ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R P U T U S A N ng No.17/Pid.Prkn/2012/PNBtg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA gu Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Bitung yang mengadili perkaraperkara pidana perikanan dengan acara pemeriksaan biasa dalam peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara : JOVANIE ADVENTAJADO Tempat lahir Umur/Tgl. Lahir Jenis kelamin : : : Calumpang General Santos City Philipina 27 Tahun / 19 Oktober 1985 Laki-laki Kebangsaan Tempat Tinggal : : Philipina Di atas KMN KAWIL/Dermaga Pangkalan Pengawasan SDKP Bitung Agama Pekerjaan Pendidikan : : : Kristen Katholik Nakhoda KMN KAWIL Sekolah Dasar Terdakwa tidak didampingi Penasehat Hukum; A gu ng In do ne si R Terdakwa tidak ditahan; ep ah am ah k ub lik : A Nama lengkap Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri tersebut; Telah membaca berita acara pemeriksaan pendahuluan serta surat-surat dalam berkas perkara; Surat Pelimpahan Perkara dengan Acara Pemeriksaan biasa dari Kepala Kejaksaan Negeri Bitung tanggal 19 Nopember 2012 Nomor: B-1677/ R.1.15/ Ft.2/ 11/2012; 2 Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bitung tanggal 21 Nopember 2012 Nomor : 17/Pen.Pid.Prkn/2012/PN Bitung tentang penunjukan Hakim Majelis dan Panitera Pengganti; 3 Surat Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Perikanan tanggal 21 Nopember 2012 Nomor : 17/Pen.Pid.Prkn/2012/PN.Btg tentang Penetapan Hari Sidang; ep ub lik 1 ka R Telah mengambil sumpah seorang juru bahasa bernama Smarten Pupente; on Hal. 1 dari hal. 21 In d A gu ng Telah mendengar keterangan saksi-saksi, keterangan ahli dan keterangan terdakwa serta telah memperhatikan barang bukti; es m ah Telah membaca pula : ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 1 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia ng R Telah mendengar pembacaan surat tuntutan Penuntut Umum No. Reg. Perkara : PDS-17/R.1.15/Ft.2/11/2012 tanggal 14 Desember 2012 yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan putusan sebagai berikut : gu 1. Menyatakan terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO bersalah melakukan tindak Pidana dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, dan pemasaran ikan yang tidak memiliki SIUP sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair melanggar Pasal 92 jo Pasal 26 ayat (1) UU No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 ub lik 2. Menjatuhkan pidana denda terhadap terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO dengan pidana denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) jika tidak membayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan. 3. Menyatakan barang bukti berupa : - 1 (satu) unit kapal ikan KMN KAWIL - 2 (dua) unit ketinting 1 (satu) unit alat navigasi GPS Furuno GP-32 ep ah k am ah A tahun 2004 tentang Perikanan. A gu ng In do ne si R - 1 (satu) alat komunikasi Radio SSB ICOM IC-718 Semuanya dirampas untuk Negara - 9 (sembilan) unit alat tangkap hand line Dirampas untuk dimusnahkan. 4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). Telah mendengar pembelaan dari terdakwa yang pada pokoknya terdakwa memohon maaf dan merasa bersalah karena telah melakukan penangkapan ikan tanpa dilengkapi dokumen. Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi lagi dan memohon keringanan hukuman; lik ub KESATU PRIMAIR on In d A gu ng Pulau Makalehi, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk es ep Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut Sulawesi pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat R ka m ah Menimbang bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan dengan surat dakwaan No. Reg. Perk : PDS–17/R.1.15/Ft.2/11/2012 tanggal 19 November 2012 yang isi lengkapnya sebagai berikut : ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 2 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia ng R dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan, pengolahan dan pemasaran ikan yang tidak memiliki Surat Ijin Usaha gu Perikanan (SIUP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (1) Undang-undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : ub lik ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul 03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari ep Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal KP. HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). In do ne si R ah k am ah A Bahwa awalnya Kapal KMN. KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE A gu ng Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 92 jo pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Subsidair lik on Hal. 3 dari hal. 21 In d A gu ng Bahwa awalnya Kapal KMN. KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE es ep ub Pulau Makalehi, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan, pengolahan dan pemasaran ikan yang tidak memiliki Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (1) Undang-undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : R ka m ah Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut Sulawesi pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 3 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia ng R ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul 03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari gu dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari ub lik Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 100B jo pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. ATAU ep KEDUA R Primair In do ne si ah k am ah A Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal KP.HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16 A gu ng Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut Sulawesi pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat Pulau Makalehi, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, yang memiliki dan / atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan lik ub In d on ng gu A es ep Bahwa awalnya Kapal KMN. KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul 03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita R ka m ah Negara Republik Indonesia dan / atau di laut lepas, yang tidak memiliki Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI) sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1) Undangundang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 4 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari ng Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal KP.HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin gu Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). A Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 93 jo pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. ub lik Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut Sulawesi pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat ep Pulau Makalehi, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, yang memiliki dan / atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia melakukan penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP RI) dan / atau di laut lepas, yang tidak memiliki Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI) sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1) Undangundang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, yang dilakukan oleh nelayan kecil dan / atau pembudidaya ikan kecil, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : A gu ng In do ne si R ah k am ah Subsidair lik ub on In d ng gu A Hal. 5 dari hal. 21 es R ep Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal KP.HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah Bahwa awalnya Kapal KMN KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul 03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari Halaman 5 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia ng R Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 100B jo pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. ATAU gu KETIGA Primair ub lik Sulawesi pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat Pulau Makalehi, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, Nakhoda kapal perikanan yang tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ayat (3) Undang-undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : ep ah k am ah A Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut A gu ng In do ne si R Bahwa awalnya Kapal KMN. KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul 03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari lik ub Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 98 jo pasal 42 ayat (3) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Subsidair on In d A gu ng R Bahwa terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar jam 17.00 Wita, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012, bertempat di Wilayah Perairan Indonesia, tepatnya di perairan ZEEI Laut Sulawesi pada es ep ka m ah Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal KP.HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 6 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 mil dari Barat Pulau Makalehi, ng atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Perikanan Bitung berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, Nakhoda kapal perikanan yang tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB) gu sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ayat (3) Undang-undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, yang dilakukan oleh nelayan kecil dan / atau pembudidaya ikan kecil, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : ub lik Pelabuhan Perikanan Bitung pada hari Rabu tanggal 10 Nopember 2012 sekitar pukul 03.00 Wita menuju ke perairan Makalehi, setelah itu kapal terdakwa melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat pancing (Hand Line) selama 6 (enam) hari ep dan telah mendapatkan hasil tangkapan berupa 1 (satu) ekor ikan Tuna dan 1 (satu) ekor Marlin, kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar pukul 17.00 Wita saat kapal berada pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT sekitar 30 Mil dari Barat Pulau Makalehi yang merupakan perairan ZEEI Laut Sulawesi datang kapal KP.HIU 005 dan melakukan pemeriksaan kemudian ditemukan terdakwa selaku Nakhoda KMN Kawil tidak dilengkapi dengan dokumen perikanan berupa Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Tanda Pencatatan kapal Perikanan (TPKP) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). A gu ng In do ne si R ah k am ah A Bahwa awalnya Kapal KMN KAWIL yang berukuran ± 1 GT berfungsi sebagai kapal Penangkap Ikan jenis Pumpboat asal Indonesia yang Terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO nakhodai bersama 5 (lima) orang awak kapal berangkat dari Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 100B jo pasal 42 ayat (3) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Menimbang, bahwa terhadap dakwaan di atas terdakwa tidak mengajukan keberatan (eksepsi); Menimbang bahwa Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi sebagai lik ub 1. Saksi ROMIL DANDA, pada pokoknya memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut : bahwa pada sekitar bulan Juli 2012, terdakwa dengan menggunakan/menahkodai KMN Kawil datang ke Philipina bertemu dengan saksi dan mengajak saksi untuk bekerja di KMN Kawil; - bahwa saksi menerima tawaran terdakwa sehingga saksi naik KMN Kawil menuju Perairan Indonesia dan langsung melakukan penangkapan ikan; on In d ng gu A Hal. 7 dari hal. 21 es R ep - M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah berikut : Halaman 7 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id bahwa semua ABK KMN Kawil adalah Warga Negara Philipina berjumlah 6 (enam) orang termasuk terdakwa; - bahwa KMN Kawil adalah sebuah kapal penangkap ikan terbuat dari kayu dan triplek; - bahwa pada Hari Rabu tanggal 10 Oktober Pukul 03.00 Wita, KMN Kawil berangkat dari Pelabuhan Bitung menuju Laut Makalehi untuk melakukan penangkapan ikan; - bahwa pada Hari Rabu tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 17.00 Wita bertempat di sebelah barat Pulau Makelehi (Sangihe), KMN Kawil telah ditangkap oleh KP Hiu 005 dan dilakukan pemeriksaan sehingga KMN Kawil digiring menuju Bitung; - bahwa pada saat dilakukan penangkapan oleh KP Hiu 005, ABK KMN Kawil ub lik am ah A gu ng R - sedang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (hand line). Saat itu telah didapatkan 1 (satu) ekor Ikan Marlin seberat ± 20 Kg dan 1 (satu) ep bahwa menurut petugas pada KP Hiu 005, KMN Kawil tidak memiliki suratsurat yang harus dimiliki untuk melakukan operasi penangkapan ikan; - bahwa sepengetahuan saksi, pemilik KMN Kawil adalah bernama Nando yang beralamat di Kampung Unyil Kelurahan Pateten Kota Bitung. Pengetahuan saksi adalah karena setiap KMN Kawil berangkat untuk menangkap ikan, Nando selalu mengantarkan di Pelabuhan Bitung dan menyiapkan kebutuhan-kebutuhan dalam kapal; In do ne si R - bahwa hasil penangkapan ikan penjualannya juga diatur oleh Nando dan terdakwa. Setelah hasil tangkapan dijual, saksi akan mendapatkan gaji yang besarnya tergantung prosentase hasil tangkapannya; - bahwa saksi tidak mengetahui pendapatan terdakwa selaku nakhoda, tetapi saksi memperkirakan pendapatan terdakwa tiap bulan sekitar Rp. 4.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,-; - bahwa KMN Kawil berangkat melakukan penangkapan ikan selalu dari Pelabuhan Perikanan Bitung dan hasil tangkapannya selalu dijual/didaratkan di Pelabuhan Bitung; ub lik - Saksi RONNY ARINGOY, pada pokoknya memberikan keterangan di bawah on In d A gu ng es sumpah sebagai berikut : R 2 ep Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya; M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah A gu ng ah k ekor Ikan Tuna seberat ± 40 Kg; Halaman 8 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia bahwa saksi sudah bekerja selama 4 (empat) bulan sebagai ABK KMN Kawil R - In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id dengan tugas sebagai pemancing; ng bahwa KMN Kawil adalah sebuah kapal berbendera Indonesia dengan terdakwa selaku nahkoda (operator) dan selaku pemilik adalah bernama Nando yang merupakan Warga Kampung Unyil Kota Bitung; gu - - bahwa sebagai pemilik, maka Nando adalah orang yang menyiapkan kebutuhan- - bahwa semua ABK KMN Kawil adalah Warga Negara Philipina berjumlah 6 (enam) orang termasuk terdakwa ; - bahwa pada Hari Rabu tanggal 10 Oktober Pukul 03.00 Wita, KMN Kawil berangkat dari Pelabuhan Bitung menuju Laut Makalehi untuk melakukan ub lik bahwa pada Hari Rabu tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 17.00 Wita bertempat di sebelah barat Pulau Makelehi (Sangihe), KMN Kawil telah ditangkap oleh KP Hiu 005 dan dilakukan pemeriksaan hingga KMN Kawil digiring menuju Bitung; - bahwa pada saat dilakukan penangkapan oleh KP Hiu 005, ABK KMN Kawil sedang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (hand line). Saat itu telah didapatkan 1 (satu) ekor Ikan Marlin seberat ± 20 Kg dan 1 (satu) ekor Ikan Tuna seberat ± 40 Kg; R ep - bahwa menurut petugas pada KP Hiu 005, KMN Kawil tidak memiliki suratsurat izin. Surat yang dimiliki KMN Kawil hanya berupa Pas Kecil; - bahwa saksi tidak mengetahui pendapatan terdakwa selaku nahkoda, tetapi saksi memperkirakan pendapatan terdakwa tiap bulan sekitar Rp. 4.000.000,-; - bahwa KMN Kawil berangkat melakukan penangkapan ikan selalu dari Pelabuhan Perikanan Bitung dan hasil tangkapannya selalu dijual/didaratkan di Pelabuhan Perikanan Bitung; Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya; lik - ub Menimbang, bahwa Penuntut Umum juga telah menghadirkan Ahli bernama ESTHEPANUS ADRIAN PANTOW, BA., Pada pokoknya ahli menerangkan di • ep bawah sumpah sebagai berikut : bahwa saksi bekerja sebagai Kepala Seksi Pengawasan dan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan pada Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bitung; es on Hal. 9 dari hal. 21 In d A gu ng M R ah ka m ah A gu ng ah k am penangkapan ikan; In do ne si ah A kebutuhan kapal dan mengatur pemasaran hasil tangkapan ikan; ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia bahwa ditangkapnya KMN Kawil oleh KP. Hiu 005 pada posisi 020 40’ 890” LU R • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id - 1240 37’ 821” BT berarti pada Zona Ekonomi Ekslusif Indonesa (ZEEI) laut • ng Sulawesi, tepatnya sekitar 30 mil sebelah barat Pulau Makalehi; bahwa berdasarkan bukti berupa Pas Kecil KMN Kawil, maka KMN Kawil gu adalah kapal berbendera Indonesia; • bahwa sebuah kapal perikanan yang melakukan operasi penangkapan ikan seharusnya dilengkapi dengan fotokopi Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), asli Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), asli Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI), asli Surat Laik Operasi (SLO) dan asli Surat Persetujuan Berlayar (SPB); ub lik ah A • bahwa pejabat yang berwenang mengeluarkan SIUP, SIPI/SIKPI kapal perikanan adalah : ukuran lebih dari 30 GT menjadi kewenangan Direktur Jenderal bahwa untuk kapal perikanan berukuran kurang dari 5 GT, maka berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan diwajibkan mendaftarkan kapalnya kepada Dinas Kelautan dan Perikanan setempat; • bahwa produk yang dikeluarkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan berupa Tanda Pencatatan Kegiatan Perikanan (TPKP); • bahwa TPKP adalah setara dengan SIPI sehingga TPKP asli harus berada di atas kapal; • bahwa perbuatan terdakwa melakukan penangkapan ikan tanpa memiliki dokumen SIUP, SIPI dan SPB adalah pelanggaran terhadap Pasal 27 ayat (1) jo. Pasal 35A jo. Pasal 42 ayat (3) jo. Pasal 100B UU No. 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 Tentang Perikanan; • bahwa pemilik kapal dan terdakwa adalah nelayan kecil sehingga sesuai Pasal 100B diancam pidana penjara maksimal 1 (satu) tahun atau denda maksimal Rp. 250.000.000,-; In do ne si R ep • ub Menimbang, bahwa atas persetujuan terdakwa, penuntut umum telah membacakan keterangan saksi-saksi yang telah melakukan pemeriksaan terhadap KMN Kawil, yaitu para petugas pada KP Hiu 005 sebagai berikut : on In d A gu ng es R ep 1. Saksi HASRUN PAPUTUNGAN, pada pokoknya memberikan keterangan di bawah sumpah termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan (Saksi I KP. Hiu 005) tanggal 31 Oktober 2012 sebagai berikut : M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m Atas keterangan ahli, terdakwa menyatakan tidak tahu; lik ah A gu ng ah k am Perikanan Tangkap, ukuran 10 s/d 30 GT menjadi kewenangan gubernur, dan ukuran 5 s/d 10 GT menjadi kewenangan bupati/walikota; Halaman 10 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id bahwa saksi menjabat sebagai Mualim KP Hiu 005 dan sebagai Ketua Tim Pemeriksa; - bahwa pada Hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 16.00 Wita, KP Hiu 005 telah mendeteksi dan mendekati KMN Kawil sedang bergerak perlahan dan semua ABK sedang memancing ikan pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ ng R - gu 821” BT; A - bahwa posisi itu berdasarkan baringan pada peta adalah ZEEI, sekitar 30 mil sebelah barat Pulau Makalehi; bahwa pada Pukul 17.00 Wita dilakukan pemeriksaan terhadap KMN Kawil, - ub lik am ah maka diketahui bahwa KMN Kawil adalah kapal pumpboat, terbuat dari kayu dan triplek, tonase 1,46 GT, nahkoda adalah terdakwa berikut 5 (lima) ABKnya semuanya Warga Negara Philipina; bahwa pada KMN Kawil ditemukan 9 (sembilan) pancing ulur (hand line), GPS, Radio SSB, 16 (enam belas) balok es, Ikan Tuna dan Marlin (2 (dua) ekor), solar bahwa pemeriksaan hanya menemukan dokumen kapal berupa Pas Kecil, tetapi tidak menemukan dokumen kapal berupa Tanda Pendaftaran Kapal Perikanan (TPKP) dan Surat Izin Berlayar (SIB); In do ne si R - ep ah k 200 liter, bensin 60 liter berikut logistik makanan; A gu ng Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya 2. Saksi BERNADUS RONY KOESWIBOWO IRWANTO, pada pokoknya memberikan keterangan di bawah sumpah termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan (Saksi II KP. Hiu 005) tanggal 31 Oktober 2012 sebagai berikut : - bahwa pada Hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 16.00 Wita, KP Hiu 005 telah mendeteksi dan mendekati KMN Kawil sedang bergerak perlahan dan semua ABK sedang memancing ikan pada posisi 020 40’ 890” LU - 1240 37’ bahwa posisi itu berdasarkan baringan pada peta adalah ZEEI, sekitar 30 mil sebelah barat Pulau Makalehi; - bahwa pada Pukul 17.00 Wita dilakukan pemeriksaan terhadap KMN Kawil, maka diketahui bahwa KMN Kawil adalah kapal pumpboat, terbuat dari kayu dan triplek, tonase 1,46 GT, nahkoda adalah terdakwa berikut 5 (lima) ABKnya semuanya Warga Negara Philipina; ub - es on Hal. 11 dari hal. 21 In d A gu ng M R ep m 821” BT; ah ka lik bahwa saksi menjabat sebagai Markonis KP Hiu 005 dan sebagai Anggota Tim Pemeriksa; ah - ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id bahwa pada KMN Kawil ditemukan 9 (sembilan) pancing ulur (hand line), GPS, Radio SSB, 16 (enam belas) balok es, Ikan Tuna dan Marlin (2 (dua) ekor), solar 200 liter, bensin 60 liter berikut logistik makanan; - bahwa pemeriksaan hanya menemukan dokumen kapal berupa Pas Kecil, tetapi tidak menemukan dokumen kapal berupa Tanda Pencatatan Kegiatan Perikanan (TPKP) dan Surat Izin Berlayar (SIB); gu ng R - Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya; Fotokopi Pas Kecil Kapal Penangkap Ikan No. 551/Hub-Lt/PKKI/231/302/X/10Btg a/n Kapal KMN Kawil pemilik Josephine Kiramas alamat Kel. Paceda Kec. Madidir Kota Bitung dikeluarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan a/n Walikota Bitung tanggal 28 November 2011; Surat Lurah Kelurahan Pateten Tiga No. 100/Pem/P-TIGA/36/XI/2012 tanggal 5 November 2012; 3 Surat Lurah Kelurahan Paceda No. 414/PEM/1002/XI/2012 tanggal 6 November 2012; ep 2 In do ne si R ah k am 1 ub lik ah A Menimbang, bahwa dalam Berita Acara Penyidikan telah dilampirkan bukti surat berupa : A gu ng Menimbang, bahwa terdakwa menyatakan tidak mengajukan alat-alat bukti (a dhecharge); Bahwa terdakwa telah bekerja sebagai operator (nahkoda) di kapal KMN Kawil selama sekitar 8 (delapan) bulan atas ajakan pemilik kapal; • Bahwa terdakwa tidak mengetahui pemilik a/n Josephine Kiramas, sepengetahuan terdakwa pemilik kapal adalah bernama Nando; • Bahwa ABK KMN Kawil termasuk terdakwa berjumlah 6 (enam) orang warga Negara Philipina; • Bahwa terdakwa berikut semua ABK tidak memiliki dokumen keimigrasian untuk bekerja di Indonesia; • Bahwa KMN Kawil berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung pada Hari Rabu tanggal 10 Oktober 2012 Pukul 03.00 Wita. Setelah 6 (enam) hari di laut dan telah mendapatkan 2 (dua) ekor ikan, pada tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 17.00 bertempat di sebelah barat Pulau Makalehi, KMN Kawil telah diperiksa oleh KP. Hiu 005; es on In d A gu ng M R ep ub lik • ah ka m ah Menimbang, bahwa terdakwa telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Bahwa sebelum KMN Kawil didekati oleh KP. Hiu 005, KMN Kawil sedang R • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id • ng melakukan penangkapan ikan dengan alat pancing; Bahwa dalam pemeriksaan hanya ditemukan dokumen berupa Pas Kecil sehingga KMN Kawil digiring menuju Bitung; Bahwa terdakwa tidak dibekali dokumen lain oleh pemilik kapal (Nando). Menurut Nando, dengan dokumen berupa Pas Kecil sudah diperbolehkan gu • ah • Bahwa selama 8 (delapan) bulan terdakwa bekerja di KMN Kawil, hanya 1 (satu) kali hasil tangkapan ikan KMN Kawil yang dibawa dan dijual ke General Santos Philipina, selebihnya selalu didaratkan di Pelabuhan Perikanan Bitung dan ub lik A menangkap ikan; • Bahwa walaupun ikan dijual di Philipina, tetapi uang hasil penjualan ikan itu telah disetorkan kepada Nando; • Bahwa sebagai nahkoda, terdakwa mendapatkan gaji dari prosentase semua ep am selanjutnya ikan dipasarkan/dijual oleh Nando; ah k tangkapan ikan yang didapat oleh semua ABK; Bahwa tiap bulan terdakwa mendapatkan penghasilan sekitar Rp. 4.000.000. Uang sejumlah itu digunakan untuk biaya hidup terdakwa di Bitung sebesar Rp. 2.000.000 sedangkan sisanya dikirimkan untuk 2 (dua) anak terdakwa yang berada di Philipina; A gu ng In do ne si R • Menimbang, bahwa dalam persidangan telah diajukan barang bukti yang telah dilakukan penyitaan secara sah menurut hukum berupa : b 2 (dua) unit katinting; c 9 (sembilan) unit alat tangkap hand line; d 1 (satu) unit Alat Komunikasi Radio SSB ICOM IC-718; e 1 (satu) unit alat navigasi GPS Furuno GP-32; ub bahwa terdakwa telah bekerja sebagai nahkoda KMN Kawil selama 8 (delapan) bulan; 2 bahwa terdakwa sebagai nahkoda mendapatkan penghasilan kurang lebih sekitar Rp. 4.000.000,- /bulan; on In d ng gu A Hal. 13 dari hal. 21 es ep 1 R m ka Menimbang, bahwa berdasarkan persesuaian antara keterangan para saksi, terdakwa, maupun surat yang dikuatkan dengan barang bukti, maka dapat dikonstantir fakta-fakta hukum sebagai berikut : M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah lik 1 (satu) unit kapal KMN Kawil; ah a Halaman 13 In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id bahwa KMN Kawil adalah sebuah kapal penangkap ikan jenis pumpboat berbendera Indonesia terbuat dari kayu dan triplek dengan tonase ± 1 GT, ABK dan nahkoda berjumlah 6 (enam) orang Warga Negara Philipina, dan alat tangkap berupa pancing ulur (hand line); 4 bahwa pada Hari Rabu tanggal 10 Oktober 2012 Pukul 03.00 Wita, KMN Kawil berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung untuk melakukan penangkapan ikan di fishing ground; gu ng R 3 bahwa pada tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 17.00 bertempat ZEEI sebelah barat Pulau Makalehi, tepatnya di koordinat 020 40’ 890” LU - 1240 37’ ub lik 821” BT, KMN Kawil terdeteksi oleh KP. Hiu 005 sedang bergerak perlahan sambil melakukan penangkapan ikan dengan alat pancing ulur (hand line); 6 bahwa setelah didekati dan dilakukan pemeriksaan terhadap KMN Kawil, maka diketahui KMN Kawil telah melakukan penangkapan ikan dengan hasil 1 (satu) ekor Ikan Tuna dan 1 (satu) ekor Ikan Marlin; 7 bahwa dalam pemeriksaan dokumen, KMN Kawil hanya mempunyai sebuah dokumen berupa Pas Kecil Kapal Penangkap Ikan No. 551/Hub-Lt/ ep ah k am ah A 5 In do ne si bahwa KMN Kawil tidak memiliki SIUP, SIPI, SLO maupun SPB dari syahbandar; A gu ng 8 R PKKI/231/302/X/10-Btg a/n pemilik Josephine Kiramas yang dikeluarkan oleh Walikota Bitung tanggal 28 November 2011; 9 bahwa selanjutnya KMN Kawil berikut terdakwa dan semua ABK di adhock menuju Pangkalan Pengawasan SDKP Kota Bitung untuk dilakukan proses hukum Menimbang, bahwa terdakwa adalah orang yang bekerja sebagai nahkoda (pemimpin kapal) di KMN Kawil milik Nando/Josephine Kiramas. KMN Kawil itu adalah sebuah kapal penangkap ikan dengan tonase ± 1 GT. Berdasarkan fakta tersebut, maka majelis sependapat dengan ahli bahwa terdakwa adalah nelayan kecil, yaitu orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar 5 (lima) GT (vide Pasal 1 angka (11) UU No. 45 Tahun 2009 (UU Perikanan) jo. Pasal 1 angka (7) Permen Kelautan dan Perikanan No. Per.49/Men/2011 (Permen Usaha Perikanan Tangkap); ub lik ah : gu A es : ng subsidair melanggar Pasal 100B Jo Pasal 26 ayat (1) UU Perikanan ; on primair melanggar Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) UU Perikanan ; In d KESATU ep Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah terdakwa dapat dinyatakan terbukti bersalah karena telah melakukan tindak pidana : R m ka ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 14 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng ATAU : KEDUA gu primair (1) UU Perikanan; : melanggar Pasal 100B Jo Pasal 27 ayat (1) UU Perikanan ; KETIGA ub lik ATAU : melanggar Pasal 98 Jo Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan ; : melanggar Pasal 100B Jo Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan; primair subsidair ep ah k am ah A subsidair melanggar Pasal 93 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat A gu ng In do ne si R Menimbang, bahwa pada hakikatnya dakwaan alternatif adalah bersifat saling mengecualikan sehingga memberikan pilihan bagi hakim untuk menerapkan dakwaan yang paling tepat untuk dipertanggungjawabkan oleh terdakwa. Menurut Majelis Hakim, dakwaan alternatif kesatu dan kedua tidak tepat diterapkan dalam perkara a quo dengan argumentasi sebagai berikut : A. Perihal dakwaan alternatif KESATU : Primair Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) UU Perikanan; Subsidair Pasal 100B Jo Pasal 26 ayat (1) UU Perikanan : bahwa pada pokoknya rumusan tindak pidana dalam dakwaan kesatu primair dan lik subsidair adalah : dengan sengaja di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, pembudidayan, pengangkutan pengolahan dan pemasaran ikan tidak memiliki Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP); bahwa sebagai nelayan kecil, maka terdakwa tidak diwajibkan untuk memiliki SIUP (vide Pasal 26 ayat (2) UU Perikanan); - bahwa di samping itu, Pasal 1 angka (16) UU Perikanan secara gramatikal telah jelas menegaskan bahwa kewajiban memiliki SIUP adalah bagi perusahaan perikanan yang melakukan usaha perikanan; - bahwa perusahaan perikanan adalah perusahaan yang melakukan usaha di bidang perikanan dan dibentuk berdasarkan hukum Indonesia termasuk didalamnya korporasi (Pasal 1 angka (5) Permen Usaha Perikanan Tangkap); es In d ng gu A Hal. 15 dari hal. 21 on R ep ub - M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah - Halaman 15 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id bahwa salah satu syarat permohonan penerbitan SIUP kepada Direktur Jenderal adalah fotokopi akte pendirian perusahaan yang menyebutkan bidang usaha perikanan tangkap (Pasal 8 ayat (3) e Permen Usaha Perikanan Tangkap); - bahwa ditinjau dari aspek hukum perusahaan, usaha adalah kegiatan yang ng R - gu memenuhi unsur-unsur : 1) dalam bidang perekonomian; 2) dilakukan oleh pengusaha; dan 3) tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba; bahwa usaha dilakukan oleh pengusaha, jika dilakukan oleh pekerja maka kegiatan itu disebut pekerjaan (Abdulkadir Muhammad. 1999. Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti); bahwa terdakwa (nahkoda) mendapatkan imbalan atas pelayanan yang diberikan sehingga harus dikategorikan sebagai pekerja yang menjalankan pekerjaan; - dapat disimpulkan bahwa terdakwa bukan pengusaha yang menjalankan usaha perikanan, sehingga konsekuensinya terdakwa tidak diwajibkan memiliki SIUP; ub lik - B. Perihal dakwaan alternatif KEDUA : Primair Pasal 93 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat bahwa pada pokoknya rumusan tindak pidana dalam dakwaan kedua primair dan subsidair adalah : memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia dan/atau laut lepas yang tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI); A gu ng In do ne si R - ep (1) UU Perikanan; Subsidair Pasal 100B Jo Pasal 27 ayat (1) UU Perikanan : bahwa in casu terdakwa adalah nelayan kecil sedangkan Pasal 27 ayat (5) UU Perikanan menegaskan bahwa kewajiban memiliki SIPI sebagaimana ayat (1) tidak berlaku bagi nelayan kecil; - apabila ditafsirkan secara sistematis, maka kewajiban memiliki SIPI adalah bagi kapal penangkap ikan dengan tonase di atas 5 GT (vide Pasal 1 angka (11) UU Perikanan jo. Pasal 5 Permen Usaha Perikanan Tangkap); - bahwa nelayan kecil hanya wajib mendaftarkan kapalnya ke dinas perikanan setempat secara gratis untuk mendapatkan Tanda Pendaftaran Kegiatan Perikanan (TPKP) (vide Pasal 65 ayat (5) UU Perikanan Jo. Pasal 62 Permen Usaha Perikanan Tangkap); - bahkan terhadap nelayan kecil, dinas perikanan setempat dituntut secara proaktif melakukan pendaftaran terhadap nelayan kecil (vide Penjelasan Pasal 65 ayat (5) UU Perikanan); - bahwa ahli menyatakan TPKP adalah setara dengan SIPI sehingga perbuatan terdakwa menangkap ikan tanpa TPKP adalah melanggar Pasal 27 ayat (1) UU Perikanan; - tetapi majelis tidak sependapat dengan ahli karena sesungguhnya Pasal 27 ayat (5) UU Perikanan secara gramatikal telah jelas, yaitu nelayan kecil tidak lik ub ep R on In d A gu ng M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah - es ah k am ah A - Halaman 16 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R diwajibkan memiliki SIPI. Oleh karenanya tidak boleh ditafsirkan lain apalagi dianalogikan; gu ng Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka Majelis Hakim memilih untuk mempertimbangkan dakwaan alternatif ketiga, yaitu primair perbuatan terdakwa didakwa melanggar Pasal 98 Jo Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan; subsidair perbuatan terdakwa didakwa melanggar Pasal 100B Jo Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan; Menimbang, bahwa rumusan tindak pidana dalam dakwaan alternatif ketiga primair (Pasal 98 Jo Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan) adalah : ub lik Sedangkan rumusan Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan adalah : Setiap kapal perikanan yang akan berlayar melakukan penangkapan ikan dan/atau pengangkutan ikan dari pelabuhan perikanan wajib memiliki Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh syahbandar di pelabuhan perikanan; Menimbang, bahwa nelayan kecil yang melakukan tindak pidana melanggar Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan telah diatur dan diancam pidana dalam Pasal 100B UU Perikanan. Oleh karena itu, secara a contrario ketentuan Pasal 98 UU Perikanan harus ditafsirkan berlaku bagi subyek hukum “nelayan besar” (selain nelayan kecil). Padahal in casu, terdakwa telah terbukti sebagai nelayan kecil; ep ah k am ah A Nahkoda kapal perikanan yang tidak memiliki surat persetujuan berlayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3); A gu ng In do ne si R Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan itu, maka terdakwa tidak terbukti telah melakukan tindak pidana dalam dakwaan alternatif ketiga primair. Oleh karena itu terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan alternatif ketiga primair; setiap kapal perikanan yang akan berlayar melakukan penangkapan ikan dan/atau pengangkutan ikan dari pelabuhan perikanan tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh syahbandar di pelabuhan perikanan; 2 dilakukan oleh nelayan kecil; lik 1 ub Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan, maka dapat diketahui bahwa : terdakwa adalah nahkoda KMN Kawil, yaitu sebuah kapal perikanan jenis kapal penangkap ikan berbendera Indonesia terbuat dari kayu dan tripleks, tonase ± 1 GT yang dilengkapi dengan alat tangkap berupa pancing ulur (hand line); b pada Hari Rabu tanggal 10 Oktober 2012 Pukul 03.00 Wita, KMN Kawil berangkat dari Pelabuhan Perikanan Bitung untuk melakukan penangkapan ikan di fishing ground; es In d ng gu A Hal. 17 dari hal. 21 on R ep a M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan dakwaan alternatif ketiga subsidair (Pasal 100B Jo Pasal 42 ayat (3) UU Perikanan) yang rumusan tindak pidananya adalah : Halaman 17 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 16 Oktober 2012 sekitar Pukul 17.00 bertempat ZEEI sebelah barat Pulau Makalehi, tepatnya di koordinat 020 40’ 890” LU - 1240 37’ 821” BT, R c In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id setelah didekati dan dilakukan pemeriksaan terhadap KMN Kawil, maka diketahui KMN Kawil telah melakukan penangkapan ikan dengan hasil 1 (satu) ekor Ikan Tuna dan 1 (satu) ekor Ikan Marlin; gu d ng KMN Kawil terdeteksi oleh KP. Hiu 005 sedang bergerak perlahan sambil melakukan penangkapan ikan dengan alat pancing ulur (hand line); f KMN Kawil hanya mempunyai sebuah dokumen berupa Pas Kecil Kapal Penangkap Ikan No. 551/Hub-Lt/PKKI/231/302/X/10-Btg a/n pemilik Josephine Kiramas yang dikeluarkan oleh Walikota Bitung tanggal 28 November 2011; ah Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di atas, maka terbukti KMN Kawil adalah kapal perikanan yang berlayar melakukan penangkapan ikan dari pelabuhan perikanan tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh syahbandar di pelabuhan perikanan. Sebagaimana telah dipertimbangkan, nahkoda ep am ah k ub lik dalam pemeriksaan dokumen, KMN Kawil tidak memiliki SIUP, SIPI, SLO maupun SPB dari syahbandar Pelabuhan Perikanan; A e In do ne si R KMN Kawil (in casu terdakwa) dikategorikan sebagai nelayan kecil. Oleh karena itu telah terpenuhi seluruh rumusan tindak pidana dalam dakwaan alternatif ketiga subsidair; A gu ng Menimbang, bahwa selama proses persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan alasan-alasan yang dapat menghapus pemidanaan terhadap terdakwa, sehingga terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana : berlayar melakukan penangkapan ikan tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar; lik bahwa benar ZEE adalah bukan wilayah Negara sehingga negara pantai tidak mempunyai kedaulatan penuh (sovereignty) melainkan hanya hak berdaulat (soverign right); es on In d A gu ng M R ep a ub Menimbang, bahwa dalam uraian tuntutannya, penuntut umum menyatakan bahwa terhadap terdakwa berlaku ketentuan Pasal 102 UU Perikanan sehingga tidak dapat dijatuhkan pidana badan. Akan tetapi Majelis Hakim tidak sependapat dengan alasan sebagai berikut : ah ka m ah Menimbang, bahwa karena terdakwa adalah warga negara asing yang ditangkap di ZEEI, maka menjadi permasalahan : apakah terhadap terdakwa berlaku ketentuan Pasal 73 UNCLOS 1982 Jo. Pasal 102 UU Perikanan sehingga terhadap terdakwa tidak dapat dijatuhkan pidana pengurungan (perampasan kemerdekaan) ?; ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id bahwa hak berdaulat bukan bersumber pada kedaulatan negara pantai, tetapi bersumber pada hukum internasional (UNCLOS 1982) sehingga cara penegakan hukum tunduk pada UNCLOS 1982; c tetapi konteks Pasal 73 UNCLOS 1982 adalah mengenai kapal-kapal asing sedangkan perkara ini adalah kapal berkebangsaan Indonesia; gu ng R b e lagi pula tindak pidana ini adalah berlayar dari Pelabuhan Perikanan untuk melakukan penangkapan ikan tidak memiliki SPB yang dikeluarkan oleh syahbandar Pelabuhan Perikanan, bukan tindak pidana mengenai penangkapan ikan di ZEEI; ah Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka terhadap terdakwa tidak berlaku ketentuan Pasal 73 UNCLOS 1982 Jo. Pasal 102 UU Perikanan sehingga terdakwa dapat dijatuhi pidana perampasan kemerdekaan (termasuk kurungan pengganti); ep am ah k ub lik oleh karena itu berlaku asas teritorial dalam Pasal 3 KUHP sehingga terdakwa harus tunduk kepada hukum pidana Indonesia; A d In do ne si R Menimbang, bahwa karena sanksi pidana dalam Pasal 100B UU Perikanan adalah alternatif penjara atau denda, maka Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana denda karena mempunyai keunggulan berupa proses pelaksanaannya lebih mudah dan murah serta dapat memberikan pemasukan kepada negara; A gu ng Menimbang, bahwa untuk efektifitas pidana, maka apabila denda tidak dibayar oleh terdakwa harus diganti dengan pidana kurungan (vide Pasal 30 ayat (2) KUHP); Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana, maka akan dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut : Hal-Hal Memberatkan : perbuatan terdakwa dapat merugikan negara khususnya disektor perikanan; lik • terdakwa belum pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana ub kejahatan (first offender); terdakwa mempunyai tanggungan keluarga berupa 2 (dua) orang anak di Philipina; • terdakwa berlaku sopan dan mengakui terus terang perbuatannya; ep • In d ng gu A Hal. 19 dari hal. 21 on R Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka kiranya pidana yang akan dijatuhkan telah bersifat preventif, edukatif dan korektif; M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah Hal-Hal Meringankan : es - Halaman 19 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Menimbang, bahwa barang bukti dalam perkara tindak pidana kejahatan dan ng pelanggaran perikanan dapat dirampas untuk negara (vide Pasal 104 ayat (2) UU Perikanan). Dalam perkara ini, alamat pemilik kapal KMN Kawil (Nando/Josephine Kiramas) tidak diketahui (vide Surat Lurah Kelurahan Pateten Tiga tanggal 5 November 2012 dan Surat Lurah Kelurahan Paceda tanggal 6 November 2012). Oleh gu karena itu, walaupun perkara ini adalah tindak pidana pelanggaran, tetapi menurut majelis adalah telah tepat dan adil apabila seluruh barang bukti dirampas untuk negara; ub lik Mengingat Pasal 100B Jo. Pasal 42 ayat (3) UU No. 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan dan peraturan perundangundangan yang berkaitan ; MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan alternatif ketiga primair; ep ah k am ah A Menimbang, bahwa karena terdakwa dinyatakan bersalah, maka biaya perkara ini dibebankan kepadanya; In do ne si R 2. Membebaskan terdakwa tersebut dari dakwaan alternatif ketiga primair; A gu ng 3. Menyatakan Terdakwa JOVANIE ADVENTAJADO terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “berlayar melakukan penangkapan ikan tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar” sebagaimana dalam dakwaan alternatif ketiga subsidair; 4. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah); 5. Menetapkan apabila pidana denda tidak dibayar oleh terdakwa maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan; lik 1 (satu) unit Kapal KMN KAWIL; b 2 (dua) unit Ketinting; c 9 (sembilan) unit alat tangkap hand line; d 1 (satu) unit alat komunikasi Radio ICOM Ic-718; ep ub a on In d A gu ng es R e 1 (satu) unit alat navigasi GPS FURUNO GP-32; Semuanya dirampas untuk negara; M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah 6. Menetapkan barang bukti berupa : Halaman 20 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 7. Membebankan biaya perkara ini kepada terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah); ng Demikian diputuskan pada Hari SENIN tanggal 17 Desember 2012 dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Bitung yang terdiri dari : HASANUDIN, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, ABDUL gu WAHID, S.Pi., M.Si., dan LA HOLE, S.H., masing-masing Hakim Ad Hoc sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum A pada Hari SELASA tanggal 18 Desember 2012 oleh Hakim Ketua dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota, dibantu JEANET B. KALANGIT, S.H., sebagai Panitera ub lik Kejaksaan Negeri Bitung serta Terdakwa tersebut dan juru bahasa. Hakim Anggota, Hakim Ketua, ep ah k am ah Pengganti dan dihadiri oleh FRANS J. KARINDA, S.H., sebagai Penuntut Umum pada HASANUDIN, S.H., M.H., A gu ng In do ne si R ABDUL WAHID, S.Pi., M.Si., LA HOLE, S.H., lik ah Panitera Pengganti, es on Hal. 21 dari hal. 21 In d A gu ng M R ah ep ka ub m JEANET B. KALANGIT, S.H., ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21