BERITA TERKINI Atopaxar, Antiplatelet Terbaru Golongan Protease-Activated Receptor 1 Inhibitor Penelitian dr. Shinya Goto dkk. dari Tokai University School of Medicine, Jepang, memperlihatkan bahwa atopaxar, obat antiplatelet golongan protease-activated receptor 1 (PAR-1) inhibitor efektif mengurangi kejadian kardiovaskular mayor (major adverse cardiovascular events, MACE) pada pasien sindrom koroner akut (SKA) dan risiko tinggi penyakit jantung koroner (PJK). Hasil penelitian J-LANCELOT (Japanese Lesson from Antagonizing the Cellular Effect of Thrombin) ini dipresentasikan pada kongres European Society of Cardiology 2010 di Stockholm, Swedia. Selain itu, hasil penelitian ini juga telah dipublikasikan dalam European Heart Journal edisi Agustus 2010. Atopaxar termasuk obat antiplatelet golongan PAR-1 (protease-activated receptor 1) inhibitor yang bekerja menghambat aktifasi trombosit melalui trombin. Walaupun ada tendensi peningkatan perdarahan, namun tidak dijumpai tanda-tanda peningkatan perdarahan bermakna secara klinik, sehingga para ahli menyatakan bahwa obat ini relatif aman. Penelitian fase II efek atopaxar lain sedang berlangsung dan akan dipresentasikan pada pertemuan TCT (Transcatheter Cardiovascular Therapeutics) di Washington DC, Amerika Serikat. Penelitian J-LANCELOT merupakan 2 penelitian multisenter, acak, tersamar ganda, kontrol plasebo, fase II, yang mengevaluasi keamanan dan efektifitas atopaxar sebagai terapi tambahan terhadap terapi standar pada pasien berkebangsaan Jepang dengan SKA dan risiko tinggi PJK. Pasien SKA (n=241) atau dengan risiko tinggi PJK (n=263) secara acak diterapi dengan atopaxar 50, 100, 200 mg, atau dengan plasebo sekali sehari selama 12 minggu (pasien SKA) atau 24 minggu (pasien PJK). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kejadian TIMI (Thrombolysis in Myocardial Infarction) mayor dan minor serta perdarahan yang memerlukan tindakan medis tidak berbeda bermakna antara kelompok atopaxar dengan kelompok plasebo. Walau pada kelompok atopaxar 200 mg terjadi peningkatan perdarahan TIMI secara numerik, namun tidak bermakna (p=0,081). Baik pada kelompok SKA maupun pada kelompok dengan risiko tinggi PJK, atopaxar 100 dan 200 mg menghambat agregrasi trombosit > 90% dan atopaxar 50 mg menghambat agregrasi sebesar 20-60%. Selain itu para ahli menemukan peningkatan gangguan fungsi hati dan pemanjangan interval QT pada kelompok pasien atopaxar. Dr. Goto mengatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian J-LANCELOT tersebut, kini atopaxar dapat menjalani penelitian fase III. Dosis yang akan diuji pada penelitian fase III ini adalah dosis rekomendasi 100 mg sehari. Penelitian tambahan fase II mungkin diperlukan untuk menguji atopaxar dosis 75 mg sehari. Para ahli lainnya juga sedang mengamati antiplatelet baru ini. Mereka mengingatkan adanya gangguan fungsi hati dan pemanjangan interval QT yang perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama dalam penelitian lanjutan. Simpulan: • Atopaxar, obat antiplatelet golongan PAR-1 inhibitor efektif mengurangi kejadian kardiovaskular pada pasien sindrom koroner akut (SKA) dan risiko tinggi penyakit jantung koroner (PJK) dalam penelitian JLANCELOT. • Penelitian fase III sedang diajukan untuk meneliti efektifitas atopaxar lebih lanjut • Para ahli lainnya menekankan efek samping pada hati dan pemanjangan interval QT yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut. (YYA) Kelompok SKA (n=241) Kelompok risiko tinggi PJK (n=263) Atopaxar Plasebo Atopaxar Plasebo Kejadian TIMI dan perdarahan yang memerlukan tindakan medis 5,0% 6,6% 1,5% 1,5% Peningkatan perdarahan TIMI untuk atopaxar 200 mg 23,0%(*) 16,4% 13,2%(**) 4,5% Efek samping kejadian kardiovaskular 5.0%(***) 6.6% 1.0%(****) 4.5% Tabel 1. Perbandingan kejadian TIMI, perdarahan dan efek kejadian kardiovaskular antara atopaxar dengan plasebo dalam kelompok sindrom koroner akut dan kelompok risiko tinggi penyakit jantung koroner. SKA= sindrom koroner akut; PJK= penyakit jantung koroner; (*)=atopaxar vs plasebo= P = 0.398 ; (**)=atopaxar vs plasebo p= 0.081; (***)=atopaxar vs plasebo p=0,73; (****)= atopaxar vs plasebo p = 0,066. REFERENSI 1. Goto S, Ogawa H, Takeuchi M, Flather MD, Bhatt DL. Double-blind, placebo-controlled Phase II studies of the protease-activated receptor 1 antagonist E5555 (atopaxar) in Japanese patients with acute coronary syndrome or high-risk coronary artery disease. 2. Medscape cardiology. New Class of Antiplatelet Agents in Clinical Trials. [cited 2010 August 31]. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/727691 CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 129