Financial Planning adalah

advertisement
BAB II
LANDASAN TEO RI
II.1.
Pengertian Perencanaan Keuangan
Menurut Lawrence J. Gitman (2006), Financial Planning adalah
“planning that begins with long term , or strategic, financial plans that in turn
guide the form ulation of short term , or operating, plans and budgets” (p.114).
Mengacu pada pendapat Lawrence J. Gitman, perencanaan keuangan
dibagi atas dua macam, yait u:
a. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang (Strategis)
Gambaran besar aktivitas keuangan yang direncanakan oleh perusahaan
dan dampak yang dapat diantisipasi akibat aktivitas tersebut dalam
periode waktu 2 sampai 10 tahun
b. Perencanaan Keuangan Jangka Pendek (Operasional)
Gambaran spesifik dari aktivitas keuangan jangka pendek yang dilakukan
oleh perusahaan dan dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah
bahwa Perencanaan
Keuangan merupakan suat u bagian penting dalam keuangan perusahaan.
Merupakan bagian penting karena pada perencanaan keuangan, seorang manajer
dapat merencanakan langkah – langkah apa yang harus diambil agar perusahaan
dapat mencapai tujuannya.
8
II.1.1 Proses Perencanaan Keuangan
Mengacu pada St anley B. Block dan Geoffrey A. Hirt (2002), bahwa proses
perencanaan keuangan adalah suat u proses yang dim ulai dari tahap peramalan hingga
tahap peramalan pada neraca. Hal – hal yang mempengaruhi perencanaan umumnya
dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya tingkat bunga, pajak, kondisi perekonomian
global, dan lain – lain.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa perencanaan keuangan adalah
suatu proses yang sistematis dan kompleks, dimana untuk melakukan proses ini,
membutuhkan asumsi-asumsi yang tepat dan data – data yang lengkap agar perencanaan
dapat menghasilkan suatu ramalan/prediksi yang akurat.
II.1.2 Manfaat Perencanaan Keuangan
Mengacu pada Stanley B. Block dan Geofrrey A. Hirt (2002), bahwa manfaat
perencanaan keuangan adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan sebelum pembuatan keputusan mengenai keuangan.
2. Sebagai dasar penilaian mengenai apakah rencana yang akan dijalankan oleh
suatu perusahaan memiliki prospek yang baik atau tidak.
3. Sebagai standar mengenai kinerja keuangan yang akan mendatang.
II.1.3 Keterbatasan Perencanaan Keuangan
Mengacu pada St anley B. Block dan Geoffrey A. Hirt (2002), bahwa
keterbatasan perencanaan keuangan sebagai dasar pembuatan keput usan adalah angka –
angka (prediksi) yang terdapat di dalam perencanaan keuangan memiliki tingkat
keakuratan yang relatif tergantung dari asumsi yang dipakai, ketersediaan data yang
mendukung dan kondisi makroekonomi yang terjadi sehingga hasil dari perencanaan
9
keuangan hanya dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan saja, dan tidak bias menjadi
acuan dalam operasional perusahaan.
II.2
Peramalan (Forecasting)
Mengacu pada Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2005,p.973), bahwa peramalan
penjualan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meramalkan penjualan yang
potensial dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Penjualan dibagi atas
beberapa faktor, yaitu kondisi perekonomian global, tren industri, studi pasar, keadaan
masa lampau, perubahan harga, dan perkembangan teknologi.
Menurut Stanley B. Block dan Geoffrey A. Hirt (2002), “The m ost
com prehensive m eans of financial forecasting is to develop a series of pro form a, or
projected, financial statem ents.The financial officer can then carefully track actual
events against the plan and make necessary adjustm ents” (p.88).
Kesimpulan yang dapat diam bil adalah bahwa peramalan penjualan adalah
bagian yang sangat esensial dan titik awal perencanaan keuangan selanjutnya. Peramalan
ini bukanlah suatu tindakan yang mudah karena dalam melakukan peramalan,
dibut uhkan pengetahuan yang luas tentang kondisi – kondisi baik makroekonomi
ataupun mikroekonomi yang berkaitan dengan bisnis atau jenis usaha yang digeluti oleh
suatu badan usaha tersebut. Tidak itu saja, teknik peramalan serta asumsi – asumsi yang
tepat diperlukan agar hasil peramalan dapat lebih akurat dan dapat dijadikan sebagai
suatu bahan pertimbangan dalam pembuatan keput usan.
II.2.1 Karakter Data dan Metode Peramalan
Mengacu pada Nurmatias, SE,MM (2006), bahwa peramalan keuangan memiliki
beberapa metode yait u :
1. Regresi Linier Sederhana
10
Metode analisis hubungan dimana dua kejadian dilam bangkan dengan
variable – variable yang dilam bangkan sebagai variable X dan Y, dan
hanya menggunakan dua variabel.
2. Penyesuaian Kelebihan Kapasitas
3. Persentase Penjualan
Adalah
suatu pendekatan
dimana
dalam pendekatan ini,
biaya
ditandingkan dengan pendapatan karena hal it u mengaitkan beban pada
periode dimana penjualan berada.
II.2.2 Moving average
Mengacu pada Weygandt, Kieso, dan Kimmel, bahwa metode Moving Average
adalah suat u metode yang digunakan untuk peramalan dimana dua data tertentu atau
lebih pada masa lampau dibuat rata – rata, sehingga hasil rata – rata tersebut dapat
digunakan sebagai data yang dapat diolah kembali dan dapat digunakan sebagai bahan
perhitungan selanjutnya. Rumus metode m oving average bila dikaitkan dengan industri
perhotelan yait u tingkat hunian adalah :
Moving Average
=
∑X
i
n
Tingkat Hunian 2007 + Tingkat Hunian 2008
=
2
54% + 48%
=
2
= 50%
Kesimpulannya adalah metode m oving average adalah suatu metode dimana
metode ini adalah suatu metode dimana sekelompok data diciptakan melalui proses
perata – rataan data secara tim e series
11
II.3
Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Menurut Weygandt, Kieso, Kimmel (2005), adalah “ Capital Budgeting is the
process of m aking capital expenditures decisions in business (p.1097).”
Menurut Stanley B. Block dan Geoffrey A. Hirt (2002), adalah “A good capital
budgeting program requires that a num ber of steps be taken in the decision m aking
process.
1. Search for and discovery of an investm ent opportunities
The search for new opportunities is often the least em phasized
2. Collection of data
The collection of data should go beyond engineering data and m arket surveys
and should attem pt to capture the relative likelihood of the occurance of various
events.
3. Evaluation and decision m aking
The probabilities of increases or slum ps in product dem and m ay be evaluated
from statistical analysis, while other outcom es m ay be estim ated subjectively.
4. Reevaluation and adjustm ent
After all data have been collected and evaluated, the final decision m ust be
m ade.(p.339)
Kesimpulannya adalah bahwa anggaran modal merupakan bagian dalam
perencanaan keuangan yang dapat disebut sebagai elemen tambahan yang penting dalam
perencanaan keuangan. Di dalam anggaran modal, terdapat beberapa metode yang dapat
diterapkan untuk mendukung perencanaan keuangan, yaitu Annual Rate Of Return &
Cash Payback.
II.3.1 Cash Flows dan Penjadwalan
Menurut Warren, Reeve, dan Fees (2002), Cash Flows adalah “A summ ary of the
receipts and cash paym ents for a specific period of tim e, such as a m onth or a year.
(p.16)”
Menurut Stanley B. Block dan Geoffrey A. Hirt (2002), Cash Flows adalah “ A
value equal to incom e after taxes plus noncash expenses (p.639). Tujuan dari Cash flows
12
adalah “To em phasize the critical nature of cash flow to the operations of the firm
(p.34)”
Jadi kesimpulannya adalah bahwa Cash Flows adalah suat u ringkasan
aliran kas yang terjadi selama perusahaan tersebut melaksanakan kegiataanya.
Cash Flows dibagi menjadi tiga bagian yait u :
1. Cash Flows dari aktivitas operasional
Aliran kas dari transaksi yang memiliki dampak terhadap pendapatan bersih
perusahaan. Contohnya adalah transaksi – transaksi yang berkaitan dengan
pembelian dan penjualan jasa penginapan.
2. Cash Flows dari aktivitas Investasi
Aliran kas dari transaksi – transaksi yang memiliki dampak terhadap
investasi di bagian Harta tidak lancar. Contohnya adalah transaksi – transaksi
yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian aset tetap, seperti peralatan
dan bangunan.
3. Cash Flows from Financing Activities
Aliran kas dari transaksi – transaksi yang memiliki dampak terhadap ekuitas
(kepemilikan) dan kewajiban dalam suatu aktivitas bisnis. Contohnya adalah
transaksi – transaksi yang berkaitan dengan penerbitan atau pengam bilan
dana untuk keperluan pribadi dan obligasi.
II.3.2 Discount Factor
Mengacu pada Stanley B. Block dan Geofrrey A. Hirt (2002), bahwa Discount
Factorn adalah suatu tingkat bunga yang digunakan unt uk memproses perhit ungan nilai
sekarang atau nilai masa depan atas sejumlah uang yang diinvestasikan.
13
II.3.3 Net Present Value
Menurut Weygandt, Kieso, & Kimmel (2005), adalah “The NPV is the difference
between the present value of discounted cash inflows and the capital outlay required by
the investm ent (p.1100)”
Menurut Stanley B. Block dan Geoffrey A. Hirt (2002), adalah “ Net Present
Value is done by discounting back the inflows over the life of the investm ent to determ ine
whether they equal or exceed the required investm ent (p.345)”
Jadi kesimpulannya adalah metode nilai sekarang bersih adalah suat u metode
yang digunakan dalam penganggaran modal dimana kas yang masuk dikonversikan ke
dalam nilai sekarang dan dibandingkan dengan jumlah yang diinvestasikan ke dalam
usahanya.
Bila dirum uskan adalah sebagai berikut :
NPV==
totalpresent
presentvalue
valueofofinflows
inflows- investm
- investm
ents
NPV
total
ents
II.4
Perhotelan (Hospitality)
Menurut Thomas J Jones Hospitality itu adalah:
“Hospitality is the cordial and generous reception and entertainm ent of guests
or strangers, either socially or com m ercially (p.3)”
Jadi kesimpulannya bahwa perhotelan adalah suatu sarana penginapan
yang
menyediakan sarana akomodasi jangka pendek untuk tamu – tamu yang hanya menginap
untuk wakt u jangka pendek.
Hotel ialah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian dari
padanya yang khusus disediakan, dimana setiap orang dapat menginap dan makan serta
14
memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Suat u ciri khusus dari
hotel ialah mempunyai restoran yang berada di bawah manajemen hotel tersebut.
Hotel berbintang ialah hotel yang berdasarkan penelitian tim penilai dari
Direktorat Jenderal Pariwisata telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan yaitu :
a. Persyaratan fisik : meliputi lokasi hotel, kondisi bangunan dan
sebagainya.
b. Bent uk pelayanan yang diberikan (service).
c. Kualifikasi tenaga kerja meliputi pendidikan, kesejahteraan karyawan dan
sebagainya.
d. Fasiltas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia seperti lapangan
tenis, kolam renang dan sebagainya.
e. Jumlah kamar yang tersedia.
Perbedaan antara hotel dengan losmen adalah bahwa losmen itu adalah semua
usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian dari suatu bangunan yang
khusus disediakan, dimana setiap orang dapat menginap tanpa makan (tidak ada
restoran) yang berada di bawah manajemen losmen tersebut dengan pembayaran.
II.4.1 Tingkat Hunian Perhotelan
Menurut Thomas J.A. Jones (2005), Occupancy Forecast adalah “Short range
estiam te of guestroom occupancy expected over a given period of tim e that usually not
m ore than 90 days (p.971).”
15
Kesimpulannya adalah tingkat penghunian kamar adalah banyaknya kamar yang
dihuni (Room Night Occupied) dibagi dengan banyaknya kamar yang tersedia (Room
Night Available) dikalikan seratus persen. Bila dirumuskan adalah s ebagai berikut :
Occupancy rate =
banyaknnya kamar yang dihuni
x 100%
banyaknya kamar yang tersedia
Atau
Room occupancy rate =
banyaknya malam tempat tidur yang dipakai
x 100%
banyaknya tempat tidur yang tersedia
dan unt uk mencari rata – rata lamanya tamu menginap dapat dicari dengan rumus
:
Rata − rata lama tamu menginap =
banyaknya kamar yang dihuni
banyaknya tamu yang menginap
Untuk Tingkat Penghunian Ganda Atas Kamar (Guest Per Room = GP R) ialah :
Guest Per Room =
banyaknya malam tamu menginap
banyaknya malam kamar yang dihuni
Perbandingan antara banyaknya malam tamu atau malam tempat tidur dipakai
(Guest Night or Bed Night) dengan banyaknya malam kamar yang dihuni (Room Night
Occupied). GP R menggam barkan rata-rata banyaknya tamu yang menghuni satu kamar
yang terjual.
II.4.2 Komponen Biaya Perhotelan
Mengacu pada Thomas J.A Jones (2005), bahwa komponen dari biaya perhotelan
itu terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi, biaya operasional dan pengelolaan,
biaya um um dan administrasi, dan biaya pemasaran. Semua biaya ini memiliki jumlah
16
persentase pengaruh yang sama dalam pembent ukan laba dari suatu hotel. Masing –
masing dari komponen biaya ini terdiri dari macam – macam biaya lagi, seperti
contohnya :
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Salaries, wages and employee benefits
Operating supplies
Credit card charges
Communications
Professional fees
Travel and transportation
Training and related expenses
Bank charges
Provision for doubtful accounts
Others
General and adm inistrative adalah nama komponen biaya. Dan di bawah
General and adm inistrative adalah nama – nama pos biaya yang tergolong ke dalam
biaya General and Adm inistrative.
II.4.3 Sumber Pendapatan Perhotelan
Mengacu pada Thomas J.A Jones (2005), sumber pendapatan dari perhotelan
adalah yang utama adalah dari penyewaan kamar. Dalam industri perhotelan, penyewaan
kamar ini memegang peranan utama sebagai sum ber pendapatan terbesar dalam industri
perhotelan. Sumber pendapatan yang lainnya adalah berasal dari Food & Beverage,
pemakaian telepon hotel oleh para pengunjung, dan lainnya, seperti penyewaan lahan
sebagai tempat fitness, dan lahan bisnis lainnya.
II.4.4 Linier Programming
Mengacu pada M unawir (2004,p.170), Linier Programm ing adalah suat u
program yang didesain khusus untuk melakukan pengujian dengan menggunakan
17
metode regresi linier secara mudah tanpa harus dilakukan pengujian secara manual yang
membutuhkan waktu lama dalam melakukan pengujiannya.
Kesimpulannya adalah Linier Programm ing adalah suatu program yang
digunakan untuk mempermudah pelaksanaan pengujian dengan metode regresi linier.
18
Download