BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Batang Tarik Tarrik Menurut Menu urut SNI 03-1729-2002 03-1729-2 -200 0022 pasal pasa pa sall 10 10.1 0.1 . menyatakan bahwa b hwa komponen ba struktur ur yang memikul memiku kul gaya g ya ga y tarik aksial terfaktor terfak ktorr Nu ha harus haru rus memenuhii : Nu ≤ Ԅ. Nn ..................... ......................(3-1) Dengan Deng gan Ԅ Nn adalah kuat tarik rencana yang besarnya di ddiambil ambi bill se seba sebagai bagai ni nnilai lai terendah diantara te ere renddah dia iantara dua perhitungan menggunakan harga-harga Ф dan n Nn sebaga sebagai ai berikut be beri rikkut : Ԅ = 0,9 ......... .................... ............(3-2 (3-2) -2) Nn = Ag . fy ....................(3-3) (3-3 3) Ԅ = 0, 0,75 ,75 ................... ......................(3 (3-4 (3-4) -4) Nn = Ae . fu ...... .................... ..................(3 (3-5) dan Keterangan Ke Kete tera r ngan : Ag ad adalah adal alah ah lluas uass pe ua penamp penampang mpang brut bruto utoo (mm m 2) Ae ad adalah adal alah ah lua luas uass ppenampang enampang efekti efektif tiff (mm2) fy adalah tegangan leleh (MPa) fu adalah tegangan tarik putus ((MPa) MPa) Luas penampang efektif kompo komponen onen sstruktur truktur yang mengalami gaya tarik ditentukan sebagai berikut : Ae = AU ....................(3-6) 13 14 Keterangan : A adalah luas penampang (mm2) U adalah faktor reduksi ....................(3-7) L eksentrisitas adalah eksentrisi ita tas sambungan, jarak tegak luruss arah arah gaya tarik, antara titik berat penampang penamp mpang komponen yang disambung dengan denggan bidang sambungan (mm) dalam tarik, adalahh panjang sa ssambungan mbun mb u gan da dala lam m aarah rah ah ggaya ayaa ta ay tari r k, yaitu jarak ak antara dua baut pada suatu sambungan arah yang ng terjauh pad ada su sua atu samb bungan at atau u ppanjang anja an jang ng las dalam ara rah gaya tarik (mm) (m Apabila alat sambung Ap Apab abila gaya gaya tarik disalurkan dengan menggunakan menggunak akan a ala lat sa samb mbungg las, maka ma aka akan aka k n ad ada 3 macam kondisi yaitu : a. elemen bukan Bilaa gaya tarik disalurkan hanya oleh las memanjang ke eleme en bu uka kann pe ppelat, lat, atau ata au oleh kombinasi las memanjang dan melintang, maka : Ae = Ag b. Bila Biila gaya tarik disalurkan oleh las melintang saja : Ae = luas penampang penampa p ng yyang angg disambung las ((U an U = 11)) c. Bila gaya tarik disalurkan ke ke elemen e em el men pelat oleh las memanjang sepanjang sepanj njan angg kedua k dua sisi bagian ujung elemen : Ae = U . Ag ke Dengan D De ngan ng an : U = 1 untuk untu un tukk l ≤ 2w 2w .................. ................... (3-8a) (3 U = 0,87 0,87 untuk 2w w > l ≥ 1,5w 1,55w .................. (3-8b) ...................(3-8b) U = 0,75 untuk 1,5w 1,55w > l ≥ w .................. (3-8c) Keterangan : l adalah panjang las (mm) w adalah jarak antar las meman memanjang njangg ((mm) mm) 3.2 Batang Tekan Komponen struktur yang mengalami gaya tekan konsentris akibat beban terfaktor Nu , harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 15 1. Nu ≤ Ԅ. Nn ....................(3-9) Keterangan : adalah faktor reduksi kekuatan (Ԅ =0,85) , ) Nn adalah kuat tekan no nominal omi minal komponen en sstruktur, t uktur, kN tr Ԅ 2. Kelangsingan Perbandingan K elangsingan Kelangsingan penampang a. Ke Kela langsingan elemenn pe ena namp mpan angg .................. .......... .........(3-10) D adalah ah diameter penampang (mm) t adalah ad dalah ketebalan profil (mm) Kelangsingan b. K elangsingan komponen struktur .................. ......... . .........(3 (3-11) (3-111) Keterangan : k adalah faktor panjang tekuk L adalah panjang komponen struktur tekan r adalah adal ad alah ah jjari-jari ari-jari gir iras a i kompon oneen struktur girasi komponen Gambar 3.1 Nilai k Faktor Panjang Tekuk (SNI 03-1729-2002) 16 Daya dukung nominal Nn struktur tekan dihitung sebagai berikut : ..................(3-12) dengan besarnya untuk λc ≤ 0, 0,25 0,2 25 ditentukan di ite tentukan oleh λc , yaitu : maka =1 untuk 0,25 0,25 < λc < 1,2 ,2 m maka aka ak untuk un ntuk λc ≥ 1, 1,22 maka mak aka ................ (3-13a) .......... ................ . ......(3-13b) (3-13b) = 1,25. λc2 ................ ... . .............. (3-13c) ( -13c) (3 .................. ....... .............(3-14) (3-114) Keterangan Kete Ke teranggan : λc adalah rasio kelangsingan fy adalah tegangan leleh (MPa) ω adalah koefisien tekuk 3.3 Sambungan Lass Pengelasan adalah suatu pproses rosses penyambungan bahan logam ya yang ng menghasilkan m eng ngha h silkan peleburan bahan dengan memanasinya sampai pada suhu u yyang angg tepat an teppat te dengan tanpa tekanan tanpa de deng ngan aatau tauu ta ta tanp npaa pemberian pemb pe mber eriiann te teka kana n n da dann dengan deng de ngan an aatau tauu ta ta tanp npaa pemakai pem pe maka kaii ba bahan pengisi peng gis isi (Setiawan, (Set (S etia iawan, n, 22008). 008). Daerah lasan terdiri dari 3 bagian yaitu yaitu : logam lasan, daerah pengaruh logam panas (Heat Affected Zone, HAZ), HAZ Z), dan loga gam induk yang tidak terpengaruh oleh dari panas las. Logam las adalah bagian bagi gian a da ari logam yang pada waktu pengelasan adalah mencair kemudian membeku. HAZ Z ada dalah logam dasar yang bersebelahan dengan logam las yang selama pengelasan mengalami siklus termal pemanasan dan pendinginan cepat. Logam induk tidak terpengaruh oleh panas las adalah bagian 17 logam dasar di mana panas pengelasan tidak menyebabkan terjadinya perubahan struktur dan sifat logam (Wiryosumarto dan Okumura, 1981). Jenis las yang seringg digunakan adalah di adal ad alah a las sudut (fillet welds), karena pengerjaannya yang ng ttidak idak memerlukan presisi tinggi. Ukuran Ukur Uk u an las sudut ditentukan oleh panjangg kaki. kaki. Tabel Ukuran Tabe Ta bell 3.1 Uk Uku uran Minimum Las Sudut (SNI (SN SNI 03-1729-2002) 03-1 172 7299-20 2 02) Tebal Teba al ba bagian yyang ang paling tebal, t (mm) Tebal minimum la las su sudut, udu dut, t, tw (mm) m) t≤7 7 < t ≤ 10 10 < t ≤ 15 15 < t 3 4 5 6 Tahanan T Ta hannan Nominal Sambungan Las Ru ≤ Ԅ.Rnw ..................(3-13) (3-1 -13) 3) K Ke Keterangan terangan : Ԅ adalah faktor tahanan Rnw ad adalah adal a ah tahanan nominal per satuan panjang las Ru adalah ada dala lahh be beba beban bann te terf terfaktor rfak akto torr pe perr sa satu satuan tuan ppanjang anja an jang ng llas as sebagai Kuat rencana ren enca canaa pper er satuan panjang la las sudutt dditentukan itentukan sebag gai bberikut erik er ikut ut : Ԅ.Rnww = 0,75 . te .(0,6.ffuww) (las) ..................(3-14) Ԅ.Rnww = 0,75 . te .(0,6.ffu) (bah (bahan han dasar) ..................(3-15) te = 0,707 . tw ..................(3-16) Keterangan : Ԅ adalah faktor ketahanan reduksi kekuatan saat fraktur (Ԅ =0,75) fuw adalah tegangan listrik putus logam las (MPa) fu adalah tegangan listrik putus bahan dasar (MPa) adalah tebal rencana las (mm) te