BAB 5 PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan pemaparan yang

advertisement
 123
BAB 5
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan yang penulis uraikan dalam bab sebelumnya, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1.
Penulis menyimpulkan aspek legalitas pelaksanaan transaksi efek
short-selling pada saat krisis keuangan tahun 2008 adalah
perbuatan yang ilegal karena dilakukan dengan menyalahi
Peraturan Bapepam V.D.6 dan Penyempurnaan Peraturan Bapepam
V.D.6, dilakukan dengan menyalahi perjanjian SLB, dilakukan
pada saat jangka waktu yang dilarang, dan dilakukan pada saat
kondisi pasar sedang tidak kondusif untuk transaksi efek shortselling dikarenakan pasar sedang dinyatakan dalam kondisi
berpotensi krisis, meskipun transaksi efek short-selling pada
awalnya dilegalkan karena dibutuhkan untuk meningkatkan
likuiditas pasar modal Indonesia .
5.1.2. Penulis menyimpulkan bentuk perlindungan dari PT. Bursa Efek
Indonesia dan Bapepam-LK terhadap stabilitas bursa terkait
dengan indikasi transaksi efek short-selling adalah dengan
menghentikan sementara perdagangan pada tanggal 8 Oktober
2008 setelah mengamati pergerakan pasar yang irasional pada
tanggal 6, 7, dan 8 Oktober 2008, melanjutkan penghentian
sementara perdagangan pada tanggal 9-10 Oktober 2008,
melakukan pemeriksaan awal, menyampaikan hasil pemeriksaan
awal
sebagai
landasan
pemeriksaan
lanjutan,
melakukan
pemeriksaan lanjutan, mengumumkan hasil pemeriksaan lanjutan
melalui pernyataan pers, dan penjatuhan sanksi terhadap para pihak
yang terkait hasil pemeriksaan lanjutan.
Universitas Indonesia
Analisa aspek..., R.A.Granita ramadhani, FHUI, 2009
124
5.2. SARAN
Berdasarkan pemaparan yang penulis uraikan dalam bab sebelumnya dan
kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat
dimanfaatkan dalam situasi serupa di kemudian hari. Saran-saran yang penulis
ajukan sebagaimana dinyatakan di bawah ini :
5.2.1
Penulis menyarankan pemerintah lebih mewaspadai potensi krisis
keuangan, terutama dengan kecenderungan investor Indonesia yang
bertendensi bermain spekulasi demi keuntungan dengan cara:
i. Menginformasikan keadaan ekonomi Indonesia yang sebenarnya
pada saat krisis mulai terjadi di pusat krisis melalui sumber-sumber
resmi pemerintah, agar masyarakat tidak mudah dipermainkan isu
yang dikembangkan oleh pemain pasar;
ii. Mensosialisasikan
langkah-langkah
yang
dapat
diupayakan
masyarakat untuk meredam gejolak krisis finansial yang merembet
ke Indonesia, antara lain dengan iklan layanan masyarakat yang
mudah ditangkap dan sederhana isi pesannya;
iii. Membuka pusat informasi seperti saluran hotline atau jalur
komunikasi lain agar masyarakat mudah mengkomunikasikan
permasalahan dan informasi terkait permainan di pasar modal saat
krisis.
5.2.2. Penulis menyarankan pemerintah lebih giat mendorong masyarakat
terlibat dan berperan aktif dalam likuiditas di pasar modal sebagai
investor retail. Investor retail adalah investor perorangan. Peranan
investor retail domestik akan mengalirkan dana segar dari sumber
keuangan yang independen sehingga dapat menopang kebutuhan
likuiditas pasar modal Indonesia, sekaligus melepas ketergantungan
pasar modal Indonesia terhadap modal asing. Karena patut diketahui
bahwa pasar modal Indonesia telah mengalami over foreign
investment dimana investasi asing mendominasi pasar modal di
Indonesia sehingga pergerakan bursa dengan mudah dikendalikan
oleh asing. Keberadaan investor retail dianjurkan penulis sebagai
penyeimbang kendali asing terhadap pasar modal Indonesia.
Universitas Indonesia
Analisa aspek..., R.A.Granita ramadhani, FHUI, 2009
125
Langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
peran dan porsi investor retail adalah dengan cara:
i. Membuat program edukasi dan sosialisasi yang mudah dipahami
awam mengenai cara dan aturan untuk berpartisipasi dalam pasar
moda sebagai investor retaill;
ii. Memudahkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pasar modal
dengan menggagas paket program yang menarik dan sederhana,
antara lain dengan membuat paket investasi yang dapat dilakukan
dengan dana yang minim dan prosedur yang dipermudah yang
dikhususkan untuk investor retail;
iii. Membuat target bagi para broker agar dapat menjaring nasabah
baru berupa investor retail secara proporsional total populasi
rakyat Indonesia, misalnya 15% dari total penduduk Indonesia
yang berada pada usia produktif, menjadikan kalangan ekonomi
menengah sebagai target investor retail, dan secara progresif
meningkatkan jumlah investor retail tiap tahunnya;
iv. Menggandeng kepala-kepala daerah sebagai investor retail dan
mendorong mereka agar mensosialisasikan besarnya peran
investor retail dalam meningkatkan likuiditas pasar modal
Indonesia kepada masyarakat di daerahnya sehingga mereka
dapat
memahami
peranan
lokal
diperlukan
untuk
menyeimbangkan kendali asing pada pasar modal mereka yang
pada akhirnya pada harga komoditi yang daerah mereka hasilkan.
5.2.3. Terkait dengan pemeriksaan dan pengenaan sanksi terhadap
Perusahaan-Perusahaan Efek yang ditenggarai melakukan transaksi
efek short-selling pada saat krisis keuangan, penulis menyarankan
agar pemerintah melakukan sebagai berikut:
i. Memberi
batasan
jangka
Perusahaan-Perusahaan
Efek
waktu
yang
pemeriksaan
ditenggarai
terhadap
melakukan
transaksi efek short-selling pada saat krisis keuangan, maupun
pelanggaran pasar modal lain pada saat kondisi pasar dinyatakan
berpotensi krisis agar penyidik pegawai negeri sipil dapat dipacu
Universitas Indonesia
Analisa aspek..., R.A.Granita ramadhani, FHUI, 2009
126
kualitas kerja dan efisiensi waktunya;
ii. Menjalin kerjasama yang lebih erat antar fasilitator dan regulator
pasar modal di berbagai negara agar penyidik pegawai negeri
sipil dapat lebih mudah memperoleh data dan informasi yang
terkait dengan pelanggaran pasar modal pada saat kondisi pasar
dinyatakan berpotensi krisis.
Universitas Indonesia
Analisa aspek..., R.A.Granita ramadhani, FHUI, 2009
Download