pembuatan teras e. Pembuatan drainase pada tempat tertentu. Bangunan yang dibuat pada umumnya berfungsi memperlambat run off serta menampung dan menyalurkan air permukaan dengan kekuatan yg tidak merusak. Pengaturan aliran air permukaan yg menjadi penyebab utama kerusakan tanah pertanian sangat efektif diatur dg teras PENGENDALIAN EROSI 3. Cara kimia Salah satu usaha untuk mencegah tejadinya pengikisan lapisan top soil adalah memperbaiki struktur tanah. Usaha memantapkan struktur tanah dapat dilakukan dengan penambahan senyawa kimia baik secara buatan maupun alami. Pemberian bahan pemantap tanah (soil conditioner) bertujuan untuk meningkatkan daya ikat antara partikel-partikel tanah sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti aerasi, porositas, dan infiltrasi. Cara pemberian bahan pemantap tanah ke dalam tanah dapat dilakukan dengan penyemprotan langsung ke atas permukaan tanah, dicampur dengan tanah secara merata dan dengan cara memasukkan langsung ke dalam lubang tanaman. PENERAPAN SISTEM PERTANIAN TERPADU Penerapan sistem pertanian terpadu merupakan suatu sistem pertanian yang melibatkan berbagai disiplin ilmu yang mendukung terlaksananya agroekosistem yang mantap. Dalam mencapai tujuannya perlu melihat bahwa pertanian merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem dengan menerapkan teknologi tertentu. Penerapan sistem pertanian terpadu dilaksanakan dengan berbagai cara, di antaranya “Rounders Type”. Rounders type adalah suatu pola teknologi pada sistem pertanian terpadu di lahan kering, yang terdiri dari subsistem pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan. Model penerapannya mirip dengan per4mainan rounders. PENERAPAN SISTEM PERTANIAN TERPADU Sistem Pertanian terpadu merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga diharapkan dapat sebagai salah satu solusi bagi peningkatan produktivitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan, serta pengembangan desa secara terpadu Diharapkan kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang petani berupa pangan, sandang dan papan akan tercukupi dengan sistem pertanian ini. PENERAPAN SISTEM PERTANIAN TERPADU PENERAPAN SISTEM PERTANIAN TERPADU