LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN STANDAR PENERBANGAN DAN ANTARIKSA - LAPAN Jl. Pemuda Persil No.1 Rawamangun Jakarta Timur 13220 www.lapan.go.id 1 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini menyajikan berbagai capaian keberhasilan dan kendala juga kegagalan yang dihadapi oleh Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa (Pustispan) selama tahun 2016. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian indikator kinerja kegiatan (IKK) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran yang didasarkan pada target kinerja yang telah ditetapkan pada Renstra LAPAN 2015-2019, Renstra Pustispan 2016-2020, Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja (PK). Pustispan sebagai unit organisasi sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) yang mempunyai tugas membantu Kepala LAPAN dalam menyelenggarakan urusan pelaksanaan tugas dan fungsi LAPAN di bidang teknologi informasi dan standar penerbangan dan antariksa. Untuk melaksanakan tugas tersebut, visi Pustispan, yakni “Menjadi Pusat Pengembangan, Pengelolaan, dan Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Perumusan Standardisasi Penerbangan dan Antariksa yang professional dan berstandar Internasional”, yang dijabarkan ke dalam Tujuan dan Sasaran yang akan dicapai selama 5 (lima) tahun yakni tahun 2016 – 2020. Dalam proses dan upaya pencapaian visi dan misi tersebut diatas, pada 2016 Pustispan melaksanakan amanat kinerja yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja 2016 dengan sasaran strategis, indikator kinerja serta target yang terukur, berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pustispan 2016-2020. Pencapaian kinerja Pustispan pada 2016 diukur melalui 3 (tiga) Sasaran Strategis dan 5 (lima) indikator kinerja utama. Secara keseluruhan, Pustispan telah berhasil melaksanakan tugas pokok, fungsi dengan melakukan pelayanan TIK berupa layanan jaringan internet dan VPN untuk seluruh satuan kerja di LAPAN dan beberapa in situ untuk pengambilan dan monitoring data lingkungan dan melakukan perumusan standar penerbangan dan antariksa terhadap produk, sistem, proses dan metode penyelenggaraan penerbangan dan antariksa yang akan digunakan sebagai standar secara Nasional. Disamping itu juga telah dilaksanakan 8 (Delapan) layanan TIK sesuai ISO/IEC 27001 dan ISO/IEC 20000 terkait manajemen Keamanan informasi dan manajemen pelayanan yang mencakup layanan Email (lapan.go.id), LPSE, colocation, internet, sub-domain, video conference, website LAPAN dengan Level Service Agreement (LSA) 8 Jam. Sementara capaian kinerja penyerapan keuangan tahun 2016 mencapai 94,8%. i2 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas rahmat dan ridho Nya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa (LAKIP-Pustispan) Tahun Anggaran 2016 ini dapat diselesaikan. LAKIP Pustispan ini merupakan perwujudan dan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian tugas, fungsi, tujuan, dan sasaran Pustispan Tahun Anggaran 2016. LAKIP ini merupakan media untuk menginformasikan segala pertanggungjawaban dan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Kinerja diukur berdasarkan penilaian indikator kinerja yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra dan dilaksanakan dalam bentuk Penetapan Kinerja. Dengan demikian LAKIP ini memiliki beberapa fungsi, yaitu: sebagai alat penilaian capaian kinerja secara kuantitatif; sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat; sebagai alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja Pustispan. Berdasarkan analisis dan evaluasi LAKIP diharapkan semoga laporan ini bermanfaat dan digunakan sebagai bahan peningkatan dan perbaikan kinerja seluruh jajaran pejabat dan staf pelaksana di lingkungan Pustispan dalam melakukan optimalisasi peran kelembagaan dan peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja. Jakarta, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa Chusnul Tri Judianto, ST NIP. 19670415 199903 1 001 ii3 DAFTAR ISI Ringkasan Eksektuf Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan 1.2.1 Kedudukan 1.2.2 Tugas 1.2.3 Fungsi 1.2.4 Kewenangan 1.3 Struktur Organisasi 1.4 Sumber Daya Manusia 1.5 Sarana dan Prasaran 1.6 Lokasi 1.7 Sistematika Penyajian Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 2.1 Perencanaan Strategis 2.1.1 Rumusan Visi 2.1.2 Rumusan Misi 2.1.3 Tujuan 2.1.4 Sasaran Strategis 2.1.5 Indikator Kinerja 2.2 Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja 2.3 Rencana Kinerja Tahun 2016 2.4 Penetapan Kinerja 2016 Bab III Akuntabilitas 3.1 Pengukuran Kinerja 2016 3.2 Analisis Akuntabilitas Kinerja 3.3 Akuntabilitas Keuangan 3.4 Pembinaan Intern/Pembinaan SDM Bab IV Penutup Lampiran i ii iii 5 5 5 5 7 7 7 8 9 11 16 16 18 18 18 19 19 20 21 21 25 27 28 28 29 54 55 60 iii4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu keniscayaan bagi instansi pemerintah untuk mengembangkan akuntabilitas baik dalam kerangka external accountability maupun internal accountability. Hal ini karena dalam perspektif external accountability, instansi pemerintah adalah penerima kewenangan dan pengelola keuangan yang bersumber dari masyarakat. Dalam perspektif demikian, instansi pemerintah sudah seharusnya menyampaikan informasi kinerjanya kepada publik. Sedangkan internal accountability adalah kegiatan instansi pemerintah berakuntabilitas dalam bingkai relasi kewenangan struktur birokrasi. Pada persepktif ini, instansi pemerintah harus menyampaikan informasi kinerjanya kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN No.07 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) di Lingkungan LAPAN, LAKIP berfungsi sebagai dokumen tertulis pertanggungjawaban suatu Unit Organisasi kepada Kepala Lapan sehingga LAKIP berfungsi juga sebagai bahan penilaian bagi pimpinan Unit Organisasi. Selain itu, LAKIP juga berfungsi sebagai media akuntabilitas setiap Unit Organisasi yang berisi tentang kinerja Unit Organisasi dan akuntabilitas, yaitu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaranorganisasi. Juga sebagai media informasi tentang sejauh mana penerapan prinsip-prinsip good governancetermasuk penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar di Unit Organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian, kegiatan penyusunan LAKIP Pustispan dimaksudkan untuk memenuhi fungsi-fungsi LAKIP sebagai dokumen pertanggungjawaban, media akuntabilitas dan media informasi penerapan prinsip good governance yang bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas dan penilaian kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan dan pelaksanaan kegiatan periode yang akan datang, penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan serta reward and punishment. LAKIP Pustispan disusun berdasarkan pencapaian tujuan/sasaran strategis yang bersifat hasil (outcome) dan atau keluaran (output) penting. 1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan 1.2.1. Kedudukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sangat menyadari pentingnya penerapan teknologi informasi dan standardisasi dalam mendukung seluruh aktivitas kegiatan penelitian dan pengembangan serta layanan bidang penerbangan dan antariksa. Teknologi Informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk 5 mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi strategis dalam pengambilan keputusan. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, penggunaan teknologi informasi sudah menjadi kewajiban bagi setiap instansi pemerintah mengingat penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan publik memerlukan good governance yang akan menjamin transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Penggunaan teknologi informasi ini juga dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain seperti G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government). Demikian halnya dengan standardisasi. Standardisasi sebagai suatu unsur penunjang pembangunan iptek penerbangan dan antariksa, mempunyai peranan penting dalam upaya mengoptimalkan pendayagunaan sumberdaya penerbangan dan antariksa, serta seluruh kegiatan pembangunan iptek penerbangan dan antariksa. Perangkat-perangkat standardisasi juga berperan untuk menunjang produktivitas serta nilai tambah pemanfaatan produk penerbangan dan antariksa, khususnya dalam pengembangan industri penerbangan dan antariksa serta perlindungan bagi pengguna. Keberadaan Pustispan berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja menunjukkan keseriusan LAPAN akan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi serta stadardisasi bidang penerbangan dan antariksa. Pustispan, menurut Pasal 158 ayat 1 adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi LAPAN di bidang teknologi informasi dan standar penerbangan dan antariksa yang secara fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala dan secara administratif berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Utama. Gambar 1.1 Kedudukan Pustispan dalam Struktur Organisasi LAPAN 6 1.2.2. Tugas Berdasarkan Pasal 159 Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja, Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan infrastruktur dan tata kelola teknologi informasi, pengembangan sistem informasi, serta penyusunan standar di bidang penerbangan dan antariksa. 1.2.3. Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya, Pustispan menyelenggarakan fungsi: a) Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang teknologi informasi dan standar penerbangan dan antariksa; b) Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang teknologi informasi dan standar; c) Penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian operasional infrastruktur dan tata kelola teknologi informasi; d) Pelaksanaan sistem manajemen keamanan informasi; e) Penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian layanan sistem informasi; f) Pelaksanaan layanan pengadaan secara elektronik; g) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi informasi; h) Penyiapan koordinasi perumusan standar, sertifikasi, dan akreditasi di bidang penerbangan dan antariksa; i) Penyiapan koordinasi pendaftaran benda antariksa; j) Penyiapan rencana penggunaan frekuensi radio untuk penyelenggaraan keantariksaan nasional; k) Pelaksanaan administrasi keuangan, penatausahaan barang milik negara, pengelolaan rumah tangga, sumber daya manusia aparatur, dan tata usaha pusat; dan l) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala. 1.2.4. Kewenangan Dalam menyelenggarakan fungsi di atas, Pustispan mempunyai kewenangan dalam : a) Penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian operasional infrastruktur dan tata kelola teknologi informasi dan komunikasi, serta pelaksanaan sistem manajemen keamanan informasi. b) Penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian layanan sistem informasi serta Layanan Pengadaan Secara Elektronik. c) Penyiapan koordinasi perumusan standar, sertifikasi, dan akreditasi di bidang penerbangan dan antariksa, koordinasi pendaftaran benda antariksa serta penyiapan rencana penggunaan frekuensi radio untuk penyelenggaraan keantariksaan nasional. 7 1.3. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, bahwa Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa merupakan unit organisasi yang secara fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala dan secara administratif berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Utama. Dalam struktur organisasi Pustispan, terdapat tiga unit eselon-3 dan tiga unit eselon-4 yang membantu Kapustispan baik teknis maupun Administrasi berkaitan infrastruktur dan tata kelola teknologi informasi, sistem informasi dan perumusan standar penerbangan dan antariksa dan Tata Usaha. Gambar 1.2 Struktur organisasi Pustispan Sementara untuk membantu pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang teknologi informasi dan standar penerbangan dan antariksa, maka dalam organisasi Pustispan dibangun kelompok penelitian yang didukung oleh para Peneliti dan Pranata Komputer yang tergabung dalam struktur organisasi fungsional seperti pada gambar 1.3. 8 Gambar 1.3 Struktur organisasi fungsional Pustispan 1.4. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset organisasi yang menjadi penggerak utama berjalannya roda organisasi serta menentukan kecepatan dan arah capaian tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Sebagai intangible asset SDM mampu menciptakan corporate intellectual property, knowledge, skill, patent, method yangsangat bermanfaat dalam menjalankan organisasi. Distribusi SDM yang saat ini ada di Pustispan dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 1.1 Distribusi SDM NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 JABATAN Eselon-2 Eselon-3 Eselon-4 Peneliti Pranata Komputer Analisis Pemanfaatan Produk Tekgan Penyusun Kebutuhan Bmn Pengadministras Keuangan Pengadministrasi Umum Calon Pranata Komputer Out Sourching Jumlah JUMLAH 1 3 3 6 6 1 1 2 1 6 3 33 9 Gambar 1.4 Persentase Sebaran SDM Pustispan Sebagian besar SDM Pustispan adalah mereka yang memiliki kecakapan, knowledge base khusus pada bidang sistem komputer dan informatika. Sementara sebagian lainnya lebih mendukung system administrasi serta perumusan standar untuk penyelenggaraan penerbangan dan antariksa. Tabel 1.2 Komposisi SDM berdasarkan Jabatan Fungsional NO JABATAN 1 Peneliti 2 Pranata Komputer 3 Analisis Pemanfaatan Produk Tekgan 4 Penyusun Kebutuhan BMN 5 Pengadministras Keuangan 6 Pengadministrasi Umum 7 Calon Pranata Komputer Jumlah JUMLAH 6 6 1 1 2 1 6 23 Tabel 1.3 Komposisi SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan NO JABATAN 1 Master (S2) 2 Sarjana (S1) 3 Ahli Madya (D3) 4 SMA Jumlah JUMLAH 12 15 2 4 33 10 Gambar 1.5 Komposisi SDM Pustispan berdasarkan tingkat pendidikan 2016 Dalam rangka peningkatan kompetensi SDM bidang teknologi informasi dan standardisasi, pada 2016, satu orang tengah melaksanakan program tugas belajar S3 bidang Sistem Informasi di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia dan satu orang sedang mengikuti program Ijin belajar S2 bidang Manajemen Strategis Teknologi dan Inovasi di Institut Pertanian Bogor (IPB). 1.5. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang dimiliki Pustispan untuk mendukung program dan kegiatan 2016 sebagai berikut: 1. Kendaraan Dinas Operasional Kendaraan dinas operasional yang digunakan saat ini berjumlah 2 buah kendaraan roda-4 dan 6 buah kendaraan roda-2 2. Peralatan dan Mesin Sebagai unit organisasi pelaksana operasional infratruktur teknologi informasi, Pustispan mengelola data center dan Network Operation Centre (NOC) LAPAN yang digunakan sebagai pusat kendali teknologi informasi dan pengelolaan dan penyimpanan data dan informasi. dan seluruh jaringan internet LAPAN. Adapun komponen data center yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) Nama Aset UPS UPS UPS UPS UPS UPS UPS STORAGE ROUTER Sub Klasifikasi Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Server & Storage Monitoring Networking Jenis Aset Power Supply Power Supply Power Supply Power Supply Power Supply Power Supply Power Supply Penyimpanan log Firewall Switch Public 11 Nama Aset ROUTER SWITCH ROUTER SWITCH SWITCH SWITCH FIREWALL PATCH PANEL CONVERTER CONVERTER CONVERTER CONVERTER ENCLOSURE EMS Sub Klasifikasi Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Electricity & Accessories CCTV CCTV MONITOR SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER STORAGE UPS UPS SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Electricity & Accessories Electricity & Accessories Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Jenis Aset Router VPN Backhaul Switch Distribution Router Lokal Lapan Pusat Switch Distribution Switch Distribution Core Switch VLAN LAPAN Pusat Firewall IPS & IDS Panel Connector FO Converter VLAN Tiap Lantai FO Converter VLAN Tiap Lantai FO Converter VLAN Tiap Lantai FO Converter VLAN Tiap Lantai Enclosure FO Internal LAPAN Monitoring Suhu, Kelembaban, air, server (web,host,mail), dan AC pendingin Camera Control 1 Camera Control 2 Monitoring untuk Kamera CCTV Server Inspektorat 1 Server Inspektorat 2 Server pengembangan/pengujian Persuratan elektronik (SIKD) KVM Monitoring Server DNS Backup Database Renor Mailing List Lapan Vicon, Webserver dan DB Server Server Jurnal Server VM Ware ESXI-06 Server LPSE Server Absensi/Kepegawaian (lokal) Server MCU Hardisk eksternal LPSE Power Supply Power Supply Server VM Ware ESXI-04 Server SKP Server e-takah dan e-arsip Server SIMPEG SAN Storage 12 Nama Aset SERVER SERVER SERVER SERVER SERVER SWITCH SWITCH RAK RAK RAK Sub Klasifikasi Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Networking Networking Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories RAK RAK PENDINGIN PENDINGIN PENDINGIN PENDINGIN PENDINGIN ELECTRIC PANEL ELECTRIC PANEL PEMADAM FIRE PANEL MEJA ALARM Electricity & Accessories Electricity & Accessories AKSES AKSES LEMARI LEMARI TV Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories TV Electricity & Accessories PC PC PC PC PRINTER TOOLS TOOLS Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Electricity & Accessories Jenis Aset Server VM Ware ESXI-02 Server VM Ware ESXI-03 Server VM Ware ESXI-01 Server VM Ware ESXI-05 Server VM Ware ESXI-07 SAN Switch Switch DMZ Lemari Server, UPS, Storage, dan Switch Lemari Server dan KVM Lemari Router, Enclosure, server, dan Switch PT.Telkom Lemari UPS Lemari Switch, Router, Firewall, NAS, dan Enclosure AC Split #1 AC Split #2 AC Split #3 AC Presisi AC Floor Standing ruang NOC Panel listrik untuk PAC Panel Listrik untuk Data Center Pemadam Ruang Server Panel untuk pemadam api Meja Monitoring Indikator kejanggalan pada aktivitas ruangan server Digital access door 1 Digital access door 2 Lemari penyimpanan Dokumen dan Aksesoris Lemari penyimpanan tools Monitor 1 untuk pemantauan aktivitas network dan server LAPAN Monitor 2 untuk pemantauan aktivitas network dan server LAPAN PC#1 Pengelola Infrastruktur PC#2 Pengelola Infrastruktur PC#3 Pengelola Infrastruktur PC#4 Pengelola Infrastruktur Pencetakan dokumen Tester kabel : kondisi jalur kabel Alat Press untuk pembuatan head connector cable (AMP) type cat-6 13 Nama Aset TOOLS Sub Klasifikasi Electricity & Accessories TOOLS PC UPS ROUTER SWITCH ENCLOSURE SERVER SERVER RAK Electricity & Accessories Server & Storage Monitoring Electricity & Accessories Networking Networking Networking Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Electricity & Accessories PC UPS SERVER ROUTER ROUTER Server & Storage Monitoring Electricity & Accessories Server & Storage Monitoring Networking Networking ENCLOSURE ROUTER SWITCH CONVERTER ROUTER SWITCH SWITCH SWITCH SWITCH SWITCH STORAGE STORAGE STORAGE Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Networking Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Server & Storage Monitoring Jenis Aset Alat Press untuk pembuatan head connector cable (AMP) type cat-5 dan cat-6 Tester kabel : kondisi jalur kabel NMS Monitoring Traffic Internet dan VPN LAPAN UPS Network Telkom Router Switch Telkom Enclosure FO VoIP Server 1 Telkom VoIP Server 2 Telkom Lemari Router, Enclosure, server, dan Switch PT. CNI VoIP Server CNI Power Supply NMS Monitoring Traffic Internet dan VPN LAPAN VPN Router Router Gateway LAPAN, failover dan load balancing 2 ISP Enclosure FO Router CNI Switch CNI FO Converter CNI Router Lokal Lapan Pusat Switch Distribution VLAN 1 Switch Distribution VLAN 2 Switch Distribution VLAN 2 Switch Distribution VLAN 3 Switch Distribution VLAN 3 Hardisk eksternal LPSE Hardisk eksternal LPSE SAN Storage 2. Perangkat Lunak (Software) Nama Aset Apache Web Server Aplikasi SPSE Centos 6.5 VMware vSphere 6 ESXi v6 Website LAPAN Website Kedeputian Sub Klasifikasi Application Service Application Service Operating Sistem Application Service Operating Sistem Application Service Application Service Pemilik Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan 14 Webmail Zimbra LAPAN CentOS Sistem mailing list (mailman) Bind DNS Debian Aplikasi database Debian Repository Data Cloud Debian Radius Server Debian SCM Server Ubuntu 14 ClearOs Vcube Windows Server CentOS Windows 8 64bit Windows 10 64bit Application Service Operating Sistem Application Service Application Service Operating Sistem Application Service Operating Sistem Application Service Operating Sistem Application Service Operating Sistem Application Service Operating Sistem Operating Sistem Application Service Operating Sistem Operating Sistem Operating Sistem Operating Sistem Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Pustispan Gambar 1.6 Topologi Jaringan Internet dan VPN LAPAN - 2016 15 Komposisi kapasitas penggunaan bandwidth dari masing-masing satuan kerja untuk menunjang pekerjaan Litbang dan pelayanan TIK dapat dilihat pada table 1.1 Tabel 1.4 Kuota Bandwidth pada masing-masing Satuan Kerja. KAPASITAS NO SATUAN KERJA BAND WIDTH 1 Pustekdata 15/15 Mbps 2 Pusfatja 15/15 Mbps 3 Pustekbang 10/15 Mbps 4 Pusteksat-1 10/15 Mbps 5 Pusteksat-2 (GS Rumpin) 10/10 Mbps 6 PustekRoket 10/15 Mbps 7 Bandung (Pussainsa, PSTA) 20/20 Mbps 8 Pusat KKPA 3.5/3 Mbps 9 Stasiun Pare-Pare 10/10 Mbps 10 Balai Watukosek 3.5/3 Mbps 11 Balai Sumedang 3.5/3 Mbps 12 Balai Pameungpeuk-1 3.5/3 Mbps 13 Balai Pameungpeuk-2 3.5/3 Mbps 14 Balai Biak 3.5/3 Mbps 15 Balai Kototabang (Agam) 3.5/3 Mbps 16 Pontianak-1 3.5/3 Mbps 17 Pontianak-2 3.5/3 Mbps 18 Inspektorat 3.5/3 Mbps 19 Jayapura 1.5 Mbps 20 Jogjakarta 1.5 Mbps 21 Kupang 1.5 Mbps 22 Manado 1.5 Mbps 23 Kantor Pusat Jakarta 160 Mbps 1.6. KETERANGAN Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Dual Link Single Link Single Link Single Link Single Link Dual Link Lokasi Kantor Pustispan Administrasi dan NOC terletak di Kantor Pusat LAPAN, Lantai 2, Jl. Pemuda Persil No. 1 Rawamangun, Jakarta Timur 13220 Indonesia. Tlp 021-4892802, Fax: 021-4894815 1.7. Sistematika Penyajian LAKIP ini memberikan informasi secara jelas, transparan dan akuntable terkait pencapaian kinerja Pustispan selama 2016. Pencapaian kinerja tersebut dianalisis dengan cara membandingkannya dengan Penetapan Kinerja, yang berfungsi untuk mengukur keberhasilan maupun ketidakberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan suatu organisasi. Analisis atas kinerja ini berfungsi untuk mengukur keberhasilan maupun ketidakberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan Pustispan 16 secara periodik dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam renstra. Berdasarkan hal tersebut, sistematika penyajian LAKIP Pustispan 2016 adalah sebagai berikut: 1. Ikhtisar Eksekutif, menyajikan ringkasan pencapaian kinerja Biro KSH tahun 2013; 2. Bab I Pendahuluan, menguraikan mengenai gambaran umum organisasi Biro KSH dan sekilas pengantar lainnya; 3. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, berisi ikhtisar beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja); 4. Bab III Akuntabilitas Kinerja Pustispan 2016, menguraikan pencapaian sasaran dan analisis pencapaian kinerja Pustispan sebagai pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk 2016; dan 5. Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja Pustispan di masa datang 17 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan stratejik lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai barometer untuk menilai sampai sejauh mana roda organisasi berjalan dengan baik atau tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum tercapai. Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya sistem akuntabilitas pada pelaksanaan tugas pokok Pustispan adalah kesinambungan proses manajemen yang dilakukan mulai perencanaan sasaran strategis (Plan), proses pelaksanaan (Do), Melakukan evaluasi setiap proses (Check) dan menetapkan standar operasional untuk digunakan selanjutny a (Action). Sehingga seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan dapat dilakukan secara terencana dan terukur karena perencanaan yang baik akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus dapat meningkatkan pelayanan yang prima kepada stakeholder internal maupun eksternal. 2.1 Perencanaan Strategis Pustispan telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama tahun 2016-2020 yang diharapkan mampu memberi arah kebijakan Pustispan dan seluruh aparatur untuk mencapai tujuan Pustispan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam struktur organisasi LAPAN. Rencana strategis ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan indikator kinerja dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal yaitu politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan legal yang ada atau mungkin timbul. Proses penyusunan rencana strategis ini telah ditetapkan dan telah dikomunikasikan kepada seluruh pegawai di lingkungan Pustispan dalam setiap kesempatan. 2.1.1 Rumusan Visi Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Pustispan mempunyai Visi yang mencerminkan arah dan fokus sasaran yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan kondisi sekarang dan masa depan yang akan dihadapi. Visi yang dicanangkan tersebut adalah: “Menjadi Pusat Pengembangan, Pengelolaan, dan Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Perumusan Standardisasi Penerbangan dan Antariksa yang professional dan berstandar Internasional” 18 2.1.2 Rumusan Misi Sebagai kepusatan baru yang keberadaannya untuk membangun, mengembangkan dan melayani penggunaan teknologi informasi dan perumusan standar bidang penerbangan dan antariksa baik dalam lingkungan LAPAN maupun secara Nasional, maka Pustispan menjalankan misi khusus untuk menjadi pendukung (supporting) seluruh pelaksanaan kegiatan litbang, standardisasi produk dan pelayanan teknologi informasi bidang penerbangan dan antariksa . 1. Mewujudkan regulasi penggunaan jaringan teknologi informasi, tata kelola, pengembangan aplikasi dan perumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa berbasis standar Internasional (ISO/SNI). 2. Modernisasi infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan pelayanan informasi dan litbang penerbangan dan antariksa. 3. Mewujudkan tata kelola lembaga berbasis teknologi informasi yang baik (Good Corporate Governance) dan terintegrasi secara Nasional. 4. Mewujudkan standardisasi data penginderaan jauh, keamanan dan keselamatan penyelenggaraan penerbangan dan antariksa yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan keantariksaan secara Nasional. 5. Peningkatan pelayanan penggunaan frekuensi untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan keantariksaan dan sistem pelayanan pendaftaran benda antariksa secara Nasional. 6. Mewujudkan dan menjamin berjalannya sistem keamanan informasi teknologi Penerbangan dan Antariksa. 7. Melakukan Litbang Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi, Tata Kelola, Aplikasi dan Standardisasi Penerbangan dan Antariksa. 8. Mewujudkan Sumber daya manusia pendukung Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Perumusan Standar Penerbangan dan Antariksa yang kompeten dan tersertifikasi. 2.1.3 Tujuan Tujuan merupakan pernyataan luas tentang apa yang akan dituju dan diwujudkan oleh organisasi (husein umar, 2010). Sebagai bagian pendukung dan juga sebagai enabler dalam pancapaian visi LAPAN maka Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa (PUSTISPAN) memiliki tujuan yang selaras dengan Visi dan Misinya yang meliputi empat komponen utama yaitu, pelayanan teknologi informasi dan komunikasi baik infrastruktur maupun sistem informasi, pelayanan standardisasi bidang penerbangan dan antariksa dan pelayanan pendaftaran benda antariksa dan penggunaan frekuensi secara nasional. Secara detail, tujuan Pustispan dapat dijabarkan sebagai berikut: 19 Tujuan 2.1.4 Sasaran Strategis Rumusan sasaran strategis memungkinkan Pustispan mengukur sejauh mana visi, misi dan tujuannya telah dicapai. Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan Pustispan dalam mencapai tujuannya, setiap sasaran strategis yang ditetapkan a kan memiliki indikator kinerja yang terukur. Sasaran Strategis Adapun sasaran strategis sebagai berikut: 1. Layanan teknologi informasi dan standar yang berkualitas dalam mendukung penyelenggaraan penerbangan dan antariksa; 2. Terselenggaranya teknologi informasi yang reliable; dan 3. Terlaksananya penyelenggaraan kegiatan bidang penerbangan dan antariksa yang sesuai standar 2.1.5 Indikator Kinerja Untuk dapat mengukur keberhasilan Pustispan dalam mencapai tujuannya, maka setiap sasaran strategis yang ditetapkan memiliki indikator kinerja yang terukur. Selanjutnya berdasarkan Penetapan Indikator Kinerja Pustispan, maka ditetapkan Indikator Kinerja sebagai berikut : 20 Indikator Kinerja 1. Layanan teknologi informasi dan standar yang berkualitas dalam mendukung penyelenggaraan penerbangan dan antariksa a) Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa; dan b) Indeks kepuasan masyarakat atas layanan teknologi informasi dan standar bidang penerbangan dan antariksa 2. Terselenggaranya teknologi informasi yang reliable a) Service Level Agreement 3. Terlaksananya penyelenggaraan kegiatan bidang penerbangan dan antariksa yang sesuai standar a) Jumlah rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia; dan b) Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait dengan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa 2.2. Kaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Profesional dan berstandar internasional merupakan dua kata kunci Pustispan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai koordinator pengembangan, pengelolaan dan pelayanan teknologi informasi serta standar bidang penerbangan dan antariksa. Kedua kata kunci ini saling berkait satu sama lain. Profesional merupakan bagian dari proses, fokus kepada output dan berorientasi ke customer, sedangkan keberadaan standar menjamin jasa yang diberikan kepada konsumen tersebut. Maka untuk mewujudkannya, ditetapkanlah tiga sasaran strategis, yaitu pertama, layanan teknologi informasi dan standar yang berkualitas dalam mendukung penyelenggaraan penerbangan dan antariksa. Sasaran strategis ini diukur dengan indeks kepuasan masyarakat atas layanan teknologi informasi dan standar bidang penerbangan dan antariksa. Kedua, terselenggaranya teknologi informasi yang reliable. Sasaran kedua ini diukur melalui service level agreement yaitu jumlah jam maksimal downtime layanan sebesar 7,2 jam per bulan. Capaian persentase service level agreement juga memiliki keterkaitan dengan indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan Pustispan. Sasaran strategis terakhir adalah terlaksananya penyelenggaraan kegiatan bidang penerbangan dan antariksa yang sesuai standar. Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur dengan jumlah rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia yang berhasil disusun dan persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait dengan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa. Hierarki antara visi, misi, tujuan, sasaran strategis Pustispan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) tampakabel 2.1. 21 Tabel 2.1 Kaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja VISI Menjadi Pusat Pengembangan, Pengelolaan, dan Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Perumusan Standardisasi Penerbangan dan Antariksa yang professional dan berstandar Internasional MISI TUJUAN Mewujudkan regulasi penggunaan jaringan teknologi informasi, tata kelola, pengembangan aplikasi dan perumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa berbasis standar Internasional (ISO/SNI). Menyediakan einfrastruktur untuk memberikan eservice yang maksimal kepada LAPAN, lembaga terkait dan masyarakat Modernisasi infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan pelayanan informasi dan litbang penerbangan dan antariksa Mewujudkan tata kelola lembaga berbasis teknologi informasi yang baik dan terintegrasi secara nasional Menyediakan infrastruktur dan aplikasi pendukung e-skill dan knowledge network serta executive information system Mewujudkan dan menjamin berjalannya system keamanan informasi bidang penerbangan dan SASARAN STRATEGIS Layanan teknologi informasi dan standar yang berkualitas dalam mendukung penyelenggaraan penerbangan dan antariksa Promosi perubahan Terselenggaranya budaya teknologi informasi penggunaan yang reliable layanan internet yang sehat dan beradab sesuai nilai budaya kerja di LAPAN Pengamanan informasi penerbangan dan antariksa dari kegiatan cyber INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa Indeks kepuasan masyarakat atas layanan teknologi informasi dan standar bidang penerbangan dan antariksa Service Level Agreement 22 antariksa Mewujudkan standardisasi bidang penginderaan jauh, serta keamanan dan keselamatan penyelenggaraan penerbangan dan antariksa yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan keantariksaan nasional Peningkatan pelayanan penggunaan frekuensi untuk mendukung litbang penerbangan dan antariksa serta system pelayanan pendaftaran benda antariksa secara nasional Melaksanakan litbang bidang infrastruktur teknologi informasi, tata kelola, aplikasi dan standardisasi bidang penerbangan dan antariksa crime Jumlah rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia Memberikan pelayanan perumusan, impelementasi, dan pengawasan standardisasi penyelenggaraan penerbangan dan antariksa Terlaksananya penyelenggaraan kegiatan bidang penerbangan dan antariksa yang sesuai standar Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait dengan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa Implementasi hasil litbang dan membangun kreatifitas dan inovasi dalam pengembangan infrastruktur dan aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi Mewujudkan sumber daya manusia pendukung teknologi informasi dan komunikasi serta standar penerbangan dan antariksa yang kompeten dan tersertifikasi 23 Adapun perencanaan strategis Pustispan dalam lima tahun kedepan dari tahun 2016-2020 dengan mempertimbangkan kondisi perubahan lingkungan internal dan ekternal yang disesuaikan dengan capaian IKU dapat dijelaskan pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Perencanaan strategis Pustispan 2016-2020 SASARAN STRATEGIS Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa IKU TARGET 2016 2017 2018 2019 2020 DEFINISI INDIKATOR IKU-1: Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa Perbandingan jumlah aplikasi teknologi informasi yang dimanfaatkan 100 100 100 100 100 dibandingkan total aplikasi teknologi informasi yang dibutuhkan LAPAN IKU-2: Indeks kepuasaan Indeks kepuasaan masyarakat adalah masyarakat atas layanan nilai hasil survey teknologi informasi dan 75 75 76 77 78 kepuasaan Standar masyarakat atas layanan teknologi informasi dan standar Terselenggaranya IKU-3: Service level Teknologi Service Level Agreement agreement atas Informasi yang (SLA) 99% 99% 99.5% 99.9% 99.9% kesepakatan reliable mengenai tingkat mutu layanan Terlaksananya IKU-4: Standar Penyelenggaraan Jumlah standar penyelenggaraan Penerbangan dan penyelenggaraan penerbangan dan Antariksa yang penerbangan dan antariksa dapat Sesuai Standar antariksa di Indonesia 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok berupa pedoman /petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis yang ditetapkan oleh kepala lapan IKU-5: Mengukur kepatuhan Persentase rekomendasi penyelenggaraan yang ditindaklanjuti penerbangan dan terkait dengan standar 100% 100% 100% antariksa dalam penyelenggaraan menindak lanjuti penerbangan dan rekomendasi yang antariksa. diberikan 24 2.3. Rencana Kinerja Tahunan 2016 Rencana kinerja adalah penetapan capaian tingkat kinerja yang dinyatakan dengan ukuran kinerja atau indikator kerja dalam rangka mencapai sasaran atau target yang telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustispan 2016 ditetapkan sebagai acuan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran serta penetapan indikator dan target capaian kinerja Pustispan. RKT Pustispan tergambar padaTabel berikut ini: Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan Pustispan SASARAN STRATEGIS UTAMA (1) 1. Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa 2. Terselenggaranya Teknologi Informasi yang reliable 3. Terlaksananya Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa yang Sesuai Standar 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. 2. 1. IKU 1 IKU 2 IKU 3 : : : (2) Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa Indeks kepuasaan masyarakat atas layanan teknologi informasi dan Standar. TARGET (3) 100% 75 Service Level Agreement (SLA) 99% 1. IKU 4 : Jumlah rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia 2 IKU 5 : Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait dengan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa 2 dokumen - Sementara Rencana Aksi yang merupakan rincian kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha mencapai target IKU sesuai sasaran strategis utama yang sudah ditetapkan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.4. 25 Tabel 2.4 Rencana Aksi 2016 26 2.4. Penetapan Kinerja 2016 Penetapan Kinerja (PK) merupakan salah satu unsur dari perencanaan kinerja. PK merupakan tekad dan janji rencana kerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/ kerja yang menerima tugas dengan pihak yang memberi tugas. PK menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. PK akan dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam LAKIP. Berikut ini penjabaran tentang sasaran strategis, indicator kinerja utama, dan kegiatan untuk mencapai misi dan tujuan strategis Pustispan: SASARAN STRATEGIS 1: Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa Keberhasilan sasaran strategis 1 dinyatakan dengan 2 (dua) indikator kinerja utama sebagai berikut : IKU 1 : Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total 100% kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa IKU 2 : Indeks kepuasaan masyarakat atas layanan teknologi informasi dan 75 Standar. SASARAN STRATEGIS 2: Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa Keberhasilan sasaran strategis 2 (kedua) dinyatakan dengan 1 (satu) indikator kinerja utama sebagai berikut: IKU 3 : Service Level Agreement (SLA) 99% SASARAN STRATEGIS 3: Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa Keberhasilan sasaran strategis 3 (ketiga) dinyatakan dengan 2 (dua) indikator kinerja utama sebagai berikut: IKU 4 : Jumlah rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan 2 Dok antariksa di Indonesia IKU 5 : Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait dengan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa 27 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak-pihak yang mempunyai hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sementara pengertian kinerja merupakan gambaran tingkat pencapaian pelaks anaan kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Dengan demikian LAKIP ini merupakan salah satu bentuk kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban secara periodik. 3.1. Mekanisme Pengelolaan Data dan Informasi Oleh sebab pentingnya pengelolaan data dan informasi bagi unit organisasi, maka dibutuhkan mekanisme pengelolaan data dan informasi yang berguna untuk peningkatan efektivitas, efisiensi, dan produktifitas kinerja. Pengelolaan data yang baik perlu dilakukan agar data-data penting dapat tersimpan dengan baik, yang nantinya dapat digunakan jika dibutuhkan. Secara umum mekanisme pengelolaan data dan informasi Pustispan dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Mekanisme Pengelolaan Data dan Informasi di Pustispan 28 3.2. Pengukuran Kinerja 2016 Pengukuran kinerja Pustispan diwujudkan dalam nilai persentase pencapaian target yang dapat diselesaikan dari masing-masing indicator kinerja. Nilai ini diperoleh dari hasil perbandingan realisasi kegiatan yang dicapai terhadap target. Hasil pengukuran kinerja Pustispan dapat dijelaskan pada table 3.1 Tabel 3.1 Pengukuran Target Pustispan 2016 SASARAN STRATEGIS (1) 1. Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa 2. Terselenggaranya Teknologi Informasi yang reliable 3. Terlaksananya Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa yang Sesuai Standar 1 INDIKATOR KINERJA UTAMA (2) IKU : Persentase pemanfaatan teknologi 1 informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa IKU 2 : Indeks kepuasaan masyarakat atas layanan teknologi informasi dan Standar. IKU 3 : Service Level Agreement (SLA) 1 IKU 4 : Jumlah rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia 2 dokumen 2 Dokumen 100% 2 IKU 5 : Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait dengan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa 100% - - 1 2 TARGET (3) 100% REALISASI (4) 120% CAPAIAN (5) 120% 75 69,32 92,43% 99% 99,87% 100,87% 3.2. Analisis Akuntabilitas Kinerja Analisis capaian kinerja masing-masing sasaran diuraikan menurut indikator kinerja dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Analisis ini menjelaskan lebih lanjut tentang pelaksanaan, permasalahan, dan solusi terhadap permasalahan yan g ada untuk perbaikan di masa yang akan datang. Evaluasi dan analisis kinerja hasil pengukuran kinerja sasaran stratejik dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran Strategis 1: Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa Tabel 3.2 Target, Realisasi dan Capaian Sasaran Strategis 1 IKU-1 : INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa TARGET 100% REALISASI CAPAIAN 120% 120% 29 IKU-2 : INDIKATOR KINERJA UTAMA Indeks kepuasaan masyarakat atas layanan teknologi informasi dan Standar. TARGET 75 REALISASI CAPAIAN 69,32 92,43% Penjelasan capaian sasaran strategis setiap IKU: IKU-1: Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan Teknologi Informasi di bidang penerbangan dan antariksa Persentase permanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa didefinisikan merupakan hasil perbandingan jumlah aplikasi teknologi informasi yang dimanfaatkan dengan total aplikasi teknologi informasi yang dibutuhkan LAPAN. Pustispan menargetkan ada sepuluh aplikasi baik hasil pembangunan maupun pengembangan berdasarkan kebutuhan unit kerja dan diusulkan kepada Pustispan. Dari kesepuluh aplikasi tersebut, seratus persen sudah bisa diluncurkan dan dimanfaatkan. Pada 2016, kebutuhan pembangunan dan pengembangan aplikasi yang diusulkan unit kerja melebihi target yang direncanakan. Kelebihan ini disebabkan antara lain penyesuaian terhadap pembaruan peraturan misalnya aplikasi SiFORENMONEV. SiFORENMONEV telah banyak mengalami penambahan fitur karena sejalan dengan tuntutan Surat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara No. B)3962)M.PANRB/12/2015 tanggal 11 Desember tentang hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara keseluruhan, Pustispan telah melaksanakan layanan pembangunan, pengelolaan dan pengembangan 12 (sepuluh) aplikasi teknologi informasi dan kesemuanya telah diluncurkan dan dimanfaatkan, sehingga persentase capaian yang diperoleh Pustispan mencapai 120%. Rincian realisasi capaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Rincian Realisasi IKU 1 Pustispan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Aplikasi Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif (Executif Information System/ EIS) Aplikasi Display Absen Pegawai Aplikasi Sistem Informasi Pemesanan Data Citra Aplikasi Sistem Informasi Pengadaan LAPAN (SiPLA) Portal Space Debate Aplikasi Sistem Informasi Peminjaman Ruangan Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Monitoring dan Evaluasi (SiFORENMONEV) Portal Perpustakaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pegawai LAPAN (SiMPEG) Aplikasi Sistem Informasi dan Dokumentasi Kerjasama (SiDOMA) Portal Komurindo Kombat Portal Open Journal System Sub Klasifikasi Pembangunan aplikasi Pembangunan aplikasi Pembangunan aplikasi Pembangunan aplikasi Pembangunan aplikasi Pembangunan aplikasi Pengembangan aplikasi Pengembangan aplikasi Pengembangan aplikasi Pengembangan aplikasi Pengembangan aplikasi Pengembangan aplikasi 30 Pembangunan dan Pengembangan Aplikasi TI: 1. Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif (Executif Information System/ EIS) EIS (Executive Information System), merupakan sistem berbasis computer yang interaktif yang memungkinkan para eksekutif/pimpinan untuk mengakses data dan informassi secara garis besar dan keseluruhan, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah, eksplorasi solusi dan menjadi dasar dalam proses perencanaan-perencanaan yang sifatnya strategis. Pembangunan aplikasi ini bertujuan tersedianya aplikasi interaktif yang dapat menampilkan informasi strategis bagi pimpina yang dapat menjadi dasar dalam perencanaan-perencanaan strategis. Data dan informasi yang disajikan pada EIS merupakan data strategis dari beberapa aplikasi strategis seperti; Sistem Informasi Manajement Kepegawaian (Simpeg), Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (Siforenmonev) dan Sistem Informasi Manajemen Hasil Pengawasan (SIMHP). Data dari beberapa aplikasi strategis di atas dibuatkan script koneksi untuk membaca dan mengunduhnya serta menyimpannya pada data Warehouse sebagai tempat pemrosesan dan dengan EIS, data tersebut diubah sehingga menjadi informasi telah siap untuk ditampilkan bagi pimpinan. Untuk menampilkan informasi tersebut digunakan Software Bussines Intelegency (BI) yaitu Tableau. Gambar 3.2 Tampilan Destop EIS 2. Aplikasi Display Absen Pegawai Pencatatan absensi pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (human resource management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran pegawai dapat menentukan prestasi kerja, gaii, produktivitas atau kemampuan atau kemajuan satu instansi secara umum. Alat pencatatan absensi pegawai yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian admininstrasi SDM maupun kejujuran pegawai yang sedang dicatat kehadirannya. Hal ini sering memberi peluang adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan dengan semestinya. 31 Selain pencatatan absensi melalui sistem, juga diperlukan satu sistem agar sistem memberikan layanan interaktif terhadap waktu kehadiran pegawai. Untuk mengatasi hal ini diperlukan Sistem informasi agar waktu kehadiran dapat ditampilkan sehingga menjadi informasi yang bersifat interaktif bagi pegawai. Dengan latar belakang kebutuhan tersebut maka dibangun Aplikasi Sistem informasi Display Absen Pegawai yang menampilkan waktu kehadiran pegawai secara lengkap. Gambar 3.3 Tampilan Diplay Absen Pegawai 3. Aplikasi Sistem Informasi Pemesanan Data Citra Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal dan andal kepada masyarakat, dikembangkan Sistem Informasi yang mendukung bisnis proses Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara (Pusfatekgan). Oleh karena itu dibangun aplikasi Pemesanan Data Citra Satelit. Gambar 3.4 Menu Register, Login dan Rekapitulasi Pemesanan Berbagai Data Citra Satelit 32 4. Aplikasi Sistem Informasi Pengadaan LAPAN (SiPLA) Dalam rangka mendukung Pemantauan dan Pelaporan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa di LAPAN, Unit Layanan Pengadaan (ULP) memerlukan Sistem Informasi yang melakukan Pemantauan dan Pelaporan tersebut, sehingga dapat digunakan untuk evaluasi dan pelaporan kepada pimpinan. Sebagai langkah awal ULP bersama Pustispan membuat aplikasi Sistem Informasi Pengadaan LAPAN (SiPLA). Aplikasi SiPLA dilengkapi dengan aplikai versi Android sehingga Pimpinan dapat memantau secara real time terhadap capaian realisasi pengadaan barang/jasa di LAPAN. Gambar 3.5 Tampilan Info Pengadaan pada PC dan Android Phone 5. Portal Space Debate Salah satu upaya LAPAN dalam mengenalkan dan mengajak generasi muda terhadap Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek) Penerbangan dan Antariksa adalah dengan mengadakan acara LAPAN Space Debate Competition. Kegiatan ini juga merupakan salah satu program edukasi keantariksaan LAPAN. Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal LAPAN dalam menjaring minat generasi muda yang maju berbekal wawasan dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi keantariksaan. Sebagai upaya memfasilitasi kegiatan tersebut diatas maka perlu didukung oleh sistem informasi sebagai sarana penghubung calon peserta dan panitia kegiatan berupa portal yang dapat diakses oleh masyarakat luas . 33 Gambar 3.6 Tampilan Portal spacedebate.lapan.go.id dan Tampilan Rekapituli Pemesanan Berbagai Data Citra Satelit 6. Aplikasi Sistem Informasi Peminjaman Ruangan Kebutuhan ruang rapat di Kantor Pusat LAPAN semakin besar sementara ruangan yang tersedia terbatas sehingga diperlukan pengaturan yang transparan, efektif dan efisien agar setiap ruang rapat yang tersedia dapat digunakan secara maksimal oleh pengguna. Dalam upaya memaksimalkan ruang rapat yang tersedia diperlukan, maka dikembangkan aplikasi Sistem Informasi Peminjaman Ruangan. Gambar 3.7 Tampilan Administrator 7. Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Monitoring dan Evaluasi (SiFORENMONEV) Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi (SiFORENMONEV) berbasiskan Website merupakan upaya untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pelaporan menuju pada peningkatan kualitas dengan melakukan penyederhanaan terhadap format, aplikasi dan mekanisme pelaporan Monev Kinerja Pembangunan. Secara paralel, SiFORENMONEV yang dikembangkan saat ini telah memuat informasi kinerja yang dibutuhkan sebagai masukan dalam rangka penerapan 34 Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance -Based-Planning and Budgeting), serta lebih lanjut untuk mengetahui kontribusi kegiatan/program terhadap pencapaian target Prioritas Nasional. Pada 2016 ini, SiORENMONEV telah banyak mengalami penambahan fitur seperti; Fitur Balance Score Card, Fitur Realisasi Triwulan PP 8, Fiture Capaian Penetapan Kinerja Satuan Kerja, Fitur Penilaian Capaian PP 8 dan PP 39, Fitur Pop Up Notifikasi, Fitur menampilkan Indikator Kinerja Eselon I, III dan IV, Perubahan Tampian Login User, Fitur Dashboard Grafik Rencana vs Realisasi, Fitur Tampilan Data SMART. Gambar 3.8 Tampilan Balance Score Card dan Fitur Realisasi Triwulan PP 8 Gambar 3.9 Penambahan Fitur Capaian PK Satuan Kerja dan fitur penilaian capaian PP 8 dan PP 39 3.10 Fitur Pop Up dan Indikator kinerja Eselon III dan IV 35 Gambar 3.11 Perubahan pada tampilan login dan Grafik rencana dan realisasi anggaran Gambar 3.12 Penambahan fitur tampilan data SMART dan Capaian PP 8 SMART 8. Portal Perpustakaan Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perpustakaan LAPAN terus bertransformasi. Dari perpustakaan konvensional, beralih menjadi otomasi, kemudian menjadi perpustakaan online yang menyediakan katalog, informasi dan jurnal online yang dapat diakses oleh publik. Untuk meningkatkan pelayanan, Perpustakaan LAPAN pun sedang menata diri menuju Perpustakaan Digital. Sebagai upaya dalam meningkatkan fungsi perpustakaan LAPAN pada tahun 2016 ini dilakukan upgrade sistem yang semula menggunakan aplikasi SLIM 6 menjadi SLIM 8. Pada SLIM 8 perlu dilakukan kustomisasi menu sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan oleh perpustakaan LAPAN. 36 Gambar 3.13 Hasil modifikasi menu, generate number pada SIM8 dan menu Bibliograi Gambar 3.14 Penambahan Tipe Koleksi dan Submenu Bibliografi 9. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pegawai LAPAN (SiMPEG) Pengelolaan manajemen sumber daya manusia dalam lingkup pemerintahan harus dikelola dan dilaksanakan dengan optimal sehingga proses pengelolaan yang dilakukan secara konvensional sudah tidak efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, LAPAN telah menetapkan kebijakan sistem e-government mencakup pengembangan sistem informasi manajemen di bidang kepegawaian yang dikenal dengan istilah SIMPEG. Penggunaannya diharapkan dapat menjadikan proses pelaksanaan PNS berlangsung secara lebih optimal, efisien dan efektif. SIMPEG sebagai aplikasi penyedia informasi kepegawaian menangani manajemen data kepegawaian yang memiliki banyak kelebihan dengan kemampuan sebagai berikut : a. Pemrosesan data informasi kepegawaian yang cepat dengan komputerisasi pemrosesan data dapat dilakukan dengan cepat. 37 b. Informasi yang diproses akurat karena adanya berbagai validasi dan control. c. Informasi yang disampaikan lebih ringkas dan dapat dicari dengan cepat karena tersimpan dalam media penyimpanan yang dapat diakses setiap saat. d. Informasi lebih terjamin keamanannya, dengan adanya validasi pemakai dan level tingkat pemakai, sehingga hanya pemakai yang berhak saja yang bisa menggunakan informasi kepegawaian. e. Pemeliharaan informasi kepegawaian relatif mudah dan sederhana serta dapat digunakan untuk mengukur kinerja pegawai dalam mengolah dan menjalankan proses-proses kepegawaian. Selanjutnya pada 2016, SIMPEG LAPAN mengalami beberapa penambahan fitur seperti; Fitur Log Book, Fitur Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Fitur Log Book. 3.15 Tampilan Log Book Gambar 3.16 Sasaran Kinerja Pegawai 10. Aplikasi Sistem Informasi dan Dokumentasi Kerjasama (SiDOMA) Pentingnya pengelolaan dan pemeliharaan arsip dokumen yang akurat merupakan salah satu langkah menyelamatkan aset informasi penting bagi suatu instansi. Dokumen mempunyai peranan penting dalam proses penyajian informasi bagi pimpinan untuk membuat keputusan dan merumuskan kebijakan. Oleh sebab itu, untuk dapat menyajikan informasi lebih lengkap, cepat dan benar, haruslah ada sistem dan prosedur kerja yang baik dalam bidang pengelolaan dokumen. Keberhasilan dalam pengelolaan dokumen ditentukan oleh banyak hal. Faktor-faktor kearsipan seperti sistem penyimpanan, pegawai kearsipan, peralatan kearsipan, dan tentunya dengan lingkungan kerja. Sistem penyimpaan dokumentasi hasil kerjasama di LAPAN saat ini perlu diadakan perubahan baik secara tampilan maupun struktur agar lebih menarik pengguna. Selain dari itu adanya perubahan struktur organisasi di LAPAN menuntut adanya perubahan terhadap sistem informasi yang ada. Pengembangan aplikasi SiDOMA adalah menyiapkan media yang dapat diakses oleh stakeholder di LAPAN terkait data dan informasi kerjasama dalam rangka peningkatan kinerja penyeba ran 38 informasi khususnya filling naskah kerjasama melalui sistem informasi dokumentasi elektronik. Selain itu, SiDOMA memberikan kemudahan stakeholder (pegawai atau mitra kerjasama) dalam menemukan kembali data/informasi kerjasama. Gambar 3.17 Tampilan kategori Gambar 3.18 Tampilan Data Kerjasama Dalam Negeri Gambar 3.19 Tampilan data kerjasama luar negeri Gambar 3.20 Tampilan keanggotaan LAPAN dalam organisasi internasional Gambar 3.21 Formulir usulan kerjasama Gambar 3.22 Tampilan galeri foto 39 11. Portal Komurindo Kombat Portal Komurindo Kombat merupakan situs resmi Kompetisi Muatan Roket Indonesia (Komurindo) dan Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (Kombat) yang berisikan berbagai fitur seperti pendaftaran, informasi, galeri foto dan lain sebagainya. Dikembangkan sejak 2015, Portal ini setiap tahunnya dilakukan pembaruan sesuai kebutuhan kompetisi. Gambar 3.23 Tampilan portal komurindo-kombat 12. Portal Open Journal System Open Journal System (OJS) merupakan sistem pengaturan dan penerbitan jurnal dan website yang meliputi semua aspek penerbitan jurnal online, mulai dari pembuatan website jurnal hingga tugas operasional seperti proses submisi penulis, peer review (pengkoreksian), pengeditan, publikasi, archives dan indeks jurnal. OJS juga membantu pengaturan aspek pengguna dalam menyusun sebuah jurnal, termasuk menyimpan track hasil kerja editor, reviewer, dan penulis, memberi tahu pembaca, dan bantuan menggunakan koresponden. OJS merupakan sistem yang fleksibel dan dapat diukur. Sebuah OJS dapat mendukung pengoperasian beberapa jurnal. Setiap jurnal memiliki keunikan URL dan juga layout/tampilan tersendiri. OJS bisa membuat seorang editor untuk mengatur seluruh aspek jurnal dan website jurnal, atau OJS akan mendukung tim editor internasional dengan berbagai tanggung jawab terhadap beberapa bagian jurnal. OJS menganut prinsip akses berkelanjutan. Sistem ini tidak hanya dimaksudkan untuk membantu penerbitan jurnal, tapi untuk mendemonstrasikan bagaimana cara mengurangi biaya penerbitan jurnal pada poinnya dan menyediakan pembaca dengan “akses terbuka (open access)”. Seiring dengan kebutuhan penggunaan OJS di LAPAN, maka perlu adanya kesiapan sistem OJS itu sendiri. Beberapa fitur yang diaktifkan pada tahun 2016 ini adalah : 40 1. Aktifasi Captcha 2. Pendaftaran Indeks pada google scholar, ISJD dan ResearchBib 3. Penyesuaian susunan Editorial Team pada website jurnal online 3.24 Aktivasi captcha dan Indeks pada google scholar, ISJD dan ResearchBib IKU 2: Indeks kepuasan masyarakat atas layanan teknologi informasi dan standar bidang penerbangan dan antariksaPenyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan suatu keharusan bagi lembaga penyelenggara layanan kepada masyarakat secara umum. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, maka Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pustispan LAPAN) berkewajiban untuk menyusun IKM. 41 Gambar 3.25 Kegiatan Layanan Internet dan VPN serta Monitoring Jaringan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. IKM diperlukan untuk mengetahui perkembangan kinerja Pustispan LAPAN. Dengan Indeks Kepuasan Masyarakat, maka Pustispan LAPAN memiliki alat kendali yang memadai untuk mengetahui aspirasi yang berkembang di masyarakat, khususnya masyarakat pengguna jasa dan produk layanan teknologi informasi yang diberikan oleh Pustispan LAPAN. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Survei Kepuasan Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik menjadi dasar dalam penentuan butir-butir penilaian IKM. Kemudian dikembangkan dan disesuaikan dalam bentuk layanan teknologi informasi menjadi 12 unsur yang relevan, valid dan reliabel sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran IKM Pustispan LAPAN. Secara lengkap ke 12 unsur pelayanan tersebut Dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Jenis dan Unsur Layanan Teknologi Informasi Pustispan No Jenis Layanan TI Unsur Pelayanan 1. Login akses koneksi internet mudah Layanan Jaringan dan 2. Akses Internet Cepat 1 Internet 3. Jarang terkena serangan virus/ Malware 4. Koneksi internet stabil 42 No Jenis Layanan TI 2 Layanan E-mail 3 Layanan Situs Web Unsur Pelayanan 5. Penggunaan email lapan.go.id untuk kepentingan dinas 6. Kuota email lapan.go.id sudah mencukupi 7. Kuota attachment email lapan.go.id sudah mencukupi 8. Email lapan.go.id jarang terkena serangan SPAM/Virus 9. E-mail lapan.go.id mudah diakses 10. Situs web LAPAN mudah diakses 11. Tampilan Situs web LAPAN menarik 12. Fitur situs web LAPAN sesuai dengan kebutuhan Dalam penyusunan IKM digunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data kepuasan masyarakat penerima layanan jasa dan produk layanan teknologi informasi. Kuesioner disusun berdasarkan tujuan survei terhadap tingkat kepuasan masyarakat terhadap jasa dan produk layanan teknologi informasi yang diberikan oleh Pustispan LAPAN. Kuesioner tersebut dibagi atas tiga bagian, yaitu: 1. Identitas responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, unit kerja yang berguna untuk menganalisis profil responden dalam penilaiannya terhadap layanan teknologi informasi yang diberikan oleh Pustispan LAPAN. 2. Identifikasi pencacah, berisi data pencacah (apabila kuesioner diisi oleh responden, bagian ini tidak diisi). 3. Mutu pelayanan publik adalah pendapat penerima layanan teknologi informasi yang memuat pendapat responden terhadap unsur-unsur pelayanan yang dinilai. Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur pelayanan secara umum mencerminkan tingkat kualitas pelayanan, yaitu dari yang sangat baik sampai dengan tidak baik. Untuk kategori sangat tidak baik diberi nilai persepsi 1, tidak baik diberi nilai persepsi 2, baik diberi nilai persepsi 3, dan sangat baik diberi nilai persepsi 4 . Metode pengolahan datanya dilakukan dengan menggunakan IKM yang dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan IKM terdapat 12 unsur atau indikator yang dikaji. Setiap unsur pelayanan mempunyai bobot penimbang yang sama, dengan rumus sebagai berikut: …………………..….. (2-1) 43 Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata -rata tertimbang (0,083) dengan rumus sebagai berikut : …… (2-2) Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 -100 maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut : IKM Unit Pelayanan X 25 ……………………………….……………….. (2.3) Setelah data dari responden terkumpul dan diolah dengan rumus perhitungan di atas, maka nilai IKM yang diperoleh, dapat dikonversikan dengan mengacu pada Tabel 3 .5. Tabel 3.5 Nilai Persepsi, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan, dan Kinerja Unit Pelayanan Nilai Persepsi 1 1.00 – 1.75 Nilai Interval Konversi IKM 25 - 43.75 D Kinerja Unit Pelayanan Tidak baik 2 1.76 – 2.50 43.76 – 62.50 C Kurang baik 3 2.51 – 3.25 62.51 – 81.25 B Baik 4 3.26 – 4.00 81.26 – 100 A Sangat baik Nilai Interval IKM Mutu Pelayanan (Sumber: Keputusan Menpan RB No.25 tahun 2004) Penilaian IKM dilaksanakan per triwulan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dari seluruh unit kerja eselon II di LAPAN. Hasil perhitungan IKM digambarkan pada table 3.6. Tabel 3.6 Hasil perhitungan IKM Pustispan 2016 Target Realisasi Kategori TW1 75 68,9 Baik TW2 75 67,62 Baik TW3 75 68,65 Baik TW 4 75 72.25 Baik Berdasarkan hasil perhitungan nilai IKM per triwulan yang diperoleh Pustispan, maka nilai rata-rata IKM 2016 adalah 69,32. Tidak tercapainya nilai IKM yang telah ditetapkan, disebabkan oleh persentase jumlah kuesioner yang dikembalikan tidak sesuai dengan yang diharapkan. 44 Dalam menetapkan jumlah responden, digunakan rumus (Arikunto,2006): N = Populasi x 25%, dimana N= Jumlah sampel Dari rumus tersebut didapatkan responden sebanyak 247 responden, seperti tergambar pada tabel 3.7. Namun tidak semua responden mengembalikan kuisioner, seperti pada triwulan I, jumlah pengembalian kuesioner hanya 204, sehingga memengaruhi perhitungan Tabel 3.7 Sebaran Responden IKM Pustispan 2016 NO UNIT ORGANISASI 1. Biro Perencanaan dan Keuangan 2. Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 3. Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum 4. Pusat Sains Antariksa 5. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer 6. Pusat Teknologi Penerbangan 7. Pusat Teknologi Roket 8. Pusat Teknologi Satelit 9. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh 10. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh TOTAL 47 47 91 82 80 117 147 94 100 101 SAMPEL 12 12 23 21 20 29 37 24 25 25 11. Inspektorat 23 6 12. Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa 41 10 17 987 4 247 13. Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara Jumlah Meski hasil perhitungan IKM Pustispan tidak mencapai nilai 75 per triwulan, namun jika mengacu nilai konversi IKM pada Tabel 3.5, maka nilai IKM Pustispan LAPAN termasuk dalam kategori B. Dengan demikian kategori Kinerja Pustispan LAPAN 2016 adalah BAIK. SASARAN STRATEGIS 2: Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa Tabel 3.7 Target, Realisasi dan Capaian Sasaran Strategis 2 IKU-3 : INDIKATOR KINERJA UTAMA Service Level Agreement TARGET 99% REALISASI CAPAIAN 99,87% 100,87% Penjelasan capaian sasaran strategis setiap IKU: IKU 3: Service Level Agreement 45 Service Level Agreement (SLA) merupakan bagian dari perjanjian layanan secara keseluruhan antara dua entitas untuk peningkatan. Dua entitas tersebut biasanya dikenal sebagai penyedia layanan dan klien. SLA dibutuhkan jika dilihat dari sisi penyedia layanan adalah sebagai jaminan atas service yang diberikan kepada klien, sehingga pengguna tersebut bisa puas atas layanan yang diberikan. Sementara dari sisi pengguna adalah menjamin aspek ketersedian (availability) informasi, sehingga pengguna merasa terbantu dengan ketersediaan layanan yang diberikan oleh pihak penyedia. Pustispan jaminan konektivitas internet pada server hosting sebesar 99% uptime per bulan di luar downtime akibat maintenance yang sebelumnya diumumkan baik melalui e-mail maupun pemberitahuan resmi atau di luar downtime karena force majeur. Cara menghitung SLA 99%, artinya layanan standar Pustispan 99% dalam 1 bulan, dan 1% dianggap wajar jika terjadi mati (down) dalam layanan tersebut. Maka perhitungannya sebagai berikut: 1 bulan (30 hari x 24 jam) = 720 Jam = (SLA 100%) 99% X 720 jam = 712,8 jam = (SLA 99%) 720 jam – 712,8 jam = 7,2 jam dengan demikian untuk waktu gangguan layanan TI selama 7,2 jam setiap bulan merupakan waktu minimal yang ditolelir bagi Pustispan. Dari hasil perhitungan SLA Pustispan selama tahun 2016, diperoleh rata-rata SLA yang dapat dicapai adalah 99,87%. Tabel 3.7 Capaian SLA Pustispan 2016 Target Downtime Capaian SLA Jan 0 0 100 Feb 0 1,24 99,82 Mar 0 0,29 99,96 Apr 0 2,95 99,59 Mei 0 3,90 99,48 Jun 0 1,11 99,82 Jul 0 0,16 99,98 Ags 0 0 100 Sep 0 0 100 Okt 0 1 99,89 Nov 0 0 100 Des 0 0 100 Tercapainya nilai SLA yang ditetapkan oleh Pustispan karena didukung oleh adanya kontrol atas sistem manajemen keamanan informasi dan manajemen layanan teknologi informasi agar layanan yang diberikan selalu terjaga kualitas, ketersediannya dan keamanannya (quality, availability, security). 46 Gambar 3.26 Aktivitas kontrol Jaringan dan Pelayanan TI Kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan kontrol terhadap Layanan Teknologi Informasi berdasar pada standar ISO/IEC 20000:2011. Sementara kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan kontrol terhadap manajemen keamanan informasi berdasar pada ISO/IEC 27001:2013. Pada 2016, Pustispan berhasil memperoleh sertifikasi ISO/IEC 20000:2011 Layanan Surat Elektronik untuk lingkup layanan surat elektronik (email) dan ISO/IEC 27001:2013 untuk lingkup LPSE dan Data Center Lapan Pusat. Dengan keberhasilan ini diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan layanan Pustispan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pelaksanaan implementasi Manajemen Layanan Teknologi Informasi dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi di Pustispan mulai dilakukan pada Februari 2016. Proses pengimplementasian diawali dengan melakukan penyusunan dokumen standar operasional prosedur, laporan operasional serta evidance lain yang disesuaikan dengan klausul dan Annex pada ISO 20000:2011 dan ISO/IEC 27001:2013. Setelah itu dilakukan proses internal audit, rapat tinjauan manajemen dan proses sertifikasi melalui proses external audit. 47 Gambar 3.27 Kegiatan Penyiapan dokumen dan asesmen ISO 27001 dan ISO 20000 Gambar 3.28 Sertifikasi ISO 20000:2011 dan Sertifikasi ISO 27001:2013 48 Gambar 3.29 Capaian Pemeringkatan Index KAMI dan PEGI Gambar 3.30 Capaian Pemeringkatan Webometric Pusat Litbang di Indonesia 49 SASARAN STRATEGIS 3: Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa Tabel 3.8 Target, Realisasi dan Capaian Sasaran Strategis 3 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN IKU 4 : Jumlah rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia 2 dokumen 2 Dokumen 100% IKU 5 : Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait dengan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa 100% - - Penjelasan capaian sasaran strategis setiap IKU: IKU 4 Jumlah rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia Capaian IKU 4 terdiri dari dua dokumen antara lain 1 dokumen rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa serta 1 dokumen juklak, juknis penyelenggaraan penerbangan dan antariksa. Keduai dokumen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Dokumen Rumusan Standar Tata Kelola dan Layanan Teknologi Informasi LAPAN Level 2 Pada Penetapan Kinerja dan Rencana Aksi Pustispan Tahun Anggaran 2016 untuk Jumlah Rumusan Standar Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa yang dihasilkan berupa Rumusan Standar Tata Kelola dan Layanan Teknologi Informasi LAPAN Level 2. Rumusan Standar Layanan Teknologi Informasi merupakan peraturan yang menjadi standar dalam pelaksanaan tata kelola dan layanan teknologi informasi di LAPAN. Dengan adanya standar ini diharapkan ada keseragaman dan kesepahaman dalam pengelolaan teknologi informasi. Adapun capaian yang dihasilkan dalam proses perumusan Standar Tata Kelola dan Layanan Teknologi Informasi yang berupa produk hukum sebagai perangkat aturan TI bagi LAPAN yang selama ini belum dilakukan pengaturannya dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8. Capaian Proses Perumusan Standar Tata Kelola dan Layanan TI No Produk 1 Peraturan 2 Peraturan Pembentuk Nama Rumusan Kepala LAPAN Pengelolaan Situs Web Kebijakan Dan Standar Kepala LAPAN Manajemen Layanan Teknologi Informasi Lapan Progress Ditetapkan Koreksi Komite TI (Perbaikan Rumusan Level-2) Tanggal 19 Juli 31 Desember 50 No Produk 3 Peraturan 4 Peraturan 5 Peraturan Pembentuk Nama Rumusan Kebijakan Dan Standar Kepala LAPAN Sistem Manajemen Keamanan Informasi Lapan Kebijakan Dan Standar Penggunaan Akun Dan Kepala LAPAN Kata Sandi, Surat Elektronik, Dan Internet Pengelolaan Data Kepala LAPAN Elektronik Progress Koreksi Komite TI (Perbaikan Rumusan Level-2) Koreksi Komite TI (Rumusan Level-2) Koreksi Komite TI (Rumusan Level-2) Tanggal 31 Desember 31 Desember 31 Desember Gambar 3.31 Proses Perumusan Standar Tata Kelola dan Layanan Teknologi Informasi 51 Gambar 3.32 Peraturan Kepala Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Situs Web sebagai produk standar tata kelola dan layanan teknologi informasi yang berhasil diselesaikan pada 2016 2. Dokumen Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian Teknis dan Pengendalian Konten Situs Web LAPAN Sebagaimana diatur pada Perka LAPAN No. 4/2016 tentang Tata Kelola Situs Web pada pasal 16 ayat 1 bahwa pengendalian terhadap situs web LAPAN dilakukan untuk mengatur pengelolaan dan konten situs web LAPAN, dan pengendalian situs web LAPAN, seperti dijelaskan pada Pasal 16 ayat 2, meliputi pengendalian teknis dan pengendalian konten. Pengendalian teknis dilakukan terhadap aspek teknis situs web utama, situs web tingkat eselon I, dan situs web eselon II. Sementara pengendalian konten dilakukan terhadap aspek konten situs web LAPAN untuk memastikan konten yang disajikan bersifat a ktual, akurat, berskala nasional/internasional, bernilai strategis dan tidak berisi hal-hal yang dapat memberikan penilaian yang tidak baik terhadap citra LAPAN. Sejak bulan September 2016, Pustispan mulai melaksanakan penyusunan Juklak Pengendalian dengan melaksakan beberapa kali rapat teknis yang melibatkan Bidang Infrastruktur dan Tata Kelola Teknologi Informasi serta Bidang Sistem Informasi dalam menghimpun materi terkait pengendalian teknis. Sementara untuk menyusun materi tentang pengendalian konten melibatkan Bagian Hubungan Masyarakat. Dari hasil penyelenggaraan Rapat Teknis, dilakukan perbaikan baik dari sisi format dan substansi. Melalui perbaikan tersebut, kemudian dihasilkan Rumusan Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian Teknis dan Pengendalian Konten Situs Web LAPAN Level-1. 52 Table 3.9 Materi Rumusan Juklak Pengendalian Level-1 NO ASPEK 1 Pengendalian Teknis RUANG LINGKUP Asas Pembuatan Pemeliharaan Perubahan Mayor Infrastruktur URAIAN 1. Sentralisasi, diterapkan pada ruang lingkup prosedur, pembinaan dan standarisasi pelaksanaan pengelolaan yang harus mengacu pada kebijakan Kepala melalui Pejabat Struktural yang bertanggung jawab dalam pengelolaan teknologi informasi, dalam hal ini Pustispan 2. Desentralisasi, menyangkut pada lingkup penyelenggaraan pelaksanaan pengelolaan situs web yang dilakukan oleh setiap satuan kerja, dalam hal ini pada satuan kerja tingkat eselon I dan eselon II 1. Kriteria dalam membangun situs web LAPAN 2. Mekanisme menyusun rancangan situs web 3. Standar pemrograman 4. Pengujian 1. Proses pemeliharaan situs web akan dilakukan secara internal atau dialihdayakan kepada pihak ketiga menjadi bahan pertimbangan untuk menjaga keberlangsungan situs web LAPAN; 2. Jika menggunakan pihak ketiga, harus dipastikan bahwa situs web yang dikembangkan bersifat open source dan memiliki fasilitas Content Management System (CMS) sehingga memudahkan proses penyuntingan isi situs web serta menambah halaman baru. 3. Pustispan bertanggung jawab dalam mengambil langkah-langkah pemeliharaan untuk memastikan bahwa situs web LAPAN aman dan berjalan secara optimal. Perubahan situs web dikategorikan mayor jika meliputi penambahan, pembaharuan, dan penghapusan fitur situs web serta pemindahan aplikasi dari dan/atau ke mesin 1. Permintaan ataupun Perubahan IP Publik dan Sub Domain untuk situs web LAPAN dikoordinasilan oleh Pustispan dengan merujuk pada prosedur permintaan layanan 2. Permintaan layanan infrastruktur satuan kerja untuk situs web LAPAN dikoordinasikan oleh Pustispan dengan merujuk pada prosedur permintaan layanan 3. Distribusi bandwidth diatur berdasarkan besarnya kebutuhan lalu lintas data layanan situs web satuan kerja 53 NO 2 ASPEK Pengendalian Konten RUANG LINGKUP Pengawasan Kebijakan Asas Konten Berita Konten Non Berita URAIAN Pengawasan dan pengendalian meliputi pemeriksaan kapasitas basis data dan aplikasi, pemeriksaan kesesuaian tautan, pemeriksaan sistem operasi, keamanan sistem operasi, koneksi jaringan, server, ruang penyimpanan dan media penyimpanan. 1. Jenis konten terdiri dari konten berita dan konten non berita 2. Pengendalian konten dilaksanakan oleh Tim Pengelola Situs Web LAPAN, baik situs web utama, situs web tingkat eselon I maupun situs web eselon II 3. Tim Pengelola Situs Web di bawah koordinasi Biro Kerjasama, Hubungan Masyarakat dan Umum (KSHU) 4. Biro KSHU wajib menyusun laporan pelaksanaan pengendalian konten setiap triwulan kepada Kepala LAPAN, melalui Kepala Pustispan Pengendalian konten situs web LAPAN dilaksanakan berdasarkan asas desentralisasi, sentralisasi, mudah dimengerti, asas faktual dan aktual, asas manfaat serta asas nilai positif. 1. Kriteria konten berita 2. Kategori konten berita 3. Mekanisme pemuatan konten berita 4. Ketentuan waktu pemuatan konten berita 1. Kategori konten non berita 2. Mekanisme pemuatan konten non berita 3. Ketentuan waktu pemuatan konten non berita IKU 5 Persentase Rekomendasi Yang Ditindaklanjuti Terkait Dengan Standar Penyelenggaraan Penerbangan Dan Antariksa Proses penetapan standar harus melalui mekanisme dan tahapan sesuai UndangUndang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Mekanisme dan tahapan tersebut antara lain: 1. Membentuk Gugus Kerja dan Komisi Teknis (Komtek) 2. Menyusun New Work Item Proposal (NWIP) dan Rancangan Standar Level-0 3. Diusulkan untuk masuk Program Nasional Pengembangan Standar (PNPS) 4. Melaksanakan Rapat Teknis 5. Melaksanakan Rapat Konsensus 6. Uji Publik/Harmonisasi 7. Penetapan 8. Sosialisasi 9. Penerapan 54 10. Pengawasan/Penilaian Kesesuaian Penyelesaian mulai dari pembentukan gugus kerja dan komite teknis hingga penetapan, seluruhnya memakan waktu minimal 13 bulan. Pustispan pada 2016 telah melaksanakan proses pengusulan pembentukan gugus kerja dan komite teknis, serta menyusun New Work Item Proposal (NWIP) dan Rancangan Standar Level-0 untuk bidang penginderaan jauh dan sains atmosfer. Selanjutnya, pada 2017, Pustispan menargetkan untuk menyelesaikan minimal satu rumusan standar, sehingga pada awal 2018 standar tersebut mulai bisa diterapkan. Oleh karena IKU 5 berkaitan dengan proses penerapan dan penilaian kesesuaian, maka Pustispan menetapkan target Persentase Rekomendasi Yang Ditindaklanjuti terkait dengan Standar Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa mulai 2018. 3.3 Akuntabilitas Keuangan Pada tahun anggaran 2016, Pagu anggaran Pustispan sebesar Rp 7.800.000,- dengan realisasi sebesar Rp 7.377.138.886 atau 94,58% dengan sisa anggaran yang tidak terserap sebesar Rp 422.861.114 atau 5,42%. Tabel 3.10 Realisasi Anggaran Pustispan 2016 AKUN Belanja Pegawai (51) Belanja Bahan (52) Belanja Modal (53) TOTAL ANGGARAN 2.205.990.000 5.194.010.000 400.000.000 7.800.000.000 REALISASI 2.021.230.078 5.011.300.808 344.608.000 7.377.138.886 SISA 184.759.922 182.709.192 55.392.000 422.861.114 % 91.62 96.48 86.15 94.58 Detail rincian serapan anggaran Pustispan dapat dilihat pada tabel 3.11 dimana serapan yang dilakukan sesuai dengan kegiatan teknis dan administrative dalam peningkatan kinerja TI dan Standar. Tabel 3.11 Rincian serapan anggaran Pustispan NO KEGIATAN 1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 2 Pembayaran Internet 2016 3 Pengembangan Kapasitas SDM (Bimtek, workshop, Seminar dll) FGD proses pengendalian dokumen ISO20000 dan ISO27001, FGD pokja ITMP dan Layanan IT. - FGD Pedoman pengelolaan standard an mekanisme pelayanan gangguan interferensi frekuensi (NS dari Kemenkominfo) - Bimtek Aplikasi SIRUP V2 4 Perjalanan dinas - Sosialisasi dan pengecekan jaringan 5 Bahan dan Persediaan ANGGARAN Rp 2.021.230.078 Rp. 2.963.307.600 Rp. 406.840.000 Rp. 778.759.510 Rp. 369.346.099 55 NO KEGIATAN 6 Jasa Lainnya: Sertifikasi ISO 7 Pengadaan Belanja Modal: - Hasil revisi untuk penambahan storage di NOC karena kebutuhan meningkat. - Pelaksanaan pembangunan Executive Information System (EIS) untuk pembelian sistem Tablue dan Instalasi yang akan test sistem dan selesai pada bulan Desember dan akan diimplementasikan tahun 2017. 8 Keperluan perkantoran dan honor out sourcing 9 Honor Pengelola Anggaran selama 12 bulan 10 Honor Output Kegaitan - Honor pengelola website bulan Jan s.d Mei 2016 - Honor Tim Pengadaan 11 Pemeliharaan Peralatan dan Mesin - Melakukan testing DRC sebagai bagian dari SOP ISO20000 - Merubah konfigurasi IP eksisting pada server fisik email, LPSE dan DNS LAPAN di Pustekdata ANGGARAN Rp.171.985.000 Rp. 344.608.000 Rp. 81.140.000 Rp. 99.540.000 Rp. 66.660.000 Rp. 73.251.060 Sementara itu tidak terserapnya anggaran disebabkan oleh beberapa kondisi dan kendala yang dihadapi, antara lain 1. Adanya penghematan anggaran hasil negosiasi lelang layanan Jaringan internet dan VPN serta pengadaan barang dan jasa lainnya. 2. Adanya sisa pembayaran gaji dikarenakan pelaksanaan anggaran pembiayaan rutin baru efektif dimulai pada bulan Juni 2016 karena menunggu adanya penetapan penempatan SDM sesuai Perka LAPAN, perbaikan dan pengaturan ruang kerja, mutasi beberapa barang dari satuan kerja lain juga perpindahan Gaji dan Tunjangan Kinerja yang mengikuti perpindahan SDM. 56 3.4. Pembinaan SDM Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kompetensi SDM Pustispan, maka telah dilaksanakan pendidikan, pelatihan dan sosialisasi terkait teknologi informasi, keamanan informasi, cyber security, aplikasi e-government, COBIT, Network Administration system, dll yang semuanya dijelaskan pada tabel 3.12. Tabel 3.12 Kegiatan pembinaan SDM Pustispan 2016 NO 1 TRAINING Security Assessment 2 Data Protection 3 Monitoring dan Incident Handling 5 Bimtek Streaming 6 Bimtek Cobit KEBUTUHAN Teknik melakukan assesment security terhadap aplikasi dan infrastruktur internal. Teknik melakukan perlindungan aset data dan informasi - Monitoring dan penanganan insiden untuk perbaikan dan peningkatan layanan. - Metode dan tools untuk monitoring dan penanganan insiden Persiapan kegiatan GMT Internasional Memberikan pengetahuan tentang Tata Kelola TIK PELAKSANA PELAKSANAAN PESERTA ID-SIRTII 1-4 Februari 1. Fahmi Alusi Kemenkominfo 2. Januar Abadi 3. Sakiwan 4. Fary Surachman 5. Lakmi Makarti 6. Alhadi Saputra 7. Rd. Angga Ferianda ID-SIRTII 10-11 Februari 1. Fajar Iman Nugraha Kemenkominfo 2. Agung Nugroho 3. Rd. Angga Ferianda 4. Yusuf Susanto 5. Faulina 6. Alhadi Saputra 7. Lakmi Makarti 8. Arif Surahman ID-SIRTII 15-16 Februari 1.Surono Setiyo Kemenkominfo 2. Sakiwan 3. Fajar Iman Nugraha 4. Abdullah Jamil 5. Januar Abadi 6. Arif Surahman 7. Itsna Imroatus Kemenkominfo 25 Februari , FMIPA,UPI Bandung CDS Jakarta 29 Maret 1. Angga Ferianda 2. Eko Wiyatnanto Personil Bidang SI dan Bidang Infrastruktur dan tata kelola TI 57 NO 7 TRAINING Pelatihan Network Administration System 8 Bimtek Awareness ISO 20000 dan 27001 9 Bimtek Internal Audit ISO 20K dan 27K 10 BImtek ITIL 11 Seminar FireEye Cyber Defense Executive Tour 2016 12 Bimtek Aplikasi MANTRA dan PNS BOX 13 Bimtek SAIBA KEBUTUHAN Pengetahuan dan keterampilan System Administrator & Management Tools perangkat Mikrotik Memberikan pengetahuan dasar terkait ISO 20000 dan 27001 Memberikan pengetahuan tata cara Audit Internal ISO 20K dan 27K Memberikan pengetahuan tentang manajemen layanan TI Pengamanan jaringan terhadap cyber war PELAKSANA CNI PELAKSANAAN PESERTA Bandung - 16 orang PIC TI Satker 4-7 April 2016 - 9 orang SDM IT Pustispan CDS - Jkt Jakarta 20 April 2016 Seluruh Personil Pustispan CDS 21 – 22 April 2016 Seluruh Personil Pustispan CDS 19 April 2016 Personil Bidang SI dan Bidang Infrastruktur dan tata kelola TI FireEye 19 April 2016 1. Surono S.A 2. Januar Abadi Bogor 2-3 Mei 2016 1. Suwardi 2. Agung Haryanto Jakarta 14 Juni 2016 1. Eva O 2. Sri R Pengelolaan BIG layanan berbagi Pakai Data Spasial antar Sistem Elektronik Pemerintah yang terintergrasi Memberikan KPPN pengetahuan tentang update baru dan kendala-kendala setelah 58 NO 14 TRAINING Bimtek GPP 15 Bimtek Aplikasi SAS 16 Bimtek Konseptor Rancangan Standar Penerbangan dan Antariksa Simposium Perlindungan Infrastruktur Informasi Kritikal di Indonesia Bimtek Drafting Paten 17 17 18 Bimtek KAMI dan Bimtek Aplikasi Manajemen Resiko 19 Sosialisasi dan Bimtek Pendaftaran Sistem KEBUTUHAN Memberika pengetahuan tentang tatacara pembuatan gaji, uang makan serta fitur-fitur paada aplikasi GPP Memberikan penjelasan tentang penggunaan dan fitur baru serta update aplikasi SAS Membangun Tim Konseptor Standar penerbangan dan antariksa LAPAN Membangun awarnes dan smangat integrasi sistem keamanan Cyber Nasional. Tata kelola manajemen keamanan informasi dan Manajemen resiko TI menggunakan software aplikasi APRISMA Integrasi sistem e-gov nasional, interoperability sistem informasi PELAKSANA KPPN PELAKSANAAN Jakarta 15 Juni 2016 PESERTA 1. Darni 2. Purnomowati KPPN Jakarta 20 Juni 2016 1. Margono 2. Budiyono Pustispan Hotel Neo Sentul, Bogor 1. Staf Bidang Standar 2. TPRS Satker Kemenkominfo Bali 27-28 Juli 2016 1. Chusnul Tri Judianto 2. Fahmi Alusi Biro SDM Orkum Jakarta 30-31 Agustus 2016 Kemenkominfo Bandung 6-8 September 2016 1. Hendy Gunawan 2. Dwi Risdianto Kemenkominfo Pusat Diklat Jakarta 14-15 September 2016 1. Chusnul Tri Judianto 2. Suwardi 3. Yusuf Susanto 1. Chusnul Tri Judianto 2. Fahmi Alusi 3. Alhadi Saputra 4. Rd. Angga Ferianda 5. Arif Surahman 6. Lakmi Makarti 7. Januar Abadi 59 NO TRAINING Elektronik 20 Sosialisasi dan Memberikan Bimtek E-Takah pemahaman terkait pengaplikasian dan kodefikasi etakah CEO Talk Memberikan dalam rangka informasi dan program 1000 FGD rencana Startup bisnis start-up bisnis Teknologi TIK Nasional Informasi Bimtek LPSE Dalam rangka V2 implentasi Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Evaluasi dan Penanaman Peningkatan idealisme kerja, Kapasitas SDM kerjasama tim dan nilai-nilai kerja LAPAN Bimtek LPSE Dalam rangka V2 implentasi Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Bimtek ESQ Dalam rangka Quantum meningkatkan Excellent pemahaman nilai-nilai LAPAN 21 21 24 22 23 KEBUTUHAN PELAKSANA PELAKSANAAN Biro KSHU Hotel Salak Tower Bogor 28-29 September 2016 PESERTA 1. Eva Octavianingsih, 2. Dini Zahra A 3. Budiyono Kemenkominfo Malang dan 18-19 Oktober Universitas 2016 Brawijaya Chusnul Tri Judianto LKPP 22-23 November 2016 Rd. Angga Ferianda Pustispan Bogor 23-25 November 2016 Seluruh Pegawai Pustispan Pustispan Kantor Lapan Pusat 13 Desember 2016 Seluruh KPA dan PPK Satker dilingkungan LAPAN Biro SDM Orkum – Kantor Lapan Pusat 19-20 Desember 2016 Seluruh Pegawai Pustispan 60 Gambar 3.32 Kegiatan Bimtek, Pelatihan dan Sosialisasi TI dan Standar Penerbangan dan Antariksa 61 BAB IV PENUTUP Laporan hasil kegiatan ini merupakan bagian dari akuntabilitas kinerja yang harus dibuat oleh unit-unit kerja dalam lingkungan instansi pemerintah, termasuk Pustispan LAPAN. Di samping itu, laporan ini juga dapat digunakan untuk mengukur pencapaian program dan kinerja sebagai alat kontrol apakah yang dijalankan sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan dilaporkan merupakan rangkaian dari proses penguatan kemampuan pengembangan dan pengelolaan layanan teknologi informasi dan standar penerbangan dan antariksa Secara umum pencapaian dari masing-masing kegiatan yang mengacu pada rencana strategis LAPAN 2015-2019, rencana strategi Pustispan 2016-2020, RKT, PK, dan Renaksi Pustispan tahun anggaran 2016 telah memenuhi target yang ditetapkan walaupun masih ada target yang belum terpenuhi karena beberapa kendala hingga akhir 2016. Sementara penyerapan anggaran 2016 secara menyeluruh mencapai 94,58%, dimana sisa anggaran terjadi karena adanya penghematan anggaran. Berjalannya pelaksanaan layanan TI dengan baik karena sudah dilakukan sesuai standar ISO20000 dan ISO270001 yang sudah dimiliki. Peningkatan SDM secara inten juga dilakukan sepanjang tahun anggaran dan akan terus berlanjut untuk meyakinkan pengguna dalam penguasaan sistem TI dan standar. Diharapkan layanan IT yang menjamin akan ketersediaan layanan (availability), kualitas layanan (quality) dan tingkat kemanan layanan (security) yang terjamin dapat selalu dipenuhi oleh Pustispan dengan selalu berpedoman pada standar ISO. Untuk lebih meningkatkan kinerja, Pustispan melakukan strategi revitalisasi infrastruktur teknologi informasi, system informasi, serta standar penerbangan dan antariksa, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, kemampuan anggaran, dan membangun sinergi dengan stakeholder (lembaga pemerintah, swasta dan akademi). Semoga seluruh program pengembangan dan layanan teknologi informasi dan standar penerbangan dan antariksa dapat dilaksanakan dengan maksimal sesuai Rencana Strategis Pustispan yang telah ditetapkan. 62 63 LAMPIRAN I RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) PUSTISPAN 2016 SASARAN STRATEGIS UTAMA (1) 1. Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa 2. Terselenggaranya Teknologi Informasi yang reliable 3. Terlaksananya Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa yang Sesuai Standar INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. IKU 1 2. IKU 2 1. IKU 3 1. IKU 4 2. IKU 5 TARGET (2) : Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa : Indeks kepuasaan masyarakat atas layanan teknologi informasi dan Standar : Service Level Agreement (SLA) (3) 100% : Jumlah rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia : Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait dengan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa 2 dokumen 75 99% - 64 LAMPIRAN II PERJANJIAN KINERJA (PK) PUSTISPAN 2016 SATKER Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa PERSPEKTIF Costumer Perspective SASARAN STRATEGIS Layanan teknologi informasi dan standar yang berkualitas dalam mendukung penyelenggaraan penerbangan dan antariksa NO Terselenggaranya teknologi informasi yang reliable Terlaksananya penyelenggaraan penerbangan dan antariksa yang sesuai standar 3 1 2 4 5 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET ANGGARAN 995.520.000 WAKTU PENYELESAIAN Desember Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan Teknologi Informasi dan Standar Service Level Agreement 100% 99% 3.994.240.000 Desember Jumlah standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait dengan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa 2 Dok 375.960.000 Desember 75 - Desember - 65 LAMPIRAN III TABEL HASIL PENGUKURAN KINERJA PUSTISPAN 2016 SASARAN STRATEGIS 1. 2. 3. (1) Layanan Teknologi Informasi dan Standar yang berkualitas dalam mendukung Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa Terselenggaranya Teknologi Informasi yang reliable Terlaksananya Penyelenggaraan Penerbangan dan Antariksa yang Sesuai Standar INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 IKU 1 2 IKU 2 1 IKU 3 (2) : Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa : Indeks kepuasaan masyarakat atas layanan teknologi informasi dan Standar. : Service Level Agreement (SLA) 1 IKU 4 : 2 IKU 5 : Jumlah rumusan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait dengan standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa ANGGARAN PAGU REALISASI (6) (7) 945.520.000 851.593.210 TARGET REALISASI CAPAIAN (3) 100% (4) 120% (5) 120% 75 69,32 92,43% 99% 99,87% 100,87% 3.994.240.000 3.886.316.235 2 dokumen 2 Dokumen 100% 375.960.000 363.684.563 100% - - 66 LAMPIRAN IV DAFTAR PEMBIMBINGAN TEKNIS BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN STANDAR PUSTISPAN 2016 No Universitas/Fakultas/Jurusan 1 Universitas Negeri Jakarta Pelaksanaan Maret - Mei 2 Universitas Negeri Jakarta Maret - Mei 3 Universitas Negeri Jakarta Maret - Mei 4 Universitas Negeri Jakarta Maret - Mei 5 SMK Vinama 2 Bekasi September Oktober 6 SMK Vinama 2 Bekasi September Oktober 7 Universitas Negeri Jakarta September 2016 Februari 2017 Penempatan/Pembimbing Peserta/Judul Kerja Praktek Subbid Infrastruktur / Januar Taufiq Akbar: Single Login On Abadi, Fajar I.N Wireless (Wireless Roaming) dan Flat Pada Content Web PPID LAPAN Subbid Infrastruktur / Januar Beri Pamungkas: Single Login On Abadi, Fajar I.N Wireless (Wireless Roaming) dan Flat Pada Content Web PPID LAPAN Subbid Infrastruktur / Januar Engki Budi Adiyanto: Single Login Abadi, Fajar I.N On Wireless (Wireless Roaming) dan Flat Pada Content Web PPID LAPAN Subbid Infrastruktur / Januar Sandi Rahmayadi: Single Login On Abadi, Fajar I.N Wireless (Wireless Roaming) dan Flat Pada Content Web PPID LAPAN Subbid Infrastruktur / Arif Muhammad Arkom: Teknisi Jaringan Surahman, Abdullah Jamil Subbid Infrastruktur / Arif Pras Nur Fikri: Teknisi Jaringan Surahman, Abdullah Jamil Subbid Infrastruktur / Nur Fadhilah Safitri: Analisis dan Surono S.A., Fajar I.N Optimalisasi Access Point Menggunakan Model One Slope di LAPAN 67 No Universitas/Fakultas/Jurusan 8 Universitas Negeri Jakarta 9 10 11 Universitas Negeri Jakarta Universitas Muhammadiyah Jakarta Universitas Muhammadiyah Jakarta Pelaksanaan September November Penempatan/Pembimbing Subbid Infrastruktur / Surono S.A., Fajar I.N Desember 2016 Februari 2017 Desember 2016 Subbid Infrastruktur / Surono S.A., Fajar I.N Subbid Infrastruktur / Januar Muhammad Rengga Pratama / Abadi, Fajar I.N Subbid Infrastruktur / Januar Yogi Desti Yanto / Abadi, Fajar I.N Desember 2016 Peserta/Judul Kerja Praktek Adityo Jaya Subakti: Implementasi Snort Sebagai Tool Intrusion Detection System Pada Monitoring Keamanan Jaringan di LAPAN Adityo Jaya Subakti / 68 LAMPIRAN V PETA STRATEGI 69