BAB I Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari perpajakan Indonesia yang berlaku saat ini, kita juga perlu mempelajari semua Undang-Undang Perpajakan, termasuk amandemennya. Pajak ini tidak hanya berpengaruh bagi perorangan, namun juga berpengaruh bagi perkembangan ekonomi negara. Karena lingkupannya yang sangat luas inilah, maka perlu dibuat Undang-Undang Perpajakan yang akan berfungsi untuk mengatur kelancaran dalam prosesnya. Dan UndangUndang Perpajakan ini perlu terus untuk diperbaharui agar dapat memberikan fungsinya secara penuh. Setiap perubahan Undang-Undang Perpajakan yang dilakukan akan selalu membawa perubahan atau pengaruh bagi setiap wajib pajak atau hal-hal yang berkaitan erat dengan pajak tersebut. Perubahan ini juga berpengaruh besar bagi para investor yang nantinya akan mempengaruhi perilaku mereka. Selain itu, perubahan ini juga berpengaruh pada harga saham. Pada tanggal 1 Januari 2001, pemerintah telah memberlakukan UndangUndang No.17 Tahun 2000 Tentang Perpajakan. Suatu penelitian yang dilakukan oleh Alim (1998) terhadap pengaruh perubahan peraturan pajak atas perilaku investor di pasar modal, menunjukkan bahwa perubahan pajak tersebut mempunyai pengaruh negatif terhadap volume (transaksi) perdagangan saham. 1 Namun demikian, disisi lain, hasil penelitian tersebut menemukan bukti empiris bahwa perubahan pajak tidak mempengaruhi hubungan antara dividend yield dengan volume perdagangan. Baik sebelum dan setelah perubahan pajak, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dividend yield dengan volume perdagangan saham di sekitar hari exdividend. Menurut Alim (1998), hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi di sekitar hari ex-dividend, para investor dipengaruhi oleh tingkat pajak, tetap tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya dividen. Lebih lanjut dinyatakan bahwa adanya penurunan volume perdagangan saham disekitar hari exdividend setelah pemberlakuan Undang-Undang Pajak yang baru, juga mengindikasikan bahwa para investor pada dasarnya lebih mempertimbangkan perubahan harga saham daripada dividen. Ada indikasi haga saham di sekitar hari ex-dividend cenderung menurun, sehingga menjadikan para investor berusaha untuk menahan (hold) terhadap saham yang dimilikinya. Beberapa penelitian sebelumnya di berbagai pasar modal juga menunjukkan hal yang demikian yaitu harga akan jatuh menjelang dan pada hari ex-dividend. Misalnya di Australia (Brown dan Walter, 1986), Kanada (Grammatikos, 1989), Amerika (Heath dan Jarrow, 1988) dan Inggris (Menyah, 1993). Berdasarkan pada bukti empiris tersebut, perlu dilakukan pengujian perilaku harga saham disekitar hari ex-dividend setelah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan yang baru. Atas dasar tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji implementasi Undang-Undang Perpajakan tahun 2000 dan implikasinya terhadap perilaku investor (harga saham) yang diteliti dari perilaku harga saham disekitar hari ex-dividend. 2 Bukti empiris yang ditunjukkan dalam penelitian ini tampak mengindikasikan bahwa pola short-term trading yang dilakukan oleh investor sebelum implementasi Undang-Undang Perpajakan 2000 menunjukkan kecenderungan menghindari pajak atas dividen dengan menjual saham. Ini berarti prefensi investor lebih menyukai capital gain. Setelah implementasi Undang-Undang Perpajakan 2000, investor menjadi tidak menyukai dividen tinggi dan cenderung menahan saham yang dimilikinya. 1.2.Rumusan Masalah Atas dasar latar belakang tersebut maka masalah yang hendak dijawab melalui penelitian ini adalah : Apakah terdapat perbedaan harga saham sebelum dan setelah dikeluarkannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2000 ? 1.3.Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris implementasi UndangUndang Perpajakan Tahun 2000 dan implikasinya terhadap perilaku investor (harga saham) sebelum dan setelah dikeluarkannya undang-undang tersebut yang dapat diteliti dari perilaku harga saham disekitar hari ex-dividend. 3 1.4.Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini diharapkan : 1. Dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait, khususnya pemerintah sebagai regulator pajak. 2. Dapat menunjukkan adanya pengaruh atau tidak terhadap harga sahan sebelum dan sesudah dikeluarkannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2000. 1.5.Batasan Penelitian Agar masalah yang di teliti dapat mengarah pada tujuan yang di harapkan, maka untuk dapat mempermudah dalam pelaksanaan penelitian di perlukan batasan-batasan yaitu : 1. Periode pengamatan adalah 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah dikeluarkannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2000. 2. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari beberapa sumber antara lain info pasar modal, jurnal pasar modal Indonesia, JSX Statistic. 3. Perusahaan-perusahaan yang diteliti adalah semua perusahaan yang membagikan deviden yang terdaftar di BEI. . 4