PERSPECTIVE Sesi Wawancara Menarik bersama Daniel Nicholls. Kepala EU Desk di Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia Daniel Nicholls mengepalai EU Desk (atau Desk Uni Eropa) yang berlokasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). EU Desk merupakan layanan fasilitasi yang didedikasikan untuk membantu perusahaan Eropa melakukan proses investasi di Indonesia, serta mengembangkan keterampilan dan kapasitas petugas layanan BKPM dalam mempromosikan dan memfasilitasi peluangpeluang investasi Dan Nicholls adalah spesialis bidang penanaman modal asing (PMA) dan pemasaran dengan pengalaman kerja lebih dari 10 tahun di lembaga promosi investasi terkemuka dan konsultan komunikasi di Eropa, Asia Tenggara, Asia Tengah, Afrika dan Timur Tengah. Ia telah bekerja di Indonesia sejak awal tahun 2013, dalam berbagai misi TCF Uni Eropa-Indonesia di BKPM. Di luar Indonesia, ia pernah bekerja dengan lembaga promosi investasi Uzbekistan, Gambia, Latvia, Inggris, Florida, Liverpool, Cardiff dan Birmingham serta organisasi internasional seperti Bank Pembangunan Islam, Bank Dunia dan the Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA). Dengan pengalaman selama satu dekade bekerja pada perusahaan konsultan manajemen dan komunikasi, Dan Nicholls memiliki pengalaman B2B (Business to Business) yang luas serta wawasan tentang penggerak 24 | UP.DATE ISSUE 052015 dan perspektif investasi sektor swasta. INFRASTRUKTUR UMUM Tim Komunikasi: Seberapa jauh perjalanan bidang infrastruktur di Indonesia? jawab: Hal ini jelas sekali, semua dapat melihat bahwa kebutuhan Indonesia akan infrastruktur sangat besar, begitu juga dengan peluang yang tersedia untuk investasi. Pemerintah telah mengambil beberapa langkah besar untuk mendorong memenuhi kebutuhan tersebut. Pertama, melakukan realokasi dana dari subsidi BBM ke pembangunan infrastruktur, yang merupakah salah satu tindakan pertama yang dilakukan oleh Pemerintahan baru Presiden Joko Widodo pada tahun lalu. Kemudian didirikan Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) awal tahun ini, di mana Indonesia merupakan pemegang saham kedelapan yang terbesar. Mengingat besarnya skala dan karakteristik nusantara, pembangunan infrastruktur Indonesia akan menempuh perjalanan yang sangat panjang. Namun terlepas dari jalan panjang yang terbentang di depan, beberapa pembangunan infrastruktur yang menjanjikan sedang berlangsung dari sistem Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang pertama yang saat ini sedang dibangun, sampai dengan terminal baru di Bandara Soekarno-Hatta, dan serangkaian proyek energi bernilai beberapa miliar dolar di Sulawesi Tengah yang baru-baru ini diresmikan. Saat ini, kuncinya adalah bagi Pemerintah untuk berkomitmen membangun lingkungan usaha dan investasi yang kondusif bagi berbagai macam proyek infrastruktur yang sedang dipertimbangkan, dan untuk memastikan bahwa cetak biru proyek, skema, mock-up visual dan penafsiran para seniman melalui gambar, menjadi kenyataan. Tim Komunikasi: Apakah Anda mengetahui suatu tantangan penting yang harus segera diatasi oleh pembuat kebijakan utama COPYRIGHT © 2015 THE BRITISH CHAMBER OF COMMERCE IN INDONESIA untuk mempercepat PMA terkait sektor infrastruktur? jawab: Beberapa tantangan kritis perlu diatasi untuk memenuhi kebutuhan dan ambisi di sektor infrastruktur Indonesia. Satu masalah umum yang dihadapi oleh proyek-proyek investasi terkait infrastruktur adalah perolehan tanah. Misalnya, pembangkit listrik tenaga batubara di Batang, Jawa Tengah telah menghadapi penentangan yang cukup besar dari pemilik tanah setempat dan persentase tanah yang diperoleh masih kurang dari sepersepuluh dari apa yang diperlukan untuk pembangkit tersebut. Sementara itu, kereta berkecepatan tinggi JakartaBandung yang direncanakan, yang bernilai miliaran dolar, baru-baru ini telah dibatalkan. Berbagai alasan telah diberikan untuk pembatalan ini, dari yang bersifat teknis (kendala memiliki layanan kereta berkecepatan tinggi pada jalur pendek, hanya150 km), sampai dengan akan terkurasnya keuangan APBN (sekitar 6 milyar dolar Amerika). Pembebasan lahan juga telah dikemukakan sebagai suatu masalah bagi proyek ini, suatu kendala umum yang dihadapi oleh berbagai proyek infrastruktur lainnya di seluruh negeri. Pemerintah telah memberikan sinyal kuat bahwa mereka berkomitmen untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan perolehan tanah tersebut, baik dari segi regulasi maupun penyelesaian praktis secara kasus-per-kasus. Sejak diterbitkannya UU Pengadaan Tanah untuk Infrastruktur Umum pada tahun 2012, telah dilakukan tiga kali revisi untuk mendukung pelaksanaan yang lebih efektif. Sementara itu, BKPM telah mempelopori inisiatif debottlenecking (atau penguraian kemacetan) untuk memfasilitasi proyek-proyek investasi yang tertunda dengan membantu perusahaan untuk memecahkan masalah kendala investasinya. Dalam enam bulan pertama tahun 24 | UP.DATE ISSUE 052015 ini, BKPM telah menyelesaikan 23 kasus dengan nilai keseluruhan mencapai hampir 100 trilyun Rupiah – terdapat banyak kendala terkait isu perolehan tanah. Saat ini 65 kasus tambahan sedang dalam proses pengerjaan dan penyelesaian. Isu utama lainnya yang perlu diatasi yang terkait infrastruktur dan khususnya infrastruktur energi adalah insentif dan penentuan harga yang kompetitif melalui Feed-in Tariff (FiT) dan Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik. Misalnya, Feed-in-Tarif untuk pembangkit listrik panas bumi dianggap tidak kompetitif dan tidak menarik oleh beberapa pihak dalam industri tersebut, mengingat bahwa biaya awal proyek panas bumi tinggi; ada juga permintaan untuk melakukan kajian tarif secara berkala selama siklus hidup proyek panas bumi ini. Tenaga surya juga baru lahir namun berpotensi menjanjikan sumber energi bagi Indonesia, dan hal ini sudah tercermin dari kegiatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang sedang melakukan kajian terhadap peraturan, mekanisme dan insentif investasi untuk pembangkit tenaga surya. INFRASTRUKTUR PERATURAN Tim Komunikasi: Apakah fokus utama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia/ pemerintah pada sektor infrastruktur? jawab: Pasokan energi yang besar dan berkelanjutan adalah kunci utama untuk membuka masuknya aliran dari berbagai proyek investasi yang mendukung pengembangan ekonomi Indonesia. Untuk alasan ini, target pemerintah adalah mengembangkan kapasitas sebesar 35 GW pada tahun 2019, melalui sejumlah 508 proyek di seluruh nusantara Dalam hal bauran energi, Pemerintah bertujuan agar bagian energi baru dan terbarukan adalah sebesar 23 persen dari total bauran energi pada tahun 2025, dan meningkat menjadi 31persen pada 2050. Pengembangan infrastruktur transportasi dalam rangka meningkatkan konektivitas di dalam dan ke luar Nusantara adalah kunci lainnya yang akan membuka potensi ekonomi Indonesia. Pertama, terdapat 24 pelabuhan yang direncanakan untuk mendukung konsep tol maritim yang akan menghubungkan kepulauan nusantara. Kemudian ada 15 bandara baru yang direncanakan dibangun, dengan layanan kargo di 9 (sembilan) bandara besar. BKPM, dengan dukungan dari EU Desk dan Desk asing lainnya, bekerja keras untuk mempromosikan berbagai proyek infrastruktur energi dan transportasi kepada investor yang potensial dengan menyediakan set data dan informasi yang rinci, serta menghubungkan perusahaan asing dengan mitra lokal yang potensial untuk proyek-proyek tersebut. Tim Komunikasi: Apakah kerangka regulasi yang kita miliki saat ini cukup menarik untuk mendatangkan investasi, terutama di bidang infrastruktur? jawab: Fakta bahwa investor tetap datang dan lanjut dengan proyek infrastruktur di Indonesia menunjukkan bahwa secara keseluruhan kerangka peraturan adalah layak dan membuat investasi cukup menarik, walaupun masih terdapat beberapa tantangan yang telah disebutkan di atas seperti pembebasan lahan, penetapan harga, insentif dan perizinan. Upaya-upaya signifikan telah (atau sedang) dilakukan untuk mengatasi tantangan ini, mulai dari ketentuan tax holiday yang diperpanjang baru-baru ini, sampai dengan pengurangan sejumlah besar izin dan jangka waktu yang diperlukan untuk investasi pembangkit listrik - saat ini BKPM sedang mengusahakan untuk mengurangi jumlah izin investasi COPYRIGHT © 2015 THE BRITISH CHAMBER OF COMMERCE IN INDONESIA pembangkit listrik dari 49 ke 25 sebelum akhir tahun ini, dengan total jangka waktu proses perizinan kurang dari sembilan bulan dari yang sebelumnya dua setengah tahun. INVESTASI ENERGI RAMAH LINGKUNGAN Tim Komunikasi: Kami mengetahui bahwa Pemerintah Indonesia bertujuan menarik investasi ramah lingkungan (green investment) bernilai miliaran dolar. Apakah Anda dapat menjelaskan manfaat melakukan investasi dalam sektor yang khusus ini, dan apakah kriteria investasi hijau? jawaban: Menarik bahwa investasi hijau memang merupakan pilar penting strategi pembangunan ekonomi pemerintah. Di awal tahun ini, BKPM mengumumkan bahwa Badan tersebut akan berusaha untuk menarik investasi hijau senilai 100 miliar dolar Amerika pada tahun 2019, - suatu peningkatan yang signifikan dari nilai 40 miliar dolar Amerika yang diinvestasikan di sektor yang sama untuk periode 2009 - 2014. Untuk mendukung mendorong laju investasi hijau dan yang berkelanjutan ini, beberapa insentif kunci baru-baru ini mengalami revisi. Misalnya, pada bulan April tahun ini, ketentuan tax allowance diperluas untuk mencakup kisaran industri yang lebih luas, yang meningkatkan keseluruhan jumlah dari 129 ke 143. Ketentuan tax holiday juga dibuat lebih menarik, dengan memperluas potensi total jangka waktu (sampai 20 tahun) dan juga mengurangi separuh kualifikasi nilai investasi minimum untuk bidang utama, seperti permesinan. Pemerintah berharap bahwa pada tahun 2020, seluruh industri, baik yang sudah ada maupun yang baru, akan memprioritaskan pengembangan metode produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, melalui penggunaan bahan daur ulang dan / atau berkelanjutan, yang didukung 24 | UP.DATE ISSUE 052015 oleh meningkatnya bagian energi terbarukan dalam bauran energi. Tim Komunikasi: Pada Pameran dan Konvensi tahunan IPA tanggal 22 Mei 2015 di Jakarta Convention Center, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyerahkan 42 izin di sektor minyak dan gas kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) dengan tujuan untuk memudahkan proses perizinan. Seberapa penting aktualisasi dari skema yang baru ini? jawab: Keputusan untuk menyerahkan 42 izin migas kepada BKPM merupakan tanda penting dari kepercayaan Pemerintah yang berlangsung - dan berkembang terhadap Layanan Terpadu Satu Pintu BKPM, yang diluncurkan pada awal tahun ini Saat ini, BKPM bekerja secara erat dengan Kementerian ESDM dalam proses pengalihan berbagai perijinan, dan proses ini direncanakan selesai pada bulan Oktober atau November tahun ini. Setelah selesai, para investor di sektor minyak dan gas akan mendapatkan manfaat dari proses perizinan yang lebih efisien, sejalan dengan Layanan Terpadu Satu Pintu BKPM yang lebih luas. BIDANG PRIORITAS Tim Komunikasi: Tolong bagikan pandangan Anda mengenai bidang prioritas infrastruktur di Indonesia. jawab: Memastikan pasokan energi yang stabil dan berkelanjutan di seluruh Indonesia harus merupakan prioritas utama, terutama untuk wilayah-wilayah yang tidak memiliki persediaan listrik yang stabil dan memadai. Mengingat bahwa Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang melimpah ruah - terutama panas bumi dan PLTA - Pemerintah harus berani dan memfasilitasi sebanyak mungkin produksi tenaga listrik dari sumber daya terbarukan. Pada saat yang sama, kita tidak dapat lari dari kenyataan bahwa - setidaknya dalam jangka pendek - sumber energi tradisional merupakan sumber energi yang besar dan lebih terjangkau. Rencana pemerintah untuk secara bertahap meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi mencapai 23 persen pada tahun 2025 terasa tepat dan secara luas sejalan dengan target yang ditetapkan oleh negara-negara lainnya. Meningkatkan jaringan pelabuhan laut juga merupakan hal yang sangat penting jika Indonesia hendak memenuhi ambisinya sebagai suatu negara kepulauan yang saling terhubung secara efisien, dengan kemampuan berfungsi sebagai hub manufaktur dan logistik di wilayah Asia Tenggara EU Desk dengan senang mendukung investasi Eropa di bidang-bidang penting, seperti pengembangan dan pemeliharaan derek di pelabuhan dan penanganan peralatan berat lainnya. Untuk bidang ini dan bidang investasi lainnya, EU Desk tetap siap dan bersedia untuk membantu para investor Eropa baik yang sekarang sudah ada di Indonesia maupun yang potensial. WAWANCARA OLEH TIM KOMUNIKASI BRITCHAM DI INDONESIA (ANKA, IRENA dan VIRA) COPYRIGHT © 2015 THE BRITISH CHAMBER OF COMMERCE IN INDONESIA