pengembangan program nenek –kakek asuh dalam upaya

advertisement
PENGEMBANGAN PROGRAM NENEK –KAKEK ASUH
DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA KEMATIAN BAYI
BERSAMA KADER POSYANDU LANSIA DI KABUPATEN TRENGGALEK
PENDAHULUAN
Di kabupaten Trenggalek
total sasaran program kesehatan usia lanjut
sejumlah 215.427 ,sasaran penduduk usia lanjut yang terbagi kelompok pra usila
( usia 45 -59 tahun ) sejumlah 141.366 jiwa dan kelompok Usila ( usia > 60 tahun )
sejumlah 74.061 jiwa,dengan populasi sekitar 31,5 % dari total penduduk. Hal yang
perlu diperhatikan pada dekade ini kelompok usia lanjut keatas merupakan kelompok
yang
pertumbuhannya
paling
besar
dibanding
kelompok
usia
yang
lain.
Dari potensi keberadaan lansia di kabupaten Trenggalek ini sangat membutuhkan
perhatian yang besar dari semua pihak untuk mewujudkan lansia yang tetap sehat
produktif dan mandiri.Untuk itu sangat dibutuhkan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang merupakan investasi berharga bagi kita semua.
Salah satu bentuk perhatian serius terhadap lanjut usia adalah terlaksananya
pelayanan pada kelompok lanjut usia melalui Posyandu lansia,Karang Werdha , Bina
Keluarga Lansia , Posbindu PTM dll.Selain itu ,upaya pemeliharaan kesehatan bagi
lanjut
usia ditujukan untuk menjaga agar para lanjut usia tetap sehat
sejahtera
mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomi .Sehingga diharapkan di masa tua
bahagia
dan berdaya guna dalam kehidupan berkeluarga,dan masyarakat sesuai
keberadaanya.Oleh karena itu maka para lansia sangat diharapkan juga peran serta
aktifnya dalam pembangunan bidang kesehatan melalui “Program Nenek – Kakek
ASUH” , yang dimaksudkan ASUH ( “ ASUH = AWAL SEHAT UNTUK HIDUP SEHAT
“) diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya program penurunan angka
kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi( AKB) di kabupaten Trenggalek, yang
selaras dengan program yang ingin dicapai dalam Millenium Development Goals (
MDGs
4 & 5 ), melalui peningkatan pengetahuan lansia melalui kader posyandu
lansia yang telah mendapatkan pembinaan dari Tenaga Kesehatan yang kompeten
yang diharapkan dapat disebarluaskan ke masyarakat dan akan mengubah perilaku
masyarakat sehingga dapat meminimalkan kemungkinan munculnya faktor –faktor
yang mempengaruhi munculnya kematian ibu dan kematian bayi ,khususnya
seringnya terjadi keterlambatan pengambilan keputusan oleh keluarga bila diperlukan
pada saat harus menghadapi adanya keputusan rujukan oleh tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan. ( seperti tertuang dalam skema berikut ini ):
Skema : Tempat Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya
Kematian Ibu Dan Kematian Bayi
=================================================================
DI RUMAH SAKIT
1.
2.
3.
4.
Dimana Ibu /Bayi
Meninggal ???
KESIAPAN PETUGAS
KETERSEDIAAN BAHAN & ALAT
SIKAP PETUGAS
BIAYA ??
Terlambat 3
DI PUSKESMAS
1. KESIAPAN PETUGAS
2. KETERSEDIAAN BAHAN & ALAT
3. SIKAP PETUGAS
DI PERJALANAN
1. SARANA TRANSPORTASI
2. TINGKAT KESULITAN
3. WAKTU TEMPUH
Terlambat 2
DI RUMAH
1. KEPUTUSAN KELUARGA
•
PENGETAHUAN
•
KETERSEDIAAN BIAYA
•
KESIBUKAN KELUARGA
•
SOSIAL BUDAYA
2. KETERSEDIAAN TRANSPORTASI
Terlambat 1
Program Nenek –Kakek ASUH merupakan suatu wadah kegiatan produktif
dari Lansia dalam bidang kesehatan yang mempunyai tujuan ikut membantu/
berpartisipasi aktif dalam program pemerintah yaitu menurunkan Angka Kematian
Bayi (AKB)
- Angka Kematian Ibu ( AKI ),dan merupakan bentuk
kepedulian
kepada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, dan Bayi Baru Lahir.
Beberapa hal yang menjadi dasar terbentuknya Program Nenek – Kakek ASUH ini
antara lain : Sampai saat ini Kakek / Nenek merupakan tokoh panutan baik tutur
kata maupun tingkah lakunya:
1. Peran kakek / nenek asuh masih sangat kuat dalam keluarga sehingga tradisi
yang diturunkan oleh kakek/nenek sangat dihormati , dipercaya dan ditaati , dan
merupakan salah satu orang yang berpengaruh sebagai pengambil keputusan
dalam keluarga.
2. Diharapkan dengan mengubah pemahaman nenek/kakek tentang perawatan
pada Ibu Hamil ,Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir mampu menularkan dan
mengubah perilaku kepada keluarga.
3. Diharapkan juga kasus kematian ibu
dan bayi karena
keterlambatan
pengambilan keputusan / keterlambatan rujukan & Kematian Bayi
yang
disebabkan karena / tutur kata kakek/nenek akan menjadi turun dengan adanya
peningkatan pengetahuan , perubahan sikap dan perubahan perilaku dari
masyarakat .
Tujuan Kegiatan :
1.Meningkatkan pemahaman lansia mengenai penjagaan dan persiapan ibu hamil
( calon pengantin ) perawatan ibu hamil , ibu bersalin dan bayi baru lahir
2.Adanya perubahan perilaku lansia terhadap budaya yang bertentangan dengan
kesehatan
3.Meningkatkan kemampuan nenek –kakek yang sudah paham tentang
kesehatan untuk memberikan bimbingan budaya hidup sehat kepada keluarga
dan masyarakat disekitarnya
Bagaimana Menuju Keberhasilan Program Nenek –Kakek Asuh :
Kepedulian yang tinggi dari semua unsur yang terkait merupakan kunci
keberhasilan Program Nenek-Kakek ASUH .Adapun unsur –unsur yang terkait
dengan program Nenek – Kakek Asuh antara lain Para pengambil kebijakan di
tingkat kabupaten ( Bupati dan SKPD terkait ,Lintas sektor terkait ( Bagian Kesra
Pemkab ,Dinkes , Dinsos, BKKBN, PKK, dll ) serta dari para Legislatif yang dapat
memberikan dukungan anggaran penyelenggaraan Program,
kebijakan
Pengambil
di tingkat kecamatan ( Camat ) dan tingkat Desa ( Kades,) ,
PUSKESMAS (Kepala Puskesmas , Bidan Koordinator , Bidan Desa, Pengelola
Program Lansia, dll) , Yayasan Gerontologi Abiyoso, Komda Lansia Kabupaten ,
dari masyarakat ( Tokoh Masyarakat ) , KADER Posyandu Lansia pengembang
program Nenek –Kakek Asuh dan yang tak kalah penting adalah kepedulian
Masyarakat sendiri untuk ikut serta menurunkan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan
Angka Kematian Bayi ( AKB )
Bentuk Kegiatan :
Pada bulan Mei
tahun 2014 di kabupaten Trenggalek kegiatan telah
diawali dengan kegiatan Sosialisasi Program Nenek- Kakek Asuh oleh Dinas
Kesehatan kabupaten Trenggalek bersama Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur
kepada unsur unsur yang terkait Program Nenek – Kakek Asuh antara lain :
Bagian Kesra Setda kabupaten Trenggalek , Dinas Tenaga Kerja & Sosial
,BP3AKB dan Tim penggerak PKK
Kabupaten dan beberapa wakil TP PKK
kecamatan , Ormas yang ada Muslimat NU , Pengurus Yayasan Gerontologi
Abiyoso Trenggalek, Bappeda,Lintas program terkait antara lain Seksi Kesehatan
ibu dan Reproduksi, Pemberdayaan Kesehatan dan Promosi Kesehatan , Kepala
Puskesmas se- Kabupaten Trenggalek , Pengelola Program Usia lanjut
di
Puskesmas , beberapa Bidan koordinator Puskesmas dan Bidan desa dan kader
posyandu lansia dari berbagai wilayah di kabupaten Trenggalek.diharapkan dari
hasil sosialisasi ini unsur terkait dapat memberikan dukungannya sesuai dengan
peran , tupoksi dan kompetensi masing masing untuk mengembangkan Program
Nenek – Kakek Asuh ini di kabupaten Trenggalek.
Dokumentasi : Sosialisasi Program nenek –Kakek ASUH di kab. Trenggalek tahun 2014
Selanjutnya Puskesmas sebagai suatu kesatuan organisasi fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok, diharapkan akan melaksanakan fungsi pokoknya yaitu sebagai
Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan , dan menjalankan
fungsinya sebagai Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam
pembangunan kesehatan melalui Pengembangan Program Nenek – kakek ASUH
ini dengan fokus utama pemberdayaan Lansia dalam upaya penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di kabupaten Trenggalek.
Ada beberapa materi yang diharapkan bisa diberikan oleh Tim Puskesmas
kepada Kader Posyandu Lansia yang diharapkan akan
sesama
disebarluaskan ke
lansia , keluarga ,tetangga dan masyarakat umumnya antara lain :
Pembahasan tentang mitos -mitos yang ada di masyarakat namun merugikan
bagi kesehatan ibu hamil , ibu bersalin , Ibu nifas , bayi dan balita serta budaya
dan perilaku yang tidak sesuai kesehatan. Peningkatan pengetahuan tentang ibu
hamil ( bumil ), Ibu Bersalin ( bulin ) dan Ibu Meneteki ( buteki ) antara lain tentang
kebutuhan dan pentingnya Gizi ibu hamil dan dan Ibu Bersalin ; Pentingnya
pemeriksaan kehamilan , Tanda tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan
( hal hal yang termasuk resiko tinggi dalam kehamilan dan nifas , Perawatan Bayi
, pemberian Asi eksklusif; Perawatan tali pusat; Kesehatan ibu nifas; bahaya
merokok dalam rumah terutama bagi para tamu , kakek dari bayi dan keluarga
yang serumah dengan bayi ) .Materi –materi tersebut bisa disampaikan kepada
kelompok –kelompok lansia yang sudah ada antara lain kelompok yang ada di
Posyandu Lansia , kelompok Senam Lansia , Arisan/ Yasinan rutin kelompok
lansia dan kegiatan kelompok kelompok kesenian yang ada di masyarakat dan
kegiatan lain dimana para lansia ada didalamnya , sehingga diharapkan akan
tersampaikannya pengetahuan kesehatan yang benar yang akan disebarluaskan
kepada masyarakat dalam rangka menurunkan Angka kematian ibu dan angka
Kematian bayi di kabupaten Trenggalek ini .
Materi dan Kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Program Nenek – Kakek
ASUH antara lain :
1. Nenek –Kakek asuh dapat melakukan perannya dalam merubah kebiasaan
makan pantangan bagi Bumil, agar bayi dalam kandungannya mendapatkan
gizi yang cukup
2. Sering orang tua dulu memberikan makanan nasi dan pisang pada bayi. Hal
ini akan meyebabkan masalah pada pencernaan bayi.Nenek –Kakek asuh
dapat berperan untuk memberikan penjelasan dan keteladanan agar bayi
diberikan ASI saja sampai bayi umur 6 bulan (Asi Eksklusif )
3. Nenek asuh dapat mengkampanyekan agar perawatan tali pusat tidak lagi
menggunakan
ramuan daun suruh karena dapat mengakibatkan infeksi
( tetanus neonatorum )
4. Kebiasaan orang tua dulu setelah melahirkan harus tidur berbaring di tempat
tidur berminggu minggu dengan kaki dibalut kain sangat erat sampai
pinggang, hal ini akan mengganggu peredaran darah 9 memperlambat
penyembuhan dan pemulihan alat reproduksi ) ,serta akan menyulitkan dalam
melakukan perawatan / kebersihan setelah melahirkan
5. Tradisi orang dulu bila ada tetangga melahirkan jagong semalam suntuk
dan tentu dengan kebiasaan merokok. Ini akan menyebabkan banyak asap
rokok dalam rumah sehingga bayi ( sebagai perokok pasif ) akan mengalami
gangguan kesehatan ( sesak ) yang dapat menyebabkan kematian.
Hal- hal yang masih sering terjadi di masyarakat yang harus dirubah antara lain :
1. Pada ibu hamil yang mengalami Ketuban Pecah sebelum waktunya bayi lahir
( Ketuban Pecah Dini ) dan dibiarkan
sampai beberapa hari dirumah tidak
dibawa ke Fasilitas Kesehatan karena belum merasakan melahirkan ( disuruh
nunggu datangnya rasa sakit diperut ) , kemungkinan yang akan terjadi ibu
mengalami panas dan infeksi
, dan kemungkinan akan berakibat pada
kematian ibu.
2. Pada ibu hamil yang belum melahirkan melebihi dari hitungan perkiraan lahir
( hamil lebih bulan / Post date ) anggapan masyarakat tidak boleh ditindak
karena bayi lahir ini sudah membawa hari sendiri , kemungkinan yang terjadi
bayi mati dalam kandungan ( Intra Uterine Fetal Death /IUFD )
3. Ibu hamil / ibu bersalin dengan
eklamsia ( kejang kejang / keracunan
kehamilan ) tidak boleh dibawa ke fasilitas kesehatan karena dianggap kena
hal-hal yang ghaib , karena keterlambatan pengambilan keputusan untuk
merujuk dan keterlambatan mendapatkan penanganan , akan menyebabkan
ibu meninggal.
4. Perdarahan tidak boleh dirujuk ke RS karena dianggap biasa ( darah yang
keluar dianggap merupakan darah kotor –ibu bersalin -merasa enteng )
kemungkinan bisa terjadi shock kemudian meninggal.
5. Ibu tidak boleh makan tempe,telur,ikan ( darah dan ASI yang keluar akan
berbau amis ),harus mengurangi kuah dan sayuran sehingga mengakibatkan
produksi air susu berkurang , ibu anemia dan kemungkinan obstipasi, dll
•
Dengan meningkatkan
peran Nenek – Kakek untuk selalu siap meng- ASUH
( Awal Sehat untuk Hidup Sehat ) bagi
anak
- cucunya diharapkan dapat
menurunkan Angka Kematian Ibu & Bayi di kabupaten Trenggalek ini.
By :
SEKSI KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH REMAJA DAN USIA LANJUT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014.
Download