interpretasi karya seni lukis anak sekolah dasar

advertisement
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
107
Deni Setiawan
TIPOLOGI KARYA GAMBAR EKSPRESI DI SDN 02 WONOTIRTO
KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG
TYPOLOGY OF EXPRESSION DRAWING WORKS IN SDN 02
WONOTIRTO KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG
Deni Setiawan, Eko Purwanti, Sumilah, Sutaryono
Dosen PGSD, FIP, Universitas Negeri Semarang
[email protected]
ABSTRACT
The steps to make sense of the typology of expression drawing works of the
children can be initiated by interpreting the characters of the lines, colors,
shapes, and the themes or the concept of mind visualized onto certain medium.
The characters can be interpreted based on psychological concepts of colors,
lines, and shapes so that we can find out the typology of the child’s work.
Typology of children’s works based on the types and characters of artworks is
closely correlated to the skills and the creativity of a child. The observation on the
children’s works were made comprehensively, not only on the end-results, but
also including implementation process undertaken gradually, in planned way, and
continuously to acquire the illustration of the progress of the students’ learning
process. Observation on the expression drawing was aimed at finding out the
children’s interests, talents, and skill to respond to the social environment. The
observation was made deeply in order to find out the emotional degree and motor
skill they have, the children’s interest in colors and shapes, as well as the factors
influencing the creation of the expression drawing. The research was made deeply
in order to find out the emotional degree and motor skill of the children, their
interests in colors and shapes, as well as the factors influencing the expression
drawing creation. The research was made by qualitative method through the
heuristic approach on the whole population of SDN 02 Wonotirto including the
teachers and the students. The study acquired several findings, i.e. students’
expression drawing resulted in SDN 02 Wonotirto manifested into three
typologies including haptic, visual, and mixed types and the visual one dominated.
Concept of children expression drawing creation was dominated more by external
factors acquired from the teachers, students, the social environments and
television. The children’s creativity inhibitor is that their ability to respond was
limited to the direct responses to the themes around them and they tent to imitate
them.
Keywords: interpretation, expression drawing, creativity, students.
Jurnal Kreatif Februari 2017
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
108
Deni Setiawan
minkan pernyataan pribadi, meng-
PENDAHULUAN
Observasi dan analisis terhadap
ungkapkan apa yang diketahui, dan
karya seni rupa merupakan kegiatan
seringkali tidak menggambar sesuai
untuk
informasi,
dengan kenyataan. Kesukaan akan
menentukan
gerak digambarkan dengan warna
keterampilan
tajam mencolok, serta objek-objek
mengumpulkan
dalam
rangka
kemampuan
peserta
dan
didik
ekspresi,
bidang
yang
gambar
penuh
gerak,
dari
orang,
dan
dinilai
seperti:
binatang,
kendaraan.
pelaksanaan, proses, dan hasil akhir
cenderung
yang didapatkan. Penelitian gambar
lingkungan sekitar, dari guru, teman,
ekspresi dapat dikatakan sebagai
dan
serangkaian
terhadap objek-objek yang menarik
secara
kegiatan
sistematis
nambungan
dilakukan
dan
untuk
berkesi-
untuk
meniru
Anak
berdasarkan
dari
pengamatan
hati.
menggali,
Karya anak sekolah dasar di
mengumpulkan, menganalisis, dan
Wonotirto memiliki kecenderungan
menafsirkan data tentang kreativitas
naturalis-realistik. Topik dan konsep
berkesenian peserta didik, sehingga
penciptaan karya mengungkapkan
menjadi
situasi
suatu
informasi
bermakna
dalam
keputusan.
Penelitian
yang
lingkungan
di
sekitar
pengambilan
kehidupan anak-anak. Penggambaran
bertujuan
alam, gunung, dan kehidupan sosial
untuk mendapatkan informasi secara
pedesaan menjadi ciri dominan karya
menyeluruh, tentang konsep dan
anak sekolah dasar di Wonotirto.
tema
Kecenderungan
dapat
gambar ekspresi, sehingga
dijadikan
informasi
dan
gambar
untuk
bertopik
alam
membuat
sekitar
pedoman dalam menentukan sebuah
tersebut didasari oleh pengamatan
kebijakan
keberhasilan
secara rutin di dalam kehidupan
pembelajaran seni rupa yang telah
sehari-hari. Kehidupan masyarakat
diberikan.
petani, desa yang secara geografis
mengenai
Secara umum dapat dikatakan
bahwa
karya
seni
bersifat ekspresif
rupa
dan
berada di gunung Sumbing, dan
anak
acara dari televisi yang ditonton oleh
dinamis
anak, mendorong terciptanya karya
(Camaril, dkk: 1999). Visualisasi
anak
yang
dipengaruhi lingkungan. Karya anak
digambarkan
Jurnal Kreatif Februari 2017
anak mencer-
yang
tumbuh
kembangnya
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
109
Deni Setiawan
memiliki kreativitas dan daya khayal
tentang
tinggi, sehingga menghasilkan karya
merespons
seni dengan topik beraneka ragam.
Benda yang digambarkan merupa-
Akan tetapi, topik yang beraneka
kan
ragam
perabaan dan penghayatan di luar
pada
anak-anak,
dapat
ekspresi
lingkungan
reaksi
disederhanakan menjadi dua tipe
pengamatan
karya anak.
dianggap
Menurut Victor Lowenfield
(1975:275)
anak
dalam
proses
berekspresi
menghasilkan
karya
dibagi
menjadi
tipe visual
dan
haptic. Tipe visual adalah gambar
pribadi
sekitar.
emosional
visual.
dalam
melalui
Benda yang
penting
digambarkan
dalam ukuran lebih besar, dibanding
dengan benda lain. Berdasarkan gaya
lukisan,
haptic
gambar
dapat
anak
bertipe
disamakan dengan
lukisan bergaya ekspresionisme.
anak menunjukkan kecenderungan
Selain berdasarkan tipologi
bentuk secara visual-realistik, yaitu
dan visual, karya anak-anak dapat
memperlihatkan kemiripan bentuk
dilihat
gambar
perkembangan
sesuai objek yang di-
berdasarkan
usia.
anak
Tahap
berpengaruh
lihatnya, atau bertipikal objektif.
dalam penciptaan karya, termasuk
Gambar diungkapkan mementingkan
persentuhan
kesamaan karya dengan bentuk yang
sosial tertentu, memberikan efek
dihayati,
serta
yang luar biasa dalam penciptaan
proporsi
bentuk
memperhitungkan
secara
tepat.
dengan
lingkungan
karya seni. Lingkungan sosial dan
Penguasan ruang telah terasa dengan
budaya
cara membuat kecil objek gambar
menghasilkan gambar ekspresi yang
bagi benda yang jauh. Begitu juga
berbeda-beda. Jika anak dibesarkan
penguasaan warna, pemakaian warna
dalam budaya televisi, akan memiliki
sesuai dengan warna-warna pada
kecenderungan
bendanya. Di dalam aliran seni lukis,
barkan animasi dan kartun sebagai
dikenal dengan naturalistik.
wujud nyata atas pengaruh yang
Tipe
haptic
kecenderungan
visual-emosional
menunjukkan
ke arah
atau
bentuk
penggam-
baran secara subjektif, yang berisi
Jurnal Kreatif Februari 2017
setiap
daerah
untuk
akan
menggam-
diterima.
METODE PENELITIAN
Penelitian
berjenis
data
yang
kualitatif,
dilakukan
dengan
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
110
Deni Setiawan
pendekatan
heuristik.
Heuristik
penciptaan yang muncul. Interpretasi
atau
tidak terjebak pada penilaian karya,
oleh
tanpa mengevaluasi proses kerja
peneliti, dalam rangka menentukan
peserta didik, kemauan kerja, konsep
tipologi dan konsep karya gambar
mendasar,
ekspresi yang dihasilkan oleh anak-
Interpretasi dilakukan bukan saja
anak SDN 02 Wonotirto. Populasi
pada tampilan visual, tetapi secara
yang diambil adalah seluruh guru
mendalam
dan
Wonotirto
aspek-aspek lain, sehingga dapat
Kabupaten
dilakukan dengan baik.
merupakan
penafsiran
interpretasi
yang
siswa
dilakukan
SDN
Kecamatan
02
Bulu
dan
kreativitas
perlu
anak.
memperhatikan
Temanggung. Teknik pengumpulan
Aspek yang menjadi sorotan
data penelitian dilakukan dengan
utama adalah karya yang dihasilkan.
observasi langsung terhadap aktivitas
Selama ini, pola penilaian yang
menggambar, wawancara terhadap
dilakukan guru kelas adalah dengan
guru dan anak-anak, serta studi
berdasarkan
dokumen berupa karya-karya yang
natural. Semakin natural atau realis
dihasilkan. Teknik keabsahan yang
gambar anak, akan diberikan nilai
dilakukan
dengan
yang memuaskan. Sebaiknya, guru
gambar
memiliki
adalah
mengkonfirmasi
ulang
ekspresi.
pada
bentuk-bentuk
instrumen
penilaian
tertentu untuk mendapatkan hasil
interpretasi
yang
baik.
Dengan
demikian tetap mengacu atas peran
HASIL PENELITIAN
Pendekatan heuristik terhadap
pendidikan seni yang multidimen-
karya gambar ekspresi anak sekolah
sional, dasarnya dapat mengem-
dasar di Desa Wonotirto, dengan
bangkan
memperhatikan proses kerja yang
seperti fisik, persepsi, intelektual,
dilakukan, sampai menghasilkan satu
emosional, sosial, kreativitas, dan
jenis
estetika (Lowenfield, 1982).
karya.
Aktivitas
dilakukan
sebagai bagian dari kegiatan ilmiah,
kemampuan
Kriteria
untuk
melakukan
untuk memberikan pemaknaan dan
penilaian
kategorisasi tipologi gambar ekspresi
ekspresi cukup sulit karena adanya
yang dihasilkan, termasuk konsep
keragaman cara pandang terhadap
Jurnal Kreatif Februari 2017
produk
manusia,
karya
gambar
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
111
Deni Setiawan
karya seni. Salah satunya pendapat
referensi dari kriteria-kriteria yang
Aspin dalam Ross (1982: 66) yang
disetujui oleh khalayak umum.
menyatakan bahwa:
Tabel 1. Indikator Penilaian
karya seni lukis anak. (diolah dari
Work of art is correctly
described as “unique particulars”,
but the description prompts the
question: how can something which
is unique generate criteria for
evaluating other unique objects?
sumber: Tri Hartiti Retnowati,
eprints.uny.ac.id)
No
Indikator
A.1
Tahap Awal
1. Tanggapan anak tentang tema yang dibuat
2. Kesiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam menggambar ekspresi
Sifat unik ini mempunyai
3. Pengelolaan tema dan penentuan judul karya
A.2
Tahap Inti
sifat satu-satunya dan hanya berlaku
1. Kelancaran mengekspresikan ide dan konsep
untuk karya tersebut, sehingga sulit
3. Keberanian menggunakan unsur-unsur bentuk baru
menerapkan
kriteria
yang
2. Keberanian mengeksplorasi menggunakan media
4. Efisiensi Waktu yang digunakan untuk mengerjakan
sama
5. Ketekunan dan fokus anak dalam membuat karya
B
untuk menilai karya yang lain.
Hasil Karya
1. Kreativitas dari karya yang dihasilkan.
2. Ekspresi dari karya yang dihasilkan
Heyfron
(1986:56)
3. Teknik dari karya yang dihasilkan
4. Komposisi bidang, ruang, dan warna
berpendapat bahwa:
5. Mengkreasikan tekstur
… that the arts are not
fundamentally different from
other subjects in the curriculum
(e.g. science) and that a high
degree of consensus about
criteria appropriate for judging
art work is not only
conceptually consistent with
the notion of art, but also
practicably
desirable.
It
contends that judgements about
the merits of art work can be
justified with reference to
publicly agreed criteria.
6. Kesesuaian dengan tema
C
Keterangan lain
1. Terdapat objek tertentu yang muncul lebih dominan
2. Berbeda tema dari anak lain secara kontras
2
Menampilkan warna, teknik, dan proses dengan maksimal
Dengan mengacu pada model
penilaian
dapat
ditentukan
jenis
karya anak-anak yang dihasilkan,
mengetahui pola dan proses kerja,
teknik yang digunakan, tema, dan
kreativitas. Karya anak SDN 02
Wonotirto,
secara
teknik
menggunakan media dan alat secara
Hal ini menunjukkan bahwa
umum, yaitu: kertas, cat air, dan cat
penilaian dari suatu pekerjaan seni
berbasis minyak. Tema bersumber
tidak
dari
hanya
konsisten
secara
lingkungan,
dengan
sifat
Karakter
karya
konseptual, tetapi diperlukan juga
mendeskripsikan.
praktisnya. Baik buruknya pekerjaan
cenderung bersifat naturalistik.
seni
dibenarkan
dengan
adanya
Tipologi karya siswa SDN 02
Wonotirto terdiri atas tipe haptic,
Jurnal Kreatif Februari 2017
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
112
Deni Setiawan
visual, dan campuran, tetapi lebih
PEMBAHASAN
dimoninasi oleh tipe visual. Tipe
Terkait dengan tipologi karya
haptic yang muncul dalam bentuk
siswa SDN 02 Wonotirto Kecamatan
ekspresi anak di dalam bidang
Bulu Kabupaten Temanggung, dapat
gambar
diuraikan
secara
berlebihan.
Hal
secara
mendalam
dari
tersebut dapat dibaca dari karakter
beberapa aspek yang menunjang,
garis, penggunaan warna, pembagian
membentuk,
bidang,
belakang
pembuatan
objek,
dan
menjadi
penciptaan.
Penciptaan
perbandingan objek satu dengan
gambar
lainnya, dan ketertarikan terhadap
dipisahkan dari aspek lingkungan
objek
sehingga
sosial anak, kemampuan dan respons
digambarkan secara dominan oleh
yang diterima anak, serta berkorelasi
anak. Di dalam tipe visual, gambar
pula dengan keterampilan untuk
yang muncul dalam usaha untuk
menggambar.
menggambar
a. Aspek
tertentu,
semirip
mungkin
dengan objek sesungguhnya, dengan
ekspresi
latar
tidak
ide
dapat
dan
konsep
penciptaan
tema-tema yang digambarkan dalam
Beberapa hal yang termasuk
wujud gunung, lingkungan sekolah,
dalam ide dan konsep penciptaan
lingkungan pedesaan, dan bersumber
karya
dari buku pelajaran. Tipe campuran
pemahaman,
memiliki
tema
kedua
sebelumnya,
karakter
(atas
yaitu:
pengetahuan,
penalaran,
konsep
keluasan
karya),
dan
tipe
penyajian informasi sebagai materi
haptic dan visual. Tipe campuran
pemikiran dari siswa. Penciptaan
secara keseluruhan berwujud visual,
karya gambar ekspresi anak-anak,
tetapi ditambahkan beberapa objek
dapat menampilkan kondisi sosial,
dalam ukuran besar, berulang, dan
lingkungan budaya, dan lingkungan
warna-warna yang kontras. Hal ini
personal
menunjukkan
anak
disebabkan
yang
gambar
terhadap
mencampurkan
anak,
ketertarikan
bentuk
tertentu,
digambarkan secara dominan.
sekalipun.
Hal
anak-anak
berdasarkan
ini
membuat
apa
yang
diamati dan dialami, lebih cenderung
mendeskripsikan.
Pada
gambar
ekspresi di SDN 02 Wonotirto dapat
Jurnal Kreatif Februari 2017
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
113
Deni Setiawan
these simple forms that the
child draws a description of
the subject according to his
knowledge of that subject and
not according to its visual
appearance.
dilacak kebiasaan pengamatan yang
dilakukan
anak-anak,
misalnya
dengan menampilkan objek gambar
berupa
lingkungan
penggambaran
pedesaan,
situasi
sekolah,
pengambaran lingkungan pengajian
Konsep
penciptaan
karya
Al Qur’an, di masjid, dan Gunung
gambar ekspresi anak-anak di SDN
Sumbing.
02
Konsep penciptaan merupa-
Wonotirto
lingkungan
bersumber
sosial,
atas
sekolah,
dan
kan akumulasi dari pengamatan yang
pedesaan, dengan pola ekspresif dan
dilakukan oleh anak-anak. Peng-
realistik. Akan tetapi pola realistik
amatan tersebut, tidak saja pada saat
atau penggambaran secara natural
proses
berlangsung,
muncul lebih dominan daripada pola
tetapi dikenal pula pengamatan masa
ekspresif. Kecenderungan tersebut
lalu yang disimpan sebagai sebuah
bukan tanpa alasan, pertama atas
kumpulan ingatan, baik secara sadar
dasar keinginan dan kemampuan
ataupun tidak, sehingga pada saat
anak
membuat gambar ekspresi, dengan
natural dengan sifat mendeskripsikan
sendirinya
apa yang dilihat dan diamati dari
menggambar
muncul
menjadi
ide
untuk
menggambar
penciptaan. Gambar ekspresi lebih
lingkungan
bersifat suatu ungkapan terdalam
pengamatan
dari seseorang dengan menggunakan
mendorong anak untuk merekam,
media kertas ataupun kanvas. Anak-
meniru, dan menceritakan kembali
anak
ataupun
melalui medium gambar tertentu.
umumnya, memiliki kecenderungan
Berdasarkan perngamatan tertentu
untuk mencontoh karya gambar dari
mendorong
orang lain. Menurut Ricci (1960:302-
mengkreasi tema-tema yang muncul
307):
dari
di
Wonotirto,
The child starts drawing with
an “interlacing network of
lines” and then moves on to
simple representational foms
which become more detailed
with age. He recognized in
Jurnal Kreatif Februari 2017
sekitar.
secara
sekitar
Atas
secara
anak-anak
kehidupan
dasar
realistik,
untuk
sosial.
Semakin luas tema dan penangkapan
kondisi sosial yang muncul pada
karya gambar, menunjukkan daya
nalar
anak
yang
semakin
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
114
Deni Setiawan
berkembang dengan baik. Gambar
Kreativitas dapat dibicarakan sebagai
ekspresi, tidak saja dilihat dari
suatu bentuk kebaruan, inovasi, dan
karakter gaya secara teknik, tetapi
ragam pemikiran anak-anak yang
dievaluasi atas bervariasinya tema-
muncul pada karya gambar ekspresi.
tema yang digambarkan pada media
Kreativitas merupakan wujud akhir
kertas oleh anak-anak.
dari hasil pengamatan yang telah
b. Aspek
kreativitas
dan
pengamatan,
keterampilan
Aspek-aspek
dilakukan anak-anak, karena tanpa
yang
terkait
kreativitas
tersebut
nyaris tidak ada. Kreativitas dalam
adalah keterampilan teknik penger-
gambar
jaan, keterampilan mengorganisasi
mencampurkan hasil pengamatan,
tema, dan variasi tampilan visual.
sehingga menghasilkan bentuk visual
Creativity (from lat. creatio–
creation;
from
English
Creativity - "creative", ability
to creative activity) is a
creative, innovative activity.
Creativity (according to
I.A.Lykova), is considered as
a result of an initial internal
inclusiveness of imagination
mechanisms
in
various
mental
processes
[2].
Creativity, by A. Maslou's
definition, unites various
spheres of the mental:
activity, process, installation
and personality. It is known
that 40% of children under 6
years of potentially talented,
however, the training, built
on the basis of traditional
didactics, sharply reduces
their creativity [3]. But the
main
principle
of
art
education in kindergarten is
the principle of creativity and
independence of children.
(Lavrenteva, 2014).
ekspresi
adalah
dengan
yang baru. Visual baru tersebut tidak
dilihat sebagai suatu karakteristik
atau gaya, tetapi difokuskan pada
pengamatan tema. Dengan demikian,
kreativitas dapat bermakna kebaruan
dalam hal ide, walaupun secara
tampilan gaya tetap sama seperti
sebelumnya.
Kreativitas dalam mencipta
pada siswa SDN 02 Wonotirto
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
internal dan eksternal. Faktor internal
merupakan wujud ungkapan ekspresi
dari hati yang terdalam, atas endapan
pengamatan, keingintahuan, usaha
eksistensi
diri,
dan
usaha
ber-
komunikasi atas apa yang dirasakan
ketika
membuat
karya
gambar
ekspresi. Tentu, hal tersebut tidak
terlepas dari faktor eksternal yang
Jurnal Kreatif Februari 2017
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
115
Deni Setiawan
sangat berperan. Faktor eksternal
a) Mengenalkan cara mengekspre-
merupakan bentuk pengaruh yang
sikan diri melalui karya seni
muncul dari sekitar anak, karena
dengan
kebiasaan meniru dan mencontoh
teknik yang dikuasainya.
pada
anak-anak
masih
sangat
menggunakan
b) Mengenalkan
teknik-
cara
untuk
dominan. Karya yang dihasilkan atas
menemukan alternatif pemecahan
dasar faktor eksternal
masalah.
didorong
oleh
seringkali
keakraban
dan
c) Membuat anak memiliki sikap
kehidupan sosial anak. Kebiasaan
keterbukaan terhadap berbagai
meniru di sekolah dasar, bahkan
pengalaman
seringkali didorong oleh guru kelas,
kelenturan dan toleransi yang
dengan
tinggi terhadap ketidakpastian.
menstimulasi
anak-anak
untuk mencontoh gambar tertentu.
d) Membuat
dengan
anak
tingkat
memiliki
Proses internalisasi ide-ide nyaris
kepuasaan diri terhadap apa yang
tidak
dilakukannya dan menghargai
ada,
ketika
anak-anak
didampingi guru untuk mencontoh
hasil karya orang lain.
satu gambar tertentu. Akan tetapi,
e) Membuat anak kreatif, lancar
proses tersebut merupakan bagian
mengemukakan gagasan, orisinil
dari
dalam
apa
yang
keterampilan.
disebut
Menurut
melatih
Suyatmi,
pemikiran,
mampu
mengelaborasi
gagasan,
rendahnya tingkat kreativitas pada
sabar
gigih
anak karena terbiasa meniru dan
menghadapi
mencontoh
tertentu.
terhadap
media
pembelajaran yang diajarkan oleh
guru (eprints.uny.ac.id).
Pengembangan
dan
ulet,
dalam
rintangan/situasi
Di SDN 02 Wonotirto, pola
yang terjadi adalah internalisasi ide
kreativitas
penciptaan gambar dilakukan melalui
dipandang penting bagi pertumbuhan
contoh-contoh.
anak-anak.
kegiatan
Pengembangan
krea-
Secara
berulang
mencontoh
gambar
tivitas bagi anak, menurut Montolulu
dilakukan oleh anak-anak. Beberapa
(2007:3,5) dapat bertujuan untuk,
karya gambar ekspresi yang muncul
yaitu:
memiliki kecenderungan yang sama,
misalnya
Jurnal Kreatif Februari 2017
gambar
pot
bunga,
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
116
Deni Setiawan
pegunungan, lingkungan desa, dan
pengamatan terdahulu. Kemampuan
lingkungan sekolah. Kreativitas anak
mengorganisasi
dapat
setelah
dilihat
dalam
pola
yang
tema
anak
didapatkan
berulang
kali
sederhana, yaitu: ketika internalisasi
melakukan kegiatan mencipta dan
ide penciptaan gambar dilakukan
membuat karya gambar, sehingga
oleh guru atau lingkungan sosial
berdampak pula terhadap teknik-
anak,
muncul
teknik yang bervariasi. Teknik yang
menjadi seragam. Internalisasi ide
bervariasi akan menghasilkan karya
tersebutlah yang memberi ruang
gambar anak semakin variatif.
gaya
untuk
anak
yang
pembiasaan
memecahkan
anak
persoalan
dalam
Pada
aspek
keterampilan
menjadi
siswa, dapat diukur melalui evaluasi
tidak terlalu ekspresif dalam wujud
dengan instrumen tertentu, yang
sebuah karya gambar ekpresi.
diberlakukan
azas
keadilan
dan
Keterampilan dapat dilihat
sesuai dengan kinerja. Di dalam
sebagai proses terlatihnya seorang
Panduan Penilaian untuk Sekolah
anak dalam menciptakan suatu karya
Dasar
gambar. Seringkali, guru terjebak
penilaian
pada
keliru,
dengan mengidentifikasi karateristik
meng-
kompetensi dasar aspek keterampilan
dan
untuk menentukan teknik penilaian
hipotesis
memandang
gambar
yang
kemampuan
atau
daya
cipta
(2015:14-19),
disebutkan
keterampilan
kreativitas sebagai sebuah bakat.
yang
Dalam artikel ini, berbakat adalah
kompetensi
ketika anak telah terlatih, sehingga
dengan penilaian kinerja, penilaian
memiliki keterampilan dan cakap
proyek, atau portofolio. Penentuan
dalam menggambar. Untuk dapat
teknik penilaian didasarkan pada
menciptakan
yang
karakteristik kompetensi keteram-
berbakat, dapat dilakukan dengan
pilan yang hendak diukur. Penilaian
mengasah
keterampilan
anak-anak
keterampilan
bidang
sesuai.
dilakukan
Tidak
dasar
dapat
dimaksudkan
semua
diukur
untuk
menggambar itu sendiri. Kreativitas
mengetahui penguasaan pengetahuan
dapat pula dilihat sebagai terlatihnya
peserta didik dapat digunakan untuk
seorang anak dalam mengorganisasi
mengenal dan menyelesaikan ma-
tema-tema yang muncul, berdasarkan
salah
Jurnal Kreatif Februari 2017
dalam
kehidupan
sesung-
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
117
Deni Setiawan
guhnya
(dunia
nyata).
Penilaian
Pengerjaan dan penyelesaian karya
keterampilan menggunakan angka
gambar memiliki pola kerja yang
dengan rentang nilai 0-100 dan
teratur,
deskripsi.
membuat perencanaan, pembuatan
c. Aspek proses kerja
objek gambar secara menyeluruh,
Beberapa
bagian
yang
dan
yang
tahap
dimulai
penyelesaian
termasuk di dalam proses kerja, di
meliputi
antaranya:
karakter pada objek.
meliputi
proses
dengan
pemberian
yang
detail
dan
penyelesaian pekerjaan, waktu yang
Tujuan penilaian proses karya
digunakan, dan pemecahan masalah
adalah untuk mengamati kompetensi
ketika proses berlangsung. Proses
peserta
mencipta
membuat karya gambar ekspresi.
dapat
diamati
ketika
pengerjaan karya seni dilakukan oleh
anak-anak.
proses
Pengamatan
terhadap
penyelesaian
untuk
mengetahui pusat perhatian anakanak terhadap aktivitas berkesenian
didik
dalam
berkreasi
Menurut Conrad (1964: 271)
the processes of evaluation help to
build guides and to define and clarity
the purposes and accomplishments of
the educational processes. In art
education, the evaluation prosesses
are natural parts of art activity.
yang dilakukan, sebagai bagian dari
evaluasi dan interpretasi. Proses
Proses
kerja
bimbingan terhadap peserta didik
yang
diamati
mulai
dari
penilaian
persiapan bahan dan alat, pengerjaan
dan
awal, dan penyelesaian karya gambar
pemenuhan
ekspresi.
pembelajaran, maka penilaian proses
Proses
tujuan
dalam
dan
proses
merupakan
sangat diperlukan apalagi proses
bagian penting yang dapat dijadikan
penilaian merupakan bagian yang
sebagai dasar interpretasi karya.
alami dari aktivitas seni.
Aspek
kerja
memperjelas
membangun
pengamatan
dimulai
persiapan bahan dan
Penilaian
bersumber
dari
yang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
kegiatan
2003, Pasal 57 Ayat (1), dinyatakan,
menggambar, yaitu: kertas, kanvas,
bahwa evaluasi dilakukan dalam
alat
rangka
relevan
terkait
gambar,
termasuk
alat
dari
dengan
dan
pewarna
Jurnal Kreatif Februari 2017
alat
gambar,
atau
cat.
pengendalian
mutu
pendidikan secara nasional, sebagai
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
118
Deni Setiawan
akuntabilitas
penyelenggara
pen-
SIMPULAN
didikan kepada pihak-pihak yang
Karya gambar ekspresi anak
berkepentingan; Ayat (2) evaluasi
SDN Wonotirto terdiri atas dua
dilakukan terhadap peserta didik,
karakter atau gaya, yaitu berkarakter
lembaga, dan program pendidikan
natural dan ekspresif. Akan tetapi,
pada jalur formal dan nonformal
kecenderungan yang muncul adalah
untuk semua jenjang, satuan dan
karakter natural,
jenis pendidikan. Pasal 58 Ayat (1)
dengan
evaluasi proses dan hasil belajar
menggambar
peserta
oleh
Karakter karya gambar ekspresi anak
pendidik untuk memantau proses,
dipengaruhi oleh faktor internal dan
kemajuan dan perbaikan hasil belajar
eksternal, khusus di SDN Wonotirto,
peserta didik secara berkesinam-
faktor
bungan; Ayat (2) evaluasi peserta
Kebiasaan untuk untuk meniru dan
didik,
mencontoh
didik
satuan
dilakukan
pendidikan
dan
sifat
hal
ini
sesuai
anak-anak
untuk
secara
eksternal
realistik.
lebih
karya
dominan.
seni,
telah
program pendidikan dilakukan oleh
dibiasakan dari kelas 1, sehingga
lembaga mendiri secara berkala,
peran dan dominasi guru dalam
menyeluruh, transparan dan sistemik
berkarya gambar ekspresi sangat
untuk mencapai standar nasional
terlihat. Tema yang mendominasi
pendidikan.
adalah bersumber dari lingkungan
Setiap
kemauan
anak
dan
memiliki
kemampuan
yang
berbeda-beda dalam mencipta, dan
sekitar, dengan visual pedesaan,
lingkungan sekolah, dan terutama
pegunungan.
hal tersebut dapat dibiasakan melalui
pola kerja yang teratur. Pola kerja
DAFTAR PUSTAKA
yang
Conrad, George. 1964. The process
of art education in the
elementary school. Amerika:
Prentice Hall.Inc.
teratur,
dapat
mendorong
terciptanya karya gambar ekspresi
secara
maksimal.
Keterampilan
menggambar pada anak-anak dapat
ditanamkan
melalui
pemahaman
akan pentingnya pola kerja mencipta
secara teratur.
Jurnal Kreatif Februari 2017
Lavrenteva, Irina. “New Forms and
Methods in the Pedagogic of
Art: Creative Interaction
between the Teacher and
Children”. Procedia - Social
Tipologi Karya Gambar Ekspresi Di Sdn 02 Wonotirto
Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung
119
Deni Setiawan
and Behavioral Sciences 146
(2014), 406 (405-409).
Lowenfeld, Viktor. & Britain, W.
Lambert (1982). Creative and
mental growth, New
York:
Macmillan Publishing Co., Inc.
Parker, DeWitt Henry. 1920. The
Principles of Aesthetics. New
York: Appleton Century
Crofts Inc.
Ricci, Corrado. 1960. “L’art de
bambini. Leipzig, Pedagogical
Sem.3 (1906);302-307.
Suyatmi. “Meningkatkan Kreativitas
Anak Usia Dini Melalui
Aktivitas Menggambar pada
Anak Kelompok A di TK ABA
Ngabean
2”.
eprints.uny.ac.id/13558/1/Suy
atmi%20(10111247020).pdf
Tim
Retnowati,
Tri
Hartiti.
“Pengembangan Instrumen
Asesmen Performans Karya
Seni Lukis Anak Sekolah
Dasar”.
http://eprints.uny.ac.id/4138/
1/2008Pengembangan_Instrumen_P
enilaian_Hasil_Belajar_Seni
_Lukis_Anak_Sekolah_Dasar
.pdf.
Jurnal Kreatif Februari 2017
Penyusun. 2015. Panduan
Penilaian untuk Sekolah Dasar
(SD). Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan,
Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah,
Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar.
Victor, Heyfron. 1986. “Objectivity
and assessment in art” in
assessment in arts education.
Pergamon Press: Toronto.
Download