ANALISA PENGARUH FAKTOR PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PAJAK, FINANCIAL LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BEI TAHUN 2010- 2014 (Skripsi) Oleh ANI WIDIAWATI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT ANALIZE INFLUENCE OF THE FACTORS PROFITABILITY, MANAGERIAL OWNERSHIP, TAX, FINANCIAL LEVERAGE, AND SIZE OF THE COMPANY TO INCOME SMOOTHING PRACTICE IN PROPERTY AND REAL ESTATE COMPANIES AT IDX PERIOD 2010- 2014 By ANI WIDIAWATI The purpose of this research is to examine the influence of the factors profitability, managerial ownership, tax, financial leverage and size of the company to income smoothing practice in property and real estate companies at Indonesia Stock Exchange period 2010-2014 The sample of this research were 23 property and real estate campanies listed on Indonesia Stock Exchange, by using purposive sampling method which were published financial report among 2010-2014. The analysis method of this research used logistic regression. Eckel index used to classify companies that do or do not income smoothing practice. The result of this study showed that the factor of profitability did not have significant influence to income smoothing practice. The factor of managerial ownership and tax have a positive significant effect on income smoothing practice.While the factor of financial leverage and size of companies have a negative significant effect on income smoothing practice. Keywords: income smoothing, profitability, manajerial ownership, tax, financial leverage, and size of the companies. ABSTRAK ANALISA PENGARUH FAKTOR PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PAJAK, FINANCIAL LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BEI TAHUN 2010- 2014 Oleh ANI WIDIAWATI Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor profitabilitas, kepemilikan manajerial, pajak,financial leverage, dan ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014 Sampel dalam penelitian ini adalah 23 perusahan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan menggunakan metode purposive sampling yang menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2010-2014. Metode analisis dari penelitian ini menggunakan regresi logistik. Indeks eckel digunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan yang melakukan atau tidak melakukan praktik perataan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Faktor kepemilkan manajerial dan pajak berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Sedangkan faktor financial leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap praktik perataan laba. Kata kunci: perataan laba, profitabilitas, kepemilikan manajerial, pajak, financial leverage, ukuran perusahaan. ANALISA PENGARUH FAKTOR PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PAJAK, FINANCIAL LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BEI TAHUN 2010- 2014 Oleh ANI WIDIAWATI Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Ani Widiawati. Lahir pada tanggal 16 agustus 1994 di Desa Rajabasa Lama Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Ngatijo dan Ibu Inarsih. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak- kanak (TK) Khoirunnasi AlAmin pada tahun 2000, Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 Rajabasa Lama pada tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Labuhan Ratu pada tahun 2009 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Way Jepara pada tahun 2012 dengan mengambil jurusan IPS.. Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Lampung yang diterima melalui jalur SNMPTN tulis, dan menyelesaikan pendidikan strata 1 pada tahun 2016. PERSEMBAHAN Alhamdulillahirobbil al’amin Tiada kata yang indah untuk diucap selain ucapan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala anugerah dan kenikmatan yang tiada henti-hentinya hingga detik ini. Karya kecil ini kupersembahkan… Untuk emak bapak tercinta, Bapak Ngatijo dan Ibu Inarsih yang tidak pernah lelah untuk selalu mendoakan, memberikan kasih sayang, dan berjuang tanpa mngenal siang dan malam demi pendidikan anak-anaknya. Untuk mbah dan adik tercinta, Mbah Kadar dan Evi Nurmitasari terimakasih untuk doa dan semangat yang selalu diberikan. Kalian lah yang selalu menjadi sosok yang ada dibelakang kesuksesanku kelak, jangan pernah lelah untuk selalu mendoakan dan menyemangatiku, Tiada yang lebih indah selain melihat Kalian bangga dan tersenyum bahagia. Terus doakan aku hingga aku bisa menjadi sosok yang selalu membawa manfaat dan kebahagiaan untuk semua orang. Amiin… MOTTO Bermimpilah setinggi mungkin, selagi kita berdoa dan berusaha yakinlah, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Nothing Impossible,, I will keep moving forward. No matter what it takes, I will keep on trying. I have my own way…!!! Once you go to war, go for win..!!! (Budi Waluyo) SANWACANA Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang tiada henti-hentinya memberikan nikmat serta kekuatan kepada Penulis. Sholawat serta salam tak lupa Penulis curahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, Beliau lah teladan dalam menjalankan segala aktivitas dalam kehidupan ini. Dengan berbekal keyakinan, ketabahan, kemauan, kerja keras, serta bantuan dari berbagai pihak, dan juga ridho dari Allah SWT akhirnya Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Analisa pengaruh faktor profitabilitas, kepemilikan manajerial, pajak financial leverage, dan ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba (income smoothing) pada perusahaan property dan real estate di BEI tahun 2010-2014”. Banyak pihak yang turut membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini baik secara langsung ataupun tidak langsung, baik secara moril ataupun materil. Melalui halaman ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua tercinta Bapak Ngatijo dan Ibu Inarsih, mbah dan adikku tercinta, Evi Nurmitasari dan Mbah Kadar yang tak pernah lelah untuk selalu memberikan kasih sayang, doa, serta dukungannya, baik dukungan moril atau pun materil hingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas lampung. 3. Ibu Dr. Fajar Gustiawati Dewi, S.E., M.Si., Akt. Selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 4. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., Selaku Dosen Pembimbing utama yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan arahan serta saran kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini. 5. Ibu Yustitya Asmaranti S.E., M.Si., Selaku Dosen Pembimbing pendamping yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan arahan serta saran kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini. 6. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., CA., CPA., Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan saran kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak/Ibu Dosen beserta staff karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas lampung. 8. Semua keluarga besar tercinta yang selalu memberikan doa dan juga dukungannya. 9. Sahabat-sahabatku tercinta, Dwi Astuti, Dwi Risma Dewi, dan Puspita ayu Lestari. Terima kasih atas segala doa, motivasi, dukungan, semangat, dan bantuan yang telah kalian berikan. 10. Teman-teman seperjuangan yang telah mendoakan, membantu, memberikan semangat dan juga dukungan Evi Krismayanti, Sri Wahyuni, Mia Meisiska, M.Ferly Herdiansyah, Elvi Riali, Widya Maulin, Wayan Krisma A.P., Dewi Lestari, Lia Okta Ayu N.P.B. 11. Teman-teman S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2012 yang telah mendoakan dan memberikan semangat. 12. Warga penghuni kosan Kurnia yang selalu mendokan dan menyemangati Ratna, Nadya, Intan, Aul, Ayu, Brenda, Wulan, Pani. 13. Ikatan Mahasiswa Lampung Timur (IKAM LAMTIM) terimakasih atas doa dan kebersamaaannya selama ini. 14. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 15. Almamater ku tercinta. Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini sangat jauh dari kata sempurna, maka segala bentuk kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat Penulis harapkan sehingga dapat melengkapi kekurangan dalam skripsi ini. Besar harapan Penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri Penulis secara pribadi atau pun bagi mereka yang telah bersedia membaca skripsi ini. Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu Bandar Lampung, April 2016 Penulis, Ani Widiawati DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 6 1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 7 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ....................................................................................... 9 2.1.1 Teori Agensi .................................................................................. 9 2.1.2 Teori Sinyal .................................................................................... 11 2.2 Pengertian Laba ...................................................................................... 11 2.3 Manajemen Laba .................................................................................... 12 2.4 Perataan Laba ......................................................................................... 14 2.5 Profitabilitas ........................................................................................... 16 2.6 Kepemilikan Manajerial ......................................................................... 17 2.7 Pajak ...................................................................................................... 17 2.8 Financial Leverage ................................................................................ 17 2.9 Ukuran Perusahaan ................................................................................. 18 2.10 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 19 2.11 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 21 2.12 Pengembangan Hipotesis ...................................................................... 22 2.12.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba ............. 22 2.12.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Praktik Perataan Laba 23 2.12.3 Pengaruh Pajak terhadap Praktik Perataan Laba ......................... 24 2.12.4 Pengaruh Financial Leverage terhadap Praktik Perataan Laba ... 25 2.12.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba ... 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasi Penelitian .............................. 28 3.1.1 Variabel Dependen ...................................................................... 28 3.1.2 Variabel Independen .................................................................... 30 3.1.2.1 Profitabilitas ......................................................................... 30 3.1.2.2 Kepemilikan Manajerial ....................................................... 30 3.1.2.3 Pajak ..................................................................................... 31 3.1.2.4 Financial Leverage .............................................................. 31 3.1.2.5 Ukuran Perusahaan ............................................................... 31 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................... 32 3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 34 3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 34 3.5 Metode Analisis Data ............................................................................. 34 3.5.1 Statistik Deskriptif ........................................................................ 35 3.5.2 Menguji Kelayakan Model Regresi .............................................. 35 3.5.3 Menguji Keseluruhan Model ......................................................... 35 3.5.4 Menilai Ketepatan Prediksi ........................................................... 35 3.5.5 Menguji Koefisien Determinasi .................................................... 36 3.5.6 Menguji Koefisien Regresi Logistik ............................................. 36 3.5.7 Analisis Regresi Logistik .............................................................. 36 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ....................................................................................................... 38 4.1.1 Statistik Deskriptif ........................................................................ 40 4.1.2 Menguji Kelayakan Model Regresi .............................................. 42 4.1.3 Menguji Keseluruhan Model ......................................................... 43 4.1.4 Menilai Ketepatan Prediksi ........................................................... 45 4.1.5 Menguji Koefisien Determinasi .................................................... 46 4.1.6 Menguji Koefisien Regresi Logistik ............................................. 47 4.2 Pembahasan ............................................................................................ 49 4.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba ................... 49 4.2.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Praktik Perataan Laba . 50 4.2.3 Pengaruh Pajak terhadap Praktik Perataan Laba ............................... 51 4.2.4 Pengaruh Financial Leverage terhadap Praktik Perataan laba .......... 52 4.2.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba ......... 53 V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ................................................................................................ 55 5.2 Keterbatasan ........................................................................................... 56 5.3 Saran ....................................................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 19 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel .................................................................. 31 Tabel 3.2 Pemilihan Sampel Penelitian ............................................................. 33 Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian ................................................................... 33 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Indeks Eckel ......................................................... 38 Tabel 4.2 Descriptive Statistics .......................................................................... 40 Tabel 4.3 Hosmer and Lemeshow Test .............................................................. 43 Tabel 4.4 Iteration History (block number = 0) ................................................. 44 Tabel 4.5 Iteration History (block number = 1) ................................................. 44 Tabel 4.6 Classification Table ........................................................................... 45 Tabel 4.7 Model Summary ................................................................................. 46 Tabel 4.8 Variables in the Equation ................................................................. 47 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 22 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Banyaknya pengguna laporan keuangan yang hanya memusatkan perhatiannya pada besarnya laba yang dihasilkan perusahaan tanpa memperhatikan dari mana laba tersebut dihasilkan dalam pengambilan keputusan mendorong manajemen untuk melakukan disfunctional behavior (Zen dan Herman, 2007). Bentuk disfunctional behavior yang dilakukan manajemen terhadap laporan keuangan yaitu dengan melakukan manipulasi laba atau pun manajemen laba (Prabayanti dan Yasa, 2009). Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan nilai dan kinerja perusahaan agar terlihat baik untuk mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan dalam menanamkan modalnya. Manipulasi laba yang sering dilakukan manajemen adalah praktik perataan laba (income smoothing) dimana praktik ini bertujuan untuk menstabilkan laba agar tidak terjadi fluktuatif laba yang begitu besar. Praktik perataan laba merupakan usaha untuk memperkecil laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih besar dari laba normal dan usaha untuk memperbesar laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih kecil dari laba normal karena salah satu tujuan dilakukannya perataan laba 2 adalah untuk memberikan rasa aman kepada investor karena kemungkinan fluktuasi laba yang kecil, dan juga untuk meningkatkan kemampuan perusahaan pada periode mendatang (Abiprayu dan Irene, 2011). Menurut Juniarti dan Corolina ( 2005) perataan laba (income smoothing) yang dilakukan manajemen umumnya didasarkan atas berbagai alasan diantaranya adalah untuk memuaskan kepentingan pemilik perusahaan seperti menaikkan nilai perusahaan sehingga muncul anggapan bahwa perusahaan memiliki risiko ketidakpastian yang rendah, dan untuk memuaskan kepentingannya sendiri, seperti mendapatkan kompensasi dan mempertahankan posisi jabatan. Motivasi manajemen untuk melakukan perataan laba (income smoothing) adalah untuk mendapatkan berbagai keuntungan ekonomi dan psikologis, yaitu meningkatkan kepercayaan diri manajer yang bersangkutan karena penghasilan yang stabil mendukung kebijakan dividen yang stabil pula, serta meningkatkan hubungan antar manajer dan karyawan karena pelaporan laba yang meningkat tajam memberi kemungkinan munculnya tuntutan kenaikan gaji dan upah ( Dwimulyani dan Abraham , 2006). Fenomena praktik perataan laba sudah banyak terjadi pada perusahaan di Indonesia seperti PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Bang Global Internasional Tbk, Bank Lippo Tbk, PT Great River International Tbk, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan PT Katarina Utama Tbk. 3 Kasus pada PT Katarina Utama Tbk berawal ketika perusahaan mendapat surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2009. Setahun setelah listing di Bursa efek Indonesia, PT Katarina Utama Tbk diduga telah melakukan penyelewengan terhadap dana IPO. PT Katarina Utama Tbk diduga melakukan penyalahgunaan dana hasil IPO sebesar Rp 28,971 miliar dari total yang diperoleh sebesar Rp 33,60 miliar. PT Katarina Utama Tbk juga diduga telah dilakukan manipulasi terhadap laporan keuangan audit tahun 2009 dengan memasukkan angka-angka fiktif untuk beberapa akun. PT Katarina Utama Tbk melaporkan adanya piutang usaha dari PT Media Intertel Graha sebesar Rp 8,606 miliar dan pendapatan dari PT Media Intertel Graha sebesar Rp 6,773 miliar, PT Katarina Utama Tbk juga melakukan penggelembungan aset dengan memasukkan sejumlah proyek fiktif senilai Rp 29,6 miliar. Akibat adanya kecurigaan dari pihak BAPEPAM-LK, KAP Akhyadi Wadisono melakukan audit terhadap laporan keuangan PT Katarina Utama Tbk dan memberikan opini disclaimer selama tahun 2010 dan 2011 (okezone.com). Banyak faktor yang diduga dapat mempengaruhi perataan laba diantaranya profitabilitas, financial leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial, dimana faktor-faktor tersebut merupakan variabel independen dalam penelitian ini. Variabel tersebut sudah banyak dilakukan penelitian oleh para peneliti sebelumnya dengan hasil yang masih bervariasi dan belum konsisten. Budiasih (2009) dalam penelitiannya membuktikan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba, 4 sedangkan financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Pratiwi dan Handayani (2014) dalam penelitiannya membuktikan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap praktik perataan laba, sedangkan kepemilikan manajerial dan pajak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba. Penelitian Prasetya dan Raharjo (2013) menunjukkan hasil bahwa financial leverage berpengaruh positif signifikan terhadap perataan laba, sedangkan ukuran perusahaan, profitabilitas, tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Sujana (2014) membuktikan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Prabayanti dan Yasa (2009) membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba, financial leverage berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba, sedangkan kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Noviana dan Yuyyeta (2011) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kepemilikan saham manajerial tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perataan laba. Sedangkan menurut penelitian Agusti dan Pramesti (2009) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh signifikan terhadap perataan laba. 5 Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya membuat peneliti tertarik melakukan penelitian kembali terhadap variabel tersebut dengan menambahkan variabel pajak. Alasan peneliti menambahkan pajak sebagai variabel independen dalam penelitian ini karena masih sedikitnya peneliti yang melakukan penelitian dengan menguji variabel ini. Selain itu, pajak merupakan salah satu alasan yang dapat mendorong manajemen untuk melakukan perataan laba, dengan alasan bahwa manajemen menginginkan pembayaran pajak yang kecil dengan tingkat laba yang rendah. Penelitian terhadap faktor yang berpengaruh terhadap perataan laba ini dilakukan peneliti dengan memilih sampel pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya perusahaan property dan real estate sebagai sampel dalam penelitian karena menurut peneliti perkembangan bisnis properti di Indonesia berkembang makin pesat yang ditandai dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung perkantoram, apartemen, perumahan, dan juga pusat-pusat perbelanjaan. Selain perkembangan yang cukup pesat, bisnis property juga merupakan usaha yang dipastikan tidak akan mati, mengingat makin besarnya angka pertumbuhan penduduk di Indonesia yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi. Permintaan akan tempat tinggal semakin meningkat sedangkan jumlah tanah dibumi ini tidak akan bertambah akan membuat harga tanah dan sektor properti lainnya akan semakin mahal dari tahun ketahun. Perkembangan bisnis properti diperkirakan akan 6 tumbuh 200 persen sepanjang tahun 2011 sampai 2021, dengan total kontribusi properti Indonesia mencapai 2,5% pasar global (informasi bisnis Pefindo). Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisa Pengaruh Faktor Profitabilitas, Kepemilikan manajerial, Pajak, Financial Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan Propery dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap praktik peratan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014? 2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap praktik peratan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014 ? 3. Apakah pajak berpengaruh terhadap praktik peratan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014 ? 4. Apakah financial leverage berpengaruh terhadap praktik peratan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014? 5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik peratan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014? 6. 7 1.3 Batasan Masalah Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini menjadi terarah dan lebih jelas, maka peneliti membuat batasan untuk cakupan penelitian hanya pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 – 2014, dengan menggunakan variabel independen yaitu perataan laba (income smoothing), dan variabel dependen yaitu profitabilitas, kepemilikan manajerial, pajak, financial leverage, dan ukuran perusahaan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya peneitian ini adalah 1. Untuk menganalisa apakah faktor profitabilitas memiliki pengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014. 2. Untuk menganalisa apakah faktor kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014. 3. Untuk menganalisa apakah faktor pajak memiliki pengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014. 4. Untuk menganalisa apakah faktor financial leverage memiliki pengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014. 8 5. Untuk menganalisa apakah faktor ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai praktik perataan laba dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi pihak eksternal diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai praktik perataan laba yang biasa dilakukan oleh perusahaan agar lebih hati-hati dan waspada dalam menggunakan laporan keuangan. 3. Bagi manajemen diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dan pertimbangan kembali apabila ingin melakukan praktik perataan laba. 4. Bagi akademisi diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai praktik perataan laba bagi pembaca dan dapat menambah literatur bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory) Teori keagenan merupakan teori yang menyatakan adanya konflik kepentingan antara pihak manajer dengan pihak pemilik, dimana masing-masing pihak memiliki tujuan yang berbeda sehingga setiap pihak akan melakukan tindakan yang berbeda sesuai dengan tujuan masing-masing. Teori agensi sangat berkaitan dengan tindakan manajemen laba atau pun praktik perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan. Teori agensi menyatakan bahwa praktik manajemen dipengaruhi konflik kepentingan antara manajemen (agent ) dan pemilik ( principal ) yang timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya (Noviana dan Yuyyeta, 2011). Sebagai pemilik modal, principal memiliki akses mengenai informasi internal perusahaan sedangkan agen sebagai pelaku dalam praktek operasional perusahaan memiliki informasi tentang kegiatan operasi dan kinerja perusahaan. Agen sebagai pihak internal perusahaan lebih mengetahui keadaan perusahaan daripada principal sehingga agen lebih memiliki kesempatan untuk membuat informasi dalam laporan keuangan menjadi lebih baik dengan memanfaatkan informasi yang diketahuinya. 10 Menurut Widaryanti (2009) teori keagenan menyatakan bahwa manajemen memiliki informasi yang lebih banyak mengenai perusahaan dibandingkan pemilik perusahaan yang sering terdorong untuk melakukan tindakan yang dapat memaksimalkan keuntungan dirinya sendiri (dysfunctional behavior) dan atau perusahaannya. Menurut Jensen dan Meckling (1976) teori agensi memberikan penjelasan hubungan antara pemilik perusahaan dengan pihak manajemen. Hubungan agensi adalah hubungan yang bersifat kontraktual dimana pemegang saham yang disebut sebagai prinsipal meminta manajemen sebagai agen perusahaan untuk mengambil tindakan dalam setiap kegiatan perusahaan atas nama prinsipal. Lebih lanjut lagi, Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa terdapat 2 (dua) permasalahan yang disebabkan adanya kesulitan prinsipal dalam memonitor dan melakukan kontrol terhadap tindakan agen, yaitu: 1. Moral hazard, yaitu permasalahan yang muncul jika agen tidak melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama dalam kontrak kerja. 2. Adverse selection, yaitu suatu keadaan dimana prinsipal tidak dapat mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil oleh agen benar-benar didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya, atau terjadi sebagai sebuah kelalaian dalam tugas. 11 2.1.2 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi ini muncul sebagai salah satu cara untuk mengatasi asimetri informasi antara pihak internal dengan pihak eksternal perusahaan, karena perusahaan memiliki informasi lebih banyak mengenai apa yang sudah dilakukan perusahaan dan prospek perusahaan daripada pihak eksternal (Wolk et al., 2008). Teori sinyal merupakan sinyal-sinyal informasi yang dibutuhkan oleh investor untuk mempertimbangkan dan menentukan apakah para investor akan menanamkan sahamnya atau tidak pada perusahaan yang bersangkutan. Teori sinyal berakar pada teori pragmatik yang mengamati pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai informasi (Suwardjono, 2005). 2.2 Pengertian Laba Laba merupakan selisih positif antara pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan selama kegiatan operasi perusahaan dalam satu periode. Laba yang dilaporkan oleh suatu perusahaan dalam laporan keuangan mencerminkan kinerja perusahaan selama satu periode tersebut. Menurut Juniarti dan Coroline (2005) laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. 12 Menurut akuntansi, laba adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut (Harahap, 2005). Menurut Belkauoi (2012) terdapat lima karakteristik yang terkandung dalam pengertian laba, yaitu: 1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang dilakukan oleh perusahaan (dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penjualan). 2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periode dan mengacu pada kinerja keuangan dari perusahaan selama satu periode tertentu. 3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip laba dan membutuhkan definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan. 4. Laba akuntansi meminta adanya pengukuran beban- beban dari segi biaya historisnya terhadap perusahaan, yang menunjukkan ketaatan tinggi pada prinsip biaya. 5. Laba akuntansi meminta penghasilan yang terealisasi di periode tersebut dihubungkan dengan biaya-biaya relevan yang terkait. Oleh karenanya, laba akuntansi didasarkan pada prinsip pemadanan (matching). 2.3 Manajemen Laba Belkaoui (2012) mendefinisikan manajemen laba sebagai potensi penggunaan manajemen akrual dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi. Menurut Guna 13 dan Herawaty (2010) Manajemen laba merupakan setiap tindakan manajemen yang dapat mempengaruhi angka laba yang dilaporkan. Azlina (2010) mendefinisikan manajemen laba yaitu menentukan laba sedemikian rupa dengan mempermainkan pos-pos pendapatan dan biaya dalam laporan labarugi baik melalui pemanfaatan pemilihan alternatif metode maupun melalui operasi. Manajemen laba merupakan intervensi manajemen dalam proses menyusun pelaporan keuangan eksternal, sehingga manajemen dapat menaikkan atau menurunkan laba akuntansi sesuai dengan kepentingannya (Budiasih, 2009). Menurut Scott (2007) dalam Sari dan Ahmar (2014) manajemen laba dapat terbagi menjadi empat pola yaitu : 1. Taking a bath, merupakan pola manajemen laba yang dilakukan dengan cara menjadikan laba perusahaan pada periode berjalan menjadi sangat ekstrim rendah (bahkan rugi) atau sangat ekstrim tinggi dibandingkan dengan laba pada periode sebelumnya atau sesudahnya. 2. Income minimization, merupakan pola manajemen laba yang dilakukan dengan cara menjadikan laba pada laporan keuangan periode berjalan lebih rendah dari pada laba sesudahnya. 3. Income maximization, merupakan pola manajemen laba yang dilakukan dengan cara menjadikan laba pada laporan keuangan periode berjalan lebih tinggi dari pada laba sesungguhnya. 14 4. Income smoothing atau perataan laba merupakan salah satu bentuk manajemen laba yang dilakukan dengan cara membuat laba akuntansi relatif konsisten (rata atau smooth) dari periode ke periode. 2.4 Perataan Laba Perataan laba merupakan usaha untuk memperkecil laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih besar dari laba normal dan usaha untuk memperbesar laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih kecil dari laba normal karena salah satu tujuan dilakukannya perataan laba adalah untuk memberikan rasa aman kepada investor karena kemungkinan fluktuasi laba yang kecil dan meningkatkan kemampuan perusahaan pada periode mendatang (Abiprayu dan Irene, 2011). Widaryanti (2009) mendefinisikan perataan laba (income smoothing) sebagai cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntansi) maupun secara riil (melalui transaksi). Menurut Belkaoui (2012) perataan laba dapat dipandang sebagai proses normalisasi laba yang sengaja guna meraih suatu tren ataupun tingkat yang diinginkan. Beidleman (1973) dalam Belkaoui (2012) mendefinisikan bahwa perataan laba merupakan suatu usaha dari manajemen perusahaan untuk menurunkan variasi yang abnormal dalam laba sejauh yang diizinkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dan manajemen yang baik. 15 Perataan laba (income smoothing) yang dilakukan manajemen umumnya didasarkan atas berbagai alasan diantaranya adalah untuk memuaskan kepentingan pemilik perusahaan seperti menaikkan nilai perusahaan sehingga muncul anggapan bahwa perusahaan memiliki risiko ketidakpastian yang rendah, dan untuk memuaskan kepentingannya sendiri, seperti mendapatkan kompensasi dan mempertahankan posisi jabatan (Juniarti dan Corolina, 2005). Menurut Heyworth (1953) yang dikutip dari Widodo (2011), alasan dilakukannya perataan laba bertujuan untuk memperbaiki hubungan dengan kreditur, investor, dan karyawan serta meratakan siklus bisnis melalui proses psikologis yaitu: 1. Mengurangi total pajak yang dibayarkan oleh perusahaan. 2. Meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan karena laba yang stabil akan mendukung kebijakan pembayaran dividen yang stabil. 3. Meningkatkan hubungan antara manajer dan karyawan karena pelaporan laba yang meningkat tajam memberi kemungkinan munculnya tuntutan kenaikan gaji atau upah. 4. Siklus peningkatan dan penurunan laba dapat ditandingkan dan gelombang optimisme dan pesimisme dapat diperlunak. Menurut Dascher dan Malcom (1970) dalam Belkaoui (2012) perataan laba dibagi menjadi dua jenis, yaitu real smoothing dan artificial smoothing. Real smoothing merupakan perataan laba yang dilakukan melalui transaksi keuangan sesungguhnya dengan mempengaruhi laba melalui perubahan dengan sengaja atas kebijakan operasi dan waktunya. Sedangkan artificial smoothing merupakan 16 perataan laba yang dilakukan melalui prosedur akuntansi yang diterapkan untuk memindahkan biaya dan atau pendapatan dari satu periode ke periode yang lain. Oleh karena hal tersebut, maka artificial smoothing biasa disebut juga dengan accounting smoothing. 2. 5 Profitabilitas Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aset atau modal yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan laba tersebut. Kasmir (2014) mendefinisikan profitabilitas sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba ( keuntungan ) dalam suatu periode tertentu, serta mengukur tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Dalam penelitian ini profitabilitas diproksikan dengan menggunakan Return on Aset (ROA). ROA menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada (Sugiono, 2009). Tingkat ROA akan mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan modalnya pada perusahaan karena dari ROA investor dapat mengetahui seberapa efektif perusahaan tersebut dalam mengelola seluruh aset yang dimilikinya. ROA merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan, yang mempemgaruhi investor untuk membuat keputusan (Budiasih, 2009). 17 2.6 Kepemilikan manajerial Kepemilikan manajerial merupakan besarnya jumlah saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan. Jensen dan Meckling (1976) mengemukakan bahwa kepemilikan saham oleh manajer akan mempengaruhi kinerja manajer dalam menjalankan operasi perusahaan. Adanya kepemilikan saham oleh pihak manajer akan memberikan keleluasaan manajer untuk mengelola laporan keuangan. Kepemilikan saham oleh seorang manajer akan ikut menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka kelola ( Agusti dan Pramesti, 2009). 2. 7 Pajak Pajak merupakan pungutan berdasarkan undang- undang oleh pemerintah, yang sebagian dipakai untuk penyediaan barang dan jasa publik, dimana besarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal (Suandy, 2003). Pajak merupakan salah satu faktor yang diduga menjadi motivasi manajer untuk melakukan peratan laba dengan alasan bahwa manajer menginginkan adanya pembayaran pajak seminimal mungkin. Menurut Tanomi (2012) yang dikutip dari Pratiwi dan Handayani (2014) menyatakan bahwa manajemen akan berusaha untuk menggeser laba dari satu tahun ke tahun berikutnya agar diperoleh pembayaran pajak yang paling minimal. 2.8 Financial leverage Financial leverage menunjukkan sejauh mana aset perusahaan telah dibiayai oleh penggunaan utang ( Kasmir, 2014). Artinya seberapa besar beban utang yang 18 ditanggung perusahaan dibandingkan dengan total asetnya. Kasmir (2014) menjelaskan bahwa fianancial leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Menurut Sugiono (2009), kreditur menginginkan debt to total aset yang rendah karena semakin tinggi ratio ini maka semakin besar resiko para kreditur. Perusahaan yang memiliki tingkat financial leverage yang tinggi memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan pertaan laba karena perusahaan terancam default, sehingga manajemen akan membuat suatu kebijakan untuk menaikkan pendapatan perusahaan. 2. 9 Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan dapat dilihat dari nilai total aset yang dimiliki perusahaan. Nilai total aset mencerminkan total kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga diasumsikan bahwa semakin besar nilai total aset yang dimiliki perusahaan menandakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan diduga menjadi salah satu faktor yang mendorong manajemen untuk melakukan perataan laba. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati- hati dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat (Abiprayu dan Irene, 2011). Perusahaan berskala besar akan berusaha untuk menciptakan keadaan yang dapat memberikan kesan bagi masyarakat bahwa kinerja perusahaan tersebut baik dengan cara menghindari fluktuasi laba 19 yang drastic. Dengan demikian perusahaan yang berskala besar diperkirakan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan praktik perataan laba. 2.10 Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah daftar ringkasan penelitian terdahulu yang mengkaji tentang praktik perataan laba (income smoothing) pada perusahaan yang dilakukan oleh manajemen. Tabel 2.1 Daftar Ringkasan Penelitian Mengenai Income Smoothing No Peneliti 1 Made Yustari Dewi dan I Ketut Sujana (2014) 2 Judul Variabel Dependen Perataan Laba Pengaruh ukuran perusahaan dan profitabilita s pada praktik perataan laba dengan jenis industri sebagai variable pemoderasi di bursa efek Indonesia Herlinda Pengaruh Perataan Pratiwi profitabilita Laba dan s, Bestari kepemilika Dwi n Handayani manajerial (2014) dan pajak terhadap praktik Variabel Independen Ukuran perusahaan dan profitabilitas Profitabilitas, kepemilikan manajerial, dan pajak Hasil penelitian Ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh terhadap praktik perataan laba, sedangkan jenis industry tidak dapat memoderasi ukuran perusahaan dan profitabilitas pada praktik perataan laba Profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap praktik perataan laba, sedangkan manajerial dan pajak tidak memiliki pengaruh 20 perataan laba 3 Igan Budiasih (2009) FaktorPerataan faktor yang Laba mempengar uhi praktik perataan laba 4 Harris Prasetya dan Shiddiq Nur Raharjo (2013) Perataan laba Ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, kalsifikasi KAP, dan likuiditas Perataan Laba Ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, kepemilikan institusional, dan reputasi auditor 5 Pengaruh ukuran perusahaan , profitabilita s, financial leverage, klasifikasi KAP dan likuiditas terhadap praktik perataan laba Ni Luh Perataan Putu Arik laba Prabayanti (income dan smoothing) Geniata dan analisis Wirawan faktorYasa faktor yang (2009) mempengar uhinya Ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, dividen payout ratio yang signifikan terhadap praktik perataan laba Ukuran perusahaan, profitabilitas, dividend payout ratio berpengaruh positif signifikan terhadap perataan laba, Financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba Financial leverage dan likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba, sedangkan ukuran perusahaan, profitabilitas, dan klasifikasi KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba Ukuran perusahaan, reputasi auditor, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba, profitabilitas berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba, sedangkan financial leverage berpengaruh 21 6 Juniarti dan Corolina (2005) 7 Widaryant i (2009) Analisa faktorfaktor yang berpengaru h terhadap perataan laba (income smoothing) pada perusahaan go public Analisis perataan laba dan faktorfaktor yang mempengar uhi pada perusahaan manufaktur dibursa efek Indonesia Perataan Laba Besaran perusahaan, profitabilitas, dan sektor industri perusahaan Perataan Laba Ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, net profit margin, dan varian nilai saham negatif terhadap praktik perataan laba Faktor besaran perusahaan, profitabilitas, dan sektor industri perusahaan tidak berpengaruh terhadap terjadinya tindakan perataan laba Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, net profit margin, dan varian nilai saham terhadap tindakan perataan laba 2.11 Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini terdapat lima variable independen, yaitu profitabilitas, kepemilikan manajerial, pajak, financial leverage, dan ukuran perusahaan, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah praktik perataan laba (income smoothing). 22 Profitabilitas H1+ Kepemilikan Manajerial H2+ Pajak H3+ Financial leverage H4+ Ukuran Perusahaan H5+ Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Gambar 1 2.12 Pengembangan hipotesis 2.12.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba Profitabilitas menggambarkan kinerja yang telah dihasilkan oleh manajemen. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik, sebaliknya profitabilitas yang rendah menggambarkan bahwa kinerja perusahaan mengalami penurunan. Assih dkk (2000) dalam Budiasih (2009) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih tinggi cenderung melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki profitabilitas lebih rendah karena manajemen tahu akan kemampuan untuk mendapatkan laba pada masa mendatang sehingga memudahkan dalam menunda atau mempercepat laba. Prabayanti dan Yasa (2009) membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif pada praktik perataan laba. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Budiasih (2009) yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. 23 Prasetya dan Raharjo ( 2013) menyatakan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar manajer perusahaan melakukan praktik perataan laba untuk menjaga kestabilan perusahaan dalam suatu pengambilan keputusan. Profitabilitas yang terlalu tinggi akan mempengaruhi investor dalam memprediksi laba dan tingkat resiko yang akan dihadapi sehingga manajemen akan berusaha untuk memberikan gambaran yang lebih pasti mengenai return dan resiko yang akan dihadapi investor dengan melakukan praktik perataan laba. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah : H1 : Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba 2.12.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Praktik Perataan Laba Kepemilikan manajerial oleh pihak manajemen perusahaan akan menyebabkan pihak menajemen dengan mudah untuk melakukan pengelolaan terhadap laporan keuangan perusahaan, karena pihak manajemen memiliki informasi yang lebih banyak mengenai perusahaan. Manajemen akan melakukan perataan laba untuk menstabilkan laba yang dihasilkan perusahaan. Smith (1976) dalam Noviana dan Yuyetta (2011) menemukan bahwa income smoothing secara signifikan lebih sering dilakukan oleh perusahaan- perusahaan yang dikendalikan oleh manajer dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan yang dikendalikan oleh pemiliknya. Agusti dan Pramesti (2009) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh signifikan terhadap perataan laba. Pihak 24 manajemen yang juga berkedudukan sebagai pemegang saham akan berusaha untuk menaikkan harga saham, dimana harga saham dipengaruhi oleh informasi yang disajikan oleh perusahaan, salah satunya adalah laba. Jika laba yang dilaporkan memiliki fluktuasi yang drastis akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor. Apabila investor mulai kehilangan kepercayaannya maka tindakan yang akan dilakukan investor adalah menjual sahamnya dan hal tersebut akan menyebabkan harga saham perusahaan mengalami penurunan yang akan merugikan pemegang saham lainnya termasuk manajer. Brochet dan Gildao (2004) dalam Aji dan Mita (2010) menyatakan bahwa manajemen yang memiliki saham perusahaan memiliki informasi lebih banyak tentang perusahaan dibanding pemegang saham non-institusi lainnya, dengan demikian memiliki kesempatan untuk melakukan perataan laba untuk meminimalisir volatilitas labanya untuk meningkatkan kinerja saham perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis ke dua dalam penelitian ini adalah: H2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap praktik peratan laba 2.12.3 Pengaruh Pajak terhadap Praktik Perataan Laba Keinginan manajemen untuk selalu membayar pajak yang rendah merupakan salah satu faktor yang mendorong pihak manajemen untuk melakukan praktik perataan laba. Laba yang terlalu tinggi akan mengakibatkan besarnya tingkat 25 pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan, sebaliknya laba yang rendah akan memperlihatkan buruknya kinerja perusahaan. Menurut Heyworth (1953) dalam Widodo (2011) salah satu alasan manajemen melakukan perataan laba adalah untuk mengurangi total pajak yang dibayarkan oleh perusahaan. Manajemen akan berusaha untuk menggeser laba dari satu tahun ke tahun berikutnya agar diperoleh pembayaran pajak yang paling minimal (Tanomi, 2012). Semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan maka semakin besar kecenderungan manajemen untuk melakukan perataan laba dengan tujuan agar pajak yang dibayarkan menjadi lebih rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis ketiga dari penelitian ini adalah: H3 : Pajak berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba 2.12.4 Pengaruh Fianancial Leverage terhadap Praktik Perataan Laba Financial leverage diproksikan dengan menggunakan debt to total aset ratio yang diperoleh dengan membagi total utang dengan total aset. Budiasih (2009) menyatakan bahwa semakin besar tingkat financial leverage perusahaan maka semakin besar utang yang dimiliki perusahaan yang berarti semakin besar resiko perusahaan terkait pengembalian utang yang menyebabkan manajemen akan membuat suatu kebijakan untuk meningkatkan laba perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi diduga melakukan perataan laba karena perusahaan terancam default sehingga manajemen membuat kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan (Prabayanti dan Yasa, 2009). Dalam penelitian Prasetya dan Raharjo (2013) membuktikan bahwa financial leverage 26 berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Semakin besar tingkat financial leverage mangakibatkan semakin besarnya peluang manajemen perusahaan untuk melakukan perataan laba guna memberikan kesan yang baik pada perusahaan dalam mengelola utang untuk meningkatkan aset maupun pendapatan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ke empat dalam penelitian ini adalah: H4 : Financial Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. 2.12.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba Ukuran perusahaan dalam hal ini diproksikan dengan menggunakan nilai total aset yang dimiliki perusahaan. Total aset yang dimiliki perusahaan mencerminkan ukuran perusahaan (Dewi dan Sujana, 2014). Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat memperngaruhi manajemen dalam praktik perataan laba, karena perusahaan yang besar akan lebih diperhatikan oleh pihak masyarakat dan juga pengawas. Noviana dan Yuyetta (2011) menyatakan bahwa untuk menghindari fluktuasi laba yang terlalu drastis, perusahaan besar memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan tindakan perataan laba. Albretch dan Richardson (1990) dalam Widaryanti (2009) menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis oleh para investor. Budiasih (2009) yang membuktikan bahwa ukuran perusahaan 27 berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Dalam penelitian Dewi dan Sujana (2014) juga membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ke lima dalam penelitian ini adalah: H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba 28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasi Penelitian 3.1.1 Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain (Sanusi, 2011). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan praktik perataan laba (income smoothing) sebagai variabel dependen. Variabel ini menggunakan variabel dummy dengan pengukuran 1(satu) untuk perusahaan yang melakukan perataan laba, dan 0 (nol) untuk perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Untuk menguji praktik perataan laba digunakan indeks Eckel (1981) seperti pada penelitian Pratiwi dan Handayani (2014), Budiasih (2009), Prabayanti dan Yasa (2009), Prasetya dan Raharjo (2013), Widaryanti (2009). Indeks Eckel akan membedakan antara perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba, dimana indeks laba dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Indeks Eckel = 29 Keterangan : IS : Income smoothing CV ΔI : koefisien variasi perubahan laba CV ΔS : koefisien variasi perubahan pendapatan Dimana CV ΔI atau CV ΔS dihitung menggunakan rumus sebagai berikut ∑ CV ΔI atau CV ΔS = √ Dimana : Δx : perubahan penghasilan bersih/ laba Δ : Rata- rata perubahan penghasilan bersih/laba n : Banyaknya tahun yang diamati Perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba akan diberi nilai 0 apabila nilai dari Indeks Eckel ≥ 1, sedangkan perusahaan yang melakukan praktik perataan laba akan diberi simbol 1 apabila nilai dari Indeks Eckel < 1. Alasan penggunaan indeks eckel seperti yang diungkapkan Jin dan Machfoedz (1994) dalam Hendrawaty (2003) diantaranya adalah: 1. Objektif dan berdasarkan pada statistik dengan pemisahan perusahaan yang melakukan perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. 2. Mengukur terjadinya perataan laba tanpa harus membuat prediksi pendapatan, model ekspektasi laba, pengujian biaya dan pertimbangan subjektif lainnya. 30 3. Mengukur perataan laba dengan menjumlahkan pengaruh beberapa variabel perataan laba yang potensial dan menyelidiki pola perataan laba selama periode waktu tertentu. 3.1.2 Variabel Independen (Variabel Bebas) 3.1.2.1 Profitabilitas Dalam penelitian Pratiwi dan Handayani (2014), dan Widaryanti (2009) variabel profitabilitas dihitung menggunakan ROA (Return On Asets), dimana ROA menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aset yang ada dalam perusahaan. ROA dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: ROA : 3.1.2.2 Kepemilikan Manajerial Variabel kepemilikan manajerial dihitung dengan membagi saham yang dimiliki oleh manajemen, direksi dan komisaris yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan dengan jumlah saham yang beredar (Atarwaman, 2011 dalam Pratiwi dan Handayani, 2014). Kepemilikan manajerial = 31 3.1.2.3 Pajak Dalam penelitian ini pajak diukur dengan menggunakan logaritma natural dari jumlah beban pajak yang dilaporkan oleh perusahaan. Pajak = Ln jumlah beban pajak 3.1.2.4 Financial Leverage Financial leverage diproksikan dengan debt to total aset seperti dalam penelitian Prabayanti dan Yasa (2009), dan Budiasih (2009). Debt to total asset menggambarkan sejauh mana aset yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh utang. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio debt to total aset adalah sebagai berikut: Debt to Total Asets = 3.1.2.5 Ukuran perusahaan Variabel ukuran perusahaan diukur meggunakan logaritma natural dari total aset seperti pada penelitian Prabayanti dan Yasa (2009), dan Budiasih (2009). Ukuran perusahaan dihitung dengan cara: Ukuran perusahaan = Ln total aset Table 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel Variable Profitabilitas Pengukuran ROA = Kepemilikan manajerial Pajak Ln Jumlah beban pajak 32 Financial leverage Ukuran perusahaan Debt to aset ratio = Ln total asset 3.2 Sampel Penelitian Objek pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang dipilih peneliti pada penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel dipilih peneliti menggunakan metode Purposive Sampling dengan teknik Judgment sampling, dimana sampel dipilih berdasarkan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan 31 desember 2014. 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan per 31 desember pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014. 3. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama tahun 2010-2014. 4. Perusahaan yang tidak melakukan merger atau akuisisi selama tahun penelitian. Apabila perusahaan melakukan merger atau akuisisi selama tahun pengamatan akan mengakibatkan variabel- variabel dalam penelitian mengalami perubahan yang tidak sebanding dengan tahun sebelumnya. Sedangkan apabila perusahaan dilikuidasi maka hasil penelitian ini tidak akan berguna karena perusahaan tidak lagi beroperasi dimasa mendatang. 33 5. Perusahaan yang menyediakan informasi keuangan yang lengkap yang dibutuhkan oleh peneliti. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka diperoleh 23 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini. Berikut adalah tabel pemilihan sampel penelitian. Tabel 3.2 Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria sampel Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI sampai 31 desember 2014 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahuanan tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 Perusahaan yang mengalami kerugian selama tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 Perusahaan yang melakukan akuisisi atau merger selama tahun pengamatan Jumlah sampel Jumlah perusahaan 46 (6) (10) (7) 23 Berikut ini adalah daftar perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Table 3.3 Daftar Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kode BAPA BCIP BKSL BSDE CTRA CTRP CTRS DART DILD EMDE GMTD GPRA Nama Perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk. PT Bumi Citra Permai Tbk. PT Sentul City Tbk. PT Bumi Serpong Damai Tbk. PT Ciputra Development Tbk. PT Ciputra Property Tbk. PT Ciputra Surya Tbk. PT Duta Anggada Realty Tbk. PT Intiland Development Tbk. PT Megapolitan Development Tbk. PT Gowa Makassar Tourism PT Perdana Gapuraprima Tbk. 34 13 JRPT 14 KPIG 15 LAMI 16 LPCK 17 LPKR 18 MKPI 19 PLIN 20 PUDP 21 PWON 22 RDTX 23 SCBD Sumber: www.idx.co.id PT Jaya Real Property Tbk. PT Global Land Development Tbk. PT Lamicitra Nusantara Tbk. PT lippo Cikarang Tbk. PT Lippo Karawaci Tbk. PT Metropolitan Kentjana Tbk. PT Plaza Indonesia Realty Tbk. PT Pudjiadi Prestige Tbk. PT Pakuwon Jati Tbk. PT Roda Vivatex Tbk. PT Danayasa Arthatama Tbk. 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder perusahaan property dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalah data laporan keuangan tahuanan perusahaan yang di terbitkan selama tahun 2010-2014. 3.4 Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan, metode yang digunakan peneliti adalah metode dokumentasi. Data tersebut diperoleh melalui website resmi BEI (www.idx.co.id), penelitian terdahulu, artikel, jurnal referensi, dan buku-buku pustaka yang mendukung proses dalam penelitian. 3.5 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini metode analisis data menggunakan metode analisis data kuantitatif dengan menggunakan program SPSS sebagai alat yang digunakan untuk menguji data tersebut. 35 3.5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami dengan memberikan gambaran atau pun deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum. 3.5.2 Menguji Kelayakan Model Regresi (Goodness Of Fit Test) Pengujian ini dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi logistik yang digunakan untuk melakukan analisa selanjutnya. Goodness of fit tes dalam penelitian ini diukur dengan nilai Chi Square pada uji Hosmer and Lemeshow. 3.5.3 Menguji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Untuk pengujian keseluruhan model (overall model fit) ditunjukkan dengan logit likelihood value (nilai -2LL), dengan cara membandingkan -2LL awal (block number = 0) yaitu pada saat model hanya memasukkan konstanta dengan nilai 2LL akhir ( block number = 1) yaitu pada saat model memasukkan konstanta dan variabel independen. Model regresi menjadi lebih baik apabila nilai -2LL block number = 1. 3.5.4 Menilai Ketepatan Prediksi Penilaian terhadap ketepatan prediksi pada regresi logistik dapat dilihat pada tabel classification 2 x 2yang menghitung nilai estimasi yang benar dan salah. 36 Classification table, menunjukkan tabel 2x2 dengan kolom berupa predict values dari variabel dependen dan baris berupa nilai data actual yang diamati. 3.5.5 Menguji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada regresi logistik ditunjukkan dengan menggunakan nilai Nagelkerke R square. Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. 3.5.6 Menguji Koefisien Regresi Logistik Pengujian koefisien regresi logistik dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Koefisien regresi ditentukan dengan menggunakan Wald Statistic dan nilai probabilitas (sign.) dibandingkan dengan α (Pratiwi dan Handayani, 2009). 3.5.7 Analisis Regresi Logistik Digunakannya analisis regresi logistik dalam penelitian ini karena variabel dependen dalam penelitian ini merupakan variabel dummy. Regresi logistik yang digunakan adalah regresi logistik biner. Regresi logistik biner digunakan untuk variabel dependen yang berupa variabel dikotomi atau variabel biner (Uyanto, 2006). Dalam penelitian ini variabel biner dilambangkan dengan 1= melakukan peratan laba, dan 0 = tidak melakukan perataan laba. Berikut ini adalah model statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis: IS = α + β1ROA + β2MOWN + β3TAX + β4LEV + β5SIZE 37 Keterangan: IS : Income smoothing α : konstan ROA : profitabilitas (Return On Asets) MOWN : kepemilikan manajerial TAX : pajak LEV : financial leverage SIZE : ukuran perusahaan (ln total aset) β1, β2, β3, β4,dan β5 adalah nilai dari koefisien regresi. 55 V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Jadi, hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini tidak didukung. 2. Variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Jadi, hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini didukung. 3. Variabel pajak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Jadi, hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini didukung. 4. Variabel financial leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di 56 Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Jadi, hipotesis keempat (H4) dalam penelitian ini tidak didukung. 5. Variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Jadi, hipotesis kelima (H5) dalam penelitian ini tidak didukung. 5.2 Keterbatasan Adapun keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Sampel dalam penelitian ini hanya 23 perusahaan pada sektor property dan real estate yang terdafar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan selama 5 tahun, yaitu tahun 2010- 2014. 2. Penelitian ini hanya menggunakan lima variabel independen yaitu profitabilitas, kepemilikan manajerial, pajak, financial leverage, dan ukuran perusahaan. 3. Kecilnya kemampuan dari variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu hanya sebesar 26,8%, sehingga masih banyak variabel lain yang mampu menjelaskan variabel dependen yang tidak dimasukkan dalam penelitian. 5.3 Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbataan penelitian, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 57 1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak dengan periode penelitian yang lebih lama agar mendapatkan hasil pengujian yang lebih akurat. 2. Penelitian yang akan datang yang melakukan penelitian mengenai praktik perataan laba sebaiknya menggunakan variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap praktik perataan laba, seperti harga saham, umur perusahaan dan kompensasi bagi manajemen. 3. Penelitian selanjutnya yang meneliti tentang praktik perataan laba sebaiknya menggunakan indeks lain untuk mengklasifikasikan perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba. 4. Praktik perataan laba ini diharapkan dapat meningkatkan persepsi pihak eksternal seperti investor mengenai kinerja perusahaan apabila laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan relatif stabil. DAFTAR PUSTAKA Abiprayu, Kris Brantas dan Rini Demi Pangestusi Irene. 2011. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Kualitas Audit dan Devidend Payout Ratio terhadap Perataan Laba (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 20062009)”. Agusti, Restu dan Tyas Pramesti. 2009. “Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Aji, Dhamar Yudho dan Aria Farah Mita.2010. “Pengaruh Profitabilitas, Risiko Keuangan, Nilai Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Praktek Perataan Laba: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI”. Simposium nasional akuntansi XIII Purwokerto. Azlina, Nur. 2010. “Analaisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEI)”. Pekbis Jurnal, Vol.2, No.3, November, 355-363. Universitas Riau. Belkaoui, Ahmed Riahi. 2012. Accounting Theory. Jakarta: Salemba empat. Budiasih, Igan. 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba”. AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 4 (1) Januari, h: 44- 55. Universitas Udayana. Dewi, Made Yustiari dan I Ketut Sujana. 2014. “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas pada Praktik Perataan Laba dengan Jenis Industri sebagai Variabel Pemoderasi Di Bursa Efek Indonesia”. E-Journal Akuntansi Universitas Udayana. 8.2 (2014): 170. 184. Dwimulyani, Susi dan Yoga Abraham. 2006. “Analisis Perataan Penghasilan (Income Smoothing): Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik Di Indonesia”. Jurnal Informasi, Perpajakan Akuntansi dan Keuangan Publik, Vol.1, No.1, Januari, h:01-14. Universitas Trisakti. Guna, Welvin I dan Arleen Herawaty. 2010. “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.12, No.1, April, Hlm.53-68. Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hendrawaty, Kiki. 2003. “Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pada Lembaga Keuangan Non Bank yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.8, No.1. Jensen, M. dan Meckling, W. 1976. “Theory Of Firm: Managerial Behavior Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, 3 (4). page 305-360. Juniarti dan Corolina. 2005. “Analisa Faktor- Faktor yang Berpengaruh terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan – Perusahaan Go Public”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.7, No.2, Nopember: 148-162. Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kusumawati, Harini. 2002. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktek Perataan Laba pada Perusahaan Perbankan Non Go Public di Indonesia (Tahun 1995-2000)”. Tesis. Semarang: Program Studi Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Mahariana, I Dewa Gede Pingga dan I Wayan Ramantha. 2014. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 7.2: 519-528. Noviana, Sindi Retno dan Etna Nur Afri Yuyetta. 2011. “Analisis Faktot-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Periode 2006-2010)”. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Volume 8/No. 1/ November: 1-94. Prabayanti, Ni Luh Putu Arik dan Gerianta Wirawan Yasa. 2009. “Perataan Laba (Income Smoothing) dan Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Universitas Udayana. Prasetya, Harris dan Nur Shiddiq Rahardjo. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, Klasifikasi Kap, dan Likuiditas terhadap Praktik Perataan Laba”. Journal Of Accounting, Volume.2, Nomor.4, halaman 7. Pratiwi, Herlinda dan Bestari Dwi Handayani. 2014. “ Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, dan Pajak terhadap Praktik Perataan Laba ( Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”. Accounting Analysis Journal 3(2) (2014). Universitas Negeri Semarang. Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sari, Nieken Herma dan Nurmala Ahmar. 2014. “Revenue Discretionary Model Pengukuran Manajemen Laba: Berdasarkan Sektor Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.16, No.1, Mei. 4351. Suandy, Erly. 2003. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Sugiono, Arief. 2009. Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: PT Grasindo. Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Laporan Keuangan, Edisi 3. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Tanomi, Rehobot. 2012. “Pengaruh Kompensasi Manajemen, Perjanjian Hutang dan Pajak terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia”. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol.1, No.3. Surabaya: Unika Widya Mandala. Uyanto, Stanislaus S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Widaryanti. 2009. “Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. Fokus Ekonomi, Vol.4, No.2, desember: 60-77. Widhianningrum, Purweni. 2012. “Perataan Laba dan Variabel-Variabel yang Mempengaruhinya (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)”. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, oktober. Widodo, Sri. 2011. “Analisis Perataan Laba dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. AKMENIKA UPY, Volume.7. Wolk, Harry I., James L Dodd, dan John J. Royzycki. 2008. Accounting Theory: Conceptual Issues in a Political and Economic Environment 7th Edition. USA: Sage Publication. Zen, Sri Daryanti dan Merry Herman. 2007. “Pengaruh Harga Saham, Umur Perusahaan, dan Rasio Profitabilitas Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol.2, No.2. desember. Hal 57 -71. www.okezone.com, diakses pada tanggal 10 november 2015, pukul 10:51. www.idx.co.id, diakses pada tanggal 4 oktober 2015, pukul 10: 53.