BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara berkembang dan Jakarta sebagai pusat pemerintahan, selain itu Jakarta juga sebagai pusat bisnis dan keuanngan,dan Jakarta juga merupakan salah satu kota di Asia dengan masyarakat kelas menengah yang cukup besar dengan total penduduk ± 10.0753.300 (2010), dengan 13% masyarakat berpenghasiln diatas US $10.000. Fenomena tersebut menyebabkan kondisi persaingan saat ini semakin ketat dan terutama pada bisnis kuliner yang sedang marak, karena menyangkut kebutuhan dasar manusia, usaha di sektor makanan dan minuman bisa dibilang sebagai bisnis abadi. Karena itulah, bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir bahkan semakin besar. Berbekal populasi penduduk yang besar ditambah jumlah kelas menengah yang meningkat tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial. Industri kuliner memiliki kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) sektor ekonomi kreatif, pada tahun 2013 nilai tambah industri kuliner mencapai Rp 208,63 triliun. Jumlah tersebut menyumbang 32,5% terhadap total PDB sektor ekonomi kreatif yang sebesar Rp 641,8 triliun. Nilai tambah industri kuliner terus meningkat. serta banyaknya pemain baru di bisnis kuliner menciptakan kompetisi semakin sengit. 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Apabila dilihat dari kondisi ekonomi dan gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini yang semakin cerdas dan selalu mencari hal baru setiap waktu, guna mempertahankan pangsa pasar, serta mengembangkannya agar dapat menguasai market share pelaku bisnis kuliner tersebut harus pintar menarik perhatian dan minat konsumen karena permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha kuliner adalah memberikan stimulus yang dapat menciptakan animo masyarakat untuk meningkatkan minat konsumen dalam memenangkan persaingan pada usaha kuliner. TABEL 1.1 RANGKUMAN JAWABAN PRA KUISIONER No. 1 2 3 4 Kategori Responden Total Responden Persentase Yang mengetahui tentang adanya Toko Martabak "Martabak Boss" Yang mempertimbangkan membeli martabak di "Martabak Boss" Yang tertarik dengan "Martabak Boss" Yang beminat membeli "Martabak Boss" 24 orang 30 orang 80% 22 orang 30 orang 73% 20 orang 30 orang 67% 19 orang 30 orang 63% Dari hasil wawancara pra kuisioner diatas tampak dari 30 responden, hanya 80% yang mengetahui Martabak Boss, 73%3 nya yang masih mempertimbangkan untuk membeli martabak di Martabak Boss, 67% yang memiliki ketertarikan terhadap martabak boss, dan hanya 63% yang berminat melakukan pembelian di Martabak Boss. Minat beli muncul ketika seseorang telah mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk yang diinginkan. Menurut Henry Assael dalam Prasetyo, minat beli adalah perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek, atau juga 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pembelian ulang. (Sciffman dan Kanuk 2007) mengatakan bahwa adanya pengaruh eksternal, munculnya kebutuhan akan suatu produk, pengenalan produk dan evaluasi informasi merupakan hal yang dapat menimbulkan suatu minat beli konsumen, maka dari itu pelaku usaha kuliner dapat menerapkan strategi pemasaran melalui Social Media. Social Media adalah kumpulan internet yang berbasis aplikasi yang membangun pondasi dan ideologis dan teknologi web, yaitu menggunakan penciptaan dan pertukaran konten (isi) yang dihasilkan oleh pengguna ( Kaplan dan Haenlein dalam Holly Paquette, 2013). Social media telah berkembang dari wadah untuk berhubungan dengan keluarga dan teman, kini telah menjadi wadah bagi konsumen untuk mendapatkan informasi perusahaan dan produk yang dijual ( Shanker dalam Holly Paquette, 2013). Social media memiliki kekuatan konten yang kuat sebagai refrensi konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai sebuah produk. Kekuatan konten dan percakapan yang terjadi di dalam social media mendorong banyak perusahaan memanfaatkan sebagai alat komunikasi dan pemasaran mereka. Berdasarkan data laporan yang dikeluarkan oleh sebuah agency marketing social, We Are Social (3/15), Indonesia memiliki 72,7 juta lebih pengguna aktif internet, lebih dari 74 juta pengguna social media, dimana 64 juta penggunanya mengakses social media menggunakan perangkan mobile, dan 308,2 juta lebih pengguna handphone, dan berdasarkan data dari Merdeka.com, Selasa, 5 November 2013, Indonesia memiliki 65 juta pengguna facebook, sekitar 33 juta merupakan pengguna aktif yang membuka facebook setiap hari dan 28 juta membuka lewat perangkat mobile, selain itu pengguna Twitter di Indonesia sudah 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ mencapai angka 50 juta, (Costolo 2015), dan Instagram pada Desember 2014 tercatat sudah memiliki 300 juta orang penguna aktif terasuk pengguna di Indonesia didalamnya. Melalui social media, perusahaan dapat mempromosikan sebuah produk dan membentuk komunitas atau group online untuk konsumen yang menyukai merek yang digunakan ( Kaplan dan Haenlein, 2010). Dengan adanya komunitas atau group online tersebut memungkinkan terjadinya suatu interaksi social secara elektronik yang akan mendorong terjadinya electronic word of mouth (e-WOM). Electronic word of mouth (e-WOM) adalah penyataan positif atau negative yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan actual dan mantan pelanggan tentang produk atau perusahaan melalui internet ( Henning-Thurau et.al, 2014). GAMBAR 1.1 AKUN SOSIAL MEDIA INSTAGRAM MARTABAK BOSS Sumber : Hashtag Instagram #MartabakBoss Gambar diatas menunjukan bentuk electronic word of mouth di akun sosial media Instagram dari Martabak Boss 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ GAMBAR 1.2 AKUN SOSIAL MEDIA TWITTER MARTABAK BOSS Sumber : Akun Twitter @MartabakBoss Gambar diatas menunjukan bentuk electronic word of mouth di akun sosial media Twitter dari Martabak Boss TABEL 1.2 ULASAN INSTAGRAM MARTABAK BOSS Bulan Ulasan Juli 28 Agustus 20 September 11 Oktober 18 November 17 Desember 11 Sumber : Akun Instagram @Martabakboss Dari hasil pengamatan ulasan yang dilakukan martabak boss pada akun isntagramnya, tampak hasil ulasan yang dibuat pada bulan Juli sebanyak 28 Ulasan, ulasan yang dibuat pada bulan Agustus sebanyak 20 Ulasan, pada bulan September ulasan yang dibuat sebanyak 11 ulasan, pada bulan Oktober ulasan yang dibuat sebanyak 18 ulasan, pada bulan November ulasan yang dibuat 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ sebanyak 17 ulasan, dan pada bulan Desember ulasan yang dibuat sebanyak 11 Ulasan. Hal tersebut menandakan bahwa Martabak Boss setiap bulannya selalu membuat ulasan tentang produk nya pada sosial media instagram resmi Martabak Boss, walaupun di setiap bulannya tidak menentu jumlah ulasan yang dibuat oleh martabak boss, dari situ dapat terlihat bahwa Martabak Boss sudah melakukan kegiatan electronic word of mouth (e-WOM ). GRAFIK 1.1 ULASAN INSTAGRAM MARTABAK BOSS Ulasan Instagram Martabak Boss 30 Jumlah Postingan 25 20 15 10 5 0 Series1 Juli Agustus September Oktober November Desember 28 20 11 18 17 11 Sumber : Akun Instagram @Martabakboss 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ TABEL 1.3 ULASAN KONSUMEN MARTABAK BOSS Jumlah Bulan Ulasan Juli 165 Agustus 143 September 147 Oktober 167 November 103 Desember 119 Sumber : Hashtag (Tagar) #Martabakboss GRAFIK 1.2 ULASAN KONSUMEN INSTAGRAM MARTABAK BOSS Ulasan Hashtag #MartabakBoss 180 160 Julmah Ulasan 140 120 100 80 60 40 20 0 Series1 Juli Agustus September Oktober November Desember 165 143 147 167 103 119 Sumber : Hashtag (Tagar) #Martabakboss Dari hasil mengamatan ulasan yang dilakukan konsueman martabak boss pada akun isntagramnya melalui hashtag #martabakboss, tampak hasil ulasan yang dibuat pada bulan Juli sebanyak 165 Ulasan, ulasan yang dibuat pada bulan Agustus sebanyak 143 Ulasan, pada bulan September ulasan yang dibuat sebanyak 147 ulasan, pada bulan Oktober ulasan yang dibuat sebanyak 167 ulasan, pada bulan November ulasan yang dibuat sebanyak 103 ulasan, dan pada bulan Desember ulasan yang dibuat sebanyak 119 Ulasan. 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Minat beli konsumen tidak hanya dilihat dari informasi yang di dapatkan oleh konsumen, atau komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan keadaan tersebut perusahaan harus bisa menciptakan sebuah brand ( merek ) dan membentuk sebuah brand image yang baik, unik dan menarik agar bisa membedakan dengan pesaing lain. Citra merek yang baik dan positif akan menimbulkan kesan yang baik dalam benak konsumen dalam mengkonsumsi suati merek (Afianka, 2012). Merek adalah nama, istilah, tanda atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas produk atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing (Kotler dan Keller, 2007). Fungsi merek sudah berkembang menjadi salah satu alat promosi, yang menjadikan sebuah merek memiliki peran penting dalam menarik minat konsumen akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga dapat mendorong minat konsumen untuk melakukan pembelian. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitiam di Martabak Boss tentang electronic word of mouth (e-Wom), dan Brand Image agar konsumen memiliki ketertarikan untuk melakukan pembelian di Martabak Boss. Di dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk mengambil judul : “ Pengaruh Electronic Word of Mouth di Sosial Media dan Brand Image Terhadap Buying Intention “ 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ B. Rumusan Masalah Dengan berkembang pesatnya usaha kuliner di jakarta, serta pertumbuhan ekonomi dan gaya hidup masyarakatnya saat ini, memaksa para pelaku usaha kuliner untuk bisa menyampaika informasi produknya, serta persaingan merek yang dapat menarik animo masyarkat untuk memiliki minat beli pada suatu produk agar dapat bersaing dan bertahan serta mengembangkan usahanya kulinernya. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Apakah e-Wom berpengaruh terhadap Buying Intention pada Martabak Boss? 2. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap Buying Intention pada Martabak Boss? 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sapai sejauh mana e-Wom, dan Brand Image berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sedangkan tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Electronic Word of Mouth terhadap Buying Intention di Martabak Boss 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Brand Image terhadap Buying Intention di Martabak Boss 2. Kontribusi Penelitian 1. Kontribusi Akademik Penulis berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan berkaitan dengan electronic word of mouth dan brand image terhadap Buying Intention. 2. Kontribusi Praktik Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, sumbangan pemikiran, serta sebagai bahan masukan bagi perusahaan terkait dalam masalah mengenai Buying Intention. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat khususnya untuk mahasisswa lainnya yang akan pengadakan penelitian selanjutnya. 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/