ANALISIS PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK DI KELURAHAN SAMANGRAYA KOTA CILEGON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh WAHYU FIRMANSYAH NIM 6661102971 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini yang berjudul “Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon”. Adapun proposal skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat untuk bisa melakukan penelitian lapangan yang kemudian akan menjadi skripsi yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Dalam penyusunan proposal skripsi ini Peneliti melibatkan banyak pihak yang senantiasa memberikan bantuan, baik berupa pengajaran, bimbingan, dukungan moral dan materil, maupun keterangan-keterangan yang sangat berguna hingga tersusunnya skripsi ini. Untuk itu, dengan rasa hormat Peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat., M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 3. Rahmawati, S.Sos.,M.Si., Wakil Dekan I Bidang Akademik FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 4. Iman Mukhroman, S.sos, M.si., Wakil Dekan II Bidang Keuangan danUmum FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. i 5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 6. Listyaningsih, S.Sos.,M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 7. Riswanda, S.sos ,Ph.D, Sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 8. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dosen Pembimbing I, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk melakukan sesi bimbingan dan memberikan masukan serta arahannya yang sangat membantu Peneliti dalam menghadapi masalah-masalah terkait penyusunan skripsi ini. 9. Rahmawati, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing II, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk melakukan sesi bimbingan dan memberikan masukan serta arahannya yang sangat membantu Peneliti dalam menghadapi masalah-masalah terkait penyusunan skripsi ini. 10. Kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah dan pernah memberikan bekal-bekal ilmiah kepada peneliti selama proses belajar mengajar. 11. Para staf Tata Usaha (TU) Program Studi Ilmu Administrasi Negara atas segal sumbangsihnya. 12. Untuk Kedua orang tuaku, Ibu dan Bapak yang selau memberikan dorongan, do’a dan biaya tanpa henti hingga detik ini. ii 13. Untuk Kakak-kakaku yang selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan proposal penelitian ini. 14. Yth. Bapak Achmad Dimyati, SH, MM selaku Lurah Samangraya Kota Cilegon, bapak Nurcholis, SE selaku Sekertaris Lurah Kecamatan Samangraya Kota Cilegon, Ibu Deasy Megawati selaku Kepala Dinas PR & Legal Superitendent, Ibu Ovat Sofwatul, SE. Selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, Bapak Jazuli, S.IP selaku Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, Ibu Inayah Selaku Masyarakat penerima bantuan Corporate Social Responsibility, Bapak Deki selaku masyarakat yang tidak menerima bantuan Corporate Social Responsibility kelurahan Samangraya Kota Cilegon, Para Staf Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Terima kasih atas arahan dan pemberian data-data kepada peneilti. 15. Kepada Ghina Aghnaita atas do’a dan motivasi yang tiada henti kepada peneliti. Kamu adalah seseorang calon pendamping hidup. 16. Kepada sahabatku Aat Syafaat, Syandi Negara yang selalu membantu peneliti dalam penelitian ini. 17. Kepada teman-teman seperjuangan, Syaiful Bahri, Zaenal Mutaqin, Aat Syafaat, Arif Rahman, Syandi Negara, Karyadi, Habib dan Noel Ricky R yang telah memberikan semangat kepada peneliti. iii 18. Kepada teman-teman kelas G Non Reguler angkatan 2010, teman-teman Administrasi Negara angkatan 2010 yang telah menjadi sahabat dan menemani penulis selama perkuliahan di kampus. 19. Kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu, terima kasih telah bersedia membantu dan memberikan informasi dalam penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan ilmu Peneliti. Oleh karena itu, Peneliti dengan rendah hati memohon maaf atas kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam skripsi ini, Peneliti berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Serang, Juni 2016 Wahyu Firmansyah iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK ABSTRACK LEMBAR PENYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ...................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................... v DAFTAR TABEL.............................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ......................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 13 1.3 Batasan Masalah............................................................................ 13 1.4 Rumusan Masalah ……………………………………………… 14 1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................... 14 1.6 Kegunaan Penelitian...................................................................... 14 v 1.6.1 Manfaat Secara Teoritis Kegunaan Penelitian ........................ 14 1.6.2 Manfaat Praktis Kegunaan Penelitian ..................................... 15 BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR 2.1 Pengertian Pelaksanaan ................................................................. 16 2.1.2 Pengertian Program .................................................................... 21 2.1.3 Pengertian Corporate Social Responsibility .............................. 21 2.1.4 Konsep Corporate Social Responsibility ................................... 26 2.1.5 Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility ...................... 27 2.1.6 Langkah Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ............. 30 2.2 Penelitian terdahulu....................................................................... 48 2.3 Kerangka Berfikir.......................................................................... 51 2.4 Asumsi Dasar ................................................................................ 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian.......................................................................... 55 3.2 Instrument Penelitian .................................................................... 56 3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 57 3.4 Informan Penelitian ....................................................................... 61 3.5 Teknik Analisis Data ..................................................................... 63 3.6 Uji Keabsahan Data....................................................................... 66 3.6.1 Triangulasi ………………………………………………... 66 3.62 Mengadakan Membercheck ………………………………. 67 3.7 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... vi 68 3.7.1 Tempat Penelitian .......................................................... 68 3.7.2 Waktu Penelitian ........................................................... 69 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Deskripsi Objek Penelitian............................................................ 70 4.1.1.Gambaran Umum Kota Cilegon........................................ 70 4.1.2.Gambaran Umum Kecamatan Citangkil Kota Cilegon ..... 74 4.1.3.Gambaran Umum Kelurahan Samangraya Kota Cilegon . 77 4.1.4.Gambaran Umum PT. Krakatau Daya Listrik................... 83 4.1.5.Tupoksi Dinas Humas dan CSR PT. Krakatau Daya Listrik . ................................................................................................... 84 4.1.5.1. Tujuan .................................................................. 85 4.1.5.2. Dimensi ................................................................ 85 4.1.5.3. Tanggung Jawab Utama ....................................... 85 4.1.5.4. Kewenangan ......................................................... 86 4.1.5.5. Hubungan Kerja ................................................... 887 4.1.5.6. Masalah dan Tatanan Kerja .................................. 87 vii 4.2 Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial CSR PT. Krakatau Daya Listrik yang sudah terlasksana................................................................................. 88 4.3 Informan Penelitian…………………… ....................................... 91 4.4 Deskripsi dan Analisis Data…………………… .......................... 92 4.4.1 Penyebab Promosi…………………… .................... 94 4.4.2 Penyebab Terkait Pemasaran…………………… ... 97 4.4.3 Pemasaran Sosial Perusahaan…………………… .. 100 4.4.4 Philantropy Perusahaan…………………… ............ 104 4.4.5 Sukarela Masyarakat…………………… ................ 107 4.4.6 Praktik Bisnis Yang Bertanggung Jawab Secara Sosial …………………… ........................................................... 110 4.5 Pembahasan …………………… .................................................. 115 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan…………………… ................................................... 133 5.2 Saran…………………….............................................................. 135 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN viii DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon . Tahun 2015 ………………………………………………………… 10 Tabel 2.1.5 Contoh Lingkup Program Corporate Social Responsibility………………………………..……………………… 29 Tabel 3.1 Pedoman Wawancara……………………………………………..… 59 Tabel 3.2 Informan Penelitian…………………………………...…………….. 62 Tabel 3.4 Jadwal Rencana Penelitian………………………………………….. 46 Tabel 4.1 Jarak Antara Kecamatan di Kota Cilegon …………………………. 73 Tabel 4.1.2 Jumlah RT dan RW Kelurahan Citangkil…....…………………… 76 Tabel 4.1.3 Daftar nama RT dan RW Kelurahan Samangraya …..…………… 78 Tabel 4.2 Daftar nama yang menerima bantuan …..…...……………………… 89 Tabel 4.7.1 Pembahasan dan Hasil Temuan Lapangan…...…………………… 132 ix DAFTAR GAMBAR Gambar 2.3 Kerangka Berfikir………………....……………………………. 53 Gambar 3.3 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif ………… 63 Gambar 2.3 Pedoman Wawancara ……..……………………………………. 59 Gambar 3.1 Komponen Analisis Data Model Interaktif …………………….. 50 Gambar 4.4.1 Pemberian Hewan Kurban……………..…………………….. 125 Gambar 4.5.1 Jam Sukarela PT. Krakatau Daya Listrik …………………….. 127 . x ABSTRAK Wahyu Firmansyah, NIM. 6661102971, Skripsi. Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility. Fakultas Ilmu Sosial dan Politk, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Sultan Ageng Tirtayasa, Serang 2016. Agus Sjafari, S.sos., M.Si (Pembimbing I) dan Rahmawati, S.sos,. M.Si (Pembimbing II) Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Masalah yang diidentifikasi oleh peneliti dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1). Lamanya proses pencairan dana Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik; 2). Kurangnya partisipasi masyarakat akan praktek bisnis yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik melalui Program Corporate Social Responsibility; 3). Tidak tepat sasaran pelaksanaan program Corporate Social Responsibility oleh PT. Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Peneliti ini menggunakan teori Kotler dan Lee (2006) : Cause Promotion, Cause Related Promotion, Corporate Societal Marketing, Corporate Philantropy, Community Volunteering, Socially Business Practice. Peneliti ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pelaksanaan Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon belum berjalan dengan optimal karena masih perlu pembenahan dalam tanggung jawab sosial dan pembenahan dalam pengawasan perusahaan kepada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon yang dilaksanakan oleh PT. Krakatau Daya Listrik. Saran : perusahaan perlu melakukan pengawasan kepada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sehingga pelaksanaan Corporate Social Responsibility mengarah kepada pemberdayaan masyarakat, kepada bag humas HC & GA PT. Krakatau Daya Listrik perlu dioptimalkan lagi dalam melaksanakan dan mengharmonisasikan antara kebutuhan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dengan program Corporate Social Responsibility. Kata Kunci : Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ABSTRAK Wahyu Firmansyah, NIM. 6661102971, Thesis. Analysis of Implementation of Corporate Social Responsibility. Faculty of Social and political, the State Administration of Science Program, Sultan Ageng Tirtayasa, Serang 2016. Agus Sjafari, S.sos., M.Si (Supervisor I) and Rahmawati, S.sos,. M.Si (Supervisor II) The focus of this research is the implementation of Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik in Cilegon City Samangraya village. Problems identified by the researchers in this study are: 1). The length of the disbursement process Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik; 2). Lack of community participation will be given business practices by PT. Krakatau Daya Listrik through Corporate Social Responsibility Program; 3). Not targeted implementation of Corporate Social Responsibility by PT. Krakatau Daya Listrik in Sub Samangraya. The purpose of this study is to investigate the implementation of Corporate Social Responsibility in the Village Samangraya Cilegon City. The researchers used the theory Kotler and Lee (2006): Cause Promotion, Cause Related Promotion, Corporate Societal Marketing, Corporate Philanthropy, Community Volunteering, Socially Business Practice. The researchers used qualitative research methods. The results showed that the implementation of Corporate Social Responsibility in the Village Samangraya Cilegon is not running optimally because they still need improvement in social responsibility and improvement in the supervision of the company to the Village Samangraya Cilegon conducted by PT. Krakatau Daya Listrik. Suggestion: the company needs to monitor the village Samangraya Cilegon city so that the implementation of Corporate Social Responsibility leads to empowerment, to bag PR HC & GA PT. Krakatau Daya Listrik need to be optimized further implement and harmonize the needs of Cilegon City Village community Samangraya with Corporate Social Responsibility program. Keywords: Implementation of Corporate Social Responsibility BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap orang, kelompok dan organisasi mempunyai tanggung jawab sosial (social responsibility) pada lingkungannya. Tanggung jawab sosial seseorang atau organisasi adalah etika dan kemampuan berbuat baik pada lingkungan sosial hidup berdasarkan aturan, nilai dan kebutuhan masyarakat. Berbuat baik atau kebajikan merupakan bagian dari kehidupan sosial. Dan segi kecerdasan spiritual. Sementara dalam konteks perusahaan, tanggung jawab sosial itu disebut tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social ResponsibilityCSR). Empat tahun belakangan ini Corporate Social Responsibility atau CSR memang sedang menjadi Trend di Indonesia. Banyak orang berbicara tentang CSR dan semuanya bagus serta perusahaan yang melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak. Namun upaya sosialisasi harus terus dilakukan agar lebih banyak perusahaan menyadari dan memahami pentingnya CSR. Memang diakui, disatu sisi sektor industry atau korporasi skala besar telah mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi di sisi lain eksplotasi sumber-sumber daya alam oleh sektor industry seringkali menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan yang parah. Karakteristik umum korporasi 1 2 Skala-besar biasanya beroprasi secara enclave atau terpisah, dan melahirkan apa yang disebut perspektif dual society, yaitu tumbuhnya dua karakter ekonomi yang paradoks di dalam satu area. Ekonomi tumbuh secara modern dan pesat, tetapi masyarakat ekonomi justru berjalan sangat lambat. Industri dan korporasi berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup.Melihat pada kondisional semacam ini maka penulis mencoba mengangkat permasalahan ini kepermukaan.Penulis menganggap bahwa pengambilan judul diatas cukup strategis. Pertama, sebab sebenarnya konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah dikenal sejak awal 1970, yang secara umum diartikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan stakeholder, nilai – nilai , pemenuhan ketetntuan hukum , penghargaan masyarakat, lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. Seiring perjalanan waktu, di sisi sektor industri atau koprasi – koprasi skala besar telah mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi di sisi lain ekspolitasi sumber – sumber daya alam oleh sektor industri sering kali menyebabkan kerusakan lingkungan. Kedua adalah sebagai upaya untuk menegaskan hubungan perusahaan dengan aktifitas perniagaan yang diselenggarakan oleh para perusahaan. Dalam konteks perniagaan yang diselenggarakan terdapat hubungan timbale – balik antara personal perusahaan secara internal dan anatara internal perusahaan dengan masyarakat luar perusahaan.Corporate Social Responsibility adalah suatu bagian hubungan perniagaan yang melibatkan perusahaan di satu 3 pihak dan masyarakat sebagai lingkungan sosial perusahaan di pihak yang lain. Ketiga, Corporate Social Responsibility adalah basis teori tentang perlunya sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarkat domisili. Secara teoritik , Corporate Social Responsibility dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para stakeholdernya, terutama komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah kerja atau oprasionalnya. Di tahun 1970-an, topik CSR mengemuka melalui tulisan Milton Friedman tentang bentuk tunggal tanggung jawab sosial dari kegiatan bisnis. Bahkan Estes, menilai bahwa roh atau semangatnya telah ada sejak mula berdirinya perusahaan – perusahaan (di Inggris), yang tugas utamanya adalah untuk membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat sikap dan pendapat pro-kontra selalu merupakan bagian dari sejarah kehidupan perusahaan dan perkembangan konsep Corporate Social Responsibility itu sendiri. (http://jurnal-sdm-blogspot.com) Di Indonesia sendiri, Corporate Social Responsibility merupakan suatu tanggung jawab sosial suatu perusahaan dimana menjadi salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang – Undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang terbaru, yakni UU Nomor 40 Tahun 2007, melalui undang – undang in, industri atau koperasi – koperasi wajib untuk melaksanakaanya. Definisi Corporate Social Responsibility pada dasarnya berangkat dari filosofi bagaimana cara mengelola perusahaan baik sebagian maupun secara keseluruhan memiliki dampak positif bagi dirinya dan lingkunga. Untuk itu, perusahaan harus mampu mengelola bisnis operasinya dengan 4 menghasilkan produk yang berorientasi secara positif terhadap masyarakat dan lingkungannya.Meningkatnya tingkat kepedulian kualitas kehidupan, harmonisasi sosial dan lingkungan ini juga mempengaruhi aktivitas dunia bisnis, maka lahirlah gugatan terhadap peran perusahaan agar mempunyai tanggung jawab sosial.Disinilah salah satu manfaat yang dapat dipetik perusahaan dari kegiatan Corporate Social Responsibility. Dalam konteks inilah aktifitas Corporate Social Responsibility menjadi menu wajib bagi perusahaan, di luar kewajiban yang digariskan undang – undang.Kendati demikian, wacana tanggung jawab sosial masih sering diposisikan secara marginal dan cenderung kurang memiliki apresiasi secara tepat. Konteks seperti itu terjadi, paling tidak dipicu oleh beberapa kondisi antara lain: (1) masih belum seragam dan jelas batasan tanggung jawab social; (2) kurangnya respon stakeholder sehingga kurang menciptakan social control; (3) dukungan tata perundangan yang masih lemah; (4) standar operasional yang kurang jelas; (5) belum jelas ukuran evaluasi. Kritik lainnya, dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility masih memiliki kekurangan. Program – program CSR yang banyak dijalankan oleh perusahaan banyak yang hanya memiliki pengaruh jangka pendek dengan skala terbatas. Program – program Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan seringkali kurang menyentuh akar permasalahan komunitas yang sesungguhnya. Seringkali pihak perusahaan masih menganggap dirinya sebagai pihak yang paling memahami kebutuhan komunitas, sementara komunitas dianggap sebagai kelompok pinggiran yang menderita sehingga memerlukan bantuan perusahaan.disamping itu, aktivitas Corporate Social Responsibility dianggap 5 hanya semata – mata dilakukan demi terciptanya reputasi perusahaan yang pasif bukan demi perbaikan kualitas hidup komunitas dalam jangka panjang. Kritik lain dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility adalah karena seringkali diselenggarakan dengan jumlah biaya yang tidak sedikit, maka Corporate Social Responsibility identik dengan perusahaan besar yang ternama. Yang menjadi permasalahan adalah dengan kekuatan sumber daya yang ada dengan kekuatan sumber daya yang dimilikinya, perusahaan – perusahaan besar ternama ini mampu membentuk opini public yang mengasankan seolah – olah mereka telah melaksanakan Corporate Social Responsibility, padahal yang dilakukannya semata – mata hanya aktivitas filantropis, bahkan boleh jadi dilakukan untuk menutupi perilaku – perilaku yang tidak etis serta perbuatan melanggar hukum. Seberapa penting Corporate Social Responsibility bagi perusahaan tetap menjadi wacana dalam praktis bisnis, pro dan kontra ini tidak bisa dilepaskan dari fenomena perbenturan kepentingan antara pencapaian profit dengan pencapaian tujuan sosial.Jika diperhatikan, masyarakat sekarang hidup dalam kondisi yang dipenuhi beragam informasi dari berbagai bidang, serta dibekali kecanggihan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Pola seperti ini mendorong terbentuknya cara pikir, gaya hidup dan tuntutan masyarakat yang lebih tajam. Seiring dengan perkembangan ini, tumbuh suatu gerakan konsumen yang dikenal sebagai vigilante consumerism yang kemudian berkembang menjadi ethonical consumerism. Riset yang dilakukan oleh roper search worldwide menunjukan 75% responden member nilai lebih kepada produk dan jasa yang di pasarkan oleh 6 perusahaan yang member kontribusi nyata pada komunitas melalui program pembangunan. Sekitar 66% responden juga menunjukan mereka siap berganti merk kepada merk perusahaan yang memiliki citra sosial yang positif.Hal ini membuktikan terjadi perluasan “minat” konsumen dari produk menuju korporat (http://jurnal-sdm.blogspot.com). Konsumen menaruh perhatiannya terhadap tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih luas, yang menyangkut etika bisnis dan tanggung jawab sosialnya.Kepedulian konsumen telah meluas dari sekedar kepada korporetnya.Konsumen semacam ini tidak hanya peduli pada faktor pemenuhan kebutuhan pribadi sesaat saja.Tetapi juga peduli pada penciptanya kesejahteraan jangka panjang. Diundangkannya Undang – Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ini, mengisyaratkan bahwa Corporate Social Responsibility awalnya bersifat sukarela menjadi sebuah tanggung jawab yang diwajibkan. Namun undang – undang Perseroan Terbatas secara eksplisit tidak mengatur berapa jumlah nominal dan atau berapa besaran persen laba bersih dari suatu perusahaan yang harus disumbangkan.Karena, pengaturan lebih lanjut merupakan domain daripada Peraturan Pemerintah (PP) sebagai manifestasi dari Undang – Undang, dan saat ini Peraturan Pemerintah tersebut masih dibahas oleh pemerintah. Jauh sebelum Undang Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Peseroan Terbatas ini diundangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah menerapkan CSR yang diwajibkan oleh undang – undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN, lewat Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Sebagai manifestasinya telah dikeluarkannya Keputusan Menteri BUMN Nomor 7 kep -236/MBU/2003 Tanggal 17 Juni 2003 dan surat edaran Menteri BUMN Nomor SE-443/MBU.2003 tanggal 16 September 2003. Dengan demikian BUMN dapat dikatakan telah jelas aturan mainnya karena sudah ada Undang – Undang tersendiri.BUMN merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Negara, bahkan pola CSR mereka sudah rinci aturan pelaksanaannya. Praktik Corporate Social Responsibility oleh BUMN ini menarik untuk dikaji disebabkan oleh faktor pembeda yang secara normatif mendukung kegiatan kedermawanan sosial BUMN ini seharusnya dapat berkemban, pertama, karena sifat dan statusnya sebagai perusahaan milik Negara, BUMN tidak terkendala oleh motif pengangguran pajak (tax deduction) sebagaimana menjadi kewajiban bagi BUMN, kewajiban ini tidak serta merta mempengaruhi kelancaran kegiatan atau operasi BUMN. Kedua, terdapat instrument “pemaksa” berupa kebijakan pemerintah; dimana melalui Kepmen BUMN Nomor: Kep-236/MBU/2003, perusahaan BUMN menjalankan Program Bina Lingkungan (PKBL). Sehingga dengan praktik derma yang imperative tersebut dimungkinkan bahwa potensi ratarata sumbangan sosial perusahaan –perusahaan BUMN lebih besar dari perusahaan-perusahaan swasta, BUMN merupakan salah satu elemen utama kebijakan ekonomi strategis Negara – Negara berkembang.Keberadaan BUMN mempunyai pengaruh utama dalam pembangunan Negara – Negara dunia ketiga.Setidaknya, BUMN diperlukan dalam pengaturan infastruktur dan public utilities, dan menempatkan dirinya untuk berperan pada hampir seluruh sektor aktivitas ekonomi. 8 Bidang usaha utama PT. Krakatau Daya Listrik adalah pembangkit listrik, memiliki lima unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang masing – masing berkapasitas 80 MW. Perusahaan didirikan pada tahun 1996 di cilegon ini, mampu melayani fluktuasi beban yang dibutuhkan pabrik – pabrik di Kawasan Industri Krakatau. Konsumen listrik utama PT. KDL adalah pabrik baja nasional PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk (PT.KS), industry dan fasilitas usaha KS Group, serta konsumen umum yang terdiri dari berbagai golongan mulai dari rumah tangga, perhotelan hingga kelompok industry. PT. Krakatau Daya Listrik mempunyai visi dengan kami adalah insan yang professional, harmoni dan berpribadian mendukung program dan kebijakan perusahaan dengan mengedepankan prinsip saling menghargai hak dan kewajiban masing masing antara perusahaan dan lingkungan untuk mendukung keberlangsungan operasional dengan menciptakan lingkungan sehat dan sejahtera. Startegi pencapaian kerja Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Krakatau Daya Listrik dengan melakukan berbagai kegiatan yang meliputi : 1. Bidang Pendidikan 2. Bidang Kesehatan 3. Bidang Keagamaan dan Kerohanian 4. Bidang Pelestarian dan lingkungan 5. Bidang Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Corporate Social Responsibility adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai 9 bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan. Kelurahan Samangraya Kota Cilegon mempunyai karakteristik demografi jumlah kepadatan penduduk Kelurahan Samangraya Kecamatan Citangkil Kota Cilegon Memiliki 2700 KK dengan kepadatan penduduk 3.907 Jiwa/km2 dengan Jumlah penduduk sebagai berikut: Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Samangraya LINGKUNGAN KALENTEMU BARAT WARUNG JUET CIRIU KUBANG WELUT KALENTEMU TIMUR CIRIU RT/RW LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 01/01 02/01 03/01 04/01 05/01 01/02 02/02 03/02 04/02 01/03 02/03 03/03 01/04 02/04 03/04 04/04 05/04 01/05 02/05 03/05 04/05 05/05 01/06 02/06 192 60 296 168 295 269 390 304 115 226 232 209 153 303 106 69 158 199 130 87 236 194 235 279 186 59 226 172 280 268 336 260 93 240 243 211 133 250 109 64 147 209 127 73 235 196 233 273 378 119 522 340 575 537 726 564 208 466 475 420 286 553 215 133 305 408 257 160 471 390 468 552 10 03/06 04/06 05/06 272 164 42 348 157 40 620 321 82 JUMLAH 5383 5168 10551 Sumber: Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon Tahun 2015 Kondisi geografis Kelurahan Samang Raya terletak disebelah timur Kecamatan Citangkil, kota cilegon dengan luas wilayah + 141.925 Ha.Dengan ketinggian 3 M dari permukaan laut, curah hujan 123 mm/tahun serta suhu ratarata 270Celcius. Batas wilayah kelurahan Samangraya dengan batas wilayahnya sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan selat sunda. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Deringo Kecamatan Citangkil. c. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Warnasari Kecamatan Citangkil. d. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kubangsari Kecamatan Ciwandan. Dan berikut ini adalah mata pencaharian Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sebagai berikut: a. Petani : 40 Orang b. Peternak : 3 Orang c. Nelayan : 5 Orang d. Industri/Swasta : 1. 684 Orang 11 e. Kontruksi : 72 Orang f. Perdagangan : 327 Orang g. Transportasi : 65 Orang h. PNS : 264 Orang i. TNI/POLRI : 6 Orang PT. Krakatau Daya Listrik mengadakan program Corporate Social Responsibility yang bertujuan meningkatkan drajat masyarakat Kelurahan Samangraya terutama dengan 4 pilar utama, yaitu kesehatan, pendidikan, penghijauan dan kebersihan.Adapun hasil temuan lapangan dilakukan oleh peneliti ada berbagai masalah yang peneliti alami di Kelurahan Samangraya, adapun diantaranya yaitu: Pertama yaitu masalah pengajuan proposal permintaan dana tidak sesuai dengan yang diharapkan diajukan oleh masyarakat kepada pihak kelurahan dan pihak kelurahan mengajukan kepada PT. Krakatau Daya Listrik misalnya pengajuan dana bantuan untuk kegiatan sosialisasi karang taruna. Bagaimanapun juga karang taruna Kelurahan Samangraya Kota Cilegon mempunyai kegiatan kegiatan positif untuk masyarakatnya sendiri. (Sumber : Wawancara dengan Bapak Deki selaku mantan ketua karang taruna Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, 8 Juni 2016, 11.05 WIB) Kedua yaitu dalam pengawasan, kurangnya pendampingan dari pihak PT. Krakatau Daya Listrik di setiap melakukan program kegiatan yang di laksanakan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon tidak diikuti dari awal sampai akhir 12 kegiatan yang hanya awal dan akhir saja. (Sumber : Wawancara dengan Bapak Nurcholis, SE selaku Sekertaris Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, 9 Juni 2016, 09.31 WIB) Ketiga yaitu dalam dunia pendidikan pihak PT, Krakatau Daya Listrik tidak ikut serta dalam bantuan bagi masyarakat Kelurahan Samangraya yang tidak mampu untuk melanjutkan sekolah. Karena pengakuan dari masyarakat Kelurahan Samangraya dana bantuan pendidikan hanya ada dari program pemerintah. (sumber : wawancara dengan bapak deki selaku mantan ketua karang taruna Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, 13 Juni 2016, 01.00 WIB) Dalam konsep Program Corporate Social Responsibility meliputi beberapa factor yang harus dibenah salah satunya adalah dalam bidang pendidikan karena dari bidang pendidikan sangatlah penting karena secara tidak langsung kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam jangka panjang. Mengingat Pelaksanaan Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya belum berjalan dengan efektif dan belum tepat pada sasaran untuk mensejahterakan masyarakat Kelurahan Samangraya. Selain itu untuk mengetahui apa yang dilakukan PT. Krakatau Daya Listrik pada Corporate Social Responsibility. Oleh sebab itu penulis mengangkat permasalahan dari “Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon”. 13 1.2 Identifikasi Masalah Dalam hal identifikasi masalah terdapat beberapa permasalahan yang diambil oleh penulis, diantaranya : 1. Tidak terlaksananya proposal pencairan dana Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik. 2. Tidak ada pendampingan dari PT. Krakatau Daya Listrik terhadap program Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya. 3. Tidak tersalurkannya dana pendidikan program Corporate Social Responsibility oleh PT. Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya 1.3 Pembatasan Masalah Peneliti ini akan dilakukan di PT. Krakatau Daya Listrik. Focus penelitian berkaitan pada : Fokus penelitian pada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon yang mengalami dampak kerusakan polusi lingkungan oleh karena itu PT. Krakatau Daya Listrik mempunyai tanggung jawab, yaitu Corporate Social Responsibility kepada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. 14 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon?”. 1.5 Tujuan Penelian Dalam sebuah penelitian, peneliti harus menentukan tujuan yang ingin dicapai sebab tanpa adanya tujuan yang jelas maka seorang peneliti akan mengalami kesulitan. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan akan hendak dicapai peneliti adalah: “untuk mengetahui Pelaksanaan Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya di Kota Cilegon” 1.6 Kegunaan Penelitian Kegunaan dalam penelitian ini terbagi menjadi : 1.6.1 Manfaat Secara Teoritis Dalam penulisan ini menerapkan ilmu yang diterima penulis selain menjadi Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, serta menambah pengetahuan cakrawala dan wawasan penulisan mengenai Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Krakatau Daya Listrik dalam menjalankan CSR kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dan dapat menjadi bahan bagi peneliti selanjutnya 15 mengenai Pelaksanaan Corporate Social Responsibility dalam sebuah anak perusahaan Krakatau Steel Persero. 1.6.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menjadi bahan masukan bagi PT. Krakatau Daya Listrik, terutama dalam Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Krakatau Daya membangun Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Listrik dalam BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR 2.1 Pengertian Pelaksanaan Untuk mewujudkan suatu tujuan atau target, maka haruslah ada pelaksanaan yang merupakan proses kegiatan yang berkesinambungan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Santoso Sastropoetro sebagai berikut: “Pelaksanaan diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mewujudkan rencana atau program dalam kenyataanya” Selanjutnya Charles D. Jones dalam Silalahi, mengemukakan mengenai pelaksanaan atas implementasi yakni: “konsep dinamis yang melibatkan secara terus menerus usaha-usaha yang mencari apa yang dilakukan, mengatur aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pendapat suatu program kedalam dampak”.Sedangkan Pariata Westa, dkk menyatakan: “Implementasi atau pelaksanaan adalah aktivitas-aktivitas atau usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan atau alatalat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana melaksanakannya, kapan waktu berakhirnya dan bagaimana cara yang harus dilakukan.” 16 17 Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti bautan, sifat dan tanda.Ditambah awalan pe dan akhiran yang berfungsi membentuk kata benda menjadi pelaksana. Seadangkan, dalam kamus umum bahasa Indonesia yang disusun oleh Poerwadarmita, mengemukakan batasan mengenai pelaksanaan tersebut dengan terlebih dahulu mengemukakan perngertian pelaksanaan sebagai berikut: “pelaksana adalah orang yang mengerjakan atau melakukan rencana yang telah disusun. Sedangkan pelaksanaan adalah perihal (perbuatan, usaha) melaksanakan rancangan.”Berdasarkan batasan dikemukakan oleh Poerwadarmita diatas, maka dapat dibedakan antara pengertian pelaksanaan adalah perbuatan yang dilakukan oleh pelaksana. Jadi dengan demikian kedua pengertian tersebut diatas mempunyai arti yang berbeda namun keduanya berasal dari kata laksana. Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai berikut: “Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan diterapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, dimana pelaksanaanya, kapan waktunya dimulai dan berakhir, dan bagaimana cara dilaksanakan.” Kemudian SP. Siagian, menyatakan jika suatu rencana yang terrealisasi telah tersusun dan jika program kerja yang “achievement oriented” telah dirumuskan maka kini tinggal pelaksanannya. Lebih lanjut, siagian mengatakan bahwa dalam pelaksanaan ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu: 18 1. Membuat rencana detail, artinya merubah rencana strategis (jangka panjang) menjadi rencana teknis (jangka pendek) dan mengorganisir sumber-sumber dan staf dan selanjutnya menyusun peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur tertentu. 2. Pemberian tugas artinya merubah rencana teknis menjadi rencana praktis, dan tujuan selanjutnya melakukan pembagian tugas-tugas dan sumber-sumber. 3. Monitor artinya pelaksanaan dan kemajuan pelaksanaan tugas jangan sampai terjadi hal-hal yang berhubungan dengan rencana praktis. Dalam hal ini diperlukan untuk memeriksa hasil-hasil yang dicapai. 4. Review artinya pelaporan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan, analisis pelaksanaan tugas-tugas, pemeriksaan kembali dan penyusunan jadwal waktu pelaksanan selanjutnya dalam pelaporan diharapkan adanya saran dan perbaikan bila ditemui adanya perbedaan dan penyimpangan. Kata pelaksanaan juga memiliki makna yang sama dengan implementasi. Lebih lanjut, Syukur Abdullah mengemukakan definisi Implementasi sebagai berikut: “Implementasi adalah suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah sebuah rencana dan kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan. Langkah-langkah stratgis maupun oprasional yang ditempuh guna mewujudkan suatu program atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dan program yang ditetapkan semula.” 19 Dari definisi diatas menunjukan bahwa implementasi atau pelaksanaan merupakan aspek oprasional dan rencana atau penerapan berbagai program yang telah disusun sebelumnya, mulai dari penetapan sampai hasil akhir yang dicapai sebagai tujuan semula. Lebih lanjut beliau mengemukakan bahwa didalam mengimplementasikan atau melaksanakan suatu program yang dipandang sebagai suatu proses. Tiga unsur utama dalam pelaksanaan yaitu: Adanya program yang dapat menjadi ukuran utama dalam melaksanakan kegiatan target group yaitu kelompok yang menjadi sasaran daripada program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah. Serta unsure-unsur pelaksana yaitu mana saja yang terlibat dalam pelaksanaan program yang dibuat.Faktor pelaksanaan menempati posisi yang paling penting dalam menentukan keberhasilan suatu program untuk diwujudkan. Maka dalam proses kegiatan menurut Bintoro perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain; 1. Perlu ditentukan secara jelas siapa atau badan/lembaga mana secara fungsional akan diserahi wewenang mengkordinasikan program didalam suatu sektor. 2. Perlu diperhatikan penyusunan program pelaksanaan yang jelas dan baik. Dalam program pelaksanaan itu, dasar prinsip fungsional perlu dituangkan kedalam rangkaian prosedur yang serasi, jelas dan ditaati oleh semua pihak yang terlibat dalam hubungan pelaksanaan program tersebut. 20 3. Perlu dikembangkan hubungan kerja yang lebih baik, antara lain dalam bentuk badan kerjasama atau suatu panitian kerjasama dengan tanggung jawab dan koordinasi yang jelas. 4. Perlu diusahakan kordinasi melalui proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan pembiayaan. Bertolak dari rumusan diatas maka dapatlah diambil sebuah kesimpulan, bahwa pelaksanaan itu adalah “suatu kegiatan dalam proses merealisasikan suatu program dengan melalui prosedur dan tata cara yang dianggap tepat. Selanjutnya perlu ditegaskan bahwa dipertanggungjawabkan.Ada hendaknya beberapa segi suatu pelaksanaan berpengaruh harus dapat diantaranya adalah pelaksanaan itu sesuai dengan kepentingan masyarakat.” Seperti yang dikemukakan Bintoro, “suatu segi lain dari dapatnya dipertanggungjawabkan suatu pelaksanaan pemerintah adalah apakah pelaksanaanya itu sesuai dengan kepentingan masyarakat”. Dengan demikian pelaksanaan sebagai suatu kegiatan untuk merealisasikan tujuan terhadap sebuah sasaran sehingga suatu pelaksanaan akan mengaruh kepada usaha sesuai dengan kepentingan masyarakat. 21 2.1.2 Pengertian Program Menurut Kamus Bahasa Indonesia, program berasal dari suku kata prog-ram yang bermakna rancangan mengenai asas serta usaha (dalam ketatanegaraan, perekonomian, dsb) yang akan dijalankan. Pengertian dan definisi program menurut para ahli diantaranya diartikan sebagai cara yang disahkan untuk mencapai tujuan dimana melalui hal tersebut bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah untuk dioprasionalkan demi tercapainya kegiatan pelaksanaan karena dalam program tersebut telah dimuat berbagai aspek yang harus dijalankan atau dilaksanakan agara tujuan program itu sendiri dapat tercapai (Jones : 1994). 2.1.3 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) Definisi dari CSR itu sendiri telah dikemukakan oleh banyak pakar. Di antaranya adalah definisi yang dikemukakan oleh Magnan & Ferrel yang mendefinisikan CSR sebagai : “A business acts in socially responsible manner when its decision and actions accounts for and balance diverse stakeholder interest”. Definisi ini menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab.Sedangkan komisi eropa membuat definisi yang lebih praktis yang pada ghalibnya bagaimana perusahaan yang sukarela memberika kontribusi bagi terbentuknya masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih. 22 Sedangkan Elkington mengemukakan bahwa sebuah perusahaan yang menunjukan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada peningkatan kualitas perusahaan (profits); masyarakat, khususnya komunitas sekitar (people); serta lingkungan hidup (planet earth). Trinidads & Tobacco bureau of standards mendefinisikan Corporate Social Responsibility sebagai komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan berkontribusi untuk peningkatan ekononomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat yang lebih luas.The world Business Council for suistainable Development (WBCSD) dalam publikasinya Making Good Business Sense mendefinisikan CSR atau Tanggung jawab sosial perusahaan, sebagai : “Continuing commitment by business to be have ethically and contribute to economic defelopment while improving the quality of life of workface and their families as well as of the local community and society at large”.Maksudnya adalah komitment dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroprasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga penigkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. Masyarakat Uni Eropa (European commission) memberikan pengertian Corporate Social Responsibility yaitu :“A concept where by companies decide voluntarily to contribute to a better society and a cleaner environment. A concept 23 where by companies integrate social and environment concerns in their business operatiom and in their instruction with their stakeholder on a voluntary basis”. Artinya suatu konsep dimana perusahaan memutuskan secara sukarela untuk memberikan kontribusi yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan yang bersih.Suatu konsep dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pihak yang berkepentingan secara sukarela. Versi lain mengenai definisi Corporate Social Responsibility dikemukakan oleh World Bank. Lembaga Keuangan global ini memandang Corporate Social Responsibility sebagai: “The Commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employee quality of life, in ways that are both good for business and good for development”. Yang artinya adalah komitment bisnis untuk berprilaku etis dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama dengan semua pemangku kepentingan guna memperbaiki kehidupan mereka dengan cara yang bermanfaat bagi bisnis, agenda pembangunan yang berkelanjutan maupun masyarakat umum.Menurut Lingkar Studi Corporate Social Responsibility Indonesia, definisi Corporate Social Responsibility adalah upaya sungguh-sungguh dari entinitas bisnis meminimumkan dampak negative dan memaksimumkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. 24 Menurut definisi yang dikemukakan oleh The Jakarta Consulting Group, tanggung jawab sosial ini di arahkan baik ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal) perusahaan.ke dalam maksudnya, tanggung jawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktifitas operasional perusahaan.karena mereka akan mengharapkan profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa depan. Di samping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial ke dalam ini juga diarahkan kepada karyawan, karena hanya dengan kerja keras, kontribusi serta pengorbanan merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai aktivitas serta meraih kesuksesan.Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan karier bagi karyawannya.Tentu saja hubungan antara perusahaan dengan karyawan itu harus di dasari pada prinsip hubungan yangsaling menguntungkan (mutually beneficial).Artinya perusahaan harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan. Namun di lain pihak karyawan pun dituntut untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan perusahaan. 25 Ke luar, maksudnya tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi kepentingan generasi mendatang.Pajak diperoleh dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.oleh karenanya, perusahaan harus dikelola sebaik-baiknya sehingga mampu meraih laba yang maksimal. Demi kelancaran aktivitas perusahaan dalam usaha mencapai tujuannya, perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja. Seiring dengan tumbuh kembangnya perrusahaan, kebutuhan akan tenaga kerja ini akan mengalami peningkatan. Perusahaan berkewajiban untuk ikut berpartisipasi menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Lapangan kerja akan semakin banyak tersedia manakala perusahaan tumbuh dan berkembang. Oleh karenanya perusahaan berkewajiban untuk selalu mencari peluang-peluang baru bagi pertumbuhan tentu saja dengan tetap mempertimbangkan faktor keuntungan dan tingkat pengembalian financial yang optimal.Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, baik yang berkaitan dengan perusahaan maupun tidak.Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memelihara kualitas lingkungan tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun untuk generasi penerus. Rumusan atau definisi atau pengertian yang diberikan di atas menunjukan kepada masyarakat bahwa setidaknya ada tiga hal pokok yang membentuk 26 pemahaman atau konsep mengenai Corporate Social Responsibility. Ketiga hal ini tersebut adalah: 1. Bahwa sebagai suatu artificial person, perusahaan atau korporasi tidaklah berdiri sendiri dan terisolasi, perusahaan atau perseroan tidak dapat menyatakan bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab terhadap keadaan ekonomi, lingkungan maupun sosialnya; 2. Keberadaan (eksistensi) dan keberlangsungan (sustainability) perusahaan atau korporasi sangatlah ditentukan oleh seluruh stakeholder-nya dan bukan hanya stakeholder-nya. Para stakeholder ini, terdiri dari stakeholders, konsumen, pemasok, klien, custome, karyawan dan keluarganya, masyarakat sekitar dan mereka yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan (The local community and society at large); 3. Melaksanakan CSR berati juga melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari perusahaan atau korporasi, sebagai wadah untuk memperoleh keuntungan melalui usahayang dijalankan dan/atau dikelola olehnya. Jadi ini berate CSR adalah bagian terintegrasi dari kegiatan usaha(business), sehingga CSR berati juga menjalankan perusahaan atau korporasi untuk memperoleh keuntungan. 2.1.4 Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan dengan 27 memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitik beratkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungannya (Suhandari M. Putri, Scema CSR, Kompas, 4 Agustus 2007). Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. Adanya komitmen perusahaan atau dunia bisnis; 2. Kontribusi terhadap pengembangan ekonomi secara berkelanjutan; 3. Memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan; 4. Titik berat kepada keseimbangan; dan 5. Focus perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Demikian antara lain unsur – unsur yang harus ada dalam konsep Corporate Social Responsibility. Oleh sebab itu, apabila berbicara mengenai Corporate Social Responsibility, maka harus ditekankan pada pelaksanaan unsur-unsur Corporate Social Responsibility itu sendiri, agar sesuai dengan batasan tersebut diatas. 2.1.5 Ruang Lingkup CSR Corporate Social Responsibility dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan, serta terus – menerus menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya. Ruang lingkup tanggungjawab perusahaan meliputi empat bidang kajian keilmuan yang merupakan satu kesatuan, yaitu; ekonomis, hukum, etis, dan filantropis (B. Tamam Achda, 2006:4): 28 1. Tanggung jawab ekonomis berate perusahaan perlu menghasilkan laba sebagai pondasi untuk dapat berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Namun dalam tujuan mencari laba. 2. Secara hukum, sebuah perusahaan juga harus bertanggung jawab dengan menaati ketentuan hukum yang berlaku. 3. Secara etis, perusahaan juga bertanggung jawab untuk mempraktikkan hal-hal yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai, etika dan norma – norma kemasyarakatan. 4. Tanggung jawab filantropis berati perusahaan harus memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya. Mengacu pada ruang lingkup diatas, maka apabila Corporate Social Responsibility tersebut dilaksanakan secara konsisten dalam jangka panjang dapat menumbuhkan rasa keberterimaan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan.kondisi seperti itulah yang pada gilirannya dapat memberikan keuntungan ekonomi-bisnis kepada perusahaan yang bersangkutan. Dengan pemahaman seperti itu, dapat dikatakan bahwa, Corporate Social Responsibility adalah prasyarat perusahaan untuk bisa meraih legitimasi sosiologis cultural yang kuat dari masyarakat. Berbeda dengan klasifiksi-klasifikasi sebelumnya, Wibisiono (2007:133) mengklasifikasikan Corporate Social Responsibility dengan cakupan yang lebih spesifik.Corporate Social Responsibility dibagi menjadi tiga bidang dengan beberapa 29 macam lingkup yang dapat dilihat oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya, seperti yang terlihat pada tabel 2.1.5 Tabel 2.1.5 Contoh Lingkup Program Corporate Social Responsibility No Bidang 1 Bidang Sosial 2 Bidang Ekonomi Jenis a. b. c. d. e. f. g. h. a. b. c. d. e. f. a. b. 3 Bidang Lingkungan c. d. e. f. g. h. Pendidikan/pelatihan Kesehatan Kesejahteraan sosial Kepemudaan/kewanitaan Keagamaan Kebudayaan Penguatan kelembagaan Dan lain lain Kewirausahaan Pembinaan UKM Agribisnis Pembukaan lapangan kerja Sarana dan prasarana ekonomi Usaha produksi lainnya Penggunaan energy secara efesien Proses produksi yang ramah lingkungan Pengendalian polusi Penghijauan Pengelolaan air Pengembangan ekowisata Penyehatan lingkungan Perumahan dan pemukiman 30 2.1.6 Langkah Pelaksanaan ProgramCorporate Social Responsibility Kotler dan Lee (2006) menyebutkan enam kategori program Corporate Social Responsibility. Pemilihan program Corporate Social Responsibility yang akan dilaksanakan oleh prusahaan sangat bergantung kepada tujuan pelaksanaan Corporate Social Responsibility yang ingin dicapai perusahaan Keenam jenis program Corporate Social Responsibility tersebut adalah sebagai berikut. 1. Cause Promotions 2. Cause Related Marketing 3. Corporate Societal Marketing 4. Corporate Philantropy 5. Community Volunteering 6. Socially Responsible Business Practice Cause Promotion. Dalam program ini, perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. Berbagai benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan cause promotion, menurut Kotler dan Lee (2005) adalah sebagai berikut. 31 1. Pelaksanaan cause promotions oleh perusahaan akan memperkuat positioning merek perusahaan. Sebagai contoh, pelaksanaan cause promotions yang dilakukan oleh anlene dengan mengunggah kesadaran masyarakat akan bahaya osteoporosis dan menghubungkan pencegahan osteoporosis tersebut dengan konsumsi anlene, telah menguatkan posisi merek anlene sebagai yang dapat digunakan untuk mencegahosteoporosis. 2. Pelaksanaan cause promotions dapat turut menciptakan jalan bagi ekspresi loyalitas konsumen terhadap suatu masalah sehingga bisa meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan penyelenggara promosi. Sebagai contoh perusahaan PETsMART membuat program PETsMART Charities, yang memungkinkan konsumen pengunjung PETsMART melakukan adopsi binatang peliharaan terlantar pada saat mereka berbelanja (misalnya, makanan binatang peliharaan) di rangkaian took PETsMART. 3. Memberikan peluang kepada karyawan perusahaan untuk terlibat dalam suatu kegiatan social yang menjadi kepedulian mereka. 4. Cause promotion dapat menciptakan kerja samaantara perusahaan dengan pihak-pihak lain (misalnya media), sehingga memperbesar dampak pelaksanaan promosi. 5. Aktifitas cause promotion dapat meningkatkan citra perusahaan (corporate image), dimana citra perusahaan yang baik akan dapat 32 memberikan berbagai pengaruh positif lainnya, misalnya meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kinerja finansial perusahaan. Cause Related Marketing. dalam program ini, perusahaan memiliki komitment untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilan untuk suatu kegiatan social berdasarkan besarnya penjualan produk tertentu, untuk jangka waktu tertentu, serta untuk aktivasi derma tertentu. Aktifitas cause related marketing (CRM) yang biasanya dilakukan oleh perusahan-perusahaan misalnya menyumbangkan sejumlah uang tertentu untuk setiap produknya yang terjual. Sebagai contoh, es krim Viennetta dari Wall’s telah meluncurkan program “berbagi 1000 Kebaikan” dengan cara menyumbangkan Rp. 1000 untuk setiap penjualan es krim Viennetta. Dana yang terkumpul mencapai Rp. 1,15 Miliar dan digunakan untuk membantu korban gempa di sumatera. Perusahaan perusahaan yang melaksanakan aktifitas CRM akan dapat memperoleh benefit-benefit sebagai berikut (Kotler dan Lee, 2005). 1. Perusahaan dapat menarik pelanggan baru mulai pelaksanaan CRM. Sebagai contoh, Citibank bekerja sama dengan American Lung Association, berhasil mengumpulkan dana lebih dari 1 Juta dollar Amerika untuk membantu para penderita kanker paru-paru. Dana ini 33 berasal dari sumbangan para pemegang kartu kredit Citibank di mana untuk setiap pembukaan kartu kredit, para pemegang kartu kredit menyumbangkan 30 dollar Amerika yang akan disumbangkan ke America Lung Assosiation. Kegiatan ini menimbulkan perasaan bermakna bagi para pelanggan kartu kredit Citibank sehingga terjadi peningkatan pembukaan kartu kredit. 2. Aktifitas CRM dapat menjangkau relung pasar (market niche). Saat ini semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa aktifitas CRM merupakan suatu cara yang efektif untuk menjangkau konsumen dari segmen dengan karakteristik demografi, geografi, atau pasar sasaran tertentu (Kotler dan Lee, 2005:91). 3. Aktifitas CRM dapat meningkatkan penjualan produk perusahaan. 4. Aktifitas CRM dapat membangun identitas merk yang positif di mata pelanggan. Identitas merek yang positif dapat terjadi akibat merek perusahaan disandingkan dengan program Corporate Social Responsibility yang disponsori oleh merk perusahaan. Langkah – langkah yang harus dilakukan perusahaan untuk melakukan aktifitas CRM adalah sebagai berikut. 1. Melakukan penilaian situasi. Penilaian situasi ini dikaitkan dengan kebutuhan strategi pemasaran perusahaa, yakni apakah perusahaan akan memasuki pasar yang baru dengan menggunakan produk yang 34 ada saat ini? Apakah produk baru yang akan diluncurkan perusahaan ke pasar yang akan turut terbantu oleh pelaksanaan CRM? Atau apakah perusahaan ingin melakukan diversifikasi produk di tengah pasar yang dipenuhi produk sejenis yang dijual pada kisaran harga yang sama? 2. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan melalui perusahaan CRM, dimana tujuan pelaksanaan CRM berkaitan erat dengan hasil penilaian situasi yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Setelah perusahaan menetapkan tujuan CRM, selanjutnya perusahaan menentukan target audiensi yang akan disesuaikan dengan tujuan pelaksanaan CRM serta mempertimbangkan berbagai masalah yang menjadi perhatian utama dari para target audiensi. 4. Setelah target audiensi ditetapkan, selanjutnya perusahaan mengenmbangkan rencana pemasaran yang akan menjelaskan produk yang akan dikaitkan dengan program CRM, jenis insentif yang akan diberikan oleh perusahaan untuk mendukung pelaksanaan program saluran distribusi yang akan digunakan, serta bentuk promosi yang akan dipakai perusahaan untuk mendukung kampanye CRM. 5. Membuat bujet, rencana pelaksanaan dan evaluasi kegiatan CRM. Corporate Social Marketing. Dalam program ini, perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye unttuk merubah perilaku masyarakat 35 dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan public, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kampanye corporate social marketing (CSM) lebih banyak terfokus untuk mendorong perubahan perilaku yang berkaitan dengan beberapa isu yakni isu-isu kesehatan, perlindungan terhadap kecelakaan/kerugian, lingkungan, serta keterlibatan masyarakat. Benefit-benefit yang dapat diperoleh perusahaan melalui pelaksanaan CSM antara lain sebagai berikut: 1. Menunjang positioning merek perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan penghasil makanan subway di amerika serikat memperoleh benefit yang besar bagi positioning mereknya pada saat perusahaan ini bermitra dengan North Carolina’s Cardiovascular Health Program. Melalui iklan di radio dan televisi yang mencapai sekitar dua juta pendengar di North Carolina, Subway berhasil meningkatkan positioning merek makanan berkadar lemak rendah yang mereka produksi sehingga menjadi pilihan utama masyarakat North Carolina. 2. Menciptakan prefensi merek. Melalui penciptaan prefensi merek, maka merek produk prusahaan memiliki kemungkinan untuk lebih dipilih oleh konsumen pada saat mereka melakukan pembelian produk, dibandingkan dengan merek produk pesaing. Sebagai contoh program CSM yang dilakukan oleh Pempers melalui program “Back 36 to Sleep”. Program ini bertujuan mengedukasi masyarakat amerika untuk menidurkan bayi dengan posisi terlentang, hal ini dilakukan karena ditengarai sudden infant death syndrome (SIDS) yang mengakibatkan kematian bayi secara mendadak pada saat bayi tertidur, disebabkan oleh kebiasaaan orang tua amerika menidurkan bayi dalam keadaan tengkurap. Progam ini berhasil mengangkat popularitas pampers sehingga produk ini menjadi pilihan utama para orang tua amerika. 3. Aktifitas CSM dapat ikut mendorong peningkatan penjualan terutama bila konsumen mengaitkan produk perusahaan dengan perubahan prilaku yang diinginkan. 4. Pelaksanaan CSM dapat memberikan dampak yang nyata terhadap perubahan social. Sebagai contoh program “Don’t Mess With Texas” yang diluncurkan oleh texas department of transportation. Program ini bertujuan untuk membujuk para penduduk texas agar mereka tidak membuang sampah di jalan dan menyediakan tempat sampah di kendaraan mereka. Program ini berhasil mengurangi sampah yang dilemparkan ke jalan raya texas sampai 50% dan mengurangi jumlah punting rokok yang mengotori jalanan texas sampai 70%. Langkah – langkah yang harus dilakukan perusahaan pada saat melaksanakan kegiatan CSM adalah sebagai berikut: 37 1. Melakukan analisis situasi untuk memperoleh gambaran mengenai berbagai perilaku yang harus diubah di dalam masyarakat agar dapat memberikan kondtribusi bagi peningkatan kesehatan public, perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh pada saat pampers meluncurkan kampanye “Back to Sleep” terlebih dahulu P&G melakukan riset mengenai penyebab bayi meninggal mendadak pada saat mereka tidur dan menemukan penyebabnya adalah kebiasaan orangtua di amerika menidurkan bayi mereka dalam keadaan tengkurap. 2. Memiih target audiensi yang akan menjadi sasaran kampanye di mana target audiensi ini merupakan audiensi yang diperkirakan akan sangat mendukung kampanye perusahaan. Sebagai contoh ibu-ibu yang memiliki bayi merupakan target audiensi bagi kampanye “Back to Sleep”. 3. Menetapkan jenis perubahan perilaku apa yang harus dilakukan audiensi sesuai dengan kampanye yang dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh jenis perilaku yang diharapkan dilakukan oleh para ibu di amerika serikat. 4. Mengidentifikasikan berbagai hambatan dan motivasi yang akan mendorong perubahan perilaku. 38 5. Mengembangkan bauran pemasaran yang mencakup stategi produk, harga, saluran distribusi, dan promosi yang akan mendukung munculnya perilaku pada target audiensi. 6. Mengembangkan rencana evaluasi dan pengawasan aktivitas CSM, di mana evaluasi yang dilakukan didasarkan kepada perubahan perilaku yang diinginkan. 7. Menetapkan anggaran pelaksanaan CSM dan menemukan sumber pendanaan untuk melakukan kegiatan CSM, misalnya melalui kemitraan dengan yayasan, organisasi nirlaba, maupun kelompok kepentingan. 8. Melakukan implementasi rencana CSM dengan mempertimbangkan adanya proses perubahan perilaku yang lambat dari target audiensi. CSM selama tiga tahun merupakan program yang ideal karena dalam jangka waktu tersebut diharapkan akan terjadi perubahan perilaku sikap, serta proses edukasi secara bertahap. Corporate Philantropy. Dalam program ini, perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu.Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan, atau pelayanan secara Cuma-Cuma. 39 Corporate Philantropy biasanya berkaitan dengan berbagai kegiatan social yang menjadi prioritas perhatian perusahaan. Berbagai program corporate philanthropy yang dilaksanakan perusahaan, antara lain sebagai berikut. 1. Program corporate philanthropy dalam bentuk sumbangan uang tunai .misalnya, kegiatan pemberian uang tunai kepada anak – anak panti asuhan pada bulan ramadhan yang dilakukan oleh CDC Telkom. 2. Program corporate philanthropy dalam bentuk bantuan hibah. Sebagai contoh, dari tahun 2003-2006, PT. Telkom telah menyalurkan bantuan hibah kepada 2.731 penerima bantuan yang secara garis besar dikelompokan dalam bantuan bencana alam, bantuan sarana umum, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan sarana ibadah, serta bantuan kesehatan masyarakat. 3. Program corporate philanthropy dalam bentuk penyediaan beasiswa, sebagai contoh penyediaan beasiswa yang dilakukan oleh PT HM sampoerna melalui Sampoerna Fondation untuk membiayai beasiswa program S2 maupun S3. 4. Program corporate philanthropy dalam bentuk pemberian produk. Sebagai contoh PT. Telkom Divre III melaksanakan kegiatan corporate philanthropy dalam bentuk pemberian paket sembako menjelang hari raya idul fitri tahun 2007. 40 5. Program corporate philanthropy dalam bentuk pemberian layanan Cuma-Cuma. 6. Program corporate philanthropy dalam bentuk penyediaan keahlian teknis oleh karyawan perusahaan secara Cuma-Cuma. Sebagai contoh pelayanan perbaikan kendaraan mudik lebaran yang dilakukan oleh PT. Astra. 7. Program corporate philanthropy dengan mengizinkan penggunaan fasilitas dan saluran distribusi yang dimiliki perusahaan untuk digunakan bagi kegiatan social. 8. Program corporate philanthropy yang dilakukan perusahaan dengan cara menawarkan penggunaan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan. Langkah – langkah yang harus ditempuh perusahaan pada saat akan menjalankan aktivitas corporate philanthropy adalah sebagai berikut. 1. Memilih kegiatan amal yang akan didukung oleh perusahaan. Pemilihan ini diddasarkan kepada kesesuaian antara kegiatan yang akan di dukung dengan tujuan perusahaan, kepedulian para karyawan terhadap kegiatan yang akan didukung, serta perhatian pelanggan perusahaan. 2. Memilih mitra yang akan menjalankan kegiatan amal beserta pihak atau komunitas yang akan menjadi sasaran corporate philanthropy. 41 3. Menetapkan besarnya sumbangan yang akan diberikan kepada suatu pihak atau masyarakat yang akan menjadi sasaran kegiatan corporate philanthropy. 4. Mengembangkan rencana komunikasi untuk mengomunikasikan kegiatan amal yang sedang dilakukan oleh perusahaan kepada para karyawan maupun pihak-pihak yang berkepentingan. 5. Mengembangkan rencana evaluasi untuk menilai berhasil tidaknya pelaksanaan program corporate philanthropy. Community Volunteering. Dalam program ini, perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan, para pemegang francise atau rekan pedagang eceran untuk meyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasiorganisasi masyarakat local maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. Bentuk dukungan yang diberikan perusahaan kepada karyawan untuk melaksanakan program Community Volunteering, adalah sebagai berikut. 1. Masyarakatkan etika perusahaan melalui komunikasi korporat yang akan mendorong karyawan untuk menjadi sukarelawan bagi komunitas. Komunikasi ini dapat pula dijadikan sarana agar karyawan mengetahui sumber daya perusahaan yang dapat digunakan untuk suatu peluang aktivitas sukarela. 42 2. Menyarankan kegiatan social atau aktivitas amal tertentu yang bias diikuti oleh para karyawan. Dalam kaitan ini, perusahaan akan menyediakan informasi yang rinci mengenai bagaimana keterlibatan para karyawan. Dalam kaitan ini, perusahaan akan menyediakan informasi yang rinci mengenai bagaimana keterlibatan para karyawan perusahaan dalam aktivitas tersebut berikut bentuk kegiatan social atau amal yang akan dilakukan. 3. Mengorganisasi tim sukarelawan untuk suatu kegiatan social. 4. Membantu para karyawan menemukan kegiatan social yang akan dilaksanakan melalui survey ke wilayah yang diperkirakan membutuhkan bantuan sukarelawan, mencari informasi melalui situs Web atau dalam beberapa kasus dengan menggunakan perangkat lunak (software) khusus yang akan melacak aktivitas social yang cocok dengan minat karyawan yang akan menjadi tenaga sukarelawan. 5. Merelakan waktu cuti dengan tanggungan perusahaan bagi karyawan yang bersedia menjadi tenaga relawan, dimana waktu cuti ini bervariasi dari hanya beberapa hari kerja sampai menggunakan waktu cuti satu tahun untuk melaksanakan kegiatan sukareladi Negara berkembang atas nama perusahaan. 43 Langkah-langkah yang harus dilakukan perusahaan pada saat akan melakukan community volunteering adalah sebagai berikut. 1. Membuat pedoman di dalam perusahaan yang akan memberi arahan bagi karyawan dalam isu social apa kegiatan sukarela dapat mereka lakukan. 2. Menetapkan jenis dukungan yang diberikan oleh perusahaan dan seberapa jauh dukungan itu diberikan bbagi karyawan yang terlibat dalam kegiatan community volunteering. 3. Mengembangkan rencana komunikasi internal perusahaan untuk mengkomunikasikan komitmen perusahaan dan kebijakan yang dibuat perusahaan dalam kegiatan community volunteering. 4. Menetapkan rencana untuk memberikan pengakuan dalam bentuk penghargaan kepada para karyawan yang terlibat dalam community volunteering. Misalnya dengan menyebutkan nama mereka dalam siaran pers perusahaan maupun bulletin internal yang dikeluarkan perusahaan. 5. Mengembangkan rencana komunikasi eksternal perusahaan dengan mengekspos kegiatan community volunterering yang dilakukan perusahaan kepada pihak luar baik dengan tujuan hanya untuk menciptakan kesadaran public terhadap kegiatan yang dilakukan maupun untuk meningkatkan reputasi perusahaan. 44 6. Menetapkan rencana untuk mengukur keberhasilan program community volunteering. Socially Responsible Business Practice (Comunnity Development). Dalam program ini, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan social dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup. Komunitas dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, serta organisasi-organisasi nirlaba yang menjadi mitra perusahaan serta masyarakat secara umum.Sedangkan yang dimaksud kesejahteraan mencakup di dalamnya aspek-aspek kesehatan, keselamatan, serta kebutuhan pemenuhankebutuhan psikologis dan emosional. Beberapa aktivitas yang termasuk ke dalam socially responsible bisiness practice, mencakup hal-hal berikut ini. 1. Membuat fasilitas yang memenuhi bahkan melebihi tingkat keamanan lingkungan dan keselamatan yang ditetapkan. 2. Menegmbangkan perbaikan proses produksi barang dan jasa seperti berbagai kegiatan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang berbahaya dan mengurangi penggunaan bahan kimia dalam proses peningkatan pertumbuhan tanaman pangan. 45 3. Mengentikan penawaran produk yang ditengarai membahayakan kesehatan manusia meskipun produk itu legal. 4. Memilih pemasok berdasarkan kriteria kesediaan mereka menerapkan dan memelihara aktivitas sustainable development. 5. Memilih perusahaan manufaktur dan bahan kemasan yang paling ramah lingkungan dengan berbagai kriteria seperti: perusahaan tersebut memiliki tujuan mengurangi penggunaan sumber daya secara sia-sia, menggunakan sumber daya yang bias di daur ulang, serta mengurangi terjadinya pembuangan racun ke lingkungan. 6. Melakukan pelaporan secara terbuka mengenai material produk yang digunakan berikut asal-usulnya, potensi bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan produk serta berbagai informasi lain yang berguna bagi konsumen. 7. Mengembangkan berbagai program untuk menunjang terciptanya kesejahteraan masyarakat. Termasuk ke dalam kategori ini adalah berbagai program community development yang dilaksanakan oleh PT. Telkom melalui pemberian bantuan modal bagi perusahaan kecil, PT. HM Sampoerna melalui program kemitraan dengan para pembuatan rokok kretek tradisional, PT Unilever Indonesia melalui kemitraan dengan para petani kedelai hitam. 46 Langkah-langkah yang harus dilakukan perusahaan pada saat akan melaksanakan socially responsible business practice adalah sebagai berikut. 1. Melakukan kegiatan penilaian lingkungan (environment assessment) 2. Menetapkan tujuan program kegiatan social yang akan dilalakukan oleh perusahaan. 3. Melakukan implementasi kegiatan social dengan mempersiapkan terlebih dahulu pola kerja sama antar pihak yang terlibat dalam kegiatan social, yaitu perusahaan, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi dan para calon penerima manfaat Corporate Social Responsibility. 4. Melakukan kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan social yang dilakukan oleh perusahaan. Berbagai benefit yang diperoleh perusahaan melalui pelaksanaan socially responsible business practice adalah sebagai berikut. 1. Pelaksanaan socially responsible business practice dapat menghemat uang perusahaan, memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan hidup, serta meningkatkan kesadaran energy di antara para karyawan perusahaan. 2. Meningkatkan kesan baik komunitas terhadap perusahaan. Sebagai contoh aktivitas yang dilaksanakan oleh Coca Cola untuk mencegah 47 penularan HIV/AIDS di wilayah afrika melalui program pemberian kondom gratis, memberikan penjelasan mengenai penyakit aids beserta cara penularan HIV/AIDS, melakukan pemeriksaan darah secara Cuma-Cuma untuk mengetahui secara dini apakah darah pasien (yang dirahasiakan identitasnya. 3. Bagi perusahaan yang berhasil menjalankan kegiatan socially responsible business practice, maka keberhasilan tersebut akan menciptakan prefensi konsumen terhadap merek produk perusahaan. 4. Pelaksanaan socially responsible business practice, misalnya dalam bentuk penyediaan sarana kepentingan umum seperti sarana sanitasi (seperti yang dilakukan oleh lifebuoy), pembangkit listrik mikro (seperti yang dilakukan oleh Indonesia Power), penyediaan sarana air bersih (seperti yang dilakukan oleh Aqua Danone) dapat menimbulkan citra positif dari pemerintah selaku pembuat peraturan sehingga memberikan sistuatsi menguntungkan bagi perusahaan. 5. Pelaksanaan socially responsible bisiness practice oleh prusahaan dapat meningkatkan kepuasan karyawan. Hal ini disebabkan antara lain oleh munculnya rasa bangga menjadi bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab secara social. 48 2.2 Penelitian Terdahulu Kajian di dalam penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, Uliviana mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Administrasi Negara, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Tahun 2010 yang diambil dari skripsi yang berjudul “Strategi Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Cilegon Fabricators”, dengan pendekatan kualitatif Program Corporate Social Responsibility (CSR) suatu bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh sebuah perusahaan kepada komunitas dan juga lingkungan. Program Corporate Social Responsibility (CSR) ini bertujuan membangun kebersamaan, mengharmoniskan hubungan antara lain dunia industry dan masyarakat sekitar serta membangun lingkungan dengan meningkatkan program kesehatan untuk PT. Cilegon Fabricators melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang kesehatan yaitu khitanan masal pada tahun 2007 pada tiga desa sekitar perusahaan itu Desa Argawana, Desa Margasari, dan Desa Banyuwangi, Pulo Ampel Serang. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kegiatan pada tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap dampak.Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode evaluative dengan pendekatan kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung serta dokumentasi. Wawacara 49 dilakukan dengan informan sebanyak sebelas orang dengan menggunakan model PII Cutlip, Center and Broom. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi kegiatan khitanan masal tahun 2007, pada tahap evaluasi persiapan yang dilakukan pengajuan proposal ke pihak management sebagai bentuk kepedulian sekaligus perayaan hari ulang tahun PT. Cilegon Fabricators yang melibatkan tiga desa dengan kuota sebanyak 73 peserta.Evaluasi tahap implementasi menunjukan bahwa penggunaan media lisan dan media tertulis dalam penyebaran pesan tercapai dengan antusias warga yang datang dan dengan adanya penggolongan khalayak efektif dan khalayak potensial yang hadir dalam kegiatan.Evaluasi pada tahap dampak adalah masyarakat senang dan anak anak mereka tumbuh baik dan sehat serta menginginkan kebali kegiatan khitanan berikutnya. Persamaan penelitian “Strategi Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Cilegon Fabricators” dengan penelitian skripsi ini yang berjudul Implementasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kota Serang adalah sama sama melatar belakangi tentang program CSR dan juga perbedaan dari kedua penelitian ini adalah penelitian yang diambil oleh peneliti sebelumnya membahas tentang strategi program CSR suatu perusahaan, jika penelitian yang diambil dari skripsi ini membahas tentang Perda kota yang membahas tentang pengelolaan CSR yang mana adanya kerjasama antara pemerintah dan perusahaan dalam pengelolaan program CSR tersebut. 50 Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah dipertahankan dan ditingkatkan kegiatan khitanan masal selanjutnya karena bermanfaat dan membantu warga sekitar, ditingkatkan kembali koordinasi yang dapat membantu jalannya program dan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berikutnya, HRD PT. Cilegon Fabricators dalam merencanakan program dan kegiatan berikutnya harus disesuaikan dengan kebutuhan warga sekitar, mendorong dan memberikan acuan pada perusahaan lain untuk melakukan evaluasi terhadap program dan kegiatan apapun. Ada pula penelitian skripsi terdahulu yang dilakukan oleh Marina mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Administrasi Negara, Universitas Sultan Ageng Tritayasa, tahun 2012 yang berjudul “Efektivitas Program Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Steel di Kecamatan Citangkil” dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas CSR di Krakatau Steel Kecamatan Citangkil. Dengan focus penelitian apakah evektifitas program CSR di PT. Krakatau Steel Kecamatan Citangkil sudah berjalan dengan baik. Hasil dari penelitian bahwa efektifitas CSR di PT. Krakatau Steel Kecamatan Citangkil belum berjalan dengan baik.Dikarenakan kurang adanya pengawasan berkelanjutan dari pihak PKBLT PT. Krakatau Steel.Disamping itu juga kurangnya waktu pembekalan materi kewirausahaan dan pembukuaan dari pihak PKBLT PT. Krakatau Steel kepada masyarakat mitra binaan. Proses pengajuan proposal pinjaman 51 sampai pencairan dana sangat lama dan dana yang didapatkan tidak sesuai dengan dana yang diajukan pada proposal pinjaman. Perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian Implementasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kota Serang adalah sama – sama melatarbelakangi program CSR, dan perbedaan adalah penelitian ini hanya membahas tentang efektifitas program CSR di satu perusahaan saja, jika penelitian skripsi yang diambil oleh penulis membahas kerja sama pemerintah dengan perusahaan dalam pelaksanaan program CSR. 2.3. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir merupakan alur pemikiran peneliti dalam penelitian dan sebagai kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan dari Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Krakatau Daya Listrik Di Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon, maka dalam penelitian ini dibuatkan kerangka berfikir.Sehingga dengan adanya kerangka berfikir ini, baik peneliti maupun pembaca mudah memahami dan mengetahui tujuan yang ingin dicapai dari penelitian. Menurut Sugiyono (2010:65) menyatakan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berabagai faktor yang telah diidentifikasi masalah yang penting.Oleh karenanya peneliti berangkat dari identifikasi masalah untuk membuat kerangka berfikir. Adapun 52 permasalahan – permasalahan yang ada terkait Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Krakatau Daya Listrik Di Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon menggunakan teori indikator langkah-langkah pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) menurut Kotler dan Lee (2006) mengemukakan bahwa pemilihan program alternative CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan sangat bergantung kepada tujuan pelaksanaan CSR yang ingin di capai perusahaan. Untuk lebih jelas kerangka berfikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 53 Gambar 2.3 Kerangka Berfikir Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik Di Kelurah an Samangraya Kota Cilegon Masalah 1. Tidak terlaksananya proposal pencairan dana Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik. 2. Tidak ada pendampingan dari PT. Krakatau Daya Listrik terhadap program Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya. 3. Tidak tersalurkan dana Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik dalam bidang pendidikan di Kelurahan Samangraya. Kotler dan Lee (2006) menyebutkan enam kategori program Corporate Social Responsibility yaitu: 1. Cause Promotion ( Penyebab Promosi) 2. Cause Related Marketing (Penyebab terkait pemasaran) 3. Corporate Societal Marketing (Pemasaran sosial perusahaan) 4. Corporate Philantropy (Philantropy Perusahaan) 5. Community Volunteering (Sukarela Masyarakat) 6. Socially Responsible Business Practice (Praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial) Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat 54 2.4. Asumsi Dasar Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dibuat suatu asumsi dasar dalam penelitian, yang merupakan anggapan peneliti terhadap permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti sendiri mengasumsikan bahwa pelaksanaan program Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik di Kecamatan Samangraya Kota Cilegon masih belum berjalan dengan baik dan optimal. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data guna mencapai tujuan yang diharapkan perlu adanya suatu metode penelitian yang sesuai dan tepat. Metode penelitian merupakan suatu usaha pembuktian terhadap suatu objek penelitian untuk memperoleh kebenaran dari permasalahan dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk menghasilkan hasil yang objektif dan tepat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kualitatif.Di mana penelitian ini, peneliti mencoba menjelaskan Analisis Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dengan lebih banyak dituangkan ke dalam bentuk katakata tertulis atau lisan dan data dokumentasi. Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong, (2007:3) mengemukakan ahwa, metodologi penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kualitatif.Di mana penelitian ini, peneliti mencoba menjelaskan Analisis Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan 55 56 Samangraya Kota Cilegon dengan lebih banyak dituangkan ke dalam bentuk katakata tertulis atau lisan dan data dokumentasi. 3.2Instrumen Penelitian Instrumen utama dalam penelitian tentang Analisis Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon ini adalah peneliti sendiri. Menurut Moleong (2005:19), pencari tahu alamiah (peneliti) dalam pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul. Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman wawancara yaitu dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis mengenai variabel yang diteliti kepada informan untuk dijawab. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar pertanyaan dalam wawancara tidak menyimpang dari variabel penelitian.Pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti disusun berdasarkan poin-poin yang akan ditanyakan kepada informan untuk memperoleh data yang dibutuhkan di dalam penelitian. Hal ini bertujuan agar proses wawancara dapat berjalan secara mendalam antara peneliti dengan informan sehingga wawancara bisa bergulir dan data yang didapat sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain wawancara sebagai alat bantu pengumpulan data utama. Peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data lainnya yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: 57 a. Studi lapangan langsung (observasi), merupakan pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2008 : 226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. b. Studi dokumentasi, ialah studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh data skunder, serta dokumen-dokumen yang relevan dengan masalah yang diteliti. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data untuk dianalisis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu meliputi: observasi, wawancara dan dokumentasi. 1) Observasi Menurut Moleong (2007:176), observasi (pengamatan) adalah kegiatan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tidak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan diklasifikasikan atas pengamatan melaui cara berperan serta (partisipan) dan yang tidak berperan serta (non partisipan). Pada pengamatan tanpa peran serta, peneliti hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan saja.Sedangkan pengamatan berperan serta melakukan dua peranan sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi 58 anggota resmi dari kelompok yang diamati. Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai non partisispan atau tidak beperan serta, karena dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat secara langsung dalam proses Analisis Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Peneliti hanya melakukan pengamatan saja untuk mengetahui kondisi dari objek penelitian. 2) Wawancara Moleong (2007:186), mengemukakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tanya jawab dengan narasumber dari aparatur dan masyarakat yang mengetahui dan memahami lebih jauh khususnya AnalisisPelaksanaan ProgramCorporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon. Berikut ini peneliti membuat pedoman wawancara penelitian dengan menggunakan indikator Penerapan dan Pelaksanaan Corporate Social Responsibility menurut Kotler dan Lee (2006) dapat di lihat pada tabel 3.1. 59 Tabel 3.1 Pedoman Wawancara No Dimensi Cause Promotion 1. 2. 3. 4. 5. 6 Informan Kelurahan Samang Raya, PT. Krakatau Bagaimana pelaksanaan kegiatan penyebab Daya Listrik, promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Masyarakat Kelurahan yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik Samang Raya sudah berjalan dengan baik? Cause Related Marketing Kelurahan Samang Raya, PT. Krakatau Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah Daya Listrik, menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan Masyarakat Kelurahan social di kelurahan samangraya berdasarkan Samang Raya besarnya penjualan produk/jasa ? Corporate Societal Marketing Kelurahan Samang Raya, PT. Krakatau Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah Daya Listrik, menggalakan dan melaksanakan program tentang Masyarakat Kelurahan lingkungan hidup, kesehatan, keselamatan public Samang Raya. serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Corporate Philantropy Kelurahan Samang Raya, PT. Krakatau Pernahkah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan Daya Listrik, bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai, Masyarakat Kelurahan paket bantuan atau pelayanan secara Cuma Cuma ? Samangraya Community Volunteering Kelurahan Samang Raya, PT. Krakatau Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti Daya Listrik, kegiatan sukarela corporate social responsibility Masyarakat Kelurahan setiap program yang di jalankan ? Samangraya Socially Responsible Business Practice Kelurahan Samang Raya, PT. Krakatau Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah Daya Listrik, melaksanakan praktek bisnis yang mendukung Masyarakat Kelurahan kegiatan social dengan tujuan meningkatkan Samangraya kesejahteraan masyarakat dan memelihara lingkungan hidup? Sumber: Peneliti 2016 60 3) Dokumentasi Studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh data sekunder berupa peraturan perundang-undangan, laporan-laporan berupa foto atau dokumen elektronik (rekaman), catatan serta dokumen-dokumen yang relevan dengan masalah yang diteliti Dalam penelitian ini dokumentasi yang diambil berupa foto-fotodan dokumentasi elektronik yang berupa rekaman. Dokumentasi digunakan untuk smemperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan wawancara. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Buku Catatan Buku catatan ini digunakan peneliti untuk mencatat setiap informasi dari sumber data pada saat wawancara dengan sumber data dan mencatat perkembangan penelitian dilapangan.Menurut Satori dan Komariah (2010:177), buku catatan adalah catatan lengkap yang bukan saja berisi hasil pengamatan atau wawancara di lapangan tetapi juga sudah ada refleksi dari peneliti atas hasil atau deskripsi yang dikerjakan setelah selesai melakukan suatu pengamatan atau wawancara. 61 2) Alat Perekam Alat perekamini digunakan peneliti untuk merekam setiap pembicaraan pada saat wawancara dengan sumber informasi.Menurut Satori dan Komariah (2010:177-178),tape recorder dapat merekam semua percakapan dengan baik, tetapi sayang tidak dapat menangkap ekspresi wajah dan gerak-gerik informan. Seandainya informan keberatan dengan dengan pemakaian tape recorder, maka peneliti tidak boleh memaksa dan atau tidak boleh mensiasatinya dengan cara tersembunyi karena kalau ketahuan hal ini dapat merusak hubungan baik. 3) Kamera Digital dan Handphone Kamera digital dan Handphone ini digunakan peneliti untuk memotret kegiatan yang berkaitan dengan penelitian.Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keabsahan penelitian, yang berupa foto-foto lokasi penelitian ataupun sumber data. 3.4 Informan Penelitian Setelah mempelajari peran dan hubungan antar partisipan, peneliti akan mampu menentukan informan yang cocok untuk penelitiannya. Menurut Morse dalam Denzin(2009:289), seorang informan yang baik adalah seorang yang mampu menangkap, memahami, dan memenuhi permintaan peneliti, memiliki kemampuan reflektif, bersifat artikulatif, meluangkan waktu untuk wawancara, dan bersemangat 62 untuk berperan serta dalam penelitian. Penentuan informan dalam penelitian mengenai Analisis Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan Samang Raya Kota Cilegonmenggunakan teknik Purposive. Menurut Patton dalam Denzin (2009:290), alasan logis di balik teknik Purposive dalam penelitian kualitatif merupakan prasyarat bahwa informan yang dipilih sebaiknya memiliki informasi yang kaya (rich information).Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini diantaranya adalah: Tabel 3.2 : Informan Penelitian Informan Spesifikasi Informan Keterangan I1 Lurah Samang Raya Kota Cilegon Key Informan I2 Sekertaris Lurah Samang Raya Kota Cilegon Key Informan I3 Kepala Dinas PR & Legal Superitendent Krakatau Daya Listrik Key Informan I4 Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samang Raya Kota Cilegon Key Informan I5 Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samang Raya Key Informan I6 I7 Masyarakat Samang Raya Kota Cilegon yang menerima bantuan I.6-1 - I.6-n Masyarakat Samang Raya Kota Cilegon yang tidak menerima bantuan I.7-1 - I.7-n Key Informan Secondary Informan 63 3.5 Teknik Analisis Data Kegiatan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini analsis data kualitatif menurut menurut Bogdan & Biklen dalam Irawan(2006:73), analisis data kualitatif adalah: ”Analisis data adalah proses mancari dan mengatur secara sistematis transkip interview, catatan di lapangan, dan bahan-bahan lain yang anda dapatkan, yang kesemuanya itu anda kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman anda (terhadap suatu fenomena) yang membantu anda untuk mempresentasikan penemuan anda kepada orang lain”. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis data kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberrman dalam Silalahi (2010:339), Kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Terjadi bersamaan berarti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaktif pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Gambar 3.3 Komponen-Komponen Analsis Data Model Interaktif Pengumpulan data Penyajian data Reduksi Data Kesimpulankesimpulan penarikan/verifikasi 64 Sumber: Miles dan Huberrman (Silalahi, 2010:340) Berdasarkan gambar diatas dijelaskan bahwa dalam pandangan ini, tiga jenis dalam kegiatan analisis data dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti bergerak diantara empat sumbu kumpuran tersebut selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak balik diantara kegiatan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan/verifikasi selama sisa waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya, maka kegiatan analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Koleksi Data Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Data yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik sampling yang benar, kita sudah mendapatkan strategi dan prosedur yang akan kita gunakan dalam mencari data di lapangan. 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasis data sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diferivikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah 65 penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, kompleks dan rumit.Untuk itu perlu dicatat secara rinci dan teliti. Kemudian segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan selanjutnya, dan mencarinya kembali bila diperlukan.Reduksi data ini membantu untuk memberikan kode-kode pada aspek tertentu. 3. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka alur yang kedua yang penting dalam kegiatan analisis dalam penelitian kualitatif adalah penyajian data, yaitu sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan mengambil tindakan. Dalam penelitian kualitatif ini, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau teks naratif selain itu dapat berupa grafik, matriks,network (jaringan kerja) dan bagan. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 4. Penarikan Kesimpulan/verifikasi 66 Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu menyimpulkan dari temuan-temuan penelitian untuk dijadikan suatu kesimpulan penelitian. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Oleh karena itu kesimpulan harus diverifikasi selama penelitian berlangsung. 3.6 Uji Keabsahan Data Untuk menetapkan keabsahan (trustworthines) maka diperlukan pengujian dalam keakuratan data. Terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan dua cara yaitu: 3.6.1 Triangulasi (Triangulation) Untuk menguji keabsahan data penelitian menggunakan triangulasi.Triangulasi menurut Paton dalam Moleong (2005:330-331) Triangulasi adalah membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi 67 yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan cara: 1. Membandingkan data pengamatan dan hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan Peneliti hanya menggunakan triangulasi sumber. Menurut Satori dan Komariah (2010:170-171) menyatakan bahwa triangulasi sumber adalah cara meningkatkan kepercayaan penelitian dengan mencari data dari sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain. Sedangkan triangulasi teknik yaitu penggunaan beragam teknik pengungkapan data yang dilakukan kepada sumber data. 3.6.2 MengadakanMembercheck Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti datanya tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya. 68 3.7 Tempat dan Waktu Penelitian 3.7.1 Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. 69 3.7.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti bagaimana Analisis Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Adapun waktu penelitian ini dimulai dari bulan Juli 2015 sampai dengan bulan februari 2016. Jadwal rencana penelitian terlampir pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.4 JADWAL RENCANA PENELITIAN 2015 Waktu Pelaksanaan No Nama Kegiatan Bulan Jul 2015 1 Pengajuan Judul Skripsi 2 Perijinan dan Penelitian Awal 3 Pengumpulan Data 4 Pembuatan BAB I dan BAB II 5 Pembuatan BAB III 6 Pembuatan BAB IV 7 Pembuatan BAB V Agt 2015 Sep 2015 Okt 2015 Nov 2015 Des 2015 Jan 2016 Feb 2016 Mar 2016 Apr 2016 Mei 2016 Jun 2016 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kota Cilegon Kota Cilegon adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Cilegon berada di ujung barat laut pulau jawa, di tepi selat sunda. Kota Cilegon dikenal sebagai kota industri. Sebutan lain bagi Kota Cilegon adalah Kota Baja mengingat kota ini merupakan penghasil terbesar baja di Asia Tenggara karena sekitar 6 juta Ton baja dihasilkan tiap tahunnya di kawasan industri Krakatau Steel, Cilegon. Di kota Cilegon terdapat berbagai macam objek vital negara antara lain Pelabuhan merak, Pelabuhan Cigading H-Beam Centre, Kawasan Industri Krakatau Steel, PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Daya Tirta Industri Water Treatment Plant, (Rencana Lot) Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan (Rencana Lot) kawasan industri berikat selat sunda Berdasarkan letak geografisnya, Kota Cilegon berada dibagian paling ujung sebelah barat pulau jawa dan terletak pada posisi : 5o52’24” – 6o04’07” Lintang Selatan (LS), 105o54’05 – 106o05’11” Bujur Timur (BT). Secara administratif wilayah berdasarkan UU No. 15 Tahun 1999 tentang terbentuknya Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah tingkat II Cilegon pada tanggal 27 april 1999, Kota Cilegon mempunyai batas – batas wilayah sebagau berikut : 70 71 a) Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Bojonegara (Kabupaten Serang) b) Sebelah Barat: berbatasan dengan selat sunda c) Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Anyer dan Kecamatan Mancak (Kabupaten Serang) d) Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Kramatwatu tepat di wilayah serdang (Kabupaten Serang) Cilegon memiliki wilayah yang relatif landai di daerah tengah dan pesisir barat hingga timur kota, tetapi di wilayah utara cilegon topografi menjadi belereng karena berbatasan langsung gunung batur, sedangkan di wilayah selatan topografi menjadi sedikit berbukit-bukit terutama wilayah yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Mancak. Kota ini memiliki wilayah strategis yang berhubungan langsung dengan selat sunda, dan terhubung dengan jalan tol Jakarta – Merak. Selain itu rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda yang nantinya akan terkoneksi dengan jalan lingkar selatan Kota Cilegon menambah tingkat konektifitas kota ini dengan daerah lain di sekitarnya. Kota cilegon mempunyai iklim tropis dengan suhu rata – rata 22 oC-33 oC, curah hujan maksimum terjadi pada bulan desember-februari dan minimum pada bulan juli-september. Menurut klasifikasi iklim Koppen, pada awalnya iklim di Kota Cilegon termasuk dalam Iklim Hutan basah tropis tetapi semakin dengan pesatnya 72 perkembangan Kota Cilegon jumlah tutupan Hijau di kota ini menjadi sangat berkurang sehingga mengubah jenis tutupan permukaan di wilayah Kota Cilegon. Berdasarkan administrasi pemerintahan, Kota Cilegon memiliki luas wilayah ±17.550 Ha terbagi atas 8 (delapan) Kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 15 Tahun 2002 Tentang Pembentukan 4 (Empat) Kecamatan Baru, wilayah Kota Cilegon yang semula terdiri dari 4 (empat) kecamatan berubah menjadi 8 (delapan) kecamatan, yaitu: a) Kecamatan Cilegon b) Kecamatan Pulomerak c) Kecamatan Cibeber d) Kecamatan Grogol e) Kecamatan Purwakarta f) Kecamatan Citangkil g) Kecamatan Jombang 73 Tabel 4.1.1 Jarak Antar Kecamatan di Kota Cilegon NO KECAMATAN Distric C I W A N D A N C I T A N G K I L P U L O M E R A K P U R W A K A R T A G R O G O L C I L E G O N J O M B A N G C I B E B E R 1 (1) Ciwandan (2) - (3) 6,5 (4) 23,4 (5) 11,1 (6) 11,5 (7) 10,2 (8) 9,7 (9) 13,6 2 Citangkil 6,5 - 17 5,7 6 5 4,5 6,3 3 Pulomerak 23,4 17 - 11,2 14,4 16 15,5 18,8 4 Purwakarta 11,1 5,7 11,2 - 4,6 5,8 5,2 7,2 5 Grogol 11,5 6 14,4 4,6 - 5,8 2,6 3,8 6 Cilegon 10,2 5 16 5,8 5,8 - 2,6 2,1 7 Jombang 9,7 4,5 15,5 5,2 3,1 2,6 - 2,1 8 Cibeber 13,6 6,3 18,8 7,2 5,5 3,8 2,1 - Sumber: Kota Cilegon Dalam Angka 2015 Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir (1991-2005) jumlah penduduk Kota Cilegon Bertumbuh sebesar 47,18% dari (228.230 jiwa Tahun 1991 menjadi 335.931 jiwa Tahun 2005). Perkembangan jumlah penduduk Kota Cilegon pada periode 2001-2005 bergerak secara rata-rata 2,66% per tahun. Dengan jumlah penduduk yang tinggi membuat Kota Cilegon menjadi kota terbesar ke 4 di Provinsi Banten. Masih cukup tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kota Cilegon tersebut terutama dipengaruhi oleh peristiwa Migrasi masuk. 74 4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Citangkil Kecamatan Citangkil merupakan salah satu pemerintahan Kecamatan yang peranannya dalam pelaksanaan otonomi daerah cukup diakui oleh pemerintah Kota Cilegon. Melalui sumber daya yang tersedia, diharapkan Kecamatan Citangkil menjadi barometer pelaksaanaan otonomi daerah di Kota Cilegon baik tingkat provinsi banten maupun tingkat nasional. Kecamatan Citangkil mencakup 7 kelurahan yaitu: 1) Kelurahan Citangkil 2) Kelurahan Warnasari 3) Kelurahan Taman Baru 4) Kelurahan Kebon Sari 5) Kelurahan Lebak Denok 6) Kelurahan Samang Raya 7) Kelurahan Deringo. Secara keseluruhan Kecamatan Citangkil Memiliki 175 RT dan 49 RW, dimana Kelurahan Citangkil merupakan Kelurahan yang memiliki jumlah RT terbanyak di Kecamatan Citangkil yaitu sejumlah 39 RT. Sedangkan Kelurahan Deringo merupakan Kelurahan dengan jumlah RT paling sedikit yaitu hanya 16 RT.Kecamatan Citangkil mempunyai Visi, yaitu: 75 ”Terdepan dalam memberikan Pelayanan kepada masyarakat Citangkil” Sedangkan Misi Kecamatan Citangkil yang merupakan langkah konkrit dalam melakukan pembangunan dan kemajuan Kecamatan Citangkil yaitu sebagai berikut: 1. mewujudkan pemerintah Kecamatan yang baik, bersih dan beribawa dalam menjalankan fungsi pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat; 2. menciptakan tata kelola pemerintahan Kecamatan yang baik, profesional, akuntabel, bersih dan berwibawa. Dan Kecamatan Citangkil mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Tertatanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan yang bersih, efesien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel; 2. Meningkatnya disiplin dan profesionalisme aparat pemerintahan Kecamatan serta terpenuhinya kebutuhan aparat secara proporsional dan seimbang; 3. Meningkatnya kualitas SDM Kecamatan Citangkil melalui pendidikan dan pelatihan; 4. Meningkatnya pelayanan publik yang di tunjang dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai; 5. Meningkatnya ketersediaan data potensi Kecamatan dengan tingkat akurasi yang baik; 6. Meningkatnya pembinaan pada berbagai aspek – aspek kehidupan Bermasyarakat; 7. Meningkatnya disiplin aparatur Kecamatan Citangkil; 76 8. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaporan kinerja Kecamatan Citangkil; 9. Meningkatnya daya dukung sarana dan prasarana aparatur; 10. Meningkatnya kualitas penatausahaan keuangan dan pelaporan. Tabel 4.1.2 Jumlah RT dan RW Kelurahan Citangkil Nama Kelurahan Citangkil Kebon Sari Warna Sari Samangraya Lebak Denok Taman Baru Deringo Jumlah RT RW Lingkungan 39 11 4 18 7 3 36 7 3 27 6 4 19 5 9 20 9 3 16 4 10 175 49 36 Sumber: Keccitangkil.cilegon.go.id 77 4.1.3 Gambaran Umum Kelurahan Samangraya Kelurahan Samangraya terletak disebelah timur Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon dengan Luas Wilayah ± 141.925 Ha. Dengan ketinggian 3 M dari permukaan laut, curah hujan 123 mm/ tahun suhu rata – rata 27oCelcius.Kelurahan Samangraya mobilitas penduduk tergolong cukup tinggi, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan ramainya daerah ini dijadikan sentra pemukiman serta kawasan industri baja dan industri lainnya.Kelurahan Samangraya dengan batas wilayahnya sebagai berikut: a) Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sunda. b) Sebelah Selatan berbatasan Kelurahan Deringo Kecamatan Citangkil. c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Warnasari Kecamatan Citangkil. d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kubangsari Kecamatan Ciwandan. Kelurahan Samangraya merupakan, salah satu Kelurahan yang letak wilayahnya jauh dari ibukota kecamatan setelah, jarak orbitasinya sebagai berikut : a) Jarak ke Ibukota Kecamatan : 3000 m b) Jarak ke Ibukota Kabuapaten/Kota : 7000 m Secara administrativ Kelurahan Samangraya terdiri dari 6 Rukun Warga ( RW ) dan 27 Rukun Tetangga ( RT ) dengan Pembagian sebagai berikut : 78 Tabel 4.1.3 Daftar Nama RT dan RW Kelurahan Samangraya RW RT LINGKUNGAN RT 01/01 RW RT LINGKUNGAN Link. Kalentemu RT Link. Warung Barat 01/02 Juet RT Link. Warung RW 02 02/02 Juet Warung RT Link. Warung Juet 03/02 Juet RT Link. Kalentemu RW 01 Kalentemu Barat 02/01 RT Link. Kelelet 03/01 RT Link. Kalentemu 04/01 Barat RT Link. Warung RT Link. Kalentemu 04/02 Juet 05/01 Barat RT Link. Kubang 01/04 Welut RT Link. Kubang RT Link. Ciriu 01/03 RT RW 04 Link. Ciriu RW 03 02/03 Kubang 02/04 Welut Ciriu Welut RT Link. Cirahab RT Link. Ciriu 03/04 03/03 RT Link. Pintu Air 79 04/04 RT Link. Kubang 05/04 Welut RT Link. Kalentemu RT Link. Ciriu 01/05 Timur 01/06 Selatan RT Link. Kalentemu RT Link. Ciriu 02/05 Timur 02/06 Selatan RW O6 RT Link. Ciriu Ciriu 03/06 Pabuaran RW 05 RT Kalentemu Link. Kelelet 03/05 Timur RT Link. Kalentemu RT Link. Deringo 04/05 Timur 04/06 Pabuaran RT Link. Kalentemu RT Link. Ciriu 05/05 Timur 05/06 Kalimuk Sumber: Kelurahan Samangraya 2015 Dari table diatas dapat diketahui bahwa kelurahan samangraya memiliki 6 RT dan masing masing RW memiliki 4 – 5 RT, dalam penelitian ini yang berjudul Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility di kelurahan samangraya kota cilegon. Bahwa target CSR dari PT. Krakatau Daya Listrik difokuskan pada RW 02 RT 03, RW 03 RT 01 dan RW 06 RT 01 karena dinilai layak untuk mendapatkan bantuan CSR. 80 Kelurahan Samangraya Kecamatan Citangkil Kota Cilegon memiliki 2700 KK dengan kepadatan penduduk 3.907 Jiwa/ Km2. 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama a) Islam : 10.465 orang b) Katholik : 5 orang c) Hindu : 2 orang d) Budha : 7 orang 2. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan a) Tidak/belum sekolah : 1.972 Orang b) Belum tamat SD/sederajat : 1.385 Orang c) Tamat SD/sederajat : 1.804 Orang d) SLTP/Sederajat : 2.103 Orang e) SLTA/sederajat : 2.842 Orang f) DI/II : 73 Orang g) Akademi/D III/SARMUD : 84 Orang h) D IV/S1 : 268 Orang i) S2 : 20 Orang 3. Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan/mata pencaharian a) Petani : 40 Orang b) Peternak : 3 Orang c) Nelayan : 5 Orang d) Industri/Swasta : 1. 684 Orang 81 e) Kontruksi : 72 Orang f) Perdagangan : 327 Orang g) Transportasi : 65 Orang h) PNS : 264 Orang i) TNI/POLRI : 6 Orang 82 4.1.4 Gambaran Umum PT. Krakatau Daya Listrik PT. Krakatau Daya Listrik terletak di sisi barat Kawasan Industrial Estate, tepatnya di pinggir pantai selat sunda. Penempatan PT. KDL di bibir laut ini memiliki tujuan agar kelima unit pembangkit mudah mendapatkan air pendingin dalam jumlah memadai. Seperti diketahui, sebagai pendingin uap panas penggerak turbin, PLTU milik PT. Krakatau Daya Listrik menggunakan air laut dalam jumlah banyak. Luas keseluruhan PT. Krakatau Daya Listrik mencapai 87,080 meter persegi dan areal utamanya menangkup luas 150.000 meter. 19.000 meter diantaranya difungsikan sebagai bangunan. Pabrik PT. Krakatau Daya Listrik sendiri berada 13,56 meter diatas permukaan laut rata-rata. Titik ini juga menjadi titik refrensi untuk semua level bangunan PLTU. Untuk melindungi pantai dari bahaya erosi gelombang air laut, maka PT. Krakatau Daya Listrik menambahkan batu-batu penahan gelombang terutama di daerah pengambilan dan pengeluaran air pendingin serta area sekitar tangki penyimpanan BBM. Meningkatkan kehandalan dan menjadi perusahaan energi yang kompetitif. Itulah yang selalu ditekankan PT. Krakatau Daya Listrik (PT. KDL) dalam menjalankan bisnisnya. Perusahaan energi yang juga merupakan perusahaan subsidiari PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (PT. KS) ini, telah membuktikan kompetensinya dalam memenuhi permintaan kebutuhan energi pelanggan di Area Krakatau Industrial Estate dan sekitarnya. 83 Sebelum menjadi usaha mandiri, pada 9 oktober 1979, PT. Krakatau daya Listrik merupakan salah satu divisi yang berada di bawah Direktorat Perencanaan PT. KS. Saat itu, pabrik dan sarana di Kawasan industri baja terpadu membutuhkan kehandalan suplai listrik dari unit yang mandiri. Atas kebutuhan inilah maka, PT. KS membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 400 Megawatt (MW). Pada 25 april 1995, divisi PLTU 400 MW berubah status menjadi unit otonomi PLTU 400 MW PT.KS. hal ini mengikuti turunya Surat Keputusan Direksi PT. KS Nomor 37/C/ DUKSIKpts/ 1995 tentang perubahan status. Karena unit ini berpotensi berkembang menjadi perusahaan energi yang diperhitungkan dari sisi kapasitas pembangkit listrik, maka pemisahan manajemen dilakukan. Pemisahan ini sejalan dengan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh PT. KS kepada seluruh unit otonomnya . oleh karena itu, pada 28 februari 1996, unit Otonomi PLTU 400 MW ditingkatkan statusnya menjadi Badan Usaha Mandiri dengan nama PT. Krakatau Daya Listrik. Pemisahan ini lambat laun menunjukan hasil signifikan. Satu – persatu unit bisnis pendukung berkembang agresif. Bidang usaha seperti jasa kelistrikan, penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) bermerk Quelle dan bisnis hilir minyak maupun gas alam, termanifestasi secara agresif dalam lingkup pasar yang lebih luas. Bukti nyata adalah unit otonom Quelle yang terus berkembang mengekspansi pasar AMDK banten. Karena prospektif, pada 16 agustus 2006 unit otonom tersebut 84 dinaikan menjadi badan usaha mandiri bernama PT. Krakatau Daya Tirta (PT. KDT). Status nya menjadi kepemilikan bersama antara PT. Krakatau Daya Listrik dengan PT. Krakatau Tirta Industri (PT. KTI). Sejalan dengan semakin berkembangnya, Krakatau Industrial Estate, maka dapat dipastikan kebutuhan energi yang perlu didistribusikan akan meningkat pula. Oleh karena itu, keberadaan PT. Krakatau Daya Listrik sebagai salah satu distributor energi terbesar di kawasan Industrial Estate menjadi krusial dan memegang peran kunci. PT. Krakatau Daya Listrik mempunyai Visi dan Misi perusahaan yaitu sebagai berikut: Visi : ”Penyedia Energi dan usaha terkait yang handal dan bersaing di indonesia” Misi: ”kami adalah insan yang Profesional, Harmoni dan Integritas, mempunyai komitmen untuk menyediakan produk energi dan usaha terkait dengan kualitas tinggi dan kompetitif untuk peningkatan kesejahteraan stakeholder” 4.1.5 Tupoksi Dinas Humas dan Corporate Social Responsibility 4.1.5.1 Tujuan Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kehumasan dan kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan Corporate Social Responsibility (CSR) yang meliputi pelayanan penerangan kepada intern maupun extern Perusahaan serta menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar 85 dalam upaya meningkatkan citra dan kinerja perusahaan yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan hubungan yang harmonis dengan masyarakat. 4.1.5.2 Dimensi 1. Finansial : Pengendalian anggaran penerimaan tamu/ entertainment. Pengendalian anggaran CSR. 2. Non Finansial : a. Jumlah bawahan langsung 2 orang b. Area pekerjaan : Cilegon dan luar Cilegon c. Pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak 4.1.5.3 Tanggung Jawab Utama 1. Menjamin terselenggaranya pelaksanaan kegiatan kehumasan yang dapat meningkatkan hubungan yang baik dengan StakeHolder serta dapat menjamin pelayanan penerangan kepada intern maupun extern Perusahaan secara Continue sehingga terciptanya hubungan dan komunikasi yang baik. 2. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengorganisasikan kegiatan yang berhubungan dengan CSR yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan hubungan yang harmonis dengan masyarakat serta untuk meningkatkan citra dan kinerja perusahaan. 3. Mengkoordinasikan dan mengawasi pemberian bantuan social serta mengevaluasi manfaat pemberian bantuan sehingga tercapai sasaran Perusahaan. 86 4. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan kegiatan penerimaan tamu perusahaan serta mengorganisasikan acara / kegiatan perusahaan. 5. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan kegiatan – kegiatan seremonial / resmi perusahaan dan kegiatan kunjungan Direksi ke lingkungan masyarakat sekitar agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. 6. Melakukan kunjungan / silaturahmi untuk mempererat hubungan pemerintah daerah masyarakat secara periodic maupun insidentil. 7. Membuat rencana kerja dan anggaran kegiatan Dinas Humas dan CSR dengan berpedoman kepada rencana kerja dan anggaran perusahaan. 8. Membuat dan menyampaikan laporan hasil kegiatan Dinas Humas dan CSR kepada Kepala Sekper baik periodic maupun insidentil serta melaksanakan tugas berdasarkan Quality System perusahaan. 4.1.5.4 Kewenangan 1. Memberikan keterangan – keterangan yang diperlukan kepada media massa tentang perusahaan. 2. Menentukan bentuk media yang akan digunakan sebagai alat penyampaian informasi. 3. Menentukan informasi apa saja yang akan disampaikan kepada pihak eksternal dan internal perusahaan. 4. Memutuskan pemberian bantuan atas hasil seleksi yang selanjutnya diajukan ke Perusahaan. 5. Memberikan bantuan kepada peminta sumbangan. 87 4.1.5.5 Hubungan Kerja Internal : 1. Direksi Perusahaan dalam hal event organizer. 2. Semua unit kerja yang ada di lingkungan PT KDL dalam hal informasi External : 1. Instansi Pemerintahan daerah sampai ke tingkat Kelurahan/ Desa dalam hal informasi. 2. Asosiasi dan instansi swasta dalam hal memberikan informasi dan CSR. 3. Perusahaan-perusahaan lain dalam hal informasi. 4. LSM/ Masyarakat lain dalam hal informasi dan CSR. 5. Sinergi Kehumasan Krakatau Steel dan Group dalam hal informasi dan CSR. 6. Wartawan atau Media Massa dalam hal Press Release. 4.1.5.6 Masalah dan Tantanan kerja 1. Harus dapat membina hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan StakeHolder. 2. Menghadapi peminta sumbangan/ bantuan dengan temperamen dan watak yang berbeda. 3. Eforia Otonomi Daerah sehingga tuntutan Masyarakat perlu diperhatikan. 4. Eforia reformasi sehingga karyawan/ masyarakat makin kritis. 88 4.2 Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik yang sudah terlaksana Dalam kurun waktu 20 tahun PT. Krakatau Daya Listrik telah melakukan berbagai macam program dan kegiatan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility / CSR). Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan PT. Krakatau daya listrik untuk di luar lingkungan perusahaan. Hal ini merupakan upaya serius dari sejak awal didirikan PT. Krakatau Daya Listrik untuk menjadi perusahaan yang turut berperan serta dalam memajukan bangsa dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mempertahankan kelestarian sumber daya alam. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dari PT. Krakatau daya listrik berupa program dan kegiatan yang mengusung misi dan focus yang berbeda – beda. Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh PT. Krakatau daya listrik tersebut antara lain : 1. PT Krakatau Daya Listrik pedulli pendidikan PT. Krakatau daya listrik mengadakan beasiswa setiap tahunnya, program ini sudah berjalan sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang bagi murid yang berprestasi dalam bidangnya. Yang nantinya murid tersebut bisa direkrut di perusahaan PT. Krakatau Daya listrik. kegiatan ini di terapkan dengan komitmen keberlanjutan antara kelurahan Samangraya Kota Cilegon dengan PT. Krakatau Daya Listrik. meskipun 89 tidak semua bisa bekerja di PT. Krakatau Daya listrik namun setidaknya perusahaan bisa memberikan peluang kepada masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon. 2. PT. Krakatau Daya Listrik peduli kesehatan Program bantuan yang diberikan oleh PT. Krakatau daya listrik pada tahun 2013 yaitu memberikan bantuan untuk pembuatan MCK bagi masyarakat samangraya kota cilegon yang notabenenya tidak mampu. Pembuatan mck yang dibangun oleh PT. Krakatau Daya listrik yaitu sebanyak 10 unit dengan lokasi yang berbeda beda. Berikut adalah daftar nama yang menerima bantuan pembuatan MCK. Tabel 4.2 Daftar nama yang menerima bantuan No Nama Lokasi 1 Aminah RT 01 RW 03 2 Muhid RT 01 RW 03 3 Afifi RT 01 RW 03 4 Masduki RT 01 RW 03 5 Futanah RT 01 RW 03 6 Rahmatullah RT 01 RW 03 7 Suhaefi RT 01 RW 03 90 8 Amin RT 01 RW 03 9 Asmawi RT 01 RW 06 10 Ubin RT 03 RW 02 Sumber Kelurahan Samangraya Kota Cilegon 2013 3. PT. Krakatau Daya Listrik Peduli Keagamaan Dan Kerohanian PT. Krakatau daya listrik membantu sumbangan dalam kegiatan Isra Miraj yang sering diadakan oleh karang taruna kelurahan samangraya kota cilegon. Masyarakat Samangraya Kota Cilegon selalu mengajukan bantuan kepada PT. Krakatau daya listrik. Masyarakat pun ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini mengumpukan dana dan tidak semua dibantu oleh PT. Krakatau daya listrik. Dan yang dilaksanakan program CSR jangka panjang yaitu membantu pembangunan masjid yang terletak di link Ciriu yang dilaksanakan pada tahun November 2015. 4. PT. Krakatau Daya Listrik peduli pelestarian dan lingkungan PT. Krakatau daya listrik mengadakan kegiatan penanaman pohon produktif, contohnya pohon mangga, jambu dan sebagainya. Penanaman pohon tersebut yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik sebanyak 50 unit pohon yang di tanam di sekitar lingkungan samangraya kota cilegon dan juga di tanam sebagai di area Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh anggota PT. Krakatau Daya Listrik dan partisipasi masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Dan juga mengadakan kegiatan fogging di lingkungan masyarakat 91 Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, kegiatan tersebut dilaksanakan pada september 2013. Oleh karena itu PT. Krakatau daya listrik sangat peduli bagi masyarakat. 5. PT. Krakatau Daya Listrik peduli pengembangan sosial masyarakat a. PT. Krakatau Daya Listrik mengadakan kegiatan sosialisasi ke TK Tunas Bangsa bahwa pengenalan profesi kelistrikan kepada anak-anak. Bahwa PT. Krakatau Daya Listrik mengajarkan bahwa pentingnya listrik. b. PT. Krakatau Daya Listrik mengadakan pembinaan perpustakaan bahwa perustakaan sudah berada di kelurahan samangraya dan apabila masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon bisa mendatangi dan membaca baca buku yang sudah di sediakan. 4.3 Informan Penelitian Penelitian mengenai analisis pelaksanaan Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon ini, penentuan informannya berdasarkan peran dan fungsi informan tersebut. Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang, diantaranya adalah: 1) A. Dimyati, MM (I1), Lurah Samangraya Kota Cilegon 2) Nurcholis, SE (I2), Sekertaris Lurah Samangraya Kota Cilegon 3) Deasy Megawati(I3), Kepala PR & Legal Superitendent Krakatau Daya Listrik 4) Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4), Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon 92 5) Jazuli, S.IP (I5), Pegawai/pendamping Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya 6) Inayah (I6), Masyarakat Samang Raya Kota Cilegon yang menerima bantuan 7) Dedi (I7),Masyarakat Samang Raya Kota Cilegon yang tidak menerima bantuan 4.4 Deskripsi Data dan Analisis Data Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai data yang telah didapatkan dari observasi penelitian. Dalam penelitian mengenai Pelaksanaan Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Daya Listrik di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, peneliti menggunakan Teori Kotler dan Lee (2006. Teori tersebut dinilai dan dianggap lebih rasional dan tepat untuk menjawab permasalahan – permasalahan yang ada pada Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ini. Adapun Indikator menggunakan Penerapan dan Pelaksanaan Corporate Social Responsibility menurut Kotler dan Lee (2006) sebagai berikut : 1. Cause Promotions (penyebab promosi) 2. Cause Related Marketing (penyebab terkait pemasaran) 3. Corporate Societal Marketing (pemasaran sosial perusahaan) 4. Corporate Philantropy (philanthropy perusahaan) 5. Community Volunteering (sukarela masyarakat) 6. Socially Responsible Business Practice (praktik tanggung jawab sosial) 93 Mengingat jenis dan analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Maka data yang diperoleh bersifat deskriptif berbentuk kata dan kalimat dari hasil wawancara dengan para informan penelitian, hasil observasi lapangan, catatan lapangan dan data-data atau hasil dokumentasi lainnya yang relevan dengan focus penelitian lakukan. Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif yang telah dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis datanya, yaitu pengumpulan data (Data Collection), reduksi data (Data Reduction), penyajian data (Data Display).Dan penarikan kesimpulan /verifikasi (Conclusion Drawing/ Verivication). Berdasarkan teknik analisis data kualitatif data-data tersebut dianalisis selama penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dilakukan triangulasi data yaitu proses check dan recheck antara sumber data dengan sumber data lainnya, serta diberi kodekode pada aspek tertentu berdasarkan jawaban-jawaban yang sama dan berkaitan dengan pembahasan permasalahan penelitian. Untuk mempermudah dalam menyusun jawaban penelitian, maka peneliti memberi kode pada aspek tertentu, yaitu: 1) Kode Q1, 2, 3 dan seterusnya menandakan daftar urutan pertanyaan. 2) Kode I menandakan informan penelitian. 94 Disini peneliti melakukan kegiatan penelitian guna mengetahui bagaimanakah pelaksanaan Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dan mengaitkannya dengan fakta lapangan.Hal ini dilakukan agara kita mengetahui apakah hasil temuan-temuan dilapangan sesuai dengan kondisi sebenarnya dan memiliki keterkaitan dengan sudah berjalannya pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Dengan banyaknya informasi yang didapat dilapangan, maka peneliti mengambil garis besar permasalahan yang relevan dengan kajian teori Kotler dan Lee (2006). Adapun hasil wawancara yang telah peneliti lakukan adalah sebagai berikut: 4.4.1 Penyebab Promosi Perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. Memberikan peluang kepada karyawan perusahaan untuk terlibat dalam suatu kegiatan sosial di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak A.Dimyati, SH. MM (I1.1) selaku lurah, beliau mengungkapkan sebagai berikut : ”Menurut saya, memang perusahaan wajib bertanggung jawab kepada masyarakatnya. Karena dsatu sisi perusahaan harus mempunyai program untuk masyarakatnya yang terkena dampak dari efek perusahaan tersebut. Maka dari itu masyarakat harus berpatisipasi setiap kegiatan yang dimiliki perusahaan”.(wawancara,21 april 2016, 11.30 WIB) 95 Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Nurcholis, SE (I2.1) selaku Sekertaris Lurah Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan sebagai berikut : “Menurut saya, kalau penyebab promosi itu biasanya perusahaan menjual hasil produknya dan hasilnya itu bisa dihitungkan untuk tanggung jawab perusahaan untuk masyarakatnya yaitu di lokasi ring 1 yaitu kelurahan samangraya. Tetapi untuk jelasnya saya tidak tahu menau karena itu rahasia perusahaan.(wawancara, 21 april 2016, 11.21 WIB) Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Ibu Deasy Megawati (I3.1) selaku Kepala Dinas PR & Legal Superintendent, beliau mengungkapkan sebagai berikut : “Menurut kami, sudah seharusnya perusahaan turut bertanggung jawab atas lingkungan sekitarnya. Kepedulian perusahaan tidak hanya bukan hanya lingkungan saja tetapi bagaimana cara menciptakan suasana di masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon sehat, nyaman dan damai. Disini yang dirasakan oleh PT. Krakatau Daya listrik sudah merasakan bertambahnya citra perusahaan kami di umum”.(wawancara,27 april 2016, 01.30 WIB) Dari pernyataan diatas disimpulkan bahwa, memang sudah tertera dalam undang-undang pelaksanaan CSR menjelaskan bahwa perusahaan wajib melaksanakan corporate social responsibility karena sudah tugasnya perusahaan karena masyarakat yang terkena dampak dari perusahaan. Hal yang diungkap oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.1) selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan: “Menurut saya, jika dari penyebab promosi ya itu jelasnya saya tidak tahu, karena saya juga dibagian pemberdayaan masyarakat palingan yang saya tahu ya pembangunan masjid, renovasi posyandu, perpustakaan kelurahan hanya itu saja yang saya tahu”.(wawancara, 13 Juni 2016, 11.31 WIB) 96 Hal yang diungkap oleh Bapak Jazuli, S,IP (I5.1) selaku Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan: “Jika menurut saya, penyebab promosi program CSR saya kurang paham, coba saja tanyakan langsung ke perusahaan PT. Krakatau Daya Listriknya langsung”. (Wawancara 13 Juni 2016, 12.04 WIB) Hal yang diungkap oleh Ibu Inayah (I6.3) selaku yang menerima bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut sepengetahuan saya, penyebab promosi itu saya kurang paham tetapi program CSR yang dijalankan oleh PT. Krakatu Daya Listrik tentang masalah sosial memang selama ini masyarakat samangraya kota cilegon ikut berpartisipasi dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh PT.Krakatau Daya Listrik. Dan seingin saya kedepannya saya ingin mengajukan lagi untuk program tentang masalah sosial”. (wawancara, 13 Juni 2016, 01.00 WIB) Hal serupa di ungkap oleh Bapak Deki (I7.1) selaku yang tidak menerima bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Jika menurut saya, saya sebagai masyarakat tidak tahu menau kalau masalah penyebab promosi tersebut yang saya tahu yang sudah dilaksanakan saja”.(wawancara 13 Juni 2016, 15.02 WIB) Dari semua penyataan diatas dalam indicator penyebab promosi dapat disimpulkan bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik bertanggung jawab dalam hal lingkungan sekitar. Dalam mendukung pengumpulan dana untuk kegiatan masalah sosial contohnya yang sudah terlaksana dalam program renovasi posyandu, pembangunan masjid, pendirian perpustakaan kelurahan sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesadaran contohnya bagi masyarakat yang pengetahuannya kurangg bisa menggunakan fasilitas perpusatakaan membaca-baca buku yang ada di 97 perpustakaan dan pembangunan masjid pun akan digunakan untuk masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon yang tadinya jarang sholat berjamaah dimasjid sekarang bisa menggunakan fasilitas masjid yang di bangun oleh PT. Krakatau Daya Listrik.. 4.4.2 Penyebab Terkait Pemasaran Perusahaan memiliki komitment untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilan untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk tertentu, untuk jangka waktu tertentu, serta untuk aktivasi derma tertentu. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak A.Dimyati, SH. MM (I 1.2) selaku lurah, beliau mengungkapkan sebagai berikut : “Menurut saya, untuk komitment untuk menyumbangkan presentase dari penghasilan penjualan produk saya kurang paham, hanya PT. Krakatau Daya Listrik hanya menyumbangkan bantuan saja entah itu dalam hal sosial, lingkungan hidup, kesehatan dan lain-lain.(wawancara, senin 13 juni 2016, 10.05 WIB) Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Nurcholis, SE (I2.2) selaku Sekertaris Lurah Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan sebagai berikut : “Menurut saya, jika sepengetahuan saya jika untuk komitment tidak ada mungkin bisa ditanyakan langsung kepada bapak lurah mungkin perjanjian sebelumnya ada atau tidak saya tidak tahu menau. (wawancara, senin 13 juni 2016, 10.34 WIB) Hal ini dikemukakan oleh Ibu Deasy Megawati (I3.2) selaku Kepala Dinas PR & Legal Superintendent, beliau mengungkapkan sebagai berikut : “Menurut kami dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik dalam hal ini sudah memberikan bantuan atau berpartisipasi dalam kegiatan social di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, bahkan dari pihak manajemen PT. 98 Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan dan berpartisipasi diluar Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sampai saat ini”.(wawancara, kamis, 21 april 2016, 09.30 WIB) Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan dari hasil penjualan jasa dan produknya untuk kegiatan CSR yang dilaksanakan di kelurahan samangraya kota cilegon tetapi memang hasil wawancara dari pihak kelurahan dan PT. Krakatau Daya Listrik tidak ada komitmen harus mengirimkan bantuan secara detail hanya dari pihak kelurahan sampai saat ini hanya menerima dan jika ada kegiatan pun pihak kelurahan meminta bantuan kepada PT. Krakatau Daya Listrik. Hal yang diungkap oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.2) selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan: ”Menurut saya, memang PT.Krakatau Daya Listrik sampai saat ini berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat kelurahan samangraya dan masyarakat pun sangat berpartisipasi dalam kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik”. (wawancara, senin 13 juni 2016, 13.15 WIB) Hal yang diungkap oleh Bapak Jazuli, S,IP (I5.2) selaku Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan: “menurut saya, saya sebagai selaku pelaksana pemberdayaan masyarakat saya hanya membantu melaksanakan saja selebihnya saya tidak tahu”. (wawancara, senin 13 juni 2016, 13.45 WIB) 99 Hal yang diungkap oleh Ibu Inayah (I6.2) selaku yang menerima bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Saya selaku masyarakat dari RW 03 Ciriu kebetulan saya dipercaya sebagai ketua posyandu gagak memang PT. Krakatau Daya Listrik sangat berpartisipasi setiap melaksanakan program CSR contohnya bantuan renovasi posyandu gagak. Jika untuk masalah komitmen perusahaan dengan kelurahan saya kurang tahu”. (wawancara, senin 14 juni 2016, 10.30 WIB) Hal yang diungkap oleh Bapak Deki (I7.2) selaku yang menerima bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Maaf sebelumnya saya selaku masyarakat kelurahan samangraya saya kurang paham masalah komitmen yang CSR, yang saya tahu memang bantuan sering dilakukan”.(wawancara, 14 juni 2016, 09.20 WIB) Dari semua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, Pihak PT. Krakatau Daya Listrik sangatlah berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon maupun diluar Kelurahan Samangraya Kota Cilegon berdasarkan besarnya penjualan produk/ jasa. PT. Krakatau daya listrik sudah menyumbangakan dari presentase penghasilan dari penjualan di bidang jasa kelistrikan yang sekarang di jual kepada semua pabrik yang berada di Area Kawasan Industri Estate Cilegon, perumahan PT. Krakatau Steel dan dari penjualan produk air minum quelle yang bekerja sama dengan PT. Krakatau Daya Tirta industry. Penjualan air quelle digunakan oleh semua PT. Krakatau Steel dalam semua divisi menggunakan air quelle yang di produksi oleh PT. Krakatau Daya Listrik. Maka dari itu ada perhitungan presentase yang di kelola oleh PT. Krakatau Daya Listrik. Akan tetapi masalah komitmen yang dijalankan oleh kedua pihak masyarakat memang tidak tahu secara mendalam karena mereka hanya melihat dan merasakan langsung 100 bantuan tersebut. Dan setelah kami wawancara kepada pihak kelurahan memang tidak ada komitmen. Dan wawancara kepada pihak PT. Krakatau Daya Listrik memang sudah ada aturannya tetapi pihak perusahaan tidak memakai komitment. 4.4.3 Pemasaran Sosial Perusahaan Perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye unttuk merubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan public, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kampanye Corporate Social Marketing (Pemasaran Sosial Perusahaan) lebih banyak terfokus untuk mendorong perubahan perilaku yang berkaitan dengan beberapa isu yakni isu-isu kesehatan, perlindungan terhadap kecelakaan/kerugian, lingkungan, serta keterlibatan masyarakat. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Lurah Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan : “Menurut saya, sebagaian kecil sudah di rasakan oleh masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon pun dan ikut berpartisipasi dalam Program Corporate Social Responsibility tersebut yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik tetapi belum maksimal sepenuhnya tanggung jawab sosial yang diberikan PT. Krakatau Daya Listrik kepada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon”.(wawancara, 25 April 2016, 02.05 WIB) Hal serupa diungkap oleh bapak Nurcholis, SE (I2.3) selaku Sekertaris Lurah Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan: “Menurut kami tidak spesifik, yang kami tekankan warga kami itu kan mayoritas nelayan, nelayan yang berperahu dan tidak berperahu.Yang berperahu sudah di lokalisasi di tangjung peni/ karangketuk sedangkan yang belum berperahu menggunakan jala, pancing dan sebagainya lokasi ikan itu hanya tertentu saja dan lokasinya itu di dekat PT. Krakatau Daya Listrik. Nah akses untuk menuju kesitu pada saat tahun 2014 pernah ada pertemuan dengan Pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik untuk bagaimana 101 solusinya, karna perusahaan harus eksis masyarakat juga harus di berikan akses ya learning solution. Karena disitu objek vital tidak sembarangan masyarakat kami itu juga masih menggantung karna kita termasuk korban industry. Dari ujung anyer bojonegara itu semua industry”.(Wawancara, senin, 18 april 2016, 10.31 WIB) Hal serupa diungkap oleh Ibu Deasy Megawati (I3.3) selaku Kepala Dinas PR & Legal Superintendent, beliau mengungkapkan: ”Pihak manajemen PT. Krakatau daya Listrik sampai saat ini sudah pernah melaksanakan program dalam Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon”. (Wawancara, kamis, 21 april 2016, 10.00) Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa, dalam bidang ekonomi sebagaian mata pencaharian masyarakat Kelurahan Samangraya adalah sebagai nelayan tetapi akses yang di tuju oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon tempatnya di sebelah PT. Krakatau Daya Listrik. namun PT. Krakatau Daya Listrik tidak membuka akses. Disisi lain karena PT. Krakatau daya listrik tidak membukakan akses jalan ke laut yang berada di sebelah PT. Krakatau Daya Listrik karena banyak faktor yaitu lingkungan daerah laut akan menjadi kotor dan karena PT. Krakatau Daya Listrik sebagian besar menggunakan air laut untuk boiler takut terjadi masuknya sampah-sampah nelayan ke area kolam untuk pendinginan air boiler. Oleh karena itu dari pihak PT. Krakatau Daya Listrik sangat merugikan apabila di daerah sekitar PT. Krakatau Daya Listrik digunakan untuk mencari ikan. Akan tetapi bagi masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon sangat merugikan juga karena masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon kehilangan mata pencaharian sebagai nelayan karena aksesnya di tutup oleh PT. Krakatau Daya Listrik. 102 Hal yang diungkap oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.3) selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan: “Yang setau saya sih sudah dilaksanakan dalam Bidang Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan Hidup. Terutama di Bidang Lingkungan hidup disini ada program jambanisasi disitu sudah ada dan sudah di laksanakan di masyarakat karena memang menyangkut dengan kesehatan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Dsni ada beberapa titik bahwa lingkungan hidup disni masih kurang makanya disentuh dengan Corporate Social Responsibility oleh PT. Krakatau Daya Listrik”.(wawancara, 25 April 2016, 02.30 WIB) Hal yang diungkap oleh Bapak Jazuli, S,IP (I5.3) selaku Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan: “Menurut saya sudah, dalam bidang sosial seperti kegiatan kepemudaan karang taruna adanya pelatihan computer, pelatihan perbengkelan. Kalau dalam lingkungan hidup penanaman pohon produksi seperti mangga, jambu dan sebagainya yang bermanfaat untuk masyrakat.(wawancara, 25 April 2016, 10.30 WIB) Hal yang diungkap oleh Ibu Inayah (I6.3) selaku yang menerima bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya sudah, walaupun belum sepenuhnya. kemarin ada kegiatan dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik mengirimkan bantuan berupa kursi 6 unit, timbangan bayi, plang data posyandu, conblok dan mck hanya merapihkan saja tadinya sudah ada karena terbentur dengan biaya dan pihak manajemen melanjutkan penegrjaan mck.Tadinya posyandu mendapatkan dari PNPM dana hanya 6 juta untuk pembuatan mck tetapi tidak 100 persen jadi karena kekurangan biaya sehingga dilanjutkan oleh pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik. Tadinya saya meminta ingin sepenuhnya dan hanya di berikan seadanya. Pengerjaan dilakukan kurang lebih 1 bulan di bantu oleh relawan masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon yang suaminya nganggur. Pengajuan bantuan form dan langsung di acc kurang lebih seminggu”.(wawancara, senin, 18 april 2016, 10.48 WIB) 103 Hal serupa di ungkap oleh Bapak Deki (I7.3) selaku yang tidak menerima bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya selaku masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, kebetulan saya pernah menjabat sebagai sekertaris karang taruna juga. Bahwa pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik dalam bidang social, bidang ekonomi dan bidang lingkungan sangatlah membantu di kelurahan Samangraya Kota Cilegon akan tetapi belum sempurnanya dalam bidang ekonomi masyrakat yang dirasakan oleh masyarakat kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Oleh karena itu saya menghimbau kepada pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik agar dalam bidang ekonomi masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegonagar ditingkatkan dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility karena disini masyrakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon paling terkena dampaknya.”(wawancara, senin 18 april 2016, 11.05) Dari semua pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belum optimalnya Program pemasaran sosial perusahaan yang dilakukan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon karena masih adanya beberapa masalah yang dikeluhkan oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Yaitu di tutupnya akses jalan menuju laut ditutup karena merugikan bagi perusahaan akan menjadi dampak rusak lingkungan, disatu sisi perusahaan menjaga agar sampah tidak masuk ke alat penyedot air laut atau turbin sehingga akan menjadi kemacetan pada mesin motor sehingga mengalami kerugian. Akan tetapi masyarakat kelurahan samangraya pun menjadi kehilangan mata pencaharian sebagai nelayan. Sampai saat ini pertemuan pihak PT. Krakatau Daya Listrik dan masyarakat kelurahan samangraya belum juga ada keputusan. Maka Corporate Social Marketing (Pemasaran Sosial Perusahaan) masih saja di keluhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu sampai saat ini belum berjalan dengan optimal 104 4.4.4 Philantropy perusahaan Perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu.Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan, atau pelayanan secara Cuma-Cuma. Philantropy perusahaan biasanya berkaitan dengan berbagai kegiatan social yang menjadi prioritas perhatian perusahaan. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh bapak A. Dimyati SH, MM (I1.4) Lurah Samangraya Kota Cilegon, beliau mengungkapkan: “Jika sepengetahuan saya, kalo untuk sekarang sih hanya pelayanan kesehatan saja.Tetapi kalo pemberian uang secara Cuma Cuma tidak pernah, tetapi tidak tahu juga misalkan yang ada disni adanya pak sekertaris lurah atau staff. Kalo untuk tiap bulan membantu pemberian uang kepada kelurahan minimal untuk ATK tidak ada tapi kalau untuk masyarakatnya ada bantuan tiap tahun setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha”.(wawancara 25 April 2016, 02.10 WIB) Hal serupa yang diungkap oleh Bapak Nurcholis, SE(I2.4) selaku Sekertaris Lurah Samangraya Kota Cilegon.beliau mengungkapkan: “Menurut kami, bantuan Cuma Cuma yang di berikan oleh pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik itu yang rutin hanya di di hari raya idul fitri itu kurang lebih sekitar 50 paket bantuan dan itu langsung di bagikan ke masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon bagi yang tidak mampu dalam hal ekonominya. Jika bantuan bulanan sampai saat ini belum pernah”.(wawancara, senin, 18 april 2016, 11.11 WIB) Hal serupa diungkap oleh Ibu Deasy Megawati (I3.4) selaku Kepala Dinas PR & Legal Superintendent, beliau mengungkapkan: “Menurut kami.Pernah, PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuang uang, paket bantuan ataupun pelayanan secara Cuma-Cuma kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.Contohnya paket bantuan atau pelayanan Cuma-Cuma seperti bantuan paket sembako, bantuan penghijauan, bantua hewan kurban, pengecatan sekolah dan posyandu serta 105 pelayanan kesehatan sampai saat ini. (wawancara, kamis 21 april 2016, 10.08). Dari penyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk saat ini PT. Krakatau Daya Listrik memang belum bisa lagi memberikan bantuan uang secara Cuma Cuma karena keadaan perusahaan sedang tidak stabil. Yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik yang rutinya yaitu sejumlah paket sembako dan pembagian dagiang kurban Oleh karena itu perusahaan hanya sanggup memberikan bantuan secara Cuma Cuma pada hari raya idul fitri dan idul adha saja. Kalaupun masyarakat meminta bantuan dan meminta uang untuk mengadakan kegiatan, perusahaan hanya bisa memberikan air minum dalam kemasan saja. Dari sisi lain masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon hanya melihat dari sisi luar saja bahwa perusahaan itu mendapatkan laba yang besar, akan tetapi perusahaan itu sendiri keadaan secara ekonomi tidak stabil. Hal yang diungkap oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.4) selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Kalau pemberian uang tunai saya kurang tahu, karena biasanya berupa paket bantuan sembako saja kalau jumlahnya mungkin kordinasi dengan bagian kesos. Kalo pemberdayaan ya hanya program seperti tadi yang saya bilang contohnya jambanisasi”.(wawancara, 25 April 2016, 02.35 WIB) Hal serupa diungkap oleh Bapak Jazuli, S.IP (I5.4) selaku Pelaksana Pemberdayaan mengungkapkan: Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau 106 “Menurut saya, kalo bantuan pemeberian uang secara tunai belum pernah, tetapi jika paket bantuan hanya menjelang hari raya saja.Contohnya pada saat hari raya idul adha Itu bantuan langsung berupa satu ekor sapi untuk satu Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Jika hari raya idul fitri yaituberupa sembako yang isinya berupa kecap, sarden, minyak goreng.(wawancara, 25 April 2016, 10.20 WIB) Hal serupa diungkapkan oleh Ibu Inayah (I6.4) selaku Masyarakat Yang Menerima Bantuan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya, bantuan Cuma-Cuma yang diberikan kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon saya ketahui itu yang rutin hanya hewan kurban pada hari raya Idul Adha saja jika santunan santunan yang lainnya saya belum pernah dengar selama ini.(wawancara, kamis 21 april 2016, 11.52 WIB) Hal serupa diungkapkan oleh Bapak Deki (I7.4) selaku masyarakat yang tidak menerima bantuan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya bantuan Cuma-Cuma yang diberikan pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik yang rutin hanya pada Hari Raya Idul Fitri Dan Idul Adha dan itupun tidak berupa uang akan tetapi barang/hewan kurban. Adapaun bantuan pemberian uang secara Cuma-Cuma itu hanya pada tahun 2005.(wawancara, kamis 18 april 2016, 01.05 WIB) Dari semua peryataan informan diatas dapat di simpulkan bahwa, dalam Indicator Corporate Philantropy (philanthropy perusahaan) belum berjalan secara optimal karena dalam indicator ini sudah jelas perusahaan seharusnya memberikan bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai. Namun seperti yang diutarakan oleh pihak instansi pemerintah bahwa masyarakat tidak pernah menerima bantuan pemberian uang secara Cuma-Cuma sampai saat ini. Adapun bantuan pemberian uang tunai itupun hanya pada tahun 2005. Seharusnya mau tidak stabil maupun stabil PT. Krakatau daya listrik sudah seharusnya memberikan pemberian bantuan uang secara 107 Cuma-Cuma karena masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sangat membutuhkan tidak perlu besar jumlahnya tetapi dengan jumlah kecil tetapi rutin itu sangat berharga bagi masyarakat kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Uang yang nantinya digunakan oleh masyarakat bisa dijadikan modal usaha bagi yang tidak mempunyai pekerjaan dan bisa juga di gunakan untuk berbagai kegiatan yang di adakan di Kelurahan Samangraya yang dikelola bisa dari karang taruna bisa juga dari pihak kelurahan. dibawah Ini bantuan yang rutin yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik 4.4.5 Sukarela masyarakat Perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan, para pemegang francise atau rekan pedagang eceran untuk meyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi masyarakat local maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak A, Dimyati, SH, MM (I1.5) selaku Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Kalo jumlah karyawan yang turun dalam setiap program ya lumayan banyak karyawan outsourching maupun yang permanent dan manager-managernya pun ikut serta turun ke lapangan kurang lebih 100 karyawan”.(wawancara, 25 April 2015, 02.40 WIB) 108 Hal yang diungkapkan oleh Bapak Nurcholis, SE (I2.5) selaku Sekertaris Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya, kalo masalah jumlah karyawan sih rata-rata turun semua tapi jika masalah berapa jumlah karyawannya saya tidak menghitung lebih rinci.(Wawancara, senin 18 April 2016, 11.23 WIB) Peryataan diatas diperkuat oleh Ibu Deasy Megawati (I3.5) selaku Kepala Dinas PR & Legal Superintendent. Beliau mengungkapkan: “Menurut kami dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik, jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan setiap ada kegiatan Corporate Social Responsibility jumlahnya sekitar 401 orang atau seluruh karyawan yang permanent maupun outsourching. Program dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik ada namanya jam sukarela untuk kegiatan sosial yang ditekankan pada lokasi ring 1 yaitu pada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon apabila karyawan tidak melakukan pencapaian kerja jam sukarela nantinya ada sanksi dari atasan kami.(Wawancara, 21 april 2016, 01.40 WIB) Dari pernyataan di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik setiap ada kegiatan CSR memang sudah memenuhi aturan perusahaan bahwa setiap kegiatan jam sukarela karyawan PT. Krakatau Daya Listrik bagi outsourching maupun organik sudah wajib mengikuti jam sukarela yang sudah di tentukan oleh perusahaan. Mungkin yang dilihat dari pihak kelurahan samangraya kota cilegon hanya sebagaian karena karyawan PT. Krakatau Daya Listrik tidak hanya melakukan jam sukarela hanya di satu tempat saja. 109 Hal yang diungkapkan oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.5) selaku Kasi Pemeberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Kalo jumlah karyawan sih yang saya lihat dan itu juga tidak setiap kali saya perhatikan. Yang saya lihat hanya 3 sampai 4 karyawan saja yang saya liat dan itu hanya yang berkepentingan saja.(wawancara, 25 April 2016, 02.55) Hal serupa diungkapkan oleh Bapak Jazuli, S.IP (I5.5) selaku Pelaksana Pemeberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya, jumlah karyawan yang setiap mengikuti kegiatan Corporate Social Responsibility sebanyak kurang lebih 10 orang artinya menyerahkan langsung kepada masyarakat.Contohnya pada hari raya Idul Fitri berupa kupon di bagikan kepada masyarakat. (wawancara, 25 April 2016, 10.10 WIB) Hal serupa diungkapkan oleh Ibu Inayah (I6.5) selaku masyarakat yang menerima bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya, jumlah karyawan yang mengikuti setiap programnya lumayan banyak, karena disini setiap ada pelaksanaan bantuan program Corporate Social Responsibility di bantu oleh bapak bapak dari Kelurahan Samangraya yang menganggur”.(wawancara, senin 18 april 2016, 11.08 WIB) Hal serupa diungkapkan oleh Bapak Deki (I7.5) selaku masyarakat yang menerima bantuan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya, saya memang mengetahui adanya jam sukarela atau kegiatan sukarela setiap perusahaan.Yang saya tahu PT. Krakatau Daya Listrik menurunkan setiap program Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon hampir rata-rata mengikuti sih karena saya lihat banyak yang ikut serta. (wawancara, senin 18 april 2016, 02.40 WIB) 110 Dari pernyataan para informan diatas dapat disimpulkan bahwa, Indicator Community Volunteering (sukarela masyarakat) dikatakatan sudah optimal karena karyawan dari PT. Krakatau Daya Listrik belum sudah bisa mengikuti kegiatan secara sukarela di setiap kegiatan yang dilaksanakan di masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Jumlah karyawan yang di terjunkan di setiap kegiatannya sejumlah 401 karyawan PT. Krakatau daya listrik yang organik maupun yang outsurching. Kegiatan tersebut contohnya mengadakan kegiatan fogging, kerja bakti gunanya agar kelurahan samangraya kota cilegon terhindar dari penyakit malaria. Maka dari itu PT. Krakatau daya listrik sangatlah wajib mengikuti dan harus mencapaian jam sukarela. Apabila karyawan PT. Krakatau daya listrik ada yang tidak mencapai pencapaian jam sukarela nantinya akan terkena sanksi atau teguran dari atasan PT. Krakatau daya listrik. 4.4.6 Praktik Bisnis Yang Bertanggung Jawab Secara Sosial Dalam program ini, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan social dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup.Komunitas dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, serta organisasi-organisasi nirlaba yang menjadi mitra perusahaan serta masyarakat secara umum. Sedangkan yang dimaksud kesejahteraan mencakup di dalamnya aspek-aspek kesehatan, keselamatan, serta kebutuhan pemenuhan kebutuhan psikologis dan emosional. Hal tersebut seperti yang 111 dikemukakan oleh Bapak A. Dimyati, SH. MM (I1.6) selaku Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya kalau untuk kegiatan praktek bisnis belum pernah, tapi untuk sekarang setau saya masih di kelola oleh PKBL PT. Krakatau Steel Group karena PT. Krakatau Steel induk dari perusahaan mungkin di kordinir oleh PT. Krakatau Steel, tetapi jika PT. Krakatau Daya Listriknya langsung memberikan belum pernah ada sampai saat ini”.(wawancara, 25 April 2016, 02.40 WIB) Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Nurcholis, SE (I2.6) selaku Sekertaris Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya, saya pernah mendengar adanya kegiatan tersebut, tetapi saya menjabat di kelurahan samangraya mulai dari tahun 2009.Jika tidak salah kegiatan praktek bisnis yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik memang ada tetapi masalah untuk lebih detailnya saya tidak tahu.(wawancara, 25 april 2016, 10.21 WIB) Hal serupa diungkapkan oleh Ibu Deasy Megawati (I3.6) selaku Kepala Dinas PR & Legal Superintendent. Beliau mengungkapkan: “Untuk berinvestasi dalam hal mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat PT. Krakatau Daya Listrik sendiri sinergi dengan PT. Krakatau Steel Group yang mana kegiatan tersebut selalu dikordinir oleh PT. Krakatau Steel Group. Sedangkan dalam memelihara lingkungan hidup PT. Krakatau Daya Listrik sendiri selama ini selalu menjaga dan melestarikan lingkungan hidup contohnya selalu melakukan kegiatan sosial dan penghijauan guna memelihara lingkungan hidup. Dan untuk melaksanakan praktek bisnis yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat waktu itu pernah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan usaha kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon pada tahun 2008 berupa alat cuci steam kurang lebih 8 unit, pada awalnya perjanjian tersebut hanya menyerahkan laporan dari usaha tersebut kepada pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik tetapi itu hanya berjalan sebulan dua bulan saja seterusnya laporan dari pemilik usaha dan seterusnya tidak ada laporan lagi. Setelah kami survey kepada pemilik usaha ternyata alatnya sudah di jual.Pada tahun 2013 juga kami pernah memberikan modal untuk budidaya ikan lele dan sampai 112 sekarang tidak ada laporan kepada pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik. Dan untuk sekarang ini belum ada lagi program tersebut yang dikarenakana kondisi perusahaan yang belum stabil”.(wawancara, kamis 21 april 2016, 01.50 WIB) Peryataan di atas bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik sudah pernah melaksanakan praktek bisnis kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, namun masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon tidak berpartisipasi dalam kegiatan ini. Contohnya pada tahun 2008 sudah pernah mengirimkan alat cuci steam sebanyak 8 (delapan) unit dan itu ada tanggung jawabnya kepada pihak pengadaan praktek bisnis yaitu masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon harus wajib menyerahkan laporannya keapda PT. Krakatau Daya Listrik namun hanya 2 bulan saja dan seterusnya tidak ada laporan lagi dari pihak masyarakat terkait kegiatan praktek bisnis. Padahal jika masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan praktek bisnis ini maka alat tersebut yang nantinya di salah satunya sudah ada yang mandiri berdiri sendiri maka alat tersebut akan di pindah tangankan kepada masyarakat yang membutuhkan untuk praktek bisnis tersebut. Tidak semua masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon bisa bekerja di PT. Krakatau daya listrik hanya sebagiannya saja. Oleh karena itu PT. Krakatau Daya Listrik membuka kegiatan praktek bisnis. Dan pada tahun 2013 pun PT. Krakatau Daya Listrik mencoba mengadakan kegiatan praktek bisnis lagi kepada masyarakat Kelurahan Samangraya yang ingin mencoba dalam bidang usaha, PT. Krakatau Daya Listrik memberikan ikan lele yang nantinya dibudidayakan oleh masyarakat Kelurahan Samangraya. Namun hal serupa terjadi hanya beberapa bulan saja menyerahkan 113 laporannya, setelah itu PT. Krakatau daya listrik turun untuk mengetahui apakah sudah bisa mandiri apa belum dan ternyata alat dan pembudidayaan ikan lele di jual begitu saja dan habis untuk makan sehari-hari. Hal yang diungkapkan oleh Ibu Ovat Sofwatul Jannah, SE (I4.6) selaku Kasi Pemeberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Kalo selama saya disini yang saya tahu kalo untuk praktek bisnis ini kayaknya belum pernah ada, semua perusahaan kan bisa masuknya kemana saja.Yang selama saya dsni belum pernah ada. Kemarin yang ada itu hanya dari PT. Krakatau Steel pelatihan tataboga dan itu bukan dari PT. Krakatau Daya Listrik pelaksanaanya baru saja di laksanakan kurang lebih sebulan yang lalu.(wawancara, 25 April 2016, 02.56 WIB) Hal yang diungkapkan oleh Bapak Jazuli, S.IP (I5.6) selaku Pelaksana Pemeberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Menurut saya, belum pernah tau untuk praktek bisnis yang dilakukan PT. Krakatau Daya Listrik di kelurahan Samangraya Kota Cilegon.Adapun yang saya tau itupun hanya dari PT. Krakatau Steel Group.(wawancara, 25 april 2016, 11.08 WIB) Hal yang diungkapkan oleh Ibu Inayah (I6.6) selaku Masyarakat yang menerima bantuan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Yang pernah saya denger sih belum pernah adanya praktek bisnis yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon selama ini.Adapun kalo tidak salah itupun dari PKBL PT. Krakatau Steel. Sampai saat ini sih hanya bantuan-bantuan renovasi-renovasi posyandu dan lain-lain.(wawancara 18 april 2016, 12.05 WIB) 114 Hal yang diungkapkan oleh Bapak Deki (I7.6) selaku Masyarakat yang tidak menerima bantuan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Beliau mengungkapkan: “Yang saya tahu pada saat saya menjabat sebagai sekertaris di karang taruna Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sampai saat ini sepertinya belum ada.Dan saya pernah denger-denger katanya sih ada tapi tidak tahu berupa praktek bisnisnya yang di berikan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. (wawancara, 25 april 2016, 03.10) Dari penyataan diatas dapat diketahui bahwa dari Indikator Socially Responsible Business Practice (praktek bisnis yang bertanggung jawab secara sosial) belum dikatakan optimal. Karena PT. Krakatau Daya Listrik belum melaksanakan praktek bisnis sendiri dengan baik dan terorganisir namun dari Pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik masih mengikut induk dari PT. Krakatau Steel Group yang nama Programnya adalah PKBL. masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sampai saat ini belum bisa berpartisipasi dalam kegiatan praktek bisnis. Namun lambat laun PT. Krakatau daya listrik kedepannya bisa menjalankan program praktek bisnis sendiri dengan optimal jika masyarakat sudah bisa berpartisipasi dalam menjalankan kegiatan ini, karena itu dalam kegiatan praktik bisnis ini yang nantinya akan menjadi program Corporate Social Responsibilility jangka panjang dan sangat membantu di masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. 115 4.5 Pembahasan Pembahsan merupakan isi dari hasil analisis data dan fakta yang peneliti dapatkan dilapangan serta disesuaikan dengan teori yang peneliti gunakan.Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teori dari beberapa ilmuan mengenai Pelaksanaan Corporate Social Responsibility. Dalam mekanisme Program Corporate Social Responsibility meliputi dalam Bidang Sosial, Bidang Ekonomi Dan Bidang Lingkungan itu sangatlah penting bagi masyarakat yang terkena dampaknya oleh perusahaan. Maka dari itu perusahaan harus eksis masyarakat pun harus sejahtera dalam Program Corporate Social Responsibility maksudnya ada timbal balik dari Program Corporate Social Responsibility tersebut. Oleh sebab itu perusahaan harus menjalankan Program Corporate Social Responsibility dalam jangka panjang bertujuan meningkatkan taraf hidup sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Perusahaan PT. Krakatau Daya Listrik merupakan perusahaan yang terletak paling dekat dengan Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. PT. Krakatau Daya Listrik wajib melaksanakan Program Corporate Social Responsibility dengan kajian teori Kotler dan Lee Cause yaitu Promotions (penyebab promosi), Cause Related Marketing (penyebab terkait pemasaran), Corporate Societal Marketing (pemasaran sosial perusahaan), Corporate Philantropy (philanthropy perusahaan), Community Volunteering (sukarela masyarakat), Socially Responsible Business Practice (praktik tanggung jawab sosial) ke Kelurahan Samangraya Kota Cilegon karena Kelurahan 116 Samangraya Kota Cilegon terdapat di lokasi ring satu. Dalam konteks perniagaan yang diselenggarakan terdapat hubungan timbal – balik antara personal perusahaan secara internal dan antara internal perusahaan perusahaan.Corporate Social Responsibility adalah dengan masyarakat suatu bagian luar hubungan perniagaan yang melibatkan perusahaan di satu pihak dan masyarakat sebagai lingkungan sosial perusahaan di pihak yang lain.Corporate Social Responsibility adalah basis teori tentang perlunya sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarkat domisili. Secara teoritik ,Corporate Social Responsibility dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para stakeholdernya, terutama komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah kerja atau oprasionalnya. Disamping itu, kesejahteraan sosial dan perkembangan ekonomi regional merupakan fasilitas bagi perusahaan untuk mencapai misi, visi dan nilai-nilainya. Oleh karena itu sejak awal berdiri, tanggung jawab sosial kepada pemangku amanah masih mendapat perhatian dan dukungan dari perusahaan. Berikut ini adalah contoh bentuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon: Merenovasi posyandu yang ada di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon karena kelurahan samangraya sangat butuh untuk keberlanjutn sumberdaya manusia yang ada di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Posyandu tersebut dilengkapi standar layak digunakan posyandu agar masyarakat Kelurahan Samangraya Kota 117 Cilegon tidak harus jauh lagi masyarakat Kelurahan Samangraya Kota cilegon pergi ke posyandu Kecamatan Citangkil. Mengadakan sosialisasi di TK Tunas Bangsa dan memperkenalkan profesi bahwa PT. Krakatau Daya Listrik adalah perusahaan kelistrikan dan dalam bidang jasa. Dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat, perusahaan sadar akan tidak dapat menampung seluruh masyarakat untuk bekerja di perusahaan PT. Krakatau Daya Listrik. Oleh karena itu, perusahaan melakukan adanya pemberian modal usaha pada tahun 2008 seperti alat cuci steam sebanyak 8 unit kepada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dan pada tahun 2013 adanya pemberian modal untuk usaha pembudidayaan ikan lele namun sampai saat ini masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon belum antusias berpartisipasi kepada PT. Krakatau Daya Listrik hanya satu dua bulan saja mereka berpartisipasi selanjutnya sampai saat ini tidak ada kabar bahkan alat-alat atau sejumlah bibit ikan lele sudah di jual dan tidak tahu sekarang kemana. Dalam bidang sosial perusahaan PT. Krakatau Daya Listrik mengirimkan setiap tahun pada saat hari raya idul fitri dan idul adha yaitu berupa hewan kurban dan sembako yang diberikn kepada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon.Akan tetapi bantuan secara pemberian uang dari Pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik sampai saat ini belum ada yang di karenakan prusahaan sedang tidak stabil. Dalam bidang kesehatan dan lingkungan bahwa PT. Krakatau Daya Listrik membangun 10 unit MCK yang di bikin secara terpisah tempatnya bagi masyarakat yang tidak mampu. Disini PT. Krakatau Daya Listrik sangatlah berperan aktif dalam 118 menangani kesehatan dan lingkungan. Apabila masyarakat yang kurang mampu tidak bisa membuang air pada tempatnya. Dalam pembahasan ini peneliti menggunakan teori Kotler dan Lee (2006) yang memiliki (6) enam indikator diantaranya : 1) Cause Promotion (penyebab promosi), 2) Cause Related Marketing (penyebab terkait pemasaran), 3) Corporate Societal Marketing (pemasaran sosial perusahaan), 4) Corporate Philantropy (philantrophy perusahaan), 5) Community Volunteering (sukarela masyarakat), 6) Socialy Responsible Business Practice (praktik bisnis tanggung jawab sosial). 1. Penyebab Promosi Berkenaan dengan perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. Disini PT. Krakatau Daya Listrik mengadakan kegiatan penyebab promosi kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon yaitu mengadakan bahwa pentingnya sebuah air minum bersih bagi kesehatan kita maka dari itu masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon harus menggunakan air minum dalam kemasan dari PT. Krakatau Daya Listrik yaitu air minum quelle. Dari kegiatan tersebut dengan tujuan menciptakan kesadaran masyarakat serta perhatian suatu masalah sosial merupakan aktivitas Corporate Social Responsibility. Salah satu tujuan komunikasi persuasif yang ingin dicapai oleh PT. Krakatau Daya Listrik melalui pelaksanaan Cause Promotion adalah 119 menciptakn kesadaran masyarakat terhadap meningkatnya kesadaran masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon tentang air mineral yang baik bagi kesehatan. Kegiatan promosi untuk mengunggah kesadaran masyarakat mengenai suatu masalah sosial tertentu juga dilakukan oleh Glaxo, Smith dan Klein yang memproduksi obat turun panas. 2. Penyebab Terkait Pemasaran Ketika sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian dari keuntungan atau penjualan produknya akan disumbangkan untuk kegiatan sosial tertentu, maka perusahaan tersebut sedang melakukan apa yang disebut sebagai Cause related marketing (CRM). Pada aktivitas Corporate Social Responsibility ini perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilan untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. Terkait dengan indikator yang kedua yaitu mengenai apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan sosial di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon berdasarkan penjualan produk/jasa. Bahwa dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik dalam hal ini sudah memberikan bantuan atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang dilaksanakan di kelurahan samangraya kota cilegon, bahkan dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan dan berpartisipasi diluar Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sampai dengan saat ini. Pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik menjual produknya air minum dalam kemasan yaitu air minum quelle dan jasanya yaitu 120 kelistrikan yang dijual kepada masyarakat dan perusahaan-perusahaan yang nantinya dari penjualan tersebut memberikan sejumlah bantuan untuk mengadakan kegiatan yang ada di Kelurahan Samangraya. Dengan kata lain bahwa dari hasil penjualan produknya PT. Krakatau Daya Listrik nantinya akan menyumbangkan presentase tertentu dari setiap produk yang terjual untuk kegiatan sosial yang dilaksanakan di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. 3. Pemasaran sosial perusahaan Pada aktivitas corporate Social responsibility ini perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Corporate social marketing (pemasaran sosial perusahaan) ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat adalah suatu issue tertentu. Terkait dengan indikator diatas bahwa, hampir semuanya sudah dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran sosial perusahaan dalam program Corporate Social Responsibility tetapi belumlah maksimal sepenuhnya tanggung jawab sosial yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik kepada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Karena sebagian besar penduduk Kelurahan Samangraya Kota Cilegon adalah nelayan dan itu dikelompokan lagi menjadi nelayan yang berperahu dan tidak 121 berperahu sedangkan yang berperahu sudah di lokalisasi dan yang belum berperahu menggunkan alat pancing, jala dan sebagainya lokasi ikan hanya pada tempat tertentu saja walaupun sekarang masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon masih ada yang mencari ikan di lokasinya bersebelahan dengan PT. Krakatau Daya Listrik masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon susah untuk akses ke lokasi mencari ikan namun sempat pihak kelurahan mengadakan pertemuan dengan pihak manajemen PT. Krakatau daya listrik pada tahun 2014 sampai saat ini belum ada jawaban. Namun seperti yang diutarakan oleh pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik, PT. Krakatau Daya Listrik sampai saat ini sudah pernah melaksanakan program dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Yang diutarakan oleh pihak instansi kelurahan selaku kasi pemberdayaan masyarkat bahwa sudah dilaksanakannya dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup disini ada program jambanisasi dan sudah di laksanakan di masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Karena memang menyangkut kesehatan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, disini ada beberapa titik bahwa lingkungan hidup masih kurang makanya disentuh dengan kegiatan pemasaran sosial perusahaan oleh pihak manajemen PT. Krakatau daya listrik. Yang diutarakan serupa oleh pelaksana pemberdayaan masyarakat bahwa kegiatan pemasaran sosial perusahaan dalam program Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik yaitu dalam bidang 122 sosial seperti kegiatan kepemudaan karang taruna adanya pelatihan komputer, perbengkelan yang diberikan oleh PT. Krakatau daya listrik kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Dan dalam bidang lingkungan hidup PT. Krakatau daya listrik mengadakan pengijauan di lingkungan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dengan memberikan pohon produktif contohnya seperti pohon mangga, jambu dan lain-lain yang bermanfaat bagi masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Namun yang sangat disayangkan oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon kenapa pohon tersebut tidak sekalian di berikan pagar agar tidak di makan kambing. Yang diutarakan oleh masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon bahwa, PT. Krakatau daya listrik sudah melaksanakan Program Corporate Social Responsibility namun belum sepenuhnya yang diminta oleh masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon sesuai dengan apa yang diminta oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Pihak PT. Krakatau Daya Listrik mengirimkan sejumlah kursi sebanyak 6 (enam) unit, timbangan bayi, pelang data posyandu, conblok dan renovasi mck yang ada di posyandu gagak Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Awalnya pembangunan mck yang ada di posyandu gagak Kelurahan Samangraya Kota Cilegon mendapat bantuan dari PNPM tetapi dana pembuatan mck tidak terlaksana karena kurangnya dana untuk pembuatan mck yang ada di posyandu gagak Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Dan adanya bantuan dari PT. Krakatau Daya Listrik posyandu gagak lanjut kembali untuk merenovasi mck, pengecatan dan pengadaan barang alat-alat posyandu. Akan tetapi pihak masyarakat Kelurahan 123 Samangraya Kota Cilegon masih kurangnya bantuan agar posyandu tersebut terbangun dengan sempurna karena sampai sekarang posyandu tersebut belum ada pagarnya. Keinginan dari masyarakat tercapainya pembangunan untuk masyarakat kelurahan samangraya yang nantinya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di masyarakat Samangraya. Oleh karena itu program Corporate Social Reponsibility jangka panjang sangat di perlukan oleh masyarakat kelurahan Samangraya Kota Cilegon. 4. Philantrophy perusahaan Corporate philanthropy (philantrophy perusahaan) mungkin merupakan bentuk Corporate Social Responsibility yang paling tua. Pada aktivitas Corporate Social Responsibility ini perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma/Cuma-Cuma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisan/paket bantuan atau pelayanan secara Cuma-Cuma. Dari indakator diatas bahwa, selama ini PT. Krakatau daya listrik belum pernah menyumbangkan bantuan uang tunai secara Cuma-Cuma kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Adapun bantuan pemberian uang secara CumaCuma pada tahun 2005 jumlahnya sekitar Rp. 200.000 sampai Rp. 300.000 dan pada saat itu sumbangan pemberian uang secara Cuma-Cuma pada tahunya itu sangat besar. Sampai saat ini bantuan pemberian uang secara Cuma-Cuma sudah tidak pernah lagi.Sumbangan rutin yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik kepada 124 Kelurahan Samangraya Kota Cilegon pada saat hari raya idul fitri dan idul adha.Sumbangan yang diberikan pada saat idulfitri yaitu berupa sembako yang isinya minyak, sarden, beras, dan sebagainya. Jika pada saat hari raya Idul Adha yaitu berupa hewan kurban sapi yang jumlah nya 1 (satu) ekor Sapi. Hewan tersebut di potong oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dan dibagikan langsung kepada masyarakat yang kurang mampu yang ada Di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Namun laporan dari PT. Krakatau Daya Listrik, PT. Krakatau Daya Listrik rutin memberikan sumbangan kepada kelurahan sebesar Rp. 700.000 akan tetapi yang peneliti teliti di kepada sekertaris lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon bahwa Kelurahan Samangraya tidak pernah menerima mungkin itu yang menerima langsung ke bapak Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Kegiatan tersebut bisa kita lihat dibawah ini. 125 Gambar 4.4.1 Pemberian hewan kurban pada idul adha Sumber : PT. Krakatau Daya Listrik 2015 5. Sukarela Masyarakat Pada aktivitas Corporate social responsibility ini perusahaan mendukung dan mendorong para karyawan, rekan pedagang eceran atau pemegang franchise agar menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi masyarakat local maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. Bentuk dukungan perusahaan kepada karyawannya untuk melaksanakan Program Community Volunteering (sukarela masyarakat) antara lain memasyarakatkan etika perusahaan 126 melalui komunikasi korporat yang akan mendorong karyawan untuk menjadi sukarelawan bagi komunitas, menyarankan kegiatan atau aktivitas amal tertentu yang bisa diikuti oleh para karyawan. Perusahaan wajib mengorganisir tim sukarelawan untuk suatu kegiatan sosial dan membantu karyawan menemukan kegiatan sosial yang akan dilaksanakan melalui survey ke wilayah yang diperkirakan membutuhkan bantuan sukarelawan, mencari informasi melalui website atau dalam beberapa kasus dengan menggunakan software khusus yang akan melacak aktivitas sosial yang cocok dengan minat karyawan yang akan menjadi tenaga sukarelawan. Indonesia adalah Negara berdaulat yang bebas membuat regulasi, termasuk yang terkait tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Jika di beberapa Negara lain tanggung jawab sosial dilaksanakan secara sukarela (voluntary) namun di Indonesia terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang memasukan isu tanggung jawab sosial perusahaan sehingga sifatnya tidak sekedar sukarela tetapi menjadi kewajiban hokum. Keadaan lingkungan yang semakin memperihatinkan, merupakan salah satu alasan perlunya pemerintah menetapkan regulasi yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Perusahaan menjadi bagian dari masyarakat (sosial). Dari indicator diatas disebutkan bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan setiap Program Community Volunteering (sukarela masyarakat) yang dilaksanakan oleh PT. Krakatau Daya Listrik Berjumlah kurang lebih 401 orang atau seluruh karyawan yang permanent maupun outsoucrhing. Program yang dimiliki oleh PT. Krakatau Daya Listrik ada namanya jam sukarela 127 untuk kegiatan sosial yang ditekankan pada daerah lokasi ring 1 (satu) yaitu pada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Apabila karyawan tidak melakukan pencapaian kerja jam sukarela nantinya akan ada sanksi kepada karyawan dari pihak atasan PT. Krakatau Daya Listrik. Disisi lain jam sukarela masyarakat adalah sebagai mempererat tali silaturahmi PT. Krakatau Daya Listrik kepada masyarakat kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Disisi lain kegiatan sukarela yang dilaksanakan oleh PT. Krakatau Daya Listrik sangat berdampak positif contohnya kegiatan fooging, kerja bakti yang diselenggarakan oleh PT. Krakatau Daya Listrik dan partisipasi masyarakat yang tinggi. Kegiatan tersebut bisa dilihat gambar dibawah ini bahwa PT. Krakatau Daya Listrik sudah melaksanakan jam sukarela. Gambar. 4.5.1 Jam Sukarela PT. Krakatau Daya Listrik Sumber :PT. Krakatau Daya Listrik 2015 128 6. Praktik Bisnis Tanggung Jawab Sosial Pada aktivitas Corporate Social Responsibility ini perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan meningkatkan investasi yang kesejahteraan mendukung masyarakat kegiatan dan sosial dengan memelihara tujuan lingkungan hidup.Kesejahteraan dalam hal ini mencakup di dalamnya aspek-aspek kesehatan, keselamatan, kebutuhan pemenuhan kebutuhan psikologis dan emosional. Praktik bisnis yang bertanggung jawab sosial adalah dimana korporasi beradaptasi dan melakukan praktek kebijakan bisnis dan investasi sosial yang mendukung untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas dan melindungi lingkungan. Perbedaan utama berfokus pada kebijakan kegiatan, bukan mereka yang diamanatkan oleh undang-undang atau peraturan atau hanya diharapkan, karena memenuhi standar moral atau etis. Komunitas diinterpretasikan secara luas untuk mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, mitra dari sector nirlaba dan masyaraka, serta anggota masyarakat umum dan kesejahteraan masyarakat bisa merujuk kepada kesehatan dan keselamatan, serta kebutuhan psikologis dan emosional. Dari indicator diatas bahwa PT. Krakatau Daya Listrik untuk berinvestasi dalam hal mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat PT. Krakatau Daya Listrik itu sendiri sinergi dengan PT. Krakatau Steel Group. Sedangkan PT. Krakatau Daya Listrik sendiri selama ini selalu menjaga dan 129 melestarikan lingkungan hidup. Dan untuk melaksanakan praktek bisnis yang mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon PT. Krakatau Daya Listrik pernah memberikan bantuan untuk usaha kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon pada tahun 2008 PT. Krakatau Daya Listrik menyerahkan sebuah alat cuci steam sebanyak 8 unit kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Namun pada awalnya perjanjian dari pihak PT. Krakatau Daya Listrik wajib menyerahkan laporan tiap bulannya kepada PT. Krakatau Daya Listrik, tetapi masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon kurangnya partisipasi sehingga alat yang diberikan pinjam oleh PT. Krakatau Daya Listrik sampai saat ini tidak ada kabar dan setelah di survey dari pihak PT. Krakatau Daya Listrik ternyata alat itu sudah di jual. Padahal jika masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan praktek bisnis yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik nantinya setelah masyarakat bisa mandiri alat yang dipinjamkan oleh PT. Krakatau Daya Listrik bisa di pinjamkan kembali kepada masyarakat lain yang membutuhkan usaha. Hal tersebut terulang kembali pada tahun 2013 PT. Krakatau Daya Listrik memberikan peluang usaha bagi masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon dengan memberikan pembudidayaan ikan lele, namun sampai saat ini kejadian tersebut terulang kembali. Bahkan kejadian ini terjadi pada karyawan PT. Krakatau Daya Listrik itu sendiri. Namun yang diungkap oleh pihak Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sampai saat ini PT. Krakatau Daya Listrik belum pernah melakukan kegiatan praktek bisnis yang di laksanakan oleh PT. Krakatau Daya Listrik, adapun kegiatan praktek 130 bisnis yang diberikan oleh PT. Krakatau Steel Group yaitu melalui PKBL mungkin PT. Krakatau Daya Listrik masih menginduk kepada PT. Krakatau Steel Group dan belum bisa melaksanakannya sendiri. Tabel 4.7.1 Pembahasan dan Hasil Temuan Lapangan Kriteria Penelitian Hasil Temuan Lapangan Kategori Dalam indicator penyebab promosi, bahwa PT. Krakatau Daya Listrik menyediakan dana untuk kegiatan sosial di kelurahan samangraya kota cilegon. Yaitu PT. 1. Penyebab promosi Krakatau Daya Listrik melaksanakan Sudah berjalan optimal kegiatan sosial dan dibantu partisipasi masyarakat kelurahan samangraya contohnya merenovasi posyandu, pembangunan masjid dan pendirian perpustakaan. Dalam indicator penyebab terkait pemasaran bahwa PT. Krakatau daya 2. Penyebab terkait pemasaran listrik menjalankan penjualan jasa listrik dan produk Air Minum Dalam Kemasan menyisihkan penghasilan keuntungan untuk kegiatan sosial Sudah berjalan optimal 131 Dalam indicator terkait pemasaran sosial perusahaan bahwa PT. Krakatau Daya Listrik belum bisa membuka Belum berjalan optimal 3. Pemasaran Sosial akses jalan nelayan masyarakat Perusahaan kelurahan samangraya untuk mencari ikan di area PT. Krakatau Daya Listrik karena sangat berdampak negativ. Dalam philanthropy perusahaan PT. Krakatau Daya Listrik belum bisa memenuhi permintaan masyarakat 4. Philantrophy bantuan uang secara Cuma – Cuma Perusahaan karena keadaan ekonomi perusahaan Belum berjalan optimal sedang tidak stabil. Oleh karena dalam indicator ini masih belum/kurang optimal. Dalam indicator sukarela masyarakat bahwa PT. Krakatau Daya Listrik sudah melaksanakan sukarela 5. Sukarela Masyarakat masyarakat setiap program yang dijalankan oleh PT. Krakatau Daya Listrik. PT. Krakatau daya listrik Sudah berjalan optimal 132 mempunyai aturan bahwa karyawan wajib melaksanakan jam sukarela dari karyawan organik maupun outsourching, apabila karyawan tidak melaksanakan jam sukarela karyawan akan terkena sanksi. Dalam indicator praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial PT. Krakatau Daya Listrik sudah melaksanakan praktik bisnis yang 6. Praktik bisnis yang dilakukan perusahaan kepada bertanggung jawab masyarakat kelurahan Samangraya secara sosial Kota Cilegon. Bahwa masyarakat diberikan pinjaman usaha modal untuk usaha contohnya pinjaman 10 unit alat cuci steam dan pembudidayaan ikan lele. Belum berjalan optimal BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Bedasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. dalam indikator pemasaran sosial perusahaan bahwa, belum berjalan optimal karena masih banyaknya masalah yang belum diselesaikan yaitu tertutupnya akses jalan nelayan yang sebagain besar non perahu tidak bisa mencari ikan. Sempat pada tahun 2013 pihak kelurahan mengadakan pertemuan ke PT. Krakatau Daya Listrik untuk membahas masalah bahwa akses jalan yang sering digunakan oleh nelayan sekarang menjadi ditutup. Tetapi sampai saat ini belum ada jawaban. Alasan ditutup karena banyak sampah bekas nelayan yang berserakan sehingga sampah tersebut terhisap oleh mesin turbin uap yang nantinya bisa membuat kematian pada turbin dan mengalami kerugian apabila turbin uap tersebut berhenti akan tetapi bagi masyarakat sangatlah butuh karena sebagaian besar mata pencaharian masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon. 2. dalam indikator philantropy perusahaan bahwa, PT. Krakatau Daya Listrik belum berjalan secara optimal karena PT. Krakatau Daya Listrik belum bisa 133 134 memenuhi bantuan yang dibutuhkan masyarakat karena keadaan keuangan perusahaan sedang tidak stabil. 3. dalam indikator sukarela masyarakat sudah berjalan secara optimal karena PT. Krakatau Daya Listrik sudah melaksanakan rutin di masyarakat samangraya kota cilegon dan perusahaan pun sudah mempunyai aturan tersendiri bagi karyawan sudah wajib melaksanakan jam sukarela masyarakat apabila tidak melaksanakan akan terkena sanksi dari atasan. 4. dalam indikator praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial belum berjalan dengan optimal karena praktik bisnis yang diberikan kepada masyarakat, masyarakat tidak berpartisipasi dalam melaksanakan praktik bisnis yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik. 5.2 Saran beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. memaksimalkan kinerja penyebab promosi yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik agar masyrakat dapat lebih merasakan dari upaya penjualan produk air minum dalam kemasan. 2. tingkatkan terus untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilan jika bisa kelurahan samangraya kota cilegon membuat komitment dengan PT/ Krakatau Daya Listrik untuk berkelanjutan yang lebih panjang. 3. menyelesaikan permasalahan yang sampai sekarang belum juga tertuntaskan, yaitu permasalahan di tutupnya akses jalan untuk mencari ikan karena jalan tersebut adalah sebagai mata pencaharian warga kelurahan samangraya kota 135 cilegon, dengan cara membuat pertmuan antara pihak PT. Krakatau Daya Listrik dengan pihak masyarakat nelayan kelurahan samangraya kota cilegon agar masalah bisa terselesaikan. 4. perusahaan PT. Krakatau Daya Listrik harus membuat inovasi – ninovasi baru sehingga dapat menambah pendapatan untuk perusahaan itu sendiri yang akan berdampak lebih dalam memenuhi bantuan yang dibutuhkan masyarakat. 5. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendorong pelaksanaan praktek bisnis yang diberikan oleh PT. Krakatau Daya Listrik sehingga bisa berjalan dengan optimal. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : Denzin, Norman K. &Yvonna S. Lincoln. 2009. Handbook Of Qualitative Research. Terjemahan Dariyanto dkk.Yogyakarta ;Pustaka Pelajar. Djam’an Satori, Dan Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung ; Alfabet. Jones, Thomas 1994,. Human Helping, in Journal of Corporate Social Performance and policy. Vol. 8, Connectient : JAI Press, Greenwich: 29-30 Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung ; PT Remaja Rosdakarya Offset. _______________. 2005. Metode Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung ; PT Remaja Rosdakarya Offset. Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta ;Refika Aditama. Soehartono, Irawan. 2010. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Ilmu Kesejahteraan. Bandung ; PT. Remaja Rosdakaraya. Sugiyono, 2008.Metode penelitian kualitatif kuantitatif & RND. Bandung ;Alfabet. _______________. 2010 Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif & RND. Bandung; Alfabet. Wibisiono. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social Responsibility. Surabaya : Media Grapka Sumber Peraturan : UU No 19 Tahun 2003 Tentang BUMN UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Peseroan Terbatas Sumber Dokumen : Skripsi Ulviana. Yang berjudul Strategi Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Cilegon Fabricator Skripsi Marina, yang berjudul Efektifitas Program Corporate Social Responsibility PT. Krakatau Steel di Kecamatan Citangkil Sumber lainnya : Keccitangkil.cilegon.go.id MEMBER CHECK Nama informan/kode : A. Dimyati, SH, MM Instansi/Jabatan : Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon Hari/Tanggal : 25 April 2016 Lokasi wawancara : Kelurahan Samangraya Kota Cilegon Catatan wawancara : 1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah berjalan dengan baik? ”Menurut saya, memang perusahaan wajib bertanggung jawab kepada masyarakatnya. Karena dsatu sisi perusahaan harus mempunyai program untuk masyarakatnya yang terkena dampak dari efek perusahaan tersebut. Maka dari itu masyarakat harus berpatisipasi setiap kegiatan yang dimiliki perusahaan” 2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan besarnya penjualan produk/jasa? “Menurut saya, untuk komitment untuk menyumbangkan presentase dari penghasilan penjualan produk saya kurang paham, hanya PT. Krakatau Daya Listrik hanya menyumbangkan bantuan saja entah itu dalam hal sosial, lingkungan hidup, kesehatan dan lain-lain 3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan program tentang Bidang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat? “Menurut saya, sebagaian kecil sudah di rasakan oleh masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon pun dan ikut berpartisipasi dalam Program Corporate Social Responsibility tersebut yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik tetapi belum maksimal sepenuhnya tanggung jawab sosial yang diberikan PT. Krakatau Daya Listrik kepada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon”. 4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma? “Jika sepengetahuan saya, kalo untuk sekarang sih hanya pelayanan kesehatan saja. Tetapi kalo pemberian uang secara Cuma Cuma tidak pernah, tetapi tidak tahu juga misalkan yang ada disni adanya pak sekertaris lurah atau staff. Kalo untuk tiap bulan membantu pemberian uang kepada kelurahan minimal untuk ATK tidak ada tapi kalo untuk masyarakatnya ada bantuan tiap tahun setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha”. 5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate Social Responsibility setiap program yang dijalankan? MEMBER CHECK Nama informan/kode : Nurcholis, SE Instansi/Jabatan : Sekertaris Lurah Kelurahan Samangraya Kota Cilegon Hari/Tanggal : 21 April 2016 Lokasi wawancara : Kelurahan Samangraya Kota Cilegon Catatan wawancara : 1. Menurut bapak, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah berjalan dengan baik? “Menurut saya, kalau penyebab promosi itu biasanya perusahaan menjual hasil produknya dan hasilnya itu bisa dihitungkan untuk tanggung jawab perusahaan untuk masyarakatnya yaitu di lokasi ring 1 yaitu kelurahan samangraya. Tetapi untuk jelasnya saya tidak tahu menau karena itu rahasia perusahaan. 2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan besarnya penjualan produk/jasa? ”Menurut saya, jika sepengetahuan saya jika untuk komitment tidak ada mungkin bisa ditanyakan langsung kepada bapak lurah mungkin perjanjian sebelumnya ada atau tidak saya tidak tahu menau. 3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan program tentang Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat? “Menurut kami tidak spesifik, yang kami tekankan warga kami itu kan mayoritas nelayan, nelayan yang berperahu dan tidak berperahu. Yang berperahu sudah di lokalisasi di tangjung peni/ karangketuk sedangkan yang belum berperahu menggunakan jala, pancing dan sebagainya lokasi ikan itu hanya tertentu saja dan lokasinya itu di dekat PT. Krakatau Daya Listrik. Nah akses untuk menuju kesitu pada saat tahun 2014 pernah ada pertemuan dengan Pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik untuk bagaimana solusinya, karna perusahaan harus eksis masyarakat juga harus di berikan akses ya learning solution. Karena disitu objek vital tidak sembarangan masyarakat kami itu juga masih menggantung karna kita termasuk korban industry. Dari ujung anyer bojonegara itu semua industry”. 4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma? “Menurut kami, bantuan Cuma Cuma yang di berikan oleh pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik itu yang rutin hanya di di hari raya idul fitri itu kurang lebih sekitar 50 paket bantuan dan itu langsung di bagikan ke masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon bagi yang tidak mampu dalam hal ekonominya. Jika bantuan bulanan sampai saat ini belum pernah”. 5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate Social Responsibility setiap program yang dijalankan? “Menurut saya, kalo masalah jumlah karyawan sih rata-rata turun semua tapi kalo masalah berapa jumlah karyawannya saya tidak menghitung lebih rinci”. MEMBER CHECK Nama informan/kode : Deasy Megawati Instansi/Jabatan : Kepala Dinas PR & Superintendent PT. Krakatau Daya Listrik Hari/Tanggal : 21 April 2016 Lokasi wawancara : PT. Krakatau Daya Listrik Catatan wawancara : 1. Menurut ibu, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah berjalan dengan baik? “Menurut kami, sudah seharusnya perusahaan turut bertanggung jawab atas lingkungan sekitarnya. Kepedulian perusahaan tidak hanya bukan hanya lingkungan saja tetapi bagaimana cara menciptakan suasana di masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon sehat, nyaman dan damai. Disini yang dirasakan oleh PT. Krakatau Daya listrik sudah merasakan bertambahnya citra perusahaan kami di umum 2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan besarnya penjualan produk/jasa? “Menurut kami dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik dalam hal ini sudah memberikan bantuan atau berpartisipasi dalam kegiatan social di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, bahkan dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan dan berpartisipasi diluar Kelurahan Samangraya Kota Cilegon sampai saat ini”. 3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan program tentang Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat? ”Pihak manajemen PT. Krakatau daya Listrik sampai saat ini sudah pernah melaksanakan program dalam Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon”. 4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma? “Menurut kami. Pernah, PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuang uang, paket bantuan ataupun pelayanan secara Cuma-Cuma kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Contohnya paket bantuan atau pelayanan Cuma-Cuma seperti bantuan paket sembako, bantuan penghijauan, bantua hewan kurban, pengecatan sekolah dan posyandu serta pelayanan kesehatan sampai saat ini”. 5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate Social Responsibility setiap program yang dijalankan? “Menurut kami dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik, jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan setiap ada kegiatan Corporate Social Responsibility jumlahnya sekitar 401 orang atau seluruh karyawan yang permanent maupun outsourching. Program dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik ada namanya jam sukarela untuk kegiatan sosial yang ditekankan pada lokasi ring 1 yaitu pada Kelurahan Samangraya Kota Cilegon apabila karyawan tidak melakukan pencapaian kerja jam sukarela nantinya ada sanksi dari atasan”. 6. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah melaksanakan praktek bisnis yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memelihara lingkungan hidup? “Untuk berinvestasi dalam hal mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat PT. Krakatau Daya Listrik sendiri sinergi dengan PT. Krakatau Steel Group yang mana kegiatan tersebut selalu dikordinir oleh PT. Krakatau Steel Group. Sedangkan dalam memelihara lingkungan hidup PT. Krakatau Daya Listrik sendiri selama ini selalu menjaga dan melestarikan lingkungan hidup contohnya selalu melakukan kegiatan sosial dan penghijauan guna memelihara lingkungan hidup. Dan untuk melaksanakan praktek bisnis yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat waktu itu pernah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan usaha kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon pada tahun 2008 berupa alat cuci steam kurang lebih 8 unit, pada awalnya perjanjian tersebut hanya menyerahkan laporan dari usaha tersebut kepada pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik tetapi itu hanya berjalan sebulan dua bulan saja seterusnya laporan dari pemilik usaha dan seterusnya tidak ada laporan lagi. Setelah kami survey kepada pemilik usaha ternyata alatnya sudah di jual. Pada tahun 2013 juga kami pernah memberikan modal untuk budidaya ikan lele dan sampai sekarang tidak ada laporan kepada pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik. Dan untuk sekarang ini belum ada lagi program tersebut yang dikarenakana kondisi perusahaan yang belum stabil”. Mengetahui, Informan Penelitian Deasy Megawati Kepala Dinas PR & Legal Superitendent MEMBER CHECK Nama informan/kode : Ovat Sofwatul Jannah, SE Instansi/Jabatan : Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon Hari/Tanggal : 25 April 2016 Lokasi wawancara : Kelurahan Samangraya Catatan wawancara : 1. Menurut ibu, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah berjalan dengan baik? “Menurut saya, jika dari penyebab promosi ya itu jelasnya saya tidak tahu, karena saya juga dibagian pemberdayaan masyarakat palingan yang saya tahu ya pembangunan masjid, renovasi posyandu, perpustakaan kelurahan hanya itu saja yang saya tahu” 2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan besarnya penjualan produk/jasa? ”Menurut saya, memang PT.Krakatau Daya Listrik sampai saat ini berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat kelurahan samangraya dan masyarakat pun sangat berpartisipasi dalam kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. Krakatau Daya Listrik”. 3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan program tentang Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat? “Yang setau saya sih sudah dilaksanakan dalam Bidang Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan Hidup. Terutama di Bidang Lingkungan hidup disini ada program jambanisasi disitu sudah ada dan sudah di laksanakan di masyarakat karena memang menyangkut dengan kesehatan masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Dsni ada beberapa titik bahwa lingkungan hidup disni masih kurang makanya disentuh dengan Corporate Social Responsibility oleh PT. Krakatau Daya Listrik”. 4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma? “ kalau pemberian uang tunai saya kurang tahu, karena biasanya berupa paket bantuan sembako saja kalau jumlahnya mungkin kordinasi dengan bagian kesos. Kalo pemberdayaan ya hanya program seperti tadi yang saya bilang contohnya jambanisasi”. 5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate Social Responsibility setiap program yang dijalankan? “kalo jumlah karyawan sih yang saya lihat dan itu juga tidak setiap kali saya perhatikan. Yang saya lihat hanya 3 sampai 4 karyawan saja yang saya liat dan itu hanya yang berkepentingan saja. MEMBER CHECK Nama informan/kode : Jazuli, S.IP Instansi/Jabatan : Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon Hari/Tanggal : 25 April 2016 Lokasi wawancara : Kelurahan Samangraya Catatan wawancara : 1. Menurut bapak, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah berjalan dengan baik? “Jika menurut saya, penyebab promosi program CSR saya kurang paham, coba saja tanyakan langsung ke perusahaan PT. Krakatau Daya Listriknya langsung”. 2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan besarnya penjualan produk/jasa? “menurut saya, saya sebagai selaku pelaksana pemberdayaan masyarakat saya hanya membantu melaksanakan saja selebihnya saya tidak tahu”. 3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan program tentang Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat? “Menurut saya sudah, dalam bidang sosial seperti kegiatan kepemudaan karang taruna adanya pelatihan computer, pelatihan perbengkelan. Kalau dalam lingkungan hidup penanaman pohon produksi seperti mangga, jambu dan sebagainya yang bermanfaat untuk masyrakat. 4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma? “Menurut saya, kalo bantuan pemeberian uang secara tunai belum pernah, tetapi jika paket bantuan hanya menjelang hari raya saja. Contohnya pada saat hari raya idul adha Itu bantuan langsung berupa satu ekor sapi untuk satu Kelurahan Samangraya. Jika hari raya idul fitri yaitu berupa sembako yang isinya berupa kecap, sarden, minyak goreng. 5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate Social Responsibility setiap program yang dijalankan? “Menurut saya, jumlah karyawan yang setiap mengikuti kegiatan Corporate Social Responsibility sebanyak kurang lebih 10 orang artinya menyerahkan langsung kepada masyarakat. Contohnya pada hari raya Idul Fitri berupa kupon di bagikan kepada masyarakat. MEMBER CHECK Nama informan/kode : Inayah Instansi/Jabatan : Masyarakat Hari/Tanggal : 18 April 2016 Lokasi wawancara : Posyandu Kelurahan Samangraya Kota Cilegon Catatan wawancara : 1. Menurut ibu, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah berjalan dengan baik? “Menurut sepengetahuan saya, penyebab promosi itu saya kurang paham tetapi program CSR yang dijalankan oleh PT. Krakatu Daya Listrik tentang masalah sosial memang selama ini masyarakat samangraya kota cilegon ikut berpartisipasi dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh PT.Krakatau Daya Listrik. Dan seingin saya kedepannya saya ingin mengajukan lagi untuk program tentang masalah sosial”. 2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan program tentang Bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat? “Menurut saya sudah, walaupun belum sepenuhnya. kemarin ada kegiatan dari pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik mengirimkan bantuan berupa kursi 6 unit, timbangan bayi, plang data posyandu, conblok dan mck hanya merapihkan saja tadinya sudah ada karena terbentur dengan biaya dan pihak manajemen melanjutkan penegrjaan mck. Tadinya posyandu mendapatkan dari PNPM dana hanya 6 juta untuk pembuatan mck tetapi tidak 100 persen jadi karena kekurangan biaya sehingga dilanjutkan oleh pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik. Tadinya saya meminta ingin sepenuhnya dan hanya di berikan seadanya. Pengerjaan dilakukan kurang lebih 1 bulan di bantu oleh relawan masyarakat kelurahan samangraya kota cilegon yang suaminya nganggur. Pengajuan bantuan form dan langsung di acc kurang lebih seminggu. 3. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menyumbangkan penghasilannya untuk kegiatan social di kelurahan samangraya kota cilegon berdasarkan besarnya penjualan produk/jasa? “Maaf sebelumnya saya selaku masyarakat kelurahan samangraya saya kurang paham masalah komitmen yang CSR, yang saya tahu memang bantuan sering dilakukan” 4. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma? “Menurut saya, bantuan Cuma-Cuma yang diberikan kepada masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon saya ketahui itu yang rutin hanya hewan kurban pada hari raya Idul Adha saja jika santunan santunan yang lainnya saya belum pernah dengar selama ini. 5. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate Social Responsibility setiap program yang dijalankan? “Menurut saya, jumlah karyawan yang mengikuti setiap programnya lumayan banyak, karena disini setiap ada pelaksanaan bantuan Program Corporate Social Responsibility di bantu oleh bapak bapak dari Kelurahan Samangraya yang menganggur. MEMBER CHECK Nama informan/kode : Deki Instansi/Jabatan : Masyarakat Hari/Tanggal : 18 April 2016 Lokasi wawancara : Sekertariat Karang Taruna Kelurahan Samangraya Kota Cilegon Catatan wawancara : 1. Menurut bapak, apakah dari kegiatan penyebab promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang dilaksanakan PT. Krakatau Daya Listrik sudah berjalan dengan baik? “Jika menurut saya, saya sebagai masyarakat tidak tahu menau kalau masalah penyebab promosi tersebut yang saya tahu yang sudah dilaksanakan saja”. 2. Apakah PT. Krakatau Daya Listrik sudah menggalakan dan melaksanakan program tentang bidang sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat? “Menurut saya selaku masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon, kebetulan saya pernah menjabat sebagai sekertaris karang taruna juga. Bahwa pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik dalam Bidang Social, bidang Ekonomi dan Bidang lingkungan sangatlah membantu di kelurahan Samangraya Kota Cilegon akan tetapi belum sempurnanya dalam bidang ekonomi masyrakat yang dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon. Oleh karena itu saya menghimbau kepada pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik agar dalam bidang ekonomi masyarakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon agar ditingkatkan dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility karena disini masyrakat Kelurahan Samangraya Kota Cilegon paling terkena dampaknya. 3. Pernakah PT. Krakatau Daya Listrik memberikan bantuan berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau pelayanan secara CumaCuma? “Menurut saya bantuan Cuma-Cuma yang diberikan pihak manajemen PT. Krakatau Daya Listrik yang rutin hanya pada Hari Raya Idul Fitri Dan Idul Adha dan itupun tidak berupa uang akan tetapi barang/hewan kurban. 4. Berapakah jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan sukarela Corporate Social Responsibility setiap program yang dijalankan? “Menurut saya, saya memang mengetahui adanya jam sukarela atau kegiatan sukarela setiap perusahaan. Yang saya tahu PT. Krakatau Daya Listrik menurunkan setiap program Corporate Social Responsibility di Kelurahan Samangraya Kota Cilegon hampir rata-rata mengikuti sih karena saya lihat banyak yang ikut serta. Struktur Organisasi Kelurahan Samangraya LURAH A.DIMYATI, SH. MM NIP. 1963030620021001 SEKRETARIS LURAH NURCHOLIS, SE NIP. 197508212005011010 PELAKSANA KEUANGAN PELAKSANA UMUM FERIYATI, S. Sos NIP. AAT FATAHILAH, S.IP NIP. 198007152009012001 KASI PEMERINTAHAN KASI KESOS KASI P M KASI TRANTIB SITI BAROKAH, SE NIP. 197704182003122005 RAHAYU SUNARTI,SE.MM NIP. 197911072000031004 OVAT SOFWATUL JANNAH,SE NIP. 197809302007012004 TULUS DINA SASMITA,S.Sos.M.Si NIP. 197402062007012014 PELAKSANA PEMERINTAHAN RUFAITINI NIP. - PELAKSANA KESOS H. SABIHI NIP. 196606022010011002 PELAKSANA P M J A Z U L I, S.IP NIP. 196505202010011001 PELAKSANA TRANTIB ROYANI NIP. - Sumber: Kelurahan Samangraya Kota Cilegon Struktur Organisasi HC & GA PT. Krakatau Daya Listrik 20300.00000 Human Capital Manager M. NUR ROSYID 9/15 20301.00000 HC Planning & Development Superitendent 20302.00000 HC Adm. & Remuneration Superitendent 20303.00000 Security & Fire Fighter Superitendent 20304.00000 Security & Fire Fighter Superitendent MONICA R SISKA WORO I M. FERRY 9/15 DESSY M 20305.00000 Senior Staff SUTIKNO (KPE) DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN Curriculum VITAE WAHYU FIRMANSYAH Jl. PURI CILEGON HIJAU BLOK C5 NO.2, RT/RW 016.005 KOTASARI GEROGOL CILEGON - BANTEN MOBILE : +685945255580 Indentitas Identity INFORMASI DASAR BASIC INFORMATION Gambaran fisik Physic Description Tinggi Badan Height Berat Badan Weight Warna Mata Eye’s Color Warna Kulit Skin’s color Warna Rambut Hair Color Bentuk Rambut Hair Shape 171 59 HITAM SAWO MATANG HITAM IKAL Nama Name Tempat, Tanggal Lahir Place, Date of Brith Jenis Kelamin Sex Agama Religion Suku Bangsa Tribe Kewarganegaraan Nationality Status Pernikahan Marital Status Alamat Address Status Domisili Domicile Status Korespondensi Corespondency Telepon Phone WAHYU FIRMANSYAH SERANG, 19 JANUARI 1992 LAKI – LAKI Male ISLAM Moslemah SUNDA Sundanesse WNI Indonesian BELUM MENIKAH Single KOMP. PURI CILEGON HIJAU BLOK C5 NO. 2 KOTASARI- GEROGOL RUMAH ORANG TUA - Telepon Seluller Mobile Phone +6285945255580 Nomor KTP Resident Card Number 3672061901920002 Nomor SIM C Drive Licence Number (Motorcycle) 920113230007 Nomor SIM A Drive Licence Number (Car) 920113230211