RANCANG BANGUN RANGKAIAN KONTROL MOTOR INDUKSI TIGA FASA 1,1 KW MENJADI SATU FASA DENGAN INJEKSI KAPASITOR DAN PENGHANTAR NETRAL Suratno Dosen Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Samarinda, Samarinda Email : suratnopolnes @ gmail.com Abstrak - Paper ini menyajikan suatu metoda perubahan motor tiga phasa menjadi motor satu phasa dengan injeksi capasitor serta penghantar netral saat sumber tiga phasa hilang satu atau dua phasa. Dengan menyajikan rangkaian sederhana maka motor akan selalu dapat dijalankan pada saat sumber tegangan normal maupun pada saat mengalami gangguan hilang satu atau dua phasa. Metoda yang disajikan ini telah diuji dengan percobaan menggunakan motor Induksi tiga phasa dengan daya 1,1 KW. Metoda cocok digunakan pada motor dengan pembebanan ringan seperti kompresor, blower dan beban-beban ringan lainnya. Kata kunci: Motor induksi 3 phasa, motor induksi 1 phasa dan kapasitor. 1. PENDAHULUAN Kapasitor Merek kapasitor : Matrix Ukuran : 35,0 uF/MFD Tegangan kerja : 450 VAC Frekuensi : 50-60 Hz Suhu kerja : -400 - 900 Dasar motor induksi tiga phasa dapat berputar adalah dengan adanya susunan belitan stator yang diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing belitan membentuk sudut 1200 listrik yang diinjeksi dengan sumber tegangan tiga phasa, sedangkan dasar motor induksi satu phasa dapat berputar adalah adanya perbedaan sudut antara belitan utama dengan belitan bantu. Pada paper ini perbedaan sudat dilakukan dengan menggunakan Kapasitor. Pada gambar 1 menunjukkan bahwa kondisi darurat memungkinkan motor tiga phasa, bisa dioperasikan dengan supply tegangan satu phasa. Terminal motor dihubungkan secara segitiga, yaitu terminal U1 dikopel W2, V1 dikopel U2, W1 dikopel V2, dan ditambahkan kondensator sebagai penggeser phasa. Untuk mendapatkan putaram ke kanan kondensator disambungkan terminal U1 dan W1, sedangkan untuk putaran kekiri kondensator disambungkan terminal V1 dan W1. Gambar 1. Motor Tiga Phasa 2. DASAR TEORI 2.1 Data Percobaan Motor Listrik Pabrik pembuat : Carpanelli Negara pembuat : Bologna, Italy Tipe : M80B2 Jenis motor : motor 3 fasa Hubungan belitan : start-delta Daya motor : 1,5 HP/ 1,1 kW Tegangan : 380/660 V Arus : 2,44/1,44 A Frekuensi : 50 Hz Putaran motor : 2830 rpm 2.2 Metoda Injeksi Kapasitor dan penghantar netral Pada saat sumber 3 phasa normal maka motor akan berjalan normal yaitu sebagai motor induksi 3 phasa, ketika sumber tiga phasa mengalami gangguan hilang 1 phasa atau hilang 2 phasa maka motor akan berjalan menjadi motor 1 phasa dengan bantuan kapasitor dan penghantar netral. Dalam hal ini motor berjalan menjadi motor 1 phasa dengan suplai dengan tegangan 220 Volt. 107 JUST TI, Volume 9, Nomor 2, Juli 2017: 107-111 Karena di pasaran tidak ada kapasitor ukuran 51,5 uF, sehingga kapasitas kapasitor yang digunakan adalah ukuran 50 uF. Dari kapasitor yang didapat, maka dapat di hitung nilai (VC) dan (IC) sebagai berikut ini : 3. Perancangan dan Pembahasan 3.1. Perhitungan Kapasitor Sebagai Start dan Running Motor Bila ingin menggunakan kapasitor sebagai start dan runing motor induksi tiga fasa dalam sistem tenaga satu fasa, maka harus mengetahui terlebih dahulu tegangan dan arus nominal pada nameplate motor induksi tiga fasa. Motor induksi tiga fasa belitannya di hubung delta, baik untuk pengoprasian dalam sistem tenaga tiga fasa ataupun satu fasa. Berikut spesifikasi yang tertera pada namplate motor induksi tiga fasa 1,1 kW: IC = VC 1. Dengan hubungan delta, maka arus nominal (I3fasa) motor induksi tiga fasa sebesar 2,44 Ampere dan tegangan suplai (V3fasa) sebesar 380 Volt. Berikut perhitungan mencari nilai kapasitor untuk start dan runing motor induksi tiga fasa dalam sistem tenaga satu fasa. ษณ = = = Pout Pin Pout ษณ 1119 80% (Pin), x 100% di ω x C x ๐3fasa 2 (√3 x Sin θ) x V3fasa 314 x 5.15 x 10−5 x 2202 (√3 x 0.49) x 380 = 2.42 A Tegangan = 380/660 Volt a. Arus = 2,44/1,4 A b. Frekuensi = 50 Hz c. Putaran = 2830 RPM d. Daya = 1,1 kW/ 1,5 HP Perhitungan daya masuk efisiensinya (ษณ) = 80 % : = = ๐1๐๐๐ ๐ √3 x Sin θ 220 = √3 ๐ฅ 0.49 = 259.22 V Besar daya reaktif (VARC) disumbangkan oleh kapasitor C adalah VARC = IC x VC = 2.42 x 259.22 = 627.31 VAR 3.2 Rangkaian Kontrol Motor asumsikan Pin x 100% x 100% Gambar 2a. Rangkaian Kontrol Motor = 1398.75 Watt Perhitungan Cos φ untuk motor induksi tiga fasa 1,1 kW adalah Pin Cos φ = √3 x V3fasa x I3fasa 1398.75 = √3 x 380 x2.44 = 0.87 Cos φ = 0,87, sehingga φ = Cos-1 0,87 = 29.54 Apabila motor induksi tiga fasa mempunyai daya aktif masuk (Pin3fasa) dengan faktor daya (Cos φ’), maka motor induksi pada tegangan (V3fasa) dan arus (I3fasa) mempunyai daya raktif VAR3ph = √3 . V. I. Sin φ. Dan bila diinginkan kapasitor ‘C’ yang digunakan mempunyai daya reaktif yang sama dengan motor induksi tiga fasanya, maka akan diperoleh : C = Gambar 2b. Rangkaian Kontrol Motor Pin3fasa x tan θ 2 x π x f x V1ph2 1398.75 x 0.56 = 2 x 3.14 x 2202 = 5.15 x 10-5 F = 51.5 x 10-6 F 51.5 x 10-6 F = 51.5 x 10-6 x 106 uF = 51.5 uF Gambar 2c. Rangkaian Kontrol Motor 108 yang Suratno, Rancang Bangun Rangkaian Kontrol Motor Induksi Tiga Fasa 1,1 KW Menjadi Satu Fasa dengan Injeksi Kapasitor Dan Penghantar Netral tegangan fasa S masuk dari anak kontak “NO” Timer (KT5) dan anak kontak bantu “NC” Timer (KT3) melalui MCB 1 fasa (MCB15). Tegangan fasa S akan mengerjakan timer (KT14) melalui anak kontak “NO” relay (K11). Dengan bekerjanya timer (KT14), maka tegangan fasa S dari anak kontak “NO” relay (K11) akan menuju ke terminal belitan motor U1 melauli anak kontak “NO” relay (K11) dan anak kontak “NO” Timer (KT14). Dan nertal dari sumber juga akan terhubung ke terminal belitan W1 motor melalui anak kontak “NO” timer (KT14). Pada gambar 2a, 2b, dan 2c menunjukkan rangkaian kontrol motor. 3.3 Diskripsi Kerja Pada saat keadaan normal disuplai dengan suplai tegangan 3 fasa, lalu hilang satu atau dua fasanya, maka rangkain kontrol akan berubah ke suplai tegangan satu fasa dan netral dengan kapasitor. Jika beberapa waktu kemudian suplai tegangan tiga fasa kembali normal. Maka rangkaian kontrol ini akan bekerja kembali ke posisi normal dengan suplai tegangan tiga fasa. Hilangnya fasa R juga akan terdeteksi oleh relay PFR, sehingga relay PFR akan bekerja yang mana anak kontak relay akan berubah dari “NO” ke “NC dan sebaliknya. Warna lampu pada keadaan normal berwarna hijau mudah. Jika hilang fasa R, maka akan berubah menjadi merah. Bekerjanya PFR juga akan menghentikan kerja Kontakor (K24) jika fasa R hilang. Kontaktor (K24) berhenti bekerja akan menghubungkan kapasitor dari terminal belitan V1 ke terminal belitan W1 motor induksi tiga fasa melalui anak kontaknya “NC”. Maka motor induksi tiga fasa pun beroperasi dengan suplai tegangan satu fasa S dan netral dengan kapasitor. Keadaan Normal Sambungkan kabel suplai R,S,T dan Netral dari panel ke sumber suplai 3 fasa R,S,T dan Netral. Pastikan urutan fasa tidak tertukar. Tekan tombol Emergency. Kemudian nyalakan MCB tiga untuk uji coba kehilangan fasa/ MCB tiga fasa untuk mengamankan PFR (Phase Failure Relay) pada posisi On. Selanjutnya nyalakan MCB 3 Fasa pada sumber suplai ke posisi On. Timer KT3, KT5 dan KT7 akan bekerja dan lampu indikator tiga fasa pada pintu panel akan menyalah. Kemudian nyalakan juga MCB 1 Fasa untuk kontrol rangkaian Daya 3 Fasa (MCB24) dan 1 Fasa MCB15 pada On. Maka kontaktor KT33 akan bekerja. Nyalakan MCB daya tiga fasa (MCB41). Kemudian putar tombol emergency ke kanan. Selanjutnya tekan tombol opration on (S24g). Dengan menekan tombol opration on ini, maka kontaktor (K24) akan bekerja dan motor (M34) akan beroperasi pada sistem tenaga tiga fasa. Motor (M24) beroprasi dalam hubungan DOL (Direct On Line). Tekan tombol off (S24d), maka kontaktor (K24) akan berhenti bekerja dan motor akan berhenti beroperasi. Apabila sewaktu-waktu terjadi kegagalan operasi pada rangkaian kontrol atau motor, maka tekan tombol emergency. Hal ini akan menghentikan kerja rangkaian kontrol dan motor. Pada saat tegangan fasa R kembali ada. Timer (KT3) akan kembali bekerja dan memutus kerjanya relay (KT11), timer (KT14) dan memutuskan netral dari teminal belitan W1 melalui anak kontak “NO” timer (KT14). Untuk relay PFR akan kembali normal dengan menyalahnya lampu indikator menjadi hijau, tetapi anak kontak mempunyai jeda untuk kembali ke posisi normal. Jeda tersebut mengakibatkan motor berhenti dan relay (K26) bekerja. Anak kontak “NO” relay (K26) mengerjakan timer (KT28). Anak kontak “NO” timer (KT28) mengerjakan kontaktor (K31). Bekerjanya timer (KT28) dan kontaktor (K31) dapat suplai tegangan fasa R dari MCB (MCB24). Suplai tegangan fasa R dari MCB (MCB24) juga mengerjakan timer (KT33). Ketika kontaktor (K31) bersamaan dengan anak kontak PFR kembali ke posisi normal, akan mengerjakan kontaktor (K24) dengan suplai tegangan fasa R melalui anak kontak “NO” kontaktor (K31). Anak kontak kontaktor (K31) akan mengunci anak kontak “NO” kontaktor (K24). Perpindahan ini terjadi pada selang sekitar 0,45 detik. Dengan begini motor induksi tiga fasa akan beroperasi dengan suplai tiga fasa kembali. Kehilangan Satu Fasa Operasikan rangkaian kontrol seperti keadaan normal. Tekan tombol opration on (S24g). Maka kontaktor (K24) akan bekerja dan motor induksi tiga fasa akan beroperasi dengan sistem tenaga tiga fasa. Di dalam beroperasi motor induksi tiga fasa tiba-tiba kehilangan salah satu fasa yang menyuplainya, apapun fasa yang hilang R, S, maupun T. Rangkaian kontrol akan bekerja merubah suplai motor induksi tiga fasa dari suplai tegangan tiga fasa ke supalai tegangan satu fasa dengan kapasitor. Hilang Fasa S Apabila hilang tegangan Fasa S. Lampu indikator fasa S akan padam, Timer (KT5), dan motor induksi tiga fasa berhenti beroparsi, maka Relay (K11) akan bekerja. Hal ini karena ada tegangan fasa T masuk dari anak kontak “NO” Timer (KT7) dan anak kontak bantu “NC” Timer (KT5) melalui MCB 1 fasa (MCB15). Tegangan fasa T akan mengerjakan timer (KT14) melalui anak kontak “NO” relay (K11). Dengan Hilang Fasa R Apabila hilang Fasa R. Lampu indikator fasa R akan padam, Timer (KT3), timer (KT33) akan berhenti bekerja dan motor induksi tiga fasa berhenti beroparsi, maka Relay (K11) akan bekerja. Hal ini karena ada 109 JUST TI, Volume 9, Nomor 2, Juli 2017: 107-111 bekerjanya timer (KT14), maka tegangan fasa T dari anak kontak “NO” relay (K11) akan menuju ke terminal belitan motor U1 melauli anak kontak “NO” relay (K11) dan anak kontak “NO” Timer (KT14). Dan nertal dari sumber juga akan terhubung ke terminal belitan W1 motor melalui anak kontak “NO” timer (KT14). Hilang Fasa T Apabila hilang tegangan Fasa T. Lampu indikator fasa T akan padam, Timer (KT7) berhenti bekerja, dan motor induksi tiga fasa berhenti beroparsi, maka Relay (K11) akan bekerja. Hal ini karena ada tegangan fasa R masuk dari anak kontak “NO” Timer (KT3) dan anak kontak bantu “NC” Timer (KT7) melalui MCB 1 fasa (MCB15). Tegangan fasa R akan mengerjakan timer (KT14) melalui anak kontak “NO” relay (K11). Dengan bekerjanya timer (KT14), maka tegangan fasa R dari anak kontak “NO” relay (K11) akan menuju ke terminal belitan motor U1 melauli anak kontak “NO” relay (K11) dan anak kontak “NO” Timer (KT14). Dan nertal dari sumber juga akan terhubung ke terminal belitan W1 motor melalui anak kontak “NO” timer (KT14). Hilangnya fasa R juga akan terdeteksi oleh relay PFR, sehingga relay PFR akan bekerja yang mana anak kontak relay akan berubah dari “NO” ke “NC dan sebaliknya. Warna lampu pada keadaan normal berwarna hijau mudah. Jika hilang fasa S, maka akan berubah menjadi merah. Bekerjanya PFR juga akan menghentikan kerja kontakor (K24) jika tegangan fasa T hilang. Kontaktor (K24) berhenti bekerja akan menghubungkan kapasitor dari terminal belitan V1 ke terminal belitan W1 motor induksi tiga fasa melalui anak kontaknya “NC”. Maka motor induksi tiga fasa pun beroperasi dengan suplai tegangan satu fasa T dan netral dengan kapasitor. Hilangnya fasa T juga akan terdeteksi oleh relay PFR, sehingga relay PFR akan bekerja yang mana anak kontak relay akan berubah dari “NO” ke “NC dan sebaliknya. Warna lampu pada keadaan normal berwarna hijau mudah. Jika hilang fasa T, maka akan berubah menjadi merah. Bekerjanya PFR juga akan menghentikan kerja Kontakor (K24) jika tegangan fasa T hilang. Kontaktor (K24) berhenti bekerja akan menghubungkan kapasitor dari terminal belitan V1 ke terminal belitan W1 motor induksi tiga fasa melalui anak kontaknya “NC”. Maka motor induksi tiga fasa pun beroperasi dengan suplai tegangan satu fasa R dan netral dengan kapasitor. Relay PRF juga akan mengerjakan relay (K26) dengan suplai tegangan fasa R, melalui anak kontak nya “NC” yang di hubung singkat dengan keluaran tombol operasi “OFF” (S24d). Dengan bekerjanya relay (K26). Anak kontak “NO” relay (K26) mengerjakan timer (KT28). Anak kontak “NO” timer (KT28) mengerjakan kontaktor (K31). Bekerjanya timer (KT28) dan kontaktor (K31) dapat suplai tegangan fasa R dari MCB (MCB24). Suplai tegangan fasa R dari MCB (MCB24) juga mengerjakan timer (KT33). Ketika kontaktor (K31) bekerja, anak kontak “NO”nya akan menghubungkan kontaktor (K24) dengan tegangan fasa R, tetapi terputus oleh anak kontak “NO” PFR. Relay PRF juga akan mengerjakan relay (K26) dengan suplai tegangan fasa R, melalui anak kontak nya “NC” yang di hubung singkat dengan keluaran tombol operasi “OFF” (S24d). Dengan bekerjanya relay (K26). Anak kontak “NO” relay (K26) mengerjakan timer (KT28). Anak kontak “NO” timer (KT28) mengerjakan kontaktor (K31). Bekerjanya timer (KT28) dan kontaktor (K31) dapat suplai tegangan fasa R dari MCB (MCB24). Suplai tegangan fasa R dari MCB (MCB24) juga mengerjakan timer (KT33). Ketika kontaktor (K31) bekerja, anak kontak “NO”nya akan menghubungkan kontaktor (K24) dengan tegangan fasa R, tetapi terputus oleh anak kontak “NO” PFR. Pada saat tegangan fasa T kembali ada. Timer (KT5) akan kembali bekerja dan memutus kerjanya relay (KT11), timer (KT14) dan memutuskan netral dari teminal belitan W1 melalui anak kontak “NO” timer (KT14). Disini motor induksi tiga fasa berhenti beroparsi. Untuk relay PFR akan kembali normal dengan menyalahnya lampu indikator menjadi hijau, tetapi anak kontak mempunyai jeda untuk kembali ke posisi normal. Setelah jeda selesai anak kontak “NO” PFR akan berubah posisi ke “NC”, dan menghubungkan tegangan fasa R ke kontaktor (K24) melalui anak kontak “NO” (K31) berubah posisi menjadi “NC dan menguncinya dengan anak kontak “NO” kontaktor (K24). Anak kontak “NC” PFR akan berubah posisi menjadi “NO”, dan kerja relay (K26) akan diputus. Anak kontak “NO” relay (K26) akan memutus kerja timer (KT28). Anak kontak “NO” timer (KT28) memutus kerja kontaktor (K31). Dan timer (KT28) dan kontaktor (K31) diputus dari suplai tegangan fasa R dari MCB (MCB24). Dengan begini motor induksi tiga fasa akan beroperasi dengan suplai tiga fasa kembali. Pada saat tegangan fasa T kembali ada. Timer (KT5) akan kembali bekerja dan memutus kerjanya relay (KT11), timer (KT14) dan memutuskan netral dari teminal belitan W1 melalui anak kontak “NO” timer (KT14). Disini motor induksi tiga fasa berhenti beroparsi. Untuk relay PFR akan kembali normal dengan menyalahnya lampu indikator menjadi hijau, tetapi anak kontak mempunyai jeda untuk kembali ke posisi normal. Setelah jeda selesai anak kontak “NO” PFR akan berubah posisi ke “NC”, dan menghubungkan tegangan fasa R ke kontaktor (K24) melalui anak kontak “NO” (K31) berubah posisi menjadi “NC dan menguncinya dengan anak kontak “NO” kontaktor (K24). Anak kontak “NC” PFR akan berubah posisi menjadi “NO”, dan kerja relay (K26) 110 Suratno, Rancang Bangun Rangkaian Kontrol Motor Induksi Tiga Fasa 1,1 KW Menjadi Satu Fasa dengan Injeksi Kapasitor Dan Penghantar Netral akan diputus. Anak kontak “NO” relay (K26) akan memutus kerja timer (KT28). Anak kontak “NO” timer (KT28) memutus kerja kontaktor (K31). Dan timer (KT28) dan kontaktor (K31) diputus dari suplai tegangan fasa R dari MCB (MCB24). Dengan begini motor induksi tiga fasa akan beroperasi dengan suplai tiga fasa kembali. [4] Anthony, Zuriman. 2008. Perancangan Kapasitor Jalan untuk Mengoperasikan Motor Induksi 3-Fasa pada Sistem Tenaga 1-Fasa. Jurnal Teknik Elektro volume 8, No.2. (http://www.jurnalelektro.petra.ac.id/index.php/elk/article /download/17356/17296). 27 Mei 2016. [5] Anthony, Zuriman. 2003. Kinerja Pengoperasian Motor Induksi 3-Fase Pada Sistem Tenaga 1-Fase Dengan Menggunakan Kapasitor. Jurnal Teknosains volume 16, No.1. (http://ilib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=6062). 02 Maret 2017 3.4. Hasil Rancang Bangun dan Data Uji Coba Gambar 3 menunjukkan implementasi dari rancangan dari rangkaian motor pada gambar 2. Dan gambar 4 menunjukkan hasil dari dua motor phasa yaitu satu phasa dan tiga phasa. Gambar 3. Hasil Rancangan Gambar 4. Perbandingan hasil Uji Coba Tiga Phasa dan Satu Phasa 4. KESIMPULAN Rancang bangun dengan metoda injeksi kapasitor dan penghantar netral ini akan meningkatkan unjuk kerja motor sebagai penggerak beban karena gangguan hilang satu atau dua phasa pada sumber tiga phasa motor akan tetap berjalan, dan bila sumber 3 phasa normal kembali maka motor akan berjalan normal yaitu menjadi motor 3 phasa. Daya motor pada saat motor jalan dengan satu phasa adalah 1/3 dari daya motor pada saat jalan dengan 3 phasa. REFERENSI [1] Panjaitan. DRS. R. 2000. Mesin Listrik Arus Bolak Balik, Bandung. Penerbit Tarsito. [2] Rijono, DRS. Yon. 2004. Dasar Teknik Tenaga Listrik, Yogyakarta. Penerbit Andi. [3] Rahardjo, dkk. 2010. Perbaikan Faktor Daya Motor Induksi 3 Fase. Seminar Nasional VI SDM Teknologi Nuklir. (http://www.papers.sttnbatan.ac.id/prosiding/2010/54.pdf). 03 April 2017. 111