Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik

advertisement
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
P U T U S A N
ng
No.17/Pid.Prkn/2012/PNBtg
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
gu
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Bitung yang mengadili perkaraperkara pidana perikanan dengan acara pemeriksaan biasa dalam peradilan tingkat
pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara :
JOVANIE ADVENTAJADO
Tempat lahir
Umur/Tgl. Lahir
Jenis kelamin
:
:
:
Calumpang General Santos City Philipina
27 Tahun / 19 Oktober 1985
Laki-laki
Kebangsaan
Tempat Tinggal
:
:
Philipina
Di atas KMN KAWIL/Dermaga Pangkalan Pengawasan
SDKP Bitung
Agama
Pekerjaan
Pendidikan
:
:
:
Kristen Katholik
Nakhoda KMN KAWIL
Sekolah Dasar
Terdakwa tidak didampingi Penasehat Hukum;
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
Terdakwa tidak ditahan;
ep
ah
am
ah
k
ub
lik
:
A
Nama lengkap
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri tersebut;
Telah membaca berita acara pemeriksaan pendahuluan serta surat-surat dalam
berkas perkara;
Surat Pelimpahan Perkara dengan Acara Pemeriksaan biasa dari Kepala
Kejaksaan Negeri Bitung tanggal 19 Nopember 2012 Nomor: B-1677/ R.1.15/
Ft.2/ 11/2012;
2
Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bitung tanggal 21 Nopember 2012
Nomor : 17/Pen.Pid.Prkn/2012/PN Bitung tentang penunjukan Hakim Majelis
dan Panitera Pengganti;
3
Surat Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Perikanan tanggal 21
Nopember 2012 Nomor : 17/Pen.Pid.Prkn/2012/PN.Btg tentang Penetapan Hari
Sidang;
ep
ub
lik
1
ka
R
Telah mengambil sumpah seorang juru bahasa bernama Smarten Pupente;
on
Hal. 1 dari hal. 21
In
d
A
gu
ng
Telah mendengar keterangan saksi-saksi, keterangan ahli dan keterangan
terdakwa serta telah memperhatikan barang bukti;
es
m
ah
Telah membaca pula :
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 1
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ng
R
Telah mendengar pembacaan surat tuntutan Penuntut Umum No. Reg.
Perkara : PDS-17/R.1.15/Ft.2/11/2012 tanggal 14 Desember 2012 yang pada pokoknya
memohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan putusan sebagai berikut :
gu
1. Menyatakan terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO bersalah melakukan tindak
Pidana dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia
melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, dan pemasaran ikan yang tidak
memiliki SIUP sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair melanggar Pasal
92 jo Pasal 26 ayat (1) UU No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31
ub
lik
2. Menjatuhkan pidana denda terhadap terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO dengan
pidana denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) jika
tidak membayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
-
1 (satu) unit kapal ikan KMN KAWIL
-
2 (dua) unit ketinting
1 (satu) unit alat navigasi GPS Furuno GP-32
ep
ah
k
am
ah
A
tahun 2004 tentang Perikanan.
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
- 1 (satu) alat komunikasi Radio SSB ICOM IC-718
Semuanya dirampas untuk Negara
- 9 (sembilan) unit alat tangkap hand line
Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima
ribu rupiah).
Telah mendengar pembelaan dari terdakwa yang pada pokoknya terdakwa
memohon maaf dan merasa bersalah karena telah melakukan penangkapan ikan tanpa
dilengkapi dokumen. Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi lagi dan memohon
keringanan hukuman;
lik
ub
KESATU
PRIMAIR
on
In
d
A
gu
ng
Pulau Makalehi, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk
es
ep
Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16
Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut
Sulawesi pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat
R
ka
m
ah
Menimbang bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan dengan surat dakwaan
No. Reg. Perk : PDS–17/R.1.15/Ft.2/11/2012 tanggal 19 November 2012 yang isi
lengkapnya sebagai berikut :
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 2
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ng
R
dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini, dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik
Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, pembudidayaan,
pengangkutan, pengolahan dan pemasaran ikan yang tidak memiliki Surat Ijin Usaha
gu
Perikanan (SIUP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (1) Undang-undang
Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004
tentang Perikanan, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
ub
lik
ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari
Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul
03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan
penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari
dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor
Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita
saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari
ep
Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal KP.
HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku Nakhoda
KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin Usaha
Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal
Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
In
do
ne
si
R
ah
k
am
ah
A
Bahwa awalnya Kapal KMN. KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi
sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE
A
gu
ng
Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam
Pasal 92 jo pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
Subsidair
lik
on
Hal. 3 dari hal. 21
In
d
A
gu
ng
Bahwa awalnya Kapal KMN. KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi
sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE
es
ep
ub
Pulau Makalehi, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini, dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik
Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, pembudidayaan,
pengangkutan, pengolahan dan pemasaran ikan yang tidak memiliki Surat Ijin Usaha
Perikanan (SIUP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (1) Undang-undang
Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004
tentang Perikanan, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
R
ka
m
ah
Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16
Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut
Sulawesi pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 3
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ng
R
ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari
Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul
03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan
penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari
gu
dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor
Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita
saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari
ub
lik
Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam
Pasal 100B jo pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
ATAU
ep
KEDUA
R
Primair
In
do
ne
si
ah
k
am
ah
A
Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal
KP.HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku
Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin
Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal
Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16
A
gu
ng
Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut
Sulawesi pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat
Pulau Makalehi, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini, yang memiliki dan / atau mengoperasikan kapal penangkap ikan
berbendera Indonesia melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan
lik
ub
In
d
on
ng
gu
A
es
ep
Bahwa awalnya Kapal KMN. KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi
sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE
ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari
Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul
03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan
penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari
dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor
Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita
R
ka
m
ah
Negara Republik Indonesia dan / atau di laut lepas, yang tidak memiliki Surat Ijin
Penangkapan Ikan (SIPI) sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1) Undangundang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 tahun
2004 tentang Perikanan, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 4
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari
ng
Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal
KP.HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku
Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin
gu
Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal
Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
A
Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam
Pasal 93 jo pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
ub
lik
Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16
Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut
Sulawesi pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat
ep
Pulau Makalehi, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini, yang memiliki dan / atau mengoperasikan kapal penangkap ikan
berbendera Indonesia melakukan penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia (WPP RI) dan / atau di laut lepas, yang tidak memiliki Surat
Ijin Penangkapan Ikan (SIPI) sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1) Undangundang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun
2004 tentang Perikanan, yang dilakukan oleh nelayan kecil dan / atau pembudidaya
ikan kecil, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
ah
k
am
ah
Subsidair
lik
ub
on
In
d
ng
gu
A
Hal. 5 dari hal. 21
es
R
ep
Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal
KP.HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku
Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin
Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal
Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
Bahwa awalnya Kapal KMN KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi
sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE
ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari
Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul
03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan
penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari
dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor
Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita
saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari
Halaman 5
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ng
R
Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam
Pasal 100B jo pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang
Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
ATAU
gu
KETIGA
Primair
ub
lik
Sulawesi pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat
Pulau Makalehi, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini, Nakhoda kapal perikanan yang tidak memiliki Surat Persetujuan
Berlayar (SPB) sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ayat (3) Undang-undang Nomor
45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang
Perikanan, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
ep
ah
k
am
ah
A
Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16
Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
Bahwa awalnya Kapal KMN. KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi
sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE
ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari
Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul
03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan
penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari
dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor
Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita
saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari
lik
ub
Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam
Pasal 98 jo pasal 42 ayat (3) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
Subsidair
on
In
d
A
gu
ng
R
Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16 Oktober
2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012,
bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut Sulawesi pada
es
ep
ka
m
ah
Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal
KP.HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku
Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin
Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal
Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 6
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat Pulau Makalehi,
ng
atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini,
Nakhoda kapal perikanan yang tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB)
gu
sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ayat (3) Undang-undang Nomor 45 tahun 2009
tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, yang
dilakukan oleh nelayan kecil dan / atau pembudidaya ikan kecil, yang dilakukan
terdakwa dengan cara sebagai berikut :
ub
lik
Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul
03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan
penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari
ep
dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor
Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita
saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari
Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal
KP.HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku
Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin
Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal
Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
ah
k
am
ah
A
Bahwa awalnya Kapal KMN KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi
sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE
ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari
Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam
Pasal 100B jo pasal 42 ayat (3) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan di atas terdakwa tidak mengajukan
keberatan (eksepsi);
Menimbang bahwa Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi sebagai
lik
ub
1. Saksi ROMIL DANDA, pada pokoknya memberikan keterangan di bawah sumpah
sebagai berikut :
bahwa pada sekitar bulan Juli 2012, terdakwa dengan menggunakan/menahkodai
KMN Kawil datang ke Philipina bertemu dengan saksi dan mengajak saksi untuk
bekerja di KMN Kawil;
-
bahwa saksi menerima tawaran terdakwa sehingga saksi naik KMN Kawil
menuju Perairan Indonesia dan langsung melakukan penangkapan ikan;
on
In
d
ng
gu
A
Hal. 7 dari hal. 21
es
R
ep
-
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
berikut :
Halaman 7
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
bahwa semua ABK KMN Kawil adalah Warga Negara Philipina berjumlah 6
(enam) orang termasuk terdakwa;
-
bahwa KMN Kawil adalah sebuah kapal penangkap ikan terbuat dari kayu dan
triplek;
-
bahwa pada Hari Rabu tanggal 10 Oktober Pukul 03.00 Wita, KMN Kawil
berangkat dari Pelabuhan Bitung menuju Laut Makalehi untuk melakukan
penangkapan ikan;
-
bahwa pada Hari Rabu tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 17.00 Wita
bertempat di sebelah barat Pulau Makelehi (Sangihe), KMN Kawil telah
ditangkap oleh KP Hiu 005 dan dilakukan pemeriksaan sehingga KMN Kawil
digiring menuju Bitung;
-
bahwa pada saat dilakukan penangkapan oleh KP Hiu 005, ABK KMN Kawil
ub
lik
am
ah
A
gu
ng
R
-
sedang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (hand line).
Saat itu telah didapatkan 1 (satu) ekor Ikan Marlin seberat ± 20 Kg dan 1 (satu)
ep
bahwa menurut petugas pada KP Hiu 005, KMN Kawil tidak memiliki suratsurat yang harus dimiliki untuk melakukan operasi penangkapan ikan;
-
bahwa sepengetahuan saksi, pemilik KMN Kawil adalah bernama Nando yang
beralamat di Kampung Unyil Kelurahan Pateten Kota Bitung. Pengetahuan saksi
adalah karena setiap KMN Kawil berangkat untuk menangkap ikan, Nando
selalu mengantarkan di Pelabuhan Bitung dan menyiapkan kebutuhan-kebutuhan
dalam kapal;
In
do
ne
si
R
-
bahwa hasil penangkapan ikan penjualannya juga diatur oleh Nando dan
terdakwa. Setelah hasil tangkapan dijual, saksi akan mendapatkan gaji yang
besarnya tergantung prosentase hasil tangkapannya;
-
bahwa saksi tidak mengetahui pendapatan terdakwa selaku nakhoda, tetapi saksi
memperkirakan pendapatan terdakwa tiap bulan sekitar Rp. 4.000.000,- s/d Rp.
5.000.000,-;
-
bahwa KMN Kawil berangkat melakukan penangkapan ikan selalu dari
Pelabuhan Perikanan Bitung dan hasil tangkapannya selalu dijual/didaratkan di
Pelabuhan Bitung;
ub
lik
-
Saksi RONNY ARINGOY, pada pokoknya memberikan keterangan di bawah
on
In
d
A
gu
ng
es
sumpah sebagai berikut :
R
2
ep
Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya;
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
A
gu
ng
ah
k
ekor Ikan Tuna seberat ± 40 Kg;
Halaman 8
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
bahwa saksi sudah bekerja selama 4 (empat) bulan sebagai ABK KMN Kawil
R
-
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
dengan tugas sebagai pemancing;
ng
bahwa KMN Kawil adalah sebuah kapal berbendera Indonesia dengan terdakwa
selaku nahkoda (operator) dan selaku pemilik adalah bernama Nando yang
merupakan Warga Kampung Unyil Kota Bitung;
gu
-
-
bahwa sebagai pemilik, maka Nando adalah orang yang menyiapkan kebutuhan-
-
bahwa semua ABK KMN Kawil adalah Warga Negara Philipina berjumlah 6
(enam) orang termasuk terdakwa ;
-
bahwa pada Hari Rabu tanggal 10 Oktober Pukul 03.00 Wita, KMN Kawil
berangkat dari Pelabuhan Bitung menuju Laut Makalehi untuk melakukan
ub
lik
bahwa pada Hari Rabu tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 17.00 Wita
bertempat di sebelah barat Pulau Makelehi (Sangihe), KMN Kawil telah
ditangkap oleh KP Hiu 005 dan dilakukan pemeriksaan hingga KMN Kawil
digiring menuju Bitung;
-
bahwa pada saat dilakukan penangkapan oleh KP Hiu 005, ABK KMN Kawil
sedang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (hand line).
Saat itu telah didapatkan 1 (satu) ekor Ikan Marlin seberat ± 20 Kg dan 1 (satu)
ekor Ikan Tuna seberat ± 40 Kg;
R
ep
-
bahwa menurut petugas pada KP Hiu 005, KMN Kawil tidak memiliki suratsurat izin. Surat yang dimiliki KMN Kawil hanya berupa Pas Kecil;
-
bahwa saksi tidak mengetahui pendapatan terdakwa selaku nahkoda, tetapi saksi
memperkirakan pendapatan terdakwa tiap bulan sekitar Rp. 4.000.000,-;
-
bahwa KMN Kawil berangkat melakukan penangkapan ikan selalu dari
Pelabuhan Perikanan Bitung dan hasil tangkapannya selalu dijual/didaratkan di
Pelabuhan Perikanan Bitung;
Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya;
lik
-
ub
Menimbang, bahwa Penuntut Umum juga telah menghadirkan Ahli bernama
ESTHEPANUS ADRIAN PANTOW, BA., Pada pokoknya ahli menerangkan di
•
ep
bawah sumpah sebagai berikut :
bahwa saksi bekerja sebagai Kepala Seksi Pengawasan dan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan pada Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bitung;
es
on
Hal. 9 dari hal. 21
In
d
A
gu
ng
M
R
ah
ka
m
ah
A
gu
ng
ah
k
am
penangkapan ikan;
In
do
ne
si
ah
A
kebutuhan kapal dan mengatur pemasaran hasil tangkapan ikan;
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
bahwa ditangkapnya KMN Kawil oleh KP. Hiu 005 pada posisi 020 40’ 890” LU
R
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
- 1240 37’ 821” BT berarti pada Zona Ekonomi Ekslusif Indonesa (ZEEI) laut
•
ng
Sulawesi, tepatnya sekitar 30 mil sebelah barat Pulau Makalehi;
bahwa berdasarkan bukti berupa Pas Kecil KMN Kawil, maka KMN Kawil
gu
adalah kapal berbendera Indonesia;
•
bahwa sebuah kapal perikanan yang melakukan operasi penangkapan ikan
seharusnya dilengkapi dengan fotokopi Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), asli
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), asli Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan
(SIKPI), asli Surat Laik Operasi (SLO) dan asli Surat Persetujuan Berlayar
(SPB);
ub
lik
ah
A
•
bahwa pejabat yang berwenang mengeluarkan SIUP, SIPI/SIKPI kapal perikanan
adalah : ukuran lebih dari 30 GT menjadi kewenangan Direktur Jenderal
bahwa untuk kapal perikanan berukuran kurang dari 5 GT, maka berdasarkan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan diwajibkan mendaftarkan kapalnya
kepada Dinas Kelautan dan Perikanan setempat;
•
bahwa produk yang dikeluarkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan berupa
Tanda Pencatatan Kegiatan Perikanan (TPKP);
•
bahwa TPKP adalah setara dengan SIPI sehingga TPKP asli harus berada di atas
kapal;
•
bahwa perbuatan terdakwa melakukan penangkapan ikan tanpa memiliki dokumen
SIUP, SIPI dan SPB adalah pelanggaran terhadap Pasal 27 ayat (1) jo. Pasal 35A jo.
Pasal 42 ayat (3) jo. Pasal 100B UU No. 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas UU
No. 31 tahun 2004 Tentang Perikanan;
•
bahwa pemilik kapal dan terdakwa adalah nelayan kecil sehingga sesuai Pasal 100B
diancam pidana penjara maksimal 1 (satu) tahun atau denda maksimal Rp.
250.000.000,-;
In
do
ne
si
R
ep
•
ub
Menimbang, bahwa atas persetujuan terdakwa, penuntut umum telah
membacakan keterangan saksi-saksi yang telah melakukan pemeriksaan terhadap KMN
Kawil, yaitu para petugas pada KP Hiu 005 sebagai berikut :
on
In
d
A
gu
ng
es
R
ep
1. Saksi HASRUN PAPUTUNGAN, pada pokoknya memberikan keterangan di
bawah sumpah termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan (Saksi I KP. Hiu 005)
tanggal 31 Oktober 2012 sebagai berikut :
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
Atas keterangan ahli, terdakwa menyatakan tidak tahu;
lik
ah
A
gu
ng
ah
k
am
Perikanan Tangkap, ukuran 10 s/d 30 GT menjadi kewenangan gubernur, dan
ukuran 5 s/d 10 GT menjadi kewenangan bupati/walikota;
Halaman 10
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
bahwa saksi menjabat sebagai Mualim KP Hiu 005 dan sebagai Ketua Tim
Pemeriksa;
-
bahwa pada Hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 16.00 Wita, KP
Hiu 005 telah mendeteksi dan mendekati KMN Kawil sedang bergerak perlahan
dan semua ABK sedang memancing ikan pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’
ng
R
-
gu
821” BT;
A
-
bahwa posisi itu berdasarkan baringan pada peta adalah ZEEI, sekitar 30 mil
sebelah barat Pulau Makalehi;
bahwa pada Pukul 17.00 Wita dilakukan pemeriksaan terhadap KMN Kawil,
-
ub
lik
am
ah
maka diketahui bahwa KMN Kawil adalah kapal pumpboat, terbuat dari kayu
dan triplek, tonase 1,46 GT, nahkoda adalah terdakwa berikut 5 (lima) ABKnya
semuanya Warga Negara Philipina;
bahwa pada KMN Kawil ditemukan 9 (sembilan) pancing ulur (hand line), GPS,
Radio SSB, 16 (enam belas) balok es, Ikan Tuna dan Marlin (2 (dua) ekor), solar
bahwa pemeriksaan hanya menemukan dokumen kapal berupa Pas Kecil, tetapi
tidak menemukan dokumen kapal berupa Tanda Pendaftaran Kapal Perikanan
(TPKP) dan Surat Izin Berlayar (SIB);
In
do
ne
si
R
-
ep
ah
k
200 liter, bensin 60 liter berikut logistik makanan;
A
gu
ng
Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya
2. Saksi BERNADUS RONY KOESWIBOWO IRWANTO, pada pokoknya
memberikan keterangan di bawah sumpah termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan
(Saksi II KP. Hiu 005) tanggal 31 Oktober 2012 sebagai berikut :
-
bahwa pada Hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 16.00 Wita, KP
Hiu 005 telah mendeteksi dan mendekati KMN Kawil sedang bergerak perlahan
dan semua ABK sedang memancing ikan pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’
bahwa posisi itu berdasarkan baringan pada peta adalah ZEEI, sekitar 30 mil
sebelah barat Pulau Makalehi;
-
bahwa pada Pukul 17.00 Wita dilakukan pemeriksaan terhadap KMN Kawil,
maka diketahui bahwa KMN Kawil adalah kapal pumpboat, terbuat dari kayu
dan triplek, tonase 1,46 GT, nahkoda adalah terdakwa berikut 5 (lima) ABKnya
semuanya Warga Negara Philipina;
ub
-
es
on
Hal. 11 dari hal. 21
In
d
A
gu
ng
M
R
ep
m
821” BT;
ah
ka
lik
bahwa saksi menjabat sebagai Markonis KP Hiu 005 dan sebagai Anggota Tim
Pemeriksa;
ah
-
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
bahwa pada KMN Kawil ditemukan 9 (sembilan) pancing ulur (hand line), GPS,
Radio SSB, 16 (enam belas) balok es, Ikan Tuna dan Marlin (2 (dua) ekor), solar
200 liter, bensin 60 liter berikut logistik makanan;
-
bahwa pemeriksaan hanya menemukan dokumen kapal berupa Pas Kecil, tetapi
tidak menemukan dokumen kapal berupa Tanda Pencatatan Kegiatan Perikanan
(TPKP) dan Surat Izin Berlayar (SIB);
gu
ng
R
-
Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya;
Fotokopi Pas Kecil Kapal Penangkap Ikan No. 551/Hub-Lt/PKKI/231/302/X/10Btg a/n Kapal KMN Kawil pemilik Josephine Kiramas alamat Kel. Paceda Kec.
Madidir Kota Bitung dikeluarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan a/n Walikota
Bitung tanggal 28 November 2011;
Surat Lurah Kelurahan Pateten Tiga No. 100/Pem/P-TIGA/36/XI/2012 tanggal 5
November 2012;
3
Surat Lurah Kelurahan Paceda No. 414/PEM/1002/XI/2012 tanggal 6 November
2012;
ep
2
In
do
ne
si
R
ah
k
am
1
ub
lik
ah
A
Menimbang, bahwa dalam Berita Acara Penyidikan telah dilampirkan bukti
surat berupa :
A
gu
ng
Menimbang, bahwa terdakwa menyatakan tidak mengajukan alat-alat bukti (a
dhecharge);
Bahwa terdakwa telah bekerja sebagai operator (nahkoda) di kapal KMN Kawil
selama sekitar 8 (delapan) bulan atas ajakan pemilik kapal;
•
Bahwa terdakwa tidak mengetahui pemilik a/n Josephine Kiramas, sepengetahuan
terdakwa pemilik kapal adalah bernama Nando;
•
Bahwa ABK KMN Kawil termasuk terdakwa berjumlah 6 (enam) orang warga
Negara Philipina;
•
Bahwa terdakwa berikut semua ABK tidak memiliki dokumen keimigrasian
untuk bekerja di Indonesia;
•
Bahwa KMN Kawil berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung pada Hari Rabu
tanggal 10 Oktober 2012 Pukul 03.00 Wita. Setelah 6 (enam) hari di laut dan
telah mendapatkan 2 (dua) ekor ikan, pada tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul
17.00 bertempat di sebelah barat Pulau Makalehi, KMN Kawil telah diperiksa
oleh KP. Hiu 005;
es
on
In
d
A
gu
ng
M
R
ep
ub
lik
•
ah
ka
m
ah
Menimbang, bahwa terdakwa telah memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut :
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Bahwa sebelum KMN Kawil didekati oleh KP. Hiu 005, KMN Kawil sedang
R
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
•
ng
melakukan penangkapan ikan dengan alat pancing;
Bahwa dalam pemeriksaan hanya ditemukan dokumen berupa Pas Kecil sehingga
KMN Kawil digiring menuju Bitung;
Bahwa terdakwa tidak dibekali dokumen lain oleh pemilik kapal (Nando).
Menurut Nando, dengan dokumen berupa Pas Kecil sudah diperbolehkan
gu
•
ah
•
Bahwa selama 8 (delapan) bulan terdakwa bekerja di KMN Kawil, hanya 1 (satu)
kali hasil tangkapan ikan KMN Kawil yang dibawa dan dijual ke General Santos
Philipina, selebihnya selalu didaratkan di Pelabuhan Perikanan Bitung dan
ub
lik
A
menangkap ikan;
•
Bahwa walaupun ikan dijual di Philipina, tetapi uang hasil penjualan ikan itu
telah disetorkan kepada Nando;
•
Bahwa sebagai nahkoda, terdakwa mendapatkan gaji dari prosentase semua
ep
am
selanjutnya ikan dipasarkan/dijual oleh Nando;
ah
k
tangkapan ikan yang didapat oleh semua ABK;
Bahwa tiap bulan terdakwa mendapatkan penghasilan sekitar Rp. 4.000.000.
Uang sejumlah itu digunakan untuk biaya hidup terdakwa di Bitung sebesar Rp.
2.000.000 sedangkan sisanya dikirimkan untuk 2 (dua) anak terdakwa yang
berada di Philipina;
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
•
Menimbang, bahwa dalam persidangan telah diajukan barang bukti yang telah
dilakukan penyitaan secara sah menurut hukum berupa :
b
2 (dua) unit katinting;
c
9 (sembilan) unit alat tangkap hand line;
d
1 (satu) unit Alat Komunikasi Radio SSB ICOM IC-718;
e
1 (satu) unit alat navigasi GPS Furuno GP-32;
ub
bahwa terdakwa telah bekerja sebagai nahkoda KMN Kawil selama 8 (delapan)
bulan;
2
bahwa terdakwa sebagai nahkoda mendapatkan penghasilan kurang lebih sekitar
Rp. 4.000.000,- /bulan;
on
In
d
ng
gu
A
Hal. 13 dari hal. 21
es
ep
1
R
m
ka
Menimbang, bahwa berdasarkan persesuaian antara keterangan para saksi,
terdakwa, maupun surat yang dikuatkan dengan barang bukti, maka dapat dikonstantir
fakta-fakta hukum sebagai berikut :
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
lik
1 (satu) unit kapal KMN Kawil;
ah
a
Halaman 13
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
bahwa KMN Kawil adalah sebuah kapal penangkap ikan jenis pumpboat
berbendera Indonesia terbuat dari kayu dan triplek dengan tonase ± 1 GT, ABK
dan nahkoda berjumlah 6 (enam) orang Warga Negara Philipina, dan alat
tangkap berupa pancing ulur (hand line);
4
bahwa pada Hari Rabu tanggal 10 Oktober 2012 Pukul 03.00 Wita, KMN Kawil
berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung untuk melakukan penangkapan ikan
di fishing ground;
gu
ng
R
3
bahwa pada tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 17.00 bertempat ZEEI
sebelah barat Pulau Makalehi, tepatnya di koordinat 020 40’ 890” LU - 1240 37’
ub
lik
821” BT, KMN Kawil terdeteksi oleh KP. Hiu 005 sedang bergerak perlahan
sambil melakukan penangkapan ikan dengan alat pancing ulur (hand line);
6
bahwa setelah didekati dan dilakukan pemeriksaan terhadap KMN Kawil, maka
diketahui KMN Kawil telah melakukan penangkapan ikan dengan hasil 1 (satu)
ekor Ikan Tuna dan 1 (satu) ekor Ikan Marlin;
7
bahwa dalam pemeriksaan dokumen, KMN Kawil hanya mempunyai sebuah
dokumen berupa Pas Kecil Kapal Penangkap Ikan No. 551/Hub-Lt/
ep
ah
k
am
ah
A
5
In
do
ne
si
bahwa KMN Kawil tidak memiliki SIUP, SIPI, SLO maupun SPB dari
syahbandar;
A
gu
ng
8
R
PKKI/231/302/X/10-Btg a/n pemilik Josephine Kiramas yang dikeluarkan oleh
Walikota Bitung tanggal 28 November 2011;
9
bahwa selanjutnya KMN Kawil berikut terdakwa dan semua ABK di adhock
menuju Pangkalan Pengawasan SDKP Kota Bitung untuk dilakukan proses
hukum
Menimbang, bahwa terdakwa adalah orang yang bekerja sebagai nahkoda
(pemimpin kapal) di KMN Kawil milik Nando/Josephine Kiramas. KMN Kawil itu
adalah sebuah kapal penangkap ikan dengan tonase ± 1 GT. Berdasarkan fakta tersebut,
maka majelis sependapat dengan ahli bahwa terdakwa adalah nelayan kecil, yaitu orang
yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari yang menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar 5 (lima) GT
(vide Pasal 1 angka (11) UU No. 45 Tahun 2009 (UU Perikanan) jo. Pasal 1 angka (7)
Permen Kelautan dan Perikanan No. Per.49/Men/2011 (Permen Usaha Perikanan
Tangkap);
ub
lik
ah
:
gu
A
es
:
ng
subsidair
melanggar Pasal 100B Jo Pasal 26 ayat (1) UU
Perikanan ;
on
primair
melanggar Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) UU
Perikanan ;
In
d
KESATU
ep
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah terdakwa dapat
dinyatakan terbukti bersalah karena telah melakukan tindak pidana :
R
m
ka
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 14
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
ATAU
:
KEDUA
gu
primair
(1) UU Perikanan;
:
melanggar Pasal 100B Jo Pasal 27 ayat (1) UU
Perikanan ;
KETIGA
ub
lik
ATAU
:
melanggar Pasal 98 Jo Pasal 42 ayat (3) UU
Perikanan ;
:
melanggar Pasal 100B Jo Pasal 42 ayat (3) UU
Perikanan;
primair
subsidair
ep
ah
k
am
ah
A
subsidair
melanggar Pasal 93 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
Menimbang, bahwa pada hakikatnya dakwaan alternatif adalah bersifat saling
mengecualikan sehingga memberikan pilihan bagi hakim untuk menerapkan dakwaan
yang paling tepat untuk dipertanggungjawabkan oleh terdakwa. Menurut Majelis
Hakim, dakwaan alternatif kesatu dan kedua tidak tepat diterapkan dalam perkara a quo
dengan argumentasi sebagai berikut :
A. Perihal dakwaan alternatif KESATU : Primair Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) UU
Perikanan; Subsidair Pasal 100B Jo Pasal 26 ayat (1) UU Perikanan :
bahwa pada pokoknya rumusan tindak pidana dalam dakwaan kesatu primair dan
lik
subsidair adalah : dengan sengaja di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik
Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, pembudidayan,
pengangkutan pengolahan dan pemasaran ikan tidak memiliki Surat Izin Usaha
Perikanan (SIUP);
bahwa sebagai nelayan kecil, maka terdakwa tidak diwajibkan untuk memiliki
SIUP (vide Pasal 26 ayat (2) UU Perikanan);
-
bahwa di samping itu, Pasal 1 angka (16) UU Perikanan secara gramatikal telah
jelas menegaskan bahwa kewajiban memiliki SIUP adalah bagi perusahaan
perikanan yang melakukan usaha perikanan;
-
bahwa perusahaan perikanan adalah perusahaan yang melakukan usaha di bidang
perikanan dan dibentuk berdasarkan hukum Indonesia termasuk didalamnya
korporasi (Pasal 1 angka (5) Permen Usaha Perikanan Tangkap);
es
In
d
ng
gu
A
Hal. 15 dari hal. 21
on
R
ep
ub
-
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
-
Halaman 15
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
bahwa salah satu syarat permohonan penerbitan SIUP kepada Direktur Jenderal
adalah fotokopi akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha
perikanan tangkap (Pasal 8 ayat (3) e Permen Usaha Perikanan Tangkap);
-
bahwa ditinjau dari aspek hukum perusahaan, usaha adalah kegiatan yang
ng
R
-
gu
memenuhi unsur-unsur : 1) dalam bidang perekonomian; 2) dilakukan oleh
pengusaha; dan 3) tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba;
bahwa usaha dilakukan oleh pengusaha, jika dilakukan oleh pekerja maka
kegiatan itu disebut pekerjaan (Abdulkadir Muhammad. 1999. Hukum
Perusahaan Indonesia. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti);
bahwa terdakwa (nahkoda) mendapatkan imbalan atas pelayanan yang diberikan
sehingga harus dikategorikan sebagai pekerja yang menjalankan pekerjaan;
-
dapat disimpulkan bahwa terdakwa bukan pengusaha yang menjalankan usaha
perikanan, sehingga konsekuensinya terdakwa tidak diwajibkan memiliki SIUP;
ub
lik
-
B. Perihal dakwaan alternatif KEDUA : Primair Pasal 93 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat
bahwa pada pokoknya rumusan tindak pidana dalam dakwaan kedua primair dan
subsidair adalah : memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan
berbendera Indonesia melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan
perikanan Negara Republik Indonesia dan/atau laut lepas yang tidak memiliki
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI);
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
-
ep
(1) UU Perikanan; Subsidair Pasal 100B Jo Pasal 27 ayat (1) UU Perikanan :
bahwa in casu terdakwa adalah nelayan kecil sedangkan Pasal 27 ayat (5) UU
Perikanan menegaskan bahwa kewajiban memiliki SIPI sebagaimana ayat (1)
tidak berlaku bagi nelayan kecil;
-
apabila ditafsirkan secara sistematis, maka kewajiban memiliki SIPI adalah bagi
kapal penangkap ikan dengan tonase di atas 5 GT (vide Pasal 1 angka (11) UU
Perikanan jo. Pasal 5 Permen Usaha Perikanan Tangkap);
-
bahwa nelayan kecil hanya wajib mendaftarkan kapalnya ke dinas perikanan
setempat secara gratis untuk mendapatkan Tanda Pendaftaran Kegiatan
Perikanan (TPKP) (vide Pasal 65 ayat (5) UU Perikanan Jo. Pasal 62 Permen
Usaha Perikanan Tangkap);
-
bahkan terhadap nelayan kecil, dinas perikanan setempat dituntut secara proaktif
melakukan pendaftaran terhadap nelayan kecil (vide Penjelasan Pasal 65 ayat
(5) UU Perikanan);
-
bahwa ahli menyatakan TPKP adalah setara dengan SIPI sehingga perbuatan
terdakwa menangkap ikan tanpa TPKP adalah melanggar Pasal 27 ayat (1) UU
Perikanan;
-
tetapi majelis tidak sependapat dengan ahli karena sesungguhnya Pasal 27 ayat
(5) UU Perikanan secara gramatikal telah jelas, yaitu nelayan kecil tidak
lik
ub
ep
R
on
In
d
A
gu
ng
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
-
es
ah
k
am
ah
A
-
Halaman 16
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
diwajibkan memiliki SIPI. Oleh karenanya tidak boleh ditafsirkan lain apalagi
dianalogikan;
gu
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka Majelis Hakim memilih
untuk mempertimbangkan dakwaan alternatif ketiga, yaitu primair perbuatan terdakwa didakwa
melanggar Pasal 98 Jo Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan; subsidair perbuatan terdakwa didakwa
melanggar Pasal 100B Jo Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan;
Menimbang, bahwa rumusan tindak pidana dalam dakwaan alternatif ketiga primair
(Pasal 98 Jo Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan) adalah :
ub
lik
Sedangkan rumusan Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan adalah :
Setiap kapal perikanan yang akan berlayar melakukan penangkapan ikan dan/atau
pengangkutan ikan dari pelabuhan perikanan wajib memiliki Surat Persetujuan Berlayar
yang dikeluarkan oleh syahbandar di pelabuhan perikanan;
Menimbang, bahwa nelayan kecil yang melakukan tindak pidana melanggar Pasal 42
ayat (3) UU Perikanan telah diatur dan diancam pidana dalam Pasal 100B UU Perikanan. Oleh
karena itu, secara a contrario ketentuan Pasal 98 UU Perikanan harus ditafsirkan berlaku bagi
subyek hukum “nelayan besar” (selain nelayan kecil). Padahal in casu, terdakwa telah terbukti
sebagai nelayan kecil;
ep
ah
k
am
ah
A
Nahkoda kapal perikanan yang tidak memiliki surat persetujuan berlayar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3);
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan itu, maka terdakwa tidak
terbukti telah melakukan tindak pidana dalam dakwaan alternatif ketiga primair. Oleh
karena itu terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan alternatif ketiga primair;
setiap kapal perikanan yang akan berlayar melakukan penangkapan ikan
dan/atau pengangkutan ikan dari pelabuhan perikanan tidak memiliki Surat
Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh syahbandar di pelabuhan
perikanan;
2
dilakukan oleh nelayan kecil;
lik
1
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di
persidangan, maka dapat diketahui bahwa :
terdakwa adalah nahkoda KMN Kawil, yaitu sebuah kapal perikanan jenis kapal
penangkap ikan berbendera Indonesia terbuat dari kayu dan tripleks, tonase ± 1
GT yang dilengkapi dengan alat tangkap berupa pancing ulur (hand line);
b
pada Hari Rabu tanggal 10 Oktober 2012 Pukul 03.00 Wita, KMN Kawil
berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung untuk melakukan penangkapan ikan
di fishing ground;
es
In
d
ng
gu
A
Hal. 17 dari hal. 21
on
R
ep
a
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan dakwaan alternatif
ketiga subsidair (Pasal 100B Jo Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan) yang rumusan tindak
pidananya adalah :
Halaman 17
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
pada tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 17.00 bertempat ZEEI sebelah barat
Pulau Makalehi, tepatnya di koordinat 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT,
R
c
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
setelah didekati dan dilakukan pemeriksaan terhadap KMN Kawil, maka
diketahui KMN Kawil telah melakukan penangkapan ikan dengan hasil 1 (satu)
ekor Ikan Tuna dan 1 (satu) ekor Ikan Marlin;
gu
d
ng
KMN Kawil terdeteksi oleh KP. Hiu 005 sedang bergerak perlahan sambil
melakukan penangkapan ikan dengan alat pancing ulur (hand line);
f
KMN Kawil hanya mempunyai sebuah dokumen berupa Pas Kecil Kapal
Penangkap Ikan No. 551/Hub-Lt/PKKI/231/302/X/10-Btg a/n pemilik Josephine
Kiramas yang dikeluarkan oleh Walikota Bitung tanggal 28 November 2011;
ah
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di atas, maka terbukti
KMN Kawil adalah kapal perikanan yang berlayar melakukan penangkapan ikan dari
pelabuhan perikanan tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh
syahbandar di pelabuhan perikanan. Sebagaimana telah dipertimbangkan, nahkoda
ep
am
ah
k
ub
lik
dalam pemeriksaan dokumen, KMN Kawil tidak memiliki SIUP, SIPI, SLO
maupun SPB dari syahbandar Pelabuhan Perikanan;
A
e
In
do
ne
si
R
KMN Kawil (in casu terdakwa) dikategorikan sebagai nelayan kecil. Oleh karena itu
telah terpenuhi seluruh rumusan tindak pidana dalam dakwaan alternatif ketiga
subsidair;
A
gu
ng
Menimbang, bahwa selama proses persidangan, Majelis Hakim tidak
menemukan alasan-alasan yang dapat menghapus pemidanaan terhadap terdakwa,
sehingga terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
tindak pidana : berlayar melakukan penangkapan ikan tidak memiliki Surat Persetujuan
Berlayar;
lik
bahwa benar ZEE adalah bukan wilayah Negara sehingga negara pantai tidak
mempunyai kedaulatan penuh (sovereignty) melainkan hanya hak berdaulat
(soverign right);
es
on
In
d
A
gu
ng
M
R
ep
a
ub
Menimbang, bahwa dalam uraian tuntutannya, penuntut umum menyatakan
bahwa terhadap terdakwa berlaku ketentuan Pasal 102 UU Perikanan sehingga tidak
dapat dijatuhkan pidana badan. Akan tetapi Majelis Hakim tidak sependapat dengan
alasan sebagai berikut :
ah
ka
m
ah
Menimbang, bahwa karena terdakwa adalah warga negara asing yang
ditangkap di ZEEI, maka menjadi permasalahan : apakah terhadap terdakwa berlaku
ketentuan Pasal 73 UNCLOS 1982 Jo. Pasal 102 UU Perikanan sehingga terhadap
terdakwa tidak dapat dijatuhkan pidana pengurungan (perampasan kemerdekaan) ?;
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 18
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
bahwa hak berdaulat bukan bersumber pada kedaulatan negara pantai, tetapi
bersumber pada hukum internasional (UNCLOS 1982) sehingga cara penegakan
hukum tunduk pada UNCLOS 1982;
c
tetapi konteks Pasal 73 UNCLOS 1982 adalah mengenai kapal-kapal asing
sedangkan perkara ini adalah kapal berkebangsaan Indonesia;
gu
ng
R
b
e
lagi pula tindak pidana ini adalah berlayar dari Pelabuhan Perikanan untuk
melakukan penangkapan ikan tidak memiliki SPB yang dikeluarkan oleh
syahbandar Pelabuhan Perikanan, bukan tindak pidana mengenai penangkapan
ikan di ZEEI;
ah
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka terhadap
terdakwa tidak berlaku ketentuan Pasal 73 UNCLOS 1982 Jo. Pasal 102 UU Perikanan
sehingga terdakwa dapat dijatuhi pidana perampasan kemerdekaan (termasuk kurungan
pengganti);
ep
am
ah
k
ub
lik
oleh karena itu berlaku asas teritorial dalam Pasal 3 KUHP sehingga terdakwa
harus tunduk kepada hukum pidana Indonesia;
A
d
In
do
ne
si
R
Menimbang, bahwa karena sanksi pidana dalam Pasal 100B UU Perikanan
adalah alternatif penjara atau denda, maka Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana
denda karena mempunyai keunggulan berupa proses pelaksanaannya lebih mudah dan
murah serta dapat memberikan pemasukan kepada negara;
A
gu
ng
Menimbang, bahwa untuk efektifitas pidana, maka apabila denda tidak dibayar
oleh terdakwa harus diganti dengan pidana kurungan (vide Pasal 30 ayat (2) KUHP);
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana, maka akan dipertimbangkan
hal-hal sebagai berikut :
Hal-Hal Memberatkan :
perbuatan terdakwa dapat merugikan negara khususnya disektor perikanan;
lik
•
terdakwa belum pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana
ub
kejahatan (first offender);
terdakwa mempunyai tanggungan keluarga berupa 2 (dua) orang anak di
Philipina;
•
terdakwa berlaku sopan dan mengakui terus terang perbuatannya;
ep
•
In
d
ng
gu
A
Hal. 19 dari hal. 21
on
R
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka kiranya pidana
yang akan dijatuhkan telah bersifat preventif, edukatif dan korektif;
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
Hal-Hal Meringankan :
es
-
Halaman 19
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Menimbang, bahwa barang bukti dalam perkara tindak pidana kejahatan dan
ng
pelanggaran perikanan dapat dirampas untuk negara (vide Pasal 104 ayat (2) UU
Perikanan). Dalam perkara ini, alamat pemilik kapal KMN Kawil (Nando/Josephine
Kiramas) tidak diketahui (vide Surat Lurah Kelurahan Pateten Tiga tanggal 5
November 2012 dan Surat Lurah Kelurahan Paceda tanggal 6 November 2012). Oleh
gu
karena itu, walaupun perkara ini adalah tindak pidana pelanggaran, tetapi menurut
majelis adalah telah tepat dan adil apabila seluruh barang bukti dirampas untuk negara;
ub
lik
Mengingat Pasal 100B Jo. Pasal 42 ayat (3) UU No. 45 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan dan peraturan perundangundangan yang berkaitan ;
MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan alternatif ketiga
primair;
ep
ah
k
am
ah
A
Menimbang, bahwa karena terdakwa dinyatakan bersalah, maka biaya perkara
ini dibebankan kepadanya;
In
do
ne
si
R
2. Membebaskan terdakwa tersebut dari dakwaan alternatif ketiga primair;
A
gu
ng
3. Menyatakan Terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “berlayar melakukan penangkapan
ikan tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar” sebagaimana dalam dakwaan
alternatif ketiga subsidair;
4. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana denda sebesar Rp.
60.000.000,- (enam puluh juta rupiah);
5. Menetapkan apabila pidana denda tidak dibayar oleh terdakwa maka diganti dengan
pidana kurungan selama 6 (enam) bulan;
lik
1 (satu) unit Kapal KMN KAWIL;
b
2 (dua) unit Ketinting;
c
9 (sembilan) unit alat tangkap hand line;
d
1 (satu) unit alat komunikasi Radio ICOM Ic-718;
ep
ub
a
on
In
d
A
gu
ng
es
R
e 1 (satu) unit alat navigasi GPS FURUNO GP-32;
Semuanya dirampas untuk negara;
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
6. Menetapkan barang bukti berupa :
Halaman 20
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
7. Membebankan biaya perkara ini kepada terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu
rupiah);
ng
Demikian diputuskan pada Hari SENIN tanggal 17 Desember 2012 dalam
rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Bitung
yang terdiri dari : HASANUDIN, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, ABDUL
gu
WAHID, S.Pi., M.Si., dan LA HOLE, S.H., masing-masing Hakim Ad Hoc sebagai
Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
A
pada Hari SELASA tanggal 18 Desember 2012 oleh Hakim Ketua dengan didampingi
oleh Hakim-hakim Anggota, dibantu JEANET B. KALANGIT, S.H., sebagai Panitera
ub
lik
Kejaksaan Negeri Bitung serta Terdakwa tersebut dan juru bahasa.
Hakim Anggota,
Hakim Ketua,
ep
ah
k
am
ah
Pengganti dan dihadiri oleh FRANS J. KARINDA, S.H., sebagai Penuntut Umum pada
HASANUDIN, S.H., M.H.,
A
gu
ng
In
do
ne
si
R
ABDUL WAHID, S.Pi., M.Si.,
LA HOLE, S.H.,
lik
ah
Panitera Pengganti,
es
on
Hal. 21 dari hal. 21
In
d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
ub
m
JEANET B. KALANGIT, S.H.,
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
Download