Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadadap Penurunan Kadar Gula

advertisement
PENJELASAN PENELITIAN
Judul Penelitian
: Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadadap Penurunan
Kadar Gula Darah Pada Klien DM Tipe 2
Peneliti
: Martalina Limbong
NIM
: 127046004
Saya adalah Mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Keperawatan kekhususan
Keperawatan Medikal Bedah Universitas Sumatera Utara, bermaksud
melaksanakan penelitian untuk mengetahui pengaruh relaksasi autogenik terhadap
penurunan kadar glukosa darah pasien Diabetes Melitu Tipe 2. Penelitian ini
bermanfaat bagi pasien Diabetes melitus untuk membantu menurunkan
ketegangan dan kecemasan yang pada akhirnya juga menurunkan kadar glukosa
darah pasien juga melalaui terapi komplementer relaksasi autogenik. Bapak/Ibu
yang berpartisipasi dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Bapak/ibu yang tergabung dalam
kelompok intervensi akan mendapat terapi relaksasi autogenik selam 3 hari, 2 kali
sehari masing-masing ± 15 menit, sehingga keseluruhan 6 kali latihan. Latihan
dilaksananakan antara pukul 11.00-12.00 wib dan 16.00-17.00 wib. Bapak/ibu
yang tergabung dalam kelompok kontrol akan memperoleh pelatihan setelah
pengumpulan data penelitian selesai. .
Kadar gula darah diukur segera sebelum dan sesudah pelaksanaan relaksasi
autogenik dan pengukuran KGD bapak/ibu dengan menggunakan alat glukometer.
Bapak/ibu diperbolehkan melakukan pengukuran KGD sendiri diantara waktu
yang ditentukan dan hasilnya tidak didokumentasikan sebagai data penelitian.
Peneliti menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif bagi
bapak/ibu. Apabila selama berpartisipasi dalam penelitian ini bapak/.ibu
mengalami ketidak nyamanan, maka bapak/ibu mempunyai hak untuk berhenti
atau keluar dari penelitian ini. Kami berjanji akan menjunjung tinggi hak-hak
bapak/ibu sebagai responden dengan cara menjaga kerahasiaan data yang
diperoleh, baik dalam proses pengumpulan data, pengolahan maupun penyajian
data. Peneliti juga menghargai keinginan bapak/ibu untuk tidak
berpartisipasi/keluar kapan saja dari penelitian ini. Apabila terdapat hal-hal yang
kurang jelas mengenai prosedur penelitian ini, maka bapak/ibu dapat langsung
menanyakan pada peneliti.
Akhirnya melalui penjelasan ini, peneliti mengharapkan partisipasi bapak ibu
dalam penelitian ini dan ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada bapak/ibu
atas kesediaan dan partisipasinya.
Pematangsiantar, Maret 2011
Peneliti
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Judul Penelitian :
Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Klien Diabetes Melitus Tipe 2
Peneliti
: Martalina Limbong
Nomer Hp
: 081360745065
Pembimbing :
1. Dr. dr. Ridha Darma Jaya, Sp.BS
2. Yesi Ariani, S.Kep, Ns. M.Kep
Saya telah memahami tujuan, manfaat, prosedur, gambaran resiko dan
ketidaknyamanan yang mungkin terjadi, serta jaminan kerahasiaan identitas dalam
penelitian ini. Tanpa adanya unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia
berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini.
Pematangsiantar, Maret 2014
Tanda tangan responden
……………..
Peneliti
Martalina Limbong
Universitas Sumatera Utara
DATA RESPONDEN
1. Nomor Responden
:…………………………………..
2. Nama Responden/Inisial :…………………………………..
3. Umur
: ………………………………….
4. Jenis Kelamin
:
1. Laki-laki
2. Perempuan
5. Penyakit Penyerta
:.
0. Tidak Ada
1. Ada Penyakit Penyerta
6. KGD saat Masuk RS
:…………………………………….
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN RELAKSASI AUTOGENIK,
KEPATUHAN DIET DAN HASIL PENGUKURAN
KADAR GLUKOSA DARAH
Kelompok :
. Intervensi
Kontrol
Format Pemantauan Terapi dan Diet Pasien
No
Umur
JK
Hari
Pagi
Penatalaksanaan
*Diet
** Terapi Insuli/OHO
Siang Sore
Pagi
Siang Sore
1
2
3
Keterangan :
*Pasien mematuhi diet anjuran dokter
** Pasien mematuhi terapi OHO sesuai anjuran dokter
Format Pelaksanaan Relaksasi Autogenik
No
Hari
1
2
RA
RA1
RA2
RA3
RA4
RA5
RA6
Pukul
11.00 – 12.00
16.00 – 17.00
11.00 – 12.00
16.00 – 17.00
11.00 – 12.00
16.00 – 17.00
Pelakasanaan RA
* Ya ** Tidak
Keterangan
Keterangan
1. Untuk Kelompok Intervensi format pelaksanaan relaksasi autogenik harus di isi
2. Untuk kelompok kontrol format pelaksanaan relaksasi autogenik tidak perlu diisi
* Diberi tanda (√) bila pasien melaksanakan 6 tahap relaksasi autogeniksesuai panduan
penelitian
** Diberi tanda (-) bila pasien tidak melaksanakan 6 tahap relaksasi autogenik sesuai panduan
penelitian
Lembar Observasi Pemeriksaan Kadar Gula Darah Sebelum dan Setelah
Relaksasi Autogenik
Sebelum
KGD
RA1
RA2
Sebelum
KELOMPOK INTERVENSI
Setelah
Sebelum Setelah
RA3
RA4
KELOMPOK KONTROL
Sebelum
Setelah
RA5
RA6
Setelah
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN RELAKSASI AUTOGENIK
Kode Responden/No Responden:……/…….
No Item Obeservasi
Pelaksanaan
RA1 RA2 RA3 RA4 RA5
1.
Fase 1: Fokus sensasi berat
Lengan dan tanganku terasa berat 1x
Lengan dan tangan kiriku terasa berat 1x
Kaki dan tungkai kananku terasa berat 1x
Kaki dan tungkai kiriku terasa berat 1x
Lengan dan tungkaiku terasa berat 1x
2.
Fase 2 : Fokus pada sensasi hangat
Lengan dan tangan kananku terasa hangat 1x
Lengan dan tangan kiriku terasa hangat 1x
Kaki dan tungkai kananku terasa hangat 1x
Kaki dan tungkai kiriku terasa hangat 1x
Lengan dan tungkaiku terasa hangat 1x
3.
Fase 3 : Fokus pada sensasi dan berat
area jantung
Jantungku terasa hangat 5x
Jantungku terasa hangat dan rileks 5x
Jantungku pelan dan rileks 5x
4.
Fase 4 : Fokus pada pernafasan
Nafasku pelan dan rileks 5x
Nafasku tenang dan nyaman 5x
5.
Fase 5 : Fokus pada sensasi hangat pada
abdomen
Perut terasa tenang dan rileks 5x
6.
Fase 6 : Fokus pada sensasi dingin di
kepala
Kepala ku terasa dingin 5x
Keseluruhan tubuhku terasa tenang dan
rileks
Sumber : Greenbern (2002), Saunders (2002), Dan Davis, et al., (1996)
Keterangan:
1. Ya (√) jika dilakukan dan (−) jika tidak dilakukan
2. Diisi peneliti dalam kolom yang tersedia
3. Jika ada yang tidak dilakukan, dianggap drop out
Peneliti
(
)
Universitas Sumatera Utara
RA6
PROSEDUR TETAP
PELAKSANAAN PENGUKURAN KADAR GLUKOSA DARAH
1. Siapkan alat berupa glukometer, glukocard x sensor, lancing device,
lancet, kasa alcohol.
2. Cuci tangan
3. Jelaskan rencana tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
4. Atur posisi yang nyaman bagi pasien
5. Masukkan glukocard x sensor ke dalan inlet glukometer, tunggu sampai
glukometer mengeluarkan bunyi “bip” serta muncul waktu dan simbol
darah pada layar
6. Disinfeksi ujung jari telunjuk dengan kasa alkohol, kemudian tunggu
beberapa detik sampai kering kembali
7. Tusuk ujung jari telunjuk dengan lancing device dan lakukan masase
disekitar penusukan untuk menghasilkan jumlah darah yang mencukupi
8. Oleskan darah pada sensor
9. Tunggu 5 detik hingga hasil keluar
10. Desinfeksi ujung jari telunjuk bekas penusukan dengan kasa alkohol
11. Buang kasa bekas, lancet bekas, dan sensor bekas pada sampah medis
12. Rapikan peralatan
13. Cuci tangan
14. Catat hasil pengukuran pada lembar observasi
(Sumber
: Soegondo, 2009; Bickley, 2008)
Universitas Sumatera Utara
BUKU PANDUAN RELAKSASI
AUTOGENIK
Disusun dalam rangka pelaksanaan penelitian untuk penyusunan tesis
Oleh :
Martalina Limbong
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMUKEPERAWATAN
KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
DEFINISI RELAKSASI AUTOGENIK
1. Autogenik memiliki makna pengaturan sendiri. autogenik merupakan salah
satu contoh dari teknik relaksasi yang berdasarkan konsentrasi pasif dengan
menggunakan persepsi tubuh (misalnya, tangan merasa hangat dan berat)
yang difasilitasi oleh sugesti diri sendiri (Kanji, et al, 2006; Saunders, 2007).
2. Pada relaksasi autogenik pasien tidak lagi bergantung kepada terapisnya tetapi
melalui tehnik sugerti diri (Auto suggestive), seseorang dapat melakukan
sendiri perubahan dalam dirinya sendiri, juga dapat mengatur pemunculan
emosinya (Saunders, 2007). Widyastuti (2004) menambahkan bahwa relaksasi
autogenik membantu individu untuk dapat mengendalikan beberapa fungsi
tubuh seperti tekanan darah, frekuensi jantung dan aliran darah.
TUJUAN RELAKSASI AUTOGENIK
Untuk memberikan perasaan nyaman, mengurangi stres ringan, memberikan
ketenangan dan mengurangi ketegangan (National Safety Counsil, 2004)
HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN
RELAKSASI AUTOGENIK
1. Tidak dianjurkan untuk anak dibawah 5 tahun
2. Tidak dianjurkan untuk individu yang kurang motivasi atau individu yang
memiliki masalah mental dan emosional yang berat
3. Individu dengan masalah serius DM atau masalah jantung harus dibawah
pengawasan dokter atau perawat ketika melakukannya.
4. Beberapa peserta latihan mengalami kenaikan tekanan darah dan
sebahagian mengalami penurunan tekanan darah yang tajam. Jika merasa
cemas atau gelisah selama atau sesudah latihan, atau mengalami efek
samping tidak bisa diam, maka latihan harus dihentikan.
(Saunders, 2002)
Universitas Sumatera Utara
LANGKAH-LANGKAH RELAKSASI AUTOGENIK
1. Persiapan klien
Menurut Saunders (2007) ada tiga posisi dasar dalam melakukan relaksasi
autogenik yaitu duduk di kursi, menyandar di atas kursi, atau berbaring di
lantai. Pada posisi berbaring prinsipnya sama dengan dengan yang
dikemukakan dalam National Safety Council (2004) memungkinkan gravitasi
untuk mendukung .
Posisi tidur merupakan posisi tubuh terbaik melakukan relaksasi autogenik :
a) Sebaiknya dengan berbaring dilantai berkarpet atau tempat tidur
b) Kedua tangan disamping tubuh dan telapak tangan menghadap ke atas dan
tungkai lurus sehingga tumit di permukaan lantai
c) Bantal tipis diletakkan dibawah kepala atau lutut menyangga dan punggung
lurus.
Gambar 1. Posisi Tidur
Gambar 2. Posisi duduk tanpa sandaran
Gambar 3. Posisi dengan
sandaran
Universitas Sumatera Utara
2. Konsentrasi dan kewaspadaan
a. Ketika pertama kali melakukan latihan ini yang akan dirasakan
adalah bahwa pikiran menerawang ke hal-hal yang tampaknya
lebih penting
b. Konsentrasi dalam latihan ini adalah hanya disini dan untuk saat
ini, terutama dalam keadaan tubuh saat itu.
c. Jika pada awalnya menemukan pikiran lain yang berusaha
mengalihkan pikiran tersebut, kemudian fokuskan kembali pikiran
pada kewaspadaan tersebut.
(National Safety Counsil, 2004)
3. Fase Relaksai Autogenik
Latihan ini diawali dengan menarik nafas dalam dengan cara:
Tarik nafas
a. Memejamkan mata dan bernafas
dengan
pelan
(menarik
nafas
melalui hidung dan keluarkam
melalui mulut)
b. Irama
yang
konstan
dapat
dipertahankan dengan menhitung
dalam hati dan lambat setiap
inhalasi (“hirup, dua, tia”) dan
ekshalasi (“hembuskan, dua, tiga”)
c. Pada saat perawat mengajarkan
tehnik ini, akan sangat membantu
bila
menhitung
dengan
keras
bersama klien pada awalnya.
d. Ulangi prosedur 3-5 kali
Hembuskan
(Saunders, 2006).
Universitas Sumatera Utara
Setelah nafas dalam, maka dilanjutkan untuk masuk enam fase relaksasi autogenik
(Shinozaki et al, 2010 ; Saunders, 2006).
Fase
1
Fokus
Kalimat Sugesti
Sensasi
berat
melalui
tangan dan
kaki dimulai
dari tangan
dan kaki
yang
dominan
a. Lengan dan tangan
kananku terasa berat 1x
b. Lengan dan tangan
kiriku terasa berat 1x
c. Kaki dan tungkai
kananku terasa berat 1x
d. Kaki dan tungkai kiriku
terasa berat 1x
e. Lengan dan tungkaiku
terasa berat 1x
2
Sensai
Hangat
melalui
tangan dan
kaki dimulai
dari tangan
dan kaki yang
dominan
a. Lengan dan tangan
kananku terasa hangat
1x
b. Lengan dan tangan
kiriku terasa terasa
hangat 1 x
c. Kaki dan tungkai
kananku terasa hangat
1x
d. Kaki dan tungkai kiriku
terasa hangat 1 x
e. Lengan dan tungkai
terasa hangat 1x
3
Sensasi
hangat dan
rileks area
jantung
Sensai
rileks pada
pernafasan
a. Jantungku terasa hangat
5x
b. Denyut jantungku terasa
hangat dan rileks 5x
c. Denyut jantungku pelan
dan rileks 5x
a. Nafasku pelan dan
rileks 5x
b. Nafasku tenang dan
nyaman 5x
Universitas Sumatera Utara
5
Sensasi
hangat pada
abdomen
a. Perutku terasa tenang
dan rileks 5x
Sensasi
dingin
pada
kepala
a. Kepalaku terasa dingin
5x
b. Keseluruhan tubuhku
tenang dan rileks
6
HUBUNGAN RELAKSASI AUTOGENIK DENGAN RESPON TUBUH
Universitas Sumatera Utara
a. Mempengaruhi fungsi pulau-pulau langerhans sehingga dapat
mengalirkan hormon-hormonya dengan baik ke seluruh tubuh
dan diduga latihan ini akan menurunkan kabutuhan mereka
akan terapi
b. Relaksasi autogenik memberikan hasil setelah dilakukan
sebanyak tiga kali latihan, setiap kali latihan dilakukan selama
15 menit
c. Membantu keseimbangan untuk memperbaiki keseimbangan
antara organ tubuh dan sirkulasi tubuh
d. Menstimulasi pankreas dan hati untuk dapat menjaga gula
darah dalam batas normal
e. Menstimulasi sistem syaraf parasimpatis yang membuat otak
memerintahkan pengaturan rennin angiotensin pada ginjal
sehingga membantu menjaga tekanan darah dalam batas
normal
f. Menjaga organ-organ yang terluka, artinya dengan relaksasi
autogenik yang teratur maka akan menjaga pasien dari situasisituasi yang cepat berubah sehingga stressor terkurangi dan
relaksasi terjadi.
(National Safety Council, 2004; Saunders, 2006; Shinozaki, et al,
2010).
Davis, M., Eshelman, E.R., & McKay, M. (1995).Panduan relaksasi dan reduksi
stress (Achir Yani S. Hamid & Budi Anna Keliat, Penerjemah). Jakarta : EGC.
Universitas Sumatera Utara
National Safety Council. (2004) Manajemen stress. Jakarta : EGC
Saunders, S. (2007). Autogenic Theraphy : Short term theraphy for long term
gain. July 12, 2013. Brithish Autogenic Society, Chairma.
http://www.autogenic-teraphy.org.uk.
Shinozaki, M., Kanazawa, M., Kano, M., Endo, Y., Nakaya, N., Hongo, M., dan
Fukudo, S. (2010). Effect of autogenic training on general improvement in
patients with irritable bowel syndrome: a randomized controlled trial. Appl
Psychophysiol Biofeedback 35:189–198.
Universitas Sumatera Utara
PETUNJUK PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Penelitian dilaksanankan bulan Maret - Juni 2014 di Instalasi Rawat Inap
RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dan RSVI Pematangsiantar
2. Alat pengumpulan data :
a) Format/kuesioner data responden
b) Lembar observasi pemantuan terapi dan diet, dan hasil pengukuran KGD
c) Format pelaksanaan Relaksasi Autogenik
d) Glukometer beserta perangkatnya dan protap pengukuran KGD
3. Menetapkan kelompok responden
Responden yang dirawat di rawat di RSUD dr.Djasamen Saragih
Pematangsiantar sebagai kelompok intervensi dan responden yang dirawat di
RS Vita Insani Pematangsiantar sebagai kelompok kontrol.
4. Memilih responden sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, pemberian penjelasan
penelitian dan penandatanganan inform consent.
Kriteria inklusi:
a. Pasien DMT2 dengan atau tanpa penyakit penyerta yang rawat inap,
dengan kadar glukosa darah ≥ 200 mg/dl pada saat masuk rumah sakit
b. Bersedian menjadi subjek penelitian dengan menandatangani inform
consent
c. Diberi ijin oleh dokter untuk diberikan relaksasi autogenik
d. Belum pernah melakukan relaksasi autogenik sebelumnya
e. Mendapat terapi OHO kerja pendek
f. Bersedia mematuhi program pengobatan yang berjalan (mematuhi diet
rumah sakit dan menjalankan terapi OHO dibawah observasi peneliti atau
asisten peneliti
Kriteria eksklusi :
a. Pasien pulang sebelum mencapai 6 kali latihan relaksasi autogenik
a. Pasien menolak melanjutkan perlakuan sebelum mencapai 6 kali
relaksasi autogenik
b. Pasien mencapai kadar glukosa normal sebelum 6 kali relaksasi
autogenik
c. Pasien mengalami gangguan kesadaran
d. Pasien mengalami kecemasan atau stress selama relaksasi autogenik
5. Mengisi lembar /format karakteristik responden dengan melihat rekam medis
dan wawancara langsung dengan pasien
6. Mengelompokkan responden dalam kelompok intervensi (Pasien yang
menjalani rawat inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar) dan
selanjutnya kelompok kontrol (Pasien yang menjalani rawat inap di RSVI
Pematangsiantar).
7. Membuat kontrak dengan kelompok intervensi sebagai berikut :
a. Melakukan pengukuran kadar gula darah dua kali sehari sebelum dan
segera setelah relaksasi autogenik selama 3 hari.
Universitas Sumatera Utara
b. Pada hari ke-1 sampai ke-3 penelitian, responden akan melaksanakan RA
dua kali sehari selama ± 15 menit antara 11.00–12.00 dan 16.00-17.00
wib. Latihan dilakukan satu persatu dikamar masing-masing responden
dibawah observasi peneliti atau asisten peneliti
c. Selama penelitian berlansung responden harus bersedia mengikuti
program pengobatan yang dijalankan yaitu mematuhi diet, bersedia
menjalani terapi obat hiperglikemia oral
d. Setiap melaksanakan relaksasi autogenik, pastikan bahwa responden sudah
mengkonsumsi OHO 1-3 jam yang lalu dan belum mendapat OHO
sebelum makan siang .
Membuat kontrak dengan responden kelompok kontrol sebagai
berikut :
a. Pada hari ke-1 sampai ke-3 penelitian, responden bersedia mengikuti
program pengobatan yang dijalankan ( mematuhi diet, bersedia menjalani
terapi OHO dibawah observasi peneliti atau asisten peneliti
b. Melakukan pengukuran kadar gula darah pada hari ke-1 pukul 11.00 wib
dan hari ke-3 pada pukul 16.00 wib
c. Setelah penelitian selesai, responden yang bersedia mengikuti pelatihan
RA akan diberi latihan RA sampai responden mampu melakukannya
sendiri.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Hari
ke-0
Hari
ke-1
Kelompok Intervensi
Kelompok Kontrol
Pertama kali menemukan responden
a. Datang ke ruang rawat inap penyakit dalam rumah sakit
b. Melihat Rekam Medik (RM) untuk melihat pasien dengan diagnose
medis DMT2 dengan mendapat terapi OHO
c. Berkolaborasi dengan dokter apakah pasien tersebut dapat diberikan
perlakuan relaksasi autogenik
d. Mendatangi kamar klien, mengukur kadar gula darah
e. Menentukan kelompok intervensi (pasien pertama ditemukan atau
selanjutnya urutan ganjil) atau kelompok kontrol (pasien kedua
ditemukan atau selanjutnya urutan genap)
f. Memberikan penjelasan penelitian (lampiran 1)
g. Menanyakan calon responden apakah bersedia menjadi responden
penelitian, jika bersedia diminta menandatangani inform consent
(lampiran 2)
h. Mengisi data responden (lampiran 3) dan menuliskan hasil KGD pada
hari ke 0 (lampiran 7)
i. Menyampaikan kontrak kegiatan 3 hari ke depan untuk kelompok
intervensi dan 4 hari untuk kelompok kontrol.
Pertama kali responden diberikan intervensi dengan panduan peneliti
dikamar responden
Universitas Sumatera Utara
(Wakt
u:
11.00
12.00
dan
16.00
17.00
Hari
ke-2
a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO
pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO
siang.
b. Memastikan pasien menghabiskan makanan
pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)
c. Mengukur KGD dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
d. Memandu responden melakukan relaksasi
autogenik (R1)dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
e. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya
(lampiran 4)
f. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik
ke-2 pukul 16-17
g. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO
siang pukul 12-13 dan belum mendapat OHO
sore.
h. Memastikan pasien menghabiskan makanan
siang dan mendokumentasikan (lampiran 4)
i. Me Mengukur KGD dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
j. Memandu responden melakukan relaksasi
autogenik (R2) dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
k. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya
(lampiran 4)
l. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik
hari ke-2
a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO
pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO
siang.
b. Memastikan pasien menghabiskan makanan
pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)
c. Mengukur KGD dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
d. Memandu responden melakukan relaksasi
autogenik (R3)dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
e. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya
(lampiran 4)
f. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik
ke-3 pukul 16-17
g. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO
siang pukul 12-13 dan belum mendapat OHO
sore.
h. Memastikan pasien menghabiskan makanan
a. Memastikan pasien
sudah mendapatkan
OHO pagi pukul 6-7
dan belum mendapat
OHO siang.
b. Memastikan pasien
menghabiskan
makanan pagi dan
mendokumentasikan
(lampiran 4)
c. Mengukur KGD
pada waktu yang
sama dengan
kelompok intervensi
dan
mendokumentasikan
pada lembar
observasi KGD pre
(lampiran 4)
d. Menyampaikan
kontak 2 hari ke
depan
a. Memastikan pasien
sudah mendapatkan
OHO pagi pukul 6-7
dan belum mendapat
OHO siang.
b. Memastikan pasien
menghabiskan
makanan pagi dan
mendokumentasikan
(lampiran 4)
c. Memastikan pasien
sudah mendapatkan
OHO siang pukul 1213 dan belum
mendapat OHO sore.
d. Memastikan pasien
menghabiskan
makanan siang dan
Universitas Sumatera Utara
Hari
ke-3
Hari
ke-4
siang dan mendokumentasikan (lampiran 4)
i. Mengukur KGD dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
j. Memandu responden melakukan relaksasi
autogenik (R4) dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
k. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya
(lampiran 4)
l. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik
hari ke-3
a. Memastikan pasien sudah mendapatkan
OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat
OHO siang.
b. Memastikan pasien menghabiskan
makanan pagi dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
c. Mengukur KGD dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
d. Memandu responden melakukan relaksasi
autogenik (R5)dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
e. Mengukur KGD dan
mendokumentasikannya (lampiran 4)
f. Menyampaikan kontrak relaksasi
autogenik ke-6 pukul 16-17
g. Memastikan pasien sudah mendapatkan
OHO siang pukul 12-13 dan belum
mendapat OHO sore.
h. Memastikan pasien menghabiskan
makanan siang dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
i. Mengukur KGD dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
j. Memandu responden melakukan relaksasi
autogenik (R6) dan mendokumentasikan
(lampiran 4)
k. Mengukur KGD dan
mendokumentasikannya (lampiran 4)
l. Menyampaikan kontrak relaksasi
autogenik hari ke-3
mendokumentasikan
(lampiran 4)
e. Menyampaikan
kontak 1 hari ke
depan
a. Memastikan pasien
sudah mendapatkan
OHO pagi pukul 6-7
dan belum mendapat
OHO siang.
b. Memastikan pasien
menghabiskan
makanan pagi dan
mendokumentasikan
(lampiran 4)
c. Memastikan pasien
sudah mendapatkan
OHO siang pukul 1213 dan belum
mendapat OHO sore.
d. Memastikan pasien
menghabiskan
makanan siang dan
mendokumentasikan
(lampiran 4)
e. Mengukur KGD dan
mendokumentasikann
ya (lampiran 4)
Memberikan
pelatihan relaksasi
autogenik bagi
kelompok kontrol
yang berminat
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2
IZIN PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Download