skripsi prosper perkembangan budidaya udang windu dalam

advertisement
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
ANISAH
ROCHAYA
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU
DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN
PETANI TAMBAK DI KABUPATEN G RESIK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
1987
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROSPEK PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA
MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TAMBAK
DI KABUPATEN GRESIK
c
m
/ y
K.OC
i
Skripsi
Diajukan untuk Memperlengkapi Syarat-syarat dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Studi Peinbangunan
Oleh:
ANISAH ROCHAYA
No. Pokok: 048010938
PAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA
1987
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Surabaya,
Disetujui dan diterima baik
oleh :
Dosen Pembirabing
ia^
Ketua Jurusan
A s '
( Drs. Bo. Soekarnoto )
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis. panjatkan ke hadlirat
Allah
S.W.T. karena atas perkenan-Uya tugas akhir untuk menyusun skripsi ini dapat penulis selesaikan.
Atas . ■ berkah
dan rakhmat-Nya, penulis memperoleh kekuatan fisik
mau-
pun mental sehingga dapat menyelesaikan penulisan skrip­
si sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, pe­
nulis menyampaikan rasa terimakasih yang tak
terhingga
kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya
penu­
lisan skripsi ini, khususnya kepada:
1. Drs. Ec. Soekarnoto. Sebagai dosen pembimbing, beliau
telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga bagi penu­
lis dalam rangka menyelesaikan penulisan skripsi ini;
2. Drs. Ec. Joko Mursinto. Dari beliau penulis mendapatkan ide mengenai permasalahan yang dikemukakan
dalam
skripsi ini;
3. Bapak Sunarto dan Bapak Sudarso. Penulis banyak
peroleh bantuan beliau-beliau dalam melakukan
mem­
survey
lapangan, khususnya di Dinas Perikanan Kabupaten Gre­
sik;
4. Pimpinan beserta seluruh staf pengajar di
lingkungan
Pakultas Ekonomi Universitas Airlangga yang telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
menyelesai-
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kan tugas menulis skripsi;
5. Pimpinan beserta seluruh staf di Perpustakaan Universitas Airlangga yang telah memberikan bantuan
.serta
pelayanan yang sangat bermanfaat bagi penulis;
6 . Suami, .kakak, serta adik penulis yang dengan
setulus
hati telah memberikan bantuan kepada penulis;
7. Seluruh rekan yang telah turut membantu serta memberi­
kan dorongan semangat kepada penulis;
Semoga budi baik dan jasa-jasa pihak-pihak
yang
telah penulis sebutkan di atas mendapat imbalan yang setimpal dari Allah S.W.T,
Meskipun penulisan skripsi ini masih kurang memadai, penulis memberanikan diri untuk mengajukannya seba­
gai persyaratan memperoleh gelar sarjana. Saran
maupun
kritik yang meinbangun demi kesempurnaan skripsi ini, pe­
nulis terima dengan senang hati.
Surabaya, Desember 1987
Penuli3
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ilalaraan
Kata Pengantar .................................
ii
Daftar Isi .....................................
iv
Daftar Tabel ...................................
Daftar Gambar ..................................
Daftar Lampiran ................................
BAB:
I . Pendahuluan ...............................
1
1. Pandangan Umum .........................
1
2. Penjelasan Judul ........................
5
3. Alasan Pemilihan Judul ..................
6
4. Tujuan Penulisan Skripsi ................
7
5. Sistematika Skripsi .....................
7
6 . Metodologi
10
.....,...... .......... .
6.1. Permasalahan .......................
10
6 .2 . Hipotesis kerja ....................
10
6.3. Teba telaah ........................
*10
6.4. Proscdur pengumpulan .dan pengolahan
data ..............................
11
II. Peningkatan Produksi dalam
Sistem
Tambak ......................;
Budidaya
13
1. Pengertian Budidaya Tambak ..............
13
2. Produktivitas Budidaya Tambak ...........
16
3. Distribuoi dan Pemasaran
Hasil
Budidaya
Tambak ............................ .
20
3.1. Ciri-ciri hasil pertambakan dan penga-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ruhnya terhadap pemasaran ..........
21
3 .2 . Fungsi-fungsi pemasaran ............
22
4. Permintaan dan Penawaran Hasil Tambak .....
4.1. Bentuk-bentuk pasar ................
31
4.2. Permintaan hasil tambak ............
33
4.3. Penawaran hasil tambak .............
38
4.4. Konsumen ............. .............
40
III* Gambaran Singkat tentang Geografis dan
Peri­
kanan Tambak di Kabupaten Gresik ........ .
1. Letak Geografis dan Keadaan A l a m ........
43
43
1.1. P.embagi&n wilayah administrasi dan ju­
mlah penduduk ......................
43
1.2. Ketinggian dan curah hujan .........
47
1.3. Topografi .........................
50
2. Luas Areal Tambak serta Jumlah Petani Tam­
bak ....................................
53
2*1. Luas areal tambak..................
53
2.2. Jumlah petani tambak ...............
54
2.3. Jumlah armada perikanan dan tipe mesin
55
3. Hasil-hasil Tambak ......................
57
IV. Peningkatan Produksi Budidaya Tambak
sebagai
Sarana untuk Meningkatkan Pendapatan Petani ..
1. Usaha Peningkatan Produksi Tambak .......
SKRIPSI
31
61
62
1.1. Perkembangan produksi tambak 1980-1985
62
1.2. Peningkatan produksi dan produktivitas
tambak ................... ....... ..
67
2. Usaha Peningkatan Pendapatan Petani Tambak.
73
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.1. Perkembangan harga hasil-haail budida­
ya tambak .........................
74
2.2. Pengaruh Program INTAM terhadap penda­
patan petani .......................
78
3. Prospek Budidaya Udang Windu sebagai Komo­
ditas Ekspor ...........................
83
V. Kesimpulan dan Saran .................... .
87
1. Kesimpulan .............................
87
2. Saran-saran ............................
89
Daftar Pustaka
Lampiran
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Nomor
Halaman
1. Pembagian Wilayah, Penduduk, Luas kecamatan,
serta Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan di
Kabupaten Gresik Tahun 1985 ..............
46
2. Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan &
Jenis Kelamin Tahun 1985 .................
48
3. Jumlah Curah Hujan Per Bulan
di Kabupaten
Gresik Tahun 1985 .......................
49
4. Jumlah Curah Hujan dan Ketinggian dari Per­
mukaan Laut Menurut Kecamatan di Kabupaten
Gresik Tahun 1985 .......................
51
5. Penggunaan Tanah di Kabupaten Gresik
Tahun
1985 ....................................
52
6 . Luas Areal Tambak di Kabupaten Gresik Tahun
1985 ....................................
53
7. Jumlah Petani Pemilik dan Pendega di Kabupa­
ten Gresik Tahun 1985 ....................
55
8 . Jumlah Armada Perikanan dan Tipe Mesin
di
Kabupaten Gresik Tahun 1985 ..............
56
9. Perkembangan Hasil Produksi Udang Windu Bu­
didaya Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1985
59
10. Perkembangan Jumlah Petani Tambak di Kabupa­
ten Gresik Tahun 1980-1985 ...............
60
11. Perkembangan Produksi Budidaya Tambak di Ka­
bupaten Gresik Tahun 1980-1985 ...........
63
12. Perkembangan Produktivitas Lahan Tambak
.di
Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 .........
65
13. Perkembangan harga rata-rata ikan di Kabupa­
ten Gresik Tahun 1980-1985 ...............
75
14. Perkembangan Konsumsi Per Kapita Ikan di Ka­
bupaten Gresik Tahun 1980-1985 ...........
76
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15. Perkembangan Pendapatan Per Kapita
Petani
Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 . 81
16. Perkiraan Jumlah Produksi Udang Windu di Ka­
bupaten Gresik 1986—1990 .................
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
86
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Nomor
SKRIPSI
'Halaman
1 . Harga Keseimbangan .......................
32
2 . Peta Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik ....
44
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Nomor
1, Perhitungan luas Areal Tambak Yang Ditanami
dang Windu di Kabupaten Gresik 1980-1985.
2, Perbandingan Pengelolaan Budidaya
Tradisional dan Semi Intensif,
Tambak
3, Perhitungan Perkiraan Produksi Udang Windu
Kabupaten Gresik 1986-1990.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
UCara
di
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pandangan Umum
Seperti diketahui bahwa tujuan pembangunan nasional bukanlah semata-mata peningkatan fisiknya saja,
te-
tapi juga harus menjamin agar peningkatan pendapatan nasional itu dapat dinilcmati oleh seluruh bangsa Indonesia.
Artinya, pembangunan nasional mempunyai jangkauan
yang
sangat luas, bukan terbatas pada sekelompok tertentu sa^a, tetapi meliputi seluruh lapisan masyarakat di
selu­
ruh tanah air.
Sesuai dengan hakikat'pembangunan nasional
pembangunan manusia seutuhnya dengan sasaran utama
yaitu
pem­
bangunan jangka panjang berupa terciptanya landasan yang
kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
berkembang
atas kekuatannya sendiri menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila-. Kegiatan peningkatan produksi
perikanan dengan disertai usaha-usaha pemeliharaan
yang
baik akan dapat mendudukkan petani tambak sebagai
keku-
atan yang berarti dalam pembangunan ekonomi di
sektor
perikanan,
Pembangunan perikanan pada hakikatnya
diarahkan
pada peningkatan kontribusi sub sektor perikanan
dalam
penanggulangan berbagai permasalahan nasional yang meli­
puti peningkatan pendapatan, kesejahteraan para nelayan,
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
petani tambak, dan keluarganya, swasembada pahgan
sum-
ber protein hewani, peningkatan pendapatan devisa, perluasan kesempatan kerja produktif.
Berkaitan dengan itu maka salah satu kegiatan pem
bangunan perikanan yang cukup menarik perhatian
■adalah
pemeliharaan udang di tambak, Potential areal hutan
ba-
kau dan hutan rawa lainnya di Indonesia tidak kurang da­
ri 7 juta hektar, dan sampai akhir pelita III baru diman
faatkan sekitar 2QO.OOO hektar atau kurang lebih 5 persen
nya. Setiap hektar untuk budidaya udang yang sekarang ma
sih dikelola secara tradisional dapat menghasilkan udang
berkisar dari 100-500 kg/ha/tahun dan ; produktivitasjiya
masih dapat ditingkatkan dengan penggunaan paket tehnologi yang lebih maju sebaimana pengalaman yang telah dicapai oleh negara-negara lain.
Tujuan dan sasaran intensifikasi tambak akan
da-
b
pat terlaksana dan dipercepat pencapaiannya antara
lain
dengan memperkuat posisi dan kedudukan para petani
tam­
bak sebagai subjek pengelola usaha, sesuai dengan
pokok Badan Pengendalian Bimas telah ditetapkan
tugas
program
intensifikasi dalam perikanan sejak tahun 1984/1985. Ada
pun usaha pokok intensifikasi dititikberatkan pada
pe­
ningkatan produksi dan produktivitas tambak dengan komo­
ditas udang dan bandeng,
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
satu sumber pendapatan masyarakat dan melibatkan
petani
tambak dalam jumlah besar. Dengan adanya beberapa faktor
pembatas pada tambak, maka produktivitas budidaya
udang
menjadi rendah. Keterbatasan ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan ketrampilan serta permodalan untuk
membia-
yai penerapan teknologi budidaya tambak yang dianjurkan.
Dengan melalui penyuluhan yang intensif serta didibarengi dengan pengadaan sarana penyuluhan yang
mema-
dai antara lain dengan dibangunnya tambak-tambak
percon-
tohan, balai penyuluhan perikanan serta ditunjang permo­
dalan dengan penyediaan fasilitas perkreditan dan
lain-
lain, maka pengelolaan tambak udang baru dapat dikembangkan. Dengan melaksanakan intensifikasi tambak, selain-me­
ningkatkan pendapatan petani tambak juga akan memperluas
lapangan kerja, meningkatkan konsumsi protein hewani dan
juga meningkatkan devisa melalui ekspor komoditas non mi­
gas. Oleh karena itu, hingga saat ini udang masih menduduki tempat
utama dalam deretan ekspor hasil-hasil per­
ikanan .
Masyarakat banyak yang menaruh perhatian besar un­
tuk terjun sebagai penghasil udang. Tidak ketinggalan pu­
la mereka yang bermodal cukup, ikut beramai-ramai mengusahakan kapal motor dengan alat tangkapnya pukat harimau
atau jaring trawl. Alat ini sangat efektif untuk menangkap udang.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Perkembangan dan pengoperasian kapal-kapal
trawl
yang tidak terkendali dapat berakibat buruk, sebab dapat
meru'sak dan membahayakan kelestarian sumber hayati laufc.
Sehingga dapat menimbulkan keresahan di kalangan nelayannelayan tradisional, sebab pengoperasiannya sering
me-
langgar batas-batas daerah penangkapan yang diatur
oleh
pemerintah.
Guna menyelamatkan kelestarian sumber hayati laut
dan mendorong peningkatan produksi para nelayan tradisio­
nal serta menghindari ketegangan-ketegangan sosial. Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden
nomor 39 tahun 1980 tentang penghapusan jaring
Penghapusan dan pembatasan jaring trawl akan
produksi udang, tetapi pemerintah telah
trawl.
mengurangi
memperhitungkan
berkurangnya produksi udang dari jaring trawl itu
dapat
diganti dengan udang dari hasil budidaya di tambak.
Untuk maksud ini disusun pula rencana yang
pa Program Pengembangan Udang Nasional. Agar dapat
beru­
ber-
hasil dengan baik forogram tersebut, maka ftarus didukung
oleh semua pihak yang .terlibat dalam, dunia'perudangan* ,
Guna merabantu program *tersebut adalah untuk mendorong mi
nat masyarakat agar beramai—ramai mengusahakan pemeliharaan udafrgj di tambak atau kegiatan—kegiatan lain
yafl-S
mendukungj tfeperti pembenihan, pengolahan, pemasaran, dan
lain-lain.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Untuk meleksanalcan hal ini, maka Pemerintah
Dae­
rah Kabupaten Gresik bekerja sama dengan Dinas Perikanan
setempat agar dapat meningkatkan pendapatan petani
tam­
bak melalui perluasan budidaya udang, Seberapa jauh usaha-usaha tersebut dapat berhasil dilaksanakan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pendapatan petani akan dibahas
lebih lanjut dalam skripsi ini.
2. Pen.jelasan Judul Skripsi
Judul yang terdapat dalam skripsi ini, sebagaimana yang tercantum di halaman judul, adalah "PROSPEK PER­
KEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA MENINGKATKAN
PENDAPATAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK". Judul ini
akan dijelaskan sebagai berikut:
(T) 'Prosjfek' adalah merupakan harapan yang baik;
(2 ) Perkembangan' yang dimaksud di sini adalah
perkem­
bangan baik secara kualitatif maupun kuantitatif da­
ri tahun ke tahun;
(3 ) 'Budidaya1 adalah kegiatan memelihara binatang
atau
tanaman air dengan menggunakan fasilitas buatan;
(4) 'Udang windu' adalah salah satu jenis udang yang dapat dibudidayakan di tambak;
(5 ) 'Meningkatkan' ini dimaksudkan sebagai upaya
untuk
memperbaiki taraf hidup;
(6 ) 'Pendapatan* .adalah merupakan hasil yang
diperoleh
dari penjualan hasil tambak dikurangi dengan seluruh
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pengeluaran biaya;/. . (7) Petani* yang dimaksud di sini adalah petani. pemilik
dan petani buruh atau pendega;
(8 ) 'Tambak* adalah suatu lahan yang sengaja dicetak se­
bagai wadah yang sesuai untuk menjadi tempat pemeliharaan udang atau bandeng.
Dengan demikian, secara keseluruhan, judul skripsi ini mengandung maksud harapan baik bagi
perkembangan
usaha pemeliharaan udang windu atau bandeng di lahan tam­
bak yang dapat mempercepat peningkatan produksi udang se­
hingga dapat meningkatkan pendapatan petani tambak.
3. Alasan Pemilihan Judul
Untuk mengetahui keadaan masalah yang sedang
hadapi oleh petani tambak di Kabupaten Gresik.
di-
Permasa-
lahan ini perlu untuk mendapatkan pemecahan dan perbaikan-perbaikan dalam usaha pemeliharaannya,
Kabupaten Gresik merupakan wilayah yang mempunyai
potensi dalam pembudidayaan udang windu, tetapi disebabkan terbatasnya permodalan yang ada pada petani
sehing­
ga pemeliharaan belum dilakukan secara baik.
Usaha ini hanya terdiri atas unit-unit dengan skala kecil dan pada umumnya para petani melakukan
pemeli­
haraan dengan mempergunakan cara tradisional dengan perlengkapan yang sederhana serta tidak bcgitu efektif
dan
efisien.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4. Tu.juan Penyusunan
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
(1) Untuk meningkatkan usaha pemeliharaan yang
meliputi
usaha peningkatan cara pengolahan tanah dan
sistem
pengeringan yang lebih baik, perbaikan saluran
air
dan pengaturannya, penebaran benih, pemberian pupuk,
pemberantasan hama serta pemberian obat-obatan. Usaha-usaha ini selalu diarahkan pada eiisiensi yang sebesar-besarnya sehingga dapat menimbulkan
rangsang-
an-rangsangan yang bermanfaat bagi petani tambak;
(2) Untuk mengetahui kemampuan petani dalam meningkatkan
produksinya dan kemungkinan diciptakan kebijakan-kebijakan yang dapat dilaksanakan oleh para petani tam­
bak demi tercapainya taraf hidup sesuai dengan
pro­
gram pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan
para petani tambak.
5. Sistematika Skripsi
Skripsi ini terdiri: atas.tiga bagian,
sing bagian 3 ecara berurutan adalah berisi
Masing-ma­
pendahuluan,
uraian, serta kesimpulan dan saran. Kemudian ketiga
w
gian ini dirinci lagi dalam beberapa bab, sub-bab,
sub-sub bab. Judul-judul bab serta uraian
badan
penjelasannya,
3ecara berurutan akan dikemukakan sebagai berikut:
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kan pandangan umum yang merupakan ide dasar yang
menda-
sari penulisan skripsi ini secara keseluruhan. ' Setelah
penyajian pandangan umum, selanjutnya akan diikuti
de­
ngan penyajian penjelasan judul, alasan pemilihan judul,
tujuan penyusunan skripsi, sistematika skripsi, dan
todologi. Pada sub-bab terakhir ini dirinci lagi
medalam
beberapa sub-sub bab, yaitu permasalahan, hipotesis lcerja, teba telaah, serta prosedur pengumpulan dan pengolahan data.
Bab II: Peningkatan Produksi dalam Sistem
daya Tambak. Bab ini akan menggambarkan secara
Budi­
teoretis
beberapa kegiatan yang berhubungan dengan.’budidaya
per-
tambakan. Pada bagian pertama dikemukakan mengenai
pe-
ngertian budidaya tambak. Kemudian, pada bagian berikutnya dikemukakan mengenai teori-teori produktivitas.
Pe~
ngertian mengenai pendapatan budidaya tambak dibahas pu­
la di sini. Pada bagian terakhir akan dibahas
mengenai
sistem pemasaran dan saluran distribusi produksi budida­
ya tambak serta penawaran dan permintaannya. .
Bab III: Gambaran Singkat tentang
Perikanan Tambak di Kabupaten Gresik. Di
ini akan dikemukakan
Geografis
dalam
dan
Bab III
keadaan Kabupaten Gresik, baik da­
lam hal keadaan fisik wilayah maupun perkembangan pertambakannya. Pada bagian pertama dikemukakan mengenai letak
geografis dan keadaan alam. Di dalamnya dikemukakan pem-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bagian wilayah administrasi dan jumlah penduduk, keting­
gian dan curah hujan, septa'topografi, Pada bagian kedua
akan dikemukakan mengenai luas areal tambak serta jumlah
petani dan pendega, juga mengenai jumlah armada perikan­
an dan tipe mesinnya. Kemudian pada bagian teralchir
di­
kemukakan mengenai hasil-hasil pertambakan.
Bab IV: Peningkatan Produksi Budidaya Tambak
Se­
bagai Sarana untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Tambak.
Bab ini merupakan pembahasan atas hasil pengamatan
dan
penelitian lapangan serta data yang diperoleh. Pada
ba­
gian pertama dikemukakan usaha-usaha yang telah
dilaku-
kan dalam rangka meningkatkan produksi budidaya
tambak.
Bagian ini meliputi pembahasan perkembangan produksi bu­
didaya tambak 1980-1985 serta peningkatan produksi
dan
produktivitas tambak. Pada bagian kedua dikemukakan usaha-usaha untuk meningkatkan pendapatan petani
Bagian ini meliputi pembahasan perkembangan
tambak*
harga hasil-
hasil budidaya tambak serta pengaruh Program INTAM terhadap pendapatan petani. Kemudian pada bagian terakhir di­
kemukakan mengenai prospek udang windu sebagai komoditas
ekspor non migas.
Bab V: Kesimpulan dan Saran. Bab ini adalah meru­
pakan bab terakhir. Di dalamnya akan disajikan kesimpul­
an- kesimpulan atas pembahasan pada bah-bab
sebelumnya.
Selanjutnya diikuti penyajian saran-saran sehubungan de-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ngan adanya kesimpulan-kesimpulan tersebut.
6 . Metodolop;i
6.1. Permasalahan.
Wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Gresik merupakan daerah yang mempunyai potensi dalam bidang perika­
nan, khuausnya perikanan tambak udang windu yang merupa­
kan komoditas ekspor non migas. Ilamun demikian, perkem bangan usaha budidaya udang windu di Kabupaten gresik di
mana produktivitasnya ma 3ih rendah. Hal ini
disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain :(1 ) petani tambak belum menguasai budidaya tambak udang windu;(2 ) risiko kegagalan yang cukup tinggi;(3 ) sulitnya cara pemeliharaan;
(4 ) keterbatasan modal petani,
6.2. Hipotesis kerja.
Dengan diadakannya percontohan tambak udang win­
du, penyuluhan-penyuluhan, bimbingan yang efektif
dan
efisien, serta melaksanakan program IITTAM secara _penuh,
maka harapan peningkatan usaha budidaya udang windu akan
dapat tercapai. Sehingga dapat roeningkatkan
pendapatan
para petani tambak secara keseluruhan sesuai dengan yang
diharapkan.
6 .3 . Teba telaah.
Agar arah dan jalur pembahasan dalam skripsi ini
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tidak simpang siur, maka di dalam skripsi ini
diadakan
batasan-batasan. Secara geografis, analisis akan
diba-
■fcasi pada wilayah Kabupaten Gresik saja, yakni yang
me­
liputi hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan
po-
kok, khususnya permasalahan yang dihadapi oleh para
pe­
tani tambak dalam usaha mereka meningkatkan produksi bu­
didaya udang windu melalui peningkatan usaha pemelihara­
an. Pembahasan akan difokuskan pada perkembangan budida­
ya udang windu pada periode 1980 - 1985 .
6 ,4 . Prosedur pengumpulan dan pengolahan data.
Pembahasan dalam skripsi ini didukung dengan data
primer maupun sekunder yang tujuannya adalah agar pemba­
hasan tersebut menjadi akurat. Adapun data yang
kan untuk mendukung pembahasan skripsi ini
diguna-
dikumpulkan
dengan prosedur sebagai berikut:
(1) Penelitian lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data
pri­
mer yang diperoleh dengan cara mengadakan wawancara,
baik dengan para petani tambak maupun berbagai pihak
yang berkepentingan secara langsung di bidang pertam­
bakan.
(2) Pengumpulan data sekunder.
Data sekunder dikumpulkan dengan cara
menghubungi
kantor_,atau dinas yang ada hubungannya dengan pertain-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bakan, antara lain Dinas Perikanan Propinsi Jawa Ti­
mur dan Kabupaten Gresik, Kantor Wilayah Perdagangan
Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik, Kantor Sta­
tistik Kabupaten Gresik, serta Pemerintah Daerah Ka­
bupaten Gresik.
(3) Studi kepustakaan.
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca
bu-
ku-buku literatur, majalah, surat kabar, brosur, dan
sebagainya. Studi kepustakaan ini bertujuan agar da­
pat garabaran yang jelas mengenai pertambakan
serta
mendapatkan teori-teori yang dapat digunakan
untuk
memecahkan .permasalahan.
Untuk memudahkan dalam memahami data, maka
data
yang telah terkumpul diolah dengan cara melakukan pelbagai perhitungan, antara lain dengan menjumlahkan, mengalikan, membagi, dan sebagainya. Setelah raelakukan ini ke­
mudian ditabulasikan.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENINGKATAN PRODUKSI DALAM
SISTEM BUDIDAYA TAMBAK
Indonesia terletak di daerah tropis dan
terdiri
atas kepulauan yang tentunya mempunyai daerah pantai dan
laut yang cukup luas. Kawasan laut dan pantai
Indonesia
yang cukup luas ini sangat potensial di "bidang
perikan­
an, dan bila dikembangkan serta dikelola dengan
sebaik-
baiknya akan memberikan hasil bahan ekspor yang
tidak
sedikit nilainya.
Salah satu usaha pengembangan di bidang perikanan
yang kini sedang dilaksanakan adalah budidaya udang
di
tambak. Kegiatan ini dilaksanakan melalui intensifikasi,
ekstensifikaai, diversifikasi dan sebagainya dengan
te-
tap menjaga kelestarian sumber dan lingkungan hidup. "Un­
tuk pengembangan budidaya dan produktivitas tambak, peme­
rintah dalam Pelita IV mengembangkan pola Bimas, Unit Pelaksana Proyek (UPP), dan Tambak Inti Rakyat (TIR),"
1. Penp;ertian Budidaya Tambak
Budidaya tambak, pada dasarnya meliputi usaha bu­
didaya di air payau yang sengaja dibuat untuk memelihara
i
Dinas Perikanan Prop. Jatim, Pengembangan Budi­
daya dan Produktivitas Tambak, Dinas Perikanan Prop. Jat'lm,' Surabaya, 1984, hal. $V
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ikan atau. binatang air lainnya. Jenis ikan yang
dipeli-
hara terutama adalah bandeng dan udang, sedangkan
sifat
airnya pada umumnya payau (campuran air laut dan air tawar).
Menurut Surat ICeputusan Menteri Pertanian, pengertian tambak dan budidaya
tambak dinyatakan bahwa:
Tambak adalah suatu lahan yang sengaja dicetak seba­
gai wadah yang sesuai untuk menjadi tempat pemeliha­
raan udang/bandeng.
Budidaya tambak adalah teknologi pemeliharaan udang/
bandeng di tambak berupa pengendalian lingkungan supaya menjadi habitat yang baik bagi pertumbuhan bandeng/udang, sehingga petani tambak memperoleh hasil
udang/bandeng yang dikehendaki oleh konsumen dengan
mengunt ungkan.^
Sebagaimana halnya dengan usaha pertanian lainnya,
budidaya tambak meliputi segala kegiatan untuk
membuka
dan mengolah tanah yang baik, irigasi, konstruksi, pengadaan benih, pemupukan, pemberian makanan tambahan,
pe-
metikan hasil, penyimpanan, dan menjual hasil tambak de­
ngan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
yang
terus bertambah, di saraping untuk menjaga dan mengembangkan kelangsungan kegiatan tersebut di waktu yang akan datang. Dengan demikian, kegiatan budidaya tambak tidak ha­
nya menyangkut pengolahan tanah yang baik, pemilihan bi­
bit yang unggul untuk ditanam, pemupukan, dan
pemberan-
2
Departemen Pertanian R.I., Surat Keputusan Trlenteri Pertanian/Ketua Badan PenAendali BimaG Homor ~63/~SK/
jT^ta^Bims7vi7T984T "Departemen Pertanian R .I.. Jakarta,
1984 , hal. 1 .
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tasan hama, melainkan juga menyangkut penentuan saat panen yang tepat, cara penanganan panen yang baik serta penanganan hasil setelah selesai panen secara baik pula.
Semua kegiatan tersebut dilakukan dalam usaha un­
tuk meningkatkan produksi tambak serta mencapai kualitas
yang diharapkan sehingga pada akhirnya hasil tambak ter­
sebut dapat dijual dengan harga yang menguntungkan peta­
ni tambak.
Sebagai suatu usaha ekonomis, keuntungan dari usa­
ha tambak mutlak diperlukan untuk mempertahankan dan mengembangkan kelancaran kegiatan pengelolaan tambak
yang
bersangkutan. Berbagai usaha telah berhasil dilakukan un­
tuk meningkatkan produksi tambak, tetapi keuntungan yang
diterima petani tambak tetap rendah. Ini disebabkan oleh
kualitas produksi tambaknya yang masih rendah.
Harga per satuan yang dibayarkan kepada
petani,
sangat dipengaruhi oleh kualitas produk yang dijual. Da­
lam rangka meningkatkan pendapatan petani dewasa
ini,
usaha tambak yang dilakukan tidak cukup hanya untuk me*
ningkatkan produksi saja, melainkan juga har.us dilakukan
bersama dengan usaha peningkatan kualitas produk, sehing­
ga harga per satuan yang diterima oleh petani dapat
le­
bih tinggi.
Dalam kegiatan tambak, sebenarnya manusialah yang
berperan penting dalam menyelenggarakannya. Oleh
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
karena
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
itu, teknik yang digunakan oleh para petani untuk memroduksi, mengolah maupun memasarka,n hasil-hasil
tambaknya
perlu. diadakan perbaikan, karena hal ini akan
menunjang
tingkat pendapatan yang diharapkan oleh petani.
i
'* tyn *.• i 1f ■ ‘
■
2. Produktivitas Budidaya Tambak „
Para petani tambak melakukan usaha budidaya
tam­
bak dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dari usahanya itu. Keuntungan yang diperoleh para petani
tambak
ini merupakan pendapatan bagi para petani. "Yang
dimak-
sud dengan pendapatan petani tambak adalah hasil yang di­
peroleh dari penjualan hasil produksi perikanan
tambak
dikurangi dengan seluruh pengeluaran biaya untuk
setiap
hektar dalam setahun."^
Budidaya tambak merupakan usaha yang mempunyai sifat produktif. Sebagai usaha yang bersifat produktif, maka dalam budidaya tambak terdapat tahap-tahap sebagaimana yang terdapat dalam usaha produksi lainnya,
sehingga
di dalam budidaya tambak terdapat pula faktor-faktor produksinya.
Faktor-faktor produksi budidaya tambak
meliputi:
tenaga kerja, lahan, modal, dan pengelolaan atau manaje-
^Fahlifi, Meningkatkan Usaha Pemeliharaan Ikan Kolam Air Payau dalam Kangka Pengembangan Perikanan Rakyat
di v/ilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sjdoarjo, Skripsi
SaFJana, Fak . Ekonomi l J n ^ i r , . Surabaya, "1982, hal. 8 0 .
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
men usaha. Masing-masing faktor produksi ini dapat
diu-
kur produktivitasnya. Produktivitas merupakan "... suatu
konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara out put ...
dengan satuan tertentu yang.dibutuhkan untuk
kan produk .
menghasil­
Atau secara umum, "Produktivitas . me-
ngandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber yang dipergunakan."^
Dari
definisi secara umum ini dapat dikembangkan untuk mendefinisikan konsep produktivitas masing-ma3ing faktor pro­
duksi.
Produktivitas tenaga kerja merupakan suatu konsep
yang menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan
waktu yang dibutuhkan oleh seseorang tenaga kerja
menghasilkan produk. "Untuk definisi kerja,
untuk
produktivi­
tas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan per satuan waktu."^ Konsep ini merupakan
pe­
ngertian yang paling sederhana mengenai produktivitas te­
naga kerja. Seseorang dianggap produktif bila. .ia
mampu
Ravianto (ed), Produktivitas dan Mutu Kehidupan, Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas^ JaIcarta, 1985 , hal. 1 1 .
c
Havianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha,
Lembaga Sarana Informa si Usalia dan Produktivitas, Jakarta, 1986 , hal. 2 .
£
Payaman J. Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber
Daya P/Ianusia, Lembaga Penerbit PK-'Jl,""Jakarta, 1~98"6",_ hala m a n
SKRIPSI
30.
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
untuk menghasilkan produk yang lebih besar daripada yang
lainnya dengan satuan waktu yang sama.
Pengertian produktivitas sebenarnya merupakan su­
atu penggabungan antara konsep efisiensi usaha dengan kapasitas lahan. "Kapasitas dari sebidang tanah
tertentu
menggambarkan kemampuan tanah itu untuk menyerap
tenaga
dan modal sehingga meraberikan hasil produksi bruto
yang
sebesar-besarnya pada tingkatan teknologi tertentu."^
Produktivitas suatu lahan dapat diukur dengan melihat kemampuan lahan tersebut untuk menghasilkan produk
dengan luas tertentu. Dengan demikian, suatu lahan dapat
dikatakan produktif bila lahan tersebut mampu menghasil­
kan produk yang lebih besar daripada lahan lainnya
ngan luas yang sama, Dengan adanya kemajuan
de­
teknologi,
produktivitas suatu lahan akan dapat ditingkatkan.
Modal dapat diukur produktivitasnya dengan
meli-
hat kemampuan-modal tersebut untuk menghasilkan keuntung­
an. Sejumlah modal dikatakan produktif apabila modal ter­
sebut mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar da­
ripada aejumlah modal lainnya dengan jumlah yang
sama.
Produktivitas modal sangat dipengaruhi oleh bidang penanaman modal tersebut. Di dalam dunia usaha, modal
7
'Mubyarto, Pen^antar Ekonomi Pertanian,
Keenam, LP3ES, Jakarta, 1982, hal. 58.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
akan
Cetakan
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
lebih produktif apabila ditanamkan pada usaha-usaha yang
menghasilkan suatu produk yang diminati oleh banyak kon­
sumen.
Suatu konsep yang baru saja dirumuskan
sebagai
faktor produksi adalah pengelolaan atau dalam
istilah
yang populer sekarang adalah manajemen. Pengukuran
pro­
duktivitas pengelolaan suatu uaaha adalah dikaitkan
ngan tujuan usaha tersebut. Jadi, pengelolaan
de­
dikatakan
produktif apabila pengelolaan tersebut mampu untuk
men­
capai sasaran-sasaran yang lebih besar daripada yang te­
lah diterapkan sebelumnya.
Dari faktor-faktor produksi dalam budidaya tambak
tersebut dapat ditarik suatu hubungan antara
budidaya
tambak dengan faktor-faktor produksinya. Secara fungsional hubungan tersebut dapat ditulis:
EC1 = * (TK, L, M, P)
PT =
(1)
jumlah produksi tambak
TK = tenaga kerja
L
= lahan
M
= modal
P
= pengelolaan
Persamaan (1) dapat dijelaskan bahwa budidaya tambak me­
rupakan fungsi tenaga kerja, lahan,- modal, dan pengelola­
an. Dengan perkataan lain, keberhasilan budidaya
tambak
bergantung pada faktor-faktor produksi tersebut.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3. Distribusi dan Pemasaran Hasil Budidaya Tambak
Sebagaimana telah disebutkan dalam bagian di muka,
bahwa tiga aspek pokok yang tercakup dalam persoalan ca­
ra manusia bermatapencaharian dan hidup meliputi produk­
si, distribusi, dan konsumsi. "Jalur distribusi
merupa­
kan aspek penting dalam seni usaha untuk menyalurkan pro­
duk dan jasa yang telah diproduksi kepada konsumen."® Da­
lam pengertian dunia usaha, perkataan distribusi
dimak-
sudkan sebagai "... tindakan yang bertalian dengan
per-
gerakan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke pihale konsumen."^
Dalam definisi disebutkan bahwa "Pemasaran
ada­
lah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan .ke10
butuhan dan keinginan melalui proses pertukaran."
Pe­
masaran itu bertalian dengan penciptaan atau
penambahan
kegunaan barang dan jasa. Kegunaan yang diciptakan
oleh
kegiatan pemasaran adalah kegunaan v/aktu, tempat, dan pemilikan.
Kegunaan tempat berarti bahwa barang-barang
itu
Q
J. Ravianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha,
op cit, hal. 6 0 .
q
^A.Ll. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, Tata Nia^a Hasil Perikanan, Lembaga Penerbitan UI, Jakarta, 1983/ ha1-aman 1 .
10
Philip Kotler, Dasax^-dasar Pemasaran, .«Iilid. I,
terjemahan Wilhe.lmus W. Bakowatun, ^rlangga,
Jakarta,
1984, hal. 5.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
mempunyai manfaat yang lebih besar karena adannya
peru­
bahan tempat, Kegunaan waktu berarti bahv/a barang-barang
itu mempunyai manfaat yang lebih besar setelah
terjadi
perubahan waktu. Kegunaan pemilikan berarti bahv/a barangbarang itu mempunyai kegunaan yang lebih besar karena te­
lah beralihnya hak milik atas barang.
3.1. Ciri-ciri hasil pertambakan dan pengaruhnya
terha­
dap pemasaran.
Ilasil pertambakan dapat digolongkan menjadi:
(1)
barang-barang konsumsi, dan (2 ) bahan-bahan mentah. sebagai, ■barang konsumsi, hasil tambak akan langsung diguna­
kan oleh konsumen akhir dengan bentuk yang tidak
jauh berbeda sewaktu meninggalkan lahan tambak.
kan sebagai bahan mentah, hasil tambak akan
begitu
Sedang-
digunakan
oleh pabrik atau pengolah untuk menghasilkan barang baru.
Hasil tambak mempunyai ciri-ciri yang dapat
pengaruhi atau menimbulkan masalah dalam
mem-
pemasarannya.
Ciri-ciri tersebut antara lain:
(1) Produksinya musiman, terjadi dalam ulcuran yang
ke-
cil, daerahnya terpencar-pencar dan bersifat
3pesi-
alisasi. Sifat produksi musiman itu biasanya
menim­
bulkan beban musiman dalam pembiayaan,
penyimpanan,
pjsn^arigkutuja maupun p enjualan;
(2) Konsumsi hasil tambak merupakan bahan makanan
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
yang
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
relatif stabil separijarjg' tahun,. Sifiat yang .demikian
ini berkaitan erat dengan produksinya yang musiman;
(3) Hasil tambak merupakan organisme hidup dan oleh ka­
rena itu mudah mengalami kerusakan atau pembusukan
akibat kegiatan bakteri,. Llasalah ini ...;membutuhkan
usaha lchusus dalam pemasarannya agar mutunya dapat
dipcrtahankan.. Penyimpanan perlu dilakukan pada ruangan dingin serta penganglcutannya perlu dilengkapi
dengan alat pendingin. Usaha ini memerlukan tambahan biaya dan dengan demikian meningkatkan
biaya
pemasaran;
(4) Kualitas maupun kuajatitas hasil tambak dapat beru bah-ubah. Terdapat tahun-tahun dengan kuantitas dan
kualitas hasil tambak yang baik, sebaliknya terda*pat pulatahun-tahun dengan kuantitas dan kualitas
yang merosot, Perubahan kuantitas akan menimbulkan
u
filiktuasi hai*ga karena. perubahan pada'sisi penawaran.
Bervariasinya kualitas cenderung berakibat
tidak
terorganisasinya pasar sehingga menyebabkan peruba­
han harga, menambah ongkos penyimpanan dan menyulitkan grading ( memilih barang untuk dimasukkan ke da­
lam kelas yang telah ditetapkan dengan jalan standardiQasi ).
3 #2 . Fungsi-fungsi pemasaran,
Pemasaran merupakan proses pertukaran yang
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
meli-
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
puti kegiatan yang bertujuan untuk memindahkan
barang-
barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Kegiat­
an ini disebut fungsi pemasaran. Pada umumnya, fungsi pe­
masaran meliputi:
1) Fungsi pertukaran;
- Penjualan
- Pembelian
2) Fungsi pengadaan secara fisik:
- Pengangkutan
- Penyinipanan
3) Fungsi pelancar:
- Permodalan
- Penanggungan risiko
- Standardisasi dan grading
- Informasi pasar^
Penjualan. Penjualan mempunyai sasaran
mengalih-
kan barang kepada pihak pembeli dengan harga yang
memu­
askan. Kegiatan penjualan dilalcukan melalui: pemeriksaan,
sampel atau contoh, dan penggambaran atau gabungan ketiganya. Penjualan dengan pemeriksaan,.berarti pihak
jual mengijinkan kepada pembeli untuk memeriksa
pen-
barang
yang dijual sebelum pembeli itu membelinya. Penjualan de­
ngan cara ini terjadi karena adanya sifat-sifat tertentu
dari barang tersebut dan kondisi pemasaran yang: (1 ) ti­
dak adanya standarisasi terhadap barang, (2 ) adanya
fat rusak yang tinggi dari barang, (3 ) tingkat
si/
pembeli-
annya sangat cepat sehingga lalu lintas langganan
tingkat penjualan akan terganggu, dan (4-) cara
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
dan
memamer-
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
lean barang-barangnya akan mendorong sejumlah
pembelian
yang terjadi secara bersamaan.
Penjualan melalui contoh, berarti berdasarkan ketentuan-ketentuan standarisasi melalcukan penjualan.
Se­
hingga contoh barang yang diperdagangkan merupakan wakil
dari semua unit barang yang akan dijual. Sedangkan
jualan melalui penggambaran, berarti penjual
pen­
memberikan
garnbaran di dalam katalog-katalog, sehingga tidak menyulitkan penjual maupun pembeli.
Pengangkutan. Pengangkutan berarti
bergeraknya
barang-barang dari tempat produksi ke tempat
barang-ba­
rang tersebut akan digunakan. Dengan perkataan lain bah­
wa fungsi pengangkutan menciptakan kegunaan tempat.
Da­
pat dikatakan, "Pengangkutan merupakan unsur biaya
dis-
tribusi fisik yang paling tinggi .
12
Penyebab
ting-
ginya biaya pengangkutan antara lain adalah (1) pengang­
kutan barang-barang dari tempat produksi ke tempat .kon­
sumsi yang jauh tempatnya, (2) bila ongkos
pengangkutan
lebih besar daripada harga pasar.
Ha3il tambak sifatnya cepat dan mudah rusak
hingga memerlulcan kecepatan, perawatan dan
.se­
penanganan
tambahan selama dalam pengangkutan. Kecepatan pengangkut-
12
Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran Jilid II»
Cetakan Pertama, terjemahan V/ilhelmuo ”\V. Bakowatun, E r langga, Jakarta, 1985, hal. 30.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
an sangat penting dalam pemasaran hasil tambak
karena
bila terlambat ada dua risiko yang diderita oleh
peda-
gang, yaitu (T) turunnya harga barang di pasar yang
di-
tuju, dan (2) merosotnya kualitas barang.
Penyimpanan. Penyimpanan berarti menahan
barang
selama jangka waktu antara dihasilkan sampai dengan
jual. Dengan demikian, fungsi penyimpanan
di-
menciptakan
kegunaan waktu, di samping bertendensi meratakan
harga.
Penyimpanan dilakukan karena beberapa alasan:
a) Sifat musiman dari kebanyakan produksi.
b) Permintaan untuk berbagai produk berlangsung sepanjang tahun.
c) Alasan-alasan yang terdapat dalam v/aktu yang dipcrlukan untuk pelaksanaan berbagai pelayanan pe­
masaran, misalnya: v/aktu menunggu
pengangkutan,
pengolahan dan selama pembelian dan penjualan.
d) Untuk mendapatkan harga lebih baik.*1^
Dalam menentukan berapa lama disimpan, perlu
di-
pertimbangkan hubungan ukuran, sifat produk dan masa pro­
duksi. Umumnya lebih menguntungkan penyimpanan
yang permintaannya tidak elastis daripada
produk
permintaan
yang relatif elastis. Produk dengan permintaan yang rela­
tif elastic, konsumsi dapat terdorong dengan
sendirinya
karena menurunnya harga dan akan berkurang bila harganya
naik. Dengan demikian, penyimpanan dengan cara ini tidak
menjamin keuntungan. Sebaliknya, permintaan yang relatif
^A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, op cit, hala­
man 1 3 .
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tidak elastis, turunnya harga di waktu panen atau pun na~
iknya harga karena ongkos penyimpanan, tidak banyak berpengaruh pada konsumsi.
Untuk barang-barang yang cepat rusak, dengan per­
mintaan yang tidak elastis, sering menguntungkan
disim-
pan bila musim panennya singkat daripada yang musim
pa-
nennya panjang. Produk yang musim panennya singkat, har­
ga musimannya biasanya naik lebih besar daripada yang mu­
sim panennya panjang, sehingga karenanya lebih
menjamin
laba bila disimpan. Jika hasil keseluruhan besar,
harga
pada permulaan panen tampaknya rendah, sedang bila hasil
keseluruhan sedikit maka harga pada permulaan musim rela­
tif lebih tinggi.
Pembiayaan erat hubungannya dengan kredit. Menggu­
nakan kredit berarti menggunakan modal uang orang
lain
yang nantinya harus dibayar kembali berik'ut bunga.
"Ma­
salah vital bagi seorang wirausaha di dalam memulai sua­
tu usaha baru ialah permodalan yang cukup untuk
mulai
berusaha. Pada umumnya suatu usaha baru belum mampu
tuk mendapatkan laba dari operasinya pada tahap
Kredit dapat diperoleh dari pihak swasta, bank
unawal" 14-
pemerin­
tah, perorangan, bank komersial, koperasi, bank desa dan
sebagainya.
^J. Ravianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha,
op cit, hal. 44.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kredit dari pihak swasta (para pelepas uang,
dagang pengumpul atau tengkulak) telah menimbulkan
tiga
aspek masalah’kredit dalam pemasaran hasil tambak
petani tambak pada umumnya. Masalah kre.dit ini
pe-
dan
dialami
oleh nelayan, petani tambak, dan petani bermodal
kecil
pada umumnya. Ketiga aspek masalah tersebut adalah:
tingkat bunga yang tinggi, (2 ) petani tambak wajib
(1)
men-
jual produksinya kepada pemberi kredit dengan harga yang
telah ditentukan oleh pihak pemberi'k#o&it9 dan (3 ) produkfli "hatus -&eg©-ra dijual kepada-pemberi kredit
dapat ditati&n sementara waktu untuk menunggu
-tanpa
harga yang-
lebih baik*
Ketiga aspek tersebut, menempatkan petani
tambak
bermodal kecil pada bargaining position yang lemah.
baliknya, bagi pemberi kredit, sistem kredit ini
patkannya pada posisi yang menguntungkan dalam
Se-
menemusahanya
untuk memperbaiki taraf hidupnya. Dalam hubungannya
de­
ngan pengelolaan tambak, yakni Program INTAM, pemerintah
menyediakan kredit yang disalurkan melalui bank pelaksana. Kredit yang disalurkan ini meliputi:
a) Kredit investasi, digunakan untuk memperbaiki pematang atau rehabilitasi, perbaikan pada pelataran atau pembongkaran, pearbaikan pintu air, peralatan dan pompa air.
b) Kredit modal kerja, digunakan untuk penyediaan be­
nur, glondongan, pupuk organik, pupuk anorganik,
pakan udang, pestisida, tenaga kerja, eksploitasi
atau sewa pompa air, C.O.L. (cost of living) atau
biaya hidup, biaya sertifikat hak atas tanah, dan
di samping itu semua, pemberian kredit ini
juga
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
untuk biaya pembuatan akte Credit Verband. 1S
Penggunaan kredit oleh nelayan dan petani
tambak
semakin penting dengan adanya kebutuhan untuk memroduksi
lebih dahulu terhadap permintaan koiaumen. Sebaliknya, ju­
mlah kredit yang diperlukan harus dihubungkan dengan periode waktu proses produksi dan proses penyaluran. Dalam
hal penyesuaian produk terhadap permintaan pasar
atau
konsumen untuk masa datang. Penyesuaian produksi
tambak
terhadap permintaan pasar untuk masa akan datang
terda­
pat kesulitan yang disebabkan oleh sifat produknya
yang
musiman dan sangat bergantung pada keadaan cuaca sehing­
ga sukar untuk diramalkan. Dengan perkataan lain,
peng­
gunaan kredit mengandung resiko besar dan karenanya
da­
lam hal penggunaan kredit, petani tambak harus
mengeta-
hui terlebih dahulu berapa besarnya modal yang
diperlu­
kan melalui perencanaan produksi dengan matang.
Pemng^ulan^an
iresiko dapat diartikan sebagai su­
atu usaha untuk mengatasi ketidakpastian dalam hubungannya dengan ongkos dan kerugian atau kerusakan. Dalam pe­
masaran hasil tambak dapat ditemui risiko-risiko yang di­
sebabkan oleh: (1 ) sifat produk, (2 ) perubahan
kondisi
pasar, dan (3 ) sebab-sebab alamiah.
15
^Sekretariat Badan Pengendali Bimas,
' PetunjUk
Opersional Program Intensifikasi Tambak, Sekretariat Ba­
dan Pengendali Bimas ^Jakarta, 1986, Hal. 75.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hasil tambak mempunyai ciri mudah rusak karena ha­
sil tambak itu merupakan organisme hidup yang akan menga­
lami proses pembusukan. Di samping itu, kerugian
karena
sifat produk ini juga disebabkan oleh komposisi hasil da­
ri tambak yang besar kandungan airnya sehingga akan berakibat terjadinya proses penyusutan dalam pemasaran,
Perubahan kondisi pasar akan menimbulkan
risiko
pada penjual. Perubahan ini meliputi perubahan
tempat,
harga, waktu, dan persaingan. Perubahan harga timbul ka­
rena adanya ketidakseimbangan antara penawaran
dengan
permintaan. Perubahan kondisi pasar sebagian besar dise­
babkan oleh unsur waktu. Risiko karena unsur waktu
ini
dapat dialami oleh petani tambak yang dalam proses
pro-
duksinya menggunakan faktor-faktor produksi dan ternyata
setelah masa panen tiba permintaannya menurun.
Risiko
persaingan timbul karena adanya tindakan pesaing
dalam
usahanya memperoleh laba. Risiko alamiah mencakup timbulnya kerugian karena adanya cuaca buruk, banjir, dan lain
sebagainya.
Adanya risiko-risiko tersebut menimbulkan
suatu
usaha untuk mengalihkan atau membagi risiko.
Risiko-risiko yang tidak'*dhpat dihindari harus
ditanggung oleh pihak yang bersangkutan. Di antara ri­
siko jenis ini ada yang dapat dialihkan atau dibagi
kepada pihak lain, misalnya dengan menggunakan asuransi, kontrak pembelian dan penjualan.
16
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran yang modern,
para pengusaha sangat memerlukan adanya informasi.
"Me-
reka membutuhkan informasi mengenai langganan,
pesaingy
17 Da­
penyalur, dan kekuatan-kekuatan lainnya di pasar."
lam pemasaran suatu barang, informasi pasar sangat
ting peranannya. Oleh karena itu dikenal adanya
pen­
fungsi
informasi pasar yang meliputi tindakan-tindakan: pengumpulan informasi, komunikasi atau penyampaian
informasi
kepada pihak yang membutuhkan, penafsiran atas informasi,
dan pengambilan keputusan sesuai dengan rencana.
Informasi pasar mempunyai peranan penting
dalam
menentukan apa yang diproduksi, di mana, kapan, bagaima­
na dan untuk siapa produk itu dijual dengan
yang paling baik. Di samping informasi pasar,
sasi dan pemilahan juga merupakan
keuntungan
standari-
kunci penting
dalam
pemasaran. Standarisasi merupakan suatu kegiatan
untuk
menentukan golongan atau kelas atau derajat
barang-ba-
rang. Di bidang pertambakan, standarisasi pada
umumnya
sulit dilakukan karena terdapat banyaknya variasi
dalam
ukuran maupun produk. Produksi pertambakan, pada umumnya
sangat dipengaruhi oleh alam,
Pemilahan merupakan suatu usaha memasukkan
atau
memilih barang sesuai dengan kelas atau derajat yang te-
17
'Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran
op cit, hal. 1 7 .
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
Jilid
I,
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
lah ditetapkan dalam standarisasi. Dalam tindakan
ini,
produk dipilih menurut mutu dan ciri yang hampir sama.
4. Permintaan dan Penawaran Hasil Tambak
4.1. Bentuk-bentuk pasar.
Pasar dibedakan menjadi dua macam, yakni
pasar
konkrit dan pasar abstrak. Pasar konkrit adalah
tempat
bertemunya atau berkumpulnya permintaan dan
penawaran.
Sebagai contoh dalam hal ini adalah pasar ikan, pasar ha­
sil-hasil pertanian dan sebagainya. Sedangkan pasar abs­
trak, beberapa macam rumusannya adalah
a) Pasar abstrak adalah keseluruhan permintaan
dan
penawaran yang berhubungari satu sama lain. Dalam
hal ini kita mengingat akan kekuatan-kekuatan menentukan harga.
b) Pasar abstrak adalah seluruh daerah, di mana para
pemb.eli dan penjual berhubungan dan di mana terjadi pertukaran.
c) Pasar abstrak adalah seluruh daerah, di mana para
peminta dan penawar mempunyai kontak
sedemikian
rupa sehingga harga-harga pada benda yang sama saling mempengaruhi satu terhadap lainnya
secara
langsung dan kuat. '
Menurut organisasinya, pasar abstrak
dibedakan
menjadi dua, yaitu pasar sempurna dan pasar tidak sempurna. Beberapa persyaratan terjadinya pasar sempurna
ada­
lah; (1 ) penjual dan pembeli harus mempunyai pengetahuan
atau informasi tentang pasar dengan sempurna, (2 ) setiap
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pembeli harus dapat berhubungan
dengan
setiap penjual.
Persyaratan-persyaratan ini membawa implikasi bahwa:
(a) seorang produsen (secara individual) tidak bisa
mempengaruhi harga pasar yang berlaku .
(b) kare­
na permintaan yang dihadapi oleh seorang * produsen
adalah garis lurus horizontal
(c) macam
keputusan yang perlu diambil oleh produsen ... adalah be­
rupa volume out put yang harus ia produksikan
atau
jual.18
Ilarga yang terbentuk dalam pasar sempurna merupa­
kan harga keseimbangan. Harga keseimbangan ini merupakan
titik temu antara-penawaran dan permintaan. Dalam gambar
ditunjukkan
terjadinya harga keseimbangan yang
terjadi
di pasar yang merupakan titik potong antara kurva
#
pena-
waran dan permintaan (lihat Gambar 1)
GAMBAR 1
HARGA KESEIMBANGAN
Sumber: A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, Tata Niaga Ha­
sil Perikanan, Lembaga Penerbitan/UI,
Jakarta,
1983T ha3.. 41 , disederhanakan penulis.
Dalam membedakan bentuk-bentuk pasar
digunakan
1 ft
Boediono, Ekonomi Mikro, Cetakan Kesatu, BP-FE,
Yogyakarta, 1982, hal. 89.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kriteria jumlah penjual dan pembeli. Menurut
kriteria
ini, bentuk-bentuk pasar dibedakan: (1 ) pasar persaingan
murni, (2 ) pasar monopoli, dan (3 ) pasar persaingan
mo-
nopolistik. Pasar persaingan murni harus memenuhi persyaratan: produk bersifat identik; penjual dan pembeli
le-
luasa mengambil keputusan; serta penjual dan pembeli ti­
dak mampu mempengaruhi harga* Pasar monopoli,
bahwt*sekelompok penjual mempunyai pengaruh
berarti
sedemikian
besar atas penawaran suatu produk tertentu sehingga mam­
pu menentukan harga. Dalam pasar monopoli murni, penjual
tidak mempunyai pesaing secara langsung. Sedangkan pasar
persaingan monopolistik merupakan bentuk pasar persaing­
an tidak sempurna. Pasar ini adalah bentuk antara
persaingan sempurna dengan pasar monopoli murni.
pasar
Dengan
demikian di dalamnya akan dapat dijumpai beberapa
unsur
yang terkandung di dalam keduanya.
4-.2. Permintaan hasil tambak.
"Permintaan ... dapat didefinisikan sebagai
jum­
lah suatu barang yang akan dibeli oleh konsumen pada Icondisi, waktu dan harga tertentu." 19
y Pembelian akan berubah-ubah dari waktu ke waktu sesu.ai dengan tingkat harga
yang terjadi. Dengan demikian tidak akan dapat diperoleh
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
suatu jumlah yang tertentu mengenai pembelian ini, melainkan jumlahnya akan bervariasi pada berbagai
. tingkat
harga, Konsumen di sini dimaksudkan sebagai 'siapa1, berapa jumlahnya dan berada di mana. Sedangkan masalah wak­
tu harus diperhatikan pula karena permintaan akan .berubah-ubah dari waktu ke waktu. Mengenai harga perlu dijelaskan pula dalam definisi tersebut, karena
kesediaan
konsumen untuk membeli adalah bergantung pada
tingkat
harga tersebut.
Berdasarkan definisi di atas, permintaan
menun-
jukkan berapa banyak suatu barang akan dibeli oleh individu atau sejumlah individu pada berbagai harga
dengan
anggapan bahwa hubungan antara harga dan jumlah yang di­
beli akan berlawanan. Dengan demikian, bila harga
ren­
dah, jumlah barang yang akan dibeli lebih banyak.
Seba-
liknya bila harga lebih tinggi jumlah barang yang dibeli
akan lebih kecil.
Istilah permintaan sering digunakan untuk menggantikan istilah konsumsi yang artinya memenuhi
.kebutuhan
konsumen. Di dalam pemasaran, konsumsi bahan makanan mem­
punyai ciri-ciri yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) kon­
sumsi untuk seluruh bahan makanan oleh keluarga
relatif
stabil, (2) pengeluaran keluarga untuk bahan makanan menunjukkan suatu pengeluaran yang termasuk dalam kategori
pokok dari keluarga, (3) bagian dari pendapatan konsumen
M 1L 1 T
.KJUUSTAXAAN
‘AS A I R L A N O Q A "
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN
WINDU....
8 U H BUDIDAYA
A H A YUDANG
A
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang dikeluarkan untuk bahan makanan berkurang
akibat
bertambahnya pendapatan, (4 ) tidak semua kelompok
bahan
makanan dikonsumsi dalam jumlah yang sama banyak, tetapi
kita mengkonsumsi lebih banyak dari beberapa
kelompok
bahan makanan saja, dan (5 ) bahan makanan tertentu .yang
relatif penting dalam susunan makanan kita
sehari-hari
konsumsinya akan berubah sepanjang tahun.
Konsumsi udang maupun bandeng berbeda-beda di an­
tara masing-masing konsumen. Perbedaan ini
disebabkan
oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh
penting dalam kbnsumsi hasil tambak adalah
pendapatan.
Selain pendapatan, faktor-faktor lain yang dapat
mempe-
ngaruhi konsumsi bahan makanan adalah pekerjaan,
lokasi
konsumen, besarnya keluarga, agama, pendidikan dan
lain
sebagainya.
Suatu hal yang perlu diperhatikan oleh para peta­
ni tambak adalah perubahan permintaan. Permintaan konsumen akan berubah dari waktu ke waktu pada harga tertentu.
Perubahan ini dapat mengubah nilai penjualan total
pendapatan bersih petani. Faktor-faktor yang
dan
mempenga-
ruhi perubahan ini adalah: (1 ) jumlah kosumen potensial,
(2) tingkat pendapatan konsumen, (3) selera
konsumen,
dan (4 ) harga barang substitusi.
Jumlah barang yang dibeli pada berbagai
tingkat
harga dapat disusuh dalam suatu kurva yang disebut kurva
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
permintaan. Pada umumnya kurva permintaan bergerak
dari
kiri atas'ke kanan bawah. Dengan demikian, kurva permin­
taan tidak hanya dapat dihubungkan dengan harga
barang
yang bersangkutan saja, melainkan dapat pula dihubungkan
dengan tingkat pendapatan dan harga barang lain.
Kurva permintaan menyatakan bahwa hubungan antara
harga suatu barang dengan jumlah yang diminta dari
ba­
rang tersebut berlawanan arah hubungannya. Besarnya per­
ubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubah­
an harga dapat diukur dengan menggunakan elastisitas per­
mintaan.
■ Elastisitas permintaan adalah tingkat kepekaan rela­
tif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanya
perubahan harga barang. Dengan kata lain elastisitas
permintaan adalah jumlah perubahan proporsional dari
jumlah barang yang diminta dibagi dengan
perubahan
proporsional dari harga.20
Elastisitas permintaan merupakan rasio antara per­
ubahan relatif jumlah barang yang dibeli dengan perubah­
an relatif harga barang tersebut. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 21
AQ/Q .
E, = ----d
AP/P
90
Ari Sudarman, Teori Ekonomi Mikro Jilid I , BPFE
Universitas Gadjah Mada,"Yo'gyakarta, 1980,_ hal, 6 ?.
Lihat A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, op cit,
hal. 6 8 .
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
E^ = elastisitas permintaan
= perubahan jumlah barang yang dibeli
Q = jumlah barang yang dibeli
A P = perubahan harga barang
P = harga barang
Permintaan barang dapat dibedakan menjadi
tiga,
yaitu: elastis, inelastis, dan unitary elastis.
Konsep
elastisitas permintaan sangat penting dan berguna
teru-
tama bagi pengusaha (petani tambak), Konsep ini
menun-
jukkan bagaimana konsumen akan bereaksi terhadap
peru­
bahan kondisi harga. Jika harga suatu macam produk berubah, jumlah barang yang akan dibeli oleh konsumen
bah pula.
beru-
Perubahan ini bergantung pada elastisitas per­
mintaan barang yang bersangkutan.
Dengan demikian jelaslah bahwa elastisitas permin­
taan sangat penting bagi suatu usaha yang bergerak di bi­
dang produksi. Jika suatu usaha menghasilkan atau menjual barang yang permintaannya elastis (E^>1), maka
akan
lebih banyak dapat dijual dengan menurunkan harga sehing­
ga nilai penjualan total akan lebih besar. Bila
yang dijual adalah barang yang permintaannya
barang
inelastis
(E^<1), maka nilai penjualannya dapat dinaikkan
dengan
jalan menaikkan harga dan mengurangi jumlah yang dijual.
Bila yang dijual itu elastisitas permintaannya
elastis (E^ = 1 ), nilai penjualan totalnya tidak
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
unitary
akan
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
berubah walaupun terjadi perubahan harga.
4.3. Penawaran hasil tambak.
"Penawaran ... berarti jumlah barang yang
berse-
dia untuk dijual pada berbagai tingkat harga pada
waktu tertentu." 22 Dalam definisi yang lain
suatu
dinyatakan,
bahv/a: "Penawaran suatu barang adalah berbagai jumlah da­
ri barang itu yang ditawarkan orljoii.penjual di pasar pada
semua harga alternatif yang mungkin ...."' 2 3^
Sifat penawaran hasil tambak adalah berbeda
ngan penawaran hasil industri. Penawaran hasil
de­
industri
dapat diperbesar atau diperkecil dengan cepat, namun ti­
dak demikian halnya dengan hasil tambak. Kelebihan pena­
waran hasil industri dapat ditahan sampai kondisi ,harga
membaik, sedang hasil tambak tidak dapat demikian karena
sifat produknya yang mudah rusak. Hasil industri
dapat
disesuaikan dengan harga bila harga rendah. Hasilnya da­
pat diperkecil atau sebaliknya, sedang hasil tambak
su-
lit disesuaikan dengan harga. Bila produksi tinggi, har­
ga relatif rendah dan bila produksi rendah, harga
rela­
tif tinggi.
99
Richard H. Letwich, Mikro Ekonomi Jilid II, terjemahan Paul Sitohang, Dwi Tunggal, Yogyakarta, 1582, ha­
laman 24.
23a.m. Hanafiah dan A.M. Sacfuddin, op cit, hala­
man 7 8 .
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hubungan antara harga-harga penawaran dengan jumlah-jumlah yang ditawarkan dapat ditunjukkan dalam kurva
penawaran. Kurva penawaran pada umumnya bergerak dari ki~
ri bawah ke kanan atas. Untuk hasil pertambakan,
waktu penting sekali diperhatikan dalam kurva
karena
h a 3 il
faktor
penawaran
tambak pada umumnya bersifat musiman sehing-
ga suatu kenaikan harga di pasar tidak dapat segera diikuti dengan kenaikan penawaran.
Sebagaimana halnya dalam perubahan pada sisi permintaan, sisi penawaran dibahas pula mengenai
konsep
elastisitas. "Elastisitas penawaran atau elastisitas har­
ga atas penawaran dapat diartikan sebagai perubahan
da­
lam jumlah barang yang akan dijual akibat perubahan harga.M2 4 Elastisitas penawaran ini dapat dihitung
dengan
menggunakan rumus: 25
AQ/Q
E o = ------------
3
AP/P
Eg = elastisitas penawaran
A Q = perubahan jumlah barang yang dijual
Q = jumlah barang yang dijual
A p = perubahan harga
P a harga barang
^A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, op cit, halaman 78.
25 IMd.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Elastisitas
penawaran sama dengan nol berarti
mlah barang yang ditawarkan tidak berubah, walaupun terjadi perubahan harga. Bila elastisitas penawaran
kurang
dari satu berarti perubahan harga satu persen akan
dii-
kuti oleh perubahan juralah yang ditawarkan kurang
dari
satu persen. Sedang bila elastisitas penawaran lebih besar dari satu berarti perubahan satu persen dalam
akan mengakibatkan perubahan lebih besar dari satu
harga
per­
sen.
Penawaran barang-barang yang tidak tahan lama seperti udang sangat tidak elastis dalam jangka pendek karena jenis barang ini cepat rusak maka harus segera
di-
jual dengan tidak memperhatikan keadaan harga. Setiap jenis barang mempunyai elastisitas penawaran yang berbedabeda. Jadi antara bandeng dan udang akan mempunyai elas­
tisitas yang berbeda.
4-4. Konsumen.
Semua kegiatan pemasaran ditujukan untuk menyediakan kepada konsumen barang kebutuhannya pada waktu, tcmpat dan dalam bentuk yang diinginkan, Jumlah penduduk di
suatu tempat merupakan konsumen potensial. Lokasi pendu­
duk sebagai konsumen dalam hubungannya dengan daerah produksi adalah penting dalam pemasaran hasil tambak
teru-
tama karena sifat produknya yang mudah rusak.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hubungan lokasi konsumen dengan sumber
penawaran
mempunyai pengaruh penting pada biaya pemasaran.
Selan-
jutnya akan berpengaruh pula pada harga eceran.
Semakin
jauh daerah konsumen dengan daerah produksi, blaya pema­
saran akan semakin besar, Hal ini akan menimbulkan
per-
bedaan harga barang di antara daerah-daerah konsumen.
Lokasi konsumen berpengaruh pula pada konsumsi hasil tambak. Preferensi konsumen kadang-kadang bervariasi
secara geografis. Penduduk kota dan desa di daerah
tai akan lebih banyak mengkonsumsi ikan daripada
pan-
pendu­
duk kota dan desa di daerah pedalaman.
Tingkat pendapatan dan perubahan pendapatan
ting untuk diperhatikan dan dipelajari di bidang
pen­
pema­
saran bahan makanan. Konsumen dengan pendapatannya dapat
memutuskan barang yang mereka inginkan; berapa
banyak,
kapan mereka butuhkan, dan di mana mereka akan
membeli-
nya. Jenis barang yang akan dibeli bergantung pada kebutuhan mereka serta bergantung pula pada mutu dan
harga
produk. Sedangkan jumlah barang yang akan dibeli
konsu­
men bergantung pada beberapa faktor, antara lain:
(1 )
perkembangan harga, (2 ) sifat produk, dan (3 ) kelangkaan
penawaran produk.
Dalam menen'tuka'n Jcapan membelij -konsumen berusaha
menganalisis kondisi pasar. Mereka akan membeli bila har­
ga rendah. Sedang pertimbangan di mana akan membeli, kon-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gumen akan mempertimbangkan harga, reputasi penjual, pelayanan dan sikap penjual, dan sebagainya.
Konsumen pada umumnya memiliki pendapatan '
yang
terbatas. Pendapatan yang terbatas ini biasanya dibelanjakan untuk bahan pangan, sandang, perumahan, dan
seba­
gainya. Berkaitan dengan macam-macam kebutuhan ini, maka
tidak semua bahan makanan yang disenangi oleh
konsumen
dapat dibeli. Konsumen akan mengadakan pemilihan atas ba­
han makanan yang akan dibelinya secara rasional.
Konsu­
men akan memilih bahan makanan yang akan memberikan
ke-
puasan maksimum.
Konsumen akan dihadapkan pada dua masalah
pemilihan barang dan jasa yang memberikan kepuasan
dalam
mak­
simum, yaitu: (1) bagaimana membagi pendapatannya di an­
tara berbagai alternatif barang dan jasa yang diperlukan,
dan (2) bagaimana cara memperoleh barang dan jasa itu se­
cara tepat mengingat mutu dan harga barang. Masalah kebebasan memilih konsumen terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan akan mempunyai pengaruh pada barang dan
jasa
yang diproduksi atau dijual.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
GAMBARAN SINGKAT TENTANG GEOGRAFIS DAH
PERIKANAN TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK
1. Letak Geografis dan Keadaan Alam
Sebelum Perang Dunia II, wilayah Kabupaten
Sura­
baya meliputi stadgemente Surabaya yang berkedudukan
di
Surabaya. Setelah proklamasi kemerdekaan, nama Kabupaten
Surabaya tetap digunakan, tetapi stad^emente Surabaya dikurangi menjadi daerah otonomi, yaitu Kota Besar Suraba­
ya. Selanjutnya, dengan Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 1974, nama ini diganti menjadi Kabupaten Gresik
dan
ibukotanya berkedudukan di Gresik.
o
Luas wilayah Kabupaten Gresik 1.173,69 km dengan
2
kepadatan penduduknya 661 jiwa/km . Letak Kabupaten Gre­
sik 112 ° - 113 ° bujur timur dan 7 ° - 8 ° lintang selatan.
Batas-batas wilayahnya adalah: sebelah utara, Laut Jawa;
sebelah timur,..Selat Madura; sebelah selatan,
Kabupaten
Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, dan Kotamadya
Surabaya;
sebelah barat, Kabupaten Lamongan (lihat Gambar 1).
1.1. Pembagian wilayah administrasi dan jumlali penduduk.
Kabupaten Gresik terbagi atas lima wilayah
kerja
pembantu bupati. Kemudian dibagi lagi menjadi 18 kecamatan serta 357 desa, Pada Tabel 1 dapat dilihat, lima wila-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
GAMBAR 2
PHA
K ABUPATEN D A E R A H ‘T1NGKA7
11 G R E S I K
l A U t JAWA
KE7ERANGAN
1. K e c .
2. K e c .
3. K e c .
4, K e c .
5. K e c .
6. K e c .
7. K e c .
Q•
Kec.
9 • Kec.
10. K e c .
11. K e c .
iZ. K e c .
13. < e c .
Wringinanom
Driyorejo
Menganti
Kedamean
Balongpanggang
Benjeng
Cerme
Ke bo mas
G resi*
Manyar
D u d u K S amp cy d n
Sunqah
So'iayo
DoKun
14. t f e c.
15. K e c . Pi ricenq
\i. K e c . Uj^ing P a n g k a n
17. K e c . S a n g k a p u r a
18. K e c . Tambak
I
KW>.KojoV.ert()
SKRIPSI
<
Kab.Stdoafjo
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yah kerja pembantu bupati itu meliputi Wilayah Kerja Pem­
bantu Bupati Gresik, Cerme, Gunung Kendong, Sidayu,
dan
Bawean. Kemudian 18 kecamatan itu terdapat pada lima wi­
layah kerja pembantu bupati tersebut. Masing-masing adalah 3 di Gresik, yaitu Kecamatan Gresik, Kebomas, dan Manyar. Di Cerme 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Cerme,
Ben-
jeng, Balongpanggang, dan Duduk Sampeyan. Di Gunung Kendong 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Driyorejo, Wringinanom,
Kedamean, dan Menganti. Sidayu dengan 5 kecamatan, yaitu
Kecamatan Sidayu, Ujungpangkah, Panceng, Bungah, dan Dukun. Bawean 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Sangkapura
dan
Tambak.
Dari kedelapanbelas kecamatan tersebut, Kecamatan
Sangkapura merupakan yang terluas wilayahnya dan disusul
p
Kecamatan Ujungpangkah, masing-masing seluas 118,81 km
p
dan 94,83 km. Wilayah kecamatan tersempit adalah Kecamat2
an Gresik, yakni seluas 5,25 km..Jumlah desa yang terbanyak terdapat di Kecamatan Dukun, yaitu 26 desa,
yang paling sedikit jumlah desanya adalah di
sedang
Kecamatan
Ujungpangkah.
Jumlah penduduk terbesar terdapat
di
Kecamatan
Gresik sejumlah 69.652 jiwa dengan kepadatan yang paling
tinggi pula sejumlah 13.267 jiwa per km. Sedang
jumlah
penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Tambak sebesar 24.903 jiwa dengan kepadatan paling rendah,
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
yaitu
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PEMBA GIAN V/ILAYAH, PENDUDUK, LUAS KECAMATAN,
SERTA KEPADATAN PENDUDUK SETIAP KECAMATAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 1985
(1)
(2)
(3)
(4)
Gresik
Gresik
Kebomas
Manyar
5,25
29,68
82,86
23
20
69.652
Cerme
Cerme
Benjeng
Balongpanggang
Duduksampeyan
Gunung Kendang
Driyorejo
Wringinanom
Kedamean
Menganti
71,29
61,28
62,00
74,57
(5)
13.267
1 .550
582
23
45.994
48.255
25
23
25
23
47.333
46.042
45.304
36.930
664
16
16
41-926
41.498
42.486
817
51,29
62,60
65,96
68,72
15
22
63.155
751
731
495
663
644
919
Sidayu
Sidayu
Ujungpangkah
Paneeng
Bungah
Dukun
45,21
21
94,83
62,59
80,23
59,16
13
14
22
26
Bawean
Sangkapura
Tambak
118,81
77,46
17
40.632
13
24.903
342
321
357
775.717
661
Jumlah
1 .173,69
25.361
29.752
33.175
45.261
48.058
561
314
530
■ 564
812
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten Gresik.
Keterangan:
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
(1) Wilayah kerja pembantu bupati (digarisbawahi) dan ke­
camatan .
(2) Luas kecamatan (km ).
(3) Jumlah desa.
(4) Jumlah penduduk (jiwa).
(5) Kepadatan penduduk (per km ).
2
sejumlah 321 jiwa-per km*
Jumlah penduduk laki-laki 381.579 jiwa dan pendu­
duk perempuan 394.138 jiwa. Jumlah penduduk perempuan le­
bih banyak 12.559 jiwa atau 3,29 persen dibanding jumlah
penduduk laki-laki (lihat Tabel 2). Hal ini ter.jadi hampir di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten
Gresik,
kecuali di Kecamatan Gresik dan Manyar. Di kedua kecamat­
an ini jumlah penduduk laki-lakinya lebih besar daripada
perempuannya. Masing-masing 35.397 jiwa laki-laki
sejumlah 34.255 jiwa
dan
perempuan serta 24.298 jiwa
laki-
laki dan 23.957 perempuan.
1.2, Ketinggian dan curah hujan.
Kabupaten Gresik, sebagaimana lazimnya
daerah-
daerah lain di Indonesia yang beriklim tropis, mempunyai
dua musim, yaitu musim kering dan musim penghujan.
musim kemarau, angin berhembus dari ar:'1i timur laut
Pada
ke
barat sedang pada musim hujan, angin berhembus dari arah
barat daya ke timur laut. Suhu terpanas dari sinar matahari terasa di bulan Agustus. Musim penghujan
berlang-
sung dari bulan November sampai dengan bulan April.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT
KECAMATAN.'DAN JENIS KELAMIN
TAHUN 1985
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
U
15
16
17
18
Kecamatan
Penduduk
Laki-laki Perempuan
Wringinanoin
Driyorejo
Menganti
Kedamean
Balongpanggang
Benjeng
Cerme
Kebomas
Gresik
Manyar
Duduksampeyan
Bungah
20.650
20.770
31.261
20.846
Sidayu
Dukun
12.39123.391
16.302
Paneeng
Uj ungpangkah
Sangkapura
Tambak
22.671
22.671
23.315
22.959
35.397
24.298
18.178
21.995
14.363
18.932
11.533
Jumlah
20.848
21.156
41.498
41.926
3-1.894
21.640
22.968
63.155
42.486
23.371
24.018
23.035
34.255
23.957
18.752
23.266
12.970
45.304
46.042
47.333
45.994
69.652
48.255
36.930
45.261
24.667
25.361
48.058
16.873
15.339
21.709
13.370
33.175
29.752
40.632
24.903
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten Gresik.
Curah hujan akan mempengaruhi dan menentukan tipc
budidaya perikanan yang ada,
Untuk jenis tambak
hujan, curah hujan yang tinggi sangat dibutuhkan.
tadah
Seba-
liknya, curah hujan yang terlalu tinggi akan berpengaruh
tidak baik pada tambak yang menggunakan sistem
irigasi
yang teratur. Dalam Tabel 3 dan 4 dapat dilihat data me-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ngenai curah hujan per "bulan selama tahun 1985 serta ke­
tinggian wilayah dari permukaan laut,
Pada umumnya, wilayah Kabupaten Gresik
dataran rendah yang berbukit-bukit. Ketinggian
merupakan
wilayah
TABEL 3
JUMLAH CURAH HUJAN PER BULAN
DI KABUPATEN GRESIK
TAHUN 1985
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah curah hujan (mm)
2.820
4.249
4.915
1.040
571
801
743
26,5
89,5
842,3
1 .522,2
2.532,5
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.
kecamatan-kecamatan di Kabupaten Gresik sangat bervariasi. Wilayah ’Kecamatan Benjeng merupakan wilayah yang pa­
ling tinggi dari permukaan air laut, yaitu 25 meter. Sebaliknya, wilayah Kecamatan Duduksampoyan dan Tambak me­
rupakan wilayah yang mempunyai ketinggian dari
permuka­
an laut yang paling rendah, yaitu masing-masing 2 meter.
Sedangkan wilayah kecamatan-kecamatan lainnya
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
mempunyai
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ketinggian berkisar antara 3 meter sampai dengan 12,5 me­
ter.
Wilayah Kecamatan Gresik, Benjeng, Balongpanggang,
dan Sangkapura mempunyai ketinggian dari permukaan
la-'
ut masing-masing 3 meter. Wilayah Kecamatan Sidayu, Cer­
me, dan Ujungpangkah masing-masing ketinggiannya 4 meter.
Wilayah Kecamatan Kebomas dan Menganti masing-masing
10
dan 12,5 meter.
Sementara itu, sebagaimana biasanya, curah
tertinggi terjadi pada bulan-bulan November,
hujan
December,
Januari, Februari, Maret, dan April. Bulan-bulan
kering
terjadi pada bulan Agustus dan September dengan curah hujan yang rendah sekali, yakni masing-masing 26,5 mm
dan
sebesar 89,5 mm.
1.3. Topografi.
V/ilayah Kabupaten Gresik yang sebagian besar terdiri atas dataran rendah termasuk daerah tandus atau gersang keadaan tanahnya merupakan tanah bergerak. Di musim
kemarau, tanah ini sangat keras dan terbelah-belah
yang
mengakibatkan cepat matinya tumbuh-tumbuhan. Pada
musim
penghujan, belahan tanah cepat merapat sehingga air
hu-
jan sulit untuk menembus ke bawah dan karenanya air
mu-
dah tergenang atau banjir.
Di wilayah Kecamatan Kebomas terdapat bukit-bukit
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
JUMLAH CURAH HUJAN DAN KETINGGIAN DARI PER­
MUKAAN LAUT MENURUT KECAMATAN DI
KABUPATEN GRESIK TAIIUN 1985
Kecamatan
Gresik
Kebomas
Manyar
Sidayu
Ujungpangkah
Panceng
Dukun
Bungah
Cerme
Benjeng
Balongpanggang
Duduksampeyan
Driyorejo
Wringinanom
Kedamean
Menganti
Sangkapura
Tambak
Ketinggian dari
muka laut (m)
3
10
5,5
4
4
25
3,5
3,5
4
Jumlah curah
hujan (mm)
996,4
1.502,5
1.092,0
1.246,0
1 .222,0
1.574,6
13.282,6
3
3
2
11
11
5
12,5
3
2
-
1.794,0
1.463,0
850,0
1.429,0
1.584,0
1.202,0
1.085,5
665,6
1.893,5
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Gresik,
kecil, antara lain Gunung Lengis (Segoromadu) dan Gunung
Giri. Wilayah kecamatan-kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Manyar, Ujungpangkah, dan Panceng, sebagian
wila-
yahnya terdiri atas bukit-bukit kapur. Di sebagian besar
tanah-tanah di wilayah Kabupaten Gresik tidak memungkinkan pembangunan sumur, seperti di Kecamatan-kecamatan Ke
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
damean, Balongpanggang, dan Duduksampeyan.
Penggunaan tanah di Kabupaten Gresik sebagian
sar untuk persawahan, yaitu seluas 39.521,144 ha
sekitar 33,7% dari keseluruhan luas wilayah
beatau
Kabupaten
TABEL 5
PENGGUNAAN M A H DI KABUPATEN
GRESIK TAHUN 1985
Penggunaan tanah
Sawah
Tegal/kebun
Tambak
Pekarangan/tanah bangunan
Ilutan
Kolam/tebat
Tanah kering sementara
tak diusahakan
Perkebunan
Tanah yang ditanami hutan
rakyat
Penggembalaan/padang
rumput
Ladang/huma
Rawa-rawa yang tak dita­
nami
Lain-lain
Jumlah
Luas
(ha)
Persentase
(%)
39.521,144
30.689,182
22.197,447
10.447,28
5.497,2
1.353,787
33,7
26,15
18,91
8,93
4,68
986,875
0,84
413,13
0,35
151,904
0,13
63,19
7
0,05
0,006
1,15
2
0,001
6,008,691
5,12
117.369,125
100,00
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten Gresik.
Gresik. Kemudian, secara berurutan diikuti untuk penggunaan tegal/kebun, tambak, pekarangan/tanah bangunan, hutan dan seterusnya (lihat Tabel 5).
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Luas Areal Tambak serta Jumlah Petani Tambak
2.1. Luas areal tambak.
Luas areal tambak di Kabupaten Gresik, seperti dapat dilihat dalam Tabel 6 adalah 23.029,999 ha.
ini meliputi tambak dan sawah tambak yang
Luas
masing-masing
adalah seluas 16.879,638 ha dan 6.150,360 ha. Areal tamTABEL 6
LUAS AREAL TAMBAK DI KABUPATEN
GRESIK 1985
Luas areal (ha)
Tambak Sawah'.tambak
Kecamatan
Jumlah
Manyar
4.895,155
1.200,715
6.095,87
Duduksampeyan
2.258,577
2.600,698
4.859,275 ( 21)
Ujungpangkah
3.549,500
127,000
3.676,500 ( 15)
Bungah
3.250,500
81,350
3.331,067 ( 14)
550,750
2.Q07,550
2.558,300 ( 11)
2.014,632
20,435
2.035,067 ( 8)
360,784
112,612
16.879,638
6.150,360
Cerme
Sidayu
Kebomas
Jumlah
( 26)
473,396 (
2)
23-029,998 (100)
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, diolah kembali.
bak yang ada tidak terdapat di seluruh kecamatan,
inkan hanya 7 kecamatan. Secara keseluruhan, areal
melatam­
bak di tujuh kecamatan tersebut- lebih luas daripada are­
al sawah tambak, kecuali di Kecamatan Cerme. Di kecamat­
an ini, luas areal sawah tambaknya 2.007,550, sedang lu-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
as areal tambaknya hanya 550,750 ha. Demikian pula di Ke­
camatan Duduksampeyan, areal sawah tambaknya lebih
luas
areal tambaknya.
Areal tambak terluas terdapat di Kecamatan Manyar,
yaitu 4.895,155 ha. Sedang areal sawah tambak
terluas
terdapat di Kecamatan Duduksampeyan, yaitu 2.600,698 ha.
Secara keseluruhan, Kecamatan Ii-anyar mempunyai areal sawah tambak dan tambak terluas, yaitu 6.095,870 ha
sekitar 26% dari seluruh areal pertambakan di
atau
Kabupaten
Gresik. Kemudian disusul oleh Kecamatan Duduksampeyan de­
ngan luas 4.859,275 ha, Ujungpangkah 3-676,500 ha,
ngah 3.331,067 ha, Cerme 2.558,300 ha, Sidayu
Bu-
2.035,067
ha, dan tersempit di Kebomas, yaitu 473,396 ha.
*
2.2 Jumlah petani tambak.
Petani tambak dibedakan menjadi dua, yaitu petani
pemilik dan petani pekerja atau pendega. Di samping
bagai pemilik tambak, petani pemilik menanggung
se-
seluruh
biaya yang diperlukan untuk mengelola tambak. Pada
ta­
hun 1985, juinlah petani tambak 15.519 orang yang terdiri
atas 10.014 petani pemilik dan 5.505 pendega. Petani tam­
bak mayoritas terdapat di Kecamatan Duduksampeyan dengan
jumlah pemilik 3.173 orang dan 3.033 pendega.
Kecamatan
Cerme menduduki urutan kedua dengan 2.984 petani pemilik
dan 634 pendega. Kecamatan Manyar dengan 1.308 petani pe­
milik dan 627 pendega (selanjutnya lihat Tabel 7).
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
JUMLAH PETANI PEMILIK DAW PENDEGA
DI KABUPATEN GRESIK
TAHUN 1985
Kecamatan
Pemilik
Pendega
CO
o
.627
Bungah
1.005
452
Sidayu
521
495
Ujungpangkah
738
249
Kebomas
258
15
Cerme
2.984
634
Duduksampeyan
3.173
3.033
10.014
5.505
Jumlah
•
tlanyar
Sujnber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
2,3• Jumlah armada perikanan dan tipe mesin.
Armada perikanan di Kabupaten Gresik
dibedakan
menjadi armada kecil, sedang, dan besar. Pembagian
ini
menggunakan ukuran: "ICecil (panjangnya kurang dari tujuh
meter), sedang (panjangnya tujuh sampai dengan ..sepuluh
•]
meter), dan besar (panjangnya sepuluh meter ke atas)"
Dari ketujuh kecamatan yang mempunyai areal
bak, armada perikanan yang terbanyak adalah jenis
tam­
arma-
i
Ditjen Perikanan Departemen Pertanian, Ketontuan
Ker.ja Penpiumpulan, Pengolahan dan Penyapian Data S'iatistlk Perikanan, Buku I: Standar Statiatik Perikanan, Pitjen Perikanan Departemen Pertanian, Jakarta, 1975, halaman 18.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
da perikanan kecil dengan jumlah 314 buah, diikuti arma­
da perikanan sedang dengan jumlah 220, sedangkan
armada
perikanan besar hanya terdapat di Kecamatan Ujungpangkah
dengan jumlah 24 buah (lihat Tabel 8).
Tipe mesin yang digunakan dalam armada
perikanan
dibagi menjadi dua, yaitu outboard dan inboard.
Outboard adalah perahu yang menggunakan mesin (motor
tempel) sebagai tenaga penggerak, dan motornya diletakkan di luar baik di buritan maupun di sisi perahu.
Inboard adalah kapal yang menggunakan tenaga
mesin
sebagai tenaga penggerak dan mesinnya diletakkan di
dalam kapal.2
Secara keseluruhan untuk areal pertambakan, tipe
mesin
TABEL 8
JUMLAH ARMADA PERIKANAN DAN KPE-MESINDI KABUPATEN GRESIK 1985
Armada perikanan
Sedang
Kecil
Besar
Kecamatan
Tipe mesin
^utboart
Manyar
30
-
-
12
Bungah
80
16 '
-
160,
Sidayu
14
104
-
124 '
174
100
24
183
Ujungpangkah
Kebomas
15
-
Cerme
-
-
Duduksampeyan
-
-
341
220
Jumlah
-
/
-
-
24
-
479
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang digunakan adalah tipe outboart. Mesin-mesin ini antara lain digunakan di Kecamatan Manyar, Bungah, Sidayu,
dan Ujungpangkah.
i
Jumlah jnasi-n yang paling banyak digunakan
terda-
pat di Kecamatan Ujungpangkah sejumlah 183 buah, diikuti
oleh Kecamatan Bungah dengan 160 buah, dan Kecamatan j.Ianyar dengan 12 buah armada. Sedang di Kecamatan Duduksam­
peyan dan Cerme tidak terdapat armada perikanan.
3* Hasil-hasil Pertambakan;
Hasil tambak sebagian besar berupa bandeng
dan
udang, di samping itu hasil lain-lain berupa tombro, payus, lele atau gabus, tawes, rucah, udang galah, mujair,
kepiting, dan udang putih. Dari sejumlah jenis ikan yang
dibudidayakan, bandeng merupakan yang terbesar atau
pa­
ling banyak dibudidayakan. Hal ini terjadi karena di sam­
ping mudah cara pemeliharaannya juga sudah dilakukan secara turun temurun. Sedangkan jenis kedua yang
banyak
dibudidayakan adalah udang.
Udang merupakan salah satu komoditas yang
mcmpu-
nyai prospek yang cerah sebagai komoditas ekspor non migas. Namun demikian, budidaya udang ini masih
terbatas
dengan beberapa faktor penyebabnya antara lain terbatasnya permodalan, ketrampilan petani tambak yang belum memadai serta cara pemeliharaan yang relatif sulit. "Seti-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ap produksi baru dapat dikatakan berhasil apabila
mencapai target sebagaimana yang
dapat
direncanakan semula."^
Hal ini bergantung pada cara pengelolaannya, di 3amping
faktor-faktor lain yang sangat mempengaruhi
dan penting
untuk diperhatikan, antara lain meliputi subur
tidaknya
tanah tambak.
Dapat dilihat dalam Tabel 9, budidaya
rus mengalami perkembangan -titas —
tambak te~
khususnya dalam hal kuan-
baik lahan maupun produksinya. Selama 1980 sam-
pai dengan 1985, luas tambak mengalami perkembangan
besar 9,61% atau perkembangan per tahun rata-rata
sesebe-
sar 1,9%* Sedang hasil-hasilnya yang meliputi udang win­
du, bandeng, dan lain-^lain juga/smengalami kenaikan,
ke-
cuali untuk jenis lain-lain.
Semenjak tahun 1983, di Kabupaten Gresik mulai dilaksanakan Program IHTAM yang bartujuan untuk menerapkan
metoda budidaya tambak secara intensif. Diharapkan
program ini berhasil, produksi dan produktivitas
bila
tambak
dapat ditingkatkan.
Pada tahun-tahun sebelum adanya Program INTAM, hasil udang windu kenaikannya hanya
berkisar antara
3,5%
sampai 7,0#, namun setelah pelaksanaan program tersebut,
produksi udang windu meningkat secara drastis, yaitu se-
3
^Soeyanto, Intenslfikasi Perikanan,
Jakarta, 1981, hal. 6.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
Yudhistira,
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERKEIXBANGAN HASIL PRODUKSI UDANG WINDU BUDIDAYA TAMBAK
DI KABUPATEN GRESIK 1980.- 1985 ...
Tahun
Luas tambak
(ha)
Perubahan
(56)
Udang windu
(ton)
225
Jenis ikan
Perbh.. .Bandeng
(ton)
(%)
7-964,2
Perbh.
(%)
Lain-lain
(ton)
1980
21.030,9
1981
22.015,4
4,7
275
7,8
7.500,0
5,8
5-814,1
1982
22,204,2
1,0
290
5,5
7.250,0
3,3
7.770,4
1983
22.206,4
0,001
300
3,5
7.320,1
0,9
10.044,9
1984
22.584,4
2,0
800
166,7
10.777,5
47,2
9.847,7
1985
23.029,9
1,9
875
9,4
14.800,0 37,3
7.825,5
-
-
3-469,9
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
Keterangan:
Lain-lain meliputi:
Tombro, Payus, Lele/Gabus, Tawes, Rucah, Udang galah,
Mujair, Kepiting, dan Udang putih.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
£esar sebesar 166,7%. Demikian pula halnya dengan
ban-
deng, sebelum pelaksanaan Program INTAM, produksi
ban-
deng mengalami penurunan, tetapi setelah dilaksanakannya
program tersebut, produksi bandeng meningkat secara drastis pula.
Sementara itu, dalam periode yang sama (1980-85),
jumlah petani tambak mengalami peningkatan pula
(lihat
Tabel 10). Terlihat dalam tabel ini, jumlah petani pemiTABEL 10
PERKEMBANGAN JUMLAH PETANI TAMBAK
DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
Petani tambak
Tahun
Jumlah
Pemilik
Pendega
1980
8.885
2.904
11.789
1981
9.240
4.623
13.863
1982
9.522
5.316
14.838
1983
10.692
4.934
15.626
1984
9.510
5.440
14.920
1985
10.041
5.505
15.546
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
lik selalu lebih besar daripada petani pekerja atau pen­
dega. Ini menandakan bahwa para petani pemilik lebih ba­
nyak mengerahkan anggota keluarganya sendiri dalam mengelola tambak dari pada orang lain.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV
PENINGKATAN PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK
SEBAGAI SARANA UNTUK MINGKATKAN
PENDAPATAN PETANI TA;,®AK
Pada umumnya bentuk tambak di Indonesia masih sederhana, misalnya petak peneneran atau penggelondongannya terletak di pinggir petak pembesaran. Konstruksi tam­
bak masih belum sempurna, sering terlihat bahwa pintu maupun pematang tambak ukurannya kecil serta
pembuatannya
belum baik, di samping itu masih terdapat sisa-sisa
toran atau tumbuh-tumbuhan yang tidak berguna. Hal
koyang
demikian ini akan mempersulit pengelolaan tambak dan akibatnya produksi akan rendah,
Pertambakan merupakan salah satu masalah yang harus ditangani secara khusus untuk mencapai sasaran
diharapkan. Di dalam pertambakan, secara
yang
keseluruhan,
hendaknya juga diperhatikan masalah-masalah yang
meng-
hambat petani tambak untuk mencapai sasarannya, yaitu meninglcatkan budidaya udang windu dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan mereka.
Berhasil tidaknya masalah peningkatan hasil
bak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
tam­
kons-
truksi tambak, komponen tambak, pengeringan tanah dasar,
pemberian makanan tambahan, penebaran bonih, teknik
pe­
ngelolaan, dan penerapan pancausaha tani yang baik. Fak-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tor-faktor ini secara tidak langsung akan berpengaruh pu­
la pada upaya peningkatan pendapatan petani tambak,
samping faktor-faktor permintaan, tingkat harga
di
pasar,
selera masyarakat, dan sebagainya.
1. Usaha Peningkatan Produksi Tambak
1.1, Perkembangan produksi tambak 1980-1985*
Usaha untuk meningkatkan produksi tambak,
bukan
saja perlu dilakukan dengan menekan angka kematian udang
windu selama pemeliharaan, tetapi perlu pula
dilakukan
pembenahan terhadap konstruksi tambak yang belum
dapat
memenuhi persyaratan. Di samping itu diperlukan pula teknik pengelolaan yang sempurna serta pemakaian
saprodi
yang tepat dan cukup. Dengan adanya usaha-usaha tersebut,
maka diharapkan Kabupaten Gresik yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berpotensi dalam budidaya perikanan tambak terutama tambak udang windu akan da­
pat ditingkatkan produksinya.
Jumlah produksi udang windu pada tahun 1985
besar 875 ton (lihat Tabel 11). Dari tabel tersebut
pat dikatakan bahv/a produksi tambak udang windu
seda­
mening-
kat sebesar 620 ton atau 243 persen dari jumlah produksi
udang windu pada tahun 1980 yang jumlahnya
sebesar
255
ton. Dengan adanya peningkatan produksi ini, dapat dili-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hat secara sepintas ada peningkatan
pendapatan
petani
tambak. Namun, hal ini masih perlu dianalisis lebih lanjut. Bagaimana dengan biaya pengelolaan serta biaya-biaya lainnya•
TABEL 11
PERKEMBANGAN PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK
DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
Jenis ikan
Bandeng
'(ton)
La in-lain
(ton)
255
7.964,2
3.469,9
1981
275
7.500
5.814,1
1982
290
7.250
7.770,4
1983
300
7.320
10.045,1
1984
800
10'.777,5
9.847,7
1985
875
14.800
7.825,5
Tahun
Udang windu
(ton)
1980
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
Seperti telah disebutkan
di
muka, antara
hun 1980-1985 telah terjadi peningkatan jumlah
ta­
produksi
budidaya udang windu, yakni sebesar 620 ton. Sehingga rata-rata per tahun terjadi peningkatan
sebesar
124 ton.
Kamun, besar peningkatan ini perlu dirinci lebih
mengingat adanya
Program Intensifikasi Tambak
Sejak adanya program yang mulai diperkenalkan
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
lanjut
(INTAM).
pada
ta-
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hun 1983 ini, tampak terjadi perubahan yang
drastis
bidang pertambakan, terutama untuk budidaya udang
di
windu
dan bandeng.
Dalam Tabel 11 terlihat terjadi peningkatan
cukup besar mulai tahun 1984, yalmi sesudah
yang
diperkenal-
kannya Program INTAM. Hal ini terjadi baik pada budidaya
udang windu maupun bandeng, tetapi tidak untuk jeni3-jenis ikan yang lain. Bahkan untuk jenis ikan yang lain-la­
in justru menurun hasilnya dengan diadakannya Program IW—
TAM. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan tambak
secara intensif menghendaki adanya spesialisasi dalam mengelola tambak, terutama dalam pemilihan jenis ikan-ikan
yang akan dibudidayakan.
Lebih lanjut perlu dianalisis pula, apakah
kena­
ikan produksi budidaya tambak tersebut diikuti pula
ke­
naikan produktivitas lahan yang dipergunakan sebagai tam­
bak itu. Seperti terlihat dalam Tabel 12, sementara terjadi kenaikan produksi udang windu dan^terjadi-pula .'pe­
ningkatan luas lahan yang.dimanfaatlcari sebagai
sarana
budidaya tambak udang'-windu dari tahun ke tahun- dalam suatu periods 1980-1985.* Konsep produktivitas lahan
sini merupakan salah satu falctor yang menentukan
di
apakah
terjadi peningkatan pendapatan petani tambak ataukah ti­
dak. Dengan semakin luasnya lahan yang dikerjakan, seraakin besar pula biaya yang diperlukan sehingga agar keun-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tungan tetap dapat diperoleh, produktivitas lahan harus
meningkat pula,
Untuk mengetahui produktivitas suatu lahan, yang
dalam hal ini adalah tambak udang windu dapat dilakukan
dengan melihat jumlah produksi per satuan luas tertentu.
Dalam pertambakan, satuan luas yang dipergunakan adalah
hekto are atau hektar yang biasa disingkat menjadi
Ha.
Untuk selanjutnya, perhatian dapat ditujukan pada tabel
1.2 yang menunjukkan bahwa produktivitas suatu lahan tam­
bak udang windu tetap, karena hasil daripada udang v/indu
yang dikelola secara tradisional diasumsikan menghasilkan udang = 300 kg / Ha / tahun, Sehingga .luas„_areal
tambak udang v/indu dapat dihitung dari luas areal tambak
yang ada di Gresik, Perhitungannya dapat dilihat , pada
lampiran
1.
Dalam hal ini para petani tambak belum melaksanakan program IN.TAM secara penuh mengingat resiko kegagalan yang tinggi, sehingga petani tambak melakukan
se-
lingan antara udang windu dengan bandeng. Dengan adanya
selingan atau campuran ini produktivitas tambak
.udang
windu tidak berubah atau produktivitasnya tetap,
Dengan.demikian dapat disimpulkan bahwa program
INTAM hanya meningkatkan produksi udang v/indu, ■ .tetapi
tidak dapat meningkatkan produktivitas.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERKS?J3AKGAN PRODUKTIVITAS LAHAN .TAMBAK UDANG WINDU
DI KABUPATEN GRESIK 1980 r 1985
Tahun
Luas areal
tambak udang
( Ha )
% Luas areal
tambak udang
Volume produksi
udang windu
C kg )
Produktivitas
( kg/ Ha )
1980
750
3,57
225 *000
300
1981
916,7
4,16
275.000
300
1982
966,7
4,35
290.000
300
4,50
300.000
300
1983
1000
1984
2 6 6 6 ,7
11,81
800.000
300
1985
2916,7
12,66
875.000
300
Sunber : Taoel 9, diolah kerabali.
ON
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Seperti' keadaan para petani umumnya di Indonesia, peta­
ni tambak mempunyai posisi dan kedudukan yang lemah,
Posisi dan kedudukan yang lemah itu di antaranya adalah
dalam hal modal, ketrampilan, tawar menawar, dan
seba-
gainya. Tujuan dan sasaran intensifikasi tambak diantaranya adalah pembinaan peserta INTAM melalui
kagiatan
penyuluhan untuk menerapkan teknologi budidaya
tambak
yang dianjurkan, berhimpun dalam kelompok tani
peserta
IMA M untuk bermusyawarah dalam monetapkan rencana kerja
definitif, saling mengawasi pelaksanaan rencana
kerja,,
tukar-menukar informasi pengetahuan dan pengalaman serta
secara bersama-sama melaksanakan kegiatan lainnya yang
diperlukan,
Tujuan dan sasaran intensifikasi tambak akan da­
pat terlaksana dan dipercepat pencapaiannya antara lain
dengan memperlcuat posisi dan kedudukan para petami tam­
bak, pengolah ilcan beserta keluarganya sebagai
subjek
pengelola usaha. Untuk ini, kedudukan perangkat/aparat
penyuluh pertanian menjadi sangat menentukan,
.karena
untuk memperkuat posisi petani tambak dan pengolah ikan
sebagai subjek pengelola usaha perikanan akan sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan serta kemauan
untuk '
berperan serta di dalam pelaksanaan program INTAM.
Untuk suksesnya program IttTAM, penyuluh pertanian
harus dapat ditangani secara profesional agar para peta-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ni tambak, pengolah ikan dan keluarganya dapat dibina de­
ngan s-ebaik-baiknya sehingga nantinya akan dapat ■ terus
tumbuh dan berkembang dengan kekuatan sendiri. Untuk da­
pat tertanganinya penyuluhan intensifikasi tambak secara
profesional diperlukan adanya pedoman penyuluhan ■ . agar
aparat yang terlibat mengetahui dengan jelas tentang tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing. Sedang beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
fungsi penyuluhan intensifikasi tambak antara lain
fak­
tor sarana penyuluhan, materi penyuluhan, institusi
pe­
nyuluhan, tenaga penyuluh, program penyuluhan, mekanisme
dan sistem kerja penyuluhan.
Sebelum sampai pada pembahasan mengenai
evaluasi
keberhasilan program penyuluhan, pada bagian berikut ini
akan dibahas mengenai beberapa upaya yang perlu
kan dalam rangka peningkatan produksi dan
dilaku­
produktivitas
tambak. Upaya ini dikenal dengan istilah Sapta Usaha Bu­
didaya Tambak.
1.2. Peningkatan produksi dan produktivitas tambak.
Dengan adanya sistem intensifikasi, diharapkan ha­
sil tambak semakin besar
dan demikian pula
produktivi-
tasnya. Sebab dengan menerapkan sistem intensifikasi bu­
didaya tambak berarti sudah dilakukan pengendalian
hadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ter-
tambak.
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produksi tambak antara lain: irigasi, konstruksi, pengadaan
benih,
pemupukan, pemberian makanan tambahan, dan manajemen tarabak yang tepat.
Irigasi dan konstruksi tambak. Untuk
mendapatkan
tingkat produksi yang cukup tinggi dalam usaha
budidaya
tambak, sistem irigasi dan konstruksi tambak perlu
di-
perhatikan, karena sangat berpengaruh terhadap , selur.uh
kegiatan pengelolaan tambak, Sistem irigasi yang baik melalui sistem kanalisasi, maka pengaturan air dan pengelolaan tambak akan lebih mudah. Demikian juga,
tambak harus memenuhi persyaratan untuk usaha
konstruksi
budidaya,
antara lain harus kuat dan tidak mudah bocor, tidak banjir pada saat pasang tinggi, mempunyai pintu air yang ku­
at dan baik* Selain itu, sistem pertambakan hendaknya me­
rupakan sistera paralel, sehingga memudahkan dalam pengelolaannya.
Padat penebaran. Padat penebaran benih
mempunyai
pengaruh langsung terhadap besarnya produksi yang
dicapai. Dalam intensifikasi budidaya tambak, padat
akan
pe­
nebaran tinggi merupakan salah satu mata rantai kegiatan
budidaya yang harus diterapkan untuk mendapatkan tingkat
produksi yang maksimal, Padat penebaran tinggi mempunyai
pengertian relatif, karena pada prinsipnya, jumlah benih
yang harus ditebarkan pada per satuan luas tambak adalah
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bergantung pada tingkat kesuburan tanah, teknik pengelolaan dan metoda pemeliharaannya.
Penyediaan makanan. Penyediaan makanan di
menentukan keberhasilan usaha budidaya tambak.
tambak
Makanan
tersebut dapat berupa makanan alami atau tambahan, Dalam
Usaha budidaya semi intensif, makanan alami memegang peranan yang sangat penting, sedangkan makanan tambahan di­
perlukan bila kondisi makanan alami di tambak sudah
dak dapat lagi menunjang pertumbuhan udang yang
ti­
dipeli-
hara, Bila penumbuhan makanan alami cukup tersedia
sam-
pai akhir pemeliharaan, berarti akan dapat raenghfemat biaya karena tidak lagi diperlukan makanan tambahan. Salah
satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan
dalam
menumbuhkan makanan alami di tambak adalah kesuburan tanahnya. Usaha peningkatan kesuburan tanah tambak
dapat
dicapai dengan cara pengelolaan tanah dan pemupukan. Jenis dan jumlah pupuk yang digunakan hendaknya sesuai de­
ngan jenis dan tingkat kesuburan tanahnya. Untuk
tanah
tambak yang kandungan pasirnya cukup tinggi, .diperlukan
pupuk organik dalam jumlah yang cukup. Sedangkan
dalam
sistem intensif, penyediaan makanan seluruhnya " bergan­
tung pada makanan tambahan. Dalam sistem ini ' .dilakukan
penebaran benih dengan tingkat kepadatan yang cukup ting­
gi dan menggunakan aerasi untuk menjaga kandungan
oksi-
gennya, Dengan demikian diharapkan produksinya akan ting­
gi*
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pengendaliah hama dan penyakit. Selain
tersedia-
nya makanan yang cukup, keberhasilan suatu usaha budida­
ya tambak ditentukan juga oleh keberhasilan usaha
untuk
mengendalikan hama dan penyakit di tambak. Tindakan yang
paling baikuntuk melakukan pengendalian hama dan
penya­
kit ialah dengan tindakan pencegahan atau preventif, ka­
rena tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Bila tindakan pencegahan tidak dapat dilakukan, maka usa­
ha lain dapat dilakukan, yakni dengan menggunakan
bahan
kimia. Bahan kimia yang dipakai harus aman terhadap
or-
ganisme yang dibudidayakan dan lingkungan hidupnya.
Be-
berapa bahan yang baik dan aman adalah jenis
.pestisida
organik, sepertis akar tuba, serbuk tembakau, daun
biji
teh, dan sebagainya. Pestisida tersebut mempunyai
daya
bunuh yang cepat, tetapi dapat netral kembali dalam waktu yang singkat.
Pengelolaan air, Selama pemeliharan, mutu dan kedalaman air di tambak harus dipertahankan sehingga
or-
ganisme yang dibudidayakan dapat hidup layak. Untuk men­
dapatkan mutu air yang baik perlu mengadakan penggantian
air yang teratur. Keuntungan lain dari penggantian
air
yang teratur adalah unsur hara dan organisme yang menjadi makanan udang dapat disediakan di tambak. Bila
tambak tidak pernah atau jarang diganti, alcan
air
menyebab-
kan pemupukan senyawa-senyawa hasil penguraian organisme
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang bersifat racun terhadap udang,
Dengan cara intensifikasi tambak ini
diharapkan
akan dapat meningkatkan produksi. Di Kabupaten
Gresik,
hampir semua petani tambak mengelola tambak mereka
de­
ngan menggunakan metoda semi intensif.,Dikatakan semi in­
tensif karena hanya menggunakan sebagaian dari tujuh macam usaha budidaya tambak yang antara lain adalah: konstruksi tambak, komponen tambak, pengeringan tanah
dasar
dan pemberantasan hama, pemberian makanan alami,
serta
penggantian air. Pengelolaan budidaya udang windu secara
semi intensif ini sebenarnya masih dapat ditingkatkan la­
gi menjadi pengelolaan tambak secara intensif. Akan
te-
tapi, pengelolaan tambak secara intensif tersebut
masih
mengalami hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya,
yakni
karena: kurangnya modal, petani tambak kurang
memahami
teknik pengelolaannya, rendahnya pendidikan petani
se­
hingga mereka sulit untuk mengadakan penyesuaian
pada
perubahan-perubahan yang terjadi, mahalnya harga
benur
sehingga penebaran benur kurang sebanding dengan
* -tariir*
bak yang dibudidayakan, dan sebagainya. Tanggapan petani
tambak terhadap pengelolaan tambak secara intensif sudah
ada meskipun baru pada taraf percobaan yang telah
kukan oleh para- petani tambak dan di bawah
dila-
pengawasan
Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, seperti yang dilakukan
di Kecamatan Sedayu.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Usaha Peningkatan Pendapatan Petani Tambak
Para petani tambak melakukan usaha budidaya
tam­
bak dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dari usahanya itu. Keuntungan yang diperoleh petani tambak
ini
merupakan pendapatan bagi petani. Pendapatan petani
di-
hitung dari hasil produksi tambak dikurangi dengan selu­
ruh pengeluaran biaya untuk setiap hektar dalam setahun.
Pendapatan adalah merupakan faktor penting
eeseorang atau masyarakat dalam usahanya untuk
bagi
memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya. Tingkat hidup seseorang
sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. Semakin
tinggi
tingkat pendapatan seseorang, akan semakin banyak
dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya atau sebaliknya. semakin
kecil tingkat pendapatan seseorang, akan semakin
tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berbicara mengenai usaha peningkatan
pendapatan
petani tambak tidak hanya sekedar dilakukan dengan
upa-
ya peningkatan produksi dan produktivitas tambak
saja,
melainkan banyak faktotf lain yang harus diperhatikan pu­
la. Sebagaimana halnya industri yang menghasilkan barangbarang konsumsi, budidaya tambak merupakan suatu tindakan proses produksi untuk menghasilkan barang, yakni
rang konsumsi, Sebagai barang konsumsi, harga
ba­
produk-
produk budidaya tambak tidak akan terlepas dari beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Di antara beberapa
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
faktor
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang merapengaruhi itu adalah jumlah penawaran dan
per-
raintaan, sifat pasarnya, adanya barang substitusi, selera masyarakat, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk melihat bagaimana pengaruh dengan diterapkannya Program IWTAM terhadap tingkat pendapatan per kapita petani tambak
di Kabupaten Gresik, faktor-faktor ini harus dibahas terlebih dahulu.
2.1, Perkembangan harga hasil-hasil budidaya tambak.
Sehubungan dengan upaya penggalakan ekspor non migas, hasil-hasil tambak, terutama udang windu, merupakan
salah satu primadonanya di samping kayu lapis dan hasilhasil perkebunan. Selama ini komoditas budidaya
pertam-
bakan menunjukkan perkembangan harga yang menggembirakan.
Seperti dapat dilihat dalam Tabel 13, dalam suatu periode 1980-1985, harga-harga komoditas pertambakan
terjadi
peningkatan yang cukup berarti. Terutama pada 'komoditas
udang windu, dalam periode tersebut telah terjadi pening­
katan harga dengan rata-rata sebesar 10 persen per tahun
atau Rp 600,00.
Dibanding dengan bandeng, tombro, atau
nis ikan yang lain, udang windu mengalami
jenis-je-
perkembangan
harga yang paling cepat. Bahkan pada tahun 1986,
harga-
nya per kilogram telah meningkat menjadi Rp 12.500,00 kemudian diikuti kenaikan lagi pada tahun berikutnya
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
se-
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERKEMBANGAN HARGA RATA-RATA IKAN
DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
Bandeng
Lainlain
'(Rp/kg)
( Rp/kgV
Udang
windu
( Rp/kg)
(Rp/kg)
1980
500
6.000
500
300
T981
500
7*000
600
300
1982
550
7.000
650
350
1983
600
7.500
700
350
1984
650
9.000
750
400
1985
650
9.000
700
400
Tahun
Tombro
Sumber: Kantor Wilayah Departemen Perdagangan
Gresik.
Kabupaten
hingga harganya mencapai Rp 17.000,00 per kilogram.
mentara itu, jenis-jenis ikan lainnya perubahan
Se-
harga-
nya tidak begitu pesat. Menganalisis hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan hukum penawaran dan permintaan.
Selama ini memang terjadi kelebihan dalam permin­
taan udang windu, terutama di kota-kota besar.
Semakin
banyak rumah-rumah rnakan yang menyedialcan menu
masakan
dengan udang windu karena masyarakat menggemarinya.
aamping itu, banyak keluarga yang menggemari udang
Di
win­
du sehingga menjadi hidangan dalam menu makanan dalam keluarga-keluarga tersebut. Selain rasa yang lezat,
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
udang
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
windu juga mengandung protein yang tinggi. Ini sesuai un­
tuk mendukung program peningkatan pemenuhan gizi masyara­
kat pada umumnya.
Di Kabupaten Gresik sendiri, dalam periode antara
tahun 1980-1985 telah terjadi kenaikan pada konsumsi per
TABEL 14
PERKEMBANGAN KONSUMSI PER KAPITA IKAN
DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
Konsumsi
per kapita
(Kg)
(Kg)
{%)
Target
nasionax
(Kg)
1980
14,1
1,3
10,1
19
1981
16,6
2,5
17,7
19
1982
18,3
1,7
10,2
19
1983
19,0
0,7
4,0
19
1984
19,7 '
0,8
3,6
19
1985
19,8
0,1
0,3
19
xanun
Kenaikan
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
kapita ikan maaing-masing secara berurutan dari awal pe­
riode adalah 1,3 kg, 2,5 kg, 1,7 kg, 0,7 kg, 0,8 kg, dan
terakhir 0,1 kg. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 14* Semenjak tahun 1983, Kabupaten Gresik
mencapai bahkan melampaui target nasional konsumsi
telah
ikan
per kapita. Kecenderungannya pun tampak selalu meningkat.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dengan demikian, Kabupaten Gresik pun berpotensi
dalam
menyerap hasil-hasil tambak tersebut.
Sementara itu di sisi penawaran terjadi peningkat­
an yang lamban. Meskipun telah diadakan program intensi­
fikasi dalam budidaya tambak, namun ternyata produksinya
belum mampu mengimbangi pesatnya peningkatan permintaan.
Hal ini ditambah lagi dengan adanya sebagian besar peta­
ni tambak, khususnya di Kabupaten Gresik, yang belum melaksanakan Program INTAM secara penuh. Dengan
perkataan
lain, para petani tambak baru melaksanakan program
ter­
sebut secara semi intensif.
Risiko kegagalan yang tinggi pada budidaya
udang
windu diatasi oleh para petani tambak dengan . melalcukan
selingan pada budidaya tambak mereka, yakni dengan
deng. Jadi, untuk satu musim, tambak itu ditanami
banbenih
udang windu, sedang pada musim yang lain ditanami dengan
benih bandeng, Hal demikian ini secara tidak
langsung
akan berpengaruh pada kontinuitas persediaan udang windu
di pasaran, sehingga harganya semakin meningkat.
Sepin-
tas, hal ini akan memberi keuntungan yang besar pada pa­
ra petani tambak. Akan tetapi, dalam jangka panjang, hal
ini tidak akan dapat dipertahankan. Yang harus
diperhi-
tungkan di sini adalah adanya barang substitusi. Seperti
diketahui, di pasaran kini banyak makanan sejenis
yang
juga mengandung protein tinggi, seperti kerang, bekicot,
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dan sebagainya yang semakin banyak saja penggeraarnya. Su­
atu saat barang-barang substitusi ini akan menggeser kedudukan udang windu sebagai makanan kegemaran. Dan
aki-
bat yang tidak diinginkan adalah harganya justru akan merosot jatuh.
Untuk tujuan ekspor, harga udang windu yang mahal
juga akan berakibat buruk. Di pasaran internasional akan
semakin banyak pesaing yang masing-masing akan
agar barang dagangannya laku. Baik dengan
berusaha
meningkatkan
mutu maupun menekan harga yang rendah. Dan hal ini menuntut teknik budidaya yang canggih sehingga mutu
maupun
produktivitaanya dapat ditingkatkan. Seperti -.diketahui,
pesaing-pesaing utama negara kita di kalangan Asia
ada­
lah Taiwan dan Philipina.
... di Taiwan produksi bandeng/ha/tahun telah mencapai 3000 kg-, sedang di Philipina -telah mjencapai. 2000
kg/ha/tahun. Di Balai Budidaya Air Payau Jepara (Ja~
wa Tengah) baru mencapai 1500 kg/ha/tahun. Produksi
udang dari hasil panen udang liar yang masuk ke tambak berkisar antara 350-1000 kg/ha/tahun dan
hasil
ini bila dibandingkan dengan Taiwan yang menggunakan
metoda intensif (pemberian makanan, poinpa dan aerasi) telah mencapai produktivitas per ha/tahun sebe­
sar 10.000 kg.1
2.2. Pengaruh Program INTAM terhadap pendapatan petani.
Dalam bagian di muka telah dibahaa mengenai :.£aktor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya
peningkatan
•1
Sekretariat Badan Pengendali Bimas, op cit, halaman 57.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pendapatan para petani tambak* Dari pembahasan tersebut,
aecara ringkas dapat .disimpulkan bahwa ditinjau dari sisi penawaran dan permintaan, harga, barang
substitusi,
maupun aelera masyarakat dapat mendukung terjadinya
pe­
ningkatan pendapatan dengan adanya kenaikan produksi dan
produktivitas tambak setelah dilaksanakannya Program INTAM di Kabupaten Gresik. Namun demikian, diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
tersebut.
Seperti telah disinggung di awal sub bab ini bah­
wa pendapatan petani tambak dihitung dari hasil penjualan produksi tambaknya dikurangi dengan seluruh
pengelu-
aran biaya, yakni mulai dari proses produksi sampai pro­
duk tersebut sampai ke tangan konsumen atau pedagang perantara. Bila ditelusuri lebih lanjut, maka
biaya-biaya
yang telah dikeluarkan tersebut di antaranya meliputi bi­
aya-biaya perbaikan konstruksi tambak; pengaturan dan pe­
nyediaan air; pengolahan tanah, peraupukan dan
pakan; pembelian benih; pemberantasan hama;
pemberian
pengolahan
dan pemasaran; dan lain-lain.
Di Kabupaten Gresik dikenal dua sistem
budidaya
tambak, yakni oara tradisional dan semi intensif. Seper­
ti telah dijelaskan di muka, pemilihan cara semi
inten­
sif oleh para petani tambak ini, di samping karena risiko kegagalan yang tinggi adalah juga karena teknik budi-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
daya intensif yang belum dikuasai. Dua cara
budidaya
yang berbeda ini akan berakibat adanya perbedaan
komponen biayanya. Secara ringkas, dari
biaya yang telah diuraikan di muka, dapat
pada
bermacam-macam
dikelompokkan
menjadi biaya rehabilitasi, eksploitasi, upah
pekerje,
dan biaya pemasaran. Pada dasarnya, komponen biaya
pada
dua cara budidaya tersebut adalah sama. Perbedaannya terletak hanya pada biaya eksploitasinya.
Dalara budidaya tambak dengan cara tradisional, bi­
aya eksploitasinya hanya meliputi pengeluaran untuk pembelian benih. Sedangkan pada cara serai intensif,
eksploitasinya, di samping pengeluaran untuk
biaya
.penibelian
benih juga meliputi pengeluaran untuk pembelian
pupuk
dan pestisida, Melihat komponen biaya eksploitasi
lebih banyak, sepintas akan timbul dugaan bahwa
patan dari budidaya tambak dengan cara semi
yang
penda­
intensif
akan lebih kecil daripada dengan cara tradisional. Naraun,
pada kenyataannya tidaklah demikian. Jumlah biaya
yang
lebih besar, khususnya pada biaya eksploitasi, akan
kompensasikan dengan jumlah produksi yang lebih
Sehingga pendapatan dari budidaya cara semi
di-
besar.
intensif
justru akan lebih besar. Sekedar contoh mengenai perbandingan antara budidaya tambak cara tradisional dan
semi
intensif, dapat dilihat pada Lampiran 2.
Setelah mengamati Lampiran 2 tersebut, dapat
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
di-
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
simpulkan bahwa budidaya tambak dengan cara semi
inten­
sif akan lebih banyak memberikan harapan, baik dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas tambak maupun
TABEL 15
PERKEMBANGAN PENDAPATAN PER KAPITA PETANI
TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
Tahun
Pendapatan
tambak
(Rp 000)
Jumlah petani
tambak
Pendapatan
per kapita
(Rp)
1980
5.435.431
11.789
461.059,5
1981
8.832.915
13-863
637.157,5
1982
10.787*280
14.838
727.003,6
1983
15.626
819.605,8
1984
12.807.161
a
18.068.900
14.950
1.208.622,1
1985
17.860.380
14'.955
1.194.274,8
Sumber: Tabel 9 dan 10, diolah kembali.
pendapatan para petani tambak. Untuk melihat
bagaimana
perkembangan pendapatan per kapita petani tambak di
bupaten Gresik, marilah kita perhatikan Tabel 15.
tabel ini disajikan perkembangan pendapatan per
Ka­
Dalam
kapita
petani tambak di Kabupaten Gresik periode 1980-1985.
Perhitungan pendapatan per kapita pada . Tabel''15
tersebut tidak membedakan antara petani pemilik dan
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
pe-
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tani sebagai pekerja atau pendega* Sehingga jumlah
pen­
dapatan per kapita dari tahun ke tahun yang terdapat
di
dalamnya merupakan hasil bagi dari jumlah pendapatan bu­
didaya tambak per tahun dengan jumlah petani pemilik dan
pendega, Sebetulnya, pendapatan per kapita petani pende­
ga tidak akan sebesar itu. Pada umumnya, dalam
pengelo­
laan budidaya tambak, sistem bagi hasilnya lebih
besar
untuk pemilik. Dengan demikian, pendapatan petani pende­
ga akan lebih kecil. Sistem bagi hasil yang demikian, sudah merupakan kesepakatan antara pemilik dan pendega. Pe­
milik memperoleh bagian yang lebih besar karena
mereka
menanggung segala biaya yang diperlukan dalam pengelola­
an tambak.
Dalam Tabel 15 tampak bahwa pendapatan per kapita
petani tambak di Kabupaten Gresik berada di atas
penda­
patan per kapita penduduk Indonesia, terutama setelah ta­
hun 1981. Hal ini disebabkan perhitungan pendapatan
per
kapita itu tidak memasukkan keluarga petani tambak seba­
gai faktor pembagi. Angka-angka itu akan lebih rendah la­
gi bila keluarga para petani tambak itu dimasukkan dalam
perhitungan. Namun demikian, kecenderungan pendapatan terus meningkat ini merupakan suatu indikator
peningkatan
keoejahteraan para petani tambak dan keluarganya. Apalagi dengan adanya bantuan kredit dari pemerintah yang bertujuan
SKRIPSI
di samping membantu pembiayaan pengelolaan
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
tara-
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bak Juga biaya hidup yang dikenal dengan istilah cost of
living (COL) .
Dalam budidaya tambak, bantuan kredit dari
peme-
rintah merupakan faktor yang penting. Dengan adanya ban­
tuan kredit, diharapkan akan dapat memperlancar usaha mereka. Karena pada umumnya, petani tambak mengalami kbsu~
litan di bidang permodalan dalam mengelola tambak
mere-
ka. Sebagaimana halnya di bidang pertanian, di dalam pertambakan kredit yang diberikan kepada para petani tambak
adalah KIK (Kredit Investasi Kecil) dan KMKP (Kredit Mo­
dal Kerja Permanen) yang jumlah maksimumnya
disesuaikan
dengan pola yang diterapkan dalam mengelola tambak. Pola
yang dikenal di sini ada empat macam, yakni Pola tunggal
A1, Pola tunggal A2, Pola ganda B1, dan Pola ganda B2.
3. Prospek Budidaya Udang Windu sebagai Komoditag Ekspor
Merosotnya harga minyak mentah di pasaran
inter-
nasional pada akhir-akhir ini berakibat buruk bagi negara-negara yang mengandalkan perolehan devisanya dari eks­
por minyak mentah. Termasuk pula Indonesia,
penerimaan
yang diperoleh dari ekspor minyak mentah merosot
secara
drastis. Devisa raenjadi barang yang langka di Indonesia,
atau dengan perkataan lain, Indonesia mengalami kekurangan devisa* Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mencanangkan kebijakan dalam jangka panjang untuk meningkatkan pe-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
nerimaan
devisa melalui peningkatan ekspor non
migas.
Hal ini adalah mengingat bahwa minyak mentah kurang
pat diandalkan lagi sebagai primadona dalam
da­
penerimaan
devisa*
%
Di antara komoditas non migas yang mempunyai
tensi untuk meningkatkan penerimaan devisa di
po-
Indonesia
adalah pertanian dalam arti luas, industri kecil dan sebagainya. Udang windu, dalam hal ini termasuk dalam
bi-
dang pertanian dalam arti luas yang di dalamnya meliputi
pula kehutanan dan perkebunan. Untuk komoditas
ekspor
non migas, yang kini menjadi primadona adalah kayu lapis
kemudian disusul komoditas hasil-hasil perkebunan. Namun
demikian, masih banyak komoditas lain yang berpotensi un­
tuk menjadi komoditas ekspor non migas.
Dewasa ini 'sering diulas oleh media masa
maupun
kalangan ilmuwan mengenai prospek udang windu sebagai ko­
moditas ekspor non migas, Upaya ekspor udang windu
ini
telah dirintis dan ternyata mendapat sambutan yang cukup
baik di pasaran internasional, terutama di Jepang, Namun,
di pasaran internasional ini, kita tidak berdiri sendiri.
Kita menghadapi saingan dari negara-negara lain, teruta­
ma Taiwan dan Philipina. Produksi udang windu kita masih
kalah bersaing dengan produksi udang windu Taiwan
serta
Philipina, yakni dalam hal mutu dan harga.
Hambatan seperti tersebut di ata3 telah
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
berusaha
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
diatasi dengan adanya Program INTAM. Dengan adanya
pro­
gram ini diharapkan produksi dan produktivitas tambak ma­
upun mutunya akan semakin meningkat. Program ini memberi
alternatif teknik budidaya tambak yang lebih maju
dari-
pada budidaya secara tradisional. Hanya saja, para peta­
ni tembak pada umumnya dan khususnya di daerah Kabupaten
Gresik
sebagaimana petani umumnya di
Indonesia —
sulit untuk menerima perubahan, sehingga sampai kini hasilnya belum dapat dicapai sebagaimana yang
dihabapkan.
Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan penyuluhan perlu
dan
tetap harus dilaksanakan sampai dapat mencapai apa
yang
diharapkan. Dengan teknik pengelolaan serta
penanganan
pasca panen yang benar, mutu udang windu akan dapat
di-
tingkatkan. Kemudian, meningkatnya produktivitas .tambak
akan dapat menekan harga menjadi rendah sehingga
mampu
bersaing.
Dalam Tabel 16 disajikan mengenai prospek produk­
si udang windu di Kabupaten Gresik. Untuk mengetaui
ba­
gaimana prospek produksi tersebut di masa mendatang
di­
gunakan analisis trend. Angka-angka ramalan produksi itu
diperoleh dengan melihat kecenderungan-kecenderungan pro­
duksi di masa sebelumnya. Berdasarkan perhitungan ■: ini,
maka ramalan produksi udang windu di Kabupaten
Gresik
sampai dengan tahun 1990 menunjukkan kecenderungan
menggembirakan. Angka-angka ramalan produksi itu
yang
menun-
jukkan gerak ke atas.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERKIRAAN JUMLAH PRODUKSI UDANG WINDU
DI KABUPATEN GRESIK 1986-1990
Jumlah produksi
Tahun
Aktual
(ton)
Perkiraan
(ton)
1980
255
131,908
1981
275
265,765
1982
290
399,622
1983
300
533,479
1984
800
667,336
1985
875
801,193
1986
-
9*5,050
1987
-
1.068,907
1988
-
1 .202,767
1989
-
1.336,621
1990
-
1.470,478
Sumber: Tabel 9, diolah kembali
*) Deret berkala dengan metoda kuadrat terkecil
tungan disajikan dalam Lampiran 3).
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
(perhi-
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Setelah membahas bab? demi bab, baik mengenai teori, penyajian data maupun analisis data, akhirnya
dapat
ditarik beberapa kesimpulan. Sebelum raengemukakan kesimpulan-kesimpulan yang lain, terlebih dahulu akan disajikan kesimpulan sehubungan dengan hlpotesis kerja yang te­
lah dikemukakan dalam skripsi ini.
(1) Penerapan Program INTAM dengan berbagai pola melalui
percontohan tambak udang windu, penyuluhan dan
bim-
bingan yang efektif dan efisien, sekaligus ditargetkan untuk mencapai dua tujuan. Pertama,
peningkatan
usaha pemeliharaan udang windu. Keberhasilan pening­
katan usaha pemeliharaan udang windu di
Kabupaten
Gresik ini dapat dilihat dari semakin luasnya
areal
tambak yang dibudidayakan. Dari tahun ke tahun selalu terjadi peningkatan luas areal pengusahaan.
dangkan tujuan kedua adalah peningkatan
Se­
pendapatan
petani tambak. Keberhasilan untuk meningkatkan
dapatan petani tambak di Kabupaten Gresik ini
pen­
dapat
, dilihat dari semakin meningkatnya pendapatan per ka­
pita mereka. Dari data yang telah dianalisis, pening­
katan yang pesat pendapatan per kapita itu
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
terjadi
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
setelah diadakannya Program INTAM. Dengan
demikian,
hipotesis kerja yang dikemukakan dalam skripsi
ini
telah teruji kebenarannya;
(2) Sistem budidaya tambak yang diterapkan di
Kabupaten
Gresik ada dua macam, yakni sistem tradisional
semi intensif. Dalam sistem tradisional tidak
dan
dike­
nal adanya penggunaan pupuk maupun pestisida sehing­
ga pada umumnya produktivitas tambaknya rendah.
baliknya, dalam sistem semi intensif terdapat
Sepeng­
gunaan pupuk dan pestisida sehingga produktivitas un­
tuk luas lahan tambak yang sama dengan sistem tradi­
sional, akan lebih besar sistem semi intensif
dari-
pada sistem tradisional;
(3) Sampai saat ini (1980-1985),;di Kabupaten Gresik baru dilaksanakan dengan menggunakan metoda semi inten­
sif. Di sini belum memungkinkan untuk menerapkan bu­
didaya tambak secara intensif murni. Di samping tek­
nik yang memang rumit sehingga diperlUkan waktu yang
relatif lama untuk penguasaannya, juga karena keengganan para petani tambak untuk menerapkan metoda ter­
sebut mengingat risiko kegagalan yang cukup tinggi;.
(4) Para petani tambak memperoleh bantuan kredit dari pemerintah melalui bank pelaksana yang ditunjuk
rangka pengelolaan tambak mereka. Pada umumnya,
dalam
me-
reka mengalami kekurangan di bidang permodalan, baik
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
untuk biaya rehabilitasi, eksploitasi, pemasaran, maupun biaya hidup. Jenis kredit yang diberikan kepada
mereka adalah KIK (Kredit Investasi Kecil) dan
KMKP
(Kredit Modal Kerja Permanen). Jumlah maksimum
ma­
sing-masing yang diberikan sesuai 'dengan pola
yang
diterapkan dalam budidaya tambak, yakni Pola tunggal
A 1 dan A2 serta Pola ganda B1 dan B2;
(5) Udang windu mempunyai potensi yang cukup besar seba­
gai komoditas ekspor. Saat ini, permintaan yang terbesar adalah dari Jepang dan sebagian dari
.negara-
negara Eropa dan Amerika. Prospek yang baik ini akan
dapat ierwujud bila kegiatan-kegiatan yang kini
ngah berlangsung, seperti demo plot,
te-
penyuluhan-pe-
nyuluhan terus berlanjut. Hal ini adalah penting un­
tuk menjaga mutu produk, bahkan kalau mungkin meningkatkannya.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas,
maka
* saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai
beri-
kut
:
(1) Perlu dibentuk suatu wadah yang beranggotakan
petani tambak. Tujuan pembentukan wadah ini
para
adalah
untuk melakukan penjualan produk tambak mereka seca­
ra bersama-sama. Dengan pembentukan wadah ini
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
diha-
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
rapkan akan dapat memperkuat
bargaining position
( posisi tawar menawar atau lelang yang dapat
me-
nguntungkan petani tamba.k ) ;
(2) Sistem informasi, yakni informasi paaar,
terutama
mengenai harga dan permintaan perlu diperbaiki. De­
ngan lancarnya arus informasi, para petani tarabalc
diharapkan akan terhindar dari kerugian, baik kare­
na harga yang terlambat atau kehilangan kesempatan
untuk menjual produk tambak mereka;
(3) Demi peningkatan mutu dan daya saing produk tambak,
khususnya di pasaran intemasional, seyogyanya pola
pola yang terdapat dalam program INTAM secepatnya
diterapkan secara penuh dan bukan secara semi seper
ti yang selama ini berlangsung. Hal ini mengingat
untuk saat ini saja negara kita telah lcetinggalan
bila dibandingkan dengan negara-negara pesaing kita,
terutama dalam hal mutu dan produktivitas tambak.
(4) Untuk mengatasi keengganan para petani tambak, un­
tuk menerapkan metoda intensif murni dalam mengelo­
la tambak karena resiko kegagalan yang cukup tinggi.
Penyuluhan dan bimbingan kepada para petani tambak
perlu ditingkatkan ketelitiannya, sehingga resiko
kegagalan yang cukup tinggi karena teftnik yang ru~
mit dalam metoda intensif murni dapat dihindari.
(5) Agar dapat diperoleh volume produksi udang yang op-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
timal; pada setiap: musim panen, pola tanam benih udang windu perlu diseragamkan sehingga akan dapat
memenuhi permintaan dalam jumlah besar terutama un­
tuk eksport.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, Tataniaga Hasil Perikanan, Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakar­
ta, 1983.
Amiruddin Umar, Sri Kusreni, dan M. Lutfie M. , Statistik I . Cetakan Kedua, Fakultas Ekonomi
Universitas
Airlangga, Surabaya, 1982.
Ari Sudarman, Teori Ekonomi Mikro Jilid I, Bagian Penerbitan Pakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1980.
Boediono, Ekonomi Mikro, Cetakan Kesatu, Bagian Penerbitan Pakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1982.
Departemen Pertanian R.I., Surat Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengenclali Bimas Nomor
05/SK/Mentan/.Bimas/?l7l984<~Departemen Pertanian R.I.V Jakar­
ta, 1984.
Dinas Perikanan Jawa Timur, Pengembangan Budidaya Tambak,
Dinas Perikanan Jawa Timur, Surabaya",- 1984 .
Direktorat Jendral Departemen Pertanian, Ketentuan Ker.ja
Pengumpulan,.Pengolahan dan Penya.jian Data Statistik
Perikanan. Buku I: Stanciar Statistik Perikanan. Direktorat Jendral Departemen Pertanian, Jakarta, 1975.
Pahlifi, Meningkatkan Usaha Pemeliharaan Ikan Kolam Air
Payau dalam IrangksT Pengembangan Perikanan di Wilayah
Kabupaten Daerah Tingkat'II SidoarjoY Skripsi Sar.jana, Pakultas" ^Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya,
1982.
J. Ravianto (ed), Produktivitas dan Mutu Kehidupan, Lem­
baga Sarana Informasi Usaha dan ProduktivTtas, Jakar­
ta, 1985.
______ , Produktivitas dan Seni Usaha, Lembaga Sarana Informasi Tjsaha dan^roduktivifes, Jakarta, 1986.
Kotler, Philip, Dasar-dasar Pemasaran Jilid I , terjemahan Wilhelmus W. Bafcowatun, Erlangga, Jakarta, 1984.
\
______ , Dasar-dasar Pemasaran Jilid II, terjemahan Wil-
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
helmus W. Bakowatun, Erlangga, Jakarta, 1985,
Leftwich, Richard H., Mikro Ekonomi Jilid II, terjemahan
Paul Sitohang, Dwi Tunggal, Yogyakarta, 1982.
Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, Cetakan
LP3ES ^Jakarta, 1982.
Keenam,
Payaman J. Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbit Pakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta, 1986.
Sekretariat Badan Pengendali Bimas, Petun.juk Operasional
Program Intensifikasi Tambak, Selcretariat Badan Pe­
ngendali Bimas, "Jakarta, 19&4.
Soeyanto, Intensifikasi Perikanan, Yudhistira,
1981.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
Jakarta,
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERHITUNGAN LUAS AREAL TAMBAK YANG DITANAMI UDANG WINDU
DI
KABUPATEN GRESIK 1980-1985
Udang windu yang dikelola secara tradisional, diasumsikan menghasilkan rata-rata = 300 ,kg/Ha/ Tahun.
Produksi udang windu tahun 1980 = 225.000kg.
Jadi luas areal tambak yang ditanarai udang windu
=
750
Ha
Prosentase luas areal tambak udang =
Produktivitasnya =
=
225.000
" lio '' -
750
2T7W
o
^
= 3,57 *
;iUU-
Produksi tahun 1981 » 275.000 kg.
Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu *=
^§§22
= 916j7
Ha
Prosentase luas areal tambak udang =
Produktivitasnya
=
Produksi tahun 1982
916.7
22.015
=
, 1(- ^
’
275.000
"916,7
= 30°= 290.000 kg.
Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu, =
=
966,7
Ha
Prosentase luas areal tambak- udang = 966,7
22.204
Produktivitasnya =
290.000
9*S6,7 ' = 30°Produksi tahun 1983 = 300.000 kg.
A Qc a?
*
Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu =
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Prosentase luas areal tambak udang =
1000
*
22.206
■Produktivitasnya
=
Produksi tahun 1984
300.000
1000
"
_
~
^uu#
= 800.000 kg
Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu
^•°3'
6o'~" = 2666 ’7 HqProsentase luas areal tambak udang
Produktivitasnya
=
= 2666,7
22.584
=
aa qa
=
’
800.000
~ 2 ^ 7 7
Produksi tahun 1985
a
4,r?0 /0
=
= 30° -
875.000 kg.
Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu =
"■f&s22 = 2916»7 HaProsentase luas areal tambak udang
Produktivitasnya
=
2916,7
23.030
_ 10
“
875.000
' "29i& ',7
SKRIPSI
=
=
30° *
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
a
/0
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERBANDINGAN PENGELOLAAN BUDIDAYA TAMBAK
*)
CAHA TRADISIONAL DAN SEMI INTENSIF '
1, Pemeliharaan Udang Windu Secara Tradisional
A. Biaya rehabilitasi
- Gurabing/keduk teplok dua orang selama
tiga hari @ Rp 3.500/orang/hari
Rp
21.000,00
Rp
18.000,00
Rp
21.500,00
- Perbaikan laban/tukuan
Rp
50.000,00
- Peralatan
Rp
40.000,00
Rp
150.500,00
- Benur windu duaTitean @ Rp 200,000,00
Rp
400.000,00
- Nener eatu rean @ Rp 85.000,00
Rp
85.000,00
Rp
485.000,00
- Udang windu 100 kg @ Rp 9.000,00
Rp
9 0 0 .000,00
- Bandeng 700 kg @ Rp 900,00
Rp
630.000,00
- Keruk kolong dua orang selama tiga ha­
ri © Rp 3 .000,00/orang/hari
- Perbaikan kolong pinggir dan pematang
tengah dua orang selama tiga hari
@
Rp 2.500,00/orang/hari
(1) Jumlah
B. Biaya eksploitasi
(2) Jumlah
C. Hasil penjualan produksi
(3) Jumlah
SKRIPSI
Rp 1.530,000,00
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
D. Upah pendega
- Udang windu 10 % dari Rp 900.000,00
Rp
90.000,00
- Bandeng 10 % dari Rp 630.000,00
Rp
63.000,00
Rp
153.000,00
(5)
Rp
30.000,00
(6)
Rp 1.347.000,00
(4) Jumlah
E. Biaya pemasaran
- Ongkos angkut
Rp 20.000,00
- Lain-lain
Rp 10.000,00
P. Hasil penjualan bersih
(3) - (4) + (5)
G. Biaya pengusahaan
(1) + (2)
Rp 635.500,00
- Ipeda
Rp
20.000,00
(7)
H. Pendapatan bersih (6) - (7).
Rp
655.500,00
Rp
691.500,00
2. Pemeliharaan Udang Windu Secara Semi Intensif
A. Biaya rehabilitasi
- Gumbing/keduk
tep lD k
dua orang selama
tiga hari ® Rp 3.500,00/orang/hari
Rp
21.000,00
Rp
18.000,00
Rp
21.500,00
- Keruk kolong dua^ orang selama tiga ha­
ri 0 Rp 3.000,00/orang/hari
- Perbaikan kolong pinggir dan pematang
tengah dua orang selama
Rp 2.500,00/orang/hari
SKRIPSI
tiga
hari 0
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
D. Upah pendega
- Udang windu 10 % dari Rp 900.000,00
Rp .' 90,000,00
- Bandeng 10 % dari Rp 630.000,00
Rp
63.000,00
Rp
153*000,00
(5)
Rp
30.000,00
(6)
Rp 1.347.000,00
(4) Jumlah
E. Biaya pemasaran
- Ongkos angkut
Rp 20.000,00
- Lain-lain
Rp 10.000,00
P. Hasil penjualan bersih
(3) - (4) + (5)
G. Biaya pengueahaan
(1) + (2)
- Ipeda
Rp 635.500,00
Rp
20.000,00
(7)
H. Pendapatan bersih {$•).- (7)-.
..
Rp
655.500,00
Rp
691.500,00
2. Pemeliharaan Udang Windu Secara Semi Intensif
A. Biaya rehabilitasi
- Gumbing/keduk teplok dua orang selama
tiga hari © Rp 3 .500,00/orang/hari
Rp
21.000,00
Rp
18.000,00
Rp
21.500,00
- Keruk kolong dua« orang selama tiga ha­
ri 0 Rp 3.000,00/orang/hari
- Perbaikan kolong pinggir dan pematang
tengah dua orang selama
Rp 2.500,00/orang/hari
SKRIPSI
tiga
hari <3
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
- Perbaikan laban/tukuan
Rp
50.000,00
- Peralatan
Rp
40.000,00
Rp
150.500,00
(1) Jumlah
B, Biaya eksploitasi
- Benur windu 8 rean @ Rp 200*000,00
Rp 1.600.000,00
- Hener tiga rean @ Rp 85.000,00
Rp
255.000,00
Udang windu 200 kg @ Rp 125,00
Rp
25.000,00
Bandeng 500 kg @ Rp 125,00
Rp
62.500,00
Udang windu
Rp
50.000,00
Bandeng
Rp
15.000,00
- Pupuk urea/TSP
- Pestisida
(2) Jumlah
Rp 2.007.500,00
C. Hasil penjualan
Rp 2.700.000,00
- Bandeng 2000 kg @ Rp 900,00
Rp
(3) Jumlah
O
O
O
O
O+
O
O
CO•
- Udang windu 300 kg @ Rp 9.000,00
Rp 4 .5 0 0 .000,00
D. Upah pendega
- Udang windu 10 % dari Rp 2*700.000,00
Rp
270.000,00
- Bandeng 10 % dari Rp 1.800.000,00
Rp
180.000,00
Rp
450.000,00
Rp
30.000,00
(4) Jumlah
E. Biaya pemasaran
- Ongkos angkut
Rp 20.000,00
- Lain-lain
Rp 10*000,00
(5)
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
P. Hasil penjualan bersih
(3) - (4) + (5)
(6)
Rp 4.02.0.000,00
G. Biaya pengusahaan
(1) + (2)
- Ipeda
Rp 2.158.000,00
Rp
20.000,00
(7)
H. Pendapatan bersih (6) - (7)
Rp 2.178.000,00
Rp 1.842.000,00
*) Data ini diperoleh dari usaha tambak di Kecamatan Mafayar untuk seluas satu hektar tahun 1985.
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERHITUNGAN PERKIRAAN PRODUKSI UDANG WINDU
. DI KABUPATEN GRESIK 1986-1990
Y°
Tahun
X
Y
XY
X2
1980
0
255
0
0
131,908
1981
1
275
275
1
265,765
1982
2
290
580
4
399,622
1983
3
300
900
9
533,479
1984
4
800
3.200
16
667,336
1985
5
875
4.375
25
801,193
15
2.795
9.330
55
Jumlah
'1
Y° = a + bX
IY = n a + bZX
I X Y = a IX + b X X 2
2.795 = 6a + 15b
(1)
9.330 = 15a + 55b
(2)
(1) x 5 i
13-975 = 30a + 75b
(2) x 2 ;
18.660 = 30a + 110b
. —
i. i
i
i.
-4.685 =
—
. h i—
0
.« ■ ■ ■ » ■ ■
i ■■
v
- 35b
b = 133,857
2.795 = 6a + 15 (133,857)
a = 131,908
Y° = 131,908 + 133,857 (X)
SKRIPSI
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
(3)
ANISAH ROCHAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Persamaan (3) dapat digunakan untuk
menghitiing
perkiraan jumlah produksi udang windu (Y°), di mana
X
merupakan unit tahun. Setelah memasukkan unit-unit ta­
hun Periode .1986-1990 ke dalam persamaan (3), maka angka perkiraan jumlah produksi itu masing-masing
\
sebagai berikut:
1986
1987
1988
SKRIPSI
adalah
Y° = 131,809 + 133,857 (6) =
935,050
Yo = 131,809 + 133,857 (7) = 1.068,907
Y° = 131,809 + 133,857 (8) = 1.202,767
1989
Y° = 131,809 + 133,857 (9) = 1.336,621
1990
Y° = 131,809 + 133,857 (10)= 1.470,478. •
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU....
ANISAH ROCHAYA
Download