BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PLTGU Muara karang terdiri dari 3 gas turbine yang masing-masing memiliki daya terpasang 105 MW dan 1 steam turbine Generator yang memiliki kapasitas daya terpasang 185 MW atau lebih dikenal dengan istilah 1 blok unit pembangkit. Pada unit pembangkit termal seperti PLTGU Muara karang, air merupakan bahan baku utama dalam proses untuk menghasilkan tenaga listrik. Karena air sebagai bahan baku pengisi HRSG (Heat Recovery Steam Generator/boiler/ketel uap) yang kemudian pada HRSG inilah akan terjadi perubahan fase, yaitu perubahan air menjadi uap. Selanjutnya energi yang didapat dari perubahan fase air menjadi uap yang bertekanan tinggi tersebut, dialirkan melalui pipa uap sebagai media prime mover turbine uap. Pada Steam Turbine Generator PLTGU Muara Karang, media prime mover turbin menggunakan uap bertekanan tinggi yang dihasilkan dari HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Sehingga untuk menghasilkan uap yang bersih dan berkualitas baik, diperlukan kondisi air baku yang berkualitas baik juga, yaitu air yang memiliki nilai conductivity (daya hantar) yang sangat rendah. Air baku yang digunakan untuk pengisi HRSG (Heat Recovery Steam Generator) dihasilkan dari Desalination plant melalui proses evaporation system. Desalination plant adalah plant yang digunakan untuk mengolah air laut menjadi air baku produksi dengan cara mendestilasikan air laut yang disupply dari pompa sea water. Kemudian air laut tersebut dipanaskan oleh brine heater yang sumber 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 panasnya dari low pressure steam HRSG. Dari hasil destilasi air laut tersebut akan dihasilkan air tawar. Air tawar dari hasil destilasi tersebut kemudian melalui proses water treatment (penyaringan ion positip dan ion negatip). Air yang dihasilkan inilah yang digunakan air baku utama HRSG. Sedangkan steam (uap) yang digunakan untuk pemanasan air laut pada brine heater akan terkondensasi dan menghasilkan air tawar juga yang dinamakan air kondensasi (condensate water). Di PLTGU Muara Karang mempunyai 2 unit system Desalination plant bersifat back-up redundant, buatan jepang dengan merk SASAKURA, yang dibuat pada tahun 1995. Yang masing-masing plant mempunyai kemampuan produksi air distillate mencapai 40 m³/jam, pada load 100%. Adapun air kondensasi yang dihasilkan dari pemanasan air laut pada brine heater masih belum termanfaatkan dengan baik. Karena air kondensasi tersebut dialirkan menuju sisi oulet Desalination plant menuju ke saluran outlet air laut. Untuk mengendalikan keseluruhan proses kerja dari Desalination plant PLTGU Muara Karang, terdapat sistem control yang berbasis programmable logic controller (PLC). PLC yang digunakan adalah PLC modiqon quantum yang terintegrasi dengan human machine interface (HMI). Human machine interface (HMI) adalah suatu peralatan yang digunakan untuk memudahkan operator (manusia) mengetahui proses kerja dari peralatan yang dikontrol oleh PLC. Adapun HMI yang digunakan pada sistem kontrol Desalination plant adalah HMI Magelis XBTGT5230 yang merupakan produk dari vendor schneider. Dari permasalahan tersebut, pada Tugas Akhir ini akan membahas pemanfaatan air kondensasi Desalination plant yang memiliki kualitas bagus dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 meningkatkan efisiensi operasi Desalination plant dengan melakukan pembuatan sistem kontrol berbasis Programmable Logic Controller (PLC) dengan menggunakan software proWorx32. Sehingga air kondensasi dari Desalination plant dapat ditampung pada Raw Water Tank (RWT) sebagai penampung air baku pengisi HRSG dan mengurangi production loss akibat belum termanfaatkannya air kondensasi Desalination plant. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran topik permasalahan pada pendahuluan diatas, pada tugas akhir ini akan dibahas bagaimana merancang sistem kontrol air kondensasi Desalination plant yang sebelumnya belum termanfaatkan dengan baik menggunakan PLC modiqon quantum yang mendukung terciptanya efektifitas dan efisiensi pada proses produksi plant tersebut dan dapat dimonitor proses kerja sistem melalui human machine interface (HMI). 1.3 Batasan Masalah Agar pembahasan dalam tugas akhir ini lebih jelas dan terarah maka dalam hal ini penulis memberikan batasan masalah. Adapun batasan masalah pada tugas akhir ini antara lain : 1. Perancangan sistem kontrol akan menggunakan software ProWorx32 pada PLC modiqon quantum. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 2. Pembahasan dan analisa akan terfokus pada bagaimana proses perancangan sistem kontrol air kondensasi Desalination plant PLTGU blok 1. 3. Sistem kontrol yang dibangun diimplementasikan pada sistem kontrol Desalination plant. 4. PLC modicon quantum pada tugas akhir ini akan diintegrasikan dengan HMI Magelis XBTGT5230 untuk monitoring proses kerja sistem kontrol air kondesasi Desalination Plant PLTGU blok1. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan dari tugas akhir ini adalah bagaimana merancang sistem kontrol air kondensasi Desalination plant yang mempunyai daya hantar (conductivity) yang rendah dan terbuang (belum dimanfaatkan dengan baik) selama proses operasi Desalination plant, sehingga dapat dimanfaatkan kembali untuk mendukung terciptanya efektifitas dan efisiensi pada proses produksi suatu plant yang dapat diintegrasikan pada sebuah HMI magelis XBTGT5230 untuk monitoring proses kerja dari sistem kontrol tersebut. dan dapat memberikan aksi kontrol yang efektif. Sehingga diharapkan akan tercapai saving cost produksi dengan tingkat hasil produksi yang besar. 1.5 Metodologi Penelitian Pada tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian gabungan. Selain memperoleh bahan – bahan dari buku, jurnal dan internet, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 penulis juga terlibat langsung dalam pengerjaaan sistem kontrol air kondesasi Desalination plant. Sehingga dapat mengambil data – data penelitian dari lapangan yang kemudian penulis dapat melakukan analisa data tersebut terhadap setting (batasan) sistem kontrol yang akan dibuat. Selama penulisan Tugas Akhir ini, penulis juga melakukan penelitian langsung dilapangan, konsultasi dengan rekan senior ditempat kerja dan juga dengan dosen pembimbing. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini penulis akan membagi penulisannya menjadi 5 Bab yangterdiri atas : BAB I Pendahuluan Pada bab pendahuluan terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Pada bab landasan teori diuraikan teori-teori yang menunjang penelitian. BAB III Perancangan Sistem Pada bab perancangan sistem dijelaskan tahap – tahap dalam perancangan sistem control Desalination plant. http://digilib.mercubuana.ac.id/ air kondensasi 6 BAB IV Pembahasan dan Analisa Sistem Pada bab pembahasan dan analisa sistem dibahas mengenai proses pengujian sistem, hasil perancangan dan analisa terhadap hasil perancangan sistem tersebut. BAB V Kesimpulan dan Saran Pada bab kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari proses perancangan sistem yang merupakan jawaban dari masalah yang diajukan dan saran – saran yang penulis berikan terkait perancangan sistem. http://digilib.mercubuana.ac.id/