KONSEP BUDIONO DARSONO TENTANG JURNALISME ONLINE DI WWW.DETIK.COM Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Dede Rosyadi NIM 106051101905 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H / 2010 M KONSEP BUDIONO DARSONO TENTANG JURNALISME ONLINE DI WWW.DETIK.COM Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : Dede Rosyadi NIM: 106051101905 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat, Dede Rosyadi ABSTRAK Dede Rosyadi KONSEP BUDIONO DARSONO TENTANG JURNALISME ONLINE DI WWW.DETIK.COM Lahirnya jurnalisme online tidak lepas dari maraknya media online di luar negeri, Indonesia sendiri dipicu oleh kisah sukses detikcom. Dibalik kesuksesannya ada sang pionir yang membuat sukses media tersebut yaitu Budiono Darsono. Pendiri detikcom ini berhasil membawa media tersebut bertahan sampai sekarang sebagai media online terkemuka di Indonsia. Tentunya ada sebuah konsep yang diterapkan Budiono sehingga detikcom tetap eksis, meraih profit yang besar, banyak diakses oleh user (pengguna internet) dan salah satu menjadi media terpercaya di Indonesia. Bagaimana Konsep www.detik.com? Budiono Darsono tentang Jurnalisme Online di Konsep yang ada didetikcom yaitu dalam memberikan informasi tidak lagi menunggu harian, mingguan, bulanan melainkan setiap detik peristiwa dapat di informasikan kepada publik. Dan peluang berbisnis dimedia online sangat menguntungan pemasukan utamanya dari iklan. Di sisi lain masyarakat melirik media online karena adanya kejenuhan di pasar media cetak. Oleh sebab itu masyarakat melihat media ini berpeluang dan belum jenuh serta investasi lebih murah untuk investor lokal lebih berpeluang dibandingkan media cetak yang sudah banyak. Disamping itu pengguna internet lebih cepat mendapatkan informasi, tanpa harus menunggu setiap detik user bisa menikmati sajian berita teraktual. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian berdasarkan pada pendekatan kualitatif. Melalui penelitian kualitatif nantinya akan digunakan untuk menganalisis data dari lapangan dan sifatnya lebih mendalam. Dengan menggunakan analisis deskriptif dimana peneliti melaporkan data dengan menerangkan dan memberi gambaran mengenai konsep jurnalisme online www.detik.com. Data-data yang didapat dikumpulkan melalui dokumentasi, hasil wawancara dan juga observasi. Dengan wawancara oleh Budiono Darsono, didapatkan bahwa Konsep detikcom mengutamakan kecepatan, ketepatan, dan kepercayaan sebuah informasi. Berita-berita detikcom tidak harus menunggu kesempurnaan 5 W 1 H, cukup 3 W yaitu What, Where, When. informasi sudah bisa dipublikasikan dan user bisa mendapatkan berita. Dapat disimpulkan bahwa konsep Budiono Darsono mengenai media online detikcom dalam memberikan informasi tidak lagi menunggu harian, mingguan, bulanan melainkan setiap detik peristiwa dapat di informasikan kepada publik. Dan peluang berbisnis dimedia online sangat menguntungan dan terbuka lebar bagi siapa saja meskipun dengan modal minim. 1 KATA PENGANTAR Rasa syukur yang tak terhingga penulis curahkan atas kehadirat Allah SWT, Ridha, Hidayah, dan berkat Rahmat yang senantiasa membina hambahambaNya kejalan yang lurus. Sholawat teriring salam senantiasa peneliti sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya melalui pedoman kebenaran, beserta para sahabat dan pengikutnya, sebagai pencerah umat hingga akhir zaman. Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Selama menyusun skripsi ini, tidak sedikit kesulitan yang di hadapi penulis, dari segi waktu, pengumpulan data, maupun biaya, dan lain sebagainya. Namun dengan niat yang tulus, tekad yang bulat, dan kesungguhan hati serta dorongan dan motivasi dari berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan. Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas selesainya skripsi ini maka dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sangat dalam dan rasa hormat penulis sampaikan kepada: 1. Untuk Ibu dan Bapak tercinta, H. Mursyid dan Hj. Askanah terima kasih atas segala do’a dan dukungan yang tiada putusnya engkau berikan kepada anak tunggal mu ini, memberikan kasih sayang dalam mendidik sehingga bisa sampai sekarang ini dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. 2 2. Keluarga besar H. Maruf dan Hj. Muhinah, beserta sanak famili yang tak henti-hentinya mendoakan dan memberi dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Keluarga Besar Almarhum Kakek H. Asmawih, yang telah memberikan dukungan, Untuk Almarhum Kakek H. Asmawih penulis doakan semoga tenang disisiNya dan semoga amal ibadah kakek selama di dunia di terima oleh Allah SWT. 4. Dr.H.Arief Subhan, MA. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 5. Drs.Wahidin Saputra,MA. selaku pembantu Dekan I Bidang Akademik. 6. Drs.H.Mahmud Jalal,MA. selaku pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum. 7. Drs. Studi Rizal L.K, MA. selaku Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Ibu Rubiyanah, MA. Ketua Jurusan Konsentrasi Jurnalistik yang selalu ramah, dan baik hati melayani Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik dalam hal akademik. 9. Bpk. Gun Gun Heryanto, MSi. Selaku Penasihat Akademik Jurnalistik. Terimakasih pak atas saran dan kritik yang membangun dalam proses menyusun skripsi ini. 3 10. Bpk. Rulli Nasrullah, M.Si. selaku Dosen Pembimbing penulis yang sedia selalu dalam memberikan arahan dan saran serta buku-buku referensi. Terima kasih atas waktu dan masukan serta koreksi yang Bapak berikan dalam penyelesaian skripsi ini. Syukron katsir jazakumullah khairon katsiro. 11. Para Dosen, karyawan dan staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi serta Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 12. Bapak Budiono Darsono (Pemimpin Redaksi Detik.com) dan Bapak A Sapto Angoro yang telah menjawab pertanyaan-pertanyaan penulis secara langsung. Terima kasih atas waktu yang telah diberikan, Semoga bermanfaat dan memberikan nilai lebih kepada peneliti sekaligus sebagai sebuah pengalaman. 13. Ka. Nanang Supriatna selaku HRD Detik.com yang telah memberikan data/arsip-arsip detik com untuk kebutuhan penelitian dengan lengkap dan terimakasih atas waktu luangnya. 14. Teman-teman seperjuangan keluarga besar Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2006: Abi, Agung, Agnes, Aida, Baduy, Ben Bekti, Dirga, Danang, Dita, Deden, Eki Zikri, Edi, Eka, Fitri, Gesta, Hardy, Ira, Irham, Jendral, Jay, Jose, Lisa, Mimi, Meler, Nina, Nyai, Novita, Ogi, Putri, Risni, Rara, Rere, Sarah, Irham, Wage, Jose, Yanti, Yuni, Yikki. Di kampus hijau ini menjadi saksi bisu awal persahabatan kita yang tak akan terlupakan, Mudah-mudahan semua kenangan yang pernah kita lakukan akan terkenang selalu sampai kapan pun. Dan semoga sukses kawan 4 kembali ke Masyarakat. 15. Sahabat karib ku yaitu: Topan Effendi Gumaus, Ahmad Zakaria. Thank you very much kawan jasa baikmu tak akan terlupakan dalam memberi semangat, motifasi yang tak henti-hentinya kepada penulis. penulis doakan moga kalian sukses sobat. 16. Kawan-kawan Forum Komunikasi Mahasiswa Attaqwa Bekasi (FKMA), Komunitas Mata Film UIN Syahid Jakarta, terima kasih banyak atas dukungan moral. 17. Teman-teman seperjuangan KKN 2009 kelompok 47, sekaligus keluarga besar desa Cimande, Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu, kenangan terindah dan pembelajaran hidup bermasyarakat yang tidak bisa penulis lupakan. Kepada semua pihak yang telah banyak membantu secara langsung maupun tidak langsung. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk para pembaca, dan khususnya bagi peneliti. Amin Yaa Allah Yaa Robbal Alamin. Wassalam Dede Rosyadi 5 DAFTAR ISI ABSTRAK.............................................................................................................i KATA PENGANTAR..........................................................................................ii DAFTAR ISI.........................................................................................................vi DAFTAR TABEL.................................................................................................viii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 5 D. Tinjauan Pustaka...................................................................... 6 E. Metodologi Penelitian.............................................................. 7 BAB II. LANDASAN KONSEPTUAL A. Jurnalisme Online................................................................... 11 1. Pengertian Jurnalisme Online.........…....................... ….... 11 2. Jenis Jurnalisme Online.............................................. ........ 13 B. Sejarah Jurnalisme Online....................................................... 16 C. Karakteristik Jurnalisme Online............................................... 22 D. Karakteristik Konten (Visual) Jurnalisme Online.................... 28 E. Karakteristik Bisnis Jurnalisme Online.................................... 31 BAB III. PROFIL BUDIONO DARSONO DAN WWW. DETIK.COM A. Profil Budiono Darsono............................................................ 35 B. Sejarah www.detik.com dan perkembangannya....................... 37 C. Aspek bisnis detik com............................................................. 40 D. Visi dan Misi Detik com........................................................... 43 E. Struktur Organisasi Detik com................................................. 44 6 BAB IV. TEMUAN DAN ANALISA KONSEP BUDIONO DARSONO TENTANG JURNALISME ONLINE DI DETIK.COM A. Konsep konten (visual) jurnalisme online di detik.com............ 49 B. Konsep bisnis Jurnalisme Online di detik.com ........................ 54 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................... 56 B. Saran......................................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA……………....................................................................... 59 LAMPIRAN…………………………………………………………………..… 7 62 BAB I A. Latar Belakang Masalah Dunia cyberspace merupakan arena yang bebas bagi semua orang atau kelompok untuk melakukan aktifitasnya. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam internet. Internet bisa mendatangkan banyak keuntungan bagi kita. Melalui internet kita bisa memperoleh keuntungan dan banyak informasi yang dibutuhkan sekaligus memanfaatkan fasilitas yang ada untuk berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia1. Internet dan World Wide Web telah menjadi bagian penting dari jurnalisme setidaknya sejak tahun 1994, telegraf menjadi surat kabar harian Inggris pertama Nasional untuk membuat konten online yang tersedia. Beberapa miliar halaman web ini tersedia untuk umum yang dapat ditemukan melalui mesin pencarian komersial, seperti google. Setiap halaman diberi alamat, unik yang terpisah disebut Unit Resource Locator (URL)2. Meskipun Internet tersedia dalam jumlah angka yang spesifik tapi nampaknya sejumlah minoritas mungkin 10 persen memiliki konten luas jurnalistik. tercatat bahwa Reuters secara rutin melayani 27000 data halaman setiap detiknya setiap hari untuk potensi pasar lebih dari 200 juta pengguna web reguler. Tentu saja berita dan informasi merupakan salah satu alasan utama orang menggunakan internet, dalam sebuah survei menunjukkan bahwa 40 persen media digunakan untuk memberikan latar belakang cerita dari yang telah tersedia 1 Tim Penelitian dan Pengembangan Gagasan Wahana Komputer, Desain Web Interaktif an Dinamis dengan Microsoft Frontpage XP (Jakarta: Salemba Infotek, 2004) h..24 2 Quinn S, digital sub editing dan desingn (oxford:focal press,2001) h.156 1 2 melalui outlet pers atau penyiaran3. Penggunaan Internet di rumah juga berkembang dengan cepat di Inggris. Menurut survei yang dilakukan untuk Telekomunikasi Oftel, pada Mei 2001 sekitar 40 persen dari seluruh rumah tangga memiliki akses Internet peningkatan sebesar 4 juta hanya dalam 12 bulan dan orang-orang menghabiskan lebih dari 7 jam dalam seminggu surfing Internet dari rumah4. Internet menyediakan outlet baru bagi jurnalis untuk memasarkan dan menyajikan sendiri hasil kerja mereka, bukan hanya mengandalkan organisasi yang ada. Untuk organisasi komersial ada pertanyaan besar tentang bagaimana untuk menjadikan Internet bisa menghasilkan keuntungan kembali. Selanjutnya, jika semuanya akan diciptakan secara gratis dan tersedia, jadi kenapa masyarakat harus mengeluarkan uang untuk membeli bahan yang sama dari yang lain: misalnya, membayar untuk surat kabar dan majalah. Internet merupakan sebuah contoh paling sukses dari usaha investasi yang tak pernah henti dan komitmen untuk melakukan riset berikut pengembangan infrastruktur teknologi informasi. Dimulai dengan penelitian packet switching (paket pensaklaran), pemerintah, industri dan civitas akademika telah bekerjasama berupaya mengubah dan menciptakan teknologi baru yang menarik ini. Salah satu jurnalisme online yang popular dan sukses sampai sekarang ialah detik com yang di rintis oleh Budiono Darsono di awal bulan juli 1998, penampilan media online pada awalnya masih belum dikenal masyarakat, bahkan 3 Hall J, online journalism acritical primer (London: Pluto Press, 2001), h. 36 4 Oftel, comsumers uses of internet: oftel residential survey Q5 may 2001 , sumber diakses dari http://www.oftel.org/publications/research/2001 (accesed 24 february 2002) 3 elite politik dan cendikiawan. Media internet masih sangat asing bagi mereka. Oleh sebab itu bila ada wawancara dengan pakar misalnya, wartawan detik.com harus menguraikan dulu apa itu media internet. Maklum pada saat itu internet masih sering dianggap sumber gosip dan desas desus. Namun berkat kegigihan Budiono Darsono dan awak detik.com, situs digital ini mulai dikenal masyarakat. Pada sidang Istimewa MPR 1998, misalnya, wartawan detik.com memperoleh akreditasi sebagai media internet. Pengakuan juga diberikan oleh Mukhtamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah itu, wartawan detik.com mulai dikenal rekan sejawat dan berbagai lembaga negeri dan swasta. Pada saat itu dengan modal yang tidak terlalu besar, media online detik.com sudah bisa bertahan dan menjadi media online pertama dan terdepan di Indonesia. Meski untuk ukuran media lain belum ada apa-apanya, dengan pemasangan empat iklan saja, saat itu detik.com telah mengantungi keuntungan Rp 24 juta per bulan. Padahal biaya operasional hanya sekitar 18 juta (itu pun sudah termasuk gaji wartawan). Oleh karena itu masih ada keuntungan besar lagi yang bisa di raih dari bisnis berita online5. Melihat perstasi detik.com yang begitu hebat dan mampu bertahan dari persaingan media lainnya sampai sekarang, tentunya ada sebuah konsep dari sang pionir Detik.com Budiono Darsono yang membuat media online tersebut menjadi sukses dan bertahan seperti sekarang ini dan banyak diakses oleh users (pengguna internet), keberhasilan detik.com dalam berbisnis online dan beritanya 5 Budiono, sang Poinir “ detikcom” , pusat Informasi kompas, palmerah selatan 26-28 Jakarta, 10270, harian umum kompas selasa, 05/10/1999. hal.12 4 mendapatkan kredibilitas yang tinggi dari user (pengguna internet). Bagaimana untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang konsep media online di detik.com Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti memberi judul pada penelitian ini dengan judul “Konsep Budiono Darsono Tentang Jurnalisme Online di www.Detik.com”. B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada pencarian data dan semu informasi yang menunjang untuk penelitian ini yaitu tentang Konsep Budiono Darsono Tentang Jurnalisme Online di www.Detik.com. 2. Rumusan Masalah Secara umum Rumusan Masalah penelitian ini adalah: Bagaimana konsep Budiono Darsono tentang Jurnalisme Online di www.detik .com? Dari fokus utama penelitian tersebut muncul pertanyaan: a) Bagaimana Budiono Darsono mengkonsep konten (visual) di detik.com? b) Bagaimana Budiono Darsono mengkonsep bisnis di detik.com? 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: a) Untuk mengetahui bagaimana Budiono Darsono mengkonsep konten (visual) di www.detik.com. b) Untuk mengetahui bagaimana Budiono Darsono mengkonsep bisnis online di www.detik.com. 2. Manfaat Penelitian a) Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis khususnya dan masyarakat luas pada umumnya, tentang konsep suatu media elektronik salah satunya yaitu internet dalam pengembangan usaha media online dan bagaimana proses konsepnya. Serta diharapkan dapat menjadi referensi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tentang ilmu komunikasi khususnya tentang Jurnalisme Online. b) Manfaat praktis Manfaat praktisnya, agar menambah wawasan bagi para penbaca yang ingin berkiprah ke dunia jurnalis online, nantinya dapat mengetahui bagaimana konsep jurnalis online. Serta diharapkan dapat memberi masukan bagi media dalam mengkonsep jurnlisme online yang dimilikinya. 6 D. Tinjauan Pustaka Berdasarkan tinjauan penulis terhadap beberapa tulisan sebelumnya baik dalam bentuk buku, skripsi dan lain-lain. Penulis menemukan beberapa judul skripsi yang hampir sama tetapi berbeda dari sisi objek penelitian diantaranya adalah : 1.Erman Suhendri, NIM : 104051101941, Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, lulus tahun 2009, judul skripsi: “Analisis Deskriptif Desain Dan Karakter Website Republika Online” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang jurnalisme online di Republika online. Hasil dari penelitian skripsi ini adalah, (1) mengetahui design tampilan berita di Republika online, (2) mengetahui karakter yang dibangun dari Desain Republika Online. 2.Semeru Gesta Nutrolalla,NIM:106051101767, Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, lulus tahun 2010, judul skripsi: “Analisis Kebijakan Redaksi Tv One dalam memublikasikan berita dari Tv ke Online di www.tvone.co.id” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang Kebijakan Redaksi Tv One dalam memublikasikan berita dari Tv ke Online. Hasil dari penelitian skripsi ini adalah, (1) mengetahui proses Tv One melakukan konvergensi media dari Tv ke online, (2) mengetahui penerapan kebijakan umum redaksi Tv One dalam redaksi pemberitaan Online. 7 E. Metodologi Penelitian 1. Metodologi penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefenisikan metodologi kualitatif sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata, baik tulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati oleh peneliti6. Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif menggunakan metode pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat nonkuantitatif, seperti penggunaan instrument wawancara mendalam dan pengamatan7. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif yang berfokus pada penelitian nonhepotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis8. Pendekatan kualitatif tidak menggunakan prosedur statistik dalam pendekatannya, melainkan dengan berbagai macam sarana. Sarana tersebut antara lain dengan wawancara, pengamatan, atau dapat juga berupa dokumen, naskah, buku, dan lain-lain. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling. Penelitian ini lebih menekankan pada kualitas data bukan kuantitas data9. Penelitian kualitatif umumnya mengacu pada penelitian naturalistik dan etnografi. Penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: memiliki 6 Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Rosda, 2002), h 3. 7 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004).h.2. 8 Suharismi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), h. 194. 9 Rachmat Kriyanto, Tekhnik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 58. 8 minat teoritis pada proses interpretasi manusia, memfokuskan perhatian pada studi tindakan manusia dan artefak yang bersituasikan secara sosial, menggunakan manusia sebagai instrument penelitian utama10. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Detik.com. Sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah: Konsep Budiono Darsono tentang Jurnalisme Online di www.detik.com. 3. Tekhnik Pengumpulan Data a) Wawancara Mendalam (Depth Interview) Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respon informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. Karena itu peneliti mempunyai tugas menuntut waktu dan tenaga agar informan bersedia memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan. Wawancara seperti ini berlangsung secara informal, seperti orang sedang mengobrol, tidak dibatasi adanya perbandingan antara pewawancara dengan informan11. 10 Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), cet.4, hal.158. 11 Rachmat Kriyanto, S.Sos.I, M.Si. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi, edisi ke-1, cet ke-3. Jakarta kencana 2008. hlm 100 & 108. 9 Peneliti melakukan tanya jawab kepada narasumber secara detail, mengenai proses berita tersebut, dalam upaya menghimpun data sebagai proses pemecahan masalah yang diteliti. Wawancara ini dilakukan secara sistematis berlandaskan kepada tujuan penelitian12. Dalam tekhnik penelitian ini menggunakan media internet, yang merupakan salah satu media bagi wartawan dan peneliti untuk mempermudah dalam upaya mencari dan menyimpan data yang dibutuhkan. a) Observasi Observasi adalah pengamatan secara langsung. Observasi memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subyek penelitian, menangkap arti fenomena dari pengertian subyek dan memungkinkan peneliti merasakan pengetahuan yang diketahui bersama. Baik dari pihak peneliti maupun dari pihak yang diteliti (subyek) itu13. b) Dokumentasi Dokumentasi sebagai suatu metode pengumpulan data, bertujuan untuk menggali data-data secara sistematis dan objektif, ini juga sebagai instrumen pengumpulan data yang bertujuan mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data14. Perolehan data dilakukan melalui media berbagai media yang diteliti, media internet dengan beberapa website yang ada sebagai masukan pendapat, sekaligus sebagai perbandingan atas sebuah berita dari berbagai media yang diberitakan. 12 Marzuki, metodologi Riset, (Yogyakarta: BPFE-UI 1995). hlm 62. 13 Dr. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997), hal.126. 14 Rachmat Kriyanto, S.Sos., M.Si. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi, edisi ke-1, cet ke3, Jakarta Kencana 2008.hlm 100. 10 4. Analisa Data Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti mewawancarai langsung pimpinan redaksi media online, yaitu Budiono Darsono. Wawancara dilakukan pada tanggal 19 November 2010 di kantor detik.com. jl. Warung jati barat raya no.75 Jakarta 12740. wawancara tersebut peneliti butuhkan agar mendapatkan data atau informasi yang akurat. Sedangkan studi pustaka, peneliti dapat dari buku, artikel dan juga dari internet yang berkaitan dengan bahasan penelitian guna menunjang peneliti dalam mengelola data. Untuk menganalisis data/fakta yang telah didapatkan, digunakan metode analisis deskriptif. Disiplin ilmu ini bekerja dengan mengungkapkan data dan fakta secara alamiah tanpa sedikitpun mempengaruhi subjek maupun objek penelitian. 5. Tempat dan Waktu Penelitian Selama menyusun penelitian ini, penulis melakukan pencarian data (observasi) kebeberapa tempat, diantaranya : Pusat Informasi Kompas yang bertempat di jl. Palmerah Selatan no. 28 Jakarta Barat 10270. Pada Tanggal 22 Oktober 2010. Kantor Detik.com yang bertempat di Aldevco Building lt.2 jl. Warung jati barat raya no.75 Jakarta Selatan 12740. Pada tanggal 19 November 2010. BAB II LANDASAN KONSEPTUAL A. Jurnalisme Online 1. Pengertian Jurnalisme Online Pengertian Jurnalisme atau Jurnalistik menurut AS Haris Sumadiria dalam Jurnalistik Indonesia adalah kegiatan menyiapkan, mencari mengumpulkan mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya1. Menurut Peter Salim dalam Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesia Dictionary, kata Jurnalisme memiliki makna yaitu profesi mengarang, menyunting, memotret atau menyiarkan berita: pekerjaan wartawan atau penulis2. Jurnalisme disebut sebagai pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan melaporkan berita kepada khalayak. Dalam perkembangannya, media penyampaian berita kepada pembaca tidak hanya terbatas pada surat kabar. Tetapi seiring perkembangan teknologi, kini arah perkembangan media menuju persaingan media online. Media online bisa menampung berita teks, image, audio dan video. Berbeda dengan media cetak, yang hanya menampilkan teks dan image (gambar). Kata Online terdiri dari dua suku kata yaitu on dan line. Menurut John M Echols dan Hassan Shadily dalam kamus Inggris Indonesia kata on mengandung arti sedang berlangsung.3 Sedangkan line berarti garis, barisan, macam, tali, 1 AS Haris Sumadiria. Jurnalistik Indonesia. (Bandung, Remaja Rosda Karya: 2006) h. 2 2 Peter Salim. “Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesia Dictionary 3 John M. Echols dan Hasan Shadily Kamus Inggris Indonesia (Jakarta, Gramedia: 2005) h. 404 11 12 saluran, lin, jalan, batas, baris,jurusan, perbentengan, deretan dan tema4. ”Online” sendiri merupakan bahasa internet yang berarti informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet. Jurnalisme online ini merupakan perubahan baru dalam ilmu jurnalistik. Laporan jurnalistik dengan menggunakan teknologi internet, disebut dengan media online, yang menyajikan informasi dengan cepat dan mudah diakses di mana saja. Dengan kata lain, berita saat ini bisa di baca saat ini juga, di belahan bumi mana saja5. Istilah lain dari jurnalisme online yaitu jurnalisme yang memiliki nilai konseptual dalam hal ini mengacu pada bentuk baru jurnalisme yang telah menjadi sebuah media mass communication dalam era globalisasi, misalnya, versi surat kabar World Wide Web yang menjadi edisi online atau web6. Jurnalisme online dapat digambarkan sebagai kualitas informasi dan berita yang diposting di internet (khususnya world wide web)7. Media Teknologi baru berarti konten dapat disajikan dengan cara yang jauh lebih kaya dari media cetak dan siaran tradisional, beralih kepada munculnya bentuk baru berita yang mungkin dapat digambarkan sebagai jurnalisme kontekstual yang memfasilitasi penggunaan dan aplikasi multimedia, interaktivitas, hypertext dan kustomisasi.8 Dan media online ini dapat dikatakan sebagai kebangkitan dari jurnalis multimedia9. Meskipun keterampilan dasar jurnalis tetap menjadi pondasinya 10. 4 John M. Echols dan Hasan Shadily Kamus Inggris Indonesia 2005. h. 360 5 Hall, J, online Journalism: A Critical Primer, (London:Pluto Press) 2001) 6 Ward, M , Journalisme Online, (Oxford: Focal Press, 2002) 7 De Wolk, R, Introduction to online Journalisme, (Boston: Alln and Bacon, 2001) 8 Pavlik, J.V, Journalism and News Media, (Columbia, NY: University Press,2001) h.217 9 Reddick, R and King, E, The online Journalist: using the Internet and Other Electronic Resources, 3rd edn, Orlando, (FL: Harcourt Brace and Company, 2001) h.243 10 Hall, J, online Journalism: A Critical Primer, (London:Pluto Press) 2001) h. 87 13 Ada cara lain di mana media elektronik telah mempengaruhi peran wartawan yang memiliki akses cepat ke informasi yang jauh lebih (baik lama dan baru) dari sebelumnya, baik dalam meningkatkan proses meneliti dan melaporkan.11 Dikarenakan sifat berita dan informasi yang ada dimana-mana di dalam lingkungan online saat ini jurnalis seharusnya menjadi seorang story teller yang jauh lebih terampil, yang mencakup membimbing pembaca melalui segudang website dan bentuk lain dari konten online dan menentukan bentuk-bentuk mana yang dapat dipercaya. Kecepatan, ketepatan dan kebenaran juga bisa mempengaruhi di Internet karena teknologi dan pemasaran bisa lebih diutamakan daripada Jurnalisme.12 2. Jenis Jurnalisme Online Jurnalisme Online secara fungsional bisa dibedakan dari jenis jurnalisme lain, dengan menggunakan komponen teknologinya sebagai faktor penentu, dalam hal perumusan operasional. Ada empat jenis Jurnalisme Online yaitu : a. Mainstream News sites Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs Mainstream news. Situs ini menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk yang terhubung dengannya atau sengaja diproduksi untuk versi Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai suratkabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan 11 Ward, M. Journalisme Online, (Oxford: Focal Press, 2002) h.19,23 12 Herbert, j. Practising Global Journalism, (Oxford: Focal Perss, 2001) h. 9 14 jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal penyampaian berita, nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences. Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah detik.com, kompas.com dan Tempo interaktif. b. Index & Category sites Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi (Newsindex), dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut kadang-kadang dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau bertukar berita, tips dan links untuk publik umum. c. Meta&Comment sites Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadangkadang dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Freedomforum, Poynter’s Medianews). Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia). Editorial content-nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendiskusikan content lain, yang ditemukan di manapun di Internet. 15 Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup menjamur. d. Share & Discussion sites Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di manapun di Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang disebabkan karena publik ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global yang tanpa batas. Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti globalisasi berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot). B. Sejarah Jurnalisme Online Perkembangan teknologi komunikasi massa menjadi semakin canggih, sehingga informasi dapat berpindah dengan sangat cepat; karena munculnya media komunikasi baru yaitu internet sebagai wadah media online. Media online (internet) didirikan oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1969. Dengan beroperasinya jaringan ARPAnet (Advance Reseach Projet Agency Network) pada jaringan Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang menghubungkan empat buah computer, masing-masing di UCLA, di Standford 16 Research Institute ( SRI) , di Universitas California Santa Barbara ( UCSB) dan di University Utah Charley Kline, dengan bandwith sebesar 50 kbps, yang disediakan perusahaan AT&T ( American Telephone and Telegraph). Istilah internet sendiri muncul pada tahun 1983 dengan ditemukannya protocol TCP/IP ( Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) untuk system backbhone yang menghubungkan jaringan-jaringan13 Internet ( dengan huruf “ I” besar) merupakan gabungan jaringan komputer di seluruh dunia (lima benua), sedangkan istilah internet (dengan huruf “i” kecil) merujuk kepada gabungan beberapa jaringan komputer (tidak harus meliputi seluruh dunia). Secara fisik, internet dibentuk oleh jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia yang saling terhubung. Setiap jaringan mungkin menghubungkan ratusan, bahkan ribuan komputer yang memungkinkan berbagi informasi dan sumber daya sehingga membentuk sistem informasi global14. Media online didefinisikan sebagai jaringan luas komputer, yang dengan perizinan, dapat saling berkoneksi antara satu dengan yang lainnya melalui internet sebagai sarana untuk menyebarluaskan dan membagikan digital files, serta memperpendek jarak antar negara. Tidak seperti radio dan televisi yang disiarkan dari satu lokasi untuk diterima didaerah sekitarnya, internet mampu mengkoneksikan antara satu komputer dengan komputer lain, sekaligus sebagai broadcaster dan receiver. Media online 13 Jhon Vivian, Teori Komunikasi Massa, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 20008), hal.266 14 Pavlik J, Journalism and news media, ( New York: Columbia University Press, 2000) 17 mulai memasuki kebudayaan komunikasi massa pada pertengahan tahun 1990-an di Amerika Serikat. Hubungan antara jurnalisme dan teknologi yang lebih baru dimulai jauh sebelum tahun 1995. Sepanjang tahun 1980, perkembangan media baru termasuk Internet, dipercepat dengan kehadiran komputer dan cara penularan yang meningkat dari segi kecepatan, rendahnya biaya, dan kapasitas yang diperluas15. Pada pertengahan 1990-an, hampir semua aspek operasi ruang berita, termasuk produksi, tata letak, komposisi, sirkulasi, dan arsip surat kabar, yang terkomputerisasi, dan potensi jaringan komputer untuk jurnalisme semakin diakui. Pada tahun 1980-an, beberapa wartawan surat kabar dan siaran memulai sistem dial-up bulletin board di Internet. Sebagian besar dihasilkan dari kemitraan dengan dial-up platform seperti America Online, Prodigy, dan CompuServe. Tarif standar jurnalistik di papan buletin tersebut termasuk iklan baris, daftar bisnis dan hiburan, dan beberapa headline. Pada tahun 1991, Perusahaan Chicago Tribune diinvestasikan di Amerika Online. Setahun kemudian, diluncurkan Chicago Online di AOL dengan cerita lokal dan konten lainnya. Sejak pertengahan tahun 1990-an, kemampuan untuk mengirimkan reporter surat elektronik dan editor telah sangat terbantu dalam laporan mereka dan kegiatan pengecekan fakta. Meskipun ada beberapa kelemahan dalam menggunakan e-mail sebagai alat wawancara, seperti kritik yang mengatakan bahwa wartawan menjadi malas dan rawan terhadap penipuan, namun ada banyak keuntungan. Email menyediakan 15 Bills, Edward, Now the News: The Story of Broadcast Journalism, New York, (Columbia University, Perss,1991) h.713 18 catatan elektronik yang memungkinkan kedua wartawan dan sumber untuk melacak apa yang telah dikatakan dan ditulis. Tentunya perkembangan teknis paling dramatis dari pertengahan 1990-an adalah munculnya dari world wide web, yang pada dasarnya adalah sebuah sistem dokumen hypertext yang saling terkait yang dapat diakses melalui Internet. Dengan browser web, wartawan dapat melihat halaman yang berisi teks, gambar, dan multimedia lainnya dan menavigasinya dengan menggunakan hyperlink. Ide dasar ini dikembangkan pada tahun 1989 oleh Tim Berners-Lee, dan pertama kali tersedia di Internet pada tahun 1991. Sebagai penggunaan web jurnalis diperluas menjadi cyberjournalists. Biasanya koran adalah publikasi cetak pertama versi online digital. Pemahaman yang lebih baik tentang kapasitas terbatas di web menyebabkan penerbit menyertakan informasi lebih lanjut dan materi visual dalam edisi online yang lebih luas dari surat kabar mereka. Seiring waktu, mereka mulai bereksperimen dengan desain ketika mereka menambahkan hypertext dan link. Contoh awal adalah munculnya Nando Times dari tahun 1993-1994, rekan kepada Raleigh, North Carolina News & Observer. Edisi online cepat menarik perhatian sebagai berita pertama, ter-update, dan tempat olahraga online. Awalnya, stafnya melakukan beberapa laporan berita nyata, tetapi segera duduk di peran utama sebagai agregator dan enhancer berita. Sementara surat kabar online menawarkan lebih banyak berita dan konten lainnya daripada rekan-rekan cetak mereka, penerbit mengalami kesulitan menjual iklan online atau menghasilkan pendapatan. Hanya The Wall Street Journal yang berhasil mengembangkan model 19 subscripotion tersukses di dunia web yang dianggap sebagian besar pengguna adalah sumber informasi gratis. Akhir 1990-an terlihat pertumbuhan luar biasa dalam jurnalisme online. Asosiasi koran Nasional mencatat bahwa selama 1996, jumlah surat kabar online hampir dua kali lipat; pada bulan Juli 1999, hanya 2 dari 100 harian terbesar tidak memiliki edisi online. Dari tahun 1995 hingga 1998, semakin banyak kasus, jumlah pengguna yang mengakses edisi online surat kabar mulai mencetak sirkulasi saingan mereka. Iklan pertama kali muncul dalam operasional berita online pada tahun 1994. Selama dua belas tahun depan, karena iklan di web tumbuh secara eksponensial, solusi yang dikembangkan untuk banyak masalah, termasuk harga; penciptaan alat mengukur efektivitas, dan mengembangkan hubungan dengan media lain, baik online maupun tradisional. Pada akhir dekade pertama abad ke dua puluh satu. Banyak surat kabar dan organisasi broadcasting yang terkenal di dunia maya. Menurut penulis Internet Society, web telah menjadi sekaligus kemampuan penyiaran di seluruh dunia, sebuah mekanisme untuk penyebaran informasi, dan media untuk kolaborasi dan interaksi antara individu dan komputer mereka tanpa memperhatikan lokasi geografis. Perkembangan di Inggris dan Amerika, media online mampu merambah ke pelosok (sub urban area) dan daerah terpencil lainnya, sehingga penduduk disana tak terisolir. Pada tahun 2000-an, media online digunakan sebagai sarana menyebarkan foto pribadi dengan teman dan keluarga, mem-posting portfolio, 20 mengekspresikan opini atau observasi, menyiarkan produksi/ciptaan sendiri yang menghibur, serta menghasilkan uang dari internet. Perkembangan media online di Indonesia sendiri terbilang sangat pesat. Internet dibawa masuk ke Indonesia oleh Universitas Indonesia sebagai administrator ccTLD-ID oleh IANA, dan mulai beroperasi pada tahun 1994. Kemudian pada Maret 1996, terbentuklah APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) sebagai organisasi non-profit. Saat ini, berdasarkan www.antaranews.com, data dari Netcraft atas survei server, total website naik 5,4 juta website selama bulan Desember 2007. Total jumlah website sampai 2008 mencapai 155.230.051 website. Perkiraan peningkatan jumlah website ditahun 2007 saja sudah bertambah sampai 50 juta website baru, dan mengalahkan jumlah pertambahan website pada tahun 2006 dengan peningkatan 30 juta website. Pemerintah Indonesia juga turut berpartisipasi dan masuk ke dalam gaya hidup media online (internet). Secara resmi pemerintah Indonesia meluncurkan portal nasional pada tanggal 20 Mei 2002 dengan alamat www.indonesia.go.id. Kemudian, pemerintah daerah pertama yang melakukan koneksi ke internet adalah Pemerintah Daerah Samarinda www.samarinda.go.id. Dan kini internet telah menjadi salah satu mediator manusia untuk saling berkomunikasi, atau yang disebut Computer Mediated Communications. Era globalisasi harus diakui telah membawa pengaruh luar biasa terhadap perkembangan teknologi saat ini, tak terkecuali bagi industri komunikasi modern 21 (termasuk media online), khususnya dalam menginformasikan sejumlah berita16. Tren industri media massa modern adalah bagaimana peran media begitu besar untuk menyediakan berita-berita dan kemampuan mereka untuk mempengaruhi publik. Dalam penyebaran informasi; media online memiliki kelebihan yaitu dapat diakses secara leluasa, tanpa batas, dimanapun, siapapun, dan kapanpun. Kini, masyarakat tidak hanya membutuhkan informasi aktual, menarik, dan akurat saja; namun juga kecepatan pemberitaan. C. Karakteristik Jurnalisme Online Jurnalisme online menjadi berbeda dengan jurnalisme tradisional yang sudah dikenal sebelumnya (cetak, radio, TV) bukan semata-mata karena dia mengambil venue yang berbeda; melainkan karena jurnalisme ini dilangsungkan di atas sebuah media baru yang mempunyai karakteristik yang berbeda baik dalam format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna/ pembacanya. Lima perbedaan utama diantara jurnalisme online dan media massa tradisional yaitu17 : 1) Kemampuan internet untuk mengombinasikan sejumlah media. 2) Kurangnya tirani penulis atas pembaca. 3) Tidak seorang pun dapat mengendalikan perhatian khalayak. 4) Internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung 16 Dolley, Patricia L, The Technology of Journalism: Cultural Agents, Cultural Forms, Evanstone, IL, (Northwestern University Perss, 2007) 17 Weir. D, web journalism Crosses many Traditional lines, ( Nieman Reports,2000) hal.35 22 sinambung. 5) Interaktif web, dan karakteristik yang luar biasa dari media online adalah kecepatannya secara keseluruhan, yang menarik sekaligus menakutkan. Karakeristik Jurnalisme Online lainnya yaitu18 : a. Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwaperistiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau teletype. b. Dari sisi penerbit, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran: kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan Internet maka penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga. Inilah yang memungkinkan para pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terbaru. c. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih 18 Perbedaan jurnalisme online dan jurnalisme konvensional, artikel diakses pada tanggal 18/10/2010, jam 21. 09 wib, dari http://karakteristik online..htm/ 23 kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web. d. bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumbersumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas -bahkan sama sekali berbeda. e. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut dapat dihilangkan f. Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak. g. Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga komunikan atau audience memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang diinginkan. h. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital. 24 Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web. Selain itu, jurnalisme online dapat dengan mudah bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas bahkan sama sekali berbeda. Interaktivitas jurnalisme online tentu bukan hanya didukung oleh kemampuan teknologi Internet dalam menyediakan hyperlink. Teknologi Internet juga membuka peluang kepada para jurnalis online untuk menyediakan features yang memungkinkan sajiannya bersifat customized tersaji sesuai dengan preferensi masing-masing pengguna/pembacanya; yang memungkinkan para pengguna/ pembaca berinteraksi dengan lebih cepat, lebih sering, lebih intens dengan sesama pengguna/pembaca, narasumber, bahan-bahan berita, dan jurnalisnya sendiri. Ujung-ujungnya, jurnalisme online mampu membangun hubungan yang partisipatif dengan pemirsanya. Dari karakteristik-karakteristik tersebut di atas tersirat bahwa jurnalisme online membutuhkan penanganan yang berbeda dalam penyelenggaraannya dan dinikmati dengan cara yang berbeda oleh para pengguna/pemirsanya ketimbang jurnalisme tradisional. 25 Dalam jurnalisme tradisional, tata-tutur informasi misalnyadisajikan secara linear kepada para pembaca/pemirsanya. Pemirsa/pembaca jurnalisme tradisional tidak bisa tidak harus mengikuti urut-urutan informasi yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbitnya: Dari kisah satu ke kisah kedua lalu ke kisah ketiga dan seterusnya tanpa bisa melakukan lompatan. Tapi dalam jurnalisme online, tata-tutur informasi dapat disajikan sedemikian rupa secara non-linear untuk mengakomodasi 'kebebasan' pengguna/pemirsanya. Anda dapat mulai menikmati publikasi online dari kisah terakhir lalu melompat ke kisah sebelumnya atau ke kisah yang pernah dipublikasi sekian tahun sebelumnya bahkan ke sumber informasi yang sama sekali lain di tengahtengah proses penikmatan informasi. Apa yang disebut 'kebebasan memilih' dalam media online, sebetulnya bukanlah sebuah kebebasan pilihan yang sejati melaikan ilusi memilih; sebab pada dasarnya jurnalis atau penerbit online telah terlebih dahulu menentukan opsiopsinya (dalam prakteknya dapat berupa rujukan dengan menggunakan hyperlink. Inilah salah satu aspek yang membuat jurnalisme online dapat menyajikan informasi lebih kaya ketimbang jurnalisme tradisional. Sementara itu, misal yang lain, tampilan akhir dari produk jurnalisme tradisional lebih banyak ditentukan oleh rancangan dan bahan yang disediakan oleh penerbitnya; sedangkan pada produk jurnalisme online, perlengkapan (device) dan preferensi yang diset dan dimiliki oleh penggunalah yang banyak menentukan tampilan akhir produk sehingga bisa jadi tampilan produk akhir jurnalisme online berbeda-beda di depan masing-masing penguna/pemisanya. 26 Dan sampai saat ini, secara fisik, ukuran-ukuran device yang tersedia untuk mengakses informasi secara masih cukup besar dan tidak nyaman untuk dicangking ke berbagai tempat. Anda dapat menikmati novel atau koran sambil tiduran, menonton berita TV sambil leyeh-leyeh di karpet, atau mendengarkan talk show dari sebuah stasiun radio sambil jalan-jalan dengan pesawat walkman di saku Anda. Itu semua, pada saat ini, tak dapat dilakukan ketika memirsa karya jurnalistik online: orang harus duduk di depan komputer atau membaca teks di layar sempit pesawat selular maupun PDA (personal Data Assistant) yang mampu-WAP. Meski bukan tidak mungkin di masa depan akan ditemukan device baru yang akan memberikan kenyaman yang lebih baik untuk pemirsa informasi secara online. Di luar device pengguna, jurnalisme online seperti halnya bentuk-bentuk komunikasi lain yang memanfaatkan media digital online berhadapan dengan kondisi infrastruktur yang tersedia dalam jaringan komputer. Besarnya bandwidth, routing dan kualitas media jaringan komputer juga merupakan variable yang menentukan kualitas komunikasi antara device pengguna dengan device penerbit. Di samping sosiologi pengguna sasaran, faktor-faktor yang saya sebut di atas merupakan beberapa variable yang harus diperhitungkan dalam mendesain format tampilan maupun isi serta arsitektur informasi yang akan disajikan19. 19Jurnalisme Online Karakteristik media online. Pahami itu, pahami pula cara menulis beritanya, artikel diakses pada tgl 07/03/ 2010, jam 21.15 wib, dari http:// jurnalismemakassar.com/ 27 Dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web keuntungan dari jurnalisme online yaitu20: Audience Control: Audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya. Nonlienarity: Setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami. Storage and retrieval : Berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience. Unlimited Space :Jumlah berita yang disampaikan/ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya. Immediacy :Informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience. Multimedia Capability :Memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience. Interactivity :Adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita. 20 Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publishers, 2005) 28 D. Karakteristik Konten (Visual) Arti istilah konten berkaitan erat dengan pengertian isi atau substansi data atau informasi berupa input dan output dari penyelenggaraan sistem informasi yang disampaikan pada publik, mencakup semua bentuk data atau informasi baik yang tersimpan dalam bentuk cetak maupun elektronik, maupun yang disimpan sebagai basis data (databases) maupun yang dikomunikasikan sebagai bentuk pesan (data messages)21. Banyak orang mengatakan bahwa yang paling penting dari suatu web adalah konten yang baik. Karena web dimaksud untuk para pengguna dan bukan untuk mesin pencari. Jika kita mengambil satu pendekatan analisis pada berbagai jenis dari konten web, kita dapat menggolongkan ke dalam beberapa kelompok utama yaitu : a) Konten untuk situs web bisnis. Konten untuk web bisnis : Untuk situs web jenis ini konten perlu untuk menyediakan informasi cukup tentang bisnis, produk-produk/jasanya dan pada waktu yang sama mempunyai tujuan untuk menjual produknya. Jika anda dapat menyediakan informasi bermanfaat tentang products/services yang tidak hanya berisi promosi penjualan tetapi benar-benar mendidik pelanggan-pelanggan yang prospektif mengenai pemakaian, pemeliharaan dan berbagai aspek yang lain dari product/service maka para pelanggan mempunyai keyakinan untuk berbelanja dari anda. Juga, konten situs web yang informatif 21 Istilah konten, artikel diakses pada tanggal 18/10/2010, jam 21.19 wib, dari, http://www.total.or.id/info.php?kk=content. 29 jenis ini merupakan cara yang ideal untuk mendapat backlinks gratis. Meskipun konten situs web kita tujukan untuk pengunjung manusia, tetapi kita tidak boleh mengabaikan Search Engine, karena Search Engine adalah pembawa pengunjung ke web kita. Dengan demikian kita perlu untuk mengoptimalkan konten untuk Search Engine dengan kata kunci yang tepat. Tetapi, anda harus hati-hati jangan memakai kata kunci yang berlebihan. b) Konten untuk distribusikan konten gratis (free website content). Dalam menciptakan konten jenis ini, selalu ingat, tidak seorang pun menginginkan untuk membaca iklan. Jika anda benar-benar ingin mendapatkan backlink dengan free konten, harus menulis sesuatu yang berguna. Buat artikelartikel yang informatif, bermanfaat dan terperinci. Cobalah untuk menambahkan beberapa informasi yang unik. Dan bisa juga diselipkan lelucon pada konten tersebut. c) Blogs. Mungkin sumber yang paling penting dari konten situs web di dalam perspektif hari ini. Sangat sulit untuk menambahkan karakteristik-karakteristik tertentu pada konten blog (oleh karena sifat dan tujuan yang bervariasi) sering kali konten blog ditulis dengan suatu sentuhan pribadi dan gaya yang komunikatif agar melibatkan para pemakai. Sebagai tambahan, konten blog semakin unik dan bermanfaat adalah semakin baik. Beberapa Karakteristik Umum dari Konten (visual) Web yang baik yaitu :22 22 Menulis konten web, karakter dari konten yang baik, diakases pada tgl 18/10/2010 jam 17.46 wib, dari http://menulis-konten-web-karakter-dari-konten-web-yang-baik/ 30 * Tulis konten situs web dengan tujuan untuk pengunjung manusia, bukan Search Engine. * Gunakan tatabahasa dan ejaan yang benar. * Sediakan informasi bermanfaat. * Konten yang unik (pinjam konsep tetapi tidak mencuri kontent). * Tulisan mudah dipahami. * Buat judul yang menarik, cobalah untuk meletakkan kata kunci di dalam judul. * Pisahkan konten ke dalam alinea-alinea yang lebih kecil. * Poin-poin utama diberi tanda-hal ini untuk memudahkan pembaca. * Tambahkan kata kunci di dalam konten di mana saja yang bisa diterapkan tetapi tidak berlebihan. E. Karakteristik Bisnis Jurnalisme Online Bisnis Online atau Bisnis Internet seperti dua sisi mata uang. Kedua sisi ini tidak bisa dipisahkan. Bisnis Online bisa sebangun maknanya dengan Bisnis di Internet karena model bisnis ini menggunakan fasilitas internet sebagai media pemasaran produk dan jasanya. Jadi, dalam Bisnis Online, internet hanyalah media pelayanan pemasarannya sehingga kemudian dikenal istilah Internet Marketing. Ketiganya kemudian populer dengan sebutan Bisnis Online, Internet Marketing dan Make Money Blogging karena memanfaatkan fungsi blog dalam 31 bisnis online, yang bisa menghasilkan uang. Bisnis Online dalam siklus Internet Marketing sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Bisnis yang dijalankan secara offline. Ada penjual ada pembeli, ada produk yang dijual dan ada alat pembayarannya. Namun perbedaan yang tipis tersebut justru menjadi ciri khas dari Bisnis Online23 . Cara pemasaran bisnis online bisa melalui e-mail, milis, iklan, blog dan website yang semuanya berbasis internet. Blog semakin hari semakin berpeluang menjadi media pendulang uang yang sering disebut dengan istilah make money blogging. Ibarat sebuah warung atau toko, Website atau Blog misalnya, bisa dijadikan, Blogshop, toko online, warung digital atau nama sejenisnya. Dalam Bisnis Online, produk yang dipasarkan bisa berupa produk fisik maupun produk digital. Produk fisik dalam hal ini memerlukan pengiriman produk melalui jasa post, sedangkan produk digital seperti ebook, software, fasilitas internet lainnya menggunakan akses koneksi internet. Mungkin ada definisi lain untuk bisnis online, ada istilah e-commerce. Tetapi yang pasti, setiap kali orang berbicara tentang e-commerce mereka memahaminya sebagai bisnis yang berhubungan dengan internet. 23Munawar AM, “Bisnis Online, Internet Marketing dan Make Money Blogging”, artikel diakses pada tgl 18/10/2010, jam 17.46 wib, dari http://bisnis-online-internetmarketing-dan-make-money-blogging.htm. 32 Dari definisi diatas, bisa diketahui karakteristik bisnis online, yaitu24: 1) Terjadinya transaksi antara dua belah pihak. 2) Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi. 3) Internet merupakan media utama dalam proses atau mekanisme transaksi tersebut. Dari karakteristik di atas, bisa di lihat bahwa yang membedakan bisnis online dengan bisnis offline yaitu proses transaksi dan media utama dalam proses tersebut. Transksi merupakan unsur penting dalam suatu bisnis. Secara umum, bisnis dalam Islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan menghadirkan benda tersebut ketika transaksi, atau tanpa menghadirkan benda yang dipesan, tetapi dengan ketentuan harus dinyatakan sifat benda secara konkret, baik diserahkan langsung atau diserahkan kemudian sampai batas waktu tertentu, contohnya ada dua macam yaitu: a) bentuk transaksi dengan sistem pembayaran secara tunai/disegerakan tetapi penyerahan barang ditangguhkan. b) bentuk transaksi dengan sistem pembayaran secara disegerakan atau secara ditangguhkan sesuai kesepakatan dan penyerahan barang yang ditangguhkan. 24 Bisnis online, artikel diakses pada tanggal 16/10/ 2010 jam 18.47 wib, dari http://eramuslim.com, pesantrenvirtual.com, msi-uii.net -bisnis-online-htm 33 Ada dua jenis komoditi yang dijadikan objek transaksi online, yaitu barang/jasa non digital dan digital. Transaksi online untuk komoditi non digital, pada dasarnya tidak memiliki perbedaan dengan transaksi barangnya harus sesuai dengan apa yang telah disifati ketika bertransaksi. Sedangkan komoditi digital seperti ebook, software, script, data, dll yang masih dalam bentuk file (bukan CD) diserahkan secara langsung kepada konsumen, baik melalui email ataupun download. BAB III PROFIL BUDIONO DARSONO DAN WEBSITE WWW.DETIK.COM A. Profil Budiono Darsono1. Budiono Darsono lahir di Semarang tanggal 1 Oktober 1960. ia dapat dikategorikan aktif dalam dunia jurnalistik, khususnya jurnalisme online di detikcom. selain pemilik saham dan pemimpin redaksi detikcom, Budiono juga menjabat sebagai direktur utama di PT Agranet Multicitra Siberkom(agrakom) yang bergerak di bidang internet publishing. Agrakom dididirikan pada tahun 1995 dengan angka penjualan pernah mencetak sampai Rp 4,3 milyar tahun 1998. berkerja sama dengan mitranya di Amerika Serikat, Virtual Interactive Corp, agrakom mendapatkan proyek pembuatan aplikasi untuk Philips AS. Budiono juga ikut mengasuh Agrakom Public Relations yang dipimpin isterinya Hana. Ketiga perusahaan itu berkantor di kawasan stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah menempuh pendidikan di akademi uang dan bank Yogyakarta tahun 1983, Budiono memilih karier sebagai wartawan lepas. ( pendidikan dasarnya sendiri dimulai di SD katolik santo paulus 1970-1976, SMP Katolik Santo Tarsisius 1976-1978, dan lulus SMA Negeri Bojonegoro tahun 1980.) sekurangnya, yang selalu digeluti berkaitan dengan media massa. 1 Budiono, sang Poinir “ detikcom” , pusat Informasi kompas, palmerah selatan 26-28 Jakarta, 10270, harian umum kompas selasa, 05/10/1999. hal.12 35 36 Mula-mula, November 1984, ia bergabung dengan Surabaya Post. Kemudian, April 1987, ia menjadi wartawan majalah tempo untuk biro Jawa Timur. Bulan Mei 1988 ia ditarik ke biro Tempo Jakarta, tetapi dua tahun kemudian keluar dari Tempo untuk menggarap berita buana. Setelah harian ini tutup, ia sempat menganggur sebelum menjadi redaktur pelaksana tabloid DeTik pimpinan Eros Djarot. Begitu DeTik dibredel tahun 1994, Budiono yang pernah menjadi editor eksekutif di PT Surya Citra Televisi ( SCTV) kembali ikut Eros Djarot menangani mingguan simponi sebagai redaktur eksekutif. Sayang, simponi hanya satu kali terbit, karena rekomendasi PWI untuk pemred simponi Eros di cabut. Di tengah karier jurnalistiknya, ia menyunting Muflihana yang akrab dipanggil Hana 28 januari 1989 saat jadi wartawan tempo. Hana saat itu redaktur majalah femina dan kini memimpin agrakom public relations karena pengalamannya di dunia kehumasan. Pasangan ini dikaruniai Fajar Putra Sabrana yang Lahir 3 November 1990 dan Bening Putri Wardani kelahiran Jakarta 16 agustus 1994, yang mungkin meniru ayahnya, mulai mengenal dunia komputer. Pemred detikcom ini termasuk orang yang percaya bahwa revolusi digital saat ini akan menguntungkan pada jangka panjang. ia berkeyakinan bahwa prospek media online di kemudian hari tidak dalam waktu jangka pendek satu dua tahun, tetapi 3-4 tahun akan bagus. Ini seiring dengan semakin bertambahnya pengakses internet. 37 B. Sejarah Berdirinya Website www.detik.com dan Perkembangannya Situs Berita www.Detik.com awalnya adalah proyek pribadi sebuah perusahaan penyedia jasa konsultasi, pengembangan, dan pengelolaan web, Agranet Multicitra Siberkom. Di singkat menjadi Agrakom, untuk mensiasati kondisi perusahaan saat krisis ekonomi 1997. Agrakom saat itu seperti banyak perusahaan lain juga menghadapi persoalan. Order jasa web site terhenti, sementara proyek-proyek e-commerce yang sudah di tangan di tunda oleh klien. Padahal Agrakom yang berdiri Oktober 1995 dengan investasi yang lumayan besar. Agrakom termasuk salah satu pelopor Industri konten IT yang menyasar pasar Internet yang mulai di kenal di Indonesia pada tahun 1993. Agrakom sempat beberapa kali mengecap manisnya kue bisnis itu dari beberapa klien besar seperti Kompas Gramedia yang meluncurkan Kompas Cyber Media untuk berita koran versi Internet atau PT. Tambang Timah Tbk. Agrakom didirikan oleh Budiono Darsono dan teman teman yang sebagian besar berlatar belakang Jurnalis, pada masa awal Agrakom berkantor di perkantoran Stadion Lebak Bulus, namun berhasil menggaet sekitar 10 klien raksasa dari luar negeri. Antara lain Philips (elektronik), Hair Builder (properti), Anderson (News), Radio Extreme (Konsultan Sekuritas), Intel dan AIM Service. Umumnya klien tersebut perusahaan Amerika dan tidak memiliki kantor di Indonesia. Kepada Agrakom sebagian besar perusahaan tersebut mempercayakan penggarapan dan pengembangan situs Web mereka. Sebagian lainnya mengorder 38 jasa pengembangan aplikasi. Semua kontak bisnis dilakukan melalui email dan telepon. Preview pekerjaan juga dilakukan melalui Internet. Adapun diskusi pekerjaan dipresentasikan melalui Chat yang secara khusus dibuat oleh Agrakom. Nilai proyek yang ditangani terus meningkat, awalnya hanya Rp. 300 juta, lalu meningkat Rp. 425 juta bahkan sempat sampai mencapai Rp. 1 Miliar. Tapi kue manis tersebut tak berlangsung lama, Krisis Moneter 1997 membuyarkan semuanya. Mensikapi kondisi tersebut, kemudian Budiono Darsono (eks Wartawan DeTik), Yayan Sofyan (eks Wartawan DeTik), Abdul Rahman (eks Wartawan Tempo) dan Didi Nugrahadi (tetangga rumah Budiono yang tinggal di Pamulan Tangerang). Empat sekawan ini berpikir keras mencari konsep jasa web baru yang tetap laku dalam situasi krisis. Ada cerita lain bahwa ide ini lahir akibat paket layanan baru dan pernah ditawarkan kepada salah satu penerbit koran besar, namun ditolak. Klien itu justru menyarankan agar Budiono dan kawan kawannya menggarapnya sendiri. Dari serangkaian pertemuan, nongkrong di berbagai tempat, akhirnya konsep itu ditemukan. Yaitu sebuah media yang 100% berbasis Internet dan memanfaatkan semaksimal mungkin keunggulannya, tersedia setiap saat dan interaktif. Namun gagasan ini masih mentah karena Budiono dan kawan kawan masih bingung seperti apa wujudnya. Terdapat beberapa alternatif matang dan tinggal menjiplak saja. Misalnya waktu itu lagi populer sekali Yahoo, dimana orang yang mau browsing pasti ke Yahoo dulu, buat cari informasi, jadi ada rencana buat portal seperti Yahoo, atau 39 bikin Web Mail Gratis macam Hotmail. Tetapi pilihan akhirnya jatuh pada membuat situs berita yang cepat terupdate dalam hitungan menit, bukan lagi harian seperti koran. Budiono sangat yakin orang-orang sedang membutuhkan berita macam seperti ini. Gagasan itu sepertinya mencontek gaya breaking news televisi CNN tetapi ala internet. Sama juga seperti Yahoo! yang sebetulnya sudah memakai konsep itu dengan berita update langganan dari pelbagai kantor berita. Sayangnya, mesin pencari ini masih berbahasa Inggris. Padahal di Indonesia hanya sedikit orang yang mau baca Web Site berbahasa Inggris. Detik.com waktu itu memang unik. Jangankan Di Indonesia, di seluruh dunia pun waktu itu tidak ada Portal Berita macam Detik.com. Pada awal operasionalnya Budiono menjabat sebagai pemimpin redaksi sekaligus reporter dengan satu tape recorder. Lalu merekrut beberapa reporter, sembari rajin menelepon bekas teman-teman wartawan di media lain untuk menyumbang berita. Beritanya singkat, orang yang sering di telpon Budiono adalah Sapto Anggoro, redaktur di harian Republika, yang kerap memberi info baru di lapangan kepadanya. Tidak lama Sapto justru keluar dari koran itu dan bergabung, bahkan sekarang tercantum sebagai dewan redaksi Detikcom. Delapan hari setelah Soeharto lengser, 30 Mei 1998, server Detikcom sudah siap di akses, namun baru mulai on line dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Berita-beritanya segar, anyar, dan terus menerus diperbaharui dalam hitungan detik. Desain website berbalut warna khas yang agak norak, hijau, biru, dan kuning. Warna ini sampai sekarang dipertahankan sebagai trademark. Baru sebulan Detikcom on line telah ada sekitar 15.000 hits alias yang mengklik situs baru itu. Perkiraan itu akhirnya terbukti karena dalam waktu singkat Detikcom 40 menjadi sangat dicari. Satu tahun kemudian, jumlah pengunjung melesat menjadi 50.000 orang perhari, sebuah pencapaian luar biasa mengingat pengguna Internet yang baru sedikit saat itu. Banyak cerita tentang sulitnya para reporter Detikcom menyajikan beritaberita secara tepat waktu. Saat itu belum ada BlackBerry atau semacam SmartPhone yang bisa mengirimkan email berita dengan sekali pencet. Telepon genggam (Handphone) apalagi PDA di tahun 1998-1999 amat mahal, dan terbatas. Satu satunya jalan adalah memanfaatkan telepon umum dan setiap pagi para reporter Detikcom terlebih dahulu diwajibkan untuk masuk ke kantor mengambil beberapa kantung uang recehan. Yang terjadi adalah antrean panjang telepon umum dan para wartawan itu sering kena omel para pengguna telepon. Dengan begitu berita yang dikirimkan disiasati lebih singkat dan pendek. C. Aspek Bisnis Detik.Com2. Keberhasilan Detikcom pun turut menjadi pemicu munculnya demam Internet di Indonesia pada pertengahan 1999. Ini menyadarkan banyak konglomerat media yang merasa kecolongan tidak memanfaatkan kesempatan emas di waktu yang sulit itu. Lagi pula, membangun sebuah situs tidak perlu modal yang banyak, seperti mendirikan pabrik. Mulailah bermunculan perusahaan Internet serius didirikan seperti Satunet, Astaga!com. James Riyadi pemilik Lippo Life membuat Lippo e-Net dan Lippostar. Adapula Mweb, Kopitime, dan BolehNet. Bedanya portal-portal tersebut banyak yang didirikan hanya untuk mendapatkan keuntungan sesaat. Investasi awal jor-joran dengan menawarkan pelbagai fasilitas 2 Cara Detik.com dengan modal awal hanya 40 juta bisa mengalahkan portal portal Online milik Konglomerat Media, Diakses pada tangal 10/10/ 2010, jam 29.13 WIB, dari http:// Catatan Kaki Teknologi Informasi » detik.com.htm 41 canggih berbiaya besar yang di gratiskan seperti email, chatting, kirim SMS dan bahkan webfax gratis, untuk mengundang pengunjung. Setelah mencatat banyak hits, mereka melepas kepemilikan di bursa saham untuk mendapatkan dana. Di kepung oleh pemodal besar membuat Agrakom pun menjual 15% saham Detikcom kepada Investor asal Hongkong, Pasific Tech seharga USD2 juta. Uang sebanyak itu berpuluh kali lipat dari investasi awal DetikCom yang hanya Rp. 40 juta. Dana sebesar itu membuat Detikcom nervous harus seberapa besar pendapatan yang diperoleh kalau investasinya saja sudah hampir menginjak belasan juta dollar Akhirnya di putuskan belanja teknologi dikeluarkan seperlunya. Tenaga penjual iklan di rekrut. Bahkan, iklan dari dotcom lain di terima, termasuk dari kompetitor. Awal Januari 2000, Detikcom merilis email gratis, chating, ruang diskusi, dan menambah sejumlah kanal baru. Ciri khas jurnalistik lebih di pertajam dengan serangkaian kerja sama organisasi kampanye untuk memasok berita di daerah. Fasilitas SMS dan WebFax gratis yang biaya operasinya mahal ditiadakan. Tidak ada biaya promosi miliaran rupiah. Tidak ada content management system seharga ratu san ribu dolar, tetapi mengembangkan sendiri. Langkah meniru nan hati-hati itu akhirnya bisa menyelamatkan. Di awal milenium, krisis dotcom meledak di Amerika Serikat. Saham saham perusahaan berbasis teknologi bertumbangan. Kekecewaan investor bahwa jaringan internet ternyata tidak mendatangkan keuntungan seperti yang dijanjikan terbukti sudah oleh kiamat dotcom yang datang lebih cepat. Dari sisi pendapatan krisis dotcom tahun 2000 telah menyebabkan banyak pemasang iklan tidak lagi 42 mau percaya pada media Internet. Satu persatu portal yang pada tahun 1999 tumbuh pesat, kini mulai gulung tikar. Maka awal 2001 situs situs milik para Konglomerat Media itu kehabisan modal. Budiono dan kawan kawan bertahan dengan modal pas-pasan setelah menutup kembali fasilitas yang di anggap tak menguntungkan. Detikcom masih memiliki napas hasil menyisakan modal dan sedikit dari penghasilan iklan Oktober 2000 pendapatan iklan Detikcom mencapai lebih dari Rp. 500 juta. Berita yang tak banyak pembacanya dan tak menarik pemasang iklan dihentikan. Serangkaian bidang usaha baru dirilis, tahun 2003 terlihat bahwa dari beberapa bidang usaha baru, mobile data (layanan kirim berita lewat SMS) adalah yang paling cepat memberi hasil. Selanjutnya, Detikcom melenggang sendirian tanpa lawan yang berarti. Banyak pujian datang karena Detikcom salah satu dari sedikit media yang bisa bertahan pada era industri media yang mulai bergerak ke arah konglomerasi. Ada Kompas Gramedia, Media Group, Para Group, MNC, Jawa Pos Group, dan Visi Media Asia. Dan yang terjadi belakangan pada akhirnya adalah raksasa-raksasa ini justru mengekor kepada semut. Kompas mereborn Kompas.com, MNC mendirikan okezone.com, Visi Media milik Grup Bakrie melahirkan VivaNews. Tempo Inti Media mengaktifkan tempointeraktif.co.id, belum lagi Inilah.com dan Wartaone.com. Menanggapi banyaknya portal Berita yang muncul, Budiono Darsono bilang “Dulu pun kami menghadapi pemain modal besar, tapi Detik bisa menghadapinya, Bisnis ini dibangun dengan semangat jurnalistik, bukan dengan dan Modal”. 43 D. visi dan misi detik.com visi detik.com menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan content dan layanan digital, baik melalui internet maupun seluler. Misi detik.com • memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan • memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang baik untuk berkarir • memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi pemegang saham 44 D. Struktur Organisasi Detik.com Redaksi detikcom Digital Life3. Pemimpin Redaksi Wakil Pemimpin Redaksi Dewan Redaksi Redaktur Eksekutif : Budiono Darsono : Arifin Asydhad, Teguh Budi Santoso, Didik Supriyanto : Abdul Rahman, A. Sapto Anggoro : Nurul Hidayati, Puteri Fatia Andi A. Sururi (detiksport), Iin Yumiyanti (detikhot), Wicaksono Hidayat (detikinet), Indra Redaktur Pelaksana : Subagja (detiknews), Nurul Qomariyah (detikfinance), Dadan Kuswaraharja (detikoto), Irna Gustia (detikhealth) : Detiknews: Gagah Wijoseno (Koordinator Liputan), Fitraya Ramadhanny (Wakil Redaktur Pelaksana) Andi Saputra, Andri Haryanto, Anwar Khumaini, Aprizal Rahmatullah, Ari Saputra, Ayu Fitriana, Chazizah Gusnita, Deden Gunawan, Didiet Tri Kertapati, Didi Syafirdi, Elvan Dany Sutrisno, E. Mei Amelia R, Fajar Pratama, Gunawan Mashar, Heri Winarno, Hestiana Dharmastuti, Irwan Nugroho, Laurencius Simanjuntak, Lia Harahap, Luhur Hertanto, Mega Putra Ratya, Moksa Hutasoit, M Rizal Maslan, M Taufiqqurahman, Nala Edwin, Niken Widya Yunita, Nograhany Widhi K, Novi Christiastuti Adiputri, Nurul Ken Yunita, Nurvita Indarini, Rachmadin Ismail, Ramadhian Fadillah P, Rita Uli Hutapea. 3 Sumber, www.detik.com 45 Detikfinance: Angga Aliya ZRF, Herdaru Purnomo, Indro Bagus SU, Nurseffi Dwi Wahyuni, Ramdhania El Hida, Suhendra, Wahyu Daniel, Wherry Enggo Prayogi Detiksport: Doni Wahyudi (Wakil Redaktur Pelaksana), Arya Perdhana, Kris Fathoni W, Mohammad Resha Pratama, Narayana Mahendra Prastya, Reky Herling Kalumata, Rossi Finza Noor. Detikhot: Eny Kartikawati (Wakil Redaktur Pelaksana), Adie, Ichsan, Fakhmi Kurniawan, Han Kristi, Komario Bahar, Pebriansyah Ariefana, Nugraha Rodiana, Rachman Haryanto, Yulia Dian Candra Kusuma Detikinet: Achmad Rouzni Noor II, Andrian Fauzi, Ardhi Suryadi, Fino Yurio Kristo, Rachmatunnisa, Trisno Heriyanto Detikfood: Devita Sari, Eka Septia Detikoto: Bagja Pratama, Muhammad Ikhsan, Syubhan Akib Detikhealth: AN Uyung Pramudiarja, Merry Wahyuningsih, Vera Farah Bararah DetikTV: Ahmad Triyanto, M Rasyid DetikFoto: Dikhy Sasra (Redaktur), Aries Suyono, Agus Purnomo 46 Suara Pembaca: Maman S Harapan Kepala Biro Surabaya : Budi Sugiharto DetikSurabaya: Budi Hartadi (Koordinator Liputan), Fatichatun Nadhiroh, Imam Wahyudiyanta, Irawulan, Rois Jajeli, Steven Lenakoly, Zainal Effendi, Kikik Agnikristiani (Account Executive) Kepala Biro Yogyakarta : Bagus Kurniawan DetikYogya: Torie Natalova, Maria Rosari Sekar Seruni, Cathrine Nobi Susilo, Muchamad Nur Wachid, Hendy Adhitya Nurcahyo Aditya Wira Santika, Aditya Setyawan, Tarsoni, Rahmat Ilham (designer), , Ati Dirgawati (sekretaris) Kepala Biro Bandung : Erna Mardiana DetikBandung: Avitia Nurmatari, Baban Gandapurnama, Oris Riswan Budiana, Tya Eka Yulianti, Della Febrianty (Staf Adm), Puji Apriantikasari (Costumer Service), Rani Sumarni, Roy Marcos Hutapea (Account Executive) Kepala Biro Daerah Non Biro : Djoko Tjiptono Biro Daerah Non Biro: Gede Suardana (Denpasar), Muchus Budi Rahayu (Solo), Triono Wahyu S (Semarang), Taufik Wijaya (Palembang), Yonda Sisko (Padang), Chaidir Anwar Tanjung (Pekanbaru), Khairul Ikhwan D (Medan), Rayhan Anas Lubis (Banda Aceh), M Nur Abdurrahman (Makassar), M. Hanafi Holle (Ambon) : Luar Negeri: Eddi Santosa (Belanda), Endang Isnaini Saptorini (Amerika Serikat), Liza Arifin (Inggris), Hanum Salsabiela Rais (Austria), 47 Ramdhan Muhaimin (Malaysia) Heru Tjatur (Vice President), Christian Partogi (Manager) , Ferona Y Faizal (Manager), Edward Portal Publisher Napitupulu, Sena Achari, M Yunus (Koordinator Creative), Didik Wicaksono, Irwan Dharmawan Meliyanti Setyorini (Manager) , Marwan, Karel Community Publisher : Sekretaris Redaksi : Marina Deviyanti, M Sidik (staf) Anderson, Karmin Winarta, Meizyana Saliha Aldevco Octagon Building - Lantai 2 Jl. Warung Alamat Redaksi : Buncit Raya No.75 Jakarta Selatan 12740 Telp: (021) 794.1177 (Hunting) Fax: (021) 794.4472 Email: redaksi[at].detik.com Telp: (021) 794.1177 Fax: (021) 794.1175, (021) Kontak Iklan : 794.1176 Email: infoiklan[at]detik.com Jl Pacar No.1, Baciro Baru, Alamat Biro Yogyakarta : Yogyakarta 55225 Telp: (0274) 546823 Fax: (0274) 512188 Jalan Jimerto 17 A Surabaya Alamat Biro Surabaya : Telp/fax: (031) 5474465 Email: redaksi[at]detiksurabaya.com Jl. Lombok No.33, Alamat Biro Bandung : Bandung 40115 Telp: (022) 4233533, 4262943 Fax: (022) 4262944 Email: redaksi[at]detikbandung.com BAB IV TEMUAN DAN ANALISA KONSEP BUDIONO DARSONO TENTANG JURNALISME ONLINE DI WWW.DETIK.COM Lahirnya media online tidak lepas dari maraknya media online di luar negeri, Indonesia sendiri media online dipicu oleh kisah sukses detik com. Di sisi lain masyarakat melirik media online karena adanya kejenuhan di pasar media cetak, yang mempunyai brand terkenal seperti kompas, tempo, media Indonesia sulit goyang. Oleh sebab itu masyarakat melihat media online berpeluang dan belum jenuh serta investasi lebih murah untuk investor lokal lebih berpeluang dibandingkan media cetak yang sudah banyak. Disamping itu user (pengguna internet) lebih cepat mendapatkan informasi, tanpa harus menunggu setiap detik user bisa menikmati sajian berita teraktual. Media online sedang memasuki kemajuan dengan pola baru pemberitaan bertutur yang dilengkapi dengan rekaman peristiwa berupa poto atau video1. Media online akan berkembang terus, yang terbaik saat ini kedepan akan berubah, dahulu jurnalisme online dengan tulisan saja, sekarang sudah berubah, karena ada dukungan teknologi orang akan langsung berbincang bersama-sama melalui telepon tatap muka (face to face) itu terjadi di media online tidak lagi hanya di televisi. Salah satu media online yang sukses sampai sekarang ini yaitu detik com yang awal berdirinya pada era reformasi 1998 dan detikcom salah satu media online pertama di Indonesia salah sang pionir detikcom ialah Budiono Darsono yang 1 Jhon V pavlik, The Future of online Journalism, 1997. 48 49 berperan penting dalam eksistensi media online tersebut. Tentunya ada sebuah konsep Budiono yang di terapkan di detikcom sehingga menuai kesuksesan. Untuk mengetahui konsep Budiono Darsono tentang jurnalisme online detik com, dapat diketahui dari beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut meliputi dua tahapan konsep, yang pertama konsep konten (visual), konsep bisnis media online. Dengan menggunakan pertimbangkan tersebut, Budiono Darsono melakukan beberapa tahapan, sebagai berikut: A. Konsep konten (visual) jurnalisme online di www.detik.com Berdasarkan hasli temuan yang saya dapat dari narasumber yaitu Budiono Darsono selaku pimpinan detik com yang saya wawancarai, bahwa konsep konten (visual) jurnalisme online detik com terdapat macam-macam konten yaitu ada detik news, detik oto, detik food, detik finance, detik.sport, detik inet, detik hot, detik health, detik foto,detik TV(video), dan ada konten lainnya seperti detik forum, blog detik, dan tanya saja. Dari banyaknya konten tersebut, konten detik news yang menjadi pilar utama dalam penyajian informasi khususnya berita politik, hukum dan sosial, konsep konten-konten yang ada didetik com mempunyai kelebihan tidak ada batas-batas lagi sifatnya (borderless), soal waktu kapan saja bisa disampaikan, lebih interaktif, aksesnya lebih cepat asalkan ada aksesnya itu prinsip utamanya. User bisa membaca berita secara acak sesuai konten yang ia inginkan, itulah perbedaan mendasar media online dari media lainnya. Dan media elektronik telah mempengaruhi peran wartawan yang memiliki akses cepat ke informasi yang jauh lebih (baik lama dan baru) dari sebelumnya baik dalam meningkatkan proses 50 meneliti dan melaporkan2. Cara kerja wartawan detikcom dalam memublikasikan berita ke publik cepat, akurat, jika ada berita malam maka malam itu juga langsung diliput tanpa harus ada unsur 5 W 1H. Berikut ini hasil wawancara dengan Budiono Darsono selaku pimpinan detik com, mengenai konsep konten detikcom: “Perbedaan yang paling mendasar dari segi penyampaian informasi ke publik yaitu dengan mengutamakan headline news, bila ada sebuah berita maka wartawan dilapangan langsung dapat melaporkan ke redaksi tanpa harus menunggu 5 W 1 H. Cukup dengan 3 W saja yaitu, What? Where? When? Contohnya pada dini hari ada berita meletusnya gunung merapi, maka wartawan yang ada dilapangan langsung melaporkan gunung merapi yogyakarta meletus. Cukup dengan menelpon ke redaksi detik com yang selalu siap 24 jam Maka, berita siap di publikasikan tentunya berita tersebut harus sesuai dengan fakta dan akuat, dan perlu diingat berita yang dilaporkan ke redaksi harus cepat ditulis, maksimal 5 menit berita harus sampai ke publik, jika lewat dari itu maka berita tidak up date lagi”3 Detikcom dalam memberitakan sebuah berita sesuai fakta dilapangan, wartawan harus mengerti, mencermati fakta dan detail, cover both side, dan tidak asal menebak; wartawan harus memegang betul apa saja yang diketahui dan apa saja yang dimengerti, jika tidak benar-benar memahami, maka cek kembali berita tersebut atau tinggalkan sama sekali. Jangan pernah mengira-ngira atau menebak. Wartawan media online dalam praktek mencari berita dilapangan selain mahir dalam menulis yaitu minimal punya handphone, lebih baik smart phone yang bisa memotret dan ada videonya untuk memublikasikan berita bergambar sehingga selain melaporkan kejadian juga bisa mengirimkan gambar atau video. Hal yang terpenting intelektual wartawannya, karena jika ia dalam meliput membaca fakta 2 Ward, M. Journalisme Online, (Oxford: Focal Press, 2002) h.19,23 3 Wawancara pribadi dengan Budiono darsono, Pimpinan detik com, Jakarta, 19 November 2010. 51 salah. Mungkin bisa jadi benar tapi tidak kontekstual berita tersebut. Jika media massa membutuhkan 7/8 step. Maka, media online hanya membutuhkan 3/4 step saja, ini bisa mempercepat penyampaian berita kepada publik. Maka dari itu kehadiran media online telah mengubah cara pandang terhadap media pemberitaan. Kehadiran media online telah memenuhi kebutuhan sebuah segmen masyarakat meski masih kecil jumlahnya yang ingin mengambil keputusan dengan segera. Penampilan media online yang meluncurkan berita mulai perdetik sampai per menit menambah khasanah pemberitaan disamping radio dan televis yang jangkauannya luas. Disamping media cetak, radio dan televisi media online berbeda karakteristik operasionalnya yaitu pada kecepatan dan kelengkapan. Kecepatan ideal dari media online detikcom berusaha secepat mungkin, bahkan jika mampu ketika jumpa pers pun, wartawannya langsung menghubungi redaksi memalui handphone. Jurnalistik Online Detikcom memiliki tips dalam penulisan/reportase berita yaitu: a) Laporkan berita pada detik pertama sejak sebuah peristiwa terjadi tanpa harus memenuhi 5 W 1 H, cukup dengan 3 W saja; What, where, when. Untuk Pemenuhan 5 W hingga 1 H nanti ada up date berita kelanjutannya. b) Beritanya Cover both side, dimungkinkan tidak seketika (asal-asalan), 52 tampil dalam judul sendiri dan tidak dibatasi kuantitas (halaman). c) Prinsip dasar berita yaitu: akurat, seimbang, jujur dan adil, untuk kepentingan umum, hak privasi, ketersediaan untuk mengakui dan meluruskan, peka terhadap masalah yang menyebabkan ketersinggungan, hindari penekanan yang tidak perlu seperti ras, agama, etnis, jender, dan lain-lain. d) Manfatkan teknologi yang ada semaksimal mungkin. e) Tekanan jurnalis online: Multi tasking; harus paham bagaimana menulis berita dan menggambil gambar (foto/video), melakukan wawancara dan melaporkan berita, “melek” 24 jam, inspector Gadget. f) Menguji akurasi; elemen utama mncermati fakta dan detail. g) Jangan menebak; penulis memegang betul apa yang diketahui dan apa saja yang dimengerti. Jika tidak benar-benar memahami, cek kembali hal itu atau tinggalkan sama sekali, jangan pernah megira-ngira alias menebak. h) Angka; cek dua kali semua angka dan jumlah. Sebuah anggka seringkali tidak memiliki makna, kecuali dalam konteks yang mudah dipahami pembaca. Angka tentang omzet penjualan misalkan, jika tak disertai omzet penjualan tahun lalu. Tulislah angka yang menyentuh pembaca. i) Nama, Tangal dan Tempat; tak ada orang yang namanya ditulis secara salah. Letakan kalender didepan mata. Tulislah tempat dengan 53 tepat. Lihat peta untuk menunjukan posisi tempat yang kita tulis untuk memberikan gambaran kepada pembaca tepatnya tentang lokasi yang kita tulis. j) Kutipan; apakah tulisan kita benar dan kita berani mempertahankan sampai ke meja pengadilan? Jika tidak, sebaiknya dijelaskan dengan kata-kata sendiri saja. k) Kelalaian vital; apakah kita memberikan informasi tepat terjadinya penembakan? Apakah kita sebutkan dengan jelas berapa kedalaman air ketika sebuah bus terjun ke sungai? Baca kembali cerita melalui kacamata seseorang yang benar-benar asing terhadap cerita. l) Terburu-buru; kata-kata yang sering digunakan sebagai permintaan maaf atas beberapa kesalahan adalah: “maaf, saya tidak punya waktu untuk mengeceknya kembali”. Maaf, alasan itu tidak lagi bisa diterima. m) Kesalahan teknis; perhatian yang istimewa sangat dibutuhkan pada tulisan khusus seperti iptek, hukum, kedokteran, keuangan, dan sejenisnya. Sediakan waktu untuk melakukan riset kecil, kemudian cek kembali melalui pakar yang dapat kita percaya. n) Melintir; manipulasi, perubahan konteks, distorsi, pemaparan yang salah, kebencian, dana atau berita bohong, semuannya itu sangat tinggi ongkosnya, sementara hasilnya sangat rendah. 54 B. Konsep bisnis Jurnalisme Online di www.detik com Awalnya detik com dengan modal yang tidak terlalu besar, dan media online harus dibuat secara ringkas. Karyawan tidak perlu banyak yang penting efektif. dahulu karyawan detik com hanya 19 orang termasuk karyawan yang berbasis di Solo, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Bandung, koresponden di Belanda dan Melbourne (Australia) hasilnya lumayan, jika pada bulan juli 1998 situs detik com menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan internet), maka sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya tujuh kali lipat. Tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 hits per hari dengan users mencapai 40.000. Dengan penghasilan iklan pada tahun 1999, detik com bisa mengantungi untung minimal Rp 45 juta dari iklan yang dipasang di situsnya. Kemudian di rinci dengan gaji wartawan dan pulsa telepon minimal sebesar 18 juta, detik com masih mengantungi laba yang memadai. Bahkan saat ini detik com, tahun 2010 bisa mendapatkan keuntungan 2 miliar dalam 3 bulan, belum lagi dari pemasukan penjualan berita/konten detik com ke media massa dengan tarif 9 juta per bulan. Oleh karena itu masih ada keuntungan bisa di raih. Itu berarti bisnis berita online akan jalan terus bahkan meluas. 55 Berikut ini hasil petikan wawancara dengan Budiono Darsono selaku Pimpinan Detik com, mengenai konsep bisnis online di detik com: “Dengan pelayanan dan kepuasan para pelanggan, pemasang iklan detik com menarifkan Iklan sehari yang paling mahal 30 juta. Detik com bisa meraih keuntungan 2 miliyar dalam waktu 3 bulan saja. Yang paling mahal tempat paling atas. Karena halaman depan yang sering dilihat oleh banyak orang (user), kalau setiap orang mengakses/mengklik iklan halaman utama maka detik com akan mendapat Rp 1500, sedangkan user mendapatkan bertita. Maka, semakin banyak pengakses semakin mahal harga iklan tersebut. Di tambah lagi sumber tambahan pemasukan detik.com yaitu jualan konten, ada sekitar 150 media massa yang langganan membeli konten-konten tersebut dengan tarif 9 juta perbulan, Dulu pun kami menghadapi pemain modal besar, tapi Detik bisa menghadapinya, Bisnis ini dibangun dengan semangat jurnalistik, bukan dengan dan Modal”4 Prospek bisnis media online dalam waktu dekat cukup baik. Selain pemainnya masih sedikit, trend global memang mengarah pada e-life stile (kehidupan apa pun yang berkaitan dengan internet). Kentungan dari iklan akan makin berkembang jika satu situs media online sudah bisa mengumpulkan puluhan sampai lebih dari seratus juta rupiah per bulan, maka tidak bisa diabaikan bisa ratusan juta keuntungan iklan terutama perusahaan yang terkait dengan teknologi informasi. 4 Wawancara pribadi dengan Budiono Darsono, Pimpinan Detik com, Jakarta, 19 November 2010. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisa mengenai konsep Budiono Darsono tentang Jurnalisme Online di www.detik com, yang dikaji dan dianalisa pada penelitian ini, Sehingga dari analisa tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Konsep konten (visual) jurnalisme online di www.detik.com Media online detik com tidak ada batas-batas lagi sifatnya (borderless), kapan saja bisa disampaikan, lebih interaktif, ketepatan, kredibilitas. aksesnya lebih cepat asalkan ada akses. User bisa membaca berita secara acak sesuai konten yang ia inginkan. penyampaian berita ke publik yaitu dengan mengutamakan headline news, bila ada sebuah berita maka wartawan di lapangan langsung dapat melaporkan ke redaksi tanpa harus menunggu 5 W 1 H. Cukup dengan 3 W saja yaitu, What? Where? When?. Berita tersebut sesuai dengan fakta dan akuat, dan berita yang dilaporkan ke redaksi detik com harus cepat ditulis, maksimal 5 menit berita harus sampai ke publik, jika lewat dari itu maka berita tidak up date lagi. Detik.com dalam memberitakan sebuah berita sesuai fakta dilapangan, wartawan harus mengerti, mencermati fakta dan detail, cover both side, dan tidak asal menebak; wartawan harus memegang betul apa saja yang diketahui dan apa saja yang dimengerti, jika tidak benar-benar memahami, maka cek kembali berita tersebut atau tinggalkan sama sekali. 55 56 Wartawan media online dalam praktek mencari berita dilapangan selain mahir dalam menulis yaitu minimal punya handphone, lebih baik smart phone yang bisa memotret dan ada videonya untuk memublikasikan berita sehingga selain melaporkan kejadian juga bisa mengirimkan gambar atau video. Hal yang terpenting intelektual wartawannya, karena jika ia dalam meliput membaca fakta salah. Mungkin bisa jadi benar tapi tidak kontekstual berita tersebut. 2. Konsep bisnis Jurnalisme Online di www.detik com Dengan pelayanan dan kepuasan para pelanggan dan pemasang iklan, untuk saat ini detik com menarifkan iklan sehari yang paling mahal 30 juta. Detik com bisa meraih keuntungan dalam 3 bulan 2 miliyar. Yang paling mahal tempat paling atas. Karena halaman depan yang sering dilihat oleh banyak orang (user), kalau setiap orang mengakses/mengklik iklan halaman utama maka detik com akan mendapat Rp 1500, sedangkan user mendapatkan berita. Maka, semakin banyak pengakses semakin mahal harga iklan tersebut. Di tambah lagi sumber tambahan pemasukan detik.com yaitu jualan konten, ada sekitar 150 media massa yang langganan membeli konten-konten tersebut dengan tarif 9 juta perbulan. Prospek bisnis media online dalam waktu dekat cukup baik. Selain pemainnya masih sedikit, trend global memang mengarah pada e-life stile ( kehidupan apa pun yang berkaitan dengan internet). Kentungan dari iklan akan makin berkembang jika satu situs media online sudah bisa mengumpulkan puluhan sampai lebih dari seratus juta rupiah per bulan, maka tidak bisa diabaikan bisa ratusan juta keuntungan iklan terutama perusahaan yang terkait dengan teknologi informasi. Oleh karena itu masih ada keuntungan bisa di raih. Itu berarti bisnis berita online akan jalan terus bahkan meluas. 57 B. Saran 1. Kepada media online detikcom, agar tetap menjadi media online terdepan di indonsesia terutama dibidang informasi dan mengadopsi setiap teknologi terbaru yang ada. 2. Kepada Redaksi media online detikcom, untuk selalu berkomitmen dan konsisten dalam memublikasikan berita yang akurat, tepat, berimbang dalam pemberitaan (cover both side), secepat mungkin sesuai namanya detik. 3. Kepada pembaca, agar dapat memanfaatkan penelitian ini dengan sebaik-baiknya dan semoga penelitian ini dapat menambah pengetahuan khususnya tentang media online untuk kita semua. DAFTAR PUSTAKA Buku: Arikonto, Suharismi . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989). Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004). D, Weir. Web journalism Crosses many Traditional lines, ( Nieman Reports, 2000). Darsono, Budiono, sang Poinir “ detikcom” , pusat Informasi kompas, palmerah selatan 26-28 Jakarta. Haris, AS Sumadiria. Jurnalistik Indonesia. (Bandung, Remaja Rosda Karya: 2006). Hall, J. Online journalism acritical primer (London: Pluto Press, 2001). Kriyanto, Rachmat. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi, edisi ke-1, cet ke-3. Jakarta kencana Prenada, 2008). Mulyana, Dedi. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004). Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997). M. Echols, John dan Shadily. Hasan Kamus Inggris Indonesia (Jakarta, Gramedia: 2005). M. Echols, John dan Shadily, Hasan. Kamus Inggris Indonesia 2005. Moeleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Rosda, 2002). 59 60 Marzuki, metodologi Riset, (Yogyakarta: BPFE-UI 1995). M, Ward. Journalisme Online, (Oxford: Focal Press, 2002). Pavlik, Jhon. The Future of online Journalism, 1997. Pavlik, Jhon. Journalism and news media, ( New York: Columbia University Press, 2000). R, Reddick, and E, King. The online Journalist: using the Internet and Other Electronic Resources, 3rd edn, Orlando, (FL: Harcourt Brace and Company, 2001). Salim, Peter. Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesia Dictionary Tim Penelitian dan Pengembangan Gagasan Wahana Komputer, Desain Web. S,Quinn. Digital sub editing & desingn, (oxford:focal press,2001). Vivian, Jhon. Teori Komunikasi Massa, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 20008). Sumber lain : Wawancara pribadi dengan Budiono Darsono dan A.Sapto Anggoro, Pimpinan detik.com dan dewan redaksi detik com, Jakarta, 19 November 2010. Suhendri, Erman. “Analisis Deskriptif Desain Dan Karakter Website Republika Online”, (skripsi S1 Fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009). Gesta, Semeru Nutrolalla. “Analisis Kebijakan Redaksi Tv One dalam memublikasikan berita dari Tv ke Online di www.tvone.co.id”, (skripsi S1 Fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010). 61 Media Online Bisnis Online, artikel diakses pada tanggal 16/10/ 2010 jam 18.47 wib, dari http://eramuslim.com, pesantrenvirtual.com, msi-uii.net -bisnis-onlinehtm. Cara Detik.com dengan modal awal hanya 40 juta bisa mengalahkan portal portal Online milik Konglomerat Media, Diakses pada tangal 10/10/ 2010, jam 29.13 WIB, dari http:// Catatan Kaki Teknologi Informasi,detik.com.htm. Menulis konten web, karakter dari konten yang baik, diakases pada tgl 18/10/2010 jam 17.46 wib, dari http://menulis-konten-web-karakter-dari-konten-webyang-baik. Munawar, AM. “Bisnis Online, Internet Marketing dan Make Money Blogging”, artikel diakses pada tgl 18/10/2010, jam 17.46 wib, dari http://bisnisonline-internet-marketing-dan-make-money-blogging.htm. Oftel, comsumers uses of internet: oftel residential survey Q5 may 2001 http://www.oftel.org/publications/research/2001 (accesed 24 february 2002). Perbedaan jurnalisme online dan jurnalisme konvensional, artikel diakses pada tanggal 18/10/2010, jam 21. 09 wib, dari http://karakteristik online..htm. Struktur Organisasi Detik.com, Sumber, www.detik.com