komparasi penghasilan hho pada generator sistem basah

advertisement
TESIS TM 092501
KOMPARASI PENGHASILAN HHO PADA GENERATOR
SISTEM BASAH (WET) DENGAN ELEKTRODA BENTUK
KERUCUT DAN PLAT DATAR TERPASANG
HORISONTAL
SAHARUDDIN
NRP. 2112202012
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono Kawano, M.Eng.Sc
PROGRAM MAGISTER
BIDANG KEAHLIAN REKAYASA KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
TESIS TM 092501
COMPARISON THE HHO PRODUCTION OF WET
SYSTEM GENERATOR WITH CONICAL SHAPED
ELECTRODE AND FLAT PLAT ELECTRODE WITH
HORIZONTALLY SET UP
SAHARUDDIN
NRP. 2112202012
Academic Advisor:
Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono Kawano, M.Eng.Sc
MASTER PROGRAM
CONVERSION OF ENERGY ENGINEERING
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
INSTITUTE TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
KOMPARASI PENGHASILAN HHO PADA GENERATOR SISTEM
BASAH (WET) DENGAN ELEKTRODA BENTUK KERUCUT
DAN PLAT DATAR TERPASANG HORISONTAL
Nama
NRP
Dosen Pembimbing
: Saharuddin
: 2112202012
: Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K., M.Eng.Sc
ABSTRAK
Teknologi pemanfaatan gas HHO (Brown’s Gas) telah banyak dilakukan
dalam upaya mencari pengganti energi fosil, beberapa peneliti sudah melakuakn
penelitian untuk mengubah air menjadi HHO untuk menghasilkan energi
terbarukan dengan cara yang bervariasi, untuk itu perlu penelitian lebih lanjut
mengenai lajuproduksi gas HHO dari generator HHO dengan elektroda bentuk
kerucut dan elektroda bentuk plat datar dengan dimensi luasan yang sama.
Pengujian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan generator gas
HHO dengan sistem basah (wet) berdimensi 90 mm x 90 mm x 1.5 mm, Sebagai
elektroda digunakan baja SS 316 L dengan geometri kerucut dan plat datar dan
digunakan sebagai katalis adalah KOH 1 gram, 3 gram, 5 gram dalam 1 liter
aquades. Generator HHO diuji karakteristiknya, yaitu laju produksi gas HHO,
konsumsi daya listrik, temperatur dan efisiensi energi dari alat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju produksi gas HHO terbesar
dihasilkan pada generator HHO dengan elektroda bentuk kerucut dengan
konsentrasi larutan elektrolit 5 gram KOH/liter Aquades sebesar 0,460469
gram/menit. sedangkan laju produksi gas HHO pada generator HHO dengan
elektroda bentuk plat datar sebesar 0,334887 gram/menit, perubahan bentuk
elektroda plat datar ke elektroda bentuk kerucut dapat menaikan laju produksi gas
HHO sebesar 0,125582 gram/menit artinya terjadi kenaikan sebesar 37,49%.
Temperatur larutan elektrolit yang dihasilkan mencapai 75 oC pada generator
HHO dengan elektroda bentuk plat datar sedangkan elektroda bentuk kerucut
mencapai 71 oC. perubahan bentuk elektroda plat datar ke elektroda bentuk
kerucut dapat menurunkan temperatur larutan sekitar 5,3 %. Efisiensi pada
generator HHO bentuk kerucut sebesar 50,73 % lebih baik dari bentuk plat datar
yaitu sebesar 36,3%. dan Komsumsi daya pada generator HHO elektroda bentuk
plat datar sebesar 381,6 Watt lebih kecil dari pada generator HHO elektroda
bentuk kerucut yaitu sebesar 396 Watt pada waktu yang sama.
Kata Kunci : Brown’s Gas (gas HHO) sistem basah, elektroda bentuk kerucut,
elektroda bentuk plat datar , laju produksi gas HHO.
iv
COMPARISON THE HHO PRODUCTION OF WET SYSTEM
GENERATOR WITH CONICAL SHAPED ELECTRODE AND FLAT
PLAT ELECTRODE WITH HORIZONTALLY SET UP
Name
NRP
Academic Advisor
: Saharuddin
: 2112202012
: Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K., M.Eng.Sc
ABSTRACT
The Technology of HHO gas (Brown’s Gas) exploitation has been applied
so often to fined an alternative for fossil fuel. some researchers have conducted
research to convert water into HHO in many various ways, resulting in renevuable
energy. Therefore, further research is badly needed especially on the rate of HHO
gas production from HHO generator with conical electrode and generator with flat
plate electrode, in the same width dimension.
The test is done experimentally using wet system HHO gas generator, 90
mm x 90 mm x 1,5 mm in dimension. conical shaped SS 316 L steel and flat plate
are used as the electrode, where as KOH 1 gr, 3 gr, 5 gr in 1 liter of aquades are
used as the catalyst. The HHO generator is tested for the following characteristic :
the production rate of HHO gas, electric power consumption, the temperature and
the energy efficiency of the equipment.
The research shows that a bigger production rate of HHO is resulted from
HHO generator with the conical shaped electrode and the concentration of
electrolit solution of 5 gr KOH/liter Aquades, resulting in 0,460469 gr/minute.
whereas the production rate of HHO gas with the flat plate electrode is 0,334887
gr/minute, The conversion from the flat plate electrode to conical shaped one can
increase the production of HHO gas up to 0,125582 gr/minute, which means the
increase is 37,49%. The temperature resulted by the electrolit solution reaches 75
°C at the generator with flat plate electrode, and 71 °C at the generator with
conical shaped electrode. The conversion from the flat plate electrode to the
conical one can decrease the temperature solution up to 5,3%. The efficiency of
the conical shaped HHO generator is 50,7% better than the flat plate, which is
36,3%, although the consumption of the flat plate electrode HHO generator is
381,6 watt, smaller than the conical shaped electrode HHO generator which is 398
watt at the same timing.
Keywords : Brown’s Gas (gas HHO) wet system, conical shaped electrode, flat
plate shaped electrode , the production rate of HHO gas.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘aalamin, segala puji hanya bagi Allah SWT. Tiada daya
dan upaya selain kuasa Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesabaran dan
inspirasi bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan Proses penyusunan tesis ini tidak
terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak prof. Ir. Sutardi, MSc., Ph.D selaku Ketua Program Studi Pascasarjana
Teknik Mesin beserta staf.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono Kawano, M.Eng.Sc, selaku dosen
pembimbing, yang telah membimbing dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Bapak Ary Bachtiar K.P., ST., MT., Ph.D, dan Bapak Dr. Bambang Arip D., ST.,
Ph.D., serta Ibu Vivien Supandany, ST., M.Eng.Sc., Ph.D., selaku dosen penguji.
4. Kedua orang tua kami, (almarhum) Ayahnda Nurdin Loge dan Ibunda Sehat
mansur atas didikan dan doanya, atas jasa yang tak akan pernah terbalas.
8. Istri tercinta, Sinaba serta Anak-anaku Muhammad Hilmy (5th), Ahmad Dzaky
(2th) yang ceria, lucu dan penyemangat hidup dan sumber kekuatan saya.
4. Rekan-rekan mahasiswa program studi Rekayasa Konversi Energi Teknik Mesin
FTI ITS, Serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan tesisi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan
dan kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi
penyempurnaan dikemudian hari. Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak diatas
mendapat imbalan yang sepadan dari Allah SWT Amin.
Surabaya, Juli 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..
i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………
ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iii
ABSTRAK …………………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………... vii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang …………………………………………………….. 1
1.2
Perumusan Masalah ……………………………………………….. 3
1.3
Batasan Masalah …………………………………………………... 3
1.4
Tujuan Penelitian ………………………………………………….. 4
1.5
Manfaat Penelitian ………………………………………………… 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Elektrolisa …………………………………………………………. 5
2.1.1 Brown’s Gas ………………………………………………….. 5
2.1.2 Sistem Elektrolisa Air …………………………………........... 6
2.1.3 Proses Elektrolisa Air untuk Memproduksi Gas HHO ……….
8
2.1.4 Komponen Elektrolisis ……………………………………….. 9
2.1.5 Luasan elektroda yang terjadinya pada Proses Elektrolisis……. 15
2.1.6 Generator HHO berbentuk bentuk kerucut …………………… 16
2.2
Karakteristik Gas HHO ……………………………………………. 17
2.3 Plat Netral Pada Generator HHO …………………………………
2.4
18
Parameter Unjuk Kerja Generator HHO …………………………… 22
2.4.1 Daya yang dibutuhkan Generator HHO ……………………… 23
2.4.2 Laju Produksi Gas HHO ……………………………………… 24
2.4.3 Efisiensi Generator HHO …………………………………….. 25
v
2.5
PenelitianTerdahulu ……………………………………………….. 26
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………... 33
3.2
Rancangan Penelitian ……………………………………………… 33
3.3 Peralatan dan Instrumen Penelitian ………………………………... 35
3.3.1 Generator HHO ………………………………………………. 35
3.3.2 Water Trap …………………………………………………… 36
3.3.3 Peralatan Pendukung …………………………………………. 37
3.3.4 Peralatan Ukur ……………………………………………….. 38
3.4 Prosedur Pengujian ………………………………………………… 42
3.4.1. Persiapan Generator HHO …………………………………..
42
3.4.2 Persiapan Alat Ukur Flowrate Gas HHO …………………… 43
3.4.3 Langkah Persiapan Pengukuran Flowrate Gas HHO ……….. 44
3.4.4 Tahapan Pengujian …………………………………………... 46
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan …………………………………………………………
49
4.1.1 Daya yang dibutuhkan Generator Gas HHO ………………..
49
4.1.2 Laju Produksi Gas HHO ……………………………………
50
4.1.3 Spesifik Gas Production Generator HHO (SGP) ………….
50
4.1.4 Efisiensi Generator Gas HHO …………………………….
50
4.2 Analisa Data Perhitungan Generator Gas HHO …………………….
53
4.2.1 Laju Produksi Produksi Gas HHO yang dihasilkan ………...
53
4.2.2 Temperatur Elektrolit pada Generator Gas HHO …………..
58
4.2.3 Daya yang Dibutuhkan Generator Gas HHO ……………….
61
4.2.4 Efisiensi Generator Gas HHO ……………………………….
63
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………. 67
5.2 Saran …………………………………………………………… 68
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 69
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gbr. 2.1 Proses Pemecahan Molekul Air menjadi Gas HHO ………………
5
Gbr. 2.2 Hubungan Konsentrasi Katalis KOH dan Konduktifitas Listrik ….
7
Gbr. 2.3 Proses Elektrolisis menghasilkan gas HHO .....................................
9
Gbr. 2.4 Generator HHO Tipe Basah ……………………………………….
10
Gbr. 2.5 Generator HHO Tipe Kering ………………………………………
11
Gbr. 2.6 Grafik hubungan antara Reaksi Kimia Terhadap Energi yang
dibutuhkan untuk terjadinya Reaksi ……………………………….
14
Gbr. 2.7 Luasan Elektroda Terjadinya Elektrolisis pada Tipe wet Cell ……
15
Gbr. 2.8 Elektroda bentuk kerucut…………. ………………………………
16
Gbr. 2.9 Susunan Elektroda bentuk kerucut ……..………………………..
16
Gbr. 2.10 Konfigurasi Plat Paralell (unipolar) ……………………………...
18
Gbr. 2.11 Arus pada plat paralel (unipolar) ...................................................
19
Gbr.2.12 Konfigurasi Plat Netral (bipolar) …………………………………
20
Gbr.2.13. Perbedaan Arus pada PlatNetral (bipolar)
dan Plat Paralel (unipolar) ………………………………………..
21
Gbr. 2.14 Konfigurasi Seri - Paralel (bipolar-unipolar)……………………...
22
Gbr. 2.15 Grafik hasil penelitian Mandal, B. et al …………………………..
27
Gbr. 2.16 Grafik hasil penelitian Fatouh, M. at el …………………………..
28
Gbr. 2.17 Grafik hasil penelitian Andrian Dwi Purnama …………………....
29
Gbr. 2.18 Grafik hasil penelitian Barkah Firiyana …………………………..
30
Gbr. 2.19 Grafik dari Hasil Penelitian Wardiyanto ………………………….. 31
Gbr. 3.1 skema flow chart Penelitian………………………………………... 34
Gbr. 3.2 Dimensi Plat ………………………………………………………..
35
Gbr. 3.3 Generator HHO tipe wet dan elektroda bentuk kerucut …………… 36
Gbr. 3.4 Water Trap………………………………………………………….. 37
Gbr. 3.5 gas flowmeter………………………………………………………. 37
Gbr. 3.6 Battery Accu………………………………………………………..
38
Gbr. 3.7 Battery Charger……………………………………………………… 38
Gbr. 3.8 Stopwatch…………………………………………………………… 39
vii
Gbr. 3.9 Thermometer………………………………………………………… 39
Gbr. 3.10 Thermometer Digital……………………………………………… 39
Gbr. 3.11 Timbangan Digital…………………………………………………. 40
Gbr. 3.12 GelasUkur…………………………………………………………
40
Gbr. 3.13 Clamp AC/DC Ampere Meter…………………………………….
41
Gbr. 3.14 Volmeter Digital…………………………………………………... 41
Gbr. 3.15 Multimeter digital………………………………………………….. 42
Gbr. 3.16 Voltmeter dan Amperemeter Analog……………………………… 42
Gbr. 3.17 Alat Ukur Sederhana Laju Produksi Gas HHO…………………... 44
Gbr. 3.18 Skema Pengujian Generator Gas HHO……………………………
45
Gbr. 4.1 Grafik Laju produksi gas HHO vs Waktu pengujian (elektroda
kerucut ) …………………………………………………………… 53
Gbr. 4.2 Grafik Laju produksi gas HHO vs Waktu pengujian (elektroda
plat datar ) …………………………………………………………. 53
Gbr. 4.3 Grafik laju produksi Gas HHO vs Waktu Pengujian dengan
elektroda plat datar dan elektroda bentuk kerucut…………………
56
Gbr. 4.4 Grafik laju produksi Gas HHO vs Arus pada elektroda
kerucut dan elektroda plat datar……l ……………………………
57
Gbr. 4.5 Grafik Temperatur fungsi waktu elektroda kerucut ……………….
58
Gbr. 4.6 Grafik Temperatur fungsi waktu elektroda plat datart …………….
58
Gbr. 4.7 Grafik Temperatur vs Waktu pengujian dengan elektroda plat datar
dan elektroda kerucut (Elektrolit 5 gram KOH/liter Agudes) ………
60
Gbr. 4.8 Grafik Daya terhadap waktu pengujian elektroda kerucut…………. 61
Gbr. 4.9 Grafik Daya terhadap waktu pengujian elektroda plat datart………. 61
Gbr. 4.10 Grafik daya vs Waktu pengujian ( elektrolit 5 gram KOH/liter) …
62
Gbr. 4.11 Grafik Efisieni vs Waktu pengujian elektroda kerucut ………….
63
Gbr. 4.12 Grafik Efisieni vs Waktu pengujian elektroda plat datar..……….
64
Gbr. 4.13 Grafik Efisieni vs Waktu pengujian (elektroda plat datar
dan elektroda kerucut) ………………………………………………. 65
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Komposisi Stainless Steel…………………………....... .
12
Tabel 2.2 Standard resistansi berbagai macam tipe kelas stainless steel
pada berbagai macam kondisi lingkungan ................................. ..
13
Tabel 2.3 Karakteristik Kalium Hidroksida (KOH) ……………………… .. 15
Tabel 2.4 Propeties gas hidrogen pada kondisi temperatur
dan tekanan standar .......................................................................
17
Tabel 3.1 Lembar Data Pengujian Flowrate Generator Gas HHO Tipe Wet
Cell ………………………………………………….................. .. 47
ix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A …………………………………………………………… 71
LAMPIRAN B …………………………………………………………… 77
LAMPIRAN C …………………………………………………………… 83
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Teknologi mengubah air menjadi bahan bakar akhir-akhir ini merupakan
topik yang ramai diperbincangkan diberbagai kesempatan, baik dimedia
elektronik maupun di duniamaya. Berbagai penelitian yang dilakukan oleh para
peneliti sebagian besar menekankan pada teknologi bagaimana mengubah zat cair
menjadi bahan bakar yang berdaya guna dengan berbagai metode.
Hidrogen diproyeksikan oleh banyak Negara akan menjadi bahan bakar
masa depan yang lebih ramah lingkungan dan lebih efisien. Dimana energi yang
dihasilkan sangat bersih karena hanya menghasilkan uap air sebagai emisi selama
prosesnya berlangsung. Daya hydrogen terutama dalan bentuk sel bahan bakar
hidrogen (hydrogen fuel cells) menjanjikan penggunaan bahan bakar yang tidak
terbatas dan tidak polusi, sehingga menyebabkan ketertarikan banyak perusahaan
energy terkemuka di dunia, baik dari kalangan industry otomotif maupun
pemerintahan.
Penelitian tentang teknologi penghemat bahan bakar menggunakan air,
mengacu pada proses elektrolisis air yang menghasilkan gas hidrogen hidrogen
oksida (HHO) atau gas brown. Proses elektrolisis air merupakan salah satu cara
untuk memecah air (H2O) menjadi hidrogen (H2) danoksigen (O2).Generator HHO
menggunakan prinsip elektrolisis air, Penelitian terhadap performa generator
HHO terus dikembangkan dengan memfariasikan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi terhadap jumlah gas HHO yang dihasilkan. Beberapa faktor
tersebut yaitu mulai dari arus listrik yang dialirkan, jenis dan jumlah katalis yang
terkandung pada larutan serta jenis dan besarnya luas penampang maupun bentuk
susunan pada masing-masing elektroda.
Mandal, B. et al, (2011), meneliti tentang pengaruh bentuk elektroda
terhadap efisiensi generator HHO dan laju produksi hydrogen dengan
menggunakan elektroda silinder dan elektroda plat data rsebagai pembanding,
dimana pada elektroda silinder menunjukkan peningkatan efisiensi daya
1
elektrolosis air dan laju produksi hidrogen. Fatauh, M. et al, (2013), meneliti
tentang pengaruh konsentrasi larutan, geometri elektroda dengan lima bahan yang
berbeda pada produksi hidrogen, pada penelitian ini dapat disimpulkan pada rasio
konsentrasi 26% larutan KOH, temperatur larutan 70 C, tegangan 11Volt, dan
elektroda silinder berbentuk halus menghasilkan produsi hidrogen yang
maksimum. Putra, (2010), pengaruh konsentrasi KOH dan arus listrik pada proses
elektrolisis dengan menggunakan elektroda silinder, disimpulkan pada larutan
5,33% konsentrasi KOH danarus 6 A menghasilkan produktifitas gas
hidrogen yang maksimal.
Penelitian terdahulu dengan desain generator HHO bentuk elektroda plat
datar susunan vertikal dan satu lubang laju produksi gas HHO yang dihasilkan
baik, tetapi ternyata setelah dilakukan pengujian dengan desain model yang sama
ternyata hasilnya jauh dari harapan, itu artinya bahwa ada kendala pada desain
tersebut. Dari desain diatas dicobalah selain lubang tunggal ditengah ditambah
lubang ditepian dan setelah diuji terjadi peningkatan produksi gas HHO yang
lebih baik. Kemudian susunan elektrodanya disusun secara horizontal dan
dilakukan pengujian awal ternyata hasilnya lebih bagus, itu berarti bahwa gas
yang terbetuk tidak dapat mengalir dengan baik ketika posisi disusun secara
vertikal. Oleh karena itu harus ada jalur pada elektroda agar gas yang terbentuk
dapat mengalir dengan baik.
Dari beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa variasi geometri
elektroda, konsentrasi KOH dan arus listrik berpengaruh terhadap laju produksi
hydrogen dan efisiensi generator HHO. timbullah ide untuk membuat generator
gas HHO dengan elektroda bentuk kerucut. sehingga peneliti tertarik mengetahui
komparasi penghasilan HHO mengunakan elektroda berbentuk kerucut dan
elektroda berbentuk plat datar pada generator HHO system basah (tipewet).
Dengan harapan penggunaan bentuk kerucut dapat mempercepat pelepasan gas
HHO yang dihasilkan pada generator gas HHO tipe wet sehingga laju produksi
gas HHO lebih baik.
2
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan permasalahan
dari penelitian ini yaitu:
1.
Bagaimana laju produksi gas HHO generator tipe basah (wet) dengan
susunan bentuk kerucut dan plat datar?
2.
Berapa jumlah KOH pada larutan elektrolit yang digunakan pada generator
HHO yang dapat menghasilkan performa terbaik dari generator HHO tipe
basah (wet)?
3.
Bagaimana hasil komparasi performa generator HHO bentuk kerucut dan plat
datar ?
1.3
Batasan Masalah
Agar pengujian yang dilakukan tidak terlalu melebar dari tujuan yang
hendak dicapai, maka ditentukan batasan permasalahan. Adapun batasan
masalahnya adalah sebagai berikut :
1.
Hasil percobaan hanya berlaku untuk generator HHO tipe Basah (wet)
dengan susunan kerucut dan plat datar dengan elektroda plat stainless steel
tipe 316L dengan jumlah elektroda sebanyak 31 plat dengan dimensi :
2.

Panjang : 90 mm

Lebar
: 90 mm

Tebal
: 1,5 mm
menggunakan larutan elektrolit KOH 1 gram, 3 gram dan 5 gram pada 1 liter
aquades.
3.
Kondisi temperatur udara setempat.
4.
Analisa dilakukan pada generator HHO meliputi arus yang dibutuhkan
generator HHO, temperatur elektrolit pada generator HHO, laju produksi gas
HHO (mass flow rate), daya yang dibutuhkan generator HHO dan efisiensi
generator HHO.
5.
Mengabaikan fitting loses pada saluran perpipaan pada generator gas HHO
6.
Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar,
Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
3
1.4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk :
1.
Untuk mengetahui laju produksi gas HHO generator tipe basah (wet) dengan
susunan elektroda bentuk kerucut dan plat datar
2.
Untuk mengetahui jumlah KOH yang digunakan untuk menghasilkan
performa terbaik pada generator HHO dengan elektroda susunan bentuk
kerucut dan plat datar
3.
Mengetahui komparasi performa generator HHO dengan bentuk kerucut
danbentuk plat datar
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menentukan bentuk elektroda yang
tepat tentang generator
HHO dan meningkatkan pengetahuan tentang
penggunaan generator HHO yang diaplikasikan pada sebuah mesin. Sehingga
pengurangan penggunaan bahan bakar fosil bisa lebih di tingkatkan dan juga
dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mengurangi pemakain
bahan bakar minyak dan gas.
2.
Pemakaian bahan bakar (HHO) diharapkan bisa menjadi salah satu solusi
dalam mengurangi konsumsi bahan bakar minyak yang begitu besar,
sehingga turut berpartisipasi dalam memperlambat habisnya kandungan
cadangan minyak bumi Indonesia.
3.
Selain itu pemakaian bahan bakar HHO digunakan sebagai bahan bakar
alternatif pengganti bahan bakar minyak yang tidak mengandung polusi dan
ramah lingkungan.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Elektrolisa
Elektrolisis adalah suatu proses pemecahan senyawa kimia tertentu
menjadi suatu molekul baru dengan bantuan arus listrik dan dua elektroda(
Helmenstine, 2001). Dimana arus listrik tersebut dialirkan pada elektroda positif
(anoda) dan elektroda negatif (katoda).Untuk mempercepat reaksi elektrolisis
diperlukan adanya elektrolit sebagai katalis.untuk melakukan proses elektrolisa
kita hanya membutuhkan 4 komponen utama yaitu baterai, elektroda, elektrolit
dan bejana air.
2.1.1 Brown’s Gas (Hidrogen Hidrogen Oksida, HHO)
Brown’s Gas merupakan gas hasil dari proses pemecahan air murni (H2O)
dengan proses elektrolisis. Gas yang dihasilkan dari proses elektrolisis air tersebut
adalah gas Hidrogen dan Oksigen, dengan komposisi 2 Hidrogen dan 1 Oksigen
(HHO) (Lowrie, 2005). Oleh karena itu Brown’s gas juga lebih dikenal dengan
nama gas HHO, selain itu gas HHO juga dikenal dengan sebutan oxy-hydrogen.
Gambar 2.1 Pemecahan molekul air menjadi gas HHO
Teknologi untuk memecah molekul air menjadi gas HHO dengan cara
elektrolisis air sebenarnya telah ditemukan sejak tahun 1800 oleh William
Nicholson dan Johann Ritter. Kemudian pada tahun 1805, Isaac de rivaz (17521828) menggunakan gas hidrogen dari hasil elektrolisis air sebagai bahan bakar
mesin pembakaran internal yang ia rancang dan ia buat sendiri (Hidayatullah,
5
P.dan F.Mustari, 2008). Pada saat itu bahan bakar fosil belum ditemukan. Namun
gas hasil dari elektrolisis air tersebut baru diberi nama dan dipatenkan oleh Yull
Brown, pada tahun 1974. Gas hasil dari elektrolisis air tersebut diberi nama
Brown’s gas. Selain menggunakannya sebagai suplemen bahan bakar pada
mesin,Yull Brown juga menggunakan brown’s gas untuk pengelasan (cutting and
welding torch)
2.1.2 Sistem Elektrolisa Air
Proses elektrolisa air adalah penguraian 2H2O menjadi H2 dan O2 dengan
bantuan elektroda yang diberi tegengan listrik. Faktor yang mempengaruhi
elektrolisa antara lain adalah :
a. Energi Penguraian Air
Secara konvensional diperlukan energi sebesar 286 kJ untuk menghasilkan 1
mol hidrogen (H2) atau 2 g H2 sama dengan 24.287 liter H2, sehingga untuk
membuat 1kg H2 diperlukan 39.72 kWh (Archer Energy System, Inc.) 1kg H2
setara dengan energi 1 galon/3.78541 litergasolin. Pada laporan eksperimen
Global Hydrogen Inc. disebutkan 4 kg hidrogen mampu menggerakkan
kendaraan sejauh 270 mil.
b. Frekuensi
Material yang dioperasikan pada frekuensi yang sama dengan frekuensi
natural material tersebut akan lebih cepat rusak karena beresonansi. Demikian
juga yang dialami air jika diberikan frekuensi tertentu (pada percobaan
Stanley Meyer frekuensi yang dipakai adalah 43430 Hz dan 143762 Hz)
mampu menguraikan air dengan energi listrik yang lebih rendah.
c. Penggunaan Katalisator
Katalisator misalnya KOH, H2SO4 dan lain-lain berfungsi mempermudah
proses penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen karena ion-ion katalisator
mampu mempengaruhi kesetabilan molekul air menjadi ion H dan OH yang
lebih mudah di elektrolisis,dengan kata lain energi untuk menguraikan air
menjadi lebih rendah. Tampak pada grafik dibawah ini bahwa konduktifitas
listrik tertinggi sekitar 27%.
6
Gambar 2.2 HubunganKonsentrasi Katalis KOH dan Konduktifitas
Listrik (Pyle,dkk,1994)
d. Tegangan dan Arus Elektrolisa
Besar tegangan dan arus listrik berbanding lurus dengan banyak gas yang
dihasilkan, karena terkait dengan kesetimbangan energi dalam proses
elektrolisis. Dengan efisiensi 100% diperlukan 3 kWh setiap meter kubik
hidrogen pada temperatur 20°C. Efisiensi 100% diperoleh jika tegangan antar
elektroda sebesar 1,23Volt. Sedangkan tegangan selebihnya terbuang sebagai
panas.Pada umumnya elektroda yang dipakai pada generator HHO seperti
platinum dan stainless steel mempunyai resistansi sehingga tegangan yang
harus diberikan lebih dari 1,48Volt. Intensitas arus pada elektroda adalah
sebesar 0,4 mA/cm2, jika intensitas dinaikkan akan memberi peluang korosi
pada elektroda.( Kothari et al. 2006,) memaparkan efek dari variasi tegangan
input terhadap hydrogen production rate (HPR) dan efficiency generator
HHO. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Hoffman Voltmeter dengan
variasi elektroda platinum dan baja; jarak antar elektroda 8cm, tegangan input
DC divariasikan 1.4, 1.6, 1.8, 2.0, 2.2, 2.4, 3.0, 6.0, 9.0 dan 12.0 V dan variasi
KOH 10%, 25% dan 50%. Dari penelitian tersebut diperoleh bahwa efisiensi
generator terbaik terletak pada tegangan input antara 2 dan 2,4 V, dan variasi
KOH 50% pada elektroda platinum dan KOH 25% pada elektoda baja.
7
2.1.3 Proses Elektrolisis Air untuk Memproduksi gas HHO
Salah satu cara untuk menghasilkan hidrogen adalah dengan proses
elektrolisa air, Elektrolisis air adalah proses elektrolisa yang dimanfaatkan untuk
memecah molekul air (H2O) menjadi Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2).
Elektrolisis air pada dasarnya dilakukan dengan mengalirkan arus listrik ke air
melalui dua buah elektroda (katoda dan anoda). Agar proses elektrolisa dapat
terjadi dengan cepat maka air tersebut dicampur dengan elektrolit sebagai katalis.
Proses elektrolisis air dapat terjadi dengan setengah reaksi asam ataupun
basa (alkaline electrolysis) ataupun keduanya. Terjadinya reaksi asam ataupun
basa tergantung oleh kondisi lingkungan/jenis elektrolit yang digunakan ( Dopp,
R.B. 2007). Jika elektrolit yang digunakan berupa larutan asam seperti HCl dan
H2SO4 maka reaksi yang terjadi adalah reaksi asam. Pada reaksi ini reaksi reduksi
terjadi pada elektroda negatif (katoda), dimana elektron (e-) dari katoda diikat oleh
kation H+ untuk membentuk gas Hidrogen (H2(g)). Sedangkan pada elektroda
positif (anoda), molekul H2O kehilangan elektron (e-) sehingga terpecah menjadi
gas Oksigen (O2(g)) dan kation H+.
Reaksi oksidasi di anoda (+) : 2 H2O (l) → O2(g) + 4 H+(aq) + 4 eReaksi reduksi di katoda (-) : 2 H+(aq) + 2 e- → H2(g)
Reaksi keseluruhan
: 2 H2O (l) → 2 H2(g) + O2(g)
Jika elektrolit yang digunakan adalah larutan basa seperti KOH, NaOH
(basa dari golongan periode IA, alkali tanah) maka akan terjadi reaksi basa. Pada
reaksi basa, reaksi reduksi terjadi di katoda dimana molekul air mengikat elektron
(e-) sehingga terpecah menjadi gas Hidrogen (H2(g)) dan anion OH-. Anion OHtersebut kemudian tertarik kesisi anoda dan terpecah menjadi gas oksigen dan
molekul H2O(l), sebagaimana dapat dilihat pada persamaan reaksi kimia berikut:
Reaksi reduksi di katoda (-) : 2H2O(l) + 2e− → H2(g) + 2OH−(aq)
Reaksi oksidasi di anoda (+) : 4OH−(aq) → O2(g) + 2H2O(l) + 4e−
Reaksi keseluruhan
: 2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g)
8
Tetapi jika elektrolit yang digunakan dari jenis garam seperti NaCl, KCl,
dan Na2CO3, maka akan terjadi reaksi asam dan basa. Dari kedua reaksi asam
ataupun basa dapat dilihat bahwa pada kedua reaksi tersebut produk yang
dihasilkan dari elektrolisa 2 mol H2O memiliki komposisi yang sama yaitu 2 mol
gas Hidrogen dan 1 mol gas Oksigen. Pada kedua jenis reaksi diatas gas Hidrogen
juga dihasilkan pada elektroda negatif (katoda) dan gas oksigen dihasilkan pada
elektroda positif (anoda).
Gambar 2. 3. Proses elektrolisis menghasilkan gas HHO
2.1.4 Komponen Elektrolisis
Komponen penting yang menunjang proses elektrolisis untuk menghasilkan
gas HHO adalah tabung elektroliser, elektroda (katoda dan anoda) dan larutan
elektrolit.
1.
Tabung Elektroliser (HHO Generator)
Tabung elektroliser merupakan tempat penampungan larutan elektrolit,
sekaligus tempat berlangsungnya proses elektrolisis untuk menghasilkan gas HHO
Di dalam tabung ini terdapat dudukan elektroda yang akan diberi arus listrik dari
accu (baterai). Tabung elektroliser yang digunakan terbuat dari bahan kaca atau
plastik tahan panas. Sebab proses eletrolisis di dalam tabung elektroliser untuk
menghasilkan gas HHO menggunakan reaksi elektrokimia yang dapat
menimbulkan panas.
9
Generator HHO dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu generator HHO tipe
basah (wet type) dan generator HHO tipe kering (dry type/Dry cell).
a. Generator HHO tipe basah (wet type)
Generator HHO tipe basah adalah sebuah generator HHO dimana elektrodaelektrodanya terendam elektrolit.
Keuntungan generator gas HHO tipe basah adalah :
1)
Produksi yang dihasilkan lebih banyak dikarenakan luasan elektroda yang
sepenuhnya terendam larutan elektrolit.
2)
Perawatan generator yang lebih ringkas
3)
Pembuatan generator tipe wet cell lebih mudah dan cepat
Gambar 2.4 Generator HHO tipe basah (wet type)
b. Generator HHO tipe kering (dry type/dry cell)
Generator HHO tipe kering adalah sebuah generator HHO dimana
elektroda-elektrodanya tidak terendam elektrolit atau elektroda-elektrodanya tidak
berada didalam sebuah bejana elektrolit.Elektrolit pada generator ini hanya berisi
pada celah-celah antara elektrodanya.
Keuntungangenerator gas HHOtipe keringadalah:
1) Penggunaan air untuk proses elektrolisa hanya sedikit, yaitu hanya air yang
terjebak diantara lempengan cell.
2) Ada sirkulasi air dengan tambahan reservoir, dimana cukup untuk
menurunkan temperatur kerja dari generator itu sendiri.
3) Konstruksinya yang simpel, tidak memerlukan space yang banyak.
10
Gambar 2.5 Generator HHO tipe kering (dry type/dry cell)
2. Elektroda
Elektroda merupakan salah satu komponen yang sangat penting pada
proses elektrolisis air. Elektroda berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari
sumber tegangan ke air yang akan dielektrolisis. Pada elektrolisis yang
menggunakan arus DC, elektroda terbagi menjadi dua kutub yaitu positif sebagai
anoda dan negatif sebagai katoda. Material serta luasan elektroda yang digunakan
sangat berpengaruh terhadap gas HHO yang dihasilkan dari proses elektrolisis air.
Secara teori, luas permukaan yang sama akan menghasilkan volume gas yang
sama karena adsorbsi pereaksi di permukaan mengalami kesetimbangan yang
sama, dengan luasan yang sama distribusi pereaksi di permukaan juga sama.
Serangkaian percobaan telah dilakukan untuk menguji efek dari
penggunaan ukuran elektroda yang berbeda pada efisiensi proses (Nagai et al.
2003). Sebagai hasilnya menunjukkan, pada lebar elektroda yang sama, lebih
besar H (tinggi elektroda) akan menyebabkan tambahan disipasi daya dalam sel.
Alasan itu disampaikan untuk menjawab pembentukan volume yang lebih besar
dari fraksi void.
Material elektroda harus dipilih dari material yang memiliki konduktifitas
listrik dan ketahanan terhadap korosi yang baik. titanium dan logam mulia seperti
emas dan platina memiliki nilai konduktifitas dan ketahan terhadap korosi yang
tinggi namun keberadaannya di pasaran sangat terbatas sehingga harganya
menjadi relatif sangat mahal. Oleh karena itu, perlu dicari material lain yang
mempunyai sifat konduktifitas dan ketahanan korosi yang baik namun harganya
relatif lebih murah dan tersedia di pasaran. Stainless steel merupakan logam
11
paduan yang memiliki konduktifitas dan ketahanan terhadap korosi yang relatif
lebih baik di banding logam-logam paduan ataupun logam murni lainnya dan
harganya juga relatif lebih terjangkau. Sehingga Stainless steel menjadi pilihan
yang tepat untuk digunakan sebagai elektroda pada proses elektrolisis.
Stainless steel pada dasarnya adalah baja paduan logam besi (Fe) dengan
unsur paduan utama Carbon (C), Nikel (Ni), dan Chromium (Cr). Secara garis
besar stainless steel dapat dibagi menjadi lima kelompok (Cobb, 1999), yaitu :
1. Austenitic Stainless Steel
2. Ferritic Stainless Steel
3. Martensitic Stainless Steel
4. Duplex Stainless Steel (austenitic-feritic)
5. Precipitation Hardening Stainless Steel
Setiap kelompok stainless steel terbagi lagi menjadi beberapa tipe dengan
persentase dan kandungan unsur paduan yang berbeda-beda, sebagaimana dapat
dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Standard komposisi stainless steel
Sumber: Corossion Science and Technology (Tabolt, 1998)
12
Untuk setiap tipe stainless steel mempunyai karakteristik yang berbeda
begitu pula dengan konduktifitas listrik dan ketahanannya terhadap korosi. Dapat
dilihat bahwa stainless steel Type SS 316F, 316L, 316N, 317, 329, dan 330
mempunyai ketahanan korosi diberbagai lingkungan, sehingga stainless steel tipe
ini sangat cocok digunakan sebagai elektroda pada proses elektrolisa air untuk
memproduksi gas HHO,. Oleh karena itu dicari stainless steel yang tersedia
dipasaran dalam negeri.
Tabel 2.2. Standard resistansi berbagai macam tipe kelas stainless steel pada
berbagaimacam kondisi lingkungan
Sumber: Steel Product Manual: Stainless Steel (Cobb, 1999)
Stainless steel tipe SS 316L merupakan stainless steel yang relatif banyak
tersedia dipasaran. Meskipun mempunyai harga yang relative mahal , SS 316L
mempunyai banyak kelebihan daripada material lain yang disebutkan . tingkat
13
tahan korosi dari material ini lebih tinggi dari dari material lain , sehingga umur
elektroda akan menjadi lebih lama . Selain itu, tersedia dalam berbagai macam
bentuk , seperti dalam bentuk kawat, plat dan pipa . Sehingga SS tipe 316L dapat
digunakan sebagai elektroda pada generator HHO.
3. Katalisator
Pada proses elektrolisis air, katalis yang digunakan adalah larutan
elektrolit. Elektrolit dapat didefinisikan sebagai konduktor listrik,dimana arus
listrik dibawa oleh pergerakan ion (Gaikwad, S. K., 2004).
Dengan melarutkan elektrolit
di
dalam air
akan meningkatkan
konduktifitas listrik dari air. Oleh karena itulah dengan penambahan elektrolit
sebagai katalis pada proses elektrolisis akan menurunkan energi yang dibutuhkan,
sehingga laju reaksi pemecahan molekul air menjadi lebih cepat. Dan apabila
jumlah elektrolit yang dilarutkan ke air semakin banyak maka konduktifitas listrik
dari air akan semakin tinggi, maka laju produksi gas HHO yang dihasilkan dari
proses elektrolisis air juga akan semakin meningkat, akan tetapi jika elektrolit
yang dilarutkan ke air terlalu banyak maka energi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan gas HHO akan semakin besar karena larutan elektrolit akan
semakin jenuh sehingga pergerakan ion-ion didalamnya menjadi terhambat.
Gambar 2.6 Grafik hubungan antara reaksi kimia terhadap energi yang
dibutuhkan untuk terjadinya reaksi (sumber: Rossum,J.R., 2000)
14
Banyak jenis katalis yang digunakan pada proses elektrolisis diantaranya
yang sering digunakan yaitu sodium bikarbonat (NaHCO3), natrium hidroksida
(NaOH), dan kalium hidroksida (KOH).
Berdasarkan gambar 2.6 dapat terlihat bahwa penggunaan katalis
memberikan alternatif mekanisme lain yang, energi aktivasinya lebih rendah
sehingga reaksi dapat berjalan dengan lebih cepat. Pembentukan kompleks
teraktivasi akan lebih tercapai dengan penambahan katalis yang menyebabkan
reaksi dapat lebih cepat berjalan. Dalam penelitian ini menggunakan larutan
elektrolit Kalium Hidroksida (KOH).
Tabel 2.3 Karakteristik Kalium Hidroksida (KOH)
No.
1
2
3
KARAKTERISTIK
Berat Molekul
Titik Lebur
Titik Didih
SATUAN
gr/mol
o
C
o
C
3
NILAI
56,1
360
1320
4
Densitas
2,04
gr/cm
5
Sangat korosif
Sumber: Chemistry (McMurry, J. dan Robert, C., 2001)
2.1.5 Luasan Elektroda yang Terjadinya Proses Elektrolisis
Pada elektroda tipe wet cell semua area luasan pada elektrodaterendam
elektrolit untuk terjadinya proses elektrolisis menghasilkan gas HHO. Sehingga
luasan elektrolisis tersebut sama dengan luasan setiap elektroda yang digunakan
yaitu berdimensi 90mm x 90 mm x 1,5 mm
Gambar 2.7. Luasan Elektroda Terjadinya Elektrolisispada Tipe wet Cell
15
2.1.6 Generator HHO bentuk kerucut
Generator HHO yang banyak digunakan pada penelitian-penelitian
terdahulu banyak menggunakan elektroda silinder,elektrodaspiral dan plat datar
yang paling baru digunakan.Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
elektroda dengan bentuk kerucut merupakan sesuatu yang baru.Seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.8 dan 2.9.hal ini dikarenakan gas HHO yang
terbentuk tertahan pada sela-sela elektroda pada plat datar sehingga laju aliran
gas HHO menjadi terhambat.
Gambar. 2.8. Elektroda bentuk kerucut
Gambar. 2.9.Susunan elektroda bentuk kerucut
16
2.2 Karakteristik Gas HHO
Gas HHO (Brown’s Gas) terdiri dari gas hidrogen dan Oksigen, dengan
perbandingan komposisi mol 2:1. Perbandingan ini adalah perbandingan yang
sthoikiometri untuk terjadinya reaksi pembakaran (oksidasi) gas hidrogen oleh gas
oksigen. Reaksi pembakaran pada gas HHO pada dasarnya adalah reaksi
terikatnya kembali hidrogen pada oksigen untuk membentuk molekul air.
Sebagaimana dapat dilihat pada persamaan reaksi kimia berikut ini:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
Persamaan reaksi kimia tersebut merupakan kebalikan dari persamaan
kimia pada elektrolisis air. Jika pada proses elektrolisa untuk memecah molekul
air membutuhkan energi, maka sebaliknya pada reaksi oksidasi hidrogen
dihasilkan sejumlah energi. Gas hidrogen mempunyai beberapa karakteristik
yaitu: tidak berwarna, mudah terbakar, sangat ringan, dan sangat mudah bereaksi
dengan zat kimia lainnya. Gas HHO pada kondisi normal tidak akan terbakar
dengan sendirinya tanpa ada sulutan api, jika kandungannya 4% dari volume
ruang dengan temperatur ruangan gas hidrogen akan terbakar sendiri. Tabel 2.4
merupakan propertis gas hidrogen pada kondisi standar.
Tabel 2.4 Propeties gas hidrogen pada kondisi temperatur dan tekanan standar
Sumber: NASA Glenn Research Center Glenn Safety Manual ( O’Connor, 2006)
17
2.3 Plat Netral Pada Generator
Plat netral pada generator HHO adalah plat yang tidak diberikan tegangan
positif dan negatif dari baterai. Tegangan diberikan hanya pada akhir plat, positif
dan negatif. Plat netral sebenarnya menyebabkan drop tegangan antar plat
tersebut. Plat netral memberikan luas permukaan tambahan untuk produksi gas
HHO serta menurunkan panas generator.
Tegangan rendah menghasilkan panas yang kecil. pada12 Volt baterai
dengan 1 netral maka akan memiliki 6 Volt antara masing-masing cell. Dengan 2
netral maka akan memiliki 4 Volt antara masing-masing cell. Dengan 3 netral
maka akan memiliki 3 Volt, dan seterusnya.
(http://www.hho4free.com/neutral_plates.htm).
a. Plat paralel (unipolar)
Konfigurasi plat parallel (unipolar) menciptakan rangkaian paralel.
Tegangan 12 Volt dapat diukur antara dua plat yang saling berhadapan. Dengan
kata lain, 12 Volt dijatuhkan disetiap set pelat. Gambar 2.10 berikut adalah
pengaturan plat paralel, setiap plat mendapatkan positif negatif:
12 Volt terukur antara dua plat
12 Volt terukur dari plat positif ke negatif
12 Volt terukur dari tiap-tiap plat positif ke
negatif
12 Volt terukur dari tiap-tiap plat positif
ke negatif
Gambar 2.10 Konfigurasi plat paralel (unipolar).
Sumber :http://www.hho4free.com/neutral_plates.htm(daddyo,2003)
18
Ketika arus listrik dialiri di antara plat paralel, maka arus akan terbagi jika
ada lebih dari satu set. Sebagai contoh, jika dua set plat paralel kebaterai, elektron
memiliki dua jalan untuk mengambilnya. Jika plat memiliki ukuran yang sama,
dan terpisah jarak yang sama, arus listrik akan melewati dua jalan, setengah arus
akan melakukan perjalanan melalui satu set dan setengah arus lain akan melalui
jalan lainnya.
Gambar 2.11 Arus pada plat paralel (unipolar)
Sumber :http://www.hho4free.com/neutral_plates.htm.(daddyo,2003)
Pada Gambar 2.11 arus listrik mengalir melalui terminal negatif baterai ke
plat negatif kemudian ke plat positif, dan ke terminal positif baterai. Tegangan
pelat 12 Volt, dalam hal ini arus melalui 3 jalan. Pada plat negatif bawah arus ke
arah plat positif di atasnya dan plat positif di bawahnya.
Dengan susunan paralel 4 plat menunjukkan tiga cell. Jika 10 amper arus
diberikan, maka arus tersebut akan melakukan perjalanan di 3 jalur, sehingga arus
dibagi 3. Jadi, masing-masing cell hanya memiliki 3,333 Volt melewatinya
(www.hho4free.com/neutral_plates.htm).
b. Menambahkan Plat Netral (bipolar)
Ketika menambahkan plat netral diantara plat parallel maka jumlah arus
akan sama tiapcell. Tegangan diberikan hanya pada akhir plat positif dan negatif.
Plat netral sebenarnya menyebabkan drop tegangan. Setiap netral membagi
tegangan, hal ini karena ia mengubah resistensi dan jarak antara positif dan
negatif yang pada gilirannya mengubah tegangan listrik antara netral dan positif
dan netral dan negatif. Jika dilakukan pengukuran tegangan dari plat positif ke
plat negatif yang terbaca 12 Volt tegangan listrik. Tetapi jika diukur dari plat
netral baik positif atau negatif, terbaca menjadi 6 Volt tegangan listrik. Jadi plat
netral merupakan cara yang efektif untuk menurunkan tegangan alat.
(http://www.hho4free.com/neutral_plates.htm).
19
Dalam sistem 12 Volt, menggunakan konfigurasi ini satu netral, drop
tegangan antara dua plat yang berdekatan akan menjadi 6 Volt. jika memiliki 2
cell, 12 Volt dibagi 2 sama dengan 6 Volt. Ditunjukkan pada Gambar 2.12.
Penambahan sebuahplat netral antara plat
positif dan negatif. Jika jarak yang sama
antara plat tersebut maka pengukuran dari
plat netral ke plat positif dan plat netral ke
plat negatif, maka terbaca 6 Volt per cell.
Penambahan 2 buah plat netral antara plat
positif dan negatif. 2 netral membuat 3 cell
(daerah air). Maka terbaca 12V/3 = 4 Volt
per cell.
Penambahan 3 buah plat netral antara plat
positif dan negatif. 3 netral membuat 4 cell
(daerah air). Maka terbaca 12V/4 = 3 Volt per
cell.
Penambahan 4 buah plat netral antara plat
positif dan negatif. 4 netral membuat 5 cell
(daerah air). Maka terbaca 12V/5 = 2,4 Volt
per cell.
Penambahan 5 buah plat netral antara plat
positif dan negatif. 5 netral membuat 6 cell
(daerah air). Maka terbaca 12V/6 = 2 Volt
per cell.
Gambar 2.12 KonfigurasiPlatNetral (bipolar)
Sumber :http://www.hho4free.com/neutral_plates.htm.(daddyo,2003)
Tegangan yang lebih rendah berarti lebih sedikit panas yang terjadi,
idealnya 1,25 Volt mampu membuat sebagian HHO dengan sedikitnya jumlah
kelebihan panas. Setiap plat netral memiliki sisi positif dan negatif, atau dikatakan
20
sisi yang lebih positif dan sisi negatif. Itulah mengapa kita dapat mengukur
penurunan tegangan antara plat. (http://www.hho4free.com).
Arus listrik mengambil jalan yang sama seperti plat paralel, tetapi juga
harus melewati netral. Gambar 2.13 menjelaskan perbedaan jalannya arus pada
netral dan paralel:
Arus listrik mengalir melalui terminal
negatif baterai ke plat negatif kemudian
melalui plat netral ke plat positif, dan ke
terminal positif baterai. Netral menurunkan
tegangan plat dan membagi arus dan
menambah luas permukaan produksi HHO.
Arus listrik mengalir melalui terminal
negatif baterai ke plat negatif kemudian
melalui plat positif, dan ke terminal positif
baterai. Tegangan plat 12 Volt, dalam hal
ini arus melalui 3 jalan. Pada plat negatif
bawah arus ke arah plat positif di atasnya
dan plat positif di bawahnya.
Gambar 2.13 Perbedaan arus pada platnetral (bipolar) dan plat paralel
(unipolar)
Sumber :http://www.hho4free.com/neutral_plates.htm.(daddyo,2003)
Menggunakan plat netral menciptakan sirkuit seri pada rangkaian.
Sedangkan konfigurasi iniakan menjadi rangkaian Seri Paralel jika ada dua atau
lebih rangkaian yang sama digabung menjadi satu . Jika 12 Volt negatif
diterapkan padadua plat, dan satupositifditerapkanantara mereka, itu adalah
susunan paralel. Namun ada Netral dalam seri antara masing-masing positif dan
negatif. Konfigurasi ini disebut seri paralel. Gambar 2.14 menjelaskan konfigurasi
tersebut.
21
Pada susunan ini 2 rangkaian seri
dengan menggunakan satu plat positif
bersama, ini disebut seri-paralel.
Pada susunan ini sama seperti di atas
hanya beda kabel saja.
Pada susunan ini sama seperti di atas
hanya menggunakan 2 plat positif.
Gambar 2.14 Konfigurasi Seri-Paralelbipolar-unipolar)
Sumber :http://www.hho4free.com/neutral_plates.htm(daddyo,2003)
Penggunaan konfigurasi seri-paralel dapat menghasilkan sejumlah besar
atau kecil gas HHO dan dapat untuk mengurangi panas.Plat netral memungkinkan
kita untuk menurunkan tegangan operasi untuk setiap plat, agar didapatkan
efisiensi yang lebih baik.Melalui percobaan trial and error, bahwa tegangan
mendekati 2,0 Volt atau lebih sedikit maka akan memperpanjang waktu operasi
generator. inilah kunci efisiensi. (Bob Boyce,www.hho4free.com).
2.4. Parameter Unjuk Kerja Generator HHO
Penggunaan generator HHO basah (wet)maupun baik tipe kering (dry)
pada kendaraan bermotor ataupun generator-set harus memperhatikan beberapa
hal, seperti seberapa besar daya yang dibutuhkan oleh generator HHO. Sehingga
dengan pemasangan generator HHO pada kendaraan tidak menyebabkan sistem
kelistrikan dan sumber energi pada kendaraan terganggu. Untuk memperoleh
karakteristik terbaik dari setiap generator HHO maka diperlukan parameter unjuk
kerja generator HHO, sehingga terlebih dahulu harus digambarkan sistem yang
akan digunakan. Adapun parameter unjuk kerja dari generator HHO tersebut
adalah :
1.
Daya yang dibutuhkan generator HHO
2.
Temperatur fluida pada generator HHO
22
3.
Laju produksi gas HHO (flowrate)
4.
Efisiensi Generator HHO
2.4.1 Daya yang Dibutuhkan Generator HHO (PHHO), [Watt]
Untuk menghasilkan gas HHO dengan menggunakan proses elektrolisis air
dibutuhkan energi listrik. Jika generator HHO dipasang pada kendaraan bermotor,
dengan sumber energi listrik diambil dari alternator sepeda motor yang bisa
memberikan arus bolak- balik. Semakin besar ukuran mesin kendaraan, energi
listrik yang dihasilkan dari alternator engine akan semakin besar, sehingga arus
yang dialirkan ke generator juga semakin besar.
Energi listrik dari alternator dipergunakan untuk sistem kelistrikan dan
pengapian di kendaraan (seperti lampu, pengisian baterai, dan api pada busi).
Namun sebagian energi listrik tersebut dapat dipergunakan sebagai sumber
tegangan dan arus untuk generator
HHO. Energi listrik tersebut jumlahnya
terbatas, sehingga generator HHO yang dipasang pada kendaraan dayanya harus
dibatasi. Begitu pula ketika generator HHO digunakan pada engine penggerak
generator, listrik yang dihasilkan oleh generator semaksimal mungkin agar dapat
digunakan untuk menyalakan beban. Oleh karena itu harus diketahui seberapa
besar daya yang dibutuhkan oleh generator HHO. Perumusan untuk mencari daya
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Perumusan untuk mencari daya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
P  V .I ........................................................................
(2.1)
yangmana: P = daya yang dibutuhkan generator HHO (watt)
V = beda potensial/voltase (volt)
I = arus listrik (ampere)
Beda potensial didapat dengan menggunakan voltmeter yang dipasang
paralel dengan rangkaian dan arus listrik dapat diukur menggunakan amperemeter
yang dipasang secara seri dengan rangkaian selama pengujian berlangsung.
23
2.4.2 Laju Produksi Gas HHO (𝒎𝑯𝑯𝑶 )
Produk utama proses elektrolisis air dengan menggunakan generator HHO
adalah gas HHO (Brown’s gas). Sehingga untuk mengetahui seberapa baik kinerja
generator HHO, perlu diketahui seberapa banyak gas HHO yang dihasilkan oleh
generator HHO tersebut. Secara aktual untuk mengetahui seberapa besar volume
gas HHO yang dihasilkan dari proses elektrolisis dapat dilakukan dengan
pengukuran menggunakan HHO flowmeter.
untuk menghitung flowrate gas HHO dapat dicari dengan persamaan
berikut ini:
𝑚 = Q x ρ ........................................................................
dimana :
𝑚
= Laju Produksi Gas HHO (Kg/s)
Q
= Debit Produksi gas HHO (m3/s)
𝜌
= Massa Jenis HHO (Kg/m3)
(2.2)
Dengan perumusan debit Produksi gas HHO:
Q = V / t ...........................................................................
Dimana :
V
= Volume gas Terukur (m3)
t
= Waktu produksi gas HHO
.(2.3)
Dari persamaan kimia reaksi elektrolisis air berikut ini dapat dihitung
seberapa besar kandungan dari massa H2 dalam gas HHO. Jika massa H2O yang
dielektrolisis sebanyak 1 kg maka massa produk total H2 dan O2 juga 1 kg
sehingga diketahui Mr H2O = 18, Mr H2 = 2 dan Mr O2 = 32 maka didapatkan
mole H2 :
2H2O(l) → 2H2(g) +
O2(g)
Mol = massa/Mr………………………………………………
.(2.4)
Dari perbandingan mol pada persaman reaksi kimia elektrolisis air dapat dihitung
berapa massa H2 dalam 1 kg gas HHO, yaitu:
24
mH 2  MrH 2  mol  2 
1kg 1
 kg
18 9
Massa H2 dalam gas HHO hanya sebesar 1/9 massa total gas HHO, maka
NKB gas HHO adalah 1/9 kali NKB gas H2 yaitu = 1/9 x 119,93 kJ/g = 13,25
kJ/gatau 3812,754 kcal/kg.Jika pada STP massa jenis H2 diketahui sebesar ρH2=
0,08235 gr/Ltr dan O2 sebesar ρO2 = 1,3088 gr/Ltr (Cole Parmer Instrument,
2005), maka 𝜌𝐻𝐻𝑂 dapat dicari penurunan persamaan berikut ini:
 HHO 

mHHO (mH 2  mO 2 )
=
VHHO
VHHO
(  H 2 .VH 2   O 2 .VO 2 )
VHHO
2
1
(  H 2 . VHHO   O 2 . VHHO )
2
1
3
3

  H 2  O2
VHHO
3
3
 HHO  (2/3  0.08235gr/ L)  (1/3 1.3088gr/L )  0,491167 gr / L
2.4.3 Efisiensi Generator HHO (ηHHO), [%]
Efisiensi merupakan perbandingan antara energi yang berguna dengan
energi yang diberikan pada suatu sistem.Kegunaan menghitung efisiensi suatu
alat-alat konversi energi adalah untuk mengetahui seberapa optimal alat tersebut
dapat bekerja. Perumusan efisiensi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
η=
Energi yang berguna (output) x 100%
Energi yang diberikan (input)
Energi yang berguna (input) disini merupakan komponen yang berguna
dalam proses elektrolisa pada generator gas HHO, dalam hal ini adalah entalphi
generator gas HHO, dalam hal ini adalah Enthalpy generator, enthalpy disini
bernilai positif karena reaksi pada generator gas HHO adalah reaksi endoterm atau
reaksi yang menyerap panas untuk menghasilkan produk. Sedangkan energi yang
25
berguna (output) adalah energi yang diberikan pada generator. Nilai input yaitu
nilai enthalpy gas ideal.
H2O(l) H2(g) + ½ O2(g) = + 285,84 x 103J/mol
Lalu untuk nilai energi ikatan yang dibutuhkan dapat diketahui melalui
rumusan dibawah ini :
p x V = n x 𝑅 x T …..……………..………..……………….
(2.5)
Jika persamaan 2.5 ditinjau persatuan waktu, maka :
p x 𝑉 = 𝑛 x R x T ………………...………………………….
P ×𝑉
𝑛=
R ×T
Dimana :
. ……………………………………….....................
(2.6)
(2.7)
p = Tekanan Gas ideal (1atm = 100 kPa)
𝑉 = Volume per satuan waktu (liter/s)
𝑅 = Konstanta Gas ideal (8.314472 J/mol.K)
𝑛 = Mol per satuan waktu (Mol/s)
T = 298 K (STP)
Ouput = PGen = V x I, Maka nilai Effisiensi dari generator gas HHO:
η=
Energi Teoritis yang Digunakan untuk Elektrolisa
Energi Aktual yang Dibutuhkan Generator HHO
η=
∆ℎ𝑓×𝑛
(𝑉×𝐼)
x100%
x 100% ……………………………………… (2.8)
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang pengaruh bentuk elektroda terhadap efisiensi generator
HHO dan laju produksi hydrogen dengan menggunakan elektroda silinder dan
elektroda plat datar sebagai pembanding,dalam penelitian ini menggunakan tiga
konsentrasi KOH yaitu 0,25%, 0,75% 1,0%. Hasil eksperimen menggunakan
26
elektroda silinder menunjukkan peningkatan dari efisiensi daya elektrolisis air
sekitar 30% dan laju produksi hydrogen sekitar 25% dibanding elektroda plat
datar (Mandal, B. et al, 2011). Dibawah ini adalah gambar grafik penelitian
Mandal, B. et al.
Gambar 2.15. Grafik hasil penelitian Mandal, B. et al.
Penenilitian tentang pengaruh berbagai operasi dan parameter geometri
terhadap produksi hydrogen dari alkali elektrolis, menggunakan elektroda bentuk
silinder dengan tiga variasi permukaan yang berbeda dan lima jenis bahan
elektroda yang berbeda (Baja galvanis, stainless baja, cupper, titanium dan
aluminium murni),konsentrasi larutan elektrolit (0-45%) dan temperatur elektrolit
(20-70%). Diperoleh konsentrasi optimum untuk KOH sebagai elektrolit adalah
sekitar 26% menghasilkan produksi hidrogen yang maksimum, pada suhu
elektrolit 70°C dengan tegangan 11 Volt pada elektroda alumunium murni
berbentuk silinder halus menghasilkan produksi hidrogen yang maksimum, yaitu
sekitar 190 cm³/min (Fatouh, M. et al, 2010).Grafik hasil penelitian Fatouh, M.
dapat dilihat pada gambar 2.16.
27
Gambar 2.16. Grafik hasil penelitian Fatouh, M. at el
Penelitian tentang “Pengaruh Ukuran Ion Elektrolit Terhadap Produksi Gas
Hidrogen Pada Elektrolisis Larutan Garam Klorida” diperoleh bahwa semakin
besar voltase yang digunakan atau diterapkan semakin banyak pula gas hidrogen
yang dihasilkan, semakin besar konsentrasi garam klorida yang digunakan
semakin banyak pula gas hidrogen yang dihasilkan dan semakin besar ukuran ion
(menurunya jari-jari hidrat ion) elektrolit semakin besar pula gas hidrogen yang
dihasilkan (kecuali untuk kation Ca2+) (Kastono, 2009).
Penelitian pengaruh konsentrasi KOH dan arus listrik pada proses
elektrolisis dengan menggunakan elektroda silinder terhadap produktifits gas
hydrogen dan gas oksigen, disimpulkan bahwa produktifitas H2 dan O2pada
28
larutan 5,33% konsentrasi KOH dan arus 6 A menghasilkan produktifitas gas
hydrogen yang maksimal dan pada konsetrasi larutan KOH 3,2% dan Arus 4 A
menghasilkan produktifitas gas hydrogen yang minimal (Putra, 2010).
Pengujian mengenai pengaruh variasi jumlah katalis pada elektrolit yang
digunakan di generator HHO. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental
dengan mengaplikasikan generator HHO pada mesin Honda Supra X PGMFi yang
berkapasitas 125 cc. Katalis yang digunakan pada generator HHO ini adalah KOH
yang divariasikan sebanyak 0.5 gram, 0.55 gram, 0.6 gram, 0.65 gram, 0.7 gram,
dan 0.75 gram dalam setiap 1 liter aquades. Generator HHO yang digunakan
menggunakan elektroda dari stainless steel 316, dengan spesifikasi :
 Pipa dalam diameter 1.5 inch, tebal 3 mm, dan panjang 550 mm
 Pipa luar diameter 2 inch, tebal 3 mm, dan panjang 550 mm.
Dari pengujian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa pada variasi KOH
0.75 gram per liter H2O mampu menghasilkan laju produksi yang paling besar,
akan tetapi temperatur generator menjadi tinggi pula.Selain itu, konsumsi arus
menjadi bertambah besar sehingga efisiensi generator menjadi lebih kecil.
(Andrian, P.D.2010). Grafik hasil penelitian Andrian Dwi Purnama dapat dilihat
pada gambar 2.17.
Gambar 2.17. Grafik hasil penelitian Andrian Dwi Purnama
29
Penelitian tentang komparasi performa Generator HHO dengan Elektroda
SS 304 Plat dan Spiral. Didapatkan laju produksi gas HHO terbesar oleh generator
HHO yang menggunakan elektroda berbentuk plat dengan nilai tertinggi 0,001175
g/s. Namun effisiensi generator tertinggi dihasilkan oleh generator HHO
menggunakan elektroda berbentuk spiral sebesar 54,72% pada temperatur 25°
celcius dan arus 1,2 amper. Temperatur dan arus tertinggi pada generator
menggunakan elektroda berbentuk plat dengan nilai 74° celcius dan 4,5 Amper
(Fitriyana, B. 2011). Grafik hasil penelitian Barkah dapat dilihat pada gambar
2.18
Gambar 2.18. Grafik hasil penelitian Fitriyana B.
Pengujian mengenai performa generator dengan penambahan PWM (
Pulse Width Modulator). Dalam penelitian ini yang divariasikan yaitu frekuensi
dari PWM tersebut, yakni 5 kHz, 3 kHz, dan 1 kHz serta pengujian tanpa
menggunakan PWM atau secara direct. Namun dari hasil penelitian tersebut, yang
berkaitan dengan penelitian ini yaitu hasil pengujian dengan sistem direct
connection atau tanpa menggunakan PWM. Dari penelitian tersebut didapatkan
hasil bahwa laju produksi HHO yang terbesar yaitu yang dihasilkan dari generator
30
HHO tanpa penambahan PWM ( direct) yakni8.99281 x 10-6 – 1.2216 x 10-5m3/s.
Begitu pula dengan efisiensi generator maupun flowrate gas HHO didapatkan
hasil tertinggi dari generator HHO tanpa penambahan PWM ( direct ). Namun
memiliki kelemahan dari generator HHO tersebut tanpa penambahan PWM, yakni
kenaikan arus maupun temperatur yang cukup drastis (Wardiyanto, 2013).Hasil
penelitian tersebut terlihat pada gambar 2.19 di bawah ini:
Gambar 2.19. Grafik dari Hasil Penelitian Wardiyanto
31
( Halaman ini sengaja di kosongkan)
32
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Metode penulisan tesis ini mencakup semua kegiatan yang dilaksanakan
untuk memecahkan masalah dan melakukan proses analisa terhadap permasalahan
mulai dari awal hingga akhir penyelesaian tesis. Penelitian dilakukan dengan
metode eksperimental, yaitu menggunakan elektroda berbentuk kerucut dan plat
datar untuk mengetahui performa generator HHO sistem basah. cairan elktrolit
yang digunakan adalah aquades dan dicampur dengan KOH sebanyak 1 gram, 3
gram, 5 gram untuk tiap liter aquades. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di
Laboratorium Bahan Bakar dan Teknik Pembakaran Jurusan Teknik Mesin FT
ITS dan dimulai pada bulan November 2013.
3.2
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah uraian tentang prosedur atau langkah-langkah
yang dilakukan oleh peneliti dalam upaya mengumpulkan dan menganalis data.
Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian eksperimen. dimulai dengan
penentuan tema atau focus dari suatu penelitian dan mungumpulkan informasi
yang berkaitan dengan penelitian berupa konsep teori dan hal-hal yang relevan,
kemudian menyiapkan segala peralatan yang akan digunakan dalam penelitian
berupa pembuatan generator HHO, pembuatan water trap, pembuatan gas flow
meter dan menyiapkan peralatan pendukung dan peralatan ukur yang akan
digunakan untuk pengujian. setelah pembuatan generator HHO, water trap, gas
flowmeter selesai, dilakukan pengujian performa generator HHO baik generator
HHO dengan elektroda bentuk kerucut maupun generator HHO dengan elektroda
bentuk plat datar. Dari pengujian ini didapatkan data unjuk kerja generator HHO
bentuk kerucut dan plat datar yang nantinya di komparasi dan dianalisa sehingga
dapat ditarik kesimpulan. Skema flow chart penelitian dapat dilihat pada gambar
3.1 berikut ini.
33
Start
Judul: Komparasi penghasilan Gas HHO pada generator sistem
basah(wet) dengan susunan kerucut dan plat datar terpasang horisontal
Perancangan dan pembuatan
Generator HHO bentuk kerucut
dengan Elektroda SS 316L (90x90)
mm
Tidak
Perancangan dan pembuatan
Generator HHO bentuk Plat datar
dengan Elektroda SS 316L (90x90)
mm
Apakah system
bekerja dengan
baik?
Apakah system
bekerja dengan
baik?
Ya
Tidak
Ya
Pengujian performa Generator
HHO Elektoda bentukKerucut
Pengujian performaa Generator
HHO elektroda bentuk plat datar
Data I yang didapatkan:
1. Arus listrik yang dibutuhkan
2. Tegangan yang dibutuhkan
3. Temperatur Elektrolit Generator
Data II yang didapatkan:
1. Arus listrik yang dibutuhkan
2. Tegangan yang dibutuhkan
3. Temperatur Elektrolit Generator
4. Flowrate Gas HHO
4. Flowrate Gas HHO
Komparasi data I dan II
Analisa kedua data
Kesimpulan
End
Gambar 3.1 Skema flow chart penelitian
34
Studi Literatur:
- Tugas Akhir
- Tesis
- Text Book
- Paper
- Internet
3.3
Peralatan dan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur dan alat uji yang digunakan untuk
mendapatkan data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain:
3.3.1. Generator HHO
Untuk mendapatkan referensi generator yang baik, ada beberapa kriteria
yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan generator HHO. Kriteria
tersebut antara lain:
a. Elektroda yang digunakan terbuat dari material yang tahan terhadap korosi
dan memiliki konduktifitas listrik yang baik serta tersedia di pasaran
(seperti stainless steel type SS 316 L) dengan dimensi (90 x 90 x 1.5 ) mm
dengan lingkaran tengah berdiameter 14 mm,
8 buah lingkaran
berdiameter 7 mm dan 4 buah lingkaran berdiameter 5 mm. jumlah plat
sebanyak 31 plat dan terdiri dari 6 cell dengan bentuk kerucut dan plat
datar sebagai pembanding.
Gambar 3.2. Dimensi Plat
35
Gambar 3.3 Elektroda bentuk kerucut dan Generator HHO tipe wet
b. Tabung dan tutup generator terbuat dari bahan yang tahan panas (tahan
o
hingga suhu 110 C), dan tidak bereaksi dengan larutan elektrolit.
Nb : bisa dari plastic (tapper ware) atau kaca. Dalam penelitian ini
menggunakan tabung plastik.
c. Tidak terdapat kebocoran pada bejana dan tutupnya ketika telah dipasang,
sehingga gas HHO yang dihasilkan tidak keluar selain melalui lubang
output.
d. Ketika Generator HHO dialiri arus listrik, pada daerah sekitar kedua
elektrodanya akan terdapat gelembung-gelembung gas HHO.
3.3.2. Water Trap
Selain menghasilkan gas HHO, generator HHO juga mengeluarkan produk
berupa uap air. Uap air ini terbentuk karena panas dari generator HHO mampu
mengubah air menjadi uap. Oleh karena itu dibutuhkan alat yang dinamakan
water trap guna memerangkap uap air yang dihasilkan generator HHO. Water
trap sendiri merupakan perangkat berupa wadah yang didalamnya berisi air.
Prinsip kerjanya sederhana, gas HHO dan uap air dari generator HHO dialirkan
masuk kedalam water trap. kemudian dengan prinsip kondensasi, uap air akan
mengembun menjadi air dan gas yang keluar dari water trap yakni gas HHO
murni.
36
Gambar 3.4 Water Trap
3.3.3 Peralatan Pendukung
1. HHO Gas Flowmeter
HHO Gas Flowmeter ini menggunakan bejana yang berisikan air yang
langsung dihubungkan ke Generator HHO. ketika Generator dinyalakan gas
HHO akan mengisi tabung penampung gas HHO hingga gas terisi penuh.
Gambar 3.5 flowmeter
2. Baterai
Baterai ini digunakan sebagai sumber tegangan generator HHO.
Spesifikasi:
• Merk : Yuasa
• Buatan : Indonesia
• Voltase : 12 volt
• Type : 95D31R
37
Gambar 3.6 Baterai
3. Charger Baterai
Charger beterai digunakan untuk menjaga agar kondisi accu selalu terisi
penuh pada saat pengujian.
Spesifikasi :
• Voltase input : 220 V
• Voltase output : 12 V/24 V
• Arus output : 20 A
Gambar 3.7 Charger Baterai
3.3.4 Peralatan Ukur
1. Stopwatch
Stopwatch digital dengan kemampuan pengukuran 1/100 detik digunakan untuk
pencatatan waktu pengujian dan waktu produksi 500 ml gas HHO
Spesifikasi :

Merk
: Casio

Buatan
: China

Ketelitian
: 0.01 detik
38
Gambar 3.8 Stopwatch
2. Thermometer
Thermometer digunakan untuk mengukur besar temperature di dalam
Generator HHO.
Gambar 3.9 Thermometer
3. Thermometer Digital
Termometer ini nantinya digunakan untuk mengukur temperatur larutan
elektrolit di dalam generator HHO selama proses percobaan. dimana juga
sebagai pengaman bila nanti temperatur elektrolit di dalam generator melewati
ambang batas atas temperatur kerja generator, diharapkan temperatur kerja
generator dibawah 900C
Gambar 3.10 Thermometer digital
39
4. Timbangan Digital
Timbangan digital digunakan untuk menimbang massa bubuk KOH.
Spesifikasi :
• Buatan : Jepang
• Type : Libror EB-330D-A
• Capacity : 330 g/ 60 g
• Readability : 0.01 g/ 0.001 g
Gambar 3.11 Timbangan Digital
5. Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume air aquades.
Spesifikasi :
• Merk : Girs werk
• Buatan : Western Germany
• Type : SBW-borosdilicate-glass 6.5
• Capacity : 500 ml
• Accuracy : 50 ml
Gambar 3.12 Gelas Ukur
40
6. Clamp AC/DC Amperemeter
Amperemeter digunakan untuk mengukur arus yang dibutuhkan oleh
generator HHO untuk melakukan proses elektrolisa air.
Spesifikasi :
• Merk : Constant Instrument
• Range Ampere : 400-1000 Ampere AC/DC
• Range voltage : 0,4 – 1000 V DC/ 4 – 700 V AC
o
• Range Temperatur : 400 – 750 C
o
0 – 400 C
o
-40 – 0 C
Gambar 3.13 Clamp AC/DC Amperemeter
7. Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan yang dibutuhkan oleh
generator HHO.
Spesifikasi :
• Merk : Dekco
• Buatan : China
• Tipe : 37
• Range tegangan : Max. 1000 Volt DC
Gambar 3.14 Voltmeter
41
8. Multimeter digital
multimeter ini digunakan untuk mengukur tegangan, kuat arus yang
dibutuhkan serta besarnya hambatan pada Generator Brown’s Gas.
Gambar 3.15 Multimeter
9. Voltmeter dan Amperemeter Analog
Digunakan untuk menampilkan nilai output dari arus dan tegangan listrik
yang keluar dari accu akibat dari diberikannya pembebanan dari generator
HHO selama percobaan berlangsung.
Gambar 3.16. Voltmeter dan amperemeter analog
3.4 Prosedur Pengujian Generator HHO tipe WET
Langkah-langkah pelaksanaan pengujian laju produksi gas HHO adalah
sebagai berikut :
3.4.1. Persiapan Generator HHO
Pada tahap ini, disiapkan dan dirakit berbagai peralatan Generator HHO.
Adapun yang harus disiapkan dalam tahap ini yaitu :
1. Generator HHO
Generator yang digunakan terbuat dari stainless steel type 316 L dengan
tebal 1,5 mm. Generator dengan jumlah 31 plat elektroda dimana dimensi
luasan plat dari masing-masing berukuran 90 mm x 90 mm.
42
2. Kabel listrik, terminal (skun), dan isolasi.
Kabel listrik, terminal dan isolasi merupakan perangkat yang mengalirkan
listrik dari power supply ke generator gas HHO.
3. Saluran keluar gas
Pada generator type wet cell ini dibuatkan suatu saluran untuk keluar gas
HHO dimana saluran keluar akan terhubung terus dengan selang dan
flowmeter.
4. Mur, baut, dan ring.
Mur, baut, dan ring berfungsi sebagai pengikat antara plat
5. Selang Plastik.
Selang plastik digunakan untuk mengalirkan gas HHO dari generator ke
flowmeter.
6. Karet Packing
Karet packing ini berupa seal atau o-ring, digunakan sebagai pemisah antar
plat yang mana nantinya didalam generator akan membentuk ruangan
elektrolit dengan ukuran yang telah ditentukan.
7. Pembersihan permukaan elektroda.
Permukaan elektroda dibersihkan dari kotoran yang menempel dengan
menggunakan lap kain secaran hati-hati.Hal ini selain bertujuan untuk
menghindari menempelnya zat-zat yang tidak diinginkan.
3.4.2 Persiapan Alat Ukur Flowrate Gas HHO
Untuk pengujian laju produksi gas HHO menggunakan alat ukur sederhana
berupa tabung pengukur flowrate gas HHO yang dimasukkan ke dalam bejana air.
Penghasilan produksi gas HHO diukur sebanyak 500 cc dalam persatuan waktu
pada tabung pengukur flowrate dan bejana air. Pengukuran laju produksi gas
HHOi ni menjadi sangat penting karena menentukan kualitas gas HHO agar gas
yang dihasilkan tidak bercampur dengan udara.
43
Gambar 3.17 Alat Ukur SederhanaLaju Produksi Gas HHO
Adapun yang harus disiapkan dalam alat ukur ini yaitu :
1.
Bejana Air
Bejana air ini cukup dibuat dengan menggunakan bahan plastik,
setidaknya dapat menampung air sebanyak 1,5 L dengan tebal 1 mm.
2.
Tabung Pengukur
Tabung pengukur ini dibuat dari bahan yang sangat ringan, dengan berat
maksimal 20 mg. Volume tabung ini lebih besar dari jumlah penghasilan
gas HHO sebanyak 500 cc yang nantinya diukur dalam persatuan waktu.
3.
Selang Plastik.
Selang plastik digunakan untuk mengalirkan gas HHO dari generator ke
flowmeter.
4.
Pipa Saluran Gas HHO.
Pipa saluran gas ini diletakkan di dalam tabung pengukur untuk
mengalirkan gas HHO yang akan diukur.
5.
Katup Pembilasan
Katup (katup) ini digunakan sebagai drainase gas yang berada di tabung
pengukur.
3.4.3 Langkah Persiapan Pengukuran Flowrate Gas HHO
Dalam tahapan persiapan ini perlu diperhatikan langkah - langkah untuk
pengujian laju produksi gas HHO sebagai berikut :
1.
Siapkan peralatan yang dibutuhkan.
44
2.
Persiapkan rangkaian peralatan seperti Gambar 3.16
Gambar 3.18 Skema pengujian
3.
Siapkan campuran KOH dengan aquades atau larutan elektrolit. Dalam
bentuk 1 liter aquades yang dicampur dengan gram KOH. Kemudian
masukkan ke dalam generator gas HHO.
4.
masukkan air ke dalam water trap.
5.
Sambungkan generator gas HHO dan water trap menggunakan selang gas
HHO. Kemudian pastikan tidak ada sambungan yang bocor.
6.
Untuk menjaga agar tegangan saat pengujian stabil atau tidak drop, accu
dihubungkan pada charger accu pada saat pengujian.
7.
Pastikan alat pengukur arus, tegangan, dan termometer bekerja dengan
baik.
8.
Pada kedua proses pengujian baik bentuk plat kerucut maupun
menggunakan plat datar, sambungkan langsung power supply dari baterai
ke generator HHO melalui kabel-kabel. Pastikan sambungan terminal
positif dan terminal negatifnya sudah tepat.
9.
Persiapkan Alat Ukur Flowrate Gas HHO.

Masukkan tabung pengukur 500 cc gas HHO ke dalam bejana air.

Isikan air ke dalam bejana sampai air sejajar dengan tanda batas tinggi
air pada tabung pengukur flowrate gas HHO.
45

Untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam tabung
pengukur dan water trap, buka katup pembilasan udara yang berada
dibawah tabung pengukur.

Kemudian tutup katup pembilasan udara setelah tabung pengukur
menyentuh ujung pipa saluran gas HHO.
10. Sambungkan water trap dan alat ukur flowrate gas HHO menggunakan
selang plastik melalui konektor. Kemudian pastikan tidak ada sambungan
yang bocor.
11. Untuk memastikan tidak ada udara yang terperangkap dalam sistem, maka
dilakukan langkah pembilasan.

Langkah pembilasan dilakukan beberapa saat sebelum pengujian.

Untuk memulainya dengan menghidupkan sistem produksi gas HHO,
dengan menekan saklar ON. Tunggu beberapa menit sampai tabung
pengukur gas HHO mencapai skala volume produksi 500 cc, kemudian
matikan sistem dengan menekan saklar OFF.

Buang campuran gas HHO dan udara dengan membuka katup
pembilasan.Tutup kembali setelah ujung tabung pengukur menyentuh
ujung pipa saluran gas HHO.

Ulangi langkah diatas beberapa kali, untuk memastikan tidak ada
udara yang terperangkap di dalam sistem. Kemudian dilanjutkan ke
tahap pengujian.
3.4.4 Tahap Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian untuk mengetahui performa generator
gas HHO, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
o Pengujian bentuk kerucut
1. Ukur dan catat temperatur awal larutan elektrolit.
2. Tekan saklar ON untuk menyalakan sistem. Kemudian mulai tekan ON pada
stopwatch untuk menentukan waktu produksi gas HHO setiap 500 cc yang
dihasilkan.
46
3. Catat arus (Ampere), tegangan (Volt), dan perubahan temperatur (oC)
terhadap perubahan waktu (detik) pada saat pengisian gas HHO.
4. Tekan OFF setelah produksi gas HHO mencapai 500 cc dan catat waktu
produksi gas HHO setiap 500 cc yang didapatkan.
5. Ulangi langkah 1 sampai 4 setiap 5 menit, Proses pengujian dilakukan
secara kontinu sampai batas waktu tertentu untuk melihat performa dari
generator gas HHO bila dioperasikan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
6. Lakukan pengujian ulang pada generator HHO dengan bentuk geometri
yang lain.
Tabel 3.1. Lembar Data Pengujian Flowrate Generator Gas HHO Tipe Wet Cell
NO
Waktu
Uji
(menit)
Tegangan
ke Generator
(Volt)
Arus ke
Generator
(Ampere)
Temperatur
Elektrolit (0C)
1
2
3
47
Waktu
Produksi 500cc gas
HHO
Halaman ini sengaja dikosongkan
48
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Perhitungan
Tujuan dari perhitungan yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui
besarnya nilai dari karakteristik setiap komponen unjuk kerja generator gas HHO.
Data perhitungan yang digunakan diambil dari data pengujian Generator gas HHO
sistem basah (Wet) dengan larutan elektrolit 5 gram KOH/ liter Aquades.
Data pengujian

Arus listrik (I)
= 32,8 A

Tegangan listrik (V)
= 12 V

Waktu Produksi Gas (t)
= 32 detik

Volume gas terukur (V)
= 0,5 liter
Properties Gas HHO

Massa Jenis Gas HHO
= 0,4911167 kg/m3

Temperatur Gas HHO
= 250C = 298 K

Tekanan Gas HHO (P)
= 1 atm

Konstanta Gas Universal (𝑅 )
= 0,08206 𝑚𝑜𝑙 .𝐾

Nilai energi entalphi (h) untuk penguraian gas H2O pada kondisi gas
𝐿.𝑎𝑡𝑚
𝐽
ideal, STP:Δh = +285,84 x 103𝑚𝑜𝑙
Reaksi endoterm yang menghasilkan energy entalphi yang bernilai positif (+).
4.1.1
Daya yang dibutuhkan Generator Gas HHO
Rumus untuk menghitung konsumsi daya listrik yang digunakan oleh
generator gas HHO adalah:
P=VxI
= 12 V x 32,8 A
= 393.6 Watt
49
Jadi, Daya yang dibutuhkan untuk memproduksi gas HHO sebanyak 500cc adalah
393,6 Watt.
4.1.2 Laju Produksi Gas HHO
Laju produksi gas HHO dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑚 = Q x ρHHO
Dimana:
𝑣
Q=𝑡 =
0.5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
32 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 0,75 L/menit
Maka :
𝑚 = Q x ρHHO
= 0,75 L/menit x 0.491167 kg/(m3x 1000 L/m3)
= 4,605 x10ˉ⁴ kg/menit
= 0,4605 gram/menit
4.1.3 Spesifik Gas Production Generator HHO (SGP)
Nilai dari spesifik gas production pada generator gas HHO ini dapat
dirumuskan :
𝑆𝐺𝑃 =
𝐿𝑎𝑗𝑢𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖𝐺𝑎𝑠𝐻𝐻𝑂
kerja yang dilakukan per satuan waktu (daya)
𝑆𝐺𝑃 =
𝑚
𝑃
𝑆𝐺𝑃 =
4,605 x10ˉ4
𝑘𝑔
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑥
393,6 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
60 𝑠
=1.95× 10−8
𝑘𝑔
𝐽
Jadi, produksi gas spesifik yang dihasilkan adalah :1,95 × 10−8
𝑘𝑔
𝐽
4.1.4 Efisiensi Generator Gas HHO
Effisiensi Generator HHO dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
50
η =
=
Energi yang digunakan untuk elektrolisa
Energi yang dibutuhkan generator
∆𝑕×𝑛
(𝑉×𝐼)
x 100%
× 100%
Dimana :
∆𝑕
= Energi entalphi yang dihasilkan (J/mol)
𝑉
= Volume per detik (Liter/s)
𝑛
= Molaritas senyawa per waktu (mol/s)
V
= Tegangan (Volt)
I
= Arus (Ampere)
 Energi yang digunakan untuk elektrolisa (output)
Daya (P)
= V× I
= 12 V x 32,8 A
= 393,6Watt = 393,6 J/s
 Energi yang dibutuhkan generator untuk menghasilkan gas HHO (input)
Untuk mencari nilai 𝑛, menggunakan rumus gas ideal:
P x 𝑉 = 𝑛 x R x T (Nilai volume dan mol adalah per satuan waktu untuk
menyamakan energi yang digunakan per satuan waktu).
Dimana :
P
= Tekanan gas ideal (atm)
V
= Volume gas terukur (L)
n
= Molaritas senyawa (mol)
𝑅
= Konstanta Gas universal (L.atm/mol.K)
T
= Temperatur, 298oK.
0.5 L
1 atm × (32 dtk )
P ×𝑉
𝑛=
=
R × T 0,08206 L.atm × 298o K
mol .K
𝑛 = 6,39 x 10-4
mol
s
51
Sehingga energi yang dibutuhkan generator untuk menghasilkan gas HHO
adalah:
J
∆𝑕𝑓 × 𝑛= 285,84 . 103mol x 6,93 x 10-4
mol
s
J
= 182,6397 s
Maka, Efisiensi yang didapatkan :
ηGen =
ηGen =
∆𝑕𝑓×𝑛
𝑉×𝐼
× 100 %
182,6397 J/s
393,6 Watt
×100%
ηGen= 46,40237 %
Data hasil pengujian dan perhitungan disajikan dalam bentuk tabel pada lampiran
A dan lampiran B.
52
4.2
Analisa Data Perhitungan Generator Gas HHO
4.2.1
Laju Produksi Produksi Gas HHO yang dihasilkan
Laju produksi Gas HHO (gram/menit )
Grafik laju produksi Gas HHO vs waktu pengujian elektroda
kerucut susunan horisontal
0.50
0.40
Elektrolit 1 gr/ liter
0.30
Elektrolit 3 gr/ liter
0.20
Elektrolit 5 gr/ liter
0.10
0.00
20
40
60
80
100
Waktu pengujian ( menit )
120
Laju produksi Gas HHO (gram/menit)
Gambar 4.1 Grafik Laju produksi gas HHO vs Waktu pengujian (elektroda
kerucut )
Grafik laju produksi vs Waktu pengujian
elektroda Plat datar Horisontal
0.40
0.35
0.30
0.25
elektrolit 1 gr/liter
0.20
elektroda 3 gr/liter
0.15
elektroda 5 gr/liter
0.10
0.05
0.00
20
40
60
80
100
waktu pengujian ( menit)
120
Gambar 4.2 Grafik Laju produksi gas HHO vs Waktu pengujian (elektroda plat
datar )
Elektrolisa air pada generator gas HHO produk utamanya ialah gas H₂ dan
gas O₂ atau dapat dituliskan sebagai gas HHO. semua data yang tertulis dalam
grafik adalah gas HHO, artinya terdiri dari gas H₂ dan gas O₂, sehingga untuk
53
mengetahui seberapa banyak gas HHO yang dihasilkan oleh generator gas HHO
tersebut dapat dilihat dari laju produksi gas yang di hasilkan. Dari gambar 4.1 dan
4.2 terlihat laju produksi terhadap waktu menunjukkan adanya peningkatan laju
produksi gas HHO seiring dengan lamanya waktu pengujian pada sermua
generator gas HHO untuk setiap larutan elektrolit yang digunakan. Penambahan
jumlah konsentrasi larutan elektrolit yang digunakan mulai dari 1 gram KOH/liter
Aquades, 3 gram KOH/liter Aquades, 5 gram KOH/liter Aquades maka,
kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel di dalam larutan akan lebih
sering terjadi jika dibandingkan dengan yang terjadi pada konsentrasi larutan yang
rendah sehingga laju reaksinya akan semakin cepat. makin besar konsentrasi zat
yang bereaksi gas HHO yang terbentuk semakin besar pula. Konsentrasi larutan
merupakan nilai kepekatan kandungan zat, semakin banyak KOH yang dilarutkan
kedalam air maka akan semakin pekat larutan tersebut. Penambahan 1 gram KOH
kedalam 1 liter aquades, 3 gram KOH kedalam 1 liter aquades, 5 gram KOH
kedalam 1 liter aquades maka akan membuat hambatan listrik pada larutan akan
semakin kecil. ini berarti bahwa semakin besar larutan elektrolit ketika terjadi
proses elektrolisa maka semakin besar pula laju produksi gas. Dengan demikian
dari penambahan konsentrasi KOH diwaktu pengujian yang sama (dimenit ke-25 )
dari 1 gram KOH ke 3 gram KOH terjadi peningkatan laju produksi sebesar
0,11487 gram/ Menit, untuk 1 gram KOH ke 5 gram KOH terjadi peningkatan
laju produksi sebesar 0,24558 gram / Menit. Sedangkan pada menit 120 dari 1
gram KOH ke 3 gram KOH terjadi peningkatan laju produksi sebesar 0,16016
gram/ menit, untuk penambahan
1 gram KOH ke 5 gram KOH terjadi
peningkatan laju produksi sebesar 0,30031 gram/menit. terjadi kenaikan laju
produksi dari 1 gram KOH ke 3 gram KOH sebesar 100% dan dari 3 gram KOH
ke 5 gram KOH terjadi kenaikan sebesar 43,75 %. Sehingga untuk menghasilkan
gas HHO dalam jumlah yang banyak hal yang harus dilakukan adalah dengan
memperbesar konsentrasi larutan. Larutan elektrolit 5 gram KOH / liter Aquades
menghasilkan laju produksi gas HHO sebesar 0,4605 gram/menit pada elektroda
bentuk kerucut.
Demikian pula arus yang mengalir pada generator gas HHO, Besarnya
arus sangat mempengaruhi proses terjadinya elektrolisis. Arus listrik akan
54
mengalir pada larutan yang bersifat konduktor, semakin baik sifat konduktifitas
larutan tersebut maka akan semakin baik larutan tersebut menghantarkan arus
listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena di dalamnya
terkandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Dengan semakin banyaknya
kandungan elektrolit KOH dalam air, maka air tersebut semakin baik dalam
menghantarkan arus listrik. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin
cepat muncul gelembung- gelembung dipermukaan elektroda. untuk konsentrasi
larutan 1 gram KOH/liter Aquades dimulai 7 Amper sampai 11,5 Amper
menghasilkan laju produksi maksimum sebesar 0,160163 gram/menit, untuk
konsentrasi larutan 3 gram KOH/liter Aquades dimulai 15 Amper sampai 21,8
Amper menghasilkan laju produksi maksimum sebesar 0,320326 gram/menit,
untuk konsentrasi larutan 5 gram KOH/liter Aquades dimulai 24 Amper sampai
33 Amper menghasilkan laju produksi maksimum sebesar 0,460469 gram/menit.
begitu pula arus yang timbul pada generator HHO bentuk plat datar untuk
konsentrasi larutan 1 gram KOH/liter Aquades dimulai 7 Amper sampai 9,5
Amper menghasilkan laju produksi maksimum sebesar 0,143058 gram/menit,
untuk konsentrasi larutan 3 gram KOH/liter Aquades dimulai 15 Amper sampai
20 Amper menghasilkan laju produksi maksimum sebesar 0,2947 gram/menit,
untuk konsentrasi larutan 5 gram KOH/liter Aquades dimulai 24 Amper sampai
31,8 Amper menghasilkan laju produksi maksimum sebesar 0,334887
gram/menit. Gejala ini berarti semakin besar arus ketika proses elektrolisis maka
semakin besar pula laju produksi gas HHO yang dihasilkan. Sehingga untuk
menghasilkan gas HHO dalam jumlah yang banyak, hal yang dilakukan dengan
memperbesar arus yang masuk.
55
laju produksi Gas HHO (gr/Menit)
Grafik laju produksi HHO vs Waktu pengujian
sistem wet , 5 gr KOH/ L aq
0.50
0.45
0.40
kerucut horisontal
0.35
datar horisontal
0.30
0.25
0.20
20
30
40
50
60
70
80
90
100 110 120
Waktu pengujian (menit)
Gambar 4.3 Grafik laju produksi gas HHO vs Waktu pengujian dengan elektroda
plat datar dan elektroda bentuk kerucut.
Darti gambar 4.3 Menunjukkan bahwa laju produksi gas HHO semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya waktu, baik pada generator dengan
elektroda plat datar maupun generator dengan elektroda bentuk kerucut.Perubahan
bentuk elektroda plat datar ke elektroda bentuk kerucut dapat menghasilkan
peningkatan laju produksi yang signifikan yaitu sebesar 0,125569 gram/menit
pada konsentrsi larutan elektrolit 5 gram KOH/liter aquades. laju produksi gas
HHO pada generator HHO yang menggunakan elektroda bentuk kerucut
menghasilkan laju produksi yaitu sebesar 0,4605 gram/menit pada konsentrasi
larutan elektrolit 5 gram KOH/liter Aquades selama 120 menit, sedangkan dengan
generator gas HHO yang menggunakan elektroda bentuk plat datar yang
menghasilkan laju produksi gas HHO sebesar 0,334887 gram/menit pada waktu
dan jumlah larutan elektrolit yang sama. Hal ini terjadi karena, Untuk elektroda
plat datar sebagian ion – ion bertabrakan dan kemudian memantul kembali ke
sembarang arah karena bentuk elektrodanya. Sedangkan elektroda bentuk kerucut
karena bentuknya yang agak geometris ion-ion bergerak maju dan memantul
kembali kearah yang berlawanan. dan juga densitas muatan seragam pada
permukaan elektroda kerucut sehingga menigkatkan pemaanfaatan tenaga input.
56
Sebaliknya pada elektroda plat datar densitas muatan terkonsentrasi pada tepi
elektroda dan mencairkan ion di permukaan plat.
Laju Produksi Gas HHO ( gr/Menit )
Grafik Laju produksi Gas HHO vs Arus dengan elektrolit 5 gr
KOH/ liter Aquades
0.50
0.45
0.40
kerucut horisontal
0.35
0.30
plat datar
horisontal
0.25
0.20
23
25
27
29
Arus (Amper)
31
33
Gambar 4.4 Grafik laju produksi Gas HHO vs Arus pada elektroda kerucut dan
elektroda plat datar
Dari gambar 4.4 menunjukkan Besarnya arus sangat mempengaruhi proses
terjadinya elektrolisis. Semakin besar arus maka semakin cepat muncul
gelembung- gelembung dipermukaan elektroda. Perubahan bentuk elektroda
menghasilkan arus yang berbeda, pada pengujian ini Arus yang timbul pada
generator HHO bentuk kerucut pada konsentrasi larutan 5 gram KOH/liter
Aquades pada arus 33 Amper menghasilkan laju produksi maksimum sebesar
0,460469 gram/menit. untuk konsentrasi larutan 5 gram KOH/liter Aquades pada
elektroda plat datar, arus yang dihasilkan sebesar 31,8 Amper menghasilkan laju
produksi maksimum sebesar 0,334887 gram/menit. Gejala ini berarti semakin
besar arus ketika proses elektrolisis maka semakin besar pula laju produksi gas
HHO yang dihasilkan. Sehingga untuk menghasilkan gas HHO dalam jumlah
yang banyak hal yang dilakukan dengan memperbesar arus yang masuk.
57
4.2.2 Temperatur Elektrolit pada generator gas HHO
Temperatur Elektrolit (° C)
Grafik Temperatur vs Waktu pengujian elektroda
bentuk kerucut
80
70
60
50
40
30
20
Elektrolit 1 gr/ liter
Elektrolit 3 gr/ liter
Elektrolit 5 gr/ liter
20
40
60
80
100
120
Waktu Pengujian (Menit)
Temperatur Elektrolit (°C )
Gambar 4.5 Grafik temperatur fungsi waktu elektroda kerucut
Grafik Temperatur vs Waktu Pengujian
elektroda plat datar
80
70
60
elektrolit 1 gr/liter
50
elektrolit 3 gr/liter
40
elektrolit 5 gr/liter
30
20
20
40
60
80
100
Waktu Pengujian (menit)
120
Gambar 4.6 Grafik temperatur fungsi waktu elektroda plat datar
Dari gambar 4.5 dan 4.6 Grafik temperatur terhadap fungsi waktu
menunjukkan nilai temperatur yang meningkat seiring bertambahnya waktu.
jumlah larutan elektrolit yang digunakan mulai dari 1 gram KOH/liter Aquades, 3
gram KOH/liter Aquades, 5 gram KOH/liter Aquades menyebabkan temperatur
larutan yang berbeda pula, kenaikan temperatur untuk tiap penggunaan larutan
elektrolit pada generator HHO yang menggunakan elektroda kerucut mulai dari 1
gram KOH ke 3 gram KOH bekisar 11 oC, sedangkan kenaikan temperatur dari 1
58
gram KOH ke 5 gram KOH mencapai 20 oC. pada larutan 1 gram KOH/liter
Aquades temperatur maksimum mencapai 49 oC, pada larutan elektrolit 3 gram
KOH/liter Aquades temperatur maksimum mencapai 60
o
C, peningkatan
temperatur yang sangat signifikan ditunjukkan oleh pengujian generator dengan
konsentrasi elektrolit 5 gram KOH/liter aquades temperatur maksimum mencapai
71 oC dalam waktu 120 menit. sedangkan pada generator HHO bentuk plat datar
kenaikan temperatur mulai dari 1 gram KOH ke 3 gram KOH bekisar 10 oC,
sedangkan kenaikan temperatur dari 1 gram KOH ke 5 gram KOH mencapai 23
o
C. pada larutan 1 gram KOH/liter Aquades temperatur maksimum mencapai 52
o
C, pada larutan elektrolit 3 gram KOH/liter Aquades temperatur maksimum
mencapai 62 oC, peningkatan temperatur yang sangat signifikan ditunjukkan oleh
pengujian generator dengan konsentrasi
elektrolit 5 gram KOH/liter aquades
temperatur maksimum mencapai 75 oC dalam waktu 120 menit. Peningkatan ini
baik pada elektroda kerucut maupun plat datar disebabkan karena proses
elektrolisa yang terjadi pada Generator Gas HHO dipengaruhi oleh besarnya arus
listrik yang masuk menuju plat elektroda dan fluida di dalam generator. Seiring
waktu kerja generator memproduksi gas HHO, arus listrik yang mengalir melalui
penghantar tersebut semakin besar, sehingga menimbulkan kenaikan temperatur
fluida didalam generator HHO. Hal tersebut diakibatkan arus yang masuk dari
sumber listrik (accu), sehingga sebagian arus yang tidak digunakan untuk proses
elektrolisa menghasilkan panas yang terus meningkat. Panas yang terbuang ini
bila tidak dikontrol dapat menyebabkan bejana yang berisikan larutan elektrolit
untuk proses elektrolisa air tersebut rusak dan yang perlu diperhatikan juga adalah
menjaga kualitas gas HHO dan menjaga temperatur fluida agar tidak
menghasilkan uap air.
59
Temperatur Elektrolit ( ⁰ C )
Grafik Temperatur vs Waktu pengujian dengan elektrolit 5
gram KOH/ liter aquades
80
70
60
50
kerucut horisontal
40
plat datar horisonta
30
20
20
40
60
80
100
120
Waktu pengujian ( menit )
Gambar 4.7 Grafik temperatur vs waktu pengujian dengan elektroda plat datar
dan elektroda kerucut (Elektrolit 5 gram KOH/liter Aguades)
Dari
Gambar
4.7
terlihat
bahwa
temperatur
meningkat
seiring
pertambahan waktu. kenaikan temperatur ini terjadi pada generator HHO yang
menggunakan elektroda benbentuk plat datar maupun elektroda bentuk kerucut,
kenaikan temperatur terjadi dikarenakan arus untuk melakuan proses elektrolisis
semakin besar seiring bertambahnya waktu. Perubahan bentuk elektroda plat datar
ke elektroda bentuk kerucut dapat menurunkan temperatur larutan sekitar 4 oC,
temperatur generator HHO bentuk kerucut mencapai 71 oC untuk larutan elektrolit
5 gram KOH/liter aquades dengan arus sebesar 32,8 Amper sedangkan untuk
generator HHO elektroda plat datar temperaturnya mencapai 75oC untuk larutan
elektrolit 5 gram KOH/liter aquades dengan arus sebesar 30,5 Amper dalam
waktu pengujian selama 120 menit. Nilai arus yang semakin besar, maka energi
per detik untuk melakukan proses elektrolisis semakin besar, naiknya temperatur
menyebabkan energi gerak partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering
terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan
terjadinya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin
banyak sehingga laju produksi gas HHO sebesar 0,4605 gram/menit untuk
generator dengan elektroda bentuk kerucut. sedangkan dengan generator gas HHO
yang menggunakan elektroda bentuk plat datar menghasilkan laju produksi gas
HHO sebesar 0,334887 gram/menit, hal ini disebabkan karena energi yang
60
terbuang melalui panas yang disebabkan pelepasan ion –ion yang terlambat pada
elektroda plat datar.
4.2.3
Daya yang Dibutuhkan Generator gas HHO
Daya (watt)
Grafik Daya vs waktu pengujian elektroda kerucut
450
400
350
300
250
200
150
100
50
Elektrolit 1 gr/ lilter
Elektrolit 3 gr/ liter
Elektrolit 5 gr/ liter
20
40
60
80
100
120
Waktu Pengujian (Menit)
Gambar 4.8 Grafik Daya terhadap waktu pengujian elektroda kerucut
Daya (Watt)
Grafik Daya vs Waktu pengujian elektroda plat datar
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
elektrolit 1 gr/liter
elektrolit 3 gr/liter
elektrolit 5 gr/liter
20
40
60
80
100
120
waktu pengujian (menit)
Gambar 4.9 Grafik Daya terhadap waktu pengujian elektroda plat datar
Dari gambar 4.8 dan 4.9 memperlihatkan grafik daya yang terus naik
untuk semua variasi larutan elektrolit pada pengujian generator HHO. Hal ini
61
menunjukkan bahwa konsumsi daya generator HHO pada pengujian, untuk semua
larutan elektrolit semakin meningkat seiring bertambahnya waktu. mulai 1 gram
KOH/liter Aquades, 3 gram KOH/liter Aquades, 5 gram KOH/liter Aquades,
karena semakin bertambahnya waktu maka temperatur elektrolit akan meningkat,
hal ini akan mengakibatkan nilai konduktivitas dari cairan elektrolit tersebut juga
akan semakin meningkat, sehingga daya yang dibutuhkan untuk 1 gram KOH/liter
Aquades adalah sebesar 134 Watt, untuk 3 gram KOH/liter Aquades adalah
sebesar 261 watt, dan untuk 5 gram KOH/liter Aquades adalah sebesar 393,6Watt
pada generator HHO bentuk kerucut begitu pula dengan generator HHO bentuk
plat datar berturut-turut 1 gram KOH/liter Aqudes adalah sebesar 114 Watt, untuk
3 gram KOH/liter Aquades adalah sebesar 240 Watt, dan untuk 5 gram KOH/liter
Aquades adalah sebesar 381,6 Watt. Daya generator yang mengalami peningkatan
paling besar pada pengujian yang menggunakan larutan elektrolit
5
gram
KOH/liter aquades dibanding dengan larutan elektrolit 3 gram KOH/liter
Aquades, dan larutan elektrolit 1 gram KOH /liter Aquades untuk semua bentuk
elektroda. Kenaikan kebutuhan daya pada generator HHO dipengaruhi oleh arus
yang digunakan untuk proses elektrolisis. dimana dengan tegangan yang tetap,
yaitu 12 volt dan arus listrik yang cenderung meningkat maka daya yang
dibutuhkan oleh generator untuk melakukan proses elektrolisis juga akan
meningkat.
Grafik Daya vs Waktu pengujian elektrolit 5 gr KOH/liter
aquades
450
Daya ( waat)
400
350
kerucut horisontal
300
plat datar
250
200
20
40
60
80
Waktu pengujian(menit)
100
120
Gambar 4.10 Grafik Daya vs Waktu pengujian ( elektrolit 5 gram KOH/liter)
62
Dari gambar 4.10 menunjukkan bahwa konsumsi Daya Generator HHO
semakin meningkat seiring pertambahan waktu, Hal ini dikarenakan arus yang
dibutuhkan untuk proses elektrolisa juga mengalami peningkatan. Daya sendiri
merupakan perkalian antara tegangan dan arus. Dari grafik juga terlihat bahwa
konsumsi Daya Generator HHO yang menggunakan elektroda bentuk plat datar
untuk 5 gram KOH/liter Aquades adalah sebesar 381,6 Watt lebih kecil dibanding
dengan generator HHO elektroda bentuk kerucut pada pengujian 5 gram
KOH/liter Aquades yang menghasilkan daya sebesar 396,6 Watt. Perubahan
bentuk elektroda plat datar ke elektroda bentuk kerucut dapat menyebabkan
perbedaan komsumsi daya pada generator HHO sebesar 15 Watt pada generator
HHO bentuk kerucut pada pengujian 5 gram KOH/liter Aquades. Adanya
perbedaan nilai konsumsi Daya ini diakibatkan oleh nilai arus yang berbeda yang
mempengaruhi daya Generator.
4.2.4
Efisiensi Generator Gas HHO
Grafik Efisiensi vs Waktu pengujian Elektroda kerucut
70
65
Efisiensi (%)
60
55
50
elektrolit 1 gr/liter
45
elektrolit 3 gr/liter
40
Elektrolit 5 gr/liter
35
30
20
40
60
80
Waktu Pengujian (Menit)
100
120
Gambar 4.11 Grafik Efisiensi vs Waktu pengujian elektroda kerucut
Dari gambar 4.11 menunjukkan bahwa efisiensi dari generator mengalami
penurunan baik pada larutan elektrolit 1 gram KOH/liter Aquades dengan nilai
efisiensi 57.98 % ke 46,03 %, larutan 3 gram KOH/liter Aquades dengan nilai
63
efisiensi dari 53.95 % ke 48.57 %, dan untuk larutan elektrolit 5 gram KOH/liter
Aquades nilai efisiensi dari 50.73 % ke 46.12 % pada generator gas HHO bentuk
kerucut. pada larutan elektrolit 1 gram KOH/liter aquades terjadi penurunan
efisiensi yang sangat signifikan, hal ini disebabkan karena terjadi kenaikan arus
yang masuk pada generator HHO yang cukup besar sehingga konsumsi daya
semakin besar pula yang menyebabakan banyak energi untuk menghasilkan gas
HHO yang terbuang melalui panas akibat kenaikan temperatur. begiru juga pada
konsentrasi larutan 3 gram KOH/liter Aquades dan larutan 5 gram KOH/liter
Aquades juga terjadi penurunan efisiensi tetapi penurunan efisiensinya tidak
terlalu signifikan, hal ini disebabkan karena waktu produksi gas yang dihasilkan
cukup baik dibandingkan dengan waktu produksi gas pada larutan elektrolit 1
gram KOH/liter Aquades sehingga pemanfaatan energy input untuk memproduksi
gas HHO lebih optimal. arus listrik yang mengalir melalui elektroda semakin lama
semakin seiring bertambahnya waktu akibatnya dayapun semakin besar, sehingga
menimbulkan kenaikan temperatur fluida didalam generator HHO. arus yang tidak
digunakan untuk proses elektrolisa menghasilkan panas yang terus meningkat
sehingga menyebabkan penurunan efisiensi.
Efisiensi (%)
Grafik efisiensi vs Waktu pengujian elektroda plat datar
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
elektrolit 1 gr/liter
ellektrolit 3 gr/liter
elektrolit 5 gr/liter
20
40
60
80
100
120
waktu pengujian(menit)
Gambar 4.12 Grafik Efisiensi vs Waktu pengujian elektroda kerucut
Dari gambar 4.14 menunjukkan bahwa efisiensi dari generator mengalami
penurunan pada larutan elektrolit 1 gram KOH/liter Aquades dengan nilai
64
efisiensi 52,03 % ke 49,7 %, sedangkan pada larutan 3 gram KOH/liter Aquades
dengan nilai efisiensi dari 46,38 % ke 48,7 %, dan untuk larutan elektrolit 5 gram
KOH/liter Aquades nilai efisiensi dari 33.8 % ke 34.8 % terjadi kenaikan efisiensi
pada generator gas HHO elektroda plat datar sangat kecil. hal ini disebabkan
karena konsumsi daya yang semakin besar seiring waktu kerja generator
memproduksi gas HHO. arus listrik yang mengalir melalui penghantar tersebut
semakin besar, sehingga menimbulkan kenaikan temperatur fluida didalam
generator HHO. Hal tersebut diakibatkan arus yang masuk dari sumber listrik
(accu), sehingga sebagian arus yang tidak digunakan untuk proses elektrolisa
menghasilkan panas yang terus meningkat seiring bertambahnya waktu sehingga
menyebabkan penurunan efisiensi.
Grafik Efisiensi vs Waktu pengujian
55
Efisiensi (%)
50
45
40
kerucut horisontal
35
Plat datar horisontal
30
25
20
40
60
80
Waktu pengujian (Menit)
100
120
Gambar 4.13 Grafik Efisiensi vs Waktu pengujian (elektroda plat datar dan
elektroda kerucut)
Dari Gambar 4.13 menunjukkan bahwa efisiensi generator HHO yang
menggunakan elektroda bentuk kerucut mempunyai nilai yang cukup signifikan
dengan generator HHO yang menggunakan elektroda plat datar yaitu sebesar
14,44 %. Perubahan bentuk elektroda plat datar ke elektroda bentuk kerucut dapat
menyebabkan perbedaan nilai efisiensi. Nilai efisiensi paling besar terjadi pada
generator HHO yang menggunakan elektroda kerucut untuk elektrolit 5 gram
KOH/ liter Aquades yaitu sebesar 50.73 % dan nilai efisiensi terkecil terjadi pada
65
generator HHO dengan elektroda plat datar yaitu sebesar 36.3%. Hal ini
dikarenakan banyak daya yang terbuang melalui panas pada generator HHO
bentuk plat datar sehingga pemanfaatan daya input untuk proses elektrolisis tidak
maksimal.
66
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelelitian yang dilakukan tentang generator gas HHO sistem wet dapat
disimpulkan:
1. Laju produksi gas HHO semakin besar seiring bertambahnya waktu, arus, dan
temperatur elektrolit. Laju produksi gas HHO pada generator dengan elektroda
bentuk kerucut sebesar 0,460469 gram/menit lebih baik dibanding dengan
elektroda plat datar sebesar 0,334887 gram/menit pada konsentrasi larutan
elektrolit 5 gram KOH / liter aquades. Perubahan bentuk elektroda plat datar
ke elektroda bentuk kerucut dapat menaikkan laju produksi gas HHO sebesar
0,125582 gram/menit artinya terjadi kenaikan sebesar 37,49%.
2. Konsentrasi larutan merupakan nilai kepekatan kandungan zat, Semakin
banyak larutan KOH akan semakin pekat larutan tersebut, maka akan
membuat hambatan listrik pada larutan akan semakin kecil. ini berarti bahwa
semakin besar larutan elektrolit ketika terjdi proses elektrolisa maka semakin
besar pula laju produksi gas. Sehingga untuk menghasilkan gas HHO dalam
jumlah yang banyak hal yang harus dilakukan adalah dengan memperbesar
konsentrasi larutan. Konsentrasi larutan elektrolit 5 gram KOH / liter aquades
menghasilkan laju produksi gas HHO pada elektroda bentuk kerucut sebesar
0,4605 gram/menit dan pada elektroda plat datar sebesar 0,334887
gram/menit, untuk larutan 3 gram KOH/liter aquades menghasilkan laju
produksi gas HHO pada elektroda kerucut sebesar 0,320326 gram/menit dan
pada elektroda plat datar sebesar 0,2947 gram/menit, untuk larutan elektrolit 1
gram KOH/liter aquades menghasilkan laju produksi gas HHO pada elektroda
kerucut sebesar 0,160163 gram/menit dan pada elektroda plat datar sebesar
0,143058 gram/menit.
3. Perubahan bentuk elektroda plat datar ke elektroda bentuk kerucut dapat
menurunkan temperatur larutan sekitar 4 oC atau sebesar 5,3 %. temperatur
generator HHO bentuk kerucut mencapai 71oC untuk larutan elektrolit 5 gr
KOH/liter aquades dengan arus sebesar 32,8 Amper sedangkan untuk
67
generator HHO elektroda plat datar temperaturnya mencapai 75 oC untuk
larutan elektrolit 5 gram KOH/liter aquades dengan arus sebesar 30,5 Amper .
Begitu juga dengan efisiensi generator gas HHO mengalami penurunan untuk
semua variasi konsentrasi larutan KOH, Perubahan bentuk elektroda plat datar
ke elektroda bentuk kerucut dapat menaikkan efisiensi dari 36,29% pada
generator gas HHO bentuk plat datar menjadi 50,73 % pada generator gas
HHO bentuk kerucut, terjadi kenaikan sebesar 39,7 %.
4. Daya generator gas HHO semakin meningkat seiring dengan bertambahnya
arus listrik yang digunakan. Besarnya arus sangat mempengeraruhi proses
terjadinya elektrolisis. semakin besar arus maka semakin cepat muncul
gelembung- gelembung dipermukaan elektroda. Gejala ini berarti semakin
besar arus ketika proses elektrolisis maka semakin besar pula laju produksi
gas HHO yang dihasilkan. Nilai konsumsi daya generator elektroda bentuk
kerucut yaitu 393,6 Watt lebih besar dibanding dengan nilai konsumsi daya
pada generator HHO bentuk plat datar sebesar 381,6 Watt.
5.2 Saran
Adapun untuk penelitian tentang gas Brow’s antara lain:
1. Membuat desain generator HHO tipe Wet yang lebih baik lagi, untuk
menghindari adanya kebocoran gas yang dapat menurunkan produksi gas
HHO.
2. Pengambilan data percobaan yang lebih lama agar mengetahui ketahanan
generator gas HHO terhadap temperatur elektrolit yang terjadi didalam
generator.
68
DAFTAR PUSTAKA
Andrian, P. D. (2010), “Pengaruh Variasi Elektrolit Kalium Hidroksida
(Koh)Pada Generator Hho Terhadap Unjuk Kerja & Emisi Gas Buang
Mesin Supra X Pgmfi125 Cc”, Tugas akhir, Teknik Mesin ITS, Surabaya.
Chang, Raymond. (2004), Kimia Dasar, Jilid 1, Edisi 3, Erlangga, Jakarta.
Cobb, H.M. (1999), “Steel Product Manual: Stainless Steel”, Warrendale P.A:
Iron & Steel Society.
Cole parmer Instrument Co. (2005), 16 Seies Mass And Volumetric Flow Meter,
Vernon Hills: DOCPAN16.
Daddyo 44907. (2003). “Neutral Plate-Questions”. (Online)
http://hho4free.com/neutral plates.html diaskes :21 November 2013
Dopp, R.B. (2007), “Hidrogen Generation Via Water Electrolysis Using Higly
Efficient Nanometal Electrodes”, DSE Quantum Sphere, Inc.
Fatouh, M., Sheded, H., Eshokary, S. (2013), “Effect of operating and geometric
parameters on hydrogen production from an alkali electrolyzer”,
International Journal on Power Engineering and Energy (IJPEE) Vol. (4) –
No. (4) ISSN Print (2314 – 7318) and Online (2314 – 730X).
Fitriana, Barkah. (2011), “Komparasi Performa Generator HHO dengan
Elektroda SS 304 Plat dan Spiral”. Tugas Akhir, Teknik Mesin Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Gaikwad, K.S. (2004), “Development of a Solid Electrolyte for Hydrogen
Production”,Thesis, Master of Science in Electrical Engineering
Department of Electrical Engineering College of Engineering University
of South Florida.
Hakim Rahman. (2001),”
pengembangan desain sistem suplai brown’s gas
terkendali model 6 cell tersusun seri dan iplementasinya pada mobil
suzuki karimun gx 970 cc”.Tugas Akhir, Teknik Mesin Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya.
Helmenstine, A.M. (2001), “chemistry Glossary definition of Electrolyte”.
<URL:http://www.about.com/home/education/chemitry.html>
69
Hidayatullah, P. dan Mustari, F. (2008), ”Bahan Bakar Air”,Ufuk Press, Jakarta.
Kastono. (2009), “Pengaruh Ukuran
Ion Elektrolit Terhadap Produksi Gas
Hidrogen Pada Elektrolisis Larutan Garam Klorida”, Tesis, Magister
Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Kothari, R., Buddhi, D. dan Sawhney, R.L. (2006), Optimization of Electrolytic
Input Power for The Production of Hydrogen. Inter. J. Hydrogen Energy,
Vol. 31 hal. 2329-2336.
Lowrie, Peter., W.E. (2005), Electrolytic Gas, http://waterpoweredcar.com
/pdf.files/egas -calculations.pdf,diakses 26 November 2013.
Mandal, Biswajit., sirkar, A., Shau, A., De, P., Ray, P. (2012),
“Effects of Geometry of Electrodes and Pulsating DC Input on Water
Splitting for Production of Hydrogen”, Internatinal Journal of Renewable
Energy Research Vol.2, No.1.
McMurry, J. dan Rober, C. (2001), Chemistry, New Jersey:Prentice-Hall.
Nagai, N., Takeuchi, M., Kimura, T. dan Oka, T. (2003), Existence of Optimum
Space Between Electrodes on Hydrogen Production by Water Electrolysis.
Inter. J. Hydrogen Energy, Vol. 28, No. 35.
O’Connor, Ken. (2006), Guide to Safety of Hydrogen and Hydrogen System, BMS
Document GLM-QSA-1700.1
Rossum, J.R. (2000), ”Fundamental Of Metallic Corrosions In Fresh Watre”.
Roscoe Moss Company.
Putra, Marwan, Arbie. (2010), “Analisa Produktifitas Gas Hidrogen dan Gas
Oksigen pada Elektrolisis larutan KOH”, Jurnal Neutrino Vol.2, No.2.
Wardiyanto. (2013), ”Pengaruh Penggunaan PWM E-2 VF Terhadap Performa
Generator HHO tipe Dry dan Wet Cell Berdimensi 70x70”, Tugas akhir,
Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Tabolt, david. (1998), Corrosion Science and ecnology, Florida: CRC Press LLC.
Pyle, Walt., Healy, J., Cortez, R. (1994), “Solar Hydrogen Production by
Electrolysis”, Home Power #39.
.
70
LAMPIRAN A
Data pengujian Generator Gas HHO
Tabel A.1 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda bentuk
kerucut (90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 1gr KOH/ liter aquades)
No.
Waktu
Pengujian
(menit)
Tegangan
Rata-rata
(Volt)
Arus Masuk
Generator
(Ampere)
Temperatur
Elektrolit (°C)
Waktu Produksi
(Detik)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
7
7.3
7.6
7.9
8.1
8.4
8.8
9.2
9.4
9.6
9.8
10
10.3
10.5
10.6
10.8
11
11.3
11.3
11.5
25
26
27
29
31
33
35
37
37
39
40
42
44
46
47
48
48
49
49
49
120
117
115
111
108
105
100
98
95
95
94
94
94
93
93
92
92
92
92
92
71
Tabel A.2 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda bentuk
kerucut (90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 3gr KOH/ liter aquades)
No.
Waktu
Pengujian
(menit)
Tegangan
Rata-rata
(Volt)
Arus Masuk
Generator
(Ampere)
Temperatur
Elektrolit
(°C)
Waktu Produksi
Per 500 cc
(Detik)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
15
15.6
16
16.5
16.8
17.3
17.7
18.2
18.6
19.2
19.6
20
20.1
20.5
20.7
21
21.1
21.3
21.6
21.8
25
26
27
28
29
30
32
35
39
42
44
47
49
51
54
56
58
60
60
60
62
60
58
57
55
53
51
50
49
48
48
48
47
47
47
46
46
46
46
46
72
Tabel A.3 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda bentuk
kerucut (90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 5 gr KOH/ liter aquades)
No.
Waktu
Pengujian
(menit)
Tegangan
Rata-rata
(Volt)
Arus Masuk
Generator
(Ampere)
Temperatur
Elektrolit (°C)
Waktu Produksi
Per 500 cc
(Detik)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
24
25
26
27
28
29
30
31
31.5
32
32.2
32.3
32.4
32.5
32.8
32.8
33
33
33
33
25
26
28
29
30
32
35
38
40
45
48
52
55
61
65
67
68
69
71
71
40
39
38
37
37
36
35
35
34
34
33
33
33
32
32
32
32
32
32
32
73
Tabel A.4 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda bentuk
Plat Datar (90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 1gr KOH/ liter aquades)
No.
Waktu
Pengujian
(menit)
Tegangan
Rata-rata
(Volt)
Arus Masuk
Generator
(Ampere)
Temperatur
Elektrolit
(°C)
Waktu
Produksi Per
500 cc (Detik)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
7
7.2
7.3
7.4
7.5
7.6
7.7
7.8
7.9
8.1
8.2
8.3
8.4
8.5
8.7
8.9
9
9.2
9.3
9.5
25
26
27
28
29
30
32
34
36
38
41
43
46
47
49
50
51
52
52
52
135
130
127
125
115
110
108
107
106
106
105
105
104
104
104
103
103
103
103
103
74
Tabel A.5 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda bentuk
Plat Datar (90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 3 gr KOH/ liter aquades)
No
.
Waktu
Pengujian
(menit)
Tegangan
Rata-rata
(Volt)
Arus Masuk
Generator
(Ampere)
Temperatur
Elektrolit (°C)
Waktu
Produksi Per
500 cc (Detik)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
15
15.6
16.2
16.6
17
17.5
17.7
18.3
18.6
19.2
19.4
19.5
19.5
19.7
19.8
20
20
20
20
20
25
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
55
58
60
62
62
70
69
68
66
64
62
60
58
57
56
56
54
54
52
52
50
50
50
50
50
75
Tabel A.6 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda bentuk
Plat Datar(90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 5 gr KOH/ liter aquades)
No
.
Waktu
Pengujian
(menit)
Tegangan
Rata-rata
(Volt)
Arus Masuk
Generator
(Ampere)
Temperatur
Elektrolit (°C)
Waktu
Produksi Per
500 cc (Detik)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
24
25
25.5
26.4
27
27.4
27.7
28.1
28.5
28.9
29.2
29.6
29.9
30.2
30.5
30.8
31
31.1
31.5
31.8
25
26
29
31
33
36
39
40
44
48
52
56
59
63
67
69
72
73
75
75
60
58
56
55
54
52
52
50
50
48
48
46
46
45
44
44
44
44
44
44
76
LAMPIRAN B
Data Perhitungan Generator Gas HHO
Tabel B.1 Data Perhitungan Generator Gas HHO Menggunakan elektroda bentuk
kerucut (90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 1gr KOH/ liter aquades)
Debit
𝑚
SGP
η Generator
(mol/s)
Daya
Generator
(Watt)
(L/menit)
(gr/menit)
(gr/J)
(%)
0.000170389
0.000174758
0.000177797
0.000184204
0.000189321
0.00019473
0.000204467
0.000208639
0.000215228
0.000215228
0.000217518
0.000217518
0.000217518
0.000219856
0.000219856
0.000222246
0.000222246
0.000222246
0.000222246
0.000222246
84
87.6
91.2
94.8
97.2
100.8
105.6
110.4
112.8
115.2
117.6
120
123.6
126
127.2
129.6
132
135.6
135.6
138
0.25
0.256410256
0.260869565
0.27027027
0.277777778
0.285714286
0.3
0.306122449
0.315789474
0.315789474
0.319148936
0.319148936
0.319148936
0.322580645
0.322580645
0.326086957
0.326086957
0.326086957
0.326086957
0.326086957
0.12279175
0.125940256
0.128130522
0.132747838
0.136435278
0.140333429
0.1473501
0.150357245
0.155105368
0.155105368
0.156755426
0.156755426
0.156755426
0.158440968
0.158440968
0.160163152
0.160163152
0.160163152
0.160163152
0.160163152
0.024363442
0.023961236
0.023415666
0.023338227
0.023394252
0.023203279
0.023256013
0.022698859
0.02291746
0.022440013
0.022215905
0.021771587
0.021137463
0.0209578
0.020760085
0.020597113
0.02022262
0.019685737
0.019685737
0.019343376
57.98086614
57.02368289
55.72531757
55.54102812
55.67435706
55.21987251
55.34537222
54.0194405
54.53967252
53.40342934
52.8700907
51.81268889
50.30358145
49.87601388
49.40548545
49.01764046
48.12641063
46.84871831
46.84871831
46.03395799
𝑛
77
Tabel B.2 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda bentuk
kerucut (90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 3 gr KOH/ liter aquades)
Debit
𝑚
SGP
η Generator
(mol/s)
Daya
Generator
(Watt)
(L/menit)
(gr/menit)
(gr/J)
(%)
0.000329785
0.000340778
0.000352529
0.000358713
0.000371757
0.000385786
0.000400915
0.000408933
0.000417279
0.000425972
0.000425972
0.000425972
0.000435035
0.000435035
0.000435035
0.000444492
0.000444492
0.000444492
0.000444492
0.000444492
180
187.2
192
198
201.6
207.6
212.4
218.4
223.2
230.4
235.2
240
241.2
246
248.4
252
253.2
255.6
259.2
261.6
0.483870968
0.5
0.517241379
0.526315789
0.545454545
0.566037736
0.588235294
0.6
0.612244898
0.625
0.625
0.625
0.638297872
0.638297872
0.638297872
0.652173913
0.652173913
0.652173913
0.652173913
0.652173913
0.237661452
0.2455835
0.254051897
0.258508947
0.267909273
0.278019057
0.288921765
0.2947002
0.30071449
0.306979375
0.306979375
0.306979375
0.313510851
0.313510851
0.313510851
0.320326304
0.320326304
0.320326304
0.320326304
0.320326304
0.02200569
0.021864628
0.022053116
0.021760012
0.022148584
0.022320091
0.022671199
0.022489332
0.022454786
0.022206263
0.021753074
0.021318012
0.021663271
0.021240573
0.02103535
0.021185602
0.021085196
0.020887213
0.020597113
0.020408149
52.36981458
52.03411064
52.48268056
51.7851436
52.70987831
53.11803638
53.95361422
53.52079951
53.4385863
52.84714362
51.76863048
50.73325787
51.55491432
50.54896477
50.06056898
50.41814447
50.17919592
49.70802976
49.01764046
48.56793733
𝑛
78
Tabel B.3 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda bentuk
kerucut (90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 5 gr KOH/ liter aquades)
Debit
𝑚
SGP
η Generator
(mol/s)
Daya
Generator
(Watt)
(L/menit)
(gr/menit)
(gr/J)
(%)
0.000511166
0.000524273
0.00053807
0.000552612
0.000552612
0.000567963
0.00058419
0.00058419
0.000601372
0.000601372
0.000619596
0.000619596
0.000619596
0.000638958
0.000638958
0.000638958
0.000638958
0.000638958
0.000638958
0.000638958
288
300
312
324
336
348
360
372
378
384
386.4
387.6
388.8
390
393.6
393.6
396
396
396
396
0.75
0.769230769
0.789473684
0.810810811
0.810810811
0.833333333
0.857142857
0.857142857
0.882352941
0.882352941
0.909090909
0.909090909
0.909090909
0.9375
0.9375
0.9375
0.9375
0.9375
0.9375
0.9375
0.36837525
0.377820769
0.387763421
0.398243514
0.398243514
0.409305833
0.421000286
0.421000286
0.433382647
0.433382647
0.446515455
0.446515455
0.446515455
0.460469063
0.460469063
0.460469063
0.460469063
0.460469063
0.460469063
0.460469063
0.021318012
0.020990043
0.020713858
0.020485777
0.019754143
0.01960277
0.019490754
0.01886202
0.019108582
0.018810011
0.019259638
0.019200011
0.019140752
0.019678165
0.019498182
0.019498182
0.019380011
0.019380011
0.019380011
0.019380011
50.73325787
49.95274621
49.29547324
48.75268024
47.01151309
46.65127161
46.38469291
44.88841249
45.47518913
44.7646393
45.83467679
45.69277377
45.55174669
46.83069957
46.40237
46.40237
46.12114352
46.12114352
46.12114352
46.12114352
𝑛
79
Tabel B.4 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda Plat datar
(90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 1 gr KOH/ liter aquades)
Debit
𝑚
SGP
η Generator
(mol/s)
Daya
Generator
(Watt)
(L/menit)
(gr/menit)
(kg/J)
(%)
0.000151457
0.000157282
0.000160997
0.000163573
0.000177797
0.000185879
0.000189321
0.00019109
0.000192893
0.000192893
0.00019473
0.00019473
0.000196602
0.000196602
0.000196602
0.000198511
0.000198511
0.000198511
0.000198511
0.000198511
84
86.4
87.6
88.8
90
91.2
92.4
93.6
94.8
97.2
98.4
99.6
100.8
102
104.4
106.8
108
110.4
111.6
114
0.222222222
0.230769231
0.236220472
0.24
0.260869565
0.272727273
0.277777778
0.280373832
0.283018868
0.283018868
0.285714286
0.285714286
0.288461538
0.288461538
0.288461538
0.291262136
0.291262136
0.291262136
0.291262136
0.291262136
0.109148222
0.113346231
0.116023701
0.11788008
0.128130522
0.133954636
0.136435278
0.137710374
0.139009528
0.139009528
0.140333429
0.140333429
0.141682788
0.141682788
0.141682788
0.14305835
0.14305835
0.14305835
0.14305835
0.14305835
0.021656393
0.021864628
0.022074525
0.02212464
0.023727874
0.024480014
0.024609538
0.024521078
0.024439087
0.023835653
0.023769212
0.023482836
0.023426387
0.023150782
0.022618581
0.022324961
0.022076906
0.021596973
0.021364748
0.020914963
51.53854768
52.03411064
52.53362912
52.65289466
56.4683218
58.25828655
58.56653145
58.35601193
58.16088793
56.72481663
56.56669867
55.88517218
55.75083283
55.09494067
53.82839031
53.12962535
52.53929618
51.39713757
50.84448017
49.77407006
𝑛
80
Tabel B.5 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda Plat datar
(90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 3 gr KOH/ liter aquades)
Debit
𝑚
SGP
η Generator
(mol/s)
Daya
Generator
(Watt)
(L/menit)
(gr/menit)
(gr/J)
(%)
0.000292095
0.000296328
0.000300686
0.000309798
0.000319479
0.000329785
0.000340778
0.000352529
0.000358713
0.000365119
0.000365119
0.000378642
0.000378642
0.000393205
0.000393205
0.000408933
0.000408933
0.000408933
0.000408933
0.000408933
180
187.2
194.4
199.2
204
210
212.4
219.6
223.2
230.4
232.8
234
234
236.4
237.6
240
240
240
240
240
0.428571429
0.434782609
0.441176471
0.454545455
0.46875
0.483870968
0.5
0.517241379
0.526315789
0.535714286
0.535714286
0.555555556
0.555555556
0.576923077
0.576923077
0.6
0.6
0.6
0.6
0.6
0.210500143
0.21355087
0.216691324
0.223257727
0.230234531
0.237661452
0.2455835
0.254051897
0.258508947
0.263125179
0.263125179
0.272870556
0.272870556
0.283365577
0.283365577
0.2947002
0.2947002
0.2947002
0.2947002
0.2947002
0.019490754
0.01901272
0.018577788
0.018679529
0.018810011
0.01886202
0.019270519
0.019281413
0.019303237
0.019033939
0.018837713
0.019435225
0.019435225
0.019977833
0.019876934
0.020465292
0.020465292
0.020465292
0.020465292
0.020465292
46.38469291
45.24705273
44.21198943
44.45411424
44.7646393
44.88841249
45.86057209
45.88649666
45.93843384
45.29755167
44.8305666
46.25254279
46.25254279
47.54385744
47.30373694
48.70392756
48.70392756
48.70392756
48.70392756
48.70392756
𝑛
81
Tabel B.6 Data Pengujian Generator Gas HHO Menggunakan elektroda Plat datar
(90 mm x 90 mm, 6 cell 4 netral, 5 gr KOH/ liter aquades)
Debit
𝑚
SGP
η Generator
(mol/s)
Daya
Generator
(Watt)
(L/menit)
(gr/menit)
(kg/J)
(%)
0.000340778
0.000352529
0.000365119
0.000371757
0.000378642
0.000393205
0.000393205
0.000408933
0.000408933
0.000425972
0.000425972
0.000444492
0.000444492
0.00045437
0.000464697
0.000464697
0.000464697
0.000464697
0.000464697
0.000464697
288
300
306
316.8
324
328.8
332.4
337.2
342
346.8
350.4
355.2
358.8
362.4
366
369.6
372
373.2
378
381.6
0.5
0.517241379
0.535714286
0.545454545
0.555555556
0.576923077
0.576923077
0.6
0.6
0.625
0.625
0.652173913
0.652173913
0.666666667
0.681818182
0.681818182
0.681818182
0.681818182
0.681818182
0.681818182
0.2455835
0.254051897
0.263125179
0.267909273
0.272870556
0.283365577
0.283365577
0.2947002
0.2947002
0.306979375
0.306979375
0.320326304
0.320326304
0.327444667
0.334886591
0.334886591
0.334886591
0.334886591
0.334886591
0.334886591
0.014212008
0.014113994
0.014331437
0.014094553
0.014036551
0.014363624
0.014208061
0.014566044
0.014361608
0.01475295
0.014601378
0.015030326
0.01487952
0.015059081
0.015249845
0.015101307
0.01500388
0.014955636
0.014765723
0.014626423
33.82217191
33.58891556
34.10639185
33.54264983
33.40461424
34.18299239
33.81277948
34.66471712
34.17819478
35.10952102
34.74880676
35.76962952
35.41073692
35.83806296
36.29204736
35.93855339
35.70669176
35.59187924
35.13991887
34.8084102
𝑛
Tabel B.7 Data Perhitungan yang diketahui
Volume
gas
terukur
(L)
Entalphy
(ΔHg)
(J/mol)
0.5
285840
Konstanta gas
ρ HHO
(kg/m³)
0.491167
Universal
R
Tekanan
Temperatur
(L.atm/mol.K)
gas Ideal
(atm)
gas HHO
(K)
0.08206
1
298
82
LAMPIRAN C
Tabel .1 Properties Gas Hidrogenpada Kondisi Temperatur dan Tekanan Standar
o
Reference Temperature
Standard pressure (1atm)
psia
o
Density (at 527.7 R& 1 atm)
Spesific Volume (at
o
527.7 R& 1 atm)
Spesific Heat
Velocity of Sound
Heat of Combustion
Flammability limits
Hydrogen-air mixture
Hydrogen-oxygen mixture
Explosive limits
Hydrogen-air mixture
Hydrogen-oxygen mixture
Minimum spark ignation
energy at 1 atm
In air
In Oxygen
o
68 F
527.7 R
14.69 kPa
.00523 lb/ft
3
191.4 ft /lb
101.325 abs
3
3
83.7 g/m
3
0.0119 m /g
Cp = 3.425 Btu/lb-R
Cv = 2.419 Btu/lb-R
4246 ft/sec
Low = 51596 Btu/lb
High = 61031 Btu/lb
Cp = 14.33 J/g-K
Cv = 10.12 J/g-K
1294 m/sec
Low = 119.93 kJ/g
High = 141.86 kJ/g
Lower = 4.0 % volume
Lower = 4.0 % volume
Upper = 75 % volume
Upper = 95 % volume
Lower = 1.8 % volume
Lower = 15 % volume
Upper = 59 % volume
Upper = 90 % volume
-8
1.9 x 10 Btu
-9
6.6 x 10 Btu
0.02 mJ
0.007 mJ
Sumber: NASA Glenn Research Center Glenn Safety Manual (Ken O’Connor, 2006)
Tabel .2 Entalpi Pembakaran dari berbagai Zat pada 298 oK, 1 atm
Nama Zat
Karbon
Hidrogen
Belerang
Karbonmonoksida
Metana
Asitilen
Metanol
Isooktana
0
-1
∆Hc (kJ mol )
-393.5
-285.85
-241.8
-297
-283
-802
-1256
-638
-5460
PersamaanReaksiPembakaran
C(s) + O2(g)
CO2(g)
H2(g) + 1/2O2(g)
H2O(l)
H2(g) + 1/2O2(g)
H2O(l)
S(s) + O2(g)
SO2(g)
CO(g) + 1/2O2(g)
CO2(g)
CH4(g) + 2O2(g)
CO2(g) +2H2O(g)
C2H2(g) + 21/2O2(g)
2CO2(g) +H2O(g)
CH3OH(l) + 11/2O2(g)
CO2(g) +2H2O(g)
C8H18(l) + 121/2O2(g)
8CO2(g) +9H2O(g)
Sumber: http://www.chem-is-try.org
71
o
298 K
Biografi Penulis
SAHARUDDIN, ST. Lahir di Sorong 17 September 1975.
anak kedua dari 7 besaudara dari ayahanda Nurdin Loge
(alm.) dan ibunda Sehat Mansur. Menikah dengan Sinaba dan
dikarunia dua orang putra, Muhammad Hilmy Saharuddin
(5Th) dan Ahmad Dzaky Saharuddin (2,5Th). Menyelesaikan
Sekolah SD tahun 1989, dan Sekolah menengah pertama pada
SMP N 1 sorong tahun 1992 serta menyelesaikan SLTA pada SMA N 1 Sorong
pada tahun 1995. Kemudian menyelesaika kuliah sarjana pada Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 2001. Dan pada
tahun 2012, penulis melanjutkan strata dua melalui program beasiswa Instansi
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2012 di program pascasarjana
Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
bidang keahlian Rekayasa Konversi Energi dan selesai tahun 2014. Sekarang
bekerja pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Sorong dibawah Kementerian
Kelautan dan Perikanan. Sebagai Tenaga pengajar (Guru).
Download