analisis perhitungan harga pokok produksi ayam potong

advertisement
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): 1-14
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2016
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
AYAM POTONG (BROILER) DENGAN METODE FULL
COSTING PADA PETERNAKAN ABSHAR SELAKU
MITRA USAHA CV. MUTIARA SINAR ABADI
SAMARINDA
Halimatus Solehah 1
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung dan menganalisis
perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler) pada Peternakan
Abshar dengan metode full costing menurut teori akuntansi biaya. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian deskripstif kuantitatif dan kualitatif,
sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pada rekapitulasi
hasil perhitungan plasma (RHPP) dengan jumlah ayam potong (broiler)
sebanyak 8.900 ekor pada periode panen ke 20 bulan Januari hingga Februari,
didapat perhitungan harga pokok produksi pada Peternakan Abshar sebesar Rp
289.854.565 dengan harga pokok produksi per kg sebesar Rp 16.530,43. Hasil
penelitian menunjukkan dengan perhitungan menggunakan metode full costing
menurut teori akuntansi biaya diperoleh hasil sebesar Rp 292.404.561 dengan
harga pokok produksi per kg adalah sebesar Rp 16.675,86. Dari perhitungan
tersebut didapat selisih harga pokok produksi ayam potong (broiler) berdasarkan
metode full costing dengan perhitungan harga pokok produksi ayam potong
(broiler) menurut Peternakan Abshar sebesar Rp 2.549.996,00. Sedangkan
selisish harga pokok produksi ayam potong (broiler) per kg adalah Rp 145,43.
Kata Kunci : Harga Pokok Produksi dan Metode Full Costing
Pendahuluan
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan dan pemenuhan gizi, maka kebutuhan akan makanan dan minuman
yang mengandung banyak protein seperti telur, daging, dan susu juga semakin
meningkat tajam. Kenyataan ini menuntut adanya usaha-usaha pemberdayaan
peternakan dalam rangka mengimbangi permintaan akan produk-produk yang
dihasilkan. Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan
keseluruhan yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging,
susu, maupun telur yang bernilai gizi tinggi serta meningkatkan pendapatan dan
membuka atau memperluas kesempatan kerja. Hal inilah yang mendorong
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 1-14
pembangunan sektor peternakan sehingga pada masa mendatang diharapkan
mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan perekonomian.
Meskipun secara global kondisi ekonomi Indonesia pada saat ini masih belum
menunjukkan suatu perubahan yang berarti, namun bisnis peternakan masih
merupakan bisnis yang memberikan prospek yang cukup menjanjikan bagi para
pengusaha. Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk memperoleh laba sesuai
dengan yang diinginkan. Dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuan
tersebut, pihak manajemen perusahaan perlu membuat kebijakan yang mengacu
pada terciptanya efisiensi dan efektifitas kerja. Kebijaksanaan tersebut dapat
berupa perhitungan yang akurat terhadap biaya-biaya yang terjadi dalam periode
akuntansi misalnya, perhitungan harga pokok produksi.
Metode petentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsurunsur biaya ke dalam biaya produksi (Mulyadi, 2005:17). Harga pokok produksi
merupakan salah satu unsur terpenting dalam penentuan harga pokok penjualan.
Pada penentuan harga harga pokok produksi terdapat dua metode yaitu metode
full costing dan variable costing. Metode full costing merupakan metode
perhitungan harga pokok produksi yang menghitung semua unsur biaya produksi
ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang bersifat tetap maupun variabel
sehingga metode full costing juga disebut absorption costing (biaya serapan),
sedangkan metode variable costing hanya memperhitungkan biaya produksi yang
berperilaku variabel ke dalam biaya produksi (Mulyadi, 2005:122).
Pada upaya pemenuhan protein hewani dan peningkatan pendapatan peternak,
maka CV. Mutiara Sinar Abadi yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda II Blok B No. 7
Rt. 16 Kelurahan Air Putih Kecamatan Samarinda Ulu melaksanakan kegiatan
sebagai mitra kerja dengan 67 peternakan lain yang tersebar di wilayah Samarinda
dan sekitarnya, yang melaksanakan kegiatan produksi ayam potong (broiler)
secara terus menerus. Salah satu mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi yang juga
sebagai objek dari penelitian ini adalah Peternakan Abshar yang terletak di KM
46 Prangat. Peternakan Abshar memproduksi kurang lebih 8.900 ekor ayam
potong per periode, dan dalam setahun rata-rata terjadi 5 atau 6 kali periode, pada
setiap periode berkisar kurang lebih 40 hari. Peternakan Abshar tidak mengalami
kendala dalam rangka operasionalnya, terutama yang berkaitan dengan masalah
pemasaran maupun keuangan. Namun secara teknis di dalam menetapkan harga
pokok produksi dirasakan masih memerlukan perhitungan dengan menggunakan
metode yang lebih cepat dan akurat.
Peternakan Abshar menentukan harga pokok produksi ayam potong (broiler)
masih menggunakan cara perhitungan konvensional dengan cara membagi
besarnya biaya-biaya produksi yang telah dikeluarkan dalam satu periode panen
dengan kuantitas yang dihasilkan pada periode panen tersebut. Biaya tersebut
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Berikut pengeluaran biaya produksi ayam potong (broiler) dengan kuantitas 8.900
2
Analisis Perhitungan HPP Ayam Potong Broiler (Halimatus Solehah)
ekor periode panen ke 20 bulan Januari hingga Februari tahun 2015, pada
Peternakan Abshar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel pengeluaran biaya produksi ayam potong (broiler) periode panen ke-20
bulan Januari-Februari 2015
KETERANGAN
TOTAL (Rp)
DOC (wonokoyo)
42.720.000,00
Biaya Pakan
229.612.500,00
Pekerja di kandang
2.600.000,00
OVK
5.486.065,00
Vaksin
208.000,00
Upah pengawas kandang
1.000.000,00
Listrik
800.000,00
Sekam
1.980.000,00
Kayu
3.600.000,00
Solar
1.200.000,00
Bensin
160.000,00
Pembelian terpal
260.000,00
Pembelian atap
228.000,00
JUMLAH
289.854.565,00
Sumber : CV. Mutiara Sinar Abadi Samarinda
Biaya-biaya tersebut dijumlahkan kemudian dibagi dengan kuantitas produk
yang dihasilkan yaitu sebanyak 8.660 ekor ayam potong yang berhasil dipanen,
sehingga dalam perhitungannya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi ratarata satu ekor menghabiskan biaya sebesar Rp 33.470/ekor. Dengan perhitungan
tersebut, maka dengan sendirinya biaya yang dikeluarkan belum digolongkan
sesuai dengan metode full costing menurut ilmu akuntansi. Ada beberapa unsur
biaya overhead pabrik yang tidak dimasukkan pada perhitungan harga pokok
produksi sehingga, perlu diadakan evaluasi terhadap penentuan harga pokok
produksi dan bagaimana penerapannya apakah telah sesuai dengan pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan biaya berdasarkan teori akuntansi
biaya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka manajemen unit usaha yang fokus dari
penulisan ini adalah mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi yaitu Peternakan
Abshar harus memberikan perhatian yang serius terhadap masalah penentuan
harga pokok produksi ayam potong yang sesuai dengan perhitungan-perhitungan
akuntansi. Kesalahan dalam menentukan harga pokok produksi akan
mengkibatkan tidak maksimalnya laba yang akan diperoleh perusahaan. Oleh
karena itu, dalam menentukan harga pokok produksi harus dilakukan secara hatihati dengan menggunakan perhitungan dan juga pertimbangan yang tepat, serta
dapat dipertanggungjawabkan secara teoritis maupun dalam penerapannya dalam
dunia usaha agar tujuan perusahaan dapat dicapai semaksimal mungkin. Dengan
3
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 1-14
dilaksanakannya perhitungan harga pokok produksi yang tepat, maka diharapkan
pengeluaran yang terjadi dalam kegiatan operasi perusahaan dapat diketahui dan
menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan harga pokok produksi ayam
potong (broiler) yang sesungguhnya.
Perumusan Masalah
Apakah perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler) yang diterapkan
Peternakan Abshar selaku mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi telah sesuai
dengan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full
costing menurut teori akuntansi biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi?.
Tujuan Penelitian
Untuk menghitung harga pokok produksi ayam potong (broiler) dengan metode
full costing pada Peternakan Abshar selaku mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi
dan untuk menganalisis kesesuaian perhitungan harga pokok produksi dengan
metode full costing dan dengan perhitungan yang diterapkan pada Peternakan
Abshar selaku mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi.
Kerangka Dasar Teori
Akuntansi
Munawir (2007:5) mengemukakan bahwa “akuntansi adalah seni daripada
pencatatan, penggolongan, dan peringkasan daripada peristiwa- peristiwa dan
kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara
yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta
penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya’’.
Akuntansi Biaya
Rony (2000:27) mengemukakan bahwa “akuntansi biaya merupakan bagian
dari disiplin ilmu akuntansi umum yang khusus mempelajari mekanisme, sistem
dan prosedur yang digunakan dalam mengumpulkan transaksi biaya dengan
tujuan menetapkan harga pokok produksi, penetapan kebijakan harga jual,
pengendalian atas biaya produksi dan menetapkan suatu keputusan dalam
memilih alternatif yang paling menguntungkan dalam suatu proses produksi’’.
Biaya
Pengertian biaya menurut pendapat Mulyadi (2005:8) dalam arti luas ialah
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi
atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Penggolongan Biaya
Supriyono (2007:18) mengemukakan beberapa cara penggolongan biaya,
yaitu : (1) penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan atau
aktivitas perusahaan; (2) penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi
dimana biaya akan dibebankan; (3) penggolongan biaya sesuai dengan tendensisi
perubahannya terhadap aktifitas, kegiatan atau volume; (4) penggolongan biaya
sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang di biayai; (5) penggolongan biaya
untuk tujuan pengendalian biaya; dan (6) penggolongan biaya sesuai tujuan
pengambilan keputusan
4
Analisis Perhitungan HPP Ayam Potong Broiler (Halimatus Solehah)
Harga Pokok Produksi
Hanggana (2006:4) mendefinisikan harga pokok produksi adalah “biaya yang
untuk membuat satu unit barang jadi yang meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik”.
Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2005:17) metode petentuan harga pokok produksi adalah
cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam biaya produksi. Untuk
memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam biaya produksi terdapat dua
pendekatan, yaitu full costing dan variable costing.
Metode Full Costing
Metode full costing menurut Mulyadi (2005:17) adalah metode perhitungan
harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke
dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik yang bersifat tetap maupun variabel.
produksi tetap maupun variabel pada produk yang dihasilkan.
Metode Variable Costing
Metode variable costing menurut Mulyadi (2005:18), yaitu metode penentuan
harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat
variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.
Ayam Pedaging (broiler)
Priyatno (2000:13) memberikan pengertian ayam broiler sebagai ayam hasil
budidaya teknologi peternakan yang memiliki karakteristik ekonomi dengan ciri
khas pertumbuhan yang cepat, sebagai penghasil daging dengan konversi pakan
rendah dan siap dipotong pada usia yang relatif muda, pada umumnya broiler ini
siap dipanen pada usia 28-45 hari dengan berat badan 1,2-1,9 kg/ekor.
Definisi Konsepsional
Pada skripsi ini penulis akan menghitung harga pokok produksi ayam potong
(broiler) dengan menggunakan metode harga pokok proses, sehingga dapat
diperoleh hasil perhitungan harga pokok produk ayam potong (broiler) yang tepat
sesuai dengan teori akuntansi biaya. Adapun definisi tiap variabel dari judul
tersebut secara konsepsional adalah sebagai berikut.
1. Harga pokok produksi adalah perhitungan biaya untuk menghasilkan suatu
produk mulai dari kegiatan produksi sampai pada produk tersebut dijual.
2. Metode full costing merupakan metode perhitungan harga pokok produksi
yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik yang bersifat tetap dan variabel.
3. Ayam potong (broiler) adalah jenis ayam hasil budidaya teknologi
peternakan yang memiliki karakteristik ekonomi dengan ciri khas
pertumbuhan yang cepat, penghasil daging dengan konversi pakan irit dan
siap potong pada usia relatif muda, pada umumnya ayam broiler ini siap
panen pada usia 28-45 hari dengan bobot tubuh tertentu.
5
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 1-14
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Pada desain metode data kuantitatif menurut Sugiyono (2008:14) adalah data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, sedangkan data
kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.
Definisi Operasional
Agar memudahkan pengertian tentang maksud dan tujuan penelitian ini, maka
akan diuraikan definisi operasional mengenai variabel-variabel yang digunakan
dalam perhitungan harga pokok produk ayam potong (broiler) pada Peternakan
Abshar selaku mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi.
1. Biaya bahan baku meliputi semua bahan yang secara langsung digunakan
dalam produksi dan diikuti pada masing-masing unit produksi. Yang
termasuk biaya ini adalah biaya bahan baku berupa Day Old Chicken (DOC).
Day Old Chicken (DOC) merupakan bibit ayam yang berumur kurang dari
sehari, selain itu bahan baku lainnya adalah pakan ternak.
2. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
membayar upah tenaga kerja yang secara langsung berhubungan dengan
proses produksi. Yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung adalah
pekerja perawat ayam potong.
3. Biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan selain biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Adapun yang dapat
digolongkan sebagai biaya overhead pabrik pada Peternakan Abshar adalah
sebagai berikut : (a) biaya vitamin dan obat-obatan; (b) biaya vaksinator; (c)
biaya sekam; (d) biaya bahan bakar kayu; (e) biaya bahan bakar solar; (f)
biaya bahan bakar bensin; (g) biaya upah; (h) biaya listrik; (i) biaya
depresiasi mesin genset; (j) biaya depresiasi mesin alkon; (k) biaya depresiasi
alat pemanas; (l) biaya depresiasi mesin steam; (m) biaya depresiasi
bangunan kandang; (n) biaya pembelian terpal; dan (o) biaya pembelian atap.
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi, pada metode observasi peneliti hanya mengamati dan tidak
banyak melakukan sejumlah kegiatan, melainkan hanya mencatat apa yang
dilihat (Suparmoko, 2000:68). Peneliti melakukan observasi ke lokasi
penelitian di Peternakan Abshar yang terletak di KM 46 Prangat. Sugiyono
(2008:165) mengemukakan observasi sebagai teknik pengumpulan data
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Jika wawancara ataupun kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang,
tetapi juga objek-objek alam yang lain.
2. Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai (Bungin, 2009:127). Dalam
6
Analisis Perhitungan HPP Ayam Potong Broiler (Halimatus Solehah)
hal ini penulis melakukan wawancara langsung kepada pimipinan
perusahaan, peternak, serta karyawan.
3. Dokumentasi, teknik dokumentasi yang dikemukakan Arikunto (2002:206)
adalah metode dokumentasi yang mencari data mengenai hal atau variabel
yang berupa catatan, buku, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,
rapat, lengger, agenda dan sebagainya.
Teknik Analisis Data
Alat analisis dalam penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Rumus untuk menghitung harga pokok produksi dengan metode full costing
menurut Mulyadi (2005:122) adalah sebagai berikut.
Biaya bahan baku
Rp xx
Biaya tenaga kerja langsung
Rp xx
Biaya overhead pabrik tetap
Rp xx
Biaya overhead pabrik variabel
Rp xx +
Harga pokok produk
Rp xx
2. Perhitungan harga pokok per unit produksi dengan menggunakan metode
kalkulasi bagi yang digunakan untuk menyusun laporan biaya produksi
dengan metode full costing, menggunakan rumus perhitungan harga pokok
per-unit produksi yang dikemukakan oleh Kartadinata (2000:9), adalah
sebagai berikut.
Harga pokok per unit produksi 
jumlah semua biaya
jumlah unit yang diproduksi
Hasil Penelitian
Biaya Produksi
Berikut adalah biaya-biaya yang terjadi selama musim panen ke-20 bulan
Januari-Februari 2015.
a. Biaya Bahan Baku
Tabel Biaya bahan baku Peternakan Abshar periode panen ke-20 bulan
Januari-Februari 2015
KETERANGAN SATUAN
HARGA (Rp) TOTAL (Rp)
DOC (wonokoyo)
8.900
ekor
4.800
42.720.000
Biaya pakan
229.612.500
JUMLAH
272.332.500
Sumber : CV. Mutiara Sinar Abadi Samarinda
b. Biaya tenaga kerja
Tabel Biaya Tenaga Kerja Peternakan Abshar periode panen ke-20 bulan
Januari-Februari 2015
KETERANGAN SATUAN
HARGA (Rp) TOTAL (Rp)
Pekerja di kandang
2
orang 1.300.000
2.600.000
JUMLAH
2.600.000
Sumber : CV. Mutiara Sinar Abadi Samarinda
7
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 1-14
c.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik Peternakan Abshar periode panen ke-20 bulan
Januari-Februari 2015
KETERANGAN
SATUAN HARGA (Rp) TOTAL (Rp)
Biaya obat-obatan
5.486.065
Biaya vaksin
208.000
Biaya upah
2
500.000
1.000.000
Biaya listrik
800.000
Biaya sekam
220
9.000
1.980.000
Biaya kayu
3
1.200.000
3.600.000
Biaya solar
150
8.000
1.200.000
Biaya bensin
20
8.000
160.000
Biaya pembelian terpal
2
130.000
260.000
Biaya pembeliang atap
6
38.000
228.000
JUMLAH
14.922.065
Sumber : CV. Mutiara Sinar Abadi
d. Hasil Panen Peternakan Abshar
Tabel Hasil panen dan penjualan Peternakan Abshar periode panen
ke-20 bulan Januari-Februari 2015
RataHarga
Total
No Tanggal Pembeli Ekor
Kg
rata Kontrak (Rp)
(Rp)
1 16-02-2015 Sujaeri
770 1.196,50 1,55
17.483
20.918.410
2 16-02-2015 Tasmin
650 866,30
1,33
17.623
15.266.805
3 18-02-2015 Basir
1200 1.984,30 1,65
17.423
34.572.459
4 19-02-2015 Zulkarnain 540 1.064,00 1,97
17.193
18.293.352
5 19-02-2015 Dimas
480 899,80
1,87
17.313
15.578.237
6 20-02-2015 Sis Ridwan 650 1.182,20 1,82
17.313
20.467.429
7 20-02-2015 Zulkarnain 960 1.889,70 1,97
17.193
32.489.612
8 24-02-2015 Maraindo
750 1.737,40 2,32
17.013
29.558.386
9 24-02-2015 Maraindo
810 2.015,80 2,49
17.013
34.294.805
10 26-02-2015 Rofik
540 1.230,00 2,28
17.013
20.925.990
11 27-02-2015 Herman
70 170,00
2,43
17.013
2.892.210
12 01-032015 Misma
160 385,90
2,41
17.013
6.565.317
13 01-032015 Dimas
400 1.017,30 2,54
17.013
17.307.325
14 01-032015 Hesti Pd
300 739,80
2,47
17.013
12.586.217
15 01-032015 H.Tahir
380 1.155,60 3,04
17.013
19.660.223
SUB TOTAL
8660 7.534,60 2,02
17.188
301.376.777
Sumber : CV. Mutiara Sinar Abadi Samarinda
8
Analisis Perhitungan HPP Ayam Potong Broiler (Halimatus Solehah)
Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Peternakan Abshar
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, maka Peternakan Abshar
melakukan susunan perhitungan harga pokok produksi seperti di bawah ini.
a. Total Harga Pokok Produksi
Biaya bahan baku
Rp 272.332.500
Biaya tenaga kerja langsung
Rp 2.600.000
Biaya overhead pabrik
Rp 14.922.065 +
Harga Pokok Produksi
Rp 289.854.565
b. Perhitungan Harga Pokok Produk Per-kg
Harga Pokok Produk Per-kg
= Total harga pokok produksi
Jumlah unit yang dihasilkan
= Rp 289.854.565
17.534,6
= Rp 16.530,43
c. Perhitungan Harga Jual Rata-rata Per-kg
Harga Jual Per-kg
=
Total pendapatan
Jumlah unit yang dihasilkan
= Rp 301.376.777
17.534,6
= Rp 17.187,54
Analisis dan Pembahasan
Biaya bahan baku
Seperti halnya peternakan pada umumnya, di Peternakan Abshar biaya bahan
bakunya adalah DOC atau bibit ayam potong yang berumur kurang dari sehari,
yaitu sebanyak 8.900 ekor dengan harga per ekornya sebesar Rp 4.800,- sehingga
biaya yang dikeluarkan adalah Rp 42.720.000,-. Selain bibit DOC biaya pakan
ternak juga masuk dalam kategori biaya bahan baku. Biaya pakan ternak sebesar
Rp 229.612.500,- sehingga total biaya bahan baku yang dikeluarkan sebesar Rp
272.332.500,-.
Biaya tenaga kerja langsung
Pada Peternakan Abshar terdapat 2 orang tenaga kerja yang bertugas merawat dan
memelihara ayam potong dari kecil hingga siap panen. Gaji masing-masing
pekerja adalah Rp 1.300.000,- per panen.
Biaya overhead pabrik
Terdapat beberapa biaya-biaya overhead pabrik yang ditemukan penulis pada saat
melakukan penelitian. Adapun penggolongan biaya overhead pabrik tersebut
adalah sebagai berikut.
a) Biaya OVK atau obat-obatan sebesar Rp 5.486.065,b) Biaya vaksin sebesar Rp 208.000,c) Upah pengawas kandang sebesar Rp 1.000.000,d) Biaya listrik sebesar Rp 800.000,e) Biaya pembelian sekam 220 karung x @ Rp 9.000,- = Rp. 1.980.000,f) Biaya pembelian kayu bakar 3 rid x @ Rp 1.200.000,- = Rp 3.600.000,9
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 1-14
g)
h)
i)
j)
k)
Biaya bahan bakar solar 150 liter x @ Rp 8.000,- = Rp 1.200.000,Biaya bahan bakar bensin 20 liter x @ Rp 8.000,- = Rp 160.000,Biaya pembelian terpal 2 x @130.000,- = Rp 260.000,Biaya pembelian atap rumbia 6 x @ Rp 38.000,- = 228.000
Biaya depresiasi mesin genset
Harga Perolehan - Nilai Sisa (residu)
Taksiran U mur Kegunaan
3.900.000 - 200.000
3.700.000

 Rp 740.000,- per tahun
5 tahun
5
740.000
 61.666 per bulan
12 bulan
 61.666 x 2  Rp 123.332,- (satu musim panen 2 bulan)
l) Biaya depresiasi mesin alkon
Harga Perolehan - Nilai Sisa (residu)
Taksiran U mur Kegunaan
3.500.000 - 100.000 3.400.000

 Rp 680.000,- per tahun
5 tahun
5
680.000
 56.666 per bulan
12 bulan
 56.666 x 2  Rp 113.332,- (satu musim panen 2 bulan)
m) Biaya depresiasi alat pemanas
Harga Perolehan
Taksiran U mur Kegunaan
720.000
 Rp 360.000,- per tahun
2
360.000
 30.000 per bulan
12 bulan
 30.000 x 2  Rp 60.000,- (satu musim panen 2 bulan)
n) Biaya depresiasi mesin steam
Harga Perolehan - Nilai Sisa (residu)
Taksiran U mur Kegunaan
2.700.000 - 100.000 2.600.000

 Rp 520.000,- per tahun
5 tahun
5
520.000
 43.333 per bulan
12 bulan
 43.333 x 2  Rp 86.666,- (satu musim panen 2 bulan)
o)
10
Biaya depresiasi bangunan kandang
Analisis Perhitungan HPP Ayam Potong Broiler (Halimatus Solehah)
Harga Perolehan - Nilai Sisa (residu)
Taksiran U mur Kegunaan
75.000.000 - 10.000.000 65.000.000

 Rp 13.000.000,- per tahun
5 tahun
5
13.000.000
 1.083.333 per bulan
12 bulan
 1.083.333 x 2  Rp 2.166.666,- (satu musim panen 2 bulan)
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa biaya overhead pabrik pada periode
panen ke-20 bulan Januari-Februari 2015 setelah dianalisis pada Peternakan
Abshar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Biaya Overhead Pabrik Peternakan Abshar periode panen ke-20 Bulan
Januari-Februari 2015.
KETERANGAN
TOTAL (Rp)
Biaya obat-obatan
5.486.065,00
Biaya vaksin
208.000,00
Biaya upah
1.000.000,00
Biaya listrik
800.000,00
Biaya sekam
1.980.000,00
Biaya kayu
3.600.000,00
Biaya solar
1.200.000,00
Biaya bensin
160.000,00
Biaya pembelian terpal
260.000,00
Biaya pembelian atap
228.000,00
Biaya depresiasi mesin genset
123.332,00
Biaya depresiasi mesin alkon
113.332,00
Biaya depresiasi alat pemanas
60.000,00
Biaya depresiasi mesin steam
86.666,00
Biaya depresiasi bangunan kandang
2.166.666,00
JUMLAH
17.472.061,00
Sumber : data diolah
Perhitungan total harga pokok produksi ayam potong (broiler) dengan metode full
costing adalah sebagai berikut.
Biaya bahan baku
Rp 272.332.500,Biaya tenaga kerja
Rp 2.600.000,Biaya overhead pabrik
Rp 17.472.061,- +
Harga Pokok Produksi
Rp 292.404.561,Jadi berdasarkan pada perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa total harga
pokok produksi ayam potong (broiler) adalah sebesar Rp 292.404.561,-. Langkah
berikutnya adalah menghitung harga pokok produksi ayam potong per kg, yaitu
11
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 1-14
dengan menggunakan metode kalkulasi bagi. Pada metode kalkulasi bagi, harga
pokok produk per kg dapat dihitung dengan cara membagi total harga pokok
produksi ayam potong dengan jumlah unit ayam potong yang dihasilkan dalam
satuan kg. Adapun perhitungan haraga pokok produksi ayam potong per kg
dengan menggunakan metode kalkulasi bagi adalah sebagai berikut.
Total harga pokok produksi
Harga pokok produksi per kg 
Jumlah unit yang diproduksi
Rp 292.404.561

17.534,6
 Rp 16.675,86
Jadi berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa harga pokok
produksi ayam potong per kg adalah Rp 16.675,86,-. Dari perhitungan yang telah
dilakukan, maka dapat diketahui bahwa harga pokok produksi per kg menurut
perhitungan Peternakan Abshar yaitu Rp 16.530,43,- sedangkan harga pokok
produksi menggunakan metode full costing sebesar Rp 16.675,98,-. Dapat dicari
selisih antara harga pokok produksi ayam potong (broiler) berdasarkan
perhitungan pada Peternakan Abshar dan dengan menggunakan metode full
costing, yaitu sebagai berikut :
Harga Pokok Produksi per kg dengan metode full costing
Rp 16.675,86
Harga Pokok Produksi per kg menurut peternakan Abshar
Rp 16.530,43 -
Selisih
Rp 145,43
Berdasarkan pada perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa harga pokok
produksi ayam potong (broiler) per kg berdasarkan metode full costing lebih
tinggi sebesar Rp 145,43 per kg dari harga pokok produksi ayam potong (broiler)
per kg berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Peternakan Abshar.
Pembahasan
Perhitungan pada analisis yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat
diketahui besarnya harga pokok produksi ayam potong (broiler) per kg
berdasarkan metode full costing adalah Rp 16.675,86 per kg, sedangkan harga
pokok produksi yang berdasarkan perhitungan Peternakan Abshar adalah Rp
16.530,43,- per kg. Dari hasil perhitungan tersebut, terdapat selisih antara
perhitungan harga pokok produksi menurut Peternakan Abshar dengan metode
full costing yaitu sebesar Rp 145,43 per kg. Berikut perbandingan harga pokok
produksi ayam potong (broiler) menurut Peternakan Abshar dan menurut analisis
dengan menggunakan metode full costing dapat dilihat pada table di bawah ini.
Keterangan
Peternakan Abshar
Analisis
Selisih
Biaya bahan baku
272.332.500,00 272.332.500,00
Biaya tenaga kerja
2.600.000,00
2.600.000,00
Biaya overhead pabrik
14.922.065,00
17.472.061,00 2.549.996,00
Harga pokok produksi
289.854.565,00 292.404.561,00 2.549.996,00
Sumber : data diolah
12
Analisis Perhitungan HPP Ayam Potong Broiler (Halimatus Solehah)
Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan harga pokok
produksi ayam potong menurut Peternakan Abshar adalah sebesar Rp
289.854.565,00 lebih rendah dibandingkan dengan kalkulasi harga pokok
berdasarkan hasil penelitian yaitu sebesar Rp 292.404.561,00. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan cara perhitungan pembebanan biaya overhead pabrik. Peternakan
Abshar tidak membebankan biaya penyusutan peralatan dan bangunan kandang
sehingga banyak biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, tetapi tidak
dibebankan terhadap perhitungan harga pokok produksi, sedangkan perhitungan
pada analisis yang menggunakan metode full costing menurut teori akuntansi
biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi, yang pada penentuan harga pokok
produksinya semua elemen-elemen biaya produksi dimasukkan baik itu biaya
tetap maupun biaya tidak tetap (variable). Perbandingan perhitungan harga pokok
produksi ayam potong (broiler) di atas terdapat selisih sebesar Rp 2.549.996,00
dari biaya overhead pabrik.
Penutup
Peternakan Abshar selaku mitra usaha CV. Mutiara Sinar Abadi tidak
menggunakan metode full costing pada perhitungan harga pokok produksinya, hal
itu dapat dilihat dari pembebanan biaya overhead pabrik yang tidak sesuai dengan
teori akuntansi biaya, dimana biaya penyusutan kandang dan penyusutan
peralatan tidak turut dibebankan dalam perhitungan harga pokok produksi ayam
potong (broiler).
Perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler) yang dihasilkan
Peternakan Abshar selaku Mitra Usaha CV. Mutiara Sinar Abadi sebesar Rp
289.854.565 dengan harga pokok produksi per kg sebesar Rp 16.530,43.
Harga pokok produksi ayam potong (broiler) yang dilakukan dengan
perhitungan menggunakan metode full costing menurut teori akuntansi biaya
diperoleh hasil sebesar Rp 292.404.561 dan dengan harga pokok produksi per kg
adalah sebesar Rp 16.675,86.
Selisih harga pokok produksi ayam potong (broiler) berdasarkan metode full
costing dengan perhitungan harga pokok produksi ayam potong (broiler) menurut
Peternakan Abshar sebesar Rp 2.549.996,00. Sedangkan selisish harga pokok
produksi ayam potong (broiler) per kg adalah Rp 145,43.
Diharapkan agar Peternakan Abshar mengadakan pembukuan dengan
melakukan pencatatan, penggolongan, dan peringkasan biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan kegiatan peternakan lebih teliti lagi sesuai
dengan akuntansi biaya yang benar.
Peternakan Abshar sebaiknya menggunakan metode full costing untuk
menghitung harga pokok produksi ayam potong (broiler), karena pada
perhitungan dengan menggunakan metode full costing semua biaya dimasukkan
baik itu biaya tetap maupun variabel. Hal ini lebih memudahkan peternak karena
tidak perlu untuk memisahkan biaya menurut jenisnya, selain itu semua unsur
13
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 1-14
biaya turut diperhitungkan maka diharapkan akan mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
Melihat hasil usaha yang memiliki prospek yang baik, hendaknya Peternakan
Abshar dapat mempertimbangkan penentuan harga pokok produksi yang tepat
dengan mendiskusikannya bersama CV. Mutiara Sinar Abadi selaku mitra usaha.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Bungin, M Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama
Cetakan Keempat. Jakarta : Kencana.
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Buku Satu Edisi Empat Belas. Jakarta
: Salemba Empat.
----------------------- dan Milton F. Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi Ketiga
Belas. Penerjemah Krista. Jakarta : Salemba Empat.
Hansen, Don R and Mowen Maryanne M. 2003. Management Accounting. Edisi
Keenam. South Western Thompshon Learning Institude.
Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Surakarta : Mediatama.
Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Keenam Cetakan
Kelima. Yogyakarta : Bagian Penerbitan STE YPKN.
Kartadinata, Abas. 2000. Akuntansi dan Analisis Biaya Suatu Pendekatan
Terhadap Tingkah Laku Biaya. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Muhadi dan Joko Siswanto. 2001. Akuntansi Biaya. Jilid Kedua Edisi Pertama.
Jakarta : Kanisius.
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta :
Penerbit AMP YKPN.
Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta :
Liberty.
Murtidjo, B. A. 1993. Keuntungan Usaha Peternakan dari Kualitas Pakan.
Yogyakarta : Kanisius.
Priyatno, Martono Adi. 2000. Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Rasyaf, Muhammad. 2006. Beternak Ayam Pedaging. Jakarta : Penebar Swadaya.
Rony, Helmi. 2000. Akuntansi Biaya : Pengantar Untuk Perencanaan dan
Pengendalian Biaya Produksi. Jakarta : Lembaga Penerbit FE-UI.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Revisi Cetakan Keenam
Belas. Bandung : Alfabeta.
Sujarweni, Wiratna. 2015. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Suparmoko, M. 2000. Metode Penelitian Praktis. Cetakan Keempat. Yogyakarta :
BPFE
Supriyono, R.A. 2007. Akuntansi Biaya. Pengumpulan Biaya dan Penentuan
Harga Pokok. Buku I. Edisi Kedua Cetakan Kedua Belas. Yogyakarta :
BPFE.
Yadiati, Winwin. 2010. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Kencana.
14
Download