Rumah Tahan Gempa

advertisement
Rumah Tahan Gempa
(Bagian 2)
Oleh:
R.D Ambarwati, ST.MT.
Konsep rumah tahan gempa, dari analisa data Kementrian Ristek Indonesia:
Negara Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap gempa, karena negara kita
berada di atas tiga lempeng, yaitu Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia yang sewaktuwaktu bisa terjadi gempa tektonik karena terjadinya tumbukan. Walaupun gempa tidak
dapat di prediksi, namun dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir dengan cara
membangun rumah tahan gempa. Untuk diketahui, ketika gempa dan tsunami yang
melanda Aceh pada tahun 2004, sebagian besar dari rumah tradisional Aceh (berbahan
kayu) masih tetap berdiri dengan kokoh.
Untuk itu sangatlah penting saat ini membangun rumah dengan memikirkan juga
bagaimana ketahanan rumah nantinya terhadap gempa. Gempa sangat merugikan bagi
manusia. Selain bisa menyebabkan kerugian materi, gempa juga bisa menyebabkan
kerugian jiwa. Kini telah banyak konsep rumah yang tahan terhadap gempa, walau
rumah tahan gempa rata-rata memiliki model yang lazim dari rumah pada umumnya.
Namun fungsinya yang bisa menahan terhadap kerusakan yang di timbulkan oleh
gempa, bisa membuat Anda terhindar dari kerugian materi maupun jiwa.
Jepang telah menciptakan rumah Barier atau disebut juga rumah bola nomaden yang
memiliki banyak sekali keistimewaan. Diantaranya adalah, tahan terhadap gempa dan
bisa mengapung di atas air karena rumah ini menggunakan struktur pondasi bebas. Di
Indonesia juga ada rumah tahan gempa (Smart Modula) konsep rumah ini termasuk
revolusioner untuk konstruksi bangunan yang serba guna. Desain rumah ini memiliki
fleksibilitas yang tinggi, kokoh dan mudah dalam membangunnya. Ide ini cetuskan lima
tahun yang lalu oleh BB Triatmoko SJ, rumah dibuat dengan konsep knock down atau
bongkar pasang.
Berdasarkan hal tersebut, membangun rumah dengan konsep tahan gempa menjadi
sebuah pertimbangan yang cukup bijak dalam membangun rumah idaman, terutama
bagi Anda yang tinggal di kawasan rawan gempa. Berikut ini adalah rancangan atau
konsep rumah tahan gempa, yang saya kutip dari analisa data Kementrian Ristek
Indonesia:
Konsep Dasar Rumah Tahan Gempa
Konsep dari bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah membuat seluruh
bagian rumah menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak bisa lepas atau runtuh
akibat gempa. Penerapan konsep rumah tahan gempa antara lain dengan cara
membuat sambungan yang kuat diantara berbagai bagian rumah serta pemilihan bahan
bangunan dan pengerjaan yang tepat.
Pondasi Rumah Tahan Gempa
Pondasi rumah tahan gempa menggunakan sistem pondasi batu kali yang menerus,
yaitu hubungan antara pondasi rumah dengan sloof menggunakan angker setiap jarak
setengah meter. Hal ini bertujuan agar ada keterikatan antara pondasi rumah dengan
sloof, sehingga ketika terjadi gempa ikatan antara pondasi dengan sloof tidak terlepas.
Dinding Rumah Tahan Gempa
Dinding rumah tahan gempa sama yang digunakan pada umumnya yang menggunakan
material kayu dan dinding menggunakan batu-bata. Untuk menyatukan dinding model
rumah ini dengan kolom dan juga sloof, digunakan angker yang dipasang pada jarak
0.3 meter. Ini berfungsi untuk mengatasi adanya gaya horisontal yang di akibatkan oleh
gempa, maka pada dinding rumah juga di pasangkan pengikat silang sebagai penguat.
Setiap bukaan yang lebar seperti : pintu dan jendela rumah harus dipasang balok lintel.
Untuk desain bangunan ini balok lintel disatukan dengan kayu kusen bagian atas.
Atap Rumah Tahan Gempa
Kuda-kuda rumah tahan gempa menggunakan material dari kayu dengan atap
menggunakan seng. Untuk membuat lebih kuat hubungan antara batang dan menjaga
stabilitasnya, maka dari itu hubungan antara batang dibentuk segitiga. Hubungan
antara kuda-kuda yang satu dengan lainnya menggunakan batang penguat di badan
bangunan, yang biasa disebut juga dengan batang lintel. Beberapa aspek yang perlu
diperhatikan juga adalah sambungan antara batang horisontal jangan diletakkan pada
titik buhul, untuk menghindari terjadinya lendutan, jadi antara sambungan tarik dan
sambungan tekan harus disamai.Plafon menggunakan kisi-kisi ukuran 2/3, tujuannya
untuk memberikan sirkulasi udara yang bagus, mengingat atap rumah menggunakan
bahan seng yang cukup panas.
Perencanaan Bangunan Tahan Gempa
Perencanaan rumah tahan gempa di Indonesia bisa jadi sebuah persiapan berharga
untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam gempa yang mampu
menyebabkan berbagai kerusakan bangunan baik itu retak-retak kecil sampai akibat
terparah yaitu kerobohan bangunan, berbagai inovasi teknologi rumah tahan gempa
dilakukan penelitian secara terus menerus sehingga ditemukan sebuah konsep rumah
tahan gempa terbaik yang mampu melindungi atau sekedar memberikan waktu untuk
menyelamatkan diri ketika bencana gempa berlangsung karena sebagai manusia kita
wajib berusaha dan berpikir semaksimal mungkin sedangka masalah keselamatan
Tuhan yang lebih tahu.
Dalam perencanaan rumah tahan gempa terdapat berbagai tips yang dapat dilakukan
misalnya dengan cara memilih bahan bangunan tahan gempa serta menerapkan
beberapa prinsip yang sebaiknya dipenuhi sehingga tercipta sebuah bangunan yang
aman ketika bencana gempa berlangsung, berikut
Ductility atau Duktilitas
Daktil disini berarti sebuah bangunan yang ulet dan kuat, setiap bagian struktur
bangunan harus didesain secara detail dan kuat dengan memperhitungkan beban
gempa yang mungkin terjadi pada lokasi pembangunan rumah tinggal.
Bentuk dan model bangunan
desain bangunan dibuat dengan bentuk yang aman terhadap beban gempa seperti
pembuatan bentuk simetris baik secara vertikal maupun horizontal sehingga dapat
dihindari pemusatan gaya gempa pada satu titik struktur bangunan sehingga
memerlukan perkuatan yang lebih besar pada titik struktur tersebut.
Hubungan antar struktur bangunan
misalnya sambungan antara dinding dengan atap atau dinding dengan lantai didesain
sedemikian rupa dengan pemilihan bahan bangunan yang tahan terhadap goncangan
akibat gempa.
Bobot bangunan yang ringan
Semakin ringan bangunan maka resiko untuk tmengalami kerusakan akibat gempa
akan semakin kecil karena besar gaya gempa yang diterima oleh bangunan adalah
tergantung berat total bangunan dan besarnya percepatan gaya gempa yang terjadi.
semaik besar berat total bangunan maka semakin besar gaya gempa yang diterima
bangunan tersebut sehingga resiko untuk mengalami kerusakan menjadi besar.
Bangunan tahan terhadap kebakaran
Terjadinya bencana gempa dapat diikuti oleh resiko terjadinya kebakaran bangunan
karena adanya goncangan sehingga memungkinkan bahaya membesarnya api pada
kompor , lilin atau lampu penerangan lain serta terjadinya konsleting pada sambungan
listik sehingga terjadi kebakaran bangunan disertai goncangan akibat gaya gempa, oleh
karena itu perlu dipilih bahan bangunan yang tahan terhadap kebakaran serta
pembuatan instalasi pertolongan pertama pemadam kebakaran pada bangunan seperti
pemasangan instalasi sprinkler atau persediaan tabung pemadam kebakaran pada
ruangan yang mempunyai resiko muncul percikan api penyebab kebakaran bangunan.
Struktur bangunan yang kuat
Desain struktur bangunan harus dibuat dengan benar dan teliti sehingga dipilih bahan
bangunan serta dimensi struktur bangunan yang tahan terhadap gempa.
Gempa bumi adalah sebuah fenomena getaran yang dikaitkan dengan kejutan yang
terjadi pada kerak bumi. Beban kejut ini disebabkan oleh banyak hal, misalnya benturan
pergesekan kerak bumi yang mempengaruhi permukaan bumi. Lokasi gempa bumi
disebut sebagai fault zones. Kejutan berkaitan dengan benturan tersebut akan
menjelma menjadi gelombang yang sifatnya menjalar. Pada saat bangunan bergetar
maka timbul gaya-gaya pada struktur bangunan karena adanya kencenderungan
massa bangunan untuk mempertahankan dirinya dari gerakan. Gaya yang timbul ini
disebut dengan gaya inersia.
Prinsip Dasar Bangunan Tahan Gempa
Dalam membangun rumah tahan gempa, perlu menerapkan perencanaan denah,
pondasi, dan struktur bangunan. Adapun prinsip-prinsip bangunan tahan gempa adalah
sebagai berikut ini:
 Perencanaan gedung tanggap gempa tentu saja harus sederhana dan kompak.
Struktur bangunan tahan gempa harus dapat menerima beban dan bagian










bangunan yang tidak menerima beban harus dianggap sebagai satu kesatuan
yang saling mempengaruhi.
Bangunan tahan gempa harus memiliki volume yang ringan. Makin berat
bangunan maka makin besar daya massa jika terjadi gempa bumi. Makin tinggi
gedung yang dibangun, maka harus makin ringan. Kontruksi atap yang berat
dapat membahayakan struktur yang berada di bawahnya.
Struktur bangunan tahan gempa yang direncanakan haruslah sesederhana
mungkin, sehingga jalur gaya vertikal maupun horizontal dapat dimengerti
dengan sangat mudah. Struktur yang sederhana akan membuat bangunan tahan
pada kondisi gempa yang keras.
Denah bangunan tahan gempa sebaiknya adalah simetris dengan bentuk segi
empat atau lingkaran.
Struktur vertikal harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat menerima
beban vertikal paling besar. Makin besar gaya vertikal maka makin tahan
terhadap gaya gempa (seismik horizontal) dan momen puntiran.
Tinggi bangunan tahan gempa sebaiknya tidak melebihi empat kali lebar
bangunan.
Struktur bangunan sebaiknya bersifat monolit, berarti seluruh struktur bangunan
dikonstruksikan dengan bahan bangunan yang sama karena pada saat gempa
terjadi bahan bangunan akan berbeda saat menerima reaksi dari gempa
Ketebalan plat dan ketinggian dinding balok sebaiknya lebih besar dari biasanya
sehingga dapat menghindari getaran vertikal sejauh mungkin. Balok tidak boleh
dibuat dengan lebih lebar dari tiang yang ada pada tumpuan agar tidak terjadi
tegangan hambatan.
Ringbalk horizontal pada setiap tingkatan dengan batang tarik diagonal dapat
meningkatkan kestabilan gedung.
Pondasi yang dimiliki haruslah yang sederhana dan sekuat mungkin tidak akan
patah pada saat gempa bumi. Sebaiknya Anda memilih pelat lantai beton
bertulang atau pondasi lajur kali dengan sloof beton bertulang.
Reaksi bangunan pada saat gempa terjadi bergantung pada cara pembangunan
dan bukan pada tahap perencanaan. Maka sangatlah penting bagi Anda untuk
memanajemen pembangunan rumah tahan gempa dan menjamin setiap bahan
bangunan yang dipakai adalah berkualitas baik.
Perubahan dan penambahan bangunan haruslah dilakukan secara cermat dan
terutama dalam aspek ketahanan gempanya, karena dapat merubah kestabilan gedung
terhadap gempa.
Dari uraian diatas, goncangan gempa dan cara menghitung harga pembebanan gempa
untuk suatu bangunan, dapat disimpulkan bahwa :
 Kekenyalan struktur sangat ditekankan sekali untuk mencegah keruntuhan
bangunan.
 Gaya gempa hanya dapat ditahan oleh sistem struktur yang menerus (jalur
lintasan gaya yang menerus) dari puncak bangunan sampai ke tanah.
DAFTAR PUSTAKA
 Departemen Pekerjaan Umum. 2006.
 Studio Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya 2006
 PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAHTAHAN GEMPA. Jakarta Boen, Teddy. 2009. Manual Bangunan
Tahan Gempa. World Seismic Safety Initiative. Jakarta Charleson, A.W.
Download