PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT BIOLOGI BERBASIS GAMBAR BERWARNA DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SMP ARTIKEL DWI PURWATI NIM. 10010260 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT BIOLOGI BERBASIS GAMBAR BERWARNA DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SMP Oleh: Dwi Purwati, Rina Widiana, Siska Nerita Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat e-mail: [email protected] ABSTRACT In biologi subject is needed the material with with pictures that support teaching materials, because of that the teacher is required to develop teaching materials with variations. There is one way to develop teaching materials by making an instructional materials like handout. Based on the result of writer observation to SMPN 20 Tebo regency Jambi showed that the process of Biology learning system of human excretion in materials, the teacher were not using handout yet as instructional materials. The students only used support books from the school and worksheets, but it has some shortcomings, such as the number of books limited and it was only during the time of study, the pictures was presented in the book is less complete, the colour did not resemble with the original colour is only black and white colour and written information was not clear. the purpose of this research is to produce handout biologi materials based on colour of the pictures with map concept at the material human excretion for junior high school that valid and practical. This research is development research with using 4-D models that consists from define step, design, develop and disseminate. However, disseminate step was not done. Define step consists of a front end analysis, analysis of students and task analysis. At design step was done by design of handout materials system of human excretion materials in junior high school, and at develop step was done validity test by validator that consist at 2 lectures and 2 teacher’s Biologi SMPN 20 Tebo Jambi. Practical test by 2 teacher’s Biologi and 15 students class IX SMPN 20 Tebo Jambi . The result of data analysis showed that handout based on the pictures in the system of human excretion material was very valid and very practical, with validity value 88,96%, and with practicalitas value 92,09%, this thing showed that handout based on the pictures in the system of human excretion materials that was produced very valid and very practical. . Keywords: Handout, Biology, color image, concept maps, human excretion,validity and practicalitas PENDAHULUAN Proses belajar mengajar merupakan interaksi timbal balik antara guru-guru dengan siswa yang berlangsung dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru salah satunya yaitu menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Salah satu cara untuk memudahkan siswa memahami materi pelajaran, maka guru sebagai fasilitator seharusnya mampu membuat dan menggunakan bahan ajar. Diantara bahan ajar tersebut adalah modul, handout, lembar kerja siswa (LKS). Hal ini akan membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih terarah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan peningkatan mutu pembelajaran semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan pemanfaatan hasilhasil teknologi dalam proses belajar. Begitu pula proses pembelajaran biologi, menuntut siswa untuk memahami konsep-konsep sebuah materi pelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan ajar agar mempermudah siswa dalam proses pembelajaran. Melaksanakan proses pembelajaran merupakan tahap pelaksanaan program yang telah disusun. Dalam kegiatan ini kemampuan yang dituntut adalah keaktifan guru menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pada tahap ini disamping pengetahuan teori belajar mengajar, pengetahuan tentang siswa, diperlukan pula kemahiran dan keterampilan teknik belajar, misalnya penggunaan bahan ajar salah satunya handout. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Penggunaan bahan ajar berupa handout ini disertai dengan peta konsep untuk mengaitkan bahan-bahan pelajaran baru dengan pengetahuan awal. Pengetahuan awal menurut Ausubel (dalam Triyanto 2009: 157) adalah menggaris bawahi ide-ide utama dalam suatu situasi pembelajaran yang baru dan mengaitkan ide-ide baru tersebut dengan pengetahuan yang telah ada pada pelajar. Berdasarkan kenyataan yang ditemui penulis di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, keinginan siswa masih rendah untuk mengerjakan latihan soal dan membaca bahan ajar yang ada di sekolah. Hal tersebut dikarenakan bahan ajar yang ada di sekolah tersebut belum menarik. Dalam pembelajaran biologi dibutuhkan bahan ajar yang menarik karena dengan bahan ajar yang menarik akan menambah minat belajar siswa sehingga kendala yang dihadapi dalam mempelajari materi akan bisa diatasi. Salah satu materi yang nilai rataratanya masih di bawah KKM adalah materi sistem ekskresi pada manusia yaitu 66,33 sedangkan KKM di sekolah tersebut yaitu 73. Selain dilihat dari rata-rata juga karena dalam materi ini siswa dituntut untuk mengetahui struktur organ bagian dalam dari alat-alat ekskresi. Maka guru sebagai fasilitator harus mampu menciptakan atau membuat bahan ajar yang dapat menampilkan materi disertai gambar berwarna yang menyerupai bentuk aslinya, sehingga memotivasi siswa untuk belajar. Penggunaan bahan ajar yang tepat dapat meningkatkan pemahaman dan minat siswa dalam belajar. Handout bergambar merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang cukup penting dan diharapkan mampu membantu peserta didik menemukan serta mengembangkan konsep dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan salah seorang guru Biologi yaitu ibu Eni Dwi Hayati, S.Pd dan memberikan angket kepada beberapa orang siswa di SMP Negeri 20 Kabupaten Tebo Provinsi Jambi pada tanggal 15 Januari 2014, dalam proses pembelajaran Biologi pada materi sistem ekskresi manusia guru belum menggunakan handout sebagai bahan ajar. Siswa menggunakan buku penunjang dari sekolah, namun buku penunjang memiliki beberapa kekurangan diantaranya buku penunjang tersebut jumlahnya terbatas, dan terkadang hanya dipinjamkan saat jam belajar saja, pada buku tersebut gambar-gambar yang disajikan kurang lengkap, warna pada gambarnya tidak menyerupai warna aslinya hanya berwarna hitam dan putih saja, dan tulisan keterangan pada gambar kurang jelas. Selain buku penunjang juga menggunakan LKS. Namun pada LKS tersebut juga memiliki kekurangan seperti halnya pada buku penunjang yaitu warna pada gambarnya tidak menyerupai warna aslinya hanya berwarna hitam dan putih saja, tidak jelas bagian-bagian dari struktur gambarnya, dan tulisan keterangan gambarnya tidak jelas. Padahal dalam pelajaran biologi diperlukan gambargambar yang warnanya menyerupai bentuk aslinya yang sesuai dengan materi pelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis mengembangkan bahan ajar berupa handout biologi berbasis gambar berwarna disertai peta konsep pada materi sistem ekskresi untuk SMP. Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut. (1) Menghasilkan handout berbasis gambar disertai peta konsep pada materi sistem ekskresi manusia yang valid untuk SMP kelas IX, (2) Menghasilkan handout berbasis gambar disertai peta konsep pada materi sistem ekskresi manusia yang praktis untuk SMP kelas IX. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Sebagai bahan ajar alternatif bagi guru dalam pelajaran biologi untuk materi sistem ekskresi manusia, (2) Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain dalam pengembangan bahan ajar pendidikan yang sama pada materi yang berbeda. Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau sub kompetensi dengan segala kompleksitasnya (Lestari, 2013: 1). Handout adalah bahan pembelajaran yang sangat ringkas. Bahan ajar ini bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik (Prastowo, 2011: 79). Menurut Martin (1994 dalam Trianto, 2009: 158) peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Objek penelitian ini adalah bahan ajar handout biologi berbasis gambar berwarna disertai peta konsep pada materi sistem ekskresi untuk SMP. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4-D models. Model ini dikembangkan oleh S. Thigarajan, Dorothy S. Semmel dan Melvyn I. Semmel. Menurut Trianto (2011: 93) model pengembangan 4D terdiri dari empat tahapan, yaitu: tahap define (pendefenisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Pada penelitian ini hanya sampai tahap develop (pengembangan) saja. Uji coba handout biologi berbasis gambar berwarna disertai peta konsep ini dilakukan terhadap siswa kelas IX SMP Kabupaten Tebo Jambi. Jenis data yang diambil dari pengembangan handout biologi berbasis gambar berwarna disertai peta konsep ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari angket uji validitas dan angket uji praktikalitas. Instrument yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket uji validitas dan angket uji praktikalitas. Angket uji validitas dan angket uji praktikalitas disusun menurut skala Likert dalam Riduwan (2009: 87). Yang dimodifikasi dengan 4 alternatif jawaban yaitu, SS (sangat setuju), S (setuju), KS (kurang setuju, TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yang menghasilkan hasil uji validitas dan praktikalitas handout biologi berbasis gambar berwarna disertai peta konsep. Analisis hasil uji validitas handout biologi berbasis gambar berwarna disertai peta konsep dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu: (a) memberikan skor jawaban dengan kriteria sebagai berikut, 5 (sangat setuju), 4 (setuju), 3 (kurang setuju), 2 (tidak setuju), 1 (sangat tidak setuju). (b) Menentukan skor maksimum Skor maksimum= Jumlah Responden x Skor Tertinggi. (c) Menentukan bobot dari masing-masing item pernyataan. (d) Menentukan nilai bobot dari masingmasing item pernyataan. (e) Menentukan bobot total dengan menjumlahkan nilai bobot dari masingmasing item pernyataan. (f) Menentukan nilai validitas dengan menjumlahkan bobot total dibagi skor maksimum dan dikali dengan 100%. (g) Menentukan nilai validitas dengan rumus di bawah ini. Nilai validitas = x 100% (h) Memberikan penilaian validitas dengan kriteria dari Riduwan ( 2009: 89) 81 - 100 % = Sangat valid 61 - 80 % = Valid 41 - 60 % = Cukup valid 20 - 40 % = Kurang valid 0 - 20 % = Tidak valid Data hasil uji praktikalitas handout biologi berbasis gambar berwarna disertai peta konsep berupa nilai 1-5. Data ini kemudian dianalisis dengan kriteria yang dimodifikasi dari Riduwan (2009: 89) sebagai berikut. 81 - 100 % = sangat praktis 61 - 80 % = praktis 41 - 60 % 21 - 40% 0 - 20% = cukup praktis = kurang praktis = tidak praktis HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas handout didapat hasil seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Hasil Validitas Handout Biologi Berbasis Pendekatan Spiritual Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia untuk MTsN. Nilai No Aspek validitas Kriteria (%) 1 Kelayakan Isi 88,33 Sangat valid 2 Kebahasaan 88 Sangat valid 3 Penyajian 87,50 Sangat valid 4 kegrafikan 92 Sangat valid 88,96 Sangat Rata-rata valid Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa handout memenuhi kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata validitas 88,96%. Dengan rincian dilihat dari aspek komponen kelayakan isi yaitu sangat valid dengan nilai validasi 88,33%, karena handout berbasis gambar yang dikembangkan telah sesuai dengan kurikulum KTSP yang mencakup kesesuaian materi dengan SK dan KD yang akan dicapai siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 28) menyatakan bahwa dalam membuat suatu bahan ajar yang baik harus ada komponen kompetensi yang akan dicapai oleh siswa dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Sangat valid dari aspek komponen kebahasaan dengan nilai 88%, karena handout ini telah memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, memiliki identitas yang jelas dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 73) bahwa dalam menyusun bahan ajar cetak harus menggunakan bahasa yang jelas baik kosa kata, kalimat, hubungan antar kalimat serta kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang. Sangat valid dari aspek komponen penyajian dengan nilai 87,50%. karena kejelasan indikator, mengarahkan siswa membangun konsep, kesesuaian dengan peta konsep, urutan sajian, pemberian motivasi dan daya tarik dan kelengkapan informasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 80) bahwa bahan ajar mempunyai fungsi memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar, pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan dan memberi umpan balik. Sangat valid dari aspek komponen kegrafikan dengan nilai validasi 92%. karena penggunaan font, jenis dan lay out atau tata letak, ilustrasi, gambar, foto dan desain sudah serasi dan menarik. Tampilan handout yang menarik dapat menimbulkan minat dan motivasi siswa untuk mempelajarinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 99) bahwa dalam pembuatan bahan ajar gambar mampu memberikan motivasi kepada siswa agar belajar dan terus belajar. Disamping itu, gambar berwarna juga dapat menarik perhatian siswa dam dapat mempermudahkan peserta didik untuk memahami materi yang diberikan serta lebih mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hasil uji praktikalitas handout yang dilakukan kepada guru dan siswa. Hasil iji praktikalitas oleh guru didapat hasil seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Hasil Praktikalitas Handout Oleh Guru. Nilai No Aspek praktikalitas Kriteria (%) 1 Kemudahan 93,75 Sangat penggunaan Praktis 2 Efektifitas 94 Sangat waktu Praktis pembelajaran 3 Manfaat 86 Sangat Praktis Rata-rata 91,25 Sangat Praktis Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa handout memenuhi kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 91,25%. Sangat praktis. dari aspek kemudahan penggunaan dengan nilai 93,75%, karena mampu memenuhi aspek kemudahan penggunaan yaitu tentang kejelasan, kesederhanaan serta kemudahan guru dalam memahami isi handout. Materi yang disajikan dalam handout ini merupakan materi-materi penting yang harus dikuasai siswa dan telah disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Hal ini dipertegas oleh Depdiknas (2008:9) bahwa bahan ajar dapat memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum. Sangat praktis dari aspek efektifitas waktu pembelajaran dengan nilai praktikalitas dengan nilai 94%, karena waktu pembelajaran menjadi lebih efektif karena guru tidak perlu mencatatkan materi di papan tulis. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011:24) bahwa dengan adanya bahan ajar seorang guru dapat menghemat waktu dalam proses pembelajaran. Sangat praktis dari aspek manfaat dengan nilai 86% karena handout yang dikembangkan dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008: 9) bahwa salah satu tujuan penyusunan bahan ajar adalah untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Uji praktikalitas juga dilakukan terhadap siswa SMP kelas IX dengan jumlah 15 orang siswa. Hasil uji praktikalitas sebagai berikut. Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas Handout Oleh Siswa Nilai No Aspek Praktik Kriteria alitas (%) 1 Kemudahan 91,83 Sangat penggunaan Praktis 2 Efektifitas 94,13 Sangat waktu Praktis pembelajaran 3 Manfaat 92,81 Sangat Praktis Rata-rata 92,92 Sangat Praktis Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa handout memenuhi kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 91,92%. Sangat praktis dari aspek kemudahan penggunaan, handout ini memenuhi kriteria dengan nilai 91,83%., karena bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 216) bahwa sebagai seorang pendidik, guru berperan sebagai fasilitator dan siswalah yang diharapkan berperan secara aktif dalam mempelajari materi yang terdapat di dalam suatu bahan ajar. Apabila guru mendesain bahan ajar yang sulit dan rumit bagi siswa, maka siswa akan kesulitan dalam memahami materi. Sangat praktis dari aspek efektifitas waktu dengan nilai 94,13%, karena dengan adanya handout berbasis gambar disertai peta konsep waktu pembelajaran menjadi efektif karena siswa tidak perlu mencatat materi yang disampaikan oleh guru karena materi sudah disediakan di dalam handout. Senada dengan pendapat Ballstaedt dan Steffen (dalam Prastowo, 2013: 80) yaitu, membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat, dan sebagai pendamping penjelasan pendidik. Sangat praktis dari aspek manfaat dengan nilai 92,81%, karena dengan adanya ilustrasi, gambar dan peta konsep yang ada pada handout membantu siswa memahami konsep-konsep materi pelajaran. Gambar pada dasarnya dapat memberikan informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami serta dapat mejelaskan beberapa kata atau beberapa kalimat sekaligus (Prastowo, 2011:11). Pernyataan diatas juga dipertegas oleh Dahar (1998 dalam Trianto, 2009: 158) peta konsep memperlihatkan konsep-konsep dari suatu bidang studi. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengembangan handout berbasis gambar pada materi sistem ekskresi manusia yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa handout yang dihasilkan memenuhi kriteria sangat valid dan sangat praktis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Handout berbasis gambar disertai peta konsep dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar alternatif bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran biologi khususnya pada materi sistem ekskresi manusia untuk siswa SMP kelas IX. 2. Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya untuk mengetahui efektifitas 3. Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar mengembangkan handout berbasis gambar untuk materi lainnya yang dapat dijadikan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Lestari, E. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia permata Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta