mengoptimalkan hasil belajar pada materi sistem pemerintahan

advertisement
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016
MENGOPTIMALKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN
REPUBLIK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MEMBERI
PERTANYAAN DAN MENERIMA JAWABAN (GIVING QUESTION & GETTING ANSWER)
BAGI SISWA KELAS XII AK4 SMK NEGERI 1 JOGONALAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Drs. Tukino
SMK Negeri Jogonalan Klaten
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peningkatan prestasi belajar Pendidikan
Kewarganegaraan materi mengoptimalkan hasil belajar pada materi Sistem Pemerintahan Republik
Indonesia dengan menggunakan strategi member pertanyaan dan menerima jawaban (giving question
& getting answer) bagi siswa kelas XII AK4 SMK Negeri 1 Jogonalan tahun pelajaran
2015/2016.Subjek dan sumber data penelitian sebanyak 34 siswa.Metode pengumpulan data
menggunakan observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data menggunakan analisis kritis dan
komparatif Indikator keberhasilan menggunakan KKM sebesar 78 dan target ketuntasan 100%.
Prosedur penelitian menggunakan siklus.
Berdasarkan Prestasi penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Hasil observasi guru
dalam pembelajaran mulai dari menyampaikan materi hingga suasana kelas yang diperoleh dari
prasiklus hingga siklus II, menunjukkan bahwa ada kemajuan dari prasiklus ke siklus I sebesar
12,86%, kemudian dari siklus I ke siklus 13 terjadi kenaikan sebesar 33,3 % serta dari prasiklus ke
siklus II sebesar 66,7%. Dengan demikian, hasil obervasi guru dalam pembelajaran menunjukkan
peningkatan yang signifikan.
Hasil observasi guru dalam mempersiapkan kelas untuk pembelajaran mulai dari kelas yang
bersih dan sehat hingga suasana kelas yang nyaman untuk pembelajaran yang diperoleh dari prasiklus
hingga siklus II, menunjukkan bahwa ada kemajuan dari prasiklus ke siklus I sebesar 24%, kemudian
dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 33,3% serta dari prasiklus ke siklus II sebesar 66,7%.
Dengan demikian, hasil obervasi guru dalam mempersiapkan kelas untuk pembelajaran menunjukkan
peningkatan yang signifikan.
Motivasi siswa dalam pembelajaran, nilai terendah pada prasiklus sebesar 60,0 dan pada siklus I
sebesar 62,0 serta pada siklus II sebesar 78,0, maka dapat ditegaskan bahwa terjadi kenaikan dari
prasiklus ke siklus I sebesar 2 poin (3,6%), dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 8 poin
(14,79%), dan dari prasiklus ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 10 poin (21,45%). Prosentase
optimalisasi motivasi juga terjadi kenaikan dari prasiklus ke siklus I sebesar 55%, dari siklus I ke
siklus II terjadi kenaikan sebesar 10%, dan dari prasiklus ke siklus II terjadi kenaikan sebesar
65%.Dengan demikian, motivasi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dari
prasiklus hingga siklus II terjadi kenaikan yang signifikan.
Prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui pemahaman
konsep, persentase ketuntasan belajar dari prasiklus ke siklus I terjadi kenaikan sebesar 38,5%, dari
siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 31%, dan dari prasiklus ke siklus II terjadi kenaikan
sebesar 68,5%. Dengan demikian, prestasi belajar siswa dalam pembelajan Pendidikan
Kewarganegaraan dari prasiklus hingga siklus II terjadi kenaikan yang signifikan
Kata kunci
: Pendidikan Kewarganegaraan, Pendekatan Memberi Pertanyaan dan Menerima
jawaban,SMK.
teori pembelajaran dan mengaplikasikannya
dalam proses pembelajaran dalam upaya
meningkatkan kualitas pengajaran agar mampu
menggali potensi peserta didik supaya
berkembang secara optimal. Salah satu upaya
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
I.
PENDAHULUAN
Pada era sekarang ini masih ditemui guru
di lingkungan sekolah yang dalam pelaksanaan
proses pembelajaran masih konvensional.
Untuk itulah
guru
hendaknya
selalu
mengembangkan pengetahuannya tentang teori9
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016
adalah dengan mengoptimalkan penggunaan
media dalam pembelajaran. Untuk itulah maka
perlu para pendidik mengerti dan memahami
bagaimana pembelajaran yang menarik bagi
siswa yang dapat dihadirkan dalam proses
pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran siswa akan
menyesuaikan pengetahuan yang diterima
dengan media yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru
bertindak sebagai penghubung dan pembentang
dalam pembelajaran. Guru berperanan sebagai
penghubung yang membantu siswa membina
pengetahuan dan menyelesaikan masalah. Guru
berperanan sebagai pereka bentuk bahan
pembelajaran yang menyediakan peluang
kepada siswa untuk menerima pengetahuan
baru dengan lebih mudah. Guru akan mengenal
pasti pengetahuan awal yang dimiliki siswa dan
merancang kaedah pembelajarannya dengan
sifat asas pengetahuan tersebut. Pengetahuan
yang dimiliki siswa adalah hasil daripada
aktivitas yang dilakukan oleh siswa tersebut dan
bukannya pembelajaran yang diterima secara
pasif.
Siswa kelas XII SMK Negeri 1
Jogonalan khsusunya pada siswa kelas XII AK4
belum semuanya menyadari betapa pentingnya
mempelajari materi tentang hakikat bangsa dan
unsur terbentuknya Negara untuk memperluas
pengalaman dan memperluas hubungan antar
Negara. Hal ini terlibat dari hasil ulangan
tentang mateir tersebut, dimana nilai rata-rata
siswa pada kompetensi dasar “Sistem
Pemerintahan Republik Indonesia” masih
rendah. Penulis menemukan hal-hal yang
menjadi penyebab rendahnya hasil belajar, yaitu
sebagai berikut:
1. Penulis dalam menyampaikan materi
menggunakan metode ceramah sehingga
dalam
pembelajaran
siswa
hanya
mendengarkan.
2. Dalam menyampaikan materi menggunakan
ceramah belum disertai penggunaan alat
peraga yang mendukung penjelasan guru.
3. Guru menjadi actor penting dalam
pembelajaran sehingga siswa kurang diberi
kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas.
4. Pengelolaan kelas dilakukan secara klasikal
sehingga
ketika
ada
siswa
yang
ramai/gaduh, dan tidak sungguh-sungguh
dalam belajar kurang mendapat perhatian
guru.
Dengan melihat hal diatas, maka penulis
selaku guru PKn berusaha ingin meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar PKn khususnya
pada kompetensi dasar “Sistem Pemerintahan
Republik Indonesia”.Metode yang penulis pilih
dalam tindakan perbaikan adalah pembelajaran
PKn menggunakan strategi memberi pertanyaan
dan menerima jawaban (giving question &
giving answer). Dengan penggunaan strategi
memberi pertanyaan dan menerima jawaban
(giving
question
&
giving
answer)
pembelajaran PKn, siswa akan merasa tertarik,
senang
dan
tidak
bosan
mengikuti
pembelajaran. Strategi memberi pertanyaan dan
menerima jawaban (giving question & giving
answer) sangat baik digunakan untuk
melibatkan peserta didik dalam mengulang
materi pelajaran yang telah disampaikan
(Hisyam Zaini, dkk, 2008:69). Diharapkan
dengan menerapkan strategi ini dalam
pembelajaran PKn, maka hasil belajar siswa
SMK Negeri 1 Jogonalan, khususnya kelas XII
AK4akan dapat meningkat.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Belajar
Belajar merupakan kebutuhan setiap
orang yang ingin maju.Hampir semua
pengetahuan, keterampilan dan sikap manusia
terbentuk dan berkembang karena perbuatan
belajar. Untuk memahami pengertian belajar
penulis mengajukan beberapa pendapat ahli
pendidikan, antara lain :
1. Menurut Abu Ahmadi H sebagai berikut:
Belajar adalah perubahan murid dari
usahanya sendiri dalam bidang material,
formil, serta fungisonil pada umumnya dan
pada bidang-bidang intelek khsusunya.
Singkatnya
belajar
adalah
berusaha
mengadakan perubahan situasi dalam proses
perkembangan dirinya mencapai tujuan.
(Abu Ahmadi, 1978:36)
2. Menurut Winkel yaitu :
Belajar adalah suatu aktivitas mental dan
psikis yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
ketrampilan, dan nilai sikap.Perubahan itu
bersifat secara relative konstan dan berbekas
(Winkel, 1991:36).
3. Menurut Winarno Surahmad (1976:57)
sebagai berikut:
Belajar dapat dipandang sebagai proses
dimana guru terutama melihat apa yang
terjadi selama murid menjalani pengalaman10
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016
pengalaman edukatif untuk mencapai suatu
tujuan. Yang diperhatikan adalah pola-pola
perubahan tingkah laku selama pengalaman
belajar itu berlangsung. Karena itulah
ditekankan
pula
daya-daya
yang
mendinamisir proses itu.
Dari ketiga pendapat ahli tersebut penulis
menyimpulkan bahwa:
1. Belajar adalah merupakan perubahan yang
diusahakan siswa dalam mencapai tujuan
2. Perubahan merupakan perubahan tingkah
laku yang bersifat konstan
3. Kegiatan ini dilakukan secara sadar dan
sengaja.
konsep, lebih baik daripada pembentukan
kebiasaan-kebiasaan mekanis.
6. Belajar memerlukan pemahaman atas halhal yang dipelajari sehingga diperoleh
pengertian-pengertian.
7. Belajar memerlukan latihan dan ulangan
agar apa-apa yang telah dipelajari dapat
dikuasai
8. Belajar harus disertai keinginan dan
kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan
atau hasil
9. Belajar harus penuh konsentrasi, artinya
harus dapat memusatkan perhatian pada
situasi khusus dalam belajar
10. Belajar dapat dikatakan berhasil apabila si
pelajar telah dapat dikatakan berhasil
apabila si pelajar telah sanggup
mentransfer atau menerapkan kedalam
praktek sehari-hari (Suharno, 1982:50-51)
Tujuan Belajar
Belajar merupakan proses kegiatan yang
mempunyai tujuan tertentu, meskipun tujuan
yang dicapai setiap orang berbeda. Nasution
menjelaskan tujuan belajar sebagai berikut:
1) Agar anak dapat mengubah dirinya
menuju hal-hal yang baru yang lebih baik
dari sebelumnya. 2) Mendapatkan
pengalaman dan kecakapan baru. 3)
Dapat mengoreksi dirinya sehingga
dirinya hidup bermasyarakat yang
keadaannya sangat komplek, sehingga
dapat mengatasi problem yang akan
dihadapi dimasa yang akan datang.
(Nasution, 1982:29)
Berdasarkan uraian tersebut di atas
penulis mengambil kesimpulan bahwa tujuan
belajar adalah : (a) untuk mengembangkan
dirinya; (b) untuk bekal hidup dimasa yang
akan datang; (c) agar siswa menjadi manusia
sosial yang berakhlak mulia.
Mata Pelajaran PKn
PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)
adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan
di sekolah dasar. PKn adalah suatu mata
pelajaran
yang
memfokuskan
pads
pembcntukan warga negara yang memahami
dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pencasila
dan UUD 1945 Permendiknas, 2006: 104).
Tujuan diberikannya mata pelajaran PKn
adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif
dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi
secara
aktif
dan
bertanggungjawab dan bertindak sccraa
cerdas dalam bermsyarakat, berbangsa
danbernegara, serta anti korupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokratis
untuk membentuk diri berdasarkan karakterkarakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa
lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain
dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak lansung dengan memanfaatkan
teknologi nformasi dan kornunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran PKn
menurut permendiknas (2006: 105), adalah:
1. Persatuan dan Kesatuan Bangsa
2. Norma, hukum, dan peraturan
3. Hak Asasi Manusia (HAM)
4. Kebutuhan warga negara
Prinsip-Prinsip Belajar
Seseorang akan lebih berhasil dalam
belajarnya bila mengikuti prinsip-prinsip belajar
atau azas belajar, prinsip-prinsip belajar ini
dikemukakan oleh Suharno yaitu :
1. Belajar adalah proses interaksi secara aktif
yaitu hubungan timbal balik antara
individu/siswa dengan lingkungannya
2. Belajar yang paling baik apabila ada
motivasi atau dorongan yang murni dari
dalam diri siswa sendiri.
3. Kegiatan belajar harus bertujuan dan
terarah
4. Belajar memerlukan bimbingan, baik dari
teman, guru, orang tua maupun buku
pelajaran itu sendiri
5. Jenis belajar yang paling utama ialam
dalam bentuk belajar berfikir kritis,
11
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016
5.
6.
7.
8.
Konstitusi negara
Kekuasaan dan politik
Pancasila
Globalisasi
Kerangka Pikir
Penulis melakukan tindakan kelas untuk
mata pelajaran PKn pada kompetensi dasar
"Sistem Pemeritahan Republik Indonesia"
dengan strategi memberi pertanyaan dan
menerima jawaban, dimana selama ini dalam
pembelajaran PKn penggunaan metode ceramah
dan tanya jawab belum mengoptimalkan hasil
belajar siswa. Penulis merencanakan dua kali
siklus
untuk
melakukan,
tindakan
perbaikan.Pada siklus I penulis mengajar PKn
dengan strategi memberi pertanyaan dan
menerima jawaban, guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk menulis hal-hal yang belum
mereka pahami, dan menjelaskan hal-hal yang
telah mereka pahami.Pada siklus 2, penulis
mengajar masih menggunakan strategi memberi
pertanyaan dan menerima jawaban, namun kali
ini siswa dibuat kelompok dan tiap kelompok
merumuskan jenis pertanyaan-pertanyaan dan
juga hal-hal yang telah mereka pahami dari
materi tentang Sistem Pemerintahan Republik
Indonesia.Setelah pembahasan materi selesai
siswa diberi soal untuk evaluasi. Kerangka pikir
tersebut digambarkan pads bagan di bawah ini.
Dalam pelaksanaannya siswa menulis
materi-materi yang belum dipahami dan
mertuliskan materi-materi yang telah mereka
pahami. Untuk materi yang belum dipahami
siswa bisa mcminta peserta didik lain yang
telah menguasai materi yang dimaksud untuk
dijelaskan, bila tidak ada siswa yang bersedia
menjelaskan materi tersebut maka gurulah yang
harus menjelaskan kepada siswa. Untuk materi
yang telah dipahami oleh siswa, guru
mempersilahkan
setiap
siswa
untuk
menjelaskan materi yang telah ia kuasai
didepan kelas. Kerangka berpikir dibuat bagan,
sbb:
Strategi Pembelajaran Memberi Pertanyaan
dan Menerima Jawaban (GivingQuestion
&Getting Answer)
Strategi memberi pertanyaan dan
menerima jawaban (givingquestion & giving
answer) sangat baik digunakan untuk
melibatkan peserta didik dalam mengulang
materi pelajaran yang telah disampaikan
(Hisyam Zaini, dkk, 2008:69).Strategi ini dapat
digunakan pada akhir pertemuan untuk sebagai
rangkuman atau pengulangan semua materi
yang telah diberikan.
Hisyam Zaini (2008: 69-70), menjelaskan
langkah-langkah strategi memberi pertanyaan
dan menerima jawaban
jawaban
(givingquestion & giving answer) sbb:
1. Buat potongan kertas sebanyak dua kali
jumlah peserta didik
2. Setiap peserta didik diminta untuk
melengkapi pemyataan berikut:
Kertas 1 : Sayamasih belum paham tentang
........................................................................
Kertas 2 : Saya sudah dapat menjelaskan
tentang
.......................................................................
3. Siswa dibagi ke dalam kelompokkelompok, per kelompok beranggotakan 4
orang.
4. Masing-masing
kelompok
memilih
pertanyaan-pertanyaan yang ada pada
(kertas 1), dan juga topic-topik yang dapat
mereka jelaskan (kertas 2).
5. Setiap kelompok membacakan pertanyaanpertanyaan yang telah diseleksi dalam
kelompok
6. Jika ada siswa yang mempu menjelaskan
pertanyaan
yang
diajukan,
guru
memberikan kesempatan untuk menjawab
7. Jika pertanyaan telah dilontarkan tetapi
tidak ada anak yang dapat menjawab, maka
guru yang menjelaskan/menjawab
8. Setiap siswa menjelaskan materi yang telah
mereka tulis sebagaimateri yang telah
mereka pahami.
9. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil
penjelasan siswa di depan kelas.
Hipotesis
Hipotesis yang diajukan adalah: Bahwa
dengan menggunakan strategi memberi
pertanyaan dan menerima jawaban dapat
meningkatkan prestasi belajar PKn pada
kompetensi dasar “Sistem Pemerintahan
Republik Indonesia” bagi siswa kelas XII AK4
SK Negeri 1 Jogonalan Tahun 2015/2016”.
III. METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1
Jogonalan
2. Waktu Penelitian
12
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga
bulan, yaitu dari bulan Agustus sampai
Oktober 2015.
3. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XII AK4 SMK Negeri 1 Jogonalan
yang berjumlah 34 siswa.Pemilihan atas
kelas XII AK 4 SMK Negeri 1 Jogonalan
mengingat dari beberapa kelas yang ada,
kelas ini yang rata-rata nilai evaluasinya
rendah.
pada kondisi awal, hasil tes setelah pelaksanaan
siklus I hasil tes setelah pelaksanaan siklus 2
dan kemudian direfleksi tentang keberhasilan
dan kekurangannya.
Kriteria Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini yangdilakukan
terhadap siswa kelasXII AK4 SMK Negeri 1
Jogonalan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Siswa aktif dalam pembelajaran yaitu
dengan cara aktif dan kreatif dalam terlibat
dalam pembelajaran tentang perkembangan
Negara-negara.
2. Siswa menguasai materi tentang Sistem
Pemerinthan Republik Indonesia, yang
ditandaidengan respon siswa terhadap
pembelajaran
dan
banyaknya
siswa
menjawab pertanyaan guru ketika diberi
pertanyaan tentang materi yang sedang
dipelajari.
3. Siswa menguasai materi tentang Sistem
Pemerintahan Republik Indonesia, yang
ditandai dengan mencapai nilai 78 ke atas.
Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:107),
yang dimaksud sumber data adalah subjek
darimana data diperoleh. Sumber data dalam
penelitian ini berupa sumber data primer dan
sumber data sekunder. Sumber data primer
dalam penelitian ini adalah siswa yang telah
mengikuti pelajaran PKndengan menggunakan
strategi memberi pertanyaan dan menerima
jawaban (Getting question & giving answer).
Sedangkan sumber data sekunder dalam
penelitian ini adalah basil pengamatan teman
sejawat/kolaborator dari lembar observasi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran Awal
Penelitian ini telah dilaksanakan SMK
Negeri 1 Jogonalan pada siswa kelas XII AK4
semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 yang
disesuaikan dengan jam pelajaran PKn di
sekolah.
Dari hasil tes awal yang telah dilakukan
oleh penulis, menunjukkan bahwa dari 34siswa
hanya 15,4% atau 6 anak yang mendapatkan
hasil ulangan minimal 78. Disamping nilai
semua siswa belum tuntas, yang terlihat dalam
pembelajaran siswa pasif tidak kreatif, dan
tergantung pada keberadaan guru.
Metode Pengumpulan Data
1. Tes
Tes tertulis merupakan tes pada akhir
tindakan
untuk
mengetahui
tingkat
kemampuan
siswa
dalam
menerima
materiPKn pada kompetensi dasar Sistem
Pemerintahan Republik Indonesia dengan
menerapkan strategi memberi pertanyaan
dan menerima jawaban (Getting question &
givinganswer).Tes dilakukan pada akhir
siklus 1 dan akhir siklus 2 untuk mengetahui
perkembangan atau peningkatan kemampuan
siswa dalam penguasaan materi setelah
proses belajar dengan menggunakan strategi
memberi pertanyaan dan menerima jawaban
(Getting question & giving answer). Alat tes
berupa butir soal uraian tentang hakikat
bangsa dais unsur terbentuknya negara.
2. Observasi
Observasi dilakukan secara langsung
terhadap subjek penelitian. Observasi
dilakukan pada saat proses pembelajaran
PKn berlangsung dengan menggunakan
strategi memberi pertanyaan dan menerima
jawaban (Getting question & giving answer).
Hasil Pelaksanaan Siklus 1
Perencanaan
Materi pada siklus ini adalah mengenai
Sistem
Pemerintahan
Republik
Indonesia.Dalam siklus ini keaktifan siswa
meliputi kegiatan belajar siswa bersama dengan
anggota kelompok lainnya, kemudian setelah
selesai kegiatan belajar bersama dilanjutkan
dengan menulis materi-materi yang belum
mereka pahami dan materi yang telah mereka
pahami pada selembar kertas.
Teknik Analisis Data
Analisis dilakukan secara deskriptif
komparatif, yaitu membandingkan hasil tes
13
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016
tersebut pada khususnya dan seluruh siswa
pads wnumnya.
Hasil Pelaksanaan Siklus II
Perencanaan
Tindakan pada siklus 11 merupakan
perbaikan dan penguatan materi pada siklus 1,
sehingga materi pada siklus II ini sama dengan
siklus 1 yaitu masih mengenai Sistem
Pemerintahan Republik Indonesia, Namun lebih
ditekankan pada unsur-unsur negara.
Pelaksanaan tindakan
Siklus I dilakukan 2 kali pertemuan,
pertemuan pertama pada awal minggu pertama
bulan September 2015.
Pengamatan
Berdasarkan hasil observasi pada saat
pelaksanaan strategi memberi pertanyaan dan
menerima jawaban (getting question & giving
answer) cukup mudah dilaksanakan.Secara
umum, keterlaksanaan tindakan pada siklus I
sudah cukup baik.Yang perlu diperhatikan
semangat belajar siswa yang masih kurang,
mungkin karena strategi pembelajaran seperti
ini masih asing/baru bagi siswa.Keefektifan
waktupun perlu diperhatikan mengingat materi
yang harus disampaikan banyak maka perlu
penjelasan yang efektif dan efisien agar dapat
diterima dengan jelas.
Hasil pada test siklus I ini belum begitu
baik. Ketuntasan individu hanya dicapai oleh 26
siswa dari 34 siswa dengan nilai rata-rata
sebesar 78,2 sehingga ketuntasan belajar
klasikal hanya dicapai oleh 66,7% siswa, berarti
masih terdapat 13 anak atau 33,3% yang belum
mendapatkan nilai seperti yang diharapkan.
Pelaksanaan
Siklus II
dilakukan pada
September2015.
padapertemuan
awal minggu
pertama
pertama
Pengamatan
Secara umum, keterlaksanaan tindakan
pada siklus II sudah cukup baik, keefektifan
waktupun
sudah
dibagi
dari
awal
denganbaik.Maleri tentang hakikat hangsa dan
unsur ncgara dapat dibahas dengan baik dalam
saling memberi pertanyaan dan menerima
jawaban (Getting question&giving answer)
antar siswa.
Hasil pada test siklus II hasil belajar/tes
sudah cukup baik. Ketuntasan individu adalah
100% siswa, berarti 34 siswi telah mendapatkan
nilai seperti yang diharapkan, yaitu minimal
KKM yaitu 78.
Refleksi
Pada pertemuan pertama ini hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah:
1. Penggunaan waktu yang kurang efektif,
mungkin karena belum ada pemahaman
dengan baik antara menulis hal yang belum
dikuasai dengan hal yang telah dikuasai.
Untuk siklus selanjutnya waktu perlu
diperhitungkan lagi agar waktu kegiatan
belajar menjadi efektif dan efisien.
2. Berdasarkan
pengamatan,
perlu
ada
pembagian tugas yang jelas dalam membaca
materi secara kelompok agar siswa
memahami benar hal-hal yang telah ditulis
pada kertas 1 dan kertas 2.
3. Guru belum memberikan bimbingan secara
merata baik ke kelompok maupun individu,
diharapkan pada siklus berikutnya sudah ada
pemerataan bimbingan.
4. Dalam menjelaskan materi kapada siswa
lain, masih terlalu cepat berbicaranya
sehingga pada siklus berikutnya perlu
pengaturan yang baik agar siswa lain yang
mcndcngarkan lebih tenang dan jelas
5. Siswa yang belum tuntas belajar individu
ada 13 siswa, maka pada siklus 2 perlu
diadakan perhatian ekstra pada 13 siswa
Refleksi
Refleksi terhadap hasil tindakan kelas
siklus II dilaksanakan bersama dengan teman
sejawat. Hasil refleksi pada tindakan kelas
siklus II dievaluasi bersama guru kelas dan
diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Dalam proses pembelajaran keaktifan sudah
mengalami peningkatan yang memuaskan.
Hal initerlihat dari kegiatan siswa
menjelaskan materi kepada siswa yang lain.
2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan
yang memuaskan, terlihat dari hasil nilai
post test yang menunjukkan nilai minimal
KKM (78).
3. Dengan strategi memberi pertanyaan dan
menerima jawaban (Getting question &
giving answer) membuat siswa terlihat aktif
dalam pembelajaran PKn.
4. Dengan strategi memberi pertanyaan
danmenerimajawaban(Getting question &
giving answer) keberanian siswa dalam
mengemukakan pendapat meningkat.
5. Dengan memberi pertanyaan dan menerima
jawaban (Getting question & giving answer)
14
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016
kemandirian siswa dalam mengungkapkan
materi sudah lumayan bagus dan jelas.
6. Dengan strategi memberi pertanyaan dan
menerima jawaban (Getting question &
giving answer) keberanian siswa untuk
menjawab pertanyaan siswa lain sudah
meningkat
7. Pembelajaran dengan strategi memberi
pertanyaan dan menerima jawaban (Getting
question & giving afuwer) pada tindakan
kelas siklus II jauh lebih baik dibanding
siklus I
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan
prestasi belajar PKn siswa.
Saran-saran
Dari hasil penelitian, penulis rnemberikan
saran sehagai berikut:
1. Bagi Siswa
Dalam
proses
belajar
hendaklah
memperhatikan dengan sungguh-sungguh
informasi yang disampaikan oleh orang yang
menyampaikannya. Peran aktif siswa
memberikan kontribusi positif dalam proses
pembelajaran. Pencapaian tujuan belajar
bukanlah sekedar pencapaian nilai yang
tinggi, tetapi proses untuk mencapai nilai
yang tinggi tersebut.
2. Bagi Guru
Diharapkan
guru
dapat
memvariasi
penggunaan metode/strategi pembelajaran.
Pembelajaran yang hanya berpusat pada guru
akan membuat siswa merasa bosan dan akan
tetap menimbulkan peran siswa yang pasif.
Keaktifan dan prestasi siswa juga tergantung
pada bagaimana
cara guru membuat
pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dan
menyenangkan sehingga siswa dapat
berinteraksi sosial.
3. Bagi Para Peneliti
Hasil penelitian ini hendaklah dijadikan
bahan untuk mengadakan pengembangan
penelitian lebih lanjut.
Pembahasan Hasil Penelitian
Dari pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan,
menunjukkan
bahwa
ada
peningkatan hasil belajar tentang Sistem
Pemerintahan Republik Indonesia setelah
mendapatkan pembelajaran melalui penerapan
strategi memberi pertanyaan dan menerima
jawaban (Getting question & giving answer).
Berdasarkan
hasil
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa siswa mengalami kenaikan
prestasi setelah
diberi tindakan berupa
pembelajaran melalui penerapan strategi
memberi pertanyaan dan mcnerima jawaban
(Getting question &giving answer) sebanyak 2
siklus.
Hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh
nilai yang siswa peroleh mengalami kenaikan
yang cukup signifikan. Jika pada kondisi awal
ketuntasan siswa secara klasikal hanya 15,4%
maka pada siklus I meningkat menjadi 66,7%
dan pada kondisi akhir (siklus II) meningkat
lagi hingga mcncapai angka 100%. Hal lain
yang perlu disampaikan adalah adanya kenaikan
nilai rata-rata, dimana pada kondisi awal adalah
71,8 pada siklus I menjadi 78,2 dan siklus 11
menjadi 85,7. Terdapat peningkatan pula pada
nilai terendah yang diperoleh siswa, dimana
pada kondisi awal adalah 60, pada siklus 1
menjadi 78 pada siklus II.Nilai tertinggi juga
mengalami kenaikan, yaitu pada kondisi awal
adalah 82, menjadi 95 pada siklus akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1978. Dikdaktik
Semarang : Toha Putra.
Metodek.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian
suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsini. 2006. Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan Praktek. Jakarta :
Bima Aksara
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Nomor 20,
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta : Diknas.
V. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada siswa kelas XII AK4 SMK
Negeri 1 Jogonalan tahun ajaran 2015/2016,
dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
mata diklat PKn pada kompetensi dasar Sistem
Pemerintahan Republik Indonesia melatui
strategi memberi pertanyaan dan menerima
jawaban (Getting question & giving answer)
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Diknas
Nomor 23 tahun 2006, tentang Standar
Kompetensi
Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas.
15
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Volume 2 Nomer 6 Desember 2016
Diknas. 2006. Rencana Strategis (Renstra)
Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun
2000-2009. Jakarta : Diknas.
Djamaah, Sopah. 2002. Pengembangan dan
Penggunaan Model Pembelajaran Arias.
Jurnal Pendidikan Nomor 26 Tahun
2002.Jakarta : Depdikbud.
Hamalik,
Ani
M.
2003.Meningkatkan
Profesionalisme Guru. Jurnal Pendidikan,
Jakarta : Diknas.
Purwanto, 2002.Meningkatkan Profesionalisme
Guru. Jurnal Pendidikan, Jakarta. Dikbud.
Satmoko, 1997.Pengelolaan Kelas Interaksi
Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito.
Sriyani, Ida, dkk. 1992. Media Pengajaran.
Sukoharjo : FKIP IKIP Veteran.
Sugiyono, 2006.Statistik untuk
Bandung: CV. Alfabeta
Penelitian.
Suharno. 1092. Interaksi Belajar Mengajar.
Surakarta : UNS Press.
16
Download