8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Program

advertisement
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Program manfaat purnakarya
Program manfaat purnkarya adalah perjanjian yang
mana entitas menyediakan manfaat purnakarya untuk
karyawan pada saat atau setelah berhenti berkerja (baik
dalam bentuk penghasilan bulanan atau lump sump) ketika
manfaat tersebut atau iuran kepada program manfaat
purnakarya, dapat di tentukan atau di estimasi sebelum
purnakarya berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam
dokumen atau praktik entitas.
program
manfaat
purnakarya
adalah
lembaga
keuangan yang mengontrol aset dan pendapatan yang di
Salurkan
kepada
orang-orang
setelah
mereka
telah
purnakarya atau pensiun dari pekerjaan.
Dengan demikian dapat ditarik suatu definisi bahwa
program manfaat purnakarya adalah Hak seseorang untuk
memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan
sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain
sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan, manfaat yang
diberikan dalam bentuk uang yang besarnya tergantung dari
peraturan yang ditetapkan.
9
1. Program Manfaat Purnakarya
Dalam PSAK No. 18 yang
mengatur tentang
akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya
tersebut dijelaskan bahwa Program manfaat purnakarya
dibedakan menjadi dua yaitu: Program luran Pasti, dan
Program Imabalan Pasti. Program Iuran Pasti adalah
Program manfaat purnakarya yang mana jumlah yang di
bayarkan sebagai manfaat purnakarya di tentukan oleh
iuran kapada suatu dana beserta dengan pendapatan
investasi. Dalam program ini termasuk program pensiun
iuran pasti (PPIP) yang diatur dalam dalam peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Program
imbalan Pasti adalah Program manfaat purnakarya yang
mana
jumlah
yang
di
bayarkan
sebagai
manfaat
purnakarya di tentukan dengan mengacu pada suatu
formula yang biasanya didasarkan pada penghasilan
karyawan dan/atau masa kerja. Dalam program ini
termasuk program pensiun manfaat pasti (PPMP) yang
diatur dalam perturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Program Iuran Pasti
Laporan keuangan iuran pasti mecakup laporan aset neto
tersedia untuk manfaat
purnakarya dan penjelasan
mengenai kebijakan pendanaan
10
Dalam program iuran pasti, jumlah manfaat masa
depan yang diterima oleh peserta di tentukan dari jumlah
iuran yang di bayarkan pemberi kerja, peserta, atau keduaduanya dan efisiensi kegiatan operasional serta pendapatan
investasi dari dana purnakarya, kewajiban pemberi kerja
biasanya diselesaikan melalaui iurannya kepada dana
purnakarya yang akan diterima peserta berdasarkan iuran
kini dan perbedaan tingkat dari iuran masa depan serta
pendapatan dari investasi.
Peserta berkepentingan pada aktivitas program
purnakarya karena secara langsung mempengaruhi tingkat
manfaat purnakarya yang akan di terima di masa depan.
Peserta berkepentingan mengetahui apakah iuran telah
diterima dan pengendalian yang tepat telah dilakukan
untuk melindungi hak penerima manfaat purnakarya.
Pemberi kerja berkepentingan pada kegiatan operasional
yang efisien dan wajar dari program purnakarya.
Tujuan pelaporan oleh program iuran pasti adalah
memberikan
informasi
penyelenggaraan
program
secara
periodik
purnakarya
dan
mengenai
kinerja
investasinya. Tujuan tersebut biasanya dapat dipenuhi
dengan menyuusun laporan keuangan yang mencakup hal
berikut :
11
a. Penjelasan atas aktivitas signifikan program manfaat
purnakarya selama periode dan dampak setiap
perubahan terkait dengan program, serta kenaggotaan
dan syarat dan ketentuannya.
b. Peloran kinerja transaksi dan investasi selama periode
dan posisi keuangan program purnakarya pada ahir
periode; dan
c. Penjelasan atas kebijakan investasi.
3. Program inmbalan pasti
laporan kuangan program imbalan pasti mencakup:
a)
Laporan yang menyajikan :
1. Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya;
2. Nilai kini aktuarial dari manfaat purnakarya
terjanji, yang membedakan antara manfaatelah
menjadi hak dan manfaat belum menjadi hak; dan
3. Surplus atau defisit; atau
b) Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
yang mancakup salah satu dari:
1. Catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuarial
dari
manfaat
purnakarya
terjanji,
yang
membedakan antara manfaat telah menjadi hak
dan manfaat belum menjadi hak; dan.
12
2. Acuan atas informasi aset neto tersedia unut
manfaat purnakarya yang di sertakan dalam
laporan aktuarial.
Jika penilaian aktuarial belum di sajikan pada
tanggal pelaporan keuangan, maka penilaian terakhir
digunakan sebagai dasar penyusunan dan tanggal penilaina
tersebut di ungkapkan.
Tujuan pengaturan program imbalan pasti diatas
adalah untuk mendapatkan nilai kini aktuarial dari manfaat
purnakarya terjanji di dasarkan pada manfaat purnakarya
terjanji dalam persyaratan program manfaat purnakarya
atas jasa yang diberikan sampai pada tanggal manfaat
purnakarya dengan menggunakan tingkat gaji kini atau
tingkat gaji proyeksi dengan mengungkapkan dasar yang
digunakan.
Dampak dari setiap perubahan asumsi
aktuarial yang mempunyai dampak signifikan pada nilai
kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji juga
diungkapkan.
Laporan keuangan menjelaskan hubungan antara
nilai kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji dan
aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, dan
kebijakan pendanaan manfaat purnakarya terjanji.
13
Dalam program imbalan pasti, pembayaran manfaat
purnakarya terjanji tergantung pada posisi keuangan
program purnakarya dan kemampuan pemberi iuran untuk
melakukan iuran masa depan kepada program purnakarya
maupun kinerja investasi dan efisiensi operasional
purnakarya.
Program manfaat purnakarya membutuhkan bantuan
aktuaris secara periodik untuk menilai kondisi keuangan
program manfaat purnakarya, menelaah asumsi, dan
merekomendasikan tingkat iuran masa depan.
Tujuan pelporan untuk program manfaat purnakarya
adalah memberikan informasi secara periodik tentang
sumber daya keuangan dan aktivitas program manfaat
purnakarya yang berguna untuk menilai hubungan antara
akumulasi sumber daya dan manfaat program selama
jangka waktu. Tujuan ini biasanya dapat di capai dengan
menyusun laporan keuangan yang antara lain terdiri atas :
a.
Penjelasan atas aktivitas signifikan selama periode
dan dampak setiap perubahan terkait dengan program
manfaat purnakarya serta keanggotaan dan syarat dan
ketentuannya;
b.
Pelaporan kinerja transaksi dan investasi selama
14
selama periode dan posisi keuangan program manfaat
purnakarya pada ahir periode;
c.
Informasi aktuarial sebagai bagian dari laporan
tersebut atau sebagai laporan terpisah; dan
d.
Penjelasan atas kebijakan investasi.
2.1.2. Nilai Kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji
Nilai kini dari pembayaran yang diharapkan oleh program
manfaat purnakarya yang dapat dihitung dan dilaporkan dengan
menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi sampai
dengan masa purnakarya peserta.
Alasan yang diberikan untuk menerapkan pendekatan gaji
kini antara lain:
a. nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, merupakan
penjumlahan dari seluruh gaji saat ini dapat distribusikan ke
setiap peserta dalam program manfaat purnakarya, dapat
dihitung lebih obyektif dari pada tingkat gaji proyeksi karena
melibatkan lebih sedikit asumsi;
b. peningkatan manfaat yang dapat diatribusikan ke dalam
kenaikan gaji menjadi kewajiban program manfaat purnakarya
pada saat kenaikan gaji; dan
c. jumlah nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji
menggunakan tingkat gaji kini yang secara umum lebih terkait
erat dengan jumlah terutang pada peristiwa penghentian atau
15
pemutusan program purnakarya.
Alasan yang diberikan untuk menerapkan pendekatan proyeksi
gaji adalah sebagai berikut:
a. informasi
keuangan
seharusnya
disajikan
atas
dasar
kelangsungan usaha, terlepas dari asumsi-asumsi dan estimasi
yang harus dibuat;
b. pada akhir pembayaran program manfaat purnakarya, manfaat
ditentukan dengan mengacu pada gaji saat atau mendekati
tanggal purnakarya; oleh karena itu gaji, tingkat iuran dan
tingkat pengembalian harus diproyeksikan;dan
c. kesalahan untuk tidak memasukkan proyeksi gaji (sementara
sebagian besar pendanaan didasari oleh proyeksi gaji) hal ini
dapat mengakibatkan pelaporan pendanaan tampak berlebih
tapi nyatanya tidak atau pendanaan terlihat cukup memadai
tapi nyatanya kurang.
Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang
berdasarkan gaji kini, diungkapkan dalam laporan keuangan
program manfaat purnakarya untuk menunjukkankewajiban
manfaat yang diterima pada tanggal pelaporan keuangan. Nilai
kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji berdasarkan
proyeksi
gaji
diungkapkan
untuk
menunjukkan
besarnya
kewajiban potensial dengan dasar kelangsungan usaha sebagai
dasar
umum
untuk
pendanaan.
Sebagai
tambahan
atas
16
pengungkapan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji,
penjelasan memadai juga dibutuhkan untuk memberikan petunjuk
yang lebih jelas dalam konteks bagaimana menyajikan nilai kini
aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji. Penjelasan tersebut
dapat berbentuk informasi tentang kecukupan pendanaan masa
depan program manfaat purnakarya dan kebijakan pendanaan
berdasarkan proyeksi gaji. Hal ini dimasukkan dalam laporan
keuangan atau laporan aktuaris.
2.1.3. Penilaian Aktuaris
Jika penilaian aktuaris belum disajikan pada tanggal
pelaporan keuangan, penilaian terakhir digunakan sebagai dasar
penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan dan tanggal
penilaian tersebut diungkapkan.
Pada program manfaat pasti, informasi disajikan dalam
salah satu format berikut, yang mencerminkan perbedaan praktek
pengungkapan dan penyajian informasi aktuaris:
a)
suatu laporan dimasukkan dalam laporan keuangan yang
memperlihatkan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya,
nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, dan hasil
surplus atau defisit. Laporan keuangan program manfaat
purnakarya juga berisi laporan perubahan aset neto tersedia
untuk manfaat purnakarya dan perubahan nilai kini aktuaria
atas manfaat purnakarya terjanji. Laporan keuangan dapat
17
disertai laporan aktuaris terpisah yang mendukung nilai kini
aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji;
b) laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk
manfaat purnakarya dan laporan perubahan aset tersedia
untuk manfaat purnakarya. Nilai kini aktuariaatas manfaat
purnakarya terjanji diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan. Laporan keuangan dapatjuga disertai laporan
aktuaris yang mendukung nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji; dan
c)
laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk
manfaat purnakarya dan laporan perubahan aset neto tersedia
untuk manfaat purnakarya dengan menggunakan nilai kini
aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang terdapat dalam
laporan aktuaris terpisah.
Pada setiap bentuk laporan wali amanat yang bersifat laporan
manajemen atau direksi dan laporan investasi dapat dilampirkan
dalam laporan keuangan.
Pihak yang memilih format sesuai dengan (a) dan (b)
meyakini bahwa kuantifikasi atas manfaat purnakarya terjanji dan
informasi lain yang tersedia berdasarkan pendekatan tersebut
membantu pengguna untuk menilai status terkini program
manfaat purnakarya dan kemungkinan kewajiban program
manfaat purnakarya terpenuhi. Pihak tersebut juga meyakini
18
bahwa laporan keuangan harus lengkap dan tidak mengandalkan
pada lampiran laporan keuangan. Bagaimanapun juga, beberapa
pihak ada yang meyakini bahwa format yang digambarkan pada
(a) dapat memberikan kesan bahwa liabilitas itu ada, sedangkan
nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji menurut
pendapat mereka tidak memiliki semua karakteristik liabilitas.
Pihak yang memilih format yang dijelaskan pada(c)
menganggap bahwa kewajiban aktuaria tidak harus dilampirkan
dalam laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
sebagaimana bentuk yang dijelaskan dalam (a) atau bahkan
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan sebagaimana
dalam (b), karena hal tersebut akan dibandingkan secara langsung
dengan aset program purnakarya dan beberapa perbandingan
mungkin tidak valid. Pihak ini mengusulkan bahwa aktuaris tidak
membutuhkan perbandingan kewajiban aktuaria dengan nilai
pasar atas investasi tetapi sebagai gantinya penilaian atas nilai
kini ekspektasi arus kas dari investasi. Oleh karena itu, pihak
yang
memilih
format
ini
menganggap
bahwa
beberapa
perbandingan tidak akan sama untuk menggambarkan penilaian
keseluruhan
aktuaris
atas
program purnakarya
dan
bisa
menyebabkan kesalah pahaman. Disamping itu, terlepas apakah
diperhitungkan atau tidak, informasi tentang kewajiban manfaat
purnakarya akan disajikan hanya dalam laporan aktuaris tersendiri
19
dimana terdapat penjelasan yang tepat.
Pernyataan ini mengizinkan pengungkapan atas informasi
mengenai kewajiban manfaat purnakarya dalam laporan aktuaris
tersendiri. Pernyataan ini menolak argumen yang menentang
kuantifikasi dari nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya
terjanji. Sehingga, format yang dijelaskan dalam (a) dan (b)
diperkenankan dalam Pernyataan ini, demikian pula dengan
format yang dijelaskan dalam (c) sepanjang laporan keuangan
berisi referensi, dan dilampirkan dalam laporan aktuaris termasuk
nilai kini aktuaria atas manfaat terjanji.
2.1.4. Program Purnakarya
Penilaian Aset Purnakarya
Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada
nilai wajar. Pada kasus surat berharga yang diperdagangkan,
maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada investasi program
purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar tidak
mungkin, maka pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa
nilai wajar tidak dapat digunakan.
Dalam kasus surat berharga yang diperdagangkan pada
nilai wajar biasanya menggunakan nilai pasar karena dianggap
sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat
berharga pada tanggal pelaporan dan kinerja investasi selama
periode tersebut. Surat-surat berharga yang nilai jatuh temponya
20
sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk membayar
manfaat purnakarya, atau bagian yang spesifik dari setiap
program purnakarya, dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya
dengan asumsi tingkat pengembalian yang tetap.
Investasi program purnakarya yang dimiliki namun tidak
memungkinkan menggunakan nilai wajar, misalnya seluruh
kepemilikkan entitas, maka perlu diungkapkan mengapa nilai
wajar tidak bisa digunakan. Sepanjang investasi dicatat pada
jumlah selain nilai pasar atau nilai wajar, maka nilai wajarnya
biasanya juga diungkapkan. Aset
operasional
pendanaan
dicatat
yang digunakan untuk
sesuai
dengan
penerapan
Pernyataan lain.
Pengungkapan
Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang
berupa manfaat pasti atau iuran pasti, berisi informasi berikut ini:
a)
laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat
purnakarya;
b) ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan;dan
c)
penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh
setiap perubahan program purnakarya selama periode
tersebut.
laporan keuangan yang disediakan oleh program manfaat
purnakarya termasuk berikut ini, jika memungkinkan:
21
a)
laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
mengungkapkan:
1) aset
pada
akhir
periode
bersangkutan
sesuai
klasifikasinya;
2) dasar penilaian aset;
3) rincian setiap investasi tunggal yang melebihi 5% dari
aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya atau 5%
untuk setiap kelas atau jenis surat berharga;
4) rincian setiap investasi pemberi kerja; dan
5) liabilitas kecuali nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji;
b) laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat
purnakarya menyajikan hal-hal sebagai sebagai berikut:
1) iuran pemberi kerja;
2) iuran karyawan;
3) pendapatan investasi seperti bunga dan deviden;
4) pendapatan lain-lain;
5) manfaat yang dibayarkan dan terutang (analisis misalnya
purnakarya, kematian dan cacat, serta pembayaran secara
lumpsum);
6) beban administrasi;
7) beban lain-lain;
8) pajak penghasilan
22
9) laba rugi pelepasan investasi dan perubahan nilai
investasi; dan
10) transfer dari dan untuk program purnakarya lain;
c)
penjelasan mengenai kebijakan pendanaan;
d) untuk program manfaat pasti, nilai kini aktuaria atau manfaat
terjanji yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak
(vested benefits) dan manfaat belum menjadi hak (non-vested
benefits) berdasarkan manfaat terjanji sesuai persyaratan
program purnakarya, jasa yang diberikan pada tanggal
pelaporan dan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji
proyeksi; informasi ini termasuk lampiran laporan aktuaris
yang disajikan bersama dengan laporan keuangan terkait; dan
e)
Untuk
program
manfaat
pasti,
penjelasan
signifikan
mengenai asumsi aktuaris yang dibuat dan metode yang
digunakan untuk menghitung nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji.
Pelaporan program manfaat purnakarya beris penjelasan atas
program purnakarya, komponen laporan keuangan atau laporan
keuangan tersendiri. Laporan tersebut berisi hal-hal berikut ini:
a)
nama pemberi kerja dan kelompok karyawan yang menjadi
peserta program manfaat purnakarya;
b) jumlah peserta yang menerima manfaat purnakarya dan
jumlah peserta lain yang diklasifikasikan dengan tepat;
23
c)
jenis program purnakarya, program iuran pasti atau program
manfaat pasti;
d) catatan untuk mengetahui apakah peserta mempunyai
kontribusi pada program purnakarya;
e)
penjelasan kewajiban manfaat purnakarya kepada peserta;
f)
penjelasan
persyaratan
penghentian
setiap
program
purnakarya; dan
g) perubahan dalam huruf (a) sampai (f) pada periode pelaporan
tercakup dalam laporan.
Hal yang biasa dilakukan adalah mengacu dokumen lain yang
tersedia untuk pengguna laporan keuangan dimana program
purnakarya telah dijelaskan dan hanya memasukkan informasi
setelah tanggal neraca.
2.2.
Hasil Penelitian Terdahulu
Wahyu Purwadi (2009) yang berjudul “Evaluasi penerapan PSAK
no 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Studi Kasus Pada Dana
Pensiun Angakasa Pura II (DAPENDA)” menggunakan metode analisi
deskripstif
komparatif,
dimana
penulis
membandingkan
laporan
keuangan dana pensiun “Angkasa Pura II” dengan peraturan perundangundangan yang mengatur tentang dana pensiun khususnya PSAK no 18
mengenai akuntansi dana pensiun, keputusan menteri keuangan No.
509/KMK.6/2003 tanggal 15 desember 2003 tentang laporan keuangan
dana pensiun, dan keputusan direktur jenderal lembaga keuangan No.
24
2345/DJLK/2004 tanggal Januari 2004 tentang bentuk dan susunan
laporan keuangan dana pensiun, menunjukkan hasil bahwa penyusunan
pelaporan keuangan dana pensiun “ANGKASA PURA II” telah sesuai
dengan keputusan Menteri keuangan No. 509/KMK.6/2003 tanggal 15
desember 2003 tentang laporan keuangan dana pensiun dan keputusan
direktur jenderal lembaga keuangan No. 2345/DJLK/2004 tanggal 4
januari 2004 tentang bentuk dan susunan laporan keuangan dana pensiun.
Sri Maryani Syaiful Hasanah (2012) yang berjudul “Penerapan
Psak No. 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Terhadap Laporan
Keuangan Dana Pensiun Studi Kasus Pada Dana Pensiun Universitas
Muhammadiyah Surakarta” dan menggunakan metode penelitian
Deskriptif Komparatif dengan menggunakan data primer dan data
sekunder, berupa laporan keuangan dana pensiun, laporan teknis, laporan
aktuaris, dan laporan investasi Dapen UMS tahun 2010. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1.) Dapen UMS secara umum telah melaksanakan
dan memperhatikan kesesuaian dengan standar akuntansi keuangan
khususnya Psak No 18 dan keputusan direktur jenderal lembaga
keuangan No. Kep-4777/LK/2003. (2.) pengelolaan investai dan kinerja
Dapen
UMS
sudah
dilakukan
sesuai
dengan
PMK
No.
199/PMK.010/2008.
2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis
Di dalam penelitian iniakan di bahas tentang program manfaat
purnakarya yang terdapat di PT Prudential Life Asurance. Seperti yang
25
diketahui PT prudential life Asurance adalah salah satu perusahaan
asuransi jiwa yang juga memiliki banyak program termasuk di antaranya
asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi syariah dan dana pensiun
(yang sekarang manjadi program manfaat purnakarya), sesuai dengan
pengertianya “program manfaat purnakarya adalah Badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat
purnakarya”.
Sehingga bagaimanakah laporan keuangan yang program manfaat
purnakarya di PT Prudential Life Assurance dan apakah penyajiannya
sudah sesuai dengan Peraturan Perundangan yang mengatur tentang
akuntansi dan laporan keuangan program manfaat purnakarya khususnya
PSAK No. 18Dan juga bagaimana pengelolaan investasi dan kinerja
investasi dari program manfaat purnakarya PT Prudential Life Assurance
apakah sudah dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan serta
ketentuan dari Peraturan Menteri Keuangan No.199/PMK.010/2008
Melihat dari pengalaman peneliti yang juga telah menjadi tenaga
pemasaran dari PT Prudential Life Asurance (agent), semua program
asuransi yang di tawarkan oleh PT Prudential Life Asurance
melalui satu program yang disebut SQS.exe,
harus
program inilah yang
digunakan PT Prudential Life Asurance untuk mengaplikasikan atau
mengilustrasikan semua program asuransi yang di tawarkan oleh PT
Prudential Life Asurance termasuk program asuransi dana pensiun(yang
sekarang menjadi program manfaat purnakarya), dan
seperti yang di
26
ketahui program manfaat purnakarya haruslah memiliki laporan keuangan
tersendiri dan terpisah dari perusahaan pendirinya.
Berangkat dari latar belakang diatas peneliti menduga tidak adanya
laporan keuangan yang khusus memuat tentang laporan keuangan
program manfaat purnakarya,
Sehingga dapat digambarkan kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut:
Gambar 1
kerangka pemikiran teoritis
Laporan keuangan program
manfaat purnakarya PT Prudential
Life Assurance
PSAK No. 18 ttg akuntansi dan
pelaporan program manfaat
purnakarya
Kesesuaian L/K dengan
PSAK No. 18
Download