8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Program manfaat purnakarya Program manfaat purnkarya adalah perjanjian yang mana entitas menyediakan manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelah berhenti berkerja (baik dalam bentuk penghasilan bulanan atau lump sump) ketika manfaat tersebut atau iuran kepada program manfaat purnakarya, dapat di tentukan atau di estimasi sebelum purnakarya berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam dokumen atau praktik entitas. program manfaat purnakarya adalah lembaga keuangan yang mengontrol aset dan pendapatan yang di Salurkan kepada orang-orang setelah mereka telah purnakarya atau pensiun dari pekerjaan. Dengan demikian dapat ditarik suatu definisi bahwa program manfaat purnakarya adalah Hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan, manfaat yang diberikan dalam bentuk uang yang besarnya tergantung dari peraturan yang ditetapkan. 9 1. Program Manfaat Purnakarya Dalam PSAK No. 18 yang mengatur tentang akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya tersebut dijelaskan bahwa Program manfaat purnakarya dibedakan menjadi dua yaitu: Program luran Pasti, dan Program Imabalan Pasti. Program Iuran Pasti adalah Program manfaat purnakarya yang mana jumlah yang di bayarkan sebagai manfaat purnakarya di tentukan oleh iuran kapada suatu dana beserta dengan pendapatan investasi. Dalam program ini termasuk program pensiun iuran pasti (PPIP) yang diatur dalam dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Program imbalan Pasti adalah Program manfaat purnakarya yang mana jumlah yang di bayarkan sebagai manfaat purnakarya di tentukan dengan mengacu pada suatu formula yang biasanya didasarkan pada penghasilan karyawan dan/atau masa kerja. Dalam program ini termasuk program pensiun manfaat pasti (PPMP) yang diatur dalam perturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Program Iuran Pasti Laporan keuangan iuran pasti mecakup laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan penjelasan mengenai kebijakan pendanaan 10 Dalam program iuran pasti, jumlah manfaat masa depan yang diterima oleh peserta di tentukan dari jumlah iuran yang di bayarkan pemberi kerja, peserta, atau keduaduanya dan efisiensi kegiatan operasional serta pendapatan investasi dari dana purnakarya, kewajiban pemberi kerja biasanya diselesaikan melalaui iurannya kepada dana purnakarya yang akan diterima peserta berdasarkan iuran kini dan perbedaan tingkat dari iuran masa depan serta pendapatan dari investasi. Peserta berkepentingan pada aktivitas program purnakarya karena secara langsung mempengaruhi tingkat manfaat purnakarya yang akan di terima di masa depan. Peserta berkepentingan mengetahui apakah iuran telah diterima dan pengendalian yang tepat telah dilakukan untuk melindungi hak penerima manfaat purnakarya. Pemberi kerja berkepentingan pada kegiatan operasional yang efisien dan wajar dari program purnakarya. Tujuan pelaporan oleh program iuran pasti adalah memberikan informasi penyelenggaraan program secara periodik purnakarya dan mengenai kinerja investasinya. Tujuan tersebut biasanya dapat dipenuhi dengan menyuusun laporan keuangan yang mencakup hal berikut : 11 a. Penjelasan atas aktivitas signifikan program manfaat purnakarya selama periode dan dampak setiap perubahan terkait dengan program, serta kenaggotaan dan syarat dan ketentuannya. b. Peloran kinerja transaksi dan investasi selama periode dan posisi keuangan program purnakarya pada ahir periode; dan c. Penjelasan atas kebijakan investasi. 3. Program inmbalan pasti laporan kuangan program imbalan pasti mencakup: a) Laporan yang menyajikan : 1. Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya; 2. Nilai kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji, yang membedakan antara manfaatelah menjadi hak dan manfaat belum menjadi hak; dan 3. Surplus atau defisit; atau b) Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya yang mancakup salah satu dari: 1. Catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji, yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum menjadi hak; dan. 12 2. Acuan atas informasi aset neto tersedia unut manfaat purnakarya yang di sertakan dalam laporan aktuarial. Jika penilaian aktuarial belum di sajikan pada tanggal pelaporan keuangan, maka penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan dan tanggal penilaina tersebut di ungkapkan. Tujuan pengaturan program imbalan pasti diatas adalah untuk mendapatkan nilai kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji di dasarkan pada manfaat purnakarya terjanji dalam persyaratan program manfaat purnakarya atas jasa yang diberikan sampai pada tanggal manfaat purnakarya dengan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi dengan mengungkapkan dasar yang digunakan. Dampak dari setiap perubahan asumsi aktuarial yang mempunyai dampak signifikan pada nilai kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji juga diungkapkan. Laporan keuangan menjelaskan hubungan antara nilai kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji dan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, dan kebijakan pendanaan manfaat purnakarya terjanji. 13 Dalam program imbalan pasti, pembayaran manfaat purnakarya terjanji tergantung pada posisi keuangan program purnakarya dan kemampuan pemberi iuran untuk melakukan iuran masa depan kepada program purnakarya maupun kinerja investasi dan efisiensi operasional purnakarya. Program manfaat purnakarya membutuhkan bantuan aktuaris secara periodik untuk menilai kondisi keuangan program manfaat purnakarya, menelaah asumsi, dan merekomendasikan tingkat iuran masa depan. Tujuan pelporan untuk program manfaat purnakarya adalah memberikan informasi secara periodik tentang sumber daya keuangan dan aktivitas program manfaat purnakarya yang berguna untuk menilai hubungan antara akumulasi sumber daya dan manfaat program selama jangka waktu. Tujuan ini biasanya dapat di capai dengan menyusun laporan keuangan yang antara lain terdiri atas : a. Penjelasan atas aktivitas signifikan selama periode dan dampak setiap perubahan terkait dengan program manfaat purnakarya serta keanggotaan dan syarat dan ketentuannya; b. Pelaporan kinerja transaksi dan investasi selama 14 selama periode dan posisi keuangan program manfaat purnakarya pada ahir periode; c. Informasi aktuarial sebagai bagian dari laporan tersebut atau sebagai laporan terpisah; dan d. Penjelasan atas kebijakan investasi. 2.1.2. Nilai Kini aktuarial dari manfaat purnakarya terjanji Nilai kini dari pembayaran yang diharapkan oleh program manfaat purnakarya yang dapat dihitung dan dilaporkan dengan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi sampai dengan masa purnakarya peserta. Alasan yang diberikan untuk menerapkan pendekatan gaji kini antara lain: a. nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, merupakan penjumlahan dari seluruh gaji saat ini dapat distribusikan ke setiap peserta dalam program manfaat purnakarya, dapat dihitung lebih obyektif dari pada tingkat gaji proyeksi karena melibatkan lebih sedikit asumsi; b. peningkatan manfaat yang dapat diatribusikan ke dalam kenaikan gaji menjadi kewajiban program manfaat purnakarya pada saat kenaikan gaji; dan c. jumlah nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji menggunakan tingkat gaji kini yang secara umum lebih terkait erat dengan jumlah terutang pada peristiwa penghentian atau 15 pemutusan program purnakarya. Alasan yang diberikan untuk menerapkan pendekatan proyeksi gaji adalah sebagai berikut: a. informasi keuangan seharusnya disajikan atas dasar kelangsungan usaha, terlepas dari asumsi-asumsi dan estimasi yang harus dibuat; b. pada akhir pembayaran program manfaat purnakarya, manfaat ditentukan dengan mengacu pada gaji saat atau mendekati tanggal purnakarya; oleh karena itu gaji, tingkat iuran dan tingkat pengembalian harus diproyeksikan;dan c. kesalahan untuk tidak memasukkan proyeksi gaji (sementara sebagian besar pendanaan didasari oleh proyeksi gaji) hal ini dapat mengakibatkan pelaporan pendanaan tampak berlebih tapi nyatanya tidak atau pendanaan terlihat cukup memadai tapi nyatanya kurang. Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang berdasarkan gaji kini, diungkapkan dalam laporan keuangan program manfaat purnakarya untuk menunjukkankewajiban manfaat yang diterima pada tanggal pelaporan keuangan. Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji berdasarkan proyeksi gaji diungkapkan untuk menunjukkan besarnya kewajiban potensial dengan dasar kelangsungan usaha sebagai dasar umum untuk pendanaan. Sebagai tambahan atas 16 pengungkapan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, penjelasan memadai juga dibutuhkan untuk memberikan petunjuk yang lebih jelas dalam konteks bagaimana menyajikan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji. Penjelasan tersebut dapat berbentuk informasi tentang kecukupan pendanaan masa depan program manfaat purnakarya dan kebijakan pendanaan berdasarkan proyeksi gaji. Hal ini dimasukkan dalam laporan keuangan atau laporan aktuaris. 2.1.3. Penilaian Aktuaris Jika penilaian aktuaris belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan, penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan dan tanggal penilaian tersebut diungkapkan. Pada program manfaat pasti, informasi disajikan dalam salah satu format berikut, yang mencerminkan perbedaan praktek pengungkapan dan penyajian informasi aktuaris: a) suatu laporan dimasukkan dalam laporan keuangan yang memperlihatkan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, dan hasil surplus atau defisit. Laporan keuangan program manfaat purnakarya juga berisi laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan perubahan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji. Laporan keuangan dapat 17 disertai laporan aktuaris terpisah yang mendukung nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji; b) laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan laporan perubahan aset tersedia untuk manfaat purnakarya. Nilai kini aktuariaatas manfaat purnakarya terjanji diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan dapatjuga disertai laporan aktuaris yang mendukung nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji; dan c) laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dengan menggunakan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang terdapat dalam laporan aktuaris terpisah. Pada setiap bentuk laporan wali amanat yang bersifat laporan manajemen atau direksi dan laporan investasi dapat dilampirkan dalam laporan keuangan. Pihak yang memilih format sesuai dengan (a) dan (b) meyakini bahwa kuantifikasi atas manfaat purnakarya terjanji dan informasi lain yang tersedia berdasarkan pendekatan tersebut membantu pengguna untuk menilai status terkini program manfaat purnakarya dan kemungkinan kewajiban program manfaat purnakarya terpenuhi. Pihak tersebut juga meyakini 18 bahwa laporan keuangan harus lengkap dan tidak mengandalkan pada lampiran laporan keuangan. Bagaimanapun juga, beberapa pihak ada yang meyakini bahwa format yang digambarkan pada (a) dapat memberikan kesan bahwa liabilitas itu ada, sedangkan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji menurut pendapat mereka tidak memiliki semua karakteristik liabilitas. Pihak yang memilih format yang dijelaskan pada(c) menganggap bahwa kewajiban aktuaria tidak harus dilampirkan dalam laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya sebagaimana bentuk yang dijelaskan dalam (a) atau bahkan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan sebagaimana dalam (b), karena hal tersebut akan dibandingkan secara langsung dengan aset program purnakarya dan beberapa perbandingan mungkin tidak valid. Pihak ini mengusulkan bahwa aktuaris tidak membutuhkan perbandingan kewajiban aktuaria dengan nilai pasar atas investasi tetapi sebagai gantinya penilaian atas nilai kini ekspektasi arus kas dari investasi. Oleh karena itu, pihak yang memilih format ini menganggap bahwa beberapa perbandingan tidak akan sama untuk menggambarkan penilaian keseluruhan aktuaris atas program purnakarya dan bisa menyebabkan kesalah pahaman. Disamping itu, terlepas apakah diperhitungkan atau tidak, informasi tentang kewajiban manfaat purnakarya akan disajikan hanya dalam laporan aktuaris tersendiri 19 dimana terdapat penjelasan yang tepat. Pernyataan ini mengizinkan pengungkapan atas informasi mengenai kewajiban manfaat purnakarya dalam laporan aktuaris tersendiri. Pernyataan ini menolak argumen yang menentang kuantifikasi dari nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji. Sehingga, format yang dijelaskan dalam (a) dan (b) diperkenankan dalam Pernyataan ini, demikian pula dengan format yang dijelaskan dalam (c) sepanjang laporan keuangan berisi referensi, dan dilampirkan dalam laporan aktuaris termasuk nilai kini aktuaria atas manfaat terjanji. 2.1.4. Program Purnakarya Penilaian Aset Purnakarya Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar. Pada kasus surat berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada investasi program purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar tidak mungkin, maka pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak dapat digunakan. Dalam kasus surat berharga yang diperdagangkan pada nilai wajar biasanya menggunakan nilai pasar karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat berharga pada tanggal pelaporan dan kinerja investasi selama periode tersebut. Surat-surat berharga yang nilai jatuh temponya 20 sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk membayar manfaat purnakarya, atau bagian yang spesifik dari setiap program purnakarya, dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat pengembalian yang tetap. Investasi program purnakarya yang dimiliki namun tidak memungkinkan menggunakan nilai wajar, misalnya seluruh kepemilikkan entitas, maka perlu diungkapkan mengapa nilai wajar tidak bisa digunakan. Sepanjang investasi dicatat pada jumlah selain nilai pasar atau nilai wajar, maka nilai wajarnya biasanya juga diungkapkan. Aset operasional pendanaan dicatat yang digunakan untuk sesuai dengan penerapan Pernyataan lain. Pengungkapan Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat pasti atau iuran pasti, berisi informasi berikut ini: a) laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya; b) ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan;dan c) penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiap perubahan program purnakarya selama periode tersebut. laporan keuangan yang disediakan oleh program manfaat purnakarya termasuk berikut ini, jika memungkinkan: 21 a) laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya mengungkapkan: 1) aset pada akhir periode bersangkutan sesuai klasifikasinya; 2) dasar penilaian aset; 3) rincian setiap investasi tunggal yang melebihi 5% dari aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya atau 5% untuk setiap kelas atau jenis surat berharga; 4) rincian setiap investasi pemberi kerja; dan 5) liabilitas kecuali nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji; b) laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya menyajikan hal-hal sebagai sebagai berikut: 1) iuran pemberi kerja; 2) iuran karyawan; 3) pendapatan investasi seperti bunga dan deviden; 4) pendapatan lain-lain; 5) manfaat yang dibayarkan dan terutang (analisis misalnya purnakarya, kematian dan cacat, serta pembayaran secara lumpsum); 6) beban administrasi; 7) beban lain-lain; 8) pajak penghasilan 22 9) laba rugi pelepasan investasi dan perubahan nilai investasi; dan 10) transfer dari dan untuk program purnakarya lain; c) penjelasan mengenai kebijakan pendanaan; d) untuk program manfaat pasti, nilai kini aktuaria atau manfaat terjanji yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak (vested benefits) dan manfaat belum menjadi hak (non-vested benefits) berdasarkan manfaat terjanji sesuai persyaratan program purnakarya, jasa yang diberikan pada tanggal pelaporan dan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi; informasi ini termasuk lampiran laporan aktuaris yang disajikan bersama dengan laporan keuangan terkait; dan e) Untuk program manfaat pasti, penjelasan signifikan mengenai asumsi aktuaris yang dibuat dan metode yang digunakan untuk menghitung nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji. Pelaporan program manfaat purnakarya beris penjelasan atas program purnakarya, komponen laporan keuangan atau laporan keuangan tersendiri. Laporan tersebut berisi hal-hal berikut ini: a) nama pemberi kerja dan kelompok karyawan yang menjadi peserta program manfaat purnakarya; b) jumlah peserta yang menerima manfaat purnakarya dan jumlah peserta lain yang diklasifikasikan dengan tepat; 23 c) jenis program purnakarya, program iuran pasti atau program manfaat pasti; d) catatan untuk mengetahui apakah peserta mempunyai kontribusi pada program purnakarya; e) penjelasan kewajiban manfaat purnakarya kepada peserta; f) penjelasan persyaratan penghentian setiap program purnakarya; dan g) perubahan dalam huruf (a) sampai (f) pada periode pelaporan tercakup dalam laporan. Hal yang biasa dilakukan adalah mengacu dokumen lain yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan dimana program purnakarya telah dijelaskan dan hanya memasukkan informasi setelah tanggal neraca. 2.2. Hasil Penelitian Terdahulu Wahyu Purwadi (2009) yang berjudul “Evaluasi penerapan PSAK no 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Studi Kasus Pada Dana Pensiun Angakasa Pura II (DAPENDA)” menggunakan metode analisi deskripstif komparatif, dimana penulis membandingkan laporan keuangan dana pensiun “Angkasa Pura II” dengan peraturan perundangundangan yang mengatur tentang dana pensiun khususnya PSAK no 18 mengenai akuntansi dana pensiun, keputusan menteri keuangan No. 509/KMK.6/2003 tanggal 15 desember 2003 tentang laporan keuangan dana pensiun, dan keputusan direktur jenderal lembaga keuangan No. 24 2345/DJLK/2004 tanggal Januari 2004 tentang bentuk dan susunan laporan keuangan dana pensiun, menunjukkan hasil bahwa penyusunan pelaporan keuangan dana pensiun “ANGKASA PURA II” telah sesuai dengan keputusan Menteri keuangan No. 509/KMK.6/2003 tanggal 15 desember 2003 tentang laporan keuangan dana pensiun dan keputusan direktur jenderal lembaga keuangan No. 2345/DJLK/2004 tanggal 4 januari 2004 tentang bentuk dan susunan laporan keuangan dana pensiun. Sri Maryani Syaiful Hasanah (2012) yang berjudul “Penerapan Psak No. 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Terhadap Laporan Keuangan Dana Pensiun Studi Kasus Pada Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta” dan menggunakan metode penelitian Deskriptif Komparatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder, berupa laporan keuangan dana pensiun, laporan teknis, laporan aktuaris, dan laporan investasi Dapen UMS tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1.) Dapen UMS secara umum telah melaksanakan dan memperhatikan kesesuaian dengan standar akuntansi keuangan khususnya Psak No 18 dan keputusan direktur jenderal lembaga keuangan No. Kep-4777/LK/2003. (2.) pengelolaan investai dan kinerja Dapen UMS sudah dilakukan sesuai dengan PMK No. 199/PMK.010/2008. 2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis Di dalam penelitian iniakan di bahas tentang program manfaat purnakarya yang terdapat di PT Prudential Life Asurance. Seperti yang 25 diketahui PT prudential life Asurance adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa yang juga memiliki banyak program termasuk di antaranya asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi syariah dan dana pensiun (yang sekarang manjadi program manfaat purnakarya), sesuai dengan pengertianya “program manfaat purnakarya adalah Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat purnakarya”. Sehingga bagaimanakah laporan keuangan yang program manfaat purnakarya di PT Prudential Life Assurance dan apakah penyajiannya sudah sesuai dengan Peraturan Perundangan yang mengatur tentang akuntansi dan laporan keuangan program manfaat purnakarya khususnya PSAK No. 18Dan juga bagaimana pengelolaan investasi dan kinerja investasi dari program manfaat purnakarya PT Prudential Life Assurance apakah sudah dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan serta ketentuan dari Peraturan Menteri Keuangan No.199/PMK.010/2008 Melihat dari pengalaman peneliti yang juga telah menjadi tenaga pemasaran dari PT Prudential Life Asurance (agent), semua program asuransi yang di tawarkan oleh PT Prudential Life Asurance melalui satu program yang disebut SQS.exe, harus program inilah yang digunakan PT Prudential Life Asurance untuk mengaplikasikan atau mengilustrasikan semua program asuransi yang di tawarkan oleh PT Prudential Life Asurance termasuk program asuransi dana pensiun(yang sekarang menjadi program manfaat purnakarya), dan seperti yang di 26 ketahui program manfaat purnakarya haruslah memiliki laporan keuangan tersendiri dan terpisah dari perusahaan pendirinya. Berangkat dari latar belakang diatas peneliti menduga tidak adanya laporan keuangan yang khusus memuat tentang laporan keuangan program manfaat purnakarya, Sehingga dapat digambarkan kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut: Gambar 1 kerangka pemikiran teoritis Laporan keuangan program manfaat purnakarya PT Prudential Life Assurance PSAK No. 18 ttg akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya Kesesuaian L/K dengan PSAK No. 18