A Gideline for Camera-Ready Papers of

advertisement
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164
pp. 38- 49
12 Pages
PENGARUH EARNING PER SHARE DAN NET PROFIT
MARGIN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
YANGTERGABUNG DALAM INDEKS LQ-45 DIBURSA EFEK
INDONESIA
Seri Murni1, Muhammad Arfan2, Said Musnadi2
1)
Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2)
Fakultas EkonomiUniversitas Syiah Kuala
Abstract: This study was aimed to determine the effect of earnings per share and net profit margin
on stock returns, both individually (partial) or jointly (simultaneously). This study uses census. The
study was conducted at the companies belonging to the LQ-45 index in Indonesia Stock Exchange
which has met the population criteria. Observation period of research data in February 2010 until
July 2012 that the 27 companies belonging to the LQ-45 index of meeting the criteria. The
analytical method used is multiple linear regression. Results of this study found the earnings per
share and net profit margin affects the stock return, both individually (partial) or jointly
(simultaneously).
Keywords: Earnings per share, net profit margin, and stock returns
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh earning per share dan net profit
margin terhadap return saham, baik secara individu (parsial) maupun bersama-sama (simultan).
Penelitian ini menggunakan metode sensus. Penelitian dilakukan pada perusahaan yang tergabung
dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia yang telah memenuhi kriteria populasi. Periode
pengamatan data penelitian dari tahun Februari 2010 s.d Juli 2012 yang berjumlah27 perusahaan
yang tergabung dalam indeks LQ-45 yang telah memenuhi kriteria. Metode analisis yang
digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menemukan earning per share dan
net profit margin berpengaruh terhadap return saham, baik secara individu (parsial) maupun
bersama-sama (simultan).
Kata Kunci: Earning per share, net profit margin, dan return saham
Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 38
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
pemegang
PENDAHULUAN
Perkembangan
ekonomi
secara
saham
perusahaannya
atas
pendapatan oleh perusahaan.Tujuan seseorang
keseluruhan salah satunya dapat dilihat dari
investor
perkembangan
industri
bentuk saham di pasar modal adalah untuk
sekuritas pada suatu negara. Pasar modal
memperoleh hasil yang besar, namun tidak
mempunyai peranan sebagai alat investasi
tertutup kemungkinan risiko akan gagal selalu
keuangan dalam dunia perekonomian. Pasar
ada dalam investasi tersebut. Oleh karena itu
modal sebagai sarana untuk memobilisasi dana
keberhasilan suatu investasi dalam saham tidak
yang bersumber dari masyarakat ke berbagai
terlepas dari kemampuan dan pengetahuan
sektor yang melaksanakan investasi. Syarat
investor dalam mengolah informasi yang
utama yang diinginkan oleh para investor untuk
tersedia di pasar modal.
pasar
modal
dan
bersedia menyalurkan dananya melalui pasar
menginvestasikan
Saham
perusahaan
dananya
yang
go
dalam
public
modal adalah perasaan aman akan investasinya.
sebagai komoditi investasi tergolong memiliki
Ekspektasi dari para investor terhadap
tingkat risiko (risk) yang tinggi karena sangat
investasinya
return
peka terhadap perubahan-perubahan kondisi
(pengembalian) sebesar-besarnya dengan risiko
politik dan ekonomi yang terjadi di dalam
tertentu. Return dapat berupa capital gain
maupun di luar negeri, serta perubahan yang
ataupun dividen untuk investasi pada saham
terjadi dalam internal perusahaan itu sendiri.
dan pendapatan bunga untuk investasi pada
Dalam
surat hutang (obligasi). Return tersebut yang
dihadapkan pada ketidakpastian (uncertainty)
menjadiindikator
meningkatkan
antara return yang akan diperoleh dengan risiko
kesejahteraan (wealth)para investor, termasuk
yang akan dihadapinya. Semakin besar return
didalamnya parapemegang saham. Investor
yang
akan sangat senang apabila mendapatkan return
semakin
investasi yang semakin tinggi dari waktu ke
dikatakan bahwa return ekspektasi memiliki
waktu. Oleh karena itu investor memiliki
hubungan positif dengan risiko. Risiko yang
kepentingan untuk mampu memprediksi berapa
lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan
besar tingkat pengembalian return investasi
peluang untuk mendapatkan return yang lebih
mereka.
tinggi pula (high risk high return, low risk
Menurut
memperoleh
tingkat
untuk
Hartono
(2007:109)
return
melakukan
investasi
diharapkandiperoleh
besar
pula
dari
investor
investasi,
risikonya,
sehingga
lowreturn).
saham terdiri dari dua hal yaitu capital gain dan
Mengingat risiko yang melekat pada
dividen. Capital gain adalah keuntungan yang
investasi saham lebih tinggi dari pada investasi
diperoleh
harga.
pada perbankan, return yang diharapkan juga
Dividen merupakan keuntungan penghasilan
lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan teori
yang diberikan oleh para emiten kepada para
investasi
pemodal
karena
selisih
menurut
Widiatmodjo
(2008:92),
Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 39
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
investor
akan
sangat
senang
apabila
menyatakan bahwa pasar modal merupakan
memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan
pasar bagi instrumen keuangan jangka panjang
tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan
baik yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun
keputusan investasinya dan mendapatkan return
oleh perusahaan swasta seperti saham dan
investasi yang semakin tinggi dari waktu ke
obligasi.
waktu. Oleh karena itu, investormemiliki
kepentingan
untuk
mampu
memprediksi
berapabesar investasi mereka.
Menurut Sartono (2010:23), pasar modal
adalah
suatu
sarana
dengan
mana
surat
berharga-surat berharga yang berjangka panjang
diperjualbelikan. Pasar modal sebagai wadah
KAJIAN KEPUSTAKAAN
untuk mencari dana bagi perusahaan dan wadah
Pasar Modal
investasi
Sesuai Undang-Undang Pasar Modal No.
8 Tahun 1995, pasar modal didefinisikan
sebagai
bagi
kepentingan
pemodal
menyangkut
pihak
(Raharjaputra,
banyak
2009:26).
kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
Investasi
Investasi merupakan suatu aktiva yang
yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang
digunakan
berkaitan dengan efek. Pengertian pasar modal
kekayaan (accretion wealth) melalui distribusi
menurut
hasil investasi (seperti bunga, royalty, dividen
Usman
(1989)
dalam
Supranto
(1992:1) adalah sebagai berikut:
perusahaan
untuk
pertumbuhan
dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi
Lembaga pasar modal adalah merupakan
atau untuk mendapatkan manfaat lain bagi
pelengkap disektor keuangan terhadap dua
perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat
lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga
yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
pembiayaan. Pasar modal memberikan jasanya
Persediaan dan aktiva tetap bukan merupakan
yaitu menjembatani hubungan antara pemilik
investasi
dana dalam hal ini disebut sebagai pemodal
(2010:1) investasi adalah komitmen untuk
(investor) dengan peminjam dana dalam hal ini
menanamkan sejumlah dana pada saat ini
disebut dengan nama emiten (perusahaan yang
dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa
go public).
datang.
Menurut
Darmadji
Menurut
Tandelilin
Fakhruddin
Definisi investasi yang lain menurut
(2001:1) menyatakan bahwa pasar modal
Hartono (2007:5) adalah investasi merupakan
(capital
untuk
penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan
berbagai instrumen keuangan jangka panjang
di dalam produksi yang efisien selama periode
yang bisa baik dalam bentuk hutang ataupun
waktu yang tertentu. Investasi merupakan suatu
modal sendiri. Sementara Kasmir (2010:61)
kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih
market)
dan
(IAI,2009).
merupakan
pasar
Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 40
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dari satu aset selama periode tertentu dengan
olehsebuah
harapan dapat memperoleh penghasilan atau
Perseroan Terbatas (PT) (Sunariyah, 2004:126).
peningkatan nilai investasi (Jones, 2004:3).
perusahaan
Pembagian
saham
yang
berbentuk
menurut
Hartono
Pengertian investasi tersebut menunjukkan
(2007:68) dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
bahwa
1. Saham Preferen (Preferent Stock)
tujuan
investasi
meningkatkan
kesejahteraan investor, baik sekarang maupun
Saham
preferen
di masa yang akan datang. Keputusan atas
mempunyai sifat gabungan (hybird) antara
investasi yang akan dilakukan oleh suatu
obligasi (bond) dan saham biasa. Seperti
perusahaan, terutama harus dipertimbangkan
obligasi
tentang berapa besar tingkat pengembalian yang
pinjaman, saham preferen juga memberikan
diharapkan (expected return) oleh perusahaan
hasil yang tetap berupa dividen preferen.
di kemudian hari (Raharjaputra, 2009:176).
Beberapa
yang
yaitu
saham
membayar
karakteristik
yang
bunga
saham
atas
preferen
adalah sebagai berikut:
a. Hak preferen terhadap dividen
Saham
Dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8
Hak preferen terhadap dividen artinya
Tahun 1995, dinyatakan bahwa efek adalah
pemegang saham preferen mempunyai
surat berharga yaitu surat pengakuan utang,
hak untuk menerima dividen terlebih
surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda
dahulu dibandingkan dengan pemegang
bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi
saham biasa.
kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap
b. Hak preferen pada waktu likuidasi
derivatif dari efek. Sedangkan pengertian saham
Hak preferen pada waktu likuidasi
menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001:5)
artinya
adalah tanda penyertaan atau kepemilikan
saham
preferen
untuk
mendapatkan
terlebih
dahulu
aktiva
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
perusahaan
dibandingkan
atau
pemegang saham biasa pada waktu
perseroan
terbatas.
Saham
dapat
didefenisikan sebagai surat berharga sebagai
hak
dengan
likuidasi.
bukti penyertaan atau pemilikan invdividu
maupun institusi dalam suatu perusahaan
2. Saham Biasa (Common Stock)
(Anoraga, 2001:58). Menurut Elton, Martin,
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu
dan
kelas saham saja, saham ini biasanya dalam
Cristopher
menunjukkan
(1995)
hak
saham
adalah
kepemilikan
pada
bentuk
saham
biasa
Pemegang
Saham dapat definisikan sebagai surat berharga
perusahaan
yang
mewakilkan
kepada
sebagai
pemilikan
manajemen
untuk
menjalankan
operasi
individu maupun institusi yang dikeluarkan
perusahaan.
pemegang
saham
41 -
atau
Volume 3, No. 1, Februari 2014
Setiap
adalah
stock).
keuntungan dan aset dari sebuah perusahaan.
buktipenyertaan
saham
(common
pemilik
dari
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
memperoleh
sertifikat
saham
yang
saham lama dan melindungi harga saham
tercantum nama, alamat dan hak suara
lama dari kemerosotan.
pemegang saham. Sebagai suatu surat
berharga, saham mengandung perikatan
3. Saham Treasuri
yang setiap penerbitannya dijamin oleh
Saham treasuri (treasury stock) merupakan
Undang-undang.
Indonesia
saham milik perusahaan yang sudah pernah
Undang-undang tersebut berupa Undang-
dikeluarkan (dijual) dan beredar yang
Undang
Perseroan
Undang-
kemudian dibeli kembali oleh perusahaan
Undang
Pasar
aturan
untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan
pelaksanaannya. Beberapa hak yang dimiliki
sebagai treasury stock yang nantinya akan
oleh pemegang saham biasa adalah:
dijual kembali.
Untuk
di
Terbatas,
Modal
beserta
a. Hak Kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak
Return Saham
untuk memilih dewan direksi. Ini berarti
Return atau hasil investasi merupakan
bahwa pemegang saham mempunyai hak
tujuan utama bagi investor. Return yang
untuk mengontrol siapa saja yang akan
diterima oleh seorang investor yang melakukan
memimpin
tergantung dari
perusahaannya.
Pemegang
instrumen
investasi
yang
saham dapat melakukan hak kontrolnya
dibelinya/ditransaksikan. Konsep resiko tidak
dalam pemilihan direksi di rapat tahunan
terlepas
pemegang saham (RUPS) atau memveto
investor selalu mengharapkan tingkat return
pada
yang
yang sesuai atas setiap resiko investasi yang
pemegang
dihadapinya. Menurut Brigham dan Gapenski
tindakan-tindakan
membutuhkan
persetujuan
kaitannya
dengan
return,
karena
(1993:192) pengertian return adalah “measure
saham.
b. Hak Menerima Pembagian Keuntungan
the financial performance of an investment.
Hak menerima pembagian keuntungan
Jones (2004:140) mendefinisikan return adalah
adalah hak untuk mendapatkan bagian
return is yield and capital gain (loss),yield yaitu
dari keuntungan perusahaan.
cash flow yang dibayarkan secara periodik
c. Hak Preemptive
Hak
preemptive
kepada
saham
(dalam
bentuk
right)
dividen) dan capital gain (loss), yaitu selisih
mendapatkan
antara harga saham pada saat pembelian dengan
persentasi kepemilikan yang sama jika
harga saham pada saat penjualan. Berdasarkan
perusahaan
pendapat
merupakan
lembar
hak
(preemptive
pemegang
untuk
mengeluarkan
saham
lama
tambahan
untuk
tujuan
melindungi hak kontrol dari pemegang
diambil
yang telah
kesimpulan
dikemukakan,
return
dapat
saham adalah
keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan
saham
investor
atas
investasi
Volume 3, No. 1, Februari 2014
yang
- 42
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan
capital gain (loss) (Suharli, 2005:101).
Pengertian
return
Investasi
saham
akan
memberikan
keuntungan atau return dalam dua cara, yaitu
menurut
menjual saham hingga harga menguat, sering
adalah
disebut sebagai capital gain atau menunggu
sebagaiperubahan nilai antara periode t + 1
dividend, yaitu bagian laba perusahaan yang
dengan
dibagikan kepada pemegang saham sesuai
HanafidanHalim
periode
pendapatan
(2003)
t
lain
ditambah
selama
dengan keputusan manajemen(dividend policy).
tersebut.Return (kembalian) adalah tingkat
Returnsaham dalam bentuk capital gain
keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
(loss) yaitu selisih antara harga saham saat ini
suatu
(Ang,
(closing price pada periode t) dengan harga
1997:97). Return sendiri merupakan hasil yang
saham periodesebelumnya(closing price pada
diperoleh dari investasi yang berupa return
periode t-1) dibagi dengan harga saham periode
realisasi (realized return) dan return ekspektasi
sebelumnya (closing price pada periode t-1)
(expected return) yang belum terjadi tetapi yang
dengan mengabaikan dividen. Closing price
diharapkan akan terjadi dimasa yang akan
adalah harga penutup atau harga perdagangan
datang (Hartono, 2007:109).
terakhir untuk suatu periode. Yield merupakan
investasi
yang
pendapatan-
yang
terjadi
dilakukannya
Return realisasi merupakan return yang
prosentase penerimaan kas periodik terhadap
telah terjadi yang dihitung berdasarkan data
harga investasi periode tertentu dari suatu
historis,
harga
investasi dan untuk saham biasa dimana
digunakan
pembayaran periode sebesar Dt rupiah per
return
sebelumnya
merupakan
secara
relatif
selisih
dan
sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan.
lembar.
Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar
penentuan return ekspektasi (expected return)
Earning Per Share
yang merupakan return yang diharapkan oleh
Menurut Eljelly dan Alghurair (2001)
investor di masa mendatang. Return realisasi
manajer dan investor memiliki kecenderungan
diukur dengan menggunakan return total (total
untuk
return),
digunakan
relatif
return
(return
relative),
menemukan
indikator
dalam
yang
mengukur
dapat
kinerja
kumulatif return (return cumulative), dan return
perusahaannya. Banyak negara di dunia, badan
disesuaikan (adjusted return). Return total
akuntan profesional dan pihak bursa saham
merupakan return keseluruhan dari suatu
meminta
investasi suatu periode tertentu yang terdiri dari
ringkasan ukuran kinerja perusahaannya, seperti
capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss)
return on equity (ROE), cash flow (CF) dan
merupakan selisih untung (rugi) dari harga
earning per share (EPS). Earning per share
investasi sekarang, relatif dengan harga periode
sebagai
yang lalu (Hartono, 2007:110).
menjadi dasar penetapan tujuan perusahaan dan
43 -
Volume 3, No. 1, Februari 2014
perusahaan
ukuran
untuk
profitabilitas
menyertakan
perusahaan
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
juga sebagai dasar pertimbangan calon investor
dipakai
untuk
mengevaluasi
efisiensi
dalam mengambil keputusan (Solechan, 2009).
perusahaan dalam mengendalikan biaya dan
Data earning per share sangat banyak
beban yang berkaitan dengan penjualan, yaitu
digunakan dalam mengevaluasi kinerja operasi
apabila suatu perusahaan menurunkan beban
dan profitabilitas suatu perusahaan. Hubungan
relatifnya terhadap penjualan, maka perusahaan
laba yang diperoleh dengan investasi yang
akan memiliki lebih banyak dana untuk
ditetapkan pemegang saham diamati secara
kegiatan-kegiatan usaha lainnya. Net profit
cermat
Analis
margin banyak dipakai para peneliti dalam
yang
melakukan kajian terhadap kinerja perusahaan,
menggambarkan kinerja perusahaan dalam
diantaranya Tuasikal (2002) dan Prasetya
hubungannya dengan kepentingan investor.
(2000).
oleh komunitas keuangan.
menelusuri
beberapa
Menurut
(2001:139)
ukuran
Darmadji
bahwa
pokok
dan
per
Nilai net profit margin berada diantara 0
share
(nol) dan 1 (satu). Nilai net profit margin
merupakan rasio yang menunjukkan seberapa
semakin besar mendekati satu, maka berarti
besar keuntungan (return) yang diperoleh
semakin efisien biaya yang dikeluarkan, yang
investor atau pemegang saham per saham.
berarti
Informasi earning per share suatuperusahaan
keuntungan bersih. Dengan semakin besar
menunjukan laba bersihperusahaan yang siap
tingkat kembalian yang diperoleh perusahaan,
dibagikan
maka kinerja perusahaan semakin membaik
bagi
earning
Fakhruddin
semuapemegang
saham
perusahaan (Tandelilin, 2001:241).
semakin
besar
tingkat
kembalian
yang berdampak pada meningkatnya minat
investor terhadap saham perusahaan. Dengan
meningkatnya minat investor terhadap saham
Net Profit Margin
net
Rasio profitabilitas diantaranya adalah
perusahaan, maka saham perusahaan di pasar
profit
modal cenderung meningkat sehingga return
perbandingan
margin
antara
(NPM)
laba
merupakan
bersih
dengan
saham juga meningkat.
penjualan (Wild, Subramanyam dan Halsey,
2005:405).
Net profit margin menunjukkan
rasio antara laba bersih setelah pajak atau
Kerangka Pemikiran
Pertumbuhan
perusahaan
memiliki
NIAT(net income after tax) terhadap total
hubungan dengan kebijakan dividen perusahaan.
penjualan. Menurut Ehrhardt dan Brigham
Perusahaan yang sedang mengalami tingkat
(2009:98) net profit margin adalah rasio antara
pertumbuhan
laba setalah pajak (earning after tax) dengan
investasi yang tinggi, maka akan membutuhkan
penjualan yang mengukur laba bersih yang
dana untuk membiayai investasinya (Murhadi,
dihasilkan dari setiap penjualan. Hubungan laba
2008). Salah satu sumber
bersih dengan penjualan bersih kerapkali
perusahaan adalah laba yang ditahan (retained
tinggi
dengan
kesempatan
dana
Volume 3, No. 1, Februari 2014
internal
- 44
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
earning) dari laba yang diperoleh perusahaan.
sehingga
Perusahaan akan menentukan apakah laba yang
opportunistic
diperoleh akan
melaporkan
dibagikan
dalam bentuk
dapat
membatasi
manager,
laba
yaitu
secara
perilaku
manager
oportunis
dividen kepada pemegang saham, atau menahan
memaksimumkan
laba tersebut guna meningkatkan sumber dana
Kepemilikan saham oleh pihak institusi akan
intern (internal financing) untuk membiayai
mendorong pengawasan yang lebih efektif,
aktivitas investasi perusahaan (Harjito, 2008).
karena institusi merupakan profesional yangh
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi
memiliki kemampuan dalam mengevaluasi
cenderung
kinerja perusahaan (Murhadi, 2008).
untuk
menahan
labanya
guna
kepentingan
untuk
pribadinya.
membiayai kebutuhan investasi. Hal ini akan
Utang mempunyai hubungan dengan
mengurangi tingkat pembagian dividen yang
pembayaran dividen tunai. Hal ini terlihat dari
akan dibayarkan kepada pemegang saham.
peranan
Hal yang relevan juga dikemukakan oleh
utang
yang
menjadi
prioritas
perusahaan untuk melunasi utangnya daripada
Budiandriani (2010) di mana salah satu
membagikan
karakteristik
keuntungan dari usaha perusahaan (Arilaha,
perusahaan
yang
mengalami
potensi pertumbuhan yang tinggi
dividen
ketika
mendapatkan
adalah
2009). Perusahaan yang mempunyai rasio utang
dengan mebayarkan dividen yang rendah. Hal
yang tinggicenderung melakukan pembayaran
ini sesuai dengan teori dividen residu yang
dividen tunai dalam jumlah yang rendah, hal ini
mengungkapkan
lebih
disebabkan karena perusahaan harus melunasi
dan
utangnya dari laba perusahaan.Utang jangka
menginvestasikan kembali labanya daripada
panjang diikat oleh sebuah perjanjian utang
membagikannya dalam bentuk dividen, apabila
yang melindungi kreditor. Kreditor biasanya
investasi tersebut dapat menghasilkan laba yang
membatasi
lebih tinggi. Menurut Sutrisno (2001) dalam
saham baru, dan penambahan utang untuk
banyak hal dividen sering diperlakukan sebagai
menjamin pembayaran pokok utang dan bunga.
pertimbangan terakhir setelah pertimbangan
Semakin tinggi utang, maka semakin ketatnya
investasi dan pertimbangan pembiayaan lainnya.
perusahaan terhadap perjanjian utang, sehingga
menginginkan
bahwa
perusahaan
Hubungan
antara
investor
menahan
kepemilikan
pembagian
dividen,
pembelian
akan menurunkan pembayaran dividen tunai.
institusional dengan kebijakan pembayaran
Peningkatan net profit margintentunya
dividen dapat memiliki hubungan yang positif
akan memberikan sinyal positif bagi para
ataupun negatif. Hal ini terlihat dari peranan
investor untuk menanamkan modalnya pada
kepemilikan institusional sebagai pengawas
perusahaan tersebut dengan harapan akan
manajer
saham
memperoleh return yang tinggi, sehingga
institusional yang tinggi akan menghasilkan
peningkatan net profit margin tentunya akan
upaya-upaya pengawasan yang lebih intensif
diimbangi dengan peningkatan return saham
45 -
(Dewi,
2008).
Tingkat
Volume 3, No. 1, Februari 2014
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
perusahaan. Semakin besar rasio net profit
dikerangka pemikiran, maka hipotesis dalam
margin, maka semakin baik, karena dianggap
penelitian
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
berikut :earning per share dan net profit margin
laba cukup tinggi (Harahap, 2004:304).
baik secara bersama-sama maupun secara
Net
Profit
Margin
memberikan
sinyal
positif
investoruntuk
menanamkan
yang
bagi
ini
dapat
dirumuskan
sebagai
tinggi
parsial berpengaruh terhadap return saham pada
para
perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ-
dan
45 di Bursa Efek Indonesia.
modalnya
merupakan keberhasilan perusahaan dalam
mengemban misi dari pemiliknya. Perusahaan
METODE PENELITIAN
yang mampu menghasilkan keuntungan akan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
mempengaruhi investor atau calon investor
pengaruh variabel independen (earning per
untuk melakukan investasi. Investor akan
share dan net profit margin) terhadap variabel
bersedia membeli saham dengan harga yang
dependen (return saham)melalui pengujian
lebih tinggi apabila memperkirakan tingkat net
hipotesis (hypothesis testing). Sesuai dengan
profit margin perusahaan naik, dan sebaliknya
tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang
investor tidak bersedia membeli saham dengan
digunakan daam penelitian ini adalah penelitian
harga tinggi apabila nilai net profit margin
verifikatif (verificative research) atau penelitian
perusahaan rendah. Net profit margin yang
pengujian
meningkat
research). Penelitian verifikatif merupakan
akan
menyebabkan
investor
hipotesis
penelitian
(hypothesis
memburu suatu saham perusahaan akibatnya
jenis
return perusahaan tersebut akan meningkat
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-
pula, sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel
net profit margin terhadap return saham adalah
(Singarimbun dan
positif.
hubungan
relationship,
Earning
Share
Per
melalui
antar
yaitu
yang
testing
bertujuan
pengujian
untuk
hipotesis
Effendi, 1995:5). Tipe
variabel
adalah
tipe
hubungan
causal
yang
menjelaskan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen atau tipe hubungan
yang
Return Saham
Net
Margin
Profit
menjelaskan
hubungan
sebab-akibat
antara variabel-variabel (Sekaran, 2006:164).
Berdasarkan
kondisi
lingkungan
penelitian dan tingkat keterlibatan peneliti,
penelitian ini merupakan studi lapangan. Studi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Hipotesis
Berdasarkan paparan yang dikemukakan
lapangan merupakan tipe penelitian yang
menguji hubungan korelasional antar variabel
dengan kondisi lingkungan penelitian yang
Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 46
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
natural (alamiah) dan tingkat keterlibatan
Efek Indonesia digunakan regresi berganda
peneliti yang minimal (Indriantoro dan Supomo,
linier. Dalam model ini akan menggunakan
2002:92).
motode analisis kuantitatif yang menggunakan
Unit analisis yang digunakan adalah
indeks harga saham, yakni emiten yang
uji statistik untuk membuktikan hipotesis yang
ada.
tergabung dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek
Model umum dari pembahasan masalah
Indonesia yang memiliki informasi earning per
return
share dan net profit margin serta return saham.
mempengaruhinya
Sifat data dalam penelitian ini adalah pooled
regresi berganda, polled data yang model
data yaitu data gabungan antara time series
fungsinya adalah sebagai berikut:
dengan cross section data dan secara spesifik
Y = α + β 1 X 1 +β 2 X 2 +e
disebut panel data karena mengamati responden
Keterangan :
atau sampel dalam
Y
= Return Saham
α
= Konstanta
β1-β2
= Nilai koefisien regresi
X1
= Earning per share
semua emiten yang secara konsisten termasuk
X2
= Net profit margin
dalam perhitungan saham LQ-45 diambil dari
e
= epsilon (error term)
serial periode waktu
(Gujarati, 1995:24)
Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
saham
dan
faktor-
faktor
menggunakan
yang
analisis
sumber data Indeks LQ-45 yang diumumkan
Bursa Efek Indonesia pada 5 (lima) periode
yaitu Februari 2010 hingga Juli 2012. Sahamsaham yang tidak konsisten akan diabaikan atau
HASIL PEMBAHASAN
Persamaan regresi linear
berganda
berikut:
tidak dijadikan populasi. Dari data perhitungan
Y = 0,003+0,000X1+0,005X2+e
Indeks LQ-45 sejak Februari 2010 hingga Juli
Berdasarkan persamaan regresi tersebut
2012, terdapat sebanyak 38 emiten saja yang
dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai
secara konsisten masuk dalam perhitungan
berikut: dari penelitian ini diperoleh nilai
Indeks
konstanta
LQ-45
selama
5
(lima)
periode
pengamatan dan dijadikan sebagai populasi.
positif
sebesar
0,003.
Artinya
bilamana variabel earning per share (X1)
dannet profit margin (X2) tidak memiliki nilai
Metode Analisis
Untuk
menguji
atau nol, maka variabel return saham pada
dan
menganalisis
perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ-
pengaruh earning per share dan net profit
45 di Bursa Efek Indonesia akan mengalami
margin terhadap return saham pada perusahaan
peningkatan sebesar 0,003.
yang tergabung dalam Indeks LQ-45 di Bursa
47 -
Volume 3, No. 1, Februari 2014
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
disimpulkan bahwa dari
yang
diteliti,
indikator variabel
ternyata
net
yang menurun menandakan investor tidak
profit
akan menanamkan sahamnya, akibatnya
marginmempunyai pengaruh dominan dalam
laba perusahaan akan semakin menurun
mempengaruhi perubahan return saham pada
sehingga
perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ-
mempengaruhi harga saham dan juga akan
45 di Bursa Efek Indonesia yaitu sebesar 0,005.
mempengaruhi return saham perusahaan.
earning
per
share
tidak
3) Net profit margin berpengaruh tetapi tidak
KESIMPULAN DAN SARAN
signifikan terhadap return saham pada
Kesimpulan
perusahaan yang tergabung dalam Indeks
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan
LQ-45 di Bursa Efek Indonesia.Hal ini
terhadap permasalahan yang dirumuskan dalam
menunjukkan bahwa net profit margintidak
hipotesis penelitian dengan menggunakan uji
mampu
regresi linier berganda, maka dapat ditarik
sahamdikarenakan kemungkinan adanya
kesimpulan sebagai berikut :
faktor lain diluar variabel net profit margin
1) Earningper share dan net profit margin
secara
bersama-sama
meningkatkanreturn
yang dapat mempengaruhi harga saham,
tidakberpengaruh
seperti adanya perubahan tingkat inflasi,
terhadap return saham pada perusahaan
suku bunga, memburuknya perekonomian
yang tergabung dalam Indeks LQ-45 di
global yang mempengaruhi perekonomian
Bursa
domestik, dan faktor lainnya. Sebagian
Efek
Indonesia,
hal
ini
mengindikasikan bahwa return saham
besar
tidakhanya
oleh
mendapatkan laba dalam jangka panjang
variabelearning per share dan net profit
berupa dividen ,sehingga investor lebih
margin.
tertarik pada laba jangka pendek yaitu
ditentukan
2) Earning per share berpengaruh tetapi tidak
capital
investor
tidak
gain
tertarik
untuk
sehingga
dalam
pembelian
saham
signifikan terhadap return saham, pada
mempertimbangkan
perusahaan yang tergabung dalam Indeks
tidak mempertimbangkan nilai net profit
LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
margin, akan tetapi mengikuti trend terjadi
menunjukkan
dipasar.
bahwa
earning
per
sharetidak mampu memprediksi return
saham hal ini disebabkan karena bisa jadi
investor
ragu
akan
informasi
yang
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan
diterimanya tidak sepenuhnya disampaikan
penelitian yang dihasilkan, dapatdisarankan:
oleh
adanya
1) Hendaknya calon investor tidak hanya
fluktuasi data earning per share, hal ini
menggunakan indikator earning per share
mengindikasikan bahwa earning per share
dan net profit margin saja dalam menghitung
pihak
manajemen
dan
Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 48
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
tingkat pengembalian (return) atas investasi
dalam bentuk saham , masih banyak
indikator-indikator rasio keuangan yang
dapat digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan
dan
faktor-faktor
eksternal
perusahaan,seperti kondisi perekonomian,
laju
inflasi,
tingkat
suku
bunga
dan
kebijakan pemerintah.
2) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
dapat memperpanjang periode pengamatan
dan menambahkan variabel untuk diteliti
agar hasil penelitian yang diperoleh akan
lebih maksimal dan menggambarkan kondisi
yang ada.
3) Peneliti
keuangan
dapat
memasukkan
lainnya
dalam
rasio-rasio
variabel
independen, sehingga hasil penelitian dapat
memberikan gambaran mengenai pengaruh
rasio keuangan yang ada terhadap return
saham.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anam, S., 2002. Pengaruh Profitabilitas dan
Leverage terhadap Return
Saham
Perusahaan
(Studi
Kasus
Industri
Manufaktur). Tesis. Semarang: Program
Pascasarjana
Magister
Manajemen
Universitas Diponegoro.
Ang, R., 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia
(The Intelligent Guide To Indonesian Capital
Market). Jakarta: Mediasoft Indonesia.
Anoraga, P., 2001. Pengantar Pasar Modal (Edisi
Revisi). Jakarta : RinekaCipta.
Aloysius, H.S., 2004. Analisis Faktor Fundamental
Perusahaanterhadap Total Return di Bursa
Efek Jakarta. Tesis. Semarang: Program
Pascasarjana
Magister
Manajemen
Universitas Diponegoro.
Brigham, E., 1993. International Financial
Management. Florida: The Dryden Press.
Cristanty, M., 2009. Analisis Pengaruh Faktor
Fundamental dan Economic
Value
49 -
Volume 3, No. 1, Februari 2014
Added (EVA) terhadap Return Saham. Tesis.
Semarang: Program Pascasarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro.
Darmadji, Tjiptono & Hendy M. Fakhruddin. 2001.
Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya
Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Elton, Edwin J., Gruber J. Martin & Blake R.
Cristopher . 1995. Fundamental Economic
Variables, Expected Return, and Bond Fund
Performance.The Journal of Finance. Vol. 1,
No. 4. Hal: 1229-1256.
Ehrhardt, M. C., & Eugene F. Brigham, 2009.
Financial Management: Theory and Practice.
Thirteenth Edition. Mason: South-Western
CengageLearning.
Eljelly A., & Alghurair K, 2001. Performance
Measures and Welth Creation in An
Emerging Market: The Case of Saudi Arabia.
International Journal of Commerce and
Management. Vol. 11. Hal : 3-4.
Gill, James & Moira C., 2003. Memahami Laporan
Keuangan. Jakarta:
PPM.
Gujarati, D.N., 2004. Basic Econometrics. Fourth
Edition. The McGraw- Hill Companies.
Hanafi, Mamduh M. & Abdul Halim,2003. Analisa
Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Harahap, S.S., 2004. Analisis Kritis Atas Laporan
Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hariyani, I., & R. Serfianto, 2010. Buku Pintar
Hukum Bisnis Pasar Modal. Jakarta:
Visimedia.
Harjito, A.,& Rangga Aryayoga, 2009. Analisis
Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return
Saham di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Fenomena. Vol. 7. No. 1. Hal: 13-21.
Harmono, 2009. Manajemen Keuangan: Berbasis
Balanced Scorecard. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartono, J., 2007. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi.Yogyakarta: BPFE.
Helfert, E. A., 1997. Analisa Laporan Keuangan.
Jakarta: Erlangga.
Hin, L. T., 2001. Panduan Berinvestasi Saham.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Download