BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan perhitungan terhadap 12 perusahaan industri otomotif dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM), maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu: a. Dari 12 emiten (perusahaan) yang telah dianalisis tersebut mempunyai tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor tersebut yang rata-ratanya masih berada di bawah bebas risiko (risk free) kecuali ada empat perusahaan yaitu: PT. Goodyear Indonesia Tbk (GDYR), PT. Gajah Tunngal Tbk (GJTL), PT. Prima Alloy Stell Tbk (PRAS) dan PT. Multi Prima Persada Tbk (LPIN). Keempat saham-saham tersebut tadi masih mempunyai tingkat pengembalian berada di atas bebas risiko (risk free), hal ini dikarenakan keempatnya memiliki beta yang positif. Tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor terbesar adalah PT. Multi Prima Persada Tbk (LPIN). Sedangkan tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor yang terendah adalah PT. Indo Kordsa (BRAM). b. Dari 12 emiten (perusahaan) yang telah dianalisis tingkat risiko (beta) dari setiap saham-saham tersebut di atas dapat dilihat bahwa beta tertinggi adalah pada saham PT. Multi Prima Persada Tbk (LPIN), sedangkan Beta terendah adalah pada saham Indo Kordsa (BRAM). Perhitungan Beta tersebut juga memperlihatkan bahwa tidak ada saham yang mempunyai Beta (systematic risk) yang lebih besar dari satu, semua saham mempunyai Beta dibawah satu. Oleh karena itu saham-saham yang mempunyai Beta kurang dari satu disebut sebagai saham defensif (bertahan), sedangkan saham yang mempunyai Beta lebih besar dari satu dapat disebut sebagai saham agresif. c. Saham-saham industri otomotif dan komponennya dapat diketahui bahwa dari 12 (dua belas) saham, ada 11 (sebelas) saham yang layak atau memenuhi syarat untuk dibeli yaitu: Astra Internasional (ASII), Astra Otopart (AUTO), Indo Kordsa (BRAM), Good Year Indonesia (GDYR), Gajah Tunggal (GJTL), Indomobil Sukses Int’l (IMAS), Indo Spring ((INDS), Multi Prima Persada (LPIN), Nipress (NIPS) Prima Alloy Stell ((PRAS), Selamat Sempurna (SMSM) dan Sugi Samapersada (SUGI) dan hanya ada 1 (satu) saham yang tidak layak atau tidak memenuhi syarat untuk dibeli yaitu Good Year Indonesia (GDYR). 5.2 Saran Berdasarkan pada analisis terhadap 12 perusahaan (emiten) industri otomotif dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka penulis memberikan saran-saran, yaitu: a. Bagi para calon investor maupun investor, dalam melakukan investasi pada saham-saham yang terdaftar di BEI, hendaknya perlu memperhatikan faktorfaktor risiko (risk) dan tingkat pengembalian (return). Perlu kita sadari semua bahwa semakin besar tingkat pengembalian maka akan semakin besar pula risikonya. Ada pameo yang mengatakan dan sering sekali kita dengar yaitu high risk high return. b. Sebelum melakukan investasi calon investor atau investor harus secara cermat melakukan analisis-analisis yang diperlukan terhadap saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. (BEI). c. Penelitian ini hendaknya bisa digunakan untuk penelitian-penelitian lanjutan yang lebih mendalam dan lebih diperluas lagi. d. Penelitian ini bisa dipakai atau digunakan oleh calon investor atau investor di Pasar Modal (Bursa Efek Indonesia) dalam menentukan risiko dan tingkat pengembalian serta dapat menentukan layak atau tidak layak suatu saham untuk dibeli.