Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016 MENGOPTIMALKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MEMBERI PERTANYAAN DAN MENERIMA JAWABAN (GIVING QUESTION & GETTING ANSWER) BAGI SISWA KELAS XII AK4 SMK NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Drs. Tukino SMK Negeri Jogonalan Klaten ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peningkatan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan materi mengoptimalkan hasil belajar pada materi Sistem Pemerintahan Republik Indonesia dengan menggunakan strategi member pertanyaan dan menerima jawaban (giving question & getting answer) bagi siswa kelas XII AK4 SMK Negeri 1 Jogonalan tahun pelajaran 2015/2016.Subjek dan sumber data penelitian sebanyak 34 siswa.Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data menggunakan analisis kritis dan komparatif Indikator keberhasilan menggunakan KKM sebesar 78 dan target ketuntasan 100%. Prosedur penelitian menggunakan siklus. Berdasarkan Prestasi penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Hasil observasi guru dalam pembelajaran mulai dari menyampaikan materi hingga suasana kelas yang diperoleh dari prasiklus hingga siklus II, menunjukkan bahwa ada kemajuan dari prasiklus ke siklus I sebesar 12,86%, kemudian dari siklus I ke siklus 13 terjadi kenaikan sebesar 33,3 % serta dari prasiklus ke siklus II sebesar 66,7%. Dengan demikian, hasil obervasi guru dalam pembelajaran menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hasil observasi guru dalam mempersiapkan kelas untuk pembelajaran mulai dari kelas yang bersih dan sehat hingga suasana kelas yang nyaman untuk pembelajaran yang diperoleh dari prasiklus hingga siklus II, menunjukkan bahwa ada kemajuan dari prasiklus ke siklus I sebesar 24%, kemudian dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 33,3% serta dari prasiklus ke siklus II sebesar 66,7%. Dengan demikian, hasil obervasi guru dalam mempersiapkan kelas untuk pembelajaran menunjukkan peningkatan yang signifikan. Motivasi siswa dalam pembelajaran, nilai terendah pada prasiklus sebesar 60,0 dan pada siklus I sebesar 62,0 serta pada siklus II sebesar 78,0, maka dapat ditegaskan bahwa terjadi kenaikan dari prasiklus ke siklus I sebesar 2 poin (3,6%), dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 8 poin (14,79%), dan dari prasiklus ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 10 poin (21,45%). Prosentase optimalisasi motivasi juga terjadi kenaikan dari prasiklus ke siklus I sebesar 55%, dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 10%, dan dari prasiklus ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 65%.Dengan demikian, motivasi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dari prasiklus hingga siklus II terjadi kenaikan yang signifikan. Prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui pemahaman konsep, persentase ketuntasan belajar dari prasiklus ke siklus I terjadi kenaikan sebesar 38,5%, dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 31%, dan dari prasiklus ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 68,5%. Dengan demikian, prestasi belajar siswa dalam pembelajan Pendidikan Kewarganegaraan dari prasiklus hingga siklus II terjadi kenaikan yang signifikan Kata kunci : Pendidikan Kewarganegaraan, Pendekatan Memberi Pertanyaan dan Menerima jawaban,SMK. teori pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran agar mampu menggali potensi peserta didik supaya berkembang secara optimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa I. PENDAHULUAN Pada era sekarang ini masih ditemui guru di lingkungan sekolah yang dalam pelaksanaan proses pembelajaran masih konvensional. Untuk itulah guru hendaknya selalu mengembangkan pengetahuannya tentang teori9 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016 adalah dengan mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran. Untuk itulah maka perlu para pendidik mengerti dan memahami bagaimana pembelajaran yang menarik bagi siswa yang dapat dihadirkan dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa akan menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru bertindak sebagai penghubung dan pembentang dalam pembelajaran. Guru berperanan sebagai penghubung yang membantu siswa membina pengetahuan dan menyelesaikan masalah. Guru berperanan sebagai pereka bentuk bahan pembelajaran yang menyediakan peluang kepada siswa untuk menerima pengetahuan baru dengan lebih mudah. Guru akan mengenal pasti pengetahuan awal yang dimiliki siswa dan merancang kaedah pembelajarannya dengan sifat asas pengetahuan tersebut. Pengetahuan yang dimiliki siswa adalah hasil daripada aktivitas yang dilakukan oleh siswa tersebut dan bukannya pembelajaran yang diterima secara pasif. Siswa kelas XII SMK Negeri 1 Jogonalan khsusunya pada siswa kelas XII AK4 belum semuanya menyadari betapa pentingnya mempelajari materi tentang hakikat bangsa dan unsur terbentuknya Negara untuk memperluas pengalaman dan memperluas hubungan antar Negara. Hal ini terlibat dari hasil ulangan tentang mateir tersebut, dimana nilai rata-rata siswa pada kompetensi dasar “Sistem Pemerintahan Republik Indonesia” masih rendah. Penulis menemukan hal-hal yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar, yaitu sebagai berikut: 1. Penulis dalam menyampaikan materi menggunakan metode ceramah sehingga dalam pembelajaran siswa hanya mendengarkan. 2. Dalam menyampaikan materi menggunakan ceramah belum disertai penggunaan alat peraga yang mendukung penjelasan guru. 3. Guru menjadi actor penting dalam pembelajaran sehingga siswa kurang diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. 4. Pengelolaan kelas dilakukan secara klasikal sehingga ketika ada siswa yang ramai/gaduh, dan tidak sungguh-sungguh dalam belajar kurang mendapat perhatian guru. Dengan melihat hal diatas, maka penulis selaku guru PKn berusaha ingin meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar PKn khususnya pada kompetensi dasar “Sistem Pemerintahan Republik Indonesia”.Metode yang penulis pilih dalam tindakan perbaikan adalah pembelajaran PKn menggunakan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (giving question & giving answer). Dengan penggunaan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (giving question & giving answer) pembelajaran PKn, siswa akan merasa tertarik, senang dan tidak bosan mengikuti pembelajaran. Strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (giving question & giving answer) sangat baik digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan (Hisyam Zaini, dkk, 2008:69). Diharapkan dengan menerapkan strategi ini dalam pembelajaran PKn, maka hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Jogonalan, khususnya kelas XII AK4akan dapat meningkat. II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar Belajar merupakan kebutuhan setiap orang yang ingin maju.Hampir semua pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia terbentuk dan berkembang karena perbuatan belajar. Untuk memahami pengertian belajar penulis mengajukan beberapa pendapat ahli pendidikan, antara lain : 1. Menurut Abu Ahmadi H sebagai berikut: Belajar adalah perubahan murid dari usahanya sendiri dalam bidang material, formil, serta fungisonil pada umumnya dan pada bidang-bidang intelek khsusunya. Singkatnya belajar adalah berusaha mengadakan perubahan situasi dalam proses perkembangan dirinya mencapai tujuan. (Abu Ahmadi, 1978:36) 2. Menurut Winkel yaitu : Belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan, dan nilai sikap.Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas (Winkel, 1991:36). 3. Menurut Winarno Surahmad (1976:57) sebagai berikut: Belajar dapat dipandang sebagai proses dimana guru terutama melihat apa yang terjadi selama murid menjalani pengalaman10 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016 pengalaman edukatif untuk mencapai suatu tujuan. Yang diperhatikan adalah pola-pola perubahan tingkah laku selama pengalaman belajar itu berlangsung. Karena itulah ditekankan pula daya-daya yang mendinamisir proses itu. Dari ketiga pendapat ahli tersebut penulis menyimpulkan bahwa: 1. Belajar adalah merupakan perubahan yang diusahakan siswa dalam mencapai tujuan 2. Perubahan merupakan perubahan tingkah laku yang bersifat konstan 3. Kegiatan ini dilakukan secara sadar dan sengaja. konsep, lebih baik daripada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis. 6. Belajar memerlukan pemahaman atas halhal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian. 7. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasai 8. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan atau hasil 9. Belajar harus penuh konsentrasi, artinya harus dapat memusatkan perhatian pada situasi khusus dalam belajar 10. Belajar dapat dikatakan berhasil apabila si pelajar telah dapat dikatakan berhasil apabila si pelajar telah sanggup mentransfer atau menerapkan kedalam praktek sehari-hari (Suharno, 1982:50-51) Tujuan Belajar Belajar merupakan proses kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu, meskipun tujuan yang dicapai setiap orang berbeda. Nasution menjelaskan tujuan belajar sebagai berikut: 1) Agar anak dapat mengubah dirinya menuju hal-hal yang baru yang lebih baik dari sebelumnya. 2) Mendapatkan pengalaman dan kecakapan baru. 3) Dapat mengoreksi dirinya sehingga dirinya hidup bermasyarakat yang keadaannya sangat komplek, sehingga dapat mengatasi problem yang akan dihadapi dimasa yang akan datang. (Nasution, 1982:29) Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa tujuan belajar adalah : (a) untuk mengembangkan dirinya; (b) untuk bekal hidup dimasa yang akan datang; (c) agar siswa menjadi manusia sosial yang berakhlak mulia. Mata Pelajaran PKn PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah dasar. PKn adalah suatu mata pelajaran yang memfokuskan pads pembcntukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pencasila dan UUD 1945 Permendiknas, 2006: 104). Tujuan diberikannya mata pelajaran PKn adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan 2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dan bertindak sccraa cerdas dalam bermsyarakat, berbangsa danbernegara, serta anti korupsi. 3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakterkarakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. 4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak lansung dengan memanfaatkan teknologi nformasi dan kornunikasi. Ruang lingkup mata pelajaran PKn menurut permendiknas (2006: 105), adalah: 1. Persatuan dan Kesatuan Bangsa 2. Norma, hukum, dan peraturan 3. Hak Asasi Manusia (HAM) 4. Kebutuhan warga negara Prinsip-Prinsip Belajar Seseorang akan lebih berhasil dalam belajarnya bila mengikuti prinsip-prinsip belajar atau azas belajar, prinsip-prinsip belajar ini dikemukakan oleh Suharno yaitu : 1. Belajar adalah proses interaksi secara aktif yaitu hubungan timbal balik antara individu/siswa dengan lingkungannya 2. Belajar yang paling baik apabila ada motivasi atau dorongan yang murni dari dalam diri siswa sendiri. 3. Kegiatan belajar harus bertujuan dan terarah 4. Belajar memerlukan bimbingan, baik dari teman, guru, orang tua maupun buku pelajaran itu sendiri 5. Jenis belajar yang paling utama ialam dalam bentuk belajar berfikir kritis, 11 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016 5. 6. 7. 8. Konstitusi negara Kekuasaan dan politik Pancasila Globalisasi Kerangka Pikir Penulis melakukan tindakan kelas untuk mata pelajaran PKn pada kompetensi dasar "Sistem Pemeritahan Republik Indonesia" dengan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban, dimana selama ini dalam pembelajaran PKn penggunaan metode ceramah dan tanya jawab belum mengoptimalkan hasil belajar siswa. Penulis merencanakan dua kali siklus untuk melakukan, tindakan perbaikan.Pada siklus I penulis mengajar PKn dengan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menulis hal-hal yang belum mereka pahami, dan menjelaskan hal-hal yang telah mereka pahami.Pada siklus 2, penulis mengajar masih menggunakan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban, namun kali ini siswa dibuat kelompok dan tiap kelompok merumuskan jenis pertanyaan-pertanyaan dan juga hal-hal yang telah mereka pahami dari materi tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia.Setelah pembahasan materi selesai siswa diberi soal untuk evaluasi. Kerangka pikir tersebut digambarkan pads bagan di bawah ini. Dalam pelaksanaannya siswa menulis materi-materi yang belum dipahami dan mertuliskan materi-materi yang telah mereka pahami. Untuk materi yang belum dipahami siswa bisa mcminta peserta didik lain yang telah menguasai materi yang dimaksud untuk dijelaskan, bila tidak ada siswa yang bersedia menjelaskan materi tersebut maka gurulah yang harus menjelaskan kepada siswa. Untuk materi yang telah dipahami oleh siswa, guru mempersilahkan setiap siswa untuk menjelaskan materi yang telah ia kuasai didepan kelas. Kerangka berpikir dibuat bagan, sbb: Strategi Pembelajaran Memberi Pertanyaan dan Menerima Jawaban (GivingQuestion &Getting Answer) Strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (givingquestion & giving answer) sangat baik digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan (Hisyam Zaini, dkk, 2008:69).Strategi ini dapat digunakan pada akhir pertemuan untuk sebagai rangkuman atau pengulangan semua materi yang telah diberikan. Hisyam Zaini (2008: 69-70), menjelaskan langkah-langkah strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban jawaban (givingquestion & giving answer) sbb: 1. Buat potongan kertas sebanyak dua kali jumlah peserta didik 2. Setiap peserta didik diminta untuk melengkapi pemyataan berikut: Kertas 1 : Sayamasih belum paham tentang ........................................................................ Kertas 2 : Saya sudah dapat menjelaskan tentang ....................................................................... 3. Siswa dibagi ke dalam kelompokkelompok, per kelompok beranggotakan 4 orang. 4. Masing-masing kelompok memilih pertanyaan-pertanyaan yang ada pada (kertas 1), dan juga topic-topik yang dapat mereka jelaskan (kertas 2). 5. Setiap kelompok membacakan pertanyaanpertanyaan yang telah diseleksi dalam kelompok 6. Jika ada siswa yang mempu menjelaskan pertanyaan yang diajukan, guru memberikan kesempatan untuk menjawab 7. Jika pertanyaan telah dilontarkan tetapi tidak ada anak yang dapat menjawab, maka guru yang menjelaskan/menjawab 8. Setiap siswa menjelaskan materi yang telah mereka tulis sebagaimateri yang telah mereka pahami. 9. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil penjelasan siswa di depan kelas. Hipotesis Hipotesis yang diajukan adalah: Bahwa dengan menggunakan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban dapat meningkatkan prestasi belajar PKn pada kompetensi dasar “Sistem Pemerintahan Republik Indonesia” bagi siswa kelas XII AK4 SK Negeri 1 Jogonalan Tahun 2015/2016”. III. METODE PENELITIAN Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Jogonalan 2. Waktu Penelitian 12 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016 Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dari bulan Agustus sampai Oktober 2015. 3. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII AK4 SMK Negeri 1 Jogonalan yang berjumlah 34 siswa.Pemilihan atas kelas XII AK 4 SMK Negeri 1 Jogonalan mengingat dari beberapa kelas yang ada, kelas ini yang rata-rata nilai evaluasinya rendah. pada kondisi awal, hasil tes setelah pelaksanaan siklus I hasil tes setelah pelaksanaan siklus 2 dan kemudian direfleksi tentang keberhasilan dan kekurangannya. Kriteria Keberhasilan Indikator keberhasilan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yangdilakukan terhadap siswa kelasXII AK4 SMK Negeri 1 Jogonalan antara lain adalah sebagai berikut: 1. Siswa aktif dalam pembelajaran yaitu dengan cara aktif dan kreatif dalam terlibat dalam pembelajaran tentang perkembangan Negara-negara. 2. Siswa menguasai materi tentang Sistem Pemerinthan Republik Indonesia, yang ditandaidengan respon siswa terhadap pembelajaran dan banyaknya siswa menjawab pertanyaan guru ketika diberi pertanyaan tentang materi yang sedang dipelajari. 3. Siswa menguasai materi tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia, yang ditandai dengan mencapai nilai 78 ke atas. Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto (2002:107), yang dimaksud sumber data adalah subjek darimana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini berupa sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa yang telah mengikuti pelajaran PKndengan menggunakan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question & giving answer). Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah basil pengamatan teman sejawat/kolaborator dari lembar observasi. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran Awal Penelitian ini telah dilaksanakan SMK Negeri 1 Jogonalan pada siswa kelas XII AK4 semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 yang disesuaikan dengan jam pelajaran PKn di sekolah. Dari hasil tes awal yang telah dilakukan oleh penulis, menunjukkan bahwa dari 34siswa hanya 15,4% atau 6 anak yang mendapatkan hasil ulangan minimal 78. Disamping nilai semua siswa belum tuntas, yang terlihat dalam pembelajaran siswa pasif tidak kreatif, dan tergantung pada keberadaan guru. Metode Pengumpulan Data 1. Tes Tes tertulis merupakan tes pada akhir tindakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima materiPKn pada kompetensi dasar Sistem Pemerintahan Republik Indonesia dengan menerapkan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question & givinganswer).Tes dilakukan pada akhir siklus 1 dan akhir siklus 2 untuk mengetahui perkembangan atau peningkatan kemampuan siswa dalam penguasaan materi setelah proses belajar dengan menggunakan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question & giving answer). Alat tes berupa butir soal uraian tentang hakikat bangsa dais unsur terbentuknya negara. 2. Observasi Observasi dilakukan secara langsung terhadap subjek penelitian. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran PKn berlangsung dengan menggunakan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question & giving answer). Hasil Pelaksanaan Siklus 1 Perencanaan Materi pada siklus ini adalah mengenai Sistem Pemerintahan Republik Indonesia.Dalam siklus ini keaktifan siswa meliputi kegiatan belajar siswa bersama dengan anggota kelompok lainnya, kemudian setelah selesai kegiatan belajar bersama dilanjutkan dengan menulis materi-materi yang belum mereka pahami dan materi yang telah mereka pahami pada selembar kertas. Teknik Analisis Data Analisis dilakukan secara deskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil tes 13 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016 tersebut pada khususnya dan seluruh siswa pads wnumnya. Hasil Pelaksanaan Siklus II Perencanaan Tindakan pada siklus 11 merupakan perbaikan dan penguatan materi pada siklus 1, sehingga materi pada siklus II ini sama dengan siklus 1 yaitu masih mengenai Sistem Pemerintahan Republik Indonesia, Namun lebih ditekankan pada unsur-unsur negara. Pelaksanaan tindakan Siklus I dilakukan 2 kali pertemuan, pertemuan pertama pada awal minggu pertama bulan September 2015. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi pada saat pelaksanaan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (getting question & giving answer) cukup mudah dilaksanakan.Secara umum, keterlaksanaan tindakan pada siklus I sudah cukup baik.Yang perlu diperhatikan semangat belajar siswa yang masih kurang, mungkin karena strategi pembelajaran seperti ini masih asing/baru bagi siswa.Keefektifan waktupun perlu diperhatikan mengingat materi yang harus disampaikan banyak maka perlu penjelasan yang efektif dan efisien agar dapat diterima dengan jelas. Hasil pada test siklus I ini belum begitu baik. Ketuntasan individu hanya dicapai oleh 26 siswa dari 34 siswa dengan nilai rata-rata sebesar 78,2 sehingga ketuntasan belajar klasikal hanya dicapai oleh 66,7% siswa, berarti masih terdapat 13 anak atau 33,3% yang belum mendapatkan nilai seperti yang diharapkan. Pelaksanaan Siklus II dilakukan pada September2015. padapertemuan awal minggu pertama pertama Pengamatan Secara umum, keterlaksanaan tindakan pada siklus II sudah cukup baik, keefektifan waktupun sudah dibagi dari awal denganbaik.Maleri tentang hakikat hangsa dan unsur ncgara dapat dibahas dengan baik dalam saling memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question&giving answer) antar siswa. Hasil pada test siklus II hasil belajar/tes sudah cukup baik. Ketuntasan individu adalah 100% siswa, berarti 34 siswi telah mendapatkan nilai seperti yang diharapkan, yaitu minimal KKM yaitu 78. Refleksi Pada pertemuan pertama ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1. Penggunaan waktu yang kurang efektif, mungkin karena belum ada pemahaman dengan baik antara menulis hal yang belum dikuasai dengan hal yang telah dikuasai. Untuk siklus selanjutnya waktu perlu diperhitungkan lagi agar waktu kegiatan belajar menjadi efektif dan efisien. 2. Berdasarkan pengamatan, perlu ada pembagian tugas yang jelas dalam membaca materi secara kelompok agar siswa memahami benar hal-hal yang telah ditulis pada kertas 1 dan kertas 2. 3. Guru belum memberikan bimbingan secara merata baik ke kelompok maupun individu, diharapkan pada siklus berikutnya sudah ada pemerataan bimbingan. 4. Dalam menjelaskan materi kapada siswa lain, masih terlalu cepat berbicaranya sehingga pada siklus berikutnya perlu pengaturan yang baik agar siswa lain yang mcndcngarkan lebih tenang dan jelas 5. Siswa yang belum tuntas belajar individu ada 13 siswa, maka pada siklus 2 perlu diadakan perhatian ekstra pada 13 siswa Refleksi Refleksi terhadap hasil tindakan kelas siklus II dilaksanakan bersama dengan teman sejawat. Hasil refleksi pada tindakan kelas siklus II dievaluasi bersama guru kelas dan diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dalam proses pembelajaran keaktifan sudah mengalami peningkatan yang memuaskan. Hal initerlihat dari kegiatan siswa menjelaskan materi kepada siswa yang lain. 2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang memuaskan, terlihat dari hasil nilai post test yang menunjukkan nilai minimal KKM (78). 3. Dengan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question & giving answer) membuat siswa terlihat aktif dalam pembelajaran PKn. 4. Dengan strategi memberi pertanyaan danmenerimajawaban(Getting question & giving answer) keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat meningkat. 5. Dengan memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question & giving answer) 14 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016 kemandirian siswa dalam mengungkapkan materi sudah lumayan bagus dan jelas. 6. Dengan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question & giving answer) keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan siswa lain sudah meningkat 7. Pembelajaran dengan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question & giving afuwer) pada tindakan kelas siklus II jauh lebih baik dibanding siklus I dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar PKn siswa. Saran-saran Dari hasil penelitian, penulis rnemberikan saran sehagai berikut: 1. Bagi Siswa Dalam proses belajar hendaklah memperhatikan dengan sungguh-sungguh informasi yang disampaikan oleh orang yang menyampaikannya. Peran aktif siswa memberikan kontribusi positif dalam proses pembelajaran. Pencapaian tujuan belajar bukanlah sekedar pencapaian nilai yang tinggi, tetapi proses untuk mencapai nilai yang tinggi tersebut. 2. Bagi Guru Diharapkan guru dapat memvariasi penggunaan metode/strategi pembelajaran. Pembelajaran yang hanya berpusat pada guru akan membuat siswa merasa bosan dan akan tetap menimbulkan peran siswa yang pasif. Keaktifan dan prestasi siswa juga tergantung pada bagaimana cara guru membuat pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan sehingga siswa dapat berinteraksi sosial. 3. Bagi Para Peneliti Hasil penelitian ini hendaklah dijadikan bahan untuk mengadakan pengembangan penelitian lebih lanjut. Pembahasan Hasil Penelitian Dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar tentang Sistem Pemerintahan Republik Indonesia setelah mendapatkan pembelajaran melalui penerapan strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question & giving answer). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kenaikan prestasi setelah diberi tindakan berupa pembelajaran melalui penerapan strategi memberi pertanyaan dan mcnerima jawaban (Getting question &giving answer) sebanyak 2 siklus. Hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh nilai yang siswa peroleh mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Jika pada kondisi awal ketuntasan siswa secara klasikal hanya 15,4% maka pada siklus I meningkat menjadi 66,7% dan pada kondisi akhir (siklus II) meningkat lagi hingga mcncapai angka 100%. Hal lain yang perlu disampaikan adalah adanya kenaikan nilai rata-rata, dimana pada kondisi awal adalah 71,8 pada siklus I menjadi 78,2 dan siklus 11 menjadi 85,7. Terdapat peningkatan pula pada nilai terendah yang diperoleh siswa, dimana pada kondisi awal adalah 60, pada siklus 1 menjadi 78 pada siklus II.Nilai tertinggi juga mengalami kenaikan, yaitu pada kondisi awal adalah 82, menjadi 95 pada siklus akhir. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 1978. Dikdaktik Semarang : Toha Putra. Metodek. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsini. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Praktek. Jakarta : Bima Aksara Depdiknas. 2003. Undang-Undang Nomor 20, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Diknas. V. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XII AK4 SMK Negeri 1 Jogonalan tahun ajaran 2015/2016, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran mata diklat PKn pada kompetensi dasar Sistem Pemerintahan Republik Indonesia melatui strategi memberi pertanyaan dan menerima jawaban (Getting question & giving answer) Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Diknas Nomor 23 tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas. 15 Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016 Diknas. 2006. Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2000-2009. Jakarta : Diknas. Djamaah, Sopah. 2002. Pengembangan dan Penggunaan Model Pembelajaran Arias. Jurnal Pendidikan Nomor 26 Tahun 2002.Jakarta : Depdikbud. Hamalik, Ani M. 2003.Meningkatkan Profesionalisme Guru. Jurnal Pendidikan, Jakarta : Diknas. Purwanto, 2002.Meningkatkan Profesionalisme Guru. Jurnal Pendidikan, Jakarta. Dikbud. Satmoko, 1997.Pengelolaan Kelas Interaksi Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito. Sriyani, Ida, dkk. 1992. Media Pengajaran. Sukoharjo : FKIP IKIP Veteran. Sugiyono, 2006.Statistik untuk Bandung: CV. Alfabeta Penelitian. Suharno. 1092. Interaksi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Press. 16