Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI TARI BAMBU DAN PEMILIHAN UMUM DI MA BILINGUAL BATU MALANG Supian Syah MA BILINGUAL BATU MALANG Abstrak; Keuntungan belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum adalah belajar materi tertentu secara mendalam, terlibat secara fisik dengan belajar, belajar keterampilan proses, memandukan belajar dalam cara melatih kecerdasan emosional, meningkatkan semangat kooperatif, memusatkan perhatian pada kebutuhan individual dan memotivasi siswa dan guru. Kesemua komponen tersebut diaplikasikan dalam dua strategi pembelajarn tari bambu dan pemilihan umum yang mengacu pada satu tujuan yaitu peningkatan hasil belajar peserta didik. Penulisan artikel ini menggunakan metode study pustaka dengan mengambil beberapa sumber. Adapun sumber ini diambil dari berbagai bukubuku, artikel dari internet dan surat kabar serta makalah. Disamping itu metode lain yang digunakan adalah observasi dan try out dengan strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum di kelas X MA Bilingual Batu. Dari strategi pembelajaran yang digunakan, diperoleh hasil bahwa pembelajaran melalui strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan dapat membuat peserta didik terbantu untuk lebih mudah memahami materi pembelajaran. Sebagai kesimpulan, pengajaran bahasa inggris menggunakan strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum sangat efektif dan berguna untuk mengembangkan kemampuan dalam berbagai bidang pengembangan baik secara mandiri maupun secara kelompok. Selain itu strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum dapat membantu peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran. Kata kunci: Strategi pembelajaran, tari bambu, pemilihan umum PENDAHULUAN Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah terkait dengan karakteristik peserta didik. Menurut para ahli bahwa usia peserta didik SD dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok usia 7-9 tahun dan kelompok usia 10-12 tahun. Salah satu karakteristik anak yang menonjol yang identik dengan lingkungan menyenangkan menurut Scott dan Yterberg (1990) adalah adanya gerakan anggota tubuh, ekspresi wajah dan bahasa tubuh Supian Syah yang berperan dominan dalam proses pembelajaran, selain bahasa verbal untuk memperjelas makna bahasa, begitu juga siswa senang belajar secara bersama-sama (cooperation). Dengan karakteristik ini, guru perlu mempertimbangkan strategi pembelajaran yang spesifik dan bervariasi, salah satunya dengan strategi pembelajaran melalui tari bambu dan pemilihan umum yang lebih menekankan pada belajar sambil bermain peran (role play). Permainan sangat disukai oleh anak-anak karena pada dasarnya mereka suka bergerak. Dengan permainan siswa atau peserta didik mudah menyerap dan mempraktekkan bahasa yang diajarkan. Hasil dan penelitian lain juga memperkuat pengamatan bahwa belajar bahasa lebih mudah bagi anak-anak dibandinghkan orang dewasa. Penggunaan Magne Resonance Imaging (MRI) untuk memetakan otak pada orang dewasa normal oleh para peneliti dari Sloan Kettering Center, New York, menemukan bahwa orang-orang dewasa yang mempelajari dua bahasa saat masih usia dini akan menyimpan kedua bahasa bersama-sama dalam daerah otak yang sama. Sedangkan yang belajar bahasa ketika remaja menggunakan otak yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian tersebut para ahli berpendapat bahwa jika bayi dan balita mempelajari bahasa dalam lingkungan mereka apa adanya dan otak mereka menyandikannya kedalam sirkuit saraf, maka pada remaja dan orang dewasa akan memakai proses yang berlainan dan lebih sulit untuk belajar dan menyimpan informasi yang diperoleh. Dalam pembelajaran bahasa asing terutama bahasa inggris akan sangat mudah sekali dan menyenangkan manakala dalam proses pembelajaran guru kreatif dan pandai dalam menggunakan strategi dan metodenya. Pengajaran bahasa inggris harus dilakukan dengan lebih kreatif agar bisa dinikmati tidak hanya oleh peserta didik usia dini yang identik dengan gerak dan permainan, malinkan juga dapat dinikmati oleh peserta didik SMA/MA sehingga tidak ada pendikotomian antara peserta didik usia dini dan remaja dalam hal pembelajaran bahasa Inggris. Dalam hal ini penulis meyakini bahwa strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum dapat mengatasi permasalahan sulitnya peserta didik SMA/MA belajar bahasa Inggris serta dapat meningkatkan hasil belajar di dalam kelas. 134 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2015 Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Strategi Tari Bambu Dan Pemilihan Umum KAJIAN PUSTAKA Pengajaran Bahasa Inggris Terkait dengan pengajaran bahasa inggris, Krashen (2000) dan Spolsky (1989) mengajukan konsep bahwa pembelajaran bahasa akan berhasil apabila didukung dengan adanya keterkaitan antara pemberian model bahasa yang cukup dan adanya lingkungan yang memungkinkan bahasa itu digunakan. Artinya, pembelajaran kemampuan-kemampuan bahasa, seperti listening, speaking, reading dan writing, harus terintegrasi. Setelah siswa mendapatkan model penggunaan bahasa yang cukup dalam listening dan reading, siswa kemudian dilatih untuk speaking dan writing. Pemberian contoh yang cukup ini akan membantu proses pemerolehan bahasa karena siswa berada dalam keadaan kecemasan yang rendah (low anxiety) untuk memproduksi bahasa yang sedang dipelajarinya (Krashen, 2002). Pembelajaran bahasa Inggris merupakan proses yang kompleks dengan berbagai macam fenomena yang pelik sehingga tidak mengherankan mempuanyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Pembelajaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor utama sangat erat dengan pemerolehan bahasa. Faktor ektrenal berkaitan dengan faktor pembelajara bahasa, faktor internal pembelajar, dan pembelajar sebagai individu. Pada tingkat menengah, atau sama dengan tingkat SMP dan SMA, Krashen (1992) mengusulkan siswa diajar dengan pemberian model penggunaan bahasa yang cukup (sufficient comprehensible input) melalui pembelajaran yang terfokus pada diskusi tema-tema tertentu (content-based instruction). Hal ini akan membantu proses pemerolehan bahasa siswa di dalam kelas. Pada dasarnya semua orang mengalami hal yang sama saat belajar bahasa Inggris, mulai dari menghafal vocabulary, memahami grammar dan struktur bahasa lainya walaupun mudah dicapai saat latihan tapi kebanyakan cepat sekali lupa, misalnya saja pemahaman akan tenses yang cepat sekali hilang. Masalah-masalah di atas sebenarnya bukan karena kesalahan peserta didik, tetapi bisa jadi kesalahan dalam metode pembelajarannya yang tidak menarik, ataupun terlalu kaku, maka dari itu diperlukan kegiatan belajar yang efektif dan kaya akan inovatif, baik strategi maupun metode pembelajaran. Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 135 Supian Syah Strategi Pembelajaran Teacher has to make some various in teaching technique, which can stimulate and encourage students to participate in teaching and learning activities. In other word, it is obvious that the case of foreign language learning. It is important to establish a good classroom atmosphere, which can motivate the student to learn as well as master the language skill. In this case, the learners may develop their ability to work in group, cooperate, and communicate. Hot seat can be done inside or outside the classroom (ESCM:18). Teaching strategy can influence children as the hot seat in the race, ranging through imagination, role play; hot seat also may help young learners to see learning English as enjoyable and rewarding activities. We can use hot seat to review vocabulary, maintenance the confidence, and to practice spelling. Strategi pembelajaran adalah cara baru yang digunakan dalam aktivitas belajar yang disesuaikan dengan kondisi dan psikologi serta kegemaran peserta didik (Firman, 2011). Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particulareducational goal (J. R. David, 1976). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Sementara itu, (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaranadalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dapat pula diartikan sebagai usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran (tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa untu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaranyang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajarpada siswa. Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi 136 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2015 Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Strategi Tari Bambu Dan Pemilihan Umum yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (a) strategi pengorganisasian pembelajaran, (b) strategi penyampaian pembelajaran, dan (c) strategi pengelolaan pembelajaran. Ragam strategi pembelajaran tentunya harus dipahami dan dikuasai betul oleh guru dan desainer pembelajaran. Sehingga Ia dapat memilih dan menentukan stratgei apa yang paling tepat sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran maupun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Strategi Pembelajaran Tari Bambu Dalam belajar kooperatif, setidak-tidaknya terdapat 14 teknik yang sering diterapkan di ruang kelas. Teknik-teknik ini sering kali dipertukarkan dengan metode-metode pembelajaran kooperatif. Dari 14 teknik tersebut salah satunya yaitu teknik tari bambu. Tari bambu merupakan pengembangan dan modifikasi dari teknik lingkaran kecil lingkaran besar. Di beberapa kelas, teknik lingkaran kecil lingkaran besar sering kali tidak bisa dilaksanakan karena kondisi penataan ruang kelas yang tidak menunjang. Tidak ada cukup ruang di dalam kelas untuk membentuk lingkaran dan tidak selalu memungkinkan untuk membawa siswa keluar dari ruang kelas dan belajar di alam bebas. Kebanyakan ruang kelas di Indonesia memang ditata dengan model klasikal/tradisional. Bahkan, banyak penataan tradisional ini bersifat permanen; kursi dan meja sulit dipindahkan. Dinamakan Tari Bambu karena siswa berjajar dan saling berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bambu yang digunakan dalam Tari Bambu Filipina yang juga populer di beberapa daerah di Indonesia. Salah satu keunggulan dari teknik ini adalah adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dengan singkat dan teratur. Teknik ini juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Sedangkan Suprijono (2013:98) menjelaskan bahwa pembelajaran dengan metode bamboo dancing (tari bambu) serupa dengan metode inside outside circle. Pembelajaran diawali dengan pengenalan topik oleh guru. Guru bisa menuliskan topik tersebut di papan tulis atau dapat pula guru bertanya jawab apa yang diketahui peserta didik mengenai topik itu. Kegiatan sumbang saran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan struktur kognitif yang telah dimiliki peserta didik agar lebih siap menghadapi pelajaran yang baru. Strategi Pembelajaran Tari Bambu mempunyai tujuan agar siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur, strategi ini cocok untuk materi yang membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi antar siswa. Meskipun namanya Tari Bambu tetapi tidak menggunakan bambu. Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 137 Supian Syah Siswa yang berjajarlah yang di ibaratkan sebagai bambu. Strategi pembelajaran tari bambu adalah metode atau tekhnik pembelajaran yang dirancang untuk menghasilkan hasil belajar yang maksimal dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tari bambu, peserta didik dibagi dalam dua baris memanjang dan berhadap-hadapan. Peserta didik dengan posisi berada di sebelah kanan bertugas sebagai penanya sedangkan peserta didik yang berada di sebelah kiri bertugas hanya sebagai penjawab dari pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik di sebelah kanan. Setiap 2 menit dengan instruksi dari guru, peserta didik harus bergeser satu langkah masing-masing untuk peserta didik disebelah kanan bergeser satu langkah ke kanan begitu juga peserta didik sebelah kiri bergeser satu langkah ke kiri begitu seterusnya hingga akhirnya semua peserta didik pernah mengalami posisi sebagai penanya dan penjawab (ESCM:18). Strategi pembelajaran tari bambu ini cocok atau baik digunakan untuk materi yang membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi antar peserta didik. Oleh karena itu ada kelebihan dan ada kekurangan dalam penggunaan strategi ini. Istarani (2011) menjelaskan ada tiga kelebihan dari strategi tari bambu yaitu : 1. Siswa dapat bertukar pengalaman dengan sesamanya dalam proses pembelajaran. 2. Meningkatkan kerjasama diantara siswa. 3. Meningkatkan toleransi antara sesama siswa. Selain memiliki kelebihan, strategi belajar tari bambu juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu: 1. Kelompok belajarnya terlalu gemuk sehingga menyulitkan proses belajar mengajar. 2. Siswa lebih banyak bermainnya dari pada belajar. 3. Memerlukan periode waktu yang cukup panjang. Walaupun strategi pembelajaran tari bambu ini memiliki beberapa kekurangan, namun jika guru dapat mengatur kegiatan pembelajaran dengan baik, maka kekurangan tersebut dapat teratasi dengan baik. Strategi Pembelajaran Pemilihan Umum Strategi pemilihan umum (pemilu) adalah strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada bermain peran atau role play. Adapun peran yang dimaksud adalah peran layaknya dalam suatu pemilihan umum dimana ada 138 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2015 Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Strategi Tari Bambu Dan Pemilihan Umum kotak suara, surat suara, bilik suara dan tempat pemungutan suara. Dalam hal ini peserta didik berperan sebagai pemilih dimana peserta didik harus memilih sesuai dengan instruksi yang ada pada kertas suara yang isinya tidak lain adalah beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan topik bahasan pelajaran. Dari surat suara tersebut kemudian peserta didik memasukkan kertas suara ke dalam bilik suara yang bertuliskan topik bahasan pelajaran. Aktivitas pada strategi pemilihan umum ini sama dengan aktivitas pada pemilihan umum pada umumnya. Hal tersebut mempermudah peserta didik mengerti alur dari strategi pembelajaran pemilihan umum. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Langkah pertama dalam mengaplikasikan strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum adalah merancang segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Adapun rancangan pembelajaran yang digunakan untuk merancang pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunaan strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum secara lebih rinci dijelaskan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti permainan dan kegiatan penutup yang masing-masing kegiatan tersebut terlebih dahulu telah direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 139 Supian Syah PEMBAHASAN Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi Tari Bambu dan Pemilihan Umum Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa ingggris dengan menggunakan strategi tari bambu dan pemilihan umum adalah sebagai berikut: Pengkondisian Media Pembelajaran Karena dalam pelaksanaan strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum membutuhkan media pembelajaran, maka perlu dikondisikan terlebih dahulu media pembelajaran yang akan digunakan. Media pembelajaran yang dibutuhkan adalah Surat Suara yang berisi materi yang akan diajarkan, Kotak suara, Bilik suara lengkap dengan alat penyontreng (pen), guidance question, nomor pemilih. Kesemuanya disusun menyerupai TPS (tempat pemilihan suara), sedangkan untuk pemilih (siswa) terlebih dahulu nomor pemilih diberikan kepada pemilih (siswa) diawal pelaksanaan pembelajaran. Penjelasan Aturan Main Strategi Tari Bambu Dan Pemilihan Umum Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tari bambu, peserta didik dibagi dalam dua baris memanjang dan berhadap-hadapan. Peserta didik dengan posisi berada di sebelah kanan bertugas sebagai penanya sedangkan peserta didik yang berada di sebelah kiri bertugas hanya sebagai penjawab dari pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik di sebelah kanan. Setiap 2 menit dengan instruksi dari guru, peserta didik harus bergeser satu langkah masing-masing untuk peserta didik disebelah kanan bergeser satu langkah ke kanan begitu juga peserta didik sebelah kiri bergeser satu langkah ke kiri begitu seterusnya hingga akhirnya semua peserta didik pernah mengalami posisi sebagai penanya dan penjawab. Pergeseran peserta didik dapat menggunakan tepukan tangan. Strategi pemilihan umum (pemilu) adalah strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada bermain peran atau role play. Adapun peran yang dimaksud adalah peran layaknya dalam suatu pemilihan umum dimana ada kotak suara, surat suara, bilik suara dan tempat pemungutan suara. Dalam hal ini peserta didik berperan sebagai pemilih dimana peserta didik harus memilih sesuai dengan instruksi yang ada pada kertas suara yang isinya tidak lain adalah beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan topik bahasan pelajaran. 140 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2015 Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Strategi Tari Bambu Dan Pemilihan Umum Pelaksanaan Strategi Tari Bambu dan Pemilihan Umum Peserta didik masing-masing telah diberi guided question (pertanyaan arahan). Selanjutnya semua peserta didik berbaris memanjang berhadaphadapan. Peserta didik sebelah kanan hanya bertugas memberikan pertanyaan. Peserta didik sebelah kiri bertugas memberikan jawaban. Kegiatan Tanya jawab dilakukan selama 2 menit dan akan berganti setiap 2 menit dengan melakukan penggeseran secara berlawanan antara peserta didik disebelah kanan dan kiri. Pergeseran dengan arah yang berlawanan tersebut dimaksudkan agar semua peserta didik pernah merasakan menjadi penanya dan penjawab. Selanjutnya untuk tahap strategi pembelajaran pemilihan umum setiap kali pergeseran guru memanggil satu persatu peserta didik untuk menuju ke tempat pemilihan suara. Di tempat pemilihan suara peserta didik langsung menuju surat suara yang berisi pertanyaan yang menekankan pada kemampuan kognitif peserta didik dan mengerjakannya di dalam bilik suara. Terakhir, setelah dikerjakan dalam bilik suara, kertas suara dimasukkan kedalam kotak suara sesuai dengan topik bahasan pelajaran. Hal tersebut berlangsung sampai semua peserta didik melaksanakan perannya sebagai pemilih. Evaluasi Kreatifitas Pembelajaran Evaluasi dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya. Adapun kegiatan evaluasi dilakukan setelah akhir dari kegiatan pembelajaran melalui forum diskusi dengan tanya jawab seputar proses kegiatan pembelajaran. Selain tanya jawab, evaluasi juga berupa pemberian feed back baik dari peserta didik maupun guru. Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 141 Supian Syah PENUTUP Kesimpulan Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru sebelum memberikan pelajaran kepada peserta didik. Pertama adalah memahami kebutuhan peserta didik dan menyesuaikan dengan strategi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Untuk selanjutnya hal-hal yang berkaitan dengan teknis telah dipaparkan dalam program kreativitas ini. Oleh karena itu, penting kiranya kepada guru untuk membaca secara lengkap dan total berbagai prosedur yang harus dilakukan sehingga hasil yang ditargetkan bisa maksimal. Pengajaran bahasa Inggris harus bersifat menyeluruh dengan mengintegrasikan berbagai skill atau kemampuan dasar kedalam satu strategi pembelajaran dan bisa menstimulasi kinerja otak khususnya sistem otak limbik. Salah satu pendekatan yang menarik untuk memberikan pelajaran bahasa Inggris kepada peserta didik pada level pendidikan sekolah menengah atas atau sederajat adalah melalui strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum sebagai proses rangsangan terhadap antusiasme dan keaktifan gerak tubuh peserta didik. Saran Bagi guru untuk menentukan kesuksesan pembelajaran hendaknya memperhatikan kebutuhan siswa dan cara pengajaran yang lebih kreatif, menarik dan efektif sasaran target. Bagi pembaca untuk selanjutnya dapat menggunakan strategi pembelajaran tari bambu dan pemilihan umum ini sebagai referensi untuk hasil pembelajaran yang lebih baik. Bagi penulis selanjutnya untuk bisa mencari strategi pembelajaran lain yang efektif dan kreatif serta mampu memberikan materi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa. 142 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2015 Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Strategi Tari Bambu Dan Pemilihan Umum DAFTAR PUSTAKA ESCM. 2010. Methode pembelajaran dan pengembangan silabus. UNISMA Press. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2006. Panduan Penulisan Skripsi. Malang: Universitas Islam Malang Press. Fatimah Enung. 2006. psikologi perkembangan peserta didik: pustaka setia. Bandung. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Joomla. 2009. website sekolah alam nature islam. http://oursani.com (2 April, 2009) Kristian.2012. Permasalahan Proses Pembelajaran dan Indikator Keberhasilan (Rabu, 18 April 2012. 08.07 WIB) Mahfu Fitur Klasika. 2006. Mendidik Anak Tegas, Bukan Berarti Keras. Kompas. Jawa Timur Nurlaela,L. 2008. membedah keunggulan pembelajaran dengan menggunakan strategi. http://www.jawapos.co.id/indeks.php?act=detail_c&id=333) (8 April 2008) Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat.2009: Departmen Pendidikan Nasional. Sinclair,L.R. dan Ghory, J.W. 1997. Reaching and Teaching All Children. Grassroots efforts that work. Corwin press,inc. California Sukesi, E. 2008. strategi pengajaran bahasa inggris dengan pendekatan tematik berbasis neurologis.. makalah disajikan dalam workshop English for young Learners (EYL) untuk guru TK dan Play Group. Universitas Islam Malang. 25-26 Maret. Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 143 Supian Syah 144 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2015