hubungan kompetensi project manager terhadap keberhasilan

advertisement
TESIS
HUBUNGAN KOMPETENSI PROJECT MANAGER
TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK
KONSTRUKSI GEDUNG
IDA AYU ARI BRAHMANTARIGUNA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
TESIS
HUBUNGAN KOMPETENSI PROJECT MANAGER
TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK
KONSTRUKSI GEDUNG
IDA AYU ARI BRAHMANTARIGUNA
NIM 1391561019
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
201
HUBUNGAN KOMPETENSI PROJECT MANAGER
TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK
KONSTRUKSI GEDUNG
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil
Program Pascasarjana Universitas Udayana
IDA AYU ARI BRAHMANTARIGUNA
NIM 1391561019
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
Tanggal, 5 Agustus 2015
Pembimbing I
Pembimbing II
(GAP. Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD)
NIP. 19730715 200112 2 001
003
(Ir. I Wayan Yansen, MT)
NIP. 19560601 198303 1
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil
Program Pascasarjana
Universitas Udayana
(Putu Alit Suthanaya, ST., MEngSc.,PhD)
NIP. 19690805 199503 1 001
Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana
(Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp. S (K))
NIP. 19590215 198510 2 001
Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis
TESIS INI TELAH DIUJI PADA
Tanggal, 5 Agustus 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No. 2337/UN.14.4/HK/2015, tanggal 3 Agustus 2015
Ketua
: GAP. Candra Dharmayanti, ST., MSc., Ph.D
Sekretaris
: Ir. I Wayan Yansen, MT
Anggota
:
1.
Dr. Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT
2.
Ir. Nyoman Martha Jaya, MConstMgt., Ph.D
3.
Ir. Gede Astawa Diputra, MT
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Ida Ayu Ari Brahmantariguna
NIM
: 1391561019
Program Studi/Konsentrasi
:
Magister
Teknik
Sipil/Manajemen
Proyek
Konstruksi
Judul Tesis
: Hubungan Kompetensi Project Manager Terhadap
Keberhasilan Proyek Konstruksi Gedung
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas dari plagiat.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010
dan peraturan perundangan yang berlaku.
Denpasar, Agustus 2015
Yang Menyatakan,
Ida Ayu Ari Brahmantariguna
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulisan tesis dengan
judul “Hubungan Kompetensi Project Manager terhadap Keberhasilan Proyek
Konstruksi
Gedung”
ini
dapat
diselesaikan sebagai
pemenuhan syarat
penyelesaian Pendidikan Magister Pascasarjana Teknik Sipil Universitas
Udayana.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Putu Alit Suthanaya, ST, MEngSc., Ph.D selaku Ketua
Program Studi Magister Teknik Sipil, GAP. Candra Dharmayanti, ST., Msc., PhD
selaku Sekretarist Program Studi Magister Teknik Sipil dan Pembimbing I, Ir. I
Wayan Yansen, MT selaku Pembimbing II, Dr. Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT
selaku Penguji I, Ir. Nyoman Martha Jaya, MConstMgt., Ph.D selaku Penguji II
dan Ir. Gede Astawa Diputra, MT selaku penguji III, serta Ir. Mayun Nadiasa, MT
yang telah memberikan masukkan dan bimbingan untuk penyempurnaan
penulisan tesis ini.
Terima kasih yang sedalam-dalamnya diucapkan kepada keluarga
tercinta, Tuaji, Ibu, Tugus Agung dan Mogek Anom, serta saudara-saudara
lainnya yang telah memberikan doa dan dukungan yang tiada henti. Terima kasih
diucapkan untuk yang tercinta Ida Bagus Komang Candra Rukmana, ST yang
selalu setia menemani disetiap langkah dalam penyelesaian tesis ini, selalu
memberikan doa dan semangat serta selalu menjadi tempat untuk berkeluh kesah.
Terima kasih juga kepada sahabat-sahabat tersayang, Dewi Yulyastari, ST., Ida
Ayu Indah F.W, ST., Putu Nadira, ST., Ida Ayu Praniti, ST., Sintya Rani, ST.,
Prema Diani, S.Psi., Okta Wahyu, SE serta teman-teman lainnya yang tak dapat
disebutkan satu persatu. Dan terima kasih kepada seluruh responden serta pihakpihak lainnya yang telah membantu dalam penelitian tesis ini.
vi
Akhir kata, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan tesis ini, dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya untuk mereka yang berperan sebagai manajer proyek.
Denpasar, 5 Agustus 2015
Penulis
vii
ABSTRAK
HUBUNGAN KOMPETENSI PROJECT MANAGER TERHADAP
KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG
Salah satu faktor tercapainya keberhasilan proyek dipengaruhi oleh
peran seorang project manager. Untuk mencapai keberhasilan proyek dibutuhkan
project manager yang handal, yang mengetahui lingkup tugasnya sebagai seorang
pemimpin proyek serta mempunyai persyaratan kompetensi yang dibutuhkan.
Kompetensi seorang project manager dapat diukur oleh tiga aspek yaitu
knowledge, skill serta attitude. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi hubungan kompetensi seorang project manager berdasarkan tiga
aspek yaitu knowledge, skill dan attitude terhadap keberhasilan proyek.
Pengumpulan data dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner.
Sasaran responden dalam penelitian ini adalah orang-orang yang bepengalaman di
bidang jasa konstruksi gedung dan bertindak selaku project manager. Pengolahan
data dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu analisis faktor untuk
mereduksi/meringkas variabel yang berjumlah banyak menjadi beberapa
kelompok faktor yang kemudian menjadi variabel bebas yang baru, dilanjutkan ke
tahap uji korelasi dengan metode Pearson Correlation untuk mengetahui korelasi
antara variabel bebas dengan variabel terikat dan terakhir melakukan analisis
regresi linier berganda.
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa variabel terbentuk menjadi
sebelas kelompok faktor, hasil uji Pearson Correlation menunjukkan bahwa
hanya enam kelompok faktor yang berkorelasi terhadap keberhasilan proyek
diantaranya adalah: Communication and Scope Management, Human Resource
Management yang merupakan bagian dari knowledge; Leadership and Project
Management, Profesionalism and Isu Management sebagai bagian dari skill; serta
attitude yang menyangkut Tanggung Jawab, Impian dan Prioritas. Keenam
kelompok faktor tersebut akan menjadi variabel bebas dalam analisis regresi linier
berganda. Dari hasil uji korelasi berganda, enam variabel bebas tersebut secara
simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan proyek,
terbukti dari nilai probabilitas yang dihasilkan sebesar 0,032.
Kata kunci : kompetensi, manajer proyek, keberhasilan, konstruksi, gedung.
viii
ABSTRACT
THE CORRELATION OF PROJECT MANAGER’S COMPETENCY
WITH THE SUCCESS OF BUILDING CONSTRUCTION PROJECT
One of the factor that influences the achievement of a project success is
the role of a project manager. A reliable project manager, who knows his duties as
a project leader and has the necessary competency requirements is needed to
achieve the success of the project. The competence of a project manager can be
measured by three aspects: knowledge, skill and attitude. This research aims to
analyze the relationship between project manager competencies (that measured by
three independent variables, i.e. Knowledge, skills and attitude) and the success of
the building construction project.
Data was collected through a questionnaire survey. The sample/
respondents were the expertise in the field of building construction services those
acts as a project manager. Data was analyzed in three stages: first, factor analysis
to reduce the variables into several groups of factors, that called as independent
variables; second, correlation test with Pearson Correlation method to determine
the correlation between independent variables and dependent variable; lastly,
perform multivariate regression analysis
The results of factor analysis showed that the variables are formed into
eleven groups, and the result of Pearson Correlation test showed only six groups
correlated to project success, those are: Communication and Scope Management,
Human Resource Management, which is part of knowledge; Leadership and
Project Management, Professionalism and Issues Management as part of skill; and
attitude concerning Responsibility, Vision and Priorities. The sixth group of these
factors will be the independent variables in multivariate regression analysis. Based
on multiple correlation test results, six independent variables simultaneously have
a significant influence to the project success, proved by the result of probability
value is 0,032.
Keywords : competency, project manager, success, constructions, building.
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ............................................................................................................ i
PRASYARAT GELAR ....................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI.................................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................................. v
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiii
DAFTAR RUMUS.............................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xvi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3
Tujuan Penelitian.................................................................................... 4
1.4
Manfaat Penelitian.................................................................................. 4
1.5
Batasan Penelitian .................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Project Manager .................................................................. 6
2.2
Peran dan Tanggung Jawab Project Manager ....................................... 7
2.3
Kompetensi Seorang Project Manager .................................................. 14
2.3.1
Knowledge Project Manager ..................................................... 19
x
BAB III
BAB IV
2.3.2
Skill Project Manager ................................................................ 22
2.3.3
Attitude Project Manager .......................................................... 26
2.4
Keberhasilan Proyek .............................................................................. 27
2.5
Konseptual Kerangka Berpikir ............................................................... 32
METODE PENELITIAN
3.1
Kerangka Penelitian ............................................................................... 40
3.2
Jenis Penelitian ....................................................................................... 43
3.3
Jenis Data ............................................................................................... 43
3.4
Sampel dan Responden .......................................................................... 43
3.5
Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 44
3.6
Identifikasi Variabel Penelitian .............................................................. 45
3.7
Metode Pengolahan dan Analisis Data................................................... 48
3.7.1
Pengujian Kuesioner .................................................................. 49
3.7.2
Analisis Deskriptif ..................................................................... 51
3.7.3
Data Cleaning ............................................................................ 51
3.7.4
Analisis Faktor ........................................................................... 52
3.7.5
Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ............................. 53
3.7.6
Analisis Korelasi (Pearson Correlation) ................................... 53
3.7.7
Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 53
3.7.7.1
Analisis Korelasi Berganda/Uji F ............................... 54
3.7.7.2
Analisis Determinasi ................................................... 54
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Responden ................................................................ 55
4.2
Melakukan Pilot Test Kuesioner ............................................................ 56
4.3
Pengujian Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 57
4.4
Analisis Deskriptif.................................................................................. 61
4.5
Pembersihan Data (Data Cleaning) ....................................................... 66
xi
4.6
Analisis Faktor ....................................................................................... 69
4.7
Analisis Hubungan Kompetensi Project Manager terhadap
Keberhasilan Proyek............................................................................. 74
4.7.1
Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ............................. 74
4.7.1.1
Uji Normalitas ........................................................... 74
4.7.1.2
Uji Multikolinieritas .................................................. 75
4.7.1.3
Uji Autokorelasi ........................................................ 76
4.7.1.4
Uji Heteroskedastisitas .............................................. 77
4.7.2
Analisis Korelasi (Pearson Correlation) .................................... 78
4.7.3
Analisis RegresI Linier Berganda ............................................... 79
4.7.3.1
Analisis Korelasi BergandaUji F ............................... 82
4.7.3.2
Analisis Determinasi.................................................. 83
4.7.4 Urutan Variabel Yang mempengaruhi Keberhasilan
Proyek ......................................................................................... 84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan............................................................................................. 86
5.2
Saran ....................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 90
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jabaran Knowledge Project Manager ................................................................. 33
Tabel 2.2 Variabel Penelitian Unsur Knowledge pada Kompetensi Project Mgr............... 35
Tabel 2.3 Jabaran Skill Project Manager ............................................................................ 35
Tabel 2.4 Variabel Penelitian Unsur Skill pada Kompetensi Project Manager .................. 36
Tabel 2.5 Jabaran Attitude Project Manager ...................................................................... 37
Tabel 2.6 Variabel Penelitian Unsur Attitude pada Kompetensi Project Manager ............ 38
Tabel 3.1 Jabaran Variabel Penelitian ................................................................................. 45
Tabel 3.2 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r .............................................................. 49
Tabel 4.1 Komposisi Karakteristik Responden ................................................................... 55
Tabel 4.2 Daftarorang sebagai sampel Pilot Test................................................................ 56
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel X1 ....................................... 58
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ................................................... 59
Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Variabel Knowledge............................................................. 61
Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Variabel Skill ....................................................................... 63
Tabel 4.7 Analisis Deskriptif Variabel Attitude .................................................................. 64
Tabel 4.8 Analisis Deskriptif Variabel Keberhasilan Proyek ............................................. 65
Tabel 4.9 Hasil Uji KMO dan Barlett’s pada Faktor Knowledge ....................................... 69
Tabel 4.10 Pengelompokkan Faktor pada Knowledge ........................................................ 70
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas dengan SPSS 16 .............................................................. 75
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas dengan SPSS 16 ..................................................... 76
Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi dengan SPSS 16 ........................................................... 77
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi dengan SPSS 16 ........................................................... 79
Tabel 4.15 Hasil Uji Korelasi Berganda/Uji F SPSS 16 ..................................................... 83
Tabel 4.16 Urutan Variabel Yang Mempengaruhi Keberhasilan Proyek ........................... 84
xiii
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Rumus Uji Validitas Teknik Korelasi Product Moment................................... 49
Rumus 3.2 Rumus Uji Realibilitas Teknik Alpha Cronbach .............................................. 50
Rumus 3.3 Rumus Persamaan Analisis Regresi Berganda ................................................. 53
Rumus 4.1 Rumus Persamaan Analisis Regresi Berganda ................................................. 80
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Kerangka Berpikir ............................................................................ 39
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ........................................................................................ 41
Gambar 4.1 Hasil Uji Data Outlier Knowledge .................................................................. 67
Gambar 4.2 Hasil Uji Data Outlier Knowledge .................................................................. 68
Gambar 4.3 Hasil Analisis Faktor Knowledge .................................................................... 71
Gambar 4.4 Hasil Analisis Faktor Skill ............................................................................... 72
Gambar 4.5 Hasil Analisis Faktor Attitude ......................................................................... 73
Gambar 4.6 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 78
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kuesioner Penelitian ......................................................................... 94
Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden................................................................... 102
Lampiran 3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Tahap I Variabel Knowledge................ 118
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Variabel 46 Responden ............................ 122
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas & Reliabilitas, Analisis Deskriptif, dan Data
Cleaning Semua Variabel X dan Y ................................................................ 132
Lampiran 6 Hasil Analisis Faktor Knowledge, Skill, dan Attitude..................................... 153
Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Tahap I ............................................ 161
Lampiran 8 Hasil Uji Pearson Correlation ....................................................................... 166
Lampiran 9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Tahap II ........................................... 168
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan proyek merupakan sasaran utama bagi perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Proyek yang dikatakan
berhasil merupakan cerminan dari hasil kerja perusahaan kontraktor. Sebuah
proyek dikatakan berhasil apabila proyek tersebut mampu diselesaikan dengan
biaya yang kompetitif, mampu diselesaikan dengan tepat waktu bahkan lebih
cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari
keberhasilan proyek akan mengangkat citra perusahaan kontraktor tersebut.
Dalam kegiatan proyek konstruksi, terdapat suatu proses mengolah
sumber daya manusia dan material menjadi satu hasil kegiatan berupa bangunan.
Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihakpihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini, peran
seorang project manager adalah yang sangat penting. Mengelola sebuah proyek
diperlukan komunikasi dan kerja sama tim yang baik, karena mengelola sebuah
proyek tidak hanya pada aspek teknis saja tetapi juga berbicara tentang bagaimana
mengelola sumber daya manusianya. Komunikasi dan kerja sama tim yang buruk,
kurangnya dukungan manajemen atau buruknya perencanaan merupakan alasan
utama kegagalan suatu proyek.
1
2
Tercapainya keberhasilan proyek dipengaruhi oleh bagaimana dan siapa
yang mengelolanya. Project manager adalah seseorang yang ditunjuk untuk
bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian pengelolaan proyek demi
kepentingan organisasi. Otoritas proyek sepenuhnya berada pada naungan project
manager yang menjadi jembatan antara organisasi proyek dengan perusahaan,
serta pemilik proyek untuk melakukan koordinasi dan komunikasi, dengan
maksud agar tujuan dan sasaran proyek tercapai. Menunjuk seseorang sebagai
penanggung jawab proyek haruslah memiliki keahlian teknis sesuai dengan
lingkup proyek yang dikerjakan dan memiliki pengalaman yang mampu
memecahkan masalah manajerial, dan bersedia menghadapi dan menjawab
tantangan yang muncul dalam pelaksanaan proyek.
Namun pada kenyataannya, terkadang penunjukkan project manager
dalam suatu organisasi bersifat mendadak, bahkan yang ditunjuk bukan orang
yang tepat, dan bukan seseorang yang mampu menangani permasalahan proyek
secara profesional. Hal tersebut manjadi salah satu faktor yang menyebabkan
proyek tidak berjalan sebagaimana mestinya dan mengalami kegagalan.
Seperti contoh kasus pada pengerjaan gedung Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BPPT) Badung yang tidak menunjukkan kemajuan proyek.
Proyek yang bernilai miliaran rupiah tersebut masih jauh dari target yang
ditentukan oleh Dinas Cipta Karya Badung. Target penyelesaian proyek BPPT
jatuh pada pertengahan Desember 2014, namun sampai saat ini target yang baru
tercapai adalah 67,04 persen. Tidak tercapainya target dikarenakan pembagian
antara pekerja dengan pekerjaan tidak efisien. Kasus lainnya adalah keterlambatan
3
proyek SD 17 Dauh Puri Denpasar yang terlambat hingga 20 persen. Proyek yang
seharusnya selesai sesuai kontrak pada 20 November 2014 namun baru mencapai
55 persen dari target 75 persen. Sehingga kinerja kontraktor dinilai sangat buruk,
ini mencerminkan bagaimana cara project manager tersebut mengelola proyeknya
Keterlambatan proyek akan berdampak terhadap membengkaknya
biaya, sehingga disinilah peran seorang project manager sangat dibutuhkan.
Seperti yang telah disampaikan di atas, bahwa proyek dikatakan berhasil apabila
faktor biaya, waktu, dan mutu telah tercapai. Jika salah satunya tidak terpenuhi,
maka proyek tersebut belum sepenuhnya dikatakan berhasil.
Untuk itu dibutuhkan project manager yang handal, yang tahu apa saja
tugasnya sebagai seorang pemimpin proyek serta mempunyai persyaratan
kompetensi yang dibutuhkan. Kompetensi seorang project manager dapat diukur
dalam tiga hal yaitu knowledge atau pengetahuan, skill atau keahlian serta attitude
atau sikap. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis
hubungan kompetensi project manager terhadap keberhasilan proyek konstruksi
gedung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa
kompetensi seorang project manager memiliki pengaruh atas keberhasilan sebuah
proyek konstruksi gedung. Untuk itu rumusan masalah yang timbul adalah :
1. Bagaimana hubungan kompetensi seorang project manager
berdasarkan tiga aspek yaitu knowledge, skill dan attitude terhadap
keberhasilan proyek konstruksi gedung?
4
2. Bagaimana urutan-urutan variabel yang berpengaruh dalam
keberhasilan proyek konstruksi gedung ?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah disimpulkan di atas, maka tujuan dari
penelitian adalah :
1. Untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi seorang Project
Manager berdasarkan tiga aspek yaitu knowledge, skill dan attitude
terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung.
2. Untuk mengetahui urutan-urutan variabel yang memiliki pengaruh
terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang
positif, tentunya dalam dunia jasa konstruksi. Penelitian ini diharapkan
bermanfaat secara :
1. Secara teoritis untuk memberikan gambaran bagi para pembaca tentang
bagaimana seorang project manager dalam melaksanaan proyek guna
mencapai tujuan dari proyek tersebut serta memberikan gambaran
bagaimana hubungan kompetensi seorang project manager seharusnya
terhadap keberhasilan proyek konstruksi yang dihasilkan.
2. Secara praktis untuk dapat menjadi acuan bagi para pemilik usaha jasa
konstruksi bahwa sejauh mana hubungan kompetensi seorang project
manager berpengaruh terhadap keberhasilan proyek yang ditanganinya.
Dan khususnya bagi peneliti yang melakukan penelitian sejenis untuk
5
menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai pembanding
penelitian dimasa yang akan datang.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk memudahkan di dalam melaksanakan penelitian maka batasan
penelitian yang dilaksanakan adalah :
1. Sasaran penelitian ini mengambil responden yang dipilih sesuai dengan
kriteria ahli (expert) yang bergerak di bidang jasa konstruksi terutama
konstruksi gedung.
2. Variabel kompetensi project manager dilihat dari tiga aspek yaitu
knowledge, skill dan attitude dengan penjabaran masing-masing variabel
diperoleh dari hasil studi literatur.
3. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner yang akan disebar ke
responden, sehingga data yang didapatkan berupa hasil persepsi responden
terhadap pengaruh kompetensi seorang project manager terhadap
keberhasilan proyek konstruksi gedung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Project Manager
Seorang project manager atau project manager adalah seseorang yang
ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian
(day to day) pengelolaan proyek untuk kepentingan organisasi (Heryanto dan
Triwibowo, 2013).
Seorang project manager bertindak sebagai agen atau wakil dari
pemilik proyek. Fungsi dari manajer adalah merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengendalikan sumber daya fisik dan manusia yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu proyek (Duffield dan Trigunarsyah, 1999).
Badiru dan Pulat (1995) mengatakan “The role of manager is to use
available resources (manpower and tools) to accomplish goals and objectives”
yang dapat diartikan bahwa seroang manajer mempunyai tugas untuk
menggunakan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun
peralatan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Menurut Ervianto (2007) project manager dapat didefinisikan sebagai
seseorang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek dimulai dari
kegiatan yang paling awal hingga proyek selesai. Project manager bertanggung
jawab terhadap organisasi induk, proyeknya sendiri, dan tim yang bekerja dalam
6
7
proyeknya. Adapun kriteria project manager adalah mampu mengusahakan
sumber daya yang memadai, memotivasi sumber daya manusia, membuat
keputusan yang tepat untuk melakukan pertukaran (trade off) seperti pertukaran
waktu dengan biaya pada saat akselerasi proyek, mempunyai pandangan yang
berimbang terhadap timnya, berkomunikasi dengan baik dan mampu melakukan
negosiasi.
Dari keempat pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa seorang project manager adalah seseorang yang mempunyai
tanggung jawab penuh terhadap tercapainya tujuan dan sasaran proyek dengan
mempimpin, merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan sumber daya
yang ada.
2.2 Peranan dan Tanggung Jawab Project Manager
Seorang
project
manager
harus
mengetahui
peranan
dan
tanggungjawabnya atas semua kegiatan utama manajemen proyek dan
melaksanakan fungsi – fungsi manajerialnya dengan baik untuk menyelesaikan
proyek tersebut. Manajemen proyek tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang
karena bidang tugas suatu proyek mempunyai ciri khas tertentu dan memerlukan
berbagai disiplin pengetahuan dan keahlian untuk menanganinya dan hal ini hanya
dapat dilakukan oleh seorang project manager yang telah memenuhi syarat-syarat
kompetensi yang diinginkan. Peranan project manager sangat penting dan
mendasar dalam mencapai keberhasilan proyek karena didalam proyek tersebut
telah dipertaruhkan misi dan tujuan organisasi serta dana yang cukup besar yang
digunakan dalam menyelesaikan proyek tersebut (Syah, 2004).
8
Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab seorang project manager
(Heryanto dan Triwibowo, 2013), diantaranya adalah :
1. Mendefiniskan dan membatasi proyek dengan benar.
Pada tahap awal sebuah proyek, project manager harus berkoordinasi
dengan pemilik proyek untuk membuat definisi proyek. Definisi
proyek dibuat bersama-sama dan disetujui pemilik proyek. Seorang
project
manager
dituntut
untuk
bisa
mendefinisikan
proyek
berdasarkan surat penugasan dan arahan proyek dari pihak manajemen.
2. Mengidentifikasi dan memilih sumber daya proyek (manusia dan
material).
Untuk mengerjakan suatu proyek diperlukan sumber daya yang baik,
artinya adalah sumber daya personil (manusia) dan non-personil
(material). Seorang project manager dengan seijin pemilik proyek bisa
menentukan sumber daya manusia yang andal, yang memiliki
kapasitas untuk pengerjaan proyek dan juga memilih sumber daya
material yang baik dan cocok.
3. Memimpin tim proyek pada setiap fase proyek.
Suatu proyek terbagi atas beberapa fase atau tahapan. Awal dan akhir
fase sebuah proyek haruslah jelas. Untuk menentukan hal ini
diperlukan suatu keputusan yang diambil oleh seorang project
manager dan juga harus memimpin tim proyek dalam setiap fase.
4. Mengestimasi dan membuat anggaran proyek.
9
Seorang project manager harus bisa membuat estimasi dan membuat
anggaran belanja proyek, agar proyek sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dan anggaran tidak sampai melebihi dari anggaran yang
sudah ditentukan.
5. Mengidentifikasi dan mengelola semua isu dan risiko pada sebuah
proyek.
Seorang project manager haruslah peka terhadap lingkungan sekitar.
Project manager harus bisa mengidentifikasi dan mengelola semua isu
dan risiko yang muncul pada sebuah proyek, bahkan harus bisa
memprediksi risiko-risiko maupun isu-isu yang akan muncul bila
sebuah proyek akan dilaksanakan. Dan tentunya harus tahu bagaimana
cara memitigasi atau penanggulangannya.
6. Membuat dan mengendalikan perencanaan proyek.
Seorang project manager bertanggung jawab sepenuhnya atas
pembuatan dan perawatan/pengendalian perencanaan proyek ini agar
sesuai dengan tujuan proyek yang dimaksud.
7. Mengelola semua perubahan yang terjadi pada sebuah proyek.
Seorang project manager dituntut untuk bisa mengelola perubahan
proyek secara optimal. Artinya project manager harus bisa
menentukan skala prioritas perubahan dan mengambil keputusan
tentang apa yang harus diubah dan apa saja yang tidak bisa diubah.
8. Meyakinkan bahwa semua penugasan dan penyampaian proyek berada
pada jalurnya dan tidak melebihi biaya yang telah ditetapkan.
10
Kegagalan proyek salah satunya bisa dimulai dari ketidakjelasan
penugasan, melencengnya penyampaian (deliverable) proyek, dan
membengkaknya biaya dari anggaran yang telah ditetapkan. Untuk itu
sangatlah penting menjaga
jalur proyek dengan benar, dan
pengalokasian dana tidak boleh melebihi anggaran yang telah
ditetapkan.
9. Mengidentifikasi politik organisasi dan memerankannya dengan baik.
Seorang pemimpin perlu memiliki kemampuan untuk mendesakkan
gagasan dan mempengaruhi pihak diluar perusahaan lewat penggunaan
politik organisasi. Kebijakan proyek yang diambil oleh manajemen
tidak dapat dipisahkan dari politik organisasi/perusahaan tersebut. Hal
ini penting karena berkaitan dengan keinginan manajemen maupun
stakeholder, agar tujuan proyek tidak meleset dari keinginan
manajemen perusahaan maupun stakeholder.
10. Mengelola berkas proyek dan dokumentasi terkait.
Project manager harus selalu berkoordinasi dengan dokumentator
proyek agar pengelolaan berkas proyek dan dokumentasi terkait
menjadi jelas dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
11. Mengkomunikasikan dan memelihara kemajuan proyek melalui rapat
dan pelaporan.
Tugas seorang project manager yang tidak kalah pentingnya adalah
mengkomunikasikan kemajuan proyek dan juga memelihara kemajuan
11
proyek melalui rapat dan pelaporan. Kemajuan proyek ini dilaporakan
dalam bentuk laporan tertulis maupun dalam bentuk formal atau rapat.
Job Description seorang project manager menurut PT. Pembangunan
Perumahan, Tbk (2003) adalah sebagai berikut :
1. Penanggung jawab tercapainya tujuan proyek (Quality, Cost, Delivery,
dan Safety).
2. Pengelola dan bertanggung jawab seluruh sumber daya sehingga
efektif dan efisien guna tercapainya sasaran/tujuan di unitnya.
3. Penanggung jawab terlaksananya Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2000, OHSAS 1801:1999 dan Sistem Manajemen Lingkungan
14001:2004.
Menurut Trihendradi (2007) Di dalam sebuah proyek, project manager
bertanggung jawab atas terlaksananya suatu proyek. Mereka bukanlah orang yang
memiliki otoritas tertinggi dalam suatu proyek. Otoritas tertinggi dipegang oleh
para manajer senior atau champion. Champion merupakan sponsor proyek atau
pemilik proyek. Tanggung jawab utama sebagai project manager yang paling
pokok ada tiga hal, antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Merencanakan atau menjadwalkan proyek
2.
Mengelola sumber daya.
3.
Mengkomunikasikan proyek.
Dalam
mengelola
sebuah
proyek,
project
manager
harus
memperhatikan siklus hidup proyek. Siklus hidup proyek menyatakan rentang
12
waktu yang terdiri dari tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam sebuah proyek.
Siklus hidup proyek minimal memiliki empat tahap yang harus dilalui, yaitu :
Tahap Inisiasi
Tahap Perencanaan
Tahap Pengontrolan
Pelaksanaan
Pengontrolan
Tahap Penutupan
Bagan 2.1 Tahapan Siklus Proyek
Sumber : Trihendradi, 2007.
Pada tahap iniasi bertujuan untuk proses identifikasi terhadap segala hal
yang harus dilakukan, serta memahami lingkup proyek. Pada tahap ini, seorang
project manager akan dipilih dan diberi wewenang untuk membentuk tim yang
akan menjalankan proyek.
Pada tahap perencanaan proyek merupakan proses pengembangan detail
atas perencanaan sutu proyek, yang meliputi daftar semua tugas, pengalokasian
sumber daya, penjadwalan, perencanaan anggaran/budget, manajemen resiko, dan
lain-lain. Proses perincian ini sangat bermanfaat agar dapat memahami rangkaian
tugas yang akan dilakukan, yang meliputi pihak-pihak yang bertanggung jawab,
batasan waktu tugas, dan lain-lain. Perencanaan proyek yang telah disetujui
13
sponsor disebut project baseline. Project baseline tersebut digunakan sebagai
kerangka acuan pengendalian proyek.
Pada tahap pengontrolan tugas-tugas mulai dilaksanakan. Secara teknis,
project baseline dijadikan sebagai pedoman/acuan tugas yang dilaksanakan.
Seorang project manager harus memantau tugas agar proyek dapat berjalan tepat
waktu, sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan berada pada budget yang
telah ditetapkan.
Pada tahap penutupan proyek, project manager menyerahkan hasil
proyek kepada sponsor (pemilik proyek) dan recipient (pihak yang akan
menggunakan/menerima hasil proyek) dan mempertanggungjawabkannya. Pada
umumnya, pihak sponsorlah yang akan memberikan pernyataan resmi mengenai
selesainya proyek tersebut.
Menurut Syah (2004) ada tiga poin penting mengenai peranan project
manager dalam pengelolaan proyek:
1. Manajemen proyek tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang karena
project
manager,
dalam
menjalankan
fungsi
manajerialnya,
memerlukan keahlian dan karakteristik tambahan seperti apa yang
biasa disyaratkan bagi manajer atau perusahaan lainnya. Demi
keberhasilan proyek, peranan project manager sangat penting dan
mendasar. Hal ini terkait dengan misi besar yang dipertaruhkan dan
danayang harus dikelola dalam menyelesaikan sebuah proyek.
2. Project manager yang handal tidak dilahirkan, tetapi dibentuk dan
dibuat. Project manager menjadi handal karena terlatih oleh
14
pengalaman dalam menghadapi dan kesulitan yang timbul di tempat
kerja. Project manager berkembang bukan hanya karena mempelajari
catatan dan teori dari buku-buku, tetapi juga hubungan kerja
(relationship/team/coordination) seperti dengan mitra kerja atau mitra
bisnis dan kemampuan dalam memecahkan berbagai macam persoalan
yang ada. Meskipun demikian, mempelajari atau mendapatkan
informasi dan keterampilan dari buku-buku yang mengupas/membahas
manajemen proyek juga sangat bermanfaat sebagai persiapan menuju
dunia kerja.
3. Mengingat peran penting seorang project manager dan perlunya
persyaratan
berupa
organisasi/institusi
kemampuan
melihat
hal
itu
khusus,
maka
sebagai
peluang
banyak
untuk
melaksanakan program pelatihan manajemen bagi project manager.
2.3 Kompetensi Seorang Project Manager
McClelland
(1992)
mengidentifikasi
kompetensi
dasar
untuk
keberhasilan kinerja kerja manajerial yaitu kematangan pengetahuan dan
intelektual, kematangan berbisnis dan kematangan profesional sebagai sebuah
skill dan kematangan interpersonal sebagai sebuah sikap/attitude. Seorang project
manager yang berkompeten, yaitu yang memenuhi tugasnya dengan kondisi
memiliki kualitas, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman, serta memiliki
motivasi dan perilaku yang digunakan dalam lingkungan hidup. Kompetensi
menjelaskan kombinasi spesifik pengetahuan, kemampuan, sikap dan karakteristik
pribadi lainnya yang diperlukan untuk pemenuhan efektif tugas dalam suatu
15
organisasi. Demi
transparansi
dan pengukuran sederhana,
pengetahuan,
kemampuan, sikap dan karakteristik yang dibagi ke dalam beberapa kelompok
homogen yang disebut kompetensi.
Salah satu faktor penentu sukses yang penting bagi proyek dan juga
yang menyebabkan kegagalan proyek adalah kompetensi project manager. Untuk
itu project manager harus mempunyai persyaratan kompetensi yang dibutuhkan.
Menurut Yulianto (2005) untuk menghasilkan kinerja yang baik proyek harus
dikelola dengan baik oleh manajer yang berkualitas baik, yang memiliki
kompetensi yang dipersyaratkan meliputi pengetahuan, skill, serta unsur sikap dan
perilaku. Kompetensi project manager merupakan salah satu faktor penting untuk
mencapai keberhasilan penyelesaian proyek tepat pada waktunya. Project
manager merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan atau
kegagalan
suatu
proyek
konstruksi,
karena
manajer
berperan
dalam
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua sumber dan kegiatan dalam
proyek, dan bertanggung jawab sepenuhnya atas keberhasilan penyelesaian
proyek.
Hal ini juga dikemukakan oleh Prianto (2012) bahwa pimpinan proyek
memiliki peran penting dalam kesuksesaan proyek, manajer yang memiliki latar
belakang pendidikan formal yang cukup baik, minimal sarjana diharapkan
memiliki kemampuan teoritis terkait pelaksanaan proyek yang nantinya mampu
mengaplikasikan ilmu yang didapatkan secara nyata di lapangan. Pendidikan
berpengaruh terhadap kompetensi khusus, dimana seseorang meguasai bidang
keahlian yang dipelajari secara mendalam. Seorang project manager harus
16
memiliki pengalaman kerja. Pengalaman kerja menjadi suatu nilai lebih seorang
manajer. Seorang project manager juga harus mampu mengestimasi biaya
pelaksanaan proyek, karena estimasi biaya berperan penting terhadap keberhasilan
proyek.
Menurut Spencer dan Spencer (1993) seorang project manager harus
mempunyai kompetensi manajemen proyek yaitu meliputi pengontrolan sumber
daya dan waktu pelaksanaan, manajemen sumber daya manusia dan manajemen
strategik. Project manager harus terus mengetahui informasi dalam pelaksanaan
pekerjaan dan mempunyai inisiatif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Project manager harus dapat belajar dari pengalaman yang sudah didapatnya
dalam pelaksanaan proyek sebelumnya untuk dapat diterapkan dalam metode
kerja proyek selanjutnya atau yang sedang dipimpinnya.
Menurut Whitten (2004), kompetensi seorang project manager
dikelompokkan atas :
1. Kompetensi Pencapaian Bisnis
- Kesadaran bisnis : mengikat tiap proyek sistem pada misi, visi dan
tujuan organisasi.
- Orientasi Rekan bisnis : menjaga keterlibatan para manajer dan
pengguna selama proyek.
- Komitmen pada kualitas : memastikan setiap proyek sistem
berkontribusi pada harapan kualitas organisasi secara keseluruhan.
2. Kompetensi Pemecahan Masalah
17
- Inisiatif : mendemontrasikan kreatifitas, resiko diperhitungkan
untuk
dianalisis,
disain
dan
mengimplementasikan
sistem
informasi.
- Pengumpulan informasi : dengan terampil memperoleh informasi
faktual
yang
diperlukan
untuk
menganalisis,
disain,
dan
mengimplementasikan sistem informasi.
- Pemikiran
analitis
:
dapat
menilai
dan
memilih
proses
pengembangan sistem yang sesuai serta menggunakan perangkat
manajemen
untuk
merencanakan,
menjadwalkan
dan
menganggarkan pengembangan sistem. Juga dapat memecahkan
masalah melalui pendekatan analitis penguraian sistem menjadi
bagian-bagian serta merakit kembali bagian-bagian tersebut
menjadi sistem yang diperbaiki.
- Pemikiran konseptual : memahami teori sistem dan menerapkannya
pada analisis dan desain sistem dari sistem informasi.
3. Kompetensi Pengaruh
- Kesadaran antar personal : memahami, mengenal, bereaksi pada
motivasi dan tingkah laku antar personal.
- Kesadaran
organisasi
: memahami politik organisasi
dan
bagaimana menggunakannya dalam proyek.
- Antisipasi impak : memahami implikasi keputusan-keputusan
proyek dan mengelola harapan-harapan dan resiko.
18
- Banyak menggunakan pengaruh : dengan terampil memperoleh
kerja sama dan konsensus para manajer, pengguna dan ahli
teknologi.
4. Kompetensi Manajemen Manusia
- Memotivasi Orang Lain : memimpin dan mengarahkan orangorang untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dan meraih tujuan
proyek sebagai sebuah tim.
- Ketrampilan komunikasi : berkomunikasi secara efektif, lisan dan
tertulis dalam konteks pertemuan, presentasi, memo dan laporan.
- Mengembangkan orang lain : memastikan para anggota tim proyek
menerima pelatihan, tugas, supervisi dan umpan balik performa
yang cukup untuk menyelesaikan proyek.
- Memonitor dan mengontrol : mengembangkan rencana, jadwal dan
anggaran proyek dan secara berkesinambungan memonitor
perkembangan serta membuat penyesuaian jika diperlukan.
5. Kompetensi Self Management
- Kepercayaan diri : secara konsisten membuat dan mempertahankan
keputusan-keputusan dengan kepercayaan diri kuat dalam proses
dan atau fakta.
- Manajemen stress : bekerja efektif di bawah tekanan.
- Kepedulian pada kredibilitas : secara konsisten dan jujur
menyampaikan janji-janji dan solusi. Mempertahankan pertukaran
teknis atau bisnis di lapangan jika diperlukan.
19
- Fleksibelitas : mampu menyelesaikan proses, gaya manajemen,
atau pembuatan keputusan berdasarkan situasi dan masalahmasalah yang tidak terantisipasi.
Dari uraian mengenai kompetensi seorang project manager diatas,
dapat disimpulkan bahwa : faktor penentu sukses atau kegagalan proyek adalah
kompetensi project manager. Untuk itu project manager harus mempunyai
persyaratan kompetensi yang dibutuhkan. Kompetensi menjelaskan kombinasi
spesifik pengetahuan, kemampuan, sikap dan karakteristik pribadi lainnya yang
diperlukan untuk pemenuhan efektif tugas dalam suatu organisasi. Kompetensi
project manager dapat diukur dalam tiga hal yaitu knowledge, skill dan dari
attitude yang dimiliki.
2.3.1
Knowledge Project Manager
Dalam Project Management Body Of Knowledge (PMBOK) The Fifth
Edition (2013) mengatakan seorang project manager akan mengelola proyek
dengan meliputi sepuluh knowledge area yaitu :
1. Scope Management : mencakup proses-proses yang diperlukan untuk
memastikan bahwa proyek tersebut mencakup semua pekerjaan yang
diperlukan,
dan
hanya
pekerjaan
yang
diperlukan,
untuk
menyelesaikan proyek dengan sukses.
2. Time Management : mencakup proses-proses yang dibutuhkan untuk
mengelola penyelesaian tepat waktu dari proyek.
3. Cost Management : mencakup proses-proses yang terlibat dalam
perencanaan, memperkirakan, penganggaran, pembiayaan, pendanaan,
20
mengelola, dan mengendalikan biaya
sehingga
proyek dapat
diselesaikan dalam anggaran yang disetujui.
4. Quality Management : mencakup proses-proses dan kegiatan
organisasi melakukan yang menentukan kebijakan mutu, sasaran, dan
tanggung jawab sehingga proyek akan memenuhi kebutuhan yang
dilakukan.
5. Human Resource Management : mencakup proses-proses yang
mengatur, mengelola, dan memimpin tim proyek.
6. Communication
Management
:
mencakup
proses-proses
yang
diperlukan untuk memastikan perencanaan yang tepat waktu, dan tepat
pengumpulan,
pembuatan,
distribusi,
penyimpanan,
pencarian,
manajemen, pengawasan, pemantauan, dan disposisi akhir dari
informasi proyek.
7. Risk Management : mencakup proses-proses melakukan perencanaan
manajemen risiko, identifikasi, analisis, perencanaan respon, dan
mengendalikan risiko pada sebuah proyek.
8. Procurement Management : mencakup proses-proses yang diperlukan
untuk membeli atau memperoleh produk, jasa, atau hasil yang
dibutuhkan dari luar tim proyek.
9. Integration Management : mencakup proses-proses dan kegiatan yang
diperlukan untuk mengidentifikasi, menentukan, menggabungkan,
menyatukan, dan mengkoordinasikan berbagai proses dan kegiatan
manajemen proyek.
21
10. Stakeholder Management : mencakup proses-proses yang diperlukan
untuk mengidentifikasi semua orang atau organisasi yang terkena
dampak proyek, menganalisis harapan pemangku kepentingan dan
dampaknya pada proyek, dan mengembangkan strategi pengelolaan
yang tepat untuk secara efektif melibatkan para pemangku kepentingan
dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek.
Prianto (2012) menyebutkan bahwa indikator kinerja manajer yang
dinilai dari pengetahuan/knowledge dapat dilihat sebagai berikut :
1. Latar belakang pendidikan seorang project manager
2. Pengalaman kerja di dalam bidang konstruksi
3. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan sumber-sumber
biaya,
menaksirkan
biaya,
membuat
anggaran
biaya
dan
mengendalikan biaya
4. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan kualitas, menjamin
pencapaian kualitas serta pengendalian kualitas
5. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan organisasi proyek,
mengadakan tenaga kerja, dan pengembangan tim proyek
6. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan komunikasi,
mendistribusikan informasi, mengadakan pertemuan-pertemuan dalam
proyek, membuat laporan progres proyek dan membuat administrasi
proyek
22
7. Pemahaman dan penguasaan dalam mengidentifikasi resiko-resiko
yang mungkin terjadi dan cara penanganan/pengendalian risiko
tersebut
8. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan pengadaan barang
dan jasa, merencanakan dan melakukan permintaan, menyeleksi
sumber-sumber, membuat dan menutup kontrak.
2.3.2
Skill Project Manager
Tidak hanya tingkat pengetahuan/knowledge yang tinggi dari seorang
project manager diperlukan untuk mencapai keberhasilan suatu proyek. Seorang
project manager dituntut untuk mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuan
yang dimilikinya dalam dunia nyata. Dalam hal ini adalah keahlian/skill seorang
project manager dalam mempraktekkan pengetahuannya. Skill yang dimiliki
seorang project manager diantaranya (Heryanto dan Triwibowo, 2013) :
1. Leadership atau Kepemimpinan.
Seorang project manager harus bisa mengarahkan tim secara
keseluruhan agar proyek bisa mencapai dan sesuai dengan tujuan.
2. Problem Solving atau Mampu Memecahkan Masalah.
Seorang project
manager
harus mampu memecahkan semua
permasalahan yang terjadi selama proyek berlangsung. Permasalahan
baik secara teknis maupun non-teknis.
3. Written Skills atau Keahlian Menulis
Project manager harus mampu menulis dengan jelas, singkat dan
padat, serta mengenai sasaran dalam menginterpretasi pelaksanaan
23
proyek. Penulisan yang dimaksud adalah project definition, project
management plan, project monitoring and controlling.
4. Presentation Skills atau Kemampuan untuk Presentasi
Seorang project manager harus bisa menuangkan ide-idenya dalam
suatu bentuk orasi atau presentasi. Mampu mempresentasikan suatu
topik atau tema tertentu dalam proyek. Menjelaskan dengan lugas dan
mudah dimengerti.
5. Communication Skills atau Kemampuan Berkomunikasi
Kemampuan untuk berkomunikasi yang baik dalam sebuah tim,
kemampuan komunikasi project manager yang bisa menghubungkan
semua anggota tim agar dapat berkoordinasi dengan baik.
6. Team Player Skills atau Kemampuan Menjalankan Tim
Untuk menjalankan tim, seorang project manager harus memiliki
karisma yang tinggi, dan berwibawa. Memiliki kemampuan untuk
memotivasi orang lain.
7. Profesionalism atau Profesionalisme
Seorang project manager harus bisa bersikap profesional dimana bisa
memilih antara urusan kantor dengan urusan pribadi. Seorang project
manager yang baik harus bisa membedakan kapan saat bertindak
sebagai pimpinan proyek dan kapan berlaku sebagai teman.
8. Strong Admin Skills atau Kemampuan Handal Mengatur
Kemampuan untuk mengatur ini sangat diperlukan, karena dalam
sebuah proyek terkadang tidak sedikit anggota tim yang mau jalan
24
sendiri. Untuk itu diperlukan seorang project manager yang bisa
mengatur timnya dengan baik.
9. Menguasai Manajemen Proyek.
Hal yang paling mendasar yang harus dimiliki seorang project
manager adalah pengetahuan tentang manajemen proyek. Project
manager harus menguasai manajemen proyek karena menyangkut
keseluruhan dari proses-proses pelaksanaan proyek.
Menurut Weaver (2013) skill yang harus dimiliki seorang project
manager adalah sebagai berikut :
1. Penjadwalan
Project manager harus mampu mengatur tugas-tugas dalam urutan
yang benar untuk mencapai hasil yang tepat pada waktu, dan
memastikan proyek berjalan pada treknya.
2. Alokasi Sumber Daya
Alokasi sumber daya terkait erat dengan penjadwalan. Project
manager harus mampu menemukan orang yang tepat untuk
memastikan bahwa mereka tersedia pada saat yang tepat untuk
mengerjakan tugas-tugas proyek.
3. Menghadapi Risiko
Risiko yang mungkin terjadi selama proyek harus diketahui terlebih
dahulu oleh project manager. Setelah identifikasi risiko, project
manager juga harus merencanakan bagaimana tindakan penanganan
terhadap risiko tersebut.
25
4. Penganggaran
Project manager harus bisa melacak pengeluaran dan anggaran proyek
sendiri. Project manager harus mengetahui bagaimana untuk
menghabiskan apa yang telah dialokasikan dan apakah itu sudah cukup
untuk memberikan apa yang diharapkan oleh sponsor proyek.
5. Menjalankan Tim
Keterampilan manajemen tim mencakup motivasi, kepemimpinan,
pembinaan, dan menginspirasi orang lain. Project manager mampu
memastikan bahwa tim memiliki apa yang mereka butuhkan.
6. Manajemen Perubahan
Sebagai project manager harus mampu menangani perubahan. Ini
tentang menilai setiap permintaan perubahan, dan memastikan bahwa
itu disetujui atau ditolak oleh sponsor proyek. Project manager mampu
menganalisis dampak dari perubahan pada proyek dan memutuskan
untuk menyetujui/menolak secara langsung. Project manager dapat
melihat apakah perubahan akan dikenakan biaya uang atau waktu.
7. Manajemen Isu.
Seorang project manager yang sukses tahu bagaimana menangani
masalah
dengan
cara
yang
meminimalkan
gangguan
dan
memungkinkan rencana aksi untuk dilakukan. Dapat menangani
masalah dengan cepat dan dengan proses yang diakui.
26
2.3.3
Attitude Project Manager
Selain pengetahuan/knowledge dan keahlian/skill, seorang project
manager harus memiliki sikap/attitude sehingga mampu menghasilkan suatu
proyek konstruksi. Menurut Prianto (2012) attitude yangharus dimiliki seorang
project manager adalah :
1. Mempunyai komitmen untuk bekerja keras dalam proyek.
2. Mempunyai upaya/inisiatif untuk menyelesaikan semua kegiatan dan
ketika menghadapi masalah.
3. Mempunyai
kepercayaan atas kemampuan diri
sendiri
untuk
menyelesaikan tugas dengan baik.
4. Mempunyai motivasi diri yang besar untuk tercapainya keberhasilan
proyek.
5. Memiliki semangat kerja yang tinggi demi tercapainya keberhasilan
proyek.
6. Mempunyai rasa tanggung jawab yang penuh.
7. Memahami tujuan proyek dan mampu memotivasi tim proyek untuk
bersama-sama mencapai tujuan dan sasaran proyek.
Menurut Shaw (2011) untuk seorang project manager, sikap adalah
segalanya agar dapat melaksanakan dan menyelesaikan
proyek, selain
pengetahuan dan keahlian manajemen proyek master, project manager harus juga
memiliki sikap yaitu :
27
1.
Memiliki impian dan berpikir luas. Percaya akan mimpi dan memiliki
ambisi yang kuat.
2.
Tidak pernah meremehkan pekerjaan-pekerjaan kecil
3.
Mau melakukan hal-hal kecil dan sepele. Melakukan hal-hal yang
orang umum tidak mau lakukan.
4.
Tahu cara memprioritaskan sesuatu. Mengetahui dan melakukan apa
yang penting.
5.
Optimis bahwa mampu memecahkan semua masalah yang terjadi.
6.
Mau terus belajar hal-hal baru untuk menambah pengetahuan.
7.
Tidak pernah menghindar dari tanggung jawab sebagai seorang
manajer, selalu mencoba yang terbaik dalam menemukan metode
yang sukses untuk memecahkan suatu masalah.
8.
Tidak pernah menyerah, selalu bekerja keras.
2.4 Keberhasilan Proyek
Keberhasilan proyek konstruksi adalah sasaran utama yang ingin
dicapai dengan hasil akhir yang diharapkan selama proses pelaksanaan proyek
yang pada dasarnya terdiri dari tiga sasaran yaitu tepat waktu, biaya, dan kualitas.
Menurut Soeharto (1995) tujuan utama proyek adalah tercapainya target
waktu yang ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak (on schedule) atau
dengan kata lain proyek tidak terlambat sehingga proyek dapat digunakan pada
waktu yang telah ditetapkan dalam rencana. Tercapainya target biaya yang
ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak atau dengan kata lain proyek
tidak mengalami pembengkakkan biaya yang relatif besar adalah hal yang
28
diinginkan oleh pemilik proyek. Target biaya proyek dari segi kontraktor berarti
menjamin tercapainya keuntungan yang diprediksikan pada saat tender, bagi
perencana adalah design fee, sedangkan bagi pemilik hal ini menjamin
kelangsungan jalannya proyek dengan adanya pengeluaran yang sudah
dianggarkan dalam anggaran pemilik proyek.
Menurut Wikantari (2003) memenuhi standar kualitas minimum yang
disyaratkan adalah salah satu syarat dari sukses proyek konstruksi. Kualitas dalam
proyek konstruksi pada prinsipnya adalah sebuah produk jasa yang dapat memberi
kepuasan terhadap pemilik proyek dan hasil kerja sesuai dengan persyaratan
spesifikasi sebagaimana dalam dokumen kontrak.
Menurut Ward et al. (1991) dan Kagioglouet al. (2001) pendekatan
tradisional untuk mengevaluasi kinerja proyek diukur dari tiga indikator, yaitu
biaya, waktu dan kualitas. Toor dan Ogunlana (2010) berpendapat ketiga indikator
tersebut yang merupakan basis kriteria untuk keberhasilan proyek dan merupakan
segitiga besi. Kumaraswamy dan Thorpe (1996) menambahkan indikator
keberhasilan sebuah proyek adalah kepuasan konsumen, kepuasan tim proyek,
alih teknologi, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Shenhar et al. (1997) menentukan empat dimensi pengukuran
keberhasilan proyek, yaitu :
1. Efisiensi proyek yang terdiri dari mengukur kinerja jangka pendek,
menyelesaikan proyek tepat waktu dan berada dalam anggaran yang
spesifik.
29
2. Dampak pada konsumen yang terdiri dari hasil yang berkaitan dengan
konsumen atau pengguna akhir, kinerja pertemuan yang dilaksanakan,
persyaratan fungsional, dan spesifikasi teknik.
3. Keberhasilan bisnis yang mengukur kinerja waktu, siklus waktu, hasil
dan kualitas perbaikan total dari kinerja organisasi.
4. Persiapan kedepan yang terdiri dari dimensi jangka panjang, persiapan
organisasi dan peruntukan teknologi infrastruktur.
Di sisi lain menurut Ling et al. (2009) keberhasilan proyek diukur
berdasarkan kinerja waktu, kinerja biaya, kualitas, laba, kepuasan konsumen, dan
kepuasan publik dan tanggap terhadap perubahan. Atkinson (1999) memberikan
model pengukuran keberhasilan proyek yang terdiri dari tahapan penyerahan
proyek dan tahapan pasca penyerahan proyek. Tahapan penyerahan proyek terdiri
dari proses mengerjakan dengan benar yang diukur dengan biaya, waktu, kualitas
dan efisiensi.
Menurut Chan (2002), keberhasilan suatu proyek bergantung pada
kinerja tim proyek. Kinerja tim proyek bergantung pada keahlian tim proyek,
klien, pimpinan tim desain, dan pimpinan tim konstruksi. Nurick et al. (1999) juga
menyebutkan bahwa tim sangat penting terutama dalam sebuah proyek yang
diorientasikan pada lingkungan kerjanya dimana terdiri dari kegiatan antar multidisiplin yang sangat komplek dan membutuhkan beberapa spesialis juga
pendukung dari beberapa kelompok.
Menurut Kerzner (1999) menerangkan kriteria keberhasilan proyek
adalah sesuai dengan waktu, biaya, dan kinerja. Gagasan ini juga dikemukakan
30
oleh Nurick et al. (1999) bahwa variabel yang berhubungan dengan tugas adalah
sesuatu yang dapat mempengaruhi hasil tugasnya seperti kemauan untuk
menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya selesai tepat waktu dan tepat biaya (on
budget).
Menurut Syah (2004) mengukur keberhasilan proyek ditinjau dari aspek
sebagai berikut :
1. Segi Biaya :
- Sesuai dengan dokumen kontrak dan kesepakatan.
- Pemilik proyek setuju dan melaksanakan pembayaran pekerjaan
sampai selesai.
- Tidak terjadi progress billing tidak terbayar.
- Memperoleh
manfaat
positif
termasuk
keuntungan
bagi
perusahaan.
2. Segi Mutu :
- Sesuai
dengan
dokumen
kontrak
spesifikasi
teknis
dan
kesepakatan.
- Pemilik proyek setuju dan menerima proyek dengan tanpa
komentar/syarat tertentu.
- Tidak ada penalty, atau complain atas mutu hasil kerja proyek.
- Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilaksanakan dengan baik,
- Semua pihak terkait pelaksanaan merasa puas.
- Memperoleh certificate of completion.
3. Segi Waktu :
31
- Proyek diselesaikan tepat waktu, atau sesuai dengan jadwal kerja
dokumen kontrak.
- Pemilik proyek setuju dan menerima selesainya sebagian atau
keseluruhan pekerjaan yang bersangkutan.
- Tidak ada complain mengenai progress pelaksanaan terkait
penyelesaian pekerjaan.
Porter (1994) menyebutkan keberhasilan proyek merupakan salah satu
faktor penting yang menunjang pemasaran karena kepuasan pelanggan atas hasil
kerja dari kontraktor yang bermutu dan tepat waktu akan mengangkat citra
perusahaan dimata para pemilik proyek dan menjadi rekomendasi untuk memilih
pelaksana proyek. Keberhasilan proyek dapat berupa :
1. Kemampuan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu atau bahkan
lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan.
2. Kemampuan untuk menyelesaikan proyek dengan biaya yang
kompetitif dan dapat diterima pemilik proyek.
3. Kemampuan dalam menyelesaikan proyek dengan kualitas dan
keselamatan kerja (safety) yang baik.
4. Kemampuan berkomunikasi dengan baik kepada semua pihak
(stakeholder) selama masa pelaksanaan proyek yaitu : pemilik proyek
(pengguna jasa), konsultan, sub-kontraktor, supplier, dan masyarakat.
5. Kemampuan memberikan pelayanan yang baik setelah proyek
diserahkan kepada pemilik ( after sales service ).
32
6. Memiliki produk unggul (spesialis dibidang gedung, spesialis
pelabuhan,
dsb)
merupakan
faktor
yang
menentukan
dalam
menetapkan strategi bersaing perusahaan.
Dapat disimpulkan dari uraian mengenai keberhasilan proyek diatas
bahwa : pendekatan tradisional untuk mengevaluasi kinerja proyek diukur dari
tiga indikator, yaitu biaya, waktu dan kualitas. Ketiga indikator tersebut yang
merupakan basis kriteria untuk keberhasilan proyek dan merupakan segitiga besi.
Keberhasilan suatu proyek bergantung pada kinerja tim proyek. Kinerja tim
proyek bergantung pada keahlian tim proyek, klien, pimpinan tim desain, dan
pimpinan tim konstruksi.
2.5 Konseptual Kerangka Berpikir
Kompetensi seorang project manager merupakan kombinasi spesifik
pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill), sikap dan karakteristik pribadi
(attitude) yang diperlukan untuk pemenuhan efektif tugas dalam suatu organisasi.
yang berperan penting terhadap keberhasilan proyek. Keberhasilan sebuah proyek
dapat disimpulkan sebagai tercapainya semua sasaran yang telah direncanakan
sebelumnya, yaitu tepat waktu, biaya, dan kualitas. Keberhasilan proyek yang
dimaksud adalah :
1.
Proyek diselesaikan dengan tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari
waktu yang dijadwalkan.
2.
Proyek diselesaikan dengan biaya yang kompetitif dan dapat diterima
pemilik proyek.
33
3.
Proyek diselesaikan dengan kualitas dan keselamatan kerja (safety)
yang baik.
2.5.1
Penentuan Variabel Penelitian
Dalam menentukan variabel penelitian, peneliti merangkum masing-
masing unsur kompetensi project manager yaitu knowledge, skill dan attitude
untuk dijabarkan yang berasal dari literatur yang telah dibahas sebelumnya dari
beberapa sumber.
Unsur pengetahuan/knowledge dijabarkan menurut PMBOK (2013) dan
Prianto (2012). Dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.1
Jabaran Knowledge Project Manager
Knowledge Project Manager menurut :
PMBOK (2013)
Prianto (2012)
Bahwa seorang project manager harus Indikator kinerja project manager dinilai
menguasai ten knowledge area, yaitu :
- Scope Management : mencakup proses
untuk
memastikan
bahwa
proyek
tersebut mencakup semua pekerjaan
- Time Management : mencakup proses
untuk mengelola penyelesaian tepat
waktu dari proyek.
terlibat
dalam
- Latar belakang pendidikan
- Pengalaman kerja
- Pemahaman dan penguasaan dalam
menaksirkan biaya, membuat anggaran
biaya dan mengendalikan biaya
- Pemahaman dan penguasaan dalam
- Cost Management : mencakup proses
yang
dari pengetahuan/knowledge meliputi :
perencanaan,
penganggaran, pembiayaan,mengelola,
dan mengendalikan biaya.
- Quality Management : mencakup proses
merencanakan kualitas, menjamin
pencapaian kualitas serta pengendalian
kualitas
- Pemahaman dan penguasaan dalam
merencanakan organisasi proyek,
dan kegiatan organisasi melakukan yang
mengadakan tenaga kerja, dan
menentukan kebijakan mutu.
pengembangan tim proyek
34
- Human
Resource
mencakup
proses
Management
yang
:
mengatur,
mengelola, dan memimpin tim proyek.
- Communication
Management
- Pemahaman dan penguasaan dalam
merencanakan komunikasi,
mendistribusikan informasi,
:
mengadakan pertemuan-pertemuan
mencakup proses untuk memastikan
dalam proyek, membuat laporan
perencanaan yang tepat waktu dan tepat.
progress proyek dan membuat
- Risk Management : mencakup proses
melakukan
identifikasi
mengendalikan
risiko
risiko,
pada
dan
- Pemahaman dan penguasaan dalam
sebuah
mengidentifikasi resiko-resiko yang
proyek.
mungkin terjadi dan cara
- Procurement Management : mencakup
proses untuk membeli atau memperoleh
produk dan jasa.
dan
menggabungkan,
penanganan/pengendalian risiko
tersebut
- Pemahaman dan penguasaan dalam
- Intergration Management : mencakup
proses
administrasi proyek
kegiatan
menyatukan,
untuk
dan
mengkoordinasikan berbagai proses dan
merencanakan pengadaan barang dan
jasa, merencanakan dan melakukan
permintaan, menyeleksi sumbersumber, membuat dan menutup kontrak.
kegiatan manajemen proyek.
- Stakeholder Management : mencakup
proses mengidentifikasi, menganalisis
harapan pemangku kepentingan dan
dampaknya pada proyek
Dua pendapat mengenai unsur pengetahuan/knowledge seorang project manager
di atas digabung menjadi satu melihat terdapat beberapa kesamaan pendapat,
sehingga diperoleh 12 variabel penelitian unsur pengetahuan/knowledge, dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
35
Tabel 2.2
Variabel Penelitian Unsur Knowledge pada Kompetensi Project Manager
Variable untuk Knowledge :
1. Latar Belakang Pendidikan
2. Pengalaman Kerja
3. Scope Management
4. Time Management
5. Cost Management
6. Quality Management
7. Human Resource Management
8. Communication Management
9. Risk Management
10. Procurement Management
11. Intergration Management
12. Stakeholder Management
Selanjutnya keahlian/skill seorang project manager menurut Heryanto dan
Triwibowo (2013) dan Weaver (2013) dijabarkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.3
Jabaran Skill Project Manager
Skill Project Manager menurut :
Heryanto dan Triwibowo (2013)
Weaver (2013)
Skill yang dimiliki seorang project Skill yang harus dimiliki seorang project
manager diantaranya :
manager adalah :
- Leadership atau Kepemimpinan
- Problem
Solving
atau
- Penjadwalan
Mampu
Memecahkan Masalah
- Alokasi Sumber Daya
- Menghadapi Risiko
- Written Skills atau Keahlian Menulis
-
- Presentation Skills atau Kemampuan
- Menjalankan Tim
untuk Presentasi
- Communication Skills atau Kemampuan
Berkomunikasi
- Team Player Skills atau Kemampuan
Menjalankan Tim
Penganggaran
- Manajemen Perubahan
- Manajemen Isu
36
- Profesionalism atau Profesionalisme
- Strong Admin Skills atau Kemampuan
Handal untuk Mengatur
- Menguasai Manajemen Proyek
Tidak semua pendapat mengenai keahlian/skill seorang project manager pada
tabel di atas akan dijadikan variabel dalam unsur skill dalam kompetensi project
manager. Terdapat kesamaan pendapat seperti kepemimpinan, kemampuan
menjalankan tim, serta kemampuan handal mengatur yang memiliki maksud yang
sama. Untuk kemampuan berkomunikasi, penjadwalan, alokasi sumber daya,
menghadapi risiko, dan penganggaran telah disebutkan pada unsur pengetahuan
(lihat pada Tabel 2.2) sehingga tidak disebutkan kembali disini, maka diperoleh 8
variabel dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.4
Variabel Penelitian Unsur Skill pada Kompetensi Project Manager
Variable untuk Skill :
1. Kepemimpinan (Leadership)
2. Mampu Memecahkan Masalah (Problem Solving)
3. Keahlian Menulis (Written Skills)
4. Kemampuan untuk Presentasi (Presentation Skills)
5. Profesionalisme (Profesionalism)
6. Menguasai Manajemen Proyek
7. Manajemen Perubahan
8. Manajemen Isu
Menentukan variabel sikap/attitude seorang project manager dijabarkan menurut
pendapat Prianto (2012) dan Shaw (2011) seperti pada tabel dibawah ini.
37
Tabel 2.5
Jabaran Attitude Project Manager
Attitude Project Manager menurut :
Prianto (2012)
Sikap/attitude yang harus dimiliki seorang
Shaw (2011)
Project manager harus memiliki
project manager adalah :
sikap/attitude seperti :
- Mempunyai komitmen untuk bekerja
keras dalam proyek
- Mempunyai
Percaya akan mimpi dan memiliki
upaya/inisiatif
untuk
menyelesaikan semua kegiatan dan
ketika menghadapi masalah
- Mempunyai
kemampuan
kepercayaan
diri
- Memiliki impian dan berpikir luas.
sendiri
ambisi yang kuat
- Tidak pernah meremehkan pekerjaanpekerjaan kecil
atas
untuk
menyelesaikan tugas dengan baik
- Mempunyai motivasi diri yang besar
untuk tercapainya keberhasilan proyek
- Memiliki semangat kerja yang tinggi
demi tercapainya keberhasilan proyek.
Mempunyai rasa tanggung jawab yang
penuh
- Mau melakukan hal-hal kecil dan
sepele. Melakukan hal-hal yang orang
umum tidak mau lakukan
- Tahu cara memprioritaskan sesuatu.
Mengetahui dan melakukan apa yang
penting
- Optimis bahwa mampu memecahkan
semua masalah yang terjadi
- Mau terus belajar hal-hal baru untuk
- Memahami tujuan proyek dan mampu
menambah pengetahuan
memotivasi tim proyek untuk bersama-
- Tidak pernah menghindar dari tanggung
sama mencapai tujuan dan sasaran
jawab sebagai seorang manajer, selalu
proyek
mencoba yang terbaik dalam
menemukan metode yang sukses untuk
memecahkan suatu masalah
- Tidak pernah menyerah, selalu bekerja
keras
Dari Tabel 2.5 di atas, maka didapatkan 12 variabel untuk unsur
sikap/attitude kompetensi seorang project manager yaitu :
38
Tabel 2.6
Variabel Penelitian Unsur Skill pada Kompetensi Project Manager
Variable untuk Attitude :
1. Komitmen untuk bekerja keras
2. Memiliki upaya/inisiatif
3. Percaya kemampuan diri
4. Memiliki motivasi diri dan tim proyek
5. Memiliki semangat kerja
6. Memiliki impian dan ambisi
7. Tidak meremehkan pekerjaan
8. Tahu cara memprioritaskan sesuatu
9. Memiliki sikap optimis
10. Mau terus belajar hal-hal baru
11. Bertanggung jawab
12. Tidak mudah menyerah
Ketiga indikator kompetensi seorang manajer tersebut menjadi variabel
untuk melakukan penelitian bagaimana pengaruh kompetensi project manager
terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung.
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi seorang project manager
terhadap keberhasilan proyeknya maka dibuatkan diagram konseptual penelitian
yang akan menjadi variabel-variabel penelitian seperti dibawah ini :
39
-
Pendidikan
Pengalaman Kerja
Scope Management
Time Management
Cost Management
Quality Management
Human Resource Management
Communication Management
Risk Management
Procurement Management
Intergration Management
Stakeholder Management
-
Kepemimpinan
Mampu Memecahkan Masalah
Keahlian Menulis
Kemampuan untuk Presentasi
Profesionalisme
Menguasai Manajemen Proyek
Manajemen Perubahan
Manajemen Isu
-
Knowledge
Biaya yang
kompetitif
Skill
Komitmen untuk bekerja keras
Memiliki upaya/inisiatif
Percaya kemampuan diri
Memiliki motivasi diri dan tim
proyek
Memiliki semangat kerja
Memiliki impian dan ambisi
Tidak meremehkan pekerjaan
Tahu cara memprioritaskan
Memiliki sikap optimis
Mau terus belajar hal-hal baru
Bertanggung jawab
Tidak mudah menyerah
Kompetensi
Project
manager
Keberhasilan
Proyek
Mutu/kualitas
memenuhi
keinginan
pemilik
Waktu yang
sesuai dengan
jadwal
Attitude
Gambar 2.1 Diagram Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Langkah-langkah penelitian tergambar pada kerangka penelitian
sebagai berikut :
Mulai
Perumusan dan Tujuan Penelitian
Studi Literatur
Menentukan Variabel Penelitian dan
menentukan responden dengan metode
Purposive Sampling
Membuat Format Kuesioner
Percobaan Kuesioner (Pilot Test)
Tidak
Uji Validitas dan
Reliabilitas
Ya, valid = nilai r hitung > nilai r tabel.
Reliabel = nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.
A
40
41
A
Pengambilan Data dengan
melakukan survey menggunakan
kuesioner
Pengolahan Data dengan metode
Analisis Regresi Linier Berganda
Pembahasan Data dan Hasil
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
Perumusan dan penentuan tujuan penelitian tahap awal kegiatan yaitu
didapat dengan melakukan pemaparan mengenai bagaimana permasalahan yang
terjadi di lapangan yang berpengaruh kepada kompetensi seorang manajer proyek
terhadap keberhasilan proyek, bagaimana peran seorang manajer proyek terhadap
keberhasilan proyek serta bagaimana mengukur kompetensi manajer proyek dan
keberhasilan proyek. Kemampuan seorang manajer proyek dalam memimpin
sebuah proyek akan memiliki dampak terhadap keberhasilan proyek yang
ditangani, maka dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahannya
serta dapat diketahui tujuan dari penelitian.
Dilanjutkan dengan studi literatur, dilakukan dengan meninjau kembali
sumber-sumber pustaka tentang masalah yang berkaitan dengan penelitian,
termasuk laporan penelitian sebelumnya dan juga pendapat-pendapat para ahli
mengenai kompetensi manajer proyek dan keberhasilan sebuah proyek. Dalam
studi literatur akan mengambil kutipan dari buku oleh berbagai sumber untuk
42
dibandingkan dan disimpulkan kembali. Untuk menentukan variabel penelitian
dalam penelitian ini akan mengambil dari pemaparan mengenai kompetensi
manajer proyek dan keberhasilan proyek yang di dapat dari studi literatur dan
menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan
pada orang-orang yang dipilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik dan
karakteristik tertentu dengan karakteristik/kriteria sampel adalah orang yang
expert atau seorang pakar yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Setelah itu dilanjutkan dengan membuat format kuesioner dengan
variabel yang telah ditentukan, dengan menggunakan skala likert dari 5 tingkat,
dengan nilai 5 merupakan nilai tertinggi yang memberikan jawaban positif dan
nilai 1 adalah nilai terendah yang memberikan jawaban negatif. Apabila format
kuesioner telah selesai maka percobaan kuesioner/pilot test akan dilakukan
dengan mengambil 10 sampel. Tujuan dari melakukan pilot test adalah untuk
memastikan bahwa setiap orang dalam sampel tidak hanya mengerti pertanyaan,
tetapi juga mereka memahami pertanyaan dengan cara yang sama, dapat dilihat
apakah ada pertanyaan yang membuat responden merasa tidak nyaman dan dapat
mengetahui bagaimana lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan survei
secara real time.
Jika kuesioner yang telah di uji pada sampel menyatakan valid dan
reliable, maka kuesioner tersebut dapat dipakai dalam survey untuk pengambilan
data. Data yang telah didapat dari hasil kuesioner akan dihitung rata-rata (mean)
skor untuk mengetahui diskripsi jawaban responden, dan melakukan analisis
regresi liner berganda untuk mengetahui faktor dominan apa saja yang
43
mempengaruhi peran kompetensi manajer proyek terhadap keberhasilan proyek
konstruksi gedung.
3.2 Jenis Penelitian
Melihat permasalahan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai maka
penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian explanatory dengan pendekatan
survey (Singarimbun et al, 1989). Jenis penelitian explanatory merupakan
penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian.
3.3 Jenis Data
Untuk mendapatkan tujuan akhir dari penelitian, maka data yang
diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Data primer
Yaitu data yang diperoleh dari responden dengan mendistribusikan
kuesioner kepada responden yang merupakan orang-orang yang dipilih
sesuai dengan kriteria atau karakteristik tertentu, yaitu orang yang ahli
dalam bidang jasa konstruksi terutama konstruksi gedung.
2. Data sekunder
Data sekunder didapat dari hasil studi pustaka yang dapat berbentuk
buku-buku literatur, jurnal, majalah dan koran, serta dari lembaga yang
berkepentingan dengan penelitian ini, seperti dari asosiasi profesi dan
dinas terkait.
3.4 Sampel dan Responden
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Purposive Sampling adalah metode pengambilan sampel
44
yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan struktur penelitian dimana
pengambilan sampel dilakukan pada orang-orang yang dipilih oleh peneliti
menurut ciri-ciri spesifik dan karakteristik tertentu (Djarwanto, 1998). Maka
kriteria responden sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Orang-orang yang memiliki pengalaman kerja minimal tiga tahun di
bidang jasa konstruksi gedung.
b. Orang-orang selaku pemilik perusahaan (Direktur) perusahaan penyedia
jasa konstruksi, apabila tidak mampu ditemui bisa diwakili oleh orang
yang sudah diberi wewenang oleh Direktur perusahaan.
c. Orang-orang yang ditunjuk sebagai Project Manager, dan jabatan lainnya
seperti Site Manager, Manager Operational Project.
Menurut Malhotra (1993) jumlah sampel dapat ditentukan dengan cara mencari
sebanyak 5 kali dari jumlah variabel penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah
variabel sebanyak 32, dan jumlah sampel yang didapat sekurang-kurangnya
berjumlah 100 sampel.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh
secara langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner,
dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 94. Kuesioner berisikan instrumen untuk
masing-masing variabel penelitian disusun untuk menggali informasi lebih lanjut
dari setiap variabel. Untuk mendapatkan data kuantitatif pada pengisian
interpretasi dalam instrument penelitian, maka dibuatkan skala pengukuran
variabel yang diberi skor pada masing-masing jawaban.
45
Setiap pertanyaan diberikan lima alternatif tanggapan sesuai dengan
kategori pertimbangan. Setiap butir pernyataan terdiri atas lima pilihan jawaban.
Pada variabel X1 dan X2 skala yang digunakan adalah skala likert dimulai dari
skala 1 sampai 5 dengan macam pilihan yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak
Setuju (TS), Netral atau Tidak Tahu (NT/TT), Setuju (S), dan Sangat Setuju (ST).
Dan pada variabel X3 skala penilaiannya adalah Tidak Pernah, Jarang, Kadangkadang, Sering, dan Selalu.
3.6 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel merupakan gejala yang bervariasi dapat berupa faktor –faktor
yang mempengaruhi variabel lain. Variabel yang diidentifikasi dalam hubungan
kompetensi manajer proyek dan keberhasilan proyek antara lain : Variabel bebas
dan variabel tergantung. Variabel bebas (Independent) yaitu variabel yang
mempengaruhi varibel lain atau variabel yang disebut variabel predikator. Dalam
penelitian ini sebagai variabel bebas adalah kompetensi proyek manajer yang
terdiri dari: pengetahuan/knowledge, keahlian/skill, dan sikap perilaku/attitude.
Variabel tergantung (Dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas. Variabel tergantung dalam penelitian adalah keberhasilan proyek yang
terdiri dari aspek biaya, aspek mutu dan aspek waktu. Untuk jabaran variabel
penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1
Jabaran Variabel Penelitian
Variabel
Jenis Variabel Bebas
A. Knowledge/Pengetahuan (X1)
Pendidikan (X1.1)
Latar belakang pendidikan
46
Pengalaman Kerja
(X1.2)
Scope Management
(X1.3)
Time Management
(X1.4)
Cost Management
(X1.5)
Quality Management
(X1.6)
Human Resource
Management (X1.7)
Communication
Management (X1.8)
Risk Management
(X1.9)
Proucurement
Management (X1.10)
Intergration
Management (X1.11)
Pengalaman kerja dalam bidang konstruksi, seberapa
sering menjadi manajer proyek dan seberapa banyak
telah menyelesaikan sebuah proyek.
Pemahaman dan penguasaan proses-proses yang
diperlukan untuk memastikan bahwa proyek tersebut
mencakup semua pekerjaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek dengan sukses.
Pemahaman dan penguasaan dalam menentukan kegiatan
dan urutan kegiatan, menafsirkan waktu perencanaan,
menetapkan jadwal serta mengendalikan waktu
pelaksanaan.
Pemahaman dan penguasaan proses-proses yang terlibat
dalam perencanaan, memperkirakan, penganggaran,
pembiayaan, pendanaan, mengelola, dan mengendalikan
biaya sehingga proyek dapat diselesaikan dalam
anggaran yang disetujui.
Pemahaman dan penguasaan dalam menentukan kondisi
yang diinginkan, merencanakan kualitas, menjamin
pencapaiannya kualitas yang diinginkan serta
mengendalikan kualitas.
Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan
organisasi proyek, menentukan sumber daya manusia
yang handal yang memiliki kapasitas menjalankan
organisasi proyek, serta pengembangan tim.
Kemampuan berkomunikasi secara efektif, lisan dan
tertulis dalam konteks pertemuan, presentasi, memo dan
laporan. Kemampuan komunikasi manajer proyek yang
bisa menghubungkan semua anggota tim agar dapat
berkoordinasi dengan baik
Pemahaman dan penguasaan dalam mendefinisikan
resiko-resiko yang mungkin timbul dalam proses
pelaksanaan proyek, mengelola semua isu dan risiko
yang muncul pada sebuah proyek, dan bagaimana cara
memitigasi atau penanggulangannya.
Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan
pengadaan barang-barang dan jasa-jasa, merencanakan
dan melakukan permintaan, menyeleksi sumber-sumber,
membuat administrasi kontrak, serta menutup kontrak
Pemahaman dan penguasaan dalam proses-proses dan
kegiatan yang diperlukan untuk mengidentifikasi,
menentukan, menggabungkan, menyatukan, dan
mengkoordinasikan berbagai proses dan kegiatan
manajemen proyek.
47
Stakeholder
Management (X1.12)
Pemahaman dan penguasaan dalam mengidentifikasi
semua orang atau organisasi yang terkena dampak
proyek, menganalisis harapan pemangku kepentingan
dan mengembangkan strategi pengelolaan yang tepat
untuk secara efektif melibatkan para pemangku
kepentingan dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan proyek
B. Skill/Kemampuan, Keahlian (X2)
Kepemimpinan
(X2.1)
Problem Solving
(X2.2)
Keahlian menulis
(X2.3)
Keahlian Presentasi
(X2.4)
Profesionalisme
(X2.5)
Menguasai
Manajemen Proyek
(X2.6)
Manajemen
Perubahan (X2.7)
Manajemen Isu
(X2.8)
Kemampuan mengarahkan tim secara keseluruhan agar
proyek bisa mencapai dan sesuai dengan tujuan, mampu
memimpin tim proyek dalam setiap fase. Kemampuan
mempengaruhi orang-orang pada semua tingkatan untuk
bekerja bersama-sama ke arah tercapainya tujuan dan
sasaran proyek.
Kemampuan memecahkan semua permasalahan yang
terjadi selama proyek berlangsung. Permasalahan baik
secara teknis maupun non-teknis.
Kemampuan menulis dengan jelas, singkat dan padat,
serta mengenai sasaran dalam menginterpretasi
pelaksanaan proyek. Penulisan yang dimaksud adalah
project definition, project management plan, project
monitoring and controlling.
Kemampuan menuangkan ide-idenya dalam suatu bentuk
orasi atau presentasi. Mampu mempresentasikan suatu
topik atau tema tertentu dalam proyek. Menjelaskan
dengan lugas dan mudah dimengerti.
Kemampuan bersikap secara professional, sesuai dengan
kode etik seorang manajer proyek. Mengembangkan
kemampuan diri di bidangnya.
Kemampuan menguasai pengetahuan tentang manajemen
proyek. Project manager harus menguasai manajemen
proyek karena menyangkut keseluruhan dari prosesproses pelaksanaan proyek
Manajer proyek mampu menangani perubahan setiap
permintaan perubahan, dan memastikan bahwa itu
disetujui atau ditolak oleh sponsor proyek. Manajer
proyek mampu menganalisis dampak dari perubahan
pada proyek dan memutuskan untuk menyetujui /
menolak secara langsung.
Kemampuan menangani masalah dengan cara yang
meminimalkan gangguan dan memungkinkan rencana
aksi untuk dilakukan. Dapat menangani masalah dengan
cepat dan dengan proses yang diakui.
48
C. Attitude/Sikap danPerilaku (X3)
Bekerja Keras (X3.1)
Inisiatif (X3.2)
Percaya Diri (X3.3)
Motivasi (X3.4)
Semangat Kerja
(X3.5)
Impian dan Ambisi
(X3.6)
Tidak Meremehkan
Pekerjaan (X3.7)
Prioritas (X3.8)
Optimis (X3.9)
Belajar Hal-hal Baru
(X3.10)
Tanggung Jawab
(X3.11)
Pantang Menyerah
(X3.12)
Mempunyai komitmen untuk bekerja keras dalam
menyelesaikan proyek secara baik.
Mempunyai upaya/inisiatif untuk menyelesaikan semua
kegiatan dan ketika menghadapi masalah.
Memiliki rasa percaya diri yang baik bahwa mampu
menyelesaikan masalah yang terjadi dan membawa
proyek ke arah tujuan dan sasaran.
Mampu memotivasi orang lain dan diri sendiri untuk
bekerja dengan baik dan menyelesaikan pekerjaan.
Memimpin dan mengarahkan orang-orang untuk
mengatasi perbedaan-perbedaan.
Memiliki semangat kerja yang tinggi demi tercapainya
keberhasilan proyek.
Memiliki impian dan berpikir luas. Percaya akan mimpi
dan memiliki ambisi yang kuat
Tidak pernah meremehkan pekerjaan-pekerjaan kecil
Tahu cara memprioritaskan sesuatu. Mengetahui dan
melakukan apa yang penting
Optimis bahwa mampu memecahkan semua masalah
yang terjadi
Mau terus belajar hal-hal baru untuk menambah
pengetahuan
Mempunyai rasa tanggung jawab yang penuh dalam
mengelola proyek dan menjalankan proyek sampai pada
tujuan dan sasaran proyek.
Tidak pernah putus asa dan menghindar dari masalah
3.7 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses upaya mengolah data menjadi
informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah
dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan
dengan kegiatan penelitian.
49
3.7.1
Pengujian Kuesioner
1. Uji Validitas
Validitas adalah sifat yang menunjukkan adanya kemampuan suatu alat
ukur untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi pokok sasaran
penelitian. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur tersebut, semakin
tinggi kemungkinan untuk mengenai sasarannya. Uji validitas
dilakukan dengan teknik korelasi yaitu mengkorelasikan skor setiap
butir dengan total variabel tersebut dengan menggunaakan teknik
korelasi Product Moment dengan rumus (Arikunto, 2006:168) sebagai
berikut :
(
√*
)
(
(
)+*
) (
)
(
)+
(
)
Dimana :
= koefisien korelasi
X
= variabel bebas
Y
= variabel terikat
= Jumlah responden
Korelasi Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r
tidak lebih dari harga ( -1 ≤ r ≤ +1 ). Apabila nilai r = -1 artinya
korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1
berarti korelasinya sangat kuat. Arti harga r akan dikonsultasikan
dengan tabel dibawah ini :
50
Tabel 3.2
Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interpretasi Koefisien
Tingkat Hubungan
0.80 - 1,000
0,60 - 0,799
0,40 - 0,599
0,20 - 0,399
0,00 - 0,199
Sumber : Riduwan, 2006
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Tendah
Apabila menghitung valid tidaknya soal kuesioner menggunakan
bantuan program komputer SPSS, maka tingkat taraf nyata yang
digunakan adalah 5% (Azwar, 2001).
2. Uji Realibilitas
Analisis ini digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsistensi apabila pengukuran diulangi dua kali
atau lebih.
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach dengan rumus
sebagai berikut :
(
)(
∑
)
Dimana :
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan
∑
= jumlahnya varian butir
= Varian total
(
)
51
Uji signifikasi dilakukan pada taraf signifikasi 0,05, artinya instrument
dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product
moment. Jika menguji reliabilitas menggunakan program computer
SPSS, apabila alpha menunjukkan lebih dari 60% (0,6), maka kuesioner
sebagai alat ukur penelitian ini dapat dinyatakan reliable. Tingkat taraf
nyata yang digunakan adalah 5%. (Azwar, 2001).
3.7.2
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Ukuran pemusatan data
meliputi mean atau rata-rata, median atau nilai tengah dan modus atau
nilai yang sering muncul.
3.7.3
Data Cleaning
Tujuan utama dari data cleaning adalah untuk mencari atau mengetahui
apakah terdapat data-data yang hilang (missing value) ataupun data-data
yang dianggap tidak normal (outlier). Sebagai contohnya, sering
ditemui data-data dari kuesioner yang tidak diisi oleh responden pada
beberapa item, bisa dikarenakan terlewat, terlupakan, atau mungkin saja
responden tidak berkenan mengisinya (Mulyono, 2014). Data cleaning
akan dilakukan menggunakan bantuan program SPSS 16 dengan
menggunakan tampilan BoxPlot. Box and Whisker Plots. Sejumlah
strategi yang tersedia untuk mengatasi masalah outlier. Sheskin (2010)
52
menunjukkan dua metode untuk menangani outlier, yaitu pemangkasan
dan Winsorization. Pemangkasan melibatkan menghapus persentase
tertentu (misalnya 10 persen) dari nilai-nilai / skor ekstrim yang jatuh
setiap ekor distribusi. Winsorizing (diambil dari nama pendiri statistik,
Charles Winsor), dilakukan dengan mengubah / mengganti nilai ekstrim
dengan nilai-nilai terdekat di setiap ekor distribusi. Reifman dan Keyton
(2010)
merekomendasikan
menangani
outlier.
Winsorization
Mengingat
sebagai
keunggulan
ini,
teknik
untuk
Winsorization
digunakan dalam penelitian ini untuk menangani masalah outlier tanpa
mengurangi jumlah sampel.
3.7.4
Analisis Faktor
Tujuan analisis faktor adalah untuk menjelaskan struktur hubungan di
antara banyak variabel dalam bentuk faktor atau variabel laten atau
variabel bentukan. Faktor yang terbentuk merupakan besaran acak
(random quantities) yang sebelumnya tidak dapat diamati atau diukur
atau ditentukan secara langsung. Tujuan lain dari analisis faktor adalah
untuk mereduksi sejumlah variabel asal yang jumlahnya banyak
menjadi sejumlah variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit dari
variabel asal, dan variabel baru tersebut dinamakan faktor atau variabel
laten atau konstruk atau variabel bentukan (Hidayat, 2012).
Dalam penelitian ini, akan menggunakan analisis faktor eksploratori,
yaitu analisis faktor dimana beberapa faktor yang akan terbentuk berupa
variabel laten yang belum dapat ditentukan sebelum analisis dilakukan.
53
Pada prinsipnya analisis faktor eksploratori membentuk faktor – faktor
yang selanjutnya diinterpretasikan sesuai dengan faktor atau kelompok
yang dibentuknya (Solimun, 2002).
3.7.5
Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda
Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, maka pengujian
asumsi klasik regresi linier berganda dilakukan terlebih dahulu.
Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari :
uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas (Aligifari,
2000) dan dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.
3.7.6
Analisis Korelasi (Pearson Correlation)
Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat dan sebaliknya. Hubungan variabel X dan
Y bersifat positif apabila X naik maka Y naik dan negatif apabila X
naik tetapi Y turun. Dalam menguji korelasi dengan program SPSS
terdapat tiga metode sederhana yaitu Pearson Correlation, Kendall’s
tau-b, dan Spearman Correlation. Dalam penelitian ini, akan
menggunakan metode Pearson Correlation yang ditujukan untuk
penelitian dengan skala interval dan rasio (Raharjo, 2014).
3.7.7
Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Sugiyono (2004) analisis regresi linier berganda digunakan
untuk mengetahui hubungan variabel Independen (X) secara simultan
dengan variabel Dependen (Y), maka persamaan analisis regresi linier
54
berganda dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + b1X1+b2X2+…+bnXn
(3.3)
Dimana :
3.7.7.1
Y
= variabel Dependen
a
= konstanta
b1,b2
= koefisien regresi
X1, X2
= variabel Independen
Analisis Korelasi Berganda/Uji F
Analisis korelasi berganda digunakan untuk mencari besarnya
hubungan dan kontribusi dua variabel bebas atau lebih secara simultan
dengan variabel terikat (Raharjo, 2014). Dasar pengambilan keputusan
uji korelasi berganda adalah membandingkan antara nilai probabilitas
0,05 dengan nilai probabilitas Sig. Pengujian F akan dilakukan dengan
bantuan program SPSS 16.
3.7.7.2
Analisis Determinasi
Analisis determinasi bertujuan untuk menentukan proporsi atau
persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh
variabel bebas. Jika menggunakan analisis regresi berganda, maka yang
dilihat adalah nilai Adjusted R Square pada program SPSS 16.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini merupakan orang-orang
yang memiliki pengalaman bekerja di bidang kontruksi gedung selama minimal
tiga tahun. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, jumlah responden
yang diambil sebanyak 100 orang. Responden yang dituju berasal dari beragam
jenis, baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, jabatan, dan juga lama
bekerja. Peneliti tidak mengukur pasti berapa persentase yang harus digunakan
dalam penentuan responden, peneliti langsung memilih responden dengan kriteria
yang telah ditentukan. Adapun komposisi responden yang telah diperoleh,
terdapat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1
Komposisi karakteristik responden
Pendidikan
Jabatan
Jml
Pengalaman
Bekerja
Thn
Jml
Direktur
Project Manager
Site Manager
Manager
Operasional
17
52
23
8
0-5
6-10
11-15
>15
Total
100
Total
Tingkat
Jml
Tingkat
SMK
SMA
D3
S1
S2
S3
Total
0
0
2
94
4
0
100
55
Usia
Jenis
Kelamin
Thn
Jml
24
42
16
18
25-30
31-45
46-50
>50
17
55
21
7
100
Total
Jml
Laki-laki
Perempuan
97
3
Total
100
56
Dari tabel di atas, diketahui tingkat pendidikan responden paling banyak adalah
lulusan Strata 1 (S1), dan sebagian besar responden menjabat sebagai project
manager. Dilihat dari pengalaman bekerja, responden sebagian besar telah bekerja
antara 6 sampai 10 tahun. Sebagian besar responden berusia antara 31 sampai 45
tahun, dan responden dominan berjenis kelamin laki-laki.
4.2 Melakukan Pilot Test Kuesioner
Sebelum melakukan penyebaran kuesioner ke 100 sampel, peneliti
melakukan percobaan kuesioner/pilot test pada 10 sampel terlebih dahulu. Tujuan
dari melakukan pilot test adalah untuk memastikan bahwa setiap orang dalam
sampel tidak hanya mengerti pertanyaan, tetapi juga mereka memahami
pertanyaan dengan cara yang sama, dapat melihat apakah ada pertanyaan yang
membuat responden merasa tidak nyaman dan dapat mengetahui lama waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan survey. Adapun orang-orang yang menjadi
sampel untuk pilot test adalah :
Tabel 4.2
Daftar orang sebagai sampel pilot test
Nama
Responden 1
Responden 2
Responden 3
Responden 4
Responden 5
Responden 6
Responden 7
Responden 8
Responden 9
Responden 10
Jabatan
Pengalaman Bekerja
(Thn)
Usia (Thn)
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Project Manager
Project Manager
Project Manager
Project Manager
Project Manager
Project Manager
7
5
5
25
18
10
25
21
5
12
35
32
30
58
50
49
49
46
30
43
57
Selama melakukan pilot test, peneliti melakukan brainstorming dengan
responden, 8 dari 10 orang berpendapat bahwa kuesioner memiliki beberapa
pertanyaan dengan pengertian yang sama, dan beberapa variable yang sangat
mirip sehingga soal pada kuesioner dianggap mubazir. Sebelum kuesioner
diperbaiki atas dasar pendapat para responden tersebut, peneliti melanjutkan ke
tahap berikutnya yaitu pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan program
SPSS 16.
4.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Santono (2000) mengatakan suatu kuesioner dikatakan valid (sah), jika
pertanyaan di dalamnya mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu kuesioner dikatakan reliabel (andal),
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu :
a.
Repeated measure atau ukur ulang. Di sini seseorang akan disodori
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda (sebulan lagi, lalu dua
bulan lagi, dan seterusnya), dan kemudian dilihat apakah dia tetap
konsisten dengan jawabannya.
b.
One shot atau diukur sekali saja. Di sini pengukuran hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain.
Dalam penelitian ini, pengujian validitas dan reliabilitasnya dilakukan
hanya sekali saja (one shot). Dengan jawaban responden yang didapat saat
melakukan pilot test, peneliti melakukan pengujian validitas dan reliabilitas
58
kuesioner menggunakan program SPSS 16. Dasar pengambilan keputusan dari uji
validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut
(Santoso, 2000) :
a.
Jika r hasil Positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel
tersebut Valid.
b.
Jika r hasil Tidak Positif, dan / atau r hasil < r tabel, maka butir atau
variabel tersebut Reliabel.
Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner, peneliti mencoba menguji
hanya dibagian variabel X1 saja, yaitu knowledge dengan jumlah sampel=10, taraf
signifikasi=5% dan r tabel=0,632 menyatakan adalah :
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel X1
Variabel X1 Knowledge
Soal
X1.1.1
X1.1.2
X1.1.3
X1.1.4
X1.2.1
X1.2.2
X1.2.3
X1.2.4
X1.3.1
X1.3.2
X1.3.3
X1.3.4
X1.4.1
X1.4.2
X1.4.3
X1.4.4
X1.5.1
X1.5.2
X1.5.3
X1.5.4
X1.6.1
X1.6.2
X1.6.3
X1.6.4
r hasil
-0,462
-0,375
0,157
0,628
0,402
0,769
0,636
0,331
0,157
-0,294
0,201
0,276
0,064
0,714
0,811
0,667
0,674
0,560
0,370
0,606
0,778
0,744
0,646
0,767
Ket.
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Soal
X1.7.1
X1.7.2
X1.7.3
X1.7.4
X1.8.1
X1.8.2
X1.8.3
X1.8.4
X1.9.1
X1.9.2
X1.9.3
X1.9.4
X1.10.1
X1.10.2
X1.10.3
X1.10.4
X1.11.1
X1.11.2
X1.11.3
X1.11.4
X1.12.1
X1.12.2
X1.12.3
X1.12.4
Cronbach’s Alpha
r hasil
0,509
0,224
0,269
0,137
0,621
0,412
0,493
0,436
0,597
0,300
0,786
0,209
0,611
0,714
0,460
0,165
0,803
0,803
0,540
0,729
0,620
0,835
0,872
0,868
0,932
Sumber : hasil uji validitas dan reliabilitas data primer variable X1, 2015
Ket.
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Tidak
Tidak
Valid
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
59
Dari hasil uji validitas variabel X1 yang ditunjukkan Tabel 4.3 di atas,
dapat disimpulkan bahwa banyak butir soal pada kuesioner yang tidak valid,
namun hasil uji reliabilitas kuesioner tersebut dikatakan reliabel, ini dapat dilihat
dari nilai cronbach’s alpha yang tinggi yaitu 0,932. Untuk itu, peneliti melakukan
perbaikan kuesioner dan kembali menguji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner
yang diperbaiki telah disebarkan ke 46 responden dengan melihat r tabel yaitu
jumlah sampel=46 dan taraf signifikansi 5%=0,291 sehingga hasil yang didapat
adalah :
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Variabel X1
Knowledge
Soal
X1.1.1
X1.1.2
X1.1.3
X1.1.4
X1.2.1
X1.2.2
X1.2.3
X1.2.4
X1.3.1
X1.3.2
X1.3.3
X1.3.4
X1.4.1
X1.4.2
X1.4.3
X1.4.4
X1.5.1
X1.5.2
X1.5.3
X1.5.4
X1.6.1
X1.6.2
X1.6.3
X1.6.4
X1.7.1
X1.7.2
X1.7.3
X1.7.4
X1.8.1
X1.8.2
X1.8.3
r hasil
0,123
0,252
0,076
0,161
0,429
0,618
0,387
0,169
0,301
-0,021
0,062
0,032
0,365
0,591
0,606
0,613
0,508
0,222
0,331
0,577
0,448
0,595
0,665
0,412
0,530
0,171
0,250
0,386
0,603
0,434
0,503
Variabel X2
Skill
Ket.
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Soal
X2.1.1
X2.1.2
X2.1.3
X2.1.4
X2.2.1
X2.2.2
X2.2.3
X2.2.4
X2.3.1
X2.3.2
X2.3.3
X2.3.4
X2.4.1
X2.4.2
X2.4.3
X2.5.1
X2.5.2
X2.5.3
X2.5.4
X2.6.1
X2.6.2
X2.6.3
X2.6.4
X2.7.1
X2.7.2
X2.7.3
X2.7.4
X2.8.1
X1.8.2
X1.8.3
X1.8.4
r hasil
0,740
0,662
0,648
0,614
0,051
0,466
0,573
0,424
0,105
0,215
0,001
-0,013
0,000
0,287
0,418
0,611
0,491
0,660
0,521
0,459
0,403
0,736
0,580
0,695
0,578
0,702
0,681
0,495
0,508
0,759
0,379
Variabel X3
Attitude
Ket.
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Soal
X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
X3.5
X3.6
X3.7
X3.8
X3.9
X3.10
X3.11
X3.12
r hasil
0,649
0,291
0,710
0,652
0,681
0,125
0,641
0,458
0,745
0,561
0,733
0,733
Ket.
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
60
0,533
X1.8.4
0,468
X1.9.1
0,411
X1.9.2
0,635
X1.9.3
0,461
X1.9.4
0,577
X1.10.1
0,544
X1.10.2
0,640
X1.10.3
0,139
X1.10.4
0,536
X1.11.1
0,613
X1.11.2
0,598
X1.11.3
0,567
X1.11.4
0,184
X1.12.1
0,432
X1.12.2
0,610
X1.12.3
0,632
X1.12.4
Cronbach’s Alpha
= 0,908
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
X1.9.1
X1.9.2
X1.9.3
X1.9.4
X1.10.1
X1.10.2
X1.10.3
X1.10.4
0,133
0,428
0,547
0,382
0,325
0,413
0,296
0,409
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Cronbach’s Alpha
= 0,906
Valid
Cronbach’s Alpha
= 0,864
Valid
Sumber : hasil uji validitas dan reliabilitas data primer kuesioner, 2015
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner yang kedua menunjukkan
bahwa beberapa butir soal kuesioner masih belum valid, namun nilai cronbach’s
alpha tinggi sehingga kuesioner dikatakan reliabel. Peneliti kembali memperbaiki
kuesioner diikuti dengan kritik dan saran dari responden, sehingga ada beberapa
variabel pada X1, X2 dan X3 serta butir-butir soal akan dihilangkan atau diubah.
Dalam memperbaiki kuesioner, peneliti tidak hanya mempertimbangkan hasil dari
nilai validitas dan reliabilitas per butir soal saja, tetapi juga mempertimbangkan
nilai rata-rata (mean) pada setiap butir soal. Walaupun butir soal pada kuesioner
dikatakan tidak valid, namun nilai rata-ratanya >3,00 maka tidak akan diubah atau
dihilangkan, bahkan digabung dengan soal-soal yang hampir sama pengertiannya.
Melihat nilai cronbach’s Alpha kuesioner yang tinggi, kuesioner sudah dapat
dikatakan andal/konsisten. Untuk kuesioner yang telah rampung setelah
mengalami dua kali perbaikan akan disebar kembali untuk mencapai 100
responden, dengan harapan semakin banyak jumlah responden dan taraf
signifikasi 5% maka nilai r hasil validitas dan reliabilitas akan tinggi. Format
61
kuesioner yang telah rampung dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 94 dan hasil
uji validitas dan reliabilitas jawaban 100 responden dapat dilihat pada Lampiran 5
halaman 132.
4.4 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif masing-masing variabel pada penelitian ini dapat
dilihat berdasarkan nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang sering
muncul (modus) dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5
Analisis Deskriptif Variabel Knowledge
Analisis Deskriptif Variabel X1 Knowledge
Mean
Median
Modus
Std. Deviation
X1.1.1
4,24
4,00
4
0,534
X1.1.2
4,36
5,00
5
0,859
X1.2.1
4,55
5,00
5
0,609
X1.2.2
4,26
4,00
4
0,691
X1.3.1
4,54
5,00
5
0,501
Scope Management
X1.3.2
4,54
5,00
5
0,558
X1.4.1
4,75
5,00
5
0,435
Time Management
X1.4.2
4,66
5,00
5
0,476
X1.5.1
4,58
5,00
5
0,622
Cost Management
X1.5.2
4,27
4,00
4
0,802
X1.6.1
4,40
4,50
5
0.696
Quality Management
X1.7.1
4,53
5,00
5
0,521
Human Resource
X1.7.2
4,52
5,00
5
0,594
Management
X1.8.1
4,55
5,00
5
0,500
Communication
X1.8.2
4,50
5,00
5
0,560
Management
X1.9.1
4,39
4,00
4
0,584
Risk Management
X1.9.2
4,60
5,00
5
0,532
X1.10.1
4,30
4,00
4
0,689
Procurement
X1.10.2
4,19
4,00
4
0,647
Management
X1.11.1
4,47
4,00
4
0,521
Integration
X
4,48
4,00
4
0,522
Management
1.11.2
X1.12.1
4,30
4,00
4
0,718
Stakeholders
X1.12.2
4,59
5,00
5
0,514
Management
Sumber : hasil analisis deskriptif variable knowledge data primer kuesioner, 2015
Butir Soal
Latar Belakang
Pendidikan
Pengalaman Kerja
62
Melihat hasil analisis deskriptif di atas, dapat disimpulkan bahwa
jawaban para responden mengenai pertimbangan kompetensi seorang project
manager dari segi knowledge berkisar di setuju dan sangat setuju. Disimpulkan,
responden sangat setuju jika seorang project manager merupakan seorang
Magister Teknik, dan memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dan telah
banyak menangani proyek. Seorang project manager harus mampu menguasai
pengetahuan tentang scope management, dan time management.
Responden juga mengatakan sangat setuju apabila seorang project
manager mampu merencanakan dan mengendalikan anggaran biaya proyek
dengan membuat estimasi dan anggaran belanja proyek. Menguasai tentang
quality management baik dari merencanakan mutu, menentukan kebijakan mutu
dari material dan juga alat serta menguji kelayakan mutu material dan peralatan.
Mampu memastikan tim proyek menerima tugas dengan jelas dan memanfaatkan
sumber daya manusia yang terampil untuk mencapai tujuan proyek.
Responden juga sangat setuju jika seorang project manager mampu
mengelola risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek dengan
melakukan pengembangan strategi pengelolaan risik, dan seorang project
manager mampu menjalin hubungan baik dan menjaga komunikasi dengan para
stakeholder.
Dan hasil analisis deskriptif jawaban responden mengenai kompetensi
seorang project manager dari segi skill dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
63
Tabel 4.6
Analisis Deskriptif Variabel Skill
Analisis Deskriptif Variabel X2 Skill
Butir Soal
Kepemimpinan
Problem Solving
Keahlian Menulis
Kemampuan
Presentasi
Profesionalisme
Menguasai
Manajemen
Proyek
Manajemen
Perubahan
Manajemen Isu
X2.1.1
X2.1.2
X2.2.1
X2.2.2
X2.3.1
Mean
4,51
4,49
4,60
4,49
4,31
Median
5,00
5,00
5,00
4,50
4,00
Modus
5
5
5
5
4
Std. Deviation
0,522
0,577
0,532
0,522
0,563
X2.4.1
4,25
4,00
4
0,520
X2.5.1
X2.5.2
X2.6.1
4,59
4,61
4,63
5,00
5,00
5,00
5
5
5
0,570
0,549
0.544
X2.7.1
4,52
5,00
5
X2.7.2
4,39
4,00
5
X2.8.1
4,29
4,00
4
X2.8.2
4,29
4,00
4
Sumber : hasil analisis deskriptif variable skill data primer kuesioner, 2015
0,502
0,695
0,591
0,656
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa jawaban responden
mengenai pemilihan seorang project manager dilihat dari skill sebagai salah satu
sebuah kompetensi berada di setuju dan sangat setuju. Para responden sangat
setuju kepemimpinan sebagai sebuah skill yang harus dimiliki oleh seorang
project manager, kepemimpinan merupakan suatu keahlian dalam menjalankan
sebuah tim, mengarahkan tim bergerak menuju tercapainya tujuan proyek.
Seorang project manager juga harus memiliki keahlian dalam memecahkan
masalah, baik dari segi teknis maupun non-teknis, mampu mengendalikan
masalah yang terjadi dalam pelaksanaan proyek dan mengetahui solusi yang tepat
untuk itu.
64
Responden sangat setuju seorang project manager menguasai kode
etiknya sebagai pemimpin proyek, melakukan inovasi serta mngembangkan
kemampuannya untuk mampu bersaing dibidangnya. Seorang project manager
harus menguasai manajemen proyek, menyangkut penguasaan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan, pelaksanaan dan pengendalian proyek. Mampu
menguasai manajemen perubahan, menganalisis dampak perubahan tersebut baik
dari segi waktu maupun biaya, dan mampu memutuskan apakah perubahan perlu
dilakukan atau tidak.
Deskriptif jawaban responden mengenai attitude sebagai salah satu
kompetensi seorang project manager dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.7
Analisis Deskriptif Variabel Attitude
Analisis Deskriptif Variabel X3 Attitude
Butir Soal
Bekerja Keras
Inisiatif
Percaya Diri
X3.1
X3.2
X3.3
Mean
4,69
4,41
4,70
Median
5,00
4,00
5,00
Modus
5
4
5
Std. Deviation
0,465
0,683
0,461
X3.4
4,58
5,00
5
0,516
Motivasi
X
4,59
5,00
5
0,605
Semangat Kerja
3.5
X3.6
4,15
4,00
4
0,730
Impian dan Ambisi
X3.7
4,33
4,00
4
0,587
Tidak Meremehkan
Pekerjaan
X3.8
4,47
4,00
4
0,521
Mengetahui Prioritas
X3.9
4,57
5,00
5
0,517
Optimis
X3.10
4,45
5,00
5
0,609
Belajar Hal Baru
X3.11
4,70
5,00
5
0,461
Tanggung Jawab
X3.12
4,70
5,00
5
0,461
Pantang Menyerah
Sumber : hasil analisis deskriptif variable attitude data primer kuesioner, 2015
Responden sangat setuju bahwa seorang project manager memiliki
sikap dan perilaku seperti bekerja keras, memiliki kepercayaan diri, memiliki
65
motivasi dan semangat untuk bekerja, rasa optimis, mau belajar hal-hal baru,
memiliki rasa tanggung jawab sebagai seorang project manager dan memiliki
sikap pantang menyerah dalam menghadapi segala masalah.
Deskriptif jawaban responden terhadap variabel keberhasilan proyek
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.8
Analisis Deskriptif Variabel Keberhasilan Proyek
Analisis Deskriptif Variabel Keberhasilan Proyek
Butir Soal
Biaya
Mutu
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y2.1
Mean
4,56
4,31
4,72
4,28
Median
5,00
4,00
5,00
4,00
Modus
5
4
5
4
Std. Deviation
0,499
0,486
0,451
0,570
Y2.2
4,59
5,00
5
0,570
Y2.3
4,67
5,00
5
0,473
Y3.1
4,45
4,00
4
0,539
Waktu
Y3.2
4,29
4,00
4
0,591
Y3.3
4,22
4,00
4
0,561
Sumber : hasil analisis deskriptif keberhasilan proyek data primer kuesioner, 2015
Responden sangat setuju keberhasilan proyek dilihat dari proyek dapat
diselesaikan dengan biaya yang kompetitif, dapat diterima oleh pemilik proyek,
dan tentunya perusahaan memperoleh keuntungan dari proyek. Dari segi mutu,
keberhasilan proyek dilihat dengan kesesuaian dalam penyelesaian proyek
terhadap spesifikasi teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak yang telah
disepakati, serta terwujudnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan
proyek. Responden setuju dengan keberhasilan proyek dari segi waktu dilihat dari
penyelesaian proyek yang tepat waktu atau sesuai dengan jadwal pelaksanaan
proyek, tidak adanya hambatan yang berarti selama pelaksanaan proyek.
66
4.5 Pembersihan Data (Data Cleaning)
Mulyono (2014) mengatakan salah satu teknik persiapan data untuk
analisa data kuantitatif dikenal sebagai data cleaning. Tujuan dari data cleaning
adalah untuk melakukan screening dan treatment terhadap data-data yang hilang
(missing value) ataupun data-data yang dianggap tidak normal (outlier). Sebagai
contohnya, sering ditemui data-data dari kuesioner yang tidak diisi oleh responden
pada beberapa item, bisa dikarenakan terlewat, terlupakan, atau mungkin saja
responden tidak berkenan mengisinya.
Missing value adalah nilai atau data yang terlewat (hilang) dari sebuah
isian kuesioner, test atau instrumen lainnya, dengan kata lain ada bagian yang
hilang dari keseluruhan data responden. Data outlier adalah data yang secara
nyata berbeda dengan data-data yang lain atau data yang dianggap tidak normal.
Sebagai contoh, dengan skala jawaban 1 sampai 5 pada kuesioner, responden ada
yang menjawab diluar skala tersebut sehingga jawaban responden diluar skala
dianggap sebagai data outlier.
Pada penelitian ini, tidak ditemukan jawaban responden yang hilang,
atau dengan kata lain tidak terdapat missing value, sehingga peneliti melanjutkan
untuk mengidentifikasi apakah ada data yang outlier dari jawaban semua
responden. Data outlier diidentifikasi menggunakan program SPSS 16 dengan
menggunakan tampilan BoxPlot. Box and Whisker Plots atau lebih sering disebut
dengan BoxPlot merupakan ringkasan distribusi sampel yang disajikan secara
grafis yang bisa menggambarkan bentuk distribusi data (skewness), ukuran
tendensi sentral dan ukuran penyebaran (keragaman) data pengamatan (Smartstat,
67
2010). Mengidentifikasi data outlier dimulai dengan jawaban responden pada
variabel X1 Knowledge.
Gambar 4.1 Hasil Uji Data Outlier Knowledge
(Data Primer, 2015)
Grafik BoxPlot di atas menggambarkan bahwa nilai minimum berada di angka 2,0
dan nilai maksimum berada di angka 5,0. Pada variabel knowledge, jawaban
responden pada nilai terendah pertama atau Quartil 1 rata-rata berada di angka 3,0
dan untuk nilai pertengahan atau Quartil 2 rata-rata berada di angka 4,0 serta nilai
Quartil 3 berada di angka 4,5. Data yang outlier terlihat dari tanda bulat yang
berada di angka 2,0. Contoh cara membaca adanya outlier, responden nomor 28
pada soal nomor 2 menjawab diluar skala jawaban 3 sampai 5, untuk itu jawaban
68
responden tersebut akan ditangani dengan metode Winzorization, yaitu teknik
menangani data outlier yang dilakukan dengan mengubah/mengganti nilai ekstrim
dengan nilai-nilai terdekat di setiap ekor distribusi (Sheskin, 2010). Pada variabel
knowledge, langkah ini dilakukan sebanyak lima kali, hingga data bersih dari
outlier seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.2 Hasil Uji Data Outlier Knowledge
(Data Primer, 2015)
Data cleaning dengan menghilangkan data-data yang tidak normal
(outlier) dilakukan juga pada variabel lainnya yaitu variabel skill, attitude dan
keberhasilan proyek, dilakukan sampai data benar-benar bersih dari outlier.
69
4.6 Analisis Faktor
Setelah melakukan data cleaning peneliti melanjutkan untuk melakukan
analisis faktor dengan bantuan program SPSS 16. Analisis faktor ini bertujuan
untuk mereduksi data atau meringkas dari variabel yang banyak diubah menjadi
sedikit variabel yang merupakan variabel baru yang disebut faktor dan masih
memuat sebagian besar informasi yang terkandung dalam variabel asli (Solimun,
2002).
Analisis faktor akan dilakukan terhadap ketiga variabel bebas
knowledge, skill, dan attitude. Setelah dilakukan analisis faktor dengan program
SPSS 16, variabel knowledge terbentuk menjadi 6 faktor, yang keenam faktor
tersebut dinamakan K1, K2, K3, K4, K5 dan K6. Dengan melihat hasil uji KMO
dan Barlett’s pada faktor knowledge pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9
Hasil Uji KMO dan Barlett’s pada Faktor Knowledge
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
.766
1.525E3
df
253
Sig.
.000
Sumber : hasil analisis faktor knowledge SPSS 16, 2015
Dari tabel di atas adapat dilihat bahwa nilai KMO adalah 0,766 yang
lebih besar dari 0,5 yang berarti bahwa variabel yang teramati tersebut layak
untuk difaktorkan. Serta nilai Sig. menunjukkan 0,000 < 0,05 yang menyatakan
bahwa korelasi antar variabel pembentuk faktor bisa diterangkan oleh variabel
yang ada di dalamnya dan analisis faktor tepat dilakukan.
70
Tabel 4.10
Pengelompokkan Faktor pada Knowledge
Rotated Component Matrix
a
Component
1
2
3
4
5
6
SOAL17
.789
.224
.041
.026
-.172
-.067
SOAL16
.783
.079
-.002
.281
.156
-.125
SOAL12
.730
.240
.050
.156
.134
.138
SOAL15
.726
-.146
-.091
.150
.377
.257
SOAL14
.696
-.127
-.156
.220
.470
.245
SOAL13
.578
.110
.428
.178
.009
-.115
SOAL7
-.039
.847
.167
.087
.179
.061
SOAL8
.115
.763
.031
.204
.341
.111
SOAL9
.155
.673
.447
.108
-.007
.007
SOAL23
.434
.627
.068
.349
-.189
.112
SOAL2
-.036
.097
.839
.175
.050
.083
SOAL1
-.095
.060
.712
.005
.003
.086
SOAL3
.226
.448
.614
-.181
.118
-.185
SOAL10
.198
.442
.508
.242
.111
.296
SOAL19
.008
.057
.396
.733
.099
.082
SOAL20
.401
.222
-.212
.700
.220
.069
SOAL21
.463
.234
-.145
.690
.243
.038
SOAL18
.248
.136
.238
.587
.242
-.420
SOAL22
.342
.283
.217
.531
-.331
.207
SOAL6
.016
.203
.243
.154
.752
-.027
SOAL5
.411
.199
-.014
.093
.716
-.027
SOAL4
.024
.219
.507
-.008
.096
.675
SOAL11
.323
.407
.040
.377
-.167
.499
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 13 iterations.
Sumber : hasil analisis faktor knowledge SPSS 16, 2015
Pada Tabel 4.10 di atas, terlihat bahwa knowledge terbentuk menjadi 6
kelompok, dengan syarat nilai masing-masing faktor harus di atas 0,5 dan untuk
nilai yang kurang dari 0,5 maka tidak akan diikut sertakan ke analisis berikutnya.
Pada soal 11 (butir pernyataan X1.6.1 pada kuesioner) nilai yang ditunjukkan
71
adalah dibawah 0,5 sehingga akan dieliminasi dan kembali dilakukan analisis
faktor, hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 153, hasil analisis faktor
knowledge yang kedua menunjukkan bahwa soal 3 (butir pernyataan X1.2.1 pada
kuesioner) memiliki nilai dibawah 0,5 sehingga akan dieliminasi juga, dan tahap
ini dilakukan sampai tiga kali hingga mendapatkan kelompok faktor yang telah
final.
K1
K2
K3
Soal 14, Soal 15, Soal 5
Soal 7, Soal 8, Soal 9
Soal 2, Soal 4, Soal 1, Soal 10
Knowledge
K4
Soal 23, Soal 22, Soal 17
K5
Soal 18, Soal 19, Soal 21, Soal 20
K6
Soal 13, Soal 12, Soal 16
Gambar 4.3 Hasil Analisis Faktor Knowledge
(Data Primer, 2015)
K1 terdiri dari : kemampuan project manager berkomunikasi, dan
kemampuan project manager memastikan skup-skup pekerjaan dalam proyek
terpenuhi, sehingga K1 berubah nama menjadi Communication and Scope
Management.
K2 terdiri dari : kemampuan project manager dalam time management
dan mampu merencanakan anggaran biaya proyek, sehingga nama baru K2
menjadi Time and Cost Management.
K3 terdiri dari : tingkat pendidikan seorang project manager adalah
seorang sarjana teknik sipil ataupun seorang magister teknik sipil dengan
72
pengalaman kerja diluar bidang kontruksi gedung seperti jembatan, jalan atau
bendungan. Nama K3 menjadi Pendidikan dan Pengalaman.
K4 terdiri dari : kemampuan project manager menguasai stakeholder
management seperti mampu menjaga hubungan dengan stakeholder dan mampu
melakukan pengembangan strategi untuk mengelola risiko yang mungkin timbul
dalam proyek. Nama K4 menjadi Stakeholder and Risk Management.
K5 terdiri dari : penguasaan seorang project manager terhadap
procurement management yaitu mampu melakukan proses seleksi sumber barang
dan jasa, serta penguasaan integration management. Nama K5 menjadi
Procurement and Integration Management.
K6 terdiri dari : penguasaan seorang project manager terhadap human
resource management yaitu mampu memanfaatkan sumber daya manusia yang
terampil. Dan K6 menjadi Human Resource Management.
Langkah analisis faktor ini dilakukan juga pada variabel skill dan
attitude, dapat dilihat di Lampiran 6 halaman 157. Dan untuk skill dan attitude
dapat dikelompokkan menjadi seperti dibawah ini.
Skill
SK1
Soal 9, Soal 7, Soal 8,
Soal 3, Soal 2, Soal 1,
Soal 10
SK2
Soal 13, Soal 12, Soal 11
SK3
Soal 5, Soal 4, Soal 6
Gambar 4.4 Hasil Analisis Faktor Skill
(Data Primer, 2015)
73
SK1 terdiri dari : keahlian project manager dalam memimpin tim,
menjalankan tim serta mengatur tim, memecahkan masalah yang terjadi baik dari
segi teknis dan non-teknis. Menguasai kode etik profesi dan melakukan inovasi
dalam mengembangkan kemampuan. Menguasai manajemen proyek keseluruhan
dan manajemen perubahan dengan menganalisis dampak perubahan pada proyek.
Dan SK1 dinamakan Leadership and Project Management.
SK2 terdiri dari : keahlian project manager dalam menentukan skala
prioritas perubahan dan bisa mengambil keputusan apa yang harus diubah dan
tidak. Mampu mengelola isu-isu yang akan muncul bila proyek dilaksanakan,
serta mencari tahu darimana sumber isu bergulir. SK2 dinamakan Profesionalism
and Isu Management.
SK3 terdiri dari : keahlian project manager dalam mendefinikan
proyek, project monitoring dan contolling, keahlian project manager dalam
mengendalikan permasalahan yang terjadi dan mengetahui solusi yang tepat untuk
masalah tersebut. Dan untuk SK3 dinamakan Definition Project and Problem
Solving. Dan pada variabel attitude, analisis faktor dapat dilihat pada Lampiran 6
halaman 159.
AT1
\
Soal 11, Soal 3, Soal
12, Soal 5, Soal 9,
Soal 2, Soal 1, Soal 4,
Soal 10,
Attitude
AT2
Soal 6, Soal 8, Soal 7
Gambar 4.5 Hasil Analisis Faktor Attitude
(Data Primer, 2015)
74
AT1 terdiri dari : sikap dan perilaku project manager yang bertanggung
jawab, percaya diri, pantang menyerah, selalu semangat bekerja, optimis,
berinisiatif, bekerja keras, dan mau belajar hal baru. AT1 dinamakan Tanggung
Jawab.
AT2 terdiri dari : project manager yang memiliki impian dan ambisi,
tidak meremehkan pekerjaan, dan mengetahui prioritas. AT2 dinamakan Impian
dan Prioritas.
Setelah mendapatkan variabel baru dari kelompok faktor di atas yang
sudah dijelaskan maka langkah selanjutnya melakukan uji asumsi klasik regresi
linier berganda sebagai salah satu persyaratan melakukan analisis regresi linier
berganda.
4.7 Analisis Hubungan Kompetensi Project Manager terhadap Keberhasilan
Proyek
4.7.1
Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendapatkan model regresi linier
berganda yang menghasilkan estimator linier tidak bias terbaik atau Best Linear
Unbias Estimator/BLUE (Aligifari, 2000). Uji asumsi klasik ini meliputi: uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
4.7.1.1
Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah
nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.
Uji normalitas akan dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov
dan juga melihat dari hasil output grafik Normal P-P Plot of Regression
75
Standardized Residual pada Lampiran 7 halaman 164 . Dasar keputusan uji
normalitas adalah data terdistribusi dengan normal apabila nilai signifikansi >
0,05 dan jika terdistribusi secara tidak normal maka nilai signifikansi < 0,05
(Raharjo, 2014).
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas dengan SPSS 16
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
100
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
.0000000
.31930180
.084
.078
-.084
Kolmogorov-Smirnov Z
.835
Asymp. Sig. (2-tailed)
.488
a. Test distribution is Normal.
Sumber : hasil uji normalitas SPSS 16, 2015
Hasil uji normalitas dengan rumus Kolmogorov-Smirnov menunjukkan angka
0,835 dan Asymp. Sig menunjukkan angka 0,488 yang artinya nilai uji normalitas
lebih besar dari 0,05 sehingga data dinyatakan terdistribusi secara normal.
4.7.1.2
Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya korelasi diantara
variabel bebas atau tidak terjadi multikolinearitas. Dasar keputusan uji
multikolinearitas adalah model regresi dikatakan bebas multikolinearitas memiliki
nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih 10 dan mempunyai angka
tolerance tidak kurang dari 0,1 (Nugroho, 2005).
76
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Bebas dengan SPSS 16
Coefficients
a
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std.
Error
3.063
.573
-.140
.093
-.111
K3
Correlations
Beta
t
Sig.
Collinearity
Statistics
Zeroorder Partial Part Tolerance VIF
5.347
.000
-.193
1.504
.136
.024 -.158 -.145
.563 1.776
.105
-.141
1.054
.295
.067 -.112 -.102
.519 1.925
-.072
.083
-.104 -.866
.389
.055 -.092 -.083
.645 1.550
K4
.095
.099
.128 .962
.339
.216
.102 .093
.527 1.899
K5
.001
.102
.001 .005
.996
.162
.001 .000
.501 1.995
K6
.153
.103
.216 1.491
.139
.254
.157 .144
.441 2.265
SK1
.097
.121
.116 .805
.423
.222
.086 .078
.450 2.222
SK2
.142
.085
.208 1.666
.099
.263
.175 .161
.593 1.685
SK3
.002
.104
.003 .022
.982
.129
.002 .002
.460 2.174
AT1
.093
.097
.114 .954
.343
.195
.101 .092
.652 1.535
AT2
.055
.074
.086 .742
.460
.198
.079 .072
.687 1.456
K1
K2
a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Sumber : hasil uji multikolinearitas SPSS 16, 2015
Dari tabel di atas, hasil uji multikolinearitas pada variabel bebas terlihat pada
kolom tolerance dan VIF, yang menunjukkan bahwa masing-masing variabel
bebas terbebas dari multikolinearitas. Angka tolerance dan VIF pada masingmasing variabel bebas menunjukkan bahwa tidak lebih dari 10 dan tidak kurang
dari 0,1.
4.7.1.3
Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Model regresi yang bebas dari autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson
(Alhusin, 2003) yang diinterpretasikan sebagai berikut:
< 1,10
adalah ada autokorelasi
77
1,10 – 1,54
adalah tidak ada kesimpulan
1,55 – 2,46
adalah tidak ada autokorelasi
2,46 – 2,90
adalah tidak ada kesimpulan
> 2,91
adalah ada autokorelasi
Uji autokorelasi yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.13
Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson dengan SPSS 16
Model Summary
Change Statistics
Std. Error
R
Model
1
R
Adjusted
of the
Square R Square Estimate
a
.368
.135
.080
.317
b
R Square
F
Change Change
.135
2.426
df1
df2
6
93
Sig. F
Durbin-
Change
Watson
.032
1.961
a. Predictors: (Constant), AT2, K4, SK2, AT1, SK1, K6
b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Sumber : hasil uji autokorelasi SPSS 16, 2015
Nilai Durbin-Watson (DW) hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan sebesar
1,961 dan artinya bahwa variabel antar variabel bebas tidak menunjukkan adanya
autokorelasi karena berada di antara 1,55 – 2,46.
4.7.1.4
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas. Prasyarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Model regresi
yang bebas dari heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatter plot serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y. Jika titik-titik pada scatter plot membentuk suatu pola tertentu
78
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi
heteroskedastisitas (Nugroho, 2005). Hasil uji ditampilkan heteroskedastisitas
dengan grafik scatter plot dibawah ini.
Gambar 4.6 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas
(Data Primer, 2015)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penyebaran titik scatter plot tidak
membentuk pola penyebaran tertentu sehingga dapat dikatakan bahwa tidak
terjadi penyimpangan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi.
4.7.2
Analisis Korelasi (Pearson Correlation)
Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat dan sebaliknya (Raharjo, 2014). Uji korelasi
dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16, dan hasil yang
diperoleh dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 166.
79
Berdasarkan nilai probabilitas, jika probabilitas (Sig. 2-tailed) lebih
besar dari 0,05 maka tidak terdapat korelasi atau hubungan dan sebaliknya jika
nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka terdapat korelasi. Dari tabel Pearson
Correlation pada Lampiran 8 halaman 166 dapat dilihat bahwa K4
(Communication and Scope Management), K6 (Human Resource Management),
SK1 (Leadership and Project Management), SK2 (Profesionalism and Isu
Management), AT1 (Tanggung Jawab) dan AT2 (Impian dan Prioritas) terjadi
korelasi terhadap Keberhasilan Proyek, nilai probabilitas masing-masing variabel
tersebut menunjukkan angka lebih kecil dari 0,05. Sehingga pada analisis regresi
linier berganda, hanya variabel bebas yang memiliki korelasi positif terhadap
variabel terikat saja yang akan digunakan pada analisis regresi linier berganda.
4.7.3
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil analisis data dengan bantuan SPSS 16 dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.
Tabel 4.14
Hasil Analisis Regresi dengan SPSS 16
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Std.
Error
Model
B
1
2.570
.523
K4
.042
.093
K6
.079
.088
SK1
.034
SK2
(Constant)
a
Standardized
Coefficients
Correlations
Beta
t
Sig.
Collinearity
Statistics
Zeroorder Partial Part Tolerance
VIF
4.916
.000
.056
.452
.652
.216
.047 .044
.596 1.677
.111
.891
.375
.254
.092 .086
.597 1.675
.099
.041
.346
.730
.222
.036 .033
.667 1.500
.119
.075
.176 1.587
.116
.263
.162 .153
.760 1.317
AT1
.087
.092
.107
.948
.345
.195
.098 .091
.726 1.377
AT2
.061
.072
.095
.849
.398
.198
.088 .082
.740 1.351
a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Sumber : hasil analisis regresi SPSS 16, 2015
80
Dari tabel di atas, dapat dituliskan persamaan analisis regresi linier
berganda sebagai berikut :
Keberhasilan Proyek = 2,570 + 0,042 K4 (Communication and Scope
Management) + 0,079 K6 (Human Resource Management) + 0,034 SK1
(Leadership and Project Management) + 0,119 SK2 (Profesionalism and Isu
Management) + 0,087 AT1 (Tanggung Jawab) + 0,061 AT2 (Impian dan
Prioritas)
(4.1)
Dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai koefisien b1 = 0,042 menunjukkan bahwa jika variabel K4
(Communication and Scope Management) yaitu bertambah satu ataupun
berkurang satu, maka pengungkapannya akan menyebabkan variabel
Keberhasilan Proyek bertambah 0,042 atau sebaliknya, dengan asumsi
variabel K6 (Human Resource Management), SK1 (Leadership and
Project Management), SK2 (Profesionalism and Isu Management), AT1
(Tanggung Jawab), AT2 (Impian dan Prioritas) konstan.
2. Nilai koefisien b2 = 0,079 menunjukkan bahwa jika variabel K6 (Human
Resource Management) bertambah ataupun berkurang satu, maka
pengungkapanya akan menyebabkan variabel Keberhasilan Proyek
bertambah
0,079
dan
sebaliknya,
dengan
asumsi
variabel
K4
(Communication and Scope Management), SK1 (Leadership and Project
Management), SK2 (Profesionalism and Isu Management), AT1
(Tanggung Jawab), AT2 (Impian dan Prioritas) konstan.
81
3. Nilai koefisien b3 = 0,034 menunjukkan bahwa jika variabel SK1
(Leadership and Project Management) bertambah ataupun berkurang satu,
maka pengungkapanya akan menyebabkan variabel Keberhasilan Proyek
bertambah
atau
berkurang
0,034,
dengan
asumsi
variabel
K4
(Communication and Scope Management), K6 (Human Resource
Management), SK2 (Profesionalism and Isu Management), AT1
(Tanggung Jawab), AT2 (Impian dan Prioritas) konstan.
4. Nilai koefisien b4 = 0,119 menunjukkan bahwa jika variabel SK2
(Profesionalism and Isu Management) bertambah ataupun berkurang satu,
maka pengungkapanya akan menyebabkan variabel Keberhasilan Proyek
bertambah
atau
berkurang
0,119,
dengan
asumsi
variabel
K4
(Communication and Scope Management), K6 (Human Resource
Management), SK1 (Leadership and Project Management), AT1
(Tanggung Jawab), AT2 (Impian dan Prioritas) konstan.
5. Nilai koefisien b5 = 0,087 menunjukkan bahwa jika variabel AT1
(Tanggung
Jawab)
bertambah
ataupun
berkurang
satu,
maka
pengungkapanya akan menyebabkan variabel Keberhasilan Proyek
bertambah
0,087
atau
sebaliknya,
dengan
asumsi
variabel
K4
(Communication and Scope Management), K6 (Human Resource
Management), SK1 (Leadership and Project Management), SK2
(Profesionalism and Isu Management), AT2 (Impian dan Prioritas)
konstan.
82
6. Nilai koefisien b6 = 0,061 menunjukkan bahwa jika variabel AT2 (Impian
dan Prioritas) bertambah ataupun berkurang satu, maka pengungkapanya
akan menyebabkan variabel Keberhasilan Proyek bertambah 0,061 atau
sebaliknya, dengan asumsi variabel K4 (Communication and Scope
Management), K6 (Human Resource Management), SK1 (Leadership and
Project Management), SK2 (Profesionalism and Isu Management), AT1
(Tanggung Jawab) konstan.
4.7.3.1 Analisis Korelasi Berganda/Uji F
Analisis korelasi berganda digunakan untuk mencari besarnya
hubungan dan kontribusi dua variabel bebas atau lebih secara simultan dengan
variabel terikat (Raharjo, 2014). Dasar pengambilan keputusan uji korelasi
berganda adalah jika nilai probabilititas 0,05 ≤ nilai probabilitas Sig., maka H0
diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara
variabel X dengan variabel Y. Dan jika nilai probabilititas 0,05 ≥ nilai probabilitas
Sig., maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan yang signifikan
antara variabel X dengan variabel Y.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H0 : bahwa kompetensi seorang project manager dari segi knowledge,
skill, dan attitude tidak memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
proyek.
Ha : bahwa kompetensi seorang project manager dari segi knowledge,
skill, dan attitude memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
proyek.
83
Untuk menjawab hipotesis di atas dilakukan dengan melakukan F Test, dengan
bantuan program SPSS 16 maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 4.15
Hasil Uji Korelasi Berganda/Uji F dengan SPSS 16
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1.467
6
.245
Residual
9.375
93
.101
10.842
99
Total
F
Sig.
2.426
.032a
a. Predictors: (Constant), AT2, K4, SK2, AT1, SK1, K6
b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Sumber : hasil analisis korelasi berganda SPSS 16, 2015
Disimpulkan menurut hasil uji korelasi berganda di atas, bahwa nilai probabilitas
Sig. lebih kecil dari nilai probabilitas, yaitu 0,032 < 0,050. Maka dapat dikatakan
bahwa variabel K4 (Communication and Scope Management), K6 (Human
Resource Management), SK1 (Leadership and Project Management), SK2
(Profesionalism and Isu Management), AT1 (Tanggung Jawab) dan AT2 (Impian
dan Prioritas) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel Keberhasilan Proyek. Untuk hipotesis yang diajukan, maka Ha diterima
yang berarti kompetensi project manager memiliki pengaruh terhadap
keberhasilan proyek.
4.7.3.2
Analisis Determinasi
Analisis determinasi bertujuan untuk menentukan proporsi atau
persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel
bebas. Dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka yang dilihat adalah
nilai Adjusted R Square. Hasil yang diperoleh dalam analisis data menggunakan
84
SPSS 16 adalah nilai Adjusted R Square yang didapat sebesar 0,080 (Lihat pada
Tabel 4.13). Artinya, Kompetensi seorang project manager dari segi knowledge
yaitu K4 (Communication and Scope Management) dan K6 (Human Resource
Management), skill yaitu SK1 (Leadership and Project Management) dan SK2
(Profesionalism and Isu Management) serta attitude AT1 (Tanggung Jawab) dan
AT2 (Impian dan Prioritas) hanya memiliki pengaruh 8% terhadap variasi (naikturunnya) keberhasilan proyek, dan untuk sisanya 92% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak di masukkan dalam penelitian ini.
4.7.4
Urutan Variabel Yang Mempengaruhi Keberhasilan Proyek
Untuk menentukan urutan variabel bebas yang berpengaruh terhadap
variabel terikat, dapat dilakukan dengan melihat koefisien regresi (Beta) antara
variabel yang satu dengan yang lain. Urutan variabel bebas yang mempengaruhi
variabel terikat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.16
Urutan Variabel Yang Mempengaruhi Keberhasilan Proyek
Coefficients
a
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1
(Constant)
B
Std.
Error
Beta
Correlations
t
Sig.
Collinearity
Statistics
Zeroorder Partial Part Tolerance VIF
2.570
.523
4.916
.000
K4
.042
.093
.056 .452
.652
.216
.047 .044
.596 1.677
K6
.079
.088
.111 .891
.375
.254
.092 .086
.597 1.675
SK1
.034
.099
.041 .346
.730
.222
.036 .033
.667 1.500
SK2
.119
.075
.176 1.587
.116
.263
.162 .153
.760 1.317
AT1
.087
.092
.107 .948
.345
.195
.098 .091
.726 1.377
AT2
.061
.072
.095 .849
.398
.198
.088 .082
.740 1.351
a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Sumber : hasil analisis regresi SPSS 16, 2015
85
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa koefisien regresi variabel bebas
yang memiliki nilai terbesar adalah SK2 yaitu seorang project manager yang
professionalism dan ahli dalam isu management, dilanjutkan dengan variabel
terbesar kedua adalah K6 pengetahuan dan penguasaan tentang human resource
management, diurutan ketiga adalah variabel AT1 yaitu sikap dan perilaku yang
bertanggung jawab dan percaya diri seorang project manager. Diurutan keempat
adalah AT2 yaitu seorang project manager yang memiliki impian dan ambisi serta
tidak meremehkan pekerjaan, diurutan kelima adalah variabel K4 yaitu
penguasaan project manager mengenai stakeholder management dan risk
management. Urutan yang terakhir adalah variabel SK1 yaitu keahlian seorang
project manager mengenai leadership and project management.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kesimpulan hasil penelitian
ini untuk mengindentifikasi hubungan kompetensi seorang Project Manager
berdasarkan tiga aspek yaitu knowledge, skill dan attitude terhadap keberhasilan
proyek konstruksi gedung diukur dari segi biaya, mutu dan waktu dapat dilihat
dengan :
1. Hasil analisis Pearson Correlation menunjukkan, dari sebelas
variabel bebas tersebut hanya enam yang berkorelasi terhadap
keberhasilan proyek diantaranya adalah Communication and Scope
Management, Human Resource Management, Leadership and
Project Management, Profesionalism and Isu Management,
Tanggung Jawab, Impian dan Prioritas. Dibuktikan dari nilai
probabilitas yaitu Sig.(2-tailed) berada dibawah 0,05. Sehingga
keenam variabel tersebut digunakan dalam analisis regresi linier
berganda.
2. Secara simultan enam variabel bebas tersebut memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel keberhasilan proyek. Ini
dibuktikan dari hasil uji F atau uji korelasi berganda yang
86
87
menunjukkan bahwa nilai Sig. 0,032 < 0,050. Maka dapat dikatakan
kompetensi project manager memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keberhasilan proyek.
3. Pengaruh
kompetensi
seorang
project
manager
terhadap
keberhasilan proyek dapat dikatakan tidak terlalu besar, ini
dibuktikan pada tabel Model Summaryb, dengan melihat nilai
Adjusted R Square yaitu sebesar 0,080. Keenam variabel bebas
tersebut hanya memiliki pengaruh 8% terhadap variasi (naikturunnya) keberhasilan proyek, dan untuk 92% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak di masukkan dalam penelitian ini.
Untuk menjawab rumusan masalah bagaimana urutan-urutan variabel yang
memiliki pengaruh terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung dapat dilihat
besaran koefisien regresi (beta) variabel bebas. Pada tabel Coefficienta dapat
dilihat bahwa koefisien regresi variabel bebas yang memiliki nilai terbesar yaitu
Profesionalism and Isu Management, dilanjutkan dengan variabel terbesar kedua
adalah Human Resource Management, diurutan ketiga adalah variabel Tanggung
Jawab, diurutan keempat adalah Impian dan Prioritas, diurutan kelima adalah
variabel Communication and Scope Management dan yang terakhir adalah
variabel Leadership and Project Management.
5.2
Saran
Saran yang mampu peneliti berikan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
88
1. Disarankan
kepada
seluruh
project
manager
untuk
lebih
memperhitungkan kompetensinya dari segi knowledge, skill dan
attitude dalam mencapai keberhasilan proyek gedung konstruksi,
walaupun pengungkapan pengaruh ketiga unsur kompetensi tersebut
hanya sekitar 8% namun ketiga unsur kompetensi tersebut tetap
penting untuk dikuasai.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama untuk
menyempurnakan hasil penelitian ini, dengan mencari unsur
kompetensi yang lebih banyak lagi, seperti misalnya kompetensi
pencapaian target kerja (achievement orientation), kompetensi
empati, kompetensi pencapaian bisnis ( Spencer dan Spencer, 1993;
Whitten, 2004) dan sebagainya. Sehingga dapat diidentifikasi 92%
variabel lainnya yang mampu mempengaruhi keberhasilan proyek.
3. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat melibatkan jumlah
sampel penelitian yang lebih banyak lagi dan menggunakan analisis
data lainnya, atau seperti analisis data Structural Equation
Modeling.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, Edisi 2, BPFE,
Yogyakarta.
Alhusin, S. 2003. Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS.10 for
Windows, Edisi Revisi. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. Cetakan ketujuh. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya.
Atkinson, R. 1999. Project Management: Cost, Time, and Quality, Two Best
Guesses and a Pheno-menon, Its Time to Accept Other Success Criteria. International
Journal of Project Management, 17(6): 337-342.
Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badiru dan Pulat. 1995. Comprehensive Project Management : Intergrating
Optimization Models, Management Principle, and Computers Industrial Engineering.
Univesity Of California, USA.
Chan, A. PC. 2002. A Predictive Model for Project Success, pp. 351-359
Crawford, L. 2005. Senior Management Perceptions of Project
Management Competence. International Journal of Project Management 23, pp: 716.
Cronbach. 1951. “Coefficient Alpha and the Internal Structure of
Tests”. Psychometrika v. 16 no. 3.
Djarwanto dan Subagyo, P. 1998. Statistik Induktif Edisi Keempat.
BPFE, Yogyakarta.
Djaali, P. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Grasindo
Duffield, C., dan Trigunarsyah, B. 1999. Manajemen Proyek : Dari
Konsepsi Sampai Penyelesaian. University Of Melbourne, Melbourne, Australia.
Ervianto, I. W. Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Revisi.
Yogyakarta : Penerbit ANDI
Gay, L.R. dan Diehl, P.L. 1992. Research Methods for Business and.
Management. MacMillan Publishing Company, New York.
Heryanto, I., dan Triwibowo, T. 2013. Manajemen proyek Berbasis
Teknologi Informasi. Bandung : Informatika Bandung.
90
91
Hidayat, A. 2012. Analisis Faktor dengan SPSS. Available from : URL:
http://www.statistikian.com/2014/03/analisis-faktor-dengan-spss.html. Diakses 12 Juni
2015.
Kagioglou, M., Cooper, R., dan Aouad, G. 2001. Performance
Management in Construction: A Conceptual Framework. Construction
Management and Economics, 19(1): 85-95.
Kerzner, H.1999. Project Management : A System Approach to
Planning, Scheduling, and Controlling. Van Nostrand Reinhold, New York, USA.
Kumaraswamy, M.M., dan Thorpe, A. 1996. Systemizing Construction
Project Evaluation. Journal of Management in Engineering, 12(1): 34-39.
Ling, F.Y.Y., Low, S.P., Wang, S.Q., dan Lim, H.H. 2009. Key Project
Management Practices Affecting Singaporean Firms’, Project Performance in
China. International Journal of Project Management, 27(1): 59-71.
Malhotra Naresh K, 1993. Marketing Research and Applied
Orientation. USA: Prentice Hall International.
McClelland, D.C. 1992. Testing for Competence Rather than for
Intelligence. In: International Journal of Training and Development, Vol. 22, No.
8, ISSN 0-07-00807-0
Michael E. P. 1994. Keunggulan Bersaing terjemahan, Binarupa
Aksara, Jakarta.
Mulyono, H. 2014. Data Screening-Membersiapkan Data untuk
Analisa
Kuantitatif.
Available
from
:
URL:
https://myenglish01.wordpress.com/2014/07/31/ . Diakses 5 Mei 2015.
Nugroho, B A. 2005, Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS,
Andi, Yogyakarta.
Nurick, A J., Thamhain, H J., Cleland D., dan Gareis, R., 1999.
Strategic Project Management. McGraw-Hill International Editions, Chapter 19.
Porter, M.E. 1994. Keunggulan Bersaing : Menciptakan dan
Mepertahankan Kinerja Unggul. Binarupa Aksara, Jakarta.
Prianto, K. 2012. Pengaruh Kompetensi Manajer Proyek Terhadap
Keberhasilan Proyek pada Perusahaan Kontraktor di Kabupaten Malang. Tesis
Universitas Brawijaya.
Project Management Institute. (2013). A Guide to the Project
Management Body of Knowledge (PMBOK guide) Fifth Edition. Newtown
Square, Pennsylvania: 14 Campus Boulevard.
92
PT. Pembangunan Perumahan, Tbk (PP). 2003. Buku Referensi untuk
Kontraktor – Bangunan Gedung dan Sipil. Gramedia, Jakarta.
Raharjo, S. 2014. Bantuan Olah Data Penelitian Dengan SPSS.
Available
from
:
URL:
http://www.konsistensi.com/search/label/Analisis%20Data/max-results=5
.
Diakses 27 Mei 2015.
Reifman, A., dan Keyton, K. 2010. Winzore. In Salkind (Ed.).
Encyclopedia Of Research Design. Thousand Oaks: SAGE Publication, Inc.
Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan 4.
Alfabeta, Bandung
Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Penerbit PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Shaw, E. 2011. 8 Attitudes Towards Success for Project Manager.
Available
from
:
URL:
http://www.projectsmart.co.uk/forums/viewtopic.php?t=828. Diakses 1 januari
2015.
Shenhar, A.J., Levy, O. dan Dvir, D. 1997. Mapping the Dimension of
Project Success. Project Management Journal, 28(2): 5-13.
Sheskin, D. J. 2010. Outlier. In Salkind (Ed.). Encyclopedia Of
Research Design. Thousand Oaks: SAGE Publication, Inc.
Singarimbun, Masri, dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survey.
LP3ES, Jakarta.
Smarstat, 2010. Mengenal Box-Plot (Box and Whisker Plots). Available
from : URL : https://smartstat.wordpress.com/2010/11/03/mengenal-box-plot-boxand-whisker-plots/ . Diakses 2 Juni 2015.
Soeharto, I. 1995, Manajemen Proyek – Dari konseptual Sampai
Operasional. Erlangga, Jakarta.
Solimun. 2002. Multivariate Analysis: Structural Equation Modeling
(SEM), Lisrel dan Amos. Universitas Negeri Malang, Malang.
Spencer, M.L., dan Spencer, M.S. 1993. Competence at Work: Models
for Superrior Performance. John Wily & Son, Inc, New York, USA.
Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitan, Cetakan Kenam. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis, Edisi ke-8. Alfabeta,
Bandung.
93
Syah, M. 2004. Kiat Manajer yang Sukses, terjemahan. Binarupa
Aksara, Jakarta.
Toor, S.R., dan Ogunlana, S.O. 2010. Beyond the “Iron Triangle” :
Stakeholder Perception of Key Performance Indicators (KPIs) for Large–Scale
Public Sector Development Projects. International Journal of Project
Management, 28(2): 228-236.
Trihendradi, C. 2007. Mastering Microsoft Project 2007 - Konsep & Aplikasi.
Yogyakarta : CV. Andi Offset
Ward, S.C., Chapman, C.B., dan Curtis, B. 1991. On the Allocation of
Risk in Construction Projects. International Journal of Project Management, 9(3):
140-147.
Weaver, P. 2013. 7 Critical Skills for Project Managers. Available
from : URL : http://projectmanager.com.au/7-critical-skills-for-project-managers/.
Diakses 24 Desember 2014.
Whitten, L.J., Bentley, D.L., dan Dittman C.K. 2004. System Analysis
and Design Methods. McGraw-Hill Companies.
Wikantari, T. 2003. ISO 9000 dalam industry Jasa Konstruksi &
Desain, Vol. 1 No. 2. Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Universitas Gunadarma.
Yulianto, O. 2005. Pengaruh Kompetensi Atasan terhadap Progress
Kemajuan Proyek (studi kasus : Rumah Sakit Bakti Mulya, Bandung). Jurnal
Ilmiah Universitas Udayana.
LAMPIRAN 1
94
Lampiran 1
Lembar Kuesioner Penelitian
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
Alamat : Gedung Pascasarjana Jl. PB. Sudirman Lantai I Denpasar, Bali Telp/Fax :
(0361) 224124
Kuesioner “Hubungan Kompetensi Project Manager terhadap Keberhasilan
Proyek Konstruksi Gedung”
Petunjuk Pengisian :
Responden dimohon untuk mengisi identitas dan memberikan pendapat tentang
kompetensi seorang Project Manager dilihat dari segi knowledge, skill, dan attitude
yang dipertimbangkan dalam perusahaan jasa konstruksi dengan memberikan tanda
silang (X). Dengan Skala Penilaian :
5 = sangat setuju (SS)
4 = setuju (S)
3 = netral/tidak tahu (NT/TT)
2 = tidak setuju (TS)
1 = sangat tidak setuju (STS)
A. Identitas Responden
1. Nama
: ………………………………………
2. Jenis Kelamin
:
3. Usia
: …………… Tahun
4. Pendidikan Terakhir
: ………………………………………
5. Jabatan saat ini
: ………………………………………
6. Pengalaman Bekerja
: …………… Tahun
7. Nama Perusahaan
: ………………………………………
8. Alamat Perusahaan
: ………………………………………
9. No. Tlp/Hp
: ………………………………………
â–¡ Pria
â–¡ Wanita
(……………………………)
95
Lanjutan Lampiran 1
Bagaimanakah pendapat anda terhadap penyataan-pernyataan dibawah ini berkaitan dengan
KOMPETENSI yang dipertimbangkan dalam pemilihan MANAJER PROYEK pada perusahaan anda
?
Variable : Knowledge/Pengetahuan (X1)
Skala Penilaian
Indicator
Latar Belakang
Pendidikan (X1.1)
Pernyataan
X1.1.1
Tingkat pendidikan seorang manajer proyek cukup
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Sarjana Teknik Sipil
X1.1.2
Tingkat pendidikan seorang manajer proyek adalah
Magister Teknik Sipil.
Pengalaman Kerja
(X1.2)
X1.2.1
Manajer proyek mempunyai pengalaman di bidang
konstruksi gedung minimal 3 tahun dan telah banyak
menangani proyek.
X1.2.2
Manajer proyek mempunyai pengalaman kerja di luar
konstruksi gedung (seperti konstruksi jembatan, jalan, dan
bendungan.)
Scope Management
(X1.3)
X1.3.1
Manajer proyek memahami dan menguasai semua
kebutuhan proyek dan skup-skup pekerjaan dalam proyek
terpenuhi agar proyek berjalan sesuai rencana.
X1.3.2
Manajer proyek mampu memahami dan menguasai dalam
menentukan kegiatan dan urutan kegiatan dengan teknik
Work Breakdown Structure
Time Management
(X1.4)
X1.4.1
Seorang manajer proyek mampu membuat penjadwalan
sebuah proyek dan mengendalikan waktu pelaksanaan
proyek.
X1.4.2
Seorang manajer proyek mampu mengatur tugas-tugas
dalam urutan yang benar untuk menyelesaikan proyek
tepat pada waktu, dan memastikan proyek berjalan pada
treknya.
Cost Management
(X1.5)
X1.5.1
Seorang manajer proyek mampu merencanakan dan
mengendalikan anggaran biaya proyek dengan membuat
estimasi dan anggaran belanja proyek.
96
X1.5.2
Seorang manajer proyek memastikan proyek selesai
dengan biaya yang tidak sampai melebihi anggaran yang
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
sudah ditentukan dan tentunya perusahaan inti maupun
pemilik proyek tidak mengalami kerugian
Quality
Management (X1.6)
X1.6.1
Seorang manajer proyek mampu merencanakan dan
menentukan kebijakan mutu dari material dan peralatan
yang dipakai, serta menguji untuk mengetahui apakah
sudah memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Human Resource
Management (X1.7)
X1.7.1
Seorang manajer proyek mampu memastikan para
anggota tim proyek menerima tugas dengan jelas untuk
menyelesaikan proyek.
X1.7.2
Seorang manajer proyek mampu memanfaatkan sumber
daya manusia yang terampil agar tercapai tujuan proyek
dan memberikan evaluasi setiap minggu terhadap kinerja
bawahannya
Communication
Management (X1.8)
X1.8.1
Seorang manajer proyek menguasai cara berkomunikasi
yang baik dalam sebuah tim, kemampuan komunikasi
project manager yang bisa menghubungkan semua
anggota tim agar dapat berkoordinasi dengan baik, serta
mempresentasikan prosedur kerja yang diinginkan kepada
anggota tim dalam menjalankan proyek.
X1.8.2
Seorang manajer proyek menguasai berkomunikasi secara
efektif, lisan dan tertulis dalam konteks pertemuan,
presentasi, memo dan laporan.
Risk Management
(X1.9)
X1.9.1
Manajer proyek mampu mengidentifikasi risiko-risiko
yang mungkin timbul dalam proses pelaksanaan proyek
dan mengetahui cara memitigasi/penanganan risiko
X1.9.2
Seorang manajer proyek melakukan pengembangan
strategi untuk mengelolanya risiko yang mungkin timbul
dalam proyek
Procurement
Management (X1.10)
X1.10.1
Seorang manajer proyek merencanakan dan melakukan
permintaan terhadap pengadaan barang dan jasa
X1.10.2
Seorang manajer proyek melakukan proses seleksi
sumber-sumber barang dan jasa yang akan digunakan
Integration
X1.11.1
Seorang manajer proyek
menentukan,
mampu
menggabungkan,
mengidentifikasi,
menyatukan,
dan
97
Management (X1.11)
mengkoordinasikan
proses
dan
kegiatan
proyek
manajemen
X1.11.2
Seorang
manajer
proyek
mampu
melakukann
pengembangan perencanaan proyek, pelaksanaan proyek
Lanjutan Lampiran 1
Stakeholder
Management (X1.12)
X1.12.1
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
dan kontrol terhadap perubahan selama siklus proyek
Seorang manajer proyek mampu menganalisis harapan
pemangku kepentingan proyek, dan secara efektif
melibatkan
para
pemangku
kepentingan
dalam
pengambilan keputusan.
X1.12.2
Seorang manajer proyek menjaga hubungan dengan
pemangku kepentingan dan memperoleh informasi dari
pemangku kepentingan yang akan relevan bagi proyek.
Variable : Skill/Keahlian (X2)
Skala Penilaian
Indicator
Kepemimpinan,
Menjalankan dan
Mengatur Tim (X2.1)
Pernyataan
X2.1.1
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Seorang manajer proyek mampu mengatasi perbedaanperbedaan dalam tim, memotivasi tim dan menginspirasi
tim sehingga dapat bekerja dengan semangat, mampu
menyatukan tim dengan mengenal tiap anggota timnya
satu-persatu secara personal.
X2.1.2
Seorang manajer proyek mampu mengarahkan dan
mengatur tim secara keseluruhan untuk melaksanakan
proyek sesuai dengan rencana agar tujuan proyek dapat
tercapai.
Problem Solving
(X2.2)
X2.2.1
Seorang manajer proyek mampu memecahkan masalah
yang terjadi pada tim proyek (non-teknis) dan yang terjadi
dalam pelaksanaan proyek (teknis).
X2.2.2
Seorang
manajer
proyek
mampu
mengendalikan
permasalahan yang terjadi dan mampu mengetahui solusi
yang tepat untuk setiap permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan proyek
Keahlian Menulis
(X2.3)
X2.3.1
Seorang manajer proyek harus mampu menulis definisi
proyek, rencana manajemen proyek, serta menuliskan
project monitoring dan controlling
Kemampuan
Presentasi (X2.4)
X2.4.1
Seorang manajer proyek mampu mempresentasikan
masalah yang terjadi dalam proyek, serta menjelaskan ide
98
dan solusi dari masalah tersebut pada rapat tim.
Profesionalisme
(X2.5)
X2.5.1
Seorang manajer proyek memiliki dan menguasai kode
etik profesi yaitu norma yang ditetapkan dalam profesinya
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
dan menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.
X2.5.2
Seorang manajer proyek mampu melakukan inovasi serta
mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya
mampu bersaing untuk menjadi yang terbaik di bidangnya
dengan meningkatkan dan memelihara imej profesi
melalui perwujudan perilaku profesional.
Menguasai
Manajemen Proyek
(X2.6)
X2.6.1
Seorang manajer proyek menguasai ilmu dalam hal
perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, pelaksanaan
dan pengendalian proyek, melakukan manajemen ruang
lingkup proyek, memastikan bahwa seluruh aktivitas yang
dilakukan dalam proyek telah memenuhi kebutuhan
proyek
Manajemen
Perubahan (X2.7)
X2.7.1
Seorang manajer proyek mampu menganalisis dampak
dari perubahan pada proyek, dapat melihat apakah
perubahan akan dikenakan biaya uang atau waktu dan
memutuskan untuk menyetujui/menolak secara langsung
X2.7.2
Seorang manajer proyek mampu menentukan skala
prioritas perubahan dan mengambil keputusan tentang apa
yang harus diubah dan apa yang tidak bisa diubah
Manajemen Isu
(X2.8)
X2.8.1
Seorang manajer proyek dapat mengelola isu-isu yang
akan muncul bila sebuah proyek akan dilaksanakan dan
tahu bagaimana cara meminimalkan gangguan dan
memungkinkan rencana aksi untuk dilakukan
X2.8.2
Seorang manajer proyek mencari tahu dari mana sumber
isu bergulir dan isu apa yang relevan dengan organisasi
proyek
99
Lanjutan Lampiran 1
Bagaimanakah pendapat anda terhadap penyataan-pernyataan dibawah ini berkaitan dengan
SIKAP & PERILAKU yang dipertimbangkan dalam pemilihan MANAJER PROYEK pada perusahaan
anda ?
Variable : Attitude/Sikap dan Perilaku (X3)
Skala Penilaian
Indicator
Bekerja Keras
(X3.1)
Pernyataan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Seorang manajer proyek tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan.
Mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh demi mendapat hasil
yang maksimal dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Mampu
memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dan tidak akan
mengeluhkan pekerjaannya.
Inisiatif (X3.2)
Seorang manajer proyek memiliki sifat tanggap pada pekerjaannya.
Bertindak
melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari
pekerjaan, kemampuan dalam melakukan sesuatu tanpa menunggu
perintah lebih dahulu.
Percaya Diri
(X3.3)
Seorang manajer proyek tidak ragu menunjukkan kemampuan yang
dimiliki, menunjukkan bidang yang dikuasai, berani mengawali untuk
berinovasi, berani berbicara dan berpendapat, selalu berpikir positif
dalam hal apapun.
Motivasi (X3.4)
Seorang manajer proyek mengarahkan orang-orang untuk mengatasi
perbedaan-perbedaan dan meraih tujuan proyek sebagai sebuah tim.
Memiliki kesadaran antar personal dengan memahami, mengenal,
bereaksi pada motivasi dan tingkah laku antarpersonal. Seorang
manajer memiliki dorongan diri untuk menyelesaikan proyek serta
masalah-masalah yang terjadi dalam proyek
Semangat Kerja
(X3.5)
Seorang manajer proyek memiliki antusias dalam memecahkan
masalah yang terjadi dalam pekerjaan, dan menyelesaikannya dengan
baik. Seorang manajer proyek melawan rasa frustasi dalam
menghadapi pekerjaan-pekerjaan demi mencapai tujuan proyek.
100
Lanjutan Lampiran 1
Impian &
Ambisi (X3.6)
Seorang manajer proyek memiliki impian dan ambisi, keinginan,
hasrat untuk tercapainya kesuksesan proyek dengan harapan bahwa
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
yang dikerjakan memuaskan stakeholder serta manajemen atas.
Tidak
Meremehkan
Pekerjaan (X3.7)
Seorang manajer proyek menghargai pekerjaannya dengan tidak
memandang sepele semua hal yang bersangkutan dengan berjalannya
proyek. Mau melakukan hal-hal kecil yang orang umum tidak mau
lakukan.
Mengetahui
Prioritas (X3.8)
Seorang manajer proyek bisa mendahulukan kepentingan perusahaan,
Optimis (X3.9)
Sikap optimis berhubungan dengan kepercayaan diri, seorang manajer
pekerjaan dan kepentingan organisasi dari kepentingan pribadi.
proyek selalu berpandangan positif terhadap semua hal dan semua
orang, memiliki motivasi diri, selalu mengupayakan jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi.
Belajar Hal
Baru (X3.10)
Seorang manajer proyek memiliki rasa keingintahuan yang tinggi
terhadap hal-hal baru, dan ingin mempelajarinya. Menambah wawasan
dengan selalu mengikuti perkembangan jaman, menambah ilmu
dengan banyak belajar dari pengalaman.
Tanggung
Jawab (X3.11)
Seorang manajer menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dengan
semaksimal mungkin, berani mengambil keputusan pada saat
dibutuhkan dan menyelesaikan konflik yang terjadi di lapangan.
Pantang
Menyerah
(X3.12)
Seorang manajer tetap berusaha menyelesaikan segala pekerjaan dan
hambatan yang terjadi selama proyek berlangsung, berkomitmen untuk
tetap bertahan walaupun masalah dan hambatan selalu datang,
memiliki kemauan kuat untuk membawa mencapai tujuan.
101
Lanjutan Lampiran 1
Bagaimanakah pendapat anda terhadap pernyataan-pernyataan dibawah ini berkaitan dengan
pencapaian KEBERHASILAN SEBUAH PROYEK dari segi biaya,mutu, waktu?
Variable : Keberhasilan Proyek (Y)
Skala Penilaian
Indicator
Biaya
Pernyataan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Perusahaan memperoleh keuntungan dari proyek.
1
2
3
4
5
Tidak ada penalty, atau complain atas mutu hasil kerja proyek.
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Proyek diselesaikan dengan biaya yang kompetitif dan dapat diterima
pemilik proyek
Pemilik proyek setuju dan melaksanakan pembayaran pekerjaan sampai
selesai. Tidak terjadi progress billing tidak terbayar pada saat pelaksanaan
proyek.
Mutu
Proyek dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak spesifikasi teknis dan
kesepakatan.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilaksanakan dengan baik
Waktu
Proyek diselesaikan tepat waktu, atau sesuai dengan jadwal kerja dokumen
kontrak.
Progres proyek berjalan sesuai jadwal, tidak ada hambatan yang berarti
Tidak ada complain mengenai progress pelaksanaan terkait penyelesaian
pekerjaan.
LAMPIRAN 2
102
Lampiran 2
Rekapitulasi Jawaban Responden
Variabel X1 Knowledge
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
JAWABAN PERTANYAAN
1
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
2
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
3
5
5
5
4
3
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
3
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
6
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
7
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
8
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
9
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
10
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
3
5
3
11
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
3
12
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
13
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
14
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
15
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
16
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
17
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
18
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
19
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
20
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
21
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
22
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
23
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
103
20
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
3
5
3
3
4
5
3
4
3
4
3
5
4
4
3
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
3
5
5
4
5
5
4
4
3
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
3
4
3
5
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
5
3
3
5
3
5
5
4
3
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
4
5
4
3
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
3
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
3
5
5
4
4
4
4
3
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
5
3
5
5
4
5
4
4
5
3
4
5
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
5
5
5
5
4
4
5
4
5
4
3
5
3
4
3
3
4
4
5
4
4
3
5
5
4
4
4
5
4
5
3
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
3
4
4
5
4
5
5
4
4
4
3
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
3
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
3
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
3
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
3
3
4
4
5
4
5
4
4
4
3
4
5
5
3
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
3
4
5
5
3
5
4
4
5
5
4
4
3
4
3
5
4
3
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
5
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
3
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
3
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
3
5
4
5
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
3
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
104
48
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
4
4
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
105
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
4
5
4
4
5
3
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
3
4
3
5
4
4
5
3
3
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
3
5
3
5
4
4
5
4
4
4
3
5
5
5
5
4
5
4
3
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
3
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
3
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
3
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
3
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
3
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
3
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
3
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4
3
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
5
3
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
106
Lanjutan Lampiran 2
Variabel X2 Skill
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
JAWABAN PERTANYAAN
1
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
2
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
3
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
6
4
4
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
7
5
4
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
3
4
4
4
4
8
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
9
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
10
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
11
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
3
5
4
4
5
12
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
13
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
107
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
3
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
3
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
3
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
3
3
4
5
5
4
4
3
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
3
5
5
5
4
4
4
4
3
5
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
5
5
3
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
3
5
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
5
5
108
52
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
3
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
3
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
3
5
5
4
4
4
5
4
5
109
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
3
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
3
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
3
4
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
110
Lanjutan Lampiran 2
Variabel X3 Attitude
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
JAWABAN PERTANYAAN
1
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
2
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
3
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
3
3
6
4
3
5
5
4
4
5
3
3
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
7
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
3
3
8
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
3
5
4
4
4
9
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
10
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
11
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
12
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
111
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
3
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
3
3
4
4
5
4
5
3
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
3
3
5
4
5
4
3
4
5
4
4
4
3
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
5
5
4
3
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
3
5
5
5
4
3
4
4
4
4
4
3
5
5
4
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
112
52
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
3
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
3
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
3
5
5
5
5
5
3
4
5
4
3
5
5
4
4
4
3
4
4
3
5
5
4
4
5
3
3
4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
113
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
3
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
3
4
5
5
3
3
5
4
5
4
3
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
3
3
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
3
5
5
4
3
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
114
Lanjutan Lampiran 2
Variabel Y Keberhasilan Proyek
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
JAWABAN PERTANYAAN
1
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
2
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
3
3
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
6
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
7
5
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
4
4
5
8
4
3
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
9
4
3
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
115
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
3
3
4
4
4
4
5
4
3
4
5
5
4
4
3
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
3
5
5
4
5
3
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
3
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
3
4
3
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
3
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
116
52
5
4
5
4
5
5
4
5
4
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
3
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
3
3
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
3
5
117
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
3
5
4
5
4
3
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
3
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
5
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
5
4
5
4
3
LAMPIRAN 3
118
Lampiran 3
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Tahap Pertama Variabel Knowledge
Tabel Reliabilitas Knowledge Tahap Pertama
Case Processing Summary
N
%
Valid
10
21.7
Excludeda
36
78.3
Total
46
100.0
Cases
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Cronbach's Alpha
Items
N of Items
.932
.938
48
119
Lanjutan Lampiran 3
Tabel Validitas (Corrected Item-Total Correlation)
Knowledge Tahap Pertama
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if Item Corrected Item-Total
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Deleted
Correlation
Correlation
Item Deleted
SOAL1
190.40
319.156
-.462
.
.939
SOAL2
190.10
312.989
-.375
.
.936
SOAL3
188.40
299.378
.157
.
.933
SOAL4
188.60
279.378
.628
.
.929
SOAL5
187.80
297.067
.402
.
.931
SOAL6
187.70
291.567
.769
.
.929
SOAL7
188.00
288.889
.636
.
.929
SOAL8
188.30
293.789
.331
.
.932
SOAL9
188.40
299.378
.157
.
.933
SOAL10
188.00
309.556
-.294
.
.935
SOAL11
187.90
300.544
.201
.
.932
SOAL12
187.80
299.289
.276
.
.932
SOAL13
187.60
303.378
.064
.
.932
SOAL14
187.70
292.456
.714
.
.929
120
SOAL15
187.80
289.956
.811
.
.929
SOAL16
188.20
289.733
.667
.
.929
SOAL17
188.00
279.111
.674
.
.928
SOAL18
188.80
281.067
.560
.
.930
SOAL19
188.70
290.011
.370
.
.932
SOAL20
188.70
286.900
.606
.
.929
SOAL21
188.40
286.489
.778
.
.928
SOAL22
188.30
289.789
.744
.
.929
SOAL23
188.20
286.622
.646
.
.929
SOAL24
188.50
278.056
.767
.
.927
SOAL25
188.20
293.067
.509
.
.930
SOAL26
188.00
300.222
.224
.
.932
SOAL27
188.60
295.156
.269
.
.932
SOAL28
188.30
299.567
.137
.
.933
SOAL29
188.50
297.611
.621
.
.930
SOAL30
188.00
296.889
.412
.
.931
SOAL31
188.00
292.222
.493
.
.930
SOAL32
188.20
294.622
.436
.
.931
SOAL33
188.40
290.489
.597
.
.929
SOAL34
188.40
299.378
.300
.
.931
SOAL35
187.90
285.211
.786
.
.928
121
SOAL36
188.20
299.511
.209
.
.932
SOAL37
188.60
284.711
.611
.
.929
SOAL38
188.70
292.456
.714
.
.929
SOAL39
189.00
288.444
.460
.
.931
SOAL40
189.50
298.722
.165
.
.933
SOAL41
188.30
288.678
.803
.
.928
SOAL42
188.30
288.678
.803
.
.928
SOAL43
188.20
292.400
.540
.
.930
SOAL44
188.70
287.344
.729
.
.928
SOAL45
189.50
285.389
.620
.
.929
SOAL46
188.60
278.044
.835
.
.927
SOAL47
188.40
276.267
.872
.
.926
SOAL48
188.00
283.556
.868
.
.927
LAMPIRAN 4
122
Lampiran 4
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Dengan 46 Responden
X1 KNOWLEDGE
Tabel Reliabilitas Knowledge 46 Responden
Case Processing Summary
N
%
Valid
46
100.0
Excludeda
0
.0
Total
46
100.0
Cases
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Cronbach's Alpha
Items
N of Items
.908
.919
48
123
Lanjutan Lampiran 4
Tabel Validitas Knowledge 46 Responden
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if Item Corrected Item-Total
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Deleted
Correlation
Correlation
Item Deleted
SOAL1
194.83
209.391
.123
.
.909
SOAL2
194.52
206.833
.252
.
.908
SOAL3
192.80
211.094
.076
.
.909
SOAL4
192.80
207.050
.161
.
.910
SOAL5
192.22
206.841
.429
.
.906
SOAL6
192.11
205.521
.618
.
.905
SOAL7
192.35
205.521
.387
.
.906
SOAL8
192.89
207.877
.169
.
.909
SOAL9
192.63
207.394
.301
.
.907
SOAL10
192.67
212.802
-.021
.
.910
SOAL11
192.48
211.633
.062
.
.909
SOAL12
192.46
211.898
.032
.
.909
SOAL13
192.22
207.685
.365
.
.906
SOAL14
192.39
203.266
.591
.
.904
SOAL15
192.41
202.337
.606
.
.904
124
SOAL16
192.59
200.737
.613
.
.904
SOAL17
192.50
201.456
.508
.
.905
SOAL18
193.33
204.714
.222
.
.909
SOAL19
193.35
201.387
.331
.
.908
SOAL20
193.09
196.926
.577
.
.903
SOAL21
192.83
202.591
.448
.
.905
SOAL22
192.89
200.810
.595
.
.904
SOAL23
192.78
199.418
.665
.
.903
SOAL24
193.20
199.805
.412
.
.906
SOAL25
192.57
203.896
.530
.
.905
SOAL26
192.65
209.610
.171
.
.908
SOAL27
193.28
205.941
.250
.
.908
SOAL28
192.50
205.144
.386
.
.906
SOAL29
192.83
202.325
.603
.
.904
SOAL30
192.48
205.722
.434
.
.906
SOAL31
192.50
203.544
.503
.
.905
SOAL32
192.50
203.633
.533
.
.905
SOAL33
192.63
204.638
.468
.
.905
SOAL34
192.78
205.596
.411
.
.906
SOAL35
192.35
200.587
.635
.
.903
SOAL36
192.54
204.920
.461
.
.905
125
SOAL37
192.91
199.326
.577
.
.904
SOAL38
193.02
202.466
.544
.
.904
SOAL39
193.07
197.973
.640
.
.903
SOAL40
193.89
208.766
.139
.
.909
SOAL41
192.76
204.630
.536
.
.905
SOAL42
192.59
203.448
.613
.
.904
SOAL43
192.57
203.540
.598
.
.904
SOAL44
192.67
202.091
.567
.
.904
SOAL45
193.54
207.365
.184
.
.909
SOAL46
192.78
201.507
.432
.
.905
SOAL47
192.78
197.818
.610
.
.903
SOAL48
192.39
202.643
.632
.
.904
126
Lanjutan Lampiran 4
X2 SKILL
Tabel Reliabilitas Skill 46 Responden
Case Processing Summary
N
%
Valid
46
100.0
Excludeda
0
.0
Total
46
100.0
Cases
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Cronbach's Alpha
Items
N of Items
.906
.916
39
127
Lanjutan Lampiran 4
Tabel Validitas Skill 46 Responden
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if Item Corrected Item-Total
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Deleted
Correlation
Correlation
Item Deleted
SOAL1
161.00
125.778
.740
.
.900
SOAL2
161.11
124.766
.662
.
.900
SOAL3
161.04
126.976
.648
.
.901
SOAL4
161.09
126.392
.614
.
.901
SOAL5
161.59
132.470
.051
.
.914
SOAL6
160.93
128.996
.466
.
.903
SOAL7
161.04
128.443
.573
.
.902
SOAL8
161.09
128.526
.424
.
.904
SOAL9
161.65
133.743
.105
.
.907
SOAL10
161.30
132.128
.215
.
.906
SOAL11
161.30
134.794
.001
.
.908
SOAL12
162.28
134.563
-.013
.
.912
SOAL13
161.43
134.918
.000
.
.908
SOAL14
161.35
131.165
.287
.
.905
SOAL15
161.22
129.952
.418
.
.904
SOAL16
161.09
125.414
.611
.
.901
128
SOAL17
160.91
128.703
.491
.
.903
SOAL18
161.04
124.576
.660
.
.900
SOAL19
161.07
126.685
.521
.
.902
SOAL20
160.98
127.844
.459
.
.903
SOAL21
161.07
127.796
.403
.
.904
SOAL22
160.93
124.462
.736
.
.899
SOAL23
161.22
126.485
.580
.
.902
SOAL24
161.07
126.507
.695
.
.901
SOAL25
160.98
127.666
.578
.
.902
SOAL26
161.09
124.659
.702
.
.900
SOAL27
161.07
124.862
.681
.
.900
SOAL28
160.87
128.694
.495
.
.903
SOAL29
161.04
127.243
.508
.
.902
SOAL30
160.89
124.188
.759
.
.899
SOAL31
160.93
130.462
.379
.
.904
SOAL32
161.65
131.343
.133
.
.910
SOAL33
160.98
129.933
.428
.
.904
SOAL34
161.20
125.539
.547
.
.902
SOAL35
161.26
127.575
.382
.
.905
SOAL36
161.52
131.055
.325
.
.905
SOAL37
161.37
129.794
.413
.
.904
129
SOAL38
161.41
130.292
.296
.
.905
SOAL39
161.46
129.009
.409
.
.904
130
Lanjutan Lampiran 4
X3 ATTITUDE
Tabel Reliabilitas Attitude 46 Responden
Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
46
100.0
Excludeda
0
.0
Total
46
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha
Standardized Items
N of Items
.864
.885
12
131
Lanjutan Lampiran 4
Tabel Validitas Attitude 46 Responden
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
SOAL1
49.02
17.755
.649
.663
.849
SOAL2
49.28
17.941
.291
.431
.877
SOAL3
49.07
17.440
.710
.807
.845
SOAL4
49.17
17.302
.652
.693
.847
SOAL5
49.20
16.294
.681
.726
.843
SOAL6
49.67
19.202
.125
.503
.887
SOAL7
49.43
16.962
.641
.816
.847
SOAL8
49.24
18.142
.458
.601
.858
SOAL9
49.20
16.916
.745
.760
.841
SOAL10
49.33
17.158
.561
.770
.852
SOAL11
49.02
17.444
.733
.895
.844
SOAL12
49.02
17.444
.733
.872
.844
121
LAMPIRAN 5
132
Lampiran 5
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas, Analisis Deskriptif, dan Data Cleaning Semua Variabel X dan Variabel Y.
Variable X1 Knowledge
Tabel Reliabilitas Knowledge
Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
100
100.0
Excludeda
0
.0
Total
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha
Standardized Items
N of Items
.926
.927
23
133
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Validitas Knowledge
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
SOAL1
101.19
51.832
.451
.
.925
SOAL2
101.03
51.262
.457
.
.925
SOAL3
100.95
52.129
.437
.
.925
SOAL4
101.18
50.796
.497
.
.924
SOAL5
101.13
50.781
.645
.
.921
SOAL6
101.05
51.422
.543
.
.923
SOAL7
100.79
53.400
.446
.
.925
SOAL8
100.89
52.281
.529
.
.923
SOAL9
100.91
52.406
.398
.
.926
SOAL10
101.15
49.058
.649
.
.921
SOAL11
101.14
50.202
.625
.
.922
SOAL12
101.10
50.394
.707
.
.920
SOAL13
101.05
50.775
.636
.
.921
SOAL14
101.10
50.980
.621
.
.922
SOAL15
101.12
50.834
.587
.
.922
134
SOAL16
101.20
50.202
.672
.
.921
SOAL17
101.00
52.081
.465
.
.924
SOAL18
101.19
50.196
.604
.
.922
SOAL19
101.26
50.356
.635
.
.921
SOAL20
101.12
51.076
.603
.
.922
SOAL21
101.11
50.281
.722
.
.920
SOAL22
101.14
50.344
.679
.
.921
SOAL23
100.94
51.673
.587
.
.922
Tabel Analisis Deskriptif Knowledge
Statistics
SOAL1 SOAL2 SOAL3 SOAL4 SOAL5 SOAL6 SOAL7 SOAL8 SOAL9 SOAL10 SOAL11 SOAL12 SOAL13 SOAL14 SOAL15 SOAL16 SOAL17 SOAL18 SOAL19 SOAL20 SOAL21 SOAL22 SOAL23
N Valid
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
4.48
4.66
4.74
4.49
4.54
4.62
4.88
4.78
4.76
4.56
4.54
4.57
4.62
4.57
4.55
4.47
4.67
4.50
4.43
4.55
4.56
4.54
4.73
Median
4.50
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
4.00
5.00
5.00
4.00
5.00
5.00
5.00
5.00
Mode
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4a
5
5
4
5
5
5
5
.541
.555
.485
.628
.501
.508
.327
.416
.515
.574
.558
.498
.508
.498
.539
.540
.493
.541
.517
.500
.499
.501
.446
Missing
Std.
Deviation
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
135
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Data Outlier Knowledge
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
SOAL1
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL2
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL3
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL4
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL5
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL6
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL7
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL8
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL9
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL10
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL11
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL12
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
136
SOAL13
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL14
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL15
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL16
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL17
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL18
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL19
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL20
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL21
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL22
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL23
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
137
Grafik Boxplot Knowledge
138
Lanjutan Lampiran 5
Variable X2 Skill
Tabel Reliabilitas Skill
Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
100
100.0
Excludeda
0
.0
Total
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha
Standardized Items
N of Items
.903
.905
13
139
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Validitas Skill
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
SOAL1
53.65
18.614
.703
.803
.892
SOAL2
53.65
18.755
.669
.781
.894
SOAL3
53.56
18.895
.622
.640
.896
SOAL4
53.67
18.425
.749
.729
.890
SOAL5
53.85
19.078
.541
.606
.900
SOAL6
53.91
19.052
.602
.594
.897
SOAL7
53.57
19.076
.533
.610
.900
SOAL8
53.53
19.060
.651
.601
.895
SOAL9
53.51
19.404
.573
.569
.898
SOAL10
53.64
18.960
.650
.580
.895
SOAL11
53.70
18.818
.604
.578
.897
SOAL12
53.85
19.179
.540
.779
.899
SOAL13
53.83
18.951
.561
.759
.899
140
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Analisis Deskriptif Skill
Statistics
SOAL1
SOAL2
SOAL3
SOAL4
SOAL5
SOAL6
SOAL7
SOAL8
SOAL9
SOAL10
SOAL11
SOAL12
SOAL13
Valid
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Missing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
4.51
4.51
4.60
4.49
4.31
4.25
4.59
4.63
4.65
4.52
4.46
4.31
4.33
Median
5.00
5.00
5.00
4.50
4.00
4.00
5.00
5.00
5.00
5.00
4.00
4.00
4.00
Mode
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
Std. Deviation
.522
.522
.532
.522
.563
.520
.570
.485
.479
.502
.558
.545
.570
N
141
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Data Outlier Skill
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
SOAL1
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL2
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL3
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL4
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL5
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL6
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL7
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL8
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL9
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL10
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL11
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL12
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL13
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
142
Lanjutan Lampiran 5
Grafik Boxplot Skill
143
Lanjutan Lampiran 5
Variable X3 Attitude
Tabel Reliabilitas Attitude
Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
100
100.0
Excludeda
0
.0
Total
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha
Standardized Items
N of Items
.915
.928
12
144
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Validitas Attitude
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-Total
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Item Deleted
SOAL1
50.58
19.337
.719
.716
.906
SOAL2
50.81
19.145
.418
.390
.923
SOAL3
50.54
19.483
.722
.870
.906
SOAL4
50.66
19.136
.679
.678
.907
SOAL5
50.64
18.617
.722
.749
.904
SOAL6
51.01
19.020
.439
.595
.922
SOAL7
50.88
17.965
.782
.859
.901
SOAL8
50.76
18.871
.712
.732
.905
SOAL9
50.67
18.728
.776
.731
.903
SOAL10
50.76
18.326
.726
.777
.904
SOAL11
50.55
19.280
.767
.899
.904
SOAL12
50.55
19.280
.767
.867
.904
145
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Analisis Deskriptif Attitude
Statistics
N
SOAL1
SOAL2
SOAL3
SOAL4
SOAL5
SOAL6
SOAL7
SOAL8
SOAL9
SOAL10
SOAL11
SOAL12
Valid
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Missing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
4.73
4.50
4.77
4.65
4.67
4.30
4.43
4.55
4.64
4.55
4.76
4.76
Median
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
4.00
4.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
Mode
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Std. Deviation
.446
.732
.423
.500
.551
.732
.607
.520
.503
.592
.429
.429
146
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Data Outlier Attitude
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
SOAL1
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL2
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL3
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL4
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL5
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL6
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL7
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL8
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL9
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL10
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL11
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL12
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
147
Lanjutan Lampiran 5
Grafik Boxplot Attitude
148
Lanjutan Lampiran 5
Variable Y Keberhasilan Proyek
Tabel Reliabilitas Keberhasilan Proyek
Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
100
100.0
Excludeda
0
.0
Total
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha
Standardized Items
N of Items
.806
.810
9
149
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Validitas Keberhasilan Proyek
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-Total
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Item Deleted
SOAL1
35.53
7.363
.465
.362
.791
SOAL2
35.78
7.284
.514
.509
.785
SOAL3
35.37
7.246
.585
.437
.778
SOAL4
35.81
7.065
.489
.501
.788
SOAL5
35.50
7.040
.497
.775
.787
SOAL6
35.42
7.216
.564
.762
.780
SOAL7
35.64
7.425
.393
.491
.800
SOAL8
35.80
7.091
.454
.707
.794
SOAL9
35.87
6.882
.569
.785
.777
150
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Analisis Deskriptif Keberhasilan Proyek
Statistics
N
SOAL1
SOAL2
SOAL3
SOAL4
SOAL5
SOAL6
SOAL7
SOAL8
SOAL9
Valid
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Missing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
4.56
4.31
4.72
4.28
4.59
4.67
4.45
4.29
4.22
Median
5.00
4.00
5.00
4.00
5.00
5.00
4.00
4.00
4.00
Mode
5
4
5
4
5
5
4
4
4
Std. Deviation
.499
.486
.451
.570
.570
.473
.539
.591
.561
151
Lanjutan Lampiran 5
Tabel Data Outlier Keberhasilan Proyek
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
SOAL1
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL2
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL3
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL4
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL5
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL6
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL7
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL8
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
SOAL9
100
100.0%
0
.0%
100
100.0%
152
Lanjutan Lampiran 5
Grafik Boxplot Keberhasilan Proyek
LAMPIRAN 6
153
Lampiran 6
Analisis Faktor Knowledge, Skill, Attitude
Hasil Analisis Faktor Knowledge (X1)
Tabel KMO and Barlett’s Test Knowledge
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
.766
Approx. Chi-Square
1.525E3
df
253
Sig.
.000
Tabel Analisis Faktor Knowledge
Rotated Component Matrixa
Component
1
2
3
4
5
6
SOAL17
.789
.224
.041
.026
-.172
-.067
SOAL16
.783
.079
-.002
.281
.156
-.125
SOAL12
.730
.240
.050
.156
.134
.138
SOAL15
.726
-.146
-.091
.150
.377
.257
SOAL14
.696
-.127
-.156
.220
.470
.245
154
SOAL13
.578
.110
.428
.178
.009
-.115
SOAL7
-.039
.847
.167
.087
.179
.061
SOAL8
.115
.763
.031
.204
.341
.111
SOAL9
.155
.673
.447
.108
-.007
.007
SOAL23
.434
.627
.068
.349
-.189
.112
SOAL2
-.036
.097
.839
.175
.050
.083
SOAL1
-.095
.060
.712
.005
.003
.086
SOAL3
.226
.448
.614
-.181
.118
-.185
SOAL10
.198
.442
.508
.242
.111
.296
SOAL19
.008
.057
.396
.733
.099
.082
SOAL20
.401
.222
-.212
.700
.220
.069
SOAL21
.463
.234
-.145
.690
.243
.038
SOAL18
.248
.136
.238
.587
.242
-.420
SOAL22
.342
.283
.217
.531
-.331
.207
SOAL6
.016
.203
.243
.154
.752
-.027
SOAL5
.411
.199
-.014
.093
.716
-.027
SOAL4
.024
.219
.507
-.008
.096
.675
SOAL11
.323
.407
.040
.377
-.167
.499
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 13 iterations.
155
Lanjutan Lampiran 6
Tabel KMO and Barlett’s Test Knowledge Kedua
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
.766
Approx. Chi-Square
1.525E3
df
253
Sig.
.000
Tabel Analisis Faktor Knowledge Kedua
Rotated Component Matrixa
Component
1
2
3
4
5
6
SOAL17
.789
.224
.041
.026
-.172
-.067
SOAL16
.783
.079
-.002
.281
.156
-.125
SOAL12
.730
.240
.050
.156
.134
.138
SOAL15
.726
-.146
-.091
.150
.377
.257
SOAL14
.696
-.127
-.156
.220
.470
.245
SOAL13
.578
.110
.428
.178
.009
-.115
SOAL7
-.039
.847
.167
.087
.179
.061
156
SOAL8
.115
.763
.031
.204
.341
.111
SOAL9
.155
.673
.447
.108
-.007
.007
SOAL23
.434
.627
.068
.349
-.189
.112
SOAL2
-.036
.097
.839
.175
.050
.083
SOAL1
-.095
.060
.712
.005
.003
.086
SOAL3
.226
.448
.614
-.181
.118
-.185
SOAL10
.198
.442
.508
.242
.111
.296
SOAL19
.008
.057
.396
.733
.099
.082
SOAL20
.401
.222
-.212
.700
.220
.069
SOAL21
.463
.234
-.145
.690
.243
.038
SOAL18
.248
.136
.238
.587
.242
-.420
SOAL22
.342
.283
.217
.531
-.331
.207
SOAL6
.016
.203
.243
.154
.752
-.027
SOAL5
.411
.199
-.014
.093
.716
-.027
SOAL4
.024
.219
.507
-.008
.096
.675
SOAL11
.323
.407
.040
.377
-.167
.499
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 13 iterations.
157
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Analisis Faktor Skill (X2)
Tabel KMO and Barlett’s Test Skill
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
.752
Approx. Chi-Square
824.728
df
78
Sig.
.000
Tabel Analisis Faktor Skill
Rotated Component Matrixa
Component
1
2
3
SOAL9
.845
.130
.016
SOAL7
.765
.151
.029
SOAL8
.678
.184
.309
SOAL3
.659
.079
.404
SOAL2
.655
.042
.518
158
SOAL1
.642
.066
.579
SOAL10
.555
.543
.124
SOAL13
.086
.861
.231
SOAL12
-.025
.802
.397
SOAL11
.394
.770
.014
SOAL5
.092
.279
.768
SOAL4
.498
.231
.661
SOAL6
.118
.501
.610
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 12 iterations.
159
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Analisis Faktor Attitude (X3)
Tabel KMO and Barlett’s Test Attitude
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
.829
Approx. Chi-Square
967.928
df
66
Sig.
.000
Tabel Analisis Faktor Skill
Rotated Component Matrixa
Component
1
2
SOAL11
.923
.079
SOAL3
.897
.060
SOAL12
.892
.121
SOAL5
.815
.117
SOAL9
.802
.283
SOAL2
.661
.146
SOAL1
.653
.314
160
SOAL4
.624
.338
SOAL10
.601
.474
SOAL6
-.141
.868
SOAL8
.287
.798
SOAL7
.420
.780
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
LAMPIRAN 7
161
Lampiran 7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Tahap I.
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
1
AT2, K2, K1, SK2,
Variables Removed
Method
.
Enter
K3, AT1, K4, SK3,
K5, SK1, K6
a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error of the
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Estimate
R Square Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
Durbin-Watson
1
.428a
.183
.081
.317
.183
1.790
11
88
.068
1.909
a. Predictors: (Constant), AT2, K2, K1, SK2, K3, AT1, K4, SK3, K5, SK1, K6
b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
162
Lanjutan Lampiran 7
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
1.983
11
.180
1.790
.068a
Residual
8.859
88
.101
Total
10.842
99
a. Predictors: (Constant), AT2, K2, K1, SK2, K3, AT1, K4, SK3, K5, SK1, K6
b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
3.063
.573
K1
-.140
.093
K2
-.111
K3
Standardized
Coefficients
t
Sig.
5.347
.000
-.193
-1.504
.105
-.141
-.072
.083
K4
.095
K5
Collinearity Statistics
Zero-order
Partial
Part
Tolerance
VIF
.136
.024
-.158
-.145
.563
1.776
-1.054
.295
.067
-.112
-.102
.519
1.925
-.104
-.866
.389
.055
-.092
-.083
.645
1.550
.099
.128
.962
.339
.216
.102
.093
.527
1.899
.001
.102
.001
.005
.996
.162
.001
.000
.501
1.995
K6
.153
.103
.216
1.491
.139
.254
.157
.144
.441
2.265
SK1
.097
.121
.116
.805
.423
.222
.086
.078
.450
2.222
SK2
.142
.085
.208
1.666
.099
.263
.175
.161
.593
1.685
SK3
.002
.104
.003
.022
.982
.129
.002
.002
.460
2.174
AT1
.093
.097
.114
.954
.343
.195
.101
.092
.652
1.535
AT2
.055
.074
.086
.742
.460
.198
.079
.072
.687
1.456
a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Beta
Correlations
163
Lanjutan Lampiran 7
Residuals Statisticsa
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
4.04
4.76
4.45
.142
100
Residual
-.530
.704
.000
.299
100
Std. Predicted Value
-2.942
2.167
.000
1.000
100
Std. Residual
-1.670
2.218
.000
.943
100
a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
100
Normal Parametersa
Mean
.0000000
Std. Deviation
.31930180
Absolute
.084
Positive
.078
Negative
-.084
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
.835
Asymp. Sig. (2-tailed)
.488
a. Test distribution is Normal.
164
Lanjutan Lampiran 7
165
Lanjutan Lampiran 7
LAMPIRAN 8
166
Lampiran 8
Hasil Uji Pearson Correlation
Correlations
KEBERHASILANPROYEK
Pearson Correlation
KEBERHASILANPROYEK
K1
K2
K3
K4
K5
K6
SK1
SK2
SK3
AT1
AT2
1
.024
.067
.055
.216*
.162
.254*
.222*
.263**
.129
.195
.198*
.813
.507
.587
.031
.108
.011
.026
.008
.199
.052
.049
100
100
100
100
100
100
100
100
.217*
.238*
.273**
-.057
.133
Sig. (2-tailed)
K1
K2
K3
K4
K5
N
100
100
100
100
Pearson Correlation
.024
1
.184
.075
Sig. (2-tailed)
.813
.067
.457
.000
.000
.000
.030
.017
.006
.576
.189
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.067
.184
1
Sig. (2-tailed)
.507
.067
N
100
100
Pearson Correlation
.055
Sig. (2-tailed)
.366** .498** .570**
.527** .471** .419** .352** .514** .329** .415** .283**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.000
.004
.998
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
.075
.527**
1
.211*
.104
.587
.457
.000
N
100
100
100
Pearson Correlation
.216*
Sig. (2-tailed)
.031
.000
.000
.001
N
100
100
100
100
Pearson Correlation
.162
Sig. (2-tailed)
.108
.000
.000
.007
.000
N
100
100
100
100
100
100
.366** .471** .341**
.341** .269**
.249*
.483** .288** .334**
.001
.007
.012
.000
.004
.001
.035
.302
100
100
100
100
100
100
100
100
.214*
.251*
.072
1
100
.498** .419** .269** .533**
.533** .557** .429** .261**
.000
.000
.000
.009
.033
.012
.474
100
100
100
100
100
100
100
.127
.042
1
100
.569** .389** .425** .348**
.000
.000
.000
.000
.209
.675
100
100
100
100
100
100
167
K6
SK1
SK2
SK3
AT1
AT2
Pearson Correlation
.254*
Sig. (2-tailed)
.011
.000
.000
.012
.000
.000
N
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.222*
.217*
Sig. (2-tailed)
.026
.030
.000
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.263**
.238*
Sig. (2-tailed)
.008
.017
.001
.004
.009
.000
.001
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.129
.214*
.348**
.212*
Sig. (2-tailed)
.199
.006
.000
.001
.033
.000
.034
.000
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.195
-.057
.283**
.211*
.251*
.127
.124
.206*
Sig. (2-tailed)
.052
.576
.004
.035
.012
.209
.218
N
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.198*
.133
.000
.104
.072
Sig. (2-tailed)
.049
.189
.998
.302
N
100
100
100
100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.570** .352**
.249*
.557** .569**
1
100
.514** .483** .429** .389** .398**
.398** .338**
.124
.233*
.000
.001
.034
.218
.020
100
100
100
100
100
.206*
.118
1
.453** .614**
.000
.000
.040
.243
100
100
100
100
1
.566**
.052
.114
.000
.609
.260
100
100
100
1
.048
.049
.633
.626
100
100
100
.052
.048
1
.444**
.040
.609
.633
100
100
100
100
100
100
.042
.233*
.118
.114
.049
.444**
1
.474
.675
.020
.243
.260
.626
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
.329** .288** .261** .425** .338** .453**
.273** .415** .334**
.212*
100
.614** .566**
.000
100
LAMPIRAN 9
168
Lampiran 9
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Tahap II.
Regression
[DataSet1] D:\SIPIL (S2)\TESIS KU\SPSS HARI INI\ANALISIS.sav
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
1
AT2, K4, SK2, AT1,
Variables Removed
Method
.
Enter
SK1, K6a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error of the
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Estimate
R Square Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
Durbin-Watson
1
.368a
.135
.080
.317
.135
2.426
6
93
.032
1.961
a. Predictors: (Constant), AT2, K4, SK2, AT1, SK1, K6
b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
169
Lanjutan Lampiran 9
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
1.467
6
.245
2.426
.032a
Residual
9.375
93
.101
Total
10.842
99
a. Predictors: (Constant), AT2, K4, SK2, AT1, SK1, K6
b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
2.570
.523
K4
.042
.093
K6
.079
SK1
Coefficients
t
Sig.
4.916
.000
.056
.452
.088
.111
.034
.099
SK2
.119
AT1
AT2
Collinearity Statistics
Zero-order
Partial
Part
Tolerance
VIF
.652
.216
.047
.044
.596
1.677
.891
.375
.254
.092
.086
.597
1.675
.041
.346
.730
.222
.036
.033
.667
1.500
.075
.176
1.587
.116
.263
.162
.153
.760
1.317
.087
.092
.107
.948
.345
.195
.098
.091
.726
1.377
.061
.072
.095
.849
.398
.198
.088
.082
.740
1.351
a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Beta
Correlations
170
Lanjutan Lampiran 9
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Dimensio
Model
n
Eigenvalue
Condition Index
(Constant)
K4
K6
SK1
SK2
AT1
AT2
1
1
6.959
1.000
.00
.00
.00
.00
.00
.00
.00
2
.014
21.908
.00
.03
.02
.02
.10
.05
.39
3
.009
27.712
.00
.16
.08
.00
.57
.01
.04
4
.007
31.201
.04
.00
.35
.04
.00
.23
.25
5
.004
41.528
.01
.19
.01
.75
.31
.12
.01
6
.004
44.342
.13
.58
.46
.08
.00
.16
.29
7
.003
48.925
.82
.03
.08
.11
.02
.43
.02
a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK
Download