PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK

advertisement
PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT.
PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI
Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan dalam
menentukan harga pokok produksi, untuk mengetahui komponen biaya yang digunakan dalam
menentukan harga pokok produksi, dan untuk mengetahui cara perhitungan harga pokok
produksi minyak kelapa sawit pada PT. Paya Pinang Group Tebing Tinggi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Dokumentasi, Wawancara,
dan Observasi. Pada dokumentasi, mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan
sebagainya. Dokumentasi digunkan untuk mengumpulkan data berupa perhitungan harga pokok
produksi minyak kelapa sawit di PT. Paya Pinang Group Tebing Tinggi. Kemudian, wawancara
digunakan untuk mendapatkan informasi dari fungsi – fungsi yang terkait dengan bagian
perhitungan harga pokok produksi. Selanjutnya observasi digunakan untuk mendapatkan data
yang belum terungkap melalui metode dokumentasi yaitu data mengenai proses produksi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapat hasil bahwa penggolongan biaya yang
dilakukan PT. Paya Pinang Group telah sesuai dengan kelompok biaya yang ada, yaitu terdiri
dari biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan BOP, baik untuk biaya kebun, pabrik maupun kantor.
Namun dalam perhitungan harga pokok produksi, biaya kantor baik biaya tenaga kerja kantor
maupun biaya overhead produksi kantor seharusnya tidak dimasukkan dalam komponen biaya
produksi. Hal ini dikarenakan biaya kantor merupakan biaya non produksi yang nantinya
digunakan dalam perhitungan rugi laba.
Pada penentuan harga pokok produksi, perkebunan Paya Pinang Group menggunakan
metode full costign dalam penentuan harga pokok produknya. Kemudian, semua biaya yang
terjadi dalam periode yang bersangkutan diperlakukan sebagai komponen biaya produksi
periode tersebut baik biaya kebun, pabrik maupun kantor. Sehingga dalam perhitungan harga
pokok produksinya terdapat komponen biaya non produksi. Biaya non produksi yang
dicantumkan pada perhitungan merupakan suatu kebijakan perusahaan karena bertujuan untuk
menutupi biaya – biaya yang dikeluarkan agar terbeban pada produk dan sebagai cadangan
apabila peusahaan sewaktu – waktu mengalami kerugian. Namun hal tersebut bagi perusahaan
tidak begitu berpengaruh terhadap laba yang diperoleh.
Kata kunci: Harga Pokok Produksi, Full Costing.
yang benar, akan mengakibatkan penetapan
PENDAHULUAN
Tujuan
utama
perusahaan
harga jual yang benar pula, tidak terlalu
didirikan, selain untuk memenuhi kebutuhan
tinggi bahkan terlalu rendah dari harga
manusia
pokok,
adalah
suatu
untuk
mendapatkan
sehingga
nantinya
mampu
keuntungan yang layak. Dengan adanya
menghasilkan laba sesuai dengan yang
keuntungan yang layak maka dimungkinkan
diharapkan . namun jika perhitungan harga
suatu perusahaan dapat mempertahankan
pokok produksi yang kurang tepat akan
kelangsungan
dapat
berpengaruh terhadap harga jual, yang
mengembangkan usahanya untuk lebih maju
berakibat perusahaan tidak mendapatkan laba
dan berkembang. Untuk itu perusahaan harus
atau bahkan mengalami keurgian. Selain itu
selalu berusaha menghasilkan barang dan
juga dapat menyesatkan manajemen dalam
jasa yang berkualitas tinggi namun harganya
mengambil keputusan.
hidupnya
bahkan
relatif rendah. Agar hal tersebut dapat
tercapai
maka
perusahaan
hendaknya
menggunakan biaya yang efektif.
Perusahaan
Harga pokok produksi merupakan
kumpulan dari biaya biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh dan mengolah bahan baku
manufaktur
sampai menjadi barang jadi (Sugiri, 2002).
menggolongkan biaya kedalam tiga biaya
Dalam pengumpulan biaya produksi yaitu
utama yaitu biaya produksi, biaya pemasaran,
produksi atas dasar pesanan dan produksi
biaya
massa.
administrasi
dan
umum.
Dari
Perusahaan
yang
berproduksi
penggolongan biaya tersebut dapat diketahui
berdasarkan pesannan, mengumpulkan harga
bahwa
produksi
pokok produksinya dengan menggunakan
merupakan salah satu hal yang penting dalam
metode harga pokok pesanan. Dalam metode
upaya merealisasi tujuan perusahaan. Dalam
ini biaya produksi tiap – tiap pesanan harus
pembuatan produk, biaya dikelompokkam
dipisahkan secara massa atau terus – menerus
menjadi dua yaitu biaya produksi dan biaya
mengumpulkan harga pokok produksinya
non
Biaya
dengan menggunakan metode harga pokok
produksi ini akan membentuk harga pokok
proses. Dalam metode ini semua biaya
produksi yang digunakan untuk menghitung
produksi dikumpulkan pada setiap akhir
harga pokok produk jadi, sedangkan biaya
periode dan jumlah produk yang dihasilkan
non produksi akan ditambahkan pada harga
dalam periode tersebut juga dihitung.
perhitungan
produksi
biaya
(Mulyadi,
2000).
pokok produksi untuk menghitung total harga
Seperti halnya yang dialami oleh PT.
pokok produk. Informasi dan pengumpulan
Paya Pinang Group Tebing Tinggi yang
biaya produksi yang tepat akan sangat
menghasilkan
menentukan
pokok
perkebunan, Adapun produk yang dihasilkan
produksi yang tepat pula. Demikian juga
oleh perusahaan misalnya kelapa sawit.
dengan perhitungan harga pokok produksi
Proses produksi dilakukan secara massa atau
perhitungan
harga
produk
hasil
–
hasil
terus
–
menerus
melalui
beberapa
2. Bagaimanakah cara perhitungan harga
departemen produksi. PT. Paya Pinang
pokok produksi minyak kelapa sawit
Group Tebing Tinggi didalam menentukan
pada PT. Paya Pinang Group Tebing
harga pokok produk minyak kelapa sawit,
Tinggi?
semua biaya yang terjadi pada setiap akhir
3. Komponen
biaya
bulan dikumpulkan dan dibebankan pada
digunakan
dalam
produk yang dihasilkan pada bulan tersebut.
pokok produksi kelapa sawit pada PT.
Namun dalam pengumpulan biaya yang
Paya Pinang Group Tebing Tinggi?
apa
saja
yang
menentukan
harga
terjadi, belum diadakan penggolongan biaya
– biaya itu dengan jelas, terutama untuk
biaya non produksi sehingga terdapat unsur
biaya non produksi yang dimasukan dalam
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk
mengetahui
yang
menentukan
harga
elemen harga pokok produksi. Bagi PT. Paya
digunakan
Pinang Group Tebing Tinggi semua biaya
pokok produksi minyak kelapa sawit
yang terjadi pada periode tersebut. Hal ini
pada PT. Paya Pinang Group Tebing
akan mengakibatkan ketidaktepatan dalam
Tinggi.
perhitungan harga pokok produksi dan biaya
dalam
metode
b. Untuk mengetahui komponen biaya yang
produksi yang sesungguhnya terjadi karena
digunakan
adanya unsur biaya yang seharusnya tidak
pokok produksi minyak kelapa sawit
dimasukan dalam perhitungan harga poko
pada PT. Paya Pinang Group Tebing
produksi. Kondisi tersebut akan berpengaruh
Tinggi.
terhadap penetapan harga jual dan laba yang
akan
diperoleh
menentukan
mengetahui
cara
harga
perhitungan
Untuk
harga pokok produksi minyak kelapa
menanggulangi ketidaktepatan harga pokok
sawit pada PT. Paya Pinang Group
produksi
Tebing Tinggi.
maka
perusahaan.
c. Untuk
dalam
harus
diusahakan
penggolongan biaya – biaya sesuai dengan
fungsi pokok perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Harga Pokok Produksi
Harga
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada penelitian ini
pokok
produksi
menurut
Mulyadi (2000) merupakan pengorbanan
adalah:
sumber ekonomi dalam pengolahan bahan
1. Metode apakah yang digunakan dalam
baku menjadi produk. Sedangkan menurut
menentukan
harga
pokok
produksi
Sadono Sukirno (1994) harga pokok produksi
minyak kelapa sawit pada PT. Paya
adalah semua pengeluaran yang dilakukan
Pinang Group Tebing Tinggi?
perusahaan untuk memperoleh faktor – faktor
produksi dan bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang –
barang yang diproduksi oleh perusahaan
tersebut.
4. Untuk menentukan laba atau rugi
periodik.
5. Menilai dan menentukan harga pokok
Dari pendapat – pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa harga pokok produksi
adalah semua pengeluaran yang dilakukan
perusahaan
untuk
memproduksi
persediaan.
6. Sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan bisnis.
suatu
produk.
C. Biaya
1. Pengertian Biaya
Senada dengan Horngren, Daljono
B. Tujuan dan Manfaat Penentuan
Harga Pokok Produksi
(2004) mendefinisikan biaya sebagai suatu
Tujuan utama dari penentuan harga
pengorbanan sumber ekonomu yang diukur
pokok berdasarkan Adikoesoemah (1982)
dalam satuan uang, untuk mendapatkan
adalah sebagai dasar untuk menetapkan harga
barang atau jasa yang diharapkan akan
di
memberikan keuntungan atau manfaat pada
pasar
penjualan,
untuk
menetapkan
pendapatan yang diperoleh pada penukaran,
saat ini atau masa yang akan datang.
serta sebagai alat untuk menilai efisiensi dari
proses produksi.
mendefinisikan
Mulyadi
informasi
dihitung
harga
untuk
Sedangkan
(2000)
pokok
jangka
menyebutkan
produksi
waktu
Mulyadi
biaya
(2000),
sebagai
suatu
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
yang
dalam satu satuan uang yang terjadi atau
tertentu
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai
1)
tujuan tertentu. Dari pendapat – pendapat
Menentukan harga jual produk; 2) Memantau
tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa
realisasi biaya produksi; 3) Menghitung laba
biaya merupakan suatu pengorbanan sumber
atau rugi periodik ; 4) Menentukan harga
daya ekonomi untuk mencapai tujuan tertentu
pokok persediaan produk jadi dan produk
yang bermanfaat pada saat ini atau masa
dalam proses yang disajikan dalam neraca.
yang akan datang. Biaya – biaya dari suatu
bermanfaat
bagi
manajemen
untuk:
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan
pengorbanan
dibentuk
nilai
banyaknya
produksi yaitu:
diperlukan untuk memproduksi barang –
jual
3. Sebagai alalt untuk memantau realisasi
biaya produksi.
yang
barang.
2. Penggolongan biaya
2. Sebagai alat untuk menilai efisiensi
proses produksi.
produksi
dari
dan manfaat dalam penentuan harga pokok
1. Sebagai dasar dalam penetapan harga
kapasitas
oleh
Mulyadi
(2000),
menggolongkan
biaya menurut obyek pengeluaran, fungsi
pokok perusahaan, hubungan biaya dengan
sesuatu
yang
dibiayai,
perilaku
dalam
hubungannya dengan perubahan volume
dibedakan menjadi dua yaitu biaya pabrikasi
kegiatan, serta atas dasar jangka waktu
(product cost) dan biaya komersial.
manfaatnya.
Biaya pabrikasi (product cost) sering
Biaya menurut fungsi pokok dalam
perusahaan
kelompok
dikelompokan
yaitu:
1)
menjadi
Biaya
tiga
Produksi,
disebut sebagai biaya produksi atau biaya
pabrik, terdiri dari:
1. Biaya bahan
merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk
Biaya
mengolah bahan baku menjadi produk jadi
besarnya
siap untuk dijual. Biaya ini dibagi mnejadi
dalam bahan yang digunakan untuk
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan
proses
biaya overhead pabrik; 2) Biaya pemasaran,
dibedakan menjadi: a). Biaya Bahan
merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk
baku (direct material),dan b). Biaya
melaksanakan kegiatan pemasaran produk; 3)
bahan penolong (indirect material)
Biaya administrasi dan umum, merupakan
bahan
adalah
upah
yang
produksi.
nilai
atau
terkandung
Biaya
baha
2. Biaya tenaga kerja
biaya – biaya untuk koordinasi kegiatan
Biaya tenaga kerja merupakan gaji
produksi dan pemasaran produk.
atau upah karyawan bagian produksi.
Dalam hubungannya dengan suatu
Biaya ini dibedakan menjadi: a).
yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan
Biaya tenaga kerja langsung, dan b).
menjadi dua golongan yaitu: 1) Biaya
Biaya tenaga kerja tidak langsung,
langsung (direct cost), adalah biaya yang
yaitu
terjadi yang penyebab satu – satunya adalah
langsung merupakan gaji atau upah
karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya
tenaga kerja bagian produksi yang
produksi langsung terdiri dari biaya bahan
terlibat secara langsung dalam proses
baku dan biaya tenaga kerja langsung; 2)
pengerjaan bahan menjadi produk
Biaya tidak langsung (indrect cost), adalah
jadi.
biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan
biaya
tenaga
kerja
tidak
3. Biaya overhead pabrik
oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak
Biaya
overhead
pabrik
(factory
langsung dalam hubungannya dengan produk
overhead) adalah biaya yang timbul
disebut dengan istilah biaya pabrik tidak
dalam proses produksi selain yang
langsung atau biaya overhead pabrik (factory
termasuk dalam biaya bahan baku dan
overhead cost).
biaya tenaga kerja langsung, seperti
Daljono (2004), mengklasifikasikan
biaya pemakaian supllies pabrik,
berdasarkan
dengan
biaya pemakaian minyak pelumas,
produk, waktu pengakuan, volume produksi
biaya penyusutan bagian produksi,
dan sebagainya. Klasifikasi biaya menurut
biaya pemeliharaan atau perawatan
hubungannya
bagian produksi, biaya listrik bagian
biaya
hubungannya
dengan
produk,
dapat
produksi,
bagian
Keluar Pertama (LIFO). Dalam metode ini,
produksi, biaya pengawasan, dan
harga pokok persatuan bahan baku yang
sebagainya.
terakhir masuk dalam persediaan gudang,
Berdasarkan
biaya
asuransi
penjelasan
dapat
dipakai untuk menentukan harga pokok
disimpulkan bahwa banyak hal yang harus
bahan baku pertama kali dipakai dalam
diperhitungkan
proses
produksi; 4)Metode Rata – Rata Bergerak
produksi, baik perusahaan kecil maupun
(Moving Average Method). Dalam metode
perusahaan
ini,
dalam
besar
diatas,
sebuah
memiliki
perhitungan
persediaan
bahan
baku
yang
ada
digudang dihitung harga pokok rata – ratanya
dalam sebuah proses produksi.
dengan cara membagi total harga pokok
D. Elemen
Biaya
Produksi
dalam
Penentuan Harga Pokok Produksi
dengan jumlah satuannya; 5) Metode Biaya
Standar. Dalam metode ini, bahan baku yang
Dalam penelitian ini penggolongan biaya
dibeli dicatat dalam kartu persediaan sebesar
yang digunakan adalah penggolongan biaya
harga standar, yaitu harga taksiran yang
berdasarkan
dalam
mencerminkan harga yang diharapkan akan
perusahaan, sehingga biaya produksi yang
terjadi dimasa yang akan datang; 6) Metode
dikeluarkan meliputi:
Rata – Rata harga pokok bahan baku pada
fungsi
pokoknya
1. Biaya bahan baku.
akhir bulan. Dalam metode ini, pada tiap
Biaya bahan baku adalah harga perolehan
akhir bulan dilakukan perhitungan harga
dari bahan baku yang dipakai didalam
pokok rata – rata per satuan tiap jenis
pengolahan
1999).
persediaan bahan baku yang ada digudang.
Sedangkan menurut Mulyadi (2000), metode
Kemudian Soemita (1982), mengemukakan
yang digunakan untuk menentukan harga
bahwa dalam penetapan pemakaian bahan
pokok bahan baku yang dipakai dalam
baku terdapat dua metode yaitu penetapan
produksi
Identifikasi
langsung dilakukan dengan jalan : mencatat
Khusus (Specific Identification Method).
terus – menerus banyaknya bahan – bahan
Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku
yang masuk dalam proses produksi kemudian
yang
dipisahkan
menghitung secara berkala persediaan bahan
penyimpanannya dan diberi tanda pada harga
– bahan, sehingga dengan memperhatikan
pokok per satuan berapa bahan baku tersebut
bahan – bahan untuk tiap periode. Sedangkan
dibeli; 2) Methode Masuk Pertama Keluar
dalam penetapan tidak langsung didasarkan
Pertama (FIFO). Dalam metode ini, harga
pada barang – barang yang sudah selesai.
ada
produk
yaitu:
1)
digudang
(Supriyono,
Metode
harus
pokok persatuan bahan baku yang pertama
2. Biaya tenaga kerja
masuk dalam gudang digunakan untuk
Menurut Horngren (1992), biaya tenaga kerja
menentukan harga bahan baku yang pertama
untuk fungsi produksi dibagi kedalam dua
kali dipakai; 3) Metode Masuk Terakhir
bagian
yaitu:
a).
Biaya
Tenaga
kerja
langsung, yaitu biaya tenaga kerja langsung
dibagi dengan taksiran atau target
yaitu upah semua tenaga kerja yang dapat
produksi untuk periode tersebut.
didefinisikan
secara
ekonomis
terhadap
produksi barang jadi, dan b). Biaya tenaga
E. Sistem Harga Pokok Produksi
kerja tidak langsung, yaitu biaya produksi
Supriyono (1999) menyebutkan sistem harga
tidak langsung adalah mencakup semua upah
pokok produksi dibagi menjadi dua macam
tenaga kerja pabrik yang secara tidak
yaitu:
langsung berhubungan dengan pengerjaan
1. Sistem
produk.
harga
pokok
produksi
sesungguhnya. Sistem harga pokok
3. Biaya produksi tidak langsung
produksi sesungguhnya adalah sistem
Biaya produksi tidak langsung atau dikenal
pembebanan harga pokok produksi
dengan istilah biaya overhead pabrik adalah
kepada produk atas pesanan yang
biaya – biaya yang timbul dalam proses
dihasilkan sesuai dengan haga pokok
pengolahan, yang tidak dapat digolongkan
atau
dalam
biya bahan baku dan biaya tenaga
dinikmati. Pada sistem ini harga
kerja langsung (Sugiri,2002). Biaya overhead
pokok produksi, pesanan, atau jasa
pabrik dibebankan keharga pokok produksi
baru
dilakukan dengan cara (Daljono, 2004):
periode
a. Actual Costing. Pembebanan BOP
menurut
actual
coasting
yaitu
biaya
dapat
yang
sesungguhnya
dihitung
setelah
pada
biaya
akhir
yang
sesungguhnya dikumpulkan.
2. Sistem
harga
pokok
produksi
membebankan seluruh BOP yang
ditentukan dimuka. Sistem harga
terjadi pada suatu periode, keseluruh
pokok
produk yang diproduksi pada periode
dimuka adalah sistem pembebanan
tersebut. Namun, penggunaan actual
harga pokok produksi atau pesanan
costing pada metode harga pokok
yang dihasilkan sebesar harga pokok
pesanan mengalami kesulitan. Hal ini
yang ditentukan dimuka sebelum
dikarenakan tidak semua BOP dapat
suatu produk atau pesanan mulai
segera diketahui dan perhitungkan.
dikerjakan.
produksi
yang
ditentukan
b. Normal Costing. Pembebanan BOP
menurut
normal
costing
yaitu
F. Metode Penentuan Harga Pokok
membebankan BOP yang ditentukan
Produksi
dengan cara taksiran, yaitu dengan
Menurut Mulyadi (2000) metode penentuan
membuat
harga
tarif
yang
ditentukan
poko
produksi
adalah
cara
dimuka. Penentuan besarnya tarif
memperhitungkan unsur – usnur biaya
dilakukan dengan memperhitungkan
kedalam harga pokok produksi. Dalam
taksiran BOP untuk satu periode
memperhitungkan unsur biaya ini, terdapat 2
overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap,
pendekatan yaitu:
biaya administrasi dan umum tetap).
1. Full costing. Full costing merupakan
metode
penentuan
produksi
yang
harga
pokok
memperhitungkan
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
semua unsur biaya produksi kedalam
Penelitian dilakukan di PT. Paya Pinang
harga pokok produksi. Harga pokok
Group Tebing Tinggi.
produksi menurut metode full costing
sebagai berikut:
Metode Pengumpulan Data
2. Variabel costing. Variabel costing
Pengumpulan data pada penelitian ini adalah
merupakan metode penentuan harga
dengan
pokok
observasi.
produksi
memperhitungkan
yang
biaya
hanya
wawancara,
yang berperilaku variabel ke dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
harga pokok produksi. Harga pokok
A. Penggolongan Biaya Produksi
costing
terdiri
dari
dan
produksi
produksi menurut metode variabel
produk
dokumentasi,
unsur
biaya
Berdasarkan hasil wawancara dengan
pimpinan PT. Perkebunan Paya Pinang
produksi berikut ini:
Group,
Biaya bahan baku
dilakukan PT. Perkebunan Paya Pinang
xxx
Group telah sesuai dengan kelompok biaya
biaya tenaga kerja langsung
yang ada, yaitu terdiri dari biaya bahan, biaya
xxx
tenaga kerja, dan BOP, baik untuk biaya
biaya overhead pabrik variabel
kebun, pabrik, maupun kantor. Namun dalam
xxx +
perhitungan harga pokok produksi, biaya
Harga Pokok Produksi
kantor baik biaya tenaga kerja, kantor,
Xxx
maupun biaya overhead produksi kantor
Dengan demikian total harga pokok
seharusnya
tidak
komponen
biaya
dihitung
dengan
menggunakan
maka
penggolonan
biaya
yang
dimasukkan
produksi.
dalam
Hal
ini
pendekatan variabel costing terdiri dari unsur
dikarenakan biaya kantor merupakan biaya
harga pokok produksi variabel (biaya bahan
non produksi yang nantinya digunakan dalam
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
perhitungan rugi laba.
overhead pabrik variabel) ditambah dengan
biaya
non
produksi
variabel
(biaya
pemasaran variabel dan biaya administrasi
dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya
B. Penentuan Harga Pokok Produksi
Perkebunan
Paya
Pinang
Group
menggunakan metode full costing dalam
penentuan harga pokok produknya. Hal ini
telah dilakukan dengan benar oleh fungsi
akuntansi dan telah sesuai dengan teori yang
ada, dimana harga pokok produksi dihitung
dengan
menjumlahkan
seluruh
biaya
produksi yang terjadi, terdiri dari biaya
bahan, biaya upah dan biaya overhead
produksi. Semakin tinggi jumlah produksi
yang dihasilkan mengakibatkan biaya yang
dikeluarkan semakin besar dan harga pokok
produksinya
semakin
tinggi.
Tinggi
rendahnya harga pokok produksi secara tidak
langsung akan berpengaruh terhadap laba
perusahaan.
C. Perhitungan Harga Pokok Produksi
PT. Perkebunan Paya Pinang Group
dalam menghitung harga pokok produksi,
semua biaya yang terjadi dalam periode yang
bersangkutan
diperlakukan
sebagai
komponen biaya produks periode tersebut
baik biaya kebun, pabrik maupun
Laporan Biaya Produksi pada Bulan
Oktober
2010
Keterangan
Jumlah
BIAYA BAHAN
Kebun :
Biaya bahan pemeliharaan
Biaya angkut TBS
Sub jumlah
Pabrik :
Biaya pengolahan
Jumlah Biaya Bahan
BIAYA TENAGA KERJA
Kebun :
Upah pemeliharaan
Upah angkut TBS
Sub jumlah
Pabrik :
Upah Pengolahan
Jumlah Biaya Tenaga Kerja
BIAYA OVERHEAD PRODUKSI
Pabrik pemeliharaan
Pabrik Pengolahan
Pabrik Adm & Umum
Biaya penyusutan
Jumlah BOP
Jumlah Biaya Produksi
Rp.
Rp.
Rp.
16.000.000
15.000.000
31.000.000
Rp.
Rp.
142.000.000
173.000.000
Rp.
Rp.
Rp.
22.000.000
51.000.000
73.000.000
Rp.
Rp.
26.600.000
99.600.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
30.000.000
52.700.000
9.100.000
2.000.000
93.800.000
388.400.000
Minyak kelapa sawit diproduksi bulan ini (kg) =
63.032
Harga pokok Produksi/kg bulan ini = Rp. 5.812
kantor.
Sehingga dalam perhitungan harga pokok
Dari
perhitungan
harga
pokok
produksinya terdapat komponen biaya non
produksi diatas, diperoleh harga pokok
produksi. Padahal dalam teori dipaparkan
produksi teh sebesar Rp. 5.812, sedangkan
bahwa biaya non produksi tidak dimasukan
harga pokok produksi dihitung PT. Paya
dalam perhitungan harga pokok produksi
Pinang Group sebesar Rp. 7.650. Sehingga
melainkan dimasukan dalam perhitungan
dapat diketahui selisih kedua harga pokok
rugi laba.
produksi tersebut sebesar Rp. 1838. Selisih
Berikut disajikan perhitungan harga
ini cukup signifikan karena nantinya akan
pokok produksi yang sesungguhnya, dimana
berpengaruh terhadap keputusan manajemen
biaya non produksi tidak termasuk dalam
sehubungan dengan penetapan harga jual dan
perhitungan harga pokok produksi, yaitu
pengendalian biaya dalam rangka mendorong
sebagai berikut:
efisiensi produksi. Harga pokok produksi
yang dihitung PT. Paya Pinang Group
dimana biaya non produksi dicantumkan
pada perhitungan merupakan suatu kebijakan
perusahaan karena bertujuan untuk menutupi
produksi yang terjadi dalam periode
biaya – biaya yang dikeluarkan agar terbeban
tertentu.
pada produk dan sebagai cadangan apabila
3. Harga pokok produksi yang dihitung
perusahaan sewaktu – waktu mengalami
PT. Paya Pinang Group dimana biaya
kerugian.
bagi
non produksi dimasukan ke dalam
berpengaruh
perhitungan dengan harga pokok
Namun
perusahaan
hal
tidak
tersebut
begitu
terhadap laba yang diperoleh. Oleh karena itu
produksi
alangkah baiknya jika didalam perhitungan
unsur
harga pokok produksi dipisahkan antara
menghasilkan
biaya
cukup
produksi
dengan
tujuan
untuk
yang
tidak
memasukan
biaya
non
produksi,
selisih
signifikan
biaya
yang
akan
menanggulangi adanya perhitungan ganda
berpengaruh
dalam laporan rugi laba. Selain itu dapat
harga jual. Hal tersebut merupakan
digunakan
dalam
suatu kebijakan perusahaan dengan
analisis biaya dan pengambilan keputusan
tujuan untuk menutupi biaya yang
manajemen.
dikeluarkan dan sebagai cadangan
sebagai
kepentingan
terhadap
yang
penetapan
jika perusahaan mengalami keurgian.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Dari hasil penelitian dan analisis dapat
disimpulkan bahwa:
1. PT.
Paya
menentukan harga pokok produksiny adapat
Pinang
Group
dalam
menentukan harga pokok produksi,
semua
Agar PT. Paya Pinang Group dalam
biaya
yang
dikeluarkan
lebih tepat dan lebih teliti maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Perusahaan
hendaknya
diperlakukan sebagai biaya pabrik
menggolongkan
maupun biaya kantor. Penggolongan
antara biaya produksi dan biaya non
biaya
sesuai
produksi. Hal ini dilakukan untuk
dengan teori yang ada yaitu terdiri
menghindari pemasukan elemen –
dari biaya bahan, biaya tenaga kerja
elemen biaya bukan produksi ke
dan biaya overhead produksi.
dalam biaya produksi.
produksinya
telah
2. PT. Paya Pinang Group menggunakan
metode
full
costing
didalam
2. Perusahaan
biaya
dalam
dipisahkan
hendaknya
dapat
menentukan harga pokok produksi
penentuan harga pokok produksinya.
yang
Hal ini sesuai dengan teori, dimana
melakukan kegiatan produksi secara
harga
lebih optimal, sehingga harga jual
pokok
produksi
dihitung
dengan menjumlahkan seluruh biaya
yang
lebih
dicapai
ekonomis
perusahaan
dengan
bisa
bersaing
dengan
produk
sejenis
dipasasran.
Mulyadi,
3. Sebisa mungkin hendaknya PT. Paya
Pinang Group mempu menekan biaya
produksi
DAFTAR PUSTAKA
sehingga
biaya
yang
dikeluarkan tidak selalu meningkat
jumlahnya.
4. Perusahaan
meningkatkan
kualitas
Biaya.
Supriyono, RA. 1999. Akuntansi Biaya.
Yogyakarta: BPFE
Daljono. 2004. Akuntansi Biaya Penentuan
Pokok
dan
Pengendalian.
terus
Semarang : BP Universitas Diponegoro
produk
Adikkoesoemah, Soemita. R. 1982. Biaya
minyak kelapa sawit agar dapat
menghasilkan produk yang selalu
diminati dan dicari konsumen.
Akuntansi
Yogyakarta : Aditya Media
Harga
hendaknya
2000.
dan Harga Pokok. Bandung : Tarsito
Horngren T Charles. Foster, George, 1992.
Akuntansi Biaya dengan Pendekatan
Manajerial.
Jakarta
:
Erlangga
Download