Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana Yenni Afrida, ST., M.Pd.T. Aris Setiawan Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Lampung [email protected] Abstrack Her shock case humanand the alleged danger because electricity is still often happening around our environment. Her chances happen some problems because electricity can occur because of their efforts to reduce the quality of the electrical installation is both intentional and unintentional and less conscious society about electrical safety protection . All of this is possible because until now PT.PLN as a supplier of electricity only install measuring energy consumption ( KWh meters ) and a power strip connected ( MCB ) only. To be able to anticipate these problems , especially on the safety of electrical installations necessary to the action by implementing intalasi electrical system model with a comprehensive safeguards . In this study, the model proposed Voltage Safety System Simulation Using Touch Single Phase Earth Leakage Circuit Breaker ( ELCB ) on Electrical Installation Simple to electrical installations technically secure. Keyword: Touch Voltage,Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Abstrak Kasus tersengatnya manusia dan bahaya yang diduga karena listrik masih sering terjadi di sekitar lingkungan kita. Peluang terjadinya beberapa masalah tersebut karena listrik dapat terjadi karena adanya usaha pengurangan kualitas intalasi listrik baik disengaja maupun tak disengaja dan kurang sadarnya masyrakat tentang proteksi keamanan listrik. Semua ini masih dimungkinkan terjadi karena sampai saat ini PT.PLN sebagai pemasok listrik hanya memasang pengukur konsumsi energi (KWh meter) dan pembatas daya tersambung (MCB) saja. Untuk bisa mengantisipasi masalah-masalah tersebut khususnya tentang pengaman instalasi listrik perlu dilakukan upaya tindakan yaitu dengan menerapkan model sistem intalasi listrik dengan pengaman yang komprehensip. Pada penelitian ini diusulkan model sistem Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana yang dapat mengamankan instalasi listrik secara teknis. Kata kunci : Tegangan sentuh, Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) 1 yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian energi listrik adalah adanya tegangan sentuh yang dapat mengancam jiwa manusia. 1. PENDAHULUAN Dalam penyaluran energi listrik, dibutuhkan peralatan-peralatan pengaman untuk mencegah hubung singkat, sambaran petir, dan Tegangan sentuh dikarenakan arus bocor dll. Tegangan sentuh merupakan salah satu beda tegangan yang terjadi selama mengalirnya arus gangguan tanah. Pada nilai tegangan yang kecil efek yang diakibatkannya tidak terlalu signifikan tetapi pada suatu nilai tegangan tertentu efeknya sangat berbahaya bahkan dapat berujung pada kematian manusia. Aliran arus merusak dua fungsi tubuh yang vital yaitu pernafasan dan detak jantung. Manusia yang tersengat arus listrik memiliki tingkat ketahanan yang berbeda-beda terutama tergantung pada usia, namun secara umum efeknya tergantung dari jumlah arus listrik (Ampere) yang terkontak. Aplikasi Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) pada suatu sistem instalasi listrik merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk melindungi manusia dari bahaya yang diakibatkan tegangan sentuh. Prinsip kerja ELCB adalah dengan mendeteksi adanya arus bocor, dimana arus yang masuk ke sistem dibandingkan dengan arus yang keluar sistem, apabila ada perbedaan pada suatu nilai yang telah ditetapkan maka ELCB akan memutuskan aliran listrik ke sistem. Dengan Pengaplikasiaan ELCB dalam suatu sistem instalasi listrik diharapkan bahaya yang diakibatkan oleh adanya tegangan sentuh dapat dibatasi sehingga sistem aman bagi manusia. Adanya ancaman bahaya bagi keselamatan manusia akibat tegangan sentuh diatas ambang tegangan aman, pada suatu sistem instalasi listrik merupakan suatu masalah yang harus dicarikan jalan keluarnya, masalahtersebut yang melatar belakangi pembuatan“ Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana” dimana dengan tersebut dapat ditunjukkan fungsi ELCB yang digunakan untuk mengamankan manusia dari bahaya yang diakibatkan tegangan sentuh. 2.2. Definisi Tegangan sentuh Pengertian tegangan sentuh adalah tegangan antara objek yang bertegangan dengankaki personel yang menyentuh objek bertegangan tersebut (IEC: 60050). Tegangan sentuh dibagi 2 kategori : a. Tegangansentuhlangsung Disebut tegangan sentuh langsung, jikaobjek yang bertegangan tadi memang bertegangan dalam kondisi normal seperti gambar dibawah ini. Gambar.2.1. contoh tegangan sentuh langsung b. Tegangan sentuh tidak langsung Disebut tegangan sentuh tidak langsung, jika objek yang bersangkutan tidak bertegangan pada kondisi normal. Objek tersebut menjadi bertegangan ketika terjadi gangguan (fault), contoh body perlengkapan listrik. Gambar. 2.2. contoh tegangan sentuh tidak langsung Kerusakan isolasi bisa terjadi pada belitan kawat pada motor listrik, generator atau peralatan listrik lainnya.Isolasi yang rusak harus digantikan rena termasuk kategori kerusakanpermanen.Bahayalistrikakibatteganganse ntuhlangsungdantidaklangsung, keduanyasamaberbahayanya. Tetapidengantindakanpengamanan yang baik, akibattegangansentuh yang berbahayadapatdiminimalkan. Tegangan sentuh yang terlalu tinggi harus diberikan proteksi agar tidak membahayakan 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keselamatan Penggunaan Listrik Keselamatan manusia merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan di dalam pemakaian energi listrik. Salah satu bahaya 2 keselamatan manusia sebagaimana dalam bagian 3.5.1.4 PUIL 2000 disebutkan “Tindakan proteksi harus dilakukan sebaik-baiknya agar tegangan sentuh yang terlalu tinggi karena kegagalan isolasi tidak dapat terjadi atau tidak dapat bertahan”.Berdasarkan IEC 449 , IEC60479dan PUIL 2000 (PersyaratanUmumInstalasiListrik SNI04-02252000) batasatasrentangtegangan sentuh adalah 50 Volt arusbolakbalikdan 120 volt arussearah. b. Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit. Diatas 10mA sampai 200mA jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja. c. Daerah 3 (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya. d. Daerah 4 (diatas 500mA) jantung akan rusak dan secara permanen dapat merusak sistem peredaran darah bahkan berakibat kematian. Gambar.2.3. Tegangan Sentuh dan rangkaian ekivalennya Dari rangkaian ekivalen didapat persamaantegangan sentuh,yaitu Gambar.2.4.Grafik bahaya arus listrik 2.6. ELCB (Earth Leakaque Circuit Breaker) ELCB (Earth Leakaque Circuit Breaker) atau alat pengaman arus bocor tanah atau juga disebut saklar pengaman arus sisa (SPAS) bekerja dengan sistim differential, saklar ini memiliki sebuah transformator arus dengan inti berbentuk gelang, inti ini melingkari semua hantaran suplay ke mesin atau peralatan yang diamankan, termasuk hantaran netral, ini berlaku untuk semua sambungan satu-phasa, sambungan tiga-phasa tanpa netral maupun sambungan tiga-phasa dengan netral. 2.3.1 Prinsip kerja ELCB (Earth Leakage Circuit Beaker) Prinsip Kerja ELCB (Earth Leakage Circuit Beaker) ini adalah Pada saat terjadi gangguan arus yang mengalir dipenghantar phasa tidak sama lagi dengan arus yang mengalir pada netral ( IL = IN + If )Akibatadanyaarusbocorketanah, makajumlaharusmasuktidaksamadenganjumlaha ruskeluar, selisiharusmasukdenganaruskeluar (sisa) jikabesarnyacukupuntukmenggerakankontak, Maka ELCB akanbekerja. ............................................... (2.1) Es = Tegangan sentuh (V) Rk = Tahanan badan manusia (Ω) Rf = Tahanan kontak ke tanah dari satu kaki pada tanah (Ω) Ik = Arus yang melalui tubuh (A). c. Arus yang Melalui Tubuh Kita mengetahui bahwa tubuh manusia merupakan penghantar, maka berlakulah Hukum Ohm. Dimana besarnya arus yang lewat dalam tubuh tergantung dari besarnya tegangan sentuh dan impedansi tubuh atau dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut : 𝐼 𝐸 = … … … … … … … … … … … … … … … … … . . (2.2) 𝑍 Dimana : I = Arus kejut (Amper) E = Tegangan sentuh (volt) Z = Impedansi total tubuh (Ohm) a. Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu lama. 3 Relay adalahSaklar (Switch) yang dioperasikansecaralistrikdanmerupakankompon en Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiridari 2 bagianutamayakniElektromagnet(Coil)danMeka nikal (seperangkatKontakSaklar/Switch). Relay menggunakanPrinsipElektromagnetikuntukmen ggerakkanKontakSaklarsehinggadenganaruslistr ik yang kecil (low power) dapatmenghantarkanlistrik yang berteganganlebihtinggi. Sebagaicontoh, dengan Relay yang menggunakanElektromagnet 5V dan 50 mA mampumenggerakan Armature Relay (yang berfungsisebagaisaklarnya) untukmenghantarkanlistrik 220V. Gambar.2.5. Rangkaian arus bocor Pada Gambar rangkaian arus bocor diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Arus masuk (I in) sama dengan arus keluar (I out) karena: Tidak ada arus bocor ke tanah Rangkaian 1) b. Arus masuk (I in + IA) tidak sama dengan arus keluaran (Iout) sehingga selisih keduanya adalah IA (arus sisa) lihat gb.3b .Arus sisa yang mengalir ke body menyebabkan terjadinya fluks magnet. (Rangkaian 2) Gambar 2.7. Relay dan simbol Relay 2.6. Resistor (Ω) / Hambatan Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω. , berdasarkan hukum Ohm : Gambar.2.6.Rangkaian kerja ELCB Berdasarkan PUIL 2000 pada bagian 3.15.1.2 pemilihan ELCB untuk proteksi tambahan dari sentuhan langsung dipilih ELCB dengan arus operasi arus sisa pengenal 30 mA. Perlindungan yang ideal untuk instalasi listrik apapun seharusnya memiliki perangkat pengaman terhadap beban lebih, hubung singkat dan arus bocor. 2.4 MCB (Miniatur Circuit breaker) MCB (Miniatur Circuit breaker)ataupemutustenagaberfungsiuntukmem utuskansuaturangkaianapabilaadaarusyamgmen galirdalamrangkaianataubebanlistrik yang melebihikemampuan.Misalnyaadanyakonsleting danlainnya.Pemutustenagainiada yang untuksatu phase danada yanguntuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiridaritigabuahpemutus 2.6. Relay V = I. R … … … … … … … … … … … … . (2.1) Dimana: V : Tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar (Volt) I : arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar (Ampere) R : nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar (ohm) 3. Metode Penelitian 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana ini adalah sebagai berikut : a. Multitester e. Gergaji besi 4 b. Tang ampere f. obeng c. Tang kombinasi g. Tespen,Bor 3.2.Komponen yang dipergunakan a. Resistor 5 watt 47Ω, 100k Ω, 6.8 k Ω, 2,2 k Ω. e. Rel busbar sisir 1 m2 b. Kabel NYAF 1.5 mm. f. MCB 220 Volt/6 Ampere c. Sakelar on/off (Push button). g. Relay d. Akrilik 60x20 cm2. h. ELCB 230Volt/25 Ampere 2 pole30 mA 3.3. Prosedur Kerja a. Berikut dalam bentuk diagram flowchartnya: Pengumpulan data secara teoritis yang bersumber dari buku-buku, yang berhubungan dengan rancangan Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada Instalasi Listrik Sederhana c. Studi Analisa Metode analisis digunakan menganalisis data dan menghitung data yang diperoleh. 3.6. Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah Data primer. Data primer merupakansumber data yang PEMBUATAN URUTAN diperolehlangsungdarisumberasli (tidakmelalui PENGERJAAN media perantara). Data primer dapatberupaopinisubjek (orang) secara PENGADAAN KOMPONEN individual ataukelompok, PEMBUATAN ALAT hasilobservasiterhadapsuatubenda (fisik), PENGUJIAN ALAT kejadianataukegiatan, danhasilpengujian dalam Tidak hal ini pengujian mengenai Simulasi Pengaman Tegangan Sentuh Satu Phase Menggunakan ALAT ANALISA KEGAGALAN TINDAKAN PERBAIKAN Ya Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) Pada BEKERJA? Instalasi Listrik Sederhana. PENGAMBILAN DATA Metode yang digunakanuntukmendapatkan data ANALISA KERJA ALAT primer yaitu dengan cara: KESIMPULAN a. ObservasiLangsung (Direct Observation) SELESAI Gambar.3.1. Flowchart Pembuatan Alat Simulasi Penggunaanteknikobservasilangsung Tegangan Sentuh memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail.Peneliti dalam observasi 3.4. Jenis Penelitian Berdasarkanpermasalahan, langsung tidak berusaha untuk memanipulasi makapenelitianinitermasukpenelitian kejadian yang eksperimen.Penelitian eksperimen dapat diamati.Pengamathanyamencatatapa yang diartikan sebagai penelitian yang di dalamnya terjadisehinggamempunyaiperan yang pasif. melibatkan kondisi subjek yang diteliti, disertai 4. PEMBAHASAN upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor 4.3.Perancangan Simulasi luar serta melibatkan metode ilmiah yang Sebagaimana dalam batasan masalah sistematis yang dilakukan untuk membangun media pengujian dilakukan menggunakan salah hubungan yang melibatkan fenomena sebab satu bagian tubuh manusia dengan akibat(Arifin,2009: 127). memperhitungkan tahanan manusia dan tahanan resistor untuk mengurangi tegangan sentuh, 3.5. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan untuk itu dilakukan survei terhadap tahanan Data Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian tubuh manusia. Pada survei yang dilakukan data adalah: yang di ambil adalah data tahanan tubuh manusia antara dua titik pada tubuh manusia dengan variabel jenis kelamin, berat badan, dan a. Studi Lapangan tinggi tubuh. Untuk mendapatkan data yang Yaitu mengumpulkan data dengan melakukan dibutuhkan tersebut berikut ini diberikan urutan percobaan dan pengamatan pada obyek tata cara pengambilan data : yang sedang diteliti . a. Mengukur tinggi badan untuk mengetahui b. Studi pustaka tinggi badan responden 5 b. Menimbang berat badan untuk mengetahui berat badan responden c. Mengusap permukaan kulit yang akan diukur dengan tissue untuk memastikan kekeringannya. d. Mengukur tahanan tubuh dengan menggunakan multimeter analog dengan injeksi arus searah berkekuatan 3 Volt pada ujung jari antara titik 1 –2, 1 – 3,1 – 4, 2 – 3, dan 2 – 4 sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 4.7 dibawah ini. Gambar.4.2. Wiring diagram Alat Simulasi dan rangkaian Gambar.4.1..Pengukuran tahanan tubuh hambatan pegujian 4.2. Data Hasil Survei 4.3. Pengujian Alat Percobaan dan Analisa Tahanan tubuh hasil survei yang Pada sesi pengujian dan analisa digunakan dalam percobaan ini adalah nilai pembuatan tugas akhir modul yang akan tahanan yang diambil dari hasil pengukuran dibuat adalah simulasi kerja ELCB dimana tahanan tubuh manusia jenis kelamin laki-laki bukan hanya cara kerja alatnya namun disini dengan berat badan 55 Kg. Nilai tahanan akan dibuktikan bahwa sistemnya bekerja tidak tersebut ditunjukkan pada pada tabel dibawah dalam hal ini ketika manusia menyentuh bagian ini : yang bertegangan secara langsung alat ini bisa Tabel.4.1.Pengukuran Tahanan Manusia bekerja dengan baik atau tidak, maka dari itu Tahanan (Ohm)peneliti mengutamakan keselamatan dalam hal No Tinggi 1-2 1-3 1-4 2-3 2-4 pengujian ini dengan mempertimbangkan 1 163 cm 100 kΩ 180 kΩ 300kΩ 180 kΩ 200kΩ perhitungan hambatan resistor dan tegangan 2 165 cm 100 kΩ 200 kΩ 400kΩ 200kΩ 250kΩ sentuh Berdasarkan IEC 449 , IEC60479dan PUIL 2000 (PersyaratanUmumInstalasiListrik SNI04-0225-2000) batasatasrentangteganganadalah 50 Volt 4.3. Rangkaian wiring Simulasi dan arusbolakbalikdan 120 volt arussearah. Pengujian Dengan alat simulasi tersebut diharapkan dapat digunakan untuk melalakukan percobaanDalam menggambar wiring diagram ini ada percobaan mengenai berbagai metode Pengujian dua bagian yaitu Wiring diagram alat simulasi untuk mengamankan manusia dari bahaya dan wiring wiring diagram pengujian lihat tegangan sentuh. Percobaan-percobaan tersebut gambar wiring diagram gambar dibawah ini. adalah : Ket Gambar : a. Pengujian tegangan sentuh secara langsung NO : Normaly Open (sklar on) b. Pengujian tegangan sentuh dengan rangkaian L1 : Lampu indikator pertama pararel resistor 47 (Ohm) L2 : Lampu indikator kedua c. Pengujian arus jatuh nominal dan waktu L3 : Lampu indikator tiga pemutusan ELCB Berdasarkan percobaan-percobaan yang akan dilakukan simulasi yang akan dibuat merupakan sebuah meja akrilik yang diatasnya disusun 6 berbagai komponen alat dan satu buah stop kontak untuk pengujian rangkaian. Dapat kita simpulkan dari berbagai perhitungan bahwa pada pengujian secara langsung ini kita ketahui tegangan input 220 volt setelah melalui rangkaiaan, tegangan ratarata yang didapatkan adalah 38,5volt. Mengapa tegangan harus di kecilkan, karna berdasarkan IEC 449 , IEC60479dan PUIL 2000 (PersyaratanUmumInstalasiListrik SNI04-02252000) batasatasrentangtegangansentuh adalah 50 Volt arusbolakbalikdan 120 volt arussearah. Dan dapat kita lihat I2 setelah dihambat oleh manusia secara pararel arus I2 adalah 0.0023 Ampere sesuai dengan hukum Ohm Apabilanilaitegangantetap,makaarusberbandingt erbalikdengannilaihambatan. Artinyasemakinbesarhambatan, makaakansemakinkecilarus yang mengalir. Namun dengan begitu alat ELCB tidak akan bekerja karna arus gangguan rangkaian lebih kecil dari I nominal ELCB yaitu 30mA. 4.4. Langkah-langkah Pengujian dan Analisa Langkah-lanhkah dalam pengujian ini dimaksutkan untuk mempermudah peneliti menganalisa sistem kerja alat. Adapun langkahlangkah pengujian ini dalah sebagai berikut : a. Pengujian tegangan sentuh secara langsung Pada pengujian tegangan sentuh langsung ini dilakukan dengan media manusia yaitu dengan cara memegang dua buah batang kodukktor yang di hubungkan dengan stopkontak pengujian, rangkaian pengujian disini sudah di beri hambatan (Ohm) untuk mengurangi tegangan sentuh adapun rangkaian pengujian tersebut dapat kita lihat gambar dibawah ini: Terminal output ELCB Gambar.4.4.Pengujian rangkaian pertama menggunakan aplikasi Elektronics workbench b. Pengujian tegangan sentuh dengan rangkaian pararel resistor 47 (Ohm) Pada pengujian tegangan sentuh kedua peneliti melakukan pengujianyang sama yaitu dengan media manusia namun pada pengujian kedua ini ditambah rangkaian hambatan sebesar 47 (Ohm) dan di pasang secara pararel, seperti gambar disamping ini : Gambar.4.3.Rangkaian Pengujian Langsung 1). Analisa rangkaian Pada pengujian rangkaian langsung didapatkan hasil pengambilan data sebagai berikut: Tabel.4.2.Hasil pengukuran No. 1 Rangkaian 1 Vin1 I1 220 0.5 A Rangkaian 2 Vout2 I2 38,7 volt 23,36 mA 7 sebesar 27,925 mA dan secara perhitungan didapat 28 mA, selisih nilai tersebut relatif kecil dan masih dibawah nilai arus jatuh nominal spesifikasi dari pabrik yaitu sebesar 30 mA. Waktu pemutusan ELCB dengan cara mensiagakan stopwatch sangat singkat yaitu ratarata selama 0,02275 detik dimana waktu tersebut jauh dibawah ketentuan dalam PUIL 2000 yang menyatakan waktu pemutusan GPAS paling lambat 0,4 detik. 5. Kesimpulan Hasil percobaan dan analisa terhadap berbagai percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tahanan tubuh manusia berbeda-beda tergantung pada kondisi tubuh manusia sendiri dan parameter terpenting yang mempengaruhinya adalah kelembaban kulit 2. ELCB digunakan untuk mengamankan manusia dari bahaya tegangan sentuh dengan caramendeteksi aliran arus gangguan yang melewati tubuh manusia. 3. gangguan 30 mA akan bekerja dibawah nilai arus tersebut, dan hal ini sesuai dengan ketetapan dalam PUIL 2000 yang menyatakan Penggunaan gawai proteksi arus sisa, dengan arus operasi arus sisa pengenal tidak lebih dari 30 mA. 4. Waktu pemutusan ELCB sangat singkat yaitu ratarata selama 0,02275 detik dimana waktu tersebut jauh dibawah ketentuan dalam PUIL 2000 yang menyatakan waktu pemutusan GPAS paling lambat 0,4 detik. 5.1.Saran Untuk kepentingan pengembangan tugas akhir ini, maka dapat diberikan saransaran sebagai berikut : 1. Utamakan keselamatan dalam pemasangan instalasi listrik dan pastikan isntalasi listrik yang kita pakai sudah ada proteksi sehingga ketika terjadi gangguan tidak berbahaya ketika terjadi arus bocor dll. 2. Sebelum memasang ELCB pada instalasi listrik hendaknya instalasi yang sudah ada di periksa dulu untuk dapat memastikan tidak ada kebocoran arus ke tanah karena apabila ada kebocoran arus yang melebihi 30 mA sebagaimana setting arus gangguan ELCB dengan sensitivitas arus gangguan 30 mA maka ELCB akan jatuh dan instalasi akan Gambar.4.5.Pengujian Tegangan Sentuh Rangkaian Pararel Pengambilan data hasil pengukuran sebagai berikut: Tabel.4.3. Hasil Pengukuran No. 1 Rangkaian 1 Vin1 I1 Rangkaian 2 Vout2 I2 220 1,40 volt 28,36 mA 0.5 A Pengukuran menggunakan aplikasi Elektronics workbench :Rangkaian kedua Gambar.4.6.Pengujian rangkaian kedua menggunakan aplikasi Elektronics workbench Dalam Pengujian kedua terbukti bahwa ketika tahanan manusia dipararel dengan tahanan resistor akan menurunkan tegangan dan menaikan arus. Pengujian kedua ini ELCB bekerja, walaupun arus gangguan I2 sebesar 0.0028 Ampere . c. Pengujian arus jatuh nominal dan waktu pemutusan ELCB Dari Percobaan diketahui bahwa dalam percobaan arus jatuh rata-rata ELCB yaitu 8 padam walaupun tidak ada aliran arus gangguan. 3. Pemasangan sebuah ELCB sebaiknya jangan dihubungkan dengan terlalu banyak rangkaian akhir sehinga kalau ELCB bekerja, bagian instalasi yang terputus tidak terlalu banyak. DATAR PUSTAKA Davis. Dwayn. ESD Workstations and Product Safety Testing: Are They Really Two Worlds Apart?, Electrical safety seminar, - AssociatedResearch Inc. Dalman.2011. Keterampilan Menulis, Bandar Lampung: UM Lampung Press. Dirks, H.1990.Keselamatan Listrik,. Gabriel, J.F.1996.Fisika Kedokteran, EGC, Denpasar. Marpaung, Ir. Muslimin. 1979.Penyelesaian Teknik Tenaga Listrik, Bandung :Armico. Muhaimin. 1995. “ Instalasi Listrik I ”,Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik,Bandung, Nahvi. Mahmood, & Joseph A. Edmister. 2004. Rangkaian Listrik,Terjemah Ir gunawan Prasetio dan Wiwit Kastawan. Jakarta: Erlangga. Newnes.2008.Electrical Engineering, ISBN:978-1-856-17528-9. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Indonesia.1987.Penerbit Panitia Penyempurnaan Puil Lempaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Indonesia 2000 Penerbit Panitia Penyempurnaan Puil Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Sugandi, Imam, d k . 2 0 0 1 . ”Panduan Instalasi Listrik Untuk Rumah Berdasarkan PUIL 2000”, Yayasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik, Jakarta. Theraja,Arun.1983.Electrical Technology, New Delhi: S.Chand & Company Ltd . 9