Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 ANALISIS MENGGUNAKAN PEMODELAN UNTUK PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK STUDI KASUS MOTOR 1750 RPM/60 HP/240 Volt Paulus Mangera, Daud Andang Pasalli Email: [email protected] ; [email protected] Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke ABSTRAK Untuk kegunuaan analisis secara teoretis, sebuah motor DC dapat direpsesentasikan dalam bentuk sebuah model, dimana model tersebut dapat menggambarkan karakteristik dari ‘fisik’ motor yang sebenarnya. Sebuah motor DC dapat direpresentasikan dalam beberapa jenis model, antara lain: model matematik (model nisbah alih dan ruang keadaan),dan model simulink. Dengan menggunakan spesifikasi data motor DC type Dripproof serta dilakukan pengujian diperoleh nilai πn = 47,402642 rad/sec dan π = 0,360860. Karena nilai π lebih kecil dari satu, maka motor DC tersebut akan memiliki karakteristik kurang teredam. Untuk memperoleh karakteristik kecepatan dan arus jangkar yang baik pada motor DC , dapat dilakukan pengendalian pada saat pengasutan (starting), pembebanan dan pengereman (stopping). Kata Kunci: Pemodelan, Pengendali, Motor Listrik 3. celah udara antara kumparan jangkar dan PENDAHULUAN kumparan medan. A. Bentuk Fisik Motor DC Motor arus searah (DC) pada dasarnya Bentuk fisik dari motor DC dapat dilihat pada sama dengan mesin arus bolak-balik (AC), gambar berikut: kecuali bahwa mesin arus searah mempunyai suatu komutator, yang berfungsi mengubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah. komponen utamanya terdiri dari tiga bagian, yakni: 1. Kumparan (belitan) jangkar yang terletak pada rotor Gambar 1. Bentuk Fisik Motor DC. 2. Kumparan (belitan) medan yang terletak pada stator, dan 176 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 motor ini terbagi menjadi dua, yakni: B. Macam-Macam Motor DC motor DC kompon pendek dan motor Motor DC adalah suatu mesin yang DC kompon panjang. mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik. Mesin sumber DC dibedakan penguatannya berdasarkan 1. Pemodelan Jangkar (exciter), Motor DC Terkendali Penggolongan Motor DC adalah sebagai A. Model Fisik berikut: Model fisik dari sebuah motor DC 1. Motor DC berpenguatan bebas dapat digambarkan sebagai berikut: Ia(t) Pada motor DC berpenguatan bebas, sumber penguatnya tersendiri, + biasanya Ra berupa sumber DC yang lain. Oleh karena La eb(t) ea(t) M B itu, kumparan medannya terpisah (tidak J - memiliki hubungan listrik) dengan kumparan Gambar 2. Bentuk Fisik Motor DC jangkarnya. 2. Motor DC berpenguatan sendiri keterangan: Ra = tahanan jangkar La = induktansi jangkar dengan ea(t) = tegangan jangkar kumparan jangkar. Bersarkan hubungan itu, eb(t) = back emf motor Ia(t) = arus jangkar M = motor J = momen inersia B = beban (friction) Motor DC berpenguatan sendiri tidak memiliki sumber Kumparan medan DC penguat tersendiri. dihubungkan berpenguatan sendiri dapat dibedakan menjadi: a. Motor DC seri (kumparan medan seri dengan kumparan jangkar) Dari data motor yang diperoleh (lampiran b. Motor DC shunt (kumparan medan paralel dengan kumparan jangkar) 1) dari U.S. Electrical Motors, diketahui c. Motor DC kompon (memiliki dua spesifikasinya sebagai berikut : kumparan medan, dimana satu kumparan Dari data motor DC yang diperoleh dihubung seri dengan kumparan jangkar, (terlampir), diketahui sebagai berikut: sedangkan kumparan lainnya dihubung paralel dengan kumparan jangkar). Jenis • Daya Mekanik ( Pm) = 60 HP = 60 x 746 Watt = 44760 Watt 177 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 • Kecepatan nominal (πn ) = 1750 rpm = 1750 x 2π / 60 =183,26 rad/dt Bagian elektrik: e a (t ) eb (t ) =La • Tegangan jangkar, Ea = 240 Volt • Tahanan Jangkar (Ra) = 0,047 Ohm • Arus Jangkar (Ia) = 205 Amp T (t ) =J • Induktansi jangkar (La) = 0,0015 H Sifat motor: • Momen Inersia (J ) = 11,0 lb.ft = 0,4635 kg.m2 Dari data-data tersebut, maka dapat diperoleh parameter-parameter yang lain sebagai berikut: Torsi motor, T T= ο· (1) Bagian mekanik: d ω(t ) +B ω(t ) dt T (t ) =K m i a (t ) (2) (3) 2 = 11,0 x 0,04214 kg.m2 ο· d i a (t ) +Ra i a (t ) dt Pmek 44760 = =244,24 N .m ω nom 183,26 Beban, B Sifat generator: eb (t ) =K b ω(t ) Dengan menggunakan (4) Transformasi Laplace, maka persamaan fungsi waktu diatas, dapat diubah menjadi persamaan Laplace: Bagian elektrik: E a (s) Eb (s) =La s I a (s) +Ra I a (s) (1) Bagian mekanik: T P / ωn 44760 B= = m = =1,334 N .m.dtk rad ω ωn 183,26 2 Konstanta motor, Km Km = T Pm / ωn 44760 / 183,26 = = =1,192 N .m Amp Ia Ia 205 Konstanta generator, Kb Kb = Ea I a xRa 240 205x0,047 230,37 = = =1,258Volt .dtk rad ωn 183,26 183,26 T (s) =J s ω(s) +B ω(s) (2) Sifat motor: T (s) =K m I a (s) (3) Sifat generator: Eb (s) =K b ω(s) (4) Persamaan matematis motor DC diatas dapat digambarkan dalam model nisbah alih Dengan mengacu pada spesifikasi data dengan menggunakan bagan kotak seperti diatas, maka motor tersebut dapat kita berikut ini: implementasikan secara ”konseptual” dengan membuat model matematisnya. 178 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 ξ= 2ξω n 34,2114 = =0,3608 ξω n s + 2 x 47,4026 ω d ≡ω n 1 ξ 2 = 47,4026 √1 − (0,3608)2 ≡44,2086 rad/s φ ≡cos 1 ξ ≡cos 1 (0,360860 ≡1,2016 rad Selanjutnya, dari perhitungan diatas kita dapat menganalisis kecepatan dan arus jangkar motor DC Gambar 3. Bentuk Bagan kotak Motor DC • Analisis Kecepatan Motor DC ο·(t) ω(s) =G1 (s) E a (s) Dimana: K o E a nom = 2 s( s +2 ξ ω n s +ω 2n ) Km ( La s +Ra ) ( Js +B ) G( s) = Km .B 1+ ( La s +Ra ) ( Js +B ) Dari tabel Transformasi Laplace, diperoleh : ω(t ) = £-1 K0 s +2ξω n s +ω n 2 2 K o E a nom s( s +2 ξ ω n s +ω 2n ) 2 Jadi motor DC terkendali jangkar ini pada 1 1 e ξω nt sin(ωd t +φ) 2 ωn ωn ωd karakteristik suatu sistem orde kedua (second dari persamaan diatas, diperoleh fungsi order systems) dengan: waktu dari kecepatan motor, ο·(t) adalah K B L +R J B R +K K 2 K0 = m ; 2ξω n = a a ; ωn = a m b La J La J La J 17,10285t Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh nilai ω(t ) =183,12206 196,34813 e sin( 44,2097t +1,20167) rad / dt πn, π, πd, π sebagai berikut: t ≥0 πΎ 1,192 K0= πΏ ππ½ = 0,0015 π₯ 0,4635 = 1.714,491190 keadaan transient akan mengikuti π π΅ πΏ +π π½ 2πππ = πΏπ π½ π π = (1,334 π₯ 0,0015)+(0,047 π₯ 0,4635) (0,0015 π₯ 0,4635) • = 34,21143 π΅ π π +πΎπ πΎπ ππ2 = πΏπ π½ = (1,334 π₯ 205)+ (1,192 π₯ 1,258) (0,0015 π₯ 0,4635) 2.247,01042 ω(t ) = K o Ea nom = Analisis Arus Jangkar Motor DC, Ia(t) I a (s) =G2 (s) Ea (s) a E a nom b E a nom = 2 + s +2 ξ ω n s +ω 2n s( s 2 +2ξω n s +ω 2n ) Dari tabel Transformasi Laplace, diperoleh : πn = √2247,0104 = 47,4026 rad/sec 179 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 kecepatan Motor DC Terkendali Jangkar 250 dari persamaan diatas, diperoleh fungsi 100 50 0 -50 waktu dari arus jangkar motor, Ia(t) adalah: ia (t ) =3619,114624 e [204,93729 (17,10285808) t sin 44,20971t + ( 1,0 0 sin(ωd t + φ ) Amp t ≥0 0,9 0 0,9 5 e 0,8 0 0,8 5 ω n ωd 150 0,7 0 0,7 5 ωn2 ξωn t 0,6 0 0,6 5 bEa nom 0,5 0 0,5 5 bEa nom 200 0,4 0 0,4 5 sin ωd t + 0,3 0 0,3 5 ωd ξωn t e s( s +2ξω n s +ω2n ) 2 0,2 0 0,2 5 aEa nom b Ea nom +£-1 0,1 0 0,1 5 s +2 ξ ω n s +ω 2 n Kecepatan (rad/sec) = a Ea nom 2 0,0 0 0,0 5 ia (t ) = £-1 Waktu (detik) )] 219,73854 e (17,10285808)t sin 44,20971t +1,20167 Gambar 5.Grafik Kecepatan Motor DC t≥ 0 Dengan menggunakan persamaan ο·(t) dan 2.2 Model Simulink Ia(t), diperoleh karakteristik kecepatan dan Selain model tersebut di atas, dapat pula arus jangkar motor DC terkendali jangkar digunakan model simulasi untuk dengan mencari nilai-nilainya dengan mendapatkan karakteistik Motor DC. Salah bantuan Microsoft Excel (Lampiran 2). Dari satu software yang dapat digunakan adalah nilai-nilai tersebut, diperoleh grafik ο·(t) dan SIMULINK sehingga model yang kita buat Ia(t) berikut: dinamakan model SIMULINK. Model tersebut dikembangkan dari model bagan Grafik Arus Jangkar Motor DC 2500 kotak, sehingga diperoleh model SIMULINK Arus Jangkar (amper) 2000 Motor 1500 1000 DC Terkendali Jangkar sebagai berikut: 500 0 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45 0,50 0,55 0,60 0,65 0,70 0,75 0,80 0,85 0,90 0,95 1,00 -500 -1000 Waktu (detik) Gambar 4. Grafik Arus jangkar Motor DC Gambar 6. Model Simulink Motor DC 180 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 Model SIMULINK Motor DC tersebut akan dimasukkan dalam model sistem secara keseluruhan sebagai berikut: 2. Pengendalian Daur Terbuka A. Pengaturan Penggunaan Motor DC 1. Starting Motor DC dengan Pengaturan Tegangan Jangkar (Ea). Untuk menstart motor DC, salah satu Gambar 7. Model Simulink Motor DC pengaturan yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur tegangan jangkar agar tidak Hasil Simulasi Motor DC diperoleh langsung mencapai tegangan nominalnya. karakteristik kecepatan ο·(t) dan arus jangkar Dengan cara tersebut, diharapkan lonjakan Ia(t) sebagai berikut: arus yang sangat besar yang terjadi pada starting DOL (Direct On Line) dapat diatasi sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada motor DC tersebut. Pengaturan tegangan yang dimaksud adalah dengan menaikkan tegangan jangkar secara perlahan dari 0 sampai Ea nom dalam waktu T Gambar 8. Grafik Arus jangkar Motor DC Gambar 1. Bentuk Fisik Motor Model Motor DC yang akan disimulasikan sebagai berikut : Gambar 9.Grafik Kecepatan Motor DC 181 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 waktu 2 detik tegangan motor mulai stabil. (Steady state) Gambar 11. Motor DC dalam Simulink 2. Beban motor masih tetap stabil (Steady state) terjadi perubahan mulai pada saat Model sistem dengan pengaturan tegangan jangkar yang akan disimulasikan adalah: motor beroperasi selama enam (6 detik) tetapi gangguan hanya terjadi selang waktu 3 detik setalah itu konstan kembali. 3. Putaran motor ( Rpm) mulai stabil (Steady state) pada saat motor beroperasi selama 2 detik 4. Arus Jangkar Mulai juga stabil (Steady state) pada saat motor beroperasi selama Gambar 12. Motor DC dalam Simulink Dengan trial-and-error, maka nilai T 2 detik. Setelah gambar diperbesar maka dapat dimana tidak terjadi lonjakan tegangan, dan ditarik hasi sebagai berikut : lonjakan arus tidak terlalu besar pada saat T= 2 detik. Untuk Tmin = 2 detik, maka step time pada Step2 = 2, gain = 240/2 = 120. Setelah model tersebut disimulasikan, maka akan diperoleh grafik sebagai berikut: Gambar.14 Grafik Hasil Simulink setelah dizoom a. Keterangan : Dengan pengaturan tegangan jangkar sampai T = 2 detik seperti pada grafik Ea, ternyata akan dihasilkan grafik ο· tanpa lonjakan. Lonjakan hanya terjadi pada Ia = Gambar 13. Hasil dalam Simulink Motor DC a. Penjelasan: 1. Dengan mengatur 228 Ampere dimana lonjakan tersebut terjadi 2 kali. Namun demikian, lonjakan tersebut tegangan jangkar Eanom = 240 Volt dan beroperasi selama tidaklah besar (hanya 23,06271 Amp) sehingga motor tidak mengalami kerusakan fisik . Pada starting DOL, lonjakan arus 182 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 mencapai 204,93729 Amp (perhitungan B. Pengaturan Tahanan Seri Rseri pada analitik pada tugas 02). Starting Motor DC Selain pengaturan tegangan jangkar, maka cara lain yang dapat dilakukan untuk menghindari lonjakan arus yang sangat besar pada saat starting motor DC adalah dengan menambahkan tahanan R yang diserikan dengan tahanan jangkar Ra, sehingga diharapkan dapat meredam arus jangkar pada saat starting. Pengaturan Rseri dilakukan dengan Gambar.15 Grafik Hasil Simulink. mempertahankan nilai Rseri tersebut selama periode waktu tertentu (misalnya 0,1 detik), b. Keterangan : Dengan pengaturan tegangan jangkar kemudian menurunkannya secara perlahan sampai mencapai 0 dalam waktu T. sampai T = 6 detik seperti pada grafik Ea, ternyata akan dihasilkan grafik ο· tanpa lonjakan dan gangguan beban mulai terjadi R Rseri pada t=6 detik. Lonjakan hanya terjadi pada T lonjakan kedua yaitu Ia = 220 Ampere, Namun demikian malah turun sekitar 8 ampere, lonjakan tersebut tidaklah besar t c. Pengaturan Rs didapat gambar simulink seperti Berikut: (hanya 15,06271 Amp) sehingga motor tidak mengalami kerusakan fisik . Pada starting DOL, lonjakan arus mencapai 204,93729 Amp . 2. Perbandingan dari tiga kondisi di atas dapat dilihat pada tabel: Gambar 15. Motor DC dalam Simulink 1. Pengaturan Tahanan seri (Rs) Tahanan seri (Rs)= 1 183 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 Step : Step time = 2, initial valve = 1/2 , Gambar 16. Motor DC dalam Simulink final value = 0 Step 1 : Step time1 = 10, initial value = 0, final value = 1/2 Step 2 : Step time 2 = 12, initial value = 0 final value = ½ Waktu simulasi = 18 detik. 2. Pengaturan (Ea) → tegangan jangkar. Eanom : Step time = 12, initial value = 0, final value = 240 Eanom1 : Step time = 0, initial value = 0, final value = 240 Gambar 17. Grafik hasil Simulink 3. Pengaturan Beban Step : Step time = 3, initial valve = 0 , final value = 0.2 x 1.334 Step 1 : Step time1 = 4, initial value = 0, Jika motor stop pada t= `12 detik dan simulink dioperasikan selama 18 detik, sehingga didapat hasilnya sebagai berikut: final value = 0.2 x 1.334 Step 2 : Step time 2 = 5, initial value = 0 , final value = -0.3 x 1.334 Step 3 : Step time 2 = 6, initial value = 0 , final value = -0.3 x 1.334. d. Motor Dc yang akan dimasukkan kedalam model sistem dengan pengaturan tegangan Gambar 18. Hasil simulink yang diperbesar yang akan disimulasikan adalah sebagai berikut : d. Dari grafik diatas, nampak seperti : ο§ Pada t = 1,8 detik kecepatan motor mulai bertambah dan pada t = 2 detik kecepatan motor mulai stabil (steady state ) yakni 1750 pada kecepatan nominal motor = 1750 Rpm. ο§ Pada grafik arus jangkar (Ia) pada saat t = 2 detik arus jangkar sebesar 240 ampere. Serta arus jangkar mulai turun (step down 184 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 ) pada saat t=2,05 detik sebesar 20 ampere karena terjadi selama selang waktu 6 detik terjadi gangguan beban. 4. Pengendalian daur tertutup Gambar 20. Simulink Motor DC Daur Tertutup. Pengaturan dari gangguan luar (beban) Tujuan dari motor DC yang dibuat yang disetting : menjadi daur tertutup adalah agar output dari ο· Step - Step time = 8, initial value = 0, dan motor dalam hal ini kecepatan putar arus final value = 0.1 x 1,334 jangkar dibuat tetap dalam kondisi stabil ο· Step 1 - Step time = 9, initial value = 0, dan final value = 0.1 x 1,334 walaupun diberikan beban yang berubahubah, kondisi stabil disini mendekati dari ο· Step 2 ------- Step time = 10, initial value = stabilnya kecepatan putar nominal dan arus jangkar nominal walaupun masih ada sedikit 0, dan final value = - 0,2 x 1,334 pengaruh dari diberikannya beban yang ο· Step 3 -------- Step time = 11, initial berubah itu.Pengaruh yang terjadi dari beban itu hampir dapat diabaikan. Simulasi dari motor DC daur tertutup sebagai berikut: value = 0, dan final value = - 0,2 x 1,334. Dari hasil simulasi didapatkan grafik sebagai berikut: Gambar 19. Simulink Motor DC Daur Tertutup. Untuk rangkaian dalam motor DC adalah sebagai berikut : Gambar 21. Bentuk Fisik Motor Dari grafik pembebanan pada motor diberikan beban diatas beban nominal maka otomatis arus jangkar naik dan kecepatan putar turun, karena adanya perubahan arus 185 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 jangkar dan kecepatan putar maka feedback 4. Dari berbagai perbandingan dan akan bekerja ( pengendali), dipengendali ini verifikasi diatas, baik dari tabel maupun akan terjadi penerimaan informasi yang grafik, maka dapat ditarik kesimpulan berupa (arus jangkar naik dan kecepatan bahwa putar turun ) kemudian diproses. Hasil dari simulink dapat digunakan sebagai acuan proses yang benar untuk Motor DC. tersebut keluar dan masuk model yang dibuat dengan kepenyearah terkendali, didalam penyearah 5. Semakin lama waktu diberikan pada saat terkendali akan diproses lagi dan hasil dari start maka lonjakan arus semakin kecil proses tersebut akan masuk kemotor sehingga (semakin turun ) karena putaran motor motor semakin konstan. sedekat akan menghasilkan mungkin nilai pendekatan dari kecepatan 6. Pengaturan tegangan jangkar pada saat nominal dan arus jangkar nominal. Demikian start dapat meredam ο· (putaran motor) seterusnya terjadi daur tertutup yang intinya motor DC dan lonjakan arus jangkar Ia . bisa menghasilkan arus dan kecepatan putar 7. Didalam motor DC daur tertutup ini dapat pada kondisi mendekati nominal walaupun dinyatakan adanya perubahan dari beban. diberikan beban baik itu diatas atau KESIMPULAN: dibawah 1. Hasil perhitungan yang didapat diperoleh berpengaruh kecapatan putaran beban atau motor DC yang nominal kurang kecil sekali didapat mempengaruhi dari kecepatan putar dan kecepatan arus jangkar nominal sehingga motor DC putaran nominal dalam data motor adalah itu tidak gampang rusak karena selalu 183,26 rad/sec bekerja stabil. 183,12206 nominal bahwa rad/sec,sedang 2. Nilai arus jangkar membesar karena pada 8. Pengendali dan penyearah terkendali start awal putaran masih lambat sehingga adalah parameter yang sangat penting jika dilakukan start tanpa menggunakan dalam kestabilan Motor DC. tahanan bantu pada jangkar maka belitannya bisa terjadi kerusakan rusak DAFTAR PUSTAKA pada motor. 1. Referensi 3. Grafik yang dihasilkan dengan metode simulasi (Simulink) baik dari pemodelan dan pengendalian motor listrik 2008. nilai maupun bentuk gelombangnya hampir sama dengan grafik yang dihasilkan dengan metode Ms. Excel . kuliah 2. Ogata, K, 1993, Teknik Kontrol otamatis: Sistem Pengaturan (alih bahasa : Ir. Edi Leksono). Jakarta. 186 Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 3, Desember 2013 ISSN 2089-6697 3. Zuhal, 1991, Dasar Tenaga Listrik ” Institut Teknologi Bandung, bandung. 187