Judul Makalah Ilmiah - Pangkalan Data Dosen Universitas Pancasila

advertisement
PROSEEDING KONGRES ILMIAH ISFI XVI 2008
UJI AKTIFITAS IMUNOMODULATOR EKSTRAK
ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia
L.)
The Immunomodulator activity of ethanol extract of noni
(Morinda citrifolia L.)
Siti Umrah Noor
1), 2), 3)
1)
, Dian Ratih
2)
, Faizatun
3*)
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
* Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan; [email protected]
Intisari
Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) mengandung banyak senyawa
kimia diantaranya xeronin, proxeronin dan terpenoid yang diharapkan dapat
meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Telah dilakukan pengujian aktifitas imunomodulator dari ekstrak etanol
buah mengkudu terhadap respon imun humoral mencit. Dua puluh lima ekor
mencit dibagi dalam lima grup, Grup I (normal tanpa imunisasi-tanpa
perlakuan), Grup II (imunisasi-tanpa perlakuan), Grup III-V (imunisasiperlakuan dengan ekstrak ethanol buah mengkudu berturut-turut 3 mg/20 g,
6 mg/20 g, dan 12 mg/ 20 g bobot badan mencit). Mencit diimunisasi
dengan protein SE (sekretorik) dari Toxoplasma gondii strain RH.
Pengukuran titer IgG pada serum dilakukan dengan enzyme linked
immunosorbent assay (ELISA).
Hasil menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol buah mengkudu
dapat meningkatkan titer imunoglobulin G (Ig G)
Kata kunci: Buah mengkudu, imunomodulator, ELISA, Imunoglobulin G
Abstract
Noni (Morinda citrifolia L.) contains many chemical compounds, such as
xeronin, proxeronin and terpenoids to increase immune systems of body.
The immunomodulator activity of ethanol extract of noni to humoral
immune response of male mice has been determined. Twenty five male mice
divided into five groups were induced by 10 g SE from Toxoplasma gondii
strain RH for 14 days. Grup I (normal no immunization- no treatment), grup
II (immunization-no treatment), grup III-V (immunization-treatment with
ethanol extract of noni, dose in 3 mg/20 gBW, 6 mg/20 gBW, and 12 mg/ 20
gBW respectively. The titer Ig G in serum has detected with ELISA (enzyme
linked immunosorbent assay) method.
The Result showed that ethanol extract of morinda can increase
Immunoglobulin G (Ig G).
Key words:
Noni, Immunomodulator, ELISA, Immunoglobulin G
Pendahuluan
Manusia dari lahir sudah mempunyai
sistem pertahanan tubuh yang spesifik dan
non spesifik. Sistem pertahanan tubuh yang
disebut dengan sistem imun ini dapat
berfungsi dalam mencegah berbagai penyakit
yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus
atau zat asing lainnya (Tjokronegoro, 1990).
1
Uji Imunomodulator buah mengkudu
Respon imun diperlukan untuk tiga hal
yaitu
pertahanan
tubuh
terhadap
mikroorganisme,
homeostasis
terhadap
eliminasi komponen-komponen tubuh yang
sudah tua, dan pengawasan terhadap
penghancuran sel-sel yang bermutasi menjadi
ganas sehingga respon imun dapat diartikan
sebagai suatu sistem agar tubuh dapat
mempertahankan
keseimbangan
antara
lingkungan di luar dan di dalam tubuh.
Imunomodulator merupakan zat yang dapat
mengembalikan ketidakseimbangan sistem
kekebalan yang terganggu dengan cara
merangsang dan memperbaiki fungsi sistem
kekebalan tubuh (Bratawidjaja KG, 2002).
Tumbuhan obat yang bekerja pada
sistem imunitas bukan hanya bekerja sebagai
efektor yang langsung menghadapi penyebab
penyakitnya, melainkan bekerja melalui
pengaturan imunitas. Apabila mengobati
penyakit
yang
disebabkan
oleh
mikroorganisme dengan obat yang bersifat
imunomodulator, maka imunomodulator
tidak akan bekerja langsung terhadap
mikroorganisme melainkan dengan cara
sistem imunitas akan didorong untuk
menghadapi melalui efektor sistem imunitas
(Subowo, 1996).
Salah satu tanaman yang dikenal dapat
meningkatkan sistem imun tubuh adalah
mengkudu (morinda citrifolia L.). Penelitian
secara ilmiah telah dilakukan oleh Heinicke
yang menunjukkan mengkudu mengandung
senyawa xeronin dan proxeronin yang
berfungsi menormalkan fungsi sel yang rusak
dalam tubuh manusia sehingga dapat
meningkatkan daya tahan tubuh (Heinicke
RM, 1985).
Dalam penelitian ini akan diuji
pengaruh ekstrak etanol terhadap sistem
kekebalan mencit jantan yang terlebih dahulu
diinduksi dengan protein SE dari Toxoplasma
gondii, kemudian kadar IgG ditetapkan
dengan metode ELISA.
Metodologi
Bahan. Buah mengkudu yang cukup matang,
masih keras berwarna putih kekuningPROSEEDING KONGRES ILMIAH ISFI XVI 2008
kuningan diperoleh dari BALITTRO, Bogor
dan dideterminasi di Herbarium Bogoriense,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
Bogor. Hewan coba yang digunakan adalah
25 ekor mencit jantan galur BALB/c,
berusia 3-4 bulan dengan bobot badan 20-40
g. Toxoplasma gondii strain RH diperoleh dari
BALITVET, Bogor. Phosphat buffer saline
(PBS), konjugat goat anti-mouse IgG, whole
molecule – alkaline phosphatase (Sigma Chem.,
USA), substrat p-nitrophenylphosphate (Sigma
Chem., USA).
Alat. Titertek® Multiskan® MCC/ 340
ELISA Reader (Labsystems, Finland),
Mikroplat (Flat bottomed Nunc–Immuno
maxisorb 96 well microplate ; Nunc Int.,
Denmark), sentrifuga, sonde lambung.
Metode
Pembuatan ekstrak buah mengkudu
Serbuk simplisia dimaserasi sambil dikocok
dengan shaker selama 24 jam, diulangi
beberapa kali sampai hasil ekstraksi tidak
berwarna. Kemudian dirotavaporasi dan
diuapkan di waterbath sampai diperoleh
ekstrak
kental.
Dihitung
rendemen,
organoleptik, kadar air menggunakan
moisturemeter berdasarkan reaksi KarlFischer dan cek pH.
Isolasi Antigen
Toxoplasma gondii yang digunakan adalah
strain RH yang diperoleh dari BALITVET,
Bogor. Parasit diperbanyak didalam rongga
peritoneum mencit dan dipanen untuk
koleksi takizoit yang kemudian digunakan
untuk isolasi protein SE (sekretorik). Isolasi
protein SE dilakukan dengan mengkultur
takizoit Toxoplasma gondii dalam medium
RPMI 1640 yang mengandung inhibitor
protease (PMSF 1 mM – Sigma Chem.,
USA; TPCK 10 µg ml-1 – Sigma Chem.,
USA). Inkubasi kultur dilakukan pada
temperatur 37ºC selama satu jam. Selanjutnya
dilakukan sentrifus pada kecepatan 3500 rpm
selama 10 menit pada temperatur 4ºC.
Supernatan yang diperoleh pada proses
Uji Imunomodulator buah mengkudu
tersebut mengandung protein SE yang
kemudian digunakan untuk penelitian.
Kuantifikasi konsentrasi protein dalam
larutan tersebut dilakukan dengan metode
Lowry menggunakan BioRad Protein Assay.
Protein yang telah diperoleh dialikuot dan
disimpan pada suhu – 20ºC sampai saat akan
dipergunakan.
Immunisasi dan Pengambilan Sampel
Hewan coba yang digunakan adalah mencit
jantan galur BALB/c sebanyak 30 ekor
masing masing 5 ekor per grup. Kelompok
perlakuan terdiri atas 5 grup, Grup I (normal
tanpa imunisasi-tanpa perlakuan), Grup II
(imunisasi-tanpa perlakuan), Grup III-V
(imunisasi- perlakuan dengan ekstrak ethanol
buah mengkudu masing masing dosis tinggi,
sedang dan rendah).
Imunisasi dilakukan secara intranasal
dan diberikan dua kali pada hari ke-0 dan
diulangi dua minggu kemudian (minggu ke2). Dosis yang digunakan adalah 10 µg SE /
ekor. Volume cairan imunisasi sebanyak 10
µL yang diteteskan pada lubang nostril
mencit. Sampel yang dikoleksi berupa serum
yang dimulai pada minggu ke-0 dan minggu
ke-2 setelah imunisasi pertama. Darah untuk
pengambilan serum diambil dari vena ekor.
Pemberian ekstrak etanol buah
mengkudu diberikan dengan dosis 3 mg/20
gr mencit (dosis rendah), 6 mg/20 gr mencit
(dosis sedang) dan 9 mg/20 gr mencit (dosis
tinggi). Pemberian dilakukan secara oral
menggunakan sonde lambung. Volume total
cairan yang diberikan sebesar 0,4 mL / ekor
mencit. Pemberian ekstrak etanol buah
mengkudu diberikan setiap hari selama satu
bulan.
ELISA dan Konversi Titer
Pengukuran titer IgG pada serum dilakukan
dengan enzyme linked immunosorbent assay
(ELISA). SE dilapiskan pada Mikroplat (Flat
bottomed Nunc–Immuno maxisorb 96 well
microplate ; Nunc Int., Denmark) dengan
konsentrasi 20 g ml-1 dalam 0.05 M sodium
carbonate buffer (pH 9.8) selama semalam pada
40C. Pencucian pertama dilakukan hanya
PROSEEDING KONGRES ILMIAH ISFI XVI 2008
menggunakan 0.01 M PBS (pH 7.2 )
sedangkan pencucian pada masing masing
tahap berikutnya menggunakan PBS-Triton
X 100 0.05 %. Konjugat yang digunakan
adalah goat anti-mouse IgG, whole molecule –
alkaline phosphatase (Sigma Chem., USA).
Adapun substrat yang digunakan adalah pnitrophenylphosphate (Sigma Chem., USA). Hasil
pengukuran dibaca pada filter 405 nm
menggunakan Titertek® Multiskan® MCC/
340 ELISA Reader (Labsystems, Finland).
Serum dinyatakan positif apabila memiliki
nilai kerapatan optik (OD) dua kali
simpangan baku kerapatan optik kontrol
negatif + rerata kerapatan optik kontrol
negatif. Selanjutnya nilai kerapatan optik
dikonversi menjadi titer antibodi dengan
menggunakan kurva baku titer. Kurva baku
ditetapkan dengan menggunakan rentang
konsentrasi IgG antara 0,00001 – 0,5 µg /
lubang mikroplat. Satuan titer IgG hasil
konversi adalah “ng l-1 serum.
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Uraikan kesimpulan secara singkat
dalam satu parágrafo.
Daftar Pustaka
Tjokronegoro
A.
1990.
Peranan
mikroorganisme dan komponennya sebagai
imunomodulator sistem imun tubuh manusia.
Majalah Kedokteran Indonesia. 40(11). 61319
Bratawidjaja KG. 2002. Imunomodulator dari
tumbuhan obat. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 119-25
Subowo. 1996. Efek imunomodulator dari
tumbuhan obat. Warta Tumbuhan Obat
Indonesia. 3(1):1-4
Uji Imunomodulator buah mengkudu
Heinicke RM. 1985. The pharmacologically
active ingredient of Noni. Bulletin of the
National Tropical Botanical Garden.
Ucapan Terima Kasih
Diberikan kepada DIKTI atas
bantuan Dana Hibah Bersaing tahun
anggaran 2008.
PROSEEDING KONGRES ILMIAH ISFI XVI 2008
Download