- Universitas Lampung

advertisement
ANALISA PENGARUH FAKTOR PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN
MANAJERIAL, PAJAK, FINANCIAL LEVERAGE, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA
(INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN
PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BEI
TAHUN 2010- 2014
(Skripsi)
Oleh
ANI WIDIAWATI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRACT
ANALIZE INFLUENCE OF THE FACTORS PROFITABILITY,
MANAGERIAL OWNERSHIP, TAX, FINANCIAL LEVERAGE, AND SIZE
OF THE COMPANY TO INCOME SMOOTHING PRACTICE IN
PROPERTY AND REAL ESTATE COMPANIES AT IDX
PERIOD 2010- 2014
By
ANI WIDIAWATI
The purpose of this research is to examine the influence of the factors profitability,
managerial ownership, tax, financial leverage and size of the company to income
smoothing practice in property and real estate companies at Indonesia Stock
Exchange period 2010-2014
The sample of this research were 23 property and real estate campanies listed on
Indonesia Stock Exchange, by using purposive sampling method which were
published financial report among 2010-2014. The analysis method of this research
used logistic regression. Eckel index used to classify companies that do or do not
income smoothing practice.
The result of this study showed that the factor of profitability did not have significant
influence to income smoothing practice. The factor of managerial ownership and tax
have a positive significant effect on income smoothing practice.While the factor of
financial leverage and size of companies have a negative significant effect on income
smoothing practice.
Keywords: income smoothing, profitability, manajerial ownership, tax, financial
leverage, and size of the companies.
ABSTRAK
ANALISA PENGARUH FAKTOR PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN
MANAJERIAL, PAJAK, FINANCIAL LEVERAGE, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA
(INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN
PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BEI
TAHUN 2010- 2014
Oleh
ANI WIDIAWATI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor profitabilitas, kepemilikan
manajerial, pajak,financial leverage, dan ukuran perusahaan terhadap praktik perataan
laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010-2014
Sampel dalam penelitian ini adalah 23 perusahan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan menggunakan metode purposive sampling
yang menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2010-2014. Metode analisis dari
penelitian ini menggunakan regresi logistik. Indeks eckel digunakan untuk
mengklasifikasikan perusahaan yang melakukan atau tidak melakukan praktik
perataan laba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor profitabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap praktik perataan laba. Faktor kepemilkan manajerial dan pajak
berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Sedangkan faktor
financial leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap
praktik perataan laba.
Kata kunci: perataan laba, profitabilitas, kepemilikan manajerial, pajak, financial
leverage, ukuran perusahaan.
ANALISA PENGARUH FAKTOR PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN
MANAJERIAL, PAJAK, FINANCIAL LEVERAGE, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA
(INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN
PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BEI
TAHUN 2010- 2014
Oleh
ANI WIDIAWATI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Ani Widiawati. Lahir pada tanggal 16 agustus 1994 di
Desa Rajabasa Lama Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur
Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak
Ngatijo dan Ibu Inarsih.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak- kanak (TK) Khoirunnasi AlAmin pada tahun 2000, Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 Rajabasa Lama pada tahun
2006, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Labuhan Ratu pada tahun
2009 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Way Jepara pada tahun 2012
dengan mengambil jurusan IPS..
Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Universitas
Lampung yang diterima melalui jalur SNMPTN tulis, dan menyelesaikan
pendidikan strata 1 pada tahun 2016.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil al’amin
Tiada kata yang indah untuk diucap selain ucapan puji syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan segala anugerah dan kenikmatan yang tiada henti-hentinya hingga
detik ini.
Karya kecil ini kupersembahkan…
Untuk emak bapak tercinta, Bapak Ngatijo dan Ibu Inarsih yang tidak pernah lelah
untuk selalu mendoakan, memberikan kasih sayang, dan berjuang tanpa mngenal siang
dan malam demi pendidikan anak-anaknya.
Untuk mbah dan adik tercinta, Mbah Kadar dan Evi Nurmitasari terimakasih untuk
doa dan semangat yang selalu diberikan.
Kalian lah yang selalu menjadi sosok yang ada dibelakang kesuksesanku kelak, jangan
pernah lelah untuk selalu mendoakan dan menyemangatiku,
Tiada yang lebih indah selain melihat Kalian bangga dan tersenyum bahagia.
Terus doakan aku hingga aku bisa menjadi sosok yang selalu membawa manfaat dan
kebahagiaan untuk semua orang. Amiin…
MOTTO
Bermimpilah setinggi mungkin, selagi kita berdoa dan berusaha
yakinlah, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Nothing Impossible,,
I will keep moving forward.
No matter what it takes, I will keep on trying. I have my own way…!!!
Once you go to war, go for win..!!!
(Budi Waluyo)
SANWACANA
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang tiada henti-hentinya memberikan
nikmat serta kekuatan kepada Penulis. Sholawat serta salam tak lupa Penulis
curahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, Beliau lah teladan dalam
menjalankan segala aktivitas dalam kehidupan ini.
Dengan berbekal keyakinan, ketabahan, kemauan, kerja keras, serta bantuan dari
berbagai pihak, dan juga ridho dari Allah SWT akhirnya Penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Analisa pengaruh faktor
profitabilitas, kepemilikan manajerial, pajak financial leverage, dan ukuran
perusahaan terhadap praktik perataan laba (income smoothing) pada
perusahaan property dan real estate di BEI tahun 2010-2014”.
Banyak pihak yang turut membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini baik
secara langsung ataupun tidak langsung, baik secara moril ataupun materil.
Melalui halaman ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Kedua orang tua tercinta Bapak Ngatijo dan Ibu Inarsih, mbah dan adikku
tercinta, Evi Nurmitasari dan Mbah Kadar yang tak pernah lelah untuk selalu
memberikan kasih sayang, doa, serta dukungannya, baik dukungan moril atau
pun materil hingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2.
Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas lampung.
3.
Ibu Dr. Fajar Gustiawati Dewi, S.E., M.Si., Akt. Selaku Ketua Jurusan S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4.
Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., Selaku Dosen Pembimbing utama
yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan arahan serta saran
kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
5.
Ibu Yustitya Asmaranti S.E., M.Si., Selaku Dosen Pembimbing pendamping
yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan arahan serta saran
kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
6.
Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., CA., CPA., Selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Dosen Penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
menguji dan memberikan saran kepada Penulis, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7.
Bapak/Ibu Dosen beserta staff karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas lampung.
8.
Semua keluarga besar tercinta yang selalu memberikan doa dan juga
dukungannya.
9.
Sahabat-sahabatku tercinta, Dwi Astuti, Dwi Risma Dewi, dan Puspita ayu
Lestari. Terima kasih atas segala doa, motivasi, dukungan, semangat, dan
bantuan yang telah kalian berikan.
10. Teman-teman seperjuangan yang telah mendoakan, membantu, memberikan
semangat dan juga dukungan Evi Krismayanti, Sri Wahyuni, Mia Meisiska,
M.Ferly Herdiansyah, Elvi Riali, Widya Maulin, Wayan Krisma A.P., Dewi
Lestari, Lia Okta Ayu N.P.B.
11. Teman-teman S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2012
yang telah mendoakan dan memberikan semangat.
12. Warga penghuni kosan Kurnia yang selalu mendokan dan menyemangati
Ratna, Nadya, Intan, Aul, Ayu, Brenda, Wulan, Pani.
13. Ikatan Mahasiswa Lampung Timur (IKAM LAMTIM) terimakasih atas doa
dan kebersamaaannya selama ini.
14. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
15. Almamater ku tercinta.
Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini sangat jauh dari kata
sempurna, maka segala bentuk kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
Penulis harapkan sehingga dapat melengkapi kekurangan dalam skripsi ini. Besar
harapan Penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri Penulis secara
pribadi atau pun bagi mereka yang telah bersedia membaca skripsi ini.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu
Bandar Lampung, April 2016
Penulis,
Ani Widiawati
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ...............................................................................
6
1.3 Batasan Masalah .....................................................................................
7
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................
7
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .......................................................................................
9
2.1.1 Teori Agensi ..................................................................................
9
2.1.2 Teori Sinyal ....................................................................................
11
2.2 Pengertian Laba ......................................................................................
11
2.3 Manajemen Laba ....................................................................................
12
2.4 Perataan Laba .........................................................................................
14
2.5 Profitabilitas ...........................................................................................
16
2.6 Kepemilikan Manajerial .........................................................................
17
2.7 Pajak ......................................................................................................
17
2.8 Financial Leverage ................................................................................
17
2.9 Ukuran Perusahaan .................................................................................
18
2.10 Penelitian Terdahulu .............................................................................
19
2.11 Kerangka Pemikiran .............................................................................
21
2.12 Pengembangan Hipotesis ......................................................................
22
2.12.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba .............
22
2.12.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Praktik Perataan Laba 23
2.12.3 Pengaruh Pajak terhadap Praktik Perataan Laba .........................
24
2.12.4 Pengaruh Financial Leverage terhadap Praktik Perataan Laba ...
25
2.12.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba ...
26
III. METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasi Penelitian ..............................
28
3.1.1 Variabel Dependen ......................................................................
28
3.1.2 Variabel Independen ....................................................................
30
3.1.2.1 Profitabilitas .........................................................................
30
3.1.2.2 Kepemilikan Manajerial .......................................................
30
3.1.2.3 Pajak .....................................................................................
31
3.1.2.4 Financial Leverage ..............................................................
31
3.1.2.5 Ukuran Perusahaan ...............................................................
31
3.2 Sampel Penelitian ...................................................................................
32
3.3 Jenis dan Sumber Data ...........................................................................
34
3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................................
34
3.5 Metode Analisis Data .............................................................................
34
3.5.1 Statistik Deskriptif ........................................................................
35
3.5.2 Menguji Kelayakan Model Regresi ..............................................
35
3.5.3 Menguji Keseluruhan Model .........................................................
35
3.5.4 Menilai Ketepatan Prediksi ...........................................................
35
3.5.5 Menguji Koefisien Determinasi ....................................................
36
3.5.6 Menguji Koefisien Regresi Logistik .............................................
36
3.5.7 Analisis Regresi Logistik ..............................................................
36
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .......................................................................................................
38
4.1.1 Statistik Deskriptif ........................................................................
40
4.1.2 Menguji Kelayakan Model Regresi ..............................................
42
4.1.3 Menguji Keseluruhan Model .........................................................
43
4.1.4 Menilai Ketepatan Prediksi ...........................................................
45
4.1.5 Menguji Koefisien Determinasi ....................................................
46
4.1.6 Menguji Koefisien Regresi Logistik .............................................
47
4.2 Pembahasan ............................................................................................
49
4.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba ...................
49
4.2.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Praktik Perataan Laba .
50
4.2.3 Pengaruh Pajak terhadap Praktik Perataan Laba ...............................
51
4.2.4 Pengaruh Financial Leverage terhadap Praktik Perataan laba ..........
52
4.2.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba .........
53
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................................
55
5.2 Keterbatasan ...........................................................................................
56
5.3 Saran .......................................................................................................
56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..........................................................................
19
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ..................................................................
31
Tabel 3.2 Pemilihan Sampel Penelitian .............................................................
33
Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian ...................................................................
33
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Indeks Eckel .........................................................
38
Tabel 4.2 Descriptive Statistics ..........................................................................
40
Tabel 4.3 Hosmer and Lemeshow Test ..............................................................
43
Tabel 4.4 Iteration History (block number = 0) .................................................
44
Tabel 4.5 Iteration History (block number = 1) .................................................
44
Tabel 4.6 Classification Table ...........................................................................
45
Tabel 4.7 Model Summary .................................................................................
46
Tabel 4.8 Variables in the Equation .................................................................
47
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................
22
1
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan. Banyaknya pengguna laporan keuangan yang hanya
memusatkan perhatiannya pada besarnya laba yang dihasilkan perusahaan tanpa
memperhatikan dari mana laba tersebut dihasilkan dalam pengambilan keputusan
mendorong manajemen untuk melakukan disfunctional behavior (Zen dan
Herman, 2007). Bentuk disfunctional behavior yang dilakukan manajemen
terhadap laporan keuangan yaitu dengan melakukan manipulasi laba atau pun
manajemen laba (Prabayanti dan Yasa, 2009). Tindakan ini dilakukan untuk
meningkatkan nilai dan kinerja perusahaan agar terlihat baik untuk mempengaruhi
investor dalam pengambilan keputusan dalam menanamkan modalnya.
Manipulasi laba yang sering dilakukan manajemen adalah praktik perataan laba
(income smoothing) dimana praktik ini bertujuan untuk menstabilkan laba agar
tidak terjadi fluktuatif laba yang begitu besar. Praktik perataan laba merupakan
usaha untuk memperkecil laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih besar dari
laba normal dan usaha untuk memperbesar laba yang dilaporkan jika laba aktual
lebih kecil dari laba normal karena salah satu tujuan dilakukannya perataan laba
2
adalah untuk memberikan rasa aman kepada investor karena kemungkinan
fluktuasi laba yang kecil, dan juga untuk meningkatkan kemampuan perusahaan
pada periode mendatang (Abiprayu dan Irene, 2011).
Menurut Juniarti dan Corolina ( 2005) perataan laba (income smoothing) yang
dilakukan manajemen umumnya didasarkan atas berbagai alasan diantaranya
adalah untuk memuaskan kepentingan pemilik perusahaan seperti menaikkan nilai
perusahaan sehingga muncul anggapan bahwa perusahaan memiliki risiko
ketidakpastian yang rendah, dan untuk memuaskan kepentingannya sendiri,
seperti mendapatkan kompensasi dan mempertahankan posisi jabatan. Motivasi
manajemen untuk melakukan perataan laba (income smoothing) adalah untuk
mendapatkan berbagai keuntungan ekonomi dan psikologis, yaitu meningkatkan
kepercayaan diri manajer yang bersangkutan karena penghasilan yang stabil
mendukung kebijakan dividen yang stabil pula, serta meningkatkan hubungan
antar manajer dan karyawan karena pelaporan laba yang meningkat tajam
memberi kemungkinan munculnya tuntutan kenaikan gaji dan upah ( Dwimulyani
dan Abraham , 2006).
Fenomena praktik perataan laba sudah banyak terjadi pada perusahaan di
Indonesia seperti PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Bang Global
Internasional Tbk, Bank Lippo Tbk, PT Great River International Tbk, PT Kereta
Api Indonesia (KAI), dan PT Katarina Utama Tbk.
3
Kasus pada PT Katarina Utama Tbk berawal ketika perusahaan mendapat surat
pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum
perdana (IPO) pada tahun 2009. Setahun setelah listing di Bursa efek Indonesia,
PT Katarina Utama Tbk diduga telah melakukan penyelewengan terhadap dana
IPO. PT Katarina Utama Tbk diduga melakukan penyalahgunaan dana hasil IPO
sebesar Rp 28,971 miliar dari total yang diperoleh sebesar Rp 33,60 miliar. PT
Katarina Utama Tbk juga diduga telah dilakukan manipulasi terhadap laporan
keuangan audit tahun 2009 dengan memasukkan angka-angka fiktif untuk
beberapa akun. PT Katarina Utama Tbk melaporkan adanya piutang usaha dari
PT Media Intertel Graha sebesar Rp 8,606 miliar dan pendapatan dari PT Media
Intertel Graha sebesar Rp 6,773 miliar, PT Katarina Utama Tbk juga melakukan
penggelembungan aset dengan memasukkan sejumlah proyek fiktif senilai Rp
29,6 miliar. Akibat adanya kecurigaan dari pihak BAPEPAM-LK, KAP Akhyadi
Wadisono melakukan audit terhadap laporan keuangan PT Katarina Utama Tbk
dan memberikan opini disclaimer selama tahun 2010 dan 2011 (okezone.com).
Banyak faktor yang diduga dapat mempengaruhi perataan laba diantaranya
profitabilitas, financial leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial,
dimana faktor-faktor tersebut merupakan variabel independen dalam penelitian
ini. Variabel tersebut sudah banyak dilakukan penelitian oleh para peneliti
sebelumnya dengan hasil yang masih bervariasi dan belum konsisten.
Budiasih (2009) dalam penelitiannya membuktikan bahwa ukuran perusahaan,
profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba,
4
sedangkan financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik
perataan laba. Pratiwi dan Handayani (2014) dalam penelitiannya membuktikan
bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap praktik
perataan laba, sedangkan kepemilikan manajerial dan pajak tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba.
Penelitian Prasetya dan Raharjo (2013) menunjukkan hasil bahwa financial
leverage berpengaruh positif signifikan terhadap perataan laba, sedangkan ukuran
perusahaan, profitabilitas, tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan
laba. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Sujana (2014)
membuktikan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
praktik perataan laba. Prabayanti dan Yasa (2009) membuktikan bahwa
profitabilitas berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba, financial
leverage berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba, sedangkan
kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
praktik perataan laba.
Noviana dan Yuyyeta (2011) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
kepemilikan saham manajerial tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap perataan laba. Sedangkan menurut penelitian Agusti dan Pramesti (2009)
membuktikan bahwa kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh signifikan
terhadap perataan laba.
5
Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya membuat
peneliti tertarik melakukan penelitian kembali terhadap variabel tersebut dengan
menambahkan variabel pajak. Alasan peneliti menambahkan pajak sebagai
variabel independen dalam penelitian ini karena masih sedikitnya peneliti yang
melakukan penelitian dengan menguji variabel ini. Selain itu, pajak merupakan
salah satu alasan yang dapat mendorong manajemen untuk melakukan perataan
laba, dengan alasan bahwa manajemen menginginkan pembayaran pajak yang
kecil dengan tingkat laba yang rendah. Penelitian terhadap faktor yang
berpengaruh terhadap perataan laba ini dilakukan peneliti dengan memilih sampel
pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dipilihnya perusahaan property dan real estate sebagai sampel dalam penelitian
karena menurut peneliti perkembangan bisnis properti di Indonesia berkembang
makin pesat yang ditandai dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung
perkantoram, apartemen, perumahan, dan juga pusat-pusat perbelanjaan. Selain
perkembangan yang cukup pesat, bisnis property juga merupakan usaha yang
dipastikan tidak akan mati, mengingat makin besarnya angka pertumbuhan
penduduk di Indonesia yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan tempat
tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi. Permintaan akan
tempat tinggal semakin meningkat sedangkan jumlah tanah dibumi ini tidak akan
bertambah akan membuat harga tanah dan sektor properti lainnya akan semakin
mahal dari tahun ketahun. Perkembangan bisnis properti diperkirakan akan
6
tumbuh 200 persen sepanjang tahun 2011 sampai 2021, dengan total kontribusi
properti Indonesia mencapai 2,5% pasar global (informasi bisnis Pefindo).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisa
Pengaruh Faktor Profitabilitas, Kepemilikan manajerial, Pajak, Financial
Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba
(Income Smoothing) Pada Perusahaan Propery dan Real Estate yang
Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti membuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap praktik peratan laba pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014?
2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap praktik peratan laba
pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 –
2014 ?
3. Apakah pajak berpengaruh terhadap praktik peratan laba pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014 ?
4. Apakah financial leverage berpengaruh terhadap praktik peratan laba pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014?
5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik peratan laba pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014?
6.
7
1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini menjadi terarah dan
lebih jelas, maka peneliti membuat batasan untuk cakupan penelitian hanya pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 –
2014, dengan menggunakan variabel independen yaitu perataan laba (income
smoothing), dan variabel dependen yaitu profitabilitas, kepemilikan manajerial,
pajak, financial leverage, dan ukuran perusahaan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukannya peneitian ini adalah
1. Untuk menganalisa apakah faktor profitabilitas memiliki pengaruh terhadap
praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar
di BEI tahun 2010 – 2014.
2. Untuk menganalisa apakah faktor kepemilikan manajerial memiliki pengaruh
terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014.
3. Untuk menganalisa apakah faktor pajak memiliki pengaruh terhadap praktik
perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI
tahun 2010 – 2014.
4. Untuk menganalisa apakah faktor financial leverage memiliki pengaruh
terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014.
8
5. Untuk menganalisa apakah faktor ukuran perusahaan memiliki pengaruh
terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai
praktik perataan laba dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Bagi pihak eksternal diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan
mengenai praktik perataan laba yang biasa dilakukan oleh perusahaan agar
lebih hati-hati dan waspada dalam menggunakan laporan keuangan.
3. Bagi manajemen diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dan
pertimbangan kembali apabila ingin melakukan praktik perataan laba.
4. Bagi akademisi diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan
mengenai praktik perataan laba bagi pembaca dan dapat menambah literatur
bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
9
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1
Teori Agensi (Agency Theory)
Teori keagenan merupakan teori yang menyatakan adanya konflik kepentingan
antara pihak manajer dengan pihak pemilik, dimana masing-masing pihak
memiliki tujuan yang berbeda sehingga setiap pihak akan melakukan tindakan
yang berbeda sesuai dengan tujuan masing-masing. Teori agensi sangat berkaitan
dengan tindakan manajemen laba atau pun praktik perataan laba yang dilakukan
oleh perusahaan. Teori agensi menyatakan bahwa praktik manajemen dipengaruhi
konflik kepentingan antara manajemen (agent ) dan pemilik ( principal ) yang
timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat
kemakmuran yang dikehendakinya (Noviana dan Yuyyeta, 2011). Sebagai
pemilik modal, principal memiliki akses mengenai informasi internal perusahaan
sedangkan agen sebagai pelaku dalam praktek operasional perusahaan memiliki
informasi tentang kegiatan operasi dan kinerja perusahaan. Agen sebagai pihak
internal perusahaan lebih mengetahui keadaan perusahaan daripada principal
sehingga agen lebih memiliki kesempatan untuk membuat informasi dalam
laporan keuangan menjadi lebih baik dengan memanfaatkan informasi yang
diketahuinya.
10
Menurut Widaryanti (2009) teori keagenan menyatakan bahwa manajemen
memiliki informasi yang lebih banyak mengenai perusahaan dibandingkan
pemilik perusahaan yang sering terdorong untuk melakukan tindakan yang dapat
memaksimalkan keuntungan dirinya sendiri (dysfunctional behavior) dan atau
perusahaannya.
Menurut Jensen dan Meckling (1976) teori agensi memberikan penjelasan
hubungan antara pemilik perusahaan dengan pihak manajemen. Hubungan agensi
adalah hubungan yang bersifat kontraktual dimana pemegang saham yang disebut
sebagai prinsipal meminta manajemen sebagai agen perusahaan untuk mengambil
tindakan dalam setiap kegiatan perusahaan atas nama prinsipal. Lebih lanjut lagi,
Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa terdapat 2 (dua) permasalahan
yang disebabkan adanya kesulitan prinsipal dalam memonitor dan melakukan
kontrol terhadap tindakan agen, yaitu:
1. Moral hazard, yaitu permasalahan yang muncul jika agen tidak melaksanakan
hal-hal yang telah disepakati bersama dalam kontrak kerja.
2. Adverse selection, yaitu suatu keadaan dimana prinsipal tidak dapat
mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil oleh agen benar-benar
didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya, atau terjadi sebagai sebuah
kelalaian dalam tugas.
11
2.1.2 Teori Sinyal (Signalling Theory)
Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk
memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan
perusahaan untuk memberikan informasi ini muncul sebagai salah satu cara untuk
mengatasi asimetri informasi antara pihak internal dengan pihak eksternal
perusahaan, karena perusahaan memiliki informasi lebih banyak mengenai apa
yang sudah dilakukan perusahaan dan prospek perusahaan daripada pihak
eksternal (Wolk et al., 2008). Teori sinyal merupakan sinyal-sinyal informasi
yang dibutuhkan oleh investor untuk mempertimbangkan dan menentukan apakah
para investor akan menanamkan sahamnya atau tidak pada perusahaan yang
bersangkutan. Teori sinyal berakar pada teori pragmatik yang mengamati
pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai informasi (Suwardjono,
2005).
2.2 Pengertian Laba
Laba merupakan selisih positif antara pendapatan yang diperoleh suatu
perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan selama kegiatan operasi
perusahaan dalam satu periode. Laba yang dilaporkan oleh suatu perusahaan
dalam laporan keuangan mencerminkan kinerja perusahaan selama satu periode
tersebut. Menurut Juniarti dan Coroline (2005) laba merupakan salah satu
informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan dan yang sangat
penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan.
12
Menurut akuntansi, laba adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang
timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan pada periode tersebut (Harahap, 2005).
Menurut Belkauoi (2012) terdapat lima karakteristik yang terkandung dalam
pengertian laba, yaitu:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang dilakukan oleh
perusahaan (dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya yang
dibutuhkan untuk melakukan penjualan).
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periode dan mengacu pada
kinerja keuangan dari perusahaan selama satu periode tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip laba dan membutuhkan definisi,
pengukuran, dan pengakuan pendapatan.
4. Laba akuntansi meminta adanya pengukuran beban- beban dari segi biaya
historisnya terhadap perusahaan, yang menunjukkan ketaatan tinggi pada
prinsip biaya.
5. Laba akuntansi meminta penghasilan yang terealisasi di periode tersebut
dihubungkan dengan biaya-biaya relevan yang terkait. Oleh karenanya,
laba akuntansi didasarkan pada prinsip pemadanan (matching).
2.3 Manajemen Laba
Belkaoui (2012) mendefinisikan manajemen laba sebagai potensi penggunaan
manajemen akrual dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi. Menurut Guna
13
dan Herawaty (2010) Manajemen laba merupakan setiap tindakan manajemen
yang dapat mempengaruhi angka laba yang dilaporkan.
Azlina (2010) mendefinisikan manajemen laba yaitu menentukan laba sedemikian
rupa dengan mempermainkan pos-pos pendapatan dan biaya dalam laporan labarugi baik melalui pemanfaatan pemilihan alternatif metode maupun melalui
operasi. Manajemen laba merupakan intervensi manajemen dalam proses
menyusun pelaporan keuangan eksternal, sehingga manajemen dapat menaikkan
atau menurunkan laba akuntansi sesuai dengan kepentingannya (Budiasih, 2009).
Menurut Scott (2007) dalam Sari dan Ahmar (2014) manajemen laba dapat
terbagi menjadi empat pola yaitu :
1. Taking a bath, merupakan pola manajemen laba yang dilakukan dengan cara
menjadikan laba perusahaan pada periode berjalan menjadi sangat ekstrim
rendah (bahkan rugi) atau sangat ekstrim tinggi dibandingkan dengan laba
pada periode sebelumnya atau sesudahnya.
2. Income minimization, merupakan pola manajemen laba yang dilakukan
dengan cara menjadikan laba pada laporan keuangan periode berjalan lebih
rendah dari pada laba sesudahnya.
3. Income maximization, merupakan pola manajemen laba yang dilakukan
dengan cara menjadikan laba pada laporan keuangan periode berjalan lebih
tinggi dari pada laba sesungguhnya.
14
4. Income smoothing atau perataan laba merupakan salah satu bentuk
manajemen laba yang dilakukan dengan cara membuat laba akuntansi relatif
konsisten (rata atau smooth) dari periode ke periode.
2.4 Perataan Laba
Perataan laba merupakan usaha untuk memperkecil laba yang dilaporkan jika laba
aktual lebih besar dari laba normal dan usaha untuk memperbesar laba yang
dilaporkan jika laba aktual lebih kecil dari laba normal karena salah satu tujuan
dilakukannya perataan laba adalah untuk memberikan rasa aman kepada investor
karena kemungkinan fluktuasi laba yang kecil dan meningkatkan kemampuan
perusahaan pada periode mendatang (Abiprayu dan Irene, 2011).
Widaryanti (2009) mendefinisikan perataan laba (income smoothing) sebagai cara
yang digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan
agar sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode
akuntansi) maupun secara riil (melalui transaksi).
Menurut Belkaoui (2012) perataan laba dapat dipandang sebagai proses
normalisasi laba yang sengaja guna meraih suatu tren ataupun tingkat yang
diinginkan.
Beidleman (1973) dalam Belkaoui (2012) mendefinisikan bahwa perataan laba
merupakan suatu usaha dari manajemen perusahaan untuk menurunkan variasi
yang abnormal dalam laba sejauh yang diizinkan oleh prinsip-prinsip akuntansi
dan manajemen yang baik.
15
Perataan laba (income smoothing) yang dilakukan manajemen umumnya
didasarkan atas berbagai alasan diantaranya adalah untuk memuaskan
kepentingan pemilik perusahaan seperti menaikkan nilai perusahaan sehingga
muncul anggapan bahwa perusahaan memiliki risiko ketidakpastian yang rendah,
dan untuk memuaskan kepentingannya sendiri, seperti mendapatkan kompensasi
dan mempertahankan posisi jabatan (Juniarti dan Corolina, 2005).
Menurut Heyworth (1953) yang dikutip dari Widodo (2011), alasan dilakukannya
perataan laba bertujuan untuk memperbaiki hubungan dengan kreditur, investor,
dan karyawan serta meratakan siklus bisnis melalui proses psikologis yaitu:
1. Mengurangi total pajak yang dibayarkan oleh perusahaan.
2. Meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan karena laba yang
stabil akan mendukung kebijakan pembayaran dividen yang stabil.
3. Meningkatkan hubungan antara manajer dan karyawan karena pelaporan laba
yang meningkat tajam memberi kemungkinan munculnya tuntutan kenaikan
gaji atau upah.
4. Siklus peningkatan dan penurunan laba dapat ditandingkan dan gelombang
optimisme dan pesimisme dapat diperlunak.
Menurut Dascher dan Malcom (1970) dalam Belkaoui (2012) perataan laba dibagi
menjadi dua jenis, yaitu real smoothing dan artificial smoothing. Real smoothing
merupakan perataan laba yang dilakukan melalui transaksi keuangan
sesungguhnya dengan mempengaruhi laba melalui perubahan dengan sengaja atas
kebijakan operasi dan waktunya. Sedangkan artificial smoothing merupakan
16
perataan laba yang dilakukan melalui prosedur akuntansi yang diterapkan untuk
memindahkan biaya dan atau pendapatan dari satu periode ke periode yang lain.
Oleh karena hal tersebut, maka artificial smoothing biasa disebut juga dengan
accounting smoothing.
2. 5 Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan
aset atau modal yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan laba tersebut.
Kasmir (2014) mendefinisikan profitabilitas sebagai kemampuan suatu
perusahaan untuk mendapatkan laba ( keuntungan ) dalam suatu periode tertentu,
serta mengukur tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Dalam
penelitian ini profitabilitas diproksikan dengan menggunakan Return on Aset
(ROA). ROA menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA mengukur
tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada (Sugiono, 2009).
Tingkat ROA akan mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan karena dari ROA investor dapat
mengetahui seberapa efektif perusahaan tersebut dalam mengelola seluruh aset
yang dimilikinya. ROA merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau
tidaknya perusahaan, yang mempemgaruhi investor untuk membuat keputusan
(Budiasih, 2009).
17
2.6 Kepemilikan manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan besarnya jumlah saham yang dimiliki oleh
pihak manajemen perusahaan. Jensen dan Meckling (1976) mengemukakan
bahwa kepemilikan saham oleh manajer akan mempengaruhi kinerja manajer
dalam menjalankan operasi perusahaan. Adanya kepemilikan saham oleh pihak
manajer akan memberikan keleluasaan manajer untuk mengelola laporan
keuangan. Kepemilikan saham oleh seorang manajer akan ikut menentukan
kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan
pada perusahaan yang mereka kelola ( Agusti dan Pramesti, 2009).
2. 7 Pajak
Pajak merupakan pungutan berdasarkan undang- undang oleh pemerintah, yang
sebagian dipakai untuk penyediaan barang dan jasa publik, dimana besarnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal (Suandy, 2003).
Pajak merupakan salah satu faktor yang diduga menjadi motivasi manajer untuk
melakukan peratan laba dengan alasan bahwa manajer menginginkan adanya
pembayaran pajak seminimal mungkin. Menurut Tanomi (2012) yang dikutip dari
Pratiwi dan Handayani (2014) menyatakan bahwa manajemen akan berusaha
untuk menggeser laba dari satu tahun ke tahun berikutnya agar diperoleh
pembayaran pajak yang paling minimal.
2.8 Financial leverage
Financial leverage menunjukkan sejauh mana aset perusahaan telah dibiayai oleh
penggunaan utang ( Kasmir, 2014). Artinya seberapa besar beban utang yang
18
ditanggung perusahaan dibandingkan dengan total asetnya. Kasmir (2014)
menjelaskan bahwa fianancial leverage digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Menurut Sugiono (2009), kreditur
menginginkan debt to total aset yang rendah karena semakin tinggi ratio ini maka
semakin besar resiko para kreditur. Perusahaan yang memiliki tingkat financial
leverage yang tinggi memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan
pertaan laba karena perusahaan terancam default, sehingga manajemen akan
membuat suatu kebijakan untuk menaikkan pendapatan perusahaan.
2. 9 Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari nilai total aset yang dimiliki perusahaan.
Nilai total aset mencerminkan total kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan,
sehingga diasumsikan bahwa semakin besar nilai total aset yang dimiliki
perusahaan menandakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan. Ukuran
perusahaan diduga menjadi salah satu faktor yang mendorong manajemen untuk
melakukan perataan laba. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh
masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati- hati dalam melakukan pelaporan
keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih
akurat (Abiprayu dan Irene, 2011). Perusahaan berskala besar akan berusaha
untuk menciptakan keadaan yang dapat memberikan kesan bagi masyarakat
bahwa kinerja perusahaan tersebut baik dengan cara menghindari fluktuasi laba
19
yang drastic. Dengan demikian perusahaan yang berskala besar diperkirakan
memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan praktik perataan laba.
2.10 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah daftar ringkasan penelitian terdahulu yang mengkaji tentang
praktik perataan laba (income smoothing) pada perusahaan yang dilakukan oleh
manajemen.
Tabel 2.1 Daftar Ringkasan Penelitian Mengenai Income Smoothing
No
Peneliti
1
Made
Yustari
Dewi dan
I Ketut
Sujana
(2014)
2
Judul
Variabel
Dependen
Perataan
Laba
Pengaruh
ukuran
perusahaan
dan
profitabilita
s pada
praktik
perataan
laba
dengan
jenis
industri
sebagai
variable
pemoderasi
di bursa
efek
Indonesia
Herlinda
Pengaruh
Perataan
Pratiwi
profitabilita Laba
dan
s,
Bestari
kepemilika
Dwi
n
Handayani manajerial
(2014)
dan pajak
terhadap
praktik
Variabel
Independen
Ukuran
perusahaan
dan
profitabilitas
Profitabilitas,
kepemilikan
manajerial,
dan pajak
Hasil penelitian
Ukuran
perusahaan dan
profitabilitas
berpengaruh
terhadap praktik
perataan laba,
sedangkan jenis
industry tidak
dapat memoderasi
ukuran perusahaan
dan profitabilitas
pada praktik
perataan laba
Profitabilitas
memiliki pengaruh
negatif signifikan
terhadap praktik
perataan laba,
sedangkan
manajerial dan
pajak tidak
memiliki pengaruh
20
perataan
laba
3
Igan
Budiasih
(2009)
FaktorPerataan
faktor yang Laba
mempengar
uhi praktik
perataan
laba
4
Harris
Prasetya
dan
Shiddiq
Nur
Raharjo
(2013)
Perataan
laba
Ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
financial
leverage,
kalsifikasi
KAP, dan
likuiditas
Perataan
Laba
Ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
financial
leverage,
kepemilikan
institusional,
dan reputasi
auditor
5
Pengaruh
ukuran
perusahaan
,
profitabilita
s, financial
leverage,
klasifikasi
KAP dan
likuiditas
terhadap
praktik
perataan
laba
Ni Luh
Perataan
Putu Arik laba
Prabayanti (income
dan
smoothing)
Geniata
dan analisis
Wirawan
faktorYasa
faktor yang
(2009)
mempengar
uhinya
Ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
financial
leverage,
dividen
payout ratio
yang signifikan
terhadap praktik
perataan laba
Ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
dividend payout
ratio berpengaruh
positif signifikan
terhadap perataan
laba,
Financial leverage
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
perataan laba
Financial leverage
dan likuiditas
berpengaruh
positif signifikan
terhadap praktik
perataan laba,
sedangkan ukuran
perusahaan,
profitabilitas, dan
klasifikasi KAP
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
praktik perataan
laba
Ukuran
perusahaan,
reputasi auditor,
dan kepemilikan
institusional tidak
berpengaruh
terhadap praktik
perataan laba,
profitabilitas
berpengaruh
positif terhadap
praktik perataan
laba, sedangkan
financial leverage
berpengaruh
21
6
Juniarti
dan
Corolina
(2005)
7
Widaryant
i (2009)
Analisa
faktorfaktor yang
berpengaru
h terhadap
perataan
laba
(income
smoothing)
pada
perusahaan
go public
Analisis
perataan
laba dan
faktorfaktor yang
mempengar
uhi pada
perusahaan
manufaktur
dibursa
efek
Indonesia
Perataan
Laba
Besaran
perusahaan,
profitabilitas,
dan sektor
industri
perusahaan
Perataan
Laba
Ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
financial
leverage, net
profit
margin, dan
varian nilai
saham
negatif terhadap
praktik perataan
laba
Faktor besaran
perusahaan,
profitabilitas, dan
sektor industri
perusahaan tidak
berpengaruh
terhadap terjadinya
tindakan perataan
laba
Tidak terdapat
pengaruh yang
signifikan dari
ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
financial leverage,
net profit margin,
dan varian nilai
saham terhadap
tindakan perataan
laba
2.11 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini terdapat lima variable independen, yaitu profitabilitas,
kepemilikan manajerial, pajak, financial leverage, dan ukuran perusahaan,
sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah praktik perataan laba
(income smoothing).
22
Profitabilitas
H1+
Kepemilikan
Manajerial
H2+
Pajak
H3+
Financial leverage
H4+
Ukuran Perusahaan
H5+
Praktik Perataan Laba
(Income Smoothing)
Gambar 1
2.12 Pengembangan hipotesis
2.12.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba
Profitabilitas menggambarkan kinerja yang telah dihasilkan oleh manajemen.
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik,
sebaliknya profitabilitas yang rendah menggambarkan bahwa kinerja perusahaan
mengalami penurunan. Assih dkk (2000) dalam Budiasih (2009) menyatakan
bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih tinggi cenderung
melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki
profitabilitas lebih rendah karena manajemen tahu akan kemampuan untuk
mendapatkan laba pada masa mendatang sehingga memudahkan dalam menunda
atau mempercepat laba. Prabayanti dan Yasa (2009) membuktikan bahwa
profitabilitas berpengaruh positif pada praktik perataan laba. Penelitian tersebut
sejalan dengan penelitian Budiasih (2009) yang menunjukkan bahwa
profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba.
23
Prasetya dan Raharjo ( 2013) menyatakan bahwa semakin besar tingkat
profitabilitas perusahaan maka semakin besar manajer perusahaan melakukan
praktik perataan laba untuk menjaga kestabilan perusahaan dalam suatu
pengambilan keputusan. Profitabilitas yang terlalu tinggi akan mempengaruhi
investor dalam memprediksi laba dan tingkat resiko yang akan dihadapi sehingga
manajemen akan berusaha untuk memberikan gambaran yang lebih pasti
mengenai return dan resiko yang akan dihadapi investor dengan melakukan
praktik perataan laba. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis pertama dalam
penelitian ini adalah :
H1 : Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap praktik
perataan laba
2.12.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Praktik Perataan Laba
Kepemilikan manajerial oleh pihak manajemen perusahaan akan menyebabkan
pihak menajemen dengan mudah untuk melakukan pengelolaan terhadap laporan
keuangan perusahaan, karena pihak manajemen memiliki informasi yang lebih
banyak mengenai perusahaan. Manajemen akan melakukan perataan laba untuk
menstabilkan laba yang dihasilkan perusahaan. Smith (1976) dalam Noviana dan
Yuyetta (2011) menemukan bahwa income smoothing secara signifikan lebih
sering dilakukan oleh perusahaan- perusahaan yang dikendalikan oleh manajer
dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan yang dikendalikan oleh
pemiliknya. Agusti dan Pramesti (2009) membuktikan bahwa kepemilikan
manajerial mempunyai pengaruh signifikan terhadap perataan laba. Pihak
24
manajemen yang juga berkedudukan sebagai pemegang saham akan berusaha
untuk menaikkan harga saham, dimana harga saham dipengaruhi oleh informasi
yang disajikan oleh perusahaan, salah satunya adalah laba. Jika laba yang
dilaporkan memiliki fluktuasi yang drastis akan mempengaruhi tingkat
kepercayaan investor. Apabila investor mulai kehilangan kepercayaannya maka
tindakan yang akan dilakukan investor adalah menjual sahamnya dan hal
tersebut akan menyebabkan harga saham perusahaan mengalami penurunan yang
akan merugikan pemegang saham lainnya termasuk manajer.
Brochet dan Gildao (2004) dalam Aji dan Mita (2010) menyatakan bahwa
manajemen yang memiliki saham perusahaan memiliki informasi lebih banyak
tentang perusahaan dibanding pemegang saham non-institusi lainnya, dengan
demikian memiliki kesempatan untuk melakukan perataan laba untuk
meminimalisir volatilitas labanya untuk meningkatkan kinerja saham
perusahaan.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis ke dua dalam penelitian ini
adalah:
H2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap
praktik peratan laba
2.12.3 Pengaruh Pajak terhadap Praktik Perataan Laba
Keinginan manajemen untuk selalu membayar pajak yang rendah merupakan
salah satu faktor yang mendorong pihak manajemen untuk melakukan praktik
perataan laba. Laba yang terlalu tinggi akan mengakibatkan besarnya tingkat
25
pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan, sebaliknya laba yang rendah akan
memperlihatkan buruknya kinerja perusahaan. Menurut Heyworth (1953) dalam
Widodo (2011) salah satu alasan manajemen melakukan perataan laba adalah
untuk mengurangi total pajak yang dibayarkan oleh perusahaan. Manajemen
akan berusaha untuk menggeser laba dari satu tahun ke tahun berikutnya agar
diperoleh pembayaran pajak yang paling minimal (Tanomi, 2012). Semakin
tinggi laba yang dihasilkan perusahaan maka semakin besar kecenderungan
manajemen untuk melakukan perataan laba dengan tujuan agar pajak yang
dibayarkan menjadi lebih rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis
ketiga dari penelitian ini adalah:
H3 : Pajak berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba
2.12.4 Pengaruh Fianancial Leverage terhadap Praktik Perataan Laba
Financial leverage diproksikan dengan menggunakan debt to total aset ratio
yang diperoleh dengan membagi total utang dengan total aset. Budiasih (2009)
menyatakan bahwa semakin besar tingkat financial leverage perusahaan maka
semakin besar utang yang dimiliki perusahaan yang berarti semakin besar resiko
perusahaan terkait pengembalian utang yang menyebabkan manajemen akan
membuat suatu kebijakan untuk meningkatkan laba perusahaan. Perusahaan yang
memiliki tingkat leverage yang tinggi diduga melakukan perataan laba karena
perusahaan terancam default sehingga manajemen membuat kebijakan yang
dapat meningkatkan pendapatan (Prabayanti dan Yasa, 2009). Dalam penelitian
Prasetya dan Raharjo (2013) membuktikan bahwa financial leverage
26
berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Semakin besar
tingkat financial leverage mangakibatkan semakin besarnya peluang manajemen
perusahaan untuk melakukan perataan laba guna memberikan kesan yang baik
pada perusahaan dalam mengelola utang untuk meningkatkan aset maupun
pendapatan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ke empat
dalam penelitian ini adalah:
H4 : Financial Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap praktik
perataan laba.
2.12.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba
Ukuran perusahaan dalam hal ini diproksikan dengan menggunakan nilai total
aset yang dimiliki perusahaan. Total aset yang dimiliki perusahaan
mencerminkan ukuran perusahaan (Dewi dan Sujana, 2014). Ukuran perusahaan
merupakan salah satu faktor yang dapat memperngaruhi manajemen dalam
praktik perataan laba, karena perusahaan yang besar akan lebih diperhatikan oleh
pihak masyarakat dan juga pengawas. Noviana dan Yuyetta (2011) menyatakan
bahwa untuk menghindari fluktuasi laba yang terlalu drastis, perusahaan besar
memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan tindakan perataan
laba. Albretch dan Richardson (1990) dalam Widaryanti (2009) menyatakan
bahwa perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan untuk melakukan
perataan laba dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil karena
perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis oleh para
investor. Budiasih (2009) yang membuktikan bahwa ukuran perusahaan
27
berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Dalam penelitian
Dewi dan Sujana (2014) juga membuktikan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Berdasarkan uraian diatas, maka
hipotesis ke lima dalam penelitian ini adalah:
H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap praktik
perataan laba
28
III.
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasi Penelitian
3.1.1 Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain (Sanusi,
2011). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan praktik perataan laba (income
smoothing) sebagai variabel dependen. Variabel ini menggunakan variabel
dummy dengan pengukuran 1(satu) untuk perusahaan yang melakukan perataan
laba, dan 0 (nol) untuk perusahaan yang tidak melakukan perataan laba.
Untuk menguji praktik perataan laba digunakan indeks Eckel (1981) seperti
pada penelitian Pratiwi dan Handayani (2014), Budiasih (2009), Prabayanti dan
Yasa (2009), Prasetya dan Raharjo (2013), Widaryanti (2009). Indeks Eckel akan
membedakan antara perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dengan
perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba, dimana indeks laba
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Indeks Eckel =
29
Keterangan :
IS : Income smoothing
CV ΔI : koefisien variasi perubahan laba
CV ΔS : koefisien variasi perubahan pendapatan
Dimana CV ΔI atau CV ΔS dihitung menggunakan rumus sebagai berikut
∑
CV ΔI atau CV ΔS = √
Dimana :
Δx : perubahan penghasilan bersih/ laba
Δ : Rata- rata perubahan penghasilan bersih/laba
n : Banyaknya tahun yang diamati
Perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba akan diberi nilai 0
apabila nilai dari Indeks Eckel ≥ 1, sedangkan perusahaan yang melakukan
praktik perataan laba akan diberi simbol 1 apabila nilai dari Indeks Eckel < 1.
Alasan penggunaan indeks eckel seperti yang diungkapkan Jin dan Machfoedz
(1994) dalam Hendrawaty (2003) diantaranya adalah:
1. Objektif dan berdasarkan pada statistik dengan pemisahan perusahaan yang
melakukan perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan
laba.
2. Mengukur terjadinya perataan laba tanpa harus membuat prediksi
pendapatan, model ekspektasi laba, pengujian biaya dan pertimbangan
subjektif lainnya.
30
3. Mengukur perataan laba dengan menjumlahkan pengaruh beberapa variabel
perataan laba yang potensial dan menyelidiki pola perataan laba selama
periode waktu tertentu.
3.1.2 Variabel Independen (Variabel Bebas)
3.1.2.1 Profitabilitas
Dalam penelitian Pratiwi dan Handayani (2014), dan Widaryanti (2009) variabel
profitabilitas dihitung menggunakan ROA (Return On Asets), dimana ROA
menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan menghasilkan
keuntungan dengan jumlah keseluruhan aset yang ada dalam perusahaan. ROA
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
ROA :
3.1.2.2 Kepemilikan Manajerial
Variabel kepemilikan manajerial dihitung dengan membagi saham yang dimiliki
oleh manajemen, direksi dan komisaris yang secara aktif ikut dalam pengambilan
keputusan perusahaan dengan jumlah saham yang beredar (Atarwaman, 2011
dalam Pratiwi dan Handayani, 2014).
Kepemilikan manajerial =
31
3.1.2.3 Pajak
Dalam penelitian ini pajak diukur dengan menggunakan logaritma natural dari
jumlah beban pajak yang dilaporkan oleh perusahaan.
Pajak = Ln jumlah beban pajak
3.1.2.4 Financial Leverage
Financial leverage diproksikan dengan debt to total aset seperti dalam penelitian
Prabayanti dan Yasa (2009), dan Budiasih (2009). Debt to total asset
menggambarkan sejauh mana aset yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh utang.
Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio debt to total aset adalah sebagai
berikut:
Debt to Total Asets =
3.1.2.5 Ukuran perusahaan
Variabel ukuran perusahaan diukur meggunakan logaritma natural dari total aset
seperti pada penelitian Prabayanti dan Yasa (2009), dan Budiasih (2009). Ukuran
perusahaan dihitung dengan cara:
Ukuran perusahaan = Ln total aset
Table 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel
Variable
Profitabilitas
Pengukuran
ROA =
Kepemilikan manajerial
Pajak
Ln Jumlah beban pajak
32
Financial leverage
Ukuran perusahaan
Debt to aset ratio =
Ln total asset
3.2 Sampel Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan go publik yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Sampel yang dipilih peneliti pada penelitian ini adalah
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sampel dipilih peneliti menggunakan metode Purposive Sampling dengan teknik
Judgment sampling, dimana sampel dipilih berdasarkan dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sampai dengan 31 desember 2014.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan per 31
desember pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014.
3. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama tahun 2010-2014.
4. Perusahaan yang tidak melakukan merger atau akuisisi selama tahun
penelitian. Apabila perusahaan melakukan merger atau akuisisi
selama tahun pengamatan akan mengakibatkan variabel- variabel
dalam penelitian mengalami perubahan yang tidak sebanding dengan
tahun sebelumnya. Sedangkan apabila perusahaan dilikuidasi maka
hasil penelitian ini tidak akan berguna karena perusahaan tidak lagi
beroperasi dimasa mendatang.
33
5. Perusahaan yang menyediakan informasi keuangan yang lengkap yang
dibutuhkan oleh peneliti.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka diperoleh 23 perusahaan yang
memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini. Berikut adalah tabel pemilihan
sampel penelitian.
Tabel 3.2 Pemilihan Sampel Penelitian
Kriteria sampel
Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI
sampai 31 desember 2014
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan
tahuanan tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014
Perusahaan yang mengalami kerugian selama tahun 2010,
2011, 2012, 2013, dan 2014
Perusahaan yang melakukan akuisisi atau merger selama
tahun pengamatan
Jumlah sampel
Jumlah
perusahaan
46
(6)
(10)
(7)
23
Berikut ini adalah daftar perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Table 3.3 Daftar Sampel Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kode
BAPA
BCIP
BKSL
BSDE
CTRA
CTRP
CTRS
DART
DILD
EMDE
GMTD
GPRA
Nama Perusahaan
PT Bekasi Asri Pemula Tbk.
PT Bumi Citra Permai Tbk.
PT Sentul City Tbk.
PT Bumi Serpong Damai Tbk.
PT Ciputra Development Tbk.
PT Ciputra Property Tbk.
PT Ciputra Surya Tbk.
PT Duta Anggada Realty Tbk.
PT Intiland Development Tbk.
PT Megapolitan Development Tbk.
PT Gowa Makassar Tourism
PT Perdana Gapuraprima Tbk.
34
13
JRPT
14
KPIG
15
LAMI
16
LPCK
17
LPKR
18
MKPI
19
PLIN
20
PUDP
21
PWON
22
RDTX
23
SCBD
Sumber: www.idx.co.id
PT Jaya Real Property Tbk.
PT Global Land Development Tbk.
PT Lamicitra Nusantara Tbk.
PT lippo Cikarang Tbk.
PT Lippo Karawaci Tbk.
PT Metropolitan Kentjana Tbk.
PT Plaza Indonesia Realty Tbk.
PT Pudjiadi Prestige Tbk.
PT Pakuwon Jati Tbk.
PT Roda Vivatex Tbk.
PT Danayasa Arthatama Tbk.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder perusahaan
property dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Data yang
digunakan dalah data laporan keuangan tahuanan perusahaan yang di terbitkan
selama tahun 2010-2014.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan, metode yang digunakan peneliti
adalah metode dokumentasi. Data tersebut diperoleh melalui website resmi BEI
(www.idx.co.id), penelitian terdahulu, artikel, jurnal referensi, dan buku-buku
pustaka yang mendukung proses dalam penelitian.
3.5 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini metode analisis data menggunakan metode analisis data
kuantitatif dengan menggunakan program SPSS sebagai alat yang digunakan
untuk menguji data tersebut.
35
3.5.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau
mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah
untuk dipahami dengan memberikan gambaran atau pun deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan
minimum.
3.5.2 Menguji Kelayakan Model Regresi (Goodness Of Fit Test)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi logistik yang
digunakan untuk melakukan analisa selanjutnya. Goodness of fit tes dalam
penelitian ini diukur dengan nilai Chi Square pada uji Hosmer and Lemeshow.
3.5.3 Menguji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Untuk pengujian keseluruhan model (overall model fit) ditunjukkan dengan logit
likelihood value (nilai -2LL), dengan cara membandingkan -2LL awal (block
number = 0) yaitu pada saat model hanya memasukkan konstanta dengan nilai 2LL akhir ( block number = 1) yaitu pada saat model memasukkan konstanta dan
variabel independen. Model regresi menjadi lebih baik apabila nilai -2LL block
number = 1.
3.5.4 Menilai Ketepatan Prediksi
Penilaian terhadap ketepatan prediksi pada regresi logistik dapat dilihat pada
tabel classification 2 x 2yang menghitung nilai estimasi yang benar dan salah.
36
Classification table, menunjukkan tabel 2x2 dengan kolom berupa predict values
dari variabel dependen dan baris berupa nilai data actual yang diamati.
3.5.5 Menguji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada regresi logistik ditunjukkan dengan menggunakan
nilai Nagelkerke R square. Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan
seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
3.5.6 Menguji Koefisien Regresi Logistik
Pengujian koefisien regresi logistik dilakukan untuk menguji seberapa jauh
semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Koefisien
regresi ditentukan dengan menggunakan Wald Statistic dan nilai probabilitas
(sign.) dibandingkan dengan α (Pratiwi dan Handayani, 2009).
3.5.7 Analisis Regresi Logistik
Digunakannya analisis regresi logistik dalam penelitian ini karena variabel
dependen dalam penelitian ini merupakan variabel dummy. Regresi logistik yang
digunakan adalah regresi logistik biner. Regresi logistik biner digunakan untuk
variabel dependen yang berupa variabel dikotomi atau variabel biner (Uyanto,
2006). Dalam penelitian ini variabel biner dilambangkan dengan 1= melakukan
peratan laba, dan 0 = tidak melakukan perataan laba.
Berikut ini adalah model statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis:
IS = α + β1ROA + β2MOWN + β3TAX + β4LEV + β5SIZE
37
Keterangan:
IS
: Income smoothing
α
: konstan
ROA
: profitabilitas (Return On Asets)
MOWN : kepemilikan manajerial
TAX
: pajak
LEV
: financial leverage
SIZE
: ukuran perusahaan (ln total aset)
β1, β2, β3, β4,dan β5 adalah nilai dari koefisien regresi.
55
V.
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1.
Variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan
laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2010-2014. Jadi, hipotesis pertama (H1) dalam
penelitian ini tidak didukung.
2. Variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Jadi, hipotesis kedua
(H2) dalam penelitian ini didukung.
3. Variabel pajak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap praktik
perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Jadi, hipotesis ketiga (H3)
dalam penelitian ini didukung.
4. Variabel financial leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap praktik
perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
56
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Jadi, hipotesis keempat (H4)
dalam penelitian ini tidak didukung.
5. Variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Jadi, hipotesis kelima (H5)
dalam penelitian ini tidak didukung.
5.2 Keterbatasan
Adapun keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
1. Sampel dalam penelitian ini hanya 23 perusahaan pada sektor property dan
real estate yang terdafar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan
selama 5 tahun, yaitu tahun 2010- 2014.
2. Penelitian ini hanya menggunakan lima variabel independen yaitu
profitabilitas, kepemilikan manajerial, pajak, financial leverage, dan ukuran
perusahaan.
3. Kecilnya kemampuan dari variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu hanya
sebesar 26,8%, sehingga masih banyak variabel lain yang mampu
menjelaskan variabel dependen yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbataan penelitian, maka saran yang dapat
diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
57
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dapat menggunakan sampel yang
lebih banyak dengan periode penelitian yang lebih lama agar mendapatkan
hasil pengujian yang lebih akurat.
2. Penelitian yang akan datang yang melakukan penelitian mengenai praktik
perataan laba sebaiknya menggunakan variabel lain yang mungkin
berpengaruh terhadap praktik perataan laba, seperti harga saham, umur
perusahaan dan kompensasi bagi manajemen.
3. Penelitian selanjutnya yang meneliti tentang praktik perataan laba sebaiknya
menggunakan indeks lain untuk mengklasifikasikan perusahaan yang
melakukan praktik perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan
praktik perataan laba.
4. Praktik perataan laba ini diharapkan dapat meningkatkan persepsi pihak
eksternal seperti investor mengenai kinerja perusahaan apabila laba yang
dilaporkan dalam laporan keuangan relatif stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Abiprayu, Kris Brantas dan Rini Demi Pangestusi Irene. 2011. “Pengaruh
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Kualitas Audit dan
Devidend Payout Ratio terhadap Perataan Laba (Studi Kasus pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 20062009)”.
Agusti, Restu dan Tyas Pramesti. 2009. “Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran
Perusahaan, Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba”. Jurnal
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau.
Aji, Dhamar Yudho dan Aria Farah Mita.2010. “Pengaruh Profitabilitas, Risiko
Keuangan, Nilai Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Praktek
Perataan Laba: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di
BEI”. Simposium nasional akuntansi XIII Purwokerto.
Azlina, Nur. 2010. “Analaisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba
(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEI)”. Pekbis Jurnal, Vol.2,
No.3, November, 355-363. Universitas Riau.
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2012. Accounting Theory. Jakarta: Salemba empat.
Budiasih, Igan. 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan
Laba”. AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 4 (1) Januari, h: 44- 55.
Universitas Udayana.
Dewi, Made Yustiari dan I Ketut Sujana. 2014. “Pengaruh Ukuran Perusahaan
dan Profitabilitas pada Praktik Perataan Laba dengan Jenis Industri
sebagai Variabel Pemoderasi Di Bursa Efek Indonesia”. E-Journal
Akuntansi Universitas Udayana. 8.2 (2014): 170. 184.
Dwimulyani, Susi dan Yoga Abraham. 2006. “Analisis Perataan Penghasilan
(Income Smoothing): Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya
dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik Di Indonesia”. Jurnal
Informasi, Perpajakan Akuntansi dan Keuangan Publik, Vol.1, No.1,
Januari, h:01-14. Universitas Trisakti.
Guna, Welvin I dan Arleen Herawaty. 2010. “Pengaruh Mekanisme Good
Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor
Lainnya terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.12,
No.1, April, Hlm.53-68.
Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Hendrawaty, Kiki. 2003. “Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi pada Lembaga Keuangan Non Bank yang Go Publik Di
Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.8, No.1.
Jensen, M. dan Meckling, W. 1976. “Theory Of Firm: Managerial Behavior
Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics,
3 (4). page 305-360.
Juniarti dan Corolina. 2005. “Analisa Faktor- Faktor yang Berpengaruh
terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan –
Perusahaan Go Public”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.7, No.2,
Nopember: 148-162.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kusumawati, Harini. 2002. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktek
Perataan Laba pada Perusahaan Perbankan Non Go Public di Indonesia
(Tahun 1995-2000)”. Tesis. Semarang: Program Studi Magister
Manajemen, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Mahariana, I Dewa Gede Pingga dan I Wayan Ramantha. 2014. “Pengaruh
Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Manajemen
Laba Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. E- Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 7.2: 519-528.
Noviana, Sindi Retno dan Etna Nur Afri Yuyetta. 2011. “Analisis Faktot-Faktor
yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Studi Empiris Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Periode 2006-2010)”. Jurnal
Akuntansi dan Auditing, Volume 8/No. 1/ November: 1-94.
Prabayanti, Ni Luh Putu Arik dan Gerianta Wirawan Yasa. 2009. “Perataan
Laba (Income Smoothing) dan Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya”. Universitas Udayana.
Prasetya, Harris dan Nur Shiddiq Rahardjo. 2013. “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, Klasifikasi Kap, dan
Likuiditas terhadap Praktik Perataan Laba”. Journal Of Accounting,
Volume.2, Nomor.4, halaman 7.
Pratiwi, Herlinda dan Bestari Dwi Handayani. 2014. “ Pengaruh Profitabilitas,
Kepemilikan Manajerial, dan Pajak terhadap Praktik Perataan Laba ( Studi
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”.
Accounting Analysis Journal 3(2) (2014). Universitas Negeri Semarang.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sari, Nieken Herma dan Nurmala Ahmar. 2014. “Revenue Discretionary Model
Pengukuran Manajemen Laba: Berdasarkan Sektor Manufaktur Di Bursa
Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.16, No.1, Mei. 4351.
Suandy, Erly. 2003. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiono, Arief. 2009. Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan.
Jakarta: PT Grasindo.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Laporan Keuangan, Edisi 3.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Tanomi, Rehobot. 2012. “Pengaruh Kompensasi Manajemen, Perjanjian Hutang
dan Pajak terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Di
Indonesia”. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol.1, No.3. Surabaya:
Unika Widya Mandala.
Uyanto, Stanislaus S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Widaryanti. 2009. “Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”.
Fokus Ekonomi, Vol.4, No.2, desember: 60-77.
Widhianningrum, Purweni. 2012. “Perataan Laba dan Variabel-Variabel yang
Mempengaruhinya (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Di BEI)”. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, oktober.
Widodo, Sri. 2011. “Analisis Perataan Laba dan Faktor- Faktor yang
Mempengaruhi pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”.
AKMENIKA UPY, Volume.7.
Wolk, Harry I., James L Dodd, dan John J. Royzycki. 2008. Accounting Theory:
Conceptual Issues in a Political and Economic Environment 7th Edition.
USA: Sage Publication.
Zen, Sri Daryanti dan Merry Herman. 2007. “Pengaruh Harga Saham, Umur
Perusahaan, dan Rasio Profitabilitas Perusahaan terhadap Tindakan
Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan Perbankan yang Terdaftar
Di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol.2, No.2.
desember. Hal 57 -71.
www.okezone.com, diakses pada tanggal 10 november 2015, pukul 10:51.
www.idx.co.id, diakses pada tanggal 4 oktober 2015, pukul 10: 53.
Download