Market Brief: Brief: "PELUANG "PELUANG DAN EKSPOR POTENSI KE PERIKANAN"KE PASAR BRASIL" PERHIASAN EKSPOR BRASIL PRODUK ITPC SAO PAULO BRASIL 2012 Brasil merupakan produsen terbesar didunia untuk batu-batuan mulia dan produsen ke 12 terbesar didunia untuk emas. Selain itu, Brasil juga merupakan produsen terbesar ke-7 untuk berlian. Batu-batu mulia yang dimaksud adalah emerald, topaz imperial, Paraiba tourmaline, aquamarine, amethyst, diamond, opal, dll. Brasil sangat menyukai jewellery/perhiasan sebagai kebutuhan keseharian terutama untuk kaum Ibu dan remaja putri. Jumlah industry jewellery sebanyak 1300 perusahaan dengan turn over US$. 1,4 milyar. Industri Jewellery terdapat di negara bagian Minas Gerais, São Paulo, Rio de Janeiro, dan Rio Grande do Sul. 60% dari jumlah perusahaan perdagangan/industri jewellery/perhiasan didirikan 15 tahun yang lalu dan 30% lagi didirikan pada lima tahun terakhir. Pada umumnya 20% perdagangan jewellery terdapat di shopping centre. Jika dilihat dari penggolongan tenaga kerja dan modal yang ditanam di industry jewellery maka hamper 60% perusahaan/industry jewellery tersebut adalah small and medium enterprice (SMES) dan 40% lagi tergolong menengah dan besar. Berdasarkan suatu penelitian yang dilakukan The Brazilian Gems and Precious Metals Institute (IBGM) 54% dari penjualan jewellery adalah emas, 23% berlian dan 17% Gemstones. Pembeli utama adalah ibu-ibu sebanyak 60%, laki-laki 29%, dan anak-anak 5%. Sedangkan jenis jewellery yang diperjualbelikan di Brazil tercatat brand Cartier dari Paris dan Bvlgari atau Tiffany dari Amerika yang sangat terkenal di São Paulo. Berdasarkan Presiden Tiffany, São Paulo adalah pasar jewellery yang paling besar diseluruh Amerika Latin. Berdasarkan IBGE pada bulan Juli 2011, penduduk Brasil diperkirakan sekitar 203 Juta jiwa dan sebagian besar penduduk tersebut berdomisili di negara bagian São Paulo sebanyak 41 Juta, Rio de Janeiro 16 Juta, Minas Gerais 19 Juta, Bahia 14 Juta, dan Pernambuco sebanyak 8 Juta. Pada umumnya masyarakat Brasil terutama kaum wanita sangat menyukai perhiasan baik yang terbuat dari logam mulia ataupun campuran logam mulia dengan batu-batu mulia seperti blue topaz, tourmaline, citrine dan lain sebagainya. Kondisi ini menyebabkan Brasil sangat potensial untuk pemasaran Jewellery. Melalui pengalaman berpartisipasi pada beberapa pameran seperti Houseware and Gift Fair di São Paulo, terlihat produk-produk jewellery Indonesia yang dipamerkan sangat diminati oleh masyarakat Brasil. Harga jewellery Indonesia relatif murah dan memiliki jenis koleksi yang beraneka ragam menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli. Masyarakat Brasil sangat menyukai design jewellery dari jawa dan bali yang dikerjakan secara hand made. Demikian juga untuk jenis jewellery mutiara sangat digemari di Brasil karena ternyata produk ini tidak di produksi di Brasil. Hal ini tentunya merupakan peluang bagi Indonesia yang telah berpengalaman dalam memproduksi berbagai jenis jewellery dari perak, mutiara dan lain sebagainya. Pada uraian terdahulu telah disebutkan bahwa pemasaran Jewellery di Brasil dilakukan melalui Shopping Mall yang tersebar di seluruh kota-kota besar Brasil. Memasuki pasar tersebut tentunya harus melalui suatu kaijan yang mendalam agar distribusi dapat menjangkau masyarakat luas. Langkah yang paling baik yang dapat dilakukan adalah menciptakan suatu jaringan distribusi. Sebagai reference, dapat disebutkan disini bahwa São Paulo adalah pusat bisnis di Brasil dan untuk itu perlu dipikirkan untuk memilih importer di São Paulo sebagai mitra untuk pasar serta upaya untuk menciptakan design-design jewellery yang baru dan menarik yang akan dipasarkan dengan harga yang bersaing. Semua perusahaan Importir Brasil harus terdaftar di Sekretariat Perdaganagan Luar Negri (SECEX) dan hanya perusahaan yang sudah terdaftar yang boleh melakukan Impor. Pemerintah Brasil menerapkan tata niaga Impor dan anti dumping untuk beberapa barang yang diimpor, dan setiap importer dapat berhubungan langsung dengan electronic trade menagement untuk mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang di perlukan jika ingin mengimpor. Tata niaga (ijin) impor di berlakukan hanya untuk periode tertentu untuk pengapalan barang impor, dan pada umumnya ijin impor hanya berlaku untuk 60 hari dan barang-barang impor sudah harus dikapalkan sebelum ijin impor mati. Pemerintah Brasil juga mengenakan biaya untuk mendapatkan ijin impor melalui SISCOMEX. Pada umumnya penerapan tarif merupakan instrumen pertama di Brasil dalam mengatur impor. Hingga saat ini rata-rata tarif 13,8% dan median tarif adalah 14,0%. Brasil dan negara-negara anggota MERCOSUR lainya, Argentina, Paraguay, Uruguay, mengimflemntasikan tarif bersama luar negri pada 1 Januari 1995. Menghadapi gejolak impor yang sangat besar dan defisit perdagangan yang sangat besar maka pada tahun 1995 hingga tahun 2010 masih menerapkan tarif impor yang tinggi atas barang –barang komisi tahanan lama termasuk mobil, sepeda motor, dan barang-barang mainan. Tarif baru di berlakukan untuk produk-produk tersebut hingga mencapai 70%. Kebijakan ini di pertahankan sampai dengan tahun 2010. Untuk barang-barang modal tarifnya diturunkan dari 20% menjadi 5%. Pengenaan tariff bea masuk barang impor didasarkan pada Harmonized System (HS dan bea masuk didasarkan pada perhitungan CIF (Cost, insurance dan freight) nilai import. Tarif bea masuk untuk barang-barang sepatu berkisar antara 0-32%. • • • • • • Brasil mengenakan pajak dan pemungutan barang-barang impor antara lain: Union fee 2,2% of CIF Brokerage Fee 1% CIF Warehouse Tax 1% dari impor duty Fee for handling charges dari US$20 to US$100 Administration Commision US$50 Import Licence Fee US$100; dan Additional Port Tax 3% CIF ICMS (Value Added Tax) adalah pajak yang dikenakan oleh Negara Bagian atas barang impor. ICMS ini di kenakan atas perhitungan dari CIF, Import Duty. ICMS = 18% dan setiap States memiliki standar ICMS yang berbeda. Dokumen-dokumen yang diperlukan adalah Pro Forma Invoice. Dalam pengajuan ijin impor para importer diminta menyampaikan pro forma invoice yang mencantumkan harga barang atau catalog produk.Dokumen aslinya harus dilengkapi dengan sertifikat dari KADIN atau consuler visa. Dokumen harus terdiri dari: • • • • • • • • • • Nama dan alamat eksporter / manufactur Pernyataan bahwa harga barang adalah harga export untuk suatu Negara. Jika diminta nama agent, distributor dan perwakilan harus di cantumkan dalam dokumen. Total FOB price, unit price, gross dan net weight. Pro forma invoice dikeluarkan oleh commercial enterprices/eksportir. Nomor ijin impor dari SECEX. Commercial Invoice. Bill of Landing or Air Way Bill. Dokumen khusus untuk produk-produk yang diawasi impornya. Surat pernyataan bahwa harga barang-barang adalah benar tidak under value. Brasil merupakan produsen terbesar di dunia untuk batu-batuan mulia dan produsen ke-12 terbesar didunia untuk emas. Selain itu, Brasil juga merupakan produsen terbesar ke-7 untuk berlian. Batu-batu mulia yang dimaksud adalah emerald, topaz imperial, Paraiba tourmaline, aquamarine, amethyst, diamond, opal, dll. Brasil sangat menyukai jewellery sebagai kebutuhan keseharian terutama untuk kaum Ibu dan remaja putri. Produk jewellery dari perak dan emas, mutiara mempunyai peluang pasar yang sangat baik di Brasil. Untuk segmen pasar menengah jewellery perak sangat disukai terutama jewellery dengan design Jawa dan Bali. Pada umumnya 20% perdagangan jewellery terdapat di shopping centre. Jumlah industry jewellery sebanyak 1300 perusahan dengan turn over US$. 1,4 milyar. Industri Jewellery terdapat di negara bagian Minas Gerais, São Paulo, Rio de Janeiro, dan Rio Grande do Sul. 60% dari jumlah perusahaan perdagangan/industri jewellery didirikan 15 tahun yang lalu dan 30% lagi didirikan pada lima tahun terakhir. Dengan income per kapita yang cukup tinggi dan gaya hidup masyarakat Brasil yang konsumtif termasuk dalam kebutuhasn perhiasan maka peluang pasar produk jewellery Indonesia ke pasar Brasil masih terbuka luas dan dapat terus berkembang. Beberapa pameran dagang yang diadakan di kota-kota besar Brasil dapat dipergunakan sebagai sarana promosi perhiasan Indonesia, khususnya yang terbuat dari perak dan mutiara. Meskipun bea masuk dan pungutan impor di Brasil sangat tinggi dan hambatan ini juga dihadapi oleh semua pelaku usaha dari Negara-negara lain kiranya para eksportir bermain pada “playing field” yang sama. Untuk itu di perlukan usaha-usaha peningkatan daya saing produk perhiasan ini di Indonesia dengan mempertahankan daya tarik, karakteristik akan produk ini dan juga perlu menjalin kerja sama dengan importer di Brasil serta memaksimalkan usaha untuk penetrasi pasar seluas mungkin dengan memanfaatkan keberadaan Fungsi Ekonomi di Kedutaan Besar Indonesia di Brasilia serta keberadaan Kantor Indonesian Trade Promotion Center di São Paulo.