analisis pelaksanaan corporate social responsibility (csr)

advertisement
ANALISIS PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
DI KELURAHAN SAMANGRAYA KOTA CILEGON
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh
WAHYU FIRMANSYAH
NIM 6661102971
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini
yang berjudul “Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility PT.
Krakatau Daya Listrik Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon”.
Adapun proposal skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat untuk
bisa melakukan penelitian lapangan yang kemudian akan menjadi skripsi yang
merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada
konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara.
Dalam penyusunan proposal skripsi ini Peneliti melibatkan banyak pihak
yang senantiasa memberikan bantuan, baik berupa pengajaran, bimbingan,
dukungan moral dan materil, maupun keterangan-keterangan yang sangat berguna
hingga tersusunnya skripsi ini. Untuk itu, dengan rasa hormat Peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat., M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Rahmawati, S.Sos.,M.Si., Wakil Dekan I Bidang Akademik FISIP
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Iman Mukhroman, S.sos, M.si., Wakil Dekan II Bidang Keuangan
danUmum FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
i
5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Listyaningsih, S.Sos.,M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Riswanda, S.sos ,Ph.D, Sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi
Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
8. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dosen Pembimbing I, terima kasih telah
meluangkan waktunya untuk melakukan sesi bimbingan dan memberikan
masukan serta arahannya yang sangat membantu Peneliti dalam
menghadapi masalah-masalah terkait penyusunan skripsi ini.
9. Rahmawati, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing II, terima kasih telah
meluangkan waktunya untuk melakukan sesi bimbingan dan memberikan
masukan serta arahannya yang sangat membantu Peneliti dalam
menghadapi masalah-masalah terkait penyusunan skripsi ini.
10. Kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang
tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah dan pernah
memberikan bekal-bekal ilmiah kepada peneliti selama proses belajar
mengajar.
11. Para staf Tata Usaha (TU) Program Studi Ilmu Administrasi Negara atas
segal sumbangsihnya.
12. Untuk Kedua orang tuaku, Ibu dan Bapak yang selau memberikan
dorongan, do’a dan biaya tanpa henti hingga detik ini.
ii
13. Untuk
Kakak-kakaku
yang
selalu
memberikan
motivasi
untuk
menyelesaikan proposal penelitian ini.
14. Yth. Bapak Achmad Dimyati, SH, MM selaku Lurah Samangraya Kota
Cilegon, bapak Nurcholis, SE selaku Sekertaris Lurah Kecamatan
Samangraya Kota Cilegon, Ibu Deasy Megawati selaku Kepala Dinas PR
&
Legal
Superitendent,
Ibu
Ovat
Sofwatul,
SE.
Selaku
Kasi
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, Bapak
Jazuli, S.IP selaku Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon, Ibu Inayah Selaku Masyarakat penerima
bantuan Corporate Social Responsibility, Bapak Deki selaku masyarakat
yang tidak menerima bantuan Corporate Social Responsibility kelurahan
Samangraya Kota Cilegon, Para Staf Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
dan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Terima kasih atas arahan dan
pemberian data-data kepada peneilti.
15. Kepada Ghina Aghnaita atas do’a dan motivasi yang tiada henti kepada
peneliti. Kamu adalah seseorang calon pendamping hidup.
16. Kepada sahabatku Aat Syafaat, Syandi Negara yang selalu membantu
peneliti dalam penelitian ini.
17. Kepada teman-teman seperjuangan, Syaiful Bahri, Zaenal Mutaqin, Aat
Syafaat, Arif Rahman, Syandi Negara, Karyadi, Habib dan Noel Ricky R
yang telah memberikan semangat kepada peneliti.
iii
18. Kepada teman-teman kelas G Non Reguler angkatan 2010, teman-teman
Administrasi Negara angkatan 2010 yang telah menjadi sahabat dan
menemani penulis selama perkuliahan di kampus.
19. Kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu, terima
kasih telah bersedia membantu dan memberikan informasi dalam
penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan ilmu Peneliti. Oleh karena itu, Peneliti
dengan rendah hati memohon maaf atas kekurangan dan kelemahan yang terdapat
dalam skripsi ini, Peneliti berharap adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penelitian ini.
Serang,
Juni 2016
Wahyu Firmansyah
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
ABSTRACK
LEMBAR PENYATAAN ORISINALITAS
LEMBAR PERSETUJUAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR ......................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................
v
DAFTAR TABEL..............................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................
13
1.3 Batasan Masalah............................................................................
13
1.4 Rumusan Masalah ………………………………………………
14
1.5 Tujuan Penelitian ..........................................................................
14
1.6 Kegunaan Penelitian......................................................................
14
v
1.6.1
Manfaat Secara Teoritis Kegunaan Penelitian ........................
14
1.6.2
Manfaat Praktis Kegunaan Penelitian .....................................
15
BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR
2.1 Pengertian Pelaksanaan .................................................................
16
2.1.2 Pengertian Program ....................................................................
21
2.1.3 Pengertian Corporate Social Responsibility ..............................
21
2.1.4 Konsep Corporate Social Responsibility ...................................
26
2.1.5 Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility ......................
27
2.1.6 Langkah Pelaksanaan Corporate Social Responsibility .............
30
2.2 Penelitian terdahulu.......................................................................
48
2.3 Kerangka Berfikir..........................................................................
51
2.4 Asumsi Dasar ................................................................................
54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian..........................................................................
55
3.2 Instrument Penelitian ....................................................................
56
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................
57
3.4 Informan Penelitian .......................................................................
61
3.5 Teknik Analisis Data .....................................................................
63
3.6 Uji Keabsahan Data.......................................................................
66
3.6.1 Triangulasi ………………………………………………... 66
3.62 Mengadakan Membercheck ………………………………. 67
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................
vi
68
3.7.1
Tempat Penelitian ..........................................................
68
3.7.2
Waktu Penelitian ...........................................................
69
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1.Deskripsi Objek Penelitian............................................................
70
4.1.1.Gambaran Umum Kota Cilegon........................................
70
4.1.2.Gambaran Umum Kecamatan Citangkil Kota Cilegon .....
74
4.1.3.Gambaran Umum Kelurahan Samangraya Kota Cilegon .
77
4.1.4.Gambaran Umum PT. Krakatau Daya Listrik...................
83
4.1.5.Tupoksi Dinas Humas dan CSR PT. Krakatau Daya Listrik
. ...................................................................................................
84
4.1.5.1. Tujuan ..................................................................
85
4.1.5.2. Dimensi ................................................................
85
4.1.5.3. Tanggung Jawab Utama .......................................
85
4.1.5.4. Kewenangan .........................................................
86
4.1.5.5. Hubungan Kerja ...................................................
887
4.1.5.6. Masalah dan Tatanan Kerja ..................................
87
vii
4.2 Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial CSR PT. Krakatau Daya Listrik yang
sudah terlasksana.................................................................................
88
4.3 Informan Penelitian…………………… .......................................
91
4.4 Deskripsi dan Analisis Data…………………… ..........................
92
4.4.1 Penyebab Promosi…………………… ....................
94
4.4.2 Penyebab Terkait Pemasaran…………………… ...
97
4.4.3 Pemasaran Sosial Perusahaan…………………… ..
100
4.4.4 Philantropy Perusahaan…………………… ............
104
4.4.5 Sukarela Masyarakat…………………… ................
107
4.4.6 Praktik Bisnis Yang Bertanggung Jawab Secara Sosial
…………………… ...........................................................
110
4.5 Pembahasan …………………… ..................................................
115
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………… ...................................................
133
5.2 Saran……………………..............................................................
135
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon
.
Tahun 2015 …………………………………………………………
10
Tabel 2.1.5 Contoh Lingkup Program Corporate Social
Responsibility………………………………..……………………… 29
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara……………………………………………..… 59
Tabel 3.2 Informan Penelitian…………………………………...…………….. 62
Tabel 3.4 Jadwal Rencana Penelitian………………………………………….. 46
Tabel 4.1 Jarak Antara Kecamatan di Kota Cilegon …………………………. 73
Tabel 4.1.2 Jumlah RT dan RW Kelurahan Citangkil…....…………………… 76
Tabel 4.1.3 Daftar nama RT dan RW Kelurahan Samangraya …..…………… 78
Tabel 4.2 Daftar nama yang menerima bantuan …..…...……………………… 89
Tabel 4.7.1 Pembahasan dan Hasil Temuan Lapangan…...…………………… 132
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir………………....……………………………. 53
Gambar 3.3 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif ………… 63
Gambar 2.3 Pedoman Wawancara ……..……………………………………. 59
Gambar 3.1 Komponen Analisis Data Model Interaktif …………………….. 50
Gambar 4.4.1 Pemberian Hewan Kurban……………..…………………….. 125
Gambar 4.5.1 Jam Sukarela PT. Krakatau Daya Listrik …………………….. 127
.
x
ABSTRAK
Wahyu Firmansyah, NIM. 6661102971, Skripsi. Analisis Pelaksanaan Corporate
Social Responsibility. Fakultas Ilmu Sosial dan Politk, Program Studi Ilmu
Administrasi Negara, Sultan Ageng Tirtayasa, Serang 2016. Agus Sjafari, S.sos.,
M.Si (Pembimbing I) dan Rahmawati, S.sos,. M.Si (Pembimbing II)
Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan Corporate Social Responsibility PT.
Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Masalah yang
diidentifikasi oleh peneliti dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1). Lamanya
proses pencairan dana Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik; 2).
Kurangnya partisipasi masyarakat akan praktek bisnis yang diberikan oleh PT.
Krakatau Daya Listrik melalui Program Corporate Social Responsibility; 3). Tidak
tepat sasaran pelaksanaan program Corporate Social Responsibility oleh PT.
Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon. Peneliti ini menggunakan teori Kotler dan Lee (2006) : Cause
Promotion, Cause Related Promotion, Corporate Societal Marketing, Corporate
Philantropy, Community Volunteering, Socially Business Practice. Peneliti ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
belum berjalan dengan optimal karena masih perlu pembenahan dalam tanggung
jawab sosial dan pembenahan dalam pengawasan perusahaan kepada Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon yang dilaksanakan oleh PT. Krakatau Daya Listrik. Saran :
perusahaan perlu melakukan pengawasan kepada Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon sehingga pelaksanaan Corporate Social Responsibility mengarah kepada
pemberdayaan masyarakat, kepada bag humas HC & GA PT. Krakatau Daya Listrik
perlu dioptimalkan lagi dalam melaksanakan dan mengharmonisasikan antara
kebutuhan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dengan program
Corporate Social Responsibility.
Kata Kunci : Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
ABSTRAK
Wahyu Firmansyah, NIM. 6661102971, Thesis. Analysis of Implementation of
Corporate Social Responsibility. Faculty of Social and political, the State
Administration of Science Program, Sultan Ageng Tirtayasa, Serang 2016. Agus
Sjafari, S.sos., M.Si (Supervisor I) and Rahmawati, S.sos,. M.Si (Supervisor II)
The focus of this research is the implementation of Corporate Social Responsibility
PT. Krakatau Daya Listrik in Cilegon City Samangraya village. Problems identified
by the researchers in this study are: 1). The length of the disbursement process
Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik; 2). Lack of community
participation will be given business practices by PT. Krakatau Daya Listrik through
Corporate Social Responsibility Program; 3). Not targeted implementation of
Corporate Social Responsibility by PT. Krakatau Daya Listrik in Sub Samangraya.
The purpose of this study is to investigate the implementation of Corporate Social
Responsibility in the Village Samangraya Cilegon City. The researchers used the
theory Kotler and Lee (2006): Cause Promotion, Cause Related Promotion,
Corporate Societal Marketing, Corporate Philanthropy, Community Volunteering,
Socially Business Practice. The researchers used qualitative research methods. The
results showed that the implementation of Corporate Social Responsibility in the
Village Samangraya Cilegon is not running optimally because they still need
improvement in social responsibility and improvement in the supervision of the
company to the Village Samangraya Cilegon conducted by PT. Krakatau Daya
Listrik. Suggestion: the company needs to monitor the village Samangraya Cilegon
city so that the implementation of Corporate Social Responsibility leads to
empowerment, to bag PR HC & GA PT. Krakatau Daya Listrik need to be optimized
further implement and harmonize the needs of Cilegon City Village community
Samangraya with Corporate Social Responsibility program.
Keywords: Implementation of Corporate Social Responsibility
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada hakekatnya setiap orang, kelompok dan organisasi mempunyai
tanggung jawab sosial (social responsibility) pada lingkungannya. Tanggung
jawab sosial seseorang atau organisasi adalah etika dan kemampuan berbuat baik
pada lingkungan sosial hidup berdasarkan aturan, nilai dan kebutuhan masyarakat.
Berbuat baik atau kebajikan merupakan bagian dari kehidupan sosial. Dan segi
kecerdasan spiritual. Sementara dalam konteks perusahaan, tanggung jawab sosial
itu disebut tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social ResponsibilityCSR).
Empat tahun belakangan ini Corporate Social Responsibility atau CSR
memang sedang menjadi Trend di Indonesia. Banyak orang berbicara tentang
CSR dan semuanya bagus serta perusahaan yang melakukan Corporate Social
Responsibility (CSR) semakin banyak. Namun upaya sosialisasi harus terus
dilakukan agar lebih banyak perusahaan menyadari dan memahami pentingnya
CSR. Memang diakui, disatu sisi sektor industry atau korporasi skala besar telah
mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi di
sisi lain eksplotasi sumber-sumber daya alam oleh sektor industry seringkali
menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan yang parah. Karakteristik umum
korporasi
1
2
Skala-besar biasanya beroprasi secara enclave atau terpisah, dan
melahirkan apa yang disebut perspektif dual society, yaitu tumbuhnya dua
karakter ekonomi yang paradoks di dalam satu area. Ekonomi tumbuh secara
modern dan pesat, tetapi masyarakat ekonomi justru berjalan sangat lambat.
Industri dan korporasi berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup.Melihat pada
kondisional semacam ini maka penulis mencoba mengangkat permasalahan ini
kepermukaan.Penulis menganggap bahwa pengambilan judul diatas cukup
strategis. Pertama, sebab sebenarnya konsep tanggung jawab sosial perusahaan
telah dikenal sejak awal 1970, yang secara umum diartikan sebagai kumpulan
kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan stakeholder, nilai – nilai ,
pemenuhan ketetntuan hukum , penghargaan masyarakat, lingkungan, serta
komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara
berkelanjutan. Seiring perjalanan waktu, di sisi sektor industri atau koprasi –
koprasi skala besar telah mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional, tetapi di sisi lain ekspolitasi sumber – sumber daya alam oleh
sektor industri sering kali menyebabkan kerusakan lingkungan. Kedua adalah
sebagai upaya untuk menegaskan hubungan perusahaan dengan aktifitas
perniagaan yang diselenggarakan oleh para perusahaan.
Dalam konteks perniagaan yang diselenggarakan terdapat hubungan
timbale – balik antara personal perusahaan secara internal dan anatara internal
perusahaan dengan masyarakat luar perusahaan.Corporate Social Responsibility
adalah suatu bagian hubungan perniagaan yang melibatkan perusahaan di satu
3
pihak dan masyarakat sebagai lingkungan sosial perusahaan di pihak yang lain.
Ketiga, Corporate Social Responsibility adalah basis teori tentang perlunya
sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarkat domisili.
Secara teoritik , Corporate Social Responsibility dapat didefinisikan sebagai
tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para stakeholdernya, terutama
komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah kerja atau oprasionalnya.
Di tahun 1970-an, topik CSR mengemuka melalui tulisan Milton Friedman
tentang bentuk tunggal tanggung jawab sosial dari kegiatan bisnis. Bahkan Estes,
menilai bahwa roh atau semangatnya telah ada sejak mula berdirinya perusahaan –
perusahaan (di Inggris), yang tugas utamanya adalah untuk membantu pemerintah
dalam memberikan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat sikap dan
pendapat pro-kontra selalu merupakan bagian dari sejarah kehidupan perusahaan
dan perkembangan konsep Corporate Social Responsibility itu sendiri.
(http://jurnal-sdm-blogspot.com)
Di Indonesia sendiri, Corporate Social Responsibility merupakan suatu
tanggung jawab sosial suatu perusahaan dimana menjadi salah satu kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang –
Undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang terbaru, yakni UU Nomor 40 Tahun
2007, melalui undang – undang in, industri atau koperasi – koperasi wajib untuk
melaksanakaanya. Definisi Corporate Social Responsibility pada dasarnya
berangkat dari filosofi bagaimana cara mengelola perusahaan baik sebagian
maupun secara keseluruhan memiliki dampak positif bagi dirinya dan lingkunga.
Untuk itu, perusahaan harus mampu mengelola bisnis operasinya dengan
4
menghasilkan produk yang berorientasi secara positif terhadap masyarakat dan
lingkungannya.Meningkatnya tingkat kepedulian kualitas kehidupan, harmonisasi
sosial dan lingkungan ini juga mempengaruhi aktivitas dunia bisnis, maka lahirlah
gugatan
terhadap
peran
perusahaan
agar
mempunyai
tanggung
jawab
sosial.Disinilah salah satu manfaat yang dapat dipetik perusahaan dari kegiatan
Corporate Social Responsibility. Dalam konteks inilah aktifitas Corporate Social
Responsibility menjadi menu wajib bagi perusahaan, di luar kewajiban yang
digariskan undang – undang.Kendati demikian, wacana tanggung jawab sosial
masih sering diposisikan secara marginal dan cenderung kurang memiliki
apresiasi secara tepat. Konteks seperti itu terjadi, paling tidak dipicu oleh
beberapa kondisi antara lain: (1) masih belum seragam dan jelas batasan tanggung
jawab social; (2) kurangnya respon stakeholder sehingga kurang menciptakan
social control; (3) dukungan tata perundangan yang masih lemah; (4) standar
operasional yang kurang jelas; (5) belum jelas ukuran evaluasi.
Kritik lainnya, dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility masih
memiliki kekurangan. Program – program CSR yang banyak dijalankan oleh
perusahaan banyak yang hanya memiliki pengaruh jangka pendek dengan skala
terbatas. Program – program Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan
seringkali kurang menyentuh akar permasalahan komunitas yang sesungguhnya.
Seringkali pihak perusahaan masih menganggap dirinya sebagai pihak yang paling
memahami kebutuhan komunitas, sementara komunitas dianggap sebagai
kelompok
pinggiran
yang
menderita
sehingga
memerlukan
bantuan
perusahaan.disamping itu, aktivitas Corporate Social Responsibility dianggap
5
hanya semata – mata dilakukan demi terciptanya reputasi perusahaan yang pasif
bukan demi perbaikan kualitas hidup komunitas dalam jangka panjang. Kritik lain
dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility adalah karena seringkali
diselenggarakan dengan jumlah biaya yang tidak sedikit, maka Corporate Social
Responsibility identik dengan perusahaan besar yang ternama. Yang menjadi
permasalahan adalah dengan kekuatan sumber daya yang ada dengan kekuatan
sumber daya yang dimilikinya, perusahaan – perusahaan besar ternama ini mampu
membentuk opini public yang mengasankan seolah – olah mereka telah
melaksanakan Corporate Social Responsibility, padahal yang dilakukannya
semata – mata hanya aktivitas filantropis, bahkan boleh jadi dilakukan untuk
menutupi perilaku – perilaku yang tidak etis serta perbuatan melanggar hukum.
Seberapa penting Corporate Social Responsibility bagi perusahaan tetap
menjadi wacana dalam praktis bisnis, pro dan kontra ini tidak bisa dilepaskan dari
fenomena perbenturan kepentingan antara pencapaian profit dengan pencapaian
tujuan sosial.Jika diperhatikan, masyarakat sekarang hidup dalam kondisi yang
dipenuhi beragam informasi dari berbagai bidang, serta dibekali kecanggihan ilmu
pengetahuan dan tehnologi. Pola seperti ini mendorong terbentuknya cara pikir,
gaya hidup dan tuntutan masyarakat yang lebih tajam. Seiring dengan
perkembangan ini, tumbuh suatu gerakan konsumen yang dikenal sebagai
vigilante
consumerism
yang
kemudian
berkembang
menjadi
ethonical
consumerism.
Riset yang dilakukan oleh roper search worldwide menunjukan 75%
responden member nilai lebih kepada produk dan jasa yang di pasarkan oleh
6
perusahaan yang member kontribusi nyata pada komunitas melalui program
pembangunan. Sekitar 66% responden juga menunjukan mereka siap berganti
merk kepada merk perusahaan yang memiliki citra sosial yang positif.Hal ini
membuktikan terjadi perluasan “minat” konsumen dari produk menuju korporat
(http://jurnal-sdm.blogspot.com). Konsumen menaruh perhatiannya terhadap
tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih luas, yang menyangkut etika bisnis
dan tanggung jawab sosialnya.Kepedulian konsumen telah meluas dari sekedar
kepada korporetnya.Konsumen semacam ini tidak hanya peduli pada faktor
pemenuhan kebutuhan pribadi sesaat saja.Tetapi juga peduli pada penciptanya
kesejahteraan jangka panjang.
Diundangkannya Undang – Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas ini, mengisyaratkan bahwa Corporate Social Responsibility
awalnya bersifat sukarela menjadi sebuah tanggung jawab yang diwajibkan.
Namun undang – undang Perseroan Terbatas secara eksplisit tidak mengatur
berapa jumlah nominal dan atau berapa besaran persen laba bersih dari suatu
perusahaan yang harus disumbangkan.Karena, pengaturan lebih lanjut merupakan
domain daripada Peraturan Pemerintah (PP) sebagai manifestasi dari Undang –
Undang, dan saat ini Peraturan Pemerintah tersebut masih dibahas oleh
pemerintah. Jauh sebelum Undang
Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang
Peseroan Terbatas ini diundangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah
menerapkan CSR yang diwajibkan oleh undang – undang Nomor 19 Tahun 2003
Tentang BUMN, lewat Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Sebagai manifestasinya telah dikeluarkannya Keputusan Menteri BUMN Nomor
7
kep -236/MBU/2003 Tanggal 17 Juni 2003 dan surat edaran Menteri BUMN
Nomor SE-443/MBU.2003 tanggal 16 September 2003. Dengan demikian BUMN
dapat dikatakan telah jelas aturan mainnya karena sudah ada Undang – Undang
tersendiri.BUMN merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Negara, bahkan pola
CSR mereka sudah rinci aturan pelaksanaannya.
Praktik Corporate Social Responsibility oleh BUMN ini menarik untuk
dikaji disebabkan oleh faktor pembeda yang secara normatif mendukung kegiatan
kedermawanan sosial BUMN ini seharusnya dapat berkemban, pertama, karena
sifat dan statusnya sebagai perusahaan milik Negara, BUMN tidak terkendala oleh
motif pengangguran pajak (tax deduction) sebagaimana menjadi kewajiban bagi
BUMN, kewajiban ini tidak serta merta mempengaruhi kelancaran kegiatan atau
operasi BUMN. Kedua, terdapat instrument “pemaksa” berupa kebijakan
pemerintah; dimana melalui Kepmen BUMN Nomor: Kep-236/MBU/2003,
perusahaan BUMN menjalankan Program Bina Lingkungan (PKBL). Sehingga
dengan praktik derma yang imperative tersebut dimungkinkan bahwa potensi ratarata sumbangan sosial perusahaan –perusahaan BUMN lebih besar dari
perusahaan-perusahaan swasta, BUMN merupakan salah satu elemen utama
kebijakan ekonomi strategis Negara – Negara berkembang.Keberadaan BUMN
mempunyai pengaruh utama dalam pembangunan Negara – Negara dunia
ketiga.Setidaknya, BUMN diperlukan dalam pengaturan infastruktur dan public
utilities, dan menempatkan dirinya untuk berperan pada hampir seluruh sektor
aktivitas ekonomi.
8
Bidang usaha utama PT. Krakatau Daya Listrik adalah pembangkit listrik,
memiliki lima unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang masing –
masing berkapasitas 80 MW. Perusahaan didirikan pada tahun 1996 di cilegon ini,
mampu melayani fluktuasi beban yang dibutuhkan pabrik – pabrik di Kawasan
Industri Krakatau. Konsumen listrik utama PT. KDL adalah pabrik baja nasional
PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk (PT.KS), industry dan fasilitas usaha KS
Group, serta konsumen umum yang terdiri dari berbagai golongan mulai dari
rumah tangga, perhotelan hingga kelompok industry.
PT. Krakatau Daya Listrik mempunyai visi dengan kami adalah insan yang
professional, harmoni dan berpribadian mendukung program dan kebijakan
perusahaan dengan mengedepankan prinsip saling menghargai hak dan kewajiban
masing
masing
antara
perusahaan
dan
lingkungan
untuk
mendukung
keberlangsungan operasional dengan menciptakan lingkungan sehat dan sejahtera.
Startegi pencapaian kerja Corporate Social Responsibility (CSR) PT.
Krakatau Daya Listrik dengan melakukan berbagai kegiatan yang meliputi :
1. Bidang Pendidikan
2.
Bidang Kesehatan
3.
Bidang Keagamaan dan Kerohanian
4. Bidang Pelestarian dan lingkungan
5. Bidang Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat
Corporate Social Responsibility adalah suatu tindakan atau konsep yang
dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai
9
bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana
perusahaan itu berada.Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam mulai
dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
perbaikan lingkungan.
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon mempunyai karakteristik demografi
jumlah kepadatan penduduk Kelurahan Samangraya Kecamatan Citangkil Kota
Cilegon Memiliki 2700 KK dengan kepadatan penduduk 3.907 Jiwa/km2 dengan
Jumlah penduduk sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Kelurahan Samangraya
LINGKUNGAN
KALENTEMU
BARAT
WARUNG JUET
CIRIU
KUBANG WELUT
KALENTEMU
TIMUR
CIRIU
RT/RW
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
01/01
02/01
03/01
04/01
05/01
01/02
02/02
03/02
04/02
01/03
02/03
03/03
01/04
02/04
03/04
04/04
05/04
01/05
02/05
03/05
04/05
05/05
01/06
02/06
192
60
296
168
295
269
390
304
115
226
232
209
153
303
106
69
158
199
130
87
236
194
235
279
186
59
226
172
280
268
336
260
93
240
243
211
133
250
109
64
147
209
127
73
235
196
233
273
378
119
522
340
575
537
726
564
208
466
475
420
286
553
215
133
305
408
257
160
471
390
468
552
10
03/06
04/06
05/06
272
164
42
348
157
40
620
321
82
JUMLAH
5383
5168
10551
Sumber: Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon Tahun 2015
Kondisi geografis Kelurahan Samang Raya terletak disebelah timur
Kecamatan Citangkil, kota cilegon dengan luas wilayah + 141.925 Ha.Dengan
ketinggian 3 M dari permukaan laut, curah hujan 123 mm/tahun serta suhu ratarata 270Celcius.
Batas wilayah kelurahan Samangraya dengan batas wilayahnya sebagai
berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan selat sunda.
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Deringo Kecamatan Citangkil.
c. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Warnasari Kecamatan
Citangkil.
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kubangsari Kecamatan
Ciwandan.
Dan berikut ini adalah mata pencaharian Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon sebagai berikut:
a. Petani
:
40 Orang
b. Peternak
:
3 Orang
c. Nelayan
:
5 Orang
d. Industri/Swasta
: 1. 684 Orang
11
e. Kontruksi
:
72 Orang
f. Perdagangan
:
327 Orang
g. Transportasi
:
65 Orang
h. PNS
:
264 Orang
i. TNI/POLRI
:
6 Orang
PT. Krakatau Daya Listrik mengadakan program Corporate Social
Responsibility yang bertujuan meningkatkan drajat masyarakat Kelurahan
Samangraya terutama dengan 4 pilar utama, yaitu kesehatan, pendidikan,
penghijauan dan kebersihan.Adapun hasil temuan lapangan dilakukan oleh
peneliti ada berbagai masalah yang peneliti alami di Kelurahan Samangraya,
adapun diantaranya yaitu:
Pertama yaitu masalah pengajuan proposal permintaan dana tidak sesuai
dengan yang diharapkan diajukan oleh masyarakat kepada pihak kelurahan dan
pihak kelurahan mengajukan kepada PT. Krakatau Daya Listrik misalnya
pengajuan dana bantuan untuk kegiatan sosialisasi karang taruna. Bagaimanapun
juga karang taruna Kelurahan Samangraya Kota Cilegon mempunyai kegiatan
kegiatan positif untuk masyarakatnya sendiri. (Sumber : Wawancara dengan
Bapak Deki selaku mantan ketua karang taruna Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon, 8 Juni 2016, 11.05 WIB)
Kedua yaitu dalam pengawasan, kurangnya pendampingan dari pihak PT.
Krakatau Daya Listrik di setiap melakukan program kegiatan yang di laksanakan
di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon tidak diikuti dari awal sampai akhir
12
kegiatan yang hanya awal dan akhir saja. (Sumber : Wawancara dengan Bapak
Nurcholis, SE selaku Sekertaris Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, 9
Juni 2016, 09.31 WIB)
Ketiga yaitu dalam dunia pendidikan pihak PT, Krakatau Daya Listrik
tidak ikut serta dalam bantuan bagi masyarakat Kelurahan Samangraya yang tidak
mampu untuk melanjutkan sekolah. Karena pengakuan dari masyarakat Kelurahan
Samangraya dana bantuan pendidikan hanya ada dari program pemerintah.
(sumber : wawancara dengan bapak deki selaku mantan ketua karang taruna
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, 13 Juni 2016, 01.00 WIB)
Dalam konsep Program Corporate Social Responsibility meliputi beberapa
factor yang harus dibenah salah satunya adalah dalam bidang pendidikan karena
dari bidang pendidikan sangatlah penting karena secara tidak langsung kepada
masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam jangka
panjang.
Mengingat Pelaksanaan Corporate Social Responsibility PT. Krakatau
Daya Listrik di Kelurahan Samangraya belum berjalan dengan efektif dan belum
tepat pada sasaran untuk mensejahterakan masyarakat Kelurahan Samangraya.
Selain itu untuk mengetahui apa yang dilakukan PT. Krakatau Daya Listrik pada
Corporate
Social
Responsibility.
Oleh
sebab
itu
penulis
mengangkat
permasalahan dari “Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility di
Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon”.
13
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam hal identifikasi masalah terdapat beberapa permasalahan yang
diambil oleh penulis, diantaranya :
1. Tidak terlaksananya proposal pencairan dana Corporate Social
Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik.
2. Tidak ada pendampingan dari PT. Krakatau Daya Listrik terhadap
program
Corporate
Social
Responsibility
di
Kelurahan
Samangraya.
3. Tidak tersalurkannya dana pendidikan program Corporate Social
Responsibility oleh PT. Krakatau Daya Listrik di Kelurahan
Samangraya
1.3 Pembatasan Masalah
Peneliti ini akan dilakukan di PT. Krakatau Daya Listrik. Focus penelitian
berkaitan pada :
Fokus penelitian pada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon yang
mengalami dampak kerusakan polusi lingkungan oleh karena itu PT.
Krakatau Daya Listrik mempunyai tanggung jawab, yaitu Corporate
Social Responsibility kepada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.
14
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) PT. Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon?”.
1.5 Tujuan Penelian
Dalam sebuah penelitian, peneliti harus menentukan tujuan yang
ingin dicapai sebab tanpa adanya tujuan yang jelas maka seorang peneliti
akan mengalami kesulitan. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka
tujuan akan hendak dicapai peneliti adalah:
“untuk mengetahui Pelaksanaan Corporate Social Responsibility PT.
Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya di Kota Cilegon”
1.6 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dalam penelitian ini terbagi menjadi :
1.6.1
Manfaat Secara Teoritis
Dalam penulisan ini menerapkan ilmu yang diterima penulis selain
menjadi Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, serta menambah pengetahuan cakrawala
dan wawasan penulisan mengenai Pelaksanaan Program Corporate
Social Responsibility (CSR) PT. Krakatau Daya Listrik dalam
menjalankan CSR kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon dan dapat menjadi bahan bagi peneliti selanjutnya
15
mengenai Pelaksanaan Corporate Social Responsibility dalam
sebuah anak perusahaan Krakatau Steel Persero.
1.6.2
Manfaat Praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan menjadi bahan masukan bagi PT. Krakatau Daya
Listrik, terutama dalam Pelaksanaan Program Corporate Social
Responsibility
(CSR)
PT.
Krakatau
Daya
membangun Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.
Listrik
dalam
BAB II
DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR
2.1 Pengertian Pelaksanaan
Untuk mewujudkan suatu tujuan atau target, maka haruslah ada pelaksanaan
yang merupakan proses kegiatan yang berkesinambungan sehingga tercapai tujuan
yang diharapkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Santoso Sastropoetro sebagai
berikut: “Pelaksanaan diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan tertentu yang
dilakukan untuk mewujudkan rencana atau program dalam kenyataanya”
Selanjutnya Charles D. Jones dalam Silalahi, mengemukakan mengenai
pelaksanaan atas implementasi yakni: “konsep dinamis yang melibatkan secara terus
menerus usaha-usaha yang mencari apa yang dilakukan, mengatur aktivitas-aktivitas
yang mengarah pada pendapat suatu program kedalam dampak”.Sedangkan Pariata
Westa, dkk menyatakan: “Implementasi atau pelaksanaan adalah aktivitas-aktivitas
atau usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijakan
yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan atau alatalat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana melaksanakannya, kapan
waktu berakhirnya dan bagaimana cara yang harus dilakukan.”
16
17
Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti bautan, sifat dan
tanda.Ditambah awalan pe dan akhiran yang berfungsi membentuk kata benda
menjadi pelaksana. Seadangkan, dalam kamus umum bahasa Indonesia yang disusun
oleh Poerwadarmita, mengemukakan batasan mengenai pelaksanaan tersebut dengan
terlebih dahulu mengemukakan perngertian pelaksanaan sebagai berikut: “pelaksana
adalah orang yang mengerjakan atau melakukan rencana yang telah disusun.
Sedangkan
pelaksanaan
adalah
perihal
(perbuatan,
usaha)
melaksanakan
rancangan.”Berdasarkan batasan dikemukakan oleh Poerwadarmita diatas, maka
dapat dibedakan antara pengertian pelaksanaan adalah perbuatan yang dilakukan oleh
pelaksana.
Jadi dengan demikian kedua pengertian tersebut diatas mempunyai arti yang
berbeda namun keduanya berasal dari kata laksana. Sedangkan pengertian
pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai berikut: “Usaha-usaha yang dijalankan
untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan
diterapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, dimana
pelaksanaanya, kapan waktunya dimulai dan berakhir, dan bagaimana cara
dilaksanakan.”
Kemudian SP. Siagian, menyatakan jika suatu rencana yang terrealisasi telah
tersusun dan jika program kerja yang “achievement oriented” telah dirumuskan maka
kini tinggal pelaksanannya. Lebih lanjut, siagian mengatakan bahwa dalam
pelaksanaan ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu:
18
1. Membuat rencana detail, artinya merubah rencana strategis (jangka panjang)
menjadi rencana teknis (jangka pendek) dan mengorganisir sumber-sumber
dan staf dan selanjutnya menyusun peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur
tertentu.
2. Pemberian tugas artinya merubah rencana teknis menjadi rencana praktis, dan
tujuan selanjutnya melakukan pembagian tugas-tugas dan sumber-sumber.
3. Monitor artinya pelaksanaan dan kemajuan pelaksanaan tugas jangan sampai
terjadi hal-hal yang berhubungan dengan rencana praktis. Dalam hal ini
diperlukan untuk memeriksa hasil-hasil yang dicapai.
4. Review
artinya
pelaporan hasil-hasil
pelaksanaan kegiatan, analisis
pelaksanaan tugas-tugas, pemeriksaan kembali dan penyusunan jadwal waktu
pelaksanan selanjutnya dalam pelaporan diharapkan adanya saran dan
perbaikan bila ditemui adanya perbedaan dan penyimpangan.
Kata pelaksanaan juga memiliki makna yang sama dengan implementasi.
Lebih lanjut, Syukur Abdullah mengemukakan definisi Implementasi sebagai berikut:
“Implementasi adalah suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah sebuah
rencana dan kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan.
Langkah-langkah stratgis maupun oprasional yang ditempuh guna mewujudkan suatu
program atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dan program
yang ditetapkan semula.”
19
Dari definisi diatas menunjukan bahwa implementasi atau pelaksanaan
merupakan aspek oprasional dan rencana atau penerapan berbagai program yang telah
disusun sebelumnya, mulai dari penetapan sampai hasil akhir yang dicapai sebagai
tujuan
semula.
Lebih
lanjut
beliau
mengemukakan
bahwa
didalam
mengimplementasikan atau melaksanakan suatu program yang dipandang sebagai
suatu proses. Tiga unsur utama dalam pelaksanaan yaitu:
Adanya program yang dapat menjadi ukuran utama dalam melaksanakan
kegiatan target group yaitu kelompok yang menjadi sasaran daripada program yang
akan dilaksanakan oleh pemerintah. Serta unsure-unsur pelaksana yaitu mana saja
yang terlibat dalam pelaksanaan program yang dibuat.Faktor pelaksanaan menempati
posisi yang paling penting dalam menentukan keberhasilan suatu program untuk
diwujudkan. Maka dalam proses kegiatan menurut Bintoro perlu memperhatikan
beberapa hal, antara lain;
1. Perlu ditentukan secara jelas siapa atau badan/lembaga mana secara
fungsional akan diserahi wewenang mengkordinasikan program didalam suatu
sektor.
2. Perlu diperhatikan penyusunan program pelaksanaan yang jelas dan baik.
Dalam program pelaksanaan itu, dasar prinsip fungsional perlu dituangkan
kedalam rangkaian prosedur yang serasi, jelas dan ditaati oleh semua pihak
yang terlibat dalam hubungan pelaksanaan program tersebut.
20
3. Perlu dikembangkan hubungan kerja yang lebih baik, antara lain dalam bentuk
badan kerjasama atau suatu panitian kerjasama dengan tanggung jawab dan
koordinasi yang jelas.
4. Perlu diusahakan kordinasi melalui proses penyusunan anggaran dan
pelaksanaan pembiayaan.
Bertolak dari rumusan diatas maka dapatlah diambil sebuah kesimpulan,
bahwa pelaksanaan itu adalah “suatu kegiatan dalam proses merealisasikan suatu
program dengan melalui prosedur dan tata cara yang dianggap tepat. Selanjutnya
perlu
ditegaskan
bahwa
dipertanggungjawabkan.Ada
hendaknya
beberapa
segi
suatu
pelaksanaan
berpengaruh
harus
dapat
diantaranya
adalah
pelaksanaan itu sesuai dengan kepentingan masyarakat.”
Seperti yang dikemukakan Bintoro, “suatu segi lain dari dapatnya
dipertanggungjawabkan suatu pelaksanaan pemerintah adalah apakah pelaksanaanya
itu sesuai dengan kepentingan masyarakat”. Dengan demikian pelaksanaan sebagai
suatu kegiatan untuk merealisasikan tujuan terhadap sebuah sasaran sehingga suatu
pelaksanaan akan mengaruh kepada usaha sesuai dengan kepentingan masyarakat.
21
2.1.2 Pengertian Program
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, program berasal dari suku kata prog-ram
yang bermakna rancangan mengenai asas serta usaha (dalam ketatanegaraan,
perekonomian, dsb) yang akan dijalankan. Pengertian dan definisi program menurut
para ahli diantaranya diartikan sebagai cara yang disahkan untuk mencapai tujuan
dimana melalui hal tersebut bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah
untuk dioprasionalkan demi tercapainya kegiatan pelaksanaan karena dalam program
tersebut telah dimuat berbagai aspek yang harus dijalankan atau dilaksanakan agara
tujuan program itu sendiri dapat tercapai (Jones : 1994).
2.1.3 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Definisi dari CSR itu sendiri telah dikemukakan oleh banyak pakar. Di
antaranya adalah definisi yang dikemukakan oleh Magnan & Ferrel yang
mendefinisikan CSR sebagai : “A business acts in socially responsible manner when
its decision and actions accounts for and balance diverse stakeholder interest”.
Definisi ini menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara seimbang
terhadap kepentingan berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan
tindakan yang diambil para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial
bertanggung jawab.Sedangkan komisi eropa membuat definisi yang lebih praktis
yang pada ghalibnya bagaimana perusahaan yang sukarela memberika kontribusi bagi
terbentuknya masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih.
22
Sedangkan Elkington mengemukakan bahwa sebuah perusahaan yang menunjukan
tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada peningkatan kualitas
perusahaan (profits); masyarakat, khususnya komunitas sekitar (people); serta
lingkungan hidup (planet earth).
Trinidads & Tobacco bureau of standards mendefinisikan Corporate Social
Responsibility sebagai komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara
legal, dan berkontribusi untuk peningkatan ekononomi bersamaan dengan
peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan
masyarakat yang lebih luas.The world Business Council for suistainable Development
(WBCSD) dalam publikasinya Making Good Business Sense mendefinisikan CSR
atau Tanggung jawab sosial perusahaan, sebagai : “Continuing commitment by
business to be have ethically and contribute to economic defelopment while
improving the quality of life of workface and their families as well as of the local
community and society at large”.Maksudnya adalah komitment dunia usaha untuk
terus menerus bertindak secara etis, beroprasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan
dan keluarganya sekaligus juga penigkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat
secara lebih luas.
Masyarakat Uni Eropa (European commission) memberikan pengertian
Corporate Social Responsibility
yaitu :“A concept where by companies decide
voluntarily to contribute to a better society and a cleaner environment. A concept
23
where by companies integrate social and environment concerns in their business
operatiom and in their instruction with their stakeholder on a voluntary basis”.
Artinya suatu konsep dimana perusahaan memutuskan secara sukarela untuk
memberikan kontribusi yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan yang
bersih.Suatu konsep dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan
lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para
pihak yang berkepentingan secara sukarela.
Versi lain mengenai definisi Corporate Social Responsibility dikemukakan
oleh World Bank. Lembaga Keuangan global ini memandang Corporate Social
Responsibility sebagai: “The Commitment of business to contribute to sustainable
economic development working with employee quality of life, in ways that are both
good for business and good for development”. Yang artinya adalah komitment bisnis
untuk berprilaku etis dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi
berkelanjutan, melalui kerjasama dengan semua pemangku kepentingan guna
memperbaiki kehidupan mereka dengan cara yang bermanfaat bagi bisnis, agenda
pembangunan yang berkelanjutan maupun masyarakat umum.Menurut Lingkar Studi
Corporate Social Responsibility Indonesia, definisi Corporate Social Responsibility
adalah upaya sungguh-sungguh dari entinitas bisnis meminimumkan dampak
negative dan memaksimumkan dampak positif operasinya terhadap seluruh
pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai
tujuan pembangunan berkelanjutan.
24
Menurut definisi yang dikemukakan oleh The Jakarta Consulting Group,
tanggung jawab sosial ini di arahkan baik ke dalam (internal) maupun ke luar
(eksternal) perusahaan.ke dalam maksudnya, tanggung jawab ini diarahkan kepada
pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui,
pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna
mendukung
berbagai
aktifitas
operasional
perusahaan.karena
mereka
akan
mengharapkan profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga
kesejahteraan mereka di masa depan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena
itu perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam
jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa depan. Di
samping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial ke dalam ini juga diarahkan
kepada karyawan, karena hanya dengan kerja keras, kontribusi serta pengorbanan
merekalah perusahaan dapat
menjalankan berbagai
aktivitas serta meraih
kesuksesan.Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang
adil serta memberikan peluang pengembangan karier bagi karyawannya.Tentu saja
hubungan antara perusahaan dengan karyawan itu harus di dasari pada prinsip
hubungan yangsaling menguntungkan (mutually beneficial).Artinya perusahaan harus
memberikan kompensasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan. Namun di lain
pihak karyawan pun dituntut untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi
kemajuan perusahaan.
25
Ke luar, maksudnya tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran
perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan
bagi kepentingan generasi mendatang.Pajak diperoleh dari keuntungan yang
diperoleh oleh perusahaan.oleh karenanya, perusahaan harus dikelola sebaik-baiknya
sehingga mampu meraih laba yang maksimal. Demi kelancaran aktivitas perusahaan
dalam usaha mencapai tujuannya, perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja.
Seiring dengan tumbuh kembangnya perrusahaan, kebutuhan akan tenaga kerja ini
akan mengalami peningkatan. Perusahaan berkewajiban untuk ikut berpartisipasi
menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Lapangan kerja akan semakin banyak
tersedia manakala perusahaan tumbuh dan berkembang. Oleh karenanya perusahaan
berkewajiban untuk selalu mencari peluang-peluang baru bagi pertumbuhan tentu saja
dengan tetap mempertimbangkan faktor keuntungan dan tingkat pengembalian
financial yang optimal.Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi
dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat,
baik yang berkaitan dengan perusahaan maupun tidak.Perusahaan juga bertanggung
jawab untuk memelihara kualitas lingkungan tempat mereka beroperasi demi
peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi
saat ini maupun untuk generasi penerus.
Rumusan atau definisi atau pengertian yang diberikan di atas menunjukan
kepada masyarakat bahwa setidaknya ada tiga hal pokok yang membentuk
26
pemahaman atau konsep mengenai Corporate Social Responsibility. Ketiga hal ini
tersebut adalah:
1. Bahwa sebagai suatu artificial person, perusahaan atau korporasi tidaklah
berdiri sendiri dan terisolasi, perusahaan atau perseroan tidak dapat
menyatakan bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab terhadap keadaan
ekonomi, lingkungan maupun sosialnya;
2. Keberadaan (eksistensi) dan keberlangsungan (sustainability) perusahaan atau
korporasi sangatlah ditentukan oleh seluruh stakeholder-nya dan bukan hanya
stakeholder-nya. Para stakeholder ini, terdiri dari stakeholders, konsumen,
pemasok, klien, custome, karyawan dan keluarganya, masyarakat sekitar dan
mereka yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
perusahaan (The local community and society at large);
3. Melaksanakan CSR berati juga melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari
perusahaan atau korporasi, sebagai wadah untuk memperoleh keuntungan
melalui usahayang dijalankan dan/atau dikelola olehnya. Jadi ini berate CSR
adalah bagian terintegrasi dari kegiatan usaha(business), sehingga CSR berati
juga menjalankan perusahaan atau korporasi untuk memperoleh keuntungan.
2.1.4 Konsep Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia
bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan dengan
27
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitik beratkan pada
keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungannya
(Suhandari M. Putri, Scema CSR, Kompas, 4 Agustus 2007).
Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Adanya komitmen perusahaan atau dunia bisnis;
2. Kontribusi terhadap pengembangan ekonomi secara berkelanjutan;
3. Memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan;
4. Titik berat kepada keseimbangan; dan
5. Focus perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Demikian antara lain unsur – unsur yang harus ada dalam konsep Corporate
Social Responsibility. Oleh sebab itu, apabila berbicara mengenai Corporate Social
Responsibility, maka harus ditekankan pada pelaksanaan unsur-unsur Corporate
Social Responsibility itu sendiri, agar sesuai dengan batasan tersebut diatas.
2.1.5 Ruang Lingkup CSR
Corporate Social Responsibility dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan
untuk mempertanggungjawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial, ekonomi
dan lingkungan, serta terus – menerus menjaga agar dampak tersebut menyumbang
manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya. Ruang lingkup tanggungjawab
perusahaan meliputi empat bidang kajian keilmuan yang merupakan satu kesatuan,
yaitu; ekonomis, hukum, etis, dan filantropis (B. Tamam Achda, 2006:4):
28
1. Tanggung jawab ekonomis berate perusahaan perlu menghasilkan laba
sebagai pondasi untuk dapat berkembang dan mempertahankan eksistensinya.
Namun dalam tujuan mencari laba.
2. Secara hukum, sebuah perusahaan juga harus bertanggung jawab dengan
menaati ketentuan hukum yang berlaku.
3. Secara etis, perusahaan juga bertanggung jawab untuk mempraktikkan hal-hal
yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai, etika dan norma – norma
kemasyarakatan.
4. Tanggung jawab filantropis berati perusahaan harus memberikan kontribusi
bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya.
Mengacu pada ruang lingkup diatas, maka apabila Corporate Social
Responsibility tersebut dilaksanakan secara konsisten dalam jangka panjang dapat
menumbuhkan rasa keberterimaan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan.kondisi
seperti itulah yang pada gilirannya dapat memberikan keuntungan ekonomi-bisnis
kepada perusahaan yang bersangkutan. Dengan pemahaman seperti itu, dapat
dikatakan bahwa, Corporate Social Responsibility adalah prasyarat perusahaan untuk
bisa meraih legitimasi sosiologis cultural yang kuat dari masyarakat.
Berbeda dengan klasifiksi-klasifikasi sebelumnya, Wibisiono (2007:133)
mengklasifikasikan Corporate Social Responsibility dengan cakupan yang lebih
spesifik.Corporate Social Responsibility dibagi menjadi tiga bidang dengan beberapa
29
macam lingkup yang dapat dilihat oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab
sosialnya, seperti yang terlihat pada tabel 2.1.5
Tabel 2.1.5
Contoh Lingkup Program Corporate Social Responsibility
No
Bidang
1
Bidang Sosial
2
Bidang Ekonomi
Jenis
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
3
Bidang Lingkungan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Pendidikan/pelatihan
Kesehatan
Kesejahteraan sosial
Kepemudaan/kewanitaan
Keagamaan
Kebudayaan
Penguatan kelembagaan
Dan lain lain
Kewirausahaan
Pembinaan UKM
Agribisnis
Pembukaan lapangan kerja
Sarana
dan
prasarana
ekonomi
Usaha produksi lainnya
Penggunaan energy secara
efesien
Proses produksi yang ramah
lingkungan
Pengendalian polusi
Penghijauan
Pengelolaan air
Pengembangan ekowisata
Penyehatan lingkungan
Perumahan dan pemukiman
30
2.1.6 Langkah Pelaksanaan ProgramCorporate Social Responsibility
Kotler dan Lee (2006) menyebutkan enam kategori program Corporate Social
Responsibility. Pemilihan program Corporate Social Responsibility yang akan
dilaksanakan oleh prusahaan sangat bergantung kepada tujuan pelaksanaan Corporate
Social Responsibility yang ingin dicapai perusahaan Keenam jenis program
Corporate Social Responsibility tersebut adalah sebagai berikut.
1. Cause Promotions
2. Cause Related Marketing
3. Corporate Societal Marketing
4. Corporate Philantropy
5. Community Volunteering
6. Socially Responsible Business Practice
Cause Promotion. Dalam program ini, perusahaan menyediakan dana atau
sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap suatu masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana,
partisipasi dari masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan
tertentu.
Berbagai benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan
kegiatan cause promotion, menurut Kotler dan Lee (2005) adalah sebagai berikut.
31
1. Pelaksanaan cause promotions oleh perusahaan akan memperkuat
positioning merek perusahaan. Sebagai contoh, pelaksanaan cause
promotions yang dilakukan oleh anlene dengan mengunggah
kesadaran masyarakat akan bahaya osteoporosis dan menghubungkan
pencegahan osteoporosis tersebut dengan konsumsi anlene, telah
menguatkan posisi merek anlene sebagai yang dapat digunakan untuk
mencegahosteoporosis.
2. Pelaksanaan cause promotions dapat turut menciptakan jalan bagi
ekspresi loyalitas konsumen terhadap suatu masalah sehingga bisa
meningkatkan
loyalitas
konsumen
terhadap
perusahaan
penyelenggara promosi. Sebagai contoh perusahaan PETsMART
membuat program PETsMART Charities, yang memungkinkan
konsumen pengunjung PETsMART melakukan adopsi binatang
peliharaan terlantar pada saat mereka berbelanja (misalnya, makanan
binatang peliharaan) di rangkaian took PETsMART.
3. Memberikan peluang kepada karyawan perusahaan untuk terlibat
dalam suatu kegiatan social yang menjadi kepedulian mereka.
4. Cause promotion dapat menciptakan kerja samaantara perusahaan
dengan pihak-pihak lain (misalnya media), sehingga memperbesar
dampak pelaksanaan promosi.
5. Aktifitas cause promotion dapat meningkatkan citra perusahaan
(corporate image), dimana citra perusahaan yang baik akan dapat
32
memberikan
berbagai
pengaruh
positif
lainnya,
misalnya
meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan yang dapat
memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kinerja finansial
perusahaan.
Cause Related Marketing. dalam program ini, perusahaan memiliki
komitment untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilan untuk suatu
kegiatan social berdasarkan besarnya penjualan produk tertentu, untuk jangka waktu
tertentu, serta untuk aktivasi derma tertentu.
Aktifitas cause related marketing (CRM) yang biasanya dilakukan oleh
perusahan-perusahaan misalnya menyumbangkan sejumlah uang tertentu untuk setiap
produknya yang terjual. Sebagai contoh, es krim Viennetta dari Wall’s telah
meluncurkan program “berbagi 1000 Kebaikan” dengan cara menyumbangkan Rp.
1000 untuk setiap penjualan es krim Viennetta. Dana yang terkumpul mencapai Rp.
1,15 Miliar dan digunakan untuk membantu korban gempa di sumatera.
Perusahaan perusahaan yang melaksanakan aktifitas CRM akan dapat
memperoleh benefit-benefit sebagai berikut (Kotler dan Lee, 2005).
1. Perusahaan dapat menarik pelanggan baru mulai pelaksanaan CRM.
Sebagai contoh, Citibank bekerja sama dengan American Lung
Association, berhasil mengumpulkan dana lebih dari 1 Juta dollar
Amerika untuk membantu para penderita kanker paru-paru. Dana ini
33
berasal dari sumbangan para pemegang kartu kredit Citibank di mana
untuk setiap pembukaan kartu kredit, para pemegang kartu kredit
menyumbangkan 30 dollar Amerika yang akan disumbangkan ke
America Lung Assosiation. Kegiatan ini menimbulkan perasaan
bermakna bagi para pelanggan kartu kredit Citibank sehingga terjadi
peningkatan pembukaan kartu kredit.
2. Aktifitas CRM dapat menjangkau relung pasar (market niche). Saat ini
semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa aktifitas CRM
merupakan suatu cara yang efektif untuk menjangkau konsumen dari
segmen dengan karakteristik demografi, geografi, atau pasar sasaran
tertentu (Kotler dan Lee, 2005:91).
3. Aktifitas CRM dapat meningkatkan penjualan produk perusahaan.
4. Aktifitas CRM dapat membangun identitas merk yang positif di mata
pelanggan. Identitas merek yang positif dapat terjadi akibat merek
perusahaan
disandingkan
dengan
program
Corporate
Social
Responsibility yang disponsori oleh merk perusahaan.
Langkah – langkah yang harus dilakukan perusahaan untuk melakukan
aktifitas CRM adalah sebagai berikut.
1. Melakukan penilaian situasi. Penilaian situasi ini dikaitkan dengan
kebutuhan strategi pemasaran perusahaa, yakni apakah perusahaan
akan memasuki pasar yang baru dengan menggunakan produk yang
34
ada saat ini? Apakah produk baru yang akan diluncurkan perusahaan
ke pasar yang akan turut terbantu oleh pelaksanaan CRM? Atau
apakah perusahaan ingin melakukan diversifikasi produk di tengah
pasar yang dipenuhi produk sejenis yang dijual pada kisaran harga
yang sama?
2. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan melalui perusahaan
CRM, dimana tujuan pelaksanaan CRM berkaitan erat dengan hasil
penilaian situasi yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Setelah perusahaan menetapkan tujuan CRM, selanjutnya perusahaan
menentukan target audiensi yang akan disesuaikan dengan tujuan
pelaksanaan CRM serta mempertimbangkan berbagai masalah yang
menjadi perhatian utama dari para target audiensi.
4. Setelah
target
audiensi
ditetapkan,
selanjutnya
perusahaan
mengenmbangkan rencana pemasaran yang akan menjelaskan produk
yang akan dikaitkan dengan program CRM, jenis insentif yang akan
diberikan oleh perusahaan untuk mendukung pelaksanaan program
saluran distribusi yang akan digunakan, serta bentuk promosi yang
akan dipakai perusahaan untuk mendukung kampanye CRM.
5. Membuat bujet, rencana pelaksanaan dan evaluasi kegiatan CRM.
Corporate
Social
Marketing.
Dalam
program
ini,
perusahaan
mengembangkan dan melaksanakan kampanye unttuk merubah perilaku masyarakat
35
dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan public, menjaga kelestarian
lingkungan
hidup,
serta
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.Kampanye
corporate social marketing (CSM) lebih banyak terfokus untuk mendorong
perubahan perilaku yang berkaitan dengan beberapa isu yakni isu-isu kesehatan,
perlindungan
terhadap
kecelakaan/kerugian,
lingkungan,
serta
keterlibatan
masyarakat.
Benefit-benefit yang dapat diperoleh perusahaan melalui pelaksanaan CSM
antara lain sebagai berikut:
1. Menunjang positioning merek perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan
penghasil makanan subway di amerika serikat memperoleh benefit
yang besar bagi positioning mereknya pada saat perusahaan ini
bermitra dengan North Carolina’s Cardiovascular Health Program.
Melalui iklan di radio dan televisi yang mencapai sekitar dua juta
pendengar di North Carolina, Subway berhasil meningkatkan
positioning merek makanan berkadar lemak rendah yang mereka
produksi sehingga menjadi pilihan utama masyarakat North Carolina.
2. Menciptakan prefensi merek. Melalui penciptaan prefensi merek,
maka merek produk prusahaan memiliki kemungkinan untuk lebih
dipilih oleh konsumen pada saat mereka melakukan pembelian
produk, dibandingkan dengan merek produk pesaing. Sebagai contoh
program CSM yang dilakukan oleh Pempers melalui program “Back
36
to Sleep”. Program ini bertujuan mengedukasi masyarakat amerika
untuk menidurkan bayi dengan posisi terlentang, hal ini dilakukan
karena ditengarai sudden infant death syndrome (SIDS) yang
mengakibatkan kematian bayi secara mendadak pada saat bayi tertidur,
disebabkan oleh kebiasaaan orang tua amerika menidurkan bayi dalam
keadaan tengkurap. Progam ini berhasil mengangkat popularitas
pampers sehingga produk ini menjadi pilihan utama para orang tua
amerika.
3. Aktifitas CSM dapat ikut mendorong peningkatan penjualan terutama
bila konsumen mengaitkan produk perusahaan dengan perubahan
prilaku yang diinginkan.
4. Pelaksanaan CSM dapat memberikan dampak yang nyata terhadap
perubahan social. Sebagai contoh program “Don’t Mess With Texas”
yang diluncurkan oleh texas department of transportation. Program ini
bertujuan untuk membujuk para penduduk texas agar mereka tidak
membuang sampah di jalan dan menyediakan tempat sampah di
kendaraan mereka. Program ini berhasil mengurangi sampah yang
dilemparkan ke jalan raya texas sampai 50% dan mengurangi jumlah
punting rokok yang mengotori jalanan texas sampai 70%.
Langkah – langkah yang harus dilakukan perusahaan pada saat melaksanakan
kegiatan CSM adalah sebagai berikut:
37
1. Melakukan analisis situasi untuk memperoleh gambaran mengenai
berbagai perilaku yang harus diubah di dalam masyarakat agar dapat
memberikan kondtribusi bagi peningkatan kesehatan public, perbaikan
lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagai
contoh pada saat pampers meluncurkan kampanye “Back to Sleep”
terlebih dahulu P&G melakukan riset mengenai penyebab bayi
meninggal mendadak pada saat mereka tidur dan menemukan
penyebabnya adalah kebiasaan orangtua di amerika menidurkan bayi
mereka dalam keadaan tengkurap.
2. Memiih target audiensi yang akan menjadi sasaran kampanye di mana
target audiensi ini merupakan audiensi yang diperkirakan akan sangat
mendukung kampanye perusahaan. Sebagai contoh ibu-ibu yang
memiliki bayi merupakan target audiensi bagi kampanye “Back to
Sleep”.
3. Menetapkan jenis perubahan perilaku apa yang harus dilakukan
audiensi sesuai dengan kampanye yang dilakukan oleh perusahaan.
Sebagai contoh jenis perilaku yang diharapkan dilakukan oleh para ibu
di amerika serikat.
4. Mengidentifikasikan berbagai hambatan dan motivasi yang akan
mendorong perubahan perilaku.
38
5. Mengembangkan bauran pemasaran yang mencakup stategi produk,
harga, saluran distribusi, dan promosi yang akan mendukung
munculnya perilaku pada target audiensi.
6. Mengembangkan rencana evaluasi dan pengawasan aktivitas CSM, di
mana evaluasi yang dilakukan didasarkan kepada perubahan perilaku
yang diinginkan.
7. Menetapkan anggaran pelaksanaan CSM dan menemukan sumber
pendanaan untuk melakukan kegiatan CSM, misalnya melalui
kemitraan dengan yayasan, organisasi nirlaba, maupun kelompok
kepentingan.
8. Melakukan implementasi rencana CSM dengan mempertimbangkan
adanya proses perubahan perilaku yang lambat dari target audiensi.
CSM selama tiga tahun merupakan program yang ideal karena dalam
jangka waktu tersebut diharapkan akan terjadi perubahan perilaku
sikap, serta proses edukasi secara bertahap.
Corporate Philantropy. Dalam program ini, perusahaan memberikan
sumbangan
langsung
dalam
bentuk
derma
untuk
kalangan
masyarakat
tertentu.Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, paket
bantuan, atau pelayanan secara Cuma-Cuma.
39
Corporate Philantropy biasanya berkaitan dengan berbagai kegiatan social
yang menjadi prioritas perhatian perusahaan. Berbagai program corporate
philanthropy yang dilaksanakan perusahaan, antara lain sebagai berikut.
1. Program corporate philanthropy dalam bentuk sumbangan uang tunai
.misalnya, kegiatan pemberian uang tunai kepada anak – anak panti
asuhan pada bulan ramadhan yang dilakukan oleh CDC Telkom.
2. Program corporate philanthropy dalam bentuk bantuan hibah. Sebagai
contoh, dari tahun 2003-2006, PT. Telkom telah menyalurkan bantuan
hibah kepada 2.731 penerima bantuan yang secara garis besar
dikelompokan dalam bantuan bencana alam, bantuan sarana umum,
bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan sarana ibadah, serta
bantuan kesehatan masyarakat.
3. Program corporate philanthropy dalam bentuk penyediaan beasiswa,
sebagai contoh penyediaan beasiswa yang dilakukan oleh PT HM
sampoerna melalui Sampoerna Fondation untuk membiayai beasiswa
program S2 maupun S3.
4. Program corporate philanthropy dalam bentuk pemberian produk.
Sebagai contoh PT. Telkom Divre III melaksanakan kegiatan
corporate philanthropy dalam bentuk pemberian paket sembako
menjelang hari raya idul fitri tahun 2007.
40
5. Program corporate philanthropy dalam bentuk pemberian layanan
Cuma-Cuma.
6. Program corporate philanthropy dalam bentuk penyediaan keahlian
teknis oleh karyawan perusahaan secara Cuma-Cuma. Sebagai contoh
pelayanan perbaikan kendaraan mudik lebaran yang dilakukan oleh
PT. Astra.
7. Program corporate philanthropy dengan mengizinkan penggunaan
fasilitas dan saluran distribusi yang dimiliki perusahaan untuk
digunakan bagi kegiatan social.
8. Program corporate philanthropy yang dilakukan perusahaan dengan
cara
menawarkan
penggunaan
peralatan
yang
dimiliki
oleh
perusahaan.
Langkah – langkah yang harus ditempuh perusahaan pada saat akan
menjalankan aktivitas corporate philanthropy adalah sebagai berikut.
1.
Memilih kegiatan amal yang akan didukung oleh perusahaan.
Pemilihan ini diddasarkan kepada kesesuaian antara kegiatan yang
akan di dukung dengan tujuan perusahaan, kepedulian para karyawan
terhadap kegiatan yang akan didukung, serta perhatian pelanggan
perusahaan.
2.
Memilih mitra yang akan menjalankan kegiatan amal beserta pihak
atau komunitas yang akan menjadi sasaran corporate philanthropy.
41
3.
Menetapkan besarnya sumbangan yang akan diberikan kepada suatu
pihak atau masyarakat yang akan menjadi sasaran kegiatan corporate
philanthropy.
4.
Mengembangkan rencana komunikasi untuk mengomunikasikan
kegiatan amal yang sedang dilakukan oleh perusahaan kepada para
karyawan maupun pihak-pihak yang berkepentingan.
5.
Mengembangkan rencana evaluasi untuk menilai berhasil tidaknya
pelaksanaan program corporate philanthropy.
Community Volunteering. Dalam program ini, perusahaan mendukung serta
mendorong para karyawan, para pemegang francise atau rekan pedagang eceran
untuk meyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasiorganisasi masyarakat local maupun masyarakat yang menjadi sasaran program.
Bentuk dukungan yang diberikan perusahaan kepada karyawan untuk
melaksanakan program Community Volunteering, adalah sebagai berikut.
1. Masyarakatkan etika perusahaan melalui komunikasi korporat yang
akan mendorong karyawan untuk menjadi sukarelawan bagi
komunitas. Komunikasi ini dapat pula dijadikan sarana agar karyawan
mengetahui sumber daya perusahaan yang dapat digunakan untuk
suatu peluang aktivitas sukarela.
42
2. Menyarankan kegiatan social atau aktivitas amal tertentu yang bias
diikuti oleh para karyawan. Dalam kaitan ini, perusahaan akan
menyediakan informasi yang rinci mengenai bagaimana keterlibatan
para karyawan. Dalam kaitan ini, perusahaan akan menyediakan
informasi yang rinci mengenai bagaimana keterlibatan para karyawan
perusahaan dalam aktivitas tersebut berikut bentuk kegiatan social atau
amal yang akan dilakukan.
3. Mengorganisasi tim sukarelawan untuk suatu kegiatan social.
4. Membantu para karyawan menemukan kegiatan social yang akan
dilaksanakan
melalui
survey
ke
wilayah
yang
diperkirakan
membutuhkan bantuan sukarelawan, mencari informasi melalui situs
Web atau dalam beberapa kasus dengan menggunakan perangkat
lunak (software) khusus yang akan melacak aktivitas social yang
cocok dengan minat karyawan yang akan menjadi tenaga sukarelawan.
5. Merelakan waktu cuti dengan tanggungan perusahaan bagi karyawan
yang bersedia menjadi tenaga relawan, dimana waktu cuti ini
bervariasi dari hanya beberapa hari kerja sampai menggunakan waktu
cuti satu tahun untuk melaksanakan kegiatan sukareladi Negara
berkembang atas nama perusahaan.
43
Langkah-langkah yang harus dilakukan perusahaan pada saat akan melakukan
community volunteering adalah sebagai berikut.
1. Membuat pedoman di dalam perusahaan yang akan memberi arahan
bagi karyawan dalam isu social apa kegiatan sukarela dapat mereka
lakukan.
2. Menetapkan jenis dukungan yang diberikan oleh perusahaan dan
seberapa jauh dukungan itu diberikan bbagi karyawan yang terlibat
dalam kegiatan community volunteering.
3. Mengembangkan rencana komunikasi internal perusahaan untuk
mengkomunikasikan komitmen perusahaan dan kebijakan yang dibuat
perusahaan dalam kegiatan community volunteering.
4. Menetapkan rencana untuk memberikan pengakuan dalam bentuk
penghargaan kepada para karyawan yang terlibat dalam community
volunteering. Misalnya dengan menyebutkan nama mereka dalam
siaran pers perusahaan maupun bulletin internal yang dikeluarkan
perusahaan.
5. Mengembangkan rencana komunikasi eksternal perusahaan dengan
mengekspos kegiatan community volunterering yang dilakukan
perusahaan kepada pihak luar baik dengan tujuan hanya untuk
menciptakan kesadaran public terhadap kegiatan yang dilakukan
maupun untuk meningkatkan reputasi perusahaan.
44
6. Menetapkan
rencana
untuk
mengukur
keberhasilan
program
community volunteering.
Socially Responsible Business Practice (Comunnity Development). Dalam
program ini, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis
yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan
social dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara
lingkungan hidup.
Komunitas dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok,
distributor, serta organisasi-organisasi nirlaba yang menjadi mitra perusahaan serta
masyarakat secara umum.Sedangkan yang dimaksud kesejahteraan mencakup di
dalamnya
aspek-aspek
kesehatan,
keselamatan,
serta
kebutuhan
pemenuhankebutuhan psikologis dan emosional.
Beberapa aktivitas yang termasuk ke dalam socially responsible bisiness
practice, mencakup hal-hal berikut ini.
1. Membuat fasilitas yang memenuhi bahkan melebihi tingkat keamanan
lingkungan dan keselamatan yang ditetapkan.
2. Menegmbangkan perbaikan proses produksi barang dan jasa seperti
berbagai
kegiatan mengurangi
penggunaan bahan-bahan yang
berbahaya dan mengurangi penggunaan bahan kimia dalam proses
peningkatan pertumbuhan tanaman pangan.
45
3. Mengentikan penawaran produk yang ditengarai membahayakan
kesehatan manusia meskipun produk itu legal.
4. Memilih pemasok berdasarkan kriteria kesediaan mereka menerapkan
dan memelihara aktivitas sustainable development.
5. Memilih perusahaan manufaktur dan bahan kemasan yang paling
ramah lingkungan dengan berbagai kriteria seperti: perusahaan
tersebut memiliki tujuan mengurangi penggunaan sumber daya secara
sia-sia, menggunakan sumber daya yang bias di daur ulang, serta
mengurangi terjadinya pembuangan racun ke lingkungan.
6. Melakukan pelaporan secara terbuka mengenai material produk yang
digunakan berikut asal-usulnya, potensi bahaya yang ditimbulkan dari
penggunaan produk serta berbagai informasi lain yang berguna bagi
konsumen.
7. Mengembangkan berbagai program untuk menunjang terciptanya
kesejahteraan masyarakat. Termasuk ke dalam kategori ini adalah
berbagai program community development yang dilaksanakan oleh PT.
Telkom melalui pemberian bantuan modal bagi perusahaan kecil, PT.
HM Sampoerna melalui program kemitraan dengan para pembuatan
rokok kretek tradisional, PT Unilever Indonesia melalui kemitraan
dengan para petani kedelai hitam.
46
Langkah-langkah yang harus dilakukan perusahaan pada saat akan
melaksanakan socially responsible business practice adalah sebagai berikut.
1. Melakukan kegiatan penilaian lingkungan (environment assessment)
2. Menetapkan tujuan program kegiatan social yang akan dilalakukan
oleh perusahaan.
3. Melakukan implementasi kegiatan social dengan mempersiapkan
terlebih dahulu pola kerja sama antar pihak yang terlibat dalam
kegiatan social, yaitu perusahaan, pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, perguruan tinggi dan para calon penerima manfaat
Corporate Social Responsibility.
4. Melakukan kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan social
yang dilakukan oleh perusahaan.
Berbagai benefit yang diperoleh perusahaan melalui pelaksanaan socially
responsible business practice adalah sebagai berikut.
1. Pelaksanaan socially responsible business practice dapat menghemat
uang perusahaan, memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan
lingkungan hidup, serta meningkatkan kesadaran energy di antara para
karyawan perusahaan.
2. Meningkatkan kesan baik komunitas terhadap perusahaan. Sebagai
contoh aktivitas yang dilaksanakan oleh Coca Cola untuk mencegah
47
penularan HIV/AIDS di wilayah afrika melalui program pemberian
kondom gratis, memberikan penjelasan mengenai penyakit aids beserta
cara penularan HIV/AIDS, melakukan pemeriksaan darah secara
Cuma-Cuma untuk mengetahui secara dini apakah darah pasien (yang
dirahasiakan identitasnya.
3. Bagi perusahaan yang berhasil menjalankan kegiatan socially
responsible business practice, maka keberhasilan tersebut akan
menciptakan prefensi konsumen terhadap merek produk perusahaan.
4. Pelaksanaan socially responsible business practice, misalnya dalam
bentuk penyediaan sarana kepentingan umum seperti sarana sanitasi
(seperti yang dilakukan oleh lifebuoy), pembangkit listrik mikro
(seperti yang dilakukan oleh Indonesia Power), penyediaan sarana air
bersih (seperti yang dilakukan oleh Aqua Danone) dapat menimbulkan
citra positif dari pemerintah selaku pembuat peraturan sehingga
memberikan sistuatsi menguntungkan bagi perusahaan.
5. Pelaksanaan socially responsible bisiness practice oleh prusahaan
dapat meningkatkan kepuasan karyawan. Hal ini disebabkan antara
lain oleh munculnya rasa bangga menjadi bagian dari perusahaan yang
bertanggung jawab secara social.
48
2.2 Penelitian Terdahulu
Kajian di dalam
penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, Uliviana mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan
Administrasi Negara, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Tahun 2010 yang diambil
dari skripsi yang berjudul “Strategi Program Corporate Social Responsibility (CSR)
PT. Cilegon Fabricators”, dengan pendekatan kualitatif Program Corporate Social
Responsibility (CSR) suatu bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan kepada komunitas dan juga lingkungan.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) ini bertujuan membangun
kebersamaan, mengharmoniskan hubungan antara lain dunia industry dan masyarakat
sekitar serta membangun lingkungan dengan meningkatkan program kesehatan untuk
PT. Cilegon Fabricators melaksanakan program Corporate Social Responsibility
(CSR) di bidang kesehatan yaitu khitanan masal pada tahun 2007 pada tiga desa
sekitar perusahaan itu Desa Argawana, Desa Margasari, dan Desa Banyuwangi, Pulo
Ampel Serang.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kegiatan pada tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap dampak.Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah
metode evaluative dengan pendekatan kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung serta dokumentasi. Wawacara
49
dilakukan dengan informan sebanyak sebelas orang dengan menggunakan model PII
Cutlip, Center and Broom.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi kegiatan khitanan
masal tahun 2007, pada tahap evaluasi persiapan yang dilakukan pengajuan proposal
ke pihak management sebagai bentuk kepedulian sekaligus perayaan hari ulang tahun
PT. Cilegon Fabricators yang melibatkan tiga desa dengan kuota sebanyak 73
peserta.Evaluasi tahap implementasi menunjukan bahwa penggunaan media lisan dan
media tertulis dalam penyebaran pesan tercapai dengan antusias warga yang datang
dan dengan adanya penggolongan khalayak efektif dan khalayak potensial yang hadir
dalam kegiatan.Evaluasi pada tahap dampak adalah masyarakat senang dan anak anak
mereka tumbuh baik dan sehat serta menginginkan kebali kegiatan khitanan
berikutnya.
Persamaan penelitian “Strategi Program Corporate Social Responsibility
(CSR) PT. Cilegon Fabricators” dengan penelitian skripsi ini yang berjudul
Implementasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kota Serang adalah sama sama melatar
belakangi tentang program CSR dan juga perbedaan dari kedua penelitian ini adalah
penelitian yang diambil oleh peneliti sebelumnya membahas tentang strategi program
CSR suatu perusahaan, jika penelitian yang diambil dari skripsi ini membahas tentang
Perda kota yang membahas tentang pengelolaan CSR yang mana adanya kerjasama
antara pemerintah dan perusahaan dalam pengelolaan program CSR tersebut.
50
Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah dipertahankan dan
ditingkatkan kegiatan khitanan masal selanjutnya karena bermanfaat dan membantu
warga sekitar, ditingkatkan kembali koordinasi yang dapat membantu jalannya
program dan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berikutnya, HRD PT.
Cilegon Fabricators dalam merencanakan program dan kegiatan berikutnya harus
disesuaikan dengan kebutuhan warga sekitar, mendorong dan memberikan acuan
pada perusahaan lain untuk melakukan evaluasi terhadap program dan kegiatan
apapun.
Ada pula penelitian skripsi terdahulu yang dilakukan oleh Marina mahasiswi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Administrasi Negara, Universitas
Sultan Ageng Tritayasa, tahun 2012 yang berjudul “Efektivitas Program Corporate
Social Responsibility PT. Krakatau Steel di Kecamatan Citangkil” dengan pendekatan
kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas CSR di
Krakatau Steel Kecamatan Citangkil. Dengan focus penelitian apakah evektifitas
program CSR di PT. Krakatau Steel Kecamatan Citangkil sudah berjalan dengan
baik.
Hasil dari penelitian bahwa efektifitas CSR di PT. Krakatau Steel Kecamatan
Citangkil belum berjalan dengan baik.Dikarenakan kurang adanya pengawasan
berkelanjutan dari pihak PKBLT PT. Krakatau Steel.Disamping itu juga kurangnya
waktu pembekalan materi kewirausahaan dan pembukuaan dari pihak PKBLT PT.
Krakatau Steel kepada masyarakat mitra binaan. Proses pengajuan proposal pinjaman
51
sampai pencairan dana sangat lama dan dana yang didapatkan tidak sesuai dengan
dana yang diajukan pada proposal pinjaman.
Perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian Implementasi
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan di Kota Serang adalah sama – sama melatarbelakangi program CSR, dan
perbedaan adalah penelitian ini hanya membahas tentang efektifitas program CSR di
satu perusahaan saja, jika penelitian skripsi yang diambil oleh penulis membahas
kerja sama pemerintah dengan perusahaan dalam pelaksanaan program CSR.
2.3. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan alur pemikiran peneliti dalam penelitian dan
sebagai kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan dari Analisis
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Krakatau Daya Listrik Di
Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon, maka dalam penelitian ini dibuatkan
kerangka berfikir.Sehingga dengan adanya kerangka berfikir ini, baik peneliti
maupun pembaca mudah memahami dan mengetahui tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian.
Menurut
Sugiyono
(2010:65)
menyatakan
bahwa
kerangka
berfikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berabagai
faktor yang telah diidentifikasi masalah yang penting.Oleh karenanya peneliti
berangkat dari identifikasi masalah untuk membuat kerangka berfikir. Adapun
52
permasalahan – permasalahan yang ada terkait Analisis Pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) PT. Krakatau Daya Listrik Di Kelurahan Samang Raya
Kota Cilegon menggunakan teori indikator langkah-langkah pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) menurut Kotler dan Lee (2006) mengemukakan bahwa
pemilihan program alternative CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan sangat
bergantung kepada tujuan pelaksanaan CSR yang ingin di capai perusahaan. Untuk
lebih jelas kerangka berfikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
53
Gambar 2.3
Kerangka Berfikir
Corporate Social Responsibility
PT. Krakatau Daya Listrik Di Kelurah
an Samangraya Kota Cilegon
Masalah
1. Tidak terlaksananya proposal pencairan dana Corporate Social
Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik.
2. Tidak ada pendampingan dari PT. Krakatau Daya Listrik terhadap
program Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya.
3. Tidak tersalurkan dana Corporate Social Responsibility PT. Krakatau
Daya Listrik dalam bidang pendidikan di Kelurahan Samangraya.
Kotler dan Lee (2006) menyebutkan enam kategori program Corporate Social
Responsibility yaitu:
1. Cause Promotion ( Penyebab Promosi)
2. Cause Related Marketing (Penyebab terkait pemasaran)
3. Corporate Societal Marketing (Pemasaran sosial perusahaan)
4. Corporate Philantropy (Philantropy Perusahaan)
5. Community Volunteering (Sukarela Masyarakat)
6. Socially Responsible Business Practice (Praktik bisnis yang
bertanggung jawab secara sosial)
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
54
2.4. Asumsi Dasar
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dibuat suatu asumsi
dasar dalam penelitian, yang merupakan anggapan peneliti terhadap permasalahan
yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti sendiri mengasumsikan bahwa
pelaksanaan program Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik di
Kecamatan Samangraya Kota Cilegon masih belum berjalan dengan baik dan
optimal.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data guna mencapai tujuan yang
diharapkan perlu adanya suatu metode penelitian yang sesuai dan tepat. Metode
penelitian merupakan suatu usaha pembuktian terhadap suatu objek penelitian untuk
memperoleh kebenaran dari permasalahan dengan menggunakan pendekatan ilmiah
untuk menghasilkan hasil yang objektif dan tepat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode
penelitian kualitatif.Di mana penelitian ini, peneliti mencoba menjelaskan Analisis
Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon dengan lebih banyak dituangkan ke dalam bentuk katakata tertulis atau lisan dan data dokumentasi.
Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong, (2007:3) mengemukakan
ahwa, metodologi penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode
penelitian kualitatif.Di mana penelitian ini, peneliti mencoba menjelaskan Analisis
Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan
55
56
Samangraya Kota Cilegon dengan lebih banyak dituangkan ke dalam bentuk katakata tertulis atau lisan dan data dokumentasi.
3.2Instrumen Penelitian
Instrumen utama dalam penelitian tentang Analisis Pelaksanaan Program
Corporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon ini
adalah peneliti sendiri. Menurut Moleong (2005:19), pencari tahu alamiah (peneliti)
dalam pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya sebagai alat
pengumpul. Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman
wawancara yaitu dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
mengenai variabel yang diteliti kepada informan untuk dijawab. Hal tersebut
dilakukan dengan tujuan agar pertanyaan dalam wawancara tidak menyimpang dari
variabel penelitian.Pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti disusun
berdasarkan poin-poin yang akan ditanyakan kepada informan untuk memperoleh
data yang dibutuhkan di dalam penelitian. Hal ini bertujuan agar proses wawancara
dapat berjalan secara mendalam antara peneliti dengan informan sehingga wawancara
bisa bergulir dan data yang didapat sesuai dengan yang dibutuhkan.
Selain wawancara sebagai alat bantu pengumpulan data utama. Peneliti juga
menggunakan teknik pengumpulan data lainnya yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya:
57
a. Studi lapangan langsung (observasi), merupakan pengumpulan data yang
dibutuhkan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian. Menurut
Nasution dalam Sugiyono (2008 : 226) menyatakan bahwa, observasi adalah
dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi.
b. Studi dokumentasi, ialah studi yang digunakan untuk mencari dan
memperoleh data skunder, serta dokumen-dokumen yang relevan dengan
masalah yang diteliti.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data untuk dianalisis. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu meliputi: observasi, wawancara dan
dokumentasi.
1) Observasi
Menurut Moleong (2007:176), observasi (pengamatan) adalah kegiatan untuk
mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian,
perilaku tidak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan diklasifikasikan atas
pengamatan melaui cara berperan serta (partisipan) dan yang tidak berperan serta
(non partisipan). Pada pengamatan tanpa peran serta, peneliti hanya melakukan satu
fungsi, yaitu mengadakan pengamatan saja.Sedangkan pengamatan berperan serta
melakukan dua peranan sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi
58
anggota resmi dari kelompok yang diamati. Pada penelitian ini, peneliti berperan
sebagai non partisispan atau tidak beperan serta, karena dalam penelitian ini peneliti
tidak terlibat secara langsung dalam proses Analisis Pelaksanaan Program Corporate
Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Peneliti hanya
melakukan pengamatan saja untuk mengetahui kondisi dari objek penelitian.
2) Wawancara
Moleong (2007:186), mengemukakan bahwa wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
tanya jawab dengan narasumber dari aparatur dan masyarakat yang mengetahui dan
memahami lebih jauh khususnya AnalisisPelaksanaan ProgramCorporate Social
Responsibility (CSR) Di Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon. Berikut ini peneliti
membuat pedoman wawancara penelitian dengan menggunakan indikator Penerapan
dan Pelaksanaan Corporate Social Responsibility menurut Kotler dan Lee (2006)
dapat di lihat pada tabel 3.1.
59
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara
No
Dimensi
Cause Promotion
1.
2.
3.
4.
5.
6
Informan
Kelurahan
Samang
Raya, PT. Krakatau
Bagaimana pelaksanaan kegiatan penyebab
Daya
Listrik,
promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Masyarakat Kelurahan
yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik
Samang Raya
sudah berjalan dengan baik?
Cause Related Marketing
Kelurahan
Samang
Raya, PT. Krakatau
Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah Daya
Listrik,
menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan Masyarakat Kelurahan
social di kelurahan samangraya berdasarkan Samang Raya
besarnya penjualan produk/jasa ?
Corporate Societal Marketing
Kelurahan
Samang
Raya, PT. Krakatau
Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah Daya
Listrik,
menggalakan dan melaksanakan program tentang Masyarakat Kelurahan
lingkungan hidup, kesehatan, keselamatan public Samang Raya.
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
Corporate Philantropy
Kelurahan Samang
Raya, PT. Krakatau
Pernahkah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan Daya Listrik,
bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai, Masyarakat Kelurahan
paket bantuan atau pelayanan secara Cuma Cuma ? Samangraya
Community Volunteering
Kelurahan Samang
Raya, PT. Krakatau
Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti Daya Listrik,
kegiatan sukarela corporate social responsibility Masyarakat Kelurahan
setiap program yang di jalankan ?
Samangraya
Socially Responsible Business Practice
Kelurahan Samang
Raya, PT. Krakatau
Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah Daya Listrik,
melaksanakan praktek bisnis yang mendukung Masyarakat Kelurahan
kegiatan social dengan tujuan meningkatkan Samangraya
kesejahteraan
masyarakat
dan
memelihara
lingkungan hidup?
Sumber: Peneliti 2016
60
3) Dokumentasi
Studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh data sekunder berupa
peraturan perundang-undangan, laporan-laporan berupa foto atau dokumen elektronik
(rekaman), catatan serta dokumen-dokumen yang relevan dengan masalah yang
diteliti
Dalam penelitian ini dokumentasi yang diambil berupa foto-fotodan
dokumentasi elektronik yang berupa rekaman. Dokumentasi digunakan untuk
smemperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan wawancara. Adapun alat
pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Buku Catatan
Buku catatan ini digunakan peneliti untuk mencatat setiap informasi dari
sumber data pada saat wawancara dengan sumber data dan mencatat
perkembangan penelitian dilapangan.Menurut Satori dan Komariah
(2010:177), buku catatan adalah catatan lengkap yang bukan saja berisi
hasil pengamatan atau wawancara di lapangan tetapi juga sudah ada
refleksi dari peneliti atas hasil atau deskripsi yang dikerjakan setelah
selesai melakukan suatu pengamatan atau wawancara.
61
2) Alat Perekam
Alat perekamini digunakan peneliti untuk merekam setiap pembicaraan
pada saat wawancara dengan sumber informasi.Menurut Satori dan
Komariah
(2010:177-178),tape
recorder
dapat
merekam
semua
percakapan dengan baik, tetapi sayang tidak dapat menangkap ekspresi
wajah dan gerak-gerik informan. Seandainya informan keberatan dengan
dengan pemakaian tape recorder, maka peneliti tidak boleh memaksa dan
atau tidak boleh mensiasatinya dengan cara tersembunyi karena kalau
ketahuan hal ini dapat merusak hubungan baik.
3) Kamera Digital dan Handphone
Kamera digital dan Handphone ini digunakan peneliti untuk memotret
kegiatan yang berkaitan dengan penelitian.Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan keabsahan penelitian, yang berupa foto-foto lokasi
penelitian ataupun sumber data.
3.4 Informan Penelitian
Setelah mempelajari peran dan hubungan antar partisipan, peneliti akan
mampu menentukan informan yang cocok untuk penelitiannya. Menurut Morse
dalam Denzin(2009:289), seorang informan yang baik adalah seorang yang mampu
menangkap, memahami, dan memenuhi permintaan peneliti, memiliki kemampuan
reflektif, bersifat artikulatif, meluangkan waktu untuk wawancara, dan bersemangat
62
untuk berperan serta dalam penelitian. Penentuan
informan dalam penelitian
mengenai Analisis Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Di
Kelurahan Samang Raya Kota Cilegonmenggunakan teknik Purposive. Menurut
Patton dalam Denzin (2009:290), alasan logis di balik teknik Purposive dalam
penelitian kualitatif merupakan prasyarat bahwa informan yang dipilih sebaiknya
memiliki informasi yang kaya (rich information).Adapun yang menjadi informan
dalam penelitian ini diantaranya adalah:
Tabel 3.2 : Informan Penelitian
Informan
Spesifikasi Informan
Keterangan
I1
Lurah Samang Raya Kota Cilegon
Key Informan
I2
Sekertaris Lurah Samang Raya Kota
Cilegon
Key Informan
I3
Kepala Dinas PR & Legal
Superitendent Krakatau Daya Listrik
Key Informan
I4
Kasi Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan Samang Raya Kota
Cilegon
Key Informan
I5
Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan Samang Raya
Key Informan
I6
I7
Masyarakat Samang Raya Kota
Cilegon yang menerima bantuan
I.6-1 - I.6-n
Masyarakat Samang Raya Kota
Cilegon yang tidak menerima
bantuan
I.7-1 - I.7-n
Key Informan
Secondary
Informan
63
3.5 Teknik Analisis Data
Kegiatan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal
ini analsis data kualitatif menurut menurut Bogdan & Biklen dalam Irawan(2006:73),
analisis data kualitatif adalah:
”Analisis data adalah proses mancari dan mengatur secara sistematis transkip
interview, catatan di lapangan, dan bahan-bahan lain yang anda dapatkan,
yang kesemuanya itu anda kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman anda
(terhadap suatu fenomena) yang membantu anda untuk mempresentasikan
penemuan anda kepada orang lain”.
Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis data
kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberrman dalam Silalahi (2010:339),
Kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Terjadi bersamaan
berarti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang
jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaktif pada saat sebelum, selama, dan
sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun wawasan umum
yang disebut analisis.
Gambar 3.3
Komponen-Komponen Analsis Data Model Interaktif
Pengumpulan
data
Penyajian
data
Reduksi
Data
Kesimpulankesimpulan
penarikan/verifikasi
64
Sumber: Miles dan Huberrman (Silalahi, 2010:340)
Berdasarkan gambar diatas dijelaskan bahwa dalam pandangan ini, tiga jenis
dalam kegiatan analisis data dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan
proses siklus dan interaktif. Peneliti bergerak diantara empat sumbu kumpuran
tersebut selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak balik diantara kegiatan
reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan/verifikasi selama sisa waktu penelitian.
Untuk lebih jelasnya, maka kegiatan analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Koleksi Data
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena
hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan
berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang
sudah ditetapkan. Data yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan
teknik sampling yang benar, kita sudah mendapatkan strategi dan prosedur yang
akan kita gunakan dalam mencari data di lapangan.
2. Reduksi Data
Reduksi
data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasis
data sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan
diferivikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah
65
penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Data yang diperoleh dari
lapangan jumlahnya cukup banyak, kompleks dan rumit.Untuk itu perlu dicatat secara
rinci dan teliti. Kemudian segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan selanjutnya, dan mencarinya kembali bila
diperlukan.Reduksi data ini membantu untuk memberikan kode-kode pada aspek
tertentu.
3.
Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka alur yang kedua yang penting dalam kegiatan
analisis dalam penelitian kualitatif adalah penyajian data, yaitu sebagai sekumpulan
informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
mengambil tindakan. Dalam penelitian kualitatif ini, penyajian data dapat dilakukan
dalam bentuk uraian singkat atau teks naratif selain itu dapat berupa grafik,
matriks,network (jaringan kerja) dan bagan. Dengan mendisplay data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
4. Penarikan Kesimpulan/verifikasi
66
Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu menyimpulkan dari
temuan-temuan penelitian untuk dijadikan suatu kesimpulan penelitian. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel. Oleh karena itu kesimpulan harus diverifikasi selama penelitian
berlangsung.
3.6 Uji Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan (trustworthines) maka diperlukan pengujian
dalam keakuratan data. Terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk
menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan dua cara yaitu:
3.6.1
Triangulasi (Triangulation)
Untuk
menguji
keabsahan
data
penelitian
menggunakan
triangulasi.Triangulasi menurut Paton dalam Moleong (2005:330-331) Triangulasi
adalah membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi
67
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal
ini dapat dicapai dengan cara:
1. Membandingkan data pengamatan dan hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakannya secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan
Peneliti hanya menggunakan triangulasi sumber. Menurut Satori dan
Komariah (2010:170-171) menyatakan bahwa triangulasi sumber adalah cara
meningkatkan kepercayaan penelitian dengan mencari data dari sumber yang
beragam yang masih terkait satu sama lain. Sedangkan triangulasi teknik yaitu
penggunaan beragam teknik pengungkapan data yang dilakukan kepada sumber data.
3.6.2 MengadakanMembercheck
Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada
pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang
ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti datanya tersebut valid, sehingga
semakin kredibel/dipercaya.
68
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian
3.7.1 Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon.
69
3.7.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti bagaimana Analisis Pelaksanaan
Program Corporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon. Adapun waktu penelitian ini dimulai dari bulan Juli 2015 sampai dengan
bulan februari 2016. Jadwal rencana penelitian terlampir pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.4
JADWAL RENCANA PENELITIAN 2015
Waktu Pelaksanaan
No
Nama
Kegiatan
Bulan
Jul
2015
1
Pengajuan Judul
Skripsi
2
Perijinan dan
Penelitian Awal
3
Pengumpulan Data
4
Pembuatan
BAB I dan BAB II
5
Pembuatan
BAB III
6
Pembuatan
BAB IV
7
Pembuatan BAB V
Agt
2015
Sep
2015
Okt
2015
Nov
2015
Des
2015
Jan
2016
Feb
2016
Mar
2016
Apr
2016
Mei
2016
Jun
2016
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek penelitian
4.1.1
Gambaran Umum Kota Cilegon
Kota Cilegon adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Cilegon
berada di ujung barat laut pulau jawa, di tepi selat sunda. Kota Cilegon dikenal
sebagai kota industri. Sebutan lain bagi Kota Cilegon adalah Kota Baja mengingat
kota ini merupakan penghasil terbesar baja di Asia Tenggara karena sekitar 6 juta Ton
baja dihasilkan tiap tahunnya di kawasan industri Krakatau Steel, Cilegon. Di kota
Cilegon terdapat berbagai macam objek vital negara antara lain Pelabuhan merak,
Pelabuhan Cigading H-Beam Centre, Kawasan Industri Krakatau Steel, PLTU
Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Daya Tirta Industri Water
Treatment Plant, (Rencana Lot) Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan (Rencana
Lot) kawasan industri berikat selat sunda
Berdasarkan letak geografisnya, Kota Cilegon berada dibagian paling ujung
sebelah barat pulau jawa dan terletak pada posisi : 5o52’24” – 6o04’07” Lintang
Selatan (LS), 105o54’05 – 106o05’11” Bujur Timur (BT). Secara administratif
wilayah berdasarkan UU No. 15 Tahun 1999 tentang terbentuknya Kotamadya
Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah tingkat II Cilegon pada tanggal 27
april 1999, Kota Cilegon mempunyai batas – batas wilayah sebagau berikut :
70
71
a) Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Bojonegara (Kabupaten
Serang)
b) Sebelah Barat: berbatasan dengan selat sunda
c) Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Anyer dan Kecamatan
Mancak (Kabupaten Serang)
d) Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Kramatwatu tepat di
wilayah serdang (Kabupaten Serang)
Cilegon memiliki wilayah yang relatif landai di daerah tengah dan pesisir
barat hingga timur kota, tetapi di wilayah utara cilegon topografi menjadi belereng
karena berbatasan langsung gunung batur, sedangkan di wilayah selatan topografi
menjadi sedikit berbukit-bukit terutama wilayah yang berbatasan langsung dengan
Kecamatan Mancak.
Kota ini memiliki wilayah strategis yang berhubungan langsung dengan selat
sunda, dan terhubung dengan jalan tol Jakarta – Merak. Selain itu rencana
pembangunan Jembatan Selat Sunda yang nantinya akan terkoneksi dengan jalan
lingkar selatan Kota Cilegon menambah tingkat konektifitas kota ini dengan daerah
lain di sekitarnya.
Kota cilegon mempunyai iklim tropis dengan suhu rata – rata 22 oC-33 oC,
curah hujan maksimum terjadi pada bulan desember-februari dan minimum pada
bulan juli-september. Menurut klasifikasi iklim Koppen, pada awalnya iklim di Kota
Cilegon termasuk dalam Iklim Hutan basah tropis tetapi semakin dengan pesatnya
72
perkembangan Kota Cilegon jumlah tutupan Hijau di kota ini menjadi sangat
berkurang sehingga mengubah jenis tutupan permukaan di wilayah Kota Cilegon.
Berdasarkan administrasi pemerintahan, Kota Cilegon memiliki luas wilayah
±17.550 Ha terbagi atas 8 (delapan) Kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah
(Perda) No. 15 Tahun 2002 Tentang Pembentukan 4 (Empat) Kecamatan Baru,
wilayah Kota Cilegon yang semula terdiri dari 4 (empat) kecamatan berubah menjadi
8 (delapan) kecamatan, yaitu:
a) Kecamatan Cilegon
b) Kecamatan Pulomerak
c) Kecamatan Cibeber
d) Kecamatan Grogol
e) Kecamatan Purwakarta
f) Kecamatan Citangkil
g) Kecamatan Jombang
73
Tabel 4.1.1
Jarak Antar Kecamatan di Kota Cilegon
NO
KECAMATAN
Distric
C
I
W
A
N
D
A
N
C
I
T
A
N
G
K
I
L
P
U
L
O
M
E
R
A
K
P
U
R
W
A
K
A
R
T
A
G
R
O
G
O
L
C
I
L
E
G
O
N
J
O
M
B
A
N
G
C
I
B
E
B
E
R
1
(1)
Ciwandan
(2)
-
(3)
6,5
(4)
23,4
(5)
11,1
(6)
11,5
(7)
10,2
(8)
9,7
(9)
13,6
2
Citangkil
6,5
-
17
5,7
6
5
4,5
6,3
3
Pulomerak
23,4
17
-
11,2
14,4
16
15,5
18,8
4
Purwakarta
11,1
5,7
11,2
-
4,6
5,8
5,2
7,2
5
Grogol
11,5
6
14,4
4,6
-
5,8
2,6
3,8
6
Cilegon
10,2
5
16
5,8
5,8
-
2,6
2,1
7
Jombang
9,7
4,5
15,5
5,2
3,1
2,6
-
2,1
8
Cibeber
13,6
6,3
18,8
7,2
5,5
3,8
2,1
-
Sumber: Kota Cilegon Dalam Angka 2015
Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir (1991-2005) jumlah penduduk Kota
Cilegon Bertumbuh sebesar 47,18% dari (228.230 jiwa Tahun 1991 menjadi 335.931
jiwa Tahun 2005). Perkembangan jumlah penduduk Kota Cilegon pada periode
2001-2005 bergerak secara rata-rata 2,66% per tahun. Dengan jumlah penduduk yang
tinggi membuat Kota Cilegon menjadi kota terbesar ke 4 di Provinsi Banten. Masih
cukup tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kota Cilegon tersebut terutama
dipengaruhi oleh peristiwa Migrasi masuk.
74
4.1.2
Gambaran Umum Kecamatan Citangkil
Kecamatan Citangkil merupakan salah satu pemerintahan Kecamatan yang
peranannya dalam pelaksanaan otonomi daerah cukup diakui oleh pemerintah Kota
Cilegon. Melalui sumber daya yang tersedia, diharapkan Kecamatan Citangkil
menjadi barometer pelaksaanaan otonomi daerah di Kota Cilegon baik tingkat
provinsi banten maupun tingkat nasional. Kecamatan Citangkil mencakup 7
kelurahan yaitu:
1) Kelurahan Citangkil
2) Kelurahan Warnasari
3) Kelurahan Taman Baru
4) Kelurahan Kebon Sari
5) Kelurahan Lebak Denok
6) Kelurahan Samang Raya
7) Kelurahan Deringo.
Secara keseluruhan Kecamatan Citangkil Memiliki 175 RT dan 49 RW,
dimana Kelurahan Citangkil merupakan Kelurahan yang memiliki jumlah RT
terbanyak di Kecamatan Citangkil yaitu sejumlah 39 RT. Sedangkan Kelurahan
Deringo merupakan Kelurahan dengan jumlah RT paling sedikit yaitu hanya 16
RT.Kecamatan Citangkil mempunyai Visi, yaitu:
75
”Terdepan dalam memberikan Pelayanan kepada masyarakat
Citangkil”
Sedangkan Misi Kecamatan Citangkil yang merupakan langkah konkrit dalam
melakukan pembangunan dan kemajuan Kecamatan Citangkil yaitu sebagai berikut:
1. mewujudkan pemerintah Kecamatan yang baik, bersih dan beribawa dalam
menjalankan fungsi pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat;
2. menciptakan tata kelola pemerintahan Kecamatan yang baik, profesional,
akuntabel, bersih dan berwibawa.
Dan Kecamatan Citangkil mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Tertatanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan yang bersih, efesien,
efektif, transparan, profesional dan akuntabel;
2. Meningkatnya disiplin dan profesionalisme aparat pemerintahan Kecamatan
serta terpenuhinya kebutuhan aparat secara proporsional dan seimbang;
3. Meningkatnya kualitas SDM Kecamatan Citangkil melalui pendidikan dan
pelatihan;
4. Meningkatnya pelayanan publik yang di tunjang dengan kelengkapan sarana
dan prasarana yang memadai;
5. Meningkatnya ketersediaan data potensi Kecamatan dengan tingkat akurasi
yang baik;
6. Meningkatnya pembinaan pada berbagai aspek – aspek kehidupan
Bermasyarakat;
7. Meningkatnya disiplin aparatur Kecamatan Citangkil;
76
8. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaporan kinerja Kecamatan
Citangkil;
9. Meningkatnya daya dukung sarana dan prasarana aparatur;
10. Meningkatnya kualitas penatausahaan keuangan dan pelaporan.
Tabel 4.1.2
Jumlah RT dan RW Kelurahan Citangkil
Nama Kelurahan
Citangkil
Kebon Sari
Warna Sari
Samangraya
Lebak Denok
Taman Baru
Deringo
Jumlah
RT
RW
Lingkungan
39
11
4
18
7
3
36
7
3
27
6
4
19
5
9
20
9
3
16
4
10
175
49
36
Sumber: Keccitangkil.cilegon.go.id
77
4.1.3
Gambaran Umum Kelurahan Samangraya
Kelurahan Samangraya terletak disebelah timur Kecamatan Citangkil, Kota
Cilegon dengan Luas Wilayah ± 141.925 Ha. Dengan ketinggian 3 M dari permukaan
laut, curah hujan 123 mm/ tahun suhu rata – rata 27oCelcius.Kelurahan Samangraya
mobilitas penduduk tergolong cukup tinggi, hal ini ditandai dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk dan ramainya daerah ini dijadikan sentra pemukiman
serta kawasan industri baja dan industri lainnya.Kelurahan Samangraya dengan batas
wilayahnya sebagai berikut:
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sunda.
b) Sebelah Selatan berbatasan Kelurahan Deringo Kecamatan Citangkil.
c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Warnasari Kecamatan
Citangkil.
d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kubangsari Kecamatan
Ciwandan.
Kelurahan Samangraya merupakan, salah satu Kelurahan yang letak
wilayahnya jauh dari ibukota kecamatan setelah, jarak orbitasinya sebagai berikut :
a) Jarak ke Ibukota Kecamatan : 3000 m
b) Jarak ke Ibukota Kabuapaten/Kota : 7000 m
Secara administrativ Kelurahan Samangraya terdiri dari 6 Rukun Warga ( RW
) dan 27 Rukun Tetangga ( RT ) dengan Pembagian sebagai berikut :
78
Tabel 4.1.3
Daftar Nama RT dan RW Kelurahan Samangraya
RW
RT
LINGKUNGAN
RT
01/01
RW
RT
LINGKUNGAN
Link. Kalentemu
RT
Link. Warung
Barat
01/02
Juet
RT
Link. Warung
RW 02
02/02
Juet
Warung
RT
Link. Warung
Juet
03/02
Juet
RT
Link. Kalentemu
RW 01
Kalentemu
Barat
02/01
RT
Link. Kelelet
03/01
RT
Link. Kalentemu
04/01
Barat
RT
Link. Warung
RT
Link. Kalentemu
04/02
Juet
05/01
Barat
RT
Link. Kubang
01/04
Welut
RT
Link. Kubang
RT
Link. Ciriu
01/03
RT
RW 04
Link. Ciriu
RW 03
02/03
Kubang 02/04
Welut
Ciriu
Welut
RT
Link. Cirahab
RT
Link. Ciriu
03/04
03/03
RT
Link. Pintu Air
79
04/04
RT
Link. Kubang
05/04
Welut
RT
Link. Kalentemu
RT
Link. Ciriu
01/05
Timur
01/06
Selatan
RT
Link. Kalentemu
RT
Link. Ciriu
02/05
Timur
02/06
Selatan
RW O6
RT
Link. Ciriu
Ciriu
03/06
Pabuaran
RW 05
RT
Kalentemu
Link. Kelelet
03/05
Timur
RT
Link. Kalentemu
RT
Link. Deringo
04/05
Timur
04/06
Pabuaran
RT
Link. Kalentemu
RT
Link. Ciriu
05/05
Timur
05/06
Kalimuk
Sumber: Kelurahan Samangraya 2015
Dari table diatas dapat diketahui bahwa kelurahan samangraya memiliki 6 RT
dan masing masing RW memiliki 4 – 5 RT, dalam penelitian ini yang berjudul
Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility di kelurahan samangraya kota
cilegon. Bahwa target CSR dari PT. Krakatau Daya Listrik difokuskan pada RW 02
RT 03, RW 03 RT 01 dan RW 06 RT 01 karena dinilai layak untuk mendapatkan
bantuan CSR.
80
Kelurahan Samangraya Kecamatan Citangkil Kota Cilegon memiliki 2700
KK dengan kepadatan penduduk 3.907 Jiwa/ Km2.
1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
a) Islam
:
10.465 orang
b) Katholik
:
5 orang
c) Hindu
:
2 orang
d) Budha
:
7 orang
2. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
a) Tidak/belum sekolah
: 1.972 Orang
b) Belum tamat SD/sederajat
: 1.385 Orang
c) Tamat SD/sederajat
: 1.804 Orang
d) SLTP/Sederajat
: 2.103 Orang
e) SLTA/sederajat
: 2.842 Orang
f) DI/II
: 73 Orang
g) Akademi/D III/SARMUD
: 84 Orang
h) D IV/S1
: 268 Orang
i) S2
: 20 Orang
3. Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan/mata pencaharian
a) Petani
:
40 Orang
b) Peternak
:
3 Orang
c) Nelayan
:
5 Orang
d) Industri/Swasta
: 1. 684 Orang
81
e) Kontruksi
:
72 Orang
f) Perdagangan
:
327 Orang
g) Transportasi
:
65 Orang
h) PNS
:
264 Orang
i) TNI/POLRI
:
6 Orang
82
4.1.4
Gambaran Umum PT. Krakatau Daya Listrik
PT. Krakatau Daya Listrik terletak di sisi barat Kawasan Industrial Estate,
tepatnya di pinggir pantai selat sunda. Penempatan PT. KDL di bibir laut ini memiliki
tujuan agar kelima unit pembangkit mudah mendapatkan air pendingin dalam jumlah
memadai. Seperti diketahui, sebagai pendingin uap panas penggerak turbin, PLTU
milik PT. Krakatau Daya Listrik menggunakan air laut dalam jumlah banyak.
Luas keseluruhan PT. Krakatau Daya Listrik mencapai 87,080 meter persegi
dan areal utamanya menangkup luas 150.000 meter. 19.000 meter diantaranya
difungsikan sebagai bangunan. Pabrik PT. Krakatau Daya Listrik sendiri berada
13,56 meter diatas permukaan laut rata-rata. Titik ini juga menjadi titik refrensi untuk
semua level bangunan PLTU. Untuk melindungi pantai dari bahaya erosi gelombang
air laut, maka PT. Krakatau Daya Listrik menambahkan batu-batu penahan
gelombang terutama di daerah pengambilan dan pengeluaran air pendingin serta area
sekitar tangki penyimpanan BBM.
Meningkatkan kehandalan dan menjadi perusahaan energi yang kompetitif.
Itulah yang selalu ditekankan PT. Krakatau Daya Listrik (PT. KDL) dalam
menjalankan bisnisnya. Perusahaan energi yang juga merupakan perusahaan
subsidiari PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (PT. KS) ini, telah membuktikan
kompetensinya dalam memenuhi permintaan kebutuhan energi pelanggan di Area
Krakatau Industrial Estate dan sekitarnya.
83
Sebelum menjadi usaha mandiri, pada 9 oktober 1979, PT. Krakatau daya
Listrik merupakan salah satu divisi yang berada di bawah Direktorat Perencanaan PT.
KS. Saat itu, pabrik dan sarana di Kawasan industri baja terpadu membutuhkan
kehandalan suplai listrik dari unit yang mandiri. Atas kebutuhan inilah maka, PT. KS
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 400 Megawatt
(MW).
Pada 25 april 1995, divisi PLTU 400 MW berubah status menjadi unit
otonomi PLTU 400 MW PT.KS. hal ini mengikuti turunya Surat Keputusan Direksi
PT. KS Nomor 37/C/ DUKSIKpts/ 1995 tentang perubahan status. Karena unit ini
berpotensi berkembang menjadi perusahaan energi yang diperhitungkan dari sisi
kapasitas pembangkit listrik, maka pemisahan manajemen dilakukan. Pemisahan ini
sejalan dengan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh PT. KS kepada seluruh unit
otonomnya . oleh karena itu, pada 28 februari 1996, unit Otonomi PLTU 400 MW
ditingkatkan statusnya menjadi Badan Usaha Mandiri dengan nama PT. Krakatau
Daya Listrik.
Pemisahan ini lambat laun menunjukan hasil signifikan. Satu – persatu unit
bisnis pendukung berkembang agresif. Bidang usaha seperti jasa kelistrikan,
penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) bermerk Quelle dan bisnis hilir
minyak maupun gas alam, termanifestasi secara agresif dalam lingkup pasar yang
lebih luas.
Bukti nyata adalah unit otonom Quelle yang terus berkembang mengekspansi
pasar AMDK banten. Karena prospektif, pada 16 agustus 2006 unit otonom tersebut
84
dinaikan menjadi badan usaha mandiri bernama PT. Krakatau Daya Tirta (PT. KDT).
Status nya menjadi kepemilikan bersama antara PT. Krakatau Daya Listrik dengan
PT. Krakatau Tirta Industri (PT. KTI). Sejalan dengan semakin berkembangnya,
Krakatau Industrial Estate, maka dapat dipastikan kebutuhan energi yang perlu
didistribusikan akan meningkat pula. Oleh karena itu, keberadaan PT. Krakatau Daya
Listrik sebagai salah satu distributor energi terbesar di kawasan Industrial Estate
menjadi krusial dan memegang peran kunci. PT. Krakatau Daya Listrik mempunyai
Visi dan Misi perusahaan yaitu sebagai berikut:
Visi :
”Penyedia Energi dan usaha terkait yang handal dan bersaing di
indonesia”
Misi:
”kami adalah insan yang Profesional, Harmoni dan Integritas,
mempunyai komitmen untuk menyediakan produk energi dan usaha terkait
dengan kualitas tinggi dan kompetitif untuk peningkatan kesejahteraan
stakeholder”
4.1.5
Tupoksi Dinas Humas dan Corporate Social Responsibility
4.1.5.1 Tujuan
Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
kehumasan dan kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang meliputi pelayanan penerangan kepada intern maupun
extern Perusahaan serta menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar
85
dalam upaya meningkatkan citra dan kinerja perusahaan yang bertujuan untuk
menjaga keseimbangan hubungan yang harmonis dengan masyarakat.
4.1.5.2 Dimensi
1. Finansial
: Pengendalian anggaran penerimaan tamu/ entertainment.
Pengendalian anggaran CSR.
2. Non Finansial :
a. Jumlah bawahan langsung 2 orang
b. Area pekerjaan : Cilegon dan luar Cilegon
c. Pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak
4.1.5.3 Tanggung Jawab Utama
1. Menjamin terselenggaranya pelaksanaan kegiatan kehumasan yang dapat
meningkatkan hubungan yang baik dengan StakeHolder serta dapat menjamin
pelayanan penerangan kepada intern maupun extern Perusahaan secara
Continue sehingga terciptanya hubungan dan komunikasi yang baik.
2. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengorganisasikan kegiatan yang
berhubungan dengan CSR yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan
hubungan yang harmonis dengan masyarakat serta untuk meningkatkan citra
dan kinerja perusahaan.
3. Mengkoordinasikan dan mengawasi pemberian bantuan social serta
mengevaluasi manfaat pemberian bantuan sehingga tercapai sasaran
Perusahaan.
86
4. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan kegiatan penerimaan tamu
perusahaan serta mengorganisasikan acara / kegiatan perusahaan.
5. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan kegiatan – kegiatan seremonial /
resmi perusahaan dan kegiatan kunjungan Direksi ke lingkungan masyarakat
sekitar agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.
6. Melakukan kunjungan / silaturahmi untuk mempererat hubungan pemerintah
daerah masyarakat secara periodic maupun insidentil.
7. Membuat rencana kerja dan anggaran kegiatan Dinas Humas dan CSR dengan
berpedoman kepada rencana kerja dan anggaran perusahaan.
8. Membuat dan menyampaikan laporan hasil kegiatan Dinas Humas dan CSR
kepada Kepala Sekper baik periodic maupun insidentil serta melaksanakan
tugas berdasarkan Quality System perusahaan.
4.1.5.4 Kewenangan
1. Memberikan keterangan – keterangan yang diperlukan kepada media massa
tentang perusahaan.
2. Menentukan bentuk media yang akan digunakan sebagai alat penyampaian
informasi.
3. Menentukan informasi apa saja yang akan disampaikan kepada pihak
eksternal dan internal perusahaan.
4. Memutuskan pemberian bantuan atas hasil seleksi yang selanjutnya diajukan
ke Perusahaan.
5. Memberikan bantuan kepada peminta sumbangan.
87
4.1.5.5 Hubungan Kerja
Internal :
1. Direksi Perusahaan dalam hal event organizer.
2. Semua unit kerja yang ada di lingkungan PT KDL dalam hal informasi
External :
1. Instansi Pemerintahan daerah sampai ke tingkat Kelurahan/ Desa dalam hal
informasi.
2. Asosiasi dan instansi swasta dalam hal memberikan informasi dan CSR.
3. Perusahaan-perusahaan lain dalam hal informasi.
4. LSM/ Masyarakat lain dalam hal informasi dan CSR.
5. Sinergi Kehumasan Krakatau Steel dan Group dalam hal informasi dan CSR.
6. Wartawan atau Media Massa dalam hal Press Release.
4.1.5.6 Masalah dan Tantanan kerja
1. Harus dapat membina hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan
StakeHolder.
2. Menghadapi peminta sumbangan/ bantuan dengan temperamen dan watak
yang berbeda.
3. Eforia Otonomi Daerah sehingga tuntutan Masyarakat perlu diperhatikan.
4. Eforia reformasi sehingga karyawan/ masyarakat makin kritis.
88
4.2 Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social
Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik yang sudah terlaksana
Dalam kurun waktu 20 tahun PT. Krakatau Daya Listrik telah melakukan
berbagai macam program dan kegiatan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility / CSR). Pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaan PT. Krakatau daya listrik untuk di luar lingkungan perusahaan. Hal ini
merupakan upaya serius dari sejak awal didirikan PT. Krakatau Daya Listrik untuk
menjadi perusahaan yang turut berperan serta dalam memajukan bangsa dengan cara
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mempertahankan kelestarian
sumber daya alam.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dari PT. Krakatau daya listrik
berupa program dan kegiatan yang mengusung misi dan focus yang berbeda – beda.
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh PT. Krakatau daya listrik
tersebut antara lain :
1. PT Krakatau Daya Listrik pedulli pendidikan
PT. Krakatau daya listrik mengadakan beasiswa setiap tahunnya, program ini
sudah berjalan sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang bagi murid yang berprestasi
dalam bidangnya. Yang nantinya murid tersebut bisa direkrut di perusahaan PT.
Krakatau Daya listrik. kegiatan ini di terapkan dengan komitmen keberlanjutan antara
kelurahan Samangraya Kota Cilegon dengan PT. Krakatau Daya Listrik. meskipun
89
tidak semua bisa bekerja di PT. Krakatau Daya listrik namun setidaknya perusahaan
bisa memberikan peluang kepada masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon.
2. PT. Krakatau Daya Listrik peduli kesehatan
Program bantuan yang diberikan oleh PT. Krakatau daya listrik pada tahun
2013 yaitu memberikan bantuan untuk pembuatan MCK bagi masyarakat samangraya
kota cilegon yang notabenenya tidak mampu. Pembuatan mck yang dibangun oleh
PT. Krakatau Daya listrik yaitu sebanyak 10 unit dengan lokasi yang berbeda beda.
Berikut adalah daftar nama yang menerima bantuan pembuatan MCK.
Tabel 4.2
Daftar nama yang menerima bantuan
No
Nama
Lokasi
1
Aminah
RT 01 RW 03
2
Muhid
RT 01 RW 03
3
Afifi
RT 01 RW 03
4
Masduki
RT 01 RW 03
5
Futanah
RT 01 RW 03
6
Rahmatullah
RT 01 RW 03
7
Suhaefi
RT 01 RW 03
90
8
Amin
RT 01 RW 03
9
Asmawi
RT 01 RW 06
10
Ubin
RT 03 RW 02
Sumber Kelurahan Samangraya Kota Cilegon 2013
3. PT. Krakatau Daya Listrik Peduli Keagamaan Dan Kerohanian
PT. Krakatau daya listrik membantu sumbangan dalam kegiatan Isra Miraj
yang sering diadakan oleh karang taruna kelurahan samangraya kota cilegon.
Masyarakat Samangraya Kota Cilegon selalu mengajukan bantuan kepada PT.
Krakatau daya listrik. Masyarakat pun ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini
mengumpukan dana dan tidak semua dibantu oleh PT. Krakatau daya listrik. Dan
yang dilaksanakan program CSR jangka panjang yaitu membantu pembangunan
masjid yang terletak di link Ciriu yang dilaksanakan pada tahun November 2015.
4. PT. Krakatau Daya Listrik peduli pelestarian dan lingkungan
PT. Krakatau daya listrik mengadakan kegiatan penanaman pohon produktif,
contohnya pohon mangga, jambu dan sebagainya. Penanaman pohon tersebut yang
diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik sebanyak 50 unit pohon yang di tanam di
sekitar lingkungan samangraya kota cilegon dan juga di tanam sebagai di area
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh anggota
PT. Krakatau Daya Listrik dan partisipasi masyarakat Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon. Dan juga mengadakan kegiatan fogging di lingkungan masyarakat
91
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, kegiatan tersebut dilaksanakan pada september
2013. Oleh karena itu PT. Krakatau daya listrik sangat peduli bagi masyarakat.
5. PT. Krakatau Daya Listrik peduli pengembangan sosial masyarakat
a. PT. Krakatau Daya Listrik mengadakan kegiatan sosialisasi ke TK Tunas
Bangsa bahwa pengenalan profesi kelistrikan kepada anak-anak. Bahwa PT.
Krakatau Daya Listrik mengajarkan bahwa pentingnya listrik.
b. PT. Krakatau Daya Listrik mengadakan pembinaan perpustakaan bahwa
perustakaan sudah berada di kelurahan samangraya dan apabila masyarakat
kelurahan samangraya kota cilegon bisa mendatangi dan membaca baca buku
yang sudah di sediakan.
4.3 Informan Penelitian
Penelitian mengenai analisis pelaksanaan Corporate Social Responsibility di
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon ini, penentuan informannya berdasarkan peran
dan fungsi informan tersebut. Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 7
orang, diantaranya adalah:
1) A. Dimyati, MM (I1), Lurah Samangraya Kota Cilegon
2) Nurcholis, SE (I2), Sekertaris Lurah Samangraya Kota Cilegon
3) Deasy Megawati(I3), Kepala PR & Legal Superitendent Krakatau Daya Listrik
4) Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4), Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon
92
5) Jazuli, S.IP (I5), Pegawai/pendamping Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
Samangraya
6) Inayah (I6), Masyarakat Samang Raya Kota Cilegon yang menerima bantuan
7) Dedi (I7),Masyarakat Samang Raya Kota Cilegon yang tidak menerima
bantuan
4.4 Deskripsi Data dan Analisis Data
Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai data yang telah
didapatkan dari observasi penelitian. Dalam penelitian mengenai Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon, peneliti menggunakan Teori Kotler dan Lee (2006. Teori tersebut
dinilai dan dianggap lebih rasional dan tepat untuk menjawab permasalahan –
permasalahan yang ada pada Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ini.
Adapun Indikator menggunakan Penerapan dan Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility menurut Kotler dan Lee (2006) sebagai berikut :
1. Cause Promotions (penyebab promosi)
2. Cause Related Marketing (penyebab terkait pemasaran)
3. Corporate Societal Marketing (pemasaran sosial perusahaan)
4. Corporate Philantropy (philanthropy perusahaan)
5. Community Volunteering (sukarela masyarakat)
6. Socially Responsible Business Practice (praktik tanggung jawab sosial)
93
Mengingat jenis dan analisis data yang digunakan adalah dengan
menggunakan pendekatan kualitatif.Maka data yang diperoleh bersifat deskriptif
berbentuk kata dan kalimat dari hasil wawancara dengan para informan penelitian,
hasil observasi lapangan, catatan lapangan dan data-data atau hasil dokumentasi
lainnya yang relevan dengan focus penelitian lakukan. Seperti yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, analisis data dalam penelitian ini menggunakan
model interaktif yang telah dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang
mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktifitas dalam analisis datanya, yaitu pengumpulan data (Data Collection),
reduksi data (Data Reduction), penyajian data (Data Display).Dan penarikan
kesimpulan /verifikasi (Conclusion Drawing/ Verivication).
Berdasarkan teknik analisis data kualitatif data-data tersebut dianalisis selama
penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dilakukan triangulasi data yaitu proses
check dan recheck antara sumber data dengan sumber data lainnya, serta diberi kodekode pada aspek tertentu berdasarkan jawaban-jawaban yang sama dan berkaitan
dengan pembahasan permasalahan penelitian. Untuk mempermudah dalam menyusun
jawaban penelitian, maka peneliti memberi kode pada aspek tertentu, yaitu:
1) Kode Q1, 2, 3 dan seterusnya menandakan daftar urutan pertanyaan.
2) Kode I menandakan informan penelitian.
94
Disini peneliti melakukan kegiatan penelitian guna mengetahui bagaimanakah
pelaksanaan Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
dan mengaitkannya dengan fakta lapangan.Hal ini dilakukan agara kita mengetahui
apakah hasil temuan-temuan dilapangan sesuai dengan kondisi sebenarnya dan
memiliki keterkaitan dengan sudah berjalannya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.
Dengan banyaknya informasi yang didapat dilapangan, maka peneliti
mengambil garis besar permasalahan yang relevan dengan kajian teori Kotler dan Lee
(2006). Adapun hasil wawancara yang telah peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
4.4.1 Penyebab Promosi
Perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki
perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah sosial
atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat, atau
perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. Memberikan peluang
kepada karyawan perusahaan untuk terlibat dalam suatu kegiatan sosial di Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak
A.Dimyati, SH. MM (I1.1) selaku lurah, beliau mengungkapkan sebagai berikut :
”Menurut saya, memang perusahaan wajib bertanggung jawab kepada
masyarakatnya. Karena dsatu sisi perusahaan harus mempunyai program
untuk masyarakatnya yang terkena dampak dari efek perusahaan tersebut.
Maka dari itu masyarakat harus berpatisipasi setiap kegiatan yang dimiliki
perusahaan”.(wawancara,21 april 2016, 11.30 WIB)
95
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Nurcholis, SE (I2.1) selaku
Sekertaris Lurah Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan sebagai berikut :
“Menurut saya, kalau penyebab promosi itu biasanya perusahaan menjual
hasil produknya dan hasilnya itu bisa dihitungkan untuk tanggung jawab
perusahaan untuk masyarakatnya yaitu di lokasi ring 1 yaitu kelurahan
samangraya. Tetapi untuk jelasnya saya tidak tahu menau karena itu rahasia
perusahaan.(wawancara, 21 april 2016, 11.21 WIB)
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Ibu Deasy Megawati (I3.1) selaku
Kepala Dinas PR & Legal Superintendent, beliau mengungkapkan sebagai berikut :
“Menurut kami, sudah seharusnya perusahaan turut bertanggung jawab atas
lingkungan sekitarnya. Kepedulian perusahaan tidak hanya bukan hanya
lingkungan saja tetapi bagaimana cara menciptakan suasana di masyarakat
kelurahan samangraya kota cilegon sehat, nyaman dan damai. Disini yang
dirasakan oleh PT. Krakatau Daya listrik sudah merasakan bertambahnya
citra perusahaan kami di umum”.(wawancara,27 april 2016, 01.30 WIB)
Dari pernyataan diatas disimpulkan bahwa, memang sudah tertera dalam
undang-undang
pelaksanaan
CSR
menjelaskan
bahwa
perusahaan
wajib
melaksanakan corporate social responsibility karena sudah tugasnya perusahaan
karena masyarakat yang terkena dampak dari perusahaan.
Hal yang diungkap oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.1) selaku Kasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon,
beliau
mengungkapkan:
“Menurut saya, jika dari penyebab promosi ya itu jelasnya saya tidak tahu,
karena saya juga dibagian pemberdayaan masyarakat palingan yang saya
tahu ya pembangunan masjid, renovasi posyandu, perpustakaan kelurahan
hanya itu saja yang saya tahu”.(wawancara, 13 Juni 2016, 11.31 WIB)
96
Hal yang diungkap oleh Bapak Jazuli, S,IP (I5.1) selaku Pelaksana
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon,
beliau
mengungkapkan:
“Jika menurut saya, penyebab promosi program CSR saya kurang paham,
coba saja tanyakan langsung ke perusahaan PT. Krakatau Daya Listriknya
langsung”. (Wawancara 13 Juni 2016, 12.04 WIB)
Hal yang diungkap oleh Ibu Inayah (I6.3) selaku yang menerima bantuan
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Menurut sepengetahuan saya, penyebab promosi itu saya kurang paham
tetapi program CSR yang dijalankan oleh PT. Krakatu Daya Listrik tentang
masalah sosial memang selama ini masyarakat samangraya kota cilegon ikut
berpartisipasi dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh PT.Krakatau
Daya Listrik. Dan seingin saya kedepannya saya ingin mengajukan lagi untuk
program tentang masalah sosial”. (wawancara, 13 Juni 2016, 01.00 WIB)
Hal serupa di ungkap oleh Bapak Deki (I7.1) selaku yang tidak menerima
bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Jika menurut saya, saya sebagai masyarakat tidak tahu menau kalau
masalah penyebab promosi tersebut yang saya tahu yang sudah dilaksanakan
saja”.(wawancara 13 Juni 2016, 15.02 WIB)
Dari semua penyataan diatas dalam indicator penyebab promosi dapat
disimpulkan bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik
bertanggung jawab dalam hal
lingkungan sekitar. Dalam mendukung pengumpulan dana untuk kegiatan masalah
sosial contohnya yang sudah terlaksana dalam program renovasi posyandu,
pembangunan masjid, pendirian perpustakaan kelurahan sehingga masyarakat bisa
meningkatkan kesadaran contohnya bagi masyarakat yang pengetahuannya kurangg
bisa menggunakan fasilitas perpusatakaan membaca-baca buku yang ada di
97
perpustakaan dan pembangunan masjid pun akan digunakan untuk masyarakat
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon yang tadinya jarang sholat berjamaah dimasjid
sekarang bisa menggunakan fasilitas masjid yang di bangun oleh PT. Krakatau Daya
Listrik..
4.4.2 Penyebab Terkait Pemasaran
Perusahaan memiliki komitment untuk menyumbangkan presentase tertentu
dari penghasilan untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk
tertentu, untuk jangka waktu tertentu, serta untuk aktivasi derma tertentu.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak A.Dimyati, SH. MM (I 1.2)
selaku lurah, beliau mengungkapkan sebagai berikut :
“Menurut saya, untuk komitment untuk menyumbangkan presentase dari
penghasilan penjualan produk saya kurang paham, hanya PT. Krakatau Daya
Listrik hanya menyumbangkan bantuan saja entah itu dalam hal sosial,
lingkungan hidup, kesehatan dan lain-lain.(wawancara, senin 13 juni 2016,
10.05 WIB)
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Nurcholis, SE (I2.2) selaku
Sekertaris Lurah Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan sebagai berikut :
“Menurut saya, jika sepengetahuan saya jika untuk komitment tidak ada
mungkin bisa ditanyakan langsung kepada bapak lurah mungkin perjanjian
sebelumnya ada atau tidak saya tidak tahu menau. (wawancara, senin 13 juni
2016, 10.34 WIB)
Hal ini dikemukakan oleh Ibu Deasy Megawati (I3.2) selaku Kepala Dinas PR
& Legal Superintendent, beliau mengungkapkan sebagai berikut :
“Menurut kami dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik dalam hal
ini sudah memberikan bantuan atau berpartisipasi dalam kegiatan social di
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, bahkan dari pihak manajemen PT.
98
Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan dan berpartisipasi diluar
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sampai saat ini”.(wawancara, kamis,
21 april 2016, 09.30 WIB)
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik
sudah menyumbangkan dari hasil penjualan jasa dan produknya untuk kegiatan CSR
yang dilaksanakan di kelurahan samangraya kota cilegon tetapi memang hasil
wawancara dari pihak kelurahan dan PT. Krakatau Daya Listrik tidak ada komitmen
harus mengirimkan bantuan secara detail hanya dari pihak kelurahan sampai saat ini
hanya menerima dan jika ada kegiatan pun pihak kelurahan meminta bantuan kepada
PT. Krakatau Daya Listrik.
Hal yang diungkap oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.2) selaku Kasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon,
beliau
mengungkapkan:
”Menurut saya, memang PT.Krakatau Daya Listrik sampai saat ini
berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat kelurahan
samangraya dan masyarakat pun sangat berpartisipasi dalam kegiatan CSR
yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik”. (wawancara, senin 13 juni
2016, 13.15 WIB)
Hal yang diungkap oleh Bapak Jazuli, S,IP (I5.2) selaku Pelaksana
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon,
beliau
mengungkapkan:
“menurut saya, saya sebagai selaku pelaksana pemberdayaan masyarakat
saya hanya membantu melaksanakan saja selebihnya saya tidak tahu”.
(wawancara, senin 13 juni 2016, 13.45 WIB)
99
Hal yang diungkap oleh Ibu Inayah (I6.2) selaku yang menerima bantuan
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Saya selaku masyarakat dari RW 03 Ciriu kebetulan saya dipercaya sebagai
ketua posyandu gagak memang PT. Krakatau Daya Listrik sangat
berpartisipasi setiap melaksanakan program CSR contohnya bantuan
renovasi posyandu gagak. Jika untuk masalah komitmen perusahaan dengan
kelurahan saya kurang tahu”. (wawancara, senin 14 juni 2016, 10.30 WIB)
Hal yang diungkap oleh Bapak Deki (I7.2) selaku yang menerima bantuan
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Maaf sebelumnya saya selaku masyarakat kelurahan samangraya saya
kurang paham masalah komitmen yang CSR, yang saya tahu memang
bantuan sering dilakukan”.(wawancara, 14 juni 2016, 09.20 WIB)
Dari semua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, Pihak PT. Krakatau
Daya Listrik sangatlah berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon maupun diluar Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon berdasarkan besarnya penjualan produk/ jasa. PT. Krakatau daya listrik
sudah menyumbangakan dari presentase penghasilan dari penjualan di bidang jasa
kelistrikan yang sekarang di jual kepada semua pabrik yang berada di Area Kawasan
Industri Estate Cilegon, perumahan PT. Krakatau Steel dan dari penjualan produk
air minum quelle yang bekerja sama dengan PT. Krakatau Daya Tirta industry.
Penjualan air quelle digunakan oleh semua PT. Krakatau Steel dalam semua divisi
menggunakan air quelle yang di produksi oleh PT. Krakatau Daya Listrik. Maka dari
itu ada perhitungan presentase yang di kelola oleh PT. Krakatau Daya Listrik. Akan
tetapi masalah komitmen yang dijalankan oleh kedua pihak masyarakat memang
tidak tahu secara mendalam karena mereka hanya melihat dan merasakan langsung
100
bantuan tersebut. Dan setelah kami wawancara kepada pihak kelurahan memang tidak
ada komitmen. Dan wawancara kepada pihak PT. Krakatau Daya Listrik memang
sudah ada aturannya tetapi pihak perusahaan tidak memakai komitment.
4.4.3
Pemasaran Sosial Perusahaan
Perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye unttuk merubah
perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan public,
menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kampanye Corporate Social Marketing (Pemasaran Sosial Perusahaan) lebih banyak
terfokus untuk mendorong perubahan perilaku yang berkaitan dengan beberapa isu
yakni isu-isu kesehatan, perlindungan terhadap kecelakaan/kerugian, lingkungan,
serta keterlibatan masyarakat. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak
Lurah Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan :
“Menurut saya, sebagaian kecil sudah di rasakan oleh masyarakat kelurahan
samangraya kota cilegon pun dan ikut berpartisipasi dalam Program
Corporate Social Responsibility tersebut yang dilakukan oleh PT. Krakatau
Daya Listrik tetapi belum maksimal sepenuhnya tanggung jawab sosial yang
diberikan PT. Krakatau Daya Listrik kepada Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon”.(wawancara, 25 April 2016, 02.05 WIB)
Hal serupa diungkap oleh bapak Nurcholis, SE (I2.3) selaku Sekertaris Lurah
Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan:
“Menurut kami tidak spesifik, yang kami tekankan warga kami itu kan
mayoritas nelayan, nelayan yang berperahu dan tidak berperahu.Yang
berperahu sudah di lokalisasi di tangjung peni/ karangketuk sedangkan yang
belum berperahu menggunakan jala, pancing dan sebagainya lokasi ikan itu
hanya tertentu saja dan lokasinya itu di dekat PT. Krakatau Daya Listrik. Nah
akses untuk menuju kesitu pada saat tahun 2014 pernah ada pertemuan
dengan Pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik untuk bagaimana
101
solusinya, karna perusahaan harus eksis masyarakat juga harus di berikan
akses ya learning solution. Karena disitu objek vital tidak sembarangan
masyarakat kami itu juga masih menggantung karna kita termasuk korban
industry. Dari ujung anyer bojonegara itu semua industry”.(Wawancara,
senin, 18 april 2016, 10.31 WIB)
Hal serupa diungkap oleh Ibu Deasy Megawati (I3.3) selaku Kepala Dinas PR
& Legal Superintendent, beliau mengungkapkan:
”Pihak manajemen PT. Krakatau daya Listrik sampai saat ini sudah pernah
melaksanakan program dalam Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon”. (Wawancara, kamis, 21 april 2016, 10.00)
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa, dalam bidang ekonomi
sebagaian mata pencaharian masyarakat Kelurahan Samangraya adalah sebagai
nelayan tetapi akses yang di tuju oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon tempatnya di sebelah PT. Krakatau Daya Listrik. namun PT. Krakatau Daya
Listrik tidak membuka akses. Disisi lain karena PT. Krakatau daya listrik tidak
membukakan akses jalan ke laut yang berada di sebelah PT. Krakatau Daya Listrik
karena banyak faktor yaitu lingkungan daerah laut akan menjadi kotor dan karena PT.
Krakatau Daya Listrik sebagian besar menggunakan air laut untuk boiler takut terjadi
masuknya sampah-sampah nelayan ke area kolam untuk pendinginan air boiler. Oleh
karena itu dari pihak PT. Krakatau Daya Listrik sangat merugikan apabila di daerah
sekitar PT. Krakatau Daya Listrik digunakan untuk mencari ikan. Akan tetapi bagi
masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon sangat merugikan juga karena
masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon kehilangan mata pencaharian sebagai
nelayan karena aksesnya di tutup oleh PT. Krakatau Daya Listrik.
102
Hal yang diungkap oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.3) selaku Kasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon,
beliau
mengungkapkan:
“Yang setau saya sih sudah dilaksanakan dalam Bidang Sosial, Ekonomi Dan
Lingkungan Hidup. Terutama di Bidang Lingkungan hidup disini ada
program jambanisasi disitu sudah ada dan sudah di laksanakan di
masyarakat karena memang menyangkut dengan kesehatan masyarakat
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Dsni ada beberapa titik bahwa
lingkungan hidup disni masih kurang makanya disentuh dengan Corporate
Social Responsibility oleh PT. Krakatau Daya Listrik”.(wawancara, 25 April
2016, 02.30 WIB)
Hal yang diungkap oleh Bapak Jazuli, S,IP (I5.3) selaku Pelaksana
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon,
beliau
mengungkapkan:
“Menurut saya sudah, dalam bidang sosial seperti kegiatan kepemudaan
karang taruna adanya pelatihan computer, pelatihan perbengkelan. Kalau
dalam lingkungan hidup penanaman pohon produksi seperti mangga, jambu
dan sebagainya yang bermanfaat untuk masyrakat.(wawancara, 25 April
2016, 10.30 WIB)
Hal yang diungkap oleh Ibu Inayah (I6.3) selaku yang menerima bantuan
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Menurut saya sudah, walaupun belum sepenuhnya. kemarin ada kegiatan
dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik mengirimkan bantuan
berupa kursi 6 unit, timbangan bayi, plang data posyandu, conblok dan mck
hanya merapihkan saja tadinya sudah ada karena terbentur dengan biaya
dan pihak manajemen melanjutkan penegrjaan mck.Tadinya posyandu
mendapatkan dari PNPM dana hanya 6 juta untuk pembuatan mck tetapi
tidak 100 persen jadi karena kekurangan biaya sehingga dilanjutkan oleh
pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik. Tadinya saya meminta ingin
sepenuhnya dan hanya di berikan seadanya. Pengerjaan dilakukan kurang
lebih 1 bulan di bantu oleh relawan masyarakat kelurahan samangraya kota
cilegon yang suaminya nganggur. Pengajuan bantuan form dan langsung di
acc kurang lebih seminggu”.(wawancara, senin, 18 april 2016, 10.48 WIB)
103
Hal serupa di ungkap oleh Bapak Deki (I7.3) selaku yang tidak menerima
bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Menurut saya selaku masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon,
kebetulan saya pernah menjabat sebagai sekertaris karang taruna juga.
Bahwa pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik dalam bidang social,
bidang ekonomi dan bidang lingkungan sangatlah membantu di kelurahan
Samangraya Kota Cilegon akan tetapi belum sempurnanya dalam bidang
ekonomi masyrakat yang dirasakan oleh masyarakat kelurahan Samangraya
Kota Cilegon. Oleh karena itu saya menghimbau kepada pihak manajemen
PT. Krakatau Daya Listrik agar dalam bidang ekonomi masyarakat
Kelurahan Samangraya Kota Cilegonagar ditingkatkan dalam pelaksanaan
program Corporate Social Responsibility karena disini masyrakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon paling terkena dampaknya.”(wawancara, senin 18
april 2016, 11.05)
Dari semua pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belum
optimalnya Program pemasaran sosial perusahaan yang dilakukan di Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon karena masih adanya beberapa masalah yang dikeluhkan
oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Yaitu di tutupnya akses jalan
menuju laut ditutup karena merugikan bagi perusahaan akan menjadi dampak rusak
lingkungan, disatu sisi perusahaan menjaga agar sampah tidak masuk ke alat
penyedot air laut atau turbin sehingga akan menjadi kemacetan pada mesin motor
sehingga mengalami kerugian. Akan tetapi masyarakat kelurahan samangraya pun
menjadi kehilangan mata pencaharian sebagai nelayan. Sampai saat ini pertemuan
pihak PT. Krakatau Daya Listrik dan masyarakat kelurahan samangraya belum juga
ada keputusan. Maka Corporate Social Marketing (Pemasaran Sosial Perusahaan)
masih saja di keluhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu sampai saat ini belum
berjalan dengan optimal
104
4.4.4
Philantropy perusahaan
Perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk
kalangan masyarakat tertentu.Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian
uang secara tunai, paket bantuan, atau pelayanan secara Cuma-Cuma. Philantropy
perusahaan biasanya berkaitan dengan berbagai kegiatan social yang menjadi
prioritas perhatian perusahaan. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh bapak A.
Dimyati SH, MM (I1.4) Lurah Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan:
“Jika sepengetahuan saya, kalo untuk sekarang sih hanya pelayanan
kesehatan saja.Tetapi kalo pemberian uang secara Cuma Cuma tidak pernah,
tetapi tidak tahu juga misalkan yang ada disni adanya pak sekertaris lurah
atau staff. Kalo untuk tiap bulan membantu pemberian uang kepada
kelurahan minimal untuk ATK tidak ada tapi kalau untuk masyarakatnya ada
bantuan tiap tahun setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha”.(wawancara 25
April 2016, 02.10 WIB)
Hal serupa yang diungkap oleh Bapak Nurcholis, SE(I2.4) selaku Sekertaris
Lurah Samangraya Kota Cilegon.beliau mengungkapkan:
“Menurut kami, bantuan Cuma Cuma yang di berikan oleh pihak manajemen
PT. Krakatau Daya Listrik itu yang rutin hanya di di hari raya idul fitri itu
kurang lebih sekitar 50 paket bantuan dan itu langsung di bagikan ke
masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon bagi yang tidak mampu
dalam hal ekonominya. Jika bantuan bulanan sampai saat ini belum
pernah”.(wawancara, senin, 18 april 2016, 11.11 WIB)
Hal serupa diungkap oleh Ibu Deasy Megawati (I3.4) selaku Kepala Dinas PR
& Legal Superintendent, beliau mengungkapkan:
“Menurut kami.Pernah, PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuang
uang, paket bantuan ataupun pelayanan secara Cuma-Cuma kepada
masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.Contohnya paket bantuan
atau pelayanan Cuma-Cuma seperti bantuan paket sembako, bantuan
penghijauan, bantua hewan kurban, pengecatan sekolah dan posyandu serta
105
pelayanan kesehatan sampai saat ini. (wawancara, kamis 21 april 2016,
10.08).
Dari penyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk saat ini PT. Krakatau
Daya Listrik memang belum bisa lagi memberikan bantuan uang secara Cuma Cuma
karena keadaan perusahaan sedang tidak stabil. Yang diberikan oleh PT. Krakatau
Daya Listrik yang rutinya yaitu sejumlah paket sembako dan pembagian dagiang
kurban Oleh karena itu perusahaan hanya sanggup memberikan bantuan secara Cuma
Cuma pada hari raya idul fitri dan idul adha saja. Kalaupun masyarakat meminta
bantuan dan meminta uang untuk mengadakan kegiatan, perusahaan hanya bisa
memberikan air minum dalam kemasan saja. Dari sisi lain masyarakat kelurahan
samangraya kota cilegon hanya melihat dari sisi luar saja bahwa perusahaan itu
mendapatkan laba yang besar, akan tetapi perusahaan itu sendiri keadaan secara
ekonomi tidak stabil.
Hal yang diungkap oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.4) selaku Kasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon.
Beliau
mengungkapkan:
“Kalau pemberian uang tunai saya kurang tahu, karena biasanya berupa
paket bantuan sembako saja kalau jumlahnya mungkin kordinasi dengan
bagian kesos. Kalo pemberdayaan ya hanya program seperti tadi yang saya
bilang contohnya jambanisasi”.(wawancara, 25 April 2016, 02.35 WIB)
Hal serupa diungkap oleh Bapak Jazuli, S.IP (I5.4) selaku Pelaksana
Pemberdayaan
mengungkapkan:
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon.
Beliau
106
“Menurut saya, kalo bantuan pemeberian uang secara tunai belum pernah,
tetapi jika paket bantuan hanya menjelang hari raya saja.Contohnya pada
saat hari raya idul adha Itu bantuan langsung berupa satu ekor sapi untuk
satu Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Jika hari raya idul fitri
yaituberupa sembako yang isinya berupa kecap, sarden, minyak
goreng.(wawancara, 25 April 2016, 10.20 WIB)
Hal serupa diungkapkan oleh Ibu Inayah (I6.4) selaku Masyarakat Yang
Menerima Bantuan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Menurut saya, bantuan Cuma-Cuma yang diberikan kepada masyarakat
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon saya ketahui itu yang rutin hanya
hewan kurban pada hari raya Idul Adha saja jika santunan santunan yang
lainnya saya belum pernah dengar selama ini.(wawancara, kamis 21 april
2016, 11.52 WIB)
Hal serupa diungkapkan oleh Bapak Deki (I7.4) selaku masyarakat yang tidak
menerima bantuan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Menurut saya bantuan Cuma-Cuma yang diberikan pihak manajemen PT.
Krakatau Daya Listrik yang rutin hanya pada Hari Raya Idul Fitri Dan Idul
Adha dan itupun tidak berupa uang akan tetapi barang/hewan kurban.
Adapaun bantuan pemberian uang secara Cuma-Cuma itu hanya pada tahun
2005.(wawancara, kamis 18 april 2016, 01.05 WIB)
Dari semua peryataan informan diatas dapat di simpulkan bahwa, dalam
Indicator Corporate Philantropy (philanthropy perusahaan) belum berjalan secara
optimal karena dalam indicator ini sudah jelas perusahaan seharusnya memberikan
bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai. Namun seperti yang diutarakan oleh
pihak instansi pemerintah bahwa masyarakat tidak pernah menerima bantuan
pemberian uang secara Cuma-Cuma sampai saat ini. Adapun bantuan pemberian uang
tunai itupun hanya pada tahun 2005. Seharusnya mau tidak stabil maupun stabil PT.
Krakatau daya listrik sudah seharusnya memberikan pemberian bantuan uang secara
107
Cuma-Cuma karena masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sangat
membutuhkan tidak perlu besar jumlahnya tetapi dengan jumlah kecil tetapi rutin itu
sangat berharga bagi masyarakat kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Uang yang
nantinya digunakan oleh masyarakat bisa dijadikan modal usaha bagi yang tidak
mempunyai pekerjaan dan bisa juga di gunakan untuk berbagai kegiatan yang di
adakan di Kelurahan Samangraya yang dikelola bisa dari karang taruna bisa juga dari
pihak kelurahan. dibawah Ini bantuan yang rutin yang diberikan oleh PT. Krakatau
Daya Listrik
4.4.5 Sukarela masyarakat
Perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan, para pemegang
francise atau rekan pedagang eceran untuk meyisihkan waktu mereka secara sukarela
guna membantu organisasi-organisasi masyarakat local maupun masyarakat yang
menjadi sasaran program. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak A,
Dimyati, SH, MM (I1.5) selaku Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau
mengungkapkan:
“Kalo jumlah karyawan yang turun dalam setiap program ya lumayan banyak
karyawan outsourching maupun yang permanent dan manager-managernya
pun ikut serta turun ke lapangan kurang lebih 100 karyawan”.(wawancara,
25 April 2015, 02.40 WIB)
108
Hal yang diungkapkan oleh Bapak Nurcholis, SE (I2.5) selaku Sekertaris
Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Menurut saya, kalo masalah jumlah karyawan sih rata-rata turun semua tapi
jika masalah berapa jumlah karyawannya saya tidak menghitung lebih
rinci.(Wawancara, senin 18 April 2016, 11.23 WIB)
Peryataan diatas diperkuat oleh Ibu Deasy Megawati (I3.5) selaku Kepala
Dinas PR & Legal Superintendent. Beliau mengungkapkan:
“Menurut kami dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik, jumlah
karyawan yang mengikuti kegiatan setiap ada kegiatan Corporate Social
Responsibility jumlahnya sekitar 401 orang atau seluruh karyawan yang
permanent maupun outsourching. Program dari pihak manajemen PT.
Krakatau Daya Listrik ada namanya jam sukarela untuk kegiatan sosial yang
ditekankan pada lokasi ring 1 yaitu pada Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon apabila karyawan tidak melakukan pencapaian kerja jam sukarela
nantinya ada sanksi dari atasan kami.(Wawancara, 21 april 2016, 01.40 WIB)
Dari pernyataan di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa, PT. Krakatau Daya
Listrik setiap ada kegiatan CSR memang sudah memenuhi aturan perusahaan bahwa
setiap kegiatan jam sukarela karyawan PT. Krakatau Daya Listrik bagi outsourching
maupun organik sudah wajib mengikuti jam sukarela yang sudah di tentukan oleh
perusahaan. Mungkin yang dilihat dari pihak kelurahan samangraya kota cilegon
hanya sebagaian karena karyawan PT. Krakatau Daya Listrik tidak hanya melakukan
jam sukarela hanya di satu tempat saja.
109
Hal yang diungkapkan oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.5) selaku Kasi
Pemeberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon.
Beliau
mengungkapkan:
“Kalo jumlah karyawan sih yang saya lihat dan itu juga tidak setiap kali saya
perhatikan. Yang saya lihat hanya 3 sampai 4 karyawan saja yang saya liat
dan itu hanya yang berkepentingan saja.(wawancara, 25 April 2016, 02.55)
Hal serupa diungkapkan oleh Bapak Jazuli, S.IP (I5.5) selaku Pelaksana
Pemeberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon.
Beliau
mengungkapkan:
“Menurut saya, jumlah karyawan yang setiap mengikuti kegiatan Corporate
Social Responsibility sebanyak kurang lebih 10 orang artinya menyerahkan
langsung kepada masyarakat.Contohnya pada hari raya Idul Fitri berupa
kupon di bagikan kepada masyarakat. (wawancara, 25 April 2016, 10.10
WIB)
Hal serupa diungkapkan oleh Ibu Inayah (I6.5) selaku masyarakat yang
menerima bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Menurut saya, jumlah karyawan yang mengikuti setiap programnya lumayan
banyak, karena disini setiap ada pelaksanaan bantuan program Corporate
Social Responsibility di bantu oleh bapak bapak dari Kelurahan Samangraya
yang menganggur”.(wawancara, senin 18 april 2016, 11.08 WIB)
Hal serupa diungkapkan oleh Bapak Deki (I7.5) selaku masyarakat yang
menerima bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Menurut saya, saya memang mengetahui adanya jam sukarela atau kegiatan
sukarela setiap perusahaan.Yang saya tahu PT. Krakatau Daya Listrik
menurunkan setiap program Corporate Social Responsibility di Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon hampir rata-rata mengikuti sih karena saya lihat
banyak yang ikut serta. (wawancara, senin 18 april 2016, 02.40 WIB)
110
Dari pernyataan para informan diatas dapat disimpulkan bahwa, Indicator
Community Volunteering (sukarela masyarakat) dikatakatan sudah optimal karena
karyawan dari PT. Krakatau Daya Listrik belum sudah bisa mengikuti kegiatan secara
sukarela di setiap kegiatan yang dilaksanakan di masyarakat Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon. Jumlah karyawan yang di terjunkan di setiap kegiatannya sejumlah 401
karyawan PT. Krakatau daya listrik yang organik maupun yang outsurching.
Kegiatan tersebut contohnya mengadakan kegiatan fogging, kerja bakti gunanya agar
kelurahan samangraya kota cilegon terhindar dari penyakit malaria. Maka dari itu PT.
Krakatau daya listrik sangatlah wajib mengikuti dan harus mencapaian jam sukarela.
Apabila karyawan PT. Krakatau daya listrik ada yang tidak mencapai pencapaian jam
sukarela nantinya akan terkena sanksi atau teguran dari atasan PT. Krakatau daya
listrik.
4.4.6
Praktik Bisnis Yang Bertanggung Jawab Secara Sosial
Dalam program ini, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui
aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang
mendukung kegiatan social dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas
dan memelihara lingkungan hidup.Komunitas dalam hal ini mencakup karyawan
perusahaan, pemasok, distributor, serta organisasi-organisasi nirlaba yang menjadi
mitra perusahaan serta masyarakat secara umum. Sedangkan yang dimaksud
kesejahteraan mencakup di dalamnya aspek-aspek kesehatan, keselamatan, serta
kebutuhan pemenuhan kebutuhan psikologis dan emosional. Hal tersebut seperti yang
111
dikemukakan oleh Bapak A. Dimyati, SH. MM (I1.6) selaku Lurah Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Menurut saya kalau untuk kegiatan praktek bisnis belum pernah, tapi untuk
sekarang setau saya masih di kelola oleh PKBL PT. Krakatau Steel Group
karena PT. Krakatau Steel induk dari perusahaan mungkin di kordinir oleh
PT. Krakatau Steel, tetapi jika PT. Krakatau Daya Listriknya langsung
memberikan belum pernah ada sampai saat ini”.(wawancara, 25 April 2016,
02.40 WIB)
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Nurcholis, SE (I2.6) selaku
Sekertaris Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Menurut saya, saya pernah mendengar adanya kegiatan tersebut, tetapi
saya menjabat di kelurahan samangraya mulai dari tahun 2009.Jika tidak
salah kegiatan praktek bisnis yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik
memang ada tetapi masalah untuk lebih detailnya saya tidak
tahu.(wawancara, 25 april 2016, 10.21 WIB)
Hal serupa diungkapkan oleh Ibu Deasy Megawati (I3.6) selaku Kepala Dinas
PR & Legal Superintendent. Beliau mengungkapkan:
“Untuk berinvestasi dalam hal mendukung kegiatan sosial dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat PT. Krakatau Daya Listrik sendiri
sinergi dengan PT. Krakatau Steel Group yang mana kegiatan tersebut selalu
dikordinir oleh PT. Krakatau Steel Group. Sedangkan dalam memelihara
lingkungan hidup PT. Krakatau Daya Listrik sendiri selama ini selalu
menjaga dan melestarikan lingkungan hidup contohnya selalu melakukan
kegiatan sosial dan penghijauan guna memelihara lingkungan hidup. Dan
untuk melaksanakan praktek bisnis yang mendukung kegiatan sosial dengan
tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat waktu itu pernah PT.
Krakatau Daya Listrik memberikan usaha kepada masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon pada tahun 2008 berupa alat cuci steam kurang
lebih 8 unit, pada awalnya perjanjian tersebut hanya menyerahkan laporan
dari usaha tersebut kepada pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik
tetapi itu hanya berjalan sebulan dua bulan saja seterusnya laporan dari
pemilik usaha dan seterusnya tidak ada laporan lagi. Setelah kami survey
kepada pemilik usaha ternyata alatnya sudah di jual.Pada tahun 2013 juga
kami pernah memberikan modal untuk budidaya ikan lele dan sampai
112
sekarang tidak ada laporan kepada pihak manajemen PT. Krakatau Daya
Listrik. Dan untuk sekarang ini belum ada lagi program tersebut yang
dikarenakana kondisi perusahaan yang belum stabil”.(wawancara, kamis 21
april 2016, 01.50 WIB)
Peryataan di atas bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik sudah pernah
melaksanakan praktek bisnis kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon, namun masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon tidak berpartisipasi
dalam kegiatan ini. Contohnya pada tahun 2008 sudah pernah mengirimkan alat cuci
steam sebanyak 8 (delapan) unit dan
itu ada tanggung jawabnya kepada pihak
pengadaan praktek bisnis yaitu masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
harus wajib menyerahkan laporannya keapda PT. Krakatau Daya Listrik namun
hanya 2 bulan saja dan seterusnya tidak ada laporan lagi dari pihak masyarakat terkait
kegiatan praktek bisnis. Padahal jika masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan
praktek bisnis ini maka alat tersebut yang nantinya di salah satunya sudah ada yang
mandiri berdiri sendiri maka alat tersebut akan di pindah tangankan kepada
masyarakat yang membutuhkan untuk praktek bisnis tersebut. Tidak semua
masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon bisa bekerja di PT. Krakatau daya
listrik hanya sebagiannya saja. Oleh karena itu PT. Krakatau Daya Listrik membuka
kegiatan praktek bisnis. Dan pada tahun 2013 pun PT. Krakatau Daya Listrik
mencoba mengadakan kegiatan praktek bisnis lagi kepada masyarakat Kelurahan
Samangraya yang ingin mencoba dalam bidang usaha, PT. Krakatau Daya Listrik
memberikan ikan lele yang nantinya dibudidayakan oleh masyarakat Kelurahan
Samangraya. Namun hal serupa terjadi hanya beberapa bulan saja menyerahkan
113
laporannya, setelah itu PT. Krakatau daya listrik turun untuk mengetahui apakah
sudah bisa mandiri apa belum dan ternyata alat dan pembudidayaan ikan lele di jual
begitu saja dan habis untuk makan sehari-hari.
Hal yang diungkapkan oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.6) selaku Kasi
Pemeberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon.
Beliau
mengungkapkan:
“Kalo selama saya disini yang saya tahu kalo untuk praktek bisnis ini
kayaknya belum pernah ada, semua perusahaan kan bisa masuknya kemana
saja.Yang selama saya dsni belum pernah ada. Kemarin yang ada itu hanya
dari PT. Krakatau Steel pelatihan tataboga dan itu bukan dari PT. Krakatau
Daya Listrik pelaksanaanya baru saja di laksanakan kurang lebih sebulan
yang lalu.(wawancara, 25 April 2016, 02.56 WIB)
Hal yang diungkapkan oleh Bapak Jazuli, S.IP (I5.6) selaku Pelaksana
Pemeberdayaan
Masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon.
Beliau
mengungkapkan:
“Menurut saya, belum pernah tau untuk praktek bisnis yang dilakukan PT.
Krakatau Daya Listrik di kelurahan Samangraya Kota Cilegon.Adapun yang
saya tau itupun hanya dari PT. Krakatau Steel Group.(wawancara, 25 april
2016, 11.08 WIB)
Hal yang diungkapkan oleh Ibu Inayah (I6.6) selaku Masyarakat yang
menerima bantuan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Yang pernah saya denger sih belum pernah adanya praktek bisnis yang
dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik kepada masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon selama ini.Adapun kalo tidak salah itupun dari
PKBL PT. Krakatau Steel. Sampai saat ini sih hanya bantuan-bantuan
renovasi-renovasi posyandu dan lain-lain.(wawancara 18 april 2016, 12.05
WIB)
114
Hal yang diungkapkan oleh Bapak Deki (I7.6) selaku Masyarakat yang tidak
menerima bantuan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan:
“Yang saya tahu pada saat saya menjabat sebagai sekertaris di karang
taruna Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sampai saat ini sepertinya
belum ada.Dan saya pernah denger-denger katanya sih ada tapi tidak tahu
berupa praktek bisnisnya yang di berikan Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon. (wawancara, 25 april 2016, 03.10)
Dari penyataan diatas dapat diketahui bahwa dari Indikator Socially
Responsible Business Practice (praktek bisnis yang bertanggung jawab secara sosial)
belum dikatakan optimal. Karena PT. Krakatau Daya Listrik belum melaksanakan
praktek bisnis sendiri dengan baik dan terorganisir namun dari Pihak manajemen PT.
Krakatau Daya Listrik masih mengikut induk dari PT. Krakatau Steel Group yang
nama Programnya adalah PKBL. masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
sampai saat ini belum bisa berpartisipasi dalam kegiatan praktek bisnis. Namun
lambat laun PT. Krakatau daya listrik kedepannya bisa menjalankan program praktek
bisnis sendiri dengan optimal jika masyarakat sudah bisa berpartisipasi dalam
menjalankan kegiatan ini, karena itu dalam kegiatan praktik bisnis ini yang nantinya
akan menjadi program Corporate Social Responsibilility jangka panjang dan sangat
membantu di masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.
115
4.5
Pembahasan
Pembahsan merupakan isi dari hasil analisis data dan fakta yang peneliti
dapatkan dilapangan serta disesuaikan dengan teori yang peneliti gunakan.Peneliti
dalam penelitian ini menggunakan teori dari beberapa ilmuan mengenai Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility. Dalam mekanisme Program Corporate Social
Responsibility meliputi dalam Bidang Sosial, Bidang Ekonomi Dan Bidang
Lingkungan itu sangatlah penting bagi masyarakat yang terkena dampaknya oleh
perusahaan. Maka dari itu perusahaan harus eksis masyarakat pun harus sejahtera
dalam Program Corporate Social Responsibility maksudnya ada timbal balik dari
Program Corporate Social Responsibility tersebut. Oleh sebab itu perusahaan harus
menjalankan Program Corporate Social Responsibility dalam jangka panjang
bertujuan meningkatkan taraf hidup sumber daya manusia dan kesejahteraan
masyarakat di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.
Perusahaan PT. Krakatau Daya Listrik merupakan perusahaan yang terletak
paling dekat dengan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. PT. Krakatau Daya Listrik
wajib melaksanakan Program Corporate Social Responsibility dengan kajian teori
Kotler dan Lee Cause yaitu Promotions (penyebab promosi), Cause Related
Marketing (penyebab terkait pemasaran), Corporate Societal Marketing (pemasaran
sosial perusahaan), Corporate Philantropy (philanthropy perusahaan), Community
Volunteering (sukarela masyarakat), Socially Responsible Business Practice (praktik
tanggung jawab sosial) ke Kelurahan Samangraya Kota Cilegon karena Kelurahan
116
Samangraya Kota Cilegon terdapat di lokasi ring satu. Dalam konteks perniagaan
yang diselenggarakan terdapat hubungan timbal – balik antara personal perusahaan
secara
internal
dan
antara
internal
perusahaan
perusahaan.Corporate
Social
Responsibility
adalah
dengan
masyarakat
suatu bagian
luar
hubungan
perniagaan yang melibatkan perusahaan di satu pihak dan masyarakat sebagai
lingkungan sosial perusahaan di pihak yang lain.Corporate Social Responsibility
adalah basis teori tentang perlunya sebuah perusahaan membangun hubungan
harmonis dengan masyarkat domisili. Secara teoritik ,Corporate Social Responsibility
dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para
stakeholdernya, terutama komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah kerja atau
oprasionalnya.
Disamping itu, kesejahteraan sosial dan perkembangan ekonomi regional
merupakan fasilitas bagi perusahaan untuk mencapai misi, visi dan nilai-nilainya.
Oleh karena itu sejak awal berdiri, tanggung jawab sosial kepada pemangku amanah
masih mendapat perhatian dan dukungan dari perusahaan.
Berikut ini adalah contoh bentuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon:
Merenovasi posyandu yang ada di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
karena kelurahan samangraya sangat butuh untuk keberlanjutn sumberdaya manusia
yang ada di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Posyandu tersebut dilengkapi
standar layak digunakan posyandu agar masyarakat Kelurahan Samangraya Kota
117
Cilegon tidak harus jauh lagi masyarakat Kelurahan Samangraya Kota cilegon pergi
ke posyandu Kecamatan Citangkil.
Mengadakan sosialisasi di TK Tunas Bangsa dan memperkenalkan profesi
bahwa PT. Krakatau Daya Listrik adalah perusahaan kelistrikan dan dalam bidang
jasa. Dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat, perusahaan sadar akan tidak dapat
menampung seluruh masyarakat untuk bekerja di perusahaan PT. Krakatau Daya
Listrik. Oleh karena itu, perusahaan melakukan adanya pemberian modal usaha pada
tahun 2008 seperti alat cuci steam sebanyak 8 unit kepada Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon dan pada tahun 2013 adanya pemberian modal untuk usaha
pembudidayaan ikan lele namun sampai saat ini masyarakat Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon belum antusias berpartisipasi kepada PT. Krakatau Daya Listrik hanya
satu dua bulan saja mereka berpartisipasi selanjutnya sampai saat ini tidak ada kabar
bahkan alat-alat atau sejumlah bibit ikan lele sudah di jual dan tidak tahu sekarang
kemana.
Dalam bidang sosial perusahaan PT. Krakatau Daya Listrik mengirimkan
setiap tahun pada saat hari raya idul fitri dan idul adha yaitu berupa hewan kurban
dan sembako yang diberikn kepada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.Akan tetapi
bantuan secara pemberian uang dari Pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik
sampai saat ini belum ada yang di karenakan prusahaan sedang tidak stabil.
Dalam bidang kesehatan dan lingkungan bahwa PT. Krakatau Daya Listrik
membangun 10 unit MCK yang di bikin secara terpisah tempatnya bagi masyarakat
yang tidak mampu. Disini PT. Krakatau Daya Listrik sangatlah berperan aktif dalam
118
menangani kesehatan dan lingkungan. Apabila masyarakat yang kurang mampu tidak
bisa membuang air pada tempatnya.
Dalam pembahasan ini peneliti menggunakan teori Kotler dan Lee (2006)
yang memiliki (6) enam indikator diantaranya : 1) Cause Promotion (penyebab
promosi), 2) Cause Related Marketing (penyebab terkait pemasaran), 3) Corporate
Societal Marketing (pemasaran sosial perusahaan), 4) Corporate Philantropy
(philantrophy perusahaan), 5) Community Volunteering (sukarela masyarakat), 6)
Socialy Responsible Business Practice (praktik bisnis tanggung jawab sosial).
1. Penyebab Promosi
Berkenaan dengan perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya
yang dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi masyarakat,
atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. Disini PT. Krakatau
Daya Listrik mengadakan kegiatan penyebab promosi kepada masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon yaitu mengadakan bahwa pentingnya sebuah air minum
bersih bagi kesehatan kita maka dari itu masyarakat Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon harus menggunakan air minum dalam kemasan dari PT. Krakatau Daya
Listrik yaitu air minum quelle. Dari kegiatan tersebut dengan tujuan menciptakan
kesadaran masyarakat serta perhatian suatu masalah sosial merupakan aktivitas
Corporate Social Responsibility. Salah satu tujuan komunikasi persuasif yang ingin
dicapai oleh PT. Krakatau Daya Listrik melalui pelaksanaan Cause Promotion adalah
119
menciptakn kesadaran masyarakat terhadap meningkatnya kesadaran masyarakat
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon tentang air mineral yang baik bagi kesehatan.
Kegiatan promosi untuk mengunggah kesadaran masyarakat mengenai suatu masalah
sosial tertentu juga dilakukan oleh Glaxo, Smith dan Klein yang memproduksi obat
turun panas.
2. Penyebab Terkait Pemasaran
Ketika sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian dari keuntungan atau
penjualan produknya akan disumbangkan untuk kegiatan sosial tertentu, maka
perusahaan tersebut sedang melakukan apa yang disebut sebagai Cause related
marketing (CRM). Pada aktivitas Corporate Social Responsibility ini perusahaan
memiliki komitmen untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilan
untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk.
Terkait dengan indikator yang kedua yaitu mengenai apakah PT. Krakatau
Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan sosial di
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon berdasarkan penjualan produk/jasa. Bahwa dari
pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik dalam hal ini sudah memberikan
bantuan atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang dilaksanakan di kelurahan
samangraya kota cilegon, bahkan dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik
memberikan bantuan dan berpartisipasi diluar Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
sampai dengan saat ini. Pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik menjual
produknya air minum dalam kemasan yaitu air minum quelle dan jasanya yaitu
120
kelistrikan yang dijual kepada masyarakat dan perusahaan-perusahaan yang nantinya
dari penjualan tersebut memberikan sejumlah bantuan untuk mengadakan kegiatan
yang ada di Kelurahan Samangraya.
Dengan kata lain bahwa dari hasil penjualan produknya PT. Krakatau Daya
Listrik nantinya akan menyumbangkan presentase tertentu dari setiap produk yang
terjual untuk kegiatan sosial yang dilaksanakan di Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon.
3. Pemasaran sosial perusahaan
Pada aktivitas corporate Social responsibility ini perusahaan mengembangkan
dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan
meningkatkan kesehatan dan menjaga
kelestarian lingkungan hidup serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Corporate social marketing (pemasaran
sosial perusahaan) ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mengubah perilaku
masyarakat adalah suatu issue tertentu.
Terkait dengan indikator diatas bahwa, hampir semuanya sudah dirasakan
oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dan ikut berpartisipasi dalam
kegiatan
pemasaran
sosial
perusahaan
dalam
program
Corporate
Social
Responsibility tetapi belumlah maksimal sepenuhnya tanggung jawab sosial yang
diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik kepada Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon. Karena sebagian besar penduduk Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
adalah nelayan dan itu dikelompokan lagi menjadi nelayan yang berperahu dan tidak
121
berperahu sedangkan yang berperahu sudah di lokalisasi dan yang belum berperahu
menggunkan alat pancing, jala dan sebagainya lokasi ikan hanya pada tempat tertentu
saja walaupun sekarang masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon masih ada
yang mencari ikan di lokasinya bersebelahan dengan PT. Krakatau Daya Listrik
masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon susah untuk akses ke lokasi
mencari ikan namun sempat pihak kelurahan mengadakan pertemuan dengan pihak
manajemen PT. Krakatau daya listrik pada tahun 2014 sampai saat ini belum ada
jawaban.
Namun seperti yang diutarakan oleh pihak manajemen PT. Krakatau Daya
Listrik, PT. Krakatau Daya Listrik sampai saat ini sudah pernah melaksanakan
program dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.
Yang diutarakan oleh pihak instansi kelurahan selaku kasi pemberdayaan
masyarkat bahwa sudah dilaksanakannya dalam bidang sosial, ekonomi dan
lingkungan hidup disini ada program jambanisasi dan sudah di laksanakan di
masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Karena memang menyangkut
kesehatan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, disini ada beberapa titik
bahwa lingkungan hidup masih kurang makanya disentuh dengan kegiatan pemasaran
sosial perusahaan oleh pihak manajemen PT. Krakatau daya listrik.
Yang diutarakan serupa oleh pelaksana pemberdayaan masyarakat bahwa
kegiatan
pemasaran
sosial
perusahaan
dalam
program
Corporate
Social
Responsibility yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik yaitu dalam bidang
122
sosial seperti kegiatan kepemudaan karang taruna adanya pelatihan komputer,
perbengkelan yang diberikan oleh PT. Krakatau daya listrik kepada masyarakat
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Dan dalam bidang lingkungan hidup PT.
Krakatau daya listrik mengadakan pengijauan di lingkungan masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon dengan memberikan pohon produktif contohnya seperti
pohon mangga, jambu dan lain-lain yang bermanfaat bagi masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon. Namun yang sangat disayangkan oleh masyarakat
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon kenapa pohon tersebut tidak sekalian di berikan
pagar agar tidak di makan kambing.
Yang diutarakan oleh masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon bahwa,
PT. Krakatau daya listrik sudah melaksanakan Program Corporate Social
Responsibility namun belum sepenuhnya yang diminta oleh masyarakat kelurahan
samangraya kota cilegon sesuai dengan apa yang diminta oleh masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon. Pihak PT. Krakatau Daya Listrik mengirimkan sejumlah
kursi sebanyak 6 (enam) unit, timbangan bayi, pelang data posyandu, conblok dan
renovasi mck yang ada di posyandu gagak Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.
Awalnya pembangunan mck yang ada di posyandu gagak Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon mendapat bantuan dari PNPM tetapi dana pembuatan mck tidak
terlaksana karena kurangnya dana untuk pembuatan mck yang ada di posyandu gagak
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Dan adanya bantuan dari PT. Krakatau Daya
Listrik posyandu gagak lanjut kembali untuk merenovasi mck, pengecatan dan
pengadaan barang alat-alat posyandu. Akan tetapi pihak masyarakat Kelurahan
123
Samangraya Kota Cilegon masih kurangnya bantuan agar posyandu tersebut
terbangun dengan sempurna karena sampai sekarang posyandu tersebut belum ada
pagarnya. Keinginan dari masyarakat tercapainya pembangunan untuk masyarakat
kelurahan samangraya yang nantinya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang
ada di masyarakat Samangraya. Oleh karena itu program Corporate Social
Reponsibility jangka panjang sangat di perlukan oleh masyarakat kelurahan
Samangraya Kota Cilegon.
4. Philantrophy perusahaan
Corporate philanthropy (philantrophy perusahaan) mungkin merupakan
bentuk Corporate Social Responsibility yang paling tua. Pada aktivitas Corporate
Social Responsibility ini perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk
derma/Cuma-Cuma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut
biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisan/paket bantuan atau
pelayanan secara Cuma-Cuma.
Dari indakator diatas bahwa, selama ini PT. Krakatau daya listrik belum
pernah menyumbangkan bantuan uang tunai secara Cuma-Cuma kepada masyarakat
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Adapun bantuan pemberian uang secara CumaCuma pada tahun 2005 jumlahnya sekitar Rp. 200.000 sampai Rp. 300.000 dan pada
saat itu sumbangan pemberian uang secara Cuma-Cuma pada tahunya itu sangat
besar. Sampai saat ini bantuan pemberian uang secara Cuma-Cuma sudah tidak
pernah lagi.Sumbangan rutin yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik kepada
124
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon pada saat hari raya idul fitri dan idul
adha.Sumbangan yang diberikan pada saat idulfitri yaitu berupa sembako yang isinya
minyak, sarden, beras, dan sebagainya. Jika pada saat hari raya Idul Adha yaitu
berupa hewan kurban sapi yang jumlah nya 1 (satu) ekor Sapi. Hewan tersebut di
potong oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dan dibagikan
langsung kepada masyarakat yang kurang mampu yang ada Di Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon. Namun laporan dari PT. Krakatau Daya Listrik, PT.
Krakatau Daya Listrik rutin memberikan sumbangan kepada kelurahan sebesar Rp.
700.000 akan tetapi yang peneliti teliti di kepada sekertaris lurah Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon bahwa Kelurahan Samangraya tidak pernah menerima
mungkin itu yang menerima langsung ke bapak Lurah Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon. Kegiatan tersebut bisa kita lihat dibawah ini.
125
Gambar 4.4.1
Pemberian hewan kurban pada idul adha
Sumber : PT. Krakatau Daya Listrik 2015
5. Sukarela Masyarakat
Pada aktivitas Corporate social responsibility ini perusahaan mendukung dan
mendorong para karyawan, rekan pedagang eceran atau pemegang franchise agar
menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi
masyarakat local maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. Bentuk
dukungan perusahaan kepada karyawannya untuk melaksanakan Program Community
Volunteering (sukarela masyarakat) antara lain memasyarakatkan etika perusahaan
126
melalui komunikasi korporat yang akan mendorong karyawan untuk menjadi
sukarelawan bagi komunitas, menyarankan kegiatan atau aktivitas amal tertentu yang
bisa diikuti oleh para karyawan. Perusahaan wajib mengorganisir tim sukarelawan
untuk suatu kegiatan sosial dan membantu karyawan menemukan kegiatan sosial
yang akan dilaksanakan melalui survey ke wilayah yang diperkirakan membutuhkan
bantuan sukarelawan, mencari informasi melalui website atau dalam beberapa kasus
dengan menggunakan software khusus yang akan melacak aktivitas sosial yang cocok
dengan minat karyawan yang akan menjadi tenaga sukarelawan.
Indonesia adalah Negara berdaulat yang bebas membuat regulasi, termasuk
yang terkait tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Jika
di beberapa Negara lain tanggung jawab sosial dilaksanakan secara sukarela
(voluntary) namun di Indonesia terdapat beberapa peraturan perundang-undangan
yang memasukan isu tanggung jawab sosial perusahaan sehingga sifatnya tidak
sekedar sukarela tetapi menjadi kewajiban hokum.
Keadaan lingkungan yang semakin memperihatinkan, merupakan salah satu
alasan perlunya pemerintah menetapkan regulasi yang mendukung keberlanjutan
lingkungan. Perusahaan menjadi bagian dari masyarakat (sosial).
Dari indicator diatas disebutkan bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik jumlah
karyawan yang mengikuti kegiatan setiap Program Community Volunteering
(sukarela masyarakat) yang dilaksanakan oleh PT. Krakatau Daya Listrik Berjumlah
kurang lebih 401 orang atau seluruh karyawan yang permanent maupun outsoucrhing.
Program yang dimiliki oleh PT. Krakatau Daya Listrik ada namanya jam sukarela
127
untuk kegiatan sosial yang ditekankan pada daerah lokasi ring 1 (satu) yaitu pada
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Apabila karyawan tidak melakukan pencapaian
kerja jam sukarela nantinya akan ada sanksi kepada karyawan dari pihak atasan PT.
Krakatau Daya Listrik. Disisi lain jam sukarela masyarakat adalah sebagai
mempererat tali silaturahmi PT. Krakatau Daya Listrik kepada masyarakat kelurahan
Samangraya Kota Cilegon. Disisi lain kegiatan sukarela yang dilaksanakan oleh PT.
Krakatau Daya Listrik sangat berdampak positif contohnya kegiatan fooging, kerja
bakti yang diselenggarakan oleh PT. Krakatau Daya Listrik dan partisipasi
masyarakat yang tinggi. Kegiatan tersebut bisa dilihat gambar dibawah ini bahwa PT.
Krakatau Daya Listrik sudah melaksanakan jam sukarela.
Gambar. 4.5.1
Jam Sukarela PT. Krakatau Daya Listrik
Sumber :PT. Krakatau Daya Listrik 2015
128
6. Praktik Bisnis Tanggung Jawab Sosial
Pada aktivitas Corporate Social Responsibility ini perusahaan melaksanakan
aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta
melaksanakan
meningkatkan
investasi
yang
kesejahteraan
mendukung
masyarakat
kegiatan
dan
sosial
dengan
memelihara
tujuan
lingkungan
hidup.Kesejahteraan dalam hal ini mencakup di dalamnya aspek-aspek kesehatan,
keselamatan, kebutuhan pemenuhan kebutuhan psikologis dan emosional.
Praktik bisnis yang bertanggung jawab sosial adalah dimana korporasi
beradaptasi dan melakukan praktek kebijakan bisnis dan investasi sosial yang
mendukung
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
komunitas
dan
melindungi
lingkungan. Perbedaan utama berfokus pada kebijakan kegiatan, bukan mereka yang
diamanatkan oleh undang-undang atau peraturan atau hanya diharapkan, karena
memenuhi standar moral atau etis.
Komunitas diinterpretasikan secara luas untuk mencakup karyawan
perusahaan, pemasok, distributor, mitra dari sector nirlaba dan masyaraka, serta
anggota masyarakat umum dan kesejahteraan masyarakat bisa merujuk kepada
kesehatan dan keselamatan, serta kebutuhan psikologis dan emosional.
Dari indicator diatas bahwa PT. Krakatau Daya Listrik untuk berinvestasi
dalam hal mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat PT. Krakatau Daya Listrik itu sendiri sinergi dengan PT. Krakatau Steel
Group. Sedangkan PT. Krakatau Daya Listrik sendiri selama ini selalu menjaga dan
129
melestarikan lingkungan hidup. Dan untuk melaksanakan praktek bisnis yang
mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon PT. Krakatau Daya
Listrik pernah memberikan bantuan untuk usaha kepada masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon pada tahun 2008 PT. Krakatau Daya Listrik menyerahkan
sebuah alat cuci steam sebanyak 8 unit kepada masyarakat Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon. Namun pada awalnya perjanjian dari pihak PT. Krakatau Daya Listrik
wajib menyerahkan laporan tiap bulannya kepada PT. Krakatau Daya Listrik, tetapi
masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon kurangnya partisipasi sehingga alat
yang diberikan pinjam oleh PT. Krakatau Daya Listrik sampai saat ini tidak ada kabar
dan setelah di survey dari pihak PT. Krakatau Daya Listrik ternyata alat itu sudah di
jual. Padahal jika masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan praktek bisnis yang
dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik nantinya setelah masyarakat bisa mandiri
alat yang dipinjamkan oleh PT. Krakatau Daya Listrik bisa di pinjamkan kembali
kepada masyarakat lain yang membutuhkan usaha. Hal tersebut terulang kembali
pada tahun 2013 PT. Krakatau Daya Listrik memberikan peluang usaha bagi
masyarakat
Kelurahan
Samangraya
Kota
Cilegon
dengan
memberikan
pembudidayaan ikan lele, namun sampai saat ini kejadian tersebut terulang kembali.
Bahkan kejadian ini terjadi pada karyawan PT. Krakatau Daya Listrik itu sendiri.
Namun yang diungkap oleh pihak Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
sampai saat ini PT. Krakatau Daya Listrik belum pernah melakukan kegiatan praktek
bisnis yang di laksanakan oleh PT. Krakatau Daya Listrik, adapun kegiatan praktek
130
bisnis yang diberikan oleh PT. Krakatau Steel Group yaitu melalui PKBL mungkin
PT. Krakatau Daya Listrik masih menginduk kepada PT. Krakatau Steel Group dan
belum bisa melaksanakannya sendiri.
Tabel 4.7.1
Pembahasan dan Hasil Temuan Lapangan
Kriteria Penelitian
Hasil Temuan Lapangan
Kategori
Dalam indicator penyebab promosi, bahwa
PT. Krakatau Daya Listrik menyediakan
dana untuk kegiatan sosial di kelurahan
samangraya kota cilegon. Yaitu PT.
1. Penyebab promosi
Krakatau Daya Listrik melaksanakan
Sudah berjalan optimal
kegiatan sosial dan dibantu partisipasi
masyarakat kelurahan samangraya
contohnya merenovasi posyandu,
pembangunan masjid dan pendirian
perpustakaan.
Dalam indicator penyebab terkait
pemasaran bahwa PT. Krakatau daya
2. Penyebab terkait
pemasaran
listrik menjalankan penjualan jasa listrik
dan produk Air Minum Dalam Kemasan
menyisihkan penghasilan keuntungan
untuk kegiatan sosial
Sudah berjalan optimal
131
Dalam indicator terkait pemasaran
sosial perusahaan bahwa PT. Krakatau
Daya Listrik belum bisa membuka
Belum berjalan optimal
3. Pemasaran Sosial
akses jalan nelayan masyarakat
Perusahaan
kelurahan samangraya untuk mencari
ikan di area PT. Krakatau Daya Listrik
karena sangat berdampak negativ.
Dalam philanthropy perusahaan PT.
Krakatau Daya Listrik belum bisa
memenuhi permintaan masyarakat
4. Philantrophy
bantuan uang secara Cuma – Cuma
Perusahaan
karena keadaan ekonomi perusahaan
Belum berjalan optimal
sedang tidak stabil. Oleh karena dalam
indicator ini masih belum/kurang
optimal.
Dalam indicator sukarela masyarakat
bahwa PT. Krakatau Daya Listrik
sudah melaksanakan sukarela
5. Sukarela Masyarakat
masyarakat setiap program yang
dijalankan oleh PT. Krakatau Daya
Listrik. PT. Krakatau daya listrik
Sudah berjalan optimal
132
mempunyai aturan bahwa karyawan
wajib melaksanakan jam sukarela dari
karyawan organik maupun
outsourching, apabila karyawan tidak
melaksanakan jam sukarela karyawan
akan terkena sanksi.
Dalam indicator praktik bisnis yang
bertanggung jawab secara sosial PT.
Krakatau Daya Listrik sudah
melaksanakan praktik bisnis yang
6. Praktik bisnis yang
dilakukan perusahaan kepada
bertanggung jawab
masyarakat kelurahan Samangraya
secara sosial
Kota Cilegon. Bahwa masyarakat
diberikan pinjaman usaha modal untuk
usaha contohnya pinjaman 10 unit alat
cuci steam dan pembudidayaan ikan
lele.
Belum berjalan optimal
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. dalam indikator pemasaran sosial perusahaan bahwa, belum berjalan optimal
karena masih banyaknya masalah yang belum diselesaikan yaitu tertutupnya
akses jalan nelayan yang sebagain besar non perahu tidak bisa mencari ikan.
Sempat pada tahun 2013 pihak kelurahan mengadakan pertemuan ke PT.
Krakatau Daya Listrik untuk membahas masalah bahwa akses jalan yang
sering digunakan oleh nelayan sekarang menjadi ditutup. Tetapi sampai saat
ini belum ada jawaban. Alasan ditutup karena banyak sampah bekas nelayan
yang berserakan sehingga sampah tersebut terhisap oleh mesin turbin uap
yang nantinya bisa membuat kematian pada turbin dan mengalami kerugian
apabila turbin uap tersebut berhenti akan tetapi bagi masyarakat sangatlah
butuh karena sebagaian besar mata pencaharian masyarakat kelurahan
samangraya kota cilegon.
2. dalam indikator philantropy perusahaan bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik
belum berjalan secara optimal karena PT. Krakatau Daya Listrik belum bisa
133
134
memenuhi bantuan yang dibutuhkan masyarakat karena keadaan keuangan
perusahaan sedang tidak stabil.
3. dalam indikator sukarela masyarakat sudah berjalan secara optimal karena PT.
Krakatau Daya Listrik sudah melaksanakan rutin di masyarakat samangraya
kota cilegon dan perusahaan pun sudah mempunyai aturan tersendiri bagi
karyawan sudah wajib melaksanakan jam sukarela masyarakat apabila tidak
melaksanakan akan terkena sanksi dari atasan.
4. dalam indikator praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial belum
berjalan dengan optimal karena praktik bisnis yang diberikan kepada
masyarakat, masyarakat tidak berpartisipasi dalam melaksanakan praktik
bisnis yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik.
5.2 Saran
beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. memaksimalkan kinerja penyebab promosi yang dilakukan oleh PT. Krakatau
Daya Listrik agar masyrakat dapat lebih merasakan dari upaya penjualan
produk air minum dalam kemasan.
2. tingkatkan terus untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilan
jika bisa kelurahan samangraya kota cilegon membuat komitment dengan PT/
Krakatau Daya Listrik untuk berkelanjutan yang lebih panjang.
3. menyelesaikan permasalahan yang sampai sekarang belum juga tertuntaskan,
yaitu permasalahan di tutupnya akses jalan untuk mencari ikan karena jalan
tersebut adalah sebagai mata pencaharian warga kelurahan samangraya kota
135
cilegon, dengan cara membuat pertmuan antara pihak PT. Krakatau Daya
Listrik dengan pihak masyarakat nelayan kelurahan samangraya kota cilegon
agar masalah bisa terselesaikan.
4. perusahaan PT. Krakatau Daya Listrik harus membuat inovasi – ninovasi baru
sehingga dapat menambah pendapatan untuk perusahaan itu sendiri yang akan
berdampak lebih dalam memenuhi bantuan yang dibutuhkan masyarakat.
5. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendorong
pelaksanaan praktek bisnis yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik
sehingga bisa berjalan dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Denzin, Norman K. &Yvonna S. Lincoln. 2009. Handbook Of Qualitative Research.
Terjemahan Dariyanto dkk.Yogyakarta ;Pustaka Pelajar.
Djam’an Satori, Dan Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung ; Alfabet.
Jones, Thomas 1994,. Human Helping, in Journal of Corporate Social Performance
and policy. Vol. 8, Connectient : JAI Press, Greenwich: 29-30
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung ; PT Remaja
Rosdakarya Offset.
_______________. 2005. Metode Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung ; PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta ;Refika Aditama.
Soehartono, Irawan. 2010. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang
Ilmu Kesejahteraan. Bandung ; PT. Remaja Rosdakaraya.
Sugiyono, 2008.Metode penelitian kualitatif kuantitatif & RND. Bandung ;Alfabet.
_______________. 2010 Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif & RND. Bandung;
Alfabet.
Wibisiono. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social Responsibility.
Surabaya : Media Grapka
Sumber Peraturan :
UU No 19 Tahun 2003 Tentang BUMN
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Peseroan Terbatas
Sumber Dokumen :
Skripsi Ulviana. Yang berjudul Strategi Program Corporate Social Responsibility
(CSR) PT. Cilegon Fabricator
Skripsi Marina, yang berjudul Efektifitas Program Corporate Social Responsibility
PT. Krakatau Steel di Kecamatan Citangkil
Sumber lainnya :
Keccitangkil.cilegon.go.id
MEMBER CHECK
Nama informan/kode
: A. Dimyati, SH, MM
Instansi/Jabatan
: Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
Hari/Tanggal
: 25 April 2016
Lokasi wawancara
: Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
Catatan wawancara :
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah
berjalan dengan baik?
”Menurut saya, memang perusahaan wajib bertanggung jawab kepada
masyarakatnya. Karena dsatu sisi perusahaan harus mempunyai program
untuk masyarakatnya yang terkena dampak dari efek perusahaan tersebut.
Maka dari itu masyarakat harus berpatisipasi setiap kegiatan yang dimiliki
perusahaan”
2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya
untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan
besarnya penjualan produk/jasa?
“Menurut saya, untuk komitment untuk menyumbangkan presentase dari
penghasilan penjualan produk saya kurang paham, hanya PT. Krakatau Daya
Listrik hanya menyumbangkan bantuan saja entah itu dalam hal sosial,
lingkungan hidup, kesehatan dan lain-lain
3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan
program tentang Bidang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Hidup serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
“Menurut saya, sebagaian kecil sudah di rasakan oleh masyarakat kelurahan
samangraya kota cilegon pun dan ikut berpartisipasi dalam Program
Corporate Social Responsibility tersebut yang dilakukan oleh PT. Krakatau
Daya Listrik tetapi belum maksimal sepenuhnya tanggung jawab sosial yang
diberikan PT. Krakatau Daya Listrik kepada Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon”.
4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk
pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma?
“Jika sepengetahuan saya, kalo untuk sekarang sih hanya pelayanan kesehatan
saja. Tetapi kalo pemberian uang secara Cuma Cuma tidak pernah, tetapi tidak
tahu juga misalkan yang ada disni adanya pak sekertaris lurah atau staff. Kalo
untuk tiap bulan membantu pemberian uang kepada kelurahan minimal untuk
ATK tidak ada tapi kalo untuk masyarakatnya ada bantuan tiap tahun setiap
hari raya Idul Fitri dan Idul Adha”.
5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate
Social Responsibility setiap program yang dijalankan?
MEMBER CHECK
Nama informan/kode
: Nurcholis, SE
Instansi/Jabatan
: Sekertaris Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
Hari/Tanggal
: 21 April 2016
Lokasi wawancara
: Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
Catatan wawancara :
1. Menurut bapak, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah
berjalan dengan baik?
“Menurut saya, kalau penyebab promosi itu biasanya perusahaan menjual
hasil produknya dan hasilnya itu bisa dihitungkan untuk tanggung jawab
perusahaan untuk masyarakatnya yaitu di lokasi ring 1 yaitu kelurahan
samangraya. Tetapi untuk jelasnya saya tidak tahu menau karena itu rahasia
perusahaan.
2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya
untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan
besarnya penjualan produk/jasa?
”Menurut saya, jika sepengetahuan saya jika untuk komitment tidak ada
mungkin bisa ditanyakan langsung kepada bapak lurah mungkin perjanjian
sebelumnya ada atau tidak saya tidak tahu menau.
3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan
program tentang Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
“Menurut kami tidak spesifik, yang kami tekankan warga kami itu kan
mayoritas nelayan, nelayan yang berperahu dan tidak berperahu. Yang
berperahu sudah di lokalisasi di tangjung peni/ karangketuk sedangkan yang
belum berperahu menggunakan jala, pancing dan sebagainya lokasi ikan itu
hanya tertentu saja dan lokasinya itu di dekat PT. Krakatau Daya Listrik. Nah
akses untuk menuju kesitu pada saat tahun 2014 pernah ada pertemuan dengan
Pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik untuk bagaimana solusinya,
karna perusahaan harus eksis masyarakat juga harus di berikan akses ya
learning solution. Karena disitu objek vital tidak sembarangan masyarakat
kami itu juga masih menggantung karna kita termasuk korban industry. Dari
ujung anyer bojonegara itu semua industry”.
4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk
pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma?
“Menurut kami, bantuan Cuma Cuma yang di berikan oleh pihak manajemen
PT. Krakatau Daya Listrik itu yang rutin hanya di di hari raya idul fitri itu
kurang lebih sekitar 50 paket bantuan dan itu langsung di bagikan ke
masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon bagi yang tidak mampu
dalam hal ekonominya. Jika bantuan bulanan sampai saat ini belum pernah”.
5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate
Social Responsibility setiap program yang dijalankan?
“Menurut saya, kalo masalah jumlah karyawan sih rata-rata turun semua tapi
kalo masalah berapa jumlah karyawannya saya tidak menghitung lebih rinci”.
MEMBER CHECK
Nama informan/kode
: Deasy Megawati
Instansi/Jabatan
: Kepala Dinas PR & Superintendent PT. Krakatau
Daya Listrik
Hari/Tanggal
: 21 April 2016
Lokasi wawancara
: PT. Krakatau Daya Listrik
Catatan wawancara :
1. Menurut ibu, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah
berjalan dengan baik?
“Menurut kami, sudah seharusnya perusahaan turut bertanggung jawab atas
lingkungan sekitarnya. Kepedulian perusahaan tidak hanya bukan hanya
lingkungan saja tetapi bagaimana cara menciptakan suasana di masyarakat
kelurahan samangraya kota cilegon sehat, nyaman dan damai. Disini yang
dirasakan oleh PT. Krakatau Daya listrik sudah merasakan bertambahnya citra
perusahaan kami di umum
2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya
untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan
besarnya penjualan produk/jasa?
“Menurut kami dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik dalam hal
ini sudah memberikan bantuan atau berpartisipasi dalam kegiatan social di
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, bahkan dari pihak manajemen PT.
Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan dan berpartisipasi diluar
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sampai saat ini”.
3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan
program tentang Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
”Pihak manajemen PT. Krakatau daya Listrik sampai saat ini sudah pernah
melaksanakan program dalam Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon”.
4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk
pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma?
“Menurut kami. Pernah, PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuang
uang, paket bantuan ataupun pelayanan secara Cuma-Cuma kepada
masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Contohnya paket bantuan
atau pelayanan Cuma-Cuma seperti bantuan paket sembako, bantuan
penghijauan, bantua hewan kurban, pengecatan sekolah dan posyandu serta
pelayanan kesehatan sampai saat ini”.
5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate
Social Responsibility setiap program yang dijalankan?
“Menurut kami dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik, jumlah
karyawan yang mengikuti kegiatan setiap ada kegiatan Corporate Social
Responsibility jumlahnya sekitar 401 orang atau seluruh karyawan yang
permanent maupun outsourching. Program dari pihak manajemen PT.
Krakatau Daya Listrik ada namanya jam sukarela untuk kegiatan sosial yang
ditekankan pada lokasi ring 1 yaitu pada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
apabila karyawan tidak melakukan pencapaian kerja jam sukarela nantinya
ada sanksi dari atasan”.
6. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah melaksanakan praktek bisnis yang
mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan memelihara lingkungan hidup?
“Untuk berinvestasi dalam hal mendukung kegiatan sosial dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat PT. Krakatau Daya Listrik sendiri
sinergi dengan PT. Krakatau Steel Group yang mana kegiatan tersebut selalu
dikordinir oleh PT. Krakatau Steel Group. Sedangkan dalam memelihara
lingkungan hidup PT. Krakatau Daya Listrik sendiri selama ini selalu menjaga
dan melestarikan lingkungan hidup contohnya selalu melakukan kegiatan
sosial dan penghijauan guna memelihara lingkungan hidup. Dan untuk
melaksanakan praktek bisnis yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat waktu itu pernah PT. Krakatau Daya
Listrik memberikan usaha kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota
Cilegon pada tahun 2008 berupa alat cuci steam kurang lebih 8 unit, pada
awalnya perjanjian tersebut hanya menyerahkan laporan dari usaha tersebut
kepada pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik tetapi itu hanya berjalan
sebulan dua bulan saja seterusnya laporan dari pemilik usaha dan seterusnya
tidak ada laporan lagi. Setelah kami survey kepada pemilik usaha ternyata
alatnya sudah di jual. Pada tahun 2013 juga kami pernah memberikan modal
untuk budidaya ikan lele dan sampai sekarang tidak ada laporan kepada pihak
manajemen PT. Krakatau Daya Listrik. Dan untuk sekarang ini belum ada lagi
program tersebut yang dikarenakana kondisi perusahaan yang belum stabil”.
Mengetahui,
Informan Penelitian
Deasy Megawati
Kepala Dinas PR & Legal Superitendent
MEMBER CHECK
Nama informan/kode
: Ovat Sofwatul Jannah, SE
Instansi/Jabatan
: Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon
Hari/Tanggal
: 25 April 2016
Lokasi wawancara
: Kelurahan Samangraya
Catatan wawancara :
1. Menurut ibu, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah
berjalan dengan baik?
“Menurut saya, jika dari penyebab promosi ya itu jelasnya saya tidak tahu,
karena saya juga dibagian pemberdayaan masyarakat palingan yang saya tahu
ya pembangunan masjid, renovasi posyandu, perpustakaan kelurahan hanya
itu saja yang saya tahu”
2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya
untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan
besarnya penjualan produk/jasa?
”Menurut saya, memang PT.Krakatau Daya Listrik sampai saat ini
berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat kelurahan
samangraya dan masyarakat pun sangat berpartisipasi dalam kegiatan CSR
yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik”.
3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan
program tentang Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
“Yang setau saya sih sudah dilaksanakan dalam Bidang Sosial, Ekonomi Dan
Lingkungan Hidup. Terutama di Bidang Lingkungan hidup disini ada program
jambanisasi disitu sudah ada dan sudah di laksanakan di masyarakat karena
memang menyangkut dengan kesehatan masyarakat Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon. Dsni ada beberapa titik bahwa lingkungan hidup disni masih
kurang makanya disentuh dengan Corporate Social Responsibility oleh PT.
Krakatau Daya Listrik”.
4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk
pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma?
“ kalau pemberian uang tunai saya kurang tahu, karena biasanya berupa paket
bantuan sembako saja kalau jumlahnya mungkin kordinasi dengan bagian
kesos. Kalo pemberdayaan ya hanya program seperti tadi yang saya bilang
contohnya jambanisasi”.
5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate
Social Responsibility setiap program yang dijalankan?
“kalo jumlah karyawan sih yang saya lihat dan itu juga tidak setiap kali saya
perhatikan. Yang saya lihat hanya 3 sampai 4 karyawan saja yang saya liat
dan itu hanya yang berkepentingan saja.
MEMBER CHECK
Nama informan/kode
: Jazuli, S.IP
Instansi/Jabatan
: Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon
Hari/Tanggal
: 25 April 2016
Lokasi wawancara
: Kelurahan Samangraya
Catatan wawancara :
1. Menurut bapak, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah
berjalan dengan baik?
“Jika menurut saya, penyebab promosi program CSR saya kurang paham,
coba saja tanyakan langsung ke perusahaan PT. Krakatau Daya Listriknya
langsung”.
2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya
untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan
besarnya penjualan produk/jasa?
“menurut saya, saya sebagai selaku pelaksana pemberdayaan masyarakat saya
hanya membantu melaksanakan saja selebihnya saya tidak tahu”.
3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan
program tentang Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
“Menurut saya sudah, dalam bidang sosial seperti kegiatan kepemudaan
karang taruna adanya pelatihan computer,
pelatihan perbengkelan. Kalau
dalam lingkungan hidup penanaman pohon produksi seperti mangga, jambu
dan sebagainya yang bermanfaat untuk masyrakat.
4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk
pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma?
“Menurut saya, kalo bantuan pemeberian uang secara tunai belum pernah,
tetapi jika paket bantuan hanya menjelang hari raya saja. Contohnya pada saat
hari raya idul adha Itu bantuan langsung berupa satu ekor sapi untuk satu
Kelurahan Samangraya. Jika hari raya idul fitri yaitu berupa sembako yang
isinya berupa kecap, sarden, minyak goreng.
5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate
Social Responsibility setiap program yang dijalankan?
“Menurut saya, jumlah karyawan yang setiap mengikuti kegiatan Corporate
Social Responsibility sebanyak kurang lebih 10 orang artinya menyerahkan
langsung kepada masyarakat. Contohnya pada hari raya Idul Fitri berupa
kupon di bagikan kepada masyarakat.
MEMBER CHECK
Nama informan/kode
: Inayah
Instansi/Jabatan
: Masyarakat
Hari/Tanggal
: 18 April 2016
Lokasi wawancara
: Posyandu Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon
Catatan wawancara :
1. Menurut ibu, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah
berjalan dengan baik?
“Menurut sepengetahuan saya, penyebab promosi itu saya kurang paham
tetapi program CSR yang dijalankan oleh PT. Krakatu Daya Listrik tentang
masalah sosial memang selama ini masyarakat samangraya kota cilegon ikut
berpartisipasi dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh PT.Krakatau Daya
Listrik. Dan seingin saya kedepannya saya ingin mengajukan lagi untuk
program tentang masalah sosial”.
2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan
program tentang Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
“Menurut saya sudah, walaupun belum sepenuhnya. kemarin ada kegiatan dari
pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik mengirimkan bantuan berupa
kursi 6 unit, timbangan bayi, plang data posyandu, conblok dan mck hanya
merapihkan saja tadinya sudah ada karena terbentur dengan biaya dan pihak
manajemen melanjutkan penegrjaan mck. Tadinya posyandu mendapatkan
dari PNPM dana hanya 6 juta untuk pembuatan mck tetapi tidak 100 persen
jadi karena kekurangan biaya sehingga dilanjutkan oleh pihak manajemen PT.
Krakatau Daya Listrik. Tadinya saya meminta ingin sepenuhnya dan hanya di
berikan seadanya. Pengerjaan dilakukan kurang lebih 1 bulan di bantu oleh
relawan masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon yang suaminya
nganggur. Pengajuan bantuan form dan langsung di acc kurang lebih
seminggu.
3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya
untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan
besarnya penjualan produk/jasa?
“Maaf sebelumnya saya selaku masyarakat kelurahan samangraya saya
kurang paham masalah komitmen yang CSR, yang saya tahu memang bantuan
sering dilakukan”
4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk
pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma?
“Menurut saya, bantuan Cuma-Cuma yang diberikan kepada masyarakat
Kelurahan Samangraya Kota Cilegon saya ketahui itu yang rutin hanya hewan
kurban pada hari raya Idul Adha saja jika santunan santunan yang lainnya
saya belum pernah dengar selama ini.
5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate
Social Responsibility setiap program yang dijalankan?
“Menurut saya, jumlah karyawan yang mengikuti setiap programnya lumayan
banyak, karena disini setiap ada pelaksanaan bantuan Program Corporate
Social Responsibility di bantu oleh bapak bapak dari Kelurahan Samangraya
yang menganggur.
MEMBER CHECK
Nama informan/kode
: Deki
Instansi/Jabatan
: Masyarakat
Hari/Tanggal
: 18 April 2016
Lokasi wawancara
: Sekertariat Karang Taruna Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon
Catatan wawancara :
1. Menurut bapak, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah
berjalan dengan baik?
“Jika menurut saya, saya sebagai masyarakat tidak tahu menau kalau masalah
penyebab promosi tersebut yang saya tahu yang sudah dilaksanakan saja”.
2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan
program tentang bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
“Menurut saya selaku masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon,
kebetulan saya pernah menjabat sebagai sekertaris karang taruna juga. Bahwa
pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik dalam Bidang Social, bidang
Ekonomi dan Bidang lingkungan sangatlah membantu di kelurahan
Samangraya Kota Cilegon akan tetapi belum sempurnanya dalam bidang
ekonomi masyrakat yang dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Samangraya
Kota Cilegon. Oleh karena itu saya menghimbau kepada pihak manajemen
PT. Krakatau Daya Listrik agar dalam bidang ekonomi masyarakat Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon agar ditingkatkan dalam pelaksanaan program
Corporate
Social
Responsibility karena
disini
masyrakat
Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon paling terkena dampaknya.
3. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk
pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma?
“Menurut saya bantuan Cuma-Cuma yang diberikan pihak manajemen PT.
Krakatau Daya Listrik yang rutin hanya pada Hari Raya Idul Fitri Dan Idul
Adha dan itupun tidak berupa uang akan tetapi barang/hewan kurban.
4. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate
Social Responsibility setiap program yang dijalankan?
“Menurut saya, saya memang mengetahui adanya jam sukarela atau kegiatan
sukarela setiap perusahaan. Yang saya tahu PT. Krakatau Daya Listrik
menurunkan setiap program Corporate Social Responsibility di Kelurahan
Samangraya Kota Cilegon hampir rata-rata mengikuti sih karena saya lihat
banyak yang ikut serta.
Struktur Organisasi
Kelurahan Samangraya
LURAH
A.DIMYATI, SH. MM
NIP. 1963030620021001
SEKRETARIS LURAH
NURCHOLIS, SE
NIP. 197508212005011010
PELAKSANA
KEUANGAN
PELAKSANA UMUM
FERIYATI, S. Sos
NIP.
AAT FATAHILAH,
S.IP
NIP.
198007152009012001
KASI
PEMERINTAHAN
KASI KESOS
KASI P M
KASI TRANTIB
SITI BAROKAH, SE
NIP.
197704182003122005
RAHAYU
SUNARTI,SE.MM
NIP.
197911072000031004
OVAT SOFWATUL
JANNAH,SE
NIP.
197809302007012004
TULUS DINA
SASMITA,S.Sos.M.Si
NIP.
197402062007012014
PELAKSANA
PEMERINTAHAN
RUFAITINI
NIP. -
PELAKSANA KESOS
H. SABIHI
NIP.
196606022010011002
PELAKSANA P M
J A Z U L I, S.IP
NIP.
196505202010011001
PELAKSANA
TRANTIB
ROYANI
NIP. -
Sumber: Kelurahan Samangraya Kota Cilegon
Struktur Organisasi HC & GA
PT. Krakatau Daya Listrik
20300.00000
Human Capital
Manager
M. NUR ROSYID 9/15
20301.00000
HC Planning &
Development
Superitendent
20302.00000
HC Adm. &
Remuneration
Superitendent
20303.00000
Security &
Fire Fighter
Superitendent
20304.00000
Security &
Fire Fighter
Superitendent
MONICA R SISKA
WORO I
M. FERRY 9/15
DESSY M
20305.00000
Senior Staff
SUTIKNO (KPE)
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
Curriculum
VITAE
WAHYU FIRMANSYAH
Jl. PURI CILEGON HIJAU BLOK C5 NO.2, RT/RW 016.005
KOTASARI GEROGOL
CILEGON - BANTEN
MOBILE : +685945255580
Indentitas
Identity
INFORMASI DASAR
BASIC INFORMATION
Gambaran fisik
Physic Description
Tinggi Badan
Height
Berat Badan
Weight
Warna Mata
Eye’s Color
Warna Kulit
Skin’s color
Warna Rambut
Hair Color
Bentuk Rambut
Hair Shape
171
59
HITAM
SAWO
MATANG
HITAM
IKAL
Nama
Name
Tempat, Tanggal Lahir
Place, Date of Brith
Jenis Kelamin
Sex
Agama
Religion
Suku Bangsa
Tribe
Kewarganegaraan
Nationality
Status Pernikahan
Marital Status
Alamat
Address
Status Domisili
Domicile Status
Korespondensi
Corespondency
Telepon
Phone
WAHYU FIRMANSYAH
SERANG, 19 JANUARI
1992
LAKI – LAKI
Male
ISLAM
Moslemah
SUNDA
Sundanesse
WNI
Indonesian
BELUM MENIKAH
Single
KOMP. PURI CILEGON
HIJAU BLOK C5 NO. 2
KOTASARI- GEROGOL
RUMAH ORANG TUA
-
Telepon Seluller
Mobile Phone
+6285945255580
Nomor KTP
Resident Card Number
3672061901920002
Nomor SIM C
Drive Licence Number
(Motorcycle)
920113230007
Nomor SIM A
Drive Licence Number
(Car)
920113230211
Download