BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks bagi kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak dan langkah manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sekalipun. Untuk itu komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi (Morissan, 2013: 1). Proses komunikasi di dalam perusahaan merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai suatu organisasi yang efektif. Komunikasi terjalin agar dapat menumbuhkan pemahaman yang sama antara dua orang, sehingga keduanya dapat bekerja sama dengan baik. Komunikasi interpersonal merupakan salah satu aspek penting di dalam hubungan antar individu di ruang lingkup pekerjaan mereka, baik antar karyawan dengan jabatan yang sama maupun dengan jabatan yang berbeda. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antar orang yang biasanya dilakukan secara tatap muka dalam situasi yang pribadi maupun non-pribadi (Morissan, 2013: 14). Dalam situasi kerja ada dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk melakukan suatu kegiatan, seorang dari mereka akan bertindak sebagai pemimpin dan orang-orang lain sebagai bawahan dan pada penelitian ini akan dibahas komunikasi interpersonal yang dilakukan pemimpin dengan karyawan di dalam perusahaaan. Komunikasi interpersonal yang efektif merupakan salah satu dasar untuk mencapai keberhasilan organisasi. Karena itu, penting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui konsep-konsep dasar dari komunikasi agar (Muhammad, 2014: 158). dapat mengelola perusahaan dengan efektif Pada dasarnya, segala kegiatan yang menjadi tanggung jawab pemimpin di dalam perusahaan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan sampai dengan pegawasan melibatnya komunikasi interpersonal didalamnya (Sunyoto, 2013: 54). Sering dikatakan bahwa hubungan pemimpin dan karyawan adalah jantung pengelolaan yang efektif (Muhammad, 2014: 172). Untuk itu komunikasi interpersonal yang terjadi di dalam perusahaan khususnya antara pemimpin dan karyawan harus dilakukan dengan efektif agar segala kegiatan pengorganisasian, pengarahan, dan lainlainnya dapat terlaksana dengan baik. Agar hubungan ini berhasil dan berjalan dengan efektif harus adanya keterbukaan, kejujuran, dan kepercayaan antara pemimpin dan karyawan (Muhammad, 2014: 172). Setiap manusia dalam melaksanakan kegiatannya, pada dasarnya didorong dengan adanya motivasi. Motivasi kerja merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan (Mangkunegara, 2005: 61). Dikarenakan semakin pentingnya komunikasi interpersonal, terutama di dalam dunia kerja maka motivasi kerja setiap karyawan di dalam perusahaan juga sangat ditentukan oleh komunikasi interpersonal yang dilakukan pemimpin. Pemimpin melakukan berbagai tugas dan menyelenggarakan berbagai fungsinya, antara lain dengan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa sehingga dapat diselenggarakan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan, sedapat mungkin dengan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang tinggi (Siagian, 2012: 141). Komunikasi interpersonal yang efektif oleh pemimpin di dalam suatu perusahaan dapat meningkatkan komitmen perusahaan serta motivasi kerja karyawan perusahaan tersebut (Sunyoto, 2013: 61). Kompetensi komunikasi interpersonal yang baik dari pemimpin, menjadikan karyawan termotivasi untuk mengembangkan tugas yang diberikan kepada mereka. Hal ini menjadikan seorang karyawan mau dan rela menggerakkan kemampuannya dalam bentuk keahlian dan ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan memenuhi kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 2012: 138). Sebaliknya, komunikasi interpersonal yang buruk antara pemimpin dengan karyawan merupakan sebagian besar sumber permasalahan di dunia kerja, motivasi kerja karyawan juga dapat menurun dan dapat berdampak pada hasil kerja yang tidak maksimal. Proses komunikasi interpersonal yang begitu dinamik dapat menimbulkan berbagai masalah yang mempengaruhi pencapaian tujuan sebuah perusahaan terutama dengan timbulnya salah paham dan konflik. Mengingat perannya yang penting dalam menunjang kelancaran suatu perusahaan, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk mengelola komunikasi interpersonal serta motivasi kerja karyawan di dalam perusahaan. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisa pengaruh komunikasi interpersonal pemimpin terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Aneka Warna Indah. Penelitian dilakukan dari tanggal 20 Februari 2014 sampai dengan 20 Mei 2014. PT Aneka Warna Indah merupakan perusahaan distribusi peralatan fotografi, aksesoris fotografi, mesin large format printing dan print media. Dengan berbagai macam Merk seperti Allwin, Kodak, EFI, Epson, Photo-Me Group, Double-100, Avery Dennison, Royal Sovereign, PT Aneka Warna Indah terus berkembang bersama-sama dengan rekan dan kolega yang mempercayakan perkembangan bisnis mereka. Oleh karena itu motivasi kerja dan stabilitas karyawan pada PT Aneka Warna Indah memiliki peranan yang sangat penting di dalam hal ini. Pemberian motivasi dari pemimpin kepada karyawan hanya akan efektif apabila di dalam pikiran para karyawan yang digerakkan yakin bahwa dengan tercapainya tujuan dan berbagai sasaran perusahaan, maka tujuan pribadi mereka akan ikut tercapai (Siagian, 2012: 138). Untuk itu dalam proses sosialisasinya dengan karyawan, seorang pemimpin harus mampu memahami faktor-faktor yang dapat memotivasi bawahannya sehingga dapat menjadi daya pendorong yang efektif. Kebutuhan merupakan salah satu faktor seseorang dapat termotivasi. Dengan adanya berbagai kebutuhan, dapat menumbuhkan motivasi karyawan untuk berusaha dan memenuhi kebutuhan tersebut. Tidak hanya kebutuhan pribadi, tetapi juga kebutuhan akan informasi mengenai tugas-tugasnya di dalam perusahaan. Melihat pengaruh yang sangat penting antara proses komunikasi yang terjadi dalam suatu perusahaan khususnya komunikasi interpersonal pemimpin dengan tingkat motivasi kerja karyawan, oleh karena itu penelitian ini diberikan judul “PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMIMPIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT ANEKA WARNA INDAH” 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat digali adalah apakah ada pengaruh antara komunikasi interpersonal pemimpin terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Aneka Warna Indah? 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat ditarik beberapa identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal pemimpin terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Aneka Warna Indah? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi interpersonal pemimpin terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Aneka Warna Indah? 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisa hubungan komunikasi interpersonal pemimpin terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Aneka Warna Indah. 2. Untuk menganalisa pengaruh komunikasi interpersonal pemimpin terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Aneka Warna Indah. 1.4.2 Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini maka akan diperoleh manfaat sebagai berikut: 1.4.2.1 Manfaat Akademis 1. Penelitian diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bacaan referensi serta bahan penelitian di lingkungan Universitas Bina Nusantara. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperdalam kajian teori mengenai komunikasi interpersonal yang berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. 1.4.2.2 Manfaat Praktis 1. Secara praktis penelitian bermanfaat bagi PT Aneka ini diharapkan dapat Warna Indah sebagai evaluasi dalam hal meningkatkan motivasi kerja karyawan. 2. Penelitian ini dapat membantu memberikan informasi kepada karyawan. 1.4.2.3 Manfaat Umum: 1. Penelitian ini dapat digunakan masyarakat terutama para pekerja agar dapat menciptakan komunikasi yang efektif. 2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi atau menambah pengetahuan yang dapat membangun bagi masyarakat. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan karya ilmiah yang sistematis dari keseluruhan isi skripsi, maka dari itu diperlukan penyusunan sistematika penulisan. Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini mencakup lima bab yang terdiri dari: BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari latar belakang permasalahan, rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini terdiri dari penelitian sebelumnya (state of the art) yang memperlihatkan persamaan dan perbedaan yang ada di penelitian sebelumnya dengan penelitian setelahnya, landasan teori yang terdiri dari dasar-dasar teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian, dan kerangka pemikiran yang menjelaskan alur pemikiran yang digunakan dalam penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini terdiri dari paradigma penelitian, tipe jenis penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, jenis, dan sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, dan analisis regresi, hipotesis, dan operasionalisasi konsep pada penelitian yang dilakukan. BAB 4 HASIL PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. Mencakup deskripsi obyek penelitian yang diteliti mulai dari gambaran umum perusahaan dan profil singkat perusahaan, gambaran umum responden, deskripsi variabel penelitian, analisis data dan pembahasan, serta pembahasan dari hasil penelitian ini. BAB 5 PENUTUP Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan yang mencakup rangkuman dari hasil pembahasan yang juga menjawab pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian serta saran yang dapat digunakan untuk mencapai visi dan misi penelitian maupun bagi praktis yang berkaitan dengan obyek yang diteliti.