KAJIAN ILMU PENGETAHUAN Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Ilmu Sosial Budaya Dosen Pengampu : Dr. Tjipto Subadi, M. Si. Disusun Oleh : Saiful Qomar Mursyidi A 610 110 015 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 KATA PENGANTAR Assalamua‟alaikum Wr.Wb Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya sehingga penyusunan makalah tentang kajian ilmu pengetahuan dapat di selesaikan dengan lancar tanpa halangan satu apapun. Dalam makalah ini berisi tentang bagian dari kajian ilmu pengetahuan seperti kajian pengetahuan ilmu, kajian ekonomi, kajian sosial, kajian budaya, kajian ekonomi dalam penyusuanan ini semoga dapat bermanfaat khususnya untuk didri penulis dan umumnya untuk pembaca. Dalam penyusunan makalah ini disusun untuk membantu para Mahasiswa untuk mengetahui tentang berbagai ilmu kajian pengetahuan tersebut. Dengan harapan mahasiswa dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan. Sekian dalam penyusunan makalah ini kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca semua dan untuk itu kami penyusun mengharapkan perbaikan makalah ini supaya dapat lebih baik dari sebelumnya dan dapat berduna pada masa yang akan datang. Terima kasih. Wassalamu‟alaikum.Wr.Wb. Surakarta, 1 juni 2013 Penyusun BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dimuka bumi ini mempunyai perbedaan dan kelebihan dengan makhluk-makhluk lain. Akal, merupakan sesuatu hal yang dimiliki oleh manusia yang sangat berguna untuk mengatur insting serta ego manusia itu sendiri agar tercapai tujuan kehidupannya. Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari „alima – ya‟lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Ketika Karl Marx mengembangkan teori alinasi, sosiolog Perancis dan terpelajar, E Durkheim, mengembangkan ide tentang anomie; sebuah kata yang terlihat dan terdengar asing, tidak dikenal, tidak terlihat. Tulisan yang berbeda sudut pandang dengan Marx, dari sebuah perspectif positivistik, Durkheim mengembangkan teori fungsional masyarakat. Sebuah teori bahwa masyarakat bukan penjumlahan dari bagian-bagian maupun individu. Masyarakat memang benar ada dan merupakan entitas sendiri. Masyarakat berfungsi seperti organisme suatu sistem dari bagianbagian yang independen –ekonomi, keluarga, pemerintah dan kai sebagainya- dibangun oleh sistem nilai seperangkat sistem aturan yang disebut norma yang didasarkan pada konsensus moral atau kesadaran kolektif. B. Rumusan Masalah Dalam masalah ini membahas apa yang di maksud tentang definisi kajian ilmu, kajian pendidikan, kajian sosial, kajian budaya, kajian ekonomi ? C. Tujuan Untuk mengetahui definisi, bagian-bagian dari dari kajian ilmu, kajian pendidikan, kajian sosial, kajian budaya, dan kajian ekonomi. BAB II PEMBAHASAN A. Kajian tentang ilmu Dalam menuntut ilmu kita harus mempunyai cara-cara belajar yang baik supaya menghasilkan efektif dan efisien, berikut ini uraian beberapa cara penyesuaian diri dalam proses belajar : 1. Belajar dan kematangan Dalam proses belajar lebih membutuhkan kegiatan yang disadari, suatu aktifitas, latihan dan konsentrasi dari orang yang bersangkutan, proses belajar terjadi karena perangsangan-perangsangan dari luar, sedangkan proses kematangan terjadi dari dalam diri sendiri. 2. Belajar dan pengertian Belajar mempunyai arti dari pada hanya mencapai pengertian. Ada proses belajar berlangsung dengan otomatis tanpa pengertian. Umpamanya seekor anak kucing melatih diri dengan cara menangkap itu dilakukannya tanpa pengertian tanpa menyadari apa maksud dan tujuan dari latihan itu, pada manusia belajar semacam inipun terjadi pula seperti contoh dari anak kucing. Kajian pendidikan menurut psikologi Mengingat bahwa psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya penemuan dan aplikasi prinsip-prinsip dan tehnik-teknik psikologi ke dalam pendidikan, maka ruang lingkup psikologi pendidikan mencakup topik-topik psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan. Disamping apa yang yang telah dikemukakan pintner dalam kutipannya Crow&Crow secara eksplisit mengemukakan : psikologi pendidikan sebagai ilmu terapan berusaha untuk menerangkan masalah belajar menurut prinsipprinsip dan fakta-fakta mengenai tingkah laku manusia yang telah ditentukan secara ilmiah Sesuai dengan pendapat Crow&Crow mengemukakanbahwa data yang didapat kan oleh psikologi pendidikan yang demikian merupakan ruang lingkup psikoligi pendidikan, antara lain : 1. Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar. 2. Sifat-sifat dari belajar. 3. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar. 4. Signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan belajar. 5. Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama dalam belajar 6. Hubungan anatara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar. 7. Tehnik-teknikyang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar 8. Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar yang insidental dan informal terhadap suatu individu. 9. Nilai sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personilsekolah. 10. Pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa. Pengertian Ilmu menurut Islam Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari „alima – ya‟lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Untuk lebih memahami pengertian Ilmu (science) di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian : ―Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dari pengertian di atas nampak bahwa Ilmu memang mengandung arti pengetahuan, tapi pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun secara sistematis atau menurut Moh Hatta (1954 : 5) “Pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut Ilmu”. Kedudukan Ilmu Menurut Islam Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat Al Qur‟an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Didalam Al qur‟an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari AL qur‟an sangat kental dengan nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dariagama Islam sebagamana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani9(1995;; 39) sebagai berikut ; ‗‘Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap masalah ilmu (sains), Al quran dan Al –sunah mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmu dan kearifan ,serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat tinggi‘‘ ALLah s.w.t berfirman dalam AL qur;‘an surat AL Mujadalah ayat 11 yang artinya: ―ALLah meninggikan baeberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang berirman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmupengetahuan).dan ALLAH maha mengetahui apa yang kamu kerjakan‖ ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu ,dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah ,sehingga akan tumbuh rasakepada Allah bila melakukan halhal yang dilarangnya, hal inisejalan dengan fuirman Allah: ―sesungguhnya yang takut kepada allah diantara hamba –hambanya hanyaklah ulama (orang berilmu) ; (surat faatir:28) Disamping ayat –ayat Al Qur‟an yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat istimewa, Al Qur‟an juga mendorong umat islam untuk berdo‟a agar ditambahi ilmu, seprti tercantum dalam AL Qur‟an sursat Thaha ayayt 114 yang artinya “dan katakanlah, tuhanku ,tambahkanlah kepadaku ilmu penggetahuan ―. dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu ,menjadi sangat penting,dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya membaca , sebagaimana terlihat dari firman Allah yang pertama diturunkan yaitu surat Al Alaq ayat 1sampai dengan ayat 5 yang artuinya: ―bacalah dengan meyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan Kamu dari segummpal darah . Bacalah,dan tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kala . Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.‖ Ayat –ayat trersebut , jelas merupakan sumber motivasi bagi umat islam untuk tidak pernah berhenti menuntut ilmu,untuk terus membaca ,sehingga posisi yang tinggi dihadapan Allah akan tetap terjaga, yang berearti juga rasa takut kepeada Allah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan amal shaleh , dengan demikian nampak bahwa keimanan yang dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal ,sehingga Nurcholis Madjd (1992: 130) meyebutkan bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola hidup yang kukuh ini seolah menengahi antara iman dan amal . Di samping ayat –ayat Al Qur”an, banyak osekbud juga hadits yang memberikan dorongan kuat untukmenuntut Ilmu antara lain hadis berikut yang dikutip dari kitab jaami‟u Ashogir (Jalaludin-Asuyuti, t. t :44 ) : ―Carilah ilmu walai sampai ke negri Cina ,karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagisetuap muslim‘‖(hadis riwayat Baihaqi). Dari hadist tersebut di atas , semakin jelas komitmen ajaran Islam pada ilmu ,dimana menuntut ilmu menduduki posisi fardhu (wajib) bagi umat islam tanpa mengenal batas wilayah, Klarsfikasi Ilmu menurut ulama islam. Dengan melihat uraian sebelumnya ,nampak jelas bagaimana kedudukan ilmu dalam ajaran islam . Al Qur‟an telah mengajarkan bahwa ilmu dan para ulama menempati kedudukan yang sangat terhormat, sementara hadis nabimenunjukan bahwa menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Dari sini timbul permasalahan apakah segala macam Ilmu yang harus dituntut oleh setiap muslim dengan hukum wajib (fardu), atau hanya Ilmu tertentu saja ?. Hal ini mengemuka mengingat sangat luasnya spsifikasi ilmu dewasa ini . Pertanyaan tersebut di atas nampaknya telah mendorong para ulama untuk melakukan pengelompokan (klasifikasi) ilmu menurut sudut pandang masing-masing, meskipun prinsip dasarnya sama ,bahwa menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim. Syech Zarnuji dalam kitab Ta‟liimu AL Muta„alim (t. t. :4) ketika menjelaskan hadis bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim menyatakan : ―Ketahuilah bahwa sesungguhya tidak wajib bagi setiap muslim dan muslimah menuntutsegsls ilmu ,tetapi yang diwajibkan adalah menuntut ilmu perbuatan (‗ilmu AL hal) sebagaimana diungkapkan ,sebaik-baik ilmu adalah Ilmu perbuaytan dan sebagus –bagus amal adalah menjaga perbuatan‖. Kewajiban manusia adalah beribadah kepeda Allah, maka wajib bagi manusia(Muslim ,Muslimah) untuk menuntut ilmu yang terkaitkan dengan tata cara tersebut ,seprti kewajiban shalat, puasa, zakat, dan haji ,mengakibatkan wajibnya menuntut ilmu tentang hal-hal tersebut . Demikianlah nampaknya semangat pernyataan Syech Zarnuji ,akan tetapi sangat di sayangkan bahwa beliau tidak menjelaskan tentang ilmu-ilmu selain “Ilmu Hal‖ tersebut lebih jauh di dalam kitabnya. Sementara itu Al Ghazali di dalam Kitabnya Ihya Ulumudin mengklasifikasikan Ilmu dalam dua kelompok yaitu 1). Ilmu Fardu a‟in, dan 2). Ilmu Fardu Kifayah, kemudian beliau menyatakan pengertian Ilmu-ilmu tersebut sebagai berikut : ―Ilmu fardu a‘in . Ilmu tentang cara amal perbuatan yang wajib, Maka orang yang mengetahui ilmu yang wajib dan waktu wajibnya, berartilah dia sudah mengetahui ilmu fardu a‘in ― (1979 : 82) ―Ilmu fardu kifayah. Ialah tiap-tiap ilmu yang tidak dapat dikesampingkan dalam menegakan urusan duniawi ― (1979 : 84) Lebih jauh Al Ghazali menjelaskan bahwa yang termasuk ilmu fardu a‟in ialah ilmu agama dengan segala cabangnya, seperti yang tercakup dalam rukun Islam, sementara itu yang termasuk dalam ilmu (yang menuntutnya) fardhu kifayah antara lain ilmu kedokteran, ilmu berhitung untuk jual beli, ilmu pertanian, ilmu politik, bahkan ilmu menjahit, yang pada dasarnya ilmu-ilmu yang dapat membantu dan penting bagi usaha untuk menegakan urusan dunia. Klasifikasi Ilmu yang lain dikemukakan oleh Ibnu Khaldun yang membagi kelompok ilmu ke dalam dua kelompok yaitu : 1. Ilmu yang merupakan suatu yang alami pada manusia, yang ia bisa menemukannya karena kegiatan berpikir. 2. Ilmu yang bersifat tradisional (naqli). bila kita lihat pengelompokan di atas , barangkali bisa disederhanakan menjadi 1). Ilmu aqliyah , dan 2). Ilmu naqliyah. Dalam penjelasan selanjutnya Ibnu Khaldun menyatakan : ―Kelompok pertama itu adalah ilmu-ilmu hikmmah dan falsafah. Yaituilmu pengetahuan yang bisa diperdapat manusia karena alam berpikirnya, yang dengan indra—indra kemanusiaannya ia dapat sampai kepada objek-objeknya, persoalannya, segi-segi demonstrasinya dan aspek-aspek pengajarannya, sehingga penelitian dan penyelidikannya itu menyampaikan kepada mana yang benar dan yang salah, sesuai dengan kedudukannya sebagai manusia berpikir. Kedua, ilmu-ilmu tradisional (naqli dan wadl‘i. Ilmu itu secara keseluruhannya disandarkan kepada berita dari pembuat konvensi syara ― (Nurcholis Madjid, 1984 : 310) dengan demikian bila melihat pengertian ilmu untuk kelompok pertama nampaknya mencakup ilmu-ilmu dalam spektrum luas sepanjang hal itu diperoleh melalui kegiatan berpikir. Adapun untuk kelompok ilmu yang kedua Ibnu Khaldun merujuk pada ilmu yang sumber keseluruhannya ialah ajaranajaran syariat dari al qur‟an dan sunnah Rasul. Ulama lain yang membuat klasifikasi Ilmu adalah Syah Waliyullah, beliau adalah ulama kelahiran India tahun 1703 M. Menurut pendapatnya ilmu dapat dibagi ke dalam tiga kelompok menurut pendapatnya ilmu dapat dibagi kedalam tiga kelompok yaitu : 1). Al manqulat adalah semua Ilmu-ilmu Agama yang disimpulkan dari atau mengacu kepada tafsir, ushul al tafsir, hadis dan al hadis. 2). Al ma‘qulat adalah semua ilmu dimana akal pikiran memegang peranan penting. 3). Al maksyufat adalah ilmu yang diterima langsung dari sumber Ilahi tanpa keterlibatan indra, maupun pikiran spekulatif Selain itu, Syah Waliyullah juga membagi ilmu pengetahuan ke dalam dua kelompok yaitu : 1). Ilmu al husuli, yaitu ilmu pengetahuan yang bersifat indrawi, empiris, konseptual, formatif aposteriori 2). Ilmu al huduri, yaitu ilmu pengetahuan yang suci dan abstrak yang muncul dari esensi jiwa yang rasional akibat adanya kontak langsung dengan realitas ilahi . Meskipun demikian dua macam pembagian tersebut tidak bersifat kontradiktif melainkan lebih bersifat melingkupi, sebagaimana dikemukakan A.Ghafar Khan bahwa al manqulat dan al ma‟qulat dapat tercakup ke dalam ilmu al husuli B. Kajian tentang pendidikan Kata sosiologi pendidikan merupakan dua kata yang mengergral dalam pengetahuan ilmiah ilmu pendidikan dan mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan usaha-usaha pencapaian pendidikan secara universal. Sosial pendidikan menurut Dictionary of sociology adalah sosiology yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamenetal(Ary H.Gunawan,2000:45) Sosiologi pendidikan terdiri dari dua kata yaitu sosiologi dan pendidikan . keduanya secara etimology tentu berbeda maksudnya, tetapi dalamkehidupan manusia yang selalu bersentuhan dengan proses pendidikan kedua istilah ini menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, artinya sosiologi dalam arti masyarakat membutuhkan pendidikan dan sebaliknya, Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tujuan Pendidikan Mendorong persatuan, rasa hormat dan pengertian di masyarakat yang membawa kehormatan dan kewibawaan bangsa. Menciptakan kesadaran semua anak tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, menghormati kebebasan berekspresi dan hak azasi manusia di generasi mendatang. Membantu semua anak mengembangkan kemampuan secara penuh di bidang akademis, sosial, emosional dan fisik yang memperbaiki kesejahteraan mereka serta kesejahteraan keluarga dan masyarakatnya. Membantu anak menjadi manusia yang baik, melayani masyarakat, negara dan semua segi kemanusiaan serta meningkatkan wawasan luas sebagai warganegara. Menyiapkan anak bagi kehidupan agar dapat berhasil menghadapi tantangan, mengatasi rintangan dan memberi kepemimpinan kepada lainnya. Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain: Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain: Kerahasiaan alat tes semakin terancamProgram tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lainlain. C. Kajian tentang sosial Manusia adalah makhluk yang belum selesai, belum lengkap dan yang membutuhkan dunia luar untuk berkembang untuk mencapai kesempurnaannya, baik jasmani maupun rohani. Dalam dorongan nafsu sosial, nafsu ini menyatakan akan kebutuhan sosial di dalam pergaulan didalam masyarakat yang hidup bersamaan. Dorongan nafsu ini jangan di jadikan sebagailawan dari nafsu egois yang telah diuraikan. Keinsafan akan harga diri, yang mendalam mempermudah penggabungan diri kepada orang lain. Didalam suatu tindakan, manusia merupakan makhluk perseoranagn dan sosial sekaligus. Definisi sosial dalam sosiologi yang telah dipelopori oleh Max Weber merupakan suatu pendekatan terhadap individu. Tanpa melepaskan dari pencarian untuk penjelasan kausal Max Weber (1864-1920) menempatkan konsep tindakan individu yang bermakna pada pusat teorinya tentang masyarakat. Beberapa teori tentang sosiologi yang dicetuskan oleh para ahli, seperti : A. MENURUT AHLI KARL MARX Perasaan terisolasi, di tolak tercerai dari orang-orang dekat seperti keluarga, orang tua dan teman serta perasaan frustasi, marah, inferior dan merasa tidak diinginkan adalah sering di alami oleh manusia. Dari sudut pandang sosiologi dan politik, kita dapat menemukan kata-kata ini bagian dari teori revolusi radikal. Konsep teori revolusi ini adalah bagaimana dunia dapat dibentuk sehingga manusia tumbuh dan mencari perubahan untuk membuatnya lebih manusiawi danbersahabat. Hal ini menginspirasi Karl Marx muda radikal yang hidup di periode perubahan saat revolusi terjadidi eropa abad 18- 19 yang ditandai oleh: 1. Revolusi politik di Amerika Serikat, Perancis dan Eropa 2. Revolusi ekonomi yang membentuk masyarakat barat dari komunitas desa agraris menuju urban industrial 3. Revolusi ilmu pengetahuan dan intelektual yang tidak hanya menginspirasi ide-ide terhadap alam dan dunia tetapi juga membawa perkembangan ilmu modern dan ide-ide revolusioner pencerahan tentang hak-hak manusia dan alam masyarakat. 4. menuju urban industrial 5. Revolusi ilmu pengetahuan dan intelektual yang tidak hanya menginspirasi ide-ide terhadap alam dan dunia tetapi juga membawa perkembangan ilmu modern dan ide-ide revolusioner pencerahan tentang hak-hak manusia dan alam masyarakat. 6. Gerakan nasionalis yang berjalan melewati eropa membawa Jerman bersatu, Italia dan beberapa teori dan prinsip-prinsip lainnya. Bagi Marx esensi manusia yang membedakan dengan binatang adalah kesadarannya, imajinasi, kemampuan untuk mengontrol lingkungannya. Kekuatan ini terekspresi jelas dalam proses produksi yang dikerjakan bersama-sama dalam mengubah/mengelola alam. Ketika bentuk ekspresi diri dibatasi maka terjadi alienasi. Dalam karyanya Paris manuskrip (1844) ada empat bentuk alienasi: 1. Ketika pekerja kehilangan kontrol dari produk akhir yangdihasilkannya dandia tidak mampu untuk memilikinya. 2. Ketika terjadi perluasan pembagian kerja di pabrik modern pekerja tidakmemiliki perasaan terlibat dalam proses produksi bukan bekerja karena motivasi instrinsik tetapi ekstrinsik berupa gaji akhir minggu 3. Ketika hubungan antara pekerja bukan lagi kolega tetapi rival/lawan pesaing kerja, bonus, promosi dan antara pemilik dan pekerja hubungannya tidak seimbang. Pemilik mengejar keuntungan maksimal dengan mendorong kerja keras buruh. 4. Ketika secara individu esensi manusia dihilangkan; ekspresi diri dalam kerja; bekerja menjadi tidak ada rasa dan akhirnya bukan representasi kemampuan keahliannya. Bagi Marx, tidak hanya mode of production kapitalis yang menggerakkan kerja, komoditi dan objek di luar kontrol mereka tetapi melahirkan “fetheism of comodities” sebuah obsesi untuk memiliki segalanya sehingga tunduk dan patuh pada uang. Juga melahirkan reification, yang percaya bahwa masyarakat diluar kekuasan individu di mana tidak ada manusia yang mengontrolnya. B. MENURUT AHLI EMILE DURKHEIM Ketika Karl Marx mengembangkan teori alinasi, sosiolog Perancis dan terpelajar, E Durkheim, mengembangkan ide tentang anomie; sebuah kata yang terlihat dan terdengar asing, tidak dikenal, tidak terlihat. Tulisan yang berbeda sudut pandang dengan Marx, dari sebuah perspectif positivistik, Durkheim mengembangkan teori fungsional masyarakat. Sebuah teori bahwa masyarakat bukan penjumlahan dari bagian-bagian maupun individu. Masyarakat memang benar ada dan merupakan entitas sendiri. Masyarakat berfungsi seperti organisme suatu sistem dari bagian-bagian yang independen –ekonomi, keluarga, pemerintah dan kai sebagainya- dibangun oleh sistem nilai seperangkat sistem aturan yang disebut norma yang didasarkan pada konsensus moral atau kesadaran kolektif. Karena masyarakat dibatasi oleh aturan tersebut maka konflik aspirasi individu akan selalu terjadi dan perlu untuk dikontrol. Ketidakadaan norma atau adanya konflik fundamental dalam nilai-nilai dasar masyarakat disebut durkheim sebagai anomie secara khusus dia menyebut sakit sosial dapat terjadi selama periode transisi. Pada masyarakat tradisional berskala kecil, dimana hubungan bersifat personal ada batasan pembagian kerja, adalah mudah untuk membuat konsensus nilai dan norma dalam masyarakat, hak dan privelege individu anggota dapat di penuhi dan di handel-khususnya dengan otoritas moral dan sangsi agama. Anomie berarti ketiadaan norma. Terjadi ketika kontrol sosial lemah kekuatan politik dan moral yang memaksa hilang.Ini terjadi selama periode terjadinya perubahan sosial yang sangat cepat seperti ketika terjadinya industrialisasi dan urbanisasi. Ketika nilai dan norma tradisional kehilangan akar dan rusak. Orang menjadi tidak nyaman dan tidak puas sehingga diperlukan sebuah konsensus baru. Industrialisasi dan konsumerisme menyebabkan proses ini juga adanya spesialisai dan kepentingan sendiri. Anomie pada level negara adalah deregulasi, rusaknya kontrol sosial, dan pranata sosial sehingga tidak bisa memaksa individu. Serangan dan nafsu konsumerisme dari kapitalis dan disiplin tradional tidak mampu melawannya. Durkheim tidak percaya pada demokrasi dan takut akan konsekuensi demokrasi. Individu dapat merasa aman, bahagia, dan bebas jika mereka menjadi diri sendiri memiliki pranata moral dan menjadi bentuk dari kekuatan supra individual.Pranata sosial dan kebahagiaan individual tergantung pada tingginya derajat integrasi sosial. Durkheim menunjukkan solusi atau menyembuhkan anomie pada pengembangan kemampuan pekerjaan dan asosiasi ; 1. Mengintegrasikan individu ke dalam kelompok sosial dan nilai kolektif 2. Mengumumkan konsensus baru tentang hadiah kepada orang memenuhi harapan Durkheim mengenalkan bahwa dalam solidaritas organic pada masyarakat modern, anomie serupa dengan patologi, sakit sosial diturunkan dengan hilangnya nilai tradisional dan munculnya individualisme pada tanggung jawab komunal dan sosial. Normalnya masyarakat sehat adalah dalam harmoni; masyarakat tidak sehat atau sakit kurang kuatkonsensus moral untuk membenarkan atau mennyalahkan lalu menuju pada anarkkisme dan pengrusakan. Konsep anomie oleh Gidden tidak hanya sebuah analisis ketidakteraturan sosial tetapi sebuah penjelasan perilaku individual. Contoh klasiknya adalah analisis durkheim tentang bunuh diri karena anomie. Bunuh diri tipe ini terjadi selama periode ketidakstabilan sosial, dan ledakan ekonomi. Praktik dari gagasan Konsep anomie diadaptasi dan direintrepretasi dengan banyak cara. Beberapa diantaranya menggunakan konsep ini untuk menjelaskan perilaku menyimpang, tumbuhnya kriminalitas dan gejolak sosial pada masyarakat industrial di amerika dan di Inggris. Robert Merton menerapkan anomie untuk berusaha menjelaskan angka kejahatan dan penyimpangan sosial di Amerika serikat. Dia memakai ide konflik norma sebagai dasar tingginya angka kejahatan, penyimpangan dan gejolak modern amerika. C. MENURUT AHLI AUGUSTE COMTE meletakkan hukum tiga tahap analisis sejarah evolusi masyarakat dan pemikiran manusia: 1. Tahap teologi; semua fenomena alam dijelaskan dalam term supernatural 2. Tahap metafisika; kekuatan abstrak yang menjelaskan segala sesuatu bukan dewa;dewa 3. Tahap positivis; penjelasan dan pemikiran didasarkan pada ilmubukan spekulasi , eksperimen empiris bukan filosopi abstrak. D. Kajian tentang budaya Dalam kajian budaya suatu masyarakat pasti dalam melakukan kegiatan yang mengedepankan budayanya dari keturunan nenek moyangnya yang menjadi acuan dari budaya yang telah dibuat dari zaman dahulu dan menjadi patokan dal kehidupan di masyarakatnya secara berkelanjutan. Dalam teori tentang akhlak dari suatu buadaya di suatu masyarakan yang dicetuskan/dikemukana oleh Mahatma gandhi mengemukakan ada 7 dosa besar didunia, sebagai berikut : 1. Kaya tanpa bekerja 2. Kesenangan tanpa suara/kata hati 3. Pengetahuan tanpa karakter 4. Perdagangan tanpa modal 5. Ilmu tanpa kemanusiaan 6. Ibadah tanpa pengorbanan 7. Politik tanpa prinsip Akhir-akhir ini telah diungkapkan tentang pentingnya akhlak suatu setiap individu dalam proses memperbaiki budaya yang dimiliki suatu masyarakat, supaya dalam suatu masyarakat tercipta budaya yang mengedepankan budaya sopan santun yang tinggi dan mempunyai rasa menghargai orang lain yang kita anggap lebih tua dari kita, serta kita menciptakan budaya rasa menyayangi sesama manusia tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama dan etnis lain. Semua perbedaan itu di mata Allah sama tergantung manusia dalam mempunyai rasa cinta terhadap Allah yang menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya. Sebagai manusia yang mempunyai jiwa budaya yang tinggi kita harus mempunyai akhlak yang dapat dikaitkan dengan berbagai istilah, seperti budi pekerti, moral, etika, karakter, ataupun yang lain. Sopan santun dapat diartikan sebagai etiket. Etiket adalah sopan santun tata krama dalam berbahasa dalam pergaulan antarmanusia dengan manusia lainnya sedangkan etika dapat diartikan peradapan atau kesusilaan . sinonim dari etika adalah moral, yang artinya adatistiadat (G.Surya Alam.1999:7) Dalam proses pembentukan ahlak dan karakteristik setiap manusia dapat dianalisis sebagai berikut : a. Setiap manusia dalam yang mempunyai akhlak yang baik maupun akhlak yang buruk semua itu tidak terjadi/terbentuk secara tiba-tiba melainkan melaului proses dalam waktu tertentu. b. Manusia dalam pembentukan akhlak bersifat spontan tanpa memikirkan untung dan rugi maka akhlak merupakan suatu kebiasaan. Dengan demikian kebiasaan ini merupakan sesuatu yang telah mapan. c. Manusia berakhlak berkaitan dengan sesuatu yang baik dan buruk. Oleh karena itu , dapat dikemukanan bahwa definisi akhlak adalah segala ucapan, pikiran, dan perilaku yang telah tersisitem atau terpola. E. Kajian tentangn ekonomi Dalam kajian ini yang berkaitan pendidikan dan ekonomi Pada umumnya, kita melihat bahea masyarakat kita berbedadengan kehidupan masa lampau. Secara tegas perbedaan itu oleh schoorl(1974) disebut sebagai efek modernisasi. Menegaskan bahwa modernisasi merupakan upaya pergantian dari penggunaan teknik industri yang bersifat tradisional menjadi cara-cara yang lebih moden. Dalam pendidikan dan perubahan ekonomi Konsekuensi dunia pendidikan dengan sektor ekonomi masyarakat Indonesia memiliki hubungan yang erat, dimana kedua komponen aset negara tersebut merupakan aset negara yang membutuhkan pengelolaan secara cermat. Menurut Tobing(1997) ada 3 perspektif secara teoritis yang menjelaskan hubungan anatara pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi, teori modal manusia menjelaskan proses dimana pendidikan memeililiki pengaruh positif dalam pertumbuhan ekonomi. Manusia yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi akan memiliki pekerjaan dan upah yang tinggi dibandingkan dengan manusia yang berpendidikan yang rendah. Teori pertumbuhan kelas adalah sosial beragumen bahwa fungsi utama pendidikan adalah menumbuhkan struktur kelas dan ketidakseimbangan sosial. Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain: 1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi 2. Terjadinya industrialisasi 3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat. 4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. 5. Di bidang kedokteran dan kemajuan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi. Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain; Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental "instant". BAB III PENUTUP Kesimpulan : Dalam makalah ini membahas berbagai ilmu pengetahuan yang mempunyai kesangkuat-pautan dalam berbagai ilmu tersebut, yang baik mempelajari kajian ilmu pengetahuan, kajian pendidikan, kajian sosial, kajian budaya dan kajian ekonomi Kata sosiologi pendidikan merupakan dua kata yang mengergral dalam pengetahuan ilmiah ilmu pendidikan dan mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan usaha-usaha pencapaian pendidikan secara universal. Sosial pendidikan menurut Dictionary of sociology adalah sosiology yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamenetal(Ary H.Gunawan,2000:45) Manusia adalah makhluk yang belum selesai, belum lengkap dan yang membutuhkan dunia luar untuk berkembang untuk mencapai kesempurnaannya, baik jasmani maupun rohani. Dalam dorongan nafsu sosial, nafsu ini menyatakan akan kebutuhan sosial di dalam pergaulan didalam masyarakat yang hidup bersamaan. Dorongan nafsu ini jangan di jadikan sebagailawan dari nafsu egois yang telah diuraikan. Keinsafan akan harga diri, yang mendalam mempermudah penggabungan diri kepada orang lain. Didalam suatu tindakan, manusia merupakan makhluk perseoranagn dan sosial sekaligus. DAFTAR PUSTAKA Alisyahbana, Iskandar, 1980, Teknologi dan Perkembangan, Jakarta: Yayasan Idayu. Leksono, Ninok, 2008. Masa Depan Internet, Kompas, 26 November 2010. Jakarta M. Ngaliman Purwanto.Drs.MP,2001, Psikologi Pendidikan,PT REMAJA ROSDAKARYA: Bandung M.Furqon Hidayatullah.Prof.Dr,M.Pd,2011,Karakteristik Membangun Peradapan Bangsa, YUMA PUSTAKA : Surakarta Subadi Tjipto,2009, Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan, cetakan pertama, Fairuz media : Surakarta. Wisata, smk. 2011. memahami-paradigma-definisi-sosial. http://wisatasmk.blogspot.com/2011/12/memahami-paradigma-definisisosial.html. Diakses pada tanggal 15 desembar 2012 ________. 2011. http://edukasi-pustaka.blogspot.com/2011/12/teori-struktur- fungsional-sosiologi.html. Diakses pada tanggal 15 desember 2012