Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS II SD NEGERI 079 PEKAN BARU Otang Kurniaman1 dan Lazim N2 Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran di kelas II SD Negeri 079 Pekanbaru khususnya keberhasilan penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran di kelas II SD Negeri 079 Pekanbaru pada tema 4 sub tema 4 pembelajaran ke-2. Subjek penelitian ini satu orang guru dan 32 siswa, dengan menggunakan istrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes dalam mengukur pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 dan hasil belajar siswa. Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penilaian hasil belajar siswa berupa penilaian sikap percaya diri, teliti, dan santun dengan presentase tertinggi dengan kategori mulai terlihat sedangkan pada kategori membudaya belum terlihat. Penilaian pengetahuan yang paling menonjol adalah nilai baik dengan persentase 46,88%, dalam pembelajaran ini penilaian keterampilan terbagi dua yaitu keterampilan menceritakan dengan kategori tertinggi cukup dengan persentase 87,5% dan volume suara dengan kategori tertinggi baik dengan persentase 71,88%, sedangkan keterampilan membaca cerita narasi dengan persentase tertinggi baik persentase 81,25%. Implementasi kurikulum 2013 di kelas II SDNegeri 079 Pekanbaru belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Apalagi pada penilaian, gurumasih kewalahan dalam melaksanakan, dan juga masih ada penilaian yang belum terlaksana dengan baik, karena dalam kurikulum 2013 menuntut sikap yang menjadi prioritas pertama untuk dikembangkan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan kurikulum 2013 masih memerlukan peninjauan ulang kembali supaya tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Kata Kunci: Kurikulum 2013, Pembelajaran, Sekolah Dasar Abstract The purpose of this research is to look at the implementation of the curriculum learning in 2013 in class II SD Negeri 079 Pekanbaru in particular the success of the implementation of the curriculum learning in 2013 in class II SD Negeri 079 Pekanbaru on theme 4 sub theme 4-2nd learning. The subject of this research one teachers and 32 students, using the istrumen research in the form of sheets of observation and tests in measuring the implementation of the learning curriculum and student learning outcomes 2013. The research is qualitative, descriptive. Assessment of student learning outcomes in the form of an assessment of the attitude of the confident, meticulous, and polite with the highest percentage by categories began to appear while in category party is yet to be seen. The most notable knowledge assessment is good value with 46.88%, in the percentage of learning this skill assessment is divided into two categories with the highest skills tell enough with 87.5% percentage and volume with the highest good by category percentage of 71.88%, while reading narrative skills with the highest percentage of good percentage of 81.25%. Implementation of curriculum in the 2013 class II SD Negeri 079 Soweto has not shown satisfactory results. Especially on assessment, gurumasih overwhelmed in performing, and also still no assessment has not been done well, because in 2013 demanding curriculum attitude became the first priority to be developed. Thus it can be concluded that the application of curriculum 2013 still require review back so that the purpose of education can be achieved optimally. Keywords: 2013 Curriculum, Learning, Elementary School 1 2 Otang Kurniaman, PGSD FKIP Universitas Riau. E-mail: [email protected] Lazim N., PGSD FKIP Universitas Riau. ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|185 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … Sehubungan dengan itu, supaya penerapan PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses seseorang Kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik mengembangkan kemampuan, sikap, tingkah maka laku, dan potensi-potensi yang dimilikinya. penguatan pada guru maupun calon guru yang Secara akan mengajar di sekolah dasar tentang umum pendidikan berusaha sangat perlu pengembangan mengembangkan potensi individu agar mampu Kurikulum berdiri sendiri. Berdasarkan UU No.20 Tahun professional dengan tugas utamanya yaitu 2003 tujuan pendidikan nasional adalah untuk mendidik, mengajar, membimbing, melatih dan mencerdaskan melalui mengevaluasi perserta didiknya. Sedangkan pengembangan potensi peserta didik agar calon guru adalah calon tenaga pendidik yang menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa akan mengajar di sekolah dasar. Baik guru kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak maupun calon guru harus bisa memahami mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dengan baik cara pelaksanaan pembelajaran di dan menjadi warga negara yang demokratis sekolah dasar agar pada saat mengajar materi serta bertanggung jawab. Mulai tahun pelajaran yang diajarkan dapat diserap dengan baik oleh 2013/2014, pemerintah telah memberlakukan siswa. kurikulum baru profesionalisme dari tenaga pendidik agar Kurikulum 2013. kehidupan yang bangsa disebut Penerapan dengan Kurikulum tersebut diatur dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013. tujuan 2013.Guru Untuk itu pendidikan adalah dan sangat dapat pendidik diperlukan tercapai secara optimum. Bertitik tolak dari latar belakang yang Walaupun pemerintah telah penulis jabarkan di atas, maka rumusan memberlakukan kurikulum 2013 bagi setiap masalah yang penulis kemukakan adalah jenjang pendidikan untuk sementara waktu, “Bagaimana penerapan kurikulum 2013 dalam namun belum semua pihak yang mampu pembelajaran di kelas II SD Negeri 079 memahami kurikulum ini secara mendalam. Pekanbaru Jenjang pendidikan sekolah dasar merupakan pembelajaran ke-2?” pada tema 4 sub tema 4 salah satu jenjang pendidikan yang masih Sesuai dengan permasalahan di atas, belum terlalu paham dengan pelaksanaan maka tujuan yang hendak dicapai dalam kurikulum 2013. Terbukti bahwa banyak dari penelitian ini yaitu untuk melihat penerapan pihak guru maupun siswa sekolah yang kurikulum 2013 dalam pembelajaran di kelas mengeluh terhadap pelaksanaan kurikulum II SD Negeri 079 Pekanbaru khususnya 2013 ini walaupun sudah ada pelatihan dan keberhasilan penerapan kurikulum 2013 dalam petunjuk pelaksanaan yang diberikan. pembelajaran di kelas II SD Negeri 079 Bertitik tolak dari pemaparan di atas, Pekanbaru pada tema 4 sub tema 4 dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 pembelajaran ke-2. Adapun manfaat dalam masih penelitian ini adalah: belum ISSN 2355-0066 terlaksana secara optimal. Jurnal Tunas Bangsa|186 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … a. Manfaat Teoritis,memberikansumbangan finish. Seiring waktu berjalan, istilah ini pemikiran bagi keilmuan yang terkait kemudian denganimplementasi Kurikulum 2013. meluas merambah kedunia pendidikan (Imas b. Manfaat Praktis, secara praktis penelitian untuk:menambah belajar siswa pelaksanaan dalam pengalaman penerapan kurikulum dan 2013, perkembangan dan Kurniasih, 2014). ini diharapkan akan bermanfaat bagi:(1) siswa mengalami Menurut kemdikbud (dalam Purnomo, 2016) kurikulum tahun 2013 adalah rancangan bangunan pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, meningkatkan kemampuan siswa dalam bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa menguasai materi belajar, meningkatkan indonesia motivasi dan kreativitas siswa dalam berbudaya, berkarakter, beriman, dan bertakwa pembelajaran, meningkatkan kemampuan kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, siswa dalam mengembangkan ide pada sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi saat belajar; (2) guru untuk:meningkatkan warga kinerja guru dalam penerapan kurikulum bertanggung 2013, dapat dijadikan sebagai bahan dikembangkan secara elektrik. Kurikulum 2013 pertimbangan menerapkan diberi nama kurikulum berbasis kompetensi kurikulum 2013; (3) bagi kepala sekolah dan karakter. Kurikulum 2013 mendefinisikan dan lebih standar kompetensi lulusan (SKL) sesuai memperhatikan penerapanKurikulum 2013 dengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria di sekolah dasar. mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang dalam ketua yayasan agar yang jawab. sikap, beradab, demokratis, Kurikulum pengetahuan dan 2013 dan keterampilan. Acuan dan prinsip penyusunan bahasa Indonesia. Istilah ini baru masuk dan kurikulum 2013 mengacu pada pasal 36 dikenal dalam dunia pendidikan Indonesia pada Undang-Undang No.20 tahun 2003, yang tahun 1968, yaitu sejak lahirnya kurikulum menyatakan bahwa penyusunan kurikulum 1968 kurikulum harus memperhatikan peningkatan iman dan sebelumnya, yaitu rencana pembelajaran 1950. takwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan Ketika itu istilah yang digunakan dalam dunia potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, pendidikan pembelajaran, keragaman potensi daerah dan lingkungan, bukan kurikulum. Istilah kurikulum itu sendiri tuntutan pembangunan daerah dan nasional, terambil dari bahasa Yunani, yaitu curriculum. tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu Pada masa Yunani dulu, istilah ini pada pengetahuan, teknologi, dan seni, agama, awalnya digunakan untuk dunia olah raga, yaitu dinamika perkembangan global, dan persatuan berupa jarak yang harus ditempuh oleh seorang nasional dan nilai-nilai kebangsaan (Ridwan pelari, mulai dari garis start sampai dengan Abdullah Sani, 2014). menggantikan adalah ISSN 2355-0066 bukanlah bermartabat, asli untuk “kurikulum” negara mencakup TINJAUAN PUSATAKA Istilah yang rencana Jurnal Tunas Bangsa|187 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … Kurikulum 2013 merupakan serentetan mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum mencakup yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis keterampilan. Acuan dan prinsip penyusunan kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum kurikulum 2013 mengacu pada pasal 36 2006 (KTSP) (Imas Kurniasih, 2014). Undang-undang No. 20 tahun 2003, yang Pelaksanaan pembelajaran sikap, pengetahuan dan berbasis menyatakan bahwa penyusunan kurikulum kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik harus memperhatikan peningkatan iman dan dimana dalam proses pembelajaran dikelas takwa, peningkatan akhlak mulia; peningkatan dilakukan dengan tahapan-tahapan 5M, yaitu: potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, mengamati, menanya, mengumpulkan data atau keragaman potensi daerah dan lingkungan, eksperimen, dan tuntutan pembangunan daerah dan nasional, mengkomunikasikannya yang dapat dilakukan tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu secara lisan maupun tulisan dalam bentuk pengetahuan, teknologi, dan seni, agama, laporan dinamika perkembangan global, dan persatuan mengasosiasikan kegiatan pratikum data (Permendikbud Nomor 81 A). Kurikulum nasional dan nilai-nilai kebangsaan (Ridwan 2013 mendefinisikan Abdullah Sani, 2014).Kategori hasil belajar standar kompetensi lulusan (SKL) sesuai yang harus dicapai oleh siswa, yaitu sebagai dengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria berikut: Tabel1. Kategori Hasil Belajar Dimensi Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan Deskripsi Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab. Berilmu Cakap dan kreatif Standar kompetensi lulusan (SKL) yang ditetapkan dalam kurikulum 2013 untuk semua jenjang pendidikan, secara ringkas dideskripsikan sebagai berikut: Tabel 2. Standar Kompetensi Lulus Domain Keterampilan SD SMP SMA/K Menerima + menjalankan + menghargai + menghayati + mangamalkan. Pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya. Mengetahui + memahami + menerapkan + menganalisis + mengevaluasi + menciptakan Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban Mengamati + menanya + mencoba + manalar + menyaji + mencipta ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|188 Sikap Pengetahuan Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Proses pembelajaran yang dilakukan seharusnya dilengkapi dengan aktivitas Subjek Penelitian ini adalah satu orang guru yang mengajar dengan mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, mengimplementasikan kurikulum 2013 dan menyimpulkan, jumlah dan mencipta. Aktivitas siswa 32 orang, menggunakan teknik mengamati dan bertanya dapat dilakukan pengumpulan dikelas, sekolah, atau di luar sekolah sehingga observasi dan tes. Tes dalam penelitian ini kegiatan belajar tidak hanya terjadi di ruang untuk mengukur kemampuan siswa dalam kelas, tetapi juga dilingkungan sekolah dan keberhasilan belajar. masyarakat. Oleh sebab itu, guru perlu data dengan lembar Analisis data dalam penelitian ini bertindak sebagai fasilitator dan motivator dilakukan belajar, dan bukan sebagai satu-satunya sumber berlangsung sampai pada saat pengumpulan belajar. data selesai dilakukan.Menurut Miles dan METODE PENELITIAN Hubberman Penelitian deskriptif yang digunakan kualitatif.Metodologi adalah aktivitas pada saat pengumpulan (1984) dalam mengatakan analisis data data bahwa kualitatif kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan secara terus menerus.Aktivitas dalam analisis data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau data dalam penelitian ini mencakup tiga hal: lisan atau dari bentuk tindakan kebijakan (Lexy 1. Reduksi Data J. Moeleong, 2002). Data yang diperoleh dari lapangan Penelitian kualitatif itu berakar pada jumlahnya cukup banyak. Sehingga perlu latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan berarti merangkum, memilih hal-hal yang metode kualitatif, mengadakan analisis data pokok, secara sasaran penting, serta dicari tema dan polanya. Dengan penelitiannya pada usaha menemukan teori demikian data yang telah direduksi akan dari-dasar, induktif, mengarahkan bersifat mementingkan proses memfokuskan pada hal-hal yang deskriptif, lebih memberikan gambaran yang lebih jelas, dan dari hasil, mempermudah pada peneliti untuk melakukan membatasi studi dengan fokus, memiliki pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya seperangkat memeriksa apabila diperlukan. Pada tahap ini peneliti penelitiannya melakukan observasi kemudian memilih hal- keabsahan kriteria data, untuk rancangan bersifat sementara, dan hasil penelitiannya hal penting yang akan dianalisis. disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan 2. Display Data (Penyajian data) subjek penelitian. Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya ISSN 2355-0066 mendisplaydata.Penelitian pada Jurnal Tunas Bangsa|189 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … data kualitatif cenderung disajikan dalam pelajaran yang di padukan (TEMATIK) yaitu bentuk teks narasi. Hal ini dilakukan untuk bahasa Indonesia, matematika,PJOK, memudahkan pemahaman peneliti tentang apa PPKN dibantu dengan media gambar dan yang benda kongkrit berupa peluit dan uang pecahan terjadi selanjutnya. dan melaksanakan Pada mengumpulkan data kerja tahap ini peneliti berupa dokumentasi, dan sampai Rp 20.000,00. Penulis mengajar dengan teori dasar. kurikulum 2013 yang terdiri dari beberapa 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi kegiatan ini dimaksudkan untuk kelas dengan observasi melakukan analisis dokumentasi tersebut sesuai Kegiatan di melaksanakan diantaranya menanya, menerapkan yaitu mencoba, mengamati, mengasosiasikan, mencari makna data yang dikumpulkan dengan mengkomunikasikan atau yang biasanya sering mencari disingkat dengan kegiatan 5M. Kegiatan 5M hubungan, perbedaan.Penarikan dengan jalan persamaan, kesimpulan membandingkan atau dilakukan kesesuaian tersebut merupakan langkah-langkah dari pendekatan saintifik, dimana langkah tersebut pernyataan dari subjek penelitian dengan tercantum pada rencana pelaksanaan makna yang terkandung dengan konsep-konsep pembelajaran yang penulisbuat dan penulis dasar dalam penelitian tersebut. Verifikasi gunakan sebagai acuan mengajar di SD Negeri dimaksudkan agar penilaian tentang kesesuaian 079 pekanbaru pada kelas II B. data dengan maksud yang terkandung dalam Setelah kegiatan awal pembelajaran, konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut penulis langsung mulai kegiatan inti dengan lebih tepat dan obyektif. Pada tahap ini data beberapa tahap sesuai sintaks pada model yang sudah diperoleh dianalisis sesuai dengan pembelajaran teori, kegiatan sebagai berikut: kemudian menarik kesimpulan projekbased learningdengan berdasarkan analisis. Tahap 1 MengorientasikanPeserta Didik HASIL PENELITIAN terhadap Masalah 1. Implementasi Kurikulum 2013 Kegiatan penelitian ini dilakukan pada a. Pada awal pembelajaran, siswa diajak mengamati gambar bermain yang penulis laksanakan pada 18 November (ketikamengamati gambar, siswa diarahkan 2014 yang dilakukan saat jam pelajaran menemukanmakna yang terkandung dalam dimulai hingga jam pelajaran berakhir, untuk gambar kelas II B jam pelajaran dimulai yaitu pukul kehidupan sehari-hari) dipandu dengan 11.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.30 menggunakan pertanyaan, misalnya: (a) WIB. Materi pemebelajarannya yaitu Tema 4 Apa yang dapat kamu amati dari gambar?; “Aku dan Sekolahku”, subtema 4“Prestasi (b) Sekolahku”, pembelajaran ke-2dengan 4 mata berdasarkan gambar yang kamu amati? dan Sikap teliti kegiatan SD Negeri 079 Pekanbaru. Kegiatan praktik ISSN 2355-0066 dengan tentang (mengamati). menghubungkannyadengan apa yang dapat diambil Jurnal Tunas Bangsa|190 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … 1) 2) Siswa diajak mengajukan pertanyaan 1) berdasarkan gambar (menanya). lari, Siswa saling menukarkan pertanyaan informasi). dengan teman di sampingnya dan 2) diamati (mengasosia- bersatu lisan dengan percaya diri (mengomuni- Hasil Karya 1) Siswa diarahkan untuk menghubungkan Siswa yang lain menanggapi jawaban kemenangan dalam perlombaan dengan teman yang ditampilkan (menanya). penggunaan uang, Siswa dibagi menjadi 2 kelompok sama Siswa mengamati 3) Siswa menghitung sekelompok melaksanakan (mengasosiasikan). berjalan berupa daftar harga sekelompok barang (mengamati). Siswa mendengarkan aba-aba dalam gerakan yaitu penerimaan hadiah (mengasosiasikan). 2) dan 4) jumlah barang yang harga diamati Siswa mengerjakan latihan pemecahan Siswa berjalan mengubah arah sesuai masalah tentang menghitung jumlah isyarat (mengumpulkan informasi). harga Siswa berlari mengubah arah sesuai (mengasosiasikan). isyarat (mengumpulkan informasi). 5) Siswa berlomba dalam 5) kelompok berjalan melingkari barang Siswa memeriksa kebenaran pemecahan tentang jumlah harga sekelompok barang (mengasosiasikan). Siswa menceritakan kegiatan bermain tentang sekelompok masalah (mengumpulkan informai). 6) guru Siswa membaca teks tentang prestasi olahragaku (mengamati). 7) (mengkomunikasikan). 8) hidup Tahap 4 Mengembangkan dan Menyajikan 4) 7) yaitu Siswa menyampaikan jawaban secara berlari sesuai isyarat (mengamati). 6) aktivitas (mengasosiasikan). banyak (mengasosiasikan). 3) menghubungkan Pancasila yang untuk Belajar 2) (mengumpulkan gambar Tahap 2 Mengorganisasi Peserta Didik 1) Siswa lompat bermain yang dilakukan dengan nilai kasikan). 4) dan menjawab pertanyaan teman berdasarkan sikan). 3) Siswa melakukan kombinasi gerak jalan, Bertanya jawab tentang teks yang telah Siswa mengamati gambar berjalan dan dibaca (menanya). Ketika membaca berlari searah jarum jam dengan arah lancar, jarum jam (mengamati). membaca Siswa mengamati gambar berjalan dan intonasi yang tepat serta memperhatikan berlari berlawanan arah (mengamati). tanda baca. Tahap 3 Membimbing Individual Maupun Kelompok ISSN 2355-0066 Penyelidikan 8) siswa diberikan lancar dengan bimbingan lafal dan Siswa menceritakan prestasi yang pernah diraihnya (mengkomunikasikan). Ketika Jurnal Tunas Bangsa|191 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … bercerita, siswa dibimbing agar 2) menggunakan bahasa yang santun. memberi bintang prestasi pada siswa sesuai dengan tingkat kinerjanya . Tahap 5 Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah 1) 2) Siswa memperhatikan gambar kegiatan 5) 6) Guru melakukan evaluasi pembelajaran. 4) Guru memberikan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas di rumah sekolah (mengamati). (mencari Siswa bermain peran tentang hidup permainan). 5) Siswa yang lain memberikan tanggapan terhadap 4) 3) hidup bersatu dalam berbagai kegiatan di bersatu (mengumpulkan informasi). 3) Guru memberikan penghargaan dengan penampilan temannya lagu untuk dijadikan Doa akhir pelajaran. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran di kelas II SD Negeri 079 (mengasosiasikan). Pekanbaru, penulis melihat bahwa pendekatan Bertanya jawab tentang materi yang saintifik dalam pembelajaran sudah mulai belum dipahami (menanya). terlihat, siswa cukup aktif dan suasana belajar Guru memberikan penghargaan dan cukup kondusif. Akan tetapi untuk evaluasi penguatan belajar proses pembelajaran masih banyak yang perlu siswa, misalnya dengan memberikan diperbaiki dan ditingkatkan lagi, misalnya penghargaan secara verbal. profesionalisme guru, media yang digunakan Siswa dan lain sebagainya. terhadap prestasi diajak menyimpulkan pembelajaran dengan bahasa sendiri 2. Hasil Belajar Hasil belajar ini merupakan data yang (mengkomunikasikan). Setelah kegiatan inti dilaksanakan, diperoleh dengan cara memberikan tes berupa penulis melanjutkan kegiatan pembelajaran evaluasi dalam kegiatan pembelajaran yang dengan kegiatan pentup dengan rangkaian terdapat pada buku siswa. Penilaian dalam kegiatan sebagai berikut: kurikulum 2013 bukan hanya pada hasil belajar 1) Guru melakukan refleksi kegiatan yang berbentuk angka tetapi penilaian ini dengan meminta siswa mengungkapkan terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan, dan perasaan dan pendapatnya. keterampilan.Terlihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Penilaian Sikap Sikap Keterangan SM / 4 MB / 3 MT / 2 BT / 1 ISSN 2355-0066 Percaya Diri Jumlah Persentase Siswa 0 0% 2 6,25% 19 59,375% 11 34,375% Teliti Jumlah Siswa 0 2 12 18 Persentase 0% 6,25% 37,5% 56,25% Santun Jumlah Persentase Siswa 0 0% 6 18,75% 26 81,25% 0 0% Jurnal Tunas Bangsa|192 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … Pada penilaian sikapdi atas, dapat santunnya sudah membudaya ada 0 orang dililhat bahwa: (1) siswa yang memiliki sikap dengan persentase 0%, mulai berkembang ada percaya diri yang sudah membudaya masih 6 orang dengan persentase 18,75%, mulai belum nampak dengan persentase 0%, mulai terlihat ada 26 orang dengan persentase berkembang dengan 81,25% , dan belum terlihat ada 0 orang persentase 6,25%, mulai terlihat terdapat 19 dengan persentase 0%. 4) Catatan dengan 1 orang dengan persentase 59,375%, dan belum orang tidak hadir pada saat pelaksanaan terlihat terdapat 11 orang dengan persentase pembelajaran. terdapat 2 orang 34,375%; (2) siswa yang memiliki sikap Jadi kesimpulannya, sikap percaya diri telitinya sudah membudaya ada 0 orang dengan siswa secara umum sudah mulai terlihat, persentase 0%, mulai berkembang ada 2 orang namun siswa masih belum teliti, dan sikap dengan persentase 6,25%, mulai terlihat ada 12 santunnya juga sudah mulai terlihat, sedangkan orang dengan persentase 37,5% , dan belum pada hasil belajar pengetahuan siswa akan terlihat ada 18 orang dengan persentase terlihat pada tabel 4. 56,25%; (3) siswa yang memiliki sikap Tabel 4. Penilaian Pengetahuan No 1. 2. 3. 4. Nilai Jumlah Siswa Persentase Baik Sekali / A 14 43,75% Baik / B 15 46,88% Cukup / C 1 3,13% Perlu Bimbingan / D 2 6,25% Rata-rata Hasil Belajar Pengetahuan Siswa = 80 Pada penilaian pengetahuan di atas, rata hasil belajar pengetahuan siswa kelas II B dapat dililhat bahwa : (1) siswa yang mendapat pada pembelajaran ke 2, sub tema 4, tema 4 nilai baik sekali/ A ada 14 orang dengan adalah 80; dan(6) Catatan dengan 1 orang tidak persentase 43,75%; (2) siswa yang mendapat hadir pada saat pelaksanaan pembelajaran. nilai baik/ B ada 15 orang dengan persentase Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara 46,88%; (3) siswa yang mendapat nilai cukup/ umum kemampuan siswa dalam pemecahan C ada 1 orang dengan persentase 3,13%; (4) masalah yang berkaitan dengan uang tergolong siswa yang mendapat nilai perlu bimbingan/ D baik. Untuk penilaian keterampilan siswa akan ada 2 orang dengan persentase 6,25%; (5) rata- terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.KeterampilanMenceritakan Aktivitas Bermain Kriteria Keterangan Baik Sekali/ 4 Baik/ 3 ISSN 2355-0066 Kemampuan Bercerita Jumlah Siswa Persentase 4 12,5% 0 0% Volume Suara Jumlah Siswa Persentase 8 25% 23 71,88% Jurnal Tunas Bangsa|193 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … Cukup/ 2 Perlu Bimbingan/ 1 Pada 28 0 penilaian 87,5% 0% 1 0 3,125% 0% keterampilan yang baik sekali adalah sebanyak 8 orang menceritakan aktivitas bermain di atas, dapat dengan persentase 25%, siswa yang memiliki dililhat bahwa: (1) Siswa yang memiliki volume suara baik adalah sebanyak 23 orang kemampuan dengan bercerita baik sekali adalah persentase 71,88%, siswa yang sebanyak 4 orang dengan persentase 12,5%, memiliki volume suara cukup adalah sebanyak siswa yang memiliki kemampuan bercerita 1 orang dengan persentase 3,125%, siswa yang baik dengan memiliki volume suara yang perlu bimbingan memiliki adalah tidak ada dengan persentase 0%. 3) kemampuan bercerita cukup adalah sebanyak Catatan dengan 1 orang tidak hadir pada saat 28 orang dengan persentase 87,5%, siswa yang pelaksanaan memiliki disimpulkan adalah persentase sebanyak 0%, 0 siswa kemampuan orang yang bercerita perlu pembelajaran.Jadi, bahwa kemampuan dapat bercerita bimbingan adalah tidak adadengan persentase siswa secara umum tergolong cukup, dan 0%; (2) Siswa yang memiliki volume suara volume suaranya tergolong baik. Tabel 6. Keterampilan Membaca Cerita Narasi Kemampuan Membaca Teks Kriteria Keterangan Pemahaman Isi Teks Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Baik Sekali/ 4 4 12,5% 0 0% Baik/ 3 26 81,25% 32 100% Cukup/ 2 2 6,25% 0 0% Perlu Bimbingan/ 1 0 0% 0 0% Pada penilaian keterampilan membaca bimbinganadalah tidak adadengan persentase cerita narasi di atas, dapat dililhat bahwa: (1) 0%; (2) Siswa yang memiliki kemampuan Siswa yang memiliki kemampuan membaca memahami isi teks denganbaik sekali adalah cerita narasi yang baik sekali adalah sebanyak tidak adadengan persentase 0%, Siswa yang 4 orang dengan persentase 12,5%, siswa yang memiliki kemampuan memahami isi teks memiliki kemampuan membaca cerita narasi dengan baikadalah sebanyak 32 orang dengan yang tergolong baikadalah sebanyak 26 orang persentase 100%, dan siswa yang memiliki dengan yang kemampuan memahami isi teks dengan cukup memiliki kemampuan membaca cerita narasi dan perlu bimbinganadalah tidak adadengan yang tergolong cukupadalah sebanyak 2 orang persentase 0%. persentase 81,25%,siswa dengan persentase 6,25%,siswa yang memiliki kemampuan membaca cerita narasi yang perlu ISSN 2355-0066 Jadi, dapat disimpulkan dari keterampilan membaca cerita narasi bahwa Jurnal Tunas Bangsa|194 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … siswa pada umumnya memiliki kemampuan penulis seperti kehabisa kata- kata membaca yang baik, dan bisa memahami isi dalam penyampaian pelajaran. teks dengan baik. f) Guru tidak dapat dapat melaksanakan PEMBAHASAN pembelajaran berdasarkan RPP yang 1. Kendala telah dibuat, sehingga ada beberapa Pembelajaran yang penulis lakukan berlangsung menyenangkan dan indikator pembelajaran tidak tercapai. tanpa hambatan yang begitu berarti.Kendala yang 2) Kendala Siswa dalam Proses guru hadapi pada saat pertama kali mengajar di Pembelajaran kelas II B SD Negeri 079 Pekanbaru yang a) Adanya siswa yang memilih milih dilakukan pada 18 November 2014 dengan pelajaran, sehingga pada saat pelajaran “Aku dan Sekolahku”, subtema yang kurang disukainya siswa kurang tema 4 4“Prestasi Sekolahku”, pembelajaran ke- 2dengan 4 mata pelajaran yang di padukan (TEMATIK) yaitu bahasa Indonesia, tertarik untuk belajar. b) Terdapat beberapa siswa yang melucu dalam pembelajaran, sehingga sedikit matematika,PJOK, dan PPKN adalah sebagai mengganggu berikut : lain dalam proses pembelajaran. 1) Kendala Guru dalam Proses a) Kemampuan guru dalam memanajemen kelas masih kurang, sehingga peserta didik menjadi kurang terkontrol. c) Siswa terlihat lambat dalam memahami menyampaikan materi ajar. d) Terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. 2. Solusi b) Gurukurang beberapa yang kata-kata yang penulis gunakan dalam Pembelajaran memotivasi teman-temannya berkompeten siswa, siswa dalam Agar ketercapaian kompetensi yang ada diinginkan tercapai secara maksimal sangat kemauan diperlukan kemampuan guru/ maupun calon sehingga yang belajarnya rendah. guru untuk dapat memanejemen kelas dengan c) Guru masih kesulitan menerapkan baik dan memahami kurikulum 2013 secara pendekatan scientifikdalam kegiatan mendalam, karena apabila guru sudah mampu belajar mengajar memanajemen kelas dengan baik, maka proses d) Guru kurang mampu dalam belajar mengajar akan berjalan dengan lancar. memaksimalkan pembelajaran dalam Sehingga tuntutan kompetensi dasar dan alokasi waktu yang sudah ditentukan. indikator dapat tercapai secara maksimal. e) Guru kurang mampu menyusun kata Selain itu sikap profesinalisme guru juga harus yang tepat yang digunakan dalam menyampaikan ISSN 2355-0066 pelajaran, ditingkatkan. sehingga Jurnal Tunas Bangsa|195 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … Kurikulum merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi pendidikan di guru dan profesionalisme guru dalam mengajar.Karena pada implementasi kurikulum Indonesia. Di indonesiailmu pengetahuan dan 2013 teknologi berkembang pemisahan pada mata pelajaran walaupun mengikuti perkembangan yang terjadi secara sudah menggunakan tema. Pada kurikulum global. Untuk menyesuaikan dengan perubahan 2013 dalam proses perolehan pengetahuan dan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan sikap diintegrasikan sehingga teknologi (IPTEK) maka kurikulum juga ikut seluruh mata pelajaran diorientasikan memiliki serta berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kontribusi terhadap pembentukan sikap, tidak perkembangan IPTEK untuk menciptakan berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut kader- bangsa sampai pada keterampilan dan pembentukan sudah kader semakin yang handal dan berkompeten di masa depan. Kurikulum yang saat ini digunakan di Indonesia saja memberlakukan Implementasi kurikulum 2013 di kelas II SDNegeri 079 Pekanbaru belum ini mempunyai menunjukkan hasil yang memuaskan. Apalagi dengan kurikulum- pada penilaian, penulismasih kewalahan dalam dalam melaksanakan, dan juga masih ada penilaian kurikulum 2013 siswa dituntut aktif atau yang yang belum terlaksana dengan baik, karena biasa disebut dengan student center, yang dalam kurikulum 2013 menunut sikap yang menggunakan menjadi beberapa perbedaan kurikulum scientific 2013 masih sikap. adalah kurikulum 2013. Kurikulum guru sebelumnya.Karena pendekatan scientific approach.Sehingga atau siswa dalam prioritas pertama dikembangkan.Sehingga dapat untuk disimpulkan kurikulum 2013 lebih aktif, dan membuat bahwa penerapan kurikulum 2013 masih siswa memerlukan peninjauan ulang kembali supaya berpikir seperti seorang ilmuan kecil.Lain halnya dengan guru, pada kurikulum tujuan 2013 guru tidak terlalu diberatkan dengan optimal. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran pendidikan dapat tercapai secara 2. Saran (RPP) karena dapat saja mengikuti langkah- Berdasarkan paparan di atas, maka langkah pembelajaran yang telah tersedia pada penulis buku guru, namun guru dituntut kreatif dan antaranya sangat diperlukan pelatihan bagi inovatif dalam pelaksanaannya. guru maupun calon guru yang akan mengajar PENUTUP di kelas mengenai kurikulum 2013. Selain itu beberapa saran di pada saat mengajar profesionalismean guru 1. Kesimpulan Berdasarkan mempunyai dari juga perlu ditingkatkan. Dengan demikian analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan penerapan kurikulum 2013 akan terlaksana bahwa implementasi kurikulum 2013 masih dengan baik sehingga tujuan dan sasaran membutuhkan peningkatan pemahaman pada pembelajaran dapat tercapai secara optimal. ISSN 2355-0066 penelitian dan Jurnal Tunas Bangsa|196 Otang Kurniaman dan Lazim N., Implementasi Kurikulum 2013 … DAFTAR PUSATAKA Imas Kurniasih. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kata Pena: Yogyakarta. Purnomo.Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar.PGSD FIP Universitas Negeri Semarang. (online). http:// download.portalgaruda.org/article. (diakses 5 Januari 2016). Lexy J. Moleong 2012.Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung Miles, Mathew B. Michael Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. London: Sage Publication, Inc. Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. ------------------. 2009. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|197