VERSI PUBLIK PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10310 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT GENERAL ELECTRIC FINANCE INDONESIA OLEH PT BANK PERMATA Tbk. I. LATAR BELAKANG 1.1 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (”PP No. 57 Tahun 2010”) jo. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 10 Tahun 2010 tentang Pemberitahuan Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan (”Perkom No. 10 Tahun 2010”) jo. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (”Perkom No. 13 Tahun 2010”), pada tanggal 30 Desember 2010 Komisi Pengawas Persaingan Usaha (”Komisi”) telah menerima Pemberitahuan dari PT Bank Permata Tbk atas Pengambilalihan Saham PT General Electric Finance Indonesia oleh PT Bank Permata Tbk; 1.2 Pada tanggal 7 Januari 2011 dokumen Pemberitahuan dinyatakan lengkap dan terhitung tanggal tersebut, Komisi melakukan Penilaian dengan mengeluarkan Surat Penetapan Nomor 2/KPPU/Pen/I/2011. II. PARA PIHAK 2.1 PT Bank Permata Tbk (”Bank Permata”) Bank Permata merupakan Perseroan yang didirikan di Indonesia yang berkedudukan di Jakarta Selatan dan berkantor pusat di Permata Bank Tower I, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27, Jakarta dengan Akta Pendirian tanggal 17 Desember 1954 yang memperoleh 1 VERSI PUBLIK pengesahan dari Menteri Kehakiman RI berdasarkan surat keputusan No.J.A.5/2/2 tanggal 4 Januari 1955, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 123 tanggal 15 Januari 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 292 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 18 Maret 1955. Anggaran Dasar Peseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Permata Tbk No. 3 tanggal 1 Desember 2010 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-57094.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 6 Desember 2010. Bank Permata merupakan hasil merger 5 (lima) Bank, yaitu PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Artamedia, PT Bank Patriot dan PT Bank Prima Ekspress pada tahun 2002. Bank Permata fokus di segmen Konsumer dan Komersial. Saat ini Bank Permata melayani sekitar 1,9 juta nasabah di 55 kota di Indonesia, 275 cabang (termasuk 10 cabang Syariah) dan 610 ATM dengan akses tambahan di lebih dari 20.000 ATM. Kegiatan usaha Bank Permata yang utama adalah menghimpun dana masyarakat berupa giro, tabungan, deposito berjangka dan sertifikat deposito dan menyalurkan dana yang berhasil dihimpun tersebut dalam bentuk fasilitas kredit berupa penyediaan aset produktif, terutama berupa penyediaan kredit. Berikut pemegang saham untuk Bank Permata: No. Pemegang Saham 1. Standard Chartered Bank 2. PT Astra International Tbk 3. Masyarakat Persentase 44.515% 44.515% 10.970% Berikut adalah nilai Aset 3 tahun terakhir Bank Permata (dalam jutaan): Tahun Nilai Aset (juta) 2.2 2007 Rp.39.298.423 2008 Rp.54.059.522 2009 Rp.56.009.953 PT General Electric Finance Indonesia (“GEFI”) GEFI merupakan Perseroan yang didirikan di Indonesia yang berkedudukan di Gedung BRI II Jalan Jenderal Sudirman Nomor 44-46, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham GEFI No. 10 Tanggal 8 Desember 2010 dan diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan 2 VERSI PUBLIK Perubahan Data Perseroan PT GE Finance Indonesia No. AHU-AH.01.10-33335 tanggal 28 Desember 2010. GEFI didirikan tahun 1994 sebagai perusahaan multifinance yang kegiatan usaha utamanya adalah kartu kredit dan joint financing. Saat ini GEFI memiliki 10 kantor cabang yang tersebar di Indonesia, yaitu: Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar dan Balikpapan. Berikut adalah komposisi kepemilikan saham GEFI: No. Pemegang Saham 1. GE Capital International Holdings 2. PT GE Services Persentase 69.87% 30.13% Berikut adalah nilai Aset 3 tahun terakhir GEFI: Tahun 2007 2008 2009 Nilai Aset Rp.4.077.739.214.466 Rp.4.317.368.862.272 Rp.2.958.853.234.916 Nilai Penjualan Rp.1.141.950.192.100 Rp.1.064.725.296.686 Rp.925.018.862.812 III. Kriteria Pemberitahuan 3.1 Berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT GE Finance Indonesia No. AHU-AH.01.10-33335 tanggal 28 Desember 2010 dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI menunjukkan bahwa Pengambilalihan telah berlaku efektif secara yuridis; 3.2 Pengambilalihan saham yang dilakukan oleh Bank Permata terhadap GEFI tidak dilakukan antar perusahaan yang terafiliasi; 3.3 Nilai aset gabungan hasil Pengambilalihan Saham antara Bank Permata dan GEFI adalah sebesar Rp.58.968.806.234.916,- (Lima Puluh Delapan Triliun Sembilan Ratus Enam Puluh Delapan Miliar Delapan Ratus Enam Juta Dua Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Enam Belas Rupiah). IV. Tentang Transaksi Bank Permata membeli saham GEFI sebanyak 340.386 (Tiga Ratus Empat Puluh Ribu Tiga Ratus Delapan Puluh Enam) saham dari GECIH dan sebanyak 146.774 (Seratus Empat Puluh Enam Ribu Tujuh Ratus Tujuh Puluh Empat) saham dari GES, dengan jumlah total pembelian saham sebanyak 487.160 (Empat Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Seratus Enam Puluh) dengan harga Rp. 817.000.000.000,- (Delapan Ratus Tujuh Belas Miliar Rupiah). 3 VERSI PUBLIK V. Tentang Pasar Bersangkutan 5.1 Tentang Bank dan Perusahaan Pembiayaan 5.1.1 Bank a) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Pasal 1 angka 2 Undang-undang No 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (UU Perbankan); b) Berdasarkan UU Perbankan, produk utama perbankan adalah simpanan (penarikan dana dari masyarakat) dan kredit (pinjaman kepada masyarakat); c) Berdasarkan UU Perbankan, simpanan terbagi atas: o Tabungan, yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu dan tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan cek; o Giro, yaitu simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikan giro dapat dilakukan setiap saat dengan cek, pemindahbukuan, atau sarana perintah pembayaran lainnya; o Deposito berjangka, yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank bersangkutan. d) Berdasarkan UU Perbankan, produk kredit terbagi: o Kredit investasi, yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada peminjam berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang diperuntukkan untuk investasi; o Kredit modal kerja, yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada peminjam berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang diperuntukkan sebagai modal kerja; o Kredit konsumsi, yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada peminjam berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang diperuntukkan untuk konsumsi. 5.1.2 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan (PP 9/2009), lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan/atau usaha kartu kredit; 5.1.3 Lembaga Pembiayaan meliputi: o Perusahaan pembiayaan 4 VERSI PUBLIK 5.1.4 o Perusahaan Modal ventura o Perusahaan pembiayaan infrastruktur Bahwa lembaga pembiayaan dilarang untuk: o menarik dana langsung dari masyarakat dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Deposito; o Menerbitkan surat sanggup bayar, kecuali sebagai jaminan atas utang kepada bank yang menjadi kreditornya; o 5.1.5 Memberikan jaminan dalam segala bentuknya kepada pihak lain Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan (PMK 84), Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan; 5.1.6 Perusahaan pembiayaan melakukan kegiatan usaha: 5.1.6.1 Sewa guna usaha (leasing) Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran; Sewa guna usaha dilakukan dalam bentuk pengadaan barang modal bagi penyewa guna usaha, baik dengan maupun tanpa hak opsi untuk membeli barang tersebut. 5.1.6.2 Anjak Piutang (factoring) Anjak piutang adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut; Kegiatan anjak piutang dapat dilakukan dalam bentuk anjak piutang tanpa jaminan dari penjual piutang (without recourse) dan anjak piutang dengan jaminan dari penjual piutang (with recourse). 5.1.6.3 Pembiayaan Konsumen (consumer finance) Pembiayaan konsumen adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran; Pembiayan konsumen meliputi pembiayaan kendaraan bermotor, pembiayaan alat-alat rumah tangga, pembiayaan alat-alat elektronik, dan pembiayaan perumahan. 5.1.6.4 Usaha Kartu Kredit (credit card) 5 VERSI PUBLIK Usaha kartu kredit adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang/jasa dengan menggunakan kartu kredit; Kegiatan kartu kredit yang berkaitan dengan sistem pembayaran wajib mengikuti ketentuan Bank Indonesia. 5.1.7 Bahwa dalam menjalankan usahanya, Perusahaan Pembiayaan dapat bekerja sama dengan bank umum melalui Pembiayaan Channeling atau Pembiayaan Bersama (joint financing); 5.1.8 Dalam pembiyaan channeling, seluruh dana untuk pembiayaan berasal dari bank umum dan resiko yang timbul dari kegiatan ini berada pada bank umum. Perusahaan pembiayaan hanya bertindak sebagai pengelola dan memperoleh imbalan atau fee dari pengelolaan dana tersebut; 5.1.9 Dalam pembiayaan bersama (joint financing), sumber dana untuk pembiayaan ini berasal dari perusahaan pembiayan dan bank umum. Sehingga resiko yang timbul dari pembiayaan akan menjadi beban masing-masing pihak secara proporsional atau sesuai dengan yang diperjanjikan; 5.1.10 Bahwa kegiatan usaha Bank Permata adalah: - Produk penghimpunan dana masyarakat, seperti: Permata Tabungan, Permata Bintang, Permata Giro, Permata Payroll, Permata famillionare, dll; - Produk penyaluran dana, seperti: Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Joint Financing, PermataKTA, Kartu Kredit, dll. 5.1.11 Bahwa kegiatan usaha GEFI adalah : - Kartu Kredit, yaitu: GE Shopping Card dan GE Credit Card; - Joint Financing, seperti: Joint Financing dengan PT Astra Sedaya Finance; Joint Financing dengan PT Federal International Finance; dan Joint Financing dengan PT. Swadharma Bakti Sedaya Finance. 5.1.12 Berdasarkan keterangan diatas, Komisi menyimpulkan kegiatan usaha yang dilakukan dalam pasar yang sama antara Bank Permata dan GEFI yang menjadi fokus Penilaian Pemberitahuan yaitu kegiatan usaha kartu kredit dan Pembiayaan Bersama (joint financing); 5.1.13 Selanjutnya, Komisi akan melakukan penilaian terhadap aspek pasar produk dan aspek geografisnya. 5.2 Pasar Produk 5.2.1 Dalam menentukan pasar produk Tim mengacu kepada Peraturan Komisi Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Penerapan Pasal 1 Angka 10 Tentang Pasar Bersangkutan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (”Pedoman Pasar Bersangkutan”); 6 VERSI PUBLIK 5.2.2 Berdasarkan pedoman tersebut Tim menganalisis unsur-unsur sebagai berikut: a. Indikator Harga: harga produk yang berbeda-beda secara signifikan mengindikasikan pasar produk yang terpisah dan tidak saling substitusi; b. Karakteristik dan Kegunaan Produk: produk perbankan dan lembaga pembiayaan yang memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda tidak saling mensubstitusi produk lainnya. 5.2.3 Berdasarkan penelitian Komisi, bahwa pada tahun 2010 terdapat 20 bank yang menerbitkan kartu kredit dan 1 lembaga keuangan non bank yang menerbitkan kartu kredit, yaitu GEFI. 5.2.4 Bahwa berdasarkan penelitian Komisi, terdapat beberapa merek atau principal kartu kredit yang beredar di Indonesia, yaitu Visa, Mastercard, JCB, American Express, dan China Union Pay; 5.2.5 Bahwa dari penelitian Komisi, bank yang akan menerbitkan kartu kredit dapat dengan bebas memilih principal kartu kredit; 5.2.6 Bahwa dari penelitian Komisi, konsumen dapat dengan bebas memilih kartu kredit dari bank mana yang akan dipakai berdasarkan preferensi konsumen dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang ditawarkan oleh penerbit kartu kredit antara lain kemudahan bertransaksi, suku bunga, promosi kegunaan kartu kredit (berbagai potongan harga di produk tertentu) dan aspek lainnya. Konsumen juga dapat dengan mudah berpindah ke penerbit kartu kredit yang lain jika ada perubahan dalam preferensi yang diakibatkan perubahan aspekaspek tersebut; 5.2.7 Berdasarkan penilaian Komisi, data yang digunakan dalam analisa lebih lanjut terhadap kartu kredit menggunakan data outstanding pengguna kartu kredit, hal ini dikarenakan data tersebut lebih akurat daripada menggunakan data jumlah kartu kredit yang dikeluarkan; 5.2.8 Bahwa Bank Permata dan GEFI memiliki kegiatan usaha joint financing dengan perusahaan pembiayaan dalam menyalurkan kredit konsumen; 5.2.9 Berdasarkan penelitian Komisi, persaingan dalam joint financing tidak dalam penyaluran kredit kepada konsumen, namun lebih kepada persaingan dalam menawarkan bunga dari pihak bank dan GEFI kepada perusahaan pembiayaan; 5.2.10 Bahwa berdasarkan penelitian Komisi, selain dapat melakukan joint financing dengan pihak bank dan GEFI, perusahaan pembiayaan juga dapat melakukan pembiayaan sendiri terhadap kredit konsumen; 5.2.11 Bahwa berdasarkan penelitian Komisi, perusahaan pembiayaan dapat memilih bank atau GEFI yang memberikan bunga kredit terendah untuk memilih dengan pihak mana kerjasama joint financing dilaksanakan; 7 VERSI PUBLIK 5.2.12 Berdasarkan penelitian Komisi, besaran pembiayaan yang ditanggung oleh pihak bank dan perusahaan pembiayaan diatur dalam kontrak kerjasama. Pada umumnya porsentase tanggungan pembiayaan bank dan perusahaan pembiayaan adalah 90% bank dan 10% perusahaan pembiayaan. 5.3 Pasar Geografis 5.3.1 Berdasarkan Pedoman Pasar Bersangkutan, Tim melakukan analisis terhadap kebijakan perusahaan, biaya transportasi, lamanya perjalanan, tarif dan peraturan-peraturan yang membatasi lalu lintas perdagangan antar kota/wilayah pemasaran untuk menentukan pasar geografis; 5.3.2 Berdasarkan penelitian Komisi, diketahui bank dan lembaga pembiayaan menetapkan kebijakan atas produk-produk bank secara terpusat oleh Kantor Pusat. Kantor Cabang tidak memiliki kewenangan dalam menentukan produk yang ditawarkan kepada masyarakat; 5.3.3 Biaya Transportasi dan lama perjalanan tidak dianalisis karena produk dalam Penilaian Awal ini adalah produk jasa, sehingga variabel-variabel tersebut tidak relevan untuk dianalisis; 5.3.4 Penelitian Komisi juga tidak menemukan peraturan yang membatasi wilayah pemasaran produk-produk kartu kredit dan joint financing ditawarkan diseluruh wilayah Indonesia; 5.3.5 Dengan demikian, pasar geografis dalam Penilaian Pemberitahuan pengambilalihan saham GEFI oleh Bank Permata adalah seluruh Indonesia. 5.4 Kesimpulan Pasar Bersangkutan. Bahwa berdasarkan keterangan diatas, Komisi menilai pasar bersangkutan dalam Penilaian Pemberitahuan Pengambilalihan Saham GEFI oleh Bank Permata adalah pasar kartu kredit dan pasar joint financing pembiayaan kredit konsumen di seluruh wilayah Indonesia. VI. Tentang Pangsa Pasar dan Konsentrasi Pasar 6.1 Tentang Pangsa Pasar 6.1.1 Pangsa pasar Kartu Kredit: Outstanding Kartu Kredit 2010 Jumlah Outstanding Kartu Kredit Bank Permata Jumlah Outstanding Kartu Kredit GEFI Pangsa Pasar 2.49 % 6.70 % 8 VERSI PUBLIK 6.1.2 Pangsa pasar Joint Financing: Piutang Pembiayaan Pangsa Pasar* Piutang Pembiayaan Permata* Piutang Pembiayaan GEFI* Bank 4.14% 0.028% *Per Juli - Desember 2010 6.2 Nilai Konsentrasi Pasar Nilai konsentrasi pasar dapat menunjukkan tingkat persaingan dalam suatu pasar/industri. Nilai konsentrasi dalam suatu pasar dapat dihitung melalui Hirschman Herfindahl Index (HHI). HHI dihitung memperhatikan jumlah dan pangsa pasar semua perusahaan yang ada di pasar. HHI dapat dirumuskan sebagai berikut: HHI = Σ (Si)2 ,dimana S = pangsa pasar setiap perusahaan di suatu pasar Nilai HHI menghitung ukuran dan distribusi relatif dari perusahaan yang ada di pasar dan mendekati nol ketika suatu pasar memiliki perusahaan yang banyak dan memiliki pangsa pasar yang hampir sama. Nilai HHI akan meningkat jika jumlah dari perusahaan di suatu pasar berkurang, yang ditimbulkan oleh perbedaan pangsa pasar diantara perusahaan yang menjadi semakin besar. 6.2.1 Nilai HHI untuk Kartu Kredit: Tahun 2010 Pra Akuisisi Post Akuisisi 1.008 1.041 Berdasarkan perhitungan nilai HHI di atas terlihat bahwa tingkat konsentrasi pasar hasil perhitungan Komisi berada di bawah 1800 untuk pasar kartu kredit; 6.2.2 Nilai HHI untuk Joint Financing. 6.2.2.1 Berdasarkan penelitian Komisi, pengaturan joint financing Bank Permata dan GEFI berbeda, dimana pembiayaan joint financing Bank Permata diatur oleh Bank Indonesia dan joint financing GEFI diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK); 9 VERSI PUBLIK 6.2.2.2 Bank Indonesia hanya mengatur pembiayaan yang dilakukan oleh Bank saja, sedangkan BAPEPAM-LK hanya mengatur pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan; 6.2.2.3 Setelah melakukan Penilaian terkait data yang tersedia, Komisi tidak menemukan data akurat mengenai pasar joint financing yang dilakukan oleh Bank Permata dan GEFI; 6.2.2.4 Selama melakukan Penilaian, data yang tersedia hanya data total joint financing yang dikeluarkan oleh Bank dan GEFI, total pinjaman joint financing Bank Permata dan total joint financing yang dikeluarkan oleh GEFI; 6.2.2.5 Dengan demikian, Komisi tidak dapat melakukan perhitungan nilai HHI dalam pasar joint financing. Namun berdasarkan nilai pangsa pasar joint financing Bank Permata dan GEFI sebagaimana dijelaskan dalam angka 8.1.2 diatas, Komisi menilai proses pengambilalihan saham GEFI oleh Bank Permata tidak akan menciptakan adanya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat karena kecilnya pangsa pasar yang dimiliki oleh Bank Permata dan GEFI serta gabungan pangsa pasar keduanya. Oleh karena itu, Pengambilalihan saham GEFI oleh Bank Permata tidak akan berdampak banyak terhadap struktur pasar joint financing dan pengambilalihan tersebut tidak akan menciptakan dominasi pelaku usaha tertentu di pasar joint financing. VII. KESIMPULAN Berdasarkan Peraturan Komisi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, setelah dilakukannya pengambilalihan saham GEFI oleh Bank Permata maka Komisi menilai tidak terdapat dugaan adanya praktik monopoli atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan oleh pengambilalihan saham tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut: 7.1 Pasar kartu kredit : nilai HHI berada di bawah 1800; 7.2 Pasar Joint Financing : Pangsa pasar Bank Permata dan GEFI kecil sehingga tidak berpengaruh terhadap persaingan di pasar joint financing; 7.3 Bahwa Pendapat Komisi hanya terbatas pada proses Pengambilalihan Saham GEFI oleh Bank Permata. Jika di kemudian hari ada perilaku anti persaingan yang dilakukan baik para pihak, maka perilaku itu tidak dikecualikan dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan atau Persaingan Usaha Tidak Sehat. 10 VERSI PUBLIK VIII. PENDAPAT KOMISI Berdasarkan kesimpulan di atas, Komisi berpendapat tidak ada dugaan praktik monopoli atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan pengambilalihan saham PT General Electric Finance Indonesia oleh PT Bank Permata Tbk. Jakarta, 18 Mei 2011 Ketua, ttd. Muhammad Nawir Messi 11