ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI ANISAH ROCHAYA PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN G RESIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA 1987 SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PROSPEK PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK c m / y K.OC i Skripsi Diajukan untuk Memperlengkapi Syarat-syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Studi Peinbangunan Oleh: ANISAH ROCHAYA No. Pokok: 048010938 PAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA 1987 SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Surabaya, Disetujui dan diterima baik oleh : Dosen Pembirabing ia^ Ketua Jurusan A s ' ( Drs. Bo. Soekarnoto ) SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KATA PENGANTAR Puji syukur penulis. panjatkan ke hadlirat Allah S.W.T. karena atas perkenan-Uya tugas akhir untuk menyusun skripsi ini dapat penulis selesaikan. Atas . ■ berkah dan rakhmat-Nya, penulis memperoleh kekuatan fisik mau- pun mental sehingga dapat menyelesaikan penulisan skrip­ si sesuai dengan yang diharapkan. Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, pe­ nulis menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya penu­ lisan skripsi ini, khususnya kepada: 1. Drs. Ec. Soekarnoto. Sebagai dosen pembimbing, beliau telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga bagi penu­ lis dalam rangka menyelesaikan penulisan skripsi ini; 2. Drs. Ec. Joko Mursinto. Dari beliau penulis mendapatkan ide mengenai permasalahan yang dikemukakan dalam skripsi ini; 3. Bapak Sunarto dan Bapak Sudarso. Penulis banyak peroleh bantuan beliau-beliau dalam melakukan mem­ survey lapangan, khususnya di Dinas Perikanan Kabupaten Gre­ sik; 4. Pimpinan beserta seluruh staf pengajar di lingkungan Pakultas Ekonomi Universitas Airlangga yang telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... menyelesai- ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA kan tugas menulis skripsi; 5. Pimpinan beserta seluruh staf di Perpustakaan Universitas Airlangga yang telah memberikan bantuan .serta pelayanan yang sangat bermanfaat bagi penulis; 6 . Suami, .kakak, serta adik penulis yang dengan setulus hati telah memberikan bantuan kepada penulis; 7. Seluruh rekan yang telah turut membantu serta memberi­ kan dorongan semangat kepada penulis; Semoga budi baik dan jasa-jasa pihak-pihak yang telah penulis sebutkan di atas mendapat imbalan yang setimpal dari Allah S.W.T, Meskipun penulisan skripsi ini masih kurang memadai, penulis memberanikan diri untuk mengajukannya seba­ gai persyaratan memperoleh gelar sarjana. Saran maupun kritik yang meinbangun demi kesempurnaan skripsi ini, pe­ nulis terima dengan senang hati. Surabaya, Desember 1987 Penuli3 SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Ilalaraan Kata Pengantar ................................. ii Daftar Isi ..................................... iv Daftar Tabel ................................... Daftar Gambar .................................. Daftar Lampiran ................................ BAB: I . Pendahuluan ............................... 1 1. Pandangan Umum ......................... 1 2. Penjelasan Judul ........................ 5 3. Alasan Pemilihan Judul .................. 6 4. Tujuan Penulisan Skripsi ................ 7 5. Sistematika Skripsi ..................... 7 6 . Metodologi 10 .....,...... .......... . 6.1. Permasalahan ....................... 10 6 .2 . Hipotesis kerja .................... 10 6.3. Teba telaah ........................ *10 6.4. Proscdur pengumpulan .dan pengolahan data .............................. 11 II. Peningkatan Produksi dalam Sistem Tambak ......................; Budidaya 13 1. Pengertian Budidaya Tambak .............. 13 2. Produktivitas Budidaya Tambak ........... 16 3. Distribuoi dan Pemasaran Hasil Budidaya Tambak ............................ . 20 3.1. Ciri-ciri hasil pertambakan dan penga- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ruhnya terhadap pemasaran .......... 21 3 .2 . Fungsi-fungsi pemasaran ............ 22 4. Permintaan dan Penawaran Hasil Tambak ..... 4.1. Bentuk-bentuk pasar ................ 31 4.2. Permintaan hasil tambak ............ 33 4.3. Penawaran hasil tambak ............. 38 4.4. Konsumen ............. ............. 40 III* Gambaran Singkat tentang Geografis dan Peri­ kanan Tambak di Kabupaten Gresik ........ . 1. Letak Geografis dan Keadaan A l a m ........ 43 43 1.1. P.embagi&n wilayah administrasi dan ju­ mlah penduduk ...................... 43 1.2. Ketinggian dan curah hujan ......... 47 1.3. Topografi ......................... 50 2. Luas Areal Tambak serta Jumlah Petani Tam­ bak .................................... 53 2*1. Luas areal tambak.................. 53 2.2. Jumlah petani tambak ............... 54 2.3. Jumlah armada perikanan dan tipe mesin 55 3. Hasil-hasil Tambak ...................... 57 IV. Peningkatan Produksi Budidaya Tambak sebagai Sarana untuk Meningkatkan Pendapatan Petani .. 1. Usaha Peningkatan Produksi Tambak ....... SKRIPSI 31 61 62 1.1. Perkembangan produksi tambak 1980-1985 62 1.2. Peningkatan produksi dan produktivitas tambak ................... ....... .. 67 2. Usaha Peningkatan Pendapatan Petani Tambak. 73 PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2.1. Perkembangan harga hasil-haail budida­ ya tambak ......................... 74 2.2. Pengaruh Program INTAM terhadap penda­ patan petani ....................... 78 3. Prospek Budidaya Udang Windu sebagai Komo­ ditas Ekspor ........................... 83 V. Kesimpulan dan Saran .................... . 87 1. Kesimpulan ............................. 87 2. Saran-saran ............................ 89 Daftar Pustaka Lampiran SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Nomor Halaman 1. Pembagian Wilayah, Penduduk, Luas kecamatan, serta Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .............. 46 2. Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan & Jenis Kelamin Tahun 1985 ................. 48 3. Jumlah Curah Hujan Per Bulan di Kabupaten Gresik Tahun 1985 ....................... 49 4. Jumlah Curah Hujan dan Ketinggian dari Per­ mukaan Laut Menurut Kecamatan di Kabupaten Gresik Tahun 1985 ....................... 51 5. Penggunaan Tanah di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .................................... 52 6 . Luas Areal Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .................................... 53 7. Jumlah Petani Pemilik dan Pendega di Kabupa­ ten Gresik Tahun 1985 .................... 55 8 . Jumlah Armada Perikanan dan Tipe Mesin di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .............. 56 9. Perkembangan Hasil Produksi Udang Windu Bu­ didaya Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1985 59 10. Perkembangan Jumlah Petani Tambak di Kabupa­ ten Gresik Tahun 1980-1985 ............... 60 11. Perkembangan Produksi Budidaya Tambak di Ka­ bupaten Gresik Tahun 1980-1985 ........... 63 12. Perkembangan Produktivitas Lahan Tambak .di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 ......... 65 13. Perkembangan harga rata-rata ikan di Kabupa­ ten Gresik Tahun 1980-1985 ............... 75 14. Perkembangan Konsumsi Per Kapita Ikan di Ka­ bupaten Gresik Tahun 1980-1985 ........... 76 SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 15. Perkembangan Pendapatan Per Kapita Petani Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 . 81 16. Perkiraan Jumlah Produksi Udang Windu di Ka­ bupaten Gresik 1986—1990 ................. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... 86 ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Nomor SKRIPSI 'Halaman 1 . Harga Keseimbangan ....................... 32 2 . Peta Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik .... 44 PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Nomor 1, Perhitungan luas Areal Tambak Yang Ditanami dang Windu di Kabupaten Gresik 1980-1985. 2, Perbandingan Pengelolaan Budidaya Tradisional dan Semi Intensif, Tambak 3, Perhitungan Perkiraan Produksi Udang Windu Kabupaten Gresik 1986-1990. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... UCara di ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN 1. Pandangan Umum Seperti diketahui bahwa tujuan pembangunan nasional bukanlah semata-mata peningkatan fisiknya saja, te- tapi juga harus menjamin agar peningkatan pendapatan nasional itu dapat dinilcmati oleh seluruh bangsa Indonesia. Artinya, pembangunan nasional mempunyai jangkauan yang sangat luas, bukan terbatas pada sekelompok tertentu sa^a, tetapi meliputi seluruh lapisan masyarakat di selu­ ruh tanah air. Sesuai dengan hakikat'pembangunan nasional pembangunan manusia seutuhnya dengan sasaran utama yaitu pem­ bangunan jangka panjang berupa terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila-. Kegiatan peningkatan produksi perikanan dengan disertai usaha-usaha pemeliharaan yang baik akan dapat mendudukkan petani tambak sebagai keku- atan yang berarti dalam pembangunan ekonomi di sektor perikanan, Pembangunan perikanan pada hakikatnya diarahkan pada peningkatan kontribusi sub sektor perikanan dalam penanggulangan berbagai permasalahan nasional yang meli­ puti peningkatan pendapatan, kesejahteraan para nelayan, SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA petani tambak, dan keluarganya, swasembada pahgan sum- ber protein hewani, peningkatan pendapatan devisa, perluasan kesempatan kerja produktif. Berkaitan dengan itu maka salah satu kegiatan pem bangunan perikanan yang cukup menarik perhatian ■adalah pemeliharaan udang di tambak, Potential areal hutan ba- kau dan hutan rawa lainnya di Indonesia tidak kurang da­ ri 7 juta hektar, dan sampai akhir pelita III baru diman faatkan sekitar 2QO.OOO hektar atau kurang lebih 5 persen nya. Setiap hektar untuk budidaya udang yang sekarang ma sih dikelola secara tradisional dapat menghasilkan udang berkisar dari 100-500 kg/ha/tahun dan ; produktivitasjiya masih dapat ditingkatkan dengan penggunaan paket tehnologi yang lebih maju sebaimana pengalaman yang telah dicapai oleh negara-negara lain. Tujuan dan sasaran intensifikasi tambak akan da- b pat terlaksana dan dipercepat pencapaiannya antara lain dengan memperkuat posisi dan kedudukan para petani tam­ bak sebagai subjek pengelola usaha, sesuai dengan pokok Badan Pengendalian Bimas telah ditetapkan tugas program intensifikasi dalam perikanan sejak tahun 1984/1985. Ada pun usaha pokok intensifikasi dititikberatkan pada pe­ ningkatan produksi dan produktivitas tambak dengan komo­ ditas udang dan bandeng, SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA satu sumber pendapatan masyarakat dan melibatkan petani tambak dalam jumlah besar. Dengan adanya beberapa faktor pembatas pada tambak, maka produktivitas budidaya udang menjadi rendah. Keterbatasan ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan ketrampilan serta permodalan untuk membia- yai penerapan teknologi budidaya tambak yang dianjurkan. Dengan melalui penyuluhan yang intensif serta didibarengi dengan pengadaan sarana penyuluhan yang mema- dai antara lain dengan dibangunnya tambak-tambak percon- tohan, balai penyuluhan perikanan serta ditunjang permo­ dalan dengan penyediaan fasilitas perkreditan dan lain- lain, maka pengelolaan tambak udang baru dapat dikembangkan. Dengan melaksanakan intensifikasi tambak, selain-me­ ningkatkan pendapatan petani tambak juga akan memperluas lapangan kerja, meningkatkan konsumsi protein hewani dan juga meningkatkan devisa melalui ekspor komoditas non mi­ gas. Oleh karena itu, hingga saat ini udang masih menduduki tempat utama dalam deretan ekspor hasil-hasil per­ ikanan . Masyarakat banyak yang menaruh perhatian besar un­ tuk terjun sebagai penghasil udang. Tidak ketinggalan pu­ la mereka yang bermodal cukup, ikut beramai-ramai mengusahakan kapal motor dengan alat tangkapnya pukat harimau atau jaring trawl. Alat ini sangat efektif untuk menangkap udang. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Perkembangan dan pengoperasian kapal-kapal trawl yang tidak terkendali dapat berakibat buruk, sebab dapat meru'sak dan membahayakan kelestarian sumber hayati laufc. Sehingga dapat menimbulkan keresahan di kalangan nelayannelayan tradisional, sebab pengoperasiannya sering me- langgar batas-batas daerah penangkapan yang diatur oleh pemerintah. Guna menyelamatkan kelestarian sumber hayati laut dan mendorong peningkatan produksi para nelayan tradisio­ nal serta menghindari ketegangan-ketegangan sosial. Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden nomor 39 tahun 1980 tentang penghapusan jaring Penghapusan dan pembatasan jaring trawl akan produksi udang, tetapi pemerintah telah trawl. mengurangi memperhitungkan berkurangnya produksi udang dari jaring trawl itu dapat diganti dengan udang dari hasil budidaya di tambak. Untuk maksud ini disusun pula rencana yang pa Program Pengembangan Udang Nasional. Agar dapat beru­ ber- hasil dengan baik forogram tersebut, maka ftarus didukung oleh semua pihak yang .terlibat dalam, dunia'perudangan* , Guna merabantu program *tersebut adalah untuk mendorong mi nat masyarakat agar beramai—ramai mengusahakan pemeliharaan udafrgj di tambak atau kegiatan—kegiatan lain yafl-S mendukungj tfeperti pembenihan, pengolahan, pemasaran, dan lain-lain. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Untuk meleksanalcan hal ini, maka Pemerintah Dae­ rah Kabupaten Gresik bekerja sama dengan Dinas Perikanan setempat agar dapat meningkatkan pendapatan petani tam­ bak melalui perluasan budidaya udang, Seberapa jauh usaha-usaha tersebut dapat berhasil dilaksanakan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pendapatan petani akan dibahas lebih lanjut dalam skripsi ini. 2. Pen.jelasan Judul Skripsi Judul yang terdapat dalam skripsi ini, sebagaimana yang tercantum di halaman judul, adalah "PROSPEK PER­ KEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK". Judul ini akan dijelaskan sebagai berikut: (T) 'Prosjfek' adalah merupakan harapan yang baik; (2 ) Perkembangan' yang dimaksud di sini adalah perkem­ bangan baik secara kualitatif maupun kuantitatif da­ ri tahun ke tahun; (3 ) 'Budidaya1 adalah kegiatan memelihara binatang atau tanaman air dengan menggunakan fasilitas buatan; (4) 'Udang windu' adalah salah satu jenis udang yang dapat dibudidayakan di tambak; (5 ) 'Meningkatkan' ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memperbaiki taraf hidup; (6 ) 'Pendapatan* .adalah merupakan hasil yang diperoleh dari penjualan hasil tambak dikurangi dengan seluruh SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA pengeluaran biaya;/. . (7) Petani* yang dimaksud di sini adalah petani. pemilik dan petani buruh atau pendega; (8 ) 'Tambak* adalah suatu lahan yang sengaja dicetak se­ bagai wadah yang sesuai untuk menjadi tempat pemeliharaan udang atau bandeng. Dengan demikian, secara keseluruhan, judul skripsi ini mengandung maksud harapan baik bagi perkembangan usaha pemeliharaan udang windu atau bandeng di lahan tam­ bak yang dapat mempercepat peningkatan produksi udang se­ hingga dapat meningkatkan pendapatan petani tambak. 3. Alasan Pemilihan Judul Untuk mengetahui keadaan masalah yang sedang hadapi oleh petani tambak di Kabupaten Gresik. di- Permasa- lahan ini perlu untuk mendapatkan pemecahan dan perbaikan-perbaikan dalam usaha pemeliharaannya, Kabupaten Gresik merupakan wilayah yang mempunyai potensi dalam pembudidayaan udang windu, tetapi disebabkan terbatasnya permodalan yang ada pada petani sehing­ ga pemeliharaan belum dilakukan secara baik. Usaha ini hanya terdiri atas unit-unit dengan skala kecil dan pada umumnya para petani melakukan pemeli­ haraan dengan mempergunakan cara tradisional dengan perlengkapan yang sederhana serta tidak bcgitu efektif dan efisien. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 4. Tu.juan Penyusunan Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk meningkatkan usaha pemeliharaan yang meliputi usaha peningkatan cara pengolahan tanah dan sistem pengeringan yang lebih baik, perbaikan saluran air dan pengaturannya, penebaran benih, pemberian pupuk, pemberantasan hama serta pemberian obat-obatan. Usaha-usaha ini selalu diarahkan pada eiisiensi yang sebesar-besarnya sehingga dapat menimbulkan rangsang- an-rangsangan yang bermanfaat bagi petani tambak; (2) Untuk mengetahui kemampuan petani dalam meningkatkan produksinya dan kemungkinan diciptakan kebijakan-kebijakan yang dapat dilaksanakan oleh para petani tam­ bak demi tercapainya taraf hidup sesuai dengan pro­ gram pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan para petani tambak. 5. Sistematika Skripsi Skripsi ini terdiri: atas.tiga bagian, sing bagian 3 ecara berurutan adalah berisi Masing-ma­ pendahuluan, uraian, serta kesimpulan dan saran. Kemudian ketiga w gian ini dirinci lagi dalam beberapa bab, sub-bab, sub-sub bab. Judul-judul bab serta uraian badan penjelasannya, 3ecara berurutan akan dikemukakan sebagai berikut: SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA kan pandangan umum yang merupakan ide dasar yang menda- sari penulisan skripsi ini secara keseluruhan. ' Setelah penyajian pandangan umum, selanjutnya akan diikuti de­ ngan penyajian penjelasan judul, alasan pemilihan judul, tujuan penyusunan skripsi, sistematika skripsi, dan todologi. Pada sub-bab terakhir ini dirinci lagi medalam beberapa sub-sub bab, yaitu permasalahan, hipotesis lcerja, teba telaah, serta prosedur pengumpulan dan pengolahan data. Bab II: Peningkatan Produksi dalam Sistem daya Tambak. Bab ini akan menggambarkan secara Budi­ teoretis beberapa kegiatan yang berhubungan dengan.’budidaya per- tambakan. Pada bagian pertama dikemukakan mengenai pe- ngertian budidaya tambak. Kemudian, pada bagian berikutnya dikemukakan mengenai teori-teori produktivitas. Pe~ ngertian mengenai pendapatan budidaya tambak dibahas pu­ la di sini. Pada bagian terakhir akan dibahas mengenai sistem pemasaran dan saluran distribusi produksi budida­ ya tambak serta penawaran dan permintaannya. . Bab III: Gambaran Singkat tentang Perikanan Tambak di Kabupaten Gresik. Di ini akan dikemukakan Geografis dalam dan Bab III keadaan Kabupaten Gresik, baik da­ lam hal keadaan fisik wilayah maupun perkembangan pertambakannya. Pada bagian pertama dikemukakan mengenai letak geografis dan keadaan alam. Di dalamnya dikemukakan pem- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA bagian wilayah administrasi dan jumlah penduduk, keting­ gian dan curah hujan, septa'topografi, Pada bagian kedua akan dikemukakan mengenai luas areal tambak serta jumlah petani dan pendega, juga mengenai jumlah armada perikan­ an dan tipe mesinnya. Kemudian pada bagian teralchir di­ kemukakan mengenai hasil-hasil pertambakan. Bab IV: Peningkatan Produksi Budidaya Tambak Se­ bagai Sarana untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Tambak. Bab ini merupakan pembahasan atas hasil pengamatan dan penelitian lapangan serta data yang diperoleh. Pada ba­ gian pertama dikemukakan usaha-usaha yang telah dilaku- kan dalam rangka meningkatkan produksi budidaya tambak. Bagian ini meliputi pembahasan perkembangan produksi bu­ didaya tambak 1980-1985 serta peningkatan produksi dan produktivitas tambak. Pada bagian kedua dikemukakan usaha-usaha untuk meningkatkan pendapatan petani Bagian ini meliputi pembahasan perkembangan tambak* harga hasil- hasil budidaya tambak serta pengaruh Program INTAM terhadap pendapatan petani. Kemudian pada bagian terakhir di­ kemukakan mengenai prospek udang windu sebagai komoditas ekspor non migas. Bab V: Kesimpulan dan Saran. Bab ini adalah meru­ pakan bab terakhir. Di dalamnya akan disajikan kesimpul­ an- kesimpulan atas pembahasan pada bah-bab sebelumnya. Selanjutnya diikuti penyajian saran-saran sehubungan de- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ngan adanya kesimpulan-kesimpulan tersebut. 6 . Metodolop;i 6.1. Permasalahan. Wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Gresik merupakan daerah yang mempunyai potensi dalam bidang perika­ nan, khuausnya perikanan tambak udang windu yang merupa­ kan komoditas ekspor non migas. Ilamun demikian, perkem bangan usaha budidaya udang windu di Kabupaten gresik di mana produktivitasnya ma 3ih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :(1 ) petani tambak belum menguasai budidaya tambak udang windu;(2 ) risiko kegagalan yang cukup tinggi;(3 ) sulitnya cara pemeliharaan; (4 ) keterbatasan modal petani, 6.2. Hipotesis kerja. Dengan diadakannya percontohan tambak udang win­ du, penyuluhan-penyuluhan, bimbingan yang efektif dan efisien, serta melaksanakan program IITTAM secara _penuh, maka harapan peningkatan usaha budidaya udang windu akan dapat tercapai. Sehingga dapat roeningkatkan pendapatan para petani tambak secara keseluruhan sesuai dengan yang diharapkan. 6 .3 . Teba telaah. Agar arah dan jalur pembahasan dalam skripsi ini SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA tidak simpang siur, maka di dalam skripsi ini diadakan batasan-batasan. Secara geografis, analisis akan diba- ■fcasi pada wilayah Kabupaten Gresik saja, yakni yang me­ liputi hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan po- kok, khususnya permasalahan yang dihadapi oleh para pe­ tani tambak dalam usaha mereka meningkatkan produksi bu­ didaya udang windu melalui peningkatan usaha pemelihara­ an. Pembahasan akan difokuskan pada perkembangan budida­ ya udang windu pada periode 1980 - 1985 . 6 ,4 . Prosedur pengumpulan dan pengolahan data. Pembahasan dalam skripsi ini didukung dengan data primer maupun sekunder yang tujuannya adalah agar pemba­ hasan tersebut menjadi akurat. Adapun data yang kan untuk mendukung pembahasan skripsi ini diguna- dikumpulkan dengan prosedur sebagai berikut: (1) Penelitian lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data pri­ mer yang diperoleh dengan cara mengadakan wawancara, baik dengan para petani tambak maupun berbagai pihak yang berkepentingan secara langsung di bidang pertam­ bakan. (2) Pengumpulan data sekunder. Data sekunder dikumpulkan dengan cara menghubungi kantor_,atau dinas yang ada hubungannya dengan pertain- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA bakan, antara lain Dinas Perikanan Propinsi Jawa Ti­ mur dan Kabupaten Gresik, Kantor Wilayah Perdagangan Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik, Kantor Sta­ tistik Kabupaten Gresik, serta Pemerintah Daerah Ka­ bupaten Gresik. (3) Studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca bu- ku-buku literatur, majalah, surat kabar, brosur, dan sebagainya. Studi kepustakaan ini bertujuan agar da­ pat garabaran yang jelas mengenai pertambakan serta mendapatkan teori-teori yang dapat digunakan untuk memecahkan .permasalahan. Untuk memudahkan dalam memahami data, maka data yang telah terkumpul diolah dengan cara melakukan pelbagai perhitungan, antara lain dengan menjumlahkan, mengalikan, membagi, dan sebagainya. Setelah raelakukan ini ke­ mudian ditabulasikan. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENINGKATAN PRODUKSI DALAM SISTEM BUDIDAYA TAMBAK Indonesia terletak di daerah tropis dan terdiri atas kepulauan yang tentunya mempunyai daerah pantai dan laut yang cukup luas. Kawasan laut dan pantai Indonesia yang cukup luas ini sangat potensial di "bidang perikan­ an, dan bila dikembangkan serta dikelola dengan sebaik- baiknya akan memberikan hasil bahan ekspor yang tidak sedikit nilainya. Salah satu usaha pengembangan di bidang perikanan yang kini sedang dilaksanakan adalah budidaya udang di tambak. Kegiatan ini dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikaai, diversifikasi dan sebagainya dengan te- tap menjaga kelestarian sumber dan lingkungan hidup. "Un­ tuk pengembangan budidaya dan produktivitas tambak, peme­ rintah dalam Pelita IV mengembangkan pola Bimas, Unit Pelaksana Proyek (UPP), dan Tambak Inti Rakyat (TIR)," 1. Penp;ertian Budidaya Tambak Budidaya tambak, pada dasarnya meliputi usaha bu­ didaya di air payau yang sengaja dibuat untuk memelihara i Dinas Perikanan Prop. Jatim, Pengembangan Budi­ daya dan Produktivitas Tambak, Dinas Perikanan Prop. Jat'lm,' Surabaya, 1984, hal. $V SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ikan atau. binatang air lainnya. Jenis ikan yang dipeli- hara terutama adalah bandeng dan udang, sedangkan sifat airnya pada umumnya payau (campuran air laut dan air tawar). Menurut Surat ICeputusan Menteri Pertanian, pengertian tambak dan budidaya tambak dinyatakan bahwa: Tambak adalah suatu lahan yang sengaja dicetak seba­ gai wadah yang sesuai untuk menjadi tempat pemeliha­ raan udang/bandeng. Budidaya tambak adalah teknologi pemeliharaan udang/ bandeng di tambak berupa pengendalian lingkungan supaya menjadi habitat yang baik bagi pertumbuhan bandeng/udang, sehingga petani tambak memperoleh hasil udang/bandeng yang dikehendaki oleh konsumen dengan mengunt ungkan.^ Sebagaimana halnya dengan usaha pertanian lainnya, budidaya tambak meliputi segala kegiatan untuk membuka dan mengolah tanah yang baik, irigasi, konstruksi, pengadaan benih, pemupukan, pemberian makanan tambahan, pe- metikan hasil, penyimpanan, dan menjual hasil tambak de­ ngan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang terus bertambah, di saraping untuk menjaga dan mengembangkan kelangsungan kegiatan tersebut di waktu yang akan datang. Dengan demikian, kegiatan budidaya tambak tidak ha­ nya menyangkut pengolahan tanah yang baik, pemilihan bi­ bit yang unggul untuk ditanam, pemupukan, dan pemberan- 2 Departemen Pertanian R.I., Surat Keputusan Trlenteri Pertanian/Ketua Badan PenAendali BimaG Homor ~63/~SK/ jT^ta^Bims7vi7T984T "Departemen Pertanian R .I.. Jakarta, 1984 , hal. 1 . SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA tasan hama, melainkan juga menyangkut penentuan saat panen yang tepat, cara penanganan panen yang baik serta penanganan hasil setelah selesai panen secara baik pula. Semua kegiatan tersebut dilakukan dalam usaha un­ tuk meningkatkan produksi tambak serta mencapai kualitas yang diharapkan sehingga pada akhirnya hasil tambak ter­ sebut dapat dijual dengan harga yang menguntungkan peta­ ni tambak. Sebagai suatu usaha ekonomis, keuntungan dari usa­ ha tambak mutlak diperlukan untuk mempertahankan dan mengembangkan kelancaran kegiatan pengelolaan tambak yang bersangkutan. Berbagai usaha telah berhasil dilakukan un­ tuk meningkatkan produksi tambak, tetapi keuntungan yang diterima petani tambak tetap rendah. Ini disebabkan oleh kualitas produksi tambaknya yang masih rendah. Harga per satuan yang dibayarkan kepada petani, sangat dipengaruhi oleh kualitas produk yang dijual. Da­ lam rangka meningkatkan pendapatan petani dewasa ini, usaha tambak yang dilakukan tidak cukup hanya untuk me* ningkatkan produksi saja, melainkan juga har.us dilakukan bersama dengan usaha peningkatan kualitas produk, sehing­ ga harga per satuan yang diterima oleh petani dapat le­ bih tinggi. Dalam kegiatan tambak, sebenarnya manusialah yang berperan penting dalam menyelenggarakannya. Oleh SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... karena ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA itu, teknik yang digunakan oleh para petani untuk memroduksi, mengolah maupun memasarka,n hasil-hasil tambaknya perlu. diadakan perbaikan, karena hal ini akan menunjang tingkat pendapatan yang diharapkan oleh petani. i '* tyn *.• i 1f ■ ‘ ■ 2. Produktivitas Budidaya Tambak „ Para petani tambak melakukan usaha budidaya tam­ bak dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dari usahanya itu. Keuntungan yang diperoleh para petani tambak ini merupakan pendapatan bagi para petani. "Yang dimak- sud dengan pendapatan petani tambak adalah hasil yang di­ peroleh dari penjualan hasil produksi perikanan tambak dikurangi dengan seluruh pengeluaran biaya untuk setiap hektar dalam setahun."^ Budidaya tambak merupakan usaha yang mempunyai sifat produktif. Sebagai usaha yang bersifat produktif, maka dalam budidaya tambak terdapat tahap-tahap sebagaimana yang terdapat dalam usaha produksi lainnya, sehingga di dalam budidaya tambak terdapat pula faktor-faktor produksinya. Faktor-faktor produksi budidaya tambak meliputi: tenaga kerja, lahan, modal, dan pengelolaan atau manaje- ^Fahlifi, Meningkatkan Usaha Pemeliharaan Ikan Kolam Air Payau dalam Kangka Pengembangan Perikanan Rakyat di v/ilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sjdoarjo, Skripsi SaFJana, Fak . Ekonomi l J n ^ i r , . Surabaya, "1982, hal. 8 0 . SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA men usaha. Masing-masing faktor produksi ini dapat diu- kur produktivitasnya. Produktivitas merupakan "... suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara out put ... dengan satuan tertentu yang.dibutuhkan untuk kan produk . menghasil­ Atau secara umum, "Produktivitas . me- ngandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber yang dipergunakan."^ Dari definisi secara umum ini dapat dikembangkan untuk mendefinisikan konsep produktivitas masing-ma3ing faktor pro­ duksi. Produktivitas tenaga kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan oleh seseorang tenaga kerja menghasilkan produk. "Untuk definisi kerja, untuk produktivi­ tas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan per satuan waktu."^ Konsep ini merupakan pe­ ngertian yang paling sederhana mengenai produktivitas te­ naga kerja. Seseorang dianggap produktif bila. .ia mampu Ravianto (ed), Produktivitas dan Mutu Kehidupan, Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas^ JaIcarta, 1985 , hal. 1 1 . c Havianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha, Lembaga Sarana Informa si Usalia dan Produktivitas, Jakarta, 1986 , hal. 2 . £ Payaman J. Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Daya P/Ianusia, Lembaga Penerbit PK-'Jl,""Jakarta, 1~98"6",_ hala m a n SKRIPSI 30. PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA untuk menghasilkan produk yang lebih besar daripada yang lainnya dengan satuan waktu yang sama. Pengertian produktivitas sebenarnya merupakan su­ atu penggabungan antara konsep efisiensi usaha dengan kapasitas lahan. "Kapasitas dari sebidang tanah tertentu menggambarkan kemampuan tanah itu untuk menyerap tenaga dan modal sehingga meraberikan hasil produksi bruto yang sebesar-besarnya pada tingkatan teknologi tertentu."^ Produktivitas suatu lahan dapat diukur dengan melihat kemampuan lahan tersebut untuk menghasilkan produk dengan luas tertentu. Dengan demikian, suatu lahan dapat dikatakan produktif bila lahan tersebut mampu menghasil­ kan produk yang lebih besar daripada lahan lainnya ngan luas yang sama, Dengan adanya kemajuan de­ teknologi, produktivitas suatu lahan akan dapat ditingkatkan. Modal dapat diukur produktivitasnya dengan meli- hat kemampuan-modal tersebut untuk menghasilkan keuntung­ an. Sejumlah modal dikatakan produktif apabila modal ter­ sebut mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar da­ ripada aejumlah modal lainnya dengan jumlah yang sama. Produktivitas modal sangat dipengaruhi oleh bidang penanaman modal tersebut. Di dalam dunia usaha, modal 7 'Mubyarto, Pen^antar Ekonomi Pertanian, Keenam, LP3ES, Jakarta, 1982, hal. 58. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... akan Cetakan ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA lebih produktif apabila ditanamkan pada usaha-usaha yang menghasilkan suatu produk yang diminati oleh banyak kon­ sumen. Suatu konsep yang baru saja dirumuskan sebagai faktor produksi adalah pengelolaan atau dalam istilah yang populer sekarang adalah manajemen. Pengukuran pro­ duktivitas pengelolaan suatu uaaha adalah dikaitkan ngan tujuan usaha tersebut. Jadi, pengelolaan de­ dikatakan produktif apabila pengelolaan tersebut mampu untuk men­ capai sasaran-sasaran yang lebih besar daripada yang te­ lah diterapkan sebelumnya. Dari faktor-faktor produksi dalam budidaya tambak tersebut dapat ditarik suatu hubungan antara budidaya tambak dengan faktor-faktor produksinya. Secara fungsional hubungan tersebut dapat ditulis: EC1 = * (TK, L, M, P) PT = (1) jumlah produksi tambak TK = tenaga kerja L = lahan M = modal P = pengelolaan Persamaan (1) dapat dijelaskan bahwa budidaya tambak me­ rupakan fungsi tenaga kerja, lahan,- modal, dan pengelola­ an. Dengan perkataan lain, keberhasilan budidaya tambak bergantung pada faktor-faktor produksi tersebut. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 3. Distribusi dan Pemasaran Hasil Budidaya Tambak Sebagaimana telah disebutkan dalam bagian di muka, bahwa tiga aspek pokok yang tercakup dalam persoalan ca­ ra manusia bermatapencaharian dan hidup meliputi produk­ si, distribusi, dan konsumsi. "Jalur distribusi merupa­ kan aspek penting dalam seni usaha untuk menyalurkan pro­ duk dan jasa yang telah diproduksi kepada konsumen."® Da­ lam pengertian dunia usaha, perkataan distribusi dimak- sudkan sebagai "... tindakan yang bertalian dengan per- gerakan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke pihale konsumen."^ Dalam definisi disebutkan bahwa "Pemasaran ada­ lah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan .ke10 butuhan dan keinginan melalui proses pertukaran." Pe­ masaran itu bertalian dengan penciptaan atau penambahan kegunaan barang dan jasa. Kegunaan yang diciptakan oleh kegiatan pemasaran adalah kegunaan v/aktu, tempat, dan pemilikan. Kegunaan tempat berarti bahwa barang-barang itu Q J. Ravianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha, op cit, hal. 6 0 . q ^A.Ll. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, Tata Nia^a Hasil Perikanan, Lembaga Penerbitan UI, Jakarta, 1983/ ha1-aman 1 . 10 Philip Kotler, Dasax^-dasar Pemasaran, .«Iilid. I, terjemahan Wilhe.lmus W. Bakowatun, ^rlangga, Jakarta, 1984, hal. 5. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA mempunyai manfaat yang lebih besar karena adannya peru­ bahan tempat, Kegunaan waktu berarti bahv/a barang-barang itu mempunyai manfaat yang lebih besar setelah terjadi perubahan waktu. Kegunaan pemilikan berarti bahv/a barangbarang itu mempunyai kegunaan yang lebih besar karena te­ lah beralihnya hak milik atas barang. 3.1. Ciri-ciri hasil pertambakan dan pengaruhnya terha­ dap pemasaran. Ilasil pertambakan dapat digolongkan menjadi: (1) barang-barang konsumsi, dan (2 ) bahan-bahan mentah. sebagai, ■barang konsumsi, hasil tambak akan langsung diguna­ kan oleh konsumen akhir dengan bentuk yang tidak jauh berbeda sewaktu meninggalkan lahan tambak. kan sebagai bahan mentah, hasil tambak akan begitu Sedang- digunakan oleh pabrik atau pengolah untuk menghasilkan barang baru. Hasil tambak mempunyai ciri-ciri yang dapat pengaruhi atau menimbulkan masalah dalam mem- pemasarannya. Ciri-ciri tersebut antara lain: (1) Produksinya musiman, terjadi dalam ulcuran yang ke- cil, daerahnya terpencar-pencar dan bersifat 3pesi- alisasi. Sifat produksi musiman itu biasanya menim­ bulkan beban musiman dalam pembiayaan, penyimpanan, pjsn^arigkutuja maupun p enjualan; (2) Konsumsi hasil tambak merupakan bahan makanan SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... yang ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA relatif stabil separijarjg' tahun,. Sifiat yang .demikian ini berkaitan erat dengan produksinya yang musiman; (3) Hasil tambak merupakan organisme hidup dan oleh ka­ rena itu mudah mengalami kerusakan atau pembusukan akibat kegiatan bakteri,. Llasalah ini ...;membutuhkan usaha lchusus dalam pemasarannya agar mutunya dapat dipcrtahankan.. Penyimpanan perlu dilakukan pada ruangan dingin serta penganglcutannya perlu dilengkapi dengan alat pendingin. Usaha ini memerlukan tambahan biaya dan dengan demikian meningkatkan biaya pemasaran; (4) Kualitas maupun kuajatitas hasil tambak dapat beru bah-ubah. Terdapat tahun-tahun dengan kuantitas dan kualitas hasil tambak yang baik, sebaliknya terda*pat pulatahun-tahun dengan kuantitas dan kualitas yang merosot, Perubahan kuantitas akan menimbulkan u filiktuasi hai*ga karena. perubahan pada'sisi penawaran. Bervariasinya kualitas cenderung berakibat tidak terorganisasinya pasar sehingga menyebabkan peruba­ han harga, menambah ongkos penyimpanan dan menyulitkan grading ( memilih barang untuk dimasukkan ke da­ lam kelas yang telah ditetapkan dengan jalan standardiQasi ). 3 #2 . Fungsi-fungsi pemasaran, Pemasaran merupakan proses pertukaran yang SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... meli- ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA puti kegiatan yang bertujuan untuk memindahkan barang- barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Kegiat­ an ini disebut fungsi pemasaran. Pada umumnya, fungsi pe­ masaran meliputi: 1) Fungsi pertukaran; - Penjualan - Pembelian 2) Fungsi pengadaan secara fisik: - Pengangkutan - Penyinipanan 3) Fungsi pelancar: - Permodalan - Penanggungan risiko - Standardisasi dan grading - Informasi pasar^ Penjualan. Penjualan mempunyai sasaran mengalih- kan barang kepada pihak pembeli dengan harga yang memu­ askan. Kegiatan penjualan dilalcukan melalui: pemeriksaan, sampel atau contoh, dan penggambaran atau gabungan ketiganya. Penjualan dengan pemeriksaan,.berarti pihak jual mengijinkan kepada pembeli untuk memeriksa pen- barang yang dijual sebelum pembeli itu membelinya. Penjualan de­ ngan cara ini terjadi karena adanya sifat-sifat tertentu dari barang tersebut dan kondisi pemasaran yang: (1 ) ti­ dak adanya standarisasi terhadap barang, (2 ) adanya fat rusak yang tinggi dari barang, (3 ) tingkat si/ pembeli- annya sangat cepat sehingga lalu lintas langganan tingkat penjualan akan terganggu, dan (4-) cara SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... dan memamer- ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA lean barang-barangnya akan mendorong sejumlah pembelian yang terjadi secara bersamaan. Penjualan melalui contoh, berarti berdasarkan ketentuan-ketentuan standarisasi melalcukan penjualan. Se­ hingga contoh barang yang diperdagangkan merupakan wakil dari semua unit barang yang akan dijual. Sedangkan jualan melalui penggambaran, berarti penjual pen­ memberikan garnbaran di dalam katalog-katalog, sehingga tidak menyulitkan penjual maupun pembeli. Pengangkutan. Pengangkutan berarti bergeraknya barang-barang dari tempat produksi ke tempat barang-ba­ rang tersebut akan digunakan. Dengan perkataan lain bah­ wa fungsi pengangkutan menciptakan kegunaan tempat. Da­ pat dikatakan, "Pengangkutan merupakan unsur biaya dis- tribusi fisik yang paling tinggi . 12 Penyebab ting- ginya biaya pengangkutan antara lain adalah (1) pengang­ kutan barang-barang dari tempat produksi ke tempat .kon­ sumsi yang jauh tempatnya, (2) bila ongkos pengangkutan lebih besar daripada harga pasar. Ha3il tambak sifatnya cepat dan mudah rusak hingga memerlulcan kecepatan, perawatan dan .se­ penanganan tambahan selama dalam pengangkutan. Kecepatan pengangkut- 12 Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran Jilid II» Cetakan Pertama, terjemahan V/ilhelmuo ”\V. Bakowatun, E r langga, Jakarta, 1985, hal. 30. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA an sangat penting dalam pemasaran hasil tambak karena bila terlambat ada dua risiko yang diderita oleh peda- gang, yaitu (T) turunnya harga barang di pasar yang di- tuju, dan (2) merosotnya kualitas barang. Penyimpanan. Penyimpanan berarti menahan barang selama jangka waktu antara dihasilkan sampai dengan jual. Dengan demikian, fungsi penyimpanan di- menciptakan kegunaan waktu, di samping bertendensi meratakan harga. Penyimpanan dilakukan karena beberapa alasan: a) Sifat musiman dari kebanyakan produksi. b) Permintaan untuk berbagai produk berlangsung sepanjang tahun. c) Alasan-alasan yang terdapat dalam v/aktu yang dipcrlukan untuk pelaksanaan berbagai pelayanan pe­ masaran, misalnya: v/aktu menunggu pengangkutan, pengolahan dan selama pembelian dan penjualan. d) Untuk mendapatkan harga lebih baik.*1^ Dalam menentukan berapa lama disimpan, perlu di- pertimbangkan hubungan ukuran, sifat produk dan masa pro­ duksi. Umumnya lebih menguntungkan penyimpanan yang permintaannya tidak elastis daripada produk permintaan yang relatif elastis. Produk dengan permintaan yang rela­ tif elastic, konsumsi dapat terdorong dengan sendirinya karena menurunnya harga dan akan berkurang bila harganya naik. Dengan demikian, penyimpanan dengan cara ini tidak menjamin keuntungan. Sebaliknya, permintaan yang relatif ^A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, op cit, hala­ man 1 3 . SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA tidak elastis, turunnya harga di waktu panen atau pun na~ iknya harga karena ongkos penyimpanan, tidak banyak berpengaruh pada konsumsi. Untuk barang-barang yang cepat rusak, dengan per­ mintaan yang tidak elastis, sering menguntungkan disim- pan bila musim panennya singkat daripada yang musim pa- nennya panjang. Produk yang musim panennya singkat, har­ ga musimannya biasanya naik lebih besar daripada yang mu­ sim panennya panjang, sehingga karenanya lebih menjamin laba bila disimpan. Jika hasil keseluruhan besar, harga pada permulaan panen tampaknya rendah, sedang bila hasil keseluruhan sedikit maka harga pada permulaan musim rela­ tif lebih tinggi. Pembiayaan erat hubungannya dengan kredit. Menggu­ nakan kredit berarti menggunakan modal uang orang lain yang nantinya harus dibayar kembali berik'ut bunga. "Ma­ salah vital bagi seorang wirausaha di dalam memulai sua­ tu usaha baru ialah permodalan yang cukup untuk mulai berusaha. Pada umumnya suatu usaha baru belum mampu tuk mendapatkan laba dari operasinya pada tahap Kredit dapat diperoleh dari pihak swasta, bank unawal" 14- pemerin­ tah, perorangan, bank komersial, koperasi, bank desa dan sebagainya. ^J. Ravianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha, op cit, hal. 44. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Kredit dari pihak swasta (para pelepas uang, dagang pengumpul atau tengkulak) telah menimbulkan tiga aspek masalah’kredit dalam pemasaran hasil tambak petani tambak pada umumnya. Masalah kre.dit ini pe- dan dialami oleh nelayan, petani tambak, dan petani bermodal kecil pada umumnya. Ketiga aspek masalah tersebut adalah: tingkat bunga yang tinggi, (2 ) petani tambak wajib (1) men- jual produksinya kepada pemberi kredit dengan harga yang telah ditentukan oleh pihak pemberi'k#o&it9 dan (3 ) produkfli "hatus -&eg©-ra dijual kepada-pemberi kredit dapat ditati&n sementara waktu untuk menunggu -tanpa harga yang- lebih baik* Ketiga aspek tersebut, menempatkan petani tambak bermodal kecil pada bargaining position yang lemah. baliknya, bagi pemberi kredit, sistem kredit ini patkannya pada posisi yang menguntungkan dalam Se- menemusahanya untuk memperbaiki taraf hidupnya. Dalam hubungannya de­ ngan pengelolaan tambak, yakni Program INTAM, pemerintah menyediakan kredit yang disalurkan melalui bank pelaksana. Kredit yang disalurkan ini meliputi: a) Kredit investasi, digunakan untuk memperbaiki pematang atau rehabilitasi, perbaikan pada pelataran atau pembongkaran, pearbaikan pintu air, peralatan dan pompa air. b) Kredit modal kerja, digunakan untuk penyediaan be­ nur, glondongan, pupuk organik, pupuk anorganik, pakan udang, pestisida, tenaga kerja, eksploitasi atau sewa pompa air, C.O.L. (cost of living) atau biaya hidup, biaya sertifikat hak atas tanah, dan di samping itu semua, pemberian kredit ini juga SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA untuk biaya pembuatan akte Credit Verband. 1S Penggunaan kredit oleh nelayan dan petani tambak semakin penting dengan adanya kebutuhan untuk memroduksi lebih dahulu terhadap permintaan koiaumen. Sebaliknya, ju­ mlah kredit yang diperlukan harus dihubungkan dengan periode waktu proses produksi dan proses penyaluran. Dalam hal penyesuaian produk terhadap permintaan pasar atau konsumen untuk masa datang. Penyesuaian produksi tambak terhadap permintaan pasar untuk masa akan datang terda­ pat kesulitan yang disebabkan oleh sifat produknya yang musiman dan sangat bergantung pada keadaan cuaca sehing­ ga sukar untuk diramalkan. Dengan perkataan lain, peng­ gunaan kredit mengandung resiko besar dan karenanya da­ lam hal penggunaan kredit, petani tambak harus mengeta- hui terlebih dahulu berapa besarnya modal yang diperlu­ kan melalui perencanaan produksi dengan matang. Pemng^ulan^an iresiko dapat diartikan sebagai su­ atu usaha untuk mengatasi ketidakpastian dalam hubungannya dengan ongkos dan kerugian atau kerusakan. Dalam pe­ masaran hasil tambak dapat ditemui risiko-risiko yang di­ sebabkan oleh: (1 ) sifat produk, (2 ) perubahan kondisi pasar, dan (3 ) sebab-sebab alamiah. 15 ^Sekretariat Badan Pengendali Bimas, ' PetunjUk Opersional Program Intensifikasi Tambak, Sekretariat Ba­ dan Pengendali Bimas ^Jakarta, 1986, Hal. 75. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Hasil tambak mempunyai ciri mudah rusak karena ha­ sil tambak itu merupakan organisme hidup yang akan menga­ lami proses pembusukan. Di samping itu, kerugian karena sifat produk ini juga disebabkan oleh komposisi hasil da­ ri tambak yang besar kandungan airnya sehingga akan berakibat terjadinya proses penyusutan dalam pemasaran, Perubahan kondisi pasar akan menimbulkan risiko pada penjual. Perubahan ini meliputi perubahan tempat, harga, waktu, dan persaingan. Perubahan harga timbul ka­ rena adanya ketidakseimbangan antara penawaran dengan permintaan. Perubahan kondisi pasar sebagian besar dise­ babkan oleh unsur waktu. Risiko karena unsur waktu ini dapat dialami oleh petani tambak yang dalam proses pro- duksinya menggunakan faktor-faktor produksi dan ternyata setelah masa panen tiba permintaannya menurun. Risiko persaingan timbul karena adanya tindakan pesaing dalam usahanya memperoleh laba. Risiko alamiah mencakup timbulnya kerugian karena adanya cuaca buruk, banjir, dan lain sebagainya. Adanya risiko-risiko tersebut menimbulkan suatu usaha untuk mengalihkan atau membagi risiko. Risiko-risiko yang tidak'*dhpat dihindari harus ditanggung oleh pihak yang bersangkutan. Di antara ri­ siko jenis ini ada yang dapat dialihkan atau dibagi kepada pihak lain, misalnya dengan menggunakan asuransi, kontrak pembelian dan penjualan. 16 SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran yang modern, para pengusaha sangat memerlukan adanya informasi. "Me- reka membutuhkan informasi mengenai langganan, pesaingy 17 Da­ penyalur, dan kekuatan-kekuatan lainnya di pasar." lam pemasaran suatu barang, informasi pasar sangat ting peranannya. Oleh karena itu dikenal adanya pen­ fungsi informasi pasar yang meliputi tindakan-tindakan: pengumpulan informasi, komunikasi atau penyampaian informasi kepada pihak yang membutuhkan, penafsiran atas informasi, dan pengambilan keputusan sesuai dengan rencana. Informasi pasar mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang diproduksi, di mana, kapan, bagaima­ na dan untuk siapa produk itu dijual dengan yang paling baik. Di samping informasi pasar, sasi dan pemilahan juga merupakan keuntungan standari- kunci penting dalam pemasaran. Standarisasi merupakan suatu kegiatan untuk menentukan golongan atau kelas atau derajat barang-ba- rang. Di bidang pertambakan, standarisasi pada umumnya sulit dilakukan karena terdapat banyaknya variasi dalam ukuran maupun produk. Produksi pertambakan, pada umumnya sangat dipengaruhi oleh alam, Pemilahan merupakan suatu usaha memasukkan atau memilih barang sesuai dengan kelas atau derajat yang te- 17 'Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran op cit, hal. 1 7 . SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... Jilid I, ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA lah ditetapkan dalam standarisasi. Dalam tindakan ini, produk dipilih menurut mutu dan ciri yang hampir sama. 4. Permintaan dan Penawaran Hasil Tambak 4.1. Bentuk-bentuk pasar. Pasar dibedakan menjadi dua macam, yakni pasar konkrit dan pasar abstrak. Pasar konkrit adalah tempat bertemunya atau berkumpulnya permintaan dan penawaran. Sebagai contoh dalam hal ini adalah pasar ikan, pasar ha­ sil-hasil pertanian dan sebagainya. Sedangkan pasar abs­ trak, beberapa macam rumusannya adalah a) Pasar abstrak adalah keseluruhan permintaan dan penawaran yang berhubungari satu sama lain. Dalam hal ini kita mengingat akan kekuatan-kekuatan menentukan harga. b) Pasar abstrak adalah seluruh daerah, di mana para pemb.eli dan penjual berhubungan dan di mana terjadi pertukaran. c) Pasar abstrak adalah seluruh daerah, di mana para peminta dan penawar mempunyai kontak sedemikian rupa sehingga harga-harga pada benda yang sama saling mempengaruhi satu terhadap lainnya secara langsung dan kuat. ' Menurut organisasinya, pasar abstrak dibedakan menjadi dua, yaitu pasar sempurna dan pasar tidak sempurna. Beberapa persyaratan terjadinya pasar sempurna ada­ lah; (1 ) penjual dan pembeli harus mempunyai pengetahuan atau informasi tentang pasar dengan sempurna, (2 ) setiap SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA pembeli harus dapat berhubungan dengan setiap penjual. Persyaratan-persyaratan ini membawa implikasi bahwa: (a) seorang produsen (secara individual) tidak bisa mempengaruhi harga pasar yang berlaku . (b) kare­ na permintaan yang dihadapi oleh seorang * produsen adalah garis lurus horizontal (c) macam keputusan yang perlu diambil oleh produsen ... adalah be­ rupa volume out put yang harus ia produksikan atau jual.18 Ilarga yang terbentuk dalam pasar sempurna merupa­ kan harga keseimbangan. Harga keseimbangan ini merupakan titik temu antara-penawaran dan permintaan. Dalam gambar ditunjukkan terjadinya harga keseimbangan yang terjadi di pasar yang merupakan titik potong antara kurva # pena- waran dan permintaan (lihat Gambar 1) GAMBAR 1 HARGA KESEIMBANGAN Sumber: A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, Tata Niaga Ha­ sil Perikanan, Lembaga Penerbitan/UI, Jakarta, 1983T ha3.. 41 , disederhanakan penulis. Dalam membedakan bentuk-bentuk pasar digunakan 1 ft Boediono, Ekonomi Mikro, Cetakan Kesatu, BP-FE, Yogyakarta, 1982, hal. 89. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA kriteria jumlah penjual dan pembeli. Menurut kriteria ini, bentuk-bentuk pasar dibedakan: (1 ) pasar persaingan murni, (2 ) pasar monopoli, dan (3 ) pasar persaingan mo- nopolistik. Pasar persaingan murni harus memenuhi persyaratan: produk bersifat identik; penjual dan pembeli le- luasa mengambil keputusan; serta penjual dan pembeli ti­ dak mampu mempengaruhi harga* Pasar monopoli, bahwt*sekelompok penjual mempunyai pengaruh berarti sedemikian besar atas penawaran suatu produk tertentu sehingga mam­ pu menentukan harga. Dalam pasar monopoli murni, penjual tidak mempunyai pesaing secara langsung. Sedangkan pasar persaingan monopolistik merupakan bentuk pasar persaing­ an tidak sempurna. Pasar ini adalah bentuk antara persaingan sempurna dengan pasar monopoli murni. pasar Dengan demikian di dalamnya akan dapat dijumpai beberapa unsur yang terkandung di dalam keduanya. 4-.2. Permintaan hasil tambak. "Permintaan ... dapat didefinisikan sebagai jum­ lah suatu barang yang akan dibeli oleh konsumen pada Icondisi, waktu dan harga tertentu." 19 y Pembelian akan berubah-ubah dari waktu ke waktu sesu.ai dengan tingkat harga yang terjadi. Dengan demikian tidak akan dapat diperoleh SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA suatu jumlah yang tertentu mengenai pembelian ini, melainkan jumlahnya akan bervariasi pada berbagai . tingkat harga, Konsumen di sini dimaksudkan sebagai 'siapa1, berapa jumlahnya dan berada di mana. Sedangkan masalah wak­ tu harus diperhatikan pula karena permintaan akan .berubah-ubah dari waktu ke waktu. Mengenai harga perlu dijelaskan pula dalam definisi tersebut, karena kesediaan konsumen untuk membeli adalah bergantung pada tingkat harga tersebut. Berdasarkan definisi di atas, permintaan menun- jukkan berapa banyak suatu barang akan dibeli oleh individu atau sejumlah individu pada berbagai harga dengan anggapan bahwa hubungan antara harga dan jumlah yang di­ beli akan berlawanan. Dengan demikian, bila harga ren­ dah, jumlah barang yang akan dibeli lebih banyak. Seba- liknya bila harga lebih tinggi jumlah barang yang dibeli akan lebih kecil. Istilah permintaan sering digunakan untuk menggantikan istilah konsumsi yang artinya memenuhi .kebutuhan konsumen. Di dalam pemasaran, konsumsi bahan makanan mem­ punyai ciri-ciri yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) kon­ sumsi untuk seluruh bahan makanan oleh keluarga relatif stabil, (2) pengeluaran keluarga untuk bahan makanan menunjukkan suatu pengeluaran yang termasuk dalam kategori pokok dari keluarga, (3) bagian dari pendapatan konsumen M 1L 1 T .KJUUSTAXAAN ‘AS A I R L A N O Q A " SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN WINDU.... 8 U H BUDIDAYA A H A YUDANG A ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA yang dikeluarkan untuk bahan makanan berkurang akibat bertambahnya pendapatan, (4 ) tidak semua kelompok bahan makanan dikonsumsi dalam jumlah yang sama banyak, tetapi kita mengkonsumsi lebih banyak dari beberapa kelompok bahan makanan saja, dan (5 ) bahan makanan tertentu .yang relatif penting dalam susunan makanan kita sehari-hari konsumsinya akan berubah sepanjang tahun. Konsumsi udang maupun bandeng berbeda-beda di an­ tara masing-masing konsumen. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh penting dalam kbnsumsi hasil tambak adalah pendapatan. Selain pendapatan, faktor-faktor lain yang dapat mempe- ngaruhi konsumsi bahan makanan adalah pekerjaan, lokasi konsumen, besarnya keluarga, agama, pendidikan dan lain sebagainya. Suatu hal yang perlu diperhatikan oleh para peta­ ni tambak adalah perubahan permintaan. Permintaan konsumen akan berubah dari waktu ke waktu pada harga tertentu. Perubahan ini dapat mengubah nilai penjualan total pendapatan bersih petani. Faktor-faktor yang dan mempenga- ruhi perubahan ini adalah: (1 ) jumlah kosumen potensial, (2) tingkat pendapatan konsumen, (3) selera konsumen, dan (4 ) harga barang substitusi. Jumlah barang yang dibeli pada berbagai tingkat harga dapat disusuh dalam suatu kurva yang disebut kurva SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA permintaan. Pada umumnya kurva permintaan bergerak dari kiri atas'ke kanan bawah. Dengan demikian, kurva permin­ taan tidak hanya dapat dihubungkan dengan harga barang yang bersangkutan saja, melainkan dapat pula dihubungkan dengan tingkat pendapatan dan harga barang lain. Kurva permintaan menyatakan bahwa hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah yang diminta dari ba­ rang tersebut berlawanan arah hubungannya. Besarnya per­ ubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubah­ an harga dapat diukur dengan menggunakan elastisitas per­ mintaan. ■ Elastisitas permintaan adalah tingkat kepekaan rela­ tif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanya perubahan harga barang. Dengan kata lain elastisitas permintaan adalah jumlah perubahan proporsional dari jumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga.20 Elastisitas permintaan merupakan rasio antara per­ ubahan relatif jumlah barang yang dibeli dengan perubah­ an relatif harga barang tersebut. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 21 AQ/Q . E, = ----d AP/P 90 Ari Sudarman, Teori Ekonomi Mikro Jilid I , BPFE Universitas Gadjah Mada,"Yo'gyakarta, 1980,_ hal, 6 ?. Lihat A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, op cit, hal. 6 8 . SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA E^ = elastisitas permintaan = perubahan jumlah barang yang dibeli Q = jumlah barang yang dibeli A P = perubahan harga barang P = harga barang Permintaan barang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: elastis, inelastis, dan unitary elastis. Konsep elastisitas permintaan sangat penting dan berguna teru- tama bagi pengusaha (petani tambak), Konsep ini menun- jukkan bagaimana konsumen akan bereaksi terhadap peru­ bahan kondisi harga. Jika harga suatu macam produk berubah, jumlah barang yang akan dibeli oleh konsumen bah pula. beru- Perubahan ini bergantung pada elastisitas per­ mintaan barang yang bersangkutan. Dengan demikian jelaslah bahwa elastisitas permin­ taan sangat penting bagi suatu usaha yang bergerak di bi­ dang produksi. Jika suatu usaha menghasilkan atau menjual barang yang permintaannya elastis (E^>1), maka akan lebih banyak dapat dijual dengan menurunkan harga sehing­ ga nilai penjualan total akan lebih besar. Bila yang dijual adalah barang yang permintaannya barang inelastis (E^<1), maka nilai penjualannya dapat dinaikkan dengan jalan menaikkan harga dan mengurangi jumlah yang dijual. Bila yang dijual itu elastisitas permintaannya elastis (E^ = 1 ), nilai penjualan totalnya tidak SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... unitary akan ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA berubah walaupun terjadi perubahan harga. 4.3. Penawaran hasil tambak. "Penawaran ... berarti jumlah barang yang berse- dia untuk dijual pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu." 22 Dalam definisi yang lain suatu dinyatakan, bahv/a: "Penawaran suatu barang adalah berbagai jumlah da­ ri barang itu yang ditawarkan orljoii.penjual di pasar pada semua harga alternatif yang mungkin ...."' 2 3^ Sifat penawaran hasil tambak adalah berbeda ngan penawaran hasil industri. Penawaran hasil de­ industri dapat diperbesar atau diperkecil dengan cepat, namun ti­ dak demikian halnya dengan hasil tambak. Kelebihan pena­ waran hasil industri dapat ditahan sampai kondisi ,harga membaik, sedang hasil tambak tidak dapat demikian karena sifat produknya yang mudah rusak. Hasil industri dapat disesuaikan dengan harga bila harga rendah. Hasilnya da­ pat diperkecil atau sebaliknya, sedang hasil tambak su- lit disesuaikan dengan harga. Bila produksi tinggi, har­ ga relatif rendah dan bila produksi rendah, harga rela­ tif tinggi. 99 Richard H. Letwich, Mikro Ekonomi Jilid II, terjemahan Paul Sitohang, Dwi Tunggal, Yogyakarta, 1582, ha­ laman 24. 23a.m. Hanafiah dan A.M. Sacfuddin, op cit, hala­ man 7 8 . SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Hubungan antara harga-harga penawaran dengan jumlah-jumlah yang ditawarkan dapat ditunjukkan dalam kurva penawaran. Kurva penawaran pada umumnya bergerak dari ki~ ri bawah ke kanan atas. Untuk hasil pertambakan, waktu penting sekali diperhatikan dalam kurva karena h a 3 il faktor penawaran tambak pada umumnya bersifat musiman sehing- ga suatu kenaikan harga di pasar tidak dapat segera diikuti dengan kenaikan penawaran. Sebagaimana halnya dalam perubahan pada sisi permintaan, sisi penawaran dibahas pula mengenai konsep elastisitas. "Elastisitas penawaran atau elastisitas har­ ga atas penawaran dapat diartikan sebagai perubahan da­ lam jumlah barang yang akan dijual akibat perubahan harga.M2 4 Elastisitas penawaran ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus: 25 AQ/Q E o = ------------ 3 AP/P Eg = elastisitas penawaran A Q = perubahan jumlah barang yang dijual Q = jumlah barang yang dijual A p = perubahan harga P a harga barang ^A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, op cit, halaman 78. 25 IMd. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Elastisitas penawaran sama dengan nol berarti mlah barang yang ditawarkan tidak berubah, walaupun terjadi perubahan harga. Bila elastisitas penawaran kurang dari satu berarti perubahan harga satu persen akan dii- kuti oleh perubahan juralah yang ditawarkan kurang dari satu persen. Sedang bila elastisitas penawaran lebih besar dari satu berarti perubahan satu persen dalam akan mengakibatkan perubahan lebih besar dari satu harga per­ sen. Penawaran barang-barang yang tidak tahan lama seperti udang sangat tidak elastis dalam jangka pendek karena jenis barang ini cepat rusak maka harus segera di- jual dengan tidak memperhatikan keadaan harga. Setiap jenis barang mempunyai elastisitas penawaran yang berbedabeda. Jadi antara bandeng dan udang akan mempunyai elas­ tisitas yang berbeda. 4-4. Konsumen. Semua kegiatan pemasaran ditujukan untuk menyediakan kepada konsumen barang kebutuhannya pada waktu, tcmpat dan dalam bentuk yang diinginkan, Jumlah penduduk di suatu tempat merupakan konsumen potensial. Lokasi pendu­ duk sebagai konsumen dalam hubungannya dengan daerah produksi adalah penting dalam pemasaran hasil tambak teru- tama karena sifat produknya yang mudah rusak. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Hubungan lokasi konsumen dengan sumber penawaran mempunyai pengaruh penting pada biaya pemasaran. Selan- jutnya akan berpengaruh pula pada harga eceran. Semakin jauh daerah konsumen dengan daerah produksi, blaya pema­ saran akan semakin besar, Hal ini akan menimbulkan per- bedaan harga barang di antara daerah-daerah konsumen. Lokasi konsumen berpengaruh pula pada konsumsi hasil tambak. Preferensi konsumen kadang-kadang bervariasi secara geografis. Penduduk kota dan desa di daerah tai akan lebih banyak mengkonsumsi ikan daripada pan- pendu­ duk kota dan desa di daerah pedalaman. Tingkat pendapatan dan perubahan pendapatan ting untuk diperhatikan dan dipelajari di bidang pen­ pema­ saran bahan makanan. Konsumen dengan pendapatannya dapat memutuskan barang yang mereka inginkan; berapa banyak, kapan mereka butuhkan, dan di mana mereka akan membeli- nya. Jenis barang yang akan dibeli bergantung pada kebutuhan mereka serta bergantung pula pada mutu dan harga produk. Sedangkan jumlah barang yang akan dibeli konsu­ men bergantung pada beberapa faktor, antara lain: (1 ) perkembangan harga, (2 ) sifat produk, dan (3 ) kelangkaan penawaran produk. Dalam menen'tuka'n Jcapan membelij -konsumen berusaha menganalisis kondisi pasar. Mereka akan membeli bila har­ ga rendah. Sedang pertimbangan di mana akan membeli, kon- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Gumen akan mempertimbangkan harga, reputasi penjual, pelayanan dan sikap penjual, dan sebagainya. Konsumen pada umumnya memiliki pendapatan ' yang terbatas. Pendapatan yang terbatas ini biasanya dibelanjakan untuk bahan pangan, sandang, perumahan, dan seba­ gainya. Berkaitan dengan macam-macam kebutuhan ini, maka tidak semua bahan makanan yang disenangi oleh konsumen dapat dibeli. Konsumen akan mengadakan pemilihan atas ba­ han makanan yang akan dibelinya secara rasional. Konsu­ men akan memilih bahan makanan yang akan memberikan ke- puasan maksimum. Konsumen akan dihadapkan pada dua masalah pemilihan barang dan jasa yang memberikan kepuasan dalam mak­ simum, yaitu: (1) bagaimana membagi pendapatannya di an­ tara berbagai alternatif barang dan jasa yang diperlukan, dan (2) bagaimana cara memperoleh barang dan jasa itu se­ cara tepat mengingat mutu dan harga barang. Masalah kebebasan memilih konsumen terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan akan mempunyai pengaruh pada barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA GAMBARAN SINGKAT TENTANG GEOGRAFIS DAH PERIKANAN TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK 1. Letak Geografis dan Keadaan Alam Sebelum Perang Dunia II, wilayah Kabupaten Sura­ baya meliputi stadgemente Surabaya yang berkedudukan di Surabaya. Setelah proklamasi kemerdekaan, nama Kabupaten Surabaya tetap digunakan, tetapi stad^emente Surabaya dikurangi menjadi daerah otonomi, yaitu Kota Besar Suraba­ ya. Selanjutnya, dengan Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 1974, nama ini diganti menjadi Kabupaten Gresik dan ibukotanya berkedudukan di Gresik. o Luas wilayah Kabupaten Gresik 1.173,69 km dengan 2 kepadatan penduduknya 661 jiwa/km . Letak Kabupaten Gre­ sik 112 ° - 113 ° bujur timur dan 7 ° - 8 ° lintang selatan. Batas-batas wilayahnya adalah: sebelah utara, Laut Jawa; sebelah timur,..Selat Madura; sebelah selatan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, dan Kotamadya Surabaya; sebelah barat, Kabupaten Lamongan (lihat Gambar 1). 1.1. Pembagian wilayah administrasi dan jumlali penduduk. Kabupaten Gresik terbagi atas lima wilayah kerja pembantu bupati. Kemudian dibagi lagi menjadi 18 kecamatan serta 357 desa, Pada Tabel 1 dapat dilihat, lima wila- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA GAMBAR 2 PHA K ABUPATEN D A E R A H ‘T1NGKA7 11 G R E S I K l A U t JAWA KE7ERANGAN 1. K e c . 2. K e c . 3. K e c . 4, K e c . 5. K e c . 6. K e c . 7. K e c . Q• Kec. 9 • Kec. 10. K e c . 11. K e c . iZ. K e c . 13. < e c . Wringinanom Driyorejo Menganti Kedamean Balongpanggang Benjeng Cerme Ke bo mas G resi* Manyar D u d u K S amp cy d n Sunqah So'iayo DoKun 14. t f e c. 15. K e c . Pi ricenq \i. K e c . Uj^ing P a n g k a n 17. K e c . S a n g k a p u r a 18. K e c . Tambak I KW>.KojoV.ert() SKRIPSI < Kab.Stdoafjo PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA yah kerja pembantu bupati itu meliputi Wilayah Kerja Pem­ bantu Bupati Gresik, Cerme, Gunung Kendong, Sidayu, dan Bawean. Kemudian 18 kecamatan itu terdapat pada lima wi­ layah kerja pembantu bupati tersebut. Masing-masing adalah 3 di Gresik, yaitu Kecamatan Gresik, Kebomas, dan Manyar. Di Cerme 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Cerme, Ben- jeng, Balongpanggang, dan Duduk Sampeyan. Di Gunung Kendong 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Driyorejo, Wringinanom, Kedamean, dan Menganti. Sidayu dengan 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Sidayu, Ujungpangkah, Panceng, Bungah, dan Dukun. Bawean 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Sangkapura dan Tambak. Dari kedelapanbelas kecamatan tersebut, Kecamatan Sangkapura merupakan yang terluas wilayahnya dan disusul p Kecamatan Ujungpangkah, masing-masing seluas 118,81 km p dan 94,83 km. Wilayah kecamatan tersempit adalah Kecamat2 an Gresik, yakni seluas 5,25 km..Jumlah desa yang terbanyak terdapat di Kecamatan Dukun, yaitu 26 desa, yang paling sedikit jumlah desanya adalah di sedang Kecamatan Ujungpangkah. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Gresik sejumlah 69.652 jiwa dengan kepadatan yang paling tinggi pula sejumlah 13.267 jiwa per km. Sedang jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Tambak sebesar 24.903 jiwa dengan kepadatan paling rendah, SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... yaitu ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PEMBA GIAN V/ILAYAH, PENDUDUK, LUAS KECAMATAN, SERTA KEPADATAN PENDUDUK SETIAP KECAMATAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 1985 (1) (2) (3) (4) Gresik Gresik Kebomas Manyar 5,25 29,68 82,86 23 20 69.652 Cerme Cerme Benjeng Balongpanggang Duduksampeyan Gunung Kendang Driyorejo Wringinanom Kedamean Menganti 71,29 61,28 62,00 74,57 (5) 13.267 1 .550 582 23 45.994 48.255 25 23 25 23 47.333 46.042 45.304 36.930 664 16 16 41-926 41.498 42.486 817 51,29 62,60 65,96 68,72 15 22 63.155 751 731 495 663 644 919 Sidayu Sidayu Ujungpangkah Paneeng Bungah Dukun 45,21 21 94,83 62,59 80,23 59,16 13 14 22 26 Bawean Sangkapura Tambak 118,81 77,46 17 40.632 13 24.903 342 321 357 775.717 661 Jumlah 1 .173,69 25.361 29.752 33.175 45.261 48.058 561 314 530 ■ 564 812 Sumber: Kantor Statistik Kabupaten Gresik. Keterangan: SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA (1) Wilayah kerja pembantu bupati (digarisbawahi) dan ke­ camatan . (2) Luas kecamatan (km ). (3) Jumlah desa. (4) Jumlah penduduk (jiwa). (5) Kepadatan penduduk (per km ). 2 sejumlah 321 jiwa-per km* Jumlah penduduk laki-laki 381.579 jiwa dan pendu­ duk perempuan 394.138 jiwa. Jumlah penduduk perempuan le­ bih banyak 12.559 jiwa atau 3,29 persen dibanding jumlah penduduk laki-laki (lihat Tabel 2). Hal ini ter.jadi hampir di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik, kecuali di Kecamatan Gresik dan Manyar. Di kedua kecamat­ an ini jumlah penduduk laki-lakinya lebih besar daripada perempuannya. Masing-masing 35.397 jiwa laki-laki sejumlah 34.255 jiwa dan perempuan serta 24.298 jiwa laki- laki dan 23.957 perempuan. 1.2, Ketinggian dan curah hujan. Kabupaten Gresik, sebagaimana lazimnya daerah- daerah lain di Indonesia yang beriklim tropis, mempunyai dua musim, yaitu musim kering dan musim penghujan. musim kemarau, angin berhembus dari ar:'1i timur laut Pada ke barat sedang pada musim hujan, angin berhembus dari arah barat daya ke timur laut. Suhu terpanas dari sinar matahari terasa di bulan Agustus. Musim penghujan berlang- sung dari bulan November sampai dengan bulan April. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KECAMATAN.'DAN JENIS KELAMIN TAHUN 1985 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 U 15 16 17 18 Kecamatan Penduduk Laki-laki Perempuan Wringinanoin Driyorejo Menganti Kedamean Balongpanggang Benjeng Cerme Kebomas Gresik Manyar Duduksampeyan Bungah 20.650 20.770 31.261 20.846 Sidayu Dukun 12.39123.391 16.302 Paneeng Uj ungpangkah Sangkapura Tambak 22.671 22.671 23.315 22.959 35.397 24.298 18.178 21.995 14.363 18.932 11.533 Jumlah 20.848 21.156 41.498 41.926 3-1.894 21.640 22.968 63.155 42.486 23.371 24.018 23.035 34.255 23.957 18.752 23.266 12.970 45.304 46.042 47.333 45.994 69.652 48.255 36.930 45.261 24.667 25.361 48.058 16.873 15.339 21.709 13.370 33.175 29.752 40.632 24.903 Sumber: Kantor Statistik Kabupaten Gresik. Curah hujan akan mempengaruhi dan menentukan tipc budidaya perikanan yang ada, Untuk jenis tambak hujan, curah hujan yang tinggi sangat dibutuhkan. tadah Seba- liknya, curah hujan yang terlalu tinggi akan berpengaruh tidak baik pada tambak yang menggunakan sistem irigasi yang teratur. Dalam Tabel 3 dan 4 dapat dilihat data me- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ngenai curah hujan per "bulan selama tahun 1985 serta ke­ tinggian wilayah dari permukaan laut, Pada umumnya, wilayah Kabupaten Gresik dataran rendah yang berbukit-bukit. Ketinggian merupakan wilayah TABEL 3 JUMLAH CURAH HUJAN PER BULAN DI KABUPATEN GRESIK TAHUN 1985 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah curah hujan (mm) 2.820 4.249 4.915 1.040 571 801 743 26,5 89,5 842,3 1 .522,2 2.532,5 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Gresik. kecamatan-kecamatan di Kabupaten Gresik sangat bervariasi. Wilayah ’Kecamatan Benjeng merupakan wilayah yang pa­ ling tinggi dari permukaan air laut, yaitu 25 meter. Sebaliknya, wilayah Kecamatan Duduksampoyan dan Tambak me­ rupakan wilayah yang mempunyai ketinggian dari permuka­ an laut yang paling rendah, yaitu masing-masing 2 meter. Sedangkan wilayah kecamatan-kecamatan lainnya SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... mempunyai ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ketinggian berkisar antara 3 meter sampai dengan 12,5 me­ ter. Wilayah Kecamatan Gresik, Benjeng, Balongpanggang, dan Sangkapura mempunyai ketinggian dari permukaan la-' ut masing-masing 3 meter. Wilayah Kecamatan Sidayu, Cer­ me, dan Ujungpangkah masing-masing ketinggiannya 4 meter. Wilayah Kecamatan Kebomas dan Menganti masing-masing 10 dan 12,5 meter. Sementara itu, sebagaimana biasanya, curah tertinggi terjadi pada bulan-bulan November, hujan December, Januari, Februari, Maret, dan April. Bulan-bulan kering terjadi pada bulan Agustus dan September dengan curah hujan yang rendah sekali, yakni masing-masing 26,5 mm dan sebesar 89,5 mm. 1.3. Topografi. V/ilayah Kabupaten Gresik yang sebagian besar terdiri atas dataran rendah termasuk daerah tandus atau gersang keadaan tanahnya merupakan tanah bergerak. Di musim kemarau, tanah ini sangat keras dan terbelah-belah yang mengakibatkan cepat matinya tumbuh-tumbuhan. Pada musim penghujan, belahan tanah cepat merapat sehingga air hu- jan sulit untuk menembus ke bawah dan karenanya air mu- dah tergenang atau banjir. Di wilayah Kecamatan Kebomas terdapat bukit-bukit SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA JUMLAH CURAH HUJAN DAN KETINGGIAN DARI PER­ MUKAAN LAUT MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN GRESIK TAIIUN 1985 Kecamatan Gresik Kebomas Manyar Sidayu Ujungpangkah Panceng Dukun Bungah Cerme Benjeng Balongpanggang Duduksampeyan Driyorejo Wringinanom Kedamean Menganti Sangkapura Tambak Ketinggian dari muka laut (m) 3 10 5,5 4 4 25 3,5 3,5 4 Jumlah curah hujan (mm) 996,4 1.502,5 1.092,0 1.246,0 1 .222,0 1.574,6 13.282,6 3 3 2 11 11 5 12,5 3 2 - 1.794,0 1.463,0 850,0 1.429,0 1.584,0 1.202,0 1.085,5 665,6 1.893,5 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, kecil, antara lain Gunung Lengis (Segoromadu) dan Gunung Giri. Wilayah kecamatan-kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Manyar, Ujungpangkah, dan Panceng, sebagian wila- yahnya terdiri atas bukit-bukit kapur. Di sebagian besar tanah-tanah di wilayah Kabupaten Gresik tidak memungkinkan pembangunan sumur, seperti di Kecamatan-kecamatan Ke SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA damean, Balongpanggang, dan Duduksampeyan. Penggunaan tanah di Kabupaten Gresik sebagian sar untuk persawahan, yaitu seluas 39.521,144 ha sekitar 33,7% dari keseluruhan luas wilayah beatau Kabupaten TABEL 5 PENGGUNAAN M A H DI KABUPATEN GRESIK TAHUN 1985 Penggunaan tanah Sawah Tegal/kebun Tambak Pekarangan/tanah bangunan Ilutan Kolam/tebat Tanah kering sementara tak diusahakan Perkebunan Tanah yang ditanami hutan rakyat Penggembalaan/padang rumput Ladang/huma Rawa-rawa yang tak dita­ nami Lain-lain Jumlah Luas (ha) Persentase (%) 39.521,144 30.689,182 22.197,447 10.447,28 5.497,2 1.353,787 33,7 26,15 18,91 8,93 4,68 986,875 0,84 413,13 0,35 151,904 0,13 63,19 7 0,05 0,006 1,15 2 0,001 6,008,691 5,12 117.369,125 100,00 Sumber: Kantor Statistik Kabupaten Gresik. Gresik. Kemudian, secara berurutan diikuti untuk penggunaan tegal/kebun, tambak, pekarangan/tanah bangunan, hutan dan seterusnya (lihat Tabel 5). SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2. Luas Areal Tambak serta Jumlah Petani Tambak 2.1. Luas areal tambak. Luas areal tambak di Kabupaten Gresik, seperti dapat dilihat dalam Tabel 6 adalah 23.029,999 ha. ini meliputi tambak dan sawah tambak yang Luas masing-masing adalah seluas 16.879,638 ha dan 6.150,360 ha. Areal tamTABEL 6 LUAS AREAL TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK 1985 Luas areal (ha) Tambak Sawah'.tambak Kecamatan Jumlah Manyar 4.895,155 1.200,715 6.095,87 Duduksampeyan 2.258,577 2.600,698 4.859,275 ( 21) Ujungpangkah 3.549,500 127,000 3.676,500 ( 15) Bungah 3.250,500 81,350 3.331,067 ( 14) 550,750 2.Q07,550 2.558,300 ( 11) 2.014,632 20,435 2.035,067 ( 8) 360,784 112,612 16.879,638 6.150,360 Cerme Sidayu Kebomas Jumlah ( 26) 473,396 ( 2) 23-029,998 (100) Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, diolah kembali. bak yang ada tidak terdapat di seluruh kecamatan, inkan hanya 7 kecamatan. Secara keseluruhan, areal melatam­ bak di tujuh kecamatan tersebut- lebih luas daripada are­ al sawah tambak, kecuali di Kecamatan Cerme. Di kecamat­ an ini, luas areal sawah tambaknya 2.007,550, sedang lu- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA as areal tambaknya hanya 550,750 ha. Demikian pula di Ke­ camatan Duduksampeyan, areal sawah tambaknya lebih luas areal tambaknya. Areal tambak terluas terdapat di Kecamatan Manyar, yaitu 4.895,155 ha. Sedang areal sawah tambak terluas terdapat di Kecamatan Duduksampeyan, yaitu 2.600,698 ha. Secara keseluruhan, Kecamatan Ii-anyar mempunyai areal sawah tambak dan tambak terluas, yaitu 6.095,870 ha sekitar 26% dari seluruh areal pertambakan di atau Kabupaten Gresik. Kemudian disusul oleh Kecamatan Duduksampeyan de­ ngan luas 4.859,275 ha, Ujungpangkah 3-676,500 ha, ngah 3.331,067 ha, Cerme 2.558,300 ha, Sidayu Bu- 2.035,067 ha, dan tersempit di Kebomas, yaitu 473,396 ha. * 2.2 Jumlah petani tambak. Petani tambak dibedakan menjadi dua, yaitu petani pemilik dan petani pekerja atau pendega. Di samping bagai pemilik tambak, petani pemilik menanggung se- seluruh biaya yang diperlukan untuk mengelola tambak. Pada ta­ hun 1985, juinlah petani tambak 15.519 orang yang terdiri atas 10.014 petani pemilik dan 5.505 pendega. Petani tam­ bak mayoritas terdapat di Kecamatan Duduksampeyan dengan jumlah pemilik 3.173 orang dan 3.033 pendega. Kecamatan Cerme menduduki urutan kedua dengan 2.984 petani pemilik dan 634 pendega. Kecamatan Manyar dengan 1.308 petani pe­ milik dan 627 pendega (selanjutnya lihat Tabel 7). SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA JUMLAH PETANI PEMILIK DAW PENDEGA DI KABUPATEN GRESIK TAHUN 1985 Kecamatan Pemilik Pendega CO o .627 Bungah 1.005 452 Sidayu 521 495 Ujungpangkah 738 249 Kebomas 258 15 Cerme 2.984 634 Duduksampeyan 3.173 3.033 10.014 5.505 Jumlah • tlanyar Sujnber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik. 2,3• Jumlah armada perikanan dan tipe mesin. Armada perikanan di Kabupaten Gresik dibedakan menjadi armada kecil, sedang, dan besar. Pembagian ini menggunakan ukuran: "ICecil (panjangnya kurang dari tujuh meter), sedang (panjangnya tujuh sampai dengan ..sepuluh •] meter), dan besar (panjangnya sepuluh meter ke atas)" Dari ketujuh kecamatan yang mempunyai areal bak, armada perikanan yang terbanyak adalah jenis tam­ arma- i Ditjen Perikanan Departemen Pertanian, Ketontuan Ker.ja Penpiumpulan, Pengolahan dan Penyapian Data S'iatistlk Perikanan, Buku I: Standar Statiatik Perikanan, Pitjen Perikanan Departemen Pertanian, Jakarta, 1975, halaman 18. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA da perikanan kecil dengan jumlah 314 buah, diikuti arma­ da perikanan sedang dengan jumlah 220, sedangkan armada perikanan besar hanya terdapat di Kecamatan Ujungpangkah dengan jumlah 24 buah (lihat Tabel 8). Tipe mesin yang digunakan dalam armada perikanan dibagi menjadi dua, yaitu outboard dan inboard. Outboard adalah perahu yang menggunakan mesin (motor tempel) sebagai tenaga penggerak, dan motornya diletakkan di luar baik di buritan maupun di sisi perahu. Inboard adalah kapal yang menggunakan tenaga mesin sebagai tenaga penggerak dan mesinnya diletakkan di dalam kapal.2 Secara keseluruhan untuk areal pertambakan, tipe mesin TABEL 8 JUMLAH ARMADA PERIKANAN DAN KPE-MESINDI KABUPATEN GRESIK 1985 Armada perikanan Sedang Kecil Besar Kecamatan Tipe mesin ^utboart Manyar 30 - - 12 Bungah 80 16 ' - 160, Sidayu 14 104 - 124 ' 174 100 24 183 Ujungpangkah Kebomas 15 - Cerme - - Duduksampeyan - - 341 220 Jumlah - / - - 24 - 479 Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA yang digunakan adalah tipe outboart. Mesin-mesin ini antara lain digunakan di Kecamatan Manyar, Bungah, Sidayu, dan Ujungpangkah. i Jumlah jnasi-n yang paling banyak digunakan terda- pat di Kecamatan Ujungpangkah sejumlah 183 buah, diikuti oleh Kecamatan Bungah dengan 160 buah, dan Kecamatan j.Ianyar dengan 12 buah armada. Sedang di Kecamatan Duduksam­ peyan dan Cerme tidak terdapat armada perikanan. 3* Hasil-hasil Pertambakan; Hasil tambak sebagian besar berupa bandeng dan udang, di samping itu hasil lain-lain berupa tombro, payus, lele atau gabus, tawes, rucah, udang galah, mujair, kepiting, dan udang putih. Dari sejumlah jenis ikan yang dibudidayakan, bandeng merupakan yang terbesar atau pa­ ling banyak dibudidayakan. Hal ini terjadi karena di sam­ ping mudah cara pemeliharaannya juga sudah dilakukan secara turun temurun. Sedangkan jenis kedua yang banyak dibudidayakan adalah udang. Udang merupakan salah satu komoditas yang mcmpu- nyai prospek yang cerah sebagai komoditas ekspor non migas. Namun demikian, budidaya udang ini masih terbatas dengan beberapa faktor penyebabnya antara lain terbatasnya permodalan, ketrampilan petani tambak yang belum memadai serta cara pemeliharaan yang relatif sulit. "Seti- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ap produksi baru dapat dikatakan berhasil apabila mencapai target sebagaimana yang dapat direncanakan semula."^ Hal ini bergantung pada cara pengelolaannya, di 3amping faktor-faktor lain yang sangat mempengaruhi dan penting untuk diperhatikan, antara lain meliputi subur tidaknya tanah tambak. Dapat dilihat dalam Tabel 9, budidaya rus mengalami perkembangan -titas — tambak te~ khususnya dalam hal kuan- baik lahan maupun produksinya. Selama 1980 sam- pai dengan 1985, luas tambak mengalami perkembangan besar 9,61% atau perkembangan per tahun rata-rata sesebe- sar 1,9%* Sedang hasil-hasilnya yang meliputi udang win­ du, bandeng, dan lain-^lain juga/smengalami kenaikan, ke- cuali untuk jenis lain-lain. Semenjak tahun 1983, di Kabupaten Gresik mulai dilaksanakan Program IHTAM yang bartujuan untuk menerapkan metoda budidaya tambak secara intensif. Diharapkan program ini berhasil, produksi dan produktivitas bila tambak dapat ditingkatkan. Pada tahun-tahun sebelum adanya Program INTAM, hasil udang windu kenaikannya hanya berkisar antara 3,5% sampai 7,0#, namun setelah pelaksanaan program tersebut, produksi udang windu meningkat secara drastis, yaitu se- 3 ^Soeyanto, Intenslfikasi Perikanan, Jakarta, 1981, hal. 6. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... Yudhistira, ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERKEIXBANGAN HASIL PRODUKSI UDANG WINDU BUDIDAYA TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK 1980.- 1985 ... Tahun Luas tambak (ha) Perubahan (56) Udang windu (ton) 225 Jenis ikan Perbh.. .Bandeng (ton) (%) 7-964,2 Perbh. (%) Lain-lain (ton) 1980 21.030,9 1981 22.015,4 4,7 275 7,8 7.500,0 5,8 5-814,1 1982 22,204,2 1,0 290 5,5 7.250,0 3,3 7.770,4 1983 22.206,4 0,001 300 3,5 7.320,1 0,9 10.044,9 1984 22.584,4 2,0 800 166,7 10.777,5 47,2 9.847,7 1985 23.029,9 1,9 875 9,4 14.800,0 37,3 7.825,5 - - 3-469,9 Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik. Keterangan: Lain-lain meliputi: Tombro, Payus, Lele/Gabus, Tawes, Rucah, Udang galah, Mujair, Kepiting, dan Udang putih. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA £esar sebesar 166,7%. Demikian pula halnya dengan ban- deng, sebelum pelaksanaan Program INTAM, produksi ban- deng mengalami penurunan, tetapi setelah dilaksanakannya program tersebut, produksi bandeng meningkat secara drastis pula. Sementara itu, dalam periode yang sama (1980-85), jumlah petani tambak mengalami peningkatan pula (lihat Tabel 10). Terlihat dalam tabel ini, jumlah petani pemiTABEL 10 PERKEMBANGAN JUMLAH PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985 Petani tambak Tahun Jumlah Pemilik Pendega 1980 8.885 2.904 11.789 1981 9.240 4.623 13.863 1982 9.522 5.316 14.838 1983 10.692 4.934 15.626 1984 9.510 5.440 14.920 1985 10.041 5.505 15.546 Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik. lik selalu lebih besar daripada petani pekerja atau pen­ dega. Ini menandakan bahwa para petani pemilik lebih ba­ nyak mengerahkan anggota keluarganya sendiri dalam mengelola tambak dari pada orang lain. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENINGKATAN PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK SEBAGAI SARANA UNTUK MINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TA;,®AK Pada umumnya bentuk tambak di Indonesia masih sederhana, misalnya petak peneneran atau penggelondongannya terletak di pinggir petak pembesaran. Konstruksi tam­ bak masih belum sempurna, sering terlihat bahwa pintu maupun pematang tambak ukurannya kecil serta pembuatannya belum baik, di samping itu masih terdapat sisa-sisa toran atau tumbuh-tumbuhan yang tidak berguna. Hal koyang demikian ini akan mempersulit pengelolaan tambak dan akibatnya produksi akan rendah, Pertambakan merupakan salah satu masalah yang harus ditangani secara khusus untuk mencapai sasaran diharapkan. Di dalam pertambakan, secara yang keseluruhan, hendaknya juga diperhatikan masalah-masalah yang meng- hambat petani tambak untuk mencapai sasarannya, yaitu meninglcatkan budidaya udang windu dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan mereka. Berhasil tidaknya masalah peningkatan hasil bak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tam­ kons- truksi tambak, komponen tambak, pengeringan tanah dasar, pemberian makanan tambahan, penebaran bonih, teknik pe­ ngelolaan, dan penerapan pancausaha tani yang baik. Fak- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA tor-faktor ini secara tidak langsung akan berpengaruh pu­ la pada upaya peningkatan pendapatan petani tambak, samping faktor-faktor permintaan, tingkat harga di pasar, selera masyarakat, dan sebagainya. 1. Usaha Peningkatan Produksi Tambak 1.1, Perkembangan produksi tambak 1980-1985* Usaha untuk meningkatkan produksi tambak, bukan saja perlu dilakukan dengan menekan angka kematian udang windu selama pemeliharaan, tetapi perlu pula dilakukan pembenahan terhadap konstruksi tambak yang belum dapat memenuhi persyaratan. Di samping itu diperlukan pula teknik pengelolaan yang sempurna serta pemakaian saprodi yang tepat dan cukup. Dengan adanya usaha-usaha tersebut, maka diharapkan Kabupaten Gresik yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berpotensi dalam budidaya perikanan tambak terutama tambak udang windu akan da­ pat ditingkatkan produksinya. Jumlah produksi udang windu pada tahun 1985 besar 875 ton (lihat Tabel 11). Dari tabel tersebut pat dikatakan bahv/a produksi tambak udang windu seda­ mening- kat sebesar 620 ton atau 243 persen dari jumlah produksi udang windu pada tahun 1980 yang jumlahnya sebesar 255 ton. Dengan adanya peningkatan produksi ini, dapat dili- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA hat secara sepintas ada peningkatan pendapatan petani tambak. Namun, hal ini masih perlu dianalisis lebih lanjut. Bagaimana dengan biaya pengelolaan serta biaya-biaya lainnya• TABEL 11 PERKEMBANGAN PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985 Jenis ikan Bandeng '(ton) La in-lain (ton) 255 7.964,2 3.469,9 1981 275 7.500 5.814,1 1982 290 7.250 7.770,4 1983 300 7.320 10.045,1 1984 800 10'.777,5 9.847,7 1985 875 14.800 7.825,5 Tahun Udang windu (ton) 1980 Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik. Seperti telah disebutkan di muka, antara hun 1980-1985 telah terjadi peningkatan jumlah ta­ produksi budidaya udang windu, yakni sebesar 620 ton. Sehingga rata-rata per tahun terjadi peningkatan sebesar 124 ton. Kamun, besar peningkatan ini perlu dirinci lebih mengingat adanya Program Intensifikasi Tambak Sejak adanya program yang mulai diperkenalkan SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... lanjut (INTAM). pada ta- ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA hun 1983 ini, tampak terjadi perubahan yang drastis bidang pertambakan, terutama untuk budidaya udang di windu dan bandeng. Dalam Tabel 11 terlihat terjadi peningkatan cukup besar mulai tahun 1984, yalmi sesudah yang diperkenal- kannya Program INTAM. Hal ini terjadi baik pada budidaya udang windu maupun bandeng, tetapi tidak untuk jeni3-jenis ikan yang lain. Bahkan untuk jenis ikan yang lain-la­ in justru menurun hasilnya dengan diadakannya Program IW— TAM. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan tambak secara intensif menghendaki adanya spesialisasi dalam mengelola tambak, terutama dalam pemilihan jenis ikan-ikan yang akan dibudidayakan. Lebih lanjut perlu dianalisis pula, apakah kena­ ikan produksi budidaya tambak tersebut diikuti pula ke­ naikan produktivitas lahan yang dipergunakan sebagai tam­ bak itu. Seperti terlihat dalam Tabel 12, sementara terjadi kenaikan produksi udang windu dan^terjadi-pula .'pe­ ningkatan luas lahan yang.dimanfaatlcari sebagai sarana budidaya tambak udang'-windu dari tahun ke tahun- dalam suatu periods 1980-1985.* Konsep produktivitas lahan sini merupakan salah satu falctor yang menentukan di apakah terjadi peningkatan pendapatan petani tambak ataukah ti­ dak. Dengan semakin luasnya lahan yang dikerjakan, seraakin besar pula biaya yang diperlukan sehingga agar keun- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA tungan tetap dapat diperoleh, produktivitas lahan harus meningkat pula, Untuk mengetahui produktivitas suatu lahan, yang dalam hal ini adalah tambak udang windu dapat dilakukan dengan melihat jumlah produksi per satuan luas tertentu. Dalam pertambakan, satuan luas yang dipergunakan adalah hekto are atau hektar yang biasa disingkat menjadi Ha. Untuk selanjutnya, perhatian dapat ditujukan pada tabel 1.2 yang menunjukkan bahwa produktivitas suatu lahan tam­ bak udang windu tetap, karena hasil daripada udang v/indu yang dikelola secara tradisional diasumsikan menghasilkan udang = 300 kg / Ha / tahun, Sehingga .luas„_areal tambak udang v/indu dapat dihitung dari luas areal tambak yang ada di Gresik, Perhitungannya dapat dilihat , pada lampiran 1. Dalam hal ini para petani tambak belum melaksanakan program IN.TAM secara penuh mengingat resiko kegagalan yang tinggi, sehingga petani tambak melakukan se- lingan antara udang windu dengan bandeng. Dengan adanya selingan atau campuran ini produktivitas tambak .udang windu tidak berubah atau produktivitasnya tetap, Dengan.demikian dapat disimpulkan bahwa program INTAM hanya meningkatkan produksi udang v/indu, ■ .tetapi tidak dapat meningkatkan produktivitas. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERKS?J3AKGAN PRODUKTIVITAS LAHAN .TAMBAK UDANG WINDU DI KABUPATEN GRESIK 1980 r 1985 Tahun Luas areal tambak udang ( Ha ) % Luas areal tambak udang Volume produksi udang windu C kg ) Produktivitas ( kg/ Ha ) 1980 750 3,57 225 *000 300 1981 916,7 4,16 275.000 300 1982 966,7 4,35 290.000 300 4,50 300.000 300 1983 1000 1984 2 6 6 6 ,7 11,81 800.000 300 1985 2916,7 12,66 875.000 300 Sunber : Taoel 9, diolah kerabali. ON SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Seperti' keadaan para petani umumnya di Indonesia, peta­ ni tambak mempunyai posisi dan kedudukan yang lemah, Posisi dan kedudukan yang lemah itu di antaranya adalah dalam hal modal, ketrampilan, tawar menawar, dan seba- gainya. Tujuan dan sasaran intensifikasi tambak diantaranya adalah pembinaan peserta INTAM melalui kagiatan penyuluhan untuk menerapkan teknologi budidaya tambak yang dianjurkan, berhimpun dalam kelompok tani peserta IMA M untuk bermusyawarah dalam monetapkan rencana kerja definitif, saling mengawasi pelaksanaan rencana kerja,, tukar-menukar informasi pengetahuan dan pengalaman serta secara bersama-sama melaksanakan kegiatan lainnya yang diperlukan, Tujuan dan sasaran intensifikasi tambak akan da­ pat terlaksana dan dipercepat pencapaiannya antara lain dengan memperlcuat posisi dan kedudukan para petami tam­ bak, pengolah ilcan beserta keluarganya sebagai subjek pengelola usaha. Untuk ini, kedudukan perangkat/aparat penyuluh pertanian menjadi sangat menentukan, .karena untuk memperkuat posisi petani tambak dan pengolah ikan sebagai subjek pengelola usaha perikanan akan sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan serta kemauan untuk ' berperan serta di dalam pelaksanaan program INTAM. Untuk suksesnya program IttTAM, penyuluh pertanian harus dapat ditangani secara profesional agar para peta- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ni tambak, pengolah ikan dan keluarganya dapat dibina de­ ngan s-ebaik-baiknya sehingga nantinya akan dapat ■ terus tumbuh dan berkembang dengan kekuatan sendiri. Untuk da­ pat tertanganinya penyuluhan intensifikasi tambak secara profesional diperlukan adanya pedoman penyuluhan ■ . agar aparat yang terlibat mengetahui dengan jelas tentang tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing. Sedang beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan fungsi penyuluhan intensifikasi tambak antara lain fak­ tor sarana penyuluhan, materi penyuluhan, institusi pe­ nyuluhan, tenaga penyuluh, program penyuluhan, mekanisme dan sistem kerja penyuluhan. Sebelum sampai pada pembahasan mengenai evaluasi keberhasilan program penyuluhan, pada bagian berikut ini akan dibahas mengenai beberapa upaya yang perlu kan dalam rangka peningkatan produksi dan dilaku­ produktivitas tambak. Upaya ini dikenal dengan istilah Sapta Usaha Bu­ didaya Tambak. 1.2. Peningkatan produksi dan produktivitas tambak. Dengan adanya sistem intensifikasi, diharapkan ha­ sil tambak semakin besar dan demikian pula produktivi- tasnya. Sebab dengan menerapkan sistem intensifikasi bu­ didaya tambak berarti sudah dilakukan pengendalian hadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ter- tambak. ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produksi tambak antara lain: irigasi, konstruksi, pengadaan benih, pemupukan, pemberian makanan tambahan, dan manajemen tarabak yang tepat. Irigasi dan konstruksi tambak. Untuk mendapatkan tingkat produksi yang cukup tinggi dalam usaha budidaya tambak, sistem irigasi dan konstruksi tambak perlu di- perhatikan, karena sangat berpengaruh terhadap , selur.uh kegiatan pengelolaan tambak, Sistem irigasi yang baik melalui sistem kanalisasi, maka pengaturan air dan pengelolaan tambak akan lebih mudah. Demikian juga, tambak harus memenuhi persyaratan untuk usaha konstruksi budidaya, antara lain harus kuat dan tidak mudah bocor, tidak banjir pada saat pasang tinggi, mempunyai pintu air yang ku­ at dan baik* Selain itu, sistem pertambakan hendaknya me­ rupakan sistera paralel, sehingga memudahkan dalam pengelolaannya. Padat penebaran. Padat penebaran benih mempunyai pengaruh langsung terhadap besarnya produksi yang dicapai. Dalam intensifikasi budidaya tambak, padat akan pe­ nebaran tinggi merupakan salah satu mata rantai kegiatan budidaya yang harus diterapkan untuk mendapatkan tingkat produksi yang maksimal, Padat penebaran tinggi mempunyai pengertian relatif, karena pada prinsipnya, jumlah benih yang harus ditebarkan pada per satuan luas tambak adalah SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA bergantung pada tingkat kesuburan tanah, teknik pengelolaan dan metoda pemeliharaannya. Penyediaan makanan. Penyediaan makanan di menentukan keberhasilan usaha budidaya tambak. tambak Makanan tersebut dapat berupa makanan alami atau tambahan, Dalam Usaha budidaya semi intensif, makanan alami memegang peranan yang sangat penting, sedangkan makanan tambahan di­ perlukan bila kondisi makanan alami di tambak sudah dak dapat lagi menunjang pertumbuhan udang yang ti­ dipeli- hara, Bila penumbuhan makanan alami cukup tersedia sam- pai akhir pemeliharaan, berarti akan dapat raenghfemat biaya karena tidak lagi diperlukan makanan tambahan. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam menumbuhkan makanan alami di tambak adalah kesuburan tanahnya. Usaha peningkatan kesuburan tanah tambak dapat dicapai dengan cara pengelolaan tanah dan pemupukan. Jenis dan jumlah pupuk yang digunakan hendaknya sesuai de­ ngan jenis dan tingkat kesuburan tanahnya. Untuk tanah tambak yang kandungan pasirnya cukup tinggi, .diperlukan pupuk organik dalam jumlah yang cukup. Sedangkan dalam sistem intensif, penyediaan makanan seluruhnya " bergan­ tung pada makanan tambahan. Dalam sistem ini ' .dilakukan penebaran benih dengan tingkat kepadatan yang cukup ting­ gi dan menggunakan aerasi untuk menjaga kandungan oksi- gennya, Dengan demikian diharapkan produksinya akan ting­ gi* SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Pengendaliah hama dan penyakit. Selain tersedia- nya makanan yang cukup, keberhasilan suatu usaha budida­ ya tambak ditentukan juga oleh keberhasilan usaha untuk mengendalikan hama dan penyakit di tambak. Tindakan yang paling baikuntuk melakukan pengendalian hama dan penya­ kit ialah dengan tindakan pencegahan atau preventif, ka­ rena tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Bila tindakan pencegahan tidak dapat dilakukan, maka usa­ ha lain dapat dilakukan, yakni dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang dipakai harus aman terhadap or- ganisme yang dibudidayakan dan lingkungan hidupnya. Be- berapa bahan yang baik dan aman adalah jenis .pestisida organik, sepertis akar tuba, serbuk tembakau, daun biji teh, dan sebagainya. Pestisida tersebut mempunyai daya bunuh yang cepat, tetapi dapat netral kembali dalam waktu yang singkat. Pengelolaan air, Selama pemeliharan, mutu dan kedalaman air di tambak harus dipertahankan sehingga or- ganisme yang dibudidayakan dapat hidup layak. Untuk men­ dapatkan mutu air yang baik perlu mengadakan penggantian air yang teratur. Keuntungan lain dari penggantian air yang teratur adalah unsur hara dan organisme yang menjadi makanan udang dapat disediakan di tambak. Bila tambak tidak pernah atau jarang diganti, alcan air menyebab- kan pemupukan senyawa-senyawa hasil penguraian organisme SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA yang bersifat racun terhadap udang, Dengan cara intensifikasi tambak ini diharapkan akan dapat meningkatkan produksi. Di Kabupaten Gresik, hampir semua petani tambak mengelola tambak mereka de­ ngan menggunakan metoda semi intensif.,Dikatakan semi in­ tensif karena hanya menggunakan sebagaian dari tujuh macam usaha budidaya tambak yang antara lain adalah: konstruksi tambak, komponen tambak, pengeringan tanah dasar dan pemberantasan hama, pemberian makanan alami, serta penggantian air. Pengelolaan budidaya udang windu secara semi intensif ini sebenarnya masih dapat ditingkatkan la­ gi menjadi pengelolaan tambak secara intensif. Akan te- tapi, pengelolaan tambak secara intensif tersebut masih mengalami hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya, yakni karena: kurangnya modal, petani tambak kurang memahami teknik pengelolaannya, rendahnya pendidikan petani se­ hingga mereka sulit untuk mengadakan penyesuaian pada perubahan-perubahan yang terjadi, mahalnya harga benur sehingga penebaran benur kurang sebanding dengan * -tariir* bak yang dibudidayakan, dan sebagainya. Tanggapan petani tambak terhadap pengelolaan tambak secara intensif sudah ada meskipun baru pada taraf percobaan yang telah kukan oleh para- petani tambak dan di bawah dila- pengawasan Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, seperti yang dilakukan di Kecamatan Sedayu. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2. Usaha Peningkatan Pendapatan Petani Tambak Para petani tambak melakukan usaha budidaya tam­ bak dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dari usahanya itu. Keuntungan yang diperoleh petani tambak ini merupakan pendapatan bagi petani. Pendapatan petani di- hitung dari hasil produksi tambak dikurangi dengan selu­ ruh pengeluaran biaya untuk setiap hektar dalam setahun. Pendapatan adalah merupakan faktor penting eeseorang atau masyarakat dalam usahanya untuk bagi memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Tingkat hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, akan semakin banyak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya atau sebaliknya. semakin kecil tingkat pendapatan seseorang, akan semakin tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbicara mengenai usaha peningkatan pendapatan petani tambak tidak hanya sekedar dilakukan dengan upa- ya peningkatan produksi dan produktivitas tambak saja, melainkan banyak faktotf lain yang harus diperhatikan pu­ la. Sebagaimana halnya industri yang menghasilkan barangbarang konsumsi, budidaya tambak merupakan suatu tindakan proses produksi untuk menghasilkan barang, yakni rang konsumsi, Sebagai barang konsumsi, harga ba­ produk- produk budidaya tambak tidak akan terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Di antara beberapa SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... faktor ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA yang merapengaruhi itu adalah jumlah penawaran dan per- raintaan, sifat pasarnya, adanya barang substitusi, selera masyarakat, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk melihat bagaimana pengaruh dengan diterapkannya Program IWTAM terhadap tingkat pendapatan per kapita petani tambak di Kabupaten Gresik, faktor-faktor ini harus dibahas terlebih dahulu. 2.1, Perkembangan harga hasil-hasil budidaya tambak. Sehubungan dengan upaya penggalakan ekspor non migas, hasil-hasil tambak, terutama udang windu, merupakan salah satu primadonanya di samping kayu lapis dan hasilhasil perkebunan. Selama ini komoditas budidaya pertam- bakan menunjukkan perkembangan harga yang menggembirakan. Seperti dapat dilihat dalam Tabel 13, dalam suatu periode 1980-1985, harga-harga komoditas pertambakan terjadi peningkatan yang cukup berarti. Terutama pada 'komoditas udang windu, dalam periode tersebut telah terjadi pening­ katan harga dengan rata-rata sebesar 10 persen per tahun atau Rp 600,00. Dibanding dengan bandeng, tombro, atau nis ikan yang lain, udang windu mengalami jenis-je- perkembangan harga yang paling cepat. Bahkan pada tahun 1986, harga- nya per kilogram telah meningkat menjadi Rp 12.500,00 kemudian diikuti kenaikan lagi pada tahun berikutnya SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... se- ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERKEMBANGAN HARGA RATA-RATA IKAN DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985 Bandeng Lainlain '(Rp/kg) ( Rp/kgV Udang windu ( Rp/kg) (Rp/kg) 1980 500 6.000 500 300 T981 500 7*000 600 300 1982 550 7.000 650 350 1983 600 7.500 700 350 1984 650 9.000 750 400 1985 650 9.000 700 400 Tahun Tombro Sumber: Kantor Wilayah Departemen Perdagangan Gresik. Kabupaten hingga harganya mencapai Rp 17.000,00 per kilogram. mentara itu, jenis-jenis ikan lainnya perubahan Se- harga- nya tidak begitu pesat. Menganalisis hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan hukum penawaran dan permintaan. Selama ini memang terjadi kelebihan dalam permin­ taan udang windu, terutama di kota-kota besar. Semakin banyak rumah-rumah rnakan yang menyedialcan menu masakan dengan udang windu karena masyarakat menggemarinya. aamping itu, banyak keluarga yang menggemari udang Di win­ du sehingga menjadi hidangan dalam menu makanan dalam keluarga-keluarga tersebut. Selain rasa yang lezat, SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... udang ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA windu juga mengandung protein yang tinggi. Ini sesuai un­ tuk mendukung program peningkatan pemenuhan gizi masyara­ kat pada umumnya. Di Kabupaten Gresik sendiri, dalam periode antara tahun 1980-1985 telah terjadi kenaikan pada konsumsi per TABEL 14 PERKEMBANGAN KONSUMSI PER KAPITA IKAN DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985 Konsumsi per kapita (Kg) (Kg) {%) Target nasionax (Kg) 1980 14,1 1,3 10,1 19 1981 16,6 2,5 17,7 19 1982 18,3 1,7 10,2 19 1983 19,0 0,7 4,0 19 1984 19,7 ' 0,8 3,6 19 1985 19,8 0,1 0,3 19 xanun Kenaikan Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik. kapita ikan maaing-masing secara berurutan dari awal pe­ riode adalah 1,3 kg, 2,5 kg, 1,7 kg, 0,7 kg, 0,8 kg, dan terakhir 0,1 kg. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 14* Semenjak tahun 1983, Kabupaten Gresik mencapai bahkan melampaui target nasional konsumsi telah ikan per kapita. Kecenderungannya pun tampak selalu meningkat. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Dengan demikian, Kabupaten Gresik pun berpotensi dalam menyerap hasil-hasil tambak tersebut. Sementara itu di sisi penawaran terjadi peningkat­ an yang lamban. Meskipun telah diadakan program intensi­ fikasi dalam budidaya tambak, namun ternyata produksinya belum mampu mengimbangi pesatnya peningkatan permintaan. Hal ini ditambah lagi dengan adanya sebagian besar peta­ ni tambak, khususnya di Kabupaten Gresik, yang belum melaksanakan Program INTAM secara penuh. Dengan perkataan lain, para petani tambak baru melaksanakan program ter­ sebut secara semi intensif. Risiko kegagalan yang tinggi pada budidaya udang windu diatasi oleh para petani tambak dengan . melalcukan selingan pada budidaya tambak mereka, yakni dengan deng. Jadi, untuk satu musim, tambak itu ditanami banbenih udang windu, sedang pada musim yang lain ditanami dengan benih bandeng, Hal demikian ini secara tidak langsung akan berpengaruh pada kontinuitas persediaan udang windu di pasaran, sehingga harganya semakin meningkat. Sepin- tas, hal ini akan memberi keuntungan yang besar pada pa­ ra petani tambak. Akan tetapi, dalam jangka panjang, hal ini tidak akan dapat dipertahankan. Yang harus diperhi- tungkan di sini adalah adanya barang substitusi. Seperti diketahui, di pasaran kini banyak makanan sejenis yang juga mengandung protein tinggi, seperti kerang, bekicot, SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA dan sebagainya yang semakin banyak saja penggeraarnya. Su­ atu saat barang-barang substitusi ini akan menggeser kedudukan udang windu sebagai makanan kegemaran. Dan aki- bat yang tidak diinginkan adalah harganya justru akan merosot jatuh. Untuk tujuan ekspor, harga udang windu yang mahal juga akan berakibat buruk. Di pasaran internasional akan semakin banyak pesaing yang masing-masing akan agar barang dagangannya laku. Baik dengan berusaha meningkatkan mutu maupun menekan harga yang rendah. Dan hal ini menuntut teknik budidaya yang canggih sehingga mutu maupun produktivitaanya dapat ditingkatkan. Seperti -.diketahui, pesaing-pesaing utama negara kita di kalangan Asia ada­ lah Taiwan dan Philipina. ... di Taiwan produksi bandeng/ha/tahun telah mencapai 3000 kg-, sedang di Philipina -telah mjencapai. 2000 kg/ha/tahun. Di Balai Budidaya Air Payau Jepara (Ja~ wa Tengah) baru mencapai 1500 kg/ha/tahun. Produksi udang dari hasil panen udang liar yang masuk ke tambak berkisar antara 350-1000 kg/ha/tahun dan hasil ini bila dibandingkan dengan Taiwan yang menggunakan metoda intensif (pemberian makanan, poinpa dan aerasi) telah mencapai produktivitas per ha/tahun sebe­ sar 10.000 kg.1 2.2. Pengaruh Program INTAM terhadap pendapatan petani. Dalam bagian di muka telah dibahaa mengenai :.£aktor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya peningkatan •1 Sekretariat Badan Pengendali Bimas, op cit, halaman 57. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA pendapatan para petani tambak* Dari pembahasan tersebut, aecara ringkas dapat .disimpulkan bahwa ditinjau dari sisi penawaran dan permintaan, harga, barang substitusi, maupun aelera masyarakat dapat mendukung terjadinya pe­ ningkatan pendapatan dengan adanya kenaikan produksi dan produktivitas tambak setelah dilaksanakannya Program INTAM di Kabupaten Gresik. Namun demikian, diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tersebut. Seperti telah disinggung di awal sub bab ini bah­ wa pendapatan petani tambak dihitung dari hasil penjualan produksi tambaknya dikurangi dengan seluruh pengelu- aran biaya, yakni mulai dari proses produksi sampai pro­ duk tersebut sampai ke tangan konsumen atau pedagang perantara. Bila ditelusuri lebih lanjut, maka biaya-biaya yang telah dikeluarkan tersebut di antaranya meliputi bi­ aya-biaya perbaikan konstruksi tambak; pengaturan dan pe­ nyediaan air; pengolahan tanah, peraupukan dan pakan; pembelian benih; pemberantasan hama; pemberian pengolahan dan pemasaran; dan lain-lain. Di Kabupaten Gresik dikenal dua sistem budidaya tambak, yakni oara tradisional dan semi intensif. Seper­ ti telah dijelaskan di muka, pemilihan cara semi inten­ sif oleh para petani tambak ini, di samping karena risiko kegagalan yang tinggi adalah juga karena teknik budi- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA daya intensif yang belum dikuasai. Dua cara budidaya yang berbeda ini akan berakibat adanya perbedaan komponen biayanya. Secara ringkas, dari biaya yang telah diuraikan di muka, dapat pada bermacam-macam dikelompokkan menjadi biaya rehabilitasi, eksploitasi, upah pekerje, dan biaya pemasaran. Pada dasarnya, komponen biaya pada dua cara budidaya tersebut adalah sama. Perbedaannya terletak hanya pada biaya eksploitasinya. Dalara budidaya tambak dengan cara tradisional, bi­ aya eksploitasinya hanya meliputi pengeluaran untuk pembelian benih. Sedangkan pada cara serai intensif, eksploitasinya, di samping pengeluaran untuk biaya .penibelian benih juga meliputi pengeluaran untuk pembelian pupuk dan pestisida, Melihat komponen biaya eksploitasi lebih banyak, sepintas akan timbul dugaan bahwa patan dari budidaya tambak dengan cara semi yang penda­ intensif akan lebih kecil daripada dengan cara tradisional. Naraun, pada kenyataannya tidaklah demikian. Jumlah biaya yang lebih besar, khususnya pada biaya eksploitasi, akan kompensasikan dengan jumlah produksi yang lebih Sehingga pendapatan dari budidaya cara semi di- besar. intensif justru akan lebih besar. Sekedar contoh mengenai perbandingan antara budidaya tambak cara tradisional dan semi intensif, dapat dilihat pada Lampiran 2. Setelah mengamati Lampiran 2 tersebut, dapat SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... di- ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA simpulkan bahwa budidaya tambak dengan cara semi inten­ sif akan lebih banyak memberikan harapan, baik dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas tambak maupun TABEL 15 PERKEMBANGAN PENDAPATAN PER KAPITA PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985 Tahun Pendapatan tambak (Rp 000) Jumlah petani tambak Pendapatan per kapita (Rp) 1980 5.435.431 11.789 461.059,5 1981 8.832.915 13-863 637.157,5 1982 10.787*280 14.838 727.003,6 1983 15.626 819.605,8 1984 12.807.161 a 18.068.900 14.950 1.208.622,1 1985 17.860.380 14'.955 1.194.274,8 Sumber: Tabel 9 dan 10, diolah kembali. pendapatan para petani tambak. Untuk melihat bagaimana perkembangan pendapatan per kapita petani tambak di bupaten Gresik, marilah kita perhatikan Tabel 15. tabel ini disajikan perkembangan pendapatan per Ka­ Dalam kapita petani tambak di Kabupaten Gresik periode 1980-1985. Perhitungan pendapatan per kapita pada . Tabel''15 tersebut tidak membedakan antara petani pemilik dan SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... pe- ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA tani sebagai pekerja atau pendega* Sehingga jumlah pen­ dapatan per kapita dari tahun ke tahun yang terdapat di dalamnya merupakan hasil bagi dari jumlah pendapatan bu­ didaya tambak per tahun dengan jumlah petani pemilik dan pendega, Sebetulnya, pendapatan per kapita petani pende­ ga tidak akan sebesar itu. Pada umumnya, dalam pengelo­ laan budidaya tambak, sistem bagi hasilnya lebih besar untuk pemilik. Dengan demikian, pendapatan petani pende­ ga akan lebih kecil. Sistem bagi hasil yang demikian, sudah merupakan kesepakatan antara pemilik dan pendega. Pe­ milik memperoleh bagian yang lebih besar karena mereka menanggung segala biaya yang diperlukan dalam pengelola­ an tambak. Dalam Tabel 15 tampak bahwa pendapatan per kapita petani tambak di Kabupaten Gresik berada di atas penda­ patan per kapita penduduk Indonesia, terutama setelah ta­ hun 1981. Hal ini disebabkan perhitungan pendapatan per kapita itu tidak memasukkan keluarga petani tambak seba­ gai faktor pembagi. Angka-angka itu akan lebih rendah la­ gi bila keluarga para petani tambak itu dimasukkan dalam perhitungan. Namun demikian, kecenderungan pendapatan terus meningkat ini merupakan suatu indikator peningkatan keoejahteraan para petani tambak dan keluarganya. Apalagi dengan adanya bantuan kredit dari pemerintah yang bertujuan SKRIPSI di samping membantu pembiayaan pengelolaan PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... tara- ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA bak Juga biaya hidup yang dikenal dengan istilah cost of living (COL) . Dalam budidaya tambak, bantuan kredit dari peme- rintah merupakan faktor yang penting. Dengan adanya ban­ tuan kredit, diharapkan akan dapat memperlancar usaha mereka. Karena pada umumnya, petani tambak mengalami kbsu~ litan di bidang permodalan dalam mengelola tambak mere- ka. Sebagaimana halnya di bidang pertanian, di dalam pertambakan kredit yang diberikan kepada para petani tambak adalah KIK (Kredit Investasi Kecil) dan KMKP (Kredit Mo­ dal Kerja Permanen) yang jumlah maksimumnya disesuaikan dengan pola yang diterapkan dalam mengelola tambak. Pola yang dikenal di sini ada empat macam, yakni Pola tunggal A1, Pola tunggal A2, Pola ganda B1, dan Pola ganda B2. 3. Prospek Budidaya Udang Windu sebagai Komoditag Ekspor Merosotnya harga minyak mentah di pasaran inter- nasional pada akhir-akhir ini berakibat buruk bagi negara-negara yang mengandalkan perolehan devisanya dari eks­ por minyak mentah. Termasuk pula Indonesia, penerimaan yang diperoleh dari ekspor minyak mentah merosot secara drastis. Devisa raenjadi barang yang langka di Indonesia, atau dengan perkataan lain, Indonesia mengalami kekurangan devisa* Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mencanangkan kebijakan dalam jangka panjang untuk meningkatkan pe- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA nerimaan devisa melalui peningkatan ekspor non migas. Hal ini adalah mengingat bahwa minyak mentah kurang pat diandalkan lagi sebagai primadona dalam da­ penerimaan devisa* % Di antara komoditas non migas yang mempunyai tensi untuk meningkatkan penerimaan devisa di po- Indonesia adalah pertanian dalam arti luas, industri kecil dan sebagainya. Udang windu, dalam hal ini termasuk dalam bi- dang pertanian dalam arti luas yang di dalamnya meliputi pula kehutanan dan perkebunan. Untuk komoditas ekspor non migas, yang kini menjadi primadona adalah kayu lapis kemudian disusul komoditas hasil-hasil perkebunan. Namun demikian, masih banyak komoditas lain yang berpotensi un­ tuk menjadi komoditas ekspor non migas. Dewasa ini 'sering diulas oleh media masa maupun kalangan ilmuwan mengenai prospek udang windu sebagai ko­ moditas ekspor non migas, Upaya ekspor udang windu ini telah dirintis dan ternyata mendapat sambutan yang cukup baik di pasaran internasional, terutama di Jepang, Namun, di pasaran internasional ini, kita tidak berdiri sendiri. Kita menghadapi saingan dari negara-negara lain, teruta­ ma Taiwan dan Philipina. Produksi udang windu kita masih kalah bersaing dengan produksi udang windu Taiwan serta Philipina, yakni dalam hal mutu dan harga. Hambatan seperti tersebut di ata3 telah SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... berusaha ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA diatasi dengan adanya Program INTAM. Dengan adanya pro­ gram ini diharapkan produksi dan produktivitas tambak ma­ upun mutunya akan semakin meningkat. Program ini memberi alternatif teknik budidaya tambak yang lebih maju dari- pada budidaya secara tradisional. Hanya saja, para peta­ ni tembak pada umumnya dan khususnya di daerah Kabupaten Gresik sebagaimana petani umumnya di Indonesia — sulit untuk menerima perubahan, sehingga sampai kini hasilnya belum dapat dicapai sebagaimana yang dihabapkan. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan penyuluhan perlu dan tetap harus dilaksanakan sampai dapat mencapai apa yang diharapkan. Dengan teknik pengelolaan serta penanganan pasca panen yang benar, mutu udang windu akan dapat di- tingkatkan. Kemudian, meningkatnya produktivitas .tambak akan dapat menekan harga menjadi rendah sehingga mampu bersaing. Dalam Tabel 16 disajikan mengenai prospek produk­ si udang windu di Kabupaten Gresik. Untuk mengetaui ba­ gaimana prospek produksi tersebut di masa mendatang di­ gunakan analisis trend. Angka-angka ramalan produksi itu diperoleh dengan melihat kecenderungan-kecenderungan pro­ duksi di masa sebelumnya. Berdasarkan perhitungan ■: ini, maka ramalan produksi udang windu di Kabupaten Gresik sampai dengan tahun 1990 menunjukkan kecenderungan menggembirakan. Angka-angka ramalan produksi itu yang menun- jukkan gerak ke atas. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERKIRAAN JUMLAH PRODUKSI UDANG WINDU DI KABUPATEN GRESIK 1986-1990 Jumlah produksi Tahun Aktual (ton) Perkiraan (ton) 1980 255 131,908 1981 275 265,765 1982 290 399,622 1983 300 533,479 1984 800 667,336 1985 875 801,193 1986 - 9*5,050 1987 - 1.068,907 1988 - 1 .202,767 1989 - 1.336,621 1990 - 1.470,478 Sumber: Tabel 9, diolah kembali *) Deret berkala dengan metoda kuadrat terkecil tungan disajikan dalam Lampiran 3). SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... (perhi- ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Setelah membahas bab? demi bab, baik mengenai teori, penyajian data maupun analisis data, akhirnya dapat ditarik beberapa kesimpulan. Sebelum raengemukakan kesimpulan-kesimpulan yang lain, terlebih dahulu akan disajikan kesimpulan sehubungan dengan hlpotesis kerja yang te­ lah dikemukakan dalam skripsi ini. (1) Penerapan Program INTAM dengan berbagai pola melalui percontohan tambak udang windu, penyuluhan dan bim- bingan yang efektif dan efisien, sekaligus ditargetkan untuk mencapai dua tujuan. Pertama, peningkatan usaha pemeliharaan udang windu. Keberhasilan pening­ katan usaha pemeliharaan udang windu di Kabupaten Gresik ini dapat dilihat dari semakin luasnya areal tambak yang dibudidayakan. Dari tahun ke tahun selalu terjadi peningkatan luas areal pengusahaan. dangkan tujuan kedua adalah peningkatan Se­ pendapatan petani tambak. Keberhasilan untuk meningkatkan dapatan petani tambak di Kabupaten Gresik ini pen­ dapat , dilihat dari semakin meningkatnya pendapatan per ka­ pita mereka. Dari data yang telah dianalisis, pening­ katan yang pesat pendapatan per kapita itu SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... terjadi ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA setelah diadakannya Program INTAM. Dengan demikian, hipotesis kerja yang dikemukakan dalam skripsi ini telah teruji kebenarannya; (2) Sistem budidaya tambak yang diterapkan di Kabupaten Gresik ada dua macam, yakni sistem tradisional semi intensif. Dalam sistem tradisional tidak dan dike­ nal adanya penggunaan pupuk maupun pestisida sehing­ ga pada umumnya produktivitas tambaknya rendah. baliknya, dalam sistem semi intensif terdapat Sepeng­ gunaan pupuk dan pestisida sehingga produktivitas un­ tuk luas lahan tambak yang sama dengan sistem tradi­ sional, akan lebih besar sistem semi intensif dari- pada sistem tradisional; (3) Sampai saat ini (1980-1985),;di Kabupaten Gresik baru dilaksanakan dengan menggunakan metoda semi inten­ sif. Di sini belum memungkinkan untuk menerapkan bu­ didaya tambak secara intensif murni. Di samping tek­ nik yang memang rumit sehingga diperlUkan waktu yang relatif lama untuk penguasaannya, juga karena keengganan para petani tambak untuk menerapkan metoda ter­ sebut mengingat risiko kegagalan yang cukup tinggi;. (4) Para petani tambak memperoleh bantuan kredit dari pemerintah melalui bank pelaksana yang ditunjuk rangka pengelolaan tambak mereka. Pada umumnya, dalam me- reka mengalami kekurangan di bidang permodalan, baik SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA untuk biaya rehabilitasi, eksploitasi, pemasaran, maupun biaya hidup. Jenis kredit yang diberikan kepada mereka adalah KIK (Kredit Investasi Kecil) dan KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen). Jumlah maksimum ma­ sing-masing yang diberikan sesuai 'dengan pola yang diterapkan dalam budidaya tambak, yakni Pola tunggal A 1 dan A2 serta Pola ganda B1 dan B2; (5) Udang windu mempunyai potensi yang cukup besar seba­ gai komoditas ekspor. Saat ini, permintaan yang terbesar adalah dari Jepang dan sebagian dari .negara- negara Eropa dan Amerika. Prospek yang baik ini akan dapat ierwujud bila kegiatan-kegiatan yang kini ngah berlangsung, seperti demo plot, te- penyuluhan-pe- nyuluhan terus berlanjut. Hal ini adalah penting un­ tuk menjaga mutu produk, bahkan kalau mungkin meningkatkannya. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka * saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai beri- kut : (1) Perlu dibentuk suatu wadah yang beranggotakan petani tambak. Tujuan pembentukan wadah ini para adalah untuk melakukan penjualan produk tambak mereka seca­ ra bersama-sama. Dengan pembentukan wadah ini SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... diha- ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA rapkan akan dapat memperkuat bargaining position ( posisi tawar menawar atau lelang yang dapat me- nguntungkan petani tamba.k ) ; (2) Sistem informasi, yakni informasi paaar, terutama mengenai harga dan permintaan perlu diperbaiki. De­ ngan lancarnya arus informasi, para petani tarabalc diharapkan akan terhindar dari kerugian, baik kare­ na harga yang terlambat atau kehilangan kesempatan untuk menjual produk tambak mereka; (3) Demi peningkatan mutu dan daya saing produk tambak, khususnya di pasaran intemasional, seyogyanya pola pola yang terdapat dalam program INTAM secepatnya diterapkan secara penuh dan bukan secara semi seper ti yang selama ini berlangsung. Hal ini mengingat untuk saat ini saja negara kita telah lcetinggalan bila dibandingkan dengan negara-negara pesaing kita, terutama dalam hal mutu dan produktivitas tambak. (4) Untuk mengatasi keengganan para petani tambak, un­ tuk menerapkan metoda intensif murni dalam mengelo­ la tambak karena resiko kegagalan yang cukup tinggi. Penyuluhan dan bimbingan kepada para petani tambak perlu ditingkatkan ketelitiannya, sehingga resiko kegagalan yang cukup tinggi karena teftnik yang ru~ mit dalam metoda intensif murni dapat dihindari. (5) Agar dapat diperoleh volume produksi udang yang op- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA timal; pada setiap: musim panen, pola tanam benih udang windu perlu diseragamkan sehingga akan dapat memenuhi permintaan dalam jumlah besar terutama un­ tuk eksport. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, Tataniaga Hasil Perikanan, Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakar­ ta, 1983. Amiruddin Umar, Sri Kusreni, dan M. Lutfie M. , Statistik I . Cetakan Kedua, Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya, 1982. Ari Sudarman, Teori Ekonomi Mikro Jilid I, Bagian Penerbitan Pakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1980. Boediono, Ekonomi Mikro, Cetakan Kesatu, Bagian Penerbitan Pakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1982. Departemen Pertanian R.I., Surat Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengenclali Bimas Nomor 05/SK/Mentan/.Bimas/?l7l984<~Departemen Pertanian R.I.V Jakar­ ta, 1984. Dinas Perikanan Jawa Timur, Pengembangan Budidaya Tambak, Dinas Perikanan Jawa Timur, Surabaya",- 1984 . Direktorat Jendral Departemen Pertanian, Ketentuan Ker.ja Pengumpulan,.Pengolahan dan Penya.jian Data Statistik Perikanan. Buku I: Stanciar Statistik Perikanan. Direktorat Jendral Departemen Pertanian, Jakarta, 1975. Pahlifi, Meningkatkan Usaha Pemeliharaan Ikan Kolam Air Payau dalam IrangksT Pengembangan Perikanan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat'II SidoarjoY Skripsi Sar.jana, Pakultas" ^Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya, 1982. J. Ravianto (ed), Produktivitas dan Mutu Kehidupan, Lem­ baga Sarana Informasi Usaha dan ProduktivTtas, Jakar­ ta, 1985. ______ , Produktivitas dan Seni Usaha, Lembaga Sarana Informasi Tjsaha dan^roduktivifes, Jakarta, 1986. Kotler, Philip, Dasar-dasar Pemasaran Jilid I , terjemahan Wilhelmus W. Bafcowatun, Erlangga, Jakarta, 1984. \ ______ , Dasar-dasar Pemasaran Jilid II, terjemahan Wil- SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA helmus W. Bakowatun, Erlangga, Jakarta, 1985, Leftwich, Richard H., Mikro Ekonomi Jilid II, terjemahan Paul Sitohang, Dwi Tunggal, Yogyakarta, 1982. Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, Cetakan LP3ES ^Jakarta, 1982. Keenam, Payaman J. Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbit Pakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1986. Sekretariat Badan Pengendali Bimas, Petun.juk Operasional Program Intensifikasi Tambak, Selcretariat Badan Pe­ ngendali Bimas, "Jakarta, 19&4. Soeyanto, Intensifikasi Perikanan, Yudhistira, 1981. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... Jakarta, ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERHITUNGAN LUAS AREAL TAMBAK YANG DITANAMI UDANG WINDU DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985 Udang windu yang dikelola secara tradisional, diasumsikan menghasilkan rata-rata = 300 ,kg/Ha/ Tahun. Produksi udang windu tahun 1980 = 225.000kg. Jadi luas areal tambak yang ditanarai udang windu = 750 Ha Prosentase luas areal tambak udang = Produktivitasnya = = 225.000 " lio '' - 750 2T7W o ^ = 3,57 * ;iUU- Produksi tahun 1981 » 275.000 kg. Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu *= ^§§22 = 916j7 Ha Prosentase luas areal tambak udang = Produktivitasnya = Produksi tahun 1982 916.7 22.015 = , 1(- ^ ’ 275.000 "916,7 = 30°= 290.000 kg. Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu, = = 966,7 Ha Prosentase luas areal tambak- udang = 966,7 22.204 Produktivitasnya = 290.000 9*S6,7 ' = 30°Produksi tahun 1983 = 300.000 kg. A Qc a? * Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu = SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Prosentase luas areal tambak udang = 1000 * 22.206 ■Produktivitasnya = Produksi tahun 1984 300.000 1000 " _ ~ ^uu# = 800.000 kg Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu ^•°3' 6o'~" = 2666 ’7 HqProsentase luas areal tambak udang Produktivitasnya = = 2666,7 22.584 = aa qa = ’ 800.000 ~ 2 ^ 7 7 Produksi tahun 1985 a 4,r?0 /0 = = 30° - 875.000 kg. Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu = "■f&s22 = 2916»7 HaProsentase luas areal tambak udang Produktivitasnya = 2916,7 23.030 _ 10 “ 875.000 ' "29i& ',7 SKRIPSI = = 30° * PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA a /0 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERBANDINGAN PENGELOLAAN BUDIDAYA TAMBAK *) CAHA TRADISIONAL DAN SEMI INTENSIF ' 1, Pemeliharaan Udang Windu Secara Tradisional A. Biaya rehabilitasi - Gurabing/keduk teplok dua orang selama tiga hari @ Rp 3.500/orang/hari Rp 21.000,00 Rp 18.000,00 Rp 21.500,00 - Perbaikan laban/tukuan Rp 50.000,00 - Peralatan Rp 40.000,00 Rp 150.500,00 - Benur windu duaTitean @ Rp 200,000,00 Rp 400.000,00 - Nener eatu rean @ Rp 85.000,00 Rp 85.000,00 Rp 485.000,00 - Udang windu 100 kg @ Rp 9.000,00 Rp 9 0 0 .000,00 - Bandeng 700 kg @ Rp 900,00 Rp 630.000,00 - Keruk kolong dua orang selama tiga ha­ ri © Rp 3 .000,00/orang/hari - Perbaikan kolong pinggir dan pematang tengah dua orang selama tiga hari @ Rp 2.500,00/orang/hari (1) Jumlah B. Biaya eksploitasi (2) Jumlah C. Hasil penjualan produksi (3) Jumlah SKRIPSI Rp 1.530,000,00 PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA D. Upah pendega - Udang windu 10 % dari Rp 900.000,00 Rp 90.000,00 - Bandeng 10 % dari Rp 630.000,00 Rp 63.000,00 Rp 153.000,00 (5) Rp 30.000,00 (6) Rp 1.347.000,00 (4) Jumlah E. Biaya pemasaran - Ongkos angkut Rp 20.000,00 - Lain-lain Rp 10.000,00 P. Hasil penjualan bersih (3) - (4) + (5) G. Biaya pengusahaan (1) + (2) Rp 635.500,00 - Ipeda Rp 20.000,00 (7) H. Pendapatan bersih (6) - (7). Rp 655.500,00 Rp 691.500,00 2. Pemeliharaan Udang Windu Secara Semi Intensif A. Biaya rehabilitasi - Gumbing/keduk tep lD k dua orang selama tiga hari ® Rp 3.500,00/orang/hari Rp 21.000,00 Rp 18.000,00 Rp 21.500,00 - Keruk kolong dua^ orang selama tiga ha­ ri 0 Rp 3.000,00/orang/hari - Perbaikan kolong pinggir dan pematang tengah dua orang selama Rp 2.500,00/orang/hari SKRIPSI tiga hari 0 PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA D. Upah pendega - Udang windu 10 % dari Rp 900.000,00 Rp .' 90,000,00 - Bandeng 10 % dari Rp 630.000,00 Rp 63.000,00 Rp 153*000,00 (5) Rp 30.000,00 (6) Rp 1.347.000,00 (4) Jumlah E. Biaya pemasaran - Ongkos angkut Rp 20.000,00 - Lain-lain Rp 10.000,00 P. Hasil penjualan bersih (3) - (4) + (5) G. Biaya pengueahaan (1) + (2) - Ipeda Rp 635.500,00 Rp 20.000,00 (7) H. Pendapatan bersih {$•).- (7)-. .. Rp 655.500,00 Rp 691.500,00 2. Pemeliharaan Udang Windu Secara Semi Intensif A. Biaya rehabilitasi - Gumbing/keduk teplok dua orang selama tiga hari © Rp 3 .500,00/orang/hari Rp 21.000,00 Rp 18.000,00 Rp 21.500,00 - Keruk kolong dua« orang selama tiga ha­ ri 0 Rp 3.000,00/orang/hari - Perbaikan kolong pinggir dan pematang tengah dua orang selama Rp 2.500,00/orang/hari SKRIPSI tiga hari <3 PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA - Perbaikan laban/tukuan Rp 50.000,00 - Peralatan Rp 40.000,00 Rp 150.500,00 (1) Jumlah B, Biaya eksploitasi - Benur windu 8 rean @ Rp 200*000,00 Rp 1.600.000,00 - Hener tiga rean @ Rp 85.000,00 Rp 255.000,00 Udang windu 200 kg @ Rp 125,00 Rp 25.000,00 Bandeng 500 kg @ Rp 125,00 Rp 62.500,00 Udang windu Rp 50.000,00 Bandeng Rp 15.000,00 - Pupuk urea/TSP - Pestisida (2) Jumlah Rp 2.007.500,00 C. Hasil penjualan Rp 2.700.000,00 - Bandeng 2000 kg @ Rp 900,00 Rp (3) Jumlah O O O O O+ O O CO• - Udang windu 300 kg @ Rp 9.000,00 Rp 4 .5 0 0 .000,00 D. Upah pendega - Udang windu 10 % dari Rp 2*700.000,00 Rp 270.000,00 - Bandeng 10 % dari Rp 1.800.000,00 Rp 180.000,00 Rp 450.000,00 Rp 30.000,00 (4) Jumlah E. Biaya pemasaran - Ongkos angkut Rp 20.000,00 - Lain-lain Rp 10*000,00 (5) SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA P. Hasil penjualan bersih (3) - (4) + (5) (6) Rp 4.02.0.000,00 G. Biaya pengusahaan (1) + (2) - Ipeda Rp 2.158.000,00 Rp 20.000,00 (7) H. Pendapatan bersih (6) - (7) Rp 2.178.000,00 Rp 1.842.000,00 *) Data ini diperoleh dari usaha tambak di Kecamatan Mafayar untuk seluas satu hektar tahun 1985. Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik. SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERHITUNGAN PERKIRAAN PRODUKSI UDANG WINDU . DI KABUPATEN GRESIK 1986-1990 Y° Tahun X Y XY X2 1980 0 255 0 0 131,908 1981 1 275 275 1 265,765 1982 2 290 580 4 399,622 1983 3 300 900 9 533,479 1984 4 800 3.200 16 667,336 1985 5 875 4.375 25 801,193 15 2.795 9.330 55 Jumlah '1 Y° = a + bX IY = n a + bZX I X Y = a IX + b X X 2 2.795 = 6a + 15b (1) 9.330 = 15a + 55b (2) (1) x 5 i 13-975 = 30a + 75b (2) x 2 ; 18.660 = 30a + 110b . — i. i i i. -4.685 = — . h i— 0 .« ■ ■ ■ » ■ ■ i ■■ v - 35b b = 133,857 2.795 = 6a + 15 (133,857) a = 131,908 Y° = 131,908 + 133,857 (X) SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... (3) ANISAH ROCHAYA ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Persamaan (3) dapat digunakan untuk menghitiing perkiraan jumlah produksi udang windu (Y°), di mana X merupakan unit tahun. Setelah memasukkan unit-unit ta­ hun Periode .1986-1990 ke dalam persamaan (3), maka angka perkiraan jumlah produksi itu masing-masing \ sebagai berikut: 1986 1987 1988 SKRIPSI adalah Y° = 131,809 + 133,857 (6) = 935,050 Yo = 131,809 + 133,857 (7) = 1.068,907 Y° = 131,809 + 133,857 (8) = 1.202,767 1989 Y° = 131,809 + 133,857 (9) = 1.336,621 1990 Y° = 131,809 + 133,857 (10)= 1.470,478. • PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA